You are on page 1of 14

KARAKTERISTIK SATELIT PENGINDERAAN JAUH

ALOS UNTUK MISI PEMETAAN DAN POTENSI


DATA UNTUK APLIKASI PEMETAAN
Gokmaria Sitanggang
Peneliti Pusat Pengembangan Pemanfaatan dan Teknologi Penginderaan Jauh, LAPAN

ABSTRACT

The ALOS (Advanced Land Observing Satellite) which h a s been succesfully


launched on J a n u a r y , 24, 2006 h a s unique characteristics for mapping mission. The
ALOS satellite is equipped with three remote sensing sensors and the mission supporting
subsystems to achieve the ALOS main missions. The three sensors consist of two
optical sensors i.e. PRISM (Panchromatic Remote Sensing Instrument for Stereo
Mappingj and AVNIR-2 (Advanced Visible and Near Infrared Radiometer type-2), and
one microwave sensor or radar i.e. PALSAR ^Phased Array type L-band Syntetic
Aperture Radar). This paper describes about the characteristics of ALOS (Advanced Land
Observing Satellite) for mapping mission and the data potential for mapping application
which consist of the main characteristics of ALOS, the characteristics of the sensors
and the data, the capability of the satellite for mapping mission and the analysis of the
u s e s or the potential of the ALOS data for mapping applications. The study results
showed that the technical characteristics of ALOS satellite, PRISM, AVNIR-2, and
PALSAR sensors and the mission supporting subsystems are fully met mission
requirements for mapping application. The study method is accomplised by studying
literature/information/ data which was obtained from the satellite operator, the internet,
and the current and previous research results, and by performing analysis as well.

ABSTRAK

Satelit ALOS (Advanced Land Observing Satellite) yang telah berhasil diluncurkan
pada tanggal 24 J a n u a r i 2006 lalu, mempunyai karakteristik yang unik u n t u k misi
pemetaan. Satelit ALOS dilengkapi dengan tiga b u a h sensor penginderaan jauh
(inderaja) dan subsistem pendukung misi u n t u k mencapai misi u t a m a ALOS. Tiga buah
sensor tersebut terdiri dari d u a b u a h sensor optik yaitu sensor PRISM (Panchromatic
Remote Sensing Instrument for Stereo Mapping) dan sensor AVNIR-2 (Advanced Visible
and Near Infrared Radiometer type-2), sebuah sensor gelombang mikro atau radar yaitu
PALSAR (Phased Array type L-band Syntetic Aperture Radar). Makalah ini menguraikan
tentang karakteristik satelit ALOS (Advanced Land Observing Satellite) u n t u k misi
pemetaan dan potensi data u n t u k aplikasi pemetaan yang meliputi karakteristik utama
satelit ALOS, karakteristik sensor dan data, kemampuan satelit u n t u k misi pemetaan,
serta analisis pemanfaatan atau potensi data u n t u k aplikasi pemetaan. Hasil kajian
menunjukkan bahwa karakteristik teknis dari satelit ALOS, sensor atau data PRISM,
AVNIR-2, PALSAR dan subsistem pendukung misi, memenuhi persyaratan-persyaratan
sistem secara penuh u n t u k misi atau aplikasi pemetaan. Metode pelaksanaan kajian
adalah dengan mempelajari literatur/informasi/data yang diperoleh dari operator satelit,
media internet, hasil-hasil penelitian yang berkembang dewasa ini, dan melakukan
analisis.

94
1 PENDAHULUAN [Ground Control Point-GCP), 3) dapat
ALOS [Advanced Land Observing menghasilkan daerah pengamatan yang
Satellite) adalah satelit penginderaan j a u h luas, dengan lebar liputan satuan citra
(inderaja) terbesar yang dibangun oleh 70 km atau lebih, d a n 4) mempunyai
Jepang u n t u k pengamatan daratan. sistem penanganan data dengan kapasitas
Satelit ALOS telah berhasil diluncurkan yang besar u n t u k pencapaian misi.
pada tanggal 24 J a n u a r i 2006 dengan Untuk pencapaian misi, satelit
pesawat peluncur roket H-IIA, dari lokasi ALOS, dilengkapi dengan tiga buah sensor
peluncuran Tanegashima Space Center, penginderaan j a u h dengan kemampuan
Jepang bagian selatan (JAXA, 2006). pandangan sisi (side looking). Tiga buah
Satelit ALOS mempunyai 5 misi utama, sensor tersebut terdiri dari dua buah
yaitu 1) u n t u k memberikan kontribusi sensor optik yaitu sensor PRISM
terhadap aplikasi kartografi (Kartografi), [Panchromatic Remote Sensing Instrument
2) untuk memberikan kontribusi terhadap for Stereo Mapping) dan sensor AVNIR-2
pengamatan regional (Pengamatan Regio- (Advanced Visible and Near Infrared
nal), 3) u n t u k memberikan kontribusi Radiometer type-2), sebuah sensor
terhadap pemantauan bencana alam gelombang mikro atau radar yaitu PALSAR
(Pemantauan Bencana Alam), 4) u n t u k (Phased Array type L-band Syntetic
memberikan kontribusi terhadap penelitian Aperture Radar). Untuk mendukung
sumber daya alam (Penelitian Sumber sensor-sensor pencitra tersebut dan untuk
Daya Alam), dan 5) u n t u k meningkatkan pencapaian tujuan misi, ALOS dilengkapi
teknologi pengamatan daratan (Pengem- pula dengan subsistem pendukung misi,
bangan Teknologi). yaitu antara lain 1) Subsistem Pengontrol
Satelit ALOS bergerak pada orbit Orbit dan Kedudukan Satelit (Attitude
sinkron matahari pada ketinggian and Orbit Control Subsystem), 2) Subsistem
691,65 km pada ekuator, inklinasi Penentuan Kedudukan Satelit dan Posisi
98,16 derajat, siklus pengulangan orbit secara Otonom (Attitude Determination and
setiap 46 hari dengan sub-cycle setiap Autonomous Position System, 3) Subsistem
Penanganan Data.
2 hari. Massa satelit tersebut kira-kira
4000 kg. Satelit ALOS dirancang u n t u k PRISM adalah sensor yang diuta-
dapat tetap beroperasi pada orbitnya makan u n t u k pemetaan. Sensor PRISM
pada kurun waktu 3-5 t a h u n . terdiri dari tiga b u a h teleskop yang tidak
Satelit inderaja u n t u k misi peme- saling bergantungan u n t u k pandangan
taan memcrlukan karakteristik teknis forward, nadir dan backward, dan masing-
dengan persyaratan-persyaratan tertentu. masing teleskop menghasilkan resolusi
Rancangan sistem ALOS dioptimalisasi- spasial 2,5 m. Spesifikasi ini diberikan
kan untuk pemetaan. Kemampuan untuk menghasilkan Digital Elevation Model
pemetaan dengan akurasi yang sangat (DEM) yang presisi dan u n t u k mencapai
tinggi adalah penggerak misi yang u t a m a akurasi peta-peta skala 1: 25.000 dengan
u n t u k ALOS. Persyaratan-persyaratan resolusi yang baik. Sensor PRISM meng-
akurasi telah diambil di dalam per- hasilkan citra dengan lebar liputan satuan
hitungan rancangan satelit. Untuk misi citra sampai dengan 70 km.
pemetaan, satelit ALOS mempunyai Sensor AVNIR-2 adalah suatu
karakteristik yang unik yaitu 1) dapat pencitra multispektral dengan 4 kanal
menghasilkan Digital Elevation Model spektral pada daerah spektral tampak
(DEM) dengan akurasi ketinggian 3 - 5 m dan inframerah dekat. AVNIR-2 diper-
dari citra panchromatic dengan resolusi lengkapi dengan tujuan u t a m a u n t u k
2,5 m atau citra-citra stereoskopik triplet pemetaan p e n u t u p lahan dan peman-
dengan sensor-sensor nadir, forward tauan bencana alam di dalam peman-
dan backward, 2) dapat menghasilkan tauan lingkungan regional. Lebar liputan
pemetaan tanpa Titik Kontrol Tanah s a t u a n citra sebesar 70 km atau lebih,
95
sampai 1 500 km maksimum, dengan mendasi keperluan penyediaan data ALOS
resolusi spasial 10 meter. u n t u k pengguna data melalui akuisisi
PALSAR adalah sensor gelombang data pada Stasiun Bumi Inderaja yang
mikro atau radar, beroperasi pada L-band dikelola oleh LAPAN di Indonesia.
(1270 Mhz/ 23,6 cm), u n t u k pengamatan Metode pelaksanaan kajian adalah
siang dan malam hari, bebas awan dan dengan mempelajari materi studi yang
cuaca. Mode operasi dari PALSAR adalah dikumpulkan dari referensi-referensi yang
1) mode Fine yaitu mode resolusi tinggi tersedia berupa literatur /informasi/data
dengan resolusi spasial 10 m dan mode yang diperoleh dari operator satelit ALOS
operasi yang u m u m u n t u k observasi (NASDA, JAXA, dan lainnya), media
interferometrik dengan lebar liputan satuan internet, hasil-hasil penelitian yang ber-
citra 70 km dalam polarisasi tunggal HH kembang dewasa ini, dan melakukan
atau W (mode Fine FBS); mode Fine analisis pemanfaatan atau potensi data
dilengkapi juga dengan polarisasi HH+HV ALOS u n t u k aplikasi pemetaan.
atau W+VH (mode Fine FBD), 2) mode
ScanSAR yang mempunyai resolusi spasial 2 KARAKTERISTIK SATELIT INDE-
100 m dan lebar liputan satuan citra RAJA ALOS UNTUK MISI PEME-
sampai dengan 350 km dengan polarisasi TAAN
HH atau W, dan 3) mode polarimetrik
2.1 Karakteristik Utama Satelit ALOS
yang akan dioperasikan dalam basis
eksperimental dalam polarisasi HH+W+ Satelit ALOS berada pada orbit
HV+VH. Kemampuan side-looking dari sinkron matahari pada ketinggian 691 km,
sensor memungkinkan pengamatan dengan waktu lokal melintas khatulistiwa
AVNIR-2 secara serentak dengan PALSAR pada posisi satelit m e n u r u n [descending
yang dapat member! kontribusi terhadap mode) atau ke arah k u t u b selatan pukul
aplikasi fusi data optik (AVNIR-2) dengan 10.30 atau j a m 22.30 pada posisi satelit
radar (PALSAR). menaik (assending mode) atau ke arah
Berkaitan dengan ketersediaan k u t u b utara. Periode pengulangan orbit
teknologi dan data dari satelit ALOS adalah 46 hari, dengan suatu potensi
seperti diuraikan di atas, LAPAN perlu kemampuan pengulangan 2 hari u n t u k
melakukan kajian mengenai sistem inde- sensor pandangan sisi (side-looking). Satelit
raja satelit ALOS tersebut yang meliputi ALOS dirancang u n t u k dapat tetap ber-
kemampuan atau karakteristik teknis operasi p a d a orbitnya p a d a k u r u n waktu
satelit, kemampuan atau karakteristik 3-5 tahun. Satelit tersebut dilengkapi
teknis sensor dan data, subsislem u n t u k dengan tiga b u a h sensor inderaja yang
mendukung misi ALOS, produk data, terdiri dari d u a b u a h sensor optik yaitu
serta keunggulan-keunggulan atau apli- sensor PRISM (Panchromatic Remote
kasi data u n t u k berbagai bidang. Sensing Instrument for Stereo Mapping)
Makalah ini merupakan hasil dan sensor AVNIR-2 [Advanced Visible and
kajian mengenai karakteristik satelit Near Infrared Radiometer type-2), sebuah
ALOS u n t u k misi pemetaan dan potensi sensor gelombang mikro atau radar yaitu
data u n t u k aplikasi pemetaan meliputi PALSAR (Phased Array type L-band. Syntetic
karakteristik u t a m a satelit ALOS, karak- Aperture Radar) (JAXA,2004, NASDA,
teristik teknis sensor d a n data, karak- 2004a, NASDA, 2004b).
teristik subsystem pendukung misi untuk Untuk m e n d u k u n g sensor-sensor
pemetaan, k e m a m p u a n satelit ALOS pencitra p a d a satelit ALOS dan untuk
untuk misi pemetaan serta analisis pencapaian tujuan misi, satelit dilengkapi
pemanfaatan atau potensi data u n t u k pula dengan subsistem pendukung misi,
aplikasi pemetaan. Kajian ini diharapkan yaitu 1) Subsistem Pengontrol Orbit dan
dapat memberikan rekomendasi kepada Kedudukan Satciit (Attitude and Orbit
pengguna data a k a n keunggulan data Control Subsystem), 2) Subsistem Pe-
untuk pemetaan dan memberikan reko- nentuan Kedudukan Satelit dan Posisi
96
secara Otonom (Attitude Determination and • Dapat memberikan k e m a m p u a n peme-
Autonomous Position System, 3) Subsistem taan tanpa Titik Kontrol Tanah (Ground
Penanganan Data (JAXA, 2004. Osawa, Control Pomt-GCP), yang dapat dicapai
2004, Rosenqvist, et. at, 2004, Maeda. dengan persyaratan: a) informasi posisi
2005). satelit yang benar di dalam akurasi 2,5 m,
Untuk mengakomodasi data dalam b) informasi ketinggian satelit yang benar
jumlah yang sangat besar yang dihasilkan di dalam akurasi 0,0002°, c) stabilitas
olch ketiga instrument penginderaan jauh kedudukan satelit jangka panjang yang
pada satelit ALOS, satelit tersebut dileng- benar di dalam akurasi 0,0002 derajat
kapi dengan suatu perekam data solid- setiap 5 detik, d) informasi waktu absolut
state dengan k e m a m p u a n 96 GBytc pada u n t u k masing-masing elemen gambar
satelit. Aliran data dari semua data global [pixel] di dalam akurasi 370 p detik,
dari satelit ke stasiun bumi (down-Unking) e) distorsi termal yang minimal pada
akan dilakukan secara langsung ke s u m b u - s u m b u optik sensor dan antara
llatoyama Earth Observation Center (EOC), sumbu optik dan sensor-sensor kedu-
Jepang bagian utara, melalui Data Relay dukan satelit (Star Tracker and Inertial
Technology Satellite (DRTS) milik JAXA, Reference Unit) sclama seluruh periode
Jepang. DRTS diluncurkan ke orbit orbital (~ 100 menit);
geostationer (E 90°) dalam bulan • Dapat menghasilkan daerah pengamatan
September 2002, dan beroperasi dengan yang luas, dengan lebar liputan satuan
kecepatan data 240 Mbps (KJH- band). citra 70 km atau lebih;
Transmisi langsung dari ALOS ke stasiun • Mempunyai sistem penanganan data
bumi-stasiun bumi lokal dapar dilakukan dengan kapasitas yang besar u n t u k
pada kecepatan data 120 Mbps (X-band) pencapaian misi.
(Rosenqvist, el. al., 2000). Konfigurasi
satelit ALOS di dalam orbit ditunjukkan Untuk mencapai misi utama ALOS
dalam Gambar 2 - 1 . u n t u k pemetaan, rancangan satelit di-
realisasikan dengan melengkapi satelit
2.2 Persyaratan Pemetaan di Dalam
dengan dua b u a h sensor optik yaitu
Rancangan Sistem ALOS
PRISM (resolusi spasial 2,5 m) dan
Untuk aplikasi pemetaan, diper- AVNIR-2 (resolusi spasial, 10 m) dan
lukan satelit inderaja yang memiliki scbuah sensor Radar (PALSAR). Untuk
karakteristik teknis drng;in persyaratan- m e n d u k u n g sensor-sensor pencitra ter-
persyaratan tertentu. Rtincangan sistem sebut dan u n t u k pencapaian tujuan misi,
ALOS dioptimalisasikan untuk pemetaan. ALOS dilengkapi dengan subsistem pen-
Kemampuan pemetaan dengan akurasi dukung misi, a n t a r a lain: 1) Sub-sistem
yang sangat tinggi adalah penggerak misi Pcngontrol Orbit dan Kedudukan Satelit
yang u t a m a u n t u k ALOS. Pcrsyaratan- (Attitude and Orbit Control Sub-system),
persyaratan akurasi telah diperhitungkan 2) Subsistem Penentuan Kedudukan
dalam rancangan satelit (Iwata, el. a!., Satelit dan Posisi secara Otonom [Attitude
2003, Ichitsubo, et. ul, 2003, Matsumoto, Determination and Autonomous Position
et. a!., 2003 di dalam Rosenqvist, et. al., System, 3) Subsistem Penanganan Data.
2004; NASDA, 2004a, Ito, S., 2005),
sebagai bcrikut:
2.3 Karakteristik Sensor dan Data Citra
• Dapat menghasilkan Digital Elevation ALOS (PRISM, AVNIR-2, PALSAR)
Model (DEM) dengan akurasi ketinggian
Karakteristik ketiga buah sensor
3-5 m., dengan menggunakan sensor
dan data citra pada satelit ALOS (Osawa,
pencitra yang dapat menghasilkan:
2004; Rosenqvist, et. al, 2004; NASDA,
a) citra pankhromatik dengan resolusi
2004b; Ito, S., 2005; JAXA, 2006)
2.5 m, b) citra-citra stereoskopik triplet
diuraikan sebagai berikut:
dengan sensor-sensor nadir, forward dan
hackward;
97
Gambar 2 - 1 : Konfigurasi satelit ALOS di dalam orbit

Gambar 2-2: Karaktcristik sensor PRISM d a n contoh aplikasi d a t a PRISM:


pcta ketinggian (elevasi) G u n u n g Fuji, J e p a n g , mcnggunakan
data O P S / J E R S - l s t c r c o sebagai simulasi data PRISM stereo

2.3.1 Karakteristik sensor dan data citra stereoskopik scpanjang lintasan satelit.
citra PRISM Masing-masing sistem optik lerscbtit terdiri
PRISM adalah sensor yang dari tiga ccrmin dan beberapa dctcktor
diutamakan u n t u k pernetaan. Sensor CCD u n t u k scanning dcngan metodepush-
PRISM adalah suatu kamcra pankromatik broom. Kemampuan pengarahan sensor
(520-770 nin] dcngan resolusi spasial 2,5 in melintang jejak satelit (cross track pointing)
pada nadir. Sensor PRISM terdiri dari adalah (+/-1,5°) sehingga teleskop u n t u k
tiga b u a h sistcm optik (3 set teleskop) pandangan nadir meliput satuan citra
yang bebas u n t u k p a n d a n g a n forumrd, dengan lebar 70 km, teleskop forward
nadir dan backward untuk mcnghasilkan dan backward masing-masing meliput
98
satuan citra dengan lebar 35 km, dengan 2.3.3 Karakteristik sensor dan data
resolusi temporal p a d a d a s a r n y a 46 hari. citra PALSAR
Dengan karakteristik teknis PRISM ter- Sensor PALSAR dikembangkan
sebut, misi u t a m a u n t u k pemetaan topo- oleh JAXA bekerja s a m a dengan MET1/
grafik global pada skala 1: 25.000 dan JAROS, Jepang. PALSAR adalah sensor
menghasilkan DEM [Digital Elevation Model) gelombang mikro atau radar, beroperasi
dengan resolusi yang baik akan dapat pada L-band (1270 Mhz/ 23,6 cm), untuk
dicapai. pengamatan siang dan malam hari, bebas
Gambar 2-2 mcnunjukkan karak- awan dan cuaca.
teristik sensor PRISM dan contoh aplikasi Tiga mode operasi utama dari
data PRISM yaitu peta ketinggian (elevasi) PALSAR adalah 1) mode Fine yaitu mode
lahan Gunung Fuji, Jepang, mengguna- resolusi tinggi dengan resolusi spasial 10 m
kan data OPS/JERS-1 stereo sebagai dan mode operasi yang u m u m u n t u k
simulasi data PRISM stereo (Ito, S., observasi interferometrik dengan lebar
2005). liputan s a t u a n citra 70 km dalam
polarisasi tunggal HH atau W (mode Fine
2.3.2 Karakteristik sensor dan data FBS); mode Fine dilengkapi pula dengan
citra AVNIR-2 polarisasi HH+HV atau W+VH (mode Fine
FBD), 2) mode ScanSAR yaitu mode yang
Tujuan u t a m a dari AVNIR-2 adalah memungkinkan u n t u k memperoleh citra
u n t u k pemetaan p e n u t u p lahan, peman- dengan lebar liputan satuan citra sampai
tauan bencana alam dan u n t u k peman- dengan 350 km dengan polarisasi
tauan lingkungan regional. Sensor AVNIR-2 tunggal HH atau W dan resolusi spasial
adalah suatu pencitra multispektral 100 m di dalam a r a h azimuth dan range,
dengan 4 kanal spektral pada daerah 3) mode Polarimetrik yaitu mode yang
spektral tampak d a n inframerah dekat dioperasikan dalam basis ekspcrimental,
u n t u k pengamatan daratan dan zona dalam polarisasi HH+VV+ HV+VH.
garis pantai. Lebar liputan s a t u a n citra Dengan tcrsedianya data PALSAR
sebesar 70 km dengan resolusi spasial dan AVNIR-2 dengan lebar liputan dan
10 meter. Dengan kemampuan side looking resolusi spasial yang sama pada waktu
dari sensor, dan kemampuan sensor untuk dan liputan akuisisi yang sama, dapat
melakukan pandangan menyilang jejak dipertimbangkan pemanfaatan data secara
satelit [cross track) (+/- 44°), pengamatan komplemen atau fusi data optik (AVNIR-2)
dacrah-daerah b e n c a n a dalam waktu dan radar (PALSAR), untuk meningkatkan
pengulangan 2 hari dapat dilakukan, dan ketelitian informasi yang dipcrolch pada
lebar liputan dapat mencapai 1500 km. daerah-daerah yang mayoritas ditutupi
Dengan karakteristik teknis awan. Demikian juga dengan tersedianya
AVNIR-2, maka tujuan utama dari AVNIR-2 data citra multi polarisasi PALSAR, dapat
u n t u k pemetaan p e n u t u p lahan dan dilakukan opera si-operasi multi polarisasi
pemantauan bencana alam akan dapat u n t u k meningkatkan ketelitian ekstraksi
dicapai. Citra hasil pengamatan AVNIR-2 informasi pada bermacam aplikasi peme-
akan efektif digunakan u n t u k meng- taan (seperti pertanian, kehutanan dan
hasilkan peta-peta liputan lahan dan lain sebagainya), observasi interfcromelrik
peta-peta klasifikasi tata guna lahan untuk atau kreasi DEM u n t u k tujuan aplikasi
pemantauan lingkungan regional. pemetaan.
Gambar 2-3 menunjukkan karak- Gambar 2-4 menunjukkan karak-
teristik sensor AVNIR-2 dan contoh teristik sensor PALSAR dan contoh
aplikasi data AVNIR-2 yaitu Peta klasifikasi aplikasi data PALSAR yaitu peta ketinggian
tata guna lahan di Chiba Pref, Jepang (elevasi) lahan Gunung Fuji, Jepang dengan
dengan menggunakan data TM-Landsat menggunakan data SAR/JERS-1 stereo
sebagai simulasi data AVNIR-2 (Ito, S., sebagai simulasi data PALSAR stereo (Ito,
2005). S., 2005).
99
Gambar 2-3: Karakteristik sensor AVNIR-2 dan contoh aplikasi data
AVNIR-2 yaitu peta klasifikasi tata guna lahan di Chiba Pref,
J e p a n g dcngan m e n g g u n a k a n data TM-Landsat sebagai
simulasi data AVNIR-2

©PALSAR

atfTi* ,^1'
Mt. Fuji's terrain elevation map derived bj
Characteristics JEKS-I/OPS stereo

Synthetic Aperture Radar (L baitdl.27GHz))


• Cross track pointing capability: 109~5l"
• Spatial resolution: 10m
• Sensor field of view: 70km, 350km (Scan mode), etc...
• All-weather, day-and-night observation

Gambar 2-4: Karakteristik sensor PALSAR dan contoh aplikasi data


PALSAR yaitu pcta kctinggian (elevasi (lahan G u n u n g Fuji,
J e p a n g dengan menggunakan data SAR/JERS-1 stereo
sebagai simulasi data PALSAR stereo
2.4 Karakteristik Subsistem Pendukung sistem baru u n t u k penentuan kedudukan
Misi ALOS untuk Pemetaan dan posisi satelit. Suatu sistem pene-
Untuk m e n d u k u n g sensor-sensor rima GPS (Global Positioning System) jenis
pencitra pada satelit ALOS dan u n t u k penjejak fasa dengan sinyal pembawa
pencapaian tujuan misi, ALOS dilengkapi frekuensi rangkap dua (dual-frequency
dengan subsistem p e n d u k u n g misi, carrier phase tracking GPS receivers.)
sebagai berikut menghasilkan akurasi posisi sebesar lm,
dan penjejak bintang (star trackers-STT)
• Subsistem Pengontrol Orbit dan Kedu- memberikan akurasi kedudukan satelit
dukan Satelit (Attitude and Orbit Control sebesar 0,0002 derajat, yang sesuai dengan
Subsystem); pointing pada nadir yang tidak tertentu
• Subsistem Penentuan Kedudukan Satelit pada permukaan Bumi. STT dilengkapi
dan Posisi secara Otonom (Attitude dengan tiga buah sistem optik : dua buah
Determination and Autonomous Position digunakan secara simultan, dan yang
System); sebuah lagi sebagai cadangan. Untuk
• Subsistem Penanganan Data. mencapai akurasi posisi bintang terbaik
yang mungkin, sistem optik tersebut
Untuk mengakomodasikan misi menggunakan s u a t u struktur distorsi
pemetaan dengan presisi tinggi, sistem terma! rendah, yang mengimplementasikan
satelit ALOS dilengkapi dengan subsistem persyaratan temperatur yang ketat.
pendukung misi dengan karakteristik
yangunik (Rosenqvist, e.t. al, 2004; Osawa,
2.4.3 Jam waktu absolut
Y, 2004 ), yang diuraikan seperti berikut:
J a m internal pada satelit ALOS
2.4.1 Subsistem pengontrol kedudukan secara komplit disinkronkan di dalam
satelit dengan stabilitas tinggi akurasi 404 nanodetik (tiga sigmaj ter-
Pada saat observasi permukaan hadap waktu absolut GPS, yang meng-
daratan dilakukan dari s u a t u orbit yang hasilkan akurasi waktu absolut orde 1
tinggi, stabilitas kedudukan satelit adalah mikrodetik, sedangkan yang menggunakan
kritis. Untuk meminimalkan distorsi geo- oscillator kristal pada satelit yang tra-
metrik dalam citra, pergerakan kedudukan disional sebagai jam internal, memerlukan
satelit (kecepatan sudut) dari w a h a n a kalibrasi secara periodik.
ALOS distabilkan di dalam 0,0002 derajat
setiap 5 detik, yang sesuai dengan 2,5 m, 2 . 4 . 4 Distorsi termal minimal
atau satu elemcn gambar {pixel), distorsi Selama s u a t u putaran orbit,
di dalam suatu scene 35 km 2 . Gangguan- variasi-variasi dalam input matahari
gangguan dari sumber vibrasi utama, sepanjang orbit tersebut menyebabkan
seperti mekanik pointing a n t e n a komuni- distorsi termal dari bermacam komponcn
kasi relay data, mekanis penggerak dari instrumen dan struktur satelit, secara
cermin pointing AVNIR-2, mekanis peng- berurutan yang dihasilkan dalam
gerak paddle array matahari, dan struktur p e n u r u n a n daya guna. Untuk memini-
antena PALSAR, secara hati-hati dikontrol malkan pengaruh-pengaruh dari distorsi
dengan suatu teknik feed forward dan termal, ALOS mencirikan suatu konsep
pengaturan parameter p a d a satelit. bangku optik (optical bench) yang ter-
integrasi dengan optik PRISM, penjejak
2.4.2 Subsistem penentuan kedudukan bintang (star trackers-STT), unit referensi
dan posisi satelit yang presisi inersial (inertial referensi unit- IRV) dan
sensor-sensor jitter (ADS), yang semuanya
Untuk mengakomodasikan peme-
diintegrasikan pada satu bangku optik
taan dengan presisi tinggi tanpa meng-
yang kaku. Bangku tersebut disclubungi
gunakan Titik Kontrol Tanah (Ground
dengan suatu Multi Layer Insulator (ML!]
Control Poini-GCP], telab dikembangkan

101
sehingga memungkinkan kontrol tempera- bersama dengan Sistem Kontrol Kedu-
tur di dalam (+/- 3° K). Struktur u t a m a dukan Satelit dengan kestabilan tinggi;
satelit dan anggota-anggota tiang penopang • Dapat memberikan kemampuan peme-
diisolasi dengan MLI dan ekspansi termal taan tanpa Titik Kontrol Tanah [Ground
dibatalkan dengan suatu ekspansi negatif; Control Point -GCP) dengan penentuan
dengan demikian dinamakan CFRP. posisi elemen gambar [pixel] tanpa
menggunakan GCP dengan posisi akurasi
2.4.5 Sistem penanganan data misi tinggi dan penentuan kedudukan satelit
[mission data handling system) dengan struktur distorsi termal yang
dengan kapasitas tinggi sangat rendah;
Untuk mengakomodasi data dalam • Dapat menghasilkan liputan global
jumlah yang sangat besar yang dihasil- (daerah pengamatan yang luas), dengan
kan oleh ketiga instrument pengmderaan lebar liputan satuan citra 70 km atau
jauh pada satelit ALOS, satclit dilengkapi lebih (sampai 1500 km maksimum pada
dengan suatu Perekam Data solid-state AVNIR-2) dengan kemampuan peng-
dengan k e m a m p u a n 96 GByte pada a m a t a n berulang (resolusi temporal)
satelit. Aliran data dari semua data global 46 hari atau dapat setiap 2 hari (untuk
dari satelit kc stasiun bumi (down-linking) keperluan p e m a n t a u a n bencana alam);
dilakukan sccara langsung ke Hatoyama • Mempunyai sistem penanganan data
Earth Observation Center (EOC), Jepang dengan kapasitas yang besar u n t u k
bagian u t a r a melalui Data Relay Tech- pencapaian misi dengan Penyimpan
nology Satellite (DRTS) milik JAXA Jepang. Data masif (96 G bytes) pada satelit;
DRTS diluncurkan ke orbit geostationer • Mempunyai kemampuan visibilitas yang
(E 90°) pada bulan September 2002, dan lebih lama dari s u a t u stasiun bumi
beroperasi dengan kecepatan data 240 penerima dengan menggunakan satelit
Mbps [Ka-band). Transmisi langsung dari relay data J e p a n g [Direct Relay Tech-
nology Satelhtc-DRTS) di dalam orbit
ALOS ke stasiun bumi-stasiun bumi lokal
Geostationer.
dapat dilakukan p a d a kecepatan data
120 Mbps [X-band).
3 ANALISIS PEMANFAATAN ATAU
2.5 Kemampuan Sistem Inderaja POTENSI DATA ALOS UNTUK
Satelit ALOS untuk Pemetaan APLIKASI PEMETAAN
Potensi data ALOS (PRISM, AVNIR-2
Tidak sepcrti satelit komersial
dan PALSAR) u n t u k bermacam aplikasi,
resolusi tinggi yang beroperasi sekarang
telah dikaji dengan menggunakan data
ini, sistem inderaja satelit ALOS mereali-
simulasi PRISM, AVNIR-2 dan PALSAR
sasikan kemampuan satelit ALOS u n t u k
(menggunakan data inderaja lain yang
misi pemetaan (Ito, S., 2005, NASDA, menyerupai seperti OPS-JERS-1, SAR-
2004a, Osawa, 2004, Rosenqvist, et. al, JERS-1, TM-Landsat) (NASDA, 2005; Ono,
2004), sebagai berikut 2004; JAXA, 2005). Di dalam kajian-kajian
• Dapat menghasilkan Digital Elevation tersebut ditunjukkan bahwa sistem
Model (DEM] dengan menggunakan citra- inderaja satelit ALOS dapat menghasilkan
citra stereo/tnp/et dari PRISM dengan data PRISM, AVNIR-2 dan PALSAR
pengamatan berulang dan kualitas lebih dengan kualitas homogen untuk perolehan
baik, dengan akurasi ketinggian sebesar peta-peta global skala 1: 25.000 meliputi
5 m, meskipun di dalam daerah yang data elevasi, vegetasi, tata guna lahan dan
ditutupi awan dengan menggunakan penutup lahan. Dengan karakteristik
data citra radar PALSAR dan atau fusi teknis atau spesifikasi dari data PRISM,
data citra oplik AVNIR 2 dengan data ditunjukkan tujuan u t a m a dari PRISM
citra PALSAR pada lintasan satelit u n t u k pemetaan topografik global pada

102
skala 1: 25.000 dan menghasilkan DEM radiometrik dari data citra ALOS. Seperti
(Digital Elevation Mode!) dengan resolusi telah dijelaskan p a d a bagian sebelumnya
yang baik akan dapat dicapai. Demikian dengan persyaratan-persyaratan dalam
pula dengan karakteristik teknis AVNIR-2, perancangan sistem, satelit ALOS yang
tujuan u t a m a dari AVNIR-2 u n t u k peme- merealisasikan k e m a m p u a n satelit ALOS
taan penutup lahan d a n pemantauan untuk misi atau aplikasi pemetaan dengan
bencana alam akan dapat dicapai. Citra akurasi ketinggian lahan pada pemetaan
hasil pengamatan AVNIR-2 akan efektif akan dapat dicapai (3-5 m) dengan tanpa
digunakan u n t u k menghasilkan peta- menggunakan Titik Kontrol Tanah.
peta liputan lahan dan peta-peta klasifikasi Ketelitian informasi radiometrik
tata guna lahan u n t u k p e m a n t a u a n merupakan ketelitian identifikasi atau
lingkungan regional. Data PALSAR di- deteksi. Untuk keperluan identifikasi atau
gunakan u n t u k pengamatan siang dan deteksi, data PRISM dengan resolusi
malam hari dan kondisi berawan atau spasial yang lebih tinggi dari AVNIR-2,
cuaca buruk. Pemanfaatan data secara akan memberikan detail informasi yang
komplemen atau fusi data optik (AVNIR-2) lebih akurat. Dengan kctersediaan citra
dan radar (PALSAR), dapat pula dilakukan PRISM dalam 1 kanal spektral pankro-
u n t u k meningkatkan ketelitian informasi matik atau dapat menghasilkan citra
yang diperoleh. stereo menggunakan data citra PRISM
Dalam pemanfaatan data PRISM, nadir, forward dan backward, dapat
AVNIR-2, PALSAR dan data inderaja dilakukan kreasi Digital Elevation Model
lainnya, yang berorientasi pada keter- (DEM) atau peta 3 Dimensi. Seperti telah
sediaan data d a n k e b u t u h a n jenis infor- ditunjukkan pada Gambar 2-2, tampak
masi, faktor-faktor yang menjadi pertim- contoh peta ketinggian (elevasi) lahan
bangan u n t u k melaksanakan aplikasi Gunung Fuji, Jepang, menggunakan data
kasus-kasus pemetaan atau perencanaan citra OPS/JERS-1 stereo sebagai simulasi
wilayah, pengelolaan sumber daya alam data PRISM stereo (Ito, S., 2005).
dan lingkungan m a u p u n u n t u k penge- Gambar 3-1 menunjukkan pula
lolaan bencana alam dan lain sebagainya contoh Iain dari peta ketinggian (elevasi)
dengan hasil yang efektif dan efisien dengan kreasi DEM [Digital Elevation
adalah. scbagai bcrikut 1) Pemilihan data Model] ; pemetaan menggunakan data
yang menyangkut : pemilihan kanal/ stereo PRISM (simulasi menggunakan data
resolusi atau komhinasi kanal spektral stereo OPS/JERS-1) (NASDA, 2005).
dan resolusi spasial, resolusi temporal dan
Data AVNIR-2 mempunyai resolusi
resolusi radiometrik serta luas liputan
spasial yang lebih rendah dari PRISM.
satuan citra, 2) Penentuan prosedur atau
Akan tetapi u n t u k tujuan identifikasi
teknik dan metode pengolahan dan
atau deteksi, dengan resolusi spasial 10
analisis data citra, dan 3) Pemanfaatan
m, dan dengan ketersediaan data dalam
data secara komplemen atau fusi data
4 kanal spektral tampak dan inframerah
optik dan radar, dapat pula dipertim-
dekat, akan membantu dalam identifikasi
bangkan u n t u k meningkatkan ketelitian
yaitu dengan menggunakan operasi-operasi
informasi yang diperoleh, terutama pada
kombinasi spektral. Seperti telah ditun-
daerah yang mayoritas daerah cakupan
jukkan pada Gambar 2-3, tampak contoh
citra ditutupi awan.
peta klasifikasi tata guna lahan di Chiba
Untuk aplikasi pemetaan, faktor Pref, Jepang menggunakan data TM-
penting yang mempengaruhi akurasi hasil Landsat sebagai simulasi data AVNIR-2 (Ito,
pemetaan adalah 1) ketelitian informasi S., 2005).
geometris dan 2) ketelitian informasi

103
DEM (Digital Slevatioa Model) creation

G a m b a r 3 - 1 : C o n t o h k r e a s i DEM {Digital Elevation Mode!),


pemetaan mcnggunakan data stereo PRISM
(simulasi m e n g g u n a k a n data s t e r e o O P S / J E R S - 1 )

G a m b a r 3-2: C o n t o h data citra Parish a r p e n / A LOS dari


AVNIR-2 + PRISM (resolusi 2 , 5 m) d i b a n d i n g k a n
d e n g a n citra AVNIR-2/ALOS (resolusi 10 m)
daerah Jakarta, Indonesia

D e n g a n t e r s e d i a n y a d a t a PRISM, + PRISM (resolusi 2 , 5 m) d i b a n d i n g k a n


AVNIR-2, d a n PALSAR y a n g m e m u n g k i n - dengan citra AVNIR-2/ALOS (resolusi 10 m)
kan u n t u k akuisisi daerah pengamatan d a e r a h J a k a r t a , I n d o n e s i a d a p a t dilihat
yang sama, dapat d i l a k u k a n operasi- p a d a G a m b a r 3-2, s e d a n g k a n G a m b a r 3-3
operasi p e n g o l a h a n d a n a n a l i s i s citra m e n u n j u k k a n c o n t o h d a t a citra resolusi
dari d a t a m u l t i s e n s o r t e r s e b u t u n t u k 2 , 5 m d a t a c i t r a P a n s h a r p e n / ALOS dari
m e m p e r o l e h h a s i l i n f o r m a s i y a n g optimal AVNIR-2+PRISM (resolusi 2,5 m) y a n g
u n t u k s u a t u apHkasi t e r t e n t u . C o n t o h d a p a t m e n g h a s i l k a n p e t a s k a l a 1: 25.000
data citra P a n s h a r p e n / A L O S dari AVNIR-2 d a e r a h J a k a r t a , Indonesia. (NASDA, 2 0 0 5 ) .

104
2.Sm resolution data can produce 1 /25,000 scale map
Gambar 3-3: Contoh data citra resolusi 2,5 data citra Pansharpen/ALOS
dari AVNIR-2 + PRISM (resolusi 2,5 m) yang dapat meng-
hasilkan peta skala 1: 25.000 daerah J a k a r t a , Indonesia

DEM creation

Gambar 3-4: Contoh citra DEM yang dihasilkan dari citra interferometry
(SAR-JERS-1) (data simulasi PALSAR ALOS), G u n u n g Fuji,
Jepang
Data PALSAR terutama digunakan PALSAR (Phased Array type L-band
untuk daerah-daerah yang hampir selalu Syntetic Aperture Radar);
ditutupi awan, dan u n t u k pengamatan • Untuk pencapaian misi ALOS u n t u k
malam hari dan kondisi cuaca buruk. Pada pemetaan, satelit ALOS dilengkapi
daerah-daerah yang mayoritas ditutupi dengan subsistem pendukung misi,
awan, dapat dipertimbangkan penggunaan yaitu 1) Subsistem Pengontrol Orbit dan
fusi data optik dan radar. Pemanfaatan Kedudukan Satelit [Attitude and Orbit
data secara komplemen atau fusi data Control Subsystem) dengan kestabilan
optik (AVNIR-2} dan radar (PALSAR), dapat tinggi p a d a lintasan satelit dengan
dipertimbangkan u n t u k meningkatkan pengamatan berulang, 2) Subsistem
ketelitian informasi yang diperoleh pada Penentuan Kedudukan Satelit dan Posisi
daerah-daerah yang mayoritas ditutupi secara Otonom [Attitude Determination
awan. Dengan tersedianya data citra multi and Autonomous Position System) dengan
polarisasi PALSAR, dapat dilakukan struktur distorsi termal yang sangat
operasi-operasi multi polarisasi u n t u k rendah d a n memberikan posisi elemen
meningkatkan ketelitian ekstraksi infor- citra [pixel) akurasi tinggi, 3) Subsistem
masi pada bermacam aplikasi pemetaan Penanganan Data, yang mempunyai
(seperti pertanian, k e h u t a n a n dan lain kapasitas penyimpanan data yang besar
sebagainya), observasi interferometrik atau (96 Gbyte);
kreasi DEM u n t u k tujuan aplikasi peme- • Satelit ALOS mempunyai karakteristik
taan. Seperti telah ditunjukkan pada yang unik u n t u k misi pemetaan dengan
Gambar 2-4, tampak peta ketinggian keunggulan kemampuan sebagai berikut:
(elevasi) lahan Gunung Fuji, Jepang meng- 1) Dapat menghasilkan liputan global
gunakan data SAR/JERS-1 sebagai dengan pengamatan berulang dan
simulasi data PALSAR stereo (Ito, S., 2005). daerah pengamatan yang luas, dengan
Contoh lainnya Gambar 3-3 me- lebar liputan s a t u a n citra 70 km atau
nunjukkan contoh citra DEM yang di- lebih, 2) Dapat menghasilkan Digital
hasilkan dari citra interferometri (SAR- Elevation Model (DEM) dengan akurasi
JERS-1) (data simulasi PALSAR ALOS), ketinggian 3-5 m, dari citra pankhromatik
Gunung Fuji, J e p a n g (NASDA, 2005). dengan resolusi 2, 5m atau citra-citra
Hasil kajian ini menunjukkan steroskopik/ triplet (PRISM) meskipun di
bahwa karakteristik teknis satelit ALOS, dalam daerah yang ditutupi awan dengan
sensor PRISM, AVNIR-2, PALSAR dan menggunakan d a t a citra dari sensor
subsistem pendukung misi adalah secara PALSAR, atau fusi data dari sensor
penuh memenuhi persyaratan-persyaratan optik AVNIR d a n PALSAR, 3) Dapat
sistem u n t u k aplikasi Pemetaan. menghasilkan pemetaan tanpa Titik
Kontrol Tanah [Ground Control Point-
4 KESIMPULAN GCP), 4) Mempunyai sistem penanganan
data dengan kapasitas yang besar
Berdasarkan kajian dan analisis
(96 Gbyte) u n t u k pencapaian misi,
yang dilakukan, dapat disimpulkan
5) Visibilitas yang lebih lama dari suatu
sebagai berikut :
stasiun bumi penerima dengan meng-
• Satelit ALOS dilengkapi dengan tiga gunakan satelit relay data Jepang [Direct
buah sensor inderaja dan subsistem Relay Technology Satellite-DWTS) di
pendukung misi u n t u k mencapai misi dalam orbit Geostationer;
utama ALOS. Tiga buah sensor tersebut
adalah d u a b u a h sensor optik yaitu • Karakteristik teknis dari satelit ALOS,
sensor PRISM (Panchromatic Remote sensor PRISM, AVNIR-2, PALSAR dan
Sensing Instrument for Stereo Mapping) subsistem pendukung misi memenuhi
dan sensor AVNIR-2 {Advanced Visible persyaratan-persyaratan sistem secara
and Near Infrared Radiometer type-2), p e n u h u n t u k misi atau aplikasi peme-
sebuah sensor gelombang mikro yaitu taan.
106
• Data PRISM, AVNIR-2, PALSAR akan Preliminary Assesment of The Value
efektif u n t u k aplikasi pemetaan dengan of Landsat-7 ETM+ Data Following
kemampuan teknis satelit, sensor dan Scan Line Corrector Malfunction,
subsistem pendukung pada ALOS, sistem EROS Data Center, Sioux Falls, SD
inderaja satelit ALOS dapat menghasil- 57198, USA.
kan data dengan kualitas homogen NASDA (National Space Development
u n t u k peta-peta global skala 1: 25.000 Agency of Japan), 2004a, ALOS
meliputi data elevasi, vegetasi, tata Advanced Land Observing Satellite,
guna lahan dan p e n u t u p lahan; Satellite and Program, J a p a n .
• Hasil kajian ini dapat digunakan sebagai NASDA (National Space Development
bahan pertimbangan dalam pemilihan Agency of Japan), 2004b, ALOS
atau pemanfaatan data ALOS u n t u k Advanced Land Observing Satellite,
aplikasi pemetaan. Hasil ini dapat pula Sensor and Product., J a p a n .
menjadi s u a t u pertimbangan dalam NASDA (National Space Development
pengembangan Stasiun Bumi Inderaja Agency of Japan), 2005, Aplications
yang dikelola oleh LAPAN u n t u k men- ALOS-Advanced Land Observing
jamin kontinuitas pelayanan bagi para Satellite, J a p a n .
pengguna data inderaja di Indonesia, NASDA, EORC (Earth Observation
begitu pula dalam pengembangan Research Centre), 2006.
teknologi Inderaja di Indonesia. (http: // www. eorc. nasda. go. j p /
ALOS/img_up/av2_060609.htm);
DAFTAR RUJUKAN (http://www.eorc.nasda.go.jp/ALOS
/img_up/av2_0606014.htm);
I to, S., 2005. Space Activities of J AX A,
(www.eorc.nasda.go.jp/ALOS/img_
Next Generation Earth Observation
up/dis_060721.htm);
Satellite System, JAXA (Japan Aero-
space Exploration Agency), J a p a n . Ono, M., 2004. Application of Satellite Images
JAXA (Japan Aerospace Exploration focused on Disaster Management,
Agency), 2004. Gazing into Earth "s Remote Sensing Technology Center
Expression, Advanced Land Ob- of J a p a n , J a p a n .
serving Satellite (ALOS), Earth Osawa, Y., 2004. Optical and Microwave
Observation Research Center, Sensor on Japanese Mapping Saiellite-
Japan. ALOS, Japan Aerospace Exploratium
Agency (JAXA), J a p a n .
(www. nasda. go. j p / p r o j e c t s / a l o s /
index-e.html); Osawa, Y, 2005, Characterislics of the
(www.jaxa.jp/missions/projects/sat ALOS for applications in disaster
/eos/alos/index-i.html); management, Asian WS on Satellite
JAXA (Japan Aerospace Exploration Technology Data Utilization for
Agency), 2005. ALOS Data Aplication Disaster Monitoring, JAXA/ALOS,
to Landslide and Earthquake, Earth Japan.
Observation Research and Appli- Rosenqvist, A., Daisuke Ichitsubo, Yuji
cation Centre, J a p a n . Osawa, Akihiro Matsumoto, Norimasa
(http://www.eorc.jaxa.jp/ALOS/ind Ito, and Takashi Hamazaki, 2004.
ex J . htm). A brief overview of the Advanced
Maeda, K. and K, TODA., 2005. Data Land Observing Satellite (ALOS) and
Compression and Data Relay for its potensial for marine application,
Transmission of ALOS Data, JAXA Earth Observation Research &
(Japan Aerospace Exploration Agency), Application Center, JAXA, Harumi
Japan. 1-8-10-X23, Chuo-ku, Tokyo 104-
6023,Japan.
NASA, 2003. Landsat-7 Science Team
and Scientist from USGS-NASA,

107

You might also like