You are on page 1of 12

Pengaruh Pelaksanaan Strategi Pemasaran Terhadap Minat Pasien Pada Rumah Sakit

Syafira Pekanbaru

Oleh:
Riki Riduansyah Rambe1 & Meizy Heriyanto2

rickyrambe@gmail.com
1
Mahasiswa Program Studi Administrasi Bisnis FISIP Universitas Riau
2
Dosen Program Studi Administrasi Bisnis FISIP Universitas Riau
Kampus Bina Widya KM 12,5 Simpang Baru Panam Pekanbaru 2829
Abstract

Strategy of Marketing is a series of goals and target, policies and rules that give
direction to effort marketing of company from time to time, in each generation and reference
and also its location, especially as response of company in the face of environmental change
and the state of competition. Interest of patients grow as a motive based on these attributes
in accordance with the wishes and needs in using service, based on this, the company should
be appropriate to design a strategy of marketing to attract the interest of the consumers
themselves to be interested in the products of services offered, so that if consumers have an
interest in the product there will be decision to buy the product.
This research was conducted at Hospital Syafira Pekanbaru. Lokated at Jendral
Sudirman street, No. 134, Pekanbaru. The purpose of this Research was conducted to
determine the effect of the implementation of the marketing strategy of the interst of patient in
Hospitals of Syafira Pekanbaru.
In this research, the methodology used is descriptive and quantitative with SPSS
program, whice samples used were patient of Hospitals Syafira Pekanbaru and as source of
information is the HRD, Front of Office and Marketing manager. To determine the sample
using the formula Slovin, method of sampling by accidental sampling. Techniques of
collecting data is through interview, observation and quesioner.
From the results analyse of data that includes the test of validity, reability, and simple
linear regression, implementation of marketing strategy in this research include both 7
component of the product, price, place, promotion, people, process, physical environment.
Each has indicators that are interrelated and positive effect on the interest of patiens in
Hospitals of Syafira Pekanbaru.

Keyword: Marketing Strategy, Interest of Patient

I. PENDAHULUAN Perkembangan rumah sakit di


1. Latar Belakang indonesia dari sisi pertumbuhan jumlahnya
Dunia kesehatan di Indonesia saat ini di Indonesia terus meningkat dalam kurun
berkembang sangat pesat, hal ini dapat waktu beberapa tahun terakhir. Industri
dilihat dari jumlah rumah sakit yang ada rumah sakit mengalami perkembangan
saat ini di Indonesia terus bertambah. cukup pesat seiring di tertibkannya
Penambahan rumah sakit tidak hanya di berbagai peraturan dan perundang-
kota-kota besar, tetapi juga sampai ke undangan yang mendukung iklim investasi
pelosok wilayah Indonesia.

Jom FISIP Volume 2 No.1 Februari 2015 Page 1


dan menciptakan kondisi bisnis dan jasa perkembangan teknologi untuk menunjang
rumah sakit yang lebih baik. pelayanan rumah sakit itu sendiri.
Aktifnya para pelaku bisnis dalam Dengan semakin kuatnya persaingan
berinvestasi di industri rumah sakit di dalam menjaring pangsa pasar, perusahaan
tanah air seiring sejalan dengan upaya dituntut untuk harus mampu mengetahui
pemerintah menyediakan jasa layanan apa yang menyebabkan timbul minat dari
kesehatan kepada masyarakat. Hal ini yang konsumen pada produk tertentu, kemudian
menjadi pemicu bermunculannya rumah berusaha untuk dapat memenuhinya.
sakit swasta baru dalam kurun waktu Pimpinan perusahaan harus peka terhadap
beberapa tahun terakhir. Data perubahan dan perkembangan perilaku
pertumbuhan rumah sakit di Indonesia konsumen. Sehingga dapat membuat
menurut versi resmi pemerintah dalam strategi pemasaran yang tepat untuk
profil kesehatan indonesia 2010 memasarkan produknya sehingga akan
menunjukkan, hingga 2013 jumlah rumah memberikan suatu ketertarikan kepada
sakit di Indonesia telah mencapai lebih konsumen dalam keputusan pembeliannya.
dari 2000 rumah sakit dengan kepemilikan Keputusan pembelian yang dilakukan
beragam. Angka ini meningkat 255 unit konsumen merupakan tujuan utama
dari data tahun 2005 yang jumlahnya perusahaan dalam memasarkan produknya,
mencapai 1.268, jumlah rumah sakit sehingga akan memberikan keuntungan
umum (RSU) mencapai 1.202 unit rumah dan akan membuat perusahaan dapat
sakit khusus (RSK) berjumlah 321 unit. bertahan dari persaingan yang ada.
Bila melihat perkembangan sejak tahun Di Pekanbaru saat ini telah banyak
2005 sampai dengan 2013, maka terjadi bermunculan perusahaan jasa kesehatan
peningkatan cukup signifikan baik pada rumah sakit dengan berbagai fasilitas serta
jumlah rumah sakit umum maupun rumah pelayanannya. Berkembangnya bisnis
sakit khusus. Rumah sakit umum yang di rumah sakit ini seiring dengan semakin
kelola pihak swasta tampak mengalami membaiknya kondisi ekonomi di Provinsi
pertumbuhan paling pesat pada kurun Riau sehingga menarik minat investor
waktu 2008-2013. Jika pada 2005 hanya menanamkan modalnya di Riau khususnya
terdapat 273 rumah sakit khusus. Pada di Kota Pekanbaru.
2013 telah ada 481 rumah sakit khusus di Disamping itu dengan
Indonesia (http://dikamed.com). berkembangnya bisnis rumah sakit di
Rumah sakit merupakan suatu Pekanbaru, akan menyebabkan tingkat
organisasi yang memberikan pelayanan persaingan terutama dalam pemasarannya.
jasa yang memiliki keunikan tersendiri Ini merupakan salah satu permasalahan
karena selain mempunyai misi sosial, juga yang harus dihadapi para pimpinan rumah
harus menjalankan fungsi bisnisnya agar sakit. Demikian hal nya dengan Rumah
dapat tumbuh dan berkembang. Sakit Syafira tidak terlepas dari persaingan
Perkembangan pengelolaan rumah sakit, ini khususnya persaingan antar rumah sakit
baik dari aspek manajemen maupun di Kota Pekanbaru.
operasional sangat dipengaruhi oleh Rumah Sakit Syafira Pekanbaru
berbagai tuntutan baik lingkungan adalah salah satu Rumah Sakit Khusus
eksternal maupun internal. Tuntutan Bedah dan Kebidanan Syafira Pekanbaru
eksternal antara lain adalah rumah sakit yang terletak cukup strategis didaerah
dituntut untuk memberikan pelayanan pertokoan pusat kota, yaitu di jalan
yang bermutu dan biaya pelayanan yang Jenderal Sudirman No. 134 Pekanbaru.
terkendali yang berujung pada kepuasan Dalam memasarkan jasanya Rumah Sakit
pasien. Sedangkan tuntutan dari pihak Syafira Pekanbaru mempunyai beberapa
internal antara lain adalah memberikan pesaing. Semakin tingginya persaingan
kesejahteraan untuk staf dan tentu dibutuhkan pelaksanaan strategi

Jom FISIP Volume 2 No.1 Februari 2015 Page 2


pemasaran yang baik dengan segmen yang Pekanbaru ini penulis tertarik untuk
telah dipilih oleh rumah sakit yang mengadakan penelitian dengan judul :
bersangkutan. “PENGARUH PELAKSANAAN
Rumah sakit Syafira Pekanbaru STRATEGI PEMASARAN
ternyata belum juga mampu untuk TERHADAP MINAT PASIEN PADA
mencapai target kunjungan pasien dalam RUMAH SAKIT SYAFIRA
kurun waktu 3 (tiga) tahun terakhir. Hal ini PEKANBARU”
dapat dilihat dengan tidak tercapainya
realisasi kunjungan pasien setiap tahunnya. 2. Perumusan Masalah
Untuk mengetahui perkembangan Rumah Sakit adalah perusahaan jasa
kunjungan pasien setiap tahun pada yang mencari keuntungan sebesar-
Rumah Sakit Syafira Pekanbaru dapat besarnya dengan cara meningkatkan
dilihat pada tabel dibawah ini : kunjungan rawat pasien demi
Tabel I.2 kelangsungan perusahaannya. Untuk itu
Perkembangan Tingkat Pasien Rawat rumah sakit harus mampu
Inap pada Rumah Sakit Syafira mengoptimalkan segenap sumber daya
Pekanbaru Tahun 2011-2013 yang dimilikinya guna mencapai tujuan
Tahun Target Realisasi Persentase tersebut, salah satu usaha yang bisa
Pasien Pasien (%) dilakukan oleh perusahaan dengan
2011 10.000 8.821 88,21 melakukan kegiatan strategi
2012 11.000 10.331 93,91 pemasarannya.
2013 12.000 11.052 92,10 Tingginya tingkat pengunjung pasien
Sumber : Rumah Sakit Syafira Pekanbaru, yang dicapai oleh rumah sakit sangat
2014 mempengaruhi terhadap keuntungan yang
Dilihat dari tabel diatas dapat dilihat diperoleh perusahaan. Tetapi jika setiap
bahwa kunjungan pasien rawat inap tahun tidak mencapai target kunjungan
Rumah Sakit Syafira Pekanbaru dalam 3 pasien, maka akan mengganggu
(tiga) tahun tidak mencapai target kelancaran usaha, akibatnya akan
kunjungan pasien. Diduga karena merugikan perusahaan.
pelaksanaan strategi pemasaran yang tidak Dari uraian tersebut, dalam penelitan
efektif. ini penulis merumuskan masalah yaitu :
Tabel I.3 “Bagaimana Pengaruh Pelaksanaan
Perkembangan Tingkat Pasien Rawat Strategi Pemasaran Terhadap Minat
Jalan pada Rumah Sakit Syafira Pasien Rumah Sakit Syafira Pekanbaru
Pekanbaru Tahun 2011-2013 ?”
Tahun Target Realisasi Persentase
Pasien Pasien (%) 3. Tujuan Dan Manfaat Penelitian
2011 40.000 32.701 81,75 Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :
2012 45.000 44.690 99,21 a. Untuk mengetahui pelaksanaan
2013 50.000 49.836 99,67 strategi pemasaran yang dilakukan
Sumber : Rumah Sakit Syafira Pekanbaru, oleh Rumah Sakit Syafira
2014 Pekanbaru.
Berdasarkan tabel diatas dapat b. Untuk mengetahui minat pasien pada
dilihat bahwa kunjungan pasien rawat Rumah Sakit Syafira Pekanbaru.
jalan Rumah Sakit Syafira Pekanbaru c. Untuk mengetahui pengaruh
dalam 3 (tiga) tahun tidak mencapai target pelaksanaan strategi pemasaran
kunjungan pasien. Diduga juga karena terhadap minat pasien Rumah Sakit
terdapat pelaksanaan strategi pemasaran Syafira Pekanbaru .
yang tidak efektif. Melihat kondisi yang Adapun manfaat dari penelitian ini adalah
ditemukan pada Rumah Sakit Syafira :

Jom FISIP Volume 2 No.1 Februari 2015 Page 3


a. Bagi Perusahaan kecakapan dan sumber daya suatu
Sebagai masukan bagi perusahaan organisasi untuk mencapai sasarannya
berkaitan dengan kajian yang melalui hubungan yang efektif dengan
peneliti sampaikan. lingkungan dalam kondisi yang paling
b. Bagi Peneliti menguntungkan.
1) Untuk menambah wawasan bagi Agar tujuan perusahaan untuk hidup
peneliti sendiri. dan berkembang sepanjang masa dapat
2) Untuk mendapatkan sumbangan tercapai, maka perusahaan harus berusaha
pemikiran dalam rangka untuk mempertahankan dan meningkatkan
pengembangan dan penerapan keuntungan atau laba dari perusahaan.
ilmu pemasaran. Strategi Pemasaran pada dasarnya
c. Bagi Peneliti Lain dan Pembaca adalah rencana yang menyeluruh, terpadu
1) Sebagai rujukan untuk dan menyatu dibidang pemasaran, yang
penelitian selanjutnya dalam memberikan panduan tentang kegiatan
meneliti mengenai pelaksanaan yang akan dijalankan untuk dapat
strategi pemasaran di Rumah tercapainya tujuan pemasaran suatu
Sakit dengan permasalahan yang perusahaan. Dengan kata lain, strategi
sama. pemasaran adalah serangakaian tujuan dan
2) Sebagai masukan kepada sasaran, kebijakan dan aturan yang
mahasiswa maupun pihak-pihak memberi arah kepada usaha-usaha
yang berkepentingan dalam pemasaran perusahaan dari waktu ke
menambah wawasan dan waktu, pada tiap tingkatan dan acuan serta
keilmuan khususnya lokasinya, terutama sebagai tanggapan
menyangkut tentang strategi perusahaan dalam menghadapi lingkungan
pemasaran pada rumah sakit. dan keadaan persaingan yang berubah
(Assauri, 2002).
II. TINJAUAN TEORITIS Menurut Lovelock,Wirtz, dan
Strategi Pemasaran Mussry (2012), 4P untuk pemasaran
Pemasaran merupakan suatu barang tidak cukup untuk mengatasi isu
kegiatan yang luas, bukan hanya meliputi yang timbul dalam pemasaran jasa dan
segala soal jual beli atau tukar menukar harus diadaptasi dan diperluas. Karena itu
antara beberapa jenis barang, tetapi juga perlu memperluas bauran pemasaran
meliputi segala kegiatan ekonomi, mulai dengan menambahkan P yang
dari produsen ke konsumen. diasosiasikan dengan pengantar jasa yaitu
Tujuan pemasaran adalah process (proses), physical environment
mengetahui dan memahami pelanggan (lingkungan fisik), dan people (orang).
sedemikian rupa sehingga produk atau jasa Secara kolektif, keseluruhan tujuh elemen
itu cocok dengan pelanggan. Pemasaran dari pemasaran jasa menunjukkan unsur-
hendaknya menghasilkan seseorang unsur yang dibutuhkan untuk menciptakan
pelanggan yang siap untuk membeli. strategi yang layak dalam memenuhi
kebutuhan pelanggan sekaligus
Strategi Pemasaran merincikan pasar menghasilkan laba dalam pasar yang
target dan bauran pemasaran (marketing kompetitif.
mix) yang berkaitan. Strategi pemasaran
adalah “gambar besar” yang Minat Beli
memperlihatkan hal-hal yang akan Setiap perusahaan selalu mempunyai
dilakukan perusahaan dalam pasar tertentu. sasaran yang sama dengan perusahaan
(McCartry dan Perreault : 1996) yaitu menarik konsumen untuk
Sedangkan menurut Salusu (2000) menggunakan produk yang ditawarkan
strategi adalah suatu seni menggunakan oleh perusahaan tersebut dengan begitu

Jom FISIP Volume 2 No.1 Februari 2015 Page 4


perusahaan dapat mencapai volume Area ini mencakup dimana tahap
penjualan, penguasa pasar, kembalinya konsumen mulai timbul perasaan
modal yang ditanamkan dalam jangka suka dan yakin akan produk yang
waktu tertentu. disukainya, setelah itu produk
Menurut Kotler (1995) minat adalah tersebt akan dikonsumsi. Area
: dimana minat atau keinginan adalah Afektif meliputi :
suatu respon efektif atau proses merasa - Kesukaan (Liking)
atau menyukai suatu produk tapi belum Apabila pasar sasaran sudah
melakukan keputusan untuk membeli. mengenal dan tahu akan produk,
Bahwa minat/keinginan merupakan wujud lalu bagaimana tanggapan mereka
dari kebutuhan menggunakan konsep mengenai produk tersebut? Apakah
kebutuhan dan minat atau keinginan secara mereka berminat atau tidak pada
bergantian, sehingga keduanya tidak dapat produk tersebut?
dipisahkan, pengaruh psikologis dan diri - Pilihan (Preference)
konsumen. Jika target sasaran menyukai
Menurut McCarthy dan Perreault produk namun tidak menempatkan
(1995), Minat adalah : Minat atau pada posisi yang terutama dan
keinginan (Wants) “kebutuhan” yang masih membandingkan dengan
terkondisi (dipelajari) selama kehidupan produk lain. Maka konsumen perlu
seseorang. preferensi terhadap produk untuk
Tahapan responden dalam model menempatkan produk-produk yang
Hierarchy of Effect (Kotler, 2003) terdiri lain.
dari 3 area yaitu : - Keyakinan (Conviction)
a. Area Kognitif (Cognitive Area) Bila saja pasar sasaran sudah
Area ini adalah area dimana menempatkan produk diposisi
konsumen baru menyadari akan penting dan menjadikan sebagai
keberadaan suatu produk kemudian produk pilihan tetapi belom
konsumen mulai mengetahui dan berkeyakinan yang pasti. Biasanya
mengerti fungsi dari produk jika konsumen sudah yakin akan
tersebut area meliputi : produk dan puas akan produk
- Kesadaran (Awareness) tersebut maka secara otomatis
Apabila pasar sasaran belum perusahaan memperoleh promo
mengenal suatu produk, maka gratis melalui komunikasi dari
perusahaan perlu melakukan mulut kemulut yang dilakukan oleh
promosi supaya pasar sasaran konsumen.
mengenal dan sadar bahwa produk c. Area Tindakan (Behavior Area)
tersebut ada. Hal ini sangat Area ini merupakan area tahap
diperhatikan untuk memprosikan akhir konsumen yaitu konsumen
produk-produk baru. akan mulai melakukan pembelian.
- Pengetahuan (Knowledge) Area meliputi :
Bisa saja pasar sasaran kenal - Pembelian (Purchase)
produk yang ditawarkan tetapi Pada tahap ini adalah tahap akhir
sedikit informasi yang diketahui dalam proses. Pada akhirnya
oleh konsumen mengenai produk konsumen sudah mengenal produk
tersebut. Maka dari itu perusahaan dan tahu tentang produk, lalu
harus membuat promosi yang lebih berminat untuk menjadikan produk
informatif untuk mengenalkan sebagai pilihan dan membeli
lebih dekat tentang produk itu produk pada saat yan tepat.
kepada konsumen. Pada kebanyakan orang, perilaku
b. Area Afektif (Effective Area) pembelian konsumen seringkali diawali

Jom FISIP Volume 2 No.1 Februari 2015 Page 5


dan dipengaruhi oleh banyaknya pasien yang telah mengunjungi Rumah
rangsangan (stimuli) dari luar dirinya, Sakit Syafira Pekanbaru. Untuk
baik berupa rangsangan pemasaran menentukan ukuran besarnya sampel maka
maupun rangsangan dari lingkungannya. dapat menggunakan rumus Slovin:
Rangsangan tersebut kemudian diproses N
dalam diri sesuai dengan karakteristik =
1 + N. e
pribadinya, sebelum akhirnya diambil Dimana :
keputusan pembelian. Karakteristik pribadi n = Ukuran Sampel
konsumen yang dipergunakan untuk N = Ukuran Populasi
memproses rangsangan tersebut sangat e = Kelonggaran ketidak telitian
komplek, dan salah satunya adalah karena kesalahan pengambilan
motivasi konsumen untuk membeli. sampel yang masih dapat ditolerir
atau diinginkan dalam penelitian
Teknik Pengukuran ini. (dalam penelitian ini digunakan
Penelitian ini diukur dengan 10% atau 0,01).
menggunakan skala likert (5:4:3:2:1). Skor Dengan demikian jumlah
jawaban responden terhadap pelaksanaan sampel dalam penelitian ini
strategi pemasaran terdiri dari sangat baik, adalah:
cukup baik, baik, kurang baik, dan tidak .
baik. Sedangkan minat pasien yaitu sangat n= = 99, 83
. ,
tinggi, tinggi, sedang, rendah, sangat (di genapkan menjadi 100).
rendah. Dalam penelitian ini adapun
metode pengambilan sampel dalam
III. METODE PENELITIAN penelitian ini menggunakan metode
1. Lokasi Penelitian accidental sampling yaitu penentuan
Penelitian ini dilakukan di wilayah sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa
Pekanbaru dengan objek penelitian yaitu saja yang secara kebetulan bertemu dengan
Rumah Sakit Syafira Pekanbaru yang peneliti dapat digunakan sebagai sampel
berlokasi di jalan Jendral Sudirman No. (yang dirawat di Rumah Sakit Syafira
134, Pekanbaru.Rumah Sakit Syafira Pekanbaru).
Pekanbaru dipilih sebagai lokasi penelitian
karena Rumah Sakit Syafira ini 3. Teknik Pengumpulan Data
mempunyai masalah yaitu minat Teknik pengumpulan data dalam
pengunjung pasien rawat inap dan rawat penelitian ini sebagai berikut:
jalan dalam 3 (tiga) tahun terakhir tidak a. Angket (questioner)
mencapai target. yaitu pengumpulan data dengan
2. Populasi dan Sampel. cara membuat daftar pertanyaan
a. Populasi yang diajukan kepada responden
Merupakan keseluruhan unit atau yang telah ditetapkan sebagai
individu dalam ruang lingkup yang di sampel.
teliti, adapun yang menjadi populasi dalam b. Wawancara (Interview)
penelitian ini adalah pasien rumah Sakit yaitu penelitian melakukan hal
Syafira Pekanbaru. Yang tercatat pasien tanya jawab dengan manajer
diawal tahun 2013 sampai akhir tahun pemasaran (marketing manager)
2013 sebanyak60.888 orang. untuk mendapatkan informasi
b. Sampel tentang strategi pemasaran yang
Merupakan sebagian anggota dari dilakukan oleh Rumah Sakit
populasi yang dipilih dengan Syafira Pekanbaru.
menggunakan prosedur tertentu, sehingga 4. Jenis dan Sumber Data
diharapkan dapat mewakili populasi, yaitu

Jom FISIP Volume 2 No.1 Februari 2015 Page 6


Data yang dikumpulkan terdiri dari n XY   X  Y 
b
n X 2   X 
dua jenis yaitu: 2
a. Data Primer
Data yang diperoleh langsung dari  Y   X    X  XY 
2

a
n  X   X 
responden di lokasi penelitian dan diolah 2 2
agar penulis memperoleh data sesuai
dengan kebutuhan penelitian.
b. Data Sekunder
Data penunjang yang dapat Uji instrumen
mendukung penulisan agar lebih baik.  Uji Validitas
Data sekunder ini dapat berupa laporan- Uji validitas merupakan pernyataan
laporan dari perusahaan yang sudah diolah sejauh mana data yang dirampung pada
atau disusun oleh perusahaan dan ada suatu kuesioner dapat mengukur apa yang
hubungannya dengan permasalahan yang ingin diukur dan digunakan untuk
diteliti. mengetahui kelayakan butir-butir dalam
suatu daftar kuesioner dalam
5. Analisis Data mendefinisikan suatu variabel. Menilai
kevalidan masing-masing butir pertanyaan
Data yang digunakan oleh peneliti adalah dapat dilihat dari corrected item – total
sebagai berikut: correlation masing-masing pertanyaan.
 Analisis Deskriptif Suatu pertanyaan dinyatakan valid jika r
Analisis deskriptif mengemukakan hitung > r tabel. Maka item pertanyaan
data yang masuk dengan cara tersebut valid (Riduwan & Sunarto,2007)
dikelompokkan dalam bentuk tabel, Dengan rumus :
kemudian diberi penjelasan sesuai dengan n XY   X  Y
rxy 
metode deskriptif.
 Analisis Kuantitatif
n X 2 2

  X  . n Y 2   Y 
2

Analisis kuantitatif adalah analisis Keterangan :
yang berhubungan dengan perhitungan rxy = Nilai validitas atau koefisien
statistik. dalam penelitian analisis korelasi
kuantitatif dengan perhitungan statistik X = skor pertanyaan tertentu
dicari dengan program SPSS. (variabel independent)
Y = skor pertanyaan total (variabel
Analisis Regresi Linier Sederhana dependent)
Dalam menganalisis data hasil n = jumlah responden untuk diuji
penelitian ini, maka pada tahap pertama (Umar, 2002)
peneliti melakukan pengujian kuesioner,
yaitu uji validitas dan reabilitas. Untuk  Uji Reabilitas Data
melihat pengaruh pelaksanaan strategi Uji reliabilitas merupakan ukuran
pemasaran terhadap minat pasien suatu kestabilan dan konsistensi responden
digunakan model regresi linier sederhana dalam menjawab hal yang berkaitan
yaitu sebagai berikut: dengan konstruk-konstruk pertanyaan yang
Persamaan regresinya : Y= a+bX merupakan dimensi suatu variabel dan
Dimana : Y =Minat Pasien disusun dalam suatu bentuk kuesioner. Uji
X = Strategi Pemasaran reliabilitas dilakukan dengan uji cronbach
a = Parameter konstanta alpha. Penentuan realibel atau tidaknya
b = Parameter koefisien regresi suatu instrument penelitian dapat dilihat
(Sugiyono,2004) dari nilai alpha dan r tabel nya. Apabila
nilai cronbach alpha > r tabel maka
instrument penelitian tersebut dikatakan

Jom FISIP Volume 2 No.1 Februari 2015 Page 7


reliabel, artinya alat ukur yang digunakan menerangkan variabel terikat. Koefisien
adalah benar. Atau realibilitas suatu determinasi ( ) mempunyai range antara
konstruk variabel dikatakan baik jika 0 sampai (0 < < 1). Semakin besar nilai
memiliki nilai cronbach alpha lebih besar (mendekati 1) maka berarti pengaruh
dari 0,60 (Riduwan & Sunarto,2007). variabel bebas secara serentak dianggap
Dengan Rumus : kuat dan apabila ( ) mendekati nol (0)
 2 k 2 maka pengaruh variabel bebas terhadap
 sx   s j  variabel terikat serentak adalah lemah.
k  j 1 
   Rumus :
k 1 2
sx
 
  bn XY    X  Y 
r2 
n  Y 2   Y 
Keterangan : 2

s 2j = varians skor item ke-j dengan


j= 1,2,....,k
k = banyaknya item yang diujikan
IV. HASIL PENELITIAN
s x2 = varians skor total keseluruhan Mengingat pengumpulan data
item dilakuka dengan menggunakan kusioner,
maka sesugguhnya responde dalam
Pengujian Hipotesis Koefisien Regresi menjawab pernyataan - pernyataan
Pengujian hipotesis koefisien merupakan hal yang sangat penting dalam
regresi bertujuan untuk memastikan penelitian. Sesuai dengan standar
apakah variabel bebas yang terdapat dalam pembuatan instrumen, bahwa sebelum
persamaan regresi secara parsial dan instrumen digunakan sebagai alat uji
simultan berpengaruh terhadap variabel penelitian, maka harus di uji cobakan
terikat. terlebih dahulu. Oleh karena itu, untuk
 Uji Signifikasi Individu (uji t) mengetahui tingkat keandalan atau
Uji t ini dimaksudkan untuk kepercayaan instrumen penelitian ini,
membuktikan kebenaran hipotesis penulis melakukan uji coba kepada 100
penelitian bahwa ada pengaruh yang responden.
signifikan antara variabel X (strategi
pemasaran) dengan varabel Y (minat Uji Validitas
pasien). Uji validitas digunakan untuk
Adapun rumus hipotesis mengukur sah atau valid tidaknya suatu
statistiknya adalah : kuesioner. Uji validitas dilakukan dengan
√ −2 membandingkan nilai r hitung dengan r
= tabel. Jika r hitung ≥ r tabel maka alat
√1 − ukur yang digunakan dinyatakan valid dan
(Husein Umar,2001)
Ha (alternatif) : t hitung> t tabel sebaliknya, jika r hitung < r tabel maka
Ho (nol) : t tabel> t hitung alat ukur yang digunakan tidak valid.
Dimana : Diketahui untuk nilai dalam penelitian ini
Ha: Ada pengaruh antara strategi adalah sebesar 0,197. Diketahui nilai r
pemasaran dengan minat pasien. hitung seluruh item pernyataan variabel ≥
Ho:Tidak ada pengaruh antara 0,197. Artinya adalah seluruh item
strategi pemasaran dengan minat pernyataan dinyatakan valid.
pasien.
Uji Reliabilitas
 Uji determinasi (R2)
Selain uji validitas, dilakukan juga
Koefisien determinasi ( ) pada
uji reliabilitas kepada keseluruhan sampel
intinya digunakan untuk mengukur
yang berjumlah 100 responden. Uji
seberapa jauh kemampuan model dalam
Jom FISIP Volume 2 No.1 Februari 2015 Page 8
reliabilitas dilakukan pada butir-butir - Nilai koefisien regresi variabel
pernyataan yang telah valid. Teknik untuk pelaksanaan strategi pemasaran
menguji reliabilitas instrument yaitu sebesar 0,243. Artinya adalah
dengan menggunakan metode cronbach’s bahwa setiap peningkatan
alpha dimana variabel tersebut akan pelakasanaan strategi pemasaran
dinyatakan reliable dengan ketentuan sebesar 1 satuan maka akan
- Apabila nilainya kurang dari 0,6 meningkatkan minat pasien sebesar
adalah kurang baik 0,243.
- Apabila nilainya 0,7 dapat diterima
- Apabila nilainya diatas 0,8 adalah Uji Determinasi (R2)
baik Koefisien determinasi (R²) adalah
Adapun hasil uji reliabilitas terhadap 100 sebuah koefisien yang menunjukkan
responden dapat bahwa variabel persentase pengaruh semua variabel
pelaksanaan strategi pemasaran (X) dan independen terhadap variabel dependen.
variabel minat pasien (Y) memiliki nilai Persentase tersebut menunjukkan seberapa
cronbach’s alpha diatas 0,60. Untuk besar variabel independen (Pelaksanaan
variabel pelaksanaan strategi pemasaran Strategi Pemasaran) dapat menjelaskan
(X) nilai cronbach’s alpha sebesar 0,932 variabel dependennya (Minat Pasien).
dan dinilai baik sedangkan untuk variabel Semakin besar koefisien determinasinya,
minat pasien (Y) nilai cronbach’s alpha semakin baik variabel dependen dalam
sebesar 0,769 dan dinilai dapat diterima. menjelaskan variabel independennya.
Hal ini bahwa variabel X dan Y tersebut, Dengan demikian persamaan regresi yang
telah memenuhi kriteria nilai batas dan dihasil baik untuk mengestimasi nilai
dapat dinyatakan reliable serta layak untuk variabel dependen.
disebarkan kepada responden guna Diketahui nilai R Square sebesar
penelitian. 0,803. Artinya adalah bahwa sumbangan
pengaruh variabel pelaksanaan strategi
pemasaran terhadap variabel minat pasien
Regresi Linier Sederhana adalah sebesar 80,3 %, sedangkan sisanya
sebesar 18,7% dipengaruhi oleh variabel
Analisis regresi linear sederhana
lain yang tidak dimasukkan dalam model
digunakan untuk menganalisis hubungan
ini. Dan dari analisis di atas dapat
linear antara satu variabel independen
disimpulkan bahwa hipotesis yang
yaitu pelaksanaan strategi pemasaran (X)
menyatakan adanya pengaruh pelaksanaan
dengan variabel dependen yaitu minat
strategi pemasaraan terhadap minat pasien
pasien (Y) pada Rumah Sakit Syafira
pada Rumah Sakit Syafira dapat diterima.
Pekanbaru. Metode yang digunakan untuk
Dan pelaksanaan strategi pemasaran
menguji hipotesis adalah regresi linier
berpengaruh positif terhadap minat pasien,
sederhana dengan bantuan perangkat lunak
serta pelaksanaan strategi pemasaran
SPSS.
memiliki implikasi terhadap minat pasien.
Persamaan Regresi Sederhana :
Y= a + bX Uji Signifikasi Individu (Uji t)
Pengujian kebenenara hipotesis
Minat Pasien = 3,715 + 0,243X
yang diperlukan untuk mengetahui
Arti angka-angka dalam persamaan regresi
sejauhmana hubungan antara variabel yang
diatas :
satu dengan yang lain, apakah hubungan
- Nilai konstanta (a) sebesar 3,715.
tersebut saling mempengaruhi atau tidak.
Artinya adalah apabila pelaksanaan
Uji t dimaksudkan untuk membuktikan
strategi pemasaran diasumsikan nol
kebenaran hipotesis penelitian bahwa ada
(0), maka minat pasien bernilai
pengaruh pelaksanaan strategi pemasaran
3,715.

Jom FISIP Volume 2 No.1 Februari 2015 Page 9


berpengaruhi terhadap minat pasien di 1. Dari penjelasan tanggapan
Rumah Sakit Syafira Pekanbaru. responden mengenai pelaksanaan
Pengujian menggunakan tingkat strategi peasaran pada Rumah Sakit
signifikansi 0,05 dan 2 sisi. Langkah- Syafira Pekanbaru, maka dapat
langkah pengujian sebagai berikut : ditarik kesimpulan bahwasannya
- Merumuskan hipotesis pelaksanaan strategi pemasaran
Ho : Pelaksanaan strategi pemasaran dikategorikan baik serta tepat
tidak berpengaruh terhadap minat untuk diterapkan, terlihat dari
pasien. variabel berkategori baik, sebagian
Ha : Pelaksanaan strategi pemasaran besar pasien memberikan
berpengaruh terhadap minat pasien. tanggapan baik, karena dengan
- Menentukan t hitung dan pelaksanaan strategi pemasaran hal
Signifikansin, Dari output di dapat t yang terkait dengan pemasaran
hitung sebesar 20.014 dan Signifikansi terhadap konsumen dapat diterima
0,000. baik oleh konsumen, yang artinya
- Menentukan t tabel strategi pemasaran adalah strategi
t tabel dapat dilihat pada tabel statistik yang baik untuk tetap diterapkan di
pada signifikansi 0,05/2 = 0,025 Rumah Sakit Syafira Pekanbaru.
dengan derajat kebebasan df = n-2 Karena dengan strategi pemasaran
atau 100-2 = 98. yang baik dan tepat maka dapat
Diketahui nila t tabel pada taraf meningkatkan minat pasien untuk
signifikansi 0,05 dengan persamaan berobat di Rumah Sakit Syafira
sebagai berikut : Pekanbaru sehingga dapat tercapai
t tabel = n-k-1 : alpha/2 tujuan dari perusahaan itu sendiri.
= 100-1-1 : 0,05/2 2. Tanggapan responden terhadap
= 98 : 0,025 minat pasien pada Rumah Sakit
= 1,984 Syafira Pekanbaru, maka dapat
- Kriteria Pengujian disimpulkan bahwasannya pasien
Jika – t tabel ≤ t hitung ≤ tabel maka Rumah Sakit Syafira Pekanbaru
Ho diterima. telah merasa berminat dengan
Jika – hitung < -t tabel atau t hitung > bentuk kegiatan strategi pemasaran
t tabel maka Ho ditolak. yang dilakukan pada Rumah Sakit
Berdasarkan Signifikansi : Syafira Pekanbaru, hal ini terlihat
Jika Signifikansi > 0,05 maka Ho diterima. dengan banyaknya tanggapan
Jika Signifikansi < 0,05 maka Ho ditolak. responden yang menyatakan baik
- Membuat Kesimpulan terhadap pertanyaan terkait dengan
Nilai t hitung > t tabel (20,014 > 1,988) pelakasanaan strategi pemasaran
dan Signifikansi < 0,05 (0,000 < 0,05) yang dilakukan diperusahaan.
maka Ho ditolak, jadi dapat disimpulkan 3. Variabel pelaksanaan strategi
bahwa Pelaksanaan strategi pemasaran pemasaran dalam penelitian ini
berpengaruh terhadap minat pasien. meliputi 7 komponen baik itu
produk, harga, tempat, promosi,
IV. KESIMPULAN DAN SARAN orang, proses, lingkungan fisik,
masing-masing memiliki indikator
Kesimpulan yang saling berkaitan dan
Berdasarkan hasil penelitian yang berpengaruh positif terhadap minat
dilandasi dengan kajian teori dan pasien pada Rumah Sakit Syafira
perumusan masalah yang telah dibahas, Pekanbaru.
selanjutnya dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut : Saran

Jom FISIP Volume 2 No.1 Februari 2015 Page 10


Dari kesimpulan-kesimpulan diatas, kepada pasien, jika harga yang
maka penulis mencoba memberikan saran ditawarkan mahal, mereka tidak
yang mungkin dapat digunakan sebagai akan datang untuk berobat kembali
sumbangan pemikiran bagi perusahaan ke Rumah Sakit Syafira Pekanbaru.
dimasa yang akan datang. Adapun saran
dari penulis sebagai berikut
1. Pelaksanaan strategi pemasaran DAFTAR PUSTAKA
yang dilakukan Rumah Sakit Adisamito, Wiku. 2009. Sistem
Syafira Pekanbaru terkesan sudah Manejemen Lingkungan Rumah
baik, walaupun masih ada beberapa Sakit. Jakarta : PT Raja Grafindo
yang masih memberikan jawaban Persada.
cukup baik menurut pasien . Akan Aditama, Tjandra Yoga. 2007. Manajemen
lebih baik apabila pihak Rumah Administrasi Rumah Sakit. Jakarta :
Sakit Syafira Pekanbaru dapat Penerbit Universitas Indonesia.
mengevaluasi strategi pemasaran, Allison, Michael, dkk. 2005. Perencanaan
misalnya pimpinan harus Strategis. Jakarta : Yayasan Obor
memperhatikan ketersediaan obat- Indonesia.
obatan, harga, fasilitas parkir Angipora, P Marius. 2002. Dasar-Dasar
kendaraan roda empat, hubungan Pemasaran, Edisi Kedua. Jakarta :
masyarakat yang baik, kegiatan PT. Raja Grafindo Persada.
promosi agar masyarakat lebih Assuari, Sofyan. 2002. Manajemen
tertarik untuk datang berobat di Pemasaran. Jakarta : PT. Raja
Rumah Sakit Syafira Pekanbaru. Grafindo Persada.
Promosi bisa dilakukan dengan Edwin P.S. 2009. Pengaruh Bauran
cara membuat iklan di baliho- Pemasaran Terhadap Keputusan
baliho di kota Pekanbaru. Pembelian Konsumen di PT. Sinar
2. Agar minat pasien semakin Mega Bagan Batu Kecamatan
meningkat, maka pihak Rumah Bagan Sinembah Kabupaten Rokan
Sakit Syafira Pekanbaru perlu Hilir. Skripsi, Fakultas Ilmu Sosial
memperhatikan apa yang dan Ilmu Politik Universitas Riau.
dibutuhkan oleh pasien, misalnya Pekanbaru.
seperti meningkatkan kemampuan Kawuriyan, Stanie. 2009. Pengaruh
dan disiplin dokter, perawat dan Strategi Marketing Mix Terhadap
pegawai administrasinya dengan Minat Pembelian Konsumen (studi
menerapkan konsep pengembangan pada Netbook “Acer Aspire One”).
sumber daya manusia yang terpadu Skripsi, Fakultas Ekonomi
dalam membangun etos kerja serta Universitas Sebelas Maret
meningkatkan mutu pelayanan dan Surakarta.
team work agar terwujudnya suatu Kodrat, David Sukardi. 2009. Manajemen
pelayanan yang profesional. Distribusi. Yogyakarta : Graha Ilmu.
3. Dari hasil penelitian diketahui Kotler dan Amstrong. 2008. Prinsip-
bahwa pengaruh pelaksanaan Prinsip Pemasaran, Jilid I Edisi
strategi pemasaran terhadap minat Kedelapan. Jakarta : Erlangga.
pasien pada Rumah Sakit Syafira Kotler, Philip. 1995. Dasar-dasar
Pekanbaru mempunyai pengaruh Pemasaran, Cetakan I. Jakarta :
yang positif. Untuk kedepannya Penerbit Prehallindo.
ada baiknya jika pihak perusahaan Kotler, Philip. 1997. Manajemen
lebih meningkatkan minat pasien, Pemasaran, Edisi Kesembilan.
misalnya lebih memperhatikan Salemba Empat, Prentice-Hall.
harga yang akan ditawarkan

Jom FISIP Volume 2 No.1 Februari 2015 Page 11


Kotler, Philip. 2000. Principles of Ilmu Politk Universitas Riau.
Marketing. Prentice/Hall Pekanbaru.
Internasional, Inc, London. Salusu. 2000. Teknik Menjual Barang.
Kotler, Philip. 2003. Marketing Insight Jakarta : Balai Aksara.
from A to Z. Alih bahasa, Anies Setiadi, Nugroho J. 2010. Perilaku
Lastiati. Jakarta: Penerbit Erlangga. Konsumen. Edisi Revisi. Jakarta :
Kotler, Philip. 2003. Manajemen Kencana.
Pemasarn : Minat Konsumen. Sugiyono.2004. Metode Penelitian Bisnis.
Jakarta : Erlangga. Bandung : Alfabeta.
Kotler, Philip. 2005. Manajemen Swastha, Basu. Irawan. 2005. Manajemen
Pemasaran. Jakarta : PT. Mancana Pemasaran Modern Edisi Kedua.
Jaya Cemerlang. Yogyakarta : Liberty Yogyakarta.
Kotler & Amstrong. 2001. Prinsip-prinsip Swasta, Basu. Irawan. 2008. Manajemen
Pemasaran, Jilid I Edisi Pemasaran Modern. Yogyakarta:
Kedelapan. Jakarta :Penerbit Liberty.
Erlangga Tjiptono, Fandy. 2004. Strategi
Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. Pemasaran Edisi II. Yogyakarta :
2008. Manajemen Pemasaran, Jilid ANDI
I Edisi Ketigabelas. Jakarta : Umar, Husein. 2001. Riset Sumber Daya
Erlangga. Dalam Organisasi. Jakarta :
Kotler, dkk. 2000. Manajemen Pemasaran Gramedia Pustaka Utama.
Perspektif Asia. Yogyakarta : ANDI Umar, Husein. 2002. Riset Pemasaran dan
Lovelock,Christopher, Jochen Wirtz, dan Perilaku Konsumen. Jakarta : PT
Jacky Mussry. 2012. Pemasaran Gramedia.
Jasa – Perspektif Indonesia, Jilid I
Edisi Ketujuh. Jakarta : Erlangga.
McCarty E Jerome, William D Perreault.
1996. Dasar-Dasar Managemen.
Jakarta : Erlangga.
McCarthy, E Jerome dan William D.
Perreault. 1995. Intisari Pemasaran
: Sebuah Ancangan Manajerial
Global. Alih Bahasa : Ir. Agus
Maulana, Jilid I Edisi Keenam.
Jakarta : Binarupa Aksara.
Mowen, John dan Michael Minor. 2002.
Perilaku Konsumen. Jilid 1 Edisi
Kelima. Jakarta : Erlangga.
Payne, Adrian. 2002. The Essence of
Service Marketing Pemasaran
Jasa. Yogyakarta: ANDI.
Riduwan & Sunarto,H. 2007. Pengantar
Statiska.Bandung:Alfabeta.
Safriani, Safriani. 2013. Pengaruh Upaya-
upaya Pemasaran Terhadap Minat
Konsumen (kasus Penjualan
Produk Jasa Ekspedisi CV. Riau
Anugerah Family Pekanbaru).
Skripsi. Fakultas Ilmu Sosial dan

Jom FISIP Volume 2 No.1 Februari 2015 Page 12

You might also like