You are on page 1of 8

Jurnal Sinaps, Vol. 2 No. 1 (2019), hlm.

1-8

GAMBARAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN STROKE HEMORAGIK


DENGAN DIABETES MELITUS DAN NON DIABETES MELITUS DI BAGIAN
SARAF RUMKITAL DR.RAMELAN SURABAYA

BLOOD PRESSURE DESCRIPTION ON HEMORRHAGIC STROKE PATIENTS


WITH DIABETES MELLITUS AND WITHOUT DIABETES MELLITUS AT
NEUROLOGY DEPARTMENT OF DR. RAMELAN NAVAL HOSPITAL
SURABAYA
Eric Hartono*, Meilinda Puspitasari*, Olivia Adam**

*) Dokter Umum Rumah Sakit Angkatan Laut Dr. Ramelan Surabaya


**) Bagian Neurologi Fakultas Kedokteran Universitas Hang Tuah Surabaya

ABSTRAK
Latar Belakang: Stroke merupakan penyebab kematian terbanyak di Indonesia. Tekanan darah
dan diabetes melitus merupakan faktor penyebab terjadinya stroke yang dapat diubah. Metode:
Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif dengan metode studi prevalensi, dengan
menggunakan data sekunder yang didapat melalui rekam medis pada bulan Januari-November
2015. Hasil: Pada pasien stroke hemoragik dengan diabetes melitus yang tekanan darahnya
normal sejumlah 7.14%, prehipertensi sejumlah 7.14%, hipertensi stage 1 sejumlah 21.43%, dan
stage 2 sejumlah 64.29%. Sedangkan pada non diabet, tekanan darah normal sejumlah 4.54%,
prehipertensi sejumlah 9.09%, hipertensi stage 1 sejumlah 13.64%, dan stage 2 sejumlah 72.73%.
Kesimpulan: Penelitian ini menyimpulkan bahwa pada pasien stroke hemoragik dengan diabetes
mellitus dan non diabetes mellitus di ruang rawat inap Rumkital Dr.Ramelan yang memiliki
tekanan darah paling banyak adalah pada kelompok hipertensi stage 2.
Kata kunci : stroke hemoragik, tekanan darah, diabetes melitus.

ABSTRACT
Background: Stroke is the most cause of death in Indonesia. Blood pressure and diabetes mellitus
were suggested as the modifiable risk factor of hemorrhagic stroke. Method: It is used the
descriptive design with prevalence studies method by using secondary data those were taken from
the medical record since January until November 2015. Result: On hemorrhagic stroke patients
with diabetes mellitus who have normal blood pressure were 7.14%, prehypertension were 7.14%,
hypertension stage 1 were 21.43%, and stage 2 were 64.29%. Meanwhile on the patients without
diabetes mellitus, who have normal blood pressure were 4.54%, prehypertension were 9.09%,
hypertension stage 1 were 13.64%, and stage 2 were 72.73%. Conclusion: This study shows that
hemorrhagic stroke patients with diabetes mellitus or without diabetes mellitus at Neurology
wards Dr.Ramelan Navy Hospital Surabaya who have the hypertension stage 2 are the most.

Keywords: hemorrhagic stroke, blood pressure, diabetes mellitus

PENDAHULUAN darah ke otak dapat tersumbat atau


Stroke adalah suatu penyakit yang
disebut dengan stroke iskemik, dan juga
sebagian besar gejala klinisnya
dapat menyebabkan pecahnya pembuluh
berkembang dengan cepat dan
darah di otak atau disebut dengan stroke
mengganggu fungsi otak, berlangsung
hemoragik.(1,2)
lebih dari 24 jam dan dapat
Intracerebral hemorrhage (ICH)
menyebabkan kematian
adalah subtipe stroke kedua yang paling
(Merritt’s,2010). Stroke menyebabakan
sering terjadi dan biasanya
gangguan suplai darah ke otak secara
menyebabkan cacat berat atau kematian.
mendadak sehingga menyebabkan suplai

1
Jurnal Sinaps, Vol. 2 No. 1 (2019), hlm. 1-8

ICH lebih sering terjadi pada orang yang menganalisis basis data registri
Asia, usia lanjut, jenis kelamin laki-laki, stroke prospektif regional antara 2007
dan negara-negara berpenghasilan dan 2009, 34% dari 3.448 pasien dengan
rendah dan menengah. Tingkat kematian ICH berusia 80 tahun atau lebih.(8)
kasus ICH tinggi (40% pada 1 bulan dan Hipertensi atau tekanan darah
54% pada 1 tahun), dan hanya 12% tinggi merupakan faktor resiko yang
hingga 39% yang selamat dapat kuat yang dapat menyebabkan stroke.
mencapai kemandirian fungsional Baik tekanan sistolik maupun diastolik
jangka panjang. Faktor risiko ICH yang tinggi merupakan faktor resiko
adalah hipertensi, merokok konsumsi untuk stroke. Diabetes melitus
alkohol berlebihan, hipokolesterolemia, merupakan faktor resiko untuk stroke
dan obat-obatan. Usia tua, jenis kelamin namun tidak sekuat hipertensi. Dimana
laki-laki, etnis Asia, penyakit ginjal diabetes melitus ini meningkatkan
kronis, angiopati amyloid serebral probabilitas penderita hipertensi untuk
(CAA), dan microbleeds serebral (CMB) menderita stroke. Dan frekuensi diabetes
meningkatkan risiko ICH. Presentasi cukup tinggi pada penderita stroke.(9)
klinis bervariasi sesuai dengan ukuran Hipertensi merupakan faktor risiko yang
dan lokasi hematoma, dan ekstensi paling penting untuk ICH spontan, dan
(3)(4)(5)
perdarahan intraventricular kontribusi hipertensi lebih besar untuk
Insiden ICH meningkat dengan ICH dalam daripada untuk ICH
bertambahnya usia. Sebuah studi lobar.(10,11)
database rawat inap baru-baru ini dari Stroke merupakan penyebab
Belanda berdasarkan penelitian kohort meningkatnya morbiditas dan mortalitas
retrospektif melaporkan bahwa kejadian di Indonesia. Data tentang pola klinis
ICH per 100.000 adalah 5,9 dalam 35-54 pasien stroke Indonesia yang dirawat di
tahun, 37,2 dalam 55-74 tahun, dan rumah sakit masih belum tersedia.
176,3 pada 75-94 tahun pada tahun Penelitian ini merupakan bagian dari
(6)
2010. Untuk semua usia, tingkat Stroke ASNA (ASEAN Neurological
kejadian tahunan per 100.000 orang Association) Stroke Epidemiological
lebih tinggi pada pria dibandingkan pada Study yang bertujuan untuk menyelidiki
wanita; 5,9 vs 5,1 pada orang berusia profil klinis stroke di tujuh negara
35-54 tahun, 37,2 vs 26,4 pada mereka ASEAN dengan protokol yang sama.
yang berusia 55-74 tahun, dan 176,3 vs Dari 2065 pasien stroke akut yang
140,1 pada mereka yang berusia 75-94 dirawat di 28 rumah sakit di seluruh
(7)
tahun. Dalam sebuah studi Jerman Indonesia, usia rata-rata adalah 58,8

2
Jurnal Sinaps, Vol. 2 No. 1 (2019), hlm. 1-8

tahun (kisaran: 18-95 tahun). 12,9% Berdasarkan uraian di atas


lebih muda dari 45 tahun, dan 35,8% peneliti ingin mengetahui gambaran
lebih tua dari 65 tahun. Ada lebih tekanan darah pada pasien stroke yang
banyak pria daripada wanita. Sebagian mengalami diabetes dan yang tidak.
besar dari mereka tiba di rumah sakit Sehingga didapatkan data dan dapat
lebih dari 6 jam sejak onset stroke. mengontrol faktor resiko tersebut agar
Alasan mengapa datang terlambat ke dapat mencegah terjadinya stroke dan
rumah sakit adalah ketidaksadaran diharapkan dapat menurunkan jumlah
gejala stroke dan transportasi jarak kematian yang disebabkan karena
jauh.(12) stroke.
Diperkirakan 285 juta orang di
seluruh dunia menderita diabetes selama TUJUAN
Penelitian ini bertujuan untuk
2010, dan jumlahnya diprediksi
mengetahui gambaran tekanan darah
meningkat menjadi 439 juta di seluruh
pada pasien stroke hemoragik dengan
dunia pada tahun 2030. Peningkatan ini
diabetes melitus dan non diabetes
termasuk peningkatan 69% pada orang
melitus di ruang rawat inap bagian saraf
dewasa dengan diabetes di negara
Rumkital Dr. Ramelan Surabaya. Selain
berkembang dan peningkatan 20% di
itu juga dapat untuk mengetahui angka
negara maju. Peningkatan dramatis
kejadian stroke hemoragik, diabetes
prevalensi diabetes tipe II kemungkinan
mellitus dan gambaran tekanan darah
disebabkan oleh peningkatan prevalensi
pasien stroke hemoragik di Rumkital Dr.
obesitas. Sindrom metabolik diyakini
Ramelan Surabaya
mempengaruhi setidaknya 1 dari 5 orang
dewasa, dan membawa risiko tinggi
METODOLOGI PENELITIAN
diabetes tipe II dan CVD. Diabetes dapat Disain penelitian yang akan digunakan
menyebabkan berbagai komplikasi peneliti adalah penelitian deskriptif
serius jika tidak ditangani dengan benar. dengan metodologi penelitian studi
Hal ini termasuk retinopathy, penyakit prevalensi. Populasi yang diteliti adalah
ginjal kronis, amputasi anggota tubuh, semua data yang diperoleh dari rekam
penyakit jantung dan stroke. Studi medik ruang rawat inap bagian saraf
epidemiologi telah menunjukkan bahwa Rumkital Dr. Ramelan Surabaya periode
diabetes adalah faktor risiko independen Januari - November 2018 yang
yang dapat dimodifikasi untuk stroke, memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi
baik stroke iskemik maupun dari sample.
(13)(14)(15)
hemoragik.

3
Jurnal Sinaps, Vol. 2 No. 1 (2019), hlm. 1-8

Adapun kriteria inklusi adalah stroke hemoragik yang memenuhi


pasien terdiagnosis menderita penyakit kriteria inklusi dan eksklusi di Rumkital
stroke hemoragik. data rekam medis Dr. Ramelan Surabaya periode Januari –
yang mencantumkan hasil CT scan November 2018, didapatkan jumlah
kepala yang hiperdens. pengukuran sampel kasus sebanyak 36 orang dengan
tekanan darah saat pertama kali berada pengambilan sampel menggunakan total
di ruang rawat inap, pengukuran populasi.
pertama gula darah puasa dan gula darah Tabel 1 Distribusi sampel
2 jam setelah makan yaitu pada saat hari berdasarkan jenis kelamin
kedua atau ketiga berada di ruang rawat Jumlah Pasien
Jenis
inap. Sedangkan untuk kriteria eksklusi Kelamin Frekuensi Presentase
(n) (%)
adalah data rekam medis pasien yang Laki-laki 19 52.78
tidak mencantumkan variable yang ingin Perempuan 17 47.22
diteliti meliputi usia, jenis kelamin, Total 36 100

kadar gula darah, tekanan darah, hasil


Tabel 2 Distribusi sampel
CT scan kepala. Variabel yang diukur
berdasarkan usia
oleh peneliti meliputi tekanan darah, dan
gula darah pasien yang terdiagnosa Klasifikasi Usia Jumlah Pasien
(th) Frekuensi Presentase
stroke hemoragik. (n) (%)
Alat yang digunakan adalah <55 17 47.22
55-64 11 30.56
perhitungan dengan turus untuk
65 8 22.22
menghitung jumlah data yang ada dan 36 100.00
kemudian akan dimasukkan kedalam
komputer untuk disusun menggunakan Tabel 3 Distribusi Frekuensi Sampel
Microsoft word dan Microsoft excel. Berdasarkan Status Diabet Pasien
Data yang telah terkumpul akan dihitung Jumlah Pasien
Frekuensi Presentase
menggunakan turun, dicatat di selembar
(n) (%)
kertas. Kemudian data akan diolah Diabetes Melitus 14 38.89
dengan computer menggunakan Non Diabetes
Melitus 22 61.11
Microsoft word dan Microsoft excel dan Total 36 100
kemudian akan disajikan dalam tabel
dan grafik.
HASIL
Berdasarkan hasil penelitian dari
data rekam medis pasien terdiagnosa

4
Jurnal Sinaps, Vol. 2 No. 1 (2019), hlm. 1-8

Tabel 4 Distribusi Frekuensi Sampel yang didapat oleh peneliti adalah 20


Berdasarkan Tekanan Darah Pasien (55.56%) pasien laki-laki dan 16

Jumlah Pasien (44.44%) pasien perempuan. Hal ini


Frekuensi Presentase sesuai dengan Merrit’s pada tahun 2010,
(n) (%)
Normal 2 5.56 bahwa angka kejadian stroke hemoragik
Prehipertens lebih banyak pada laki-laki daripada
i 3 8.33
Stage 1 6 16.67 perempuan.
Stage 2 25 69.44 Didapatkan pula distribusi
Total 36 100 berdasarkan usia, terdapat 17 (47.22%)
pasien yang menderita stroke hemoragik
Tabel 5 Distribusi Frekuensi Tekanan
pada usia dibawah 55 tahun, 11
Darah Berdasarkan Status Diabet
(30.56%) pasien pada kelompok usia 55
Pasien.
hingga 64 tahun, dan 8 (22.22%) pasien
Tekanan Darah (mmHg) pada kelompok usia 65 tahun keatas.
Prehipert
Normal Stage 1 Stage 2
ensi Dari hasil penelitian ini didapatkan
Frekuen Frekuen
Frekuensi Frekuensi
si si Total penderita stroke hemoragik terbanyak
Diabetes
1 1 3 9 14
Melitus pada kelompok usia dibawah 55 tahun.
Non
Diabetes 1 2 3 16 22 Pergeseran usia ini dapat disebabkan
Melitus
karena gaya hidup pada masa sekarang
yang kurang baik, misalnya kurangnya
Tabel 6 Distribusi Presentase
aktivitas fisik, olahraga dan pola makan
Tekanan Darah Berdasarkan Status
yang tidak baik (Hans,2012). Menurut
Diabet Pasien
Debette pada tahun 2015, terjadi
Tekanan Darah (mmHg)
peningkatan angka kejadian stroke
Prehipe
Normal Stage 1 Stage 2
rtensi hemoragik pada usia muda dan pada
% % % % Total usia dibawah 55 tahun (20-54 tahun).(16)
Diabetes
7.14 7.14 21.43 64.29 100
Melitus Dari hasil penelitian ini dapat
Non
Diabetes 4.54 9.09 13.64 72.73 100 dilihat gambaran status diabet pasien
Melitus
dari seluruh data yang didapatkan. Dari

PEMBAHASAN 36 data yang didapatkan oleh peneliti,

Dari 36 data yang didapat peneliti terdapat 14 (38.89%) pasien stroke

berdasarkan rekam medis yang diambil hemoragik yang disertai diabetes

pada bulan Januari - November 2018, melitus. Sedangkan jumlah yang tidak

dapat diketahui distribusi frekuensi menderita diabetes melitus ada 22

berdasarkan jenis kelamin, dimana hasil (61.11%) pasien. Tingginya jumlah

5
Jurnal Sinaps, Vol. 2 No. 1 (2019), hlm. 1-8

pasien tanpa diabetes melitus ini dapat pecah. Bahkan peningkatan darah
disebabkan karena peneliti tidak melihat derajat sedang dapat meningkatkan
riwayat penyakit diabetes pada pasien resiko terjadinya stroke Barry,2002).
yang hasil pengukuran gula darahnya Pernyataan ini sesuai dengan hasil
tidak lengkap. Menurut Zafar tahun penelitian yang dilakukan oleh
2007, rendahnya penderita diabetes peneliti.(17)
melitus pada pasien stroke hemoragik ini Dari hasil penelitian ini dapat
dapat disebabkan karena tingkat dilihat gambaran tekanan darah pasien
keparahan nekrosis fibrinoid pada stroke hemoragik terhadap status diabet
pembuluh darah kecil lebih sering pada pasien yaitu pasien stroke hemoragik
pasien dengan hipertensi saja yang tekanan darahnya normal dan
dibandingkan pada pasien dengan diabet menderita diabetes melitus ada 1
dan hipertensi.(14) (7.14%) pasien. Sedangkan pasien yang
Dari hasil rekam medis yang tekanan darahnya tergolong
diambil oleh penetili juga didapatkan prehipertensi ada 1 (7.14%) pasien.
gambaran tekanan darah pada pasien Sementara itu pasien stroke hemoragik
stroke hemoragik, tanpa melihat status yang tekanan darahnya tergolong stage 1
diabet pasien. pada pasien stroke ada 3 (21.43%) pasien. Dan pasien
hemoragik yang memiliki tekanan darah stroke hemoragik yang tekanan
yang normal ada 2 (5.56%) pasien dari darahnya tergolong stage 2 ada 9
seluruh populasi. Dan yang tekanan (64.29%) pasien.
darahnya tergolong prehipertensi ada 3 Sedangkan tekanan darah pasien
(8.33%) pasien. Sedangkan yang yang normal pada pasien stroke yang
tekanan darahnya tergolong stage 1 ada tidak menderita diabetes mellitus ada 1
6 (16.67%) pasien. Dan yang tergolong (4.54%) pasien. Dan terdapat 2 (9.09%)
hipertensi stage 2 ada 25 (69.44%) pasien yang memiliki tekanan darah
pasien. Hal ini sesuai dengan Merrits tergolong prehipertensi. Sedangkan
pada tahun 2010, bahwa faktor resiko pasien yang tekanan darahnya tergolong
stroke meningkat sebanding dengan stage 1 ada 3 (13.64%) pasien. Dan yang
peningkatan tekanan darah. Hal ini tergolong stage 2 ada 16 (72.73%)
disebabkan karena tingginya tekanan pasien. Hipertensi merupakan faktor
darah dalam waktu yang lama akan kuat untuk terjadinya stroke hemoragik
merusak dinding arteri, membuat (Merrit’s, 2010). Hipertensi cenderung
dinding arteri menjadi lebih mudah terjadi pada pasien dengan diabetes
melebar, atau menyempit, atau bahkan mellitus tipe 2, dua faktor ini

6
Jurnal Sinaps, Vol. 2 No. 1 (2019), hlm. 1-8

meningkatkan resiko angka kejadian dan tanpa diabetes mellitus lebih banyak
angka kematian stroke hemoragik. dibanding pasien dengan diabetes
Diabetes melitus tipe 2 meningkatkan mellitus. Penyakit diabetes mellitus
angka kejadian stroke hemoragik lebih berisiko terjadinya stroke
sebanyak 17% (Gang,2005). Pasien iskemik
dengan diabetes memiliki resiko lebih
besar menderita stroke (Barry,2002). SARAN
Pasien diabetes mellitus yang memiliki Dapat dilakukan penelitian lanjutan
tekanan darah sistolik >160mmHg dengan menambahkan variable yang
memiliki resiko dua kali lebih tinggi diteliti, serta dapat mengulas mengenai
mederita stroke dibandingkan dengan hubungan tekanan darah dan status
pasien yang memiliki tekanan darah diabet terhadap angka kejadian stroke
<160mmHg (Lewis,2000). Menurut hemoragik dengan menambahkan
Merrit’s pada tahun 2010, peningkatan jumlah sampel dan waktu penelitian
tekanan darah ini dapat menyebabkan sehingga bisa mewakili keseluruhan
meningkatnya resiko terkena populasi.
atherosklerosis dan gangguan pada
pembuluh darah kecil dan dapat DAFTAR PUSTAKA
menyebabkan terjadinya stroke iskemik 1. Yang Q, Tong X, Schieb L, Vaughan
(17)(18) A, Gillespie C, Wiltz JL, et al. Vital
maupun stroke hemoragik.
Signs: Recent Trends in Stroke Death
Rates — United States, 2000–2015.
KESIMPULAN MMWR Morb Mortal Wkly Rep.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan 2017;

bahwa: 2. Sacco S, Marini C, Toni D, Olivieri


L, Carolei A. Incidence and 10-year
1. Pasien yang menderita stroke survival of intracerebral hemorrhage
perdarahan paling banyak tekanan in a population-based registry.
Stroke. 2009;
darahnya mencapai hipertensi stage
3. Feigin VL, Lawes CM, Bennett DA,
2. Hal ini sesuai dengan teori dimana
Barker-Collo SL, Parag V.
semakin tinggi tekanan darah maka Worldwide stroke incidence and
early case fatality reported in 56
semakin tinggi resiko terjadinya
population-based studies: a
stroke perdarahan. Dari hasil systematic review. The Lancet
Neurology. 2009.
penelitian
2. Tidak terdapat hubungan antara 4. Mohammad Y, Qureshi A. Blood
Pressure Management in
diabetes mellitus dengan stroke Intracerebral Hemorrhage. Semin
perdarahan. Karena dari total Neurol. 2016;

populasi (n=36) didapatkan pasien 5. Shah QA, Ezzeddine MA, Qureshi

7
Jurnal Sinaps, Vol. 2 No. 1 (2019), hlm. 1-8

AI. Acute hypertension in differ according to hemorrhage


intracerebral hemorrhage: location. Neurology. 2012;
Pathophysiology and treatment. J
Neurol Sci. 2007; 12. Misbach J, Ali W. Stroke in
Indonesia: A first large prospective
6. Broderick JP, Brott T, Tomsick T, hospital-based study of acute stroke
Miller R, Huster G. Intracerebral in 28 hospitals in indonesia. J Clin
hemorrhage more than twice as Neurosci. 2001;
common as subarachnoid
hemorrhage. J Neurosurg. 1993; 13. Putaala J, Liebkind R, Gordin
D, Thorn LM, Haapaniemi E,
7. Jolink WMT, Klijn CJM, Brouwers Forsblom C, et al. Diabetes mellitus
PJAM, Kappelle LJ, Vaartjes I. Time and ischemic stroke in the young:
trends in incidence, case fatality, and Clinical features and long-term
mortality of intracerebral prognosis. Neurology. 2011;
hemorrhage. Neurology. 2015;
14. Zafar A, Shahid SK, Siddiqui
8. Stein M, Misselwitz B, Hamann GF, M, Khan FS. Pattern of Stroke in
Scharbrodt W, Schummer DI, Oertel Type 2 Diabetic Subjects versus
MF. Intracerebral hemorrhage in the Non-diabetic Subjects. J Ayub Med
very old: Future demographic trends Coll Abbottabad. 2007;
of an aging population. Stroke. 2012;
15. Karapanayiotides T,
9. Warlow C, Gijn J Van, Dennis M. Piechowski-Jozwiak B, Van Melle G,
Stroke: Practical Management. N Bogousslavsky J, Devuyst G. Stroke
Engl J Med. 2008; patterns, etiology, and prognosis in
patients with diabetes mellitus.
10. Zia E, Hedblad B, Pessah- Neurology. 2004;
Rasmussen H, Berglund G, Janzon L,
Engström G. Blood pressure in 16. Chauhan G, Debette S. Genetic
relation to the incidence of cerebral Risk Factors for Ischemic and
infarction and intracerebral Hemorrhagic Stroke. Current
hemorrhage - Hypertensive Cardiology Reports. 2016.
hemorrhage: Debated nomenclature
is still relevant. Stroke. 2007; 17. Carter BL. Implementing the
New Guidelines for Hypertension. J
11. Martini SR, Flaherty ML, Manag Care Pharm. 2004;
Brown WM, Haverbusch M, Comeau
ME, Sauerbeck LR, et al. Risk 18. Kuller LH. Epidemic
factors for intracerebral hemorrhage hypertension in sub-Saharan Africa.
Hypertension. 2007.

You might also like