Professional Documents
Culture Documents
14 31 1 SM PDF
14 31 1 SM PDF
Abstract : Be the people living with HIV as heavy thing in life, to confront these conditions people living with
HIV desperately need family support as main support to overcome various problems that appear about their
condition such as complex diseases, psychological distress, stigma and discrimination.. But not all the PLWHA
get support they need. The purpose of this research is to exploration, understand and describe the experience of
PLWH get family support. Qualitative design research with approach of descriptive Phenomenology. Data
collection with the interview on 5 participants in the Yayasan Lantera Minangkabau. Data analysis using the
Collaizi technique. The research found seven themes, PLWHA has rejected response the diagnosis of HIV/AIDS
and received response the diagnosis of HIV/AIDS. The family has rejected response when known the family
members diagnosed of HIV/AIDS and received response the diagnosis of HIV/AIDS. Family support they need,
family support they received and family support they received as they need. Family support they need such as
emotional support, instrumental support, and informational support. The most family support wich need of
PLWHA is emotional support such as attention, support, affection and peace. Four participants has been getting
family support they need and one participant yet optimized family support he need,,it cause participant not
ready to tell another family about HIV status related the factors of risk and condition of family health. Based on
the themes expected for family to provide support that is full of empathy, received and understanding the
conditions of PLWHA and get right information about HIV/AIDS.
Abstrak :Menjadi ODHA merupakan suatu hal yang berat dalam hidup, dalam menghadapi kondisi ini ODHA
sangat membutuhkan dukungan keluarga sebagai dukungan utama untuk mengatasi berbagai permasalahan yang
kompleks mengenai kondisi penyakit, tekanan psikologi maupun stigma dan diskriminasi. Tidak semua ODHA
mendapatkan dukungan yang dibutuhkannya. Tujuan penelitian adalah mengeksplorasi, memahami serta
mengambarkan pengalaman orang dengan HIV/AIDS dalam mendapatkan dukungan keluarga. Desain penelitian
kualitatif dengan pendekatan fenomenologi deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara pada 5
partisipan di Yayasan Lantera Minangkabau Support Padang. Analisa data menggunakan teknik Collaizi. Hasil
penelitian ditemukan tujuh tema yaitu orang dengan HIV/AIDS memiliki respon menolak didiagnosis
HIV/AIDS dan respon menerima terhadap diagnosis HIV/AIDS. Keluarga memiliki respon menolak saat
mengetahui anggota keluarganya terdiagnosis HIV/AIDS dan respon menerima terhadap diagnosis HIV/AIDS.
Dukungan keluarga yang dibutuhkan,yang diterima ODHA serta dukungan keluarga yang diterima berdasarkan
kebutuhan ODHA. Dukungan keluarga yang dibutuhkan ODHA berupa dukungan emosional, dukungan
instrumental dan informasional. Dukungan keluarga yang paling dibutuhkan ODHA adalah dukungan emosional
berupa perhatian, dorongan semangat, kasih sayang dan kedamaian. Empat partisipan menyatakan mendapatkan
dukungan keluarga sesuai dengan yang dibutuhkannya dan satu partisipan menyatakan belum mendapatkan
dukungan keluarga yang optimal sesuai dengan yang dibutuhkannya karena belum siapnya partisipan
memberitahukan status HIV kepada anggota keluarga yang lain terkait faktor resiko dan kondisi kesehatan
keluarga. Berdasarkan hasil tema tersebut keluarga diharapkan memberikan dukungan yang penuh empati,
menerima dan memahami kondisi ODHA serta memiliki informasi yang benar tentang penyakit HIV/AIDS.
Menurut Kementerian Kesehatan dari orang dengan HIV dan AIDS. Seseorang
Republik Indonesia (Kemenkes, 2011) AIDS yang terinfeksi HIV didiagnosis AIDS ketika
atau Acquired Immune Deficiency Syndrome dia memiliki satu atau lebih infeksi
merupakan kumpulan gejala penyakit akibat oportunistik seperti radang paru-paru atau
penurunan daya tahan tubuh yang disebabkan TBC dan memiliki jumlah sel T CD4 +
Human Immunodeficiency Virus (HIV). kurang dari 200 sel/mm³ (Ignatavicius &
Seseorang yang terinfeksi HIV atau penderita Workman, 2010).
AIDS sering disebut juga ODHA singkatan
22
NERS JURNAL KEPERAWATAN
Volume 11, No 1, Maret 2015 : 22-31 ISSN 1907-686X
23
NERS JURNAL KEPERAWATAN
Volume 11, No 1, Maret 2015 : 22-31 ISSN 1907-686X
24
NERS JURNAL KEPERAWATAN
Volume 11, No 1, Maret 2015 : 22-31 ISSN 1907-686X
wawancara dukungan keluarga yang sudah Pengolahan dan analisis data, peneliti
dipersiapkan sebelumnya, peneliti juga menafsirkan setiap informasi yang
mendokumentasikan respon non verbal didapatkan dari partisipan dan mencoba
partisipan, suasana lingkungan, ekspresi menyimpulkan beberapa informasi yang
wajah serta ha-hal yang dirasa penting sesuai dengan tujuan dari penelitian
menggunakan catatatan lapangan. Fase menggunakan teknik Collaizi.
terminasi, peneliti melakukan validasi data
kepada pertisipan setelah semua pertanyaan HASIL DAN PEMBAHASAN
terjawab, selanjutnya peneliti menutup
wawancara. Selanjutnya Tahap Pengumpulan data dilakukan untuk
Terminasi,peneliti memastikan hasil transkip melihat pengalaman ODHA dalam
maupun wawancara sudah sesuai dengan mendapatkan dukungan dari keluarga di
fakta. Peneliti melakukan terminasi akhir Yayasan Lantera Minangkabau Support
dengan partisipan dan mengucapkan terima Padang. Hasil penelitian disajikan dalam
kasih atas partisipasi telah ikut serta dalam bentuk transkip verbatim dengan melibatkan
proses penelitian dan menyampaikan bahwa 5 orang ODHA di Yayasan Lantera
proses penelitian telah selesai. Minagkabau.
A. Karakteristik Partisipan
B. Tema Hasil Analisis Data Penelitian empat dari partisipan sudah mengetahui
bahwa dirinya memiliki faktor resiko.
Respon Menolak Terhadap HIV/AIDS
Pada penelitian ini didapatkan respon Hal ini dipertegas oleh Kubler-Ross
yang beragam dari partisipan saat (1969, dalam Suratini 2011) menyatakan
mengetahui dirinya terdiagnosis HIV/AIDS bahwa reaksi pertama individu terhadap
Semua partisipan saat pertama kali kehilangan adalah tidak percaya, terkejut,
terdiagnosis HIV/AIDS berespon menolak merasa terpukul, dan menyangkal. Secara
terhadap keadaannya tersebut. Menolaknya sadar maupun tidak sadar seseorang yang
partisipan saat didiagnosis HIV/AIDS dapat berada dalam tahap ini menolak semua fakta,
berupa menyangkal (tidak percaya, informasi dan segala sesuatu yang
kaget/Shock, tidak adil, dan marah), tawar berhubungan dengan hal yang dialaminya.
menawar (pengandaian), maupun depresi Individu merasa hidupnya tidak berarti lagi.
(menarik diri, khawatir akan masa depan dan
perasaan sedih terhadap keadaan yang Pada penelitian ini ditemukan respon
dialami).Hal tersebut terjadi karena tawar menawar ditunjukkan dengan sikap
partisipan merasa belum siap dan merasa bersalah. Partisipan merasakan perasaan
tidak mungkin menderita penyakit bersalah dengan melakukan pengandaian
HIV/AIDS serta tidak percaya hal ini bisa pada dirinya sendiri, jika saja dulunya tidak
terjadi pada dirinya, walaupun sebelumnya melakukan perbuatan yang memiliki resiko
25
NERS JURNAL KEPERAWATAN
Volume 11, No 1, Maret 2015 : 22-31 ISSN 1907-686X
tersebut maka tidak akan menderita dampak yang ditimbulkan oleh situasi
HIV/AIDS. tersebut
26
NERS JURNAL KEPERAWATAN
Volume 11, No 1, Maret 2015 : 22-31 ISSN 1907-686X
Dukungan Yang dibutuhkan ODHA dari Hal ini berkaitan dengan penelitian kualitatif
Keluarga Tuapattinaja (2004), didapatkandari tiga
Pada penelitian ini didapatkan bahwa ODHA di Mendan sangat membutuhkan
partisipan merasa orang yang paling dekat dukungan emosinal dari berbagai sumber
dan berharga bagi kehidupan partisipan sosial terutama keluarga, ODHA berharap
adalah keluarga termasuk orang tua, dirinya dapat diterima oleh keluarga,
pasangan serta anggota keluarga lainnya. diperhatikan, nyaman dan adanya
Keluarga merupakan tempat untuk saling kebersamaan dengan orang yang dicintai.
bergantung dan memiliki pengaruh paling
besar terhadap partisipan Dukungan instrumental juga dibutuhkan
dalam menjalankan fungsi serta peran
Dalam mengahadapi berbagai masalah terkait partisipan. Adapun dukungan instrumental
penyakit HIV/AIDS, dalam hal ini partisipan yang dibutuhkan partisipan berupa kebutuhan
sangat membutuhkan dukungan dari keluarga sehari-hari, keuangan serta merawat/
yang akan meningkatkan harapan dan menjaga saat partisipan sakit. Saran ataupun
kualitas hidupnya. Hal ini sesuai dengan informasi yang berkaitan dengan peningkatan
yang diungkapkan Laserman& Perkins kesehatan juga dibutuhkan partisipan yang
(2001, dalam Kusuma 2011),dukungan merupakan bagian dari dukungan
keluarga sangat dibutuhkan oleh orang informasional. Partisipan berharap dengan
dengan HIV/AIDS sebagai sistem pendukung adanya saran dan infromasi yang didapatkan
utama sehingga dapat mengembangkan dari keluarga membuat partisipan merasa
respon koping yang efektif untuk beradaptasi bahwa dirinya tidak dibiarkan sediri
dengan baik dalam menangani stresor yang mengahadapi kondisinya saat ini, keluarga
dihadapi terkait penyakitnya baik fisik, diharapkan juga memiliki peran andil dalam
psikologis maupun sosial. meningkatkan kondisi kesehatan partisipan.
27
NERS JURNAL KEPERAWATAN
Volume 11, No 1, Maret 2015 : 22-31 ISSN 1907-686X
Dukungan yang diterima dari keluarga partisipan walaupun saat ini menderita
merupakan bentuk dukungan yang diberikan HIV/AIDS dengan memberikan penghargaan
keluarga dan telah dapat dirasakan atau positif selagi yang dilakukan partisipan
diterima oleh partisipan dalam mengahadapi merupakan hal yang positif dan bermanfaat
berbagai masalah terkait penyakit serta tidak menimbulkan kerugian pada baik
HIV/AIDS. Dukungan keluarga yang bagi partisipan maupun orang lain.
diterima partisipan juga merupakan bentuk
dukungan dari keluarga yang dirasakan Dukungan informasional berupa saran-
partisipan dapat mengurangi stress akibat saran serta informasi terkait HIV/AIDS juga
berbagai masalah fisik, psikologis maupun diterima partisipan dari keluarga. Keluarga
sosial yang sering dihadapi ODHA. Hal ini memberikan saran dan informasi mengenai
sesuai dengan yang diungkapkan Freiedman, pola hidup sehat yang harus ditingkatkan
Bowden, & Jones (2010), dukungan sosial partisipan, seta pengobatan-pengobatan yang
dapat berfungsi sebagai strategi pencegahan bisa mengurangi gejala dari penyakit
untuk mengurangi stress dan efek negatifnya HIV/AIDS. Sehingga partispan merasa
seta meningkatkan kesehatan mental individu keluarga memberikan dorongan-dorongan
atau keluarga secara langsung. positif untuk dapat meningkatkan kualitas
hidup partisipan.
Dalam penelitian ini, adapun bentuk
dukungan keluarga yang sudah dirasakan dan Hal ini sesuai dengan peneltian Kusuma
diterima partisipan dari keluarga (2011), didapatkan dari 92 ODHA di RSUPN
meliputi:dukungan emosional, dukungan Cipto Mangunkusumo Jakarta, dukungan
instrumental, dukungan informasional dan keluarga memiliki hubungan yang paling
dukungan penghargaan. bermakna dengan kualitas hidup ODHA,
dimana ODHA yang mempersepsikan
Dukungan emosional merupakan dukungan keluarganya non-supportif akan
dukungan yang diberikan keluarga dalam beresiko memiliki kualitas hidup yang
memenuhi kebutuhan psikososial anggota kurang baik dibanding dengan ODHA yang
keluarganya. Dalam penelitian ini partisipan mempersepsikan dukungan keluarganya
telah dapat merasakan dukungan yang supportif.
diberikan oleh keluarga berupa perhatian
terhadap kondisi kesehatannya, keluarga
memberikan dorongan semangat, dan Dukungan yang Diterima dari Keluarga
dukungan keluarga dirasakan sangat Berdasarkan Kebutuhan ODHA
membantu peningkatan harapan dan kualitas Berdasarkan hasil studi didapatkan
hidup partisipan. empat orang partisipan menyatakan telah
mendapatkan dukungan yang dibutuhkannya
Berdasarkan hasil studi dukungan dari keluarga.Dalam penelitian ini partisipan
instrumental atau nyata juga diterima merasa dukungan emosional merupakan
partisipan dari keluarga berupa dukungan dukungan yang paling penting dan dukungan
dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari, emosional yang dibutuhkan sudah sesuai
keuangan, merawat/ menjaga saat partisipan dengan yang diharapkan. Hal ini disebabkan
sakit.Dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari karena keluarga sudah memahami dan
dan keuangan, keluarga membantu mengerti dengan kebutuhan emosional
memenuhi kebutuhan partisipan walaupun partisipan terkait mengahdapi penyakit
tidak semua kebutuhan. HIV/AIDS.
28
NERS JURNAL KEPERAWATAN
Volume 11, No 1, Maret 2015 : 22-31 ISSN 1907-686X
29
NERS JURNAL KEPERAWATAN
Volume 11, No 1, Maret 2015 : 22-31 ISSN 1907-686X
30
NERS JURNAL KEPERAWATAN
Volume 11, No 1, Maret 2015 : 22-31 ISSN 1907-686X
31