You are on page 1of 10

KETERBATASAN PENGGUNAAN LINGKARAN LENGAN ATAS DALAM

MEMONITOR STATUS GIZI WANITA HAMIL BERISIKO TINGGI


MELAHIRKAN BAY1 BERAT LAHIR RENDAH

' '
Jajah K. Husaini ,Mahdin A. Husaini ,M. Syarkani Musa

LIMITATION OF THE USE OF MID UPPER ARM CIRCUMFERENCE (MUAC) TO


MONITOR MATERNAL NUTRITION OF WOMEN AT RISK IN DELIVERING LOW BIRTH
WEIGHT

Abstract. Many studies have developed nutritional indicators for purposes of predicting
maternal outcomes. Mid upper arm circumference (MUAC) as an indicator is beginning to
gain attention. The study was designed to assess the use of MUAC for monitoring of
pregnancy and identzfiing women at risk of having low birth weight. The study was carried
out in middle-lower socio-economic population in Bogor, West Java. Data was collected each
month @om ident9cation until delivery and neonatal data was collected at birth. The study
reveals that MUAC was relatively stable during pregnancy, and its measurement is
independent of gestational age. Therefore, MUAC may not be useful as a monitoring tool. On
the other hand, the median curve of MUAC during pregnancy for the women delivering
adequate birth weight infants (>= 2500 a ) was consistently above the curve of the women
delivering low birth weight infants (< 2500 a). In addition W A C had a signijkant
associated with low birth weight (LBW). Accordingly, MUAC appeared to be a potential tool
for screening high risk women delivering low birth weight infants. After adjusting with height,
the OR was 1.73 for arm circumference of 22.5 cm, and OR was 1.84for arm circumference
of 23.7 cm. Infield application,for screening purposes one of these cut offpoints can be used
either 22.5 cm or 23.7 cm. In population with high rate of malnutrition, a lower cut offpoint
should be taken, otherwise too many women identz3ed as high risk, and this is impracticalfor
program development.

Keywords: pregnancy, indicators, low birth weight, Mid upper arm circumference.

PENDAHULUAN untuk dapat digunakan dalam memprediksi


Lingkaran lengan atas (LILA) sudah hasil kehamil6 (3,4,5). Di ~ndonesia,LILA
digunakan secara umum untuk mengidenti- dengan cut ofpoint 22,5 cm dipergunakan
fikasi Kurang Gizi pada anak di negara- untuk menjaring ibu hamil yang berisiko
negara sedang berkembang (172), khususnya melahirkan bayi BBLR (< 2500g).
di Indonesia juga digunakan untuk men- Indikator antropometri lain misalnya
jaring ibu hamil yang berpotensi terhadap tinggi badan, berat badan, pertambahan
kemungkinan melahirkan bayi berat lahir berat badan telah digunakan sebagai proksi
rendah (BBLR). status kesehatan dan proksi keadaan gizi
Dibandingkan dengan indikator wanita hamil yang secara langsung mau-
antropometri lainnya, LILA paling praktis pun tidak langsung berpotensi dapat di-
penggunaannya di lapangan, dan oleh gunakan untuk memprediksi hail ke-
sebab itu beberapa penelitian merekomen- hamilan, terutarna dalam hubungannya
dasikan LILA perlu diteliti lebih lanjut dengan berat bayi baru lahir (6, 7. 'I. Hasil
penelitian yang akan diuraikan di bawah

1
Puslitbang Gizi dan Makanan Badan Litbangkes.
Lab. Biometrik FMIPA Institut Pertanian Bogor.
177
Keterbatasan Penggunaan.. ......... ....(Jajah et. a [ )

ini adalah untuk menggambarkan sampai dari tiga orang yaitu ahli gizi, bidan dan
seberapa jauh LILA berguna dan efisien teknisi. Ahli gizi berfungsi sebagai koor-
sebagai alat untuk memprediksi status bayi dinator dan melakukan interview sosek,
khususnya berat bayi lahir rendah (BBLR). kesehatan dan lingkungan; bidan untuk
melakukan pemeriksaan klinis; dan tenaga
METODE teknis untuk melakukan pengukuran antro-
Lokasi dan Subyek Penelitian pometri. Petugas Puskesmas dan kader se-
Penelitian dilakukan terhadap 1332 tempat memberikan bimbingan dan moti-
wanita hamil di 13 desa di Kota dan Kabu- vasi agar subyek selalu datang pada peme-
riksaan setiap bulan, dan melaporkan
paten Bogor. Pemilihan desa ditentukan
berdasarkan kepadatan penduduk, jumlah segera kelahiran dalam jangka waktu tidak
pasangan usia subur (PUS), dan letak desa lebih dari 2 kali 24 jam.
dapat dijangkau oleh tim peneliti. Di setiap Variabel
desa, data awal dikumpulkan dari semua Data dikumpulkan mulai saat wanita
wanita hamil trimester pertama, seterusnya hamil diidentifikasi sebagai subyek yang
pada setiap bulan dilakukan pemeriksaan diteliti, dan berikutnya setiap bulan sampai
kesehatan dan diukur antropometrinya ia melahirkan. Pada kunjungan pertama,
sampai bulan sebelum ia melahirkan. Bayi data yang dikumpulkan adalah umur sub-
yang baru lahir diukur berat badan (BB) yek, umur kehamilan, antropometri, kadar
dan panjang badan (PB). hemoglobin, tekanan darah, pendidikan
Cara Pengumpulan Data dan pekerjaan wanita harnil dan suami.
Data dikumpulkan di pusat lokasi Umur kehamilan ditentukan berdasarkan
Posyandu, kantor kelurahan, rumah kader, periode menstruasi haid terakhir dan peme-
atau rurnah salah satu subyek yang diteliti. riksaan fundus uteri. Pada setiap bulan be-
Wanita harnil datang ke pusat lokasi untuk rikutnya dilakukan pengukuran lingkaran
pemeriksaan kesehatan antenatal, pemerik- lengan atas (LILA), berat badan (BB),
saan kadar hemoglobin, pengukuran antro- tinggi badan (TB), dan kadar hemoglobin
pometri, dan interview. Data yang dikum- menggunakan tehnik cyanmethemoglobin.
pulkan di rumah adalah berat dan panjang Tidak lebih dari 2 kali 24 jam sesudah me-
badan bayi baru lahir. Sebanyak 47 pusat lahirkan, data yang dikumpulkan meliputi
lokasi terdistribusi di 13 desa dan dekat tipe persalinan, tempat dan penolong per-
dengan rurnah penduduk dijadikan tempat salinan, jenis kelamin, berat badan dan
pemeriksaan kesehatan wanita hamil agar panjang badan bayi.
semua subyek dapat dengan mudah akses Penggunaan alat-alat antropometri
ke tempat pengukuran. Pemilihan lokasi dan cara pengukurannya dilakukan sesuai
dan volunter yang membantu pengumpulan dengan teknik yang dikembangkan oleh
data diatur oleh pimpinan desa setempat, Jellife (9). Alat-alat antropometri sebelum
sebelumnya dilakukan pertemuan masya- digunakan distandardisasi, sedangkan para
rakat tentang kegiatan dan diterangkan petugas diuji lebih dahulu ketrampilannya.
tentang maksud dilakukannya penelitian Dengan demikian dapat diketahui ke-
oleh tim peneliti. tepatan petugas dalam melakukan peng-
Data dikumpulkan secara parallel ukuran antropometri, dan ketelitian hasil
oleh 8 sub-tim yang tiap sub-tim terdiri kerjanya.
Bul. Penel. Kesehatan, Vol. 35, No. 4,2007:177 - 186

(suami) adalah pegawai negeri (52,0%),


Pengukuran LILA dilaksanakan
sisanya terdiri dari pekerja swasta seperti
menggunakan flexible insert tape (60 cm*
tukang kayu, buruh pabrik, petani, pe-
0,l cm). Tape ini dilingkarkan pada per-
dagang kecil dan pedagang keliling. Se-
tengahan lengan atas sebelah kiri, dan
bagian besar wanita hamil yang diteliti ber-
tangan dalam keadaan tergantung bebas.
umur pada umur produktif, yaitu 65,4%
Berat bayi lahir diukur menggunakan Scale
berumur antara 20-29 tahun, 20,8% antara
Beam Balance (25 kg* 0,01 kg), dan
30-39 tahun, 1 1,6% berurnur 15 - 19 tahun,
pengukuran panjang badan bayi baru lahir
dan 2,1% di atas 40 tahun.
dilakukan dengan menggunakan alat peng-
ukur panjang badan terbuat dari kayu (100 Pendidikan suami pada urnumnya
cm* 0,l cm), yang telah distandardisasi lebih tinggi dari isteri. Proporsi tertinggi
pendidikan suami adalah 9-10 tahun
Pengolahan Data
sekolah (tarnat SMP), dan isteri 6-8 tahun
Data dianalisis mengunakan SAS sekolah (tarnat SD). Proporsi suami yang
(Statistical Analysis System) (I0) melalui tidak menamatkan SMP adalah 2 1,3% dan
beberapa tingkatan mulai dengan skrening, isteri 39,1%. Gambaran yang berbeda
mendeteksi errors dan outliers, dilanjutkan antara suami dan isteri juga tampak pada
dengan analisis statistik niIai tengah dan jumlah yang tarnat AkademilUniversitas.
rata-rata, standar deviasi, persentil untuk Suami yang tamat Akademimniversitas
data continues, frekwensi dan proporsi dari adalah 2,6%, sedangkan isteri hanya 0,5%.
setiap tingkat kategori. Terhadap data
longitudinal LILA dilakukan analisis per- Karakteristik wanita hamil yang diteliti
senti1 (5'h, lofh, 25'h, 5oth, 75'h, dan 95th) Pada umurnnya wanita hamil yang
terhadap umur kehamilan. Kemudian di- diteliti sebanyak 953% (N=1272) mem-
buat pola kurve pada kondisi yang berbeda punyai tinggi badan (TB) antara 145-159
yaitu wanita yang melahirkan bayi BBLR cm. Sebanyak 2 1,8% (N=290) mempunyai
(<2500 g) versus wanita yang melahirkan TB <= 145 cm, dan hanya 2,0% (N=27)
bayi non-BBLR (>= 2500 g). Langkih dengan TB 4 4 0 cm. Sedangkan wanita
selanjutnya adalah mengestimasi faktor- hamil dengan TB >= 160 cm sebanyak
faktor penyerta (confounding/modifier). 2,0% (N=27). Tinggi badan rata-rata
Nilai odds ratio LILA dikalkulasi untuk wanita hamil adalah 149,5 cm dengan sim-
setiap strata, dan Breslow-Day Chi-Square pang baku 4,97cm, dan median 149,3 cm.
digunakan untuk menguji homogenitas OR Gambaran lengkap keadaan TB wanita
antar strata. Teknik analisis ini dilakukan hamil yang diteliti dapat dilihat dalam
mengikuti cara-cara yang dikembangkan Tabel 1.
oleh WHO dalam Secondary Data Analy- Dari 1332 wanita hamil sebanyak
sis of Existing Data Bases on Maternal 27,0% (N=359) belum pernah melahirkan
Antropometry, Geneva 200 1 "".
(paritas 0), sedangkan wanita harnil dengan
paritas >= 5 (grande multi) terdapat 17,5%
HASIL (N=232). Dari wanita grande multi ini ter-
Latar Belakang Sosio-ekonomi nyata 7,3% (N=97) telah berurnur di atas
35 tahun. Gambaran secara lengkap hubu-
Subyek yang diteliti berlatar- ngan umur dan paritas dapat dilihat dalam
belakang sosio-ekonomi menengah ke Tabel 2.
bawah. Persentase terbesar kepala keluarga
Keterbatasan Penggunaan.. .............(Jajah et. a[)

Tabel 3 memberikan gambaran kan dengan umur keharnilan lebih dari 36


tentang berat bayi lahir yang dikelompok- minggu disebut aterm (cukup bulan). Di-
kan menurut umur kehamilan. Bayi yang temukan dalam penelitian ini sebanyak
dilahirkan dengan umur keharnilan kurang 27,7% (N=369) bayi lahir pretenn dan
dari 37 minggu disebut preterm (tidak sebanyak 72,3% (N=963) bayi lahir aterm.
cukup bulan), sedangkan bayi yang dilahir- Dari 1332 bayi temyata berat bayi lahir

Tabel 1. Distribusi wanita hamil menurut kelompok tinggi badan

Tinggi Badan Jumlah


(cm) (n) (%I
134-135 3 0.2

Jumlah 1332 100,O


Bul. Penel. Kesehatan, Vol. 35, No. 4,2007:177 - 186

Tabel 2. Jumlah wanita hamil menurut umur dan paritas

Jumlah paritas Jumlah


Umur
(tahun) 0 I I1 111 IV 2v n YO

Jumlah 359 269 219 141 112 232 1332 100,O

Tabel 3. Distribusi bayi menurut berat badan lahir dan umur kehamilan
- -
- -

Umur keharnilan Berat lahir Jumlah


< 2500 g 2 2500 g
(minggu) (n) (%> (n) (%) (n) (%I
29-32 12 8,7 10 0,s 22 1,6

Jumlah 138 100,O 1194 100,O 1332 100,O

rata-rata adalah 2939 2 414 g. Untuk ke- lahir rendah disebut dismatw (small for
lompok bayi dengan berat bayi lahir . < Z O O gestational age) atau SGA atau small for
g dan >= 2500 g, rata-ratanya masing- date. Bayi yang tergolong SGA hanya
masing 2246 + 227 g dan 3050 2 335 g. 5,0% (N=66), dan yang tergolong barat
badan lahir cukup walaupun dilahirkan
Sebanyak 89,6% (N=1194) bayi di- kurang bulan terdapat 23,0% (N=297).
lahirkan dengan berat badan (BB) cukup Tidak ditemukan bayi dengan berat bayi
(>= 2500 g) hanya 10,4% (N=138) bayi lahir kurang dari 1500 g, dan yang lebih
dilahirkan dengan BBLR (< 2500 g). Bayi besar dari 4000 g hanya 1,2% (N=16).
yang lahir cukup bulan tetapi berat badan
Bul. Penel. Kesehatan, Vol. 35, No. 4,2007: 177 - 186

30.0

-E 28 0

-
A
7

--
A
v
--
A
v a
v
-- -
A
v vA
+ +P95
q
V) I w

s
m
26 0
A- - - - - - rn A
IP90
P75

a2
4
24.0
A
z
.
A
" V v
A A X
Jt P50
A P25 .,
c A - -- - - ~ t - - - - ~ ~ ~ - - - - - - - ~ - - - - - - - ~ - -P- - -
A -~
0- - - - - - f -
Em 22 0
-.------+-- ----*
--,.----
8------*--._- +P5
- - - - - - w.------ .----- ----..
Y
*--- +------+--
)
ul +-----4
---..+..--.--
s -- + - - - - - + - - - . - -
20.0

18.0
1 2 3 4 5 6 7 8 9

Umur Kehamilan (bulan)

Gambar 1. Lingkaran lengan atas (LILA) terhidap umur kehamilan dalam persentil.

25.0

-
+Median (P50)
Non-BBLR
-t BBLR

22.0
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Umur kehamilan (bulan)

Gambar 2. Lingkaran lengan atas (LILA) terhadap umur kehamilan untuk wanita hamil
melahirkan BBLR, melahirkan non-BBLR dan median (P50)

Lingkaran L,engan Atas (LILA) tambah naik melainkan berfluktuasi


denrran
" bertambah tuanva umur kehamilan.
Kurve LILA dalam persentil terhadap Pada bulan pertama kehamilan, nilai
unlur kehamilan dapat dilihat pada Gambar median untuk LILA adalah 24,O cm, turun
1. Pada penelitian ini LILA tidak ber- pada bulan ke dua menjadi 23,5 cm, naik
Keterbatasan Penggunaan...................(Jajah el. al)

pada bulan ke 5 menjadi 23,9 cm, lalu hamil yang melahirkan bayi BBLR secara
menurun kembali pada akhir kehamilan konsisten berada dibawah median sejak
menjadi 23,4 cm. Dengan mensubstraksi bulan-bulan pertama ke-hamilan sampai
LILA tertinggi yaitu pada bulan pertama dengan umur kehamilan 9 bulan atau men-
sebesar 24,O cm dengan LILA terendah dekati persalinan.
yaitu 23,4 cm pada bulan ke sembilan ke- Perhitungan odds ratio (OR) diguna-
hamilan, perbedaan hanya 0,6 cm. Per- kan untuk mengukur kekuatan asosiasi
bedaan tidaklah terlalu besar dan ber- antara faktor resiko dan BBLR, dan pro-
fluktuasi dari bulan ke bulan (kadang- sedur Mantel-Haenzel digunakan untuk
kadang naik atau turun) sehingga dapat mencapai 95% confidence interval. Hasil
diartikan bahwa LILA relatif tidak berubah penelitian ini menunjukkan bahwa besar-
selama periode kehamilan. nya LILA independen terhadap umur, dan
LILA wanita hamil yang melahirkan mempunyai hubungan signifikan dengan
BBLR dan yang melahirkan non-BBLR BBLR. LILA yang diukur pada umur
diilustrasikan dalam Gambar 2. Gambar 2 kehamilan 4 bulan adalah 22,5 cm (P25)
menunjukkan kurve LILA yang berbeda mempunyai OR sebesar 1,87 dan LILA
antara wanita hamil yang melahirkan 23,7 (Pso) cm mempunyai OR sama
BBLR dengan yang melahirkan non-BBLR. dengan 1,93. Alternatif cut offpoint LILA
Kurve LILA wanita hamil yang melahir- adalah 21,5 cm (PIo), 22,5 cm (P25), atau
kan bayi non-BBLR secara konsisten 23,7 cm (PsO).Umur kehamilan 4 bulan
berada di atas median (Pso) populasi yang dipakai untuk mengestimasi cut offpoint,
diteliti, sedangkan kurve LILA wanita

28.0 55

26.0
V
0
fn
3
24.0
50 5
V

c
m m
cn t~ +LLA
m
-CaJ a
u
+BB
5 22.0 E
Em 45 2
Y
cn
C
1 20.0

18.0 40
1 2 3 4 5 6 7 8 9

Umur kehamilan (bulan)

Gambar 3. Median lingkaran lengan atas (LILA) dan berat badan (BB) terhadap umur
kehamilan
Keterbatasan Penggunaan.. . ........ ....(Jajah et. al)

Tabel 4. Lingkaran lengan atas (LILA) wanita hamil dan hubungannya dengan berat bayi lahir
rendah (BBLR)

Umur kehamilan ibu pada Cut oflpoint Mantel Haenzel


waktu diukur LILA N Estimated
Nilai LILA n Chi-sqr Pro b.
Hamil 4 bulan 779 <21,5 cm (Plo) 96 1,675 2,835 1,029

Hamil 6 bulan

<23,7 cm (Pso) 53 1 1,391 2,783 0,095


\

Hamil 8 bulan 966 <21,5 cm (Plo) 102 1,252 0,363 0,547

tinggi prevalensi kurang gizi, maka cut off


karena pada umur kehamilan tersebut jum-
point 22,5 cm lebih realistis untuk diguna-
lah subyek yang diukur paling banyak di-
kan karena menggunakan cut off point
bandingkan dengan bulan-bulan kehamilan
sebelumnya. Sebagaimana diilustrasikan 23,7 cm akan lebih banyak terjaring wanita
dalam Tabel 4, LILA mempunyai asosiasi hamil yang berisiko tinggi dengan
yang signifikan dengan kejadian BBLR konsekwensi lebih berat beban yang di-
pada tingkat 25" dan 50' persentil. Karena tanggung oleh program gizi atau kesehatan
tinggi badan (TB) kurang dari 145 cm be- yang sering kali terbatas dananya.
risiko tinggi melahirkan BBLR (I2), maka
sesudah di adjust untuk tinggi badan PEMBAHASAN
wanita hamil (< 145 cm, >=I45 cm) OR Di negara-negara sedang berkem-
menjadi 1,73 untuk LILA 22,5 cm, dan OR bang dimana surnber daya sangat terbatas,
1,84 untuk LILA 23,7 cm. Atau dengan dibutuhkan suatu teknologi sederhana yang
kata lain resiko relatif melahirkan BBLR dapat digunakan di lapangan dalam meng-
untuk wanita hamil yang mempunyai ukur status gizi dan kesehatan masyarakat.
LILA < 22,5 cm dan LILA < 23,7 cm Salah satu instmmen yang dapat disiapkan
masing-masing 1,73 dan 1,84 kali lebih
secara lokal dengan dana yang tidak mahal
besar di-bandingkan dengan wanita hamil
serta tidak membutuhkan pelatihan intensif
yang mempunyai LILA masing-masing >=
dalam ketrampilan menggunakannya (12) .
22,5 cm dan >= 23,7 cm. Pada kondisi
Pengukuran LILA telah digunakan sebagai
lapangan, cut offpoint 22,5 cm atau 23,7
alat memonitor keadaan gizi anak balita,
cm dapat digunakan. Pada populasi yang
juga di Indonesia digunakan sebagai alat
Bul. Penel. Kesehatan, Vol. 35, No. 4, 2007:177 - 186

untuk menjaring ibu hamil yang mem- trimester pertama kehamilan, dapat meng-
butuhkan intervensi gizi. identifikasi wanita hamil yang melahirkan
BBLR dengan sensitivitas 24% dan spe-
Pada penelitian di India, korelasi
sifisitas 84%, serta nilai prediksi positif se-.
yang signifikan telah didapatkan antara
besar 45% (I5). Resiko relatif BBLR adalah
LILA dan berat badan wanita tidak hamil.
1,5 kali lebih besar pada wanita hamil
Komponen-komponen yang terukur dalam
dengan LILA < 22,5 cm dibandingkan
LILA meliputi tulang, otot, darah, lemak
dengan wanita hamil yang mempunyai
dan kulit. Tulang dan darah tidak me-
LILA lebih besar dari cut ofpoint tersebut.
nunjukkan variasi antar setiap orang
LILA sebesar 22,5 cm yang diukur pada
kecuali ada patologi dalam struktur. Per-
setiap bulan selama hamil, mempunyai
bedaan antar setiap wanita yan bervariasi
sensitivitas 73% dan spesifisitas 41%
adalah besar otot dan lemak "I. Seperti
dalam memprediksi BBLR di daerah pe-
tergambar dalam hasil penelitian ini, besar
desaan Bangladesh, dimana ditemukan
LILA relatif stabil atau hanya sedikit
prevalensi BBLR lebih besar dari 20% ").
perubahan selama masa hamil, dan peng-
Hasil penelitian yang diuraikan dalam
ukurannya independen terhadap umur ke-
makalah ini sejalan dengan hasil-hasil pe-
hamilan. Oleh sebab itu, LILA hanya ber-
nelitian di tempat-tempat lain seperti di-
potensi dapat digunakan untuk penapisan
sebutkan di atas. Setelah dilakukan
(skrening), dan tidak dapat digunakan
adjusment dengan tinggi badan (< 145 cm,
sebagai alat monitoring status gizi wanita
>=I45 cm), OR adalah 1,73 untuk LILA
hamil atau untuk mengevaluasi hasil inter-
22,5%, dan OR 1,84 untuk LILA 23,7 cm
vensi gizi terhadap wanita hamil.
terhadap bayi lahir < 2500g.
Hasil penelitian di India (13,'4) me-
Berlainan dengan berat badan yang
nunjukkan bahwa LILA yang diukur pada
terns naik dari awal sampai akhir umur ke-
awal kehamilan (bulan-bulan pertama
hamilan dan dapat digunakan untuk memo-
kehamilan) berhubungan erat dengan berat
nitor status gizi ibu hamil, maka LILA
badan sebelum hamil. Dan berat badan
tidak dapat digunakan untuk keperluan ter-
sebelum hamil (jika tidak dilakukan inter-
sebut, karena LILA relatif stabil pada
vensi gizi) berhubungan erat dengan berat
setiap bulan umur kehamilan. LILA dapat
bayi lahir. Dengan demikian, peneliti ter-
digunakan untuk kebutuhan screening
sebut berkesimpulan bahwa LILA juga
dalam mengidentifikasi wanita hamil yang
akan berhubungan erat dengan berat bayi
berisiko tinggi melahirkan bayi BBLR.
lahir. Oleh karena LILA dalam penelitian
Screening bermanfaat dalam program gizi
ini dan juga oleh peneliti-peneliti lainnya
dan kesehatan misalnya dalam menentukan
(4,'5 ) ditemukan relatif stabil selarna masa
wanita hamil yang perlu mendapatkan
hamil, maka berarti LILA independent ter-
PMT (pemberian makanan tambahan) atau
hadap umur kehamilan.
membutuhkan penyuluhan, pengobatan
Pengalaman di Brazil menunjukkan atau lainnya selama periode kehamilan,
bahwa LILA pada waktu hamil sebesar namun tidak disarankan untuk digunakan
23,5 cm mempunyai sensitivitas sebesar dalam mengevaluasi hasil intervensi.
77% dan spesifisitas 71% dalam mem-
prediksi BBLR dimana prevalensi BBLR
sebesar 9% (I5). Di Guatemala dengan pre- UCAPAN TERIMA KASIH
valensi BBLR sebesar 18%, maka LILA Kami mengucapkan terima kasih
kurang dari 22,5% yang diukur pada banyak dan penghargaan tinggi kepada
Keterbatasan Penggunaan...............(Jajah et. al)

Dr. Ir. Satrio Wicaksono dari Laborato- Rosso, PA. New chart to monitor weight gain
rium Biometrik, FMIPA - IPB atas ke- during pregnancy. Am. J. Clin. Nutr. 1985;
4 1: 644-652.
sediaannya membantu melakukan re-
analisis data sekunder penelitian "Keadaan Husaini, YK. et al. Maternal malnutrition,
Kesehatan dalarn Hubungamya dengan outcome of pregnancy, and a simple tool to
identify women at risk. Food and Nutrition
Keadaan Gizi Wanita Harnil". Hanya Bulletin 1986; 8: 7 1-78.
dengan kerja keras dan ketekunannya,
Jelliffe, DB. The assessment of nutritional
maka re-analisis ini berjalan lancar dan status of the community. WHO - Geneva,
selesai dilaksanakan sesuai dengan rencana. 1966.
SAS Institute Inc. SAS User's Guide Statistic,
DAFTAR RUJUKAN version 5 edition. Cary, NC, USA, 1 985.
WHO. Maternal and child health and family
1. Martorell, R.. Upper arm anthropometric indi- planning, and food nutrition program. Pro-
cators of nutritional status. Am. J. Clin. Nutr. tocol for secondary data analysis of existing
1976; 29: 46-53. data bases on maternal anthropometry. WHO
2. Zerfas, A. The insertion tape: a new circum- - Geneva, 200 1.
ference tape for use in nutritional assessment. Kramer, MS. Determinant of low birth
Am. J. Clin. 1975; 28: 728-787. weight: methodological assessment of meta
3. Shah, K.P. Appropriate technology and pre- analysis. Bulletin of the World Health Organi-
natal care: The Kasa experience. Adv. Int. zation 2002; 65 (5): 663-737.
Maternal Child Health 2002; 2: 1- 15. Shah, KP. The evolution of the use of arm
4. Lechtig, A. Predicting risk of delivering low circumferences of assessing maternal nutritio-
birth weight babies: Which indicator is better? nal status. In: Karasovec, K, Anderson, MA,
J. Trop. Pediatr. 1988; 34-41. eds. Maternal nutrition and pregnancy out-
comes. Pan American Health Organization,
5. Krasovec, K. Background issues. In: Kara- Scient. Public 2001; No. 529: 132-137.
sovec, K, Anderson, MA, eds. Maternal nutri-
tion and pregnancy outcomes. Pan American Anderson, MA. The relationship between
Health Organization, Scient. Public. 2001; No. maternal nutrition and child growth in rural
529: 119-131. India. Ph.D. Dissertation, Tufts University,
2003.
6. Shah, KP. and Shah, PM. Relationship of
weight during pregnancy and low birth weight. De Vaquera, M. The relationship between arm
Indian Pediatr. 2002; 9: 526-53 1. circumference at birth and early mortality. J.
trop. Pediatr. 1983; 29: 167-174.

You might also like