You are on page 1of 15

STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN RUMAH SAKIT MATA

PEKANBARU EYE CENTER (PBEC) DALAM


MEMBANGUN BRAND AWARENESS

Oleh : Desy Wahyuni


Email: deewahyuni09@gmail.com
Pembimbing: Dr. Anuar Rasyid, S.Sos, M.Si
Konsentrasi Hubungan Masyarakat - Jurusan Ilmu Komunikasi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Riau
Kampus Bina Widya, Jl. H.R. Soebrantas Km 12,5 Simp. Baru, Pekanbaru 28293
Telp/Fax. 0761-63277

Abstract

Competition between services providing healthcare services is becoming


increasingly strict, from clinics, public hospitals to specific hospitals. Eye Hospital
Pekanbaru Eye Center is a private hospital that is not specialized for the eye. Visit to the
PBEC eye hospital. Pekanbaru Eye Center Eye Hospital realizes the importance of
marketing communication strategies to reach the public and improve the existence of
hospitals by building brand awareness. This study is about the implementation of the
marketing mix (7P) at the Pekanbaru Eye Hospital Center and how the Pekanbaru Eye
Center's ophthalmic marketing communication strategy works by promoting brand
awareness. This type of research is qualitative with a descriptive analysis presentation. The
research topics were the Manager of Medical and Nursing Services, Staff Admissions, Staff
Personnel, Coordinator of the Marketing and Collaboration Department, Members of the
Marketing and Collaboration Department, and Eye Hospital Patients at Pekanbaru Eye
Center. The collection of data is done through interviews, observation and documentation.
Data analysis techniques by reducing data, collecting data, presenting data, drawing
conclusions and evaluations using the technique of checking the validity of the data, namely
the expansion of participation and triangulation. The results of this study indicate that the
marketing communication strategy is promotional activities are carried out through
advertising, namely print media, electronic media and outside media. Sales promotion is
carried out by offering BPJS Health Services that offer discounts / discounts to patients.
Face-to-face sales with direct interaction with the community through free socialization
and eye checks, car-free day and events. Direct marketing is done via telephone and letter
media. Interactive marketing is done through interaction with patients or the public via
internet with media websites, Facebook and Instagram social media. Sending press
releases to local newspaper media via public relations and publicity by being a mediator
between internal and external parties. By Word of Mouth that is by improving the quality of
service.

Keywords: Marketing Communication, Pekanbaru Eye Center Eye Hospitlal, Brand


Awareness

JOM FISIP Vol. 6: Edisi I Januari – Juni 2019 Page 1


PENDAHULUAN eksistensi yang kuat dimata masyarakat.
Dewasa ini persaingan antar Namun, sejak awal beroperasi RS Mata
industri penyedia jasa pelayanan PBEC belum memiliki sebuah divisi
kesehatan semakin ketat, mulai dari khusus untuk melaksanakan kegiatan-
klinik, rumah sakit umum hingga rumah kegiatan promosi dan pendekatan diri
sakit khusus. Berbagai variasi yang dengan masyarakat. Hingga pada tahun
diunggulkan oleh industri penyedia 2016 RS Mata PBEC mengalami tekanan
layanan kesehatan tergantung pada dari rumah sakit baru yang serupa dan
kebutuhan masyarakat karena tingkat menyebabkan jumlah kunjungan RS Mata
kecerdasan seseorang mempengaruhi PBEC menurun. Akhirnya RS Mata
tuntutan akan produk dan jasa. Selain itu, PBEC membentuk divisi marketing,
kesadaran masyarakat untuk memeroleh kemudian begitu RS Mata PBEC
pelayanan kesehatan yang komprehensif bekerjasama dengan BPJS Kesehatan ,
juga semakin tinggi. tim marketing gencar melakukan promosi
Mayoritas rumah sakit di untuk menginformasikan rumah sakit
Indonesia sudah bergeser ke arah profit kepada masyarakat luas (Koordinator
oriented sehingga tujuan didirikan rumah divisi Pemasaran dan Kerjasama, Hanif
sakit juga berubah. Tujuan rumah sakit Ahda, 09 Agustus 2018).
yang berupa pelayanan sosial dan Penyebab terjadinya penurunan
keagamaan berubah fokus menjadi aspek angka kunjungan pasien menurut tim
ekonomi bahkan komersial. Termasuk marketing RS Mata PBEC disebabkan
salah satu rumah sakit khusus yang adanya tekanan dari kompetitor dan tidak
berada di Pekanbaru yaitu Rumah Sakit adanya kegiatan promosi yang dilakukan
Mata Pekanbaru Eye Center (PBEC) yang dalam menyebarkan informasi mengenai
selanjutnya disebut sebagai RS Mata rumah sakit. Hal ini menyebabkan RS
PBEC. Mata PBEC mulai mengembangkan
RS Mata PBEC merupakan rumah pemasaran dengan membentuk sebuah
sakit swasta khusus mata yang beralamat divisi baru yaitu divisi Pemasaran dan
di Jalan Soekarno Hatta No.236 Kerjasama pada Desember tahun 2016.
Pekanbaru. RS Mata PBEC berdiri sejak Setelah divisi Pemasaran dan
Februari 2012 dan mendapatkan izin Kerjasama dibentuk, jumlah kunjungan
Operasional sementara sejak Februari pasien RS Mata PBEC mengalami
2013, serta mendapatkan izin operasional peningkatan. Peningkatan ini
tetap sebagai Rumah Sakit Khusus Tipe C menunjukkan bahwa strategi yang
sejak April 2016 (Sumber: Manajemen dilakukan oleh divisi Pemasaran dan
Rumah sakit mata Pekanbaru Eye Center Kerjasama sangat memengaruhi kekuatan
). Koordinator divisi Pemasaran dan dalam membangun kepercayaan
Kerjasama menceritakan bahwa di konsumen terhadap rumah sakit. Selain
Pekanbaru cukup banyak rumah sakit itu juga didukung oleh peningkatan
umum yang menawarkan jasa pelayanan kinerja di bidang sumber daya manusia,
kesehatan mata, seperti Rumah Sakit infrastruktur, serta kualitas pelayanan
Awal Bros, Rumah Sakit Eka Hospital, rumah sakit.
Rumah Sakit Prima, Rumah Sakit Aulia. Strategi dalam membangun brand
Masing-masing rumah sakit juga awareness yang dijalankan oleh RS Mata
memiliki poli mata dan sudah memiliki PBEC salah satunya adalah dengan

JOM FISIP Vol. 6: Edisi I Januari – Juni 2019 Page 2


melakukan kegiatan komunikasi brand yang pertama kali muncul dalam
pemasaran. Efektifnya komunikasi benak konsumen adalah RS Mata PBEC.
pemasaran sangat penting bagi eksistensi Sebagai rumah sakit Tipe C yang
rumah sakit. Tanpa komunikasi yang masih berkembang, RS Mata PBEC
baik, konsumen secara keseluruhan tidak memiliki tantangan yang lebih besar
akan mengetahui keberadaan produk sebab harus bersaing dengan rumah sakit-
maupun layanan rumah sakit. rumah sakit yang lebih eksis di mata
Komunikasi pemasaran ini merupakan masyarakat. Penulis melihat RS Mata
sarana yang digunakan rumah sakit dalam PBEC dapat bersaing dengan rumah sakit
upaya untuk menginformasikan, dan lain bahkan meningkatkan jumlah
mengingatkan konsumen secara langsung kunjungan pasien. Selain itu, RS Mata
tentang keberadaan rumah sakit dan PBEC memiliki program pemasaran yang
produk yang ditawarkan. berbeda dengan rumah sakit lainnya,
Merek memiliki peranan yang yaitu melakukan sosialisasi kesehatan
penting dengan menjadi pembeda antara mata dan pemeriksaan mata gratis ke
produk yang ditawarkan suatu perusahaan klinik, sekolah, instansi pemerintahan dan
dengan merek-merek saingannya. sebagainya. Hal ini menunjukkan bahwa
Memiliki merek yang kuat merupakan RS Mata PBEC sebagai rumah sakit
suatu keharusan bagi setiap perusahaan. profit oriented tidak meninggalkan fungsi
Merek yang kuat tersebut tidak hanya sosial. Untuk menunjukkan komitmen
terdapat pada produk yang dihasilkan, yang tinggi dalam memberikan pelayanan
tetapi juga terdapat pada nama bagi pasien, RS Mata PBEC juga telah
perusahaan. Oleh karena itu merek perlu berhasil mendapatkan sertifikat akreditasi
dikelola, dikembangkan, diperkuat, dan dari Komisi Akreditasi Rumah Sakit
ditingkatkan kualitasnya sehingga dapat (KARS). Oleh karena itu, penulis
memberikan keuntungan kompetitif yang memilih untuk meneliti di RS Mata
berkelanjutan (Rangkuti. 2002:10) PBEC dan ingin mengetahui lebih dalam
Kesadaran merek menurut bagaimana strategi komunikasi
Durianto, dkk (2004:6) adalah sebuah pemasaran yang dilakukan oleh RS Mata
tujuan umum dalam komunikasi untuk PBEC.
semua strategi promosi. Dengan Pemasaran membutuhkan suatu
menciptakan kesadaran merek, pemasar program atau rencana pemasaran dalam
berharap bahwa kapanpun kebutuhan melaksanakan kegiatannya guna
kategori muncul, merek tersebut akan mencapai tujuan yang diinginkan oleh
diaktifkan dari ingatan untuk kemudian perusahaan. Program pemasaran tersebut
hari. Dalam kaitannya dengan penelitian terdiri dari sejumlah keputusan tentang
ini, RS Mata PBEC ingin membangun bauran alat pemasaran yang lebih dikenal
brand awareness dengan dengan marketing mix. Bauran pemasaran
memperkenalkan rumah sakit pada juga merupakan kebijakan yang
konsumen, menambah pengetahuan digunakan pada perusahaan untuk mampu
konsumen mengenai fasilitas dan memasarkan produknya dan mencapai
kemampuan pelayanan yang dimiliki oleh keuntungan.
rumah sakit, sehingga ketika kebutuhan Bauran pemasaran yang kita kenal
akan pelayanan kesehatan mata muncul selama ini berbeda dengan bauran
maka yang menjadi pilihan pertama atau pemasaran untuk produk jasa. Bauran

JOM FISIP Vol. 6: Edisi I Januari – Juni 2019 Page 3


pemasaran produk atau barang mencakup mewujudkan berbagai tujuan organisasi
4P : Product, Price, Promotion, dan (Tjiptono, 2016:291).
Place. Sementara itu, untuk pemasaran Kegiatan pemasaran rumah sakit
jasa diperlukan bauran pemasaran yang merupakan suatu unsur yang penting
diperluas dengan penambahan unsur yang untuk memperkenalkan rumah sakit pada
telah berkembang menjadi “7P” yang masyarakat luas, menginformasikan
dipakai sangat tepat untuk pemasaran sejelas-jelasnya mengenai fasilitas dan
jasa. Menurut Kotler dan Keller (2008:4) kemampuan pelayanan yang dimiliki oleh
7P didefinisikan sebagai berikut: Produk rumah sakit pada masyarakat dan segenap
(product), Harga (price), warga rumah sakit, membentuk dan
Tempat/distribusi (place), Promosi membina citra rumah sakit melalui
(promotion), Orang (people),), Proses kepercayaan dan penghargaan masyarakat
(process), dan Bukti fisik (physical terhadap kemampuan rumah sakit ,
evidence). Sebagai suatu bauran, unsur- pemanfaatan sumber daya rumah sakit
unsur tersebut saling memengaruhi satu secara optimal sehingga visi dan misi
sama lain sehingga bila salah satu tidak rumah sakit dapat diwujudkan. Bukan
tepat pengorganisasiannya akan perkara mudah bagi PBEC untuk
memengaruhi strategi pemasaran secara mendapatkan respon dari konsumen
keseluruhan. karena tidak adanya marketing sejak awal
Berdasarkan observasi penulis, beroperasi dan mulai membangun brand
diantara bauran pemasaran diatas, RS awareness ditengah-tengah ketatnya
Mata PBEC menitikberatkan pada unsur persaingan. Namun strategi komunikasi
promosi dalam membangun brand pemasaran yang telah dilakukan dapat
awareness rumah sakit. Kegiatan promosi membangun brand awareness dan secara
dilakukan dengan memadukan elemen- tidak langsung dapat meningkatkan
elemen (tools) yang ada pada IMC yaitu jumlah kunjungan. Berdasarkan hal-hal
pemasangan iklan, penjualan personal, yang dijabarkan pada latar belakang di
promosi penjualan, hubungan masyarakat, atas membuat penulis tertarik untuk
pemasaran langsung, pemasaran melakukan penelitian guna mengetahui
interaktif, pemasaran langsung, dan secara tepat strategi komunikasi
komunikasi dari mulut ke mulut. Seluruh pemasaran RS Mata PBEC dalam
elemen-elemen tersebut merupakan tugas membangun brand awareness dengan
yang dilakukan oleh divisi Pemasaran dan judul ”Strategi Komunikasi Pemasaran
Kerjasama RS Mata PBEC dalam Rumah Sakit Mata Pekanbaru Eye Center
melakukan komunikasi pemasaran. (PBEC) Dalam Membangun Brand
Komunikasi pemasaran Awareness”.
terintegrasi (IMC) merupakan usaha-
usaha untuk mengkoordinasikan dan TINJAUAN PUSTAKA
mengendalikan berbagai elemen bauran Bauran Pemasaran
promosi (periklanan, pemasaran Proses pemasaran tidak lepas dari
langsung, promosi penjualan, pejualan komunikasi. Pada suatu tahapan tertentu,
tatap muka, hubungan masyarakat dan orang dapat menyebutkan periklanan atau
publisitas, pemasaran interaktif) untuk promosi penjualan, penerapan merek,
menghasilkan pesan berfokus pada atau aplikasi kemasan. Semua istilah
pelanggan yang terpadu dan mampu tersebut saling berhubungan erat antara

JOM FISIP Vol. 6: Edisi I Januari – Juni 2019 Page 4


satu dengan yang lainnya sepanjang (process), dan Bukti Fisik (physical
rentang komunikasi pemasaran. Karena evidence).
itu, dalam berbicara mengenai Dalam Supriyanto dan Ernawaty
komunikasi pemasaran diperlukan (2010), Prof. Jerry Mc Carthy dalam
pendekatan yang mudah dan fleksibel marketing (sekitar 1960) turut
pada bauran pemasaran. memperkenalkan alat bantu pemasaran
Bauran pemasaran (marketing dengan kerangka 4P (product, price,
mix) merupakan salah satu konsep umum place, promotion). Pada jasa, ada
(taktik) yang dikembangkan dalam tambahan 3P (people/personnel,
pemasaran. Elemen yang menyusun process/procedure, physical
bauran pemasaran adalah elemen yang evidence/facility). Alat pemasaran
bisa dikendalikan, yaitu bisa tersebut dikembangkan menjadi “7P”
dipergunakan oleh perusahaan untuk yang dipakai sangat tepat untuk
memengaruhi reaksi pelanggan potensial. pemasaran jasa.
Bauran pemasaran terdiri dari product, Ketiga hal ini (people, process,
price, place, dan promotion (4P) seiring physical evidence) terkait dengan sifat
perkembangan zaman dan tuntutan pasar jasa dimana tahapan operasi hingga
yang senantiasa mengalami konsumsi merupakan suatu rangkaian
perkembangan telah mengalami evolusi yang tidak dapat dipisahkan dan
dan terus berkembang. mengikutsertakan konsumen dan pemberi
Dalam strategi pemasaran kita jasa secara langsung, dengan kata lain
mengenal marketing mix, yaitu product, terjadi interaksi langsung antara keduanya
price, place, dan promotion yang (meski tidak untuk semua jasa). Sebagai
kemudian dalam pemasaran jasa suatu bauran, unsur-unsur tersebut saling
ditambah lagi menjadi people, physical memengaruhi satu sama lain sehingga
evidence, dan process. Dalam strategi bila salah satu tidak tepat
promosi kita mengenal promotion mix, pengorganisasiannya akan memengaruhi
yaitu advertising, publicity, sales strategi pemasaran secara keseluruhan
promotion, dan personal selling. (Lupiyoadi dan Hamdani, 2006:70).
(Rangkuti 2002:233)
Lovelock, dkk (2002) turut Integrated Markting Communication
mengembangkan bauran pemasaran (IMC)
(marketing mix) menjadi integrated Komunikasi pemasaran
service management dengan terintegrasi merupakan usaha-usaha untuk
menggunakan pendekatan 7P yaitu: mengkoordinasikan dan mengendalikan
product elements, place,cyberspace, and berbagai elemen bauran promosi
time, promotion and education, price and (periklanan, pemasaran langsung,
other user outlays, process, productivity promosi penjualan, pejualan tatap muka,
and quality, people dan physical hubungan masyarakat dan publisitas,
evidence. pemasaran interaktif) untuk menghasilkan
Sedangkan menurut Kotler dan pesan berfokus pada pelanggan yang
Keller (2008:4), 7P didefinisikan sebagai terpadu dan mampu mewujudkan
berikut: Produk (product), Harga (price), berbagai tujuan organisasi (Tjiptono,
Tempat/distribusi (place), Promosi 2016:291).
(promotion), Orang (people), Proses

JOM FISIP Vol. 6: Edisi I Januari – Juni 2019 Page 5


IMC merupakan pengembangan angka-angka, susunan warna, atau
dari istilah promosi, yang membedakan kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang
IMC dengan promosi adalah promosi memiliki daya pembeda dan digunaan
berkonotasi satu arah, sedangkan IMC dalam kegiatan perdagangan barang atau
lebih menekankan, interaksi dua arah. jasa. (Tjiptono, 2016:126).
Konsekuensinya, promosi dipersepsikan Menurut Shimp (2003:68)
sebagai bentuk komunikasi yang bersifat kesadaran merek (brand awareness)
massal, sedangkan IMC lebih bersifat adalah kemampuan sebuah merek untuk
personal atau individual. Selain itu, istilah muncul dalam benak konsumen ketika
integrated menunjukkan keselarasan dan mereka sedang memikirkan kategori
keterpaduan dalam hal tujuan (Tjiptono, produk tertentu dan seberapa mudahnya
2008:507). Fokus pembahasan tentang nama tersebut muncul.
komunikasi pemasaran terpadu hanya David. A. Aeker berpendapat,
pada satu elemen dari bauran pemasaran kesadaran merek adalah kesanggupan
(4P) yaitu promosi. Sebelum melakukan seorang calon pembeli untuk mengenali
komunikasi pemasaran terpadu, pemasar atau mengingat kembali bahwa suatu
perlu mengkombinasikan terlebih dahulu merek merupakan bagian dari kategori
bauran pemasaran yakni produk, harga, produk tertentu. (Rangkuti, 2002:39).
distribusi, dan promosi. Bagaimanapun Sedangkan konsep brand
juga, bauran pemasaran harus berpadu awareness menurut Keller (2008:268)
secara sinergis dengan ketiga elemen adalah kekuatan dari suatu brand di
lainnya agar kesuksesan dalam promosi dalam memori, seberapa mudah bagi
dapat tercapai. Berikut bagan yang konsumen untuk mengingat suatu brand.
menjabarkan runag lingkup pembahasan Brand awareness (kesadaran merek)
komunikasi pemasaran terpadu yang mencakup aset-aset terpenting bisnis yang
dibuat oleh Kotler dan Amstrong (2002 : terdiri dari aset tak terwujud (intangible
600). asset) berupa nama (citra) perusahaan,
merek, simbol, slogan, dan asosiasinya,
Kesadaran Merek (Brand Awareness) persepsi kualitas, kepedulian merek, basis
Memiliki merek yang kuat pelanggan, serta sumber daya seperti hak
merupakan suatu keharusan bagi setiap paten, trademark, dan hubungan dengan
perusahaan. Merek yang kuat tersebut dealer, semuanya merupakan sumber
tidak hanya terdapat pada produk yang utama keunggulan bersaing bersaing dan
dihasilkan, tetapi juga terdapat pada nama pendapatan di masa depan.
perusahaan (Rangkuti, 2002:222). Dalam Upaya meraih kesadaran merek,
definisi klasik, merek dikaitkan dengan baik dalam tingkat pengenalan maupun
identifikasi sebuah produk dan peningkatan kembali, melibatkan dua
pembedaannya dari produk-produk para kegiatan, yaitu : berusaha memperoleh
pesaing, baik dalam bentuk pemakaian identitas merek dan berusaha
nama tertentu, logo spesifik, desain mengkaitkannya dengan kelas produk
khusus, maupun tanda dan simbol visual tertentu. Untuk mengevaluasi seberapa
lainnya. Definisi serupa juga ditemukan jauh konsumen aware terhadap suatu
dalam pasal I Undang-Undang No. 15 produk tersebut, maka dibutuhkan
Tahun 2001 tentang merek :”tanda yang tahapan-tahapan dalam membentuk
berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf, kesadaran merek (brand awareness)

JOM FISIP Vol. 6: Edisi I Januari – Juni 2019 Page 6


dalam pikiran konsumen. Tahapan- METODE PENELITIAN
tahapan tersebut berupa tingkatan Desain Penelitian
kesadaran merek yang ada di benak Penelitian ini menggunakan
konsumen (Rangkuti, 2002:40-41). metode penelitian kualitatif dengan
1. Unware of Brand (tidak menyadari pendekatan deskriptif. Setyosari, 2012: 40
merek) adalah tingkat paling rendah dalam Agustinova 2015 halaman 9
dalam piramida kesadaran merek, mengemukakan penelitian kualitatif
dimana konsumen tidak menyadari sebagai penelitian yang menggunakan
adanya suatu merek. metode observasi, wawancara (interview),
2. Brand Recognition (pengenlan analisis isi, dan metode pengumpul data
merek) adalah tingkat minimal lainnya untuk menyajikan respons-
kesadaran merek, dimana pengenalan respons dan perilaku subjek
suatu merek muncul lagi setelah
dilakukan peningkatan kembali lewat Teknik Pengumpulan Data
bantuan (aided recall). 1. Wawancara
3. Brand Recall (pengingatan kembali Wawancara merupakan salah satu
terhadap merek) adalah pengingatan teknik yang dapat digunakan untuk
kembali terhadap merek tanpa mengumpulkan data penelitian. Secara
bantuan (unaided recall). sederhana dapat dikatakan wawancara
4. Top of Mind (puncak pikiran) adalah merupakan percakapan tatap muka (face
merek yang disebutkan pertama kali to face) antara pewawancara dengan
oleh konsumen, atau yang pertama sumber informasi, dimana pewawancara
kali munsul dalam benak konsumen. bertanya langsung tentang suatu objek
Dengan kata lain, merek merupakan yang diteliti dan telah dirancang
merek utama dari berbagai merek sebelumnya. (Yusuf,2015 : 372). Dalam
yang ada dalam benak konsumen. penelitian ini, wawancara yang digunakan
Dari beberapa tingkatan kesadaran adalah wawancara terencana tidak
merek tersebut, maka sejauh mana terstruktur. Wawancara terencana tidak
konsumen aware terhadap suatu merek terstruktur adalah apabila
dan produk sangatlah penting. Dimana peneliti/pewawancara menyusun rencana
konsumen dapat mengenali prosuk, (schedule) wawancara yang mantap,
hingga konsumen hanya memunculkan tetapi tidak menggunakan format dan
satu merek suatu produk dari sekian urutan yang baku. (Yusuf, 2015 : 377).
banyak merek yang ada dalam pikiran
mereka. Namun pada tingkatan kesadaran 2. Observasi
merek yang paling rendah dimana Observasi adalah teknik
konsumen tidak menyadari akan adanya pengumpulan data melalui pengamatan
merek ini merupakan suatu tingkatan terhadap objek pengamatan dengan
yang harus diperhatikan dalam kesadaran langsung hidup bersama, merasakan, serta
merek pada produk-produk tertentu, berada dalam aktivitas kehidupan objek
sehingga membuat keberadaan suatu pengamatan. Dengan demikian, pengamat
merek hilang dibenak mereka. Akan betul-betul menyelami kehidupan objek
tetapi pada dasarnya kesadaran merek pengamatan, bahkan tidak jarang
dapat dibangun melalui beberapa cara. pengamat kemudian mengambil bagian

JOM FISIP Vol. 6: Edisi I Januari – Juni 2019 Page 7


dalam kehidupan budaya mereka (Bungin keabsahan data yang lain, dilaksanakan
dalam Prastowo 2010:41-40). jika data yang terkumpul sudah sangat
Observasi merupakan salah satu banyak, telah dianalisis, dan ada temuan
teknik pengamatan yang paling lazim yang dapat dikategorikan. Dengan kata
dalam penelitian kualitatif. Dalam lain fokusnya sudah dapat ditemukan,
penelitian ini penulis melakukan dapat dijelaskan dengan uraian yang rinci.
observasi selama 3 bulan, sejak tanggal (Putra, 2012: 169).
02 agustus hingga 02 November 2018. 2. Triangulasi
Penulis mengamati dan ikut serta dalam Moelong (2006 : 330) menjelaskan
beberapa kegiatan-kegiatan pemasaran bahwa traingulasi merupakan teknik
yang dilakukan oleh RS Mata PBEC, pemeriksaan keabsahan data yang
serta melakukan wawancara secara memanfaatkan sesuatu yang lain di luar
langsung kepada seluruh informan. data tersebut untuk keperluan pengecekan
atau sebagai pembanding data tersebut.
3. Dokumentasi (Prastowo, 2016 : 269). Triangulasi yaitu
Dokumentasi adalah cara pengecekan data menggunakan beragam
pengumpulan informasi yang didapatkan sumber, teknik, dan waktu. Beragam
dari dokumen, yakni peninggalan tertulis, sumber maksudnya digunakan lebih dari
arsip-arsip, akta,ijazah, rapor, peraturan satu sumber untuk memastikan apakah
perudang-undangan, buku harian, surat- datanya benar atau tidak.
surat pribadi, catatan biografi, dan lain-
lain yang memiliki keterkaitan dengan HASIL DAN PEMBAHASAN
masalah yang diteliti (Prastowo, 2016 : Strategi komunikasi pemasaran
226). Dokumentasi diambil langsung oleh RS Mata PBEC dalam membangun brand
penulis saat melakukan observasi awareness dilakukan melalui kegiatan
lapangan di lokasi kegiatan atau promosi. Unsur promosi harus berjalan
penelitian dan diambil oleh pihak secara sinergis dengan keenam unsur
Pemasaran dan Kerjasama RS Mata lainnya agar promosi dalam membangun
PBEC. brand awareness dapat efektif. Promosi
adalah salah satu faktor penentu
Teknik Analisis Data keberhasilan suatu program pemasaran.
Dalam penelitian ini, analisis data Betapapun berkualitasnya suatu produk
dilakukan sejak awal penelitian dan atau layanan rumah sakit, jika konsumen
selama proses penelitian dilaksanakan belum pernah mendengarnya atau tidak
dengan Model Analisis Interaktif Miles yakin bahwa produk itu akan bernilai bagi
dan Huberman yaitu, Pengumpulan data, mereka, maka rumah sakit tidak akan
Reduksi Data, Penyajian data, Pemaparan dapat bersaing atau bertahan.
dan Kesimpulan (Kriyantono, 2009: 13). Dalam penelitian ini penulis
mengaitkan dengan konsep IMC
Teknik Keabsahan Data (Integrated Marketing Communication)
Dalam penelitian ini penulis yakni pengeintegrasian atau keterpaduan
menggunakan teknik : semua unsur bauran promosi yang ada
1. Perpanjangan Keikutsertaan dengan asumsi bahwa tidak ada satu
Perpanjang keikutsertaan unsur pun yang terpisah dalam mencapai
sebagaimana teknik pemeriksaan tujuan pemasaran yang efektif. Adapun

JOM FISIP Vol. 6: Edisi I Januari – Juni 2019 Page 8


elemen-elemen (tools) IMC yang dengan menggunakan brosur. Meskipun
digunakan dalam strategi komunikasi iklan melalui brosur terlihat ketinggalan
pemasaran meliputi kegiatan periklanan zaman, tetapi brosur dapat menjadi
(advertising), penjualan tatap muka strategi komunikasi pemasaran RS Mata
(personal selling), promosi penjualan PBEC yang efektif dalam membangun
(sales promotion), pemasaran langsung Brand Awareness.
(direct marketing), hubungan masyarakat Selanjutnya, media elektronik
(public relation), pemasaran interakatif melalui internet yaitu iklan di sosial
(interactive marketing) dan dari mulut ke media dan media luar ruangan yaitu
mulut (word of mouth). billboard, spanduk dan sticker atau
Selanjutnya, strategi komunikasi branding car. Beragam iklan yang
pemasaran RS Mata PBEC dalam digunakan memiliki kelebihan dan
membangun brand awareness turut kekurangan masing-masing. Dalam
dipengaruhi oleh bauran pemasaran 7P, pembuatan iklan, penulis juga mengetahui
penulis memfokuskan pada unsur orang bahwa RS Mata PBEC juga memiliki
(people), proses (process), dan bukti fisik anggaran khusus, hal ini menjadi faktor
(physical evidence) di RS Mata PBEC. penting dalam pembuatan iklan sehingga
Ketiga unsur ini (people, process, iklan yang dihasilkan dapat memberikan
physical evidence) terkait dengan sifat dampak yang signifikan.
jasa dimana tahapan operasi hingga Menurut Setiadi (2003:257),
konsumsi merupakan suatu rangkaian promosi penjualan bertujuan untuk
yang tidak dapat dipisahkan dan memperkenalkan produk baru, dan juga
mengikutsertakan konsumen dan pemberi membangun merek dengan penguatan
jasa secara langsung, dengan kata lain pesan iklan dan citra perusahaan. Selain
terjadi interaksi langsung antara keduanya itu promosi penjualan dapat mendorong
(meski tidak untuk semua jasa). Unsur konsumen dengan segera untuk
produk (product), Harga (price), melakukan pembelian. Berdasarkan hasil
Tempat/distribusi (place), Promosi penelitian, kegiatan promosi penjualan
(promotion), Orang (people), Proses yang dilakukan RS Mata PBEC adalah
(process), dan Bukti fisik (physical menawarkan dan memperkenalkan
evidence) perlu dikombinasikan, produk baru rumah sakit dengan
dipadukan dan dikoordinasikan. Data menggunakan alat promosi penjualan
hasil penelitian tersebut akan penulis dengan memberikan potongan harga atau
tampilkan dalam poin-poin berikut. diskon. Hal ini termasuk kedalam tiga
variasi dalam menggunakan elemen
1. Strategi Promosi Rumah Sakit promosi penjualan menurut Menurut
Mata Pekanbaru Eye Center Belch (2009:17), yaitu alat promosi
Dalam Membangun Brand dagang dalam bentuk diskon dan
Awareness keringanan.
Berdasarkan hasil penelitian, Strategi promosi penjualan yang
beberapa kegiatan yang dilakukan oleh dilakukan RS Mata PBEC adalah
divisi pemasaran dan kerjasama RS Mata menyediakan layanan BPJS Kesehatan
PBEC yaitu kegiatan periklanan melalui sehingga memberikan kemudahan dan
media cetak, media elektronik, dan media keringanan biaya berobat, memberikan
luar ruangan. Media cetak dilakukan potongan harga dan memanfaatkan

JOM FISIP Vol. 6: Edisi I Januari – Juni 2019 Page 9


momen-momen hari besar, dan knowledge yang ada dirumah sakit.
membagikan merchandise dalam Adanya product knowledge,menjadi
melaksanakan promosi penjualan. modal bagi pihak marketing dalam
Potongan harga ini diberikan kepada meningkatkan kepercayaan konsumen
pasien yang menyesuaikan dengan situasi terhadap produk atau layanan yang
dan kondisi. Artinya RS Mata PBEC ditawarkan.
memanfaatkan momen-momen tertentu Penjualan perorangan juga
dalam memberikan potongan harga, dimanfaatkan oleh RS Mata PBEC pada
misalnya pada saat akhir tahun, tes buta kegiatan car free day, dan event-event
warna hanya untuk peserta tes cpns, dan hari besar. Seperti hari kesehatan
saat melakukan event-event. Promosi nasional, world sight day. Pada penjualan
penjualan yang dilakukan oleh RS Mata personal terjadi interaksi dengan
PBEC mendapatkan respon positif dari masyarakat dan terjadi umpan balik yang
pasein, meskipun dampak dari promosi dapat menarik perhatian masyarakat.
penjualan belum terlihat secara signifikan Sedangkan penjualan perorangan secara
dalam membangun brand awareness internal juga dilakukan oleh staff
rumah sakit. admission atau perawat yaitu dengan
Selanjutnya adalah strategi menjelaskan secara langsung kepada
komunikasi pemasaran melalui penjualan pasien yang mengunjungi rumah sakit
personal. Penjualan personal juga disebut mengenai informasi yang ditanyakan oleh
sebagai komunikasi langsung (tatap pasien baru atau pasien lama. Hal ini
muka) antara penjual dengan calon dapat membantu divisi pemasaran dalam
pelanggan untuk memperkenalkan suatu membangun brand awareness dan
produk kepada calon pelanggan dan membentuk kepercayaan kepada rumah
membentuk pemahaman pelanggan sakit.
terhadap produk sehingga mereka akan Dengan demikian, komunikasi
mencoba dan membelinya (Hermawan, yang dilakukan dapat lebih fleksibel,
2012:54). Dalam kegiatan pejualan sekaligus dapat melihat reaksi konsumen
perorangan, berdasarkan hasil penelitian secara langsung mengenai produk yang
RS Mata PBEC menggunakan alat ditawarkan perusahaan. Dalam hal ini,
pejualan perorangan dengan kegiatan alat komunikasi yang digunakan pada
sosialisasi dan pemeriksaan mata gratis, penjualan perorangan adalah presentasi
dimana RS Mata PBEC dapat penjualan, selain itu menggunakan media
menjelaskan secara langsung kepada promosi seperti stand banner, brosur, dan
masyarakat mengenai keunggulan rumah profil perusaahaan untuk membantu
sakit, dan meyakinkan masyarakat dengan rumah sakit dalam menawarkan produk.
adanya pemeriksaan mata oleh dokter Strategi komunikasi pemasaran
spesialis. Kegiatan ini juga melalui pemasaran langsung (Direct
memperlihatkan bahwa RS Mata PBEC Marketing) yang dilakukan oleh RS Mata
ingin membangun brand awareness PBEC adalah salah satu kegiatan yag
rumah sakit dengan tidak melupakan dilakukan untuk membangun brand
unsur sosial didalamnya. Selain itu, rumah sakit. Selain personal selling,
strategi marketing RS Mata PBEC dalam pemasaran langsung lebih mudah untuk
melaksanakan komunikasi tatap muka ini diukur dan dapat ditelusuri terhadap
adalah dengan memahami product konsumen khususnya pemberi respon.

JOM FISIP Vol. 6: Edisi I Januari – Juni 2019 Page 10


Alat komunikasi yang digunakan oleh RS membantu meningkatkan citra rumah
Mata PBEC adalah menggunakan sakit dimata masyarakat. Pelaksanaan
telepon. Nomor telepon dicantumkan hubungan masyarakat juga menjadi
pada kartu nama, brosur, stand banner, bagian penting dalam pelaksanaan
website dan media sosial RS Mata komunikasi pemasaran dalam
PBEC. membangun brand awareness, melalui
Melalui telepon pihak marketing event dan kegiatan publisitas, RS Mata
maupun karyawan yang ada dirumah sakit PBEC dapat mengkomunikasikan brand
dapat menyampaikan langsung pesan dan atau nama rumah sakit kepada khalayak
informasi mengenai rumah sakit maupun luas.
informasi yang dibutuhkan oleh Dalam (Morissan, 2015: 23)
konsumen. Berdasarkan hasil penelitian, dikatakan internet merupakan media yang
pemasaran langsung juga dilakukan oleh bahkan dapat digunakan untuk
RS Mata PBEC melalui surat. Surat melaksanakan seluruh elemen bauran
digunakan dalam proses melakukan promosi. Selain digunakan untuk
kerjasama dengan pihak asuransi maupun beriklan, internet juga dapat digunakan
perusahaan lain dan dalam melaksanakan untuk melakukan kegiatan promosi
kegiatan sosialisasi dan pemeriksaan mata bentuk lainnya, seperti promosi penjualan
gratis ke lokasi yang ingin dituju. Hal ini dengan kupon, kontes dan undian secara
sangat membantu RS Mata PBEC dalam online. Praktisi pemasaran juga
membagun brand awaremess. menggunakan internet untuk melakukan
Strategi komunikasi pemasaran pemasaran langsung, penjualan personal,
melalui hubungan masyarakat dan serta kegiatan hubungan masyarakat
publisitas yang dilakukan oleh RS Mata secara lebih efektif dan efisien. Dalam
PBEC adalah dengan memanfaatkan kegiatan pemasaran interaktif, hasil
kerjasama dengan pihak internal maupun penelitian menunjukkan bahwa RS Mata
eksternal seperti kerjasama dalam PBEC menggunakan alat pemasaran
melaksanakan event, kerjasama melalui interaktif dengan adanya website dan
kegiatan sosialisasi dan pemeriksaan mata media sosial. Dalam hal ini sosial media
gratis, dan kegiatan melalui publisitas. yang digunakan RS Mata PBEC adalah
Strategi komunikasi pemasaran melalui facebook dan instagram.
hubungan masyarakat masih belum Berdasarkan hasil penelitian,
maksimal. Hal ini dikarenakan belum website memiliki beberapa menu pilihan
adanya divisi kehumasan secara khusus. yang berisi informasi seperti jenis layanan
Sehingga peran dan fungsi humas itu yang tersedia, profil dokter, jadwal
sendiri masih dilakukan oleh pihak dokter, tanya jawab dokter dan kontak
marketing RS Mata PBEC. yang bisa dihubungi oleh calon pasien
Menurut Supriyanto dan Ernawaty maupun masyarakat. Para pengguna
2010:189-190, public relation adalah internet dapat mengajukan pertanyaan ke
upaya komunikasi menyeluruh suatu Dokter spesialis mata RS Mata PBEC
rumah sakit untuk memengaruhi persepsi, mengenai kesehatan mata atau keluhan
opini, keyakinan, dan sikap berbagai yang dirasakan. Pada website RS Mata
kelompok terhadap rumah sakit. akan PBEC juga terdapat menu dokter
tetapi, dengan adanya penerapan tugas menjawab yang berisi jawaban Dokter
dan fungsi humas tentunya dapat atas pertanyaan yang di berikan oleh

JOM FISIP Vol. 6: Edisi I Januari – Juni 2019 Page 11


calon pasien atau masyarakat. Begitu juga 2. Strategi Orang (people), proses
dengan instagram dimanfaatkan untuk (process), dan Bukti Fisik (physical
menjalin interaksi dengan para followers evidence) Rumah Sakit Pekanbaru
dengan cara mem-posting informasi- Eye Center (PBEC) dalam
informasi penting tentang penyakit mata, Membangun Brand Awareness
dengan adanya interaksi RS Mata PBEC Fokus penulis dalam penelitian ini
dapat membangun kedekatan dengan terdapat pada unsur Orang (people),
followers-nya atau masyarakat. Proses (process), dan Bukti fisik
Strategi komunikasi pemasaran (physical evidence). Ketiga unsur ini
yang terakhir adalah melalui komunikasi (people, process, physical evidence)
dari mulut ke mulut atau disebut dengan terkait dengan sifat jasa dimana tahapan
Word Of Mouth (WOM). Komunikasi operasi hingga konsumsi merupakan
dari mulut ke mulut adalah kegiatan suatu rangkaian yang tidak dapat
promosi yang dilakukan oleh konsumen dipisahkan dan mengikutsertakan
yang menawarkan produk secara konsumen dan pemberi jasa secara
sukarela, dimana mereka menceritakan langsung, dengan kata lain terjadi
produk kita dan menyarankan orang lain interaksi langsung antara keduanya
untuk mengkonsumsi atau menggunakan (meski tidak untuk semua jasa). Sebagai
produk tersebut (Ekotama, 2009:17). suatu bauran, unsur-unsur tersebut saling
Komunikasi ini terlihat sederhana, tapi memengaruhi satu sama lain sehingga
ternyata komunikasi dari mulut ke mulut bila salah satu tidak tepat
sangat membantu RS Mata PBEC dalam pengorganisasiannya akan memengaruhi
membangun brand awareness. strategi pemasaran secara keseluruhan
Strategi komunikasi pemasaran (Lupiyoadi dan Hamdani, 2006:70).
Word of Mouth yang dilakukan RS Mata Unsur pertama yaitu orang
PBEC adalah dengan memberikan (people). Orang berfungsi sebagai
pelayanan sebaik-baiknya kepada pasien. penyedia jasa yang sangat mempengaruhi
Sehingga pasien yang merasa puas kualitas rumah sakit. Orang merupakan
dengan suka rela memberikan informasi pelaku yang melaksanakan penyajian jasa
kepada teman, tetangga, atau keluarga. dalam waktu riil atau selama proses dan
Hal ini dapat dipercaya oleh calon konsumsi jasa berlangsung, oleh karena
konsumen atau masyarakat sebab itu orang dapat mempengaruhi persepsi
konsumen terlebih dahulu bisa melihat pasien. Secanggih dan selengkap apapun
dan mengamati produk yang akan dibeli fasilitas pendukung yang dimiliki oleh
atau dicoba. Selain itu, bentuk Word of rumah sakit, tanpa adanya sumber daya
Mouth yang dilakukan RS Mata PBEC yang memadai baik jumlah (kuantitas)
dalam membangun brand awareness maupun kemampuannya (kualitas), maka
adalah RS Mata PBEC memulai dari tools rumah sakit tidak dapat berhasil dalam
yaitu brosur yang disebarkan melalui mewujudkan tujuannya.
bagian admission rumah sakit maupun Hasil penelitian menunjukkan
kegiatan-kegiatan yang dilakukan bahwa pihak personalia RS Mata PBEC
dilingkungan eksternal rumah sakit. selalu melakukan kegiatan untuk
meningkatkan kemampuan atau kualitas
sumber daya manusia yang ada di RS
Mata PBEC dengan kegiatan-kegiatan

JOM FISIP Vol. 6: Edisi I Januari – Juni 2019 Page 12


baik didalam maupun diluar rumah sakit, kantor, perlengkapan kantor, dan sarana
mengikuti seminar-seminar, dan pelatihan prasarana, kebersihan dan keamanan,
bagi tenaga medis maupun non medis. sudah dilaksanakan dengan baik.
Berdasarkan hasil yang telah diuraikan, Meskipun unsur-unsur fisik yang
penulis berpendapat bahwa RS Mata ditampilkan oleh RS Mata PBEC belum
PBEC dalam melakukan pelayanan terlalu menonjol seperti rumah sakit yang
kesehatan, juga melakukan proses open lain. Akan tetapi RS Mata PBEC
recruitment dengan sangat baik. memiliki identitas pada bangunan yang
Pentingnya recruitment ini agar dapat memberikan informasi kepada
pelayanan yang diberikan oleh rumah masyarakat. Identitas pada bangunan
sakit dapat maksimal. Selain karyawan, sangat efektif dan aktif dalam
kualitas dokter juga menjadi pengaruh membangun brand karena walaupun
dan penilaian tersendiri bagi pasien. pemasaran melalui promosi berganti atau
Dengan adanya sumber daya manusia berakhir, tetapi identitas tetap dipakai
yang berkualitas, dapat membantu dalam sampai bertahun-tahun.
pemasaran internal rumah sakit.
Unsur kedua yaitu proses KESIMPULAN
(process). Proses mencakup prosedur Berdasarkan hasil penelitian,
pemberian pelayanan kepada pasien. Bila strategi komunikasi pemasaran yang
pelayanan yang diberikan lama, prosedur dilakukan oleh RS Mata PBEC dalam
yang berbelit-belit maka pasien akan membangun brand awareness rumah
merasa tidak nyaman dan bila kondisi ini sakit adalah sebagai berikut:
sering dihadapi oleh pasien, maka akan 1. Strategi promosi yang dilakukan oleh
berdampak pada kunjungan pasien dan RS Mata PBEC dalam membangun
menciptakan penilaian yang kurang baik brand awareness dengan
bagi pasien tersebut. Berdasarkan hasil mengombinasikan elemen-elemen
penelitian, proses dalam mendapatkan (tools) yang meliputi kegiatan
pelayanan di RS Mata PBEC sudah periklanan dengan menggunakan
mencerminkan mekanisme yang baik. media cetak (brosur), media
Unsur proses ini memiliki hubungan elektronik melalui internet (facebook
dengan unsur produk, dimana dalam ads, paid promote) dan media luar
meningkatkan kualitas produk dan ruangan (billboard, spanduk,
memberikan proses pelayanan, RS Mata sticker/car branding). Melalui
PBEC selalu memperhatikan dan kegiatan personal selling yaitu
mengutamakan keramahan pada pasien. interaksi langsung kepada
Unsur ketiga yaitu bukti fisik masyarakat dengan memahami
(physical evidence). Bukti fisik product knowledge. Penjualan
merupakan suatu hal yang secara nyata perorangan dilakukan pada rumah
turut mempengaruhi kesadaran merek sakit melalui petugas admission.
bagi pasien ataupun masyarakat. Selain Melalui kegiatan promosi penjualan
itu juga turut mempengaruhi keputusan dengan menyediakan layanan BPJS
untuk menggunakan layanan produk yang Kesehatan, memberikan potongan
ditawarkan. Unsur-unsur fasilitas fisik harga/diskon kepada pasien,
yang diterapkan pihak RS Mata PBEC pemerikasaan mata gratis, dan
diantaranya bangunan kantor, peralatan pembagian merchandise. Pemasaran

JOM FISIP Vol. 6: Edisi I Januari – Juni 2019 Page 13


langsung dengan menggunakan memperhatikan kualitas karyawan
telepon dan surat. Melalui hubungan (people), serta memiliki bukti fisik
masyarakat dengan menjadi mediator (physical evidence).
antara rumah sakit dan pbulik baik
dengan pihak internal maupun DAFTAR PUSTAKA
eksternal. Publisitas dilakukan Agustinova, Danu Eko. 2015. Memahami
dengan membuat press release untuk metode penelitian kualitatif.
diberitakan ke media surat kabar Yogyakarta: Calpulis
lokal. Melalui pemasaran interaktif Belch, George, dan Belch, Micahel E.
Interaksi dengan pasien atau 2009. Advertising and Promotion:
masyarakat melalui internet dengan An Integrated Maerketing
media website dan media sosial Communication Perspektive. 8th
instagram dan facebook dengan Edition, New York: Mc Graw Hill
mem-posting konten yang bervariasi. Bungin, Burhan. 2015. Metodologi
Serta melalui Word Of Mouth dengan Penelitian kualitatif. Jakarta :
memulai dari tools yaitu brosur dan Prenada Media Group
meningkatkan kualitas pelayanan
sehingga pasien dengan suka rela Durianto, dkk. 2004. Brand Equity Ten :
menginformasikan kepada teman, Strategi Memimpin Pasar. Jakarta
tetangga, keluarga atau orang : Gramedia Pustaka Utama
sekitarnya. Ekotama, Suryono. 2009. Trik Jitu
2. Dalam membangun brand awareness Promosi Murah Meriah.
RS Mata PBEC menerapkan bauran Yogyakarta : Cemerlang
pemasaran 7P. Pelaksanaan bauran Publishing
tersebut secara umum berjalan Hermawan, Agus. 2012. Komunikasi
maksimal meskipun terdapat Pemasaran. Jakarta : Erlangga
beberapa kekurangan. Adapun
bentuk penerapan bauran 7P tersebut Kriyantono, Rachmat. 2014. Teknik
adalah meningkatkan respon time Praktis Riset Komunikasi. Jakarta:
pelayanan dan menjaga keramahan Kencana Prenada Media Group
dalam memberikan pelayanan Kotler, Philip & Keller, K Lane. 2008.
(product), menetapkan kebijakan Manajemen Pemasaran Jilid 1.
harga yang disesuaikan dengan Jakarta : Erlangga
kualitas produk (price), melakukan Lovelock, dkk. 2012. Pemasaran Jasa
kegiatan promosi secara rutin dan Perspektif Indonesia. Jakarta :
konsisten (promotion), memiliki Erlangga
letak rumah sakit yang strategis
(place), menerapkan SPO dalam Putra, Nusa. 2012. Penelitian Kualitatif :
setiap tindakan, optimaliasasi unit proses & aplikasi. Jakarta : Indeks
pelayanan pengaduan, meningkatkan
kualitas SDM, meningkatkan respon Prastowo, Andi. 2016. Metode Penelitian
time pelayanan, menjaga keramahan Kualitatif. Jogjakarta : Ruzz
dengan pasien, sarana prasarana, dan Media
penataan sistem administrasi.
(process), memiliki dan

JOM FISIP Vol. 6: Edisi I Januari – Juni 2019 Page 14


Rangkuti, Freddy. 2002. Teknik Menarik Minat Pelanggan di
Mengelola Brand Equity dan Namira Hotel Syariah
Strategi Pengembangan Merek. Yogyakarta. Yogyakarta :
Jakarta : Gramedia Pustaka Utama Universitas Islam Negeri Sunan
Kalijaga
Shimp, Terence A. 2003. Periklanan Handayani, Septia. 2018. Integrated
Promosi dan Aspek Tambahan Marketing Communication Pt.
Komunikasi Pemasaran Terpadu. Pertamina Dalam Membangun
Edisi 5. Jilid 1. Alih Bahasa : Brand Awareness Produk Bright
Revyani Sahrial dan Dyah Gas 5,5 Kg Pada Masyarakat
Anikasari. Jakarta : Erlangga Kota Pekanbaru. Pekanbaru :
Universitas Riau
Sumardi, Marlin & Melina. 2011. The
Power Word of Mouth Marketing. Sumber Lain:
PT. Gramedia Pustaka Utama, Pekanbaru.tribunnews.com (diakses pada
Jakarta. 06 Februari 2019, pukul 09.00 WIB)

Supriyanto dan Ernawaty. 2010. www.pekanbarueyecenter.com (diakses


Pemasaran Industri Jasa pada 06 Februari 2019, pukul 11.38 WIB)
Kesehatan. Yogyakarta : Andi
Offset
Tjiptono, Fandy. 2008. Strategi
Pemasaran Edisi 3. Yogyakarta :
Andi Offset

_____________. 2016. Pemasaran :


Esensi & Aplikasi. Yogyakarta :
Andi Offset

Yusuf, Muri. 2014. Metode Penelitian :


kuantitatif, kualitatif, dan
penelitian gabungan. Jakarta :
Kencana

Skripsi dan Jurnal :


Gede Agung Putra Dalem, Anak Agung
dan Ni Gusti Ayu Kadek Sutari.
2015. Analisis Strategi
Komunikasi Pemasaran Jasa Go-
Jek Dalam Meningkatkan Brand
Awareness Cabang Bali.
Universitas Dwijendra
Nugrahaeni, Putri. 2016. Strategi
Komunikasi Pemasaran Dalam

JOM FISIP Vol. 6: Edisi I Januari – Juni 2019 Page 15

You might also like