You are on page 1of 9

HALAMAN PENGESAHAN

Jurnal dengan Judul

ANALISIS KANDUNGAN LOGAM KADMIUM PADA LIPSTIK LOKAL


YANG TEREGISTRASI DAN TIDAK TEREGISTRASI BADAN
PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN (BPOM) SERTA TINGKAT
PENGETAHUAN DAN SIKAP KONSUMEN TERHADAP LIPSTIK YANG
DIJUAL DI PASAR PETISAH KOTA MEDAN TAHUN 2018

Yang disiapkan Oleh

NADIA NOVIYANTY
NIM :141000497

Disahkan oleh:
Komisi Pembimbing Skripsi

Pembimbing

Dra. Nurmaini M.K.M, Ph.D


NIP.196505011992032001
ANALISIS KANDUNGAN LOGAM KADMIUM PADA LIPSTIK LOKAL
YANG TEREGISTRASI DAN TIDAK TEREGISTRASI BADAN
PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN (BPOM) SERTA TINGKAT
PENGETAHUAN DAN SIKAP KONSUMEN TERHADAP LIPSTIK YANG
DIJUAL DI PASAR PETISAH KOTA MEDAN TAHUN 2018

Nadia Noviyanty1, Nurmaini2


1
Mahasiswa Departemen Kesehatan Lingkungan FKM USU
2
Staf Pengajar Departemen Kesehatan Lingkungan FKM USU
Jl. Universitas No. 21 Kampus USU Medan, 20155
Email: nadianovianti92@gmail.com

ABSTRACT

Lipstick is cosmetic product that have been most commonly used. The
content of heavy metals such as cadmium in cosmetics is not justified. Cadmium is
a common contaminant found in various cosmetic products. Cadmium in lipstick
goes in to the body through mouth, absorbed through skin, and respiratory.
Knowledge and attitudes of consumer will shape consumer action in choosing a
lipstick product which is safe to use.
The aim of this study is to determine the content and level of cadmium
(Cd) on lipstick, to determine the level of knowledge and attitudes of consumers
towards local lipstick registered and unregistered by the Food and Drug
Supervisory Agency (BPOM).
This study was conducted at Petisah Market Medan. It was a descriptive
research which the population of consumers are all the consumer who bought
lipsticks in the location of research. The sample of consumer was 30 consumer
respondents. Consumer samples were taken by accidental sampling method. Data
for this study were obtained descriptively in tables and narrative.
The study found that 10 samples of local lipstick registered and
unregistered by BPOM and sold at Petisah Market Medan after being tested
turned out to contain cadmium in a range of 2,16 - 2,66 mg/kg. The content is still
satisfying the requirements according to the regulations of BPOM that is < 5
mg/kg. The level of consumer knowledge on lipstick at Petisah Market in Medan
consists of moderate knowledge (46,7%) and good knowledge (53,3%). While the
category of consumer attitudes toward lipstick at Pasar Petisah Medan consist of
good attitude (30,0%) and moderate attitude (70,0%).
It was concluded that all the sample of lipsticks contained cadmium but
still at safe limits. It is recommended that BPOM RI to provide more information
and education about lipstick contained cadmium to the public, it is hope that to
consumers will be more selective and pay attention to the security statement and
registration number when choosing lipstick to be used.

Keyword : Cadmium (Cd), Registered and Unregistered Local Lipstick,


Knowledge and Attitude of Consumer

1
PENDAHULUAN kosmetik impor ilegal di wilayah
Seiring perkembangan Indonesia. Selain itu, BPOM juga
zaman, kosmetik seolah menjadi menemukan 11.457 pieces kosmetik
kebutuhan primer bagi sebagian lokal dan 5.900 pieces kosmetik
kaum wanita. Bentuk kosmetik impor yang mengandung bahan
semakin praktis dan mudah berbahaya dengan nilai keekonomian
digunakan. Bahan yang dipakai mencapai lebih dari 20,5 miliar
dalam kosmetik, dahulu diramu dari rupiah (BPOM, 2017).
bahan-bahan alami yang terdapat Berdasarkan hasil penelitian
disekitar, tetapi sekarang kosmetik Yatimah (2014), logam berat
dibuat manusia tidak hanya dari kadmium terdeteksi pada semua
bahan alami tetapi juga bahan sampel lipstik teregistrasi dan tidak
sintetik untuk maksud meningkatkan teregistrasi BPOM yang bewarna
kecantikan. Keinginan manusia coklat gelap (dark brown) dan merah
untuk menjadi cantik ataupun muda terang (shocking pink). Dari 16
tampan adalah faktor utama yang sampel, ditemukan kadar kadmium
mendorong manusia menggunakan tertinggi pada sampel lipstik
kosmetik. Kosmetik tidak hanya teregistrasi warna coklat gelap
digunakan untuk fungsi estetika, dengan kadar 3,23 mg/kg dan lipstik
akan tetapi berperan dalam teregistrasi warna merah muda
penyembuhan dan perawatan kulit terang dengan kadar 3,10 mg/kg.
(Tranggono dan Latifah, 2014). Dan berdasarkan penelitian yang
Lipstik adalah produk dilakukan Anggita (2014),
kosmetik yang paling luas digunakan ditemukan konsentrasi kadmium
(Tranggono dan Latifah, 2014). pada lipstik yang beredar di kota
Lipstik adalah pewarna bibir yang Pekanbaru sebesar 0,63 mg/kg.
dikemas dalam bentuk batang padat Peraturan Kepala Badan
(roll up) yang dibentuk dari minyak, Pengawas Obat dan Makanan
lilin, dan lemak. Bagi bibir yang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun
begitu sempit ternyata tersedia 2015 tentang Persyaratan Teknis
berbagai macam kosmetika rias, Bahan Kosmetika disebutkan bahwa
mungkin karena bibir dianggap kadmium dan senyawanya terdapat
sebagai bagian penting dalam dalam daftar bahan yang dilarang
penampilan seseorang. Kosmetika dalam kosmetika. Peraturan Kepala
rias bibir selain untuk merias bibir Badan Pengawas Obat dan Makanan
ternyata disertai juga dengan bahan Republik Indonesia Nomor 17 Tahun
untuk meminyaki dan melindungi 2014 tentang Persyaratan Cemaran
bibir dari lingkungan yang merusak, Mikroba dan Logam Berat dalam
misalnya sinar ultraviolet. Ada Kosmetika, menyatakan bahwa batas
beberapa macam produk kosmetika cemaran kadmium dalam kosmetika
bibir, yaitu lipstik, krim bibir (lip adalah < 5 mg/kg atau < 5 mg/L (5
cream), dan pengkilap bibir (lip bpj).
gloss) (Wasitaatmadja, 1997).
Berdasarkan hasil METODE PENELITIAN
pengawasan post-market BPOM RI Penelitian ini merupakan
bulan Januari hingga Oktober 2017, penelitian survei bersifat deskriptif,
ditemukan 491.667 pieces kosmetik yaitu menganalisa kandungan logam
lokal ilegal dan 756.495 pieces
kadmium pada lipstik lokal yang

2
teregistrasi dan tidak teregistrasi teregistrasi dan tidak teregistrasi dan
BPOM serta tingkat pengetahuan dan angket yang diberikan pada 30
sikap konsumen terhadap lipstik responden di pasar Petisah dapat
dilihat pada tabel berikut:
yang dijual di Pasar Petisah Kota
Medan tahun 2018. Populasi dalam Tabel 1. Hasil Pemeriksaan Logam
penelitian ini adalah konsumen yang Kadmium pada Lipstik Lokal
membeli lipstik di pasar Petisah Kota yang Teregistrasi dan Tidak
Medan. Teknik pengambilan sampel Teregistrasi yang Dijual di Pasar
konsumen sebagai responden dengan Petisah Kota Medan Tahun 2018
Kandungan Baku
metode accidental sampling yaitu No
Kode Merek
Kadmium (Cd) Mutu MS/TMS
Lipstik Lokal
konsumen yang membeli lipstik di (mg/kg) (mg/kg)
pasar Petisah dan pada saat 1 LR-1 2,21 MS
2 LR-2 2,45 MS
penelitian konsumen tersebut berada 3 LR-3 2,23 MS
di lokasi penelitian. Dalam penelitian 4 LR-4 2,19 MS
ini jumlah sampel yang diambil 5 LR-5 2,16 <5 MS
6 LTR-1 2,46 MS
adalah minimal 30 responden. Data 7 LTR-2 2,57 MS
hasil pemeriksaan kandungan logam 8 LTR-3 2,50 MS
9 LTR-4 2,66 MS
kadmium pada lipstik lokal yang
10 LTR-5 2,58 MS
teregistrasi dan tidak teregistrasi
BPOM yang dijual di Pasar Petisah
Dari Tabel 1 di atas
Kota Medan dilakukan di
menunjukkan bahwa semua lipstik
laboratorium dan pengambilan data lokal teregistrasi dan tidak
tingkat pengetahuan dan sikap teregistrasi di pasar Petisah Kota
konsumen tentang lipstik yang dijual Medan mengandung logam kadmium
di Pasar Petisah Kota Medan (Cd). Kisaran kandungan kadmium
dilakukan dengan menggunakan (Cd) yang ditemukan pada lipstik
lokal adalah 2,16-2,66 mg/kg.
kuesioner. Data sekunder diperoleh
dari literatur-literatur perpustakaan
Tabel 2. Distribusi Responden
berkaitan dengan penelitian. Hasil
Berdasarkan Umur
penelitian dianalisis secara deskriptif
No Umur n %
yang disertai dengan tabel, narasi,
dan pembahasan serta diambil 1 16-25 tahun 19 63,3
2 26-35 tahun 6 20,0
kesimpulan. Kemudian hasil
3 36-45 tahun 4 13,3
pemeriksaan tersebut dibandingkan
4 > 45 tahun 1 3,3
dengan Perka BPOM RI No.17/2014 Total 30 100,0
tentang Persyaratan Cemaran Berdasarkan Tabel 2 diketahui
Mikroba dan Logam Berat dalam responden konsumen paling banyak
Kosmetik. yang berumur 16-25 tahun yaitu
sebanyak 19 orang (63,3%),
HASIL DAN PEMBAHASAN responden yang berumur 26-35 tahun
Hasil penelitian yang telah
sebanyak 6 orang (20,0%),
dilakukan pada 10 sampel lipstik
responden yang berumur 36-45 tahun

3
sebanyak 4 orang (13,3%), dan Berdasarkan Tabel 4 dapat
responden yang paling sedikit yaitu diketahui bahwa responden
berumur > 45 tahun adalah sebanyak konsumen yang paling banyak
1 orang (3,3%). adalah yang bekerja sebagai
mahasiswa yaitu sebanyak 14 orang
Tabel 3. Distribusi Responden (46,7%), responden konsumen yang
Berdasarkan Tingkat Pendidikan bekerja sebagai wiraswasta sebanyak
Terakhir 7 orang (23,3%), responden
Tingkat konsumen yang bekerja sebagai ibu
No n %
Pendidikan rumah tangga (IRT) sebanyak 4
1 SMA 19 63,3 orang (13,3%), responden konsumen
2 D3 3 10,0 yang bekerja sebagai pegawai negeri
3 S1 7 23,3 sipil (PNS) sebanyak 3 orang
4 S2 1 3,3 (10,0%), dan responden konsumen
Total 30 100,0 yang paling sedikit bekerja sebagai
Berdasarkan Tabel 3 dapat karyawan yaitu sebanyak 2 orang
diketahui bahwa responden (6,7%).
konsumen yang memiliki tingkat
pendidikan terakhir paling banyak Tabel 5. Kategori Tingkat
adalah tingkat pendidikan SMA yaitu Pengetahuan Konsumen
sebanyak 19 orang (63,3%), Tingkat
No N %
responden yang memiliki tingkat Pengetahuan
pendidikan strata 1 (S1) sebanyak 7 1 Baik 16 53,3
orang (23,3%), responden yang 2 Sedang 14 46,7
memiliki tingkat pendidikan diploma Total 30 100,0
(D3) sebanyak 3 orang (10,0%), dan Dari Tabel 5 didapatkan data
yang paling sedikit adalah responden tingkat pengetahuan baik sebanyak
16 orang atau sebesar 53,3%, dan
yang memiliki tingkat pendidikan
responden dengan pengetahuan
strata 2 (S2) sebanyak 1 orang sedang sebanyak 14 orang (46,7%)
(3,3%). dan tidak ada responden yang
memiliki tingkat pengetahuan buruk.
Tabel 4. Distribusi Responden
Berdasarkan Pekerjaan Tabel 6. Kategori Sikap Konsumen

No Pekerjaan n %
No Sikap n % (%)
1 Mahasiswa 14 46,7
1 Baik 9 30,0
2 Wiraswasta 7 23,3
2 Sedang 21 70,0
3 Karyawan 2 6,7
Total 30 100,0
4 PNS 3 10,0
Dari Tabel 6 diatas
5 Ibu Rumah Tangga 4 13,3 menunjukkan bahwa kategori sikap
Total 30 100,0 responden yang memiliki sikap
sedang ada sebanyak 21 orang

4
(70,0%) dan responden memiliki yang diuji, tidak ada sampel lipstik
sikap baik ada sebanyak 9 orang yang melebihi batas yang ditetapkan
(30,0%). oleh BPOM RI (< 5 mg/kg).
Secara keseluruhan,
PEMBAHASAN kandungan logam kadmium tertinggi
Kandungan Kadmium (Cd) pada pada penelitian ini adalah 2,66
Lipstik Lokal yang Teregistrasi mg/kg. Hasil tersebut tidak berbeda
dan Tidak Teregitrasi Badan jauh dengan kadar kadmium pada
Pengawas Obat dan Makanan lipstik yang didapatkan oleh Yatimah
(BPOM) (2014) dalam penelitiannya yaitu
Lipstik yang diambil menjadi kisaran kadar kadmium dalam
sampel sebanyak 10 sampel lipstik sampel lipstik teregistrasi dan tidak
lokal yang paling banyak dijual di teregistrasi adalah 1,28 - 3,23 mg/kg.
pasar Petisah, terdiri dari 5 lipstik Berbeda dengan hasil penelitian yang
yang teregistrasi dan 5 lipstik yang dilakukan Sitorus (2016), sampel
tidak teregistrasi, dalam penelitian merupakan lipstik yang dijual di
ini semua lipstik yang diteliti Pasar Petisah Kota Medan
berbentuk stik. Logam berat mengandung kadmium dengan
kadmium pada semua sampel kisaran 0,011 - 0,016 mg/kg.
dianalisa dengan metode Berdasarkan penelitian yang
Spektrofotometri Serapan Atom dilakukan Nourmoradi, et al. (2013)
(SSA). Lipstik lokal adalah lipstik pada 50 sampel lipstik yang dijual di
buatan dalam negeri yang juga pusat pasar kosmetik di Iran hasilnya
banyak digemari konsumen selain menunjukkan lipstik mengandung
lipstik buatan luar atau impor. Salah kadmium dengan kisaran 4,08 -
satu keunggulan lipstik lokal yaitu 60,20 mg/kg. Penelitian Jouibari et
memiliki harga yang terjangkau dan al. (2017) menunjukkan bahwa
memiliki kualitas yang baik. terdapat kandungan kadmium pada
Logam berat kadmium 12 merek lipstik yang berbeda
terdeteksi pada semua sampel lipstik dengan kisaran 0,025 - 0,068 mg/kg.
lokal yang teregistrasi maupun yang
tidak teregistrasi BPOM. Kisaran Tingkat Pengetahuan Konsumen
kandungan kadmium (Cd) yang Berdasarkan analisa data
ditemukan pada sampel lipstik yang dilakukan dapat diketahui
adalah 2,16 - 2,66 mg/kg. Tidak ada bahwa seluruh konsumen yang ada di
perbedaan signifikan kadar kadmium Pasar Petisah memiliki tingkat
pada seluruh kode merek lipstik lokal pengetahuan yang sama. Dimana
yang teregistrasi dan tidak konsumen memiliki tingkat
teregistrasi. Berdasarkan Perka pengetahuan dalam kategori baik
BPOM RI No.17/2014 tentang (53,3%) dan sedang (46,7%)
Persyaratan Cemaran Mikroba dan terhadap lipstik.
Logam Berat dalam Kosmetika, Tingkatan pengetahuan
dinyatakan bahwa batas cemaran responden terhadap lipstik dengan
kadmium dalam kosmetika adalah <5 persentase terbesar pada kategori
mg/kg atau 5mg/L (5 bpj). Hasil uji baik. Namun, masih terdapat
kandungan logam berat kadmium beberapa responden konsumen yang
(Cd) pada sampel lipstik tingkat pengetahuannya berada pada
menunjukkan bahwa dari 10 sampel kategori sedang. Kurangnya

5
informasi merupakan faktor penting agar tidak salah dalam memilih
yang menyebabkan tidak baiknya lipstik untuk digunakan.
pengetahuan konsumen terhadap
lipstik. Adanya sumber informasi Sikap Konsumen
tentang lipstik dapat meningkatkan Berdasarkan analisa data pada
pengetahuan konsumen. Informasi sikap konsumen, diperoleh yaitu
mengenai keberadaan logam konsumen memiliki sikap dalam
kadmium di dalam lipstik dan kategori baik (30,0%) dan sedang
bahayanya bagi kesehatan perlu (70,0%). Hal ini menunjukkan
diberikan kepada konsumen karena bahwa masih kurangnya pemahaman
masih banyak konsumen yang belum konsumen mengenai kadmium pada
pernah mendapatkan informasi lipstik.
mengenai kadmium pada lipstik Menurut Azwar (2005), sikap
Menurut Notoadmodjo terbentuk terutama atas dasar
(2010), pengetahuan terdiri dari 6 kebutuhan yang kita miliki dan
tingkatan yaitu tahu (know), informasi-informasi yang kita terima
memahami (comprehension), mengenai hal-hal tertentu. Satu per
aplikasi (aplication), analisis tiganya merupakan faktor terkait
(analysis), sintesis (synthesis) dan yang berperan dalam pembentukan
evaluasi (evaluation). Dengan sikap, adalah kelompok orang
pengetahuan yang baik maka tersebut berada di dalamnya.
seseorang akan mudah untuk Menurut Notoadmodjo (2007), sikap
mengartikan, memahami, mempunyai 3 komponen pokok
menganalisa, mensintesis masalah yaitu: kepercayaan (keyakinan), ide
dan membuat keputusan yang benar- dan konsep terhadap suatu objek,
benar secara objektif. Tingkat kehidupan emosional atau evaluasi
pengetahuan yang baik juga terhadap suatu objek, kecenderungan
dipengaruhi oleh pendidikan yang untuk bertindak. Ketiga komponen
cukup tinggi, usia, dan sumber tersebut secara bersama-sama
informasi. Menurut Mubarak membentuk sikap yang utuh.
(2007), pengetahuan merupakan Menurut Notoadmodjo
hasil dari mengingat suatu hal, (2010), sikap memiliki berbagai
termasuk mengingat kembali tingkatan sama halnya dengan
kejadian yang pernah dialami baik pengetahuan yaitu menerima,
secara sengaja maupun tidak sengaja merespon, menghargai, bertanggung
dan terjadi setelah orang melakukan jawab. Berdasarkan hasil penelitian
kontak atau pengamatan terhadap dapat dijelaskan bahwa sikap yang
suatu objek tertentu. dimiliki responden konsumen yang
Salah satu kosmetik yang memiliki sikap dalam kategori
sering digunakan oleh wanita adalah sedang dapat dikatakan masih pada
lipstik. Tetapi beberapa lipstik telah tingkatan menghargai namun belum
ditemukan tercemar bahan berbahaya dapat bertanggung jawab sehingga
yaitu logam berat kadmium. memungkinkan konsumen
Sehingga penting bagi konsumen melakukan tindakan yang kurang
untuk lebih menambah wawasan dan baik. Sedangkan sikap konsumen
memperkaya diri dengan informasi yang kategori baik dapat dikatakan
yang berhubungan dengan sudah berada pada tingkatan
keberadaan kadmium pada lipstik menerima, merespon, menghargai

6
dan bertanggung jawab terhadap konsumen yang memiliki sikap
semua jawaban dan tindakan yang dalam kategori baik sebanyak 9
akan dilakukan setelah mendapatkan orang (30,0%) dan yang
informasi dari pertanyaan-pertanyaan memiliki sikap dalam kategori
yang diberikan. Sehingga pada sedang sebanyak 21 orang
akhirnya, berdasarkan sikap yang (70,0%).
baik tersebut, konsumen bisa lebih
teliti dan berhati-hati lagi dalam Saran
memilih lipstik yang akan 1. BPOM RI sebaiknya
digunakan. memberikan informasi dan
edukasi lebih banyak tentang
KESIMPULAN DAN SARAN lipstik teregistrasi dan tidak
Kesimpulan teregistrasi yang mengandung
1. Berdasarkan hasil pemeriksaan kadmium kepada masyarakat
pada 10 sampel lipstik yang sehingga konsumen dapat lebih
dilakukan di laboratorium berhati-hati memilih lipstik yang
ditemukan seluruh sampel lipstik akan mereka gunakan dan dapat
yang teregistrasi dan yang tidak terhindar dari gangguan
teregistrasi BPOM yang dijual di kesehatan yang diakibatkan
Pasar Petisah Kota Medan logam kadmium.
mengandung logam kadmium. 2. Bagi konsumen agar lebih
2. Kadar logam kadmium pada 10 selektif dalam memilih produk
sampel lipstik dengan kode lipstik, memperhatikan
merek LR-1 sebesar 2,21 mg/kg, keterangan keamanan pada
LR-2 sebesar 2,45 mg/kg, LR-3 produk lipstik, dan mengecek
sebesar 2,23 mg/kg, LR-4 nomor registrasi lipstik pada
sebesar 2,19 mg/kg, LR-5 website resmi BPOM RI.
sebesar 2,16 mg/kg, LTR-1 3. Bagi Dinas Kesehatan sebaiknya
sebesar 2,46 mg/kg, LTR-2 lebih mengawasi peredaran
sebesar 2,57 mg/kg, LTR-3 lipstik yang beredar di Pasar
sebesar 2,50 mg/kg, LTR-4 Petisah kota Medan.
sebesar 2,66 mg/kg, LTR-5 4. Bagi peneliti lain, agar
sebesar 2,58 mg/kg. Kesepuluh melakukan penelitian mengenai
lipstik tersebut masih berada di kandungan logam kadmium
bawah batas maksimum yang yang terdapat di dalam jenis
diperbolehkan oleh BPOM RI kosmetik lain yang teregistrasi
yaitu < 5 mg/kg atau 5 mg/L (5 dan tidak teregistrasi BPOM RI.
bpj).
3. Tingkat pengetahuan konsumen DAFTAR PUSTAKA
terhadap lipstik di Pasar Petisah Anggita, U., 2014. Estimasi
Kota Medan terdiri dari Kandungan Kadmium dalam
konsumen yang memiliki Produk Kosmetik. Jurnal
pengetahuan sedang sebanyak Online. Pekanbaru : Fakultas
14 orang (46,7%) dan Matematika dan Ilmu
pengetahuan baik sebanyak 16 Pengetahuan Alam Bina
orang (53,3%). Sikap konsumen Widya.
terhadap lipstik di Pasar Petisah
Kota Medan terdiri dari

7
Azwar, S., 2005. Sikap Manusia, ______________, 2010. Promosi
Teori dan Pengukurannya. Kesehatan Teori dan
Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Aplikasi. Jakarta : Rineka
Cipta.
Badan Pengawas Obat dan Makanan
RI, 2014. Peraturan Kepala Nourmoradi, H., Foroghi,
Badan Pengawas Obat dan Farhadkhani, Vahid
Makanan Republik Indonesia Dastjerdi, 2013. Assessment
Nomor 17 Tahun 2014 of Lead and Cadmium Levels
tentang Persyaratan Cemaran in Frequently Used Cosmetic
Mikroba dan Logam Berat Products in Iran. Iran :
dalam Kosmetika. Jakarta. Hindawi Publishing. Journal
of Environmental and Public
______________________________ Health, vol. 2013: 1- 5.
_, 2015. Peraturan Kepala
Badan Pengawas Obat Dan Sitorus, M. R., 2016. Analisis
Makanan Republik Indonesia Kandungan Timbal (Pb) dan
Nomor 18 Tahun 2015 Kadmium (Cd) pada Lipstik
Tentang Persyaratan Teknis secara Spektrofotometri
Bahan Kosmetika. Jakarta. Serapan Atom (SSA). Skripsi.
Medan : Fakultas Farmasi
______________________________ Universitas Sumatera Utara.
_, 2017. “Siaran Pers BPOM
RI Dukung Daya Saing Tranggono, R. I., F. Latifah, 2014.
Produk Kosmetik Indonesia”. Buku Pegangan Dasar
www.pom.go.id. Diakses 25 Kosmetologi. Jakarta :
Maret 2018. Sagung Seto.

Jouibari, T. A., Fattahi, Mirzaei, Wasitaatmadja, S. M., 1997.


Sharafi, Ghafari. 2017. Penuntun Ilmu Kosmetika
Determination of Cadmium Medik. Jakarta : Universitas
In Cosmetics From Indonesia (UI-Press).
Kermanshah, Iran By
Graphite Furnace Atomic Yatimah, Y. D., 2014. Analisis
Absorption Spectrometry. Cemaran Logam Berat
Royal Society of Chemistry, Kadmium dan Timbal pada
vol. 41: 11948-11954. Beberapa Merek Lipstik yang
Beredar di Daerah Ciputat
Mubarak, W. I., 2007. Promosi dengan Menggunakan
Kesehatan Sebuah Metode Spektrofotometri Serapan
Pengantar Proses Belajar Atom (SSA). Skripsi. Jakarta
Mengajar dalam Pendidikan. : Fakultas Kedokteran dan
Yogyakarta : Graha Ilmu. Ilmu Kesehatan UIN Syarif
Hidayatullah.
Notoadmodjo, S., 2007. Promosi
Kesehatan dan Ilmu Perilaku.
Jakarta : Rineka Cipta.

You might also like