You are on page 1of 10

STRATEGI KEBIJAKAN PENGELOLAAN POLDER TAWANG

SEBAGAI PENGENDALI BANJIR DENGAN PENDEKATAN


ANALYSIS HIERARCHY PROCESS (AHP)
Deky Aji Suseno 1 dan St Sunarto 2
Universitas Negeri Semarang
(ajisusenounnes@yahoo.co.id)

Diterima : 24 November 2011, Disetujui: 22 Desember 2011

ABSTRACT
The research aimed to seek factors causing ineffectiveness of Polder Tawang; the loss due to rob,
the need, and the priority scale program in optimizing the polder. Its locus was Semarang city, especially
areas located nearby the polder affected by rob such as Johar, Jurnatan, and Tawan station. Data was
gathered by conducting interview, observation, and documentation. To analyze the data, description and
Analysis Hierarchy Process (AHP) were employed. The result revealed that there were barriers in the
management of Tawang Polder. The internal barriers were the broken water pump, leaking pump,
unwaterproof polder, and polder which has less capacity over the water, and area which has less
capacity to obsorb the water. The external factors were conflict areas, unwell managed infrastructure and
rubbish, and inappropiate drainage system. These conditions led to some losses. They were the two
working hours loss, and 11-15% downfall of turnover. Hence, there is a need to manage Tawang Polder
either internally or externally. The internal ones are draining pump, waterproof pond, and absorption area
determination. The external ones are independent polder management enabling the focus of the work,
the involvement of consultant, monitoring , and better participation to optimize the polder. The priority
programs resulted from AHP analysis were found to be government policy, infrastructure aspect, social
and technical management aspect.
Keywords : Polder Management, Analysis Hierarchy Process

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan mengetahui faktor-faktor penyebab belum efektifnya Polder Tawang meliputi
bentuk dan nilai kerugian yang diderita akibat rob,kebutuhan yang diperlukan, skala prioritas
optimalisasi. Lokasi penelitian ini adalah Kota Semarang, khusus di daerah – daerah sekitar Polder
Tawang yang terkena rob seperti kawasan Johar, Jurnatan, dan Stasiun Tawang. Pengumpulan data
dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan adalah deskriptif dan
Analysis Hierarchy Process (AHP). Hasil penelitian adalah terdapat hambatan – hambatan dalam
pengelolaan Polder Tawang. Hambatan internal adalah kerusakan pompa air, pipa yang bocor, kolam
polder tidak kedap air, dan kapasitas polder yang tidak sesuai dengan kapasitas debit air yang masuk
dan tidak sesuai dengan wilayah tangkapan air. Hambatan eksternal lahan yang masih dalam
perselisihan, pengelolaan sarana belum baik, sampah dan subsistem drainase tidak sesuai. Kerugian
masyarakat turunnya jam kerja rata–rata 2 jam dan penurunan omset 11-15%. Kebutuhan pengelolaan
Polder Tawang yaitu internal dan eksternal. Kebutuhan internal yaitu perlu pompa pembuangan, kolam
yang kedap air dan penetapan catchment area. Eksternal adalah adanya manajemen pengelolaan
polder yang terpisah agar fokus, dan keterlibatan konsultan, monitoring, dan berpartisipasi dalam
optimalisasi polder. Skala prioritas analisis AHP dalam optimalisasi Polder Tawang adalah kebijakan
pemerintah, aspek infrastruktur, aspek sosial dan aspek teknis pengelolaan.
Kata kunci : Pengelolaan Polder, Analysis Hierarchy Process, Manajemen polder

Kota Semarang yang merupakan daerah pesisir Utara dan mempunyai kontur landai yang menurut
Utara pulau Jawa dibagi menjadi dua daerah utama cerita jaman dahulu terbentuk akibat pendangkalan
yaitu Semarang Bawah yang berada di sebalah serta Semarang Atas yang berada di daerah Selatan

36 Strategi Kebijakan Pengelolaan Polder Tawang Sebagai Pengendali Banjir (Suseno & Sunarto: 36 – 45)
dan memiliki kontur yang berbukit-bukit. Semarang Manajemen merupakan suatu proses kegiatan
Bawah dengan kontur landai dan dengan laut Jawa mengelola sumber-sumber daya untuk mencapai
di sebelah Utara, membuat Semarang tidak bisa tujuan seefisien mungkin. Manajemen mencakup
dilepaskan dengan air dan pelabuhan sebagai pintu berbagai fungsi seperti planning, organizing,
masuk dan keluar produk-produk dari daerah lain actuating dan controlling. Manajemen lingkungan
yang kemudian menjadi salah satu mesin ekonomi dapat diartikan sebagai ilmu dan seni untuk
bagi Kota Semarang. Maraknya pembangunan pesi- menggunakan sumber daya lingkungan secara
sir sebagai upaya untuk mengakomodasi perkem- efektif, efesien dan rasional untuk mencapai kondisi
bangan ekonomi, memaksa dilakukannya reklamasi lingkungan sebagaimana ditetapkan sebelumnya
pantai menjadi lahan industri yang kemudian (Rachman, 2007). Terkait dengan manajemen ling-
berdampak pada meluasnya sebaran air laut atau kungan polder, implementasinya adalah bagaimana
rob yang menggenangi Kota Semarang. Selain itu sumberdaya (polder) efektif dalam mengimplemen-
penggunaan air tanah yang tidak terkontrol yang tasikan fungsinya seperti genangan air sebagai
menyebabkan penurunan ketinggian tanah di dampak adanya rob yang melanda sekitar kawasan
Semarang Bawah semakin menambah dampak rob polder (pasar johar, bubakan, dll) dapat terserap
yang saat ini sudah melubèr kemana-mana. dalam waktu yang singkat sehingga dapat mengu-
Keberadaan polder Tawang belum meme- rangi/meniadakan dampak-dampak lingkungan.
cahkan masalah banjir dan rob di daerah Kota Menurut Rachman (2007), mengutip beberapa
Semarang, termasuk kawasan Johar. Menurut Suara pengertian manajemen lingkungan sebagai berikut:
Merdeka tanggal 16 Mei 2010, sebagian besar 1. Suatu konsep pendekatan keseimbangan de-
wilayah yang tergenang banjir terletak di Semarang ngan melakukan manajemen sumber daya alam
Utara, padahal di area tersebut berdiri polder untuk pemenuhan kepentingan politis dan sosial
Tawang yang dulu waktu dibangun dicanangkan ekonomi sesuai dengan ketersediaan lingkungan
sebagai penampung banjir dan rob saat daerah alami dan menitik beratkan pada nilai dan
sekitar tersebut dilanda banjir dan air rob. Artinya distribusi, hukum alam, dan kesimbangan antar
adalah bahwa polder Tawang belum dapat berfungsi generasi.
secara maksimal.
2. Perumusan strategi pembangunan berwawasan
Di luar permasalahan tersebut, pengelolaan lingkungan
sistem polder ini merupakan penanganan yang sulit,
3. Proses alokasi sumber daya alam dan sumber
terutama dalam menjaga kebersihan dan peman-
daya buatan untuk mewujudkan pemanfaatan
faatan kolam retensi sebaik-baiknya, sehingga selain
secara optimum lingkungan dalam memenuhi
berfungsi sebagai penampung air, kolam dapat
kebutuhan manusia pada kondisi minimum atau
dijadikan sebagai penambah daya tarik Kota Lama.
lebih dengan dasar berkelanjutan
Namun pengelolaan belum berjalan dengan baik,
terbukti dengan air yang berbau tidak sedap/busuk 4. Konsep pengelolaan lingkungan untuk memper-
dan tercemari berbagai limbah dari Pasar Rejomulyo hatikan pemilihan yang dapat dimungkinkan
dan rumah tangga serta air tersebut sangat kotor dalam peningkatan pembangunan berkelanjutan
(Suara Merdeka, 27 Desember 2002). 5. Kontrol seluruh kegiatan menusia yang mem-
Keberadaan polder semacam Polder Tawang di berikan dampak nyata pada lingkungan.
Kota Semarang tidak mungkin terlepas dari manaje- 6. Proses pengambilan keputusan yang mengatur
men/pengelolaan lingkungan. Hal ini disebabkan dampak kegiatan manusia pada lingkungan
keberadaan polder tersebut terkait dengan sistem seperti pertimbangan dimana antara daya tam-
lingkungan seperti, infrastruktur polder, bangunan pung lingkungan untuk keseimbangan ling-
fisik di kawasan yang secara langsung terkait kungan tidak dapat diwujudkan.
maupun berbagai kepentingan seperti halnya para
7. Manajemen lingkungan tidak dapat diharapkan
pedagang yang berada di kawasan sekitarnya.
sebagai tumpuan seluruh permasalahan dari
komponen lingkungan dapat diselesaikan

JEJAK, Volume 5, Nomor 1, Maret 2012 37


dengan manajemen tersebut. Lebih jauh pe- 5. Adanya fenomena air laut yang saling berin-
kerjaan manajemen lingkungan adalah mem- teraksi
pelajari dan mencoba mengendalikan proses Rob dapat mengakibatkan banjir, abrasi,
dan memperkaya pemahaman. tercampurnya air tanah di daerah pantai oleh air laut,
8. Jabaran umum, manajemen lingkungan pengen- dan menjadi lebih mudah berkaratnya alat dari logam
dalian proses dengan orientasi pada sistem, (Khoirudin, 2011). Adapun solusi untuk mengatasi
memahami benar pengetahuan tentang alam, rob diantaranya melakukan penanaman tanaman
pengetahuan sosial, engginering, pemecahan mangrove di sepanjang garis pantai, membangun
masalah manusia dengan lingkungannya pada tanggul di daerah yang lebih masuk ke dalam
pendekatan antar disiplin untuk jangka panjang. daratan sehingga dapat mencegah rob masuk ke
Keberadaan bangunan polder Tawang tidak daratan lebih dalam, mengurangi pembangunan
terlepas dari manajemen bangunan. Menurut Iswanto bangunan beton dan mengurangi penggunaan air
(2008), pekerjaan yang perlu dipertimbangkan untuk tanah di daerah dekat pantai, dan cara tidak
mempertahankan kondisi (bangunan) adalah melalui langsung dengan menjaga suhu bumi agar tidak
aktivitas sebagai berikut: terjadi global warming yang dapat melelehkan es
yang ada di daerah kutub, sehingga volume air laut
1. Konservasi
tidak bertambah.
Membuat bangunan layak untuk beberapa tujuan
Suatu aktivitas/peristiwa/kebijakan sering me-
pengunaan, aksi untuk mencegah kerusakan, aksi
nimbulkan dampak positif/negatif. Peristiwa sema-
untuk mengamankan peninggalan atau melestari-
cam rob yang menggenangi suatu kawasan sudah
kan bangunan.
barang tentu dapat dipastikan menimbulkan dampak
2. Preservation negatif bagi lingkungannya,seperti:
Metode yang meliputi retensi bangunan atau 1. Hambatan perjalanan
monumen dalam kondisi semula tanpa penam-
2. Barang-barang yangcepat rusak
bahan material atau substraksi lain sehingga
bangunan ini dapat ditangani di masa mendatang 3. Hilangnyasuatu kesempatan seperti yang dialami
dengan semua fakta dan karakternya. pedagang
3. Repair 4. Adanya tambahan pengeluaran/biaya untuk
kebersihan
Pemugaran dari suatu bagian yang rusak atau
lapuk melalui pembaruan, penggantian atau Dampak yang terjadi sudah seharusnya dinilai
penambalan. agar pihak yang menimbulkan peristiwa dengan
dampak negatif tersebut turut bertanggungjawab.
4. Pemeliharaan
Suparmoko, 2006 menyebutkan 3 macam pende-
Kombinasi semua teknik yang meliputi supervise, katan untuk menghitung dampak tersebut, yakni;
kesungguhan mempertahankan, mengembalikan pendekatan harga pasar, pendekatan nilai barang
sesuai fungsi. pengganti/pelengkap dan pendekatan dari hasil
5. Rekonstruksi survei.
Membangun kembali seperti yang ada pada masa Pendekatan harga pasar dibedakan menjadi 3
lalu berdasarkan dokumentasi atau bukti fisik. macam,yakni pendekatan harga pasar yang sebe-
narnya dan pendekatan modal manusia atau
Rob merupakan kejadian meluapnya/ pasang-
pendekatan penghasilan yang hilang. Pendekatan
nya permukaan air laut ke daratan sekitarnya. Sebab
Nilai Barang Pengganti atau Pelengkap dibagi
terjadinya rob adalah sebagai berikut:
Pendekatan Nilai Kekayaan, Pendekatan Tingkat
1. Adanya gaya gravitasi dan efek sentrifugal Upah dan Pendekatan Biaya Perjalanan. Sedangkan
2. Bertambahnya kapasitas air di laut Pendekatan hasil/teknik survey meliputi survey
3. Terjadinya penurunan permukaan tanah langsung dan pendekatan Delphi.
4. Tekanan udara yang rendah di daerah pantai

38 Strategi Kebijakan Pengelolaan Polder Tawang Sebagai Pengendali Banjir (Suseno & Sunarto: 36 – 45)
METODA PENELITIAN salahan teknis internal terkait penanggulangan banjir
Polder Tawang.
Lokasi penelitian ini adalah Kota Semarang,
khusus di daerah – daerah sekitar Polder Tawang Hambatan internal lain yang menyebabkan
yang terkena rob seperti kawasan Johar, Jurnatan, kurang optimalnya pengelolaan Polder Tawang
dan Stasiun Tawang. Pengumpulan data dilakukan adalah banyaknya pipa pembuangan air yang bocor.
Wawancara,observasi, dand okumentasi. Metode Air yang berhasil diserap kedalam polder kemudian
Wawancara dan observasi digunakan guna memper- secara teknis harus dibuang ke saluran pembuangan
oleh data dan informasi langsung dari sumber aslinya menuju laut. Akan tetapi banyak ditemukan pipa-pipa
tentang kondisi parameter yang hendak dikaji, pembuangan air yang mengalami kebocoran. Efek-
sedangkan kajian literatur untuk memperoleh infor- nya adalah terjadinya genangan air di lokasi kebo-
masi pendukung guna melengkapi data yang ada. coran air sehingga menimbulkan implikasi banjir
pindahan yang akan terjadi di lokasi kebocoran pipa.
Analisis data yang digunakan dalam penelitian
ini adalah analisis deskriptif (Mason et al, 1999), Kolam Polder Tawang merupakan elemen
yaitu memberikan gambaran tentang apa penyebab bangunan utama dalam sistem bangunan Polder
belum optimalnya Pengelolaan Polder Tawang Tawang yang terintegrasi mulai dari saluran air, pintu
dengan menggunakan data-data yang ada. Selain air, rumah pompa, kolam utama dan saluran pem-
itu, juga memaparkan dampak ekonomi dari belum buangan. Permasalahan lain yang dihadapi adalah
optimalnya Polder Tawang. kolam Polder Tawang yang ternyata tidak kedap air.
Dengan kondisi kolam yang tidak kedap air secara
Strategi kebijakan pengelolaan Polder Tawang
teknis membuat air yang masuk akan terserap ke
Semarang akan digunakan Analisis Hierarchy
saluran-saluran bawah tanah yang kemudian akan
Process (AHP). Menurut Syamsul (2003) langkah-
muncul lagi ke permukaan tanah karena keterba-
langkah penggunaan AHP adalah: (1) Identifikasi
tasan saluran air yang akhirnya akan membuat air
sistem (2) Penyusunan hirarki (3) Penyusunan
tidak dapat disalurkan ke saluran pembuangan akan
matriks gabungan (4) Pengolahan vertikal (5)
tetapi kembali menuju ke permukaan tanah.
Penghitungan vektor prioritas.
Saluran air yang terbuka disekitar Polder
Tawang juga memberikan kontribusi terhadap
HASIL DAN PEMBAHASAN kekurang optimalannya pengelolaan Polder Tawang
Hambatan internal yang dihadapi dalam dalam mencegah banjir. Dengan kondisi saluran air
optimalisasi fungsi Polder Tawang adalah kerusakan dari dan menuju Polder Tawang yang terbuka akan
pompa yang sering terjadi. Dalam menjalankan menjadikan air mudah meluap ketika memenuhi
fungsinya untuk mengurangi genangan air akibat saluran air. Saluran air yang mulanya tidak dapat
banjir Polder Tawang tidak hanya mengandalkan menampung luapan air banjir ditambah lagi dengan
sistem drainase menuju polder akan tetapi juga kondisinya yang terbuka atau sejajar dengan jalan
menggunakan pompa penyedot air. Kendala yang tentu saja akan memberikan efek banjir ketika air
dihadapi adalah seringnya terjadi kerusakan pompa meluap sehingga hanya akan berimplikasi timbulnya
air terlebih pada saat terjadi banjir. Pada saat banjir banjir pada lokasi jalan-jalan yang dilalui saluran air.
mulai menggenang maka seharusnya penggunaan Berdasarkan pengamatan di lapangan ternyaa
pompa harus dimaksimalkan dengan tujuan untuk banyak lokasi saluran air di daerah sekitar Polder
membantu mempercepat penyerapan air. Akan tetapi Tawang masih terbuka. Kondisi inilah yang meru-
sering ditemui kendala rusaknya pompa air Polder pakan kendala optimalisasi pengelolaan Polder
Tawang. Jumlah pompa air yang beroperasi pada Tawang dimana ternyata faktor drainase tidak tertata
Polder Tawang juga sangatlah sedikit dan terbatas dengan baik.
ditambah lagi dengan kondisi mesin pompa yang tua Hambatan internal lain yang menjadi kendala
dan rusak, serta tingginya biaya operasional peme- utama dalam pengelolaan Polder Tawang guna
liharaan pompa air. kondisi ini merupakan perma- menanggulangi banjir adalah tidak seimbangnya
debit air yang masuk dan keluar di Polder Tawang.

JEJAK, Volume 5, Nomor 1, Maret 2012 39


Volume air yang masuk tidak dapat mengimbangi air yang menjadikan saluran drainase Polder Tawang
yang keluar menuju saluran pembuangan. Hal ini sebagai tempat pembuangan air utama. Kondisi ini
berdampak pada terjadinya luapan air di kolam menjadi sebuah fakta yang merefleksikan bahwa
utama Polder Tawang. Kondisi ini merupakan dam- ternyata sistem tata kelola saluran air dan subsistem
pak dari tidak seimbangnya kapasitas daya serap, drainase di Kota Semarang belum terpola dengan
dan kemampuan pompa penyedot kemudian daya baik.
tampung dan kemampuan pembuangan air banjir. Permasalahan selanjutnya adalah terkait
Daya serap saluran Polder Tawang tidak seimbang dengan sampah. Sampah merupakan permasalahan
dengan kemampuan menampung air banjir sehingga utama yang sebenarnya tidak berdampak secara
Polder Tawang rawan meluap saat banjir datang langsung namun dapat dirasakan dalam jangka
secara tiba-tiba. Belum lagi ditambah dengan keter- pendek. Tidak dapat dirasakan secara langsung
batasan saluran pembuangan dalam menyalurkan air karena permasalahan sampah akan menjadi salah
menuju ke laut. Ketidakseimbangan inilah yang satu faktor pembentuk terjadinya banjir apabila telah
menjadikan air sering menggenang di kawasan- terakumulasi. Namun akan memberikan kontribusi
kawasan yang rawan banjir dan ber-drainase buruk. terhadap timbulnya banjir jika tidak ditangani secara
Kendala-kendala lain yang dihadapi dalam cepat. Tersumbatnya saluran air akibat sampah akan
optimalisasi fungsi Polder Tawang ditinjau dari menimbulkan terjadinya genangan air sehingga akan
hambatan eksternal antara lain adalah permasalahan menimbulkan banjir di lokasi tertentu. Berdasarkan
lahan, pengelolaan sarana, sampah dan subsistem realita empiris dan pengamatan salah satu faktor
drainase. Polder Tawang merupakan salah satu utama yang menjadi penyebab banjir di Kota Sema-
bangunan yang dikelola dan dimiliki oleh PT. KAI. rang pada umumnya dan kawasan Kota Lama pada
Kondisi ini menjadikan kendala dalam optimalisasi khususnya adalah karena permasalahan sampah
fungsi Polder Tawang. Sering terjadi tumpang tindih dimana seringkali saluran air tersumbat oleh sampah
kebijakan dalam pengelolaan dan manajemen Polder sehingga menimbulkan luapan air yang besar yang
Tawang antara PT KAI dan Dinas Pengelola Sumber memicu banjir.
Daya Air (PSDA). Orientasi kebijakan pun antara Secara umum penyebab banjir di kawasan Kota
kedua belah pihak ini tentu saja menjadi hambatan Lama Semarang sebagai efek dari kurang optimal-
karena belum ditemukan sinergi yang baik guna nya fungsi Polder Tawang salah satunya disebabkan
mengatasi banjir dengan Polder Tawang sebagai karena permasalahan sampah atau limbah. Tidak
sarana utama. Dinas PSDA yang menjalankan fungsi hanya sampah yang ditimbulkan dari aktivitas rumah
sebagai stakeholder dalam pengelolaan banjir dan tangga namun juga sampah yang ditimbulkan akibat
sumber daya air tentu saja sangat berkepentingan limbah dari kegiatan ekonomi. Telah diketahui
dalam menerapkan kebijakan penanggulangan banjir bersama bahwa terdapat lokasi-lokasi yang menjadi
termasuk penggunaan Polder Tawang sebagai salah pusat perdagangan di sekitar Polder Tawang. dian-
satu instrumennya. PT KAI sendiri juga memiliki taranya adalah pasar pengapon dimana di pasar
kebijakan yang berbeda dan sudut pandang tersen- tersebut terdapat sentra tempat pemotongan ayam
diri dalam melihat Polder Tawang sebagai asset atau yang terbesar di Kota Semarang. Limbah hasil
sarana publik. pemotongan ayam dibuang ke saluran air yang
Permasalahan banjir yang terjadi akibat kurang menuju ke Polder Tawang. Kondisi ini akan menjadi-
optimalnya fungsi dari Polder Tawang antara lain kan terjadinya banjir ketika musim penghujan karena
juga dikarenakan karena masih terdapat saluran sub saluran air tersumbat oleh limbah kegiatan ekonomi.
sistem drainase lain yang tersambung dengan Saluran air yang terintegrasi atau dekat dengan
drainase inti menuju Polder Tawang. hal ini membuat saluran yang menjadi tempat pembuangan limbah
beban air yang harus ditampung oleh saluran air kegiatan ekonomi di pasar pemotongan ayam telah
utama dan Polder Tawang sendiri menjadi semakin dimanfaatkan sebagai tempat pembuangan limbah
besar. Terlebih yang menjadi kendala adalah sistem pemotongan ayam. Dengan jumlah limbah yang
drainase ini umumnya merupakan saluran drainase sangat besar tentu saja kondisi ini menjadi hambatan
liar dari permukiman penduduk dan lokasi usaha

40 Strategi Kebijakan Pengelolaan Polder Tawang Sebagai Pengendali Banjir (Suseno & Sunarto: 36 – 45)
eksternal dalam peta optimalisasi Polder Tawang Dalam optimalisasi fungsi Polder Tawang seba-
untuk mencegah banjir. gai sarana pencegah banjir kebutuhan internal lain
Terkait dengan mekanisme penanganan banjir yang harus menjadi perhatian khusus dan fokus
maka berdasarkan hasil penelitian terdapat beberapa adalah penetapan catchment area atau daerah
hal yang diperlukan guna optimalisasi Polder Tawang tangkapan air. Harus dilakukan pemetaan mengenai
baik itu ditinjau dari aspek internal maupun aspek kawasan yang menjadi lokasi tangkapan air dengan
eksternal dimana kebutuhan berdasarkan kedua harapan adalah akan dapat diketahui potensi wilayah
aspek tersebut ditujukan guna mencegah banjir yang mana saja yang merupakan daerah tangkapan air.
menjadi permasalahan di Kota Semarang. Dengan informasi dari penetapan daerah tangkapan
maka dapat dibuat strategi kebijakan atau aplikasi
Kebutuhan pertama yang diperlukan guna
teknis guna mencegah banjir yang dapat dimulai dari
optimalisasi Polder Tawang adalah pembangunan
tindakan preventif yakni menahan dan membuat air
kolam yang kedap air. Berdasarkan permasalahan
meresap di wilayah catchment area.
dan kendala yang telah disebutkan diatas dapat
diketahui bahwa selama ini permasalahan internal Selain itu faktor-faktor diatas yang tidak kalah
dalam optimalisasi Polder Tawang diantaranya penting adalah juga diperlukan anggaran yang
adalah kolam polder yang tidak kedap air. Keadaan mencukupi untuk optimalisasi fungsi Polder Tawang
ini membuat air menjadi tidak dapat tertampung guna mencegah banjir. Biaya operasional Polder
secara merata dan baik. Oleh karena itu berdasarkan Tawang sangatlah besar sehingga memerlukan
hasil penelitian yang dilakukan kepada responden suntikan anggaran. Sebagai contoh biaya untuk
dan key person diperoleh suatu gagasan untuk perawatan kompleks Polder Tawang mulai dari
membangun kolam yang sifatnya kedap air. Tujuan- pembangunan pipa pipa pembuangan, saluran air
nya adalah untuk memastikan air banjir akan tertam- dari dan menuju Polder Tawang hingga biaya
pung dengan baik dan merata. Selain itu dengan perawatan pompa-pompa air. Tingginya intensitas
kolam yang kedap air akan dapat memudahkan kegiatan ini belum lagi ditambah dengan biaya
dalam kalkulasi mengenai volume debit air serta pemeliharaan instrumen peralatan dan bangunan
distribusi air ke saluran-saluran pembuangan. Polder Tawang yang telah berusia tua. Sehingga
penambahan anggaran yang mencukupi sangat
Kebutuhan akan pompa pembuangan air me-
diperlukan guna optimalisasi fungsi Polder Tawang.
mang menjadi salah satu kebutuhan yang vital dan
penting. Hal ini dikarenakan kondisi pompa utama Tingginya investasi dalam operasional Polder
yang ada saat ini untuk mendukung optimalisasi Tawang tidak hanya sebatas pada kegiatan opera-
kinerja Polder Tawang tidak dapat lagi diandalkan. sional namun juga pada investasi yang bersifat
Pompa air yang ada dirasakan masih sangat kurang jangka panjang. Pembangunan saluran air baru,
jumlahnya dan fungsinya yang sangat terbatas. normalisasi drainase dan peremajaan mesin pompa
Ditambah lagi dengan seringnya terjadi kerusakan air serta revitalisasi kolam air membutuhkan biaya
teknis yang dialami pompa pembuangan air dan yang cukup besar. Sehingga memjadikan faktor
tingginya biaya operasional menimbulkan ketidak anggaran sangatlah penting guna optimalisasi fungsi
efisienan. Kondisi tersebut mengharuskan stake- Polder Tawang.
holders harus melakukan peremajaan pompa-pompa Optimalisasi fungsi Polder Tawang guna men-
air tua dan menambah jumlah pompa secara cegah banjir adalah sebuah kebutuhan yang
kuantitas. Jumlah pompa air yang ada selama ini mendesak bagi warga masyarakat Kota Semarang
masih sangat kurang terutama saat terjadi banjir terlebih yang berada di kawasan Kota Lama.
dimana kemampuan sedotnya masih jauh di bawah kebutuhan akan sarana pencegah banjir sebenarnya
volume air yang harus disedot sehingga menim- telah mampu terpenuhi oleh hadirnya seperangkat
bulkan banjir. Ditambah lagi jika terjadi kerusakan instrument sarana dan prasarana. Salah satunya
pompa pada saat pompa air harus beroperasi secara adalah Polder Tawang, bangunan ini memang
penuh sehingga diperlukan pompa air yang siap dibangun sebagai sarana pengendali banjir di Kota
pada saat terjadi banjir. Semarang utamanya di daerah sekitar Kota Lama.
akan tetapi berdasarkan kajian penelitian fungsi

JEJAK, Volume 5, Nomor 1, Maret 2012 41


Polder Tawang masih belum optimal dan masih merancang langkah strategis yang tepat untuk
kurang mampu berperan dalam mengatasi banjir di membuat Polder Tawang ini menjadi asset yang
Kota Semarang. Harus ada sebuah langkah konkret berguna. Selain itu diperlukan peran serta aktif dari
untuk membuat Polder Tawang berfungsi sebagai- pengusaha dan masyarakat dalam pengelolaan
mana mestinya. Pembangunan dan definisi fungsi Polder Tawang. Pengusaha hendaknya diberikan
Polder Tawang harus benar-benar sesuai dengan porsi yang besar dalam ambil bagian karena peran
peranannya sebagai pengendali banjir dan tidak sentral mereka akan sangat membantu dalam
digunakan untuk fungsi yang lain. Selama ini Polder memandang Polder Tawang sebagai sarana pengen-
Tawang belum berfungsi secara optimal. Masih dali banjir. Ketika Polder Tawang tidak dapat
ditemukan adanya fakta bahwa Polder Tawang tidak berfungsi optimal dan terjadi banjir maka pengusaha
benar-benar bertugas untuk menjadi sarana pence- adalah pihak yang paling dirugikan akibat hal ini,
gah banjir. Peranannya masih terbatas pada sebuah aktivitas perusahaan akan banyak terhambat. Ditam-
kolam raksasa yang hanya menampung air tanpa bah lagi apabila pengembangan Polder Tawang
volume yang berimbang keluar masuknya, dan melibatkan unsur pengusaha, hal ini akan menjadi
hanya sebagai saluran penampungan sampah dan sebuah sinergi yang sangat positif mengingat
lokasi wisata malam yang kurang terawat. perusahaan akan dapat memberikan satu hal yang
Kebutuhan eksternal lain yang dirasakan bersifat investasi bagi Polder Tawang. pengembang-
penting berdasarkan hasil penelitian adalah diperlu- an Polder Tawang yang memerlukan dana besar
kannya manajemen pengelolaan tersendiri dalam tentu saja akan sangat terbantu dengan hadirnya
sistem manajemen Polder Tawang. selama ini sistem pengusaha sebagai pengambil peran sentral.
pengelolaan Polder Tawang terkesan dikelola secara Masyarakat sekitar juga perlu dilibatkan dalam
berebutan antara PT KAI dan Dinas PSDA, akan optimalisasi fungsi Polder Tawang. perlu disadari
tetapi tidak terdapat fokus dan langkah konkret bersama bahwa salah satu pihak yang juga paling
dalam pengelolannya. Oleh karena itu, diperlukan dirugikan dengan banjir yang terjadi di Kota Sema-
langkah strategis yang berani dengan cara rang adalah kelompok masyarakat umum. Aktivitas
membentuk badan pegelola tersendiri yang bertugas masyarakat akan sangat terganggu, taraf kehidupan
mengelola Polder Tawang. tujuannya adalah untuk mengalami penurunan karena menurunnya kualitas
memastikan bahwa penggunaan Polder Tawang lingkungan hidup, kualitas kesehatan serta terbatas-
benar-benar difungsikan sebagai sarana pengendali nya aktivitas mereka. Kondisi ini merupakan kerugian
banjir. Dengan pembentukan badan pengelola khu- secara luas yang dialami masyarakat secara keselu-
sus diharapkan tidak terjadi tumpang tindih kepen- ruhan. Perlu diketahui bersama pula bahwa salah
tingan dalam pengelolaan Polder Tawang. akan ada satu kontributor dari terjadinya banjir di Kota
penyamaan visi dan kebijakan serta aplikasi kegiatan Semarang adalah dari aktivitas masyarakat juga.
guna mengoptimalkan fungsi Polder Tawang harap- Umumnya masyarakat kurang sadar akan penting-
annya adalah terdapatnya suatu sistem satu atap nya menjaga lingkungan hidup dan perlunya untuk
dan terintegrasi dalam pengelolaannya. menjaga lingkungan agar tetap terjaga daya serap-
Perlibatan berbagai pihak menjadi mutlak dan nya terhadap air. Masyarakat umumnya membuang
perlu untuk dilakukan secara komprehensif guna sampah sembarangan ke saluran air, pada saat
mengoptimalkan fungsi Polder Tawang. Peran aka- kondisi air tersumbat maka banjir akan mudah
demisi, pengusaha dan masyarakat sangat diper- datang. Kondisi bangunan yang kebanyakan berlan-
lukan karena harus ada penyamaan pandangan dan tai beton dan menutup tanah dengan aspal, paving
asumsi untuk pengembangan Polder Tawang. peran blok membuat daerah resapan air menjadi jauh
akademisi dan lembaga swadaya adalah untuk berkurang, ketidak sadaran akan pentingnya menja-
memberikan telaah dan kajian secara empiris teoritis ga lokasi resapan air inilah yang berandil besar
serta memberikan supervisi kepada pengambil terhadap banjir yang terjadi.
keputusan. Sinergi antara akademisi, lembaga swa- Masyarakat sekitar Polder Tawang juga dirasa-
daya dan pemerintah mutlak diperlukan karena kan masih belum mampu dan belum mau untuk
pemerintah membutuhkan konsultan dan media guna menjaga serta melestarikan Polder Tawang sebagai

42 Strategi Kebijakan Pengelolaan Polder Tawang Sebagai Pengendali Banjir (Suseno & Sunarto: 36 – 45)
lokasi pencegah banjir. Kondisi Polder Tawang dari kerugian yang dialami pengusaha-pengusaha di
tahun ke tahun masih tidak terawat dan belum kawasan terdampak banjir dan rob.
berfungsi secara optimal. Masyarakat umumnya
menganggap Polder Tawang tidak lebih dari sekedar Tabel 1. Tingkat kerugian yang dialami pengusaha
lokasi obyek wisata di kompleks Kota Lama yang Kerugian Jumlah Pengusaha
tidak terawat. Banyak digunakan untuk tempat pem-
<5% 11
buangan sampah akhir. Tercatat Polder Tawang
5-10% 3
hanya sekali mendapat pemugaran secara menye-
11-15% 13
luruh yakni pada saat menyambut promosi wisata
16-20% 1
dengan slogan “Semarang Pesona Asia” pada tahun
21-25% 4
2005. Masyarakat perlu dilibatkan dalam pengem-
26-30% 1
bangan Polder Tawang, diperlukan serangkaian
>30% 7
pendekatan moral dan teknis guna merangkul
Total 40
masyarakat, membuat masyarakat merasa ikut
memiliki Polder Tawang mengingat strategisnya Sumber: Data primer diolah
peranan Polder Tawang guna mencegah banjir. Dari table 1 dapat diketahui bahwa sebagian
Bentuk – bentuk kerugian yang diterima oleh besar pengusaha mengalami penurunan omzet
masyarakat dalam hal ini adalah pedagang/ antara 11%-15% akibat terjadinya rob dan banjir
pengusaha di kawasan Johar dan Kota Lama yaitu terhitung dari 40 perusahaan yang menjadi respon-
terjadi perubahan waktu jam kerja. Hasil penelitian den 13 responden mengalami penurunan sebanyak
menunjukkan bahwa jam kerja pengusaha menjadi 11-15%. Kemudian sebagian besar pengusaha yang
sangat jauh berkurang ketika terjadi rob. Waktu lain yaitu 11 perusahaan mengalami kerugian sebe-
efektif kerja hanya tinggal 7 jam/ per hari. Waktu sar <5%. Akan tetapi berdasarkan data yang dihim-
potensial untuk pengusaha menjalankan kegiatan pun juga diketahui bahwa terdapat banyak perusa-
usaha berkurang sekitar 2 jam akibat terjadinya rob. haan yang juga mengalami kerugian mencapai 30%
Jika rob dan banjir datang maka pengusaha tidak yaitu 7 perusahaan.
dapat langsung membuka lokasi usaha akibat tempat Bedasarkan data yang telah diolah diatas dapat
usahanya tergenang oleh air banjir dan rob. diketahui bahwa hampir semua perusahaan
Kerugian yang dialami oleh pengusaha akibat mengalami kerugian akibat terjadinya banjir dan rob
terjadinya banjir dan rob yang menggenang antara yang melanda kawasan Kota Lama Semarang.
lain adalah tidak sanggupnya pengusaha untuk Kerugian ini diakibatkan karena menurunnya potensi
membuka lokasi usaha mereka tepat waktu karena pendapatan dan berkurangnya jam kerja serta biaya
lokasi usaha mereka masih tergenang banjir. Selain operasional yang membengkak untuk aktivitas
itu kendala lain yang dialami pengusaha dan masya- perbaikan dan perawatan.
rakat adalah lingkungan tempat usaha umumnya Berdasarkan hasil olah data dengan analisis
akan menjadi kotor dan rusak akibat genangan air AHP maka diketahui bahwa yang menjadi kriteria
banjir. Kondisi ini sering dialami oleh pengusaha di prioritas pertama guna mencapai tujuan pengelolaan
kawasan Kota Lama dan sekitar Polder Tawang polder tawang sebagai sarana pengendali banjir
terlebih saat musim hujan datang, rob dan banjir yang pertama adalah aspek kebijakan pemerintah,
serta genangan air hampir setiap hari bisa terjadi. aspek kebijakan pemerintah memegang persentase
Kerugian yang dialami pengusaha diakibatkan sebesar 54,5%. Di mana menurut responden yang
oleh hilangnya keuntungan potensial dan biaya merupakan key persons aspek kebijakan pemerintah
perawatan yang membengkak guna pemeliharaan merupakan aspek yang harus menjadi paling prio-
dan perbaikan tempat usaha. Berdasarkan hasil ritas guna mengoptimalkan polder tawang sebagai
penelitian diketahui bahwa sebagian besar pengu- sarana pengendali banjir.
saha mengalami penurunan omzet penjualan akibat Aspek yang menjadi prioritas kedua adalah
rob dan banjir. Berikut disajikan tabel mengenai aspek infrastruktur, dimana aspek infrastruktur

JEJAK, Volume 5, Nomor 1, Maret 2012 43


memiliki persentasi sebesar 25,4%. Optimalisasi pol- Sedangkan hambatan eksternal berupa permasa-
der tawang memang memerlukan sebuah pende- lahan lahan dimana polder berada yang masih
katan yang bersifat fisik, sehingga aspek infrastruktur dalam perselisihan, pengelolaan sarana yang
merupakan sebuah kriteria kebijakan yang penting belum baik, sampah dan subsistem drainase yang
dan utama. Mengingat dalam system pengendali tidak sesuai.
banjir dan optimalisasi bangunan fisik aspek infra- 2. Bentuk-bentuk kerugian yang diterima oleh
struktur merupakan aspek yang utama karena akan masyarakat dalam hal ini adalah pedagang/
sangat terkait langsung dengan aplikasi kebijakan pengusaha di kawasan Johar dan Kota Lama
yang teknis. yaitu terjadi perubahan waktu jam kerja dimana
Aspek selanjutnya yang menjadi prioritas ada pengurangan jam kerja rata-rata 2 jam, yang
optimalisasi polder tawang sebagai sarana pengen- dampaknya terjadi penurunan omset. Selain itu
dali banjir adalah aspek sosial dengan persentase ada kerugian yang disebabkan rob/banjir, yaitu
sebesar 13,4%. Penanggulangan banjir tidak dapat turunnya omset penjualan sampai lebih dari 30%.
dilakukan dengan pendekatan yang bersifat kebi- Kerugian rata-rata terbanyak yang dialami
jakan dan fisik saja. Diperlukan sebuah kebijakan responden adalah turunnya omset 11 – 15%.
yang sifatnya moral suation atau himbauan moral. 3. Kebutuhan yang diperlukan dalam pengelolaan
Meskipun berdasarkan hasil penelitian aspek sosial Polder Tawang dibagi menjadi kebutuhan internal
bukan merupakan prioritas utama dalam kriteria dan eksternal. Kebutuhan internal seperti perlunya
kebijakan dalam rangka optimalisasi polder tawang pompa pembuangan, kolam yang kedap air dan
sebagai sarana pengendali banjir. Oleh karena itu penetapan catchment area yang jelas batasnya.
diperlukan sebuah pendekatan yang bersifat sosial Sedangkan kebutuhan eksternal adalah adanya
kemasyarakatan, memberikan imbauan kepada manajemen pengelolaan polder yang terpisah/
masyarakat dan pendekatan kemasyarakatan guna tersendiri agar fokus, dan perlunya keterlibatan
sosialisasi dan aplikasi kebijakan. dari berbagai pihak, baik sebagai konsultan, moni-
Prioritas optimalisasi polder tawang sebagai toring, dan berpartisipasi dalam optimalisasi
sarana pengendali banjir adalah aspek teknis penge- polder.
lolaan polder tawang dengan persentase sebesar 4. Skala prioritas dalam pengelolaan Polder Tawang
6,6%. Ternyata aspek teknis pengelolaan polder dari hasil analisis Analytical Hierarchy Process
bukan merupakan aspek yang dianggap perlu memperlihatkan bahwa yang menjadi kriteria
menjadi prioritas. Responden menganggap aspek prioritas pertama dalam optimalisasi Polder
kebijakan pemerintah, infrastruktur, aspek sosial Tawang adalah kebijakan pemerintah, disusul
merupakan priotitas yang utama dan lebih penting secara berturut – turut dengan aspek infrastruktur,
guna optimalisasi polder tawang baru kemudian aspek social dan terakhir aspek teknis penge-
dilanjutkan aspek teknis pengelolaan polder tawang lolaan.
sebagai kriteria prioritas yang terakhir.
Saran yang dapat diberikan berdasarkan hasil
penelitian ini adalah:
SIMPULAN DAN SARAN
1. Perawatan dan peremajaan sarana prasarana
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan Polder Tawang agar berfungsi secara optimal.
beberapa hal terkait dengan pengelolaan Polder 2. Jangka pendek, rob/banjir sangat sulit untuk
Tawang, yaitu; diatasi, sehingga perlu minimalisasi dampak
1. Terdapatnya hambatan-hambatan dalam penge- negatif yang dialami masyarakat dan pedagang.
lolaan Polder Tawang. Hambatan internal adalah Hal yang dapat dilakukan seperti optimalisasi/
adanya kerusakan pompa air, pipa-pipa yang membersihkan saluran air, membersihkan sam-
bocor, kolam polder yang tidak kedap air, dan pah, pemberian titian di sepanjang genangan
kapasitas polder yang tidak sesuai dengan sehingga konsumen tidak terhambat menuju
kapasitas debit air yang masuk dan tidak sesuai lokasi pedagang.
dengan wilayah tangkapan air (catchment area).

44 Strategi Kebijakan Pengelolaan Polder Tawang Sebagai Pengendali Banjir (Suseno & Sunarto: 36 – 45)
3. Perlu dilakukan evaluasi tentang efektivitas Kotamadya Semarang. Tesis, (tidak dipulika-
pengelolaan polder selama ini,sehingga perlu sikan). Pasca Sarjana UGM. Yogyakarta
pemikiran adanya lembaga/institusi yang secara Mason, Robert D; Douglas A. Lind; William G.
khusus menangani rob/banjir. Marchal (1999). Statistical Techniques in
4. Masalah rob/banjir merupakan masalah krusial, Business and Economics. Tenth Edition. Irwin
oleh karena itu perlu dukungan politik dan finan- McGraw-Hill. International Edition
sial dari pemerintah maupun lembaga perwakilan Rachman, Ranno Marlany (2007) Kajian Manajemen
rakyat (DPRD) sehingga kebutuhan-kebutuhan Lingkungan Bandar Udara Ahmad Yani
penanganan rob/banjir tidak mengalami hambat- Semarang. Tesis. Pascasarjana Undip Sema-
an. Pengelola program hendaknya memiliki rang (tidak dipublikasikan).
kegiatan survey sehingga dapat diketahui perkem-
Ridwan (1980) Studi Hidrologi Saluran Drainase Air
bangan yang dicapai dan menjadi dasar penyem-
Huan di Wilayah Kotamadya Semarang Jawa
purnaan program.
Tengah. Skripsi. Fakultas Geografi Universitas
Gadjah Mada Yogyakarta (tidak dipulikasikan)
DAFTAR PUSTAKA
Reksohadiprodjo, S. & Karseno A.R. (2001) Ekonomi
Asdak, Chay (1995) Hidrologi dan Pengelolaan Perkotaan. Edisi 4. BPFE Yogyakarta.
Daerah Aliran Sungai. Gajah Mada University Sarbidi 2003“Geomorfologi Dan Wilayah Pantai Kota
Press. Yogyakarta Semarang”. Proceeding-Studi Dampak Timbal
Dharoko, T. Atyanto. (1993) Tata ruang dan Balik Antar Pembangunan Kota dan Perumahan
Konservasi Lingkungan, Yogyakarta: Proyek di Indonesia dan Lingkungan Global
pengembangan pusat studi Lingkungan Soemarwoto, O. (1991) Ekologi Lingkungan Hidup
(PPPSL) dan Pusat Penelitian Lingkungan dan Pembangunan. Penerbit: Djambatan,
Hidup Universitas Yogyakarta. Jakarta.
Dibyosaputro, S. (1984) “Flood Susceptibility and Suardika IGNM, Suripin dan Hadi Wahyono (2005)
Hazard Survey of The Kudus-Prawata-Welahan “Dampak Perluasan Area Terbangun Terhadap
Area, Central Java Indonesia”. Thesis. ITC Banjir di Kawasan Kuta Kabupaten Badung”.
Enschede The Netherlands. Jurnal Pembangunan Wilayah dan Kota. Edisi
Iswanto, Apri Heri (2008) Manajemen Bangunan dan Maret: MTPWK/UNDIP/05 Magister Pemba-
Perawatannya. Karya Tulis. USU Sumatera ngunan Wilayah dan Kota Universitas Dipone-
Utara (tidak dipublikasikan). goro.
Jayadinata, Johara T. (2002) Tata Guna Tanah Suparmoko (2006) Panduan dan Analisis Valuasi
Dalam Perencanaan Pedesaan, Perkotaan, dan Ekonomi Sumberdaya Alam dan Lingkungan
Wilayah. ITB Bandung. (Konsep, Metode Penghitungan dan Aplikasi).
Penerbit BPFE Yogyakarta.
http://amirul-k.blogspot.com/2011/01/paper-rob. html.
Verstappen, H.Th. (1977) Applied Geomorphology.
Khadiyanto, P. (1991) Pengaruh Perluasan Area
Penerbit: John Wliey and Sons Inc. Tokyo.
Terbangun dan Jumlah Penduduk Terhadap
Banjir dan Genangan di Sebagian Wilayah Yusuf, Yasin (2005) Anatomi Banjir Kota Pantai
Perspektif Geografi. Pustaka Cakra Surakarta.

JEJAK, Volume 5, Nomor 1, Maret 2012 45

You might also like