You are on page 1of 8

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/316621052

UJI AKTIVITAS EKSTRAK ETANOL BIJI PINANG (Areca catechu L.) TERHADAP
PENYEMBUHAN LUKA BAKAR PADA KULIT PUNGGUNG MENCIT PUTIH
JANTAN (Mus musculus)

Article · November 2016

CITATIONS READS

0 4,142

3 authors, including:

Fitri Handayani Reksi Sundu


Universitas Pembangunan Jaya Academy of Pharmacy Samarinda, Indonesia
6 PUBLICATIONS   12 CITATIONS    11 PUBLICATIONS   0 CITATIONS   

SEE PROFILE SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

PENETAPAN KADAR FLAVONOID EKSTRAK DAUN SINGKIL (Premna corymbosa) BERDASARKAN VARIASI SUHU DAN WAKTU PENGERINGAN SIMPLISIA View project

All content following this page was uploaded by Reksi Sundu on 02 May 2017.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


JURNAL ILMIAH MANUNTUNG, 2(2), 154-160, 2016 ISSN CETAK. 2443-115X
ISSN ELEKTRONIK. 2477-1821

UJI AKTIVITAS EKSTRAK ETANOL BIJI PINANG (Areca catechu


L.) TERHADAP PENYEMBUHAN LUKA BAKAR PADA KULIT
PUNGGUNG MENCIT PUTIH JANTAN (Mus musculus)
Submitted : 14 Oktober 2016
Edited : 18 November 2016
Accepted : 30 November 2016

Fitri Handayani, Reksi Sundu, Henriko Nober Karapa

Akademi Farmasi Samarinda


Email : sausanrukan@yahoo.co.id

ABSTRACT
Areca seeds contain flavonoid, tannin, and alkaloid which can help the healing process of
burn wounds on the back skin of mice. Areca seeds are used for treatment because it has
antimicrobial activity. Areca Seeds are one of Indonesian plants which the fruit in tranditional
way is used as burn medicine. The objective of this study was to know the effect of ethanol
extract of areca seeds against burn wound healing on the back skin of mice. Fifteen mices were
used in this experiment and were divided into 5 groups : vaseline flavum as a control negative,
branded ointment as a control positive , ethanol extract of areca seeds in vaseline flavum with
consentration 20%, 40 % and 60 %. Each group consisted of 3 mices. The back skin of mice
was induced using hot iron size 1x1 cm for 2 seconds then given a treatment for 14 days. The
percentage of healing of burns by calculating the surface area of wound. The results of its
preliminary phytochemical analysis showed the presence of alkaloids, flavonoids, tannins and
saponins. The percentage of burn wound healing of ethanol extract in concentration 20 % was
84,33 %, 40 % was 87,67%; and 60% was 89,67%. Data was analyzed using one-way Analysis
of Variance (ANOVA) which showed that data has significant differences (P < 0,05) was 0,000.
LSD test showed that each treatment group had siginicant differences with significant value <
0,05.

Keywords : Areca catechu, burn wound, wound surface area.

PENDAHULUAN dengan sumber panas dapat mengakibatkan


Luka bakar merupakan salah satu luka bakar ketebalan penuh(1).
trauma yang sering terjadi dalam kehidupan Pinang merupakan salah satu
sehari-hari, bahkan sering kali merupakan tumbuhan di Indonesia yang bijinya secara
kecelakaan massal. 70% kejadian luka bakar tradisional digunakan sebagai obat luka
terjadi di lingkungan rumah tangga, 25% di bakar. Pinang mudah tumbuh di daerah
tempat industri dan kira-kira 5% akibat tropis dan biasa ditanam di pekarangan,
kecelakaan lalu lintas. Kebanyakan luka taman, atau di budidayakan. Pinang
bakar terjadi di rumah ketika memasak atau memiliki banyak kegunaan dari biji, daun,
penggunaan alat elektronik tidak sesuai, hingga pelepah. Biji pinang sebagai obat
anak-anak dan lanjut usia memiliki resiko tradisional diantaranya sebagai obat
tinggi terhadap cedera luka bakar. Kedua cacingan, obat luka bakar, dan kudis.
kelompok ini memiliki kulit tipis dan rapuh, Masyarakat biasanya menggunakan biji
sehingga kontak dalam waktu yang sebentar pinang muda sebagai obat luka bakar dengan
cara ditumbuk secukupnya dan di tempelkan

AKADEMI FARMASI SAMARINDA 154


JURNAL ILMIAH MANUNTUNG, 2(2), 154-160, 2016 FITRI HANDAYANI

langsung ke daerah luka bakar atau dengan Metode


cara merebus biji pinang dan air rebusannya Proses Ekstraki
di gunakan untuk membersihkan bagian luka Buah pinang yang muda dikupas dan
dan infeksi kulit lainnya(2). diambil bijinya. Biji tersebut dibersihkan
Biji pinang mengandung alkaloid, dan dipotong-potong, kemudian dimasukkan
saponin, flavonoid, dan tanin. Saponin ini ke dalam oven dengan suhu 300C -500C
mempunyai kemampuan sebagai pembersih untuk meghilangkan kadar airnya. Biji
sehingga efektif untuk menyembuhkan luka pinang dihaluskan dan diayak dengan
terbuka, sedangkan tanin dapat digunakan ukuran 40 mesh, serbuk simplisia yang telah
sebagai pencegahan terhadap infeksi luka dihaluskan ditimbang sebanyak 1:10,
karena mempunyai daya antiseptik dan obat kemudian diekstraksi dengan cara maserasi,
luka bakar. Flavonoid mempunyai aktivitas yaitu serbuk yang telah ditimbang
sebagai antiseptik dan alkaoloid memiliki dimasukkan kedalam wadah kaca lalu
kemapuan sebagai antibakteri(3). Tanin ditambahkan pelarut etanol 70% sebanyak
dalam biji pinang berkhasiat dalam 500 mL dan ditutup dengan alumunium foil
meningkatkan kekuatan renggangan pada dengan rapat serta disimpan pada tempat
luka bakar dan penciutan pori-pori kulit(4). yang tidak terkena sinar matahari langsung.
Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Didiamkan selama 24 jam, tetapi pada 6 jam
Lee dan Choi (1999)(5) menyebutkan bahwa pertama sesekali dilakukan pengadukan.
ekstrak etanol biji pinang memperlihatkan Setelah 24 jam disaring, ampasnya diambil
aktivitas antioksidan dengan IC50 sebesar kembali dan ditambahkan dengan cairan
45,4 μ mg/ml. Aktivitas antioksidan yang penyari yang sama dan jumlah yang sama,
terdapat dalam ekstrak etanol biji pinang ini lalu didiamkan selama 12 jam kemudian
berkolerasi positif dengan pencegahan disaring kembali, hal tersebut dilakukan
kanker(6). pengulangan sebanyak 2 kali. Hasil
Penelitian ini bertujuan untuk penyaringan digabungkan, lalu diuapkan
mengetahui aktivitas optimum dari ekstrak dengan penangas air hingga diperoleh
etanol biji pinang (Areca catechu .L) dalam ekstraksi kental biji pinang(9).
sediaan salep yang berkhasiat untuk
mempercepat penyembuhan luka bakar pada Skrining Fitokimia
kulit punggung mencit yang diinduksi Skrining fitokimia dilakukan dengan
solder. mengidentifikasi kandungan alkoloid,
(7)
flavonoid, saponin dan tanin .
BAHAN DAN METODE
Bahan Penyiapan Hewan Uji
Biji pinang, etanol, vaselin flavum, Mencit putih putih yang akan
aquades, ammonia (10%, 25%), etil asetat, digunakan pada pengujian terlebih dahulu
HCl (1% 1:10), pereksi Dragendorff, disiapkan dan dikondisikan selama 1 minggu
pereaksi Mayer, pereaksi Bourchard, dengan dilakukan penimbangan berat badan
lempeng magnesium, HCl pekat, butanol, mencit sekali setiap hari sebelum pengujian.
larutan besi (III) klorida (FeCl3), 1% NaOH Penyiapan hewan uji ini dilakukan agar
1 N, eter, asam asetat anhidrat, amil alkohol, hewan uji dapat beradaptasi dengan
H2SO4 pekat, salep bermerek. lingkungan baru, mengontrol kesehatan dan
menyeragamkannya.

155 AKADEMI FARMASI SAMARINDA


JURNAL ILMIAH MANUNTUNG, 2(2), 154-160, 2016 FITRI HANDAYANI

Pembuatan Salep Ekstrak Biji Pinang uji diberi perlakuan, pengamatan dilakukan
Ekstrak biji pinang dibuat masing- selama 14 hari berturut-turut dengan
masing sebanyak 1g untuk dua hari. Vaselin mengamati secara makroskopik
flavum ditambah dengan ekstrak etanol biji perkembangan penyembuhan luka pada
pinang dan diaduk dengan mengunakan punggung mencit dan pengukuran luas
mortir dan stamper yang panas disesuaikan permukaan luka dengan menggunakan
dengan masing-masing konsentrasi. jangka sorong berskala 0.01 cm. Luka bakar
dirawat hingga sembuh yang ditandai
Pembuatan Luka Bakar dengan merapat dan tertutupnya luka (11).
Solder panas dimodifikasi dengan Perhitungan persentase penyembuhan
lempeng stainless yang berukuran 1x1 cm. luka bakar dilakukan dengan rumus sebagai
Rambut pada daerah punggung mencit berikut :
dicukur, kemudian ditempel solder panas ke
punggung mencit selama 2 detik, sampai
bagian dermis beserta jaringan yang terikat
dibawahnya, sehingga terjadi pelepuhan dan Keterangan :
kulit terkelupas pada bagian tertentu(11). L1 = Luas luka bakar hari pertama
L2 = Luas luka bakar hari ke-n
Perlakuan Penyembuhan Luka Bakar
Disiapkan 5 kelompok hewan uji yang Analisis Data
tediri dari 3 ekor mencit untuk masing- Hasil data yang diperoleh dianalisis
masing kelompok. Kelompok pertama dengan menggunakan uji statistik dengan
dengan pemberian kontrol negatif (vaselin metode ANOVA untuk mengetahui ada
flavum), kelompok kedua dengan pemberian tidaknya efek penyembuhan luka dengan
kontrol positif (salep bermerek), kelompok nilai p 0,05. Jika terdapat perbedaan yang
ketiga dengan pemberian ekstrak biji pinang. signifikan maka dilanjutkan dengan Uji LSD
Disiapkan sediaan uji yaitu ekstrak biji untuk melihat perlakuan yang memberikan
pinang dan salep bermerek. Pengujian efek yang berbeda.
penyembuhan luka dengan :
Kontrol I dengan pemberian kontrol negatif, HASIL DAN PEMBAHASAN
basis salep. Hasil penelitian didapatkan melalui
Kontrol II dengan pemerian kontrol positif metode yang telah dilakukan mulai dari
(salep bermerek) pada luka bakar. pembuatan ekstrak, skrining fitokimia,
Kontrol III dengan pemberian ekstrak biji pembuatan sediaan salep, pembuatan luka
pinang pada luka bakar konsentrasi (20%). bakar, perlakuan penyembuhan luka bakar,
Kontrol IV dengan pemberian ekstrak biji pengamatan luka bakar sampai analisis hasil.
pinang pada luka bakar konsentrasi (40%).
Kontrol V dengan pemberian ekstrak biji Skrining Fitokimia Ekstrak Etanol Biji
pinang pada luka bakar konsentrasi (60%) . Pinang
Pengolesan semua kelompok perlakuan Pengujian golongan metabolit
dilakukan secara merata 1 kali setiap hari sekunder dilakukan untuk mengetahui
sebanyak 0,1 g untuk sekali oles. adanya kandungan metabolit sekunder pada
sampel bahan alam. Metabolit sekunder
Pengamatan Luka Bakar Selama 14 Hari adalah senyawa metabolit yang tidak
Pengamatan proses penyembuhan esensial bagi pertumbuhan organisme dan
luka bakar dilakukan sehari setelah hewan ditemukan dalam bentuk yang berbeda-beda

AKADEMI FARMASI SAMARINDA 156


JURNAL ILMIAH MANUNTUNG, 2(2), 154-160, 2016 FITRI HANDAYANI

dan unik antara spesies satu dan lainnya. biji pinang maka dapat diperkirakan
Hasil skrining fitokimia dapat dilihat pada mekanisme kerja dari ekstrak etanol biji
tabel 1. pinang terhadap penyembuhan luka bakar.
Senyawa yang terkandung dalam ekstrak
Hasil yang diperoleh dari pengujian
etanol biji pinang adalah senyawa-senyawa
senyawa kimia dapat diketahui bahwa
yang larut dalam pelarut semipolar seperti
ekstrak etanol biji pinang mengandung
etanol.
senyawa alkaloid, tannin, saponin, dan
flavonoid. Uji kandungan senyawa kimia
ekstrak etanol biji pinang ini dilakukan Hasil Penyembuhan Luka Bakar
Hasil penyembuhan luka bakar pada
untuk mengetahui senyawa-senyawa yang
punggung mencit dapat dilihat pada Gambar
terlarut setelah proses ekstraksi simplisia
1.
dengan pelarut etanol, dengan diketahuinya
kandungan senyawa dalam ekstrak etanol

Tabel 1. Hasil Skrining Fitokimia Ekstrak Etanol Biji pinang


Identifikasi Senyawa
Pustaka Hasil Hasil
Metabolit Sekunder
1. Alkaloid
a. Dragendorf Endapan jingga +
Endapan jingga
b. Mayer Endapan jingga sampe +
merah coklat Endapan jingga

c. Bourchard Endapan merah -


Lapisan kuning orange Lapisan jingga
2. Flavonoid +
atau merah amil alkohol pada amil alkohol
+
3. Saponin Berbusa Jingga berbusa
Warna tua atau hijau +
4. Tanin Jingga kehitaman
kehitaman

120
Persentase Penyembuhan

100 98 100 100 100 100


87.33 89.67
87.67
80 83 84.33 kontrol negatif
77 79
75.6775.33
67.3366.67 kontrol positif
64
60 60.33
55 55
53 konsentrasi 20%
45.33 45.6746
45 konsentrasi 40%
40
36.3334.67
31.33 32.67 konsentrasi 60%
26.33 27.67
20 23.67
19.6719.33
18 18.67
14.67
10.6713.67
13.33
11.33 8.33 13
8.33 10.67
4.67 3 7 4 5.67
6
4 3.67
0 0 1.67
0 0 0 1.33
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

Gambar 1. Grafik Persentase Penyembuhan Luka Bakar

157 AKADEMI FARMASI SAMARINDA


JURNAL ILMIAH MANUNTUNG, 2(2), 154-160, 2016 FITRI HANDAYANI

Hasil dari persentase penyembuhan terkandung senyawa kimia yang dapat


luka bakar data persentase kesembuhan membantu proses penyembuhan luka bakar.
yang paling tinggi adalah kontrol positif Mekanisme penyembuhan luka bakar
(salep bermerek) dimana persentase ekstrak etanol biji pinang terjadi karena
kesembuhannya mencapai 100% pada hari didalam ekstrak etanol biji pinang
kesebelas. Salep bermerek (X) yang terkandung senyawa kimia yang dapat
mengandung bahan aktif, Radix Scutellarie membantu proses penyembuhan luka yaitu
yang memiliki khasiat untuk mengatasi tanin yang berfungsi sebagai antibakteri dan
peradangan, demam, kejang-kejang dan antifungi serta sebagai adstringen yang
meningkatkan daya tahan tubuh; Cortex menyembabkan penciutan pori-pori kulit,
Phellodendri yang berkhasiat untuk memperkeras kulit, dan menghetikan
membunuh kuman, bakteri, jamur, dan pendarahan yang ringan(8). Tanin juga
dapat mengurangi kulit merah dan mempunyai daya antibakteri dengan cara
peradanga; Rhizoma Coptidis yang mempresipitasi protein, karena diduga tanin
berkhasiat sebagai anti-bakteri, anti mempunyai efek yang sama dengan
peradangan, antioksidan, dan mengeluarkan senyawa fenolik(9). Efek antibakteri tanin
panas tubuh. Kontrol positif digunakan antara lain melalui reaksi dengan membrane
untuk mengetahui perbandingan pengaruh sel, inaktivasi enzim, dan destruksi atau
penyembuhan luka dari penggunaan ekstrak inaktivasi fungsi materi genetik.
etanol biji pinang. Flavonoid berfungsi sebagai
Kontrol negatif yang digunakan antibakteri dengan cara membentuk
adalah vaselin flavum, fungsi kontrol senyawa kompleks terhadap protein
negatif adalah mengetahui apakah basis extraseluler yang mengganggu integritas
yang digunakan mempunyai efek terhadap membrane sel bakteri(10). Adapun
hewan uji. Kontrol negatif memiliki mekanisme dari flavonoid yaitu
persentase penyembuhan luka yang tidak melancarkan peredaran darah ke seluruh
terlalu besar tapi menunjukkan adanya tubuh dan mencegah terjadinya
proses penyembuhan. Hal ini disebabkan penyumbatan pembuluh darah,
vaselin flavum dapat menghambat mengandung antiinflamasi juga berfungsi
hilangnya kandungan air dari sel-sel kulit sebagai antioksidan, dan membantu
dengan membentuk lapisan film yang mengurangi rasa sakit jika terjadi
waterproff. Vaselin flavum juga mampu pendarahan atau pembengkakan(11).
meningkatkan hidrasi pada kulit. Sifat-sifat Selain flavonoid, alkaloid juga
tersebut sangat menguntungkan karena mempunyai kemampuan sebagai
mampu mempertahankan kelembaban kulit antibakteri. Mekanisme yang diduga adalah
sehingga vaselin flavum disebut juga dengan cara menggangu komponen
memiliki sifat moisturizer dan emollient. penyusun peptidoglikan pada sel bakteri,
Persentase penyembuhan luka bakar sehingga lapisan sel tidak terbentuk secara
pada hari ke-14 untuk ekstrak etanol biji utuh dan meyembabkan kematian sel
pinang konsentrasi 20% sebesar 84,33%, tersebut(12). Saponin memiliki kemampuan
ekstrak etanol biji pinang konsentrasi 40% sebagai pembersih dan antiseptik yang
sebesar 87,67%, dan ekstrak etanol biji berfungsi membunuh kuman atau mencegah
pinang konsentrasi 60% sebesar 89,67% pertumbuhan mikroorganisme yang biasa
memiliki aktivitas penyembuhan luka bakar timbul pada luka sehingga luka tidak
pada kulit punggung mencit putih jantan mengalami infeksi yang berat(12). Biji
karena didalam ekstrak etanol biji pinang pinang dapat membantu proses

AKADEMI FARMASI SAMARINDA 158


JURNAL ILMIAH MANUNTUNG, 2(2), 154-160, 2016 FITRI HANDAYANI

penyembuhan luka bakar disebabkan Data kemudian dianalisis dengan


adanya zat antibakteri, dimana zat tersebut menggunakan Uji ANOVA kemudian
berperan sebagai anti mikroba dan anti didapatkan nilai p-value < 0,05 yaitu 0,000
yang berarti data memiliki perbedaan
jamur, dengan adanya zat tersebut sebagai
bermakna. Data kemudain dilanjutkan
antibakteri dapat menekan pertumbuhan dengan Uji LSD untuk mengetahui
bakteri pantogen dan mencegah terjadinya perbedaan bermakna masing-masing
infeksi pada luka sehingga kesembuhan perlakuan, sehingga diperoleh kesimpulan
luka dapat dipercepat. hasil uji LSD menunjukkan bahwa ekstrak
Data yang diperoleh dianalisi dengan etanol biji pinang konsentrasi 20%, 40%,
program SPSS dengan menggunakan one- dan 60% memiliki perbedaan bermakna
sample kolmogrov-Sminorv Test untuk dengan kontrol positif dan kontrol negatif.
mengetahui data berdistribusi normal Ekstrak etanol biji pinang konsentrasi 20%,
setelah data dianalisis didapatkan 40%, dan 60% masing-masing memiliki
kesimpulan data berdistribusi normal perbedaan bermakna yang signifikan.
karena nilai p-value > 0,05 yaitu 0,609.

a b c

d e

Gambar 2. Hasil penyembuhan luka bakar pada hari ke-14

Keterangan : a = kontrol negatif


b = kontrol positif
c = konsentrasi 20%
d = konsentrasi 40%
e = konsentrasi 60%

159 AKADEMI FARMASI SAMARINDA


JURNAL ILMIAH MANUNTUNG, 2(2), 154-160, 2016 FITRI HANDAYANI

SIMPULAN 5. Lee KK, Choi JD. The Effects of


Ekstrak etanol biji pinang konsentrasi Areca catechu L. Extract on Anti
20%, 40% dan 60% memiliki efek sebagai Inflammation and Anti-Melanogenesis,
obat luka bakar. Ekstrak etanol 20% International Journal of. Cosmetic
dengan persentase penyembuhan luka Science 21. 1999.
sebesar (84,33%), konsentrasi 40% 6. Meiyanto, Edy. Ekstrak Etanol Biji
(87,67%), dan konsentrasi 60% (89,67%). Buah Pinang (Areca cathecu Linn)
Konsentrasi kelompok ekstrak etanol biji Mampu Menghambat Proliferasi dan
pinang yang memiliki aktivitas optimum Memacu Apoptosis Sel MCF-7.
terhadap penyembuhan luka bakar adalah Majalah Farmasi Indonesia. 2008.
konsentrasi 60%. 7. Depkes RI. Materia Medika Indonesia.
Jilid V. Jakarta: Direktorat Jenderal
DAFTAR PUSTAKA Pengawasan Obat Dan Makanan ; 1998.
1. Kristanto H. Perbedaan Efektifitas 8. Anief, M. Formulasi Obat Topikal
Perawatan Luka Bakar Derajat II Dengan Dasar Penyakit Kulit.
Dengan Lendir Lidah Buaya (Aloe Yogyakarta: Gajah Mada University
Vera) Dibandingkan Dengan Cairan Press; 1997.
Fisiologis (Normal Saline 0,9%) Dalam 9. Masduki, I. Efek Antibakteri Ekstrak
Mempercepat Proses Penyembuhan Biji Pinang (Areca catechu L.) terhadap
[Skripsi]. Malang: Fakultas Kedokteran S.aureus dan E. coli. Cermin Dunia
Universitas Brawijaya; 2005. Kedokteran. 1996.
2. Sudarsono, Pudjoarinto A, Gunawan 10. Dwijoseputro, A. Pengantar Fisiologi
D,Wahyuonos, Donatus IA, Drajad M. Tumbuhan. Jakarta : PT. Gramedia
Tumbuhan Obat. Yogyakarta : Pusat Pustaka Mulia; 1994.
Penelitian Obat Tradisional Universitas 11. Wahyuningsih, S. Soemardji, AA,
Gajah Mada; 1996. Febiyanti, D. Efek Gel Lidah Buaya
3. Harbone JB. Metode fitokimia: (Aloe barbadensis Mill) Terhadap
penuntun cara modern menganalisis Penyembuhan Luka Bakar Eksperimen
tumbuhan. Bandung : Penerbit ITB ; Pada Tikus Wistar Betina. Prosiding
Seminar Nasional Tumbuhan Obat
1987. Indonesia XXIX. 2006.
4. Verma DK, Bharat M, Nayak D, 12. Robinson, T. Kandungan Organik
Shanbhag T, Shanbhag V, Rajput RS. Tumbuhan Tingkat Tinggi. Bandung :
Areca catechu: Effect of topical Penerbit ITB ; 1995.
ethanolic extract on burn wound
healing in albino rats. Int J Pharmacol
and Clin Sci. 2012;1:74-8.

AKADEMI FARMASI SAMARINDA 160

View publication stats

You might also like