Professional Documents
Culture Documents
The Nature of the Relationship Between Farmers and Buyers in Waiheru Village, Ambon
City
M. T. F. TUHUMURY ................................................................................................................... 1
Alternatif Pengelolaan Lahan Optimal untuk Konservasi Sumber Daya Air di Pulau
Ambon
A. JACOB ...................................................................................................................................... 7
Eksplorasi Bakteri Endofit Sebagai Agens Hayati Pada Tanaman Kersen (Muntingia
calabura L.)
Ch. LEIWAKABESSY dan Y. LATUPEIRISSA .......................................................................... 16
Potensi Produksi Beberapa Aksesi Kacang Tunggak Lokal [Vigna unguiculata (L) Walp]
H. HETHARIE, M. L. HEHANUSSA, dan S. H. T. RAHARJO .................................................. 22
Pengaruh Aspirin dan Air Kelapa dalam Media Pelestarian In Vitro Ubi Jalar Klon
421.34
J. K. J. LAISINA ............................................................................................................................ 26
Pemberian GA3 dan Sukrosa Pada Pertumbuhan Vegetatif Gloxinia (Siningia speciosa)
Secara In Vitro
I. J. LAWALATA .......................................................................................................................... 33
Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Padi (Oryza sativa L.) Pada Berbagai Interval Waktu
Pemberian Air dan Takaran Pupuk Organik
A. S. MAHULETTE ...................................................................................................................... 39
Kerusakkan Tanaman Pala Akibat Hama dan Penyakit di Karloming, Kesui, Kabupaten
Seram Bagian Timur
J. PATTY ....................................................................................................................................... 47
TAIHUTTU: Budidaya Tanaman Gandaria …
Cultivation of Gandaria (Bouea macrophylla Griff) In Hative Besar Ambon Bay Districh.
Hermina N. Taihuttu
Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Pattimura
Jl. Ir. M. Putuhena, Kampus Poka, Ambon 97233
ABSTRACT
Taihuttu, H.N. 2013. Cultivation of Gandaria (Bouea macrophylla Griff) in Hative Besar Ambon Bay Districh. Jurnal
Budidaya Pertanian 9: 43-46.
Gandaria (Bouea macrophylla Griff) is well-known as one of native typical fruits in Mollucas which is necessary to be
preserved and continuously cultivated because it is economically and ecologically significant. The research was aimed
to identify the cultivation of gandaria in Hative Besar, which is well-known as a production centre of gandaria in
Ambon. The research was done in February to March 2013 using survey and interview methods. The result showed
that: 1) gandaria in the research location grow in backyard of the settlement and “dusun” (traditional agroforestry); 2)
Two species of gandaria in the location were distinguished based on color of ripe fruits: yellow and orange; 3)
Cultivation of gandaria in the location was done about 100 years ago and still done traditionally until now; and 4)
Cultivation of gandaria in the location is sustainable because of the usefulness of the tree.
43
Jurnal Budidaya Pertanian, Vol. 9. No 1, Juli 2013, Halaman 43-46.
44
TAIHUTTU: Budidaya Tanaman Gandaria …
anakan tumbuh di sekitar lokasi pohon induk atau dimanfaatkan sebagai: 1) buah muda dijadikan sebagai
mengambil anakan yang tumbuh di sekitar lokasi pohon souvenir pangan yang dikenal dengan sebuan gandaria
induk. Penyulaman perlu dilakukan untuk menggantikan botol; 2) buah yang sudah matang dapat dikonsumsi
tanaman yang mati di lapangan. langsung sebagai buah segar, sebagai sari buah (es buah),
Penyiangan tidak dilakukan secara rutin oleh petani maupun diolah dalam bentuk juice, sirup dan selai; dan
di lokasi penelitian. Umumnya, penyiangan dilakukan 3) sebagai tanaman penghasil pendapatan.
pada saat panen. Untuk tanaman gandaria yang tumbuh Secara ekologis, tanaman gandaria di lokasi
di pekarangan, umumnya terpelihara karena pekarangan penelitian dimanfaatkan sebagai: tanaman konservasi
rumah biasanya dibersihkan setiap hari (pagi dan sore untuk mencegah erosi karena bentuk tajuk yang rimbun
hari). Umumnya, pada bagian bawah tanaman gandaria dan kompak dan sistem perakaran yang berkembang baik
yang telah berbuah tidak dijumpai gulma. Hal ini dan kuat.
disebabkan karena tajuk tanaman gandaria yang rimbun Buah gandaria yang masih muda berwarna hijau
dengan dedaunan yang rapat sehingga menghalangi dan dikonsumsi sebagai campuran sambal, rujak dan
masuknya sinar matahari sampai ke permukaan tanah. lalap (Sinay, 2011). Dapat digunakan sebagai pengganti
Selain itu diduga adanya zat allelopati yang dikeluarkan jeruk nipis, asam dan asinan. Buah yang sudah matang
oleh tanaman gandaria sehingga tidak dijumpai gulma. berwarna kuning dan memiliki rasa kecut manis dapat
Pemupukan tidak pernah dilakukan oleh petani di dikonsumsi langsung sebagai buah meja, sebagai sari
lokasi penelitian. Umumnya, ketersediaan unsur hara buah (es buah) maupun dalam bentuk olahan, seperti:
untuk memenuhi kebutuhan tanaman didapat secara sirup, manisan dan selai. Daun muda dapaat dimakan
alamiah dari lingkungan tumbuh. Hal ini mendukung sebagai lalapan (Kurniawan & Bayu, 2010). Kayunya
dalam penyediaan hasil tanaman, khususnya tanaman dapat digunakan sebagai papan, bahan bangunan dan
buah-buahan yang organik. pegangan parang/keris karena tidak mudah pecah bila
Pengendalian hama dan penyakit tidak pernah dikeringkan (Kurniawan & Bayu, 2010). Selain itu,
dilakukan oleh petani di lokasi penelitian. Umumnya, tanaman gandaria dapat dijadikan sebagai tanaman
tidak dijumpai serangan hama dan penyakit di lokasi konservasi karena bentuk tajuk yang rimbun dan kompak
penelitian. Hal ini disebabkan karena penanaman dan sistem perakaran yang berkembang baik dan kuat
tanaman gandaria di lokasi penelitian dilakukan secara untuk mencegah erosi (Tangkuman, 2006). Pohon
polikultur. Hal ini mendukung dalam penyediaan hasil Gandaria juga dapat dijadilan sebagai pohon peneduh
tanaman, khususnya tanaman buah-buahan yang organik. karena tajuknya yang rindang (Rifai, 1992).
45
Jurnal Budidaya Pertanian, Vol. 9. No 1, Juli 2013, Halaman 43-46.
46