Professional Documents
Culture Documents
234
235 Jurnal Ilmiah Kesehatan, Vol. 10, No. 2, Agustus 2017, Hal 234-240
PENDAHULUAN
Diperkirakan 40% dari perempuan yang
Kesehatan merupakan hal yang harus
memiliki penyakit berkaitan dengan sistem
mendapat perhatian khusus dalam
reproduksi di seluruh dunia akan
kehidupan manusia. Terdapat beberapa
mengalami histerektomi pada usia 64
ruang lingkup untuk menjamin bahwa
tahun dan indikasinya adalah untuk
manusia dapat memenuhi kesehatannya.
meringankan gejala dan meningkatkan
Salah satunya adalah kesehatan
kualitas hidup pada perempuan. (Briedite
reproduksi. Dalam kurun waktu ini terjadi
et al., 2014).
banyak masalah kesehatan reproduksi,
Di Indonesia khususnya di Rumah
diantaranya penyakit yang berkaitan
Sakit Umum (RSU) Haji Surabaya
dengan sistem reproduksi
menunjukkan bahwa angka kejadian TAH
sepertidispareunia, mioma uteri,
BSO sebanyak 23 pasien pada tahun 2016
adenomiosis, endometriosis, dan
dan 34 pasien pada tahun 2015 (“Medical
menometrorrhagia.
Record RSU Haji Surabaya,” 2017)
Salah satu tindakan medis yang dapat
Seksualitas perempuan yang telah
dilakukan adalah denganmelakukan
menjalani pengangkatan rahim (uterus)
pengangkatan rahim atau dikenal dengan
dan indung telur (ovarium) ini perlu
nama histerektomi. Tindakan medis
diperhatikan karena perempuan harus siap
tersebut hingga saat ini menjadi
menghadapi kehidupan seksualitasnya.
kekhawatiran tersendiri bagi pasien.
Permasalahan seksualitas bagi perempuan
Dampak dari tindakan histerektomi
pasca pengangkatan rahim, serviks, tuba
terhadap fungsi seksual masih belum
dan ovariumnya, dan perempuan tersebut
memiliki kepastian yang konsisten.banyak
memiliki suami, maka akan menjadi
wanita melaporkan peningkatan fungsi
persoalan tersendiri yang dapat berakibat
seksual setelah histerektomi, yang
pada harmonisasi hubungan suami
mungkin karena menghilangkan gejala,
istri.Meneliti kesehatan reproduksi
sementara yang lain mengeluhkan
perempuan maka harus melihat secara
disfungsi seksual sebagai akibat dari
menyeluruh melalui kesejahteraan fisik,
histerektomi. (Briedite, Ancane,
mental dan sosialnya.
Rogovska, & Lietuviete, 2014).
Penelitian ini bertujuan untuk
Salah satu klasifikasi histerektomi
mempelajari secara mendalam pengalaman
yaitu TAH BSO (Total Abdominal
pasien pasca dilakukan tindakan TAH-
Hysterectomy dan Bilateral Salpingo
BSO di Rumah Sakit Haji Surabaya.
Oophorectomy). TAH BSO adalah salah
satu tindakan operasi gynecology yang
METODE
bertujuan untuk menghilangkan uterus,
Penelitian ini merupakan penelitian
serviks dan kedua tabung tuba serta
kualitatif dengan menggunakan tipe
ovarium.
pendekatan fenomenologi, dilakukan pada
pasien pasca TAH BSOdi Rumah Sakit
Haji Surabaya.Partisipan dalam penelitian
ini sebanyak 7 orang.Hasil wawancara di
transkrip kemudian dianalisis
menggunakan metode IPA(Interpretative
Phenomenological Analisys).
Data dikumpulkan dengan metode
wawancara mendalam (indepth interview)
Gambar Total Abdominal
dan observasi pada sumber data primer
HysterectomyBilateral Salpingo
dan dilakukan secara alamiah. Wawancara
Oophorectomy (TAH BSO) Sumber:
dilakukan dengan partisipan yang terlebih
(Gilly, 2010)
Tukan, Sukartini, Yunitasari; Pengalaman Seksualitas Perempuan Pasca Tah Bso 236
(Total Abdominal Hysterectomybilateral Salpingo Oophorectomy)
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubme
d/14525872