Email: deewahyuni09@gmail.com Pembimbing: Dr. Anuar Rasyid, S.Sos, M.Si Konsentrasi Hubungan Masyarakat - Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Riau Kampus Bina Widya, Jl. H.R. Soebrantas Km 12,5 Simp. Baru, Pekanbaru 28293 Telp/Fax. 0761-63277
Abstract
Competition between services providing healthcare services is becoming
increasingly strict, from clinics, public hospitals to specific hospitals. Eye Hospital Pekanbaru Eye Center is a private hospital that is not specialized for the eye. Visit to the PBEC eye hospital. Pekanbaru Eye Center Eye Hospital realizes the importance of marketing communication strategies to reach the public and improve the existence of hospitals by building brand awareness. This study is about the implementation of the marketing mix (7P) at the Pekanbaru Eye Hospital Center and how the Pekanbaru Eye Center's ophthalmic marketing communication strategy works by promoting brand awareness. This type of research is qualitative with a descriptive analysis presentation. The research topics were the Manager of Medical and Nursing Services, Staff Admissions, Staff Personnel, Coordinator of the Marketing and Collaboration Department, Members of the Marketing and Collaboration Department, and Eye Hospital Patients at Pekanbaru Eye Center. The collection of data is done through interviews, observation and documentation. Data analysis techniques by reducing data, collecting data, presenting data, drawing conclusions and evaluations using the technique of checking the validity of the data, namely the expansion of participation and triangulation. The results of this study indicate that the marketing communication strategy is promotional activities are carried out through advertising, namely print media, electronic media and outside media. Sales promotion is carried out by offering BPJS Health Services that offer discounts / discounts to patients. Face-to-face sales with direct interaction with the community through free socialization and eye checks, car-free day and events. Direct marketing is done via telephone and letter media. Interactive marketing is done through interaction with patients or the public via internet with media websites, Facebook and Instagram social media. Sending press releases to local newspaper media via public relations and publicity by being a mediator between internal and external parties. By Word of Mouth that is by improving the quality of service.
Keywords: Marketing Communication, Pekanbaru Eye Center Eye Hospitlal, Brand
Awareness
JOM FISIP Vol. 6: Edisi I Januari – Juni 2019 Page 1
PENDAHULUAN eksistensi yang kuat dimata masyarakat. Dewasa ini persaingan antar Namun, sejak awal beroperasi RS Mata industri penyedia jasa pelayanan PBEC belum memiliki sebuah divisi kesehatan semakin ketat, mulai dari khusus untuk melaksanakan kegiatan- klinik, rumah sakit umum hingga rumah kegiatan promosi dan pendekatan diri sakit khusus. Berbagai variasi yang dengan masyarakat. Hingga pada tahun diunggulkan oleh industri penyedia 2016 RS Mata PBEC mengalami tekanan layanan kesehatan tergantung pada dari rumah sakit baru yang serupa dan kebutuhan masyarakat karena tingkat menyebabkan jumlah kunjungan RS Mata kecerdasan seseorang mempengaruhi PBEC menurun. Akhirnya RS Mata tuntutan akan produk dan jasa. Selain itu, PBEC membentuk divisi marketing, kesadaran masyarakat untuk memeroleh kemudian begitu RS Mata PBEC pelayanan kesehatan yang komprehensif bekerjasama dengan BPJS Kesehatan , juga semakin tinggi. tim marketing gencar melakukan promosi Mayoritas rumah sakit di untuk menginformasikan rumah sakit Indonesia sudah bergeser ke arah profit kepada masyarakat luas (Koordinator oriented sehingga tujuan didirikan rumah divisi Pemasaran dan Kerjasama, Hanif sakit juga berubah. Tujuan rumah sakit Ahda, 09 Agustus 2018). yang berupa pelayanan sosial dan Penyebab terjadinya penurunan keagamaan berubah fokus menjadi aspek angka kunjungan pasien menurut tim ekonomi bahkan komersial. Termasuk marketing RS Mata PBEC disebabkan salah satu rumah sakit khusus yang adanya tekanan dari kompetitor dan tidak berada di Pekanbaru yaitu Rumah Sakit adanya kegiatan promosi yang dilakukan Mata Pekanbaru Eye Center (PBEC) yang dalam menyebarkan informasi mengenai selanjutnya disebut sebagai RS Mata rumah sakit. Hal ini menyebabkan RS PBEC. Mata PBEC mulai mengembangkan RS Mata PBEC merupakan rumah pemasaran dengan membentuk sebuah sakit swasta khusus mata yang beralamat divisi baru yaitu divisi Pemasaran dan di Jalan Soekarno Hatta No.236 Kerjasama pada Desember tahun 2016. Pekanbaru. RS Mata PBEC berdiri sejak Setelah divisi Pemasaran dan Februari 2012 dan mendapatkan izin Kerjasama dibentuk, jumlah kunjungan Operasional sementara sejak Februari pasien RS Mata PBEC mengalami 2013, serta mendapatkan izin operasional peningkatan. Peningkatan ini tetap sebagai Rumah Sakit Khusus Tipe C menunjukkan bahwa strategi yang sejak April 2016 (Sumber: Manajemen dilakukan oleh divisi Pemasaran dan Rumah sakit mata Pekanbaru Eye Center Kerjasama sangat memengaruhi kekuatan ). Koordinator divisi Pemasaran dan dalam membangun kepercayaan Kerjasama menceritakan bahwa di konsumen terhadap rumah sakit. Selain Pekanbaru cukup banyak rumah sakit itu juga didukung oleh peningkatan umum yang menawarkan jasa pelayanan kinerja di bidang sumber daya manusia, kesehatan mata, seperti Rumah Sakit infrastruktur, serta kualitas pelayanan Awal Bros, Rumah Sakit Eka Hospital, rumah sakit. Rumah Sakit Prima, Rumah Sakit Aulia. Strategi dalam membangun brand Masing-masing rumah sakit juga awareness yang dijalankan oleh RS Mata memiliki poli mata dan sudah memiliki PBEC salah satunya adalah dengan
JOM FISIP Vol. 6: Edisi I Januari – Juni 2019 Page 2
melakukan kegiatan komunikasi brand yang pertama kali muncul dalam pemasaran. Efektifnya komunikasi benak konsumen adalah RS Mata PBEC. pemasaran sangat penting bagi eksistensi Sebagai rumah sakit Tipe C yang rumah sakit. Tanpa komunikasi yang masih berkembang, RS Mata PBEC baik, konsumen secara keseluruhan tidak memiliki tantangan yang lebih besar akan mengetahui keberadaan produk sebab harus bersaing dengan rumah sakit- maupun layanan rumah sakit. rumah sakit yang lebih eksis di mata Komunikasi pemasaran ini merupakan masyarakat. Penulis melihat RS Mata sarana yang digunakan rumah sakit dalam PBEC dapat bersaing dengan rumah sakit upaya untuk menginformasikan, dan lain bahkan meningkatkan jumlah mengingatkan konsumen secara langsung kunjungan pasien. Selain itu, RS Mata tentang keberadaan rumah sakit dan PBEC memiliki program pemasaran yang produk yang ditawarkan. berbeda dengan rumah sakit lainnya, Merek memiliki peranan yang yaitu melakukan sosialisasi kesehatan penting dengan menjadi pembeda antara mata dan pemeriksaan mata gratis ke produk yang ditawarkan suatu perusahaan klinik, sekolah, instansi pemerintahan dan dengan merek-merek saingannya. sebagainya. Hal ini menunjukkan bahwa Memiliki merek yang kuat merupakan RS Mata PBEC sebagai rumah sakit suatu keharusan bagi setiap perusahaan. profit oriented tidak meninggalkan fungsi Merek yang kuat tersebut tidak hanya sosial. Untuk menunjukkan komitmen terdapat pada produk yang dihasilkan, yang tinggi dalam memberikan pelayanan tetapi juga terdapat pada nama bagi pasien, RS Mata PBEC juga telah perusahaan. Oleh karena itu merek perlu berhasil mendapatkan sertifikat akreditasi dikelola, dikembangkan, diperkuat, dan dari Komisi Akreditasi Rumah Sakit ditingkatkan kualitasnya sehingga dapat (KARS). Oleh karena itu, penulis memberikan keuntungan kompetitif yang memilih untuk meneliti di RS Mata berkelanjutan (Rangkuti. 2002:10) PBEC dan ingin mengetahui lebih dalam Kesadaran merek menurut bagaimana strategi komunikasi Durianto, dkk (2004:6) adalah sebuah pemasaran yang dilakukan oleh RS Mata tujuan umum dalam komunikasi untuk PBEC. semua strategi promosi. Dengan Pemasaran membutuhkan suatu menciptakan kesadaran merek, pemasar program atau rencana pemasaran dalam berharap bahwa kapanpun kebutuhan melaksanakan kegiatannya guna kategori muncul, merek tersebut akan mencapai tujuan yang diinginkan oleh diaktifkan dari ingatan untuk kemudian perusahaan. Program pemasaran tersebut hari. Dalam kaitannya dengan penelitian terdiri dari sejumlah keputusan tentang ini, RS Mata PBEC ingin membangun bauran alat pemasaran yang lebih dikenal brand awareness dengan dengan marketing mix. Bauran pemasaran memperkenalkan rumah sakit pada juga merupakan kebijakan yang konsumen, menambah pengetahuan digunakan pada perusahaan untuk mampu konsumen mengenai fasilitas dan memasarkan produknya dan mencapai kemampuan pelayanan yang dimiliki oleh keuntungan. rumah sakit, sehingga ketika kebutuhan Bauran pemasaran yang kita kenal akan pelayanan kesehatan mata muncul selama ini berbeda dengan bauran maka yang menjadi pilihan pertama atau pemasaran untuk produk jasa. Bauran
JOM FISIP Vol. 6: Edisi I Januari – Juni 2019 Page 3
pemasaran produk atau barang mencakup mewujudkan berbagai tujuan organisasi 4P : Product, Price, Promotion, dan (Tjiptono, 2016:291). Place. Sementara itu, untuk pemasaran Kegiatan pemasaran rumah sakit jasa diperlukan bauran pemasaran yang merupakan suatu unsur yang penting diperluas dengan penambahan unsur yang untuk memperkenalkan rumah sakit pada telah berkembang menjadi “7P” yang masyarakat luas, menginformasikan dipakai sangat tepat untuk pemasaran sejelas-jelasnya mengenai fasilitas dan jasa. Menurut Kotler dan Keller (2008:4) kemampuan pelayanan yang dimiliki oleh 7P didefinisikan sebagai berikut: Produk rumah sakit pada masyarakat dan segenap (product), Harga (price), warga rumah sakit, membentuk dan Tempat/distribusi (place), Promosi membina citra rumah sakit melalui (promotion), Orang (people),), Proses kepercayaan dan penghargaan masyarakat (process), dan Bukti fisik (physical terhadap kemampuan rumah sakit , evidence). Sebagai suatu bauran, unsur- pemanfaatan sumber daya rumah sakit unsur tersebut saling memengaruhi satu secara optimal sehingga visi dan misi sama lain sehingga bila salah satu tidak rumah sakit dapat diwujudkan. Bukan tepat pengorganisasiannya akan perkara mudah bagi PBEC untuk memengaruhi strategi pemasaran secara mendapatkan respon dari konsumen keseluruhan. karena tidak adanya marketing sejak awal Berdasarkan observasi penulis, beroperasi dan mulai membangun brand diantara bauran pemasaran diatas, RS awareness ditengah-tengah ketatnya Mata PBEC menitikberatkan pada unsur persaingan. Namun strategi komunikasi promosi dalam membangun brand pemasaran yang telah dilakukan dapat awareness rumah sakit. Kegiatan promosi membangun brand awareness dan secara dilakukan dengan memadukan elemen- tidak langsung dapat meningkatkan elemen (tools) yang ada pada IMC yaitu jumlah kunjungan. Berdasarkan hal-hal pemasangan iklan, penjualan personal, yang dijabarkan pada latar belakang di promosi penjualan, hubungan masyarakat, atas membuat penulis tertarik untuk pemasaran langsung, pemasaran melakukan penelitian guna mengetahui interaktif, pemasaran langsung, dan secara tepat strategi komunikasi komunikasi dari mulut ke mulut. Seluruh pemasaran RS Mata PBEC dalam elemen-elemen tersebut merupakan tugas membangun brand awareness dengan yang dilakukan oleh divisi Pemasaran dan judul ”Strategi Komunikasi Pemasaran Kerjasama RS Mata PBEC dalam Rumah Sakit Mata Pekanbaru Eye Center melakukan komunikasi pemasaran. (PBEC) Dalam Membangun Brand Komunikasi pemasaran Awareness”. terintegrasi (IMC) merupakan usaha- usaha untuk mengkoordinasikan dan TINJAUAN PUSTAKA mengendalikan berbagai elemen bauran Bauran Pemasaran promosi (periklanan, pemasaran Proses pemasaran tidak lepas dari langsung, promosi penjualan, pejualan komunikasi. Pada suatu tahapan tertentu, tatap muka, hubungan masyarakat dan orang dapat menyebutkan periklanan atau publisitas, pemasaran interaktif) untuk promosi penjualan, penerapan merek, menghasilkan pesan berfokus pada atau aplikasi kemasan. Semua istilah pelanggan yang terpadu dan mampu tersebut saling berhubungan erat antara
JOM FISIP Vol. 6: Edisi I Januari – Juni 2019 Page 4
satu dengan yang lainnya sepanjang (process), dan Bukti Fisik (physical rentang komunikasi pemasaran. Karena evidence). itu, dalam berbicara mengenai Dalam Supriyanto dan Ernawaty komunikasi pemasaran diperlukan (2010), Prof. Jerry Mc Carthy dalam pendekatan yang mudah dan fleksibel marketing (sekitar 1960) turut pada bauran pemasaran. memperkenalkan alat bantu pemasaran Bauran pemasaran (marketing dengan kerangka 4P (product, price, mix) merupakan salah satu konsep umum place, promotion). Pada jasa, ada (taktik) yang dikembangkan dalam tambahan 3P (people/personnel, pemasaran. Elemen yang menyusun process/procedure, physical bauran pemasaran adalah elemen yang evidence/facility). Alat pemasaran bisa dikendalikan, yaitu bisa tersebut dikembangkan menjadi “7P” dipergunakan oleh perusahaan untuk yang dipakai sangat tepat untuk memengaruhi reaksi pelanggan potensial. pemasaran jasa. Bauran pemasaran terdiri dari product, Ketiga hal ini (people, process, price, place, dan promotion (4P) seiring physical evidence) terkait dengan sifat perkembangan zaman dan tuntutan pasar jasa dimana tahapan operasi hingga yang senantiasa mengalami konsumsi merupakan suatu rangkaian perkembangan telah mengalami evolusi yang tidak dapat dipisahkan dan dan terus berkembang. mengikutsertakan konsumen dan pemberi Dalam strategi pemasaran kita jasa secara langsung, dengan kata lain mengenal marketing mix, yaitu product, terjadi interaksi langsung antara keduanya price, place, dan promotion yang (meski tidak untuk semua jasa). Sebagai kemudian dalam pemasaran jasa suatu bauran, unsur-unsur tersebut saling ditambah lagi menjadi people, physical memengaruhi satu sama lain sehingga evidence, dan process. Dalam strategi bila salah satu tidak tepat promosi kita mengenal promotion mix, pengorganisasiannya akan memengaruhi yaitu advertising, publicity, sales strategi pemasaran secara keseluruhan promotion, dan personal selling. (Lupiyoadi dan Hamdani, 2006:70). (Rangkuti 2002:233) Lovelock, dkk (2002) turut Integrated Markting Communication mengembangkan bauran pemasaran (IMC) (marketing mix) menjadi integrated Komunikasi pemasaran service management dengan terintegrasi merupakan usaha-usaha untuk menggunakan pendekatan 7P yaitu: mengkoordinasikan dan mengendalikan product elements, place,cyberspace, and berbagai elemen bauran promosi time, promotion and education, price and (periklanan, pemasaran langsung, other user outlays, process, productivity promosi penjualan, pejualan tatap muka, and quality, people dan physical hubungan masyarakat dan publisitas, evidence. pemasaran interaktif) untuk menghasilkan Sedangkan menurut Kotler dan pesan berfokus pada pelanggan yang Keller (2008:4), 7P didefinisikan sebagai terpadu dan mampu mewujudkan berikut: Produk (product), Harga (price), berbagai tujuan organisasi (Tjiptono, Tempat/distribusi (place), Promosi 2016:291). (promotion), Orang (people), Proses
JOM FISIP Vol. 6: Edisi I Januari – Juni 2019 Page 5
IMC merupakan pengembangan angka-angka, susunan warna, atau dari istilah promosi, yang membedakan kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang IMC dengan promosi adalah promosi memiliki daya pembeda dan digunaan berkonotasi satu arah, sedangkan IMC dalam kegiatan perdagangan barang atau lebih menekankan, interaksi dua arah. jasa. (Tjiptono, 2016:126). Konsekuensinya, promosi dipersepsikan Menurut Shimp (2003:68) sebagai bentuk komunikasi yang bersifat kesadaran merek (brand awareness) massal, sedangkan IMC lebih bersifat adalah kemampuan sebuah merek untuk personal atau individual. Selain itu, istilah muncul dalam benak konsumen ketika integrated menunjukkan keselarasan dan mereka sedang memikirkan kategori keterpaduan dalam hal tujuan (Tjiptono, produk tertentu dan seberapa mudahnya 2008:507). Fokus pembahasan tentang nama tersebut muncul. komunikasi pemasaran terpadu hanya David. A. Aeker berpendapat, pada satu elemen dari bauran pemasaran kesadaran merek adalah kesanggupan (4P) yaitu promosi. Sebelum melakukan seorang calon pembeli untuk mengenali komunikasi pemasaran terpadu, pemasar atau mengingat kembali bahwa suatu perlu mengkombinasikan terlebih dahulu merek merupakan bagian dari kategori bauran pemasaran yakni produk, harga, produk tertentu. (Rangkuti, 2002:39). distribusi, dan promosi. Bagaimanapun Sedangkan konsep brand juga, bauran pemasaran harus berpadu awareness menurut Keller (2008:268) secara sinergis dengan ketiga elemen adalah kekuatan dari suatu brand di lainnya agar kesuksesan dalam promosi dalam memori, seberapa mudah bagi dapat tercapai. Berikut bagan yang konsumen untuk mengingat suatu brand. menjabarkan runag lingkup pembahasan Brand awareness (kesadaran merek) komunikasi pemasaran terpadu yang mencakup aset-aset terpenting bisnis yang dibuat oleh Kotler dan Amstrong (2002 : terdiri dari aset tak terwujud (intangible 600). asset) berupa nama (citra) perusahaan, merek, simbol, slogan, dan asosiasinya, Kesadaran Merek (Brand Awareness) persepsi kualitas, kepedulian merek, basis Memiliki merek yang kuat pelanggan, serta sumber daya seperti hak merupakan suatu keharusan bagi setiap paten, trademark, dan hubungan dengan perusahaan. Merek yang kuat tersebut dealer, semuanya merupakan sumber tidak hanya terdapat pada produk yang utama keunggulan bersaing bersaing dan dihasilkan, tetapi juga terdapat pada nama pendapatan di masa depan. perusahaan (Rangkuti, 2002:222). Dalam Upaya meraih kesadaran merek, definisi klasik, merek dikaitkan dengan baik dalam tingkat pengenalan maupun identifikasi sebuah produk dan peningkatan kembali, melibatkan dua pembedaannya dari produk-produk para kegiatan, yaitu : berusaha memperoleh pesaing, baik dalam bentuk pemakaian identitas merek dan berusaha nama tertentu, logo spesifik, desain mengkaitkannya dengan kelas produk khusus, maupun tanda dan simbol visual tertentu. Untuk mengevaluasi seberapa lainnya. Definisi serupa juga ditemukan jauh konsumen aware terhadap suatu dalam pasal I Undang-Undang No. 15 produk tersebut, maka dibutuhkan Tahun 2001 tentang merek :”tanda yang tahapan-tahapan dalam membentuk berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf, kesadaran merek (brand awareness)
JOM FISIP Vol. 6: Edisi I Januari – Juni 2019 Page 6
dalam pikiran konsumen. Tahapan- METODE PENELITIAN tahapan tersebut berupa tingkatan Desain Penelitian kesadaran merek yang ada di benak Penelitian ini menggunakan konsumen (Rangkuti, 2002:40-41). metode penelitian kualitatif dengan 1. Unware of Brand (tidak menyadari pendekatan deskriptif. Setyosari, 2012: 40 merek) adalah tingkat paling rendah dalam Agustinova 2015 halaman 9 dalam piramida kesadaran merek, mengemukakan penelitian kualitatif dimana konsumen tidak menyadari sebagai penelitian yang menggunakan adanya suatu merek. metode observasi, wawancara (interview), 2. Brand Recognition (pengenlan analisis isi, dan metode pengumpul data merek) adalah tingkat minimal lainnya untuk menyajikan respons- kesadaran merek, dimana pengenalan respons dan perilaku subjek suatu merek muncul lagi setelah dilakukan peningkatan kembali lewat Teknik Pengumpulan Data bantuan (aided recall). 1. Wawancara 3. Brand Recall (pengingatan kembali Wawancara merupakan salah satu terhadap merek) adalah pengingatan teknik yang dapat digunakan untuk kembali terhadap merek tanpa mengumpulkan data penelitian. Secara bantuan (unaided recall). sederhana dapat dikatakan wawancara 4. Top of Mind (puncak pikiran) adalah merupakan percakapan tatap muka (face merek yang disebutkan pertama kali to face) antara pewawancara dengan oleh konsumen, atau yang pertama sumber informasi, dimana pewawancara kali munsul dalam benak konsumen. bertanya langsung tentang suatu objek Dengan kata lain, merek merupakan yang diteliti dan telah dirancang merek utama dari berbagai merek sebelumnya. (Yusuf,2015 : 372). Dalam yang ada dalam benak konsumen. penelitian ini, wawancara yang digunakan Dari beberapa tingkatan kesadaran adalah wawancara terencana tidak merek tersebut, maka sejauh mana terstruktur. Wawancara terencana tidak konsumen aware terhadap suatu merek terstruktur adalah apabila dan produk sangatlah penting. Dimana peneliti/pewawancara menyusun rencana konsumen dapat mengenali prosuk, (schedule) wawancara yang mantap, hingga konsumen hanya memunculkan tetapi tidak menggunakan format dan satu merek suatu produk dari sekian urutan yang baku. (Yusuf, 2015 : 377). banyak merek yang ada dalam pikiran mereka. Namun pada tingkatan kesadaran 2. Observasi merek yang paling rendah dimana Observasi adalah teknik konsumen tidak menyadari akan adanya pengumpulan data melalui pengamatan merek ini merupakan suatu tingkatan terhadap objek pengamatan dengan yang harus diperhatikan dalam kesadaran langsung hidup bersama, merasakan, serta merek pada produk-produk tertentu, berada dalam aktivitas kehidupan objek sehingga membuat keberadaan suatu pengamatan. Dengan demikian, pengamat merek hilang dibenak mereka. Akan betul-betul menyelami kehidupan objek tetapi pada dasarnya kesadaran merek pengamatan, bahkan tidak jarang dapat dibangun melalui beberapa cara. pengamat kemudian mengambil bagian
JOM FISIP Vol. 6: Edisi I Januari – Juni 2019 Page 7
dalam kehidupan budaya mereka (Bungin keabsahan data yang lain, dilaksanakan dalam Prastowo 2010:41-40). jika data yang terkumpul sudah sangat Observasi merupakan salah satu banyak, telah dianalisis, dan ada temuan teknik pengamatan yang paling lazim yang dapat dikategorikan. Dengan kata dalam penelitian kualitatif. Dalam lain fokusnya sudah dapat ditemukan, penelitian ini penulis melakukan dapat dijelaskan dengan uraian yang rinci. observasi selama 3 bulan, sejak tanggal (Putra, 2012: 169). 02 agustus hingga 02 November 2018. 2. Triangulasi Penulis mengamati dan ikut serta dalam Moelong (2006 : 330) menjelaskan beberapa kegiatan-kegiatan pemasaran bahwa traingulasi merupakan teknik yang dilakukan oleh RS Mata PBEC, pemeriksaan keabsahan data yang serta melakukan wawancara secara memanfaatkan sesuatu yang lain di luar langsung kepada seluruh informan. data tersebut untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding data tersebut. 3. Dokumentasi (Prastowo, 2016 : 269). Triangulasi yaitu Dokumentasi adalah cara pengecekan data menggunakan beragam pengumpulan informasi yang didapatkan sumber, teknik, dan waktu. Beragam dari dokumen, yakni peninggalan tertulis, sumber maksudnya digunakan lebih dari arsip-arsip, akta,ijazah, rapor, peraturan satu sumber untuk memastikan apakah perudang-undangan, buku harian, surat- datanya benar atau tidak. surat pribadi, catatan biografi, dan lain- lain yang memiliki keterkaitan dengan HASIL DAN PEMBAHASAN masalah yang diteliti (Prastowo, 2016 : Strategi komunikasi pemasaran 226). Dokumentasi diambil langsung oleh RS Mata PBEC dalam membangun brand penulis saat melakukan observasi awareness dilakukan melalui kegiatan lapangan di lokasi kegiatan atau promosi. Unsur promosi harus berjalan penelitian dan diambil oleh pihak secara sinergis dengan keenam unsur Pemasaran dan Kerjasama RS Mata lainnya agar promosi dalam membangun PBEC. brand awareness dapat efektif. Promosi adalah salah satu faktor penentu Teknik Analisis Data keberhasilan suatu program pemasaran. Dalam penelitian ini, analisis data Betapapun berkualitasnya suatu produk dilakukan sejak awal penelitian dan atau layanan rumah sakit, jika konsumen selama proses penelitian dilaksanakan belum pernah mendengarnya atau tidak dengan Model Analisis Interaktif Miles yakin bahwa produk itu akan bernilai bagi dan Huberman yaitu, Pengumpulan data, mereka, maka rumah sakit tidak akan Reduksi Data, Penyajian data, Pemaparan dapat bersaing atau bertahan. dan Kesimpulan (Kriyantono, 2009: 13). Dalam penelitian ini penulis mengaitkan dengan konsep IMC Teknik Keabsahan Data (Integrated Marketing Communication) Dalam penelitian ini penulis yakni pengeintegrasian atau keterpaduan menggunakan teknik : semua unsur bauran promosi yang ada 1. Perpanjangan Keikutsertaan dengan asumsi bahwa tidak ada satu Perpanjang keikutsertaan unsur pun yang terpisah dalam mencapai sebagaimana teknik pemeriksaan tujuan pemasaran yang efektif. Adapun
JOM FISIP Vol. 6: Edisi I Januari – Juni 2019 Page 8
elemen-elemen (tools) IMC yang dengan menggunakan brosur. Meskipun digunakan dalam strategi komunikasi iklan melalui brosur terlihat ketinggalan pemasaran meliputi kegiatan periklanan zaman, tetapi brosur dapat menjadi (advertising), penjualan tatap muka strategi komunikasi pemasaran RS Mata (personal selling), promosi penjualan PBEC yang efektif dalam membangun (sales promotion), pemasaran langsung Brand Awareness. (direct marketing), hubungan masyarakat Selanjutnya, media elektronik (public relation), pemasaran interakatif melalui internet yaitu iklan di sosial (interactive marketing) dan dari mulut ke media dan media luar ruangan yaitu mulut (word of mouth). billboard, spanduk dan sticker atau Selanjutnya, strategi komunikasi branding car. Beragam iklan yang pemasaran RS Mata PBEC dalam digunakan memiliki kelebihan dan membangun brand awareness turut kekurangan masing-masing. Dalam dipengaruhi oleh bauran pemasaran 7P, pembuatan iklan, penulis juga mengetahui penulis memfokuskan pada unsur orang bahwa RS Mata PBEC juga memiliki (people), proses (process), dan bukti fisik anggaran khusus, hal ini menjadi faktor (physical evidence) di RS Mata PBEC. penting dalam pembuatan iklan sehingga Ketiga unsur ini (people, process, iklan yang dihasilkan dapat memberikan physical evidence) terkait dengan sifat dampak yang signifikan. jasa dimana tahapan operasi hingga Menurut Setiadi (2003:257), konsumsi merupakan suatu rangkaian promosi penjualan bertujuan untuk yang tidak dapat dipisahkan dan memperkenalkan produk baru, dan juga mengikutsertakan konsumen dan pemberi membangun merek dengan penguatan jasa secara langsung, dengan kata lain pesan iklan dan citra perusahaan. Selain terjadi interaksi langsung antara keduanya itu promosi penjualan dapat mendorong (meski tidak untuk semua jasa). Unsur konsumen dengan segera untuk produk (product), Harga (price), melakukan pembelian. Berdasarkan hasil Tempat/distribusi (place), Promosi penelitian, kegiatan promosi penjualan (promotion), Orang (people), Proses yang dilakukan RS Mata PBEC adalah (process), dan Bukti fisik (physical menawarkan dan memperkenalkan evidence) perlu dikombinasikan, produk baru rumah sakit dengan dipadukan dan dikoordinasikan. Data menggunakan alat promosi penjualan hasil penelitian tersebut akan penulis dengan memberikan potongan harga atau tampilkan dalam poin-poin berikut. diskon. Hal ini termasuk kedalam tiga variasi dalam menggunakan elemen 1. Strategi Promosi Rumah Sakit promosi penjualan menurut Menurut Mata Pekanbaru Eye Center Belch (2009:17), yaitu alat promosi Dalam Membangun Brand dagang dalam bentuk diskon dan Awareness keringanan. Berdasarkan hasil penelitian, Strategi promosi penjualan yang beberapa kegiatan yang dilakukan oleh dilakukan RS Mata PBEC adalah divisi pemasaran dan kerjasama RS Mata menyediakan layanan BPJS Kesehatan PBEC yaitu kegiatan periklanan melalui sehingga memberikan kemudahan dan media cetak, media elektronik, dan media keringanan biaya berobat, memberikan luar ruangan. Media cetak dilakukan potongan harga dan memanfaatkan
JOM FISIP Vol. 6: Edisi I Januari – Juni 2019 Page 9
momen-momen hari besar, dan knowledge yang ada dirumah sakit. membagikan merchandise dalam Adanya product knowledge,menjadi melaksanakan promosi penjualan. modal bagi pihak marketing dalam Potongan harga ini diberikan kepada meningkatkan kepercayaan konsumen pasien yang menyesuaikan dengan situasi terhadap produk atau layanan yang dan kondisi. Artinya RS Mata PBEC ditawarkan. memanfaatkan momen-momen tertentu Penjualan perorangan juga dalam memberikan potongan harga, dimanfaatkan oleh RS Mata PBEC pada misalnya pada saat akhir tahun, tes buta kegiatan car free day, dan event-event warna hanya untuk peserta tes cpns, dan hari besar. Seperti hari kesehatan saat melakukan event-event. Promosi nasional, world sight day. Pada penjualan penjualan yang dilakukan oleh RS Mata personal terjadi interaksi dengan PBEC mendapatkan respon positif dari masyarakat dan terjadi umpan balik yang pasein, meskipun dampak dari promosi dapat menarik perhatian masyarakat. penjualan belum terlihat secara signifikan Sedangkan penjualan perorangan secara dalam membangun brand awareness internal juga dilakukan oleh staff rumah sakit. admission atau perawat yaitu dengan Selanjutnya adalah strategi menjelaskan secara langsung kepada komunikasi pemasaran melalui penjualan pasien yang mengunjungi rumah sakit personal. Penjualan personal juga disebut mengenai informasi yang ditanyakan oleh sebagai komunikasi langsung (tatap pasien baru atau pasien lama. Hal ini muka) antara penjual dengan calon dapat membantu divisi pemasaran dalam pelanggan untuk memperkenalkan suatu membangun brand awareness dan produk kepada calon pelanggan dan membentuk kepercayaan kepada rumah membentuk pemahaman pelanggan sakit. terhadap produk sehingga mereka akan Dengan demikian, komunikasi mencoba dan membelinya (Hermawan, yang dilakukan dapat lebih fleksibel, 2012:54). Dalam kegiatan pejualan sekaligus dapat melihat reaksi konsumen perorangan, berdasarkan hasil penelitian secara langsung mengenai produk yang RS Mata PBEC menggunakan alat ditawarkan perusahaan. Dalam hal ini, pejualan perorangan dengan kegiatan alat komunikasi yang digunakan pada sosialisasi dan pemeriksaan mata gratis, penjualan perorangan adalah presentasi dimana RS Mata PBEC dapat penjualan, selain itu menggunakan media menjelaskan secara langsung kepada promosi seperti stand banner, brosur, dan masyarakat mengenai keunggulan rumah profil perusaahaan untuk membantu sakit, dan meyakinkan masyarakat dengan rumah sakit dalam menawarkan produk. adanya pemeriksaan mata oleh dokter Strategi komunikasi pemasaran spesialis. Kegiatan ini juga melalui pemasaran langsung (Direct memperlihatkan bahwa RS Mata PBEC Marketing) yang dilakukan oleh RS Mata ingin membangun brand awareness PBEC adalah salah satu kegiatan yag rumah sakit dengan tidak melupakan dilakukan untuk membangun brand unsur sosial didalamnya. Selain itu, rumah sakit. Selain personal selling, strategi marketing RS Mata PBEC dalam pemasaran langsung lebih mudah untuk melaksanakan komunikasi tatap muka ini diukur dan dapat ditelusuri terhadap adalah dengan memahami product konsumen khususnya pemberi respon.
JOM FISIP Vol. 6: Edisi I Januari – Juni 2019 Page 10
Alat komunikasi yang digunakan oleh RS membantu meningkatkan citra rumah Mata PBEC adalah menggunakan sakit dimata masyarakat. Pelaksanaan telepon. Nomor telepon dicantumkan hubungan masyarakat juga menjadi pada kartu nama, brosur, stand banner, bagian penting dalam pelaksanaan website dan media sosial RS Mata komunikasi pemasaran dalam PBEC. membangun brand awareness, melalui Melalui telepon pihak marketing event dan kegiatan publisitas, RS Mata maupun karyawan yang ada dirumah sakit PBEC dapat mengkomunikasikan brand dapat menyampaikan langsung pesan dan atau nama rumah sakit kepada khalayak informasi mengenai rumah sakit maupun luas. informasi yang dibutuhkan oleh Dalam (Morissan, 2015: 23) konsumen. Berdasarkan hasil penelitian, dikatakan internet merupakan media yang pemasaran langsung juga dilakukan oleh bahkan dapat digunakan untuk RS Mata PBEC melalui surat. Surat melaksanakan seluruh elemen bauran digunakan dalam proses melakukan promosi. Selain digunakan untuk kerjasama dengan pihak asuransi maupun beriklan, internet juga dapat digunakan perusahaan lain dan dalam melaksanakan untuk melakukan kegiatan promosi kegiatan sosialisasi dan pemeriksaan mata bentuk lainnya, seperti promosi penjualan gratis ke lokasi yang ingin dituju. Hal ini dengan kupon, kontes dan undian secara sangat membantu RS Mata PBEC dalam online. Praktisi pemasaran juga membagun brand awaremess. menggunakan internet untuk melakukan Strategi komunikasi pemasaran pemasaran langsung, penjualan personal, melalui hubungan masyarakat dan serta kegiatan hubungan masyarakat publisitas yang dilakukan oleh RS Mata secara lebih efektif dan efisien. Dalam PBEC adalah dengan memanfaatkan kegiatan pemasaran interaktif, hasil kerjasama dengan pihak internal maupun penelitian menunjukkan bahwa RS Mata eksternal seperti kerjasama dalam PBEC menggunakan alat pemasaran melaksanakan event, kerjasama melalui interaktif dengan adanya website dan kegiatan sosialisasi dan pemeriksaan mata media sosial. Dalam hal ini sosial media gratis, dan kegiatan melalui publisitas. yang digunakan RS Mata PBEC adalah Strategi komunikasi pemasaran melalui facebook dan instagram. hubungan masyarakat masih belum Berdasarkan hasil penelitian, maksimal. Hal ini dikarenakan belum website memiliki beberapa menu pilihan adanya divisi kehumasan secara khusus. yang berisi informasi seperti jenis layanan Sehingga peran dan fungsi humas itu yang tersedia, profil dokter, jadwal sendiri masih dilakukan oleh pihak dokter, tanya jawab dokter dan kontak marketing RS Mata PBEC. yang bisa dihubungi oleh calon pasien Menurut Supriyanto dan Ernawaty maupun masyarakat. Para pengguna 2010:189-190, public relation adalah internet dapat mengajukan pertanyaan ke upaya komunikasi menyeluruh suatu Dokter spesialis mata RS Mata PBEC rumah sakit untuk memengaruhi persepsi, mengenai kesehatan mata atau keluhan opini, keyakinan, dan sikap berbagai yang dirasakan. Pada website RS Mata kelompok terhadap rumah sakit. akan PBEC juga terdapat menu dokter tetapi, dengan adanya penerapan tugas menjawab yang berisi jawaban Dokter dan fungsi humas tentunya dapat atas pertanyaan yang di berikan oleh
JOM FISIP Vol. 6: Edisi I Januari – Juni 2019 Page 11
calon pasien atau masyarakat. Begitu juga 2. Strategi Orang (people), proses dengan instagram dimanfaatkan untuk (process), dan Bukti Fisik (physical menjalin interaksi dengan para followers evidence) Rumah Sakit Pekanbaru dengan cara mem-posting informasi- Eye Center (PBEC) dalam informasi penting tentang penyakit mata, Membangun Brand Awareness dengan adanya interaksi RS Mata PBEC Fokus penulis dalam penelitian ini dapat membangun kedekatan dengan terdapat pada unsur Orang (people), followers-nya atau masyarakat. Proses (process), dan Bukti fisik Strategi komunikasi pemasaran (physical evidence). Ketiga unsur ini yang terakhir adalah melalui komunikasi (people, process, physical evidence) dari mulut ke mulut atau disebut dengan terkait dengan sifat jasa dimana tahapan Word Of Mouth (WOM). Komunikasi operasi hingga konsumsi merupakan dari mulut ke mulut adalah kegiatan suatu rangkaian yang tidak dapat promosi yang dilakukan oleh konsumen dipisahkan dan mengikutsertakan yang menawarkan produk secara konsumen dan pemberi jasa secara sukarela, dimana mereka menceritakan langsung, dengan kata lain terjadi produk kita dan menyarankan orang lain interaksi langsung antara keduanya untuk mengkonsumsi atau menggunakan (meski tidak untuk semua jasa). Sebagai produk tersebut (Ekotama, 2009:17). suatu bauran, unsur-unsur tersebut saling Komunikasi ini terlihat sederhana, tapi memengaruhi satu sama lain sehingga ternyata komunikasi dari mulut ke mulut bila salah satu tidak tepat sangat membantu RS Mata PBEC dalam pengorganisasiannya akan memengaruhi membangun brand awareness. strategi pemasaran secara keseluruhan Strategi komunikasi pemasaran (Lupiyoadi dan Hamdani, 2006:70). Word of Mouth yang dilakukan RS Mata Unsur pertama yaitu orang PBEC adalah dengan memberikan (people). Orang berfungsi sebagai pelayanan sebaik-baiknya kepada pasien. penyedia jasa yang sangat mempengaruhi Sehingga pasien yang merasa puas kualitas rumah sakit. Orang merupakan dengan suka rela memberikan informasi pelaku yang melaksanakan penyajian jasa kepada teman, tetangga, atau keluarga. dalam waktu riil atau selama proses dan Hal ini dapat dipercaya oleh calon konsumsi jasa berlangsung, oleh karena konsumen atau masyarakat sebab itu orang dapat mempengaruhi persepsi konsumen terlebih dahulu bisa melihat pasien. Secanggih dan selengkap apapun dan mengamati produk yang akan dibeli fasilitas pendukung yang dimiliki oleh atau dicoba. Selain itu, bentuk Word of rumah sakit, tanpa adanya sumber daya Mouth yang dilakukan RS Mata PBEC yang memadai baik jumlah (kuantitas) dalam membangun brand awareness maupun kemampuannya (kualitas), maka adalah RS Mata PBEC memulai dari tools rumah sakit tidak dapat berhasil dalam yaitu brosur yang disebarkan melalui mewujudkan tujuannya. bagian admission rumah sakit maupun Hasil penelitian menunjukkan kegiatan-kegiatan yang dilakukan bahwa pihak personalia RS Mata PBEC dilingkungan eksternal rumah sakit. selalu melakukan kegiatan untuk meningkatkan kemampuan atau kualitas sumber daya manusia yang ada di RS Mata PBEC dengan kegiatan-kegiatan
JOM FISIP Vol. 6: Edisi I Januari – Juni 2019 Page 12
baik didalam maupun diluar rumah sakit, kantor, perlengkapan kantor, dan sarana mengikuti seminar-seminar, dan pelatihan prasarana, kebersihan dan keamanan, bagi tenaga medis maupun non medis. sudah dilaksanakan dengan baik. Berdasarkan hasil yang telah diuraikan, Meskipun unsur-unsur fisik yang penulis berpendapat bahwa RS Mata ditampilkan oleh RS Mata PBEC belum PBEC dalam melakukan pelayanan terlalu menonjol seperti rumah sakit yang kesehatan, juga melakukan proses open lain. Akan tetapi RS Mata PBEC recruitment dengan sangat baik. memiliki identitas pada bangunan yang Pentingnya recruitment ini agar dapat memberikan informasi kepada pelayanan yang diberikan oleh rumah masyarakat. Identitas pada bangunan sakit dapat maksimal. Selain karyawan, sangat efektif dan aktif dalam kualitas dokter juga menjadi pengaruh membangun brand karena walaupun dan penilaian tersendiri bagi pasien. pemasaran melalui promosi berganti atau Dengan adanya sumber daya manusia berakhir, tetapi identitas tetap dipakai yang berkualitas, dapat membantu dalam sampai bertahun-tahun. pemasaran internal rumah sakit. Unsur kedua yaitu proses KESIMPULAN (process). Proses mencakup prosedur Berdasarkan hasil penelitian, pemberian pelayanan kepada pasien. Bila strategi komunikasi pemasaran yang pelayanan yang diberikan lama, prosedur dilakukan oleh RS Mata PBEC dalam yang berbelit-belit maka pasien akan membangun brand awareness rumah merasa tidak nyaman dan bila kondisi ini sakit adalah sebagai berikut: sering dihadapi oleh pasien, maka akan 1. Strategi promosi yang dilakukan oleh berdampak pada kunjungan pasien dan RS Mata PBEC dalam membangun menciptakan penilaian yang kurang baik brand awareness dengan bagi pasien tersebut. Berdasarkan hasil mengombinasikan elemen-elemen penelitian, proses dalam mendapatkan (tools) yang meliputi kegiatan pelayanan di RS Mata PBEC sudah periklanan dengan menggunakan mencerminkan mekanisme yang baik. media cetak (brosur), media Unsur proses ini memiliki hubungan elektronik melalui internet (facebook dengan unsur produk, dimana dalam ads, paid promote) dan media luar meningkatkan kualitas produk dan ruangan (billboard, spanduk, memberikan proses pelayanan, RS Mata sticker/car branding). Melalui PBEC selalu memperhatikan dan kegiatan personal selling yaitu mengutamakan keramahan pada pasien. interaksi langsung kepada Unsur ketiga yaitu bukti fisik masyarakat dengan memahami (physical evidence). Bukti fisik product knowledge. Penjualan merupakan suatu hal yang secara nyata perorangan dilakukan pada rumah turut mempengaruhi kesadaran merek sakit melalui petugas admission. bagi pasien ataupun masyarakat. Selain Melalui kegiatan promosi penjualan itu juga turut mempengaruhi keputusan dengan menyediakan layanan BPJS untuk menggunakan layanan produk yang Kesehatan, memberikan potongan ditawarkan. Unsur-unsur fasilitas fisik harga/diskon kepada pasien, yang diterapkan pihak RS Mata PBEC pemerikasaan mata gratis, dan diantaranya bangunan kantor, peralatan pembagian merchandise. Pemasaran
JOM FISIP Vol. 6: Edisi I Januari – Juni 2019 Page 13
langsung dengan menggunakan memperhatikan kualitas karyawan telepon dan surat. Melalui hubungan (people), serta memiliki bukti fisik masyarakat dengan menjadi mediator (physical evidence). antara rumah sakit dan pbulik baik dengan pihak internal maupun DAFTAR PUSTAKA eksternal. Publisitas dilakukan Agustinova, Danu Eko. 2015. Memahami dengan membuat press release untuk metode penelitian kualitatif. diberitakan ke media surat kabar Yogyakarta: Calpulis lokal. Melalui pemasaran interaktif Belch, George, dan Belch, Micahel E. Interaksi dengan pasien atau 2009. Advertising and Promotion: masyarakat melalui internet dengan An Integrated Maerketing media website dan media sosial Communication Perspektive. 8th instagram dan facebook dengan Edition, New York: Mc Graw Hill mem-posting konten yang bervariasi. Bungin, Burhan. 2015. Metodologi Serta melalui Word Of Mouth dengan Penelitian kualitatif. Jakarta : memulai dari tools yaitu brosur dan Prenada Media Group meningkatkan kualitas pelayanan sehingga pasien dengan suka rela Durianto, dkk. 2004. Brand Equity Ten : menginformasikan kepada teman, Strategi Memimpin Pasar. Jakarta tetangga, keluarga atau orang : Gramedia Pustaka Utama sekitarnya. Ekotama, Suryono. 2009. Trik Jitu 2. Dalam membangun brand awareness Promosi Murah Meriah. RS Mata PBEC menerapkan bauran Yogyakarta : Cemerlang pemasaran 7P. Pelaksanaan bauran Publishing tersebut secara umum berjalan Hermawan, Agus. 2012. Komunikasi maksimal meskipun terdapat Pemasaran. Jakarta : Erlangga beberapa kekurangan. Adapun bentuk penerapan bauran 7P tersebut Kriyantono, Rachmat. 2014. Teknik adalah meningkatkan respon time Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: pelayanan dan menjaga keramahan Kencana Prenada Media Group dalam memberikan pelayanan Kotler, Philip & Keller, K Lane. 2008. (product), menetapkan kebijakan Manajemen Pemasaran Jilid 1. harga yang disesuaikan dengan Jakarta : Erlangga kualitas produk (price), melakukan Lovelock, dkk. 2012. Pemasaran Jasa kegiatan promosi secara rutin dan Perspektif Indonesia. Jakarta : konsisten (promotion), memiliki Erlangga letak rumah sakit yang strategis (place), menerapkan SPO dalam Putra, Nusa. 2012. Penelitian Kualitatif : setiap tindakan, optimaliasasi unit proses & aplikasi. Jakarta : Indeks pelayanan pengaduan, meningkatkan kualitas SDM, meningkatkan respon Prastowo, Andi. 2016. Metode Penelitian time pelayanan, menjaga keramahan Kualitatif. Jogjakarta : Ruzz dengan pasien, sarana prasarana, dan Media penataan sistem administrasi. (process), memiliki dan
JOM FISIP Vol. 6: Edisi I Januari – Juni 2019 Page 14
Rangkuti, Freddy. 2002. Teknik Menarik Minat Pelanggan di Mengelola Brand Equity dan Namira Hotel Syariah Strategi Pengembangan Merek. Yogyakarta. Yogyakarta : Jakarta : Gramedia Pustaka Utama Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Shimp, Terence A. 2003. Periklanan Handayani, Septia. 2018. Integrated Promosi dan Aspek Tambahan Marketing Communication Pt. Komunikasi Pemasaran Terpadu. Pertamina Dalam Membangun Edisi 5. Jilid 1. Alih Bahasa : Brand Awareness Produk Bright Revyani Sahrial dan Dyah Gas 5,5 Kg Pada Masyarakat Anikasari. Jakarta : Erlangga Kota Pekanbaru. Pekanbaru : Universitas Riau Sumardi, Marlin & Melina. 2011. The Power Word of Mouth Marketing. Sumber Lain: PT. Gramedia Pustaka Utama, Pekanbaru.tribunnews.com (diakses pada Jakarta. 06 Februari 2019, pukul 09.00 WIB)
Supriyanto dan Ernawaty. 2010. www.pekanbarueyecenter.com (diakses
Pemasaran Industri Jasa pada 06 Februari 2019, pukul 11.38 WIB) Kesehatan. Yogyakarta : Andi Offset Tjiptono, Fandy. 2008. Strategi Pemasaran Edisi 3. Yogyakarta : Andi Offset
_____________. 2016. Pemasaran :
Esensi & Aplikasi. Yogyakarta : Andi Offset
Yusuf, Muri. 2014. Metode Penelitian :
kuantitatif, kualitatif, dan penelitian gabungan. Jakarta : Kencana
Skripsi dan Jurnal :
Gede Agung Putra Dalem, Anak Agung dan Ni Gusti Ayu Kadek Sutari. 2015. Analisis Strategi Komunikasi Pemasaran Jasa Go- Jek Dalam Meningkatkan Brand Awareness Cabang Bali. Universitas Dwijendra Nugrahaeni, Putri. 2016. Strategi Komunikasi Pemasaran Dalam
JOM FISIP Vol. 6: Edisi I Januari – Juni 2019 Page 15
French Short Stories for Beginners – 5 in 1: Over 500 Dialogues & Short Stories to Learn French in your Car. Have Fun and Grow your Vocabulary with Crazy Effective Language Learning Lessons
Learn Mandarin Chinese with Paul Noble for Beginners – Complete Course: Mandarin Chinese Made Easy with Your 1 million-best-selling Personal Language Coach