You are on page 1of 11

MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol. 4 No.

2 Mei 2017

KARAKTERISTIK USIA, JENIS KELAMIN, TINGKAT DEMAM,


KADAR HEMOGLOBIN, LEUKOSIT DAN TROMBOSIT
PENDERITA DEMAM TIFOID PADA PASIEN ANAK
DI RSU ANUTAPURA TAHUN 2013

Ni Putu Dea Pawitri Handayani*, Diah Mutiarasari**

*Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan,
Universitas Tadulako
**Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat & Kedokteran Komunitas, Fakultas Kedokteran dan Ilmu
Kesehatan, Universitas Tadulako

ABSTRACT

Background: Typhoid fever is endemic in Indonesia. Based on surveillance data, there


were 5091 cases typhoid fever between 2.729.227 people in Central Sulawesi and 150
cases typhoid fever between 347.856 people in Palu. Typhoid fever was rank seventh in big
ten illness in 2012. Cases of typhoid fever most commonly found in the age group 5-9
years, that is 1066 cases. This research was performed to determine the age, sex, degree of
fever, hemoglobin, leucocyte and thrombocyte level characteristics of typhoid fever in
children patients at Anutapura General Hospital in 2013.
Methods: This research was a descriptive study with 35 children patients as sample who
eligible the inclusion and exclusion criteria. Data was obtained from medical record at
Anutapura General Hospital in 2013. Data was taken using consecutive sampling
technique.
Results: Characteristic of children patients with typhoid fever at Anutapura General
Hospital in 2013 were found highest in age group 7-12 years old (51.4%). The most sex
determination was boy (57.1%). The most degree of fever was febris (74.3%). The most
hemoglobin level was patients with deflated hemoglobin level (62.9%). The most leucocyte
level was patients with normal leucocyte level (54.3%). The most thrombocyte level was
patients with normal thrombocyte level (74.3%).
Conclusion: Based on the result, the most characteristic typhoid fever in children patients
at Anutapura General Hospital in 2013 were 7-12 years old, boy as the sex determination,
febris as the degree of fever, deflated hemoglobin level, normal leucocyte level and normal
thrombocyte level.

Keyword: Characteristic, Typhoid Fever, Anutapura General Hospital

30 Ni Putu Dea Pawitri Handayani & Diah Mutiarasari, Karakteristik Usia, Jenis Kelamin ...
MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol. 4 No. 2 Mei 2017

ABSTRAK

Latar Belakang: Demam tifoid merupakan penyakit endemik di Indonesia. Berdasarkan


data surveilens, di Sulawesi Tengah terdapat 5091 kasus demam tifoid diantara 2.729.227
penduduk dan di Palu terdapat 150 kasus demam tifoid diantara 347.856 penduduk.
Demam tifoid menempati urutan ke tujuh dalam sepuluh besar penyakit pada tahun 2012.
Kasus demam tifoid paling banyak ditemukan pada kelompok usia 5-9 tahun, yaitu 1066
kasus. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui karakteristik usia, jenis kelamin, tingkat
demam, kadar hemoglobin, leukosit dan trombosit penderita demam tifoid pada pasien
anak di RSU Anutapura tahun 2013.
Metode: Penelitian ini bersifat deskriptif dengan sampel penelitian berjumlah 35 pasien
anak yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Data diperoleh dari rekam medis RSU
Anutapura Palu tahun 2013. Pengambilan sampel menggunakan teknik consecutive
sampling.
Hasil: Karakteristik penderita demam tifoid anak di RSU Anutapura tahun 2013 yaitu usia
paling banyak adalah 7-12 tahun (51,4%). Jenis kelamin paling banyak yaitu pada laki-laki
(57,1%). Tingkat demam paling banyak yaitu febris (74,3%). Kadar hemoglobin paling
banyak yaitu pasien dengan kadar hemoglobinnya menurun (62,9%). Kadar leukosit paling
banyak yaitu pasien dengan kadar leukosit normal (54,3%). Kadar trombosit paling banyak
yaitu pasien dengan kadar trombosit normal (74,3%).
Kesimpulan: Berdasarkan hasil tersebut, karakteristik terbanyak penderita demam tifoid
anak di RSU Anutapura tahun 2013 yaitu berusia 7-12 tahun, dengan jenis kelamin laki-
laki, tingkat demam febris, kadar hemoglobin menurun, kadar leukosit normal, dan kadar
trombosit normal.

Kata kunci: Karakteristik, Demam Tifoid, RSU Anutapura

31 Ni Putu Dea Pawitri Handayani & Diah Mutiarasari, Karakteristik Usia, Jenis Kelamin ...
MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol. 4 No. 2 Mei 2017

PENDAHULUAN penelitian berbasis populasi yang


Penyakit menular tropis masih melibatkan 13 negara di berbagai benua,
merupakan salah satu masalah kesehatan melaporkan bahwa selama tahun 2000
utama di negara yang beriklim tropis. terdapat 21.650.974 kasus demam tifoid
Salah satu penyakit menular tropis dengan angka kematian 10%. Insidens
tersebut adalah demam tifoid, yang demam tifoid pada anak tertinggi
disebabkan oleh Salmonella typhi. ditemukan pada kelompok usia 5-15
Demam tifoid banyak ditemukan dalam tahun, yaitu 180,3 per 100,000
kehidupan masyarakat, baik di perkotaan penduduk.[3]
maupun di pedesaan. Penyakit ini sangat Berdasarkan data surveilens, di
erat kaitannya dengan sanitasi lingkungan Sulawesi Tengah terdapat 5091 kasus
yang kurang, higiene pribadi serta demam tifoid diantara 2.729.227
[1]
perilaku masyarakat. penduduk dan menempati urutan ke tujuh
Demam tifoid terutama menyerang dalam sepuluh besar penyakit pada tahun
anak-anak dan dewasa muda dan diakui 2012. Kasus demam tifoid paling banyak
sebagai penyebab utama morbiditas global ditemukan pada kelompok usia 5-9 tahun,
dengan lebih dari 12,6 juta kasus di yaitu 1066 kasus. Terdapat 150 kasus
seluruh dunia, dan diperkirakan 600.000 demam tifoid diantara 347.856 penduduk
kematian setiap tahunnya. Hampir 80% di Palu.[4]
kasus dan kematian terjadi di Asia. Demam, yang berarti suhu tubuh di
Tingkat serangan setinggi 1.100 kasus per atas batas normal, dapat disebabkan oleh
100.000 penduduk telah kelainan di dalam otak sendiri atau oleh
didokumentasikan di negara bahan-bahan toksik yang memengaruhi
berkembang.[2] pusat pengaturan suhu. Penyebab demam
Demam tifoid merupakan penyakit meliputi penyakit yang disebabkan oleh
infeksi sistemik akut yang mengenai bakteri, tumor otak, dan keadaan
sistem retikuloendotelial, kelenjar limfe lingkungan yang dapat berakhir dengan
saluran cerna, dan kandung empedu dan heatstroke.[5]
menular melalui jalur fekal-oral. Sebuah
32 Ni Putu Dea Pawitri Handayani & Diah Mutiarasari, Karakteristik Usia, Jenis Kelamin ...
MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol. 4 No. 2 Mei 2017

Berdasarkan uraian pada latar belakang Teknik analisis datanya adalah analisis
di atas, maka perlu dilakukan penelitian univariat. Analisis univariat dilakukan
tentang karakteristik penderita demam untuk menggambarkan distribusi
tifoid pada pasien anak di RSU Anutapura frekuensi variabel bebas dan variabel
tahun 2013. terikat.
HASIL
BAHAN DAN METODE Tabel 1. Proporsi Penderita Demam
Tifoid Anak Berdasarkan Usia
Penelitian ini menggunakan metode
Penderita Demam Tifoid Pada Pasien
penelitian deskriptif dan pengambilan data Anak di RSU Anutapura Tahun 2013
(Data Sekunder, 2013)
secara retrospektif. Penelitian ini akan
dilaksanakan di RSU Anutapura, pada Usia Frekuensi Persentase
(%)
bulan April sampai Juni 2014. Populasi
1 - 2 bulan 0 0
dalam penelitian ini adalah seluruh 3 - 6 bulan 0 0
penderita demam tifoid pada pasien anak 7 - 12
1 2,9
bulan
berusia 28 hari sampai 13 tahun yang 2 - 6 tahun 13 37,1
dirawat di RSU Anutapura pada bulan 7 - 12
18 51,4
tahun
Januari 2013-Desember 2013. Sampel 13 tahun 3 8,6
yang diteliti merupakan bagian dari Total 35 100
populasi terjangkau yang memenuhi
Pada tabel 1, menunjukkan bahwa dari
kriteria inklusi dan eksklusi, dimana
35 penderita demam tifoid anak tidak
jumlah sampel adalah 35 pasien. Teknik
ditemukan pasien berusia 1-2 bulan, dan
pengambilan sampel pada penelitian ini
3-6 bulan. Pasien berusia 7-12 bulan
adalah consecutive sampling.
sejumlah 1 pasien (2,9%). Pasien berusia
Variabel terikat dari penelitian ini
2-6 tahun sejumlah 13 pasien (37,1%).
adalah demam tifoid dan variabel
Pasien berusia 7-12 tahun sejumlah 18
bebasnya adalah usia, jenis kelamin,
pasien (51,4%). Pasien berusia 12-13
tingkat demam, kadar hemoglobin, kadar
tahun sejumlah 3 pasien (8,6%). Jadi usia
leukosit dan kadar trombosit. Alat ukur
penderita demam tifoid anak paling
yang digunakan adalah rekam medis.
33 Ni Putu Dea Pawitri Handayani & Diah Mutiarasari, Karakteristik Usia, Jenis Kelamin ...
MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol. 4 No. 2 Mei 2017

banyak pada rentang usia 7-12 tahun dan Pada tabel 3, menunjukkan bahwa dari
paling sedikit pada rentang usia 1- 6 35 penderita demam tifoid anak
bulan. ditemukan pasien dengan subfebris yaitu
Tabel 2. Proporsi Penderita Demam sejumlah 7 pasien (20 %). Pasien dengan
Tifoid Anak Berdasarkan Jenis
febris yaitu sejumlah 26 (74,3 %). Pasien
Kelamin di RSU Anutapura Tahun
2013 (DataSekunder, 2013) dengan hiperpireksia yaitu sejumlah
2 pasien (5,7 %). Jadi tingkat demam
Jenis Kelamin Frekuensi Persentase
(%) penderita demam tifoid anak paling
Perempuan 15 42,9 banyak yaitu pasien dengan febris dan
Laki-laki 20 57,1
Total 35 100 paling sedikit yaitu pasien dengan
hiperpireksia.
Pada tabel 2, menunjukkan bahwa dari Tabel 4. Proporsi Penderita Demam
35 penderita demam tifoid anak Tifoid Anak Berdasarkan Kadar
Hemoglobin di RSU Anutapura Tahun
ditemukan pasien dengan jenis kelamin 2013 (Data Sekunder, 2013)
perempuan sejumlah 15 pasien (42,9%).
Hemoglobin Frekuensi Persentase
Pasien dengan jenis kelamin laki-laki (%)
sejumlah 20 pasien (57,1%). Jadi Menurun 22 62,9
Normal 11 31,4
penderita demam tifoid anak yang paling
Meningkat 2 5,7
banyak adalah laki-laki dan paling sedikit Total 35 100
adalah perempuan.
Pada tabel 4, menunjukkan bahwa
dari 35 penderita demam tifoid anak
Tabel 3. Proporsi Penderita Demam
Tifoid Anak Berdasarkan Tingkat ditemukan pasien dengan kadar
Demam di RSU Anutapura Tahun 2013
hemoglobin menurun yaitu sejumlah 22
(Data Sekunder, 2013)
pasien (62,9 %). Pasien yang kadar
Suhu Tubuh Frekuensi Persentase hemoglobinnya normal yaitu sejumlah 11
(%)
Subfebris 7 20 pasien (31,4 %). Pasien yang kadar
Febris 26 74,3
Hiperpireksia 2 5,7 hemoglobinnya meningkat sejumlah 2
Total 35 100 pasien (5,7 %). Jadi kadar hemoglobin

34 Ni Putu Dea Pawitri Handayani & Diah Mutiarasari, Karakteristik Usia, Jenis Kelamin ...
MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol. 4 No. 2 Mei 2017

penderita demam tifoid anak paling Tabel 6. Proporsi Penderita Demam


Tifoid Anak Berdasarkan Kadar
banyak yaitu pasien dengan kadar
Trombosit di RSU Anutapura Tahun
hemoglobin menurun dan paling sedikit 2013 (Data Sekunder, 2013)
yaitu pasien dengan kadar hemoglobin
Trombosit Frekuensi Persentase
meningkat.
(%)
Menurun 9 25,7
Tabel 5. Proporsi Penderita Demam Normal 26 74,3
Tifoid Anak Berdasarkan Kadar Meningkat 0 0
Leukosit di RSU Anutapura Tahun Total 35 100
2013 (Data Sekunder, 2013)
Pada tabel 6, menunjukkan bahwa dari
Leukosit Frekuensi Persentase 35 penderita demam tifoid anak
(%)
Menurun 13 37,1 ditemukan pasien dengan kadar trombosit
Normal 19 54,3 menurun yaitu sejumlah 9 pasien (25,7
Meningkat 3 8,6
%). Pasien yang kadar trombositnya
Total 35 100
normal yaitu sejumlah 26 pasien (74,3 %).
Pada tabel 5, menunjukkan bahwa dari Tidak ada pasien dengan kadar trombosit
35 penderita demam tifoid anak meningkat. Jadi kadar trombosit penderita
ditemukan pasien dengan kadar leukosit demam tifoid anak paling banyak yaitu
menurun yaitu sejumlah 13 pasien (37,1 pasien dengan kadar trombosit normal dan
%). Pasien yang kadar leukositnya normal paling sedikit yaitu pasien dengan kadar
yaitu sejumlah 19 pasien (54,3 %). Pasien trombosit meningkat.
yang kadar leukositnya meningkat
sejumlah 3 pasien (8,6 %), jadi kadar HASIL & PEMBAHASAN
leukosit penderita demam tifoid anak Usia penderita demam tifoid anak
paling banyak yaitu pasien dengan kadar dalam penelitian ini terbagi menjadi 1-2
leukosit normal dan paling sedikit yaitu bulan, dan 3-6 bulan, 7-12 bulan, 2-6
pasien dengan kadar leukosit meningkat. tahun, 7-12 tahun dan 12-13 tahun. Usia
penderita demam tifoid anak paling
banyak pada rentang usia 7-12 tahun. Hal
35 Ni Putu Dea Pawitri Handayani & Diah Mutiarasari, Karakteristik Usia, Jenis Kelamin ...
MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol. 4 No. 2 Mei 2017

ini sesuai dengan teori bahwa insidens suhu tubuh terjadi karena adanya zat yang
demam tifoid pada anak tertinggi dapat menyebabkan efek perangsangan
ditemukan pada kelompok usia 5-15 terhadap pusat pengaturan suhu yang
tahun. Indonesia merupakan salah satu biasanya disebut pirogen. Pirogen dapat
negara dengan insidens demam tifoid, berasal dari bakteri dan toksinnya, yang
pada kelompok umur 5-15 tahun dalam penelitian ini adalah Salmonella
dilaporkan 180,3 per 100,000 penduduk.[3] typhi. Bakteri akan difagositosis oleh
Jenis kelamin penderita demam tifoid makrofag. Makrofag mencerna hasil
anak dalam penelitian ini terbagi menjadi pemecahan bakteri dan melepaskan zat
perempuan dan laki-laki. Penderita interleukin-1, yang disebut pirogen
demam tifoid anak yang paling banyak endogen. Interleukin ketika sampai di
adalah laki-laki. Hal ini sesuai dengan hipotalamus akan menimbulkan demam
penelitian sebelumnya bahwa laki-laki dengan cara meningkatkan suhu tubuh
lebih rentan terkena demam tifoid dalam waktu 8-10 menit. Interleukin-1
dikaitkan dengan aktivitas laki-laki yang juga menginduksi pembentukan
lebih sering di luar rumah yang prostaglandin E2 yang bekerja di
memungkinkan laki-laki beresiko lebih hipotalamus untuk membangkitkan reaksi
besar terinfeksi Salmonella typhi demam. [7]
dibandingkan dengan perempuan.[6] Kadar hemoglobin penderita demam
Tingkat demam penderita demam tifoid tifoid anak dalam penelitian ini terbagi
anak dalam penelitian ini terbagi menjadi menjadi menurun, normal, dan meningkat.
subfebris, febris dan hiperpireksia. Kadar hemoglobin penderita demam tifoid
Tingkat demam penderita demam tifoid anak paling banyak adalah pasien dengan
anak paling banyak adalah pasien dengan kadar hemoglobin menurun sejumlah 22
febris yaitu 26 pasien (74,3%). Hal ini pasien (62,9%). Hasil ini sesuai dengan
sesuai dengan teori bahwa hasil teori bahwa hasil pemeriksaan hematologi
pemeriksaan tanda vital suhu tubuh pasien penderita demam tifoid dapat ditemukan
demam tifoid yaitu 39-40oC yang anemia. Anemia terjadi karena efek toksik
dikategorikan sebagai febris. Peningkatan supresi sumsum tulang atau perdarahan
36 Ni Putu Dea Pawitri Handayani & Diah Mutiarasari, Karakteristik Usia, Jenis Kelamin ...
MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol. 4 No. 2 Mei 2017

usus.[8] Perlu diperhatikan adanya tergantung pada respon tubuh tiap


penurunan hemoglobin pada minggu 3-4, individu. Temuan kadar leukosit yang
yang disebabkan oleh perdarahan hebat bervariasi serta respon tubuh yang
dalam abdomen.[9] Pada demam tifoid, berbeda-beda terhadap suatu patogen,
anemia yang terjadi mulai dari tingkat inilah yang dapat mempengaruhi hasil
yang ringan sampai sedang.[8] Hasil penelitian ini.
pemeriksaan laboratorium penderita Kadar trombosit penderita demam
demam tifoid ditemukan anemia dalam tifoid anak dalam penelitian ini terbagi
tingkat yang ringan.[10] Tingkat anemia menjadi menurun, normal, dan meningkat.
yang ringan serta respon tubuh yang Kadar trombosit penderita demam tifoid
berbeda-beda terhadap suatu patogen, anak paling banyak adalah pasien dengan
inilah yang dapat mempengaruhi hasil kadar trombosit normal sejumlah 26
penelitian ini. pasien (74,3%). Hasil ini tidak sesuai
Kadar leukosit penderita demam tifoid dengan teori bahwa hasil pemeriksaan
anak dalam penelitian ini terbagi menjadi hematologi penderita demam tifoid dapat
menurun, normal, dan meningkat. Kadar ditemukan trombositopenia. Sistem imun
leukosit penderita demam tifoid anak penderita dapat mempengaruhi hasil
paling banyak adalah pasien dengan kadar penelitian ini, jika sistem imun penderita
leukosit normal sejumlah 19 pasien cukup baik maka hasil pemeriksaan
(54,3%). Hasil pemeriksaan hematologi hematologinya pun baik. Kejadian
penderita demam tifoid dapat ditemukan trombositopenia sehubungan dengan
leukopenia, jumlah leukosit normal produksi yang menurun akibat depresi
maupun leukositosis. Leukopenia terjadi sumsum tulang oleh endotoksin.[9]
akibat depresi sumsum tulang oleh Demam tifoid dimulai dengan keadaan
endotoksin dan mediator endogen yang tanpa gejala. Masa inkubasinya dari 7-14
ada.[9] Hasil pemeriksaan laboratorium hari, dimana bakteri menyerang makrofag
penderita demam tifoid dapat ditemukan dan menyebar ke seluruh sistem
leukopenia, leukositosis atau leukosit retikuloendotelial. Minggu pertama
yang normal.[10] Temuan ini sangat penyakit ditandai dengan elevasi progresif
37 Ni Putu Dea Pawitri Handayani & Diah Mutiarasari, Karakteristik Usia, Jenis Kelamin ...
MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol. 4 No. 2 Mei 2017

suhu tubuh diikuti oleh bakteremia.[2] temuan patologis berupa makrofag yang
Elevasi suhu tubuh terjadi karena adanya teraktivasi dan menelan eritrosit, leukosit,
pirogen yang menyebabkan perangsangan trombosit, dan sel-sel prekursor
pusat pengaturan suhu. Pirogen ini berasal mereka.[12] Akibatnya produksi
dari Salmonella typhi. Bakteri akan hemoglobin, leukosit dan trombosit
difagositosis oleh makrofag. Makrofag menurun. Hal inilah yang menyebabkan
mencerna hasil pemecahan bakteri dan terjadinya anemia, leukopenia dan
melepaskan zat interleukin-1, yang trombositopenia.
disebut pirogen endogen. Interleukin Variasi jumlah endotoksin di dalam
ketika sampai di hipotalamus akan tubuh penderita demam tifoid dapat
menimbulkan demam.[7] Minggu kedua menyebabkan hasil pemeriksaan
dimulai dengan perkembangan rose spots, hematologi dan hasil pemeriksaan suhu
nyeri abdomen dan splenomegali. Minggu tubuh yang bervariasi. Tidak diketahuinya
ketiga adalah minggu komplikasi dan jumlah endotoksin yang ada di dalam
ditandai dengan respon inflamasi usus tubuh penderita demam tifoid dapat
lebih intens berkaitan dengan nekrosis mempengaruhi hasil penelitian ini. Selain
yang dapat menyebabkan perforasi dan itu, sistem imun penderita juga
perdarahan. Perubahan hematologi yang mempengaruhi hasil penelitian, jika
umum pada demam tifoid meliputi sistem imun penderita cukup baik maka
anemia, leukopenia dan trombositopenia. hasil pemeriksaan hematologinya dan
Penekanan sumsum tulang dianggap suhu tubuh pun baik. [13]
mekanisme penting dalam memproduksi
perubahan hematologi.[2] Pemeriksaan KESIMPULAN DAN SARAN
sumsum tulang mengungkapkan Berdasarkan tujuan penelitian yaitu
hiperplasia histiositik yang dengan untuk mengetahui karakteristik usia, jenis
ditandai fagositosis trombosit, leukosit kelamin, tingkat demam, kadar
dan eritrosit.[11] Hal ini biasa dikenal hemoglobin, leukosit dan trombosit
dengan istilah hemophagocytosis. penderita demam tifoid pada pasien anak
Hemophagocytosis menggambarkan di RSU Anutapura tahun 2013, maka
38 Ni Putu Dea Pawitri Handayani & Diah Mutiarasari, Karakteristik Usia, Jenis Kelamin ...
MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol. 4 No. 2 Mei 2017

kesimpulan yang didapat adalah usia F. DAFTAR PUSTAKA


paling banyak adalah 7-12 tahun (51,4%). 1. Saraswati, N. A., Junaidi, A. R., Ulfa,
M., 2012. Karakteristik tersangka
Jenis kelamin paling banyak yaitu pada
demam tifoid pasien rawat inap di
laki-laki (57,1%). Tingkat demam paling rumah sakit muhammadiyah
Palembang periode tahun 2010. Syifa
banyak yaitu febris (74,3%). Kadar
Medika [cited 2013 Des 12]; 3 (1): 2.
hemoglobin paling banyak yaitu pasien 2. Abro, A. H., Abdou, A. M. S.,
Gangwani, J. L., Ustadi, A. M.,
dengan kadar hemoglobinnya menurun
Younis, N. J., Hussaini, H. S., 2009.
(62,9%). Kadar leukosit paling banyak Hematological and biochemical
changes in typhoid fever. Pakistan
yaitu pasien dengan kadar leukosit normal
Journal of Medical Sciences [cited
(54,3%). Kadar trombosit paling banyak 2013 Okt 27]; 25(2): 167, 169.
Diakses dari:
yaitu pasien dengan kadar trombosit
http://www.pjms.com.pk/issues/aprju
normal (74,3%). n109/pdf/02.article01
3. Sidabutar, S. & Satari, H. I., 2010.
Berdasarkan penelitian ini diharapkan
Pilihan terapi empiris demam tifoid
agar masyarakat selalu memperhatikan pada anak: kloramfenikol atau
seftriakson? Sari Pediatri [cited 2013
hal-hal yang berpengaruh terhadap
Des 12]; 11(6): 434-35. Diakses dari:
kejadian demam tifoid pada pasien anak, http://www.
saripediatri.idai.or.id/pdfile/11-6-9
seperti usia dan jenis kelamin serta
4. Dinas Kesehatan Sulawesi Tengah
karakteristik tingkat demam, kadar (2012). Data surveilens provinsi
Sulawesi Tengah tahun 2012. Palu:
hemoglobin, leukosit, dan trombosit.
Dinas Kesehatan Sulawesi Tengah
Untuk peneliti lain dapat melakukan 5. Guyton, A. C. & Hall, J. E. (2008).
Buku ajar fisiologi kedokteran edisi
penelitian terkait demam tifoid dengan
11. Jakarta: Penerbit Buku
diteliti kembali variabel yang lain seperti Kedokteran EGC
6. Artanti, N. W., 2013. Hubungan
diferensial leukosit untuk lebih
antara sanitasi lingkungan, higiene
mengakuratkan penelitian sebelumnya perorangan, dan karakteristik individu
dengan kejadian demam tifoid di
sehingga dapat memberikan hasil yang
wilayah kerja puskesmas
lebih sempurna. Hendaknya tenaga medis kedungmundu kota Semarang tahun
2012. Jurnal Universitas Negeri
dapat memberikan penyuluhan mengenai
Semarang [cited 2014 Jul 30]; 1(1): 3,
demam tifoid dalam rangka mengurangi 88-97, 112. Diakses dari: http://
angka kejadian demam tifoid di Palu.
39 Ni Putu Dea Pawitri Handayani & Diah Mutiarasari, Karakteristik Usia, Jenis Kelamin ...
MEDIKA TADULAKO, Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol. 4 No. 2 Mei 2017

www.
lib.unnes.ac.id/18354/1/6450408002
7. Tamsuri, A. (2007). Tanda-tanda vital
suhu tubuh. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC
8. Rampengan. (2008). Penyakit infeksi
tropik pada anak. Jakarta: Penerbit
Buku Kedokteran EGC
9. Kementerian Kesehatan. (2006).
Pedoman pengendalian demam tifoid.
Jakarta: Kemenkes
10. RSU Anutapura. (2009). Standar
Pelayanan Medis RSU Anutapura.
Palu: Rumah Sakit Umum Anutapura
Palu
11. Pathak, R., Sharma, A., Khanal, A.,
2010. Enteric fever with severe
pancytopenia in a four year girls.
Journal Nepal Medical Association
[cited 2014 Jul 11]; 49(4): 314.
Diakses dari:
www.jnma.com.np/jnma/index.php/jn
ma/article/viewFile/68/425
12. Getta, A. A., 2010. The Role of the
Bone Marrow Study in Typhoid
Fever with Pancytopenia. Zanco
Journal Medical Science [cited 2014
Jul 11]; 14(3): 38. Diakses dari:
www.zjms-
hmu.org/files/articles/230211034342
13. Arifin, S., Hartoyo, E., Srihandayani,
D., 2009. Hubungan tingkat demam
dengan hasil pemeriksaan
hematologi pada penderita demam
tifoid. Jurnal Universitas Lambung
Mangkurat [cited 2013 Okt 21];
1(1): 14. Diakses dari:
https://lib.atmajaya.ac.id/default.a
spx?tabID=61&src=a&id=253293

40 Ni Putu Dea Pawitri Handayani & Diah Mutiarasari, Karakteristik Usia, Jenis Kelamin ...

You might also like