You are on page 1of 12

ISSN 1410-9859

“ANALISIS PENGARUH REPUTASI, KUALITAS PELAYANAN DAN


KEPERCAYAAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA STASIUN
PENGISIAN BAHAN BAKAR UMUM (SPBU)
DI KOTA SEMARANG”

"ANALYSIS OF REPUTATION, THE QUALITY AND RELIANCE ON PURCHASE


DECISION ON PUBLIC FUEL FILLING STATION (Gas Station)
IN SEMARANG "

Edy Suryawardana dan Tri Endang Yani


Fakultas Ekonomi Universitas Semarang

ABSTRACT

In the new era, much business had done without alived gasoline fossil, far for manufakture
industries. Gasoline stations was locations for stakeholder who need gasoline fossil to act their
business or develop their activity on the job. Object in this research was the manufactures in the
name gasoline station in Semarang city. Whit research about “Analisis Pengaruh Reputasi
Perusahaan, Kualitas Pelayanan Dan Kepercayaan Terhadap Keputusan Pembelian Pada Stasiun
Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Di Kota Semarang”, this research could help businessman
in gasoline station to find and choose what form of the gasoline fossil effectived enought to respect
the customer and it could make a strategy in order that manufactures to be a great manufacture, so
the manufactures could survive and developing a strategy to entry in competing of business.
Independent variables in this research were trust (X1), firm reputation (X2 ) and service
quality ( X3) and dependent variable was buying decision (Y).
By result of data analisys which done from all data found, it could take some conclution
i.d. :
1) There was a positive and significant of regression effect from trust (X1) to buying decision (Y)
2) There was a positive and significant of regression effect from firm reputation (X2) to buying
decision (Y).
3) There was a positive and significant of regression effect from service quality (X3) to buying
decision (Y)

Keywords: trust, firm reputation, service quality, buying decision.

ABSTRAKS

Sebagian besar bisnis dunia saat ini dilaksanakan dengan tidak meninggalkan bahan
bakar minyak. Terlebih lagi untuk industri manufaktur. SPBU atau Stasiun Bahan Bakar Umum
merupakan tempat bagi para pihak yang membutuhkan bahan bakar untuk kegiatan bisnis ataupun
menunjang aktivitasnya dalam bekerja. Objek peneliti dalam penelitian ini adalah perusahaan yang
bernama Stasiun Pompa Bahan Bakar Umum atau SPBU yang ada di kota Semarang. Dengan
melakukan penelitian mengenai “Analisis Pengaruh Reputasi Perusahaan, Kualitas Pelayanan Dan
Kepercayaan Terhadap Keputusan Pembelian Pada Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU)
Di Kota Semarang”, diharapkan dapat membantu para pelaku bisnis di bidang SPBU untuk
memilih dan menentukan apakah bentuk kegiatan ini cukup efektif dalam mempengaruhi
konsumen dan dapat menyusun strategi agar perusahaan tersebut menjadi perusahaan yang kuat,
sehingga perusahaan dapat bertahan dan terus maju dalam persaingan dunia usaha yang semakin
ketat. Variabel independen dalam penelitian ini adalah Kepercayaan (X1), Reputasi perusahaan
(X2) dan Kualitas pelayanan (X3) sedangkan variabel terikatnya adalah keputusan pembelian (Y).

258 Analisis Pengaruh Reputasi, Kualitas Pelayanan dan Kepercayaan Terhadap Keputusan Pembelian pada
Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Di kota semarang
Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan terhadap seluruh data yang
diperoleh, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1) Terdapat pengaruh positif dan signifikan dari variabel kepercayaan (X1) terhadap keputusan
pembelian (Y) dapat diterima.
2) Terdapat pengaruh positif dan signifikan dari variabel reputasi perusahaan (X2) terhadap
keputusan pembelian (Y) dapat diterima.
3) Terdapat pengaruh positif dan signifikan dari variabel kualitas layanan (X3) terhadap
keputusan pembelian (Y) dapat diterima.

Kata Kunci : kepercayaan, reputasi perusahaan, kualitas layanan, keputusan pembelian.

I. Pendahuluan banyaknya bisnis SPBU saat ini. Intinya,


konsumen masih menyamaratakan resiko,
1.1. Latar Belakang reputasi dan kualitas pelayanan antara
Sebagian besar bisnis dunia saat ini SPBU satu dengan lainnya (Wibowo,
dilaksanakan dengan tidak meninggalkan 2010).
bahan bakar minyak. Terlebih lagi untuk Kepercayaan telah mendapat banyak
industri manufaktur. SPBU atau Stasiun perhatian penelitian dan telah diiden-
Bahan Bakar Umum merupakan tempat tifikasi sebagai suatu kunci penggerak
bagi para pihak yang membutuhkan bahan kesuksesan (Jarvenpaa & Staples, 2000).
bakar untuk kegiatan bisnis ataupun Konsumen yang telah memiliki keper-
menunjang aktivitasnya dalam bekerja. cayaan terhadap suatu produk/merek, akan
SPBU menyediakan bahan bakar dan menimbulkan minat pembelian terhadap
pelumas dari berbagai produsen dalam produk/merek tersebut. Kepercayaan
maupun luar negeri. Pemakaian produk menurut Mayer et al. (2007) merupakan
SPBU yang menyebar luas mempunyai kesediaan satu pihak untuk menerima
dampak dramatis pada pembeli dan risiko dari tindakan pihak lain berdasarkan
pemasar (pengelola SPBU). Namun, harapan bahwa pihak lain akan melakukan
dibalik bertambah banyaknya pembeli dan tindakan penting untuk pihak yang mem-
pemasar masih sedikit konsumen yang percayainya, terlepas dari kemampuan
melibatkan dirinya dalam suatu transaksi untuk mengawasi dan mengendalikan
jual beli di SPBU. Artinya masih banyak tindakan pihak yang dipercaya. Indikator
konsumen belum sadar dalam usaha kepercayaan terdiri dari kemampuan, niat
memperoleh produk SPBU tentang resiko, baik dan integritas pemasar, serta emosi
reputasi dan kualitas layanan yang konsumen.
diterima. Penelitian lain mengenai keputusan
Hoffman et al. (1999) menyatakan, pembelian tidak hanya dilakukan pada
bahwa terdapat faktor-faktor yang produk tetapi juga pada jasa. Beberapa
menyebabkan masih sedikitnya aktivitas faktor yang mempengaruhi kepercayaan
perdagangan seperti konsumen yang diantaranya ada risiko dan harga. Kedua
tertarik pada beberapa penawaran yang faktor ini dalam perdagangan menjadi
ada, tidak adanya standar teknologi untuk suatu pertimbangan yang dominan bagi
mekanisme pembayaran yang aman dan konsumen (Gefen et al., 2003). Risiko
kesenjangan keuntungan bisnis. Alasan dianggap lebih tinggi daripada per-
konsumen belum bertransaksi mengenai dagangan fisik karena terbatasnya kontak
berbagai produk SPBU adalah karena fisik konsumen terhadap produk, sehingga
adanya kesenjangan fundamental keper- konsumen tidak dapat melakukan
cayaan yang umumnya muncul diantara pengawasan kinerja produk sebelum me-

J. DINAMIKA SOSBUD Volume 17 Nomor 2, Desember 2015 : 258 - 269 259


lakukan pembelian. Dalam perdagangan, sebesar Rp 1.000. Harga BBM Premium
kepercayaan berperan mengurangi dan Solar akan diumumkan oleh
masalah spesifik risiko yang mungkin pemerintah setiap awal bulan. Perhitungan
ditemui oleh konsumen dalam melakukan harga akan menggunakan rumus yang
pembelian (Luhman, 1988). telah ditetapkan oleh pemerintah dan
Perusahaan harus bisa menentukan mengacu pada harga minyak dunia, kurs
strategi pemasaran yang tepat agar Rupiah terhadap Dolar AS, serta faktor
usahanya dapat bertahan dan tujuan utama inflasi. Untuk Januari 2015, harga
dari perusahaan tersebut dapat tercapai. Premium turun dari Rp 8.500 menjadi Rp
Ada beberapa faktor yang menjadi alasan 7.600, sedangkan solar dari Rp 7.500
suatu perusahaan bisa mendapat tempat menjadi Rp 7.250 per liter.
tersendiri di hati masyarakat, misalkan Perusahaan jasa seperti SPBU sering
bagaimana sebuah perusahaan menetap- dikaitkan dengan reputasi perusahaan
kan harga yang kompetitif, melakukan disamping jasa atau produknya sendiri.
promosi yang efektif, membentuk citra Zeithaml (1988) mengemukakan kualitas
dan membangun reputasi perusahaan yang yang dirasakan dari suatu produk atau jasa
baik di mata konsumen serta kualitas yang erat hubungannya dengan reputasi yang
baik dan memuaskan dari produk yang diasosiasikan dengan nama brand tertentu,
mereka tawarkan kepada konsumen. berarti memang benar adanya jika kualitas
Dari data yang ada dapat disimpulkan yang diterima dari sebuah produk atau
bahwa dari tahun ke tahun konsumsi jasa memang memiliki keterkaitan dengan
bahan bakar di Indonesia mengalami reputasi perusahaan. Perusahaan jasa juga
peningkatan. Ini mengindikasikan bahwa semakin menyadari peranan konsumen
para konsumen tetap membutuhkan bahan sangat penting dalam menentukan masa
bakar dalam mendukung kegiatan depan perusahaan mereka, oleh karena itu
produksi atau usaha memperlancar perusahaan jasa seperti SPBU harus
kegiatannya/pekerjaannya walaupun dari mengetahui bahwa setiap konsumen me-
tahun ke tahun harga bahan bakar miliki pandangan atau persepsi yang ber-
cenderung meningkat. beda mengenai jasa atau service yang
Pada 17 November 2014, Presiden ditawarkan
Joko Widodo mengumumkan kenaikan Definisi jasa atau service menurut
harga BBM. Premium naik dari Rp 6.500 Philip Kotler dan Gary Amstrong (2004 :
menjadi Rp 8.500, sedangkan solar dari 276 ) adalah aktivitas atau manfaat yang
Rp 5.500 menjadi Rp 7.500 per liter. ditawarkan oleh satu pihak lain yang pada
Menurut pemerintah, pengurangan subsidi dasarnya tanpa wujud dan tidak meng-
BBM akan memberikan ruang fiskal hasilkan kepemilikan apapun. Definisi
hingga Rp 100 triliun. Menurut menteri jasa adalah suatu kegiatan yang memiliki
keuangan Bambang Brodjonegoro, beberapa unsur ketidakberwujudan
pemerintah akan memberikan kompensasi (intangibility) yang melibatkan beberapa
berpa bantuan langsung senilai Rp 200 interaksi dengan konsumen atau properti
ribu per bulan yang akan disalurkan dalam kepemilikannya dan tidak meng-
kepada 15,5 juta keluarga. Kenaikan ini hasilkan transfer kepemilikan. Persepsi
terjadi beriringan dengan turunnya harga konsumen mengenai service didefinisikan
minyak dunia secara drastis sejak Juni sebagai sesuatu yang khusus. Dengan
2014. Pada 1 Januari 2015, Presiden Joko memahami apa harapan dan keinginan
Widodo resmi menghapus subsidi BBM konsumen dari suatu layanan jasa atau
untuk jenis Premium, dan untuk bahan service maka akan didapat suatu nilai
bakar solar ditetapkan subsidi tetap tambah tersendiri bagi perusahaan

260 Analisis Pengaruh Reputasi, Kualitas Pelayanan dan Kepercayaan Terhadap Keputusan Pembelian pada
Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Di kota semarang
tersebut. 1.3. Tujuan Penelitian
Suatu pelayanan yang diberikan secara Tujuan penelitian adalah untuk
umum dan berkala adalah bentuk menganalisis sebagai berikut; Apakah
pelayanan biasa yang dilakukan oleh resiko berpengaruh terhadap keputusan
semua kegiatan usaha kepada konsumen. pembelian konsumen SPBU, Apakah
Hal tersebut merupakan bentuk usaha jasa kepercayaan berpengaruh terhadap
atau service yang belum lengkap, tetapi keputusan pembelian konsumen SPBU,
apabila jasa atau service tersebut disajikan Apakah reputasi berpengaruh terhadap
dengan pelayanan khusus dan dengan keputusan pembelian konsumen SPBU,
penyajian yang berbeda atau tidak biasa Apakah kualitas pelayanan berpengaruh
dari penyajian yang pernah dilakukan oleh terhadap keputusan pembelian konsumen
pelaku usaha sejenis sebelumnya, maka SPBU.
pelayanan tersebut membuat pelanggan
atau konsumen mendapatkan sesuatu yang 1.4. Manfaat penelitian
lebih dari yang mereka harapkan Penelitian ini bermanfaat bagi
sebelumnnya. Objek peneliti dalam akademisi untuk lebih mendalami ilmu
penelitian ini adalah perusahaan yang pengetahuan khususnya ilmu manajemen
bernama Stasiun Pompa Bahan Bakar yang diterima yang berkaitan dengan
Umum atau SPBU yang ada di kota reputasi, kualitas layanan, kepercayaan
Semarang. dan keputusan pembelian.
Dengan melakukan penelitian
mengenai ANALISIS PENGARUH II. Kajian Pustaka
REPUTASI PERUSAHAAN, 2.1. Kepercayaan
KUALITAS PELAYANAN DAN Perdagangan di SPBU memeiliki
KEPERCAYAAN TERHADAP keunggulan dan kelemahannya masing-
KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA masing. Salah satu kelemahan yang
STASIUN PENGISIAN BAHAN dimiliki dan hingga sekarang masih
BAKAR UMUM (SPBU) DI KOTA menjadi pertimbangan utama oleh
SEMARANG, diharapkan dapat konsumen untuk melakukan atau tidak
membantu para pelaku bisnis di bidang melakukan transaksi pembelian adalah
SPBU untuk memilih dan menentukan dapat dipercaya atau tidaknya suatu
apakah bentuk kegiatan ini cukup efektif perusahaan. Kepercayaan yang diperoleh
dalam mempengaruhi konsumen dan konsumen akan menentukan keputusan
dapat menyusun strategi agar perusahaan pembeliannya. Kepercayaan dibentuk oleh
tersebut menjadi perusahaan yang kuat, kemampuan, niat baik dan integritas
sehingga perusahaan dapat bertahan dan pemasar serta emosi konsumen.
terus maju dalam persaingan dunia usaha Dalam membentuk kepercayaan
yang semakin ketat. tersebut, terdapat pengaruh dari risiko dan
harga. Risiko dalam perdagangan di-
1.2. Perumusan Masalah Penelitian timbulkan oleh sumber, proses pengirim-
Perumusan masalah yang dapat an, privasi, dan kesesuaian informasi.
diangkat dalam penelitian ini adalah Sedangkan harga dapat diukur berdasar-
bagaimana meningkatkan penjualan bahan kan keterjangkauan harga, kesesuaian
bakar di SPBU mengingat harga yang harga dengan kualitas produk, daya saing
ditetapkan kecenderungannya mengalami harga, dan kesesuaian harga dengan
kenaikan sedangkan persediaan bahan manfaat yang diberikan produk. Oleh
bakar yang disediakan oleh pemerintah karena itu,
cenderung stagnan atau menurun.

J. DINAMIKA SOSBUD Volume 17 Nomor 2, Desember 2015 : 258 - 269 261


H1 = Kepercayaan berpengaruh sebelumnya dan teori yang telah
terhadap Keputusan Pembelian dijelaskan di atas , maka dalam penelitian
ini diusulkan hipotesis sebagai berikut :
2.2 Reputasi H2 = Reputasi perusahaan
Menurut Zeithaml (1988) kualitas jasa mempengaruhi keputusan
yang dirasakan dari suatu produk atau jasa pembelian konsumen.
erat hubungannya dengan reputasi yang
diasosiasikan dengan nama merek. 2.3. Kualitas Pelayanan
Selness (1993) menyatakan bahwa dalam Kualitas merupakan senjata
industri jasa dan bisnis, merek seringkali perusahaan agar dapat memenangkan
dikaitkan dengan reputasi perusahaan persaingan, namun hampir semua
daripada produk atau jasa itu sendiri. perusahaan terutama perusahaan yang
Berarti kualitas yang diterima dari sebuah bergerak dibidang jasa berupaya
produk atau jasa adalah berhubungan menghasilkan kualitas yang sama.
dengan reputasi perusahaan yang Menurut Triyana ( dalam Ferdinand, 2006
digabungkan dengan nama merek produk ) service atau pelayanan merupakan
atau jasanya. bagian yang penting dari kegiatan
Herbig, milewicz and Golden (1994) pemasaran produk. Pihak konsumen
menyatakan bahwa reputasi perusahaan menuntut pula bagaimana pelayanan
dapat dilihat dari kompetensi perusahaan purna jual dari produk yang dibelinya.
tersebut dan keunggulan dibandingkan Sedangkan definisi lain menurut Llosa,
dengan kompetitornya. Adapun menurut Chandon dan Orsingher (1998)
Doney dan Cannon (1997) reputasi menyatakan bahwa service quality adalah
perusahaan berhubungan dengan sejarah suatu instrumen yang digunakan oleh
atau riwayat perusahaan terutama dalam pelanggan untuk menilai pelayanan atau
hubungannya dengan pihak lain, apakah jasa yang diberikan oleh perusahaan.
memiliki hubungan yang lebih baik atau Lima dimensi dari kualitas jasa (service
tidak. Reputasi perusahaan merupakan quality) yang diidentifikasikan oleh
salah satu faktor yang dapat mem- Parasuraman, Zeithaml, Berry (1988)
pengaruhi keputusan pembelian konsumen yaitu :
terhadap suatu produk atau jasa dari suatu 1. Tangibles, atau bukti fisik
perusahaan. Reputasi atau merek menjadi 2. Empathy,
sebuah masalah dari sikap dan keper- 3. Reliability, atau keandalan meliputi
cayaan terhadap kesadaran pada merek kinerja harus sesuai dengan harapan
dan image (Maltz, 1992 : 9). Dalam pelanggan yang berarti ketepatan
penelitian terdahulu oleh Gunawan (2006) waktu, pelayanan yang sama untuk
mengenai analisis faktor-faktor yang semua pelanggan, sikap simpatik dan
mempengaruhi keputusan nasabah akurasi yang tinggi
menabung di PT. BRI (persero) bahwa 4. Responsiveness, atau ketanggapan
reputasi perusahaan berpengaruh positif meliputi kemauan untuk membantu
terhadap keputusan pembelian, serta dan memberikan pelayananan yang
dalam penelitian yang dilakukan M. cepat (responsif) dan tepat kepada
Rhendria dalam penelitiannya mengenai pelanggan dengan informasi yang
analisis faktor yang mempengaruhi jelas.
keputusan pembelian juga menyatakan 5. Assurance, atau jaminan dan
bahwa reputasi perusahaan berpengaruh pengetahuan yaitu pengetahuan,
positif terhadap keputusan pembelian. kesopan santunan dan kemampuan
Dari penelitian yang telah dilakukan para pegawai perusahaan untuk

262 Analisis Pengaruh Reputasi, Kualitas Pelayanan dan Kepercayaan Terhadap Keputusan Pembelian pada
Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Di kota semarang
menumbuhkan rasa percaya para 1. Kepercayaan (X1)
pelanggan kepada perusahaan. Kepercayaan dapat diukur dari;
Dalam penelitian yang dilakukan oleh kepercayaan terhadap layanan petugas,
Pradhita Widya Herfiana mengenai kepercayaan terhadap fasilitas yang di-
analisis faktor-faktor yang mempengaruhi berikan, kepercayaan terhadap perusahaan
keputusan pemilihan pasar swalayan (SPBU)
sebagai tempat belanja juga menyatakan
bahwa kualitas pelayanan berpengaruh 2. Variabel Reputasi perusahaan (X2)
positif terhadap keputusan pembelian. Indikator yang digunakan untuk
Oleh karena itu, variabel reputasi perusahaan adalah (Miles
H3 = Semakin baik kualitas pelayanan and Covin:2000 ) ; kredibilitas, keandal-
perusahaan semakin cepat an perusahaan, nama baik
keputusan pembelian jasa.
3. Variabel Kualitas pelayanan (X3)
Dari Hipotesis di atas dapat digambarkan Indikator yang digunakan untuk
dalam Kerangka Pikir Empiris berikut ini: variabel kualitas pelayanan (Parasuraman,
Zeithaml, Berry, 1988) adalah;
GAMBAR 2.1. Kemampuan untuk melaksanakan jasa
KERANGKA PEMIKIRAN EMPIRIS yang dijanjikan oleh suatu perusahaan,
Kemauan untuk membantu pelanggan,
Pengetahuan dan kesopanan, Kepedulian
terhadap konsumen, Serta penampilan
fasilitas fisik.

b. Variabel Dependen (Variabel


terikat )
Keputusan Pembelian ( Y )
Indikator yang digunakan untuk
variabel keputusan pembelian adalah
(Howard dan Shay, dalam Basu Swasta
III. Metode Penelitian Dharmesta: 1998 ); Berfikir lama dalam
3.1. Definisi Operasional memutuskan karena faktor lingkungan,
3.1.1. Variabel penelitian Melakukan Pertimbangan dengan
Penelitian ini menggunakan dua mengumpulkan data/informasi, Cepat
variabel, yaitu: Memutuskan
1. Variabel dependen
Dalam penelitian ini yang menjadi 3.1.3. Penentuan Populasi dan Sampel
variabel dependen adalah keputusan 3.1.3.1. Populasi
pembelian jasa (Y). Populasi dalam penelitian ini adalah
2. Variabel independen seluruh konsumen SPBU di kota
Variabel independen dalam penelitian Semarang yang tidak bisa dihitung jumlah
ini adalah; Kepercayaan (X1 ), pastinya. Metode pengambilan sampel
Reputai perusahaan ( X2 ), Kualitas yang digunakan dalam penelitian ini
pelayanan ( X3) adalah Purposive Sampling, teknik ini
dipilih karena peneliti telah memahami
3.1.2. Definisi Operasional bahwa informasi yang dibutuhkan dapat
a. Variabel Independen (Variabel diperoleh dari satu kelompok sasaran
bebas) tertentu yang mampu memberikan

J. DINAMIKA SOSBUD Volume 17 Nomor 2, Desember 2015 : 258 - 269 263


informasi yang dikendaki. Teknik ini 4.1.3. Uji Asumsi Klasik
mengedepankan beberapa kriteria sampel. Uji asumsi klasik dilakukan terhadap
Kriteria sampel dalam penelitian ini data yang digunakan untuk analisis regresi
adalah konsumen yang berumur minimal berganda. Uji asumsi klasik terdiri dari uji
17 tahun dan membeli produk di SPBU. normalitas, uji multikolinearitas dan uji
Dalam penelitian ini jumlah sampel heteroskedastisitas.
yang diambil sejumlah 97 yang diharap-
kan berimbang jumlah respondennya. 4.1.3.1. Uji Normalitas
Jenis Data dan Sumber Data dalam Tabel 4.6 menunjukkan bahwa nilai
penelitian ini adalah Data primer dan Data pvalue (Asymp.Sig.) dari residual kedua
Sekunder model regresi adalah > 0,05. Oleh karena
Metode pengumpulan data dalam itu dapat disimpulkan bahwa data yang
penelitian ini adalah sebagai berikut; digunakan dalam penelitian ini
Observasi, Questioner, Wawancara dan berdistribusi normal.
Studi pustaka.
Metode Analisis Data dalam penelitian 4.1.3.2. Uji Multikolinieritas
ini adalah Analisis Deskriptif dan analisis Berdasarkan hasil pengujian multiko-
Kuantitatif. linearitas model regresi menunjukkan
bahwa antar variabel kepercayaan (X1),
reputasi perusahaan (X2), kualitas layanan
IV. Hasil Penelitian Dan Pembahasan (X3), dan keputusan pembelian (Y)
4.1. Analisis Data Kuantitatif semuanya tidak terjadi multiko-linearitas,
4.1.1. Uji Validitasi karena nilai tolerance masing-masing
Berdasarkan tabel hasil uji validitas variabel independen berada di atas 0,1 dan
dapat diketahui bahwa semua item nilai VIF masing-masing variabel
pertanyaan/indikator variabel Kepercaya- independen berada di bawah 10.
an (X1), Reputasi Perusahaan (X2),
Kualitas Layanan (X3), dan Keputusan 4.1.4. Analisis Regresi Linier
Pembelian (Y) dinyatakan valid karena Analisis regresi linier berganda
dari hasil korelasi antara hasil jawaban digunakan untuk melihat pengaruh
responden pada tiap item pertanyaan/ variabel bebas terhadap variabel terikat.
indikator dengan skor total di dapat hasil Hasil analisis regresi berganda dengan
yang signifikan, yaitu nilai rhitung > rtabel. menggunakan program SPSS versi 18.0
adalah sebagai berikut :
4.1.2. Uji Reliabilitas
Hasil uji reliabilitas memperlihatkan 4.1.4.1. Analisis Regresi Linier
bahwa nilai Cronbach’s Alpha semua Berganda
variabel di atas 0,60, sehingga dapat Persamaan regresi dari tabel diatas
disimpulkan bahwa variabel kepercayaan adalah: Keputusan Pembelian=
(X1), reputasi perusahaan (X2), kualitas 0,278Kepercayaan +0,193Reputasi
layanan (X3), dan keputusan pembelian perusahaan+0,451 Kualitas layanan
(Y) dinyatakan reliabel atau dapat Persamaan regresi tersebut
dipercaya/handal, yang berarti apabila mempunyai arti sebagai berikut :
data tersebut dipergunakan pada obyek 1) Koefisien regresi variabel bebas
penelitian yang berbeda, pada waktu yang (kepercayaan) bernilai positif dan
berbeda akan memberikan hasil yang signifikan terhadap variabel terikat
sama dengan hasil yang diperoleh pada (keputusan pembelian). Artinya,
penelitian ini. apabila variabel kepercayaan naik,

264 Analisis Pengaruh Reputasi, Kualitas Pelayanan dan Kepercayaan Terhadap Keputusan Pembelian pada
Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Di kota semarang
maka variabel terikat juga meningkat pembelian, dipengaruhi/ ditentukan oleh
dan jika variabel bebas turun, maka perubahan-perubahan dari kepercayaan,
variabel terikat juga menurun. tetapi tidak berlaku sebaliknya. Sedang-
2) Koefisien regresi variabel bebas kan hubungan “Positif” berarti bahwa
(reputasi perusahaan) bernilai positif perubahan-perubahan yang terjadi pada
dan signifikan terhadap variabel keputusan pembelian berjalan searah
terikat (keputusan pembelian). dengan perubahan-perubahan dari keper-
Artinya, apabila variabel reputasi cayaan. Apabila variabel kepercayaan
perusahaan naik, maka variabel terikat mengalami peningkatan, maka secara
juga meningkat dan jika variabel otomatis akan diikuti oleh peningkatan
bebas turun, maka variabel terikat juga variabel keputusan pembelian, dan
menurun. sebaliknya.
3) Koefisien regresi variabel bebas Koefisien beta (koefisien regresi)
(kualitas layanan) bernilai positif dan variabel kepercayaan adalah 0,278 atau
signifikan terhadap variabel terikat 27,8% (0,278 x 100%). Koefisien regresi
(keputusan pembelian). Artinya, ini merepresentasikan kekuatan pengaruh
apabila variabel kualitas layanan naik, variabel kepercayaan terhadap variabel
maka variabel terikat juga meningkat keputusan pembelian. Arti dari koefisien
dan jika variabel bebas turun, maka regresi 27,8% tersebut adalah: jika
variabel terikat juga menurun. variabel bebas yang lain dianggap tetap
(tidak ada perubahan) dan variabel
4.1.4.2. Pengujian Hipotesis kepercayaan ditingkatkan sebesar 1%
Hasil Uji-t menunjukkan bahwa daripada sebelumnya, maka akan diikuti
semua variabel bebas berpengaruh positif oleh kenaikan variabel keputusan
dan signifikan terhadap variabel terikat, pembelian sebesar 27,8%.
karena nilai t hitung > dari t tabel.
4.2.2. Pengaruh reputasi perusahaan
4.2. Pembahasan terhadap keputusan pembelian
4.2.1. Pengaruh kepercayaan terhadap Hipotesis 2 menyatakan “reputasi
keputusan pembelian perusahaan berpengaruh positif terhadap
Hipotesis 1 menyatakan “kepercayaan keputusan pembelian.” Hasil pengujian
berpengaruh positif terhadap keputusan regresi menunjukkan [pvalue (Sig.) =
pembelian.” Hasil pengujian regresi 0,001)] < 0,025 dan (thitung = 2,632) > (ttabel
menunjukkan [pvalue (Sig.) = 0,004)] < = 1,960), maka hasil uji-t adalah
0,025 dan (thitung = 2,301) > (ttabel = 1,960), “signifikan” dan “positif (tanda pada t dan
maka hasil uji-t adalah “signifikan” dan koefisien beta adalah positif)”, sehingga
“positif (tanda pada t dan koefisien beta Ho ditolak dan Ha diterima, yang berarti
adalah positif)”, sehingga Ho ditolak dan reputasi perusahaan (X2) berpengaruh
Ha diterima, yang berarti kepercayaan positif dan signifikan terhadap keputusan
(X1) berpengaruh positif dan signifikan pembelian (Y) pada konsumen SPBU di
terhadap keputusan pembelian (Y) pada kota Semarang.
konsumen SPBU di kota Semarang. “Signifikan” mengandung arti bahwa
“Signifikan” mengandung arti bahwa reputasi perusahaan memang mempunyai
kepercayaan memang mempunyai pengaruh yang bermakna/signifikan
pengaruh yang bermakna/signifikan terhadap keputusan pembelian, sehingga
terhadap keputusan pembelian, sehingga dapat disimpulkan bahwa perubahan-
dapat disimpulkan bahwa perubahan- perubahan yang terjadi pada keputusan
perubahan yang terjadi pada keputusan pembelian, dipengaruhi/ ditentukan oleh

J. DINAMIKA SOSBUD Volume 17 Nomor 2, Desember 2015 : 258 - 269 265


perubahan-perubahan dari reputasi sebaliknya. Sedangkan hubungan “Positif”
perusahaan, tetapi tidak berlaku sebalik- berarti bahwa perubahan-perubahan yang
nya. Sedangkan hubungan “Positif” terjadi pada keputusan pembelian berjalan
berarti bahwa perubahan-perubahan yang searah dengan perubahan-perubahan dari
terjadi pada keputusan pembelian berjalan kualitas layanan. Apabila variabel kualitas
searah dengan perubahan-perubahan dari layanan mengalami peningkatan, maka
reputasi perusahaan. Apabila variabel secara otomatis akan diikuti oleh
reputasi perusahaan mengalami pening- peningkatan variabel keputusan pem-
katan, maka secara otomatis akan diikuti belian, dan sebaliknya.
oleh peningkatan variabel keputusan Koefisien beta (koefisien regresi)
pembelian, dan sebaliknya. variabel kualitas layanan adalah 0,451
Koefisien beta (koefisien regresi) atau 45,1% (0,451 x 100%). Koefisien
variabel reputasi perusahaan adalah 0,193 regresi ini merepresentasikan kekuatan
atau 19,3% (0,193 x 100%). Koefisien pengaruh variabel kualitas layanan
regresi ini merepresentasikan kekuatan terhadap variabel keputusan pembelian.
pengaruh variabel reputasi perusahaan Arti dari koefisien regresi 45,1% tersebut
terhadap variabel keputusan pembelian. adalah: jika variabel bebas yang lain
Arti dari koefisien regresi 19,3% tersebut dianggap tetap (tidak ada perubahan) dan
adalah: jika variabel bebas yang lain variabel kualitas layanan ditingkatkan
dianggap tetap (tidak ada perubahan) dan sebesar 1% daripada sebelumnya, maka
variabel reputasi perusahaan ditingkatkan akan diikuti oleh kenaikan variabel
sebesar 1% daripada sebelumnya, maka keputusan pembelian sebesar 45,1%.
akan diikuti oleh kenaikan variabel
keputusan pembelian sebesar 19,3%. V. Simpulan

4.2.3. Pengaruh Kualitas Layanan 5.1 Simpulan


terhadap Keputusan Pembelian Berdasarkan hasil analisis data yang
Hipotesis 3 menyatakan “kualitas telah dilakukan terhadap seluruh data
layanan berpengaruh positif terhadap yang diperoleh, maka dapat diambil
keputusan pembelian.” Hasil pengujian kesimpulan sebagai berikut:
regresi menunjukkan [pvalue (Sig.) = a) Terdapat pengaruh positif dan
0,000)] < 0,025 dan (thitung = 3,201) > (ttabel signifikan dari variabel kepercayaan
= 1,960), maka hasil uji-t adalah (X1) terhadap keputusan pembelian
“signifikan” dan “positif (tanda pada t dan (Y) dapat diterima.
koefisien beta adalah positif)”, sehingga b) Terdapat pengaruh positif dan
Ho ditolak dan Ha diterima, yang berarti signifikan dari variabel reputasi
kualitas layanan (X3) berpengaruh positif perusahaan (X2) terhadap keputusan
dan signifikan terhadap keputusan pembelian (Y) dapat diterima.
pembelian (Y) pada konsumen SPBU di c) Terdapat pengaruh positif dan
kota Semarang. “Signifikan” signifikan dari variabel kualitas
mengandung arti bahwa kualitas layanan layanan (X3) terhadap keputusan
memang mempunyai pengaruh yang pembelian (Y) dapat diterima.
bermakna/signifikan terhadap keputusan
pembelian, sehingga dapat disimpulkan 5.2. Implikasi Teori
bahwa perubahan-perubahan yang terjadi Temuan dalam pelaksanaan penelitian
pada keputusan pembelian, dipengaruhi/ ini dapat ditelaah beberapa implikasi
ditentukan oleh perubahan-perubahan dari terhadap teori yang ada. Antara lain
kualitas layanan, tetapi tidak berlaku adalah :

266 Analisis Pengaruh Reputasi, Kualitas Pelayanan dan Kepercayaan Terhadap Keputusan Pembelian pada
Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Di kota semarang
a. Reputasi perusahaan dapat menjadi 3. Perlu meningkatkan kualitas layanan
semakin baik ataupun sebaliknya. dengan cara mempraktikkan:
Menurut Lau dan Lee (1999) meng- tersedianya BBM 24 jam, senyum
anggap reputasi perusahaan sebagai ramah pegawai SPBU serta
salah satu faktor terpenting dari memberikan garansi jika karyawan
karakteristik perusahaan yang dapat SPBU memberikan pelayanan yang
membentuk kepercayaan pelanggan kurang maksimal kepada
terhadap merek. Oleh karena itu pelanggannya.
reputasi yang baik dapat diciptakan
dengan meningkatkan kepercayaan 5.3.Keterbatasan Penelitian
konsumen terhadap perusahaan. Berdasarkan hasil penelitian yang
b. Kualitas layanan memberikan dampak telah dilakukan kemungkinan hasilnya
yang positif terhadap setiap kegiatan kurang memuaskan disebabkan karena ke-
yang dilakukan oleh perusahaan. Hal terbatasan peneliti, diantaranya penelitian
senada dikemukakan oleh Para- ini menggunakan sampel hanya dari para
suraman, Zeithaml, dan Berry (1988) pelanggan di SPBU di kota Semarang.
yang mendefinisikan kualitas pelayan- Sebaiknya dapat dikembangkan di tingkat
an sebagai suatu bentuk sikap, kota atau kabupaten lainnya.
berkaitan tetapi tidak sama dengan
kepuasan, sebagai hasil dari pem- 5.4. Agenda Penelitian Yang Akan
bandingan antara harapan dengan Datang
kinerja. Sedangkan definisi lain Penelitian ini masih memungkinkan
menurut Llosa, Chandon dan untuk dikembangkan lebih lanjut, oleh
Orsingher (1998) menyatakan bahwa karena itu agenda penelitian mendatang
service quality adalah suatu instrumen diharapkan pada peneliti selanjutnya
yang digunakan oleh pelanggan untuk mungkin dapat mengunakan variabel yang
menilai pelayanan atau jasa yang digunakan dalam penelitian ini dengan
diberikan oleh perusahaan. menambah beberapa variabel atau bahkan
melakukan perubahan variabel yang
5.3.Implikasi Manajerial menurut peneliti paling mempengaruhi
Berdasarkan hasil penelitian yang loyalitas pelanggan untuk menggunakan
telah dilakukan, maka saran yang jasa SPBU pilihannya.
diberikan adalah :
1. Perlu ditingkatkan kepercayaan
konsumen terhadap SPBU karena DAFTAR PUSTAKA
harga bahan bakar minyak semakin
hari semakin naik diharapkan mutu Anderson, E. W., & Sullivan, M. W.
produk tidak mengalami perubahan (1999). The antecedents and
yang disebabkan oleh ulah segelintir consequences of customer
oknum pegawai SPBU. satisfaction for firms. Mark. Sci.,
2. Perlu memperkuat reputasi perusahaan 12, 125-143.
dengan cara menjual produk yang
bermutu, stock tersedia terus menerus, Anderson, H., & Jacobsen P. N. (2000).
tidak menimbun BBM, melatih Creating Loyalty: Its Strategic
karyawannya secara rutin dan Importance in Your Customer
mengedepankan kejujuran dalam Strategy. In S. A. Brown (ed.),
pelaksanaan tugas pengisian BBM. Customer Relationship
Management (pp. 55-67).

J. DINAMIKA SOSBUD Volume 17 Nomor 2, Desember 2015 : 258 - 269 267


Dinawan, M, Rhendria. 2010. Analisis Jakarta, BPK Gunnung Mulia,
Faktor–Faktor yang Mempeng- 1991.
aruhi Keputusan Pembelian
(studi kasus pada konsumen Gunawan (2006) Pengaruh Rasio
yamaha mio PT harpindo jaya Keuangan Terhadap Pertumbuhan
semarang). Tesis. Semarang: Laba Pada Perusahaan Perdagang-
Universitas Diponegoro. an Di Indonesia”, jurnal ilmiah dan
bisnis, Vol 13, No 1
Drucker, Peter F. “Innovation And
Entrepreneurship: Practice And Harper, Stephen C”Starting Your Own
Principle, New York:Prenential Business, New York;Mcgraw Hill,
Library, 1985 1991

Fandy Tjiptono,. 2000. Prinsip & Herbig, milewicz and Golden (1994),
Dinamika Pemasaran. Edisi “Differences in Forecasting
Pertama, Learning : Yogyakarta Behavior between Industrial
Product Firms and Consumer
Gatot Yulianto dan Purwanto Waluyo, Product Firms,”Journal of
2004, “Pengaruh Keefektifan Business & Industrial Marketing,
Komunikasi, Kualitas Teknikal, Volume 9, Issue 1.
Kualitas Fungsional dan Keperca-
yaan Pada Komitmen Keterhu- Hisrich, Tobert D, Peter Michel P,
bungan Bandara Ahmad Yani “Entrepreneurship: Starting,
Semarang”, Telaah Manajemen, Developing And Managing A New
Vol.1 Edisi 3. Enterprise, Tokyo: Richard D.
Irwin, 1992
Gefen, D., E. Karahanna, and D.W.
Straub, “Trust and TAM in Online Hoffman, D.L., Novak, T.P., Peralta, M.,
Shopping: An Integrated Model,” 1999. Building consumer trust
MIS Quarterly, Vol. 27, No. 1:51- online. Communications of the
90, 2003. Gibson, James ACM 42 (4), 80 – 85.
L”Organization”New York;
Business Publication, Inc, 1985. Hurlock, Elizabeth B., Psikologi
Perkembangan: Suatu Pendekatan
Ghozali, Imam. 2000. Aplikasi Analisis Sepanjang Rentang Kehidupan,
Multivariate dengan SPSS. Jakarta, Erlangga, 1991
Semarang: Universitas
Diponegoro. J. P. Meyer and Allen, N. J., (1997),”
Commitment in The Workplace
-----, 2005. Aplikasi Analisis Multivariate Theory Research and Application.
dengan SPSS. Semarang: Califotnia: Sage Publications.
Universitas Diponegoro.
Jarvenpaa & Staples, 2000). The use of
-----, 2006. Aplikasi Analisis Multivariate collaborative electronic media for
dengan SPSS. Semarang: information sharing: an
Universitas Diponegoro. exploratory study of determinants,
The Journal of Strategic Infor-
Gunarsa Singgih D., “Psikologi Praktis : mation Systems 9 (2), 129-154
Anak, Remaja Dan Keluarga”,

268 Analisis Pengaruh Reputasi, Kualitas Pelayanan dan Kepercayaan Terhadap Keputusan Pembelian pada
Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Di kota semarang
Kotler (1997) Marketing Management Parasuraman, A, Valerie A Zeithml,
“Analysis, Planning, Implemen- Leonard L Berry (1985), A
tation and Control” (9 th ed.). New Conceptual Model Of Service
Jersey: Prentice Hall Quality And Its Implications For
Future Research, Journal Of
Lau, G. T. and Lee, S. H. (1999). Marketing, Volume 49.
“Consumers’ trust in a brand and
the link to brand loyalty”. Journal Patty,”Pengantar Psikologi Umum”,
of Market Focused Management. Surabaya, Usaha Nasional, 1982
4, pp. 341-370.
Pradhita Widya Herfiana Studi Mengenai
Llosa, Sylvie, Jean Louis Chandon And Loyalitas Pelanggan Pada Divisi
Chiara Onsingher, (1998), An Asuransi Kumpulan AJB Bumi
Empirical Study Of Servqual ’S Putera 1912 (Studi Kasus di Jawa
Dimensionality, The Service Tengah), Jurnal Sains Pemasaran
Industries Journal, Volume 18 Indonesia : Vol. III, No. 3. p.289 –
308
Lupiyoadi, R Dan Hamdani, A. 2008.
Manajemen Pemasaran Jasa. Robbin Stephen P” Organization
Salemba Empat. Jakarta. Nasir, Behaviour”New Jersey; Prentice
Muhammad. 2003. Metode Hall Int, 1993
Penelitian. Cetakan Kelima.
Jakarta: Ghalia Indonesia. Selnes, Fred, 1993, “An Examination of
the Effect of Product Performance
Maltz, S, A. (1992). Cookie and Cracker on Brand Reputation, Satisfaction
Technology,”AVI Publishing and Loyalty,” European Journal of
Company Inc. London Marketing 27 (9), 19-35

Miles, Morgan P & Jeffrey G. Covin, Singarimbun, Masri, (2002), “ Manajemen


(2000), “Environmental Marketing Sumber Daya Manusia, “ Salemba
: A Source of Reputational, Empat, Jakarta
Competitive and Financial
Advantage”, Journal of Business Sjahrir, Meramal Ekonomi Di Tengah
Ethics, 23, p.299-311 Ketidakpastian, Jakarta, Gramedia,
1995.
Mollano, Diego”Corporate Responsibility
And Entrepreneurship A Youth Steers, Richard M, Lyman W.
Insight” Washington:AIESEC Int, Porter”Motivation And Work
1992 Behaviour, Singapore:Mc
Grawhill, 1991
Nur Indriantoro, Dan Bambang Supomo.
2002. Metodologi Penelitian Sugiyono. 2008. Metode Penelitian
Bisnis. Yogyakata : BPFE Bisnis. Cetakan Kesebelas.
Alfabeta.Januari-2008.
Pappas, James L., Mark Hirschey,
Ekonomi Manajerial, Jakarta, Bina Suharsimi Arikunto,. 2006. Prosedur
Rupa Aksara, 1995 Penelitian Suatu Pendekata

J. DINAMIKA SOSBUD Volume 17 Nomor 2, Desember 2015 : 258 - 269 269

You might also like