You are on page 1of 14

SIGNIFIKANSI IMPLEMENTASI KONSEP EKONOMI ISLAM DALAM

TRANSAKSI BISNIS DI ERA MODERN

Toha Andiko
Pascasarjana IAIN Bengkulu
Jl. Raden Fatah Pagar Dewa Bengkulu
Email: toha.andiko@gmail.com

Abstract: The thinking of Islamic economics in Indonesia today, is still limited to the theme of banking or financial
institutions. The lack of development of Islamic economic concepts is still happening in terms of macro and microeconomics
as well as systems in Islamic statistics and accounting. Implementation of Islamic economic system is expected to serve
as a guide in state government, in building a prosperous society both materially and spiritually. In addition, Sharia-
based Islamic economics is expected to be a solution to economic underdevelopment, and to change the dominant
capitalist and communist system over the years. Islamic economics is believed to save people morality from materialism-
hedonism, and can unite Muslims to jointly achieve falah (prosperity) in general. The significance of sharia-based Islamic
economics is evident in the sharia bank’s increasingly potential business offering services compared to conventional banks.
Implementation of Islamic economics on muamalah activities can also be felt in the positive role of Islamic banks and
non-bank syariah financial institutions that encourage the development of the real sector, this can be seen from the start of
increasing the portion of the contract for the results of mudharabah and musyarakah and other transactions.
Keywords: Islamic economic, welfare, business transactions, modern era

Abstrak: Pemikiran ekonomi Islam di Indonesia saat ini, masih sebatas tema perbankan atau lembaga keuangan saja.
Kurangnya pengembangan konsep ekonomi Islam ini masih terjadi dalam hal ekonomi makro dan mikro serta sistem
dalam statistik dan akuntansi Islam. Penerapan sistem ekonomi Islam diharapkan dapat dijadikan sebagai pedoman
dalam pemerintahan bernegara, dalam membangun masyarakat yang sejahtera baik secara material dan spiritual. Selain
itu, ekonomi Islam yang berbasis syariah diharapkan menjadi solusi terhadap keterbelakangan ekonomi, dan mengubah
sistem kapitalis dan komunis yang mendominasi selama ini. Ekonomi Islam diyakini dapat menyelamatkan moral umat
dari paham materialisme-hedonisme, serta dapat mempersatukan umat Islam untuk bersama-sama mencapai falah
(kesejahteraan) secara umum. Signifikansi ekonomi Islam yang berlandaskan syariah tampak pada usaha bank syariah
yang semakin lebih banyak memiliki potensi penawaran jasa dibandingkan bank konvensional. Implementasi ekonomi
Islam pada kegiatan muamalah juga dapat dirasakan pada peran positif bank syariah dan lembaga keuangan syariah non
bank yang mendorong berkembangnya sektor riil, hal ini dapat dilihat dari mulai bertambahnya porsi akad bagi hasil
mudharabah dan musyarakah serta akad-akad lainnya.
Kata kunci: ekonomi Islam, falah, transaksi bisnis, era modern

Pendahuluan sosial masyarakat yang diilhami oleh nilai-nilai


Ekonomi Islam adalah termasuk ilmu Islam1.
pengetahuan sosial yang mempelajari perilaku Di dalam ajaran Islam, bekerja mencari
ekonomi di masyarakat, yang diatur berdasarkan nafkah atau melakukan kegiatan ekonomi me­
hukum Islam dan sesuai dengan dasar agama rupakan kewajiban yang diperintahkan oleh
yaitu tauhid, rukun iman dan rukun Islam. Allah Swt, karena tidak ada sesuatu yang bisa
Semakna dengan maksud di atas, ada juga yang didapat langsung tanpa harus melakukan
menggunakan istilah Ekonomi Syariah, sebagai
ilmu yang mempelajari permasalahan ekonomi Mardani,. Hukum Ekonomi Syariah di Indonesia, (Bandung:
1

PT Refika Aditama, 2011), h.. 15

MIZANI: Wacana Hukum, Ekonomi dan Keagamaan 9|


Volume 4, No. 1, 2017
Toha Andiko

kegiatan, hal ini senada dengan firman Allah Perdebatan terkait bagaimana ekonomi Islam
dalam surat al-Taubah ayat 105: terus menuai perhatian, ada yang berpendapat
bahwa ekonomi Islam pada dasarnya adalah
‫ﯟ ﯠ ﯡ ﯢ ﯣ ﯤ ﯥﯦ ﯧ‬ sama dengan ekonomi konvensional hanya saja
‫ﯨﯩﯪﯫ ﯬﯭﯮ ﯯ‬ ditambah dengan Islam, ada pula yang me­
ngatakan bahwa ekonomi Islam adalah ekonomi
“Dan katakanlah: “Bekerjalah kamu, maka Allah
yang sama sekali tidak berbeda dengan ekonomi
dan Rasul-Nya serta orang-orang mu’min akan
lainnya, dengan minus kapitalis dan sosialis,
melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan di­
serta penambahan Islam. Pendapat yang lain­
kembalikan kepada [Allah] Yang Mengetahui akan
nya mengatakan bahwa ekonomi Islam lebih
yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya
banyak mengadopsi dari sistem ekonomi yang
kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan”. (Al-
sudah ada, dengan mengungkapkan kelemahan
Taubah: 105)
sistem lain guna menunjukkan bahwa ekonomi
Penegasan dalam Alquran agar manusia Islam secara substansial adalah yang lebih baik.
bekerja adalah untuk menjadikan perekonomian Meskipun demikian, semua lontaran kritikan
semakin membaik dan sejahtera, serta pe­larang­ dari para ahli ekonomi tersebut bertujuan untuk
an untuk menzalimi kepentingan orang lain menuntut para pendukung ekonomi Islam agar
atau mengambil harta orang lain secara paksa mampu untuk memberikan jawaban serius
dan jalan pintas untuk menjadi kaya. Karena, terkait dengan konsep ekonomi Islam.
dengan bekerja maka Allah akan memberikan
Para ahli mencoba mendefinisikan ekonomi
pe­ngampunan kepada hambanya, hal ini
Islam atau ekonomi syariah dengan beberapa
sebagai­mana yang disabdakan oleh Rasulullah
variasi. Zainuddin Ali menyatakan bahwa
Muhammad saw: Siapa di waktu sorenya
ekonomi syariah merupakan kumpulan norma
kelelahan karena kerja tangannya, maka di waktu
hukum yang disandarkan pada Alquran dan
sore itu ia mendapat ampunan. (HR. Thabrani
hadis untuk mengatur perekonomian di tengah
dan Baihaqi).
masyarakat3. Menurut Mardani, ekonomi Islam
Dari penggalan ayat Alquran dan hadis di ialah suatu usaha atau kegiatan ekonomi yang
atas dapat dicermati bahwa manusia haruslah dilakukan perorang, atau perkelompok, atau
berusaha guna memenuhi kebutuhan hidupnya badan usaha yang berbentuk hukum maupun
dengan cara bekerja sesuai dengan ruang lingkup non-berbentuk hokum, dengan tujuan komersial
syariah, atau melakukan pekerjaan yang sesuai dan tidak komersial serta dilakukan sesuai dengan
dengan aturan Islam. tatanan ajaran agama Islam4. Hasanuzzaman me­
ngatakan bahwa ekonomi Islam adalah ilmu
Pengertian Ekonomi Islam dan Ruang Lingkupnya dan aplikasi petunjuk dan aturan syariah yang
1. Pengertian Ekonomi Islam mencegah ketidak adilan dalam memperoleh
Pengertian apa dan bagaimana ekonomi Islam dan menggunakan sumberdaya material agar
saat ini masih banyak diperdebatkan, sehingga memenuhi kebutuhan manusia, dan agar dapat
ada yang membagi mazhab ekonomi Islam menjalankan kewajibannya kepada Allah dan
menjadi tiga yaitu; mazhab Baqir al-Sadr, mazhab masyarakat.
mainstream, dan mazhab alternatif-kritis. Sedangkan Khurshid Ahmad menjelaskan
Namun, pengembangan dari ketiga mazhab ini bahwa ekonomi Islam adalah suatu upaya
belum begitu gencar dan masih dalam tatanan sistematik untuk memahami masalah ekonomi
konsep dasar, kecuali mazhab mainstream2. dan perilaku manusia yang berkaitan dengan
2
Adiwarman Karim, “Ekonomi Islam: Suatu Kajian Ekonomi
Makro”, (Jakarta: the International institute of Islamic Thought 3
Mardani, Hukum Ekonomi Syariah di Indonesia..., h. 20
Indonesia, 2002), h. 195-197 4
Mardani, Hukum Ekonomi Syariah..., h. 20

| 10 MIZANI: Wacana Hukum, Ekonomi dan Keagamaan


Volume 4, No. 1, 2017
Signifikansi Implementasi Konsep Ekonomi Islam

masalah itu dari perspektif Islam. Nejatuallah ibadah dan penghambaan manusia kepada
Siddiqi menyatakan bahwa ekonomi Islam Pencipta­nya. Ilmu ekonomi Islam tidak hanya
adalah tanggapan pemikir-pemikir muslim ter­ mem­perhatikan aspek komersial yang didapat
hadap tantangan ekonomi pada zamannya. oleh manusia, namun juga pembentukan sistem
Dimana dalam upaya ini mereka dibantu oleh dalam perilaku kehidupan ekonomi yang sesuai
Alquran dan Sunah disertai dengan argumentasi dengan tatanan syariat Islam.
dan pengalaman empirik. Menurut Akram Ada pula yang menafsirkan bahwa ekonomi
Khan bahwa ekonomi Islam adalah suatu upaya Islam adalah sistem yang menyangkut pe­
yang memusatkan perhatian pada studi tentang ngaturan kegiatan ekonomi dalam suatu
kesejahteraan manusia yang dicapai dengan pemerintahan atau masyarakat dengan meng­
mengorganisir sumber daya di bumi atas dasar gunakan metode tertentu. Misalnya, bank
kerjasama dan partisipasi. Adapun Umar Chapra Islam dapat disebut sebagai salah satu unit dari
menyatakan bahwa ekonomi Islam adalah beroperasinya suatu sistem ekonomi Islam, yang
cabang ilmu yang membantu merealisasikan berada dalam ruang lingkup makro maupun
kesejahteraan manusia melalui alokasi dan mikro, yang men­doktrin pelarangan riba dan
distribusi sumberdaya yang langka yang memiliki karakteristik sistem bagi hasil sebagai
sejalan dengan syariah Islam tanpa membatasi jalan keluar dari permasalahan krisis ekonomi.
kreativitas individu ataupun menciptakan Selain itu, ada juga yang mendefinisikan
suatu ketidakseimbangan ekonomi makro atau ekonomi Islam sebagai perekonomian yang
ekologis5. ada di dunia Islam atau hanya untuk umat
Dari berbagai definisi dari para ahli ekonomi Islam saja. Sehingga, yang dipelajari ialah
syariah di atas, dapat diketahui bahwa unsur bagaimana perekonomian yang terjadi di masa-
penting yang menjadi rujukan dalam setiap masa Islam mulai masuk di Arab yaitu pada
kegiatan ekonomi Islam adalah bersumber dari zaman rasulullah, sahabat, tabiin hingga pada
wahyu Ilahi dan hadis. Sumber utama tersebut zaman sekarang, lalu bagaimana implementasi
kemudian diinterpretasikan melalui ijtihad dan perekonomian Islam di negara-negara Muslim
menggunakan cara pengambilan dalil lainnya, seperti Arab Saudi, Mesir, Qatar, Irak, Iran,
yang secara nyata dan tidak nyata langsung Malaysia, Indonesia dan sebagainya.
berkaitan dengan sumber utamanya yaitu Pemikiran ekonomi Islam di Indonesia
kalamullah dan Sunah Rasulullah Muhammad khusus­nya saat ini, masih sebatas tema per­
saw. bankan atau lembaga keuangan saja. Sehingga
Pada dasarnya, ilmu ekonomi Islam tidak gagasan bank Islam terlebih dahulu yang ber­
jauh berbeda dengan ilmu ekonomi yang kembang dalam upaya penerapan prinsip
ada, karena sama-sama mempelajari perilaku ekonomi Islam. Kurangnya pengembangan
masyarakat dalam kegiatan ekonomi berupa konsep ekonomi Islam ini masih dirasakan
produksi, distribusi, dan konsumsi serta dalam hal ekonomi makro dan mikro serta
pemilihan sumberdaya yang bersifat langka, lalu sistem dalam statistik dan akuntansi Islam, ini
mengalokasikan sumberdaya tersebut guna me­ karena kurangnya kreatifitas pengembangan
menuhi kebutuhan manusia. Namun, dalam dalam tatanan ilmu sosial tersebut. Pembahasan
Islam semua kegiatan tersebut juga dilandaskan yang komprehensif tentang konsep ekonomi
dengan iman kepada Allah, karena setiap Islam sangat perlu, guna menjawab kritikan
kegiatan perekonomian tersebut merupakan dari para ekonom konvensional, terkait dengan
eksistensi ekonomi Islam sebagai solusi dalam
5
M. Umer Chapra,, “Masa Depan Ilmu Ekonomi Sebuah
memecahkan persoalan yang terjadi pada
Tinjauan Islam” (terjemahan dari: The Future of Economics: An masalah ekonomi di seluruh belahan dunia.
Islamic Perspective), (Jakarta: Gema Insani Press, 2001), hal. 87

MIZANI: Wacana Hukum, Ekonomi dan Keagamaan 11 |


Volume 4, No. 1, 2017
Toha Andiko

2. Ruang Lingkup Ekonomi Islam dijelaskan dalam tabel berikut di bawah ini:
Tidak jauh berbeda dengan defenisi ekonomi
Islam, masih terdapat juga perdebatan terkait
dengan ruang lingkup ekonomi Islam oleh
beberapa ekonom. Sebagian ahli menegaskan
bahwa ruang lingkup dari ekonomi Islam adalah
peraturan perekonomian masyarakat muslim
dan negara muslim itu sendiri, namun hal ini
masih sangat sempit. Padahal, ekonomi Islam
seharusnya dapat dijadikan sebagai pedoman
Sebagai perbandingan, dapat dirujuk dari
bagi negara lain yang ingin mengadopsi sistem
Undang-undang Peradilan Agama No. 7 Tahun
ekonomi ini dalam tatanan negara mereka.
1989, maka dapat diketahui bahwa ruang
Selain itu, ruang lingkup ekonomi Islam yang
lingkup ekonomi syariah meliputi: bank syariah,
masih terbatas, tampaknya menjadi administrasi
asuransi syariah, lembaga keuangan mikro
kekurangan sumber-sumber daya manusia di­
syariah, reasuransi syariah, obligasi syariah, surat
pandang dari konsepsi etik kesejahteraan dalam
berjangka menengah syariah, reksadana syariah,
Islam. Oleh sebab itu, ekonomi Islam tidak hanya
sekuritas syariah, pegadaian syariah, pembiayaan
mengenai sebab-sebab material kesejahteraan,
syariah, dana pensiun lembaga keuangan syariah
tetapi juga mengenai hal-hal non material yang
dan bisnis syariah.
tunduk kepada larangan Islam tentang konsumsi
dan produksi. Hal ini me­nunjukkan bahwa pe­ Dari pemaparan di atas, maka jelas bahwa
ngembangan ekonomi Islam masih minim dan ekonomi Islam mempelajari seluruh perilaku
menuai banyak perdebatan, ini disebabkan oleh kegiatan ekonomi yang bersifat makro dan mikro
konsep ekonomi Islam yang belum banyak dari mulai jual-beli, peraturan perdagangan,
berkembang sehingga memunculkan banyak per­
kongsian dalam usaha, asumsi rasionalitas
kritikan dari para ekonom. konsumen, akad-akad dalam perdagangan,
investasi syariah, produksi dan distribusi,
Untuk mengetahui ruang lingkup dari
akuntansi, manajemen, serta aturan dan pe­
ekonomi Islam ini, maka perlu untuk mem­
ngawasan dalam lembaga keuangan syariah.
pelajari terlebih dahulu cakupan bab dan pasal
dalam kompilasi hukum ekonomi syariah, yang
me­muat tentang berbagai aturan terkait dengan Sumber Hukum Ekonomi Islam
muamalah ekonomi yaitu perdagangan, etik, Setiap menentukan sesuatu, seseorang
lembaga keuangan, produksi dan distribusi, seringkali memiliki pandangan yang berbeda-
akuntansi dan kesejahteraan sosial. Untuk lebih beda, hal ini tentunya memberikan hasil yang
jelasnya, maka ruang lingkup ekonomi syariah berbeda pula. Faktor yang mempengaruhi
meliputi aspek ekonomi yaitut; ba’i, akad-akad pandangan tersebut berasal dari berbagai
jual beli, syirkah, mudharabah, murabahah, pemikiran, keyakinan, maupun tujuan. Islam
muzara’ah dan musaqah, khiyar, istisna, ijarah, me­ nentukan pandangannya sesuai dengan
kafalah, hawalah, rahn, wadi’ah, gashb dan itlaf, Alquran. Menurut keyakinan seseorang yang
wakalah, shulhu, pelepasan hak, ta’min, obligasi, ber­agama Islam, maka penetapan hukum yang
syariah mudharabah, pasar modal, reksadana telah ditentukan haruslah sesuai dengan ajaran
syariah, sertifikasi bank Indonesia syariah, pem­ Alquran, karena inilah yang terbaik dan tentu
biayaan multi jasa, qardh, pembiayaan rekening akan memberikan keberkahan dan kesejahteraan
koran syariah, dana pensiun syariah, zakat dan bagi umat. Namun, setiap ulama memiliki sudut
hibah, dan akuntansi syariah. Untuk lebih pandang yang berbeda-beda sesuai dengan
jelasnya, ruang lingkup ekonomi Islam dapat disiplin ilmu dan fokus kecendrungannya,

| 12 MIZANI: Wacana Hukum, Ekonomi dan Keagamaan


Volume 4, No. 1, 2017
Signifikansi Implementasi Konsep Ekonomi Islam

sehingga setiap hasil keputusan dalam hukum Orang yang mengulangi [mengambil riba], maka
Islam juga berbeda antara pendapat ulama yang orang itu adalah penghuni-penghuni neraka;
satu dengan yang lainnya. mereka kekal di dalamnya”. (Al-Baqarah[2]: 275)
Dalam mengambil istinbath hukum ekonomi
Islam, sumber-sumber hukum ekonomi Islam 2. Al-Sunnah al-Nabawiyah
sangat esensial bagi para ulama guna melakukan Al-Sunnah adalah sumber kedua dalam
ijtihad untuk menentukan manhaj yang berbeda- perundang-undangan Islam. Di dalamnya dapat
beda. Meskipun perbedaan pemikiran tetap ada dijumpai khazanah aturan perokonomian Islam.
di kalangan para ulama, namun asas dari setiap Di antaranya seperti sebab hadis yang isinya
penentuan hukum tersebut bersumber pada memerintahkan untuk menjaga dan melindungi
dua hal yaitu Alquran dan hadis. Berikut adalah harta, baik milik pribadi maupun umum serta
sumber-sumber hukum ekonomi Islam6: tidak boleh mengambil harta yang bukan
miliknya.
1. Alquran “Sesungguhnya (menumpahkan) darah kalian,
Alquran adalah sumber pertama dan utama (mengambil) harta kalian, (mengganggu) ke­
bagi ekonomi Islam, di dalamnya dapat ditemui hormatan kalian adalah haram sebagaimana
hal-hal yang berkaitan dengan ekonomi dan haramnya hari kalian saat ini, di bulan ini, di
juga terhadap hokum-hukum dan undang- negeri ini....”(H.R Bukhari)
undang ekonomi dalam tujuan Islam, di Contoh lain misalnya Al-Sunnah juga men­
antaranya seperti hukum diharamkannya riba, jelaskan jenis-jenis harta yang harus menjadi
dan diperbolehkannya jual beli yang tertera milik umum dan untuk kepentingan umum,
pada surat Al-Baqarah[2] ayat 275: tertera pada hadis: “Aku ikut berperang bersama
‫ﭑﭒ ﭓﭔﭕﭖﭗ ﭘﭙ‬ Rasulullah, ada tiga hal yang aku dengar dari
Rasulullah: Orang-orang muslim bersyarikat
‫ﭚ ﭛ ﭜ ﭝﭞ ﭟ ﭠ ﭡ ﭢ ﭣ‬ (sama-sama memiliki) tempat penggembala, air
‫ﭤ ﭥﭦ ﭧ ﭨ ﭩ ﭪ ﭫﭬ ﭭ ﭮ ﭯ ﭰ‬ dan api” (HR. Abu Dawud)

‫ﭱ ﭲ ﭳ ﭴ ﭵ ﭶ ﭷ ﭸﭹ ﭺ ﭻ ﭼ‬ 3. Ijtihad Ulama
‫ﭽ ﭾﭿ ﮀ ﮁ ﮂ‬ Istilah ijtihad adalah mencurahkan daya
“Orang-orang yang makan [mengambil] riba kemampuan untuk menghasilkan hukum syara’
tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya dari dalil-dalil syara’ secara terperinci yang
orang yang kemasukan syaitan lantaran [tekanan] ber­sifat operasional, dengan cara mengambil
penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, kesimpulan hukum (istimbat). Al-Amidi men­
adalah disebabkan mereka berkata [berpendapat], jelaskan bahwa untuk melakukan ijtihad, sese­
sesungguhnya jual-beli itu sama dengan riba, orang harus sampai merasa tidak mampu untuk
padahal Allah telah menghalalkan jual-beli dan mencari tambahan kemampuan. Menurut
mengharamkan riba. Orang-orang yang telah Imam Al-Ghozali, batasan sampai merasa tidak
sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu mampu sebagai bagian dari definisi ijtihad
terus berhenti [dari mengambil riba], maka baginya sempurna (al ijtihad al-taam). Imam Syafi’i
apa yang telah diambilnya dahulu [sebelum datang me­­ngatakan bahwa seorang mujtahid tidak
larangan]; dan urusannya [terserah] kepada Allah. boleh mengatakan “tidak tahu” dalam suatu
permasalahan sebelum ia berusaha dengan
sungguh-sungguh untuk menelitinya, dan
6
Naqvi, Syed Nawab Haider, “Menggagas Ilmu Ekonomi
Islam”, terjemahan dari: Islam, Economics, and Society, tidak boleh mengatakan “aku tahu” seraya me­
(Yogyakarta: Pustaka Pelajar,.2003), h. 57 nyebut­kan hukum yang diketahui itu, sebelum

MIZANI: Wacana Hukum, Ekonomi dan Keagamaan 13 |


Volume 4, No. 1, 2017
Toha Andiko

ia mencurahkan kemampuan dan mendapatkan lain yang lebih mendesak dan dampaknya akan
hukum itu. Keberadaan ijtihad sebagai sebuah memberikan kontribusi kepada hal yang lebih
hukum dinyatakan dalam Alquran pada surat besar, meskipun harus melanggar penetapan
al-Nisa [4] ayat 83: dari hukum yang telah ada. Namun, semua
ketetapan itu dilakukan berdasarkan atas tiga
‫ﮊ ﮋ ﮌ ﮍ ﮎ ﮏ ﮐ ﮑ ﮒﮓ ﮔ ﮕ‬ kebutuhan utama dalam kehidupan yaitu ke­
‫ﮖ ﮗﮘﮙ ﮚﮛﮜﮝﮞ‬ butuhan pokok (dharuriyah) dan kebutuhan
sekunder (hajiyah) serta kebutuhan pelengkap
‫ﮟﮠ ﮡ ﮢ ﮣ ﮤ ﮥ ﮦ ﮧ ﮨ‬ atau (tahsiniyah). Maka dalam Islam, setiap
‫ﮩ‬ hukum yang diambil haruslah berdasarkan
“Dan apabila datang kepada mereka suatu dari salah satu tiga unsur kebutuhan manusia
berita tentang keamanan ataupun ketakutan, tersebut, dan kesemuanya terbukti bertujuan
mereka lalu menyiarkannya. dan kalau mereka untuk mewujudkan kemasalahatan manusia di
menyerahkannya kepada Rasul dan ulil Amri dunia maupun di akhirat.
di antara mereka, tentulah orang-orang yang Selain dari sumber-sumber hukum ekonomi
ingin mengetahui kebenarannya (akan dapat) Islam di atas, terdapat asas atau landasan hukum
mengetahuinya dari mereka (Rasul dan ulil Amri). ekonomi Islam yang digunakan oleh para ulama
kalau tidaklah karena karunia dan rahmat Allah dalam menerangkan penetapan hukum yang
kepada kamu, tentulah kamu mengikut syaitan, dilakukan. Setidaknya terdapat tiga hal yang
kecuali sebahagian kecil saja (di antaramu)”. menjadi asas para ulama dalam menentukan
hukum ekonomi Islam, yaitu7:
4. Kitab-Kitab Fikih Umum dan Khusus 1. Asas pertukaran manfaat, melalui kerjasama
Kitab-kitab ini menjelaskan tentang ibadah dan saling memiliki.
dan muamalah, di dalamnya terdapat pula Para ulama menggunakan dasar asas per­
bahasan tentang ekonomi yang kemudian di­ tukaran manfaat, karena setiap norma
kenal dengan istilah al-Mu’amalah al-Maliyah, hukum yang diciptakan untuk manusia
isinya merupakan hasil-hasil ijtihad ulama adalah untuk kegunaan manusia itu sendiri,
terutama dalam mengeluarkan hukum-hukum semua yang diciptakan di muka bumi
dari dalil-dalil Alquran maupun hadis yang saling memberikan manfaat. Maka, setiap
sahih. Adapun bahasan-bahasan yang langsung individu memiliki tanggung jawab dalam
berkaitan dengan ekonomi Islam adalah: zakat, memiliki apa yang telah Allah ciptakan,
sedekah sunah, fidyah, zakat fitrah, jual beli, menjaganya dan melestarikan nya. Oleh
riba dan jual beli uang, dan lainnya. sebab itu, dalam pertukaran manfaat, setiap
tindakan ekonomi haruslah dapat saling
Dari keempat sumber hukum ekonomi Islam
menguntungkan, saling tolong dan tidak
tersebut, maka dapatlah dipahami bahwa para
mendahulukan kepen­ tingan perorangan.
ulama dalam memutuskan perkara terkait dengan
Sebagai contoh, perusahaan harus ber­
perihal kegiatan ekonomi selalu mengutamakan
tanggung jawab terhadap kelestarian alam
semua sumber hukum tersebut. Selain itu,
dan harus memiliki rasa tanggung jawab
asas maslahah juga diutamakan dalam nilai-
terhadap ekologi, adanya rasa saling memiliki
nilai ajaran Islam yaitu lebih mengutamakan
dan distribusi secara merata kepada seluruh
kepentingan umum di atas kepentingan
manusia dari seluruh elemen masyarakat.
individu. Meskipun, ada beberapa ulama yang
meng­gunakan asas ‘illat dalam menentukan
sebuah manhaj hukum, ini dilakukan dengan 7
Atang Abd Hakim, Fiqh Perbankan Syari’ah, (Bandung;
cara beralasan bahwa terdapat kepentingan Refika Aditama, 2011), h. 165

| 14 MIZANI: Wacana Hukum, Ekonomi dan Keagamaan


Volume 4, No. 1, 2017
Signifikansi Implementasi Konsep Ekonomi Islam

2. Asas pemerataan kesempatan yang disertai Tujuan dan Fungsi Ekonomi Islam
kerelaan dan tidak ada penipuan atau 1. Tujuan Ekonomi Islam
spekulasi. Islam merupakan agama kasih sayang untuk
Asas pemerataan merupakan salah satu seluruh penghuni alam semesta, dibawa oleh
bentuk penerapan prinsip keadilan dalam Rasulullah melalui petunjuk wahyu dari Allah
teori hukum Islam. Setiap masyarakat dapat Swt. Hukum yang ada dalam Islam tentunya
memiliki kesempatan yang sama dalam sangat berbeda dengan hukum-hukum lain
me­ lakukan usaha ekonomi, tanpa ada­ nya yang dibuat oleh tangan manusia. Karena
mono­ poli dan kapitalisme. Asas ini me­ tujuan utama dari ekonomi Islam ialah untuk
nentang keras penumpukan harta yang me­wujudkan kemasalahatan manusia di dunia
hanya ada pada orang kaya, maka setiap harta maupun di akhirat, maka tujuan ekonomi Islam
di­wajib­kan untuk diputar dalam usaha dan adalah selaras dengan tujuan dari Syariat Islam
dilarang untuk ditimbun. Selain itu, Islam itu sendiri yaitu untuk mencapai kebahagiaan
mewajibkan kepada para pemilik harta untuk di dunia dan terbebaskan dari siksa api neraka
mengeluarkan zakat, infaq dan sedekah di akhirat. Dengan cara menjalankan norma-
kepada orang yang tidak mampu, sehingga norma kehidupan yang baik dan terhormat
dapat mengentaskan kemiskinan serta me­ (hayyah thayyibah), maka tujuan falah dapat
ngurangi pengangguran, dan disparitas tercapai yang meliputi aspek-aspek mikro dan
sosial. Selain itu, rela sama rela menjadikan makro serta melewati horizon waktu di dunia
antara penjual dan pembeli saling suka, dan dan di akhirat8.
tidak ada rasa gundah di hati mereka dalam Penerapan sistem ekonomi Islam diharap­
menerima dan menyerahkan harta dalam kan dapat dijadikan sebagai pedoman dalam pe­
bentuk muamalah. Hal ini juga berguna merintahan negara, dalam membangun masya­
untuk mewujudkan kejelasan dalam transaksi rakat yang sejahtera baik secara material dan
muamalah sehingga tidak terjadi gharar, yang spiritual. Selain itu, ekonomi syariah diharapkan
berupa penipuan maupun spekulasi. menjadi solusi terhadap keterbelakangan ekonomi
3. Asas kebaikan dan ketakwaan pada negara-negara muslim, dan mengubah
Asas kebaikan dan ketakwaan merupakan sistem kapitalis dan komunis yang selama ini
totalitas dari semua asas muamalah lain­ dibawa oleh barat ke negara-negara tersebut.
nya, karena dalam melaksanakan kegiatan Ekonomi Islam diyakini dapat menyelamatkan
ekonomi haruslah dilandaskan dengan iman moral umat dari paham materialisme-hedonisme,
dan ditujukan untuk ibadah, kemudian baru serta dapat mempersatukan umat Islam dalam
disertakan untuk memenuhi kebutuhan diri satu panji Islam dan bersama-sama mencapai
sendiri dan orang lain. Asas ini menjadikan falah (kesejahteraan) secara umum.
setiap manusia adalah sama, tidak ada Nilai-nilai yang ada dalam ekonomi Islam
perbedaan antara kaya dan miskin, ataupun tidak hanya semata untuk kehidupan umat
golongan dan ras. Karena semuanya sama muslim saja, namun juga dapat berguna bagi
di mata Allah kecuali tingkat orang yang seluruh umat lainnya di berbagai belahan
lebih baik (Muhsinin) dan lebih bertakwa negara, karena ekonomi Islam mempunyai
(Muttaqin). Asas kebaikan dan ketakwaan tujuan untuk memberikan kebahagiaan di dunia
ini juga merupakan pilar kegiatan dalam dengan pendekatan agama. Pada dasarnya,
perbankan syariah, agar setiap usaha yang setiap kegiatan bisnis di dalam Islam selalu
dilakukan adalah dalam rangka pemenuhan
dan pelaksanaan saling membantu antara 8
Pusat Pengkajian dan Pengembangan Ekonomi Islam
sesama manusia untuk meraih derajat takwa. (P3EI). 2012. Ekonomi Islam. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada. Hal. 101

MIZANI: Wacana Hukum, Ekonomi dan Keagamaan 15 |


Volume 4, No. 1, 2017
Toha Andiko

dilandaskan pada prinsip-prinsip syariah yang mereka golongan yang melaksanakan


bersumber dari Alquran, Sunah, Ijma’ dan qiyas. aktivitas ekonomi tanpa mengabaikan
Berdasarkan dari sumber literatur tersebut, maka nilai-nilai agama.
dapat disimpulkan ada 7 tujuan dari ekonomi 2. Mencapai distribusi pendapatan dan kekayaan
Islam yaitu: yang adil dan merata.
1. Menyeimbangkan antara kehidupan dunia Konsep dari ekonomi syariah ialah men­
dan kehidupan akhirat. ciptkan keadilan bagi setiap umat manusia.
Dalam aktivitas ekonomi, setiap manusia Pada setiap aktivitas ekonomi antara bank dan
dituntut untuk memenuhi kebutuhan nasabah mendapatkan laba atau keuntungan
hidupnya agar dapat sejahtera. Tujuan dari yang sama rata sehingga tidak adanya suatu
me­ lakukan kegiatan ekonomi tersebut diskriminasi. Hal ini, senada dengan apa
adalah untuk mencapai kemakmuran hidup yang tercantum dalam firman Allah pada Qs.
di dunia, namun dalam ekonomi Islam Al-An’am ayat 165, Al-Nahl ayat 71, dan Al-
manusia juga dituntut untuk tidak melupa­ Zukhruf ayat 32.
kan kehidupan akhirat. Ini karena seorang 3. Menghindari kekacauan dan kerusuhan.
muslim meyakini bahwa akan ada kehidupan Pemerintah yang baik adalah pemerintah
yang kekal kelak di akhirat, dan derajat yang mendengarkan dan menerima nasihat
yang tinggi bagi kehidupan seorang hamba dari rakyat nya, karena penguasa tersebut
di akhirat nanti ialah mereka yang mampu ada karena keberadaan rakyat, tanpa rakyat
meningkatkan ketaatannya kepada Allah maka tak ada negara. Dalam mengelola
yang telah menciptakan dirinya. Terkait hal perekonomian sesuai dengan syariat Islam,
ini, dalam kehidupan di dunia, terdapat tiga pemerintah dilarang berbuat semena-mena
macam tipe manusia yaitu: terhadap rakyat, karena akan mengakibatkan
a. Manusia yang selalu mementingkan ke­ terjadi nya penindasan ekonomi di dalam
hidupan duniawi, dan melalaikan ibadah nya. Misal, pengambilan perusahan swasta
kepada Allah, terlena dengan keadaan yang dimiliki oleh masyarakat secara paksa
kekayaan yang terus bertambah, padahal oleh pemerintah, karena perusahaan tersebut
harta tersebut merupakan cobaan bagi dapat memiliki potensi yang baik di masa
nya, sehingga ketika kerugian di alami depan, atau penindasan terhadap hak-hak
nya, mulailah rasa insaf muncul dan rakyat dalam memberikan pendapat atau
mengingat­kannya. suara kepada para penguasa, namun justru
b. Orang yang selalu beribadah dan meng­ dibalas dengan penculikan dan dijadikan
abdikan diri nya pada Allah dan yakin terdakwa kasus serta dizalimi. Untuk itu,
bahwa rezeki hanya datang dari Allah, ekonomi syariah adalah membentuk suatu
namun mereka tidak bekerja untuk pemerintahan yang mampu mengatur
mencari nafkah. Tipe orang seperti ini perekonomian secara baik, benar, dan adil,
juga dilarang dalam Islam, karena segala dari berbagai bidang, agar semua masyarakat
sesuatu yang berlebihan justru akan dapat merasakan keadilan, kesejahteraan dan
menjadi mudharat. Bagaimana pun kerja kemakmuran dimanapun mereka berada.
keras untuk mencapai harapan adalah 4. Menciptakan kebebasan individu dalam hal
bagian dari bentuk usaha serta diiringi kesejahteraan sosial.
dengan doa. Setiap individu diberikan kebebasan untuk
c. Tipe manusia yang taat beribadah dan melakukan aktivitas ekonomi, dalam konsep
juga selalu berusaha. Inilah golongan yang ekonomi syariah tidak pernah memaksa
ingin dicetak oleh ekonomi Islam, yaitu individu, sebagaimana sesuai dalam ayat

| 16 MIZANI: Wacana Hukum, Ekonomi dan Keagamaan


Volume 4, No. 1, 2017
Signifikansi Implementasi Konsep Ekonomi Islam

Al-qur’an surah Ar-Ra’du ayat 36 dan surah untuk rahmat bagi semesta alam, dan mem­
Lukman ayat 22. berikan kontribusi dalam menjaga keadilan dan
5. Menempatkan ibadah kepada Allah lebih kesejahteraan kehidupan bermasyarakat, adapun
dari segalanya. ketiga sasaran tersebut adalah sebagai berikut9:
Tujuan utama dalam konsep ekonomi ialah 1. Penyucian jiwa agar setiap muslim bisa
untuk mencari ridho Allah SWT bukan menjadi sumber kebaikan bagi masyarakat
semata-mata untuk mencari keuntungan dan lingkungannya.
materil. Melakukan aktivitas perekonomian 2.
Tegaknya keadilan dalam masyarakat.
diniatkan ibadah akan mendapatkan Keadilan yang dimaksud mencakup aspek
hasil yang lebih dibandingkan niat untuk kehidupan di bidang hukum dan muamalah.
mendapatkan harta. Dengan diniatkan untuk
3. Tercapainya maslahah (merupakan puncak­
beribadah maka kita akan mendapatkan dua
nya). Para ulama menyepakati bahwa
hal sekaligus yaitu pahala dan harta.
maslahah yang menjadi puncak sasaran di
6. Meraih tujuan perekonomian yang di­ atas men­ cakup lima jaminan dasar, yaitu:
perintahkan Allah Swt. keselamatan keyakinan agama (al-din),
Kegiatan ekonomi menurut ajaran islam kesalamatan jiwa (al-nafs), keselamatan akal
adalah suatu aktivitas atau kegiatan yang (al-aql), keselamatan keluarga dan keturunan
mampu memberikan dampak baik terhadap (al-nasl) dan keselamatan harta benda (al mal).
semua masyarakat. Diharapkan dengan
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa
adanya konsep ekonomi syariah ini, mampu
ekonomi Islam sekaligus merupakan jawaban
memberikan kesejateraan dan kemaslahatan
terhadap persoalan-persoalan sosial yang terjadi
bagi seluruh umat manusia.
di masyarakat, setiap kegiatan ekonomi Islam
7. Membentuk masyarakat dengan norma sosial bahkan sangat mungkin beradaptasi dengan
yang kokoh yang menjunjung tinggi rasa perubahan-perubahan sosial, adaptasi yang
persaudaraan dan keadilan yang universal. dilakukan tetap berlandaskan pada prinsip
Salah satu tujuan dalam ekonomi Islam ialah syariat Islam yang kokoh dan bersifat universal.
membentuk pribadi masyarakat yang tidak Ini juga membuktikan bahwa Islam adalah
egois, terutama dalam hal bermasyarakat. agama yang selalu dapat mengikuti perubahan
Islam mengajarkan manusia untuk hidup zaman dan sesuai pada setiap tempat.
bersosial saling menyayangi, rasa tolong-
menolong dan menghilangkan sifat dengki, 2. Fungsi Ekonomi Islam
takabur, riya’ dan memementingkan
Manusia sebagai khalifah di muka bumi
kepentingan pribadi atau golongan. Tidak
diberikan oleh Allah hak untuk mengurus
ada perbedaan ras, strata sosial dalam Islam,
dan mengatur tatanan hidup dan kehidupan,
semua orang memiliki hak yang sama
termasuk dalam mengatur ekonomi di dunia,
dalam melakukan kegiatan ekonomi, inilah
agar kehidupan dalam bermasyarakat menjadi
yang membedakan ekonomi Islam dengan
sejahtera dan dapat memenuhi kebutuhan
ekonomi buatan manusia, karena Islam
produksi dan konsumsi. Ekonomi Islam befungsi
mendukung keadilan dalam bisnis dan
sebagai pemberi jalan atau pedoman untuk
diaplikasikan dalam perbuatan.
semua manusia agar dapat mencapai tujuan di
Menurut pendapat Muhammad Abu Zahrah dunia dan di akhirat dan tidak sesat. Dengan kata
sebagaimana yang dikutip oleh Rahman me­ lain, Ekonomi Islam juga membawa kehidupan
ngatakan bahwa terdapat tiga sasaran hukum
Islam yang mana dapat memberikan pandangan 9
Afzalur Rahman. 1995. Doktrin Ekonomi Islam Jilid I.
bahwa Islam adalah agama yang diturunkan Yogyakarta: Dana Bhakti Wakaf. Hal. 45

MIZANI: Wacana Hukum, Ekonomi dan Keagamaan 17 |


Volume 4, No. 1, 2017
Toha Andiko

manusia agar dapat hidup lebih teratur, tertib ‫ﭶ ﭷ ﭸ ﭹ ﭺ ﭻ ﭼ ﭽﭾ‬


dan tentram tanpa merugikan orang lain serta
menjalin hubungan baik dengan pencipta
‫ﭿ ﮀ ﮁ ﮂ ﮃ ﮄ ﮅﮆ‬
hablum minallah, hubungan baik dengan sesama ‫ﮇ ﮈﮉﮊ ﮋﮌ ﮍﮎ‬
manusia hablum minannas, serta hubungan
‫ﮏﮐ‬
dengan alam lingkungan hablum minal alam.
Maka, ekonomi Islam sangat mendukung tiga “Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan
hal prinsip utama yaitu: janganlah kamu berhias dan bertingkah laku
seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu dan
a. Place (lingkungan/tempat), artinya manusia
dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ta’atilah
harus menjaga kelestarian lingkungan,
Allah dan Rasul-Nya. Sesungguhnya Allah
setiap kegiatan ekonomi yang dilakukan
bermaksud hendak menghilangkan dosa dari
tidak boleh mengakibatkan kerusakan alam,
kamu, hai ahlul bait dan membersihkan kamu
serta merugikan orang lain dan generasi
sebersih-bersihnya”.
selanjutnya. Hal ini bertentangan dengan
ekonomi konvensional yang memboleh­ Adapun fungsi dari penerapan ekonomi
kan denda terhadap para pencemar alam, syariah dalam kegiatan ekonomi lebih di­
kebalikan dari itu ekonomi Islam justru tujukan kepada bagaimana mewujudkan per­
lebih mengutamakan tindakan preventif atau ekonomian yang solid, dengan melibatkan
mencegah kerusakan dari pada membiarkan seluruh komponen masyarakat agar terhindar
usaha yang mencemari lingkungan tersebut dari penyelewengan dan mendukung serta me­
dan dapat mengakibatkan resiko yang lebih ngamalkan secara kaffah ekonomi syariah yang
besar, seperti banjir, keracunan, muncul nya terbebas dari unsur riba.
bibit penyakit dan global warming. Menurut Mufid, penerapan ekonomi syariah
b. People (orang). Dalam ekonomi Islam, setiap dalam aktivitas ekonomi, memiliki tiga fungsi
orang dibentuk untuk melakukan kegiatan yaitu10:
usaha ekonomi serta mensukuri hasil kerja nya 1. Merealisasikan pertumbuhan ekonomi dengan
dengan berdoa kepada Allah. Karena manusia melibatkan seluruh komponen masyarakat.
hanya dapat berencana namun hanya Allah 2. Membuat rencana pembangunan ekonomi
lah yang maha kuasa dan me­netukan hasil dari yang proaktif dan menhapuskan segala
rencana yang dibuat. Inilah yang menjadikan bentuk penyelewengan.
seorang muslim lebih percaya diri, karena
ada keyakinan di dalam dirinya terhadap 3. Menciptakan kesatuan ekonomi bagi seluruh
apa yang dilakukan, yaitu keyakinan bahwa dunia Islam guna mempersatukan negara-
segala perilakunya dinilai ibadah yaitu Ibadah negara muslim.
mahdhoh yang secara langsung mendapat Dari penjelasan tersebut, dapat disimpulkan
pahala dari sisi Allah. bahwa pada praktek nya ekonomi Islam masih
c. System (Syariat). Kegiatan ekonomi yang sebatas tatanan dasar, yaitu untuk mewujudkan
dilakukan di muka bumi harus sesuai dengan ekonomi yang berbasis syariah dengan cara
sistem yang telah dibuat oleh Allah, yaitu menjalankan roda ekonomi bersama-sama secara
manusia harus memikul amanat untuk tidak adil, memonitor pemerintahan agar tidak terjadi
berbuat aniaya dan berbuat bodoh, ringkas penyelewengan, dan mempersatukan umat
nya adalah membuat kehidupan yang ma’rufat Islam agar tidak terjadi disparitas antar negara
(kebaikan) serta mewujudkan keadilan, hal muslim, sehingga negara yang kaya dapat mem­
ini sebagaimana yang difirmankan Allah
pada QS Al-Ahzab [33] ayat 33:
10
Moh. Mofid, Kaidah Fiqh Ekonomi Syariah: Teori dan
Aplikasi Praktis, (Jakarta: ebookuid, 2017), h. 28-29

| 18 MIZANI: Wacana Hukum, Ekonomi dan Keagamaan


Volume 4, No. 1, 2017
Signifikansi Implementasi Konsep Ekonomi Islam

bantu negara muslim yang sedang ber­ upaya mengambil referensi dari para ulama terdahulu
untuk memajukan perekonomian nya. Namun, yang dalam penerapannya mungkin kuran
konsep ekonomi Islam secara praktis masih relevan terhadap zaman saat ini. Oleh karena
minim dieksplorasi, hal ini menjadikan negara- itu, teori ekonomi Islam yang ada diharapkan
negara Islam masih banyak yang melakukan dapat terus dikembangkan tidak hanya dalam
dual sistem perekonomian yaitu penggabungan hal teoritis namun juga diimplementasikan
antara sistem ekonomi konvensional dan Islam, dalam dunia praktis oleh masyarakat secara
ekonomi yang menganut dual sistem ini tentu umum. Oleh sebab itu, kemunculan ekonomi
tidak luput dari unsur riba. Tantangan bagi Islam menjadi signifikan dalam memberikan
para akademisi dan praktisi ialah bagaimana kontribusi pada kegiatan bisnis di masyarakat,
mengembangkan konsep ekonomi Islam agar di bidang muamalat/ transaksi untuk merespon
lebih detail dan komprehensif sehingga dapat perubahan kehidupan sesuai dengan perubahan
dijadikan rujukan oleh negara dalam men­ zaman11.
jalankan roda perekonomian. Sebelum memahami signifikansi dari Ekonomi
Islam dalam transaksi bisnis di era modern,
Implementasi Ekonomi Islam dalam Transaksi maka perlu dipahami terlebih dahulu perbedaan
Keuangan Modern antara ilmu ekonomi dan fiqh muamalat dari
Wacana tentang ekonomi Islam mulai bangkit aspek aksiologisnya. Ilmu ekonomi mempelajari
tidak hanya di tengah masyarakat Islam namun bagaimana cara untuk dapat memenuhi ke­
juga di dunia, antusiasme terhadap ekonomi yang butuhan hidup, sedang fiqh muamalah lebih
berbasis syariah ini diharapkan dapat menjadi ke arah norma atau hukum baik yang bersifat
jawaban terhadap teori kapitalis dan sosialis yang sosial maupun komersil. Secara praktis, ilmu
telah lama ada dalam beberapa dekade yang ekonomi menerangkan metode atau cara
me­ nimbulkankan ketidak adilan antar negara, bagaimana transaksi bisnis dan mendapatkan
strata sosial, serta arogansi para borjuisme. Di keuntungan materil, sedangkan fiqh muamalah
tengah krisis ekonomi global pada tahun 2008, menentukan status hukum halal atau haram
perbankan syariah menunjukkan performa yang nya pelaksananaan transaksi bisnis12. Karena,
tahan terhadap badai krisis keuangan, bahkan belum tentu transaksi ekonomi tertentu adalah
mendapat tempat yang subur di negara non- sah dalam pandangan fiqh muamalah, sebagai
muslim seperti Inggris, Luxemburg, Hongkong contoh, seseorang yang melakukan transaksi
dan Singapura. Semakin menjamurnya lembaga penjualan hasil kebun yang belum kelihatan
keuangan Islam ini menunjukkan tingkat animo berapa jumlah total hasil panen nya, dalam ilmu
masyarakat dan harapan yang tinggi terhadap ekonomi hal ini diperbolehkan selagi penjual
ekonomi Islam sebagai solusi dalam mengatasi dan pembeli sama-sama menyetujui, namun
krisis dan sebagai pengganti dari ekonomi belum tentu boleh dalam fiqh muamalah,
kapitalis dan sosialis. karena mengandung hal yang gharar karena
ketidak pastian dan kemungkinan wujud benda
Tidak semua orang optimis dengan ekonomi
yang akan dijual, selain itu tidak ada akad yang
Islam, ada juga beberapa ahli ekonomi yang
ditentukan oleh kedua belah pihak.
mengkritisi konsep ekonomi Islam karena dirasa
masih sangat jauh dari pengembangan, hal ini Dapat disimpulkan bahwa, ilmu ekonomi
adalah karena keterbatasan kreatifitas para pakar Islam adalah gabungan dari ilmu ekonomi
ekonomi Islam dalam mengembangkan konsep dan fiqh muamalat, yang mempelajari seluruh
ekonomi Islam yang memiliki teori perhitungan aktivitas ekonomi berdasarkan kaidah-kaidah
matematis dalam mengupas sistem secara teoritis
dan aplikatif. Karena, konsep yang ada masih 11
Mardani,. Hukum Ekonomi Syariah..., h. 77
12
Mardani,. Hukum Ekonomi Syariah..., h. 83

MIZANI: Wacana Hukum, Ekonomi dan Keagamaan 19 |


Volume 4, No. 1, 2017
Toha Andiko

fiqh dan seuai dengan tatanan ajaran agama teori kapitalis, pengusaha pemula akan ter­
Islam. Adapun signifikansi dari ekonomi Islam singkir dari pasar dan tidak ada rasa tolong-
dalam bidang muamalah adalah sebagai berikut: menolong dan rasa kasih sayang. Sedangkan
1.
Ekonomi Islam membangun integritas dalam Islam, ummat muslim meyakini bahwa
muslim yang menjalankan roda ekonomi rezeki datang dari Allah, tidak perlu berupaya
sesuai dengan ajaran Islam, dengan ber­ menyingkirkan orang lain dalam berbisnis,
pegang teguh pada keistimewaan ekonomi karena setiap manusia telah ditentukan hak
Islam yaitu menghindari dari segala bentuk dan rezeki nya sesuai dengan kadar usaha nya.
kegiatan yang mengandung unsur riba yang 4. Mengamalkan ekonomi syariah atau ekonomi
dapat menyebabkan kerugian terhadap orang islam berarti mendukung gerakan amar ma’ruf
lain. nahi mungkar, karena dana yang terkumpul
2. Menjadikan masyarakat terbiasa melaku­­ kan tersebut hanya boleh dimanfaatkan untuk
kegiatan ibadah dalam muamalah, karena usaha-usaha atau proyek-proyek halal. Setiap
kegiatan ekonomi tersebut merupakan ibadah kegiatan ekonomi Islam hanya diperbolehkan
mahdhoh yang dinilai pahala dimata Allah, untuk digunakan dalam usaha-usaha yang
sehingga tanpa terasa para produsen dan sesuai dengan syariat Islam tidak boleh me­
konsumen telah melakukan ibadah transaksi lakukan kegiatan yang bertentangan seperti
yang bernilai ibadah. Sebagai contoh, sese­ usaha pabrik minuman keras, usaha narkoba
orang yang menggunakan fasilitas pada dan narkotika, usaha perjudian, hotel yang
Lembaga keuangan syariah seperti Bank digunakan untuk kemaksiatan atau tempat
Syariah, Pegadaian Syariah, Baitul Mal hiburan yang bernuansa mungkar seperti
Wattamwil, Reksana Syariah secara langsung diskotik dan sebagainya. Penerapan ekonomi
telah menjauhkan diri nya dari perbuatan Islam ini dapat meningkatkan derajat moral
zina (zina mata), gharar, riba dan maysir. Hal masyarakat, dan memperbaiki ekonomi agar
ini berarti, transaksi tersebut bernilai ibadah lebih tertib, sejahtera dan aman dari per­
karena telah mengamalkan dan mendukung buatan mungkar sehingga tercapai baldatun
syariat Allah Swt. thoyyibatun wa rabbun ghafur Negeri yang
aman, damai dan sentosa serta mendapat
3. Mendukung upaya pemberdayaan ekonomi
ridho dan ampunan dari yang maha kuasa.
umat islam dan mengembangkan usaha-
usaha kaum muslim. Ekonomi Islam tidak Praktik perbankan syariah yang adil, yang
memperbolehkan adanya bunga dan pe­ berbasis bagi hasil selain menguntungkan juga
numpukan harta, sehingga semua keuangan berhasil menggaet nasabah dengan indikasi
harus diberdayakan ke dalam sector riil, yang per­tumbuhannya yang sangat pesat. Selain
menjadikan roda perekonomian tidak stagnan. itu, praktik sektor keuangan syariah senantiasa
Islam melarang ihtikar (penimbunan) maka bersesuaian dengan sektor riil, yang pelaku
setiap harta yang tidak bergerak dan tidak utama­ nya adalah masyarakat menengah ke
dimanfaatkan untuk kegiatakan ekonomi bawah. Makin besar porsi sektor keuangan syariah
harus dikenakan pajak yang lebih besar, beroperasi, makin besar pula sektor riil yang
hal ini berguna untuk menjadikan harta beroperasi sehingga tidak terjadi ketimpangan
tersebut dapat lebih bermanfaat. Islam juga antara sektor riil dan sektor moneter serta makin
memberikan hak kepada setiap orang untuk sempitnya jurang pemisah si kaya dan si miskin.
melakukan usaha, tanpa terbatas dengan Dengan tumbuhnya sektor riil, pertumbuhan
modal dan aturan. Inilah yang membedakan ekonomi bisa dirasakan masyarakat secara lebih
Islam dengan sistem kapitalis dimana orang adil dan merata.13
yang kaya akan semakin kaya karena dalam 13
Abdul, Mannan, Teori dan Praktek Ekonomi Islam,

| 20 MIZANI: Wacana Hukum, Ekonomi dan Keagamaan


Volume 4, No. 1, 2017
Signifikansi Implementasi Konsep Ekonomi Islam

Selain itu, sektor syariah yang tidak bisa beragam atau lebih banyak dibandingkan dengan
dianggap remeh adalah peran sosial ekonomi bank konvensional15. Bahkan menurut Farida dan
Islam melalui instrumen-instrumennya, seperti Nur Zulaini, implementasi syariah dalam kinerja
zakat, infak/sedekah, dan wakaf. Melalui pe­ ekonomi dapat meningkatkan keterampilan baru
ngelolaan yang optimal, maka zakat, infak, dan kesadaran masyarakat dalam keberadaan
dan wakaf berpotensi besar mengatasi berbagai entitas syariah16. Ini semua menunjukkan bahwa
permasalahan bangsa, baik ekonomi maupun keberadaan ekonomi syariah di tengah ma­
sosial. syarakat selalu relevan dengan tuntutan zaman
Signifikansi ekonomi Islam pada kegiatan yang semakin kompleks dan variatif, dan dapat
muamalah juga dapat dirasakan pada menyelesaikan turbulasi pertentangan yang ter­
peran positif bank syariah dan lembaga ke­ jadi di dalam praktek ekonomi dan keuangan
uangan syariah non bank yang mendorong Islam.
berkembangnya sektor riil, hal ini dapat dilihat Publik tampaknya semakin menyadari bahwa
dari mulai bertambahnya porsi akad bagi hasil konsep ekonomi Islam telah semakin terbuka, hal
mudharabah dan musyarakah yang ada pada ini terbukti dengan adanya nasabah non muslim
bank syariah meskipun akad murabahah masih yang memilih bank syariah, bahkan beberapa
mendominasi pada perbankan Islam14. Para pengusaha lembaga keuangan konvensional
pengusaha sector riil pun mulai terinspirasi mulai melirik perbankan syariah dan membuka
dengan ekonomi syariah dan menggunakan usaha yang syar’i17. Interaksi dari kalangan non
akad dan peraturan syariah dalam bisnis muslim terhadap ekonomi syariah sedikit banyak
mereka, sebagai contoh Hotel Syariah dan telah mengubah pola pikir dan kecurigaan
MLM Syariah, serta dorongan yang kuat dalam yang tidak berdasar terhadap orang muslim
menggunakan produk-produk bersertifkasi sekaligus mengikis sikap Islamophobia. Dengan
halal oleh konsumen dan produsen. Jumlah kemunculan ekonomi syariah yang semakin ber­
para muzakki turut meningkat, menurut Public kembang, menjadikan paradigma berpikir para
Interest Research and Advocacy Center (PIRAC) non muslim terhadap Islam semakin berubah,
pada tahun 2007 sekitar 55% masyarakat kian terbuka, dan mengarah positif.
muslim yang menjadi reponden survey PIRAC
mengakui dirinya wajib membayar zakat, yang Pustaka Acuan
tentunya hasil pengumpulan zakat tersebut akan
Chapra, M. Umer, “Masa Depan Ilmu Ekonomi
dapat menaikkan taraf hidup masyarakat.
Sebuah Tinjauan Islam” (terjemahan dari: The
Signifikansi ekonomi Islam yang berlandas­ Future of Economics: An Islamic Perspective),
kan syariah juga dirasakan implementasinya pada Jakarta: Gema Insani Press, 2001
usaha bank syariah yang semakin lebih banyak Farida dan Nur Laila Zulaini, Pengaruh Dimensi
memiliki potensi penawaran jasa di­ banding­
kan Pengembangan Pengetahuan, Peningkatan
bank konvensional, hasil penelitian oleh Imaniyati Keterampilan Baru, dan Kesadaran Masyarakat
menunjukkan bahwa implementasi akad syariah terhadap Kinerja Maqasid, Cakrawala, Vol.X,
pada bank syariah yang diatur dalam UU No. 10 No. 1, 2015.
tahun 1998, tentang perbankan: UU 21 tahun
2008, tentang bank syariah dan peraturan bank 15
Neni Sri Imaniyati, Asas dan Jenis Akad dalam Hukum
Indonesia memberikan peluang terhadap bank Ekonomi Syariah: Implementasinya Pada Usaha Bank Syariah,
Mimbar, Vol XXVII, No. 2/ 2011, h. 156
syariah untuk dapat menawarkan jasa yang lebih 16
Farida dan Nur Laila Zulaini, Pengaruh Dimensi
Pengembangan Pengetahuan, Peningkatan Keterampilan Baru,
(Yogyakarta: Wakaf, 1993), h. 93 dan Kesadaran Masyarakat terhadap Kinerja Maqasid, Cakrawala,
14
Adiwarman A. Karim, Pengembangan Ekonomi Islam dan Vol.X, No. 1/ 2015, h. 20
Perannya dalam Peningkatan Kesejahteraan Umat, Tarjih Vol. 9/ 17
Adiwarman A. karim, 2007. Pengembangan Ekonomi
2007, h. 80 Islam…. h. 85

MIZANI: Wacana Hukum, Ekonomi dan Keagamaan 21 |


Volume 4, No. 1, 2017
Toha Andiko

Hakim, Atang Abd, Fiqh Perbankan Syari’ah, Mardani, Hukum Ekonomi Syariah di Indonesia.
Bandung: Refika Aditama, 2011 Bandung: PT Refika Aditama, 2011.
Imaniyati, Neni Sri, Asas dan jenis akad dalam Mofid, Moh., Kaidah Fiqh Ekonomi Syariah:
hukum ekonomi syariah: implementasinya Teori dan Aplikasi Praktis, Jakarta: ebookuid,
pada usaha bank syariah, Mimbar, Vol XXVII, 2017.
No. 2, 2011. Naqvi, Syed Nawab Haider, “Menggagas Ilmu
Karim, Adiwarman A., “Ekonomi Islam: Suatu Ekonomi Islam” (terjemahan dari: Islam,
Kajian Ekonomi Makro”, Jakarta: the Economics, and Society), Yogyakarta:
International Institute of Islamic Thought Pustaka Pelajar,2003.
Indonesia, 2002 Pusat Pengkajian dan Pengembangan Ekonomi
Karim, Adiwarman A., Pengembangan Ekonomi Islam (P3EI). Ekonomi Islam. Jakarta: PT
Islam dan Perannya dalam Peningkatan Raja Grafindo Persada, 2012.
Kesejahteraan Umat, Tarjih Vol. 9, 2007 Rahman, Afzalur. Doktrin Ekonomi Islam Jilid I.
Mannan, Abdul, Teori dan Praktek Ekonomi Yogyakarta: Dana Bhakti Wakaf, 1995.
Islam, Yogyakarta: Wakaf, 1993.

| 22 MIZANI: Wacana Hukum, Ekonomi dan Keagamaan


Volume 4, No. 1, 2017

You might also like