You are on page 1of 12

PENGARUH PENGGUNAAN MODUL KONTEKSTUAL BERBASIS

MULTIREPRESENTASI PADA PEMBELAJARAN


HUKUM GRAVITASI NEWTON TERHADAP
HASIL BELAJAR SISWA

Siti Mardian Rahayu1, Chandra Ertikanto2, Ismu Wahyudi3


FKIP Universitas Lampung, Jl. Prof. Dr. Soemantri Brodjonegoro No. 1Bandar Lampung
mardianrahayu59@gmail.com

Abstract: The Effect of Using Multirepresentation Contextual Module on Newton Gravity Law
Learning to Student Learning Outcomes. Teaching materials are needed in the learning process at
school or at home. One of the teaching materials that can support the learning activities is
multidepresentation-based multistepextual learning module where this learning module will help students
to improve learning outcomes. The purpose of this research is to know how the influence of the use of
multidepresentation based multidepresentation module on Gravity Newton Law study on student learning
outcomes in SMA Negeri 1 Padang Cermin. This research was conducted in SMA Negeri 1 Padang
Cermin using Pretest-Posttest Control Group Design design, with experimental class that is class X MIPA
3 given treatment using multidepresentation-based contextual module, while control class that is class X
MIPA 4 uses student's book from school. The data analysis technique of student learning result using N-
gain score and hypothesis test using Independent T-Test test. Sig value. (2-tailed) by 0.000 <0.05. The
results of this study indicate that the use of multidepresentation-based contextual module has a significant
improvement on student learning outcomes, this is indicated by the difference in the average value of N-
gain in the control class of 0.35 with the low category and the average value of N-gain on experimental
class 0.64 with moderate category.

Keywords: Newton Gravity Law, Multirepresentation-based Contextual Module, Student Learning


Outcomes

Abstrak: Pengaruh Penggunaan Modul Kontekstual Berbasis Multirepresentasi pada


Pembelajaran Hukum Gravitasi Newton Terhadap Hasil Belajar Siswa. Bahan ajar sangat
dibutuhkan dalam proses pembelajaran di sekolah atau di rumah. Salah satu bahan ajar yang dapat
mendukung kegiatan pembelajaran yaitu modul pembelajaran konstektual berbasis multirepresentasi
dimana modul pembelajaran ini akan membantu siswa untuk meningkatkan hasil belajar. Tujuan dari
penelitian ini yaitu untuk mengetahui bagaimana pengaruh penggunaan modul konstektual berbasis
multirepresentasi pada pembelajaran Hukum Gravitasi Newton terhadap hasil belajar siswa di SMA
Negeri 1 Padang Cermin. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Padang Cermin mengunakan desain
penelitian Pretest-Posttest Control Group Design, dengan kelas eksperimen yaitu kelas X MIPA 3 yang
diberikan perlakuan menggunakan modul konstektual berbasis multirepresentasi, sedangkan kelas kontrol
yaitu kelas X MIPA 4 menggunakan buku siswa dari sekolah. Teknik analisis data hasil belajar siswa
menggunakan skor N-gain dan pengujian hipotesis menggunakan uji Independent T-Test. Nilai Sig. (2-
tailed) sebesar 0,000 < 0,05. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan modul konstektual
berbasis multirepresentasi memiliki peningkatan signifikan terhadap hasil belajar siswa, hal ini
ditunjukkan dengan adanya perbedaan rata-rata nilai N-gain pada kelas kontrol sebesar 0,35 dengan
katagori rendah dan rata-rata nilai N-gain pada kelas eksperimen 0,64 dengan katagori sedang.

Kata kunci: Hukum Gravitasi Newton, Modul Kontektual berbasis Multirepresentasi, Hasil
Belajar Saiswa
PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan sesuatu masalah yang ditemui berkaitan dengan


yang memiliki kedudukan sangat- fisika.
penting. Pesatnya perkembangan Kenyataanya, fisika merupakan
dunia pendidikan di Indonesia me- salah satu mata pelajaran yang masih
ngalami suatu paradigma baru yang dianggap sulit dan membosankan karena
mengusung Kurikulum Berbasis Kom- banyak rumus dan konsep fisika yang
petensi, dimana terdapat pe-rubahan harus dihafal oleh siswa. Ilmu fisika
sistem pem-belajaran kon-vensional masih dianggap pelajaran paling sulit
menuju pem-belajaran kontekstual. dan menakutkan bagi siswa, faktor pen-
Hamruni (2012: 135), menyatakan pe- yebab utamanya adalah banyak rumus-
mbelajaran kontekstual mengarahkan rumus matematik dalam fisika, dan
siswa kepada proses pemecahan ma- siswa beranggapan bahwa rumus-rumus
salah, sebab dengan me-mecahkan tersebut harus dihafal. Padahal fisika
masalah anak akan berkembang secara merupakan pelajaran yang tidak meng-
utuh, bukan hanya secara intelektual, haruskan siswa untuk menghafal rumus
tetapi juga mental dan emosionalnya. matematik yang berkaitan dengan fisika,
Pembelajaran kon-tekstual merupakan tetapi seharusnya siswa memiliki ke-
pembelajaran yang mengaitkan materi mampuan dalam merepresentasikan
yang dipelajari dengan kehidupan suatu permasalahan fisika. Mahardika
sehari-hari. (2013) dalam penelitianya menyatakan
Ilmu pendidikan yang berkaitan kebanyakan siswa dalam merepre-
dalam kehidupan sehari-hari contohnya sentasikan suatu permasalahan fisika
itu imu fisika. Fisika merupakan ilmu masih sangat sulit.
yang kompleks dan sangat berkaitan Merepresentasikan suatu pem-
dengan kehidupan sehari-hari. Fisika belajaran fisika siswa masih sangat
juga merupakan ilmu pengetahuan alam minim berdasarkan penelitian Fatmala,
yang bukan hanya sekedar menerapkan dkk. (2017), menyatakan siswa hanya
rumus-rumus, konsep-konsep, atau pr- dapat menampilkan dua representasi
insip-prinsip saja dalam menyelesaikan dalam proses pembelajaran yaitu rep-
suatu permasalahan, tetapi semestinya resentasi verbal dan matematis, serta
terdapat kegiatan ilmiah di dalam proses konten yang ada di dalamnya kurang
pem-belajarannya. Kegiatan ini untuk bervariasi, sedangkan pembelajaran
mene-mukan fenomena alam yang ber- konsep fisika tidak hanya berupa dua
kaitan dengan fisika secara sis-tematis. representasi, melainkan banyak rep-
Wangi dkk (2015) dalam penelitianya resentasi yang harus diberikan kepada
menyatakan dengan pembelajaran kon- siswa. Representasi tersebut diantaranya
tekstual mengaitkan materi ajar dengan representasi verbal, visual atau gambar,
kehidupan sehari-hari dapat me- grafik, matematis, dan lain-lain. Selama
ningkatkan hasil belajar siswa. Siswa di- ini pendidik lebih banyak memberikan
tuntut untuk mampu melakuan ke-giatan representasi matematis, sehingga siswa
penemuan-penemuan dan dapat mem- yang kemampuan matematisnya kurang
berikan solusi pemecahan dari sebuah baik menjadi kesulitan dalam me-
mahami konsep fisika dan mendapat belajaran karena modul di dikemas
hasil belajar yang kurang maksimal secara utuh dan sistematis, di dalamnya
Sabirin (2014). memuat seperangkat pengalaman belajar
Rendahnya kemampuan multi- yang terencana dan didesain untuk
representasi siswa, juga dapat di- membantu siswa menguasai tujuan
sebabkan oleh kegiatan pem-belajaran belajar yang spesifik, materi atau sub-
yang dilakukan oleh guru. Pada stansi belajar, dan evaluasi. Modul se-
umumnya, kegiatan pembelajaran fisika bagai media pembelajaran dengan
hanya dilakukan dengan metode ce- adanya modul kontekstual berbasis
ramah dan menulis kemudian siswa multirepresentasi ini siswa dapat me-
diberi tugas berupa soal-soal secara mecahkan soal kedalam bentuk apa pun
rutin. Pemberian tugas berupa soal-soal tidak hanya representasi matematis saja
secara rutin kepada siswa tidak di-pas- tetapi memuat satu konsep materi yang
tikan dapat meningkatkan ke-mampuan dapat disampaikan dalam berbagai rep-
representasi matematis siswa. Salah satu resentasi yaitu representasi verbal, ma-
pendukung berhasil suatu proses pem- tematik, gambar, grafik, dan di dalam
belajaran kontekstual di sekolah yaitu modul mengikuti sintaks contextual
dengan adanya media pembelajaran teaching and learning.
berupa bahan ajar. Salah satu contoh Mengunakan modul pembelajaran
bahan ajar yang dapat mendukung ke- kontekstual berbasis multirepresentasi
giatan pembelajaran kontekstual yaitu untuk mengukur kemampuan nilai
modul pembelajaran dimana modul kognitif siswa. Modul yang digunakan
pembelajaran ini akan membantu siswa ini sudah teruji dan tervalidasi dengan
dalam proses pembelajaran baik di kelas modul sangat menarik sekor 3,48,
maupun di ruamah karena modul sangat mudah dengan skor 3,42, dan
pembelajaran tidak hanya di gunakan di bermanfaat dengan skor 3,10. Maka
kelas bias juga di gunakan untuk belajar dengan adanya modul kontekstual ber-
sendiri. Modul kontekstual dapat me- basis multirepresentasi ini penulis me-
ningkatkan hasil belajar siswa Jaya ngimplementasikan bagaimana pe-
(2012) dimana dengan mengunakan ngaruh pengunaan modul kontekstual
modul ini biasanya dapat memuat berbaisi multirepresentasi terhadap hasil
tentang tujuan belajar yang spesifik , belajar siswa.
materi atau substansi belajar, dan
evaluasi. Depdiknas (2008: 4), me- Adapun tujuan dari penelitian ini
nyatakan modul merupakan salah satu adalah untuk mengetahui pengaruh
bentuk bahan ajar yang dikemas secara penggunaan modul kontekstual berbasis
utuh dan sistematis, di dalamnya me- multirepresentasi pada pembelajaran
muat seperangkat pengalaman belajar Hukum Gravitasi Newton terhadap hasil
yang terencana dan didesain untuk belajar siswa
membantu siswa menguasai tujuan
belajar yang spesifik , materi atau sub- METODE
stansi belajar, dan evaluasi. Penelitian ini adalah penelitian
eksperimen dengan populasi penelitian
Modul dalam pembelajaran
yaitu seluruh siswa kelas X MIPA di
sangatlah beguna dalam proses pem-
SMA Negeri 1 Padang Cermin pada pada saat sebelum dan setelah kegiatan
semester genap tahun ajaran 2017/2018 pembelajaran di kelas control dan kelas
yang terdiri dari lima kelas. Penentuan eksperimen dari kegiatan pretest dan
sampel pada penelitian ini dilakukan posttest. Data dalam penelitian ini
dengan teknik purposive sampling, kelas bersifat kuantitatif yaitu data hasil
yang digunakan sebagai sampel adalah belajar siswa pada ranah kognitif. Uji
kelas X MIPA 3 dengan jumlah 36 yang dilakukan terhadap data tersebut
siswa sebagai kelas eksperimen dan X yaitu Uji Normalitas, Uji Homogenitas,
MIPA 4 dengan jumlah 36 siswa Uji N- gain, dan Uji Independent Sample
Penelitian ini mengunakan desain T-test. Data hasil belajar siswa di-
penelitian menggunakan Pretest- analisis menggunakan data N-gain yang
Posttest Control Group Design. mana ternormalisasi.
pada kelas eksperimen diberikan per- Uji normalitas dilakukan terhadap
lakuan dengan menggunakan Modul data pretest dan data posttest hasil
kontekstual berbasis multirepresentasi, belajar siswa, yang telah didapat dari
sedangkan kelas kontrol menggunakan hasil pem-belajaran pada kelas kontrol
buku siswa dari sekolah selanjutnya di- dan kelas eksperimen. Kemudian di-
observasi hasil belajarnya. Pada pe- lakukan uji homogenitas untuk melihat
nelitian ini terdapat dua macam vari- kedua kelas mempunyai varians yang
abel yaitu variabel bebas dan variabel tidak jauh berbeda (sama). Pada
terikat. Variabel bebas dalam penelitian penelitian ini, uji normalitas yang di-
ini adalah penggunaan modul konteks- gunakan adalah uji Kolmogrov-
tual berbasis multirepresentasi, se- Smirnov. Data dikatakan memenuhi
dangkan variabel terikatnya adalah hasil asumsi normalitas atau terdistribusi
belajar siswa. Secara umum desain normal jika pada Kolmogorov-Smirnov
penelitian dapat dilihat pada Gambar 1. nilai sig. >0.05 sebaliknya data yang
nilai sig. <0.05 tidak terdistribusi
normal. Untuk melihat uji homogenitas
O1 X1 O2 menggunakan uji fister dengan kriteria
uji adalah jika signifikansi >0,05 maka
O3 X2 O4 kedua data varians adalah homogeny.
Setelah dilakukan uji normalitas,
selanjutnya dilakukanlah uji In-
Gambar 1. Pretest-Posttest dependent Sample T-Test. Uji ini
Control Group Design dilakukan untuk membandingkan dua
sampel yang berbeda (bebas) Inde-
Instrumen yang digunakan dalam pendent Sample T-Test digunakan untuk
penelitian ini adalah Rencana Pe-- mengetahui ada atau tidaknya pe-
laksanaan Pembelajaran (RPP) dan ningkatan rata-rata antara dua kelom-
lembar sol tes hasil belajar. Sebelum pok sampel yang tidak berhubungan.
instrumen digunakan dalam sampel, Analisis tersebut digunakan untuk me-
instrumen diuji terlebih dahulu dengan ngetahui diterima atau tidaknya hipotesis
uji validitas dan uji reliabilitas. Pengum- yang telah dibuat. Kriteria pengujiannya
pulan data pada penelitian ini dilakukan
yaitu jika probabilitas (Asymp.Sig)<0,05, digunakan sebagai kelas kontrol adalah
maka Ho ditolak dan jika probabilitas kelas X MIPA 4 di SMA Negeri 1
(Asymp.Sig)>0,05, maka Ho diterima. Padang Cermin. Pelaksanaan pembel-
ajaran pada kelas ini diikuti oleh 36
HASIL DAN PEMBAHASAN siswa dan dilakukan menyesuaikan
Penelitian ini mengenai pengaruh jadwal pelajaran fisika di sekolah, yaitu
penggunaan modul kontekstual berbasis setiap hari Jumat pukul 09.00 WIB
multirepresentasi dalam pembelajaran sampai dengan pukul 11.15 WIB.
fisika materi Hukum Gravitasi Newton Keseluruhan proses pembelajaran se-
terhadap hasil belajar siswa SMA Negeri banyak empat kali pertemuandengan
1 Padang Cermin ini mulai dilaksanakan alokasi waktu 3 x 45 menit dan sama
pada hari Senin 12 Februari 2018. untuk setiap pertemuan. Satu kali per-
Proses pembelajaran berlangsung se- temuan untuk evaluasi pembelajaran
lama empat kali tatap muka dengan yang dilakukan di luar jam pelajaran.
alokasi waktu 3 jam pelajaran yang ter- Pembelajaran berlangsung dari tanggal
diri atas 45 menit per jam pelajaran. Tes 16 Februari 2018 sampai tanggal 9
evaluasi pembelajaran dilaksanakan di Maret 2017. Pembelajaran pada kelas
luar jam pelajaran. Hasil yang diperoleh kontrol menggunakan buku siswa yang
dari penelitian ini berupa data kuan- digunakan di SMA Negeri 1 Padang
titatif. Cermin. Data hasil belajar siswa
Pada penelitian ini kelas yang diperoleh dengan memberikan 15 butir
digunakan sebagai kelas eksperimen pertanyaan pilihan jamak. Peningkatan
adalah kelas X MIPA 3 di SMA Negeri hasil belajar siswa diperoleh dari skor
1 Padang Cermin. Pelaksanaan pem- N-gain yang dihitung dari skor pretest
belajaran pada kelas ini diikuti oleh 36 dan skor posttest.
siswa dan dilakukan menyesuaikan Tabel 1 memperlihatkan bahwa
jadwal pelajaran fisika di sekolah, yaitu perolehan N-gain kelas eksperimen
setiap hari Senin pukul 11.05 WIB sebesar 0,64 dengan kategori sedang
sampai dengan pukul 14.00 WIB. lebih tinggi dari pada kelas kontrol
Pembelajaran berlangsung dari tanggal dengan perolehan N-gain sebesar 0,35
12 Februari 2018 sampai tanggal 5 dengan kategori rendah. Sehingga kelas
Maret 2018. Keseluruhan proses pem- eksperimen yang menggunakan modul
belajaran sebanyak empat kali per- kontekstual berbasis multirepresentasi
temuan dan satu kali pertemuan untuk memperoleh peningkatan hasil belajar
test evaluasi pembelajaran. Pembelajaran yang lebih tinggi dibanding kelas
dilaksanakan selama tiga jam pelajaran kontrol yang menggunakan buku siswa
dengan alokasi waktu 3 x 45 jam pe- yang dipakai di sekolah.
lajaran dan sama untuk setiap per- Tabel 2 meperlihatkan bahwa data
temuan. Pembelajaran pada kelas eks- nilai rata-rata hasil belajar siswa
perimen menggunakan modul konteks- berdistribusi normal dengan nilai Asymp.
tual berbasis multirepresentasi yang Sig. (2-tailed) di atas 0,05 yaitu 0,200
telah dibagikan kepada masing-masing untuk kelas eksperimen dan kelas
siswa. kontrol. Berdasarkan hasil uji tersebut
Pada penelitian ini kelas yang
maka diperoleh bahwa data nilai hasil Sig. (2-tailed) pada uji t adalah sebesar
belajar ranah kognitif dari kelas 0,000 kurang dari 0,05 maka diperoleh
eksperimen dan kelas kontrol ber- bahwa H0 ditolak dan H1 diterima.
distribusi normal. Gambar 2 memperlihatkan rata-
Tabel 3 menunjukkan bahwa nilai rata hasil belajar siswa pada kelas
signifikansi dari uji kesamaan varian eksperimen dan kelas kontroln rata-rata
(homogenitas), karena sig-nifikansi nilai prittes dan rata-rata nilai postes
lebih dari 0,05 maka diperoleh bahwa mengalami peningkatan yang berbeda-
kedua varian sama (varian kelompok beda.
kelas eksperimen dan kelas kontrol Gambar 3 memperlihatkan rata-
adalah sama). rata N-gain hasil belajar siswa pada
Tabel 4 memperlihatkan bahwa kelas eksperimen lebih besar dari pada
penggunaan uji t menggunakan Equal rata-rata hasil belajar siswa pada kelas
variances assumed, karena nilai Asymp. kontrol.

Tabel 1. Perolehan N-Gain

No Kelas Pretest Postest N-Gain Kriteria


1 Kontrol 45,48 64,23 0,35 Rendah
2 Eksperimen 41,25 79,5 0,64 Sedang

Tabel 2. Uji Normalitas Data Hasil Belajar kognitif

No Kelas Sig Berdistribusi Tidak Berdistribusi


Normal Normal
1 Eksperimen 0,200 √
2 Kontrol 0,200 √

Tabel 3. Uji Homogenitas Data Hasil Belajar Kognitif

Levene Statistic df1 df2 Sig.


2,771 1 70 0,100
Tabel 4 . Hasil Uji Independent Sample t-test

Varians Levene's Test for t-test for Equality


Equality of Variances of Means
F Sig. T Df Sig.
(2-
tailed)

Equal variances 2.771 .100 6.408 70 .000


assumed
Equal variances not 6.408 64.269 .000
assumed

79,5
64,2
45,5 41,2

Kelas Kelas Pretest


Kontrol Eksperimen Posttest

Gambar 2. Grafik Perbandingan Rata-rata Nilai Pretest dan


Posttest Hasil Belajar Kedua Kelas

0,35 0,64

Kelas Kelas
Kontrol Eksperimen
N-Gain

Gambar 3. Grafik Perbandingan Nilai N-gain Hasil Belajar


Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
PEMBAHASAN baik dan memberikan ide untuk
Berdasarkan penelitian yang telah menyelesaikan permasalahan.
dilakukan rata-rata N- Gain hasil belajar Berdasarkan hasil Uji Indipendent
siswa pada kelas eksperimen lebih besar Sampel t-test dapat dikatakan bahwa
dari pada rata-rata hasil belajar siswa rata-rata hasil belajar siswa yang men-
pada kelas kontrol. Kelas kontrol yang gunakan modul konstektual berbasis
menggunakan buku siswa dari sekolah, multirepresentasi pada materi hukum
diketahui rata-rata N-Gain hasil belajar gravitasi newton lebih tinggi di-
siswa sebesar 0,35 (kategori rendah). bandingkan dengan rata-rata hasil be-
Kelas eksperimen dengan menggunakan lajar siswa yang mengunakan buku
modul konstektual berbasis multi- dari sekolah, artinya terdapat pengaruh
representasi materi hukum gravitasi pengunaan modul konstektual berbasis
newton memiliki rata-rata N-Gain 0,64 multirepresentasi pada pembelajaran
dengan (katagori sedang). materi hukum gravitasi newton ter-
Pada pembelajaran di dalam kelas hadap hasil belajar siswa. Perbedaan
terjadi dengan sanggat terarah sesuai rata-rata hasil belajar pada masing-
dengan tahapan yang ada pada modul. masing kelas dapat dilihat dari proses
Masing-masing siswa dengan mudah pembelajaran yang diberikan dikelas.
dapat mencoba langsung setiap menu Pada kelas eksperimen diberikan
dalam modul pembelajaran karena perlakuan pem-belajaran dengan me-
modul ini sudah dilengkapi dengan ngunakan modul konstektual berbasis
penunjuk penggunaan yang me- multirepresentasi yang memiliki ban-
mudahkan siswa untuk belajar mandiri yak kelebihan, mempermudah siswa
dengan mengunakan modul pem- dalam proses pembelajaran. Tingginya
belajaran ini dapat meningkatkan hasil hasil belajar di sebebkan pada materi
belajar siswa. Hal ini didukung oleh fisika yang diajarkan, karena pem-
pendapat Sujanem, dkk. (2009) yang belajaran mengunakan konstektual itu
menyatakan bahwa hasil belajar yaitu mem-berikan latihan aktifitas belajar
kemampuan-kemampuan yang dimiliki yang berkaitan dengan kehidupan
peseta didik setelah ia menerima sehari-hari. Hal ini sesuai dengan
pengalaman belajar.pemberian modul penelitian yang relevan yang dilakuka
akan lebih efektif dalam proses pem- Asfiah (2013) pengunaan modul kons-
belajaran hal ini sesuai dengan pen- tektual dapat membantu siswa men-
dapat Parmin (2012) dalam pene- gaitkan materi dengan kehidupan nyata
litianya berpendapat bahwa setelah sehingga siswa mendapat mo-tivasi
modul dibagikan kepada siswa maka untuk belajar dan modul yang di
hasilnya akan lebih efektif karena siswa padukan dapat membantu siswa dapat
dapat membaca dan mempelajari menambah pengetahuan yang luas.
leluasan di rumah. Dampak nyata yang Penelitian Said & Jafar (2015) dalam
telah di rasakan bahwa peran aktif penelitianya menyatakan bahwa hasil
siswa ketika pembelajaran sangat belajar siswa mengunakan modul
terlihat, ketika guru mengajukan konstektual dapat mencapai ketuntasan
pertanyaan direspon oleh siswa dengan belajar siswa. Hal ini selajan dengan
pendapat Lestari (2017) dalam pene- konsep fisika yang signifikan. Hal ini
litianya berpendapat dengan men- sejalan dengan pendapat Sutari (2014)
gunakan pembelajaran kontekstual da- dalam penelitianya berpendapat bahwa
pat meningkatkan hasil belajar yang penggunaan multirepresentasi yang
signifikan maka prestasi belajar siswa baik akan meningkatkan hasil belajar
akan meningkat. Dimana Pembelajaran siswa. Teori yang sama juga di-
konstektual merupakan konsep belajar ungkapkan Tsani dalam Ertikanto,dkk
mengajar yang mem-bantu guru m- (2018) pada penelitianya menunjukkan
ngaitkan antara materi yang diajarkan bahwa penggunaan representasi untuk
dengan situasi dunia nyata siswa atau mengkomunikasikan ide-ide yang dapat
dalam kehidupan sehari-hari serta meningkatkan pemahaman konsep dan
mengarahkan siswa untuk dapat me- berdasarkan Sabirin (2014) ke-
mecahkan suatu permasalahan yang mampuan representasi sangatlah ber-
dapat mengembangkan intelektual, guna sebagai sarana mengkomunikasi-
mental yang dapat di-terapkan dalam kan gagasan atau ide-ide kepada siswa
kehidupan sehari-hari. lain maupun kepada guru.
Selain mengunakan pembelajaran Beberapa keungulan modul pem-
konstektual modul ini dilengkapi belajaran konstektual berbasis multi-
dengan pembelajaran berbasis multi- representasi itulah yang me-mudahkan
multirepresentasi yang dapat me- siswa menyelesikan per-soalan yang
mudahkan siswa memahami konsep mengharuskan siswa me-mahami
fisika mengenai hukum gravitasi konsep dengan beberapa representasi.
newton dengan berbasis representasi Dikelas kontrol pem-belajaran tidak
seperti verbal, matematis, gravik dan disajikan dalam multi-representasi,
gambar, sehingga siswa dapat dengan sehingga siswa sulit untuk menjelaskan
mudah menjelaskan permaslahan fisika persoalan yang diberikan. Seperti soal
yang dihadapi. Materi yang disajikan yang menuntut siswa mem-baca grafik
dalam modul ini dilengkapi dengan dan gambar, siswa kelas eksperimen
representasi akan memudahkan siswa rata-rata bias menjawab dengan benar,
untuk berimajinasi mengenai fenomena sedangkan di kelas kontrol banyak
yang disajikan. Pada multirepresentasi siswa yang tidak men-jawab soal
tujuan memecahkan soal fisika dengan tersebut.
multi-representasi proses melalui be- Modul ini dikatakan modul yang
berapa seperti gambar, verbal, mate- sangat efektif dalam proses pem-
matis dan grafik. Dengan kemampuan belajaran serta berpengaruh dalam
siswa dapat merepresentasikan sebuah peningkatan hasil belajar siswa pada
permasalahan fisika maka siswa maka ranah kognitif. Karena siswa dapat
akan dapat meningkatkan hasil belajar belajar secara mandiri di rumah se-
siswa hal ini sesuai dengan yang hingga siswa dapat belajar lebih men-
diungkapkan dengan Abdurahman, dkk dalam dan dapat dijadikan sebagai
(2011) dalam penelitianya perpendapat bahan ajar untuk mningkatkan hasil
bahwa pembelajaran dengan berbasis belajar siswa. Modul ini juga di-
multirepresentasi dapat meningkatkan gunakan untuk mengajarkan siswa
hasil belajar siswa dan pemahaman multirepresentasi, sehingga siswa dapat
dengan mudah dan terbiasa Ertikanto, C., RosidinU., Distrik I.W.,
menyelesikan persoalan fisika beberapa Yuberti, & Rahayu T. 2018.
representasi. Comparison of Mathematical
Representation Skill and Science
SIMPULAN Learning Resuk in Classes with
Berdasarkan hasil penelitian dan Problrm-Besed and Discovey
pembahasan yang telah dilakukan, maka Learning Model. (Online),
dapat disimpulkan bahwa:Terdapat Jurnal Pendidikan IPA
pengaruh penggunaan modul kontek- Indonesia. Volume 7, No 2. 106-
stual berbasis multirepresentasi yang 113. Tersedia di (http://jurnal
ditunjukkan dengan perbedaan pening- .unnes.ac .id/nju /index. php/jpii
katan rata-rata hasil belajar siswa article/view9512/7630), diakses
dimana perolehan skor rata-rata N- gain pada 15 April 2018.
hasil belajar siswa pada kelas eks-
perimen sebesar 0,64 dengan kate- gori Depdiknas. 2008. Penulisan Modul.
sedang, sedangkan kelas kontrol dengan Jakarta: Dirjen PMPTK.
perolehan skor rata-rata N- gain hasil
belajar siswa sebesar 0,35 dengan
kategori rendah. Fatmala, N.T., Nyeneng, P. D. I., &
Suane, W. 2017. Pengembangan
DAFTAR RUJUKAN modul pembelajaran kontekstual
Abdurahman., Liliasari., Rusli A., & berbasis multirepresentasi pada
Waldrip B. 2011. Implementasi materi hukum Newton tentang
Pembelajaran berbasis Multi gravitasi. (Online), Jurnal Pen-
Representasi untuk peningkatan didikan Sains1 Volume 1, No 1 :
Penguasaan Konsep Fisika 22–23 Tersedia di (http// jurnal.
.(Online). Kuantum. Cakrawala fkip.unila.ac.id /index. php/ JPF/
Pendidikan.Volume 1, No 1. 30- article/view/13141), Diakses pada
34.Tersedia di (https:// jurnal 14 september 2017.
.uny.ac.id/indeks.phtp/cp/article/
view/4189/pdf.), diakses pada Hamruni. 2012. Strategi Pembelajaran.
tanggal 1 November 2017 Yogyakarta: Insan Madani

Asfiah, Nailin, & Monsik. 2013 Pen- Jaya, 2012. Pengembangan Modul
gembangan Modul Konstektual Fisika Konstektul untuk Me-
IPA Terpadu Pada Tema Bunyi. ningkatkan Hasil Belajar Peserta
(Online). Unnes Science Edu- didik kelas X Semester 2 di SMK
cation Jurnal. Volume 2, No. 1, Negeri 3 Singaraja. . (Online),
188-195. Tersedia di (http/ Jurnal Teknologi Pem-belajaran.
/journal. unnes.ac.id /artikel_sju/ Volume 1, No2: 2-5. Tersedia di
usej/1822), diakses pada 13 (http:// www. neliti. com/ publ
November 2017. ication/207153), diakses pada
tanggal 22 Januari 2018.
Lestari, D.A. 2017. Pengaruh Pengunaan Pembelajaran Matematika. Jurnal
Model Pembelajaran Contextual Pendidikan Matematika IAIN
Teaching And Lear-ning Type Anta-sari. 1 (2): 33-34. (Online),
Course Review Horay Terhadap Tersedia di (http://media. neliti.
Perestasi Belajar IPA Siswa Kelas com/media/publication/ 121 557-
IV SD Negeri 1 Mar-ga Agung ID-representasi-dalam-pembe
Kabupaten Lampung Selatan lajaran-matematik), diakses pada
Tahun Pelajaran 2006 /2007. 21 Januari 2018.
Jurnal Ilmu Pendidikan. (Online),
Volume 1, No 1 22-23. Tersedia di Said, Gigih, A.,& Jafar. 2015.
(http://jurnal. fkip. unila.ac. id/ Pengunaan Modul Berbasis
indekx.php/JPF/articele/download/ Konstektual Terhadap Hasil
12850/9171), diakses pada 15 Belajar Fisika Peserta Didik Pada
April 2018 Pokok Bahasan Hukum Newton
Kelas VII MTS Madani Alauddin
Mahardika, I. K. 2013. Penerapan Paopao. (Online), Jurnal Pen-
Model Pembelajaran Interaktif didikan Fisika.Volume 3, No 2
Berbasis Konsep untuk Me- 143-148. Tersedia di (http:/
ningkatkan Kemampuan Rep- /journal-alauddin.ac.id/ indeks
resentasi Verbal, Matematik, dan .php/pendidikanfisika), diiakses
Gambar Fisika Siswa Kelas VIII- pada 22 Januari 2018.
A MTs N 1 Jember Tahun
Pelajaran 2012/2013. (Online), Sujanem, Rai., Suwindra, Putu, I.N.,
Jurnal Pendidikan Fisika, Volume dan Tika, Ketut I. 2009. Pe-
2, No 3: 272-277. Tersedia di ngembangan Modul Fisika
(http:// unej. ac.id/ handle/ 123456 Kontekstual Interaktif Berbasis
789/4290), siakses pada 12 Web untuk Meningkatkan Pe-
November 2017. mahaman Konsep dan Hasil
Belajar Fisika Siswa SMA di
Parmin.,& Peniati E. 2012 Pe- Singaraja. (Online), Jurnal Pen-
ngembangan Modul Matakuliah didikan dan Pengajaran Uni-
Strategi Belajar Mengajar IPA versitas Pendidikan Ganesha
Berbasis Hasil Penelitian Pem- Volume 42,No.2 97-104. Tersedia
belajaran. (Online), Jurnal di (http// pti.undiksha.ac.id), di-
Pendidikan IPA Indonesia. Volu- akses pada 4 November 2017.
me1, No 1. 1-8. Tersedia di
(http://www. gogle.co.id/ media Sutari, Tri Aisyah. 2014. Pengaruh
.neliti.com /121261-ID pen- Penggunaan Multirepresentasi
gembangan-modul-mata-kuliah- terhadap Hasil Belajar Fisika di
strategi.pdf), diakses pada 21 SMA Negeri 5 Banda Aceh tahun
Januari 2018. Ajaran 2013/2014. (Online),
Jurnal Fisika Edukasi, Volume1,
Sabirin, M. 2014. Representasi dalam No 1, 1-11. Banda Aceh :
Universitas Syiah Kuala. Warsita,
Bambang. 2008. Teknologi.
Tersedia di (http/ /etd. Unsyiah
.ac.id/ index.php?p= show_detail
&id=11990), Diakses pada 12
November 2017.

Wangi,S.R., Winarti E.R., Kharis M.


2015. Penerapan Model Pem-
belajaran CTL dengan Strategi
REACT untuk Meningkatkan
Hasil Belajar Siswa dan Ke-
disiplinan Siswa pada Materi
Geometri. (Online), Unnes Jurnal
of Matehematics Education.
Volume 4, No 3. 1-7. Tersedia di
(http://lib.unnes. ac.id/ 22295/ 1/
4101 411187-s.pdf). Diakses pada
21 Januari 2018.

You might also like