You are on page 1of 5

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ROPES DENGAN TEKNIK TALKING

STICK TERHADAP HASIL BELAJAR DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS


SISWA SMA DI BONDOWOSO
1)
Indri Restanti, 2)Sudarti, 2)Alex Harijanto
1)
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika
2)
Dosen Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember
Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember
Email: Indrirestanti@gmail.com

Abstract
The model of learning ROPES is a learning model that emphasizes on
capability and active role of the students to understand the subject matter
through a series of activities that are intact and inter-related. The talking stick
technique is a technique in the process of learning the lesson that using a stick
as a pointer and turn teachers prepare for a question that should be answered
by the students who hold the sticks. The purpose of this research is to examine
the results of student learning by using learning ROPES with the technique of
Talking Stick higher than learning models that do not use ROPES with a
technique of Talking Stick. In addition to examining the process of science skills
of students with a learning model using ROPES with the technique of Talking
Stick better than learning models that do not use ROPES with a technique of
Talking Stick. Method of data collection in this research include observation,
documentation and tests. Data source derived from the assessment by the
researcher, observer, assessment and post-test. Data analysis using Independent
Samples T-test to answer the points from the first and second issues. The results
of research and data analysis research hypothesis test 1 test results showed that
the Independent Samples T-test acquired Sig. (2-tailed) for 0.000≤ 0.05. This
shows that there is a significant influence on the results of the study of physics
learning model using ROPES with the technique of Talking Stick. Research
hypothesis test 2 test results showed that the Independent Samples T-test
acquired Sig. (2-tailed) for 0.000 ≤ 0.05. This shows that there is a significant
influence of the science process skills students use learning ROPES with the
technique of Talking Stick.

Keywords : model of learning ROPES, learning result, science process skill.

PENDAHULUAN yaitu pembelajaran yang melibatkan guru


dan siswa secara aktif, sehingga
Fisika merupakan bagian dari sains pembelajaran tidak hanya berasal dari guru
atau Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Sains tetapi juga berasal dari siswa. Salah satu
adalah ilmu yang mempelajari tentang tujuan mata pelajaran fisika pada jenjang
alam dan gejalanya, yang terdiri atas Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah
proses dan produk. Proses yang dimaksud Aliyah (MA) adalah siswa harus memiliki
adalah proses ilmiah, yaitu proses yang kemampuan mengembangkan pengalaman
langkah-langkahnya menggunakan untuk dapat merumuskan masalah,
prosedur atau metode ilmiah. Pembelajaran mengajukan dan menguji hipotesis melalui
fisika harus mengarah kepada percobaan, merancang dan merakit
pembelajaran yang bersifat transaksional, instrumen percobaan, mengumpulkan,

93
94 Jurnal Pendidikan Fisika, Vol. 4 No.1, Juni 2015, hal 93 - 97

mengolah dan menafsirkan data, serta Summary) yang memberikan kesempatan


mengkomunikasikan hasil percobaan bagi mahasiswa untuk berkomunikasi,
secara lisan dan tertulis (Depdiknas, melakukan latihan dan menyimpulkan
2003). Sinaga dan Simarmata (2014:96) bahwa dia telah belajar sesuatu
menyatakan bahwa Pembelajaran sains sementara di bawah arahan dosen.
fisika sering dipandang sebagai ilmu yang Pengembangan dan modifikasi dari
abstrak yang disajikan dalam teori yang model pembelajaran ini dapat dilakukan
kurang menarik dan terkesan sulit, serta dalam upaya memberdayakan
menganggap bahwa fisika itu susah kemampuan belajar mandiri mahasiswa
dipahami dan dikuasai. Oleh karena itu keterampilan berpikir rasional mahasiswa.
perlu adanya upaya guru dalam Model pembelajaran ROPES diuraikan
mewujudkan penguasaan siswa terhadap cara-cara baru untuk memudahkan proses
materi secara fungsional (sampai memiliki belajar mengajar dengan mengembangkan
kemampuan untuk berbuat sesuatu keistimewaan belajar menuju bentuk
berdasarkan konsep dan prinsip keilmuan perencanaan pengajaran yang dapat
yang telah dimiliki) guru dapat meningkatkan prestasi siswa. Model
menggunakan beberapa alternatif model pembelajaran ROPES memiliki
pembelajaran yang sesuai untuk kekurangan salah satunya yaitu jika siswa
pembelajaran fisika untuk menjadikan belum menguasai pelajaran sebelumnya
siswa lebih aktif dalam pembelajaran maka guru harus dengan bijak memberi
sehingga hasil belajar dan keterampilan kesempatan kepada siswa untuk
proses sains siswa menjadi lebih baik, memahaminya terlebih dahulu, sehingga
sebaiknya guru menggunakan model akan mengurangi waktu penyampaian
pembelajaran yang memicu siswa untuk materi, untuk mengatasi kekurangan ini
lebih aktif dan terampil dalam kegiatan maka model pembelajaran ROPES
belajar mengajar di kelas, model digabungkan dengan teknik Talking Stick.
pembelajaran juga dapat di gabungkan Menurut Yulistina et al. (2013)
dengan suatu strategi, metode, dan media teknik pembelajaran talking stick
pembelajaran agar pembelajaran fisika merupakan suatu teknik pembelajaran
menjadi lebih menarik dan bermakna. dengan bantuan tongkat. Dalam
Model pembelajaran penelitian ini guru menyiapkan sebuah
ROPES adalah model pembelajaran yang pertanyaan yang harus dijawab oleh siswa
menekankan pada kemampuan dan peran yang memegang tongkat tersebut. Menurut
aktif siswa untuk memahami materi Sukirman, et al. (2013) pembelajaran
pelajaran melalui serangkaian kegiatan dengan model talking stick mampu
yang utuh dan saling berkaitan yaitu mendorong siswa untuk berani
melakukan sharing pengetahuan melalui mengemukakan pendapatnya. Teknik ini
tahap Review, membangun hubungan juga dapat membantu guru dalam menguji
antara siswa dengan isi pelajaran yang kesiapan siswa untuk menerima pelajaran
akan dipelajari dan memotivasinya untuk dan juga menciptakan suasana
belajar pada tahap Overview, turut menyenangkan sehingga dapat menambah
mempresentasikan apa yang telah mereka semangat belajar siswa, teknik ini dapat
pahami melalui kegiatan Presentation, memotivasi siswa agar lebih giat belajar
melakukan eksperimen, diskusi dan serta melibatkan siswa secara aktif selama
presentasi melalui kegiatan Exercise, dan pembelajaran berlangsung. Pada saat
turut serta menyimpulkan materi yang pembelajaran guru menguji kesiapan siswa
telah dipelajari melalui kegiatan Summary. dengan memberikan sejumlah pertanyaan
Nizaruddin (2010) menyatakan bahwa yang harus dijawab oleh siswa melalui
model pembelajaran ROPES (Review, teknik talking stick jika siswa tidak bisa
Overview, Presentation, Exercise, menjawab maka guru melemparkan
Indri, Pengaruh Model Pembelajaran Ropes... 95

peranyaan tersebut kepada siswa yang lain, Teknik analisa data untuk menjawab
jika siswa tidak dapat menjawab maka permasalahan pertama dan kedua yaitu
guru membahas pertanyaan tersebut secara menggunakan Independent Samples T-test
bersama-sama dengan siswa sehingga pada software SPSS.
seluruh siswa memahami dan lebih siap
menerima materi yang akan diajarkan. HASIL DAN PEMBAHASAN
Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk:
Mengkaji hasil belajar siswa dengan Hasil belajar fisika siswa meliputi
menggunakan model pembelajaran ROPES skor kognitif produk dari hasil post test,
dengan dengan teknik Talking Stick lebih afektif siswa hasil responsi dan
tinggi daripada yang tidak menggunakan psikomotor siswa pada saat responsi.
model pembelajaran ROPES dengan Rata-rata hasil belajar dapat dilihat pada
dengan teknik Talking Stick dan mengkaji tabel 1, 2, dan 3 berikut.
keterampilan proses sains siswa dengan
menggunakan model pembelajaran ROPES Tabel 1. Rata-rata nilai post-test
dengan teknik Talking Stick lebih baik Kelas N Rata-rata
daripada yang tidak menggunakan model Eksperimen 40 75.35
pembelajaran ROPES dengan dengan Kontrol 41 65.80
teknik Talking Stick.
Tabel 2. Rata-rata nilai afektif
Kelas N Rata-rata
METODE Eksperimen 40 84.38
Kontrol 41 80.68
Jenis penelitian ini adalah
Tabel 3. Rata-rata nilai psikomotor
penelitian eksperimen. Penelitian ini
Kelas N Rata-rata
terdapat 2 sampel yaitu sampel area yang
Eksperimen 40 92.35
ditentukan dengan metode purposive Kontrol 41 90.90
sampling area dan sampel siswa. Sebelum
pengambilan sampel siswa, dilakukan uji Penilaian keterampilan proses
homogenitas terhadap nilai ujian tengah sains siswa dilakukan setelah pembelajaran
semester ganjil siswa. Jika homogen maka yang berupa tes unjuk kerja (responsi) baik
dapat diambil sampel siswa yang pada kelas eksperimen maupun kelas
dibutuhkan sebagai kelas kontrol dan kelas kontrol. Rata-rata skor keterampilan proses
eksperimen dengan metode cluster random sains siswa dapat dilihat pada tabel 4
sampling, yaitu secara acak dengan teknik berikut.
undian sehingga akan diperoleh 1 kelas
sebagai kelas eksperimen yang akan Tabel 4. Rata-rata nilai KPS siswa
menerima pembelajaran dengan Kelas N Rata-rata
menggunakan model pembelajaran ROPES Eksperimen 40 83.20
dengan teknik Talking Stick. Serta Kontrol 41 74.15
pengambilan yang kedua merupakan kelas
kontrol sebagai siswa yang menerima Penelitian dilaksanakan di
pembelajaran fisika menggunakan model SMAN 1 Tenggarang pada siswa kelas
yang biasa digunakan di SMAN 1 Xsemester ganjil tahun ajaran 2014/2015
TENGGARANG. Adapun desain mulai tanggal 29 Oktober 2014 sampai 20
penelitian ini adalah menggunakan desain November 2014. Dalam penelitian ini
Posttest Control group. Metode menerapkan model ROPES dengan teknik
pengumpulan data dalam penelitian ini Talking Stick dengan pokok bahasan
meliputi observasi, dokumentasi dan tes. yang digunakan adalah Gerak Lurus.
Sumber data berasal dari penilaian oleh
peneliti, penilaian observer, dan post-test.
96 Jurnal Pendidikan Fisika, Vol. 4 No.1, Juni 2015, hal 93 - 97

Penelitian ini merupakan penelitan hipotesis penelitian 1, Nilai signifikansi


eksperimen yang memiliki tujuan mengkaji post test (kognitif produk), afektif, dan
perbedaan hasil belajar siswa psikomotor siswa > 0,05 maka analisis
menggunakan model ROPES dengan Independent-Sample T-test menggunakan
teknik Talking Stickdengan pembelajaran asumsi Equal Variances Assumed. Asumsi
langsung dengan metode eksperimen yang digunakan adalah equal variances
dalam pembelajaran fisika siswa kelas X di assumed, hal ini menunjukkan bahwa
SMAN 1 Tenggarang dan mengkaji variasi post test (kognitif produk), afektif,
perbedaan keterampilan proses sains siswa dan psikomotor siswa sama atau tidak
menggunakan model ROPES dengan beragam. Hasil analisis Independent-
teknik Talking Stick dengan pembelajaran Sample T-test di atas menunjukkan
langsung dengan metode eksperimen signifikansi (2-tailed) 0,000 untuk skor
dalam pembelajaran fisika siswa kelas X di post test dan psikomotor sedangkan
SMAN 1 Tenggarang. Jika terdapat signifikansi (2-tailed) untuk nilai afektif
perbedaan maka dapat disimpulkan ada siswa sebesar 0,091. Pengujian hipotesis
pengaruh yang signifikan. Pembelajaran yang digunakan adalah pengujian hipotesis
dilaksanakan pada kelas X MASA 3 pihak kanan, sehingga nilai signifikansi (2-
sebagai kelas kontrol dan kelas X MASA 4 tailed) dibagi 2 dan diperoleh signifikansi
sebagai kelas eksperimen yang dalam (1-tailed) sebesar 0,000 untuk post test dan
penentuannya dilakukan dengan uji psikomotor sedangkan signifikansi (1-
homogenitas menggunakan bantuan SPSS tailed) untuk nilai afektif siswa sebesar
16. Pada kelas eksperimen dan kelas 0,0455 . Nilai sig ≤ 0,05 sehingga hasil
kontrol yang mengajar adalah peneliti. belajar kelas eksperimen lebih tinggi dari
Permasalahan pertama adalah kelas kontrol. Dengan demikian dapat
Apakah Model Pembelajaran ROPES disimpulkan bahwa Model Pembelajaran
dengan teknik Talking Stick berpengaruh ROPES dengan teknik talking stick
signifikan terhadap hasil belajar fisika berpengaruh signifikan terhadap hasil
siswa SMA di Bondowoso.Untuk belajar kognitif produk, afektif dan
menjawab permasalahan tersebut psikomotor fisika siswa SMA di
dilakukan uji hipotesis penelitian 1 Bondowoso.
menggunakan Independent-Sample T-test Permasalahan kedua dalam
dengan bantuan SPSS 16. Pengujian penelitian ini yaitu apakah model
hipotesis yang digunakan adalah pembelajaran ROPES dengan teknik
pengujian hipotesis pihak kanan. Sebelum Talking Stick berpengaruh signifikan
menguji hipotesis penelitian 1 terhadap keterampilan proses sains siswa
menggunakan Independent-Sample T- SMA di Bondowoso. Untuk menjawab
testdilakukan uji normalitas tehadap data permasalahan tersebut dilakukan uji
dengan tujuan untuk mengetahui apakah hipotesis penelitian 2 menggunakan
data yang diperoleh terdistribusi normal Independent-Sample T-test dengan
atau tidak. Uji normalitas yang bantuan SPSS 16. Pengujian hipotesis
digunakandalam penelitian ini adalah yang digunakan adalah pengujian
Kolmogorov-Smirnov. Berdasarkan hasil hipotesis pihak kanan. Sebelum menguji
uji normalitas menggunakan Kolmogorov- hipotesis penelitian 2 menggunakan
Smirnov, data hasil belajar yaitu nilai post Independent-Sample T-test dilakukan uji
testsiswa terdistribusi normal, sehingga normalitas tehadap data. Uji normalitas
Independent-Sample T-test dapat yang digunakan dalam penelitian ini
digunakan untuk menguji hipotesis adalah Kolmogorov-Smirnov. Berdasarkan
penelitian 1. hasil uji normalitas menggunakan
Berdasarkan hasil analisis Kolmogorov-Smirnov, data keterampilan
Independent-Sample T-test untuk uji proses sains siswa terdistribusi normal
Indri, Pengaruh Model Pembelajaran Ropes... 97

dan Independent-Sample T-test dapat Bagi peneliti lain, diharapkan dapat


digunakan untuk menguji hipotesis dijadikan landasan untuk penelitian
penelitian 2. selanjutnya.
Berdasarkan hasil analisis
Independent-Sample T-test, nilai F hitung DAFTAR PUSTAKA
levene test sebesar 1,943 dengan
signifikansi 0,167 yang berarti bahwa > Depdiknas. (2003). Kurikulum 2004:
0,05, maka analisis Independent-Sample T- Standar Kompetensi, Mata
test menggunakan asumsi equal variances Pelajaran Fisika, Sekolah
assumed. Terlihat dari hasil analisis Menengah Atas dan Madrasah
Independent-Sample T-test di atas , nilai t Aliyah. Jakarta: Depdiknas
pada equal variances assumed adalah
5,285 dengan signifikansi (2-tailed) 0,000. Nizaruddin, (2010), ROPES Learning
Pengujian hipotesis yang digunakan adalah Model Modification to Increase
pengujian hipotesis pihak kanan sehingga Proficiency Students of Rational
nilai signifikansi (1-tailed) sebesar 0,000. Thingking, Jurnal IKIP PGRI
Nilai signifikansi ≤0,05 sehingga skor Semarang. Vol. 1 : 1-13
keterampilan proses sains siswa kelas
eksperimen lebih baik dari kelas kontrol. Sinaga dan Simarmata. 2014. Pengaruh
Dengan demikian dapat Model Pembelajaran ROPES
disimpulkan dapat disimpulkan bahwa (Review, Overview, Presentation,
Model Pembelajaran ROPES dengan Exercise, Summary) Berbantu
teknik talking stick berpengaruh signifikan Audio Visual Terhadap Hasil
terhadap keterampilan proses sains siswa Belajar Siswa pada Materikalor di
SMA di Bondowoso. Kelas X Semester II SMA N 11
Medan T.P. 2013/2014. Jurnal
SIMPULAN DAN SARAN Inpafi. Vol. 2(3) : 95-101.

Berdasarkan hasil analisis data Sukirman, et al . 2013. Pengembangan


yang diperoleh, maka dapat diambil Model Pembelajaran Talking Stick
kesimpulan sebagai berikut: 1) Model untuk Meningkatkan Minat Belajar
pembelajaran ROPES dengan teknik Fisika pada Siswa Kelas X SMA
Talking Stick berpengaruh signifikan Negeri 4 Purworejo Tahun Pelajaran
terhadap hasil belajar kognitif produk, 2012/2013. Jurnal Radiasi. Vol.
afektif dan psikomotor fisika siswa SMA 3(1) : 1-93.
di Bondowoso. 2) Model pembelajaran
ROPES dengan teknik Talking Stick Yulistina, et al . 2013. Perbandingan Hasil
berpengaruh signifikan terhadap Belajar Materi Gaya Antara Teknik
keterampilan proses sains siswa SMA di Pembelajaran Talking Stick Dengan
Bondowoso. Make A Match. Jurnal
Saran yang dapatdiberikan, Pembelajaran Fisika. Vol. 1(5) : 35-
adalah sebagai berikut : 1) Bagi guru, 43.
dalam pembelajaran fisika hendaknya
menggunakan model yang dapat
membawa siswa ikut berperan aktif dalam
pembelajaran dan menciptakan suasana
yang menyenangkan yang dapat
memotivasi siswa untuk belajar lebih giat,
salah satunya adalah pembelajaran
ROPES dengan teknik Talking Stick. 2)

You might also like