Professional Documents
Culture Documents
Abstract: Building school as a public facility which is a means of education for the smooth
process of teaching and learning. With the concept of operational maintenance of the building
is less good because the various functions of building facilities declined and affect the quality
and comfort of the building. If the damage to building components is left then slowly the ser-
vice life of the building will decrease. Seeing the function of the building of the Senior High
School (SMA) Bina Generasi Bangsa Meulaboh, it should have got the concept of good
maintenance operations so that the reliability and feasibility of buildings in the architecture,
structure, and utilities are maintained and functioning optimally. The objectives of the study
were to find out the operational concept of building maintenance, to identify the percentage of
damage, to estimate the maintenance cost and maintenance priority sequence. Analytical
methods used statistical methods The result of the analysis is heavy damage happened to utility
component equal to 84,04%, moderate damage at component of architecture equal to 50,24%
and light damage to structural component equal to 1,56%. The calculation for maintenance
cost of 13.08% of the price of the construction of the state building, in accordance with the
Ministerial Decree No.24 / PRT / M / 2008 of the building entered the category of light
maintenance.. The result of hammer test test shows that the compressive strength value of the
structural component is low below that required by SNI 03-2847-2002 for the 225 kg / cm²
multi-storey building.
Keywords : School Building, Operational Maintenance, Cost
Abstrak: Bangunan sekolah sebagai faslitas umum yang merupakan sarana pendidikan untuk
kelancaran proses belajar mengajar. Dengan konsep operasional pemeliharaan gedung yang
kurang baik menyebabkan berbagai fungsi fasilitas gedung semakin menurun dan
mempengaruhi kualitas dan kenyamanan gedung. Apabila kerusakan komponen gedung
dibiarkan maka secara perlahan umur layan gedung akan berkurang. Melihat fungsi dari
bangunan Sekolah Menengah Atas (SMA) Bina Generasi Bangsa Meulaboh, maka sudah
seharusnya bangunan ini mendapat konsep operasional pemeliharaan yang baik agar keandalan
dan kelayakan bangunan secara arsitektur, struktur, maupun utilitas tetap terjaga dan berfungsi
secara optimal. Tujuan penelitian untuk mengetahui konsep operasional pemeliharaan gedung,
mengidentifikasikan persentase kerusakan, memperkirakan besarnya biaya pemeliharaan dan
urutan prioritas pemeliharaan. Metode analisis yang digunakan metode statistik. Hasil analisis
tersebut kerusakan berat terjadi pada komponen utilitas sebesar 84,04%, kerusakan sedang
pada komponen asitektur sebesar 50,24% dan kerusakan ringan pada komponen struktural
sebesar 1,56%. Perhitungan untuk biaya pemeliharaan sebesar 13,08% dari harga
pembangunan gedung negara, sesuai dengan permen PU No.24/PRT/M/2008 gedung tersebut
masuk katagori pemeliharaan ringan. Hasil pengujian hammer test menunjukan bahwa nilai
kuat tekan pada komponen struktural tergolong rendah dibawah yang disyaratkan SNI 03-
2847-2002 untuk bangunan bertingkat 225 kg/cm².
Operasional gedung secara konsisten sudah penelitian agar dapat ditelusuri permasalahan
menjadi persyaratan yang harus dipenuhi, dan kendala yang terjadi. Dengan
utamanya bagi bangunan yang difungsikan dilakukannya penelitian ini diharapkan dapat
untuk kepentingan umum. Sesuai dengan Un- menghasilkan sebuah konsep operasional
dang-Undang Dasar 1945 bahwa semua warga pemeliharaan dan perbaikan gedung yang
Negara berhak mendapatkan pendidikan yang optimal sehingga dapat berfungsi dengan baik.
layak maka pemerintah menganggarkan ang-
TINJAUAN KEPUSTAKAAN
garan baik Anggaran Pendapatan Belanja
Bangunan Gedung
Negara (APBN) maupun Anggaran Pendapa-
Bangunan gedung merupakan wujud
tan Belanja Daerah (APBD) serta dana
fisik hasil cipta karya manusia yang fungsi
Otonomi Khusus (OTSUS) hingga 20% dari
utamanya adalah sebagai tempat manusia
pagu anggaran untuk kebutuhan pendidikan.
Gedung sekolah merupakan salah satu fasilitas beraktivitas sekaligus pembatas atau pelindung
umum yang perlu dipelihara dan layak pakai dari pengaruh lingkungan luar. Menurut
demi kepentingan proses belajar mengajar. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor
Sekolah Menengah Atas (SMA) Bina Gen- 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung.
erasi Bangsa Meulaboh Kabupaten Aceh Barat, Bangunan gedung didefinisikan sebagai wujud
bangunan tersebut dibangun Adventist fisik hasil pekerjaan konstruksi yang menyatu
Development and Relief Agency (ADRA) dengan tempat kedudukannya, sebagian atau
tahun 2007 dan berada di Kecamatan Johan seluruhnya berada di atas dan/atau di dalam
Pahlawan Kabupaten Aceh Barat. Sesuai tanah dan/atau air, yang berfungsi sebagai
dengan pendoman pemeliharaan dan perawa- tempat manusia melakukan kegiatannya, baik
tan bangunan gedung Peraturan Menteri untuk hunian atau tempat tinggal, kegiatan
Pekerjaan Umum Nomor 24/PRT/M/2008, keagamaan, kegiatan usaha, kegiatan sosial
menyatakan perawatan bangunan gedung ada- dan budaya, maupun kegiatan khusus.
lah kegiatan memperbaiki dan/atau mengganti
Pemeliharaan Bangunan Gedung
bagian bangunan gedung, komponen, bahan
Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan
bangunan dan/atau prasarana dan sarana agar
Umum Nomor 24/PRT/M/2008 tentang
bangunan gedung tetap laik fungsi. SMA Bina
Generasi Bangsa Meulaboh sudah seharusnya Pedoman Pemeliharaan dan Perawatan
keandalan dan kelayakan bangunan secara gedung adalah kegiatan menjaga keandalan
arsitektur, struktur, maupun utilitas tetap bangunan gedung beserta prasana dan
terjaga dan berfungsi secara optimal. Namun, sarananya agar bangunan gedung selalu laik
berdasarkan survey awal mengindikasikan fungsi. Agar terciptanya kegiatan
bahwa kondisi bangunan sekolah ini kurang pemeliharaan yang baik perlu dibentuk
terawat sehingga perlu dilakukannya struktur organisasi kegiatan pemeliharaan.
Volume 1 Special Issue, Nomor 4, Februari, 2018
812 -
Hidrologi, Lingkungan dan Struktur
Jurnal Teknik Sipil
Universitas Syiah Kuala
Pada struktur kegiatan pemeliharaan gedung jenis, yaitu : rusak ringan, rusak sedang dan
sebaiknya memiliki sekurang-kurangnya rusak berat. Batasan mengenai ketiga jenis
empat departemen yaitu teknik (engineering), kerusakan tersebut didefinisikan sebagai
tata graha (house keeping), layanan pelanggan, berikut :
serta administrasi dan keuangan. Pekerjaan 1. Kategori kerusakan struktur :
perawatan meliputi perbaikan dan/atau a. Rusak ringan adalah kerusakan pada
penggantian bagian bangunan, komponen, komponen struktur yang tidak
bahan bangunan, dan/atau prasarana dan mengurangi fungsi layan struktur secara
sarana berdasarkan dokumen rencana teknis keseluruhan, yaitu retak kecil pada
perawatan bangunan gedung, dengan balok, kolom dan dinding yang
mempertimbangkan dokumen pelaksanaan mempunyai lebar celah antara 0,075
kontruksi. hingga 0,6 cm.
a. Rehabilitasi adalah memperbaiki b. Rusak sedang adalah kerusakan pada
bangunan yang telah rusak sebagian komponen struktur yang dapat
dengan maksud menggunakan sesuai mengurangi kekuatan tetapi kapasitas
dengan fungsi tertentu yang tetap, baik layan secara keseluruhan dalam kondisi
arsitektur maupun struktur bangunan aman, retak besar pada balok, kolom
gedung tetap dipertahankan seperti dan dinding yang mempunyai lebar
semula, sedang utilitas dapat berubah. celah lebih besar dari 0,6 cm.
b. Renovasi adalah memperbaiki bangunan c. Rusak berat adalah kerusakan pada
yang telah rusak berat berat sebagian komponen struktur yang dapat
dengan maksud menggunakan sesuai mengurangi kekuatannya sehingga
fungsi tertentu yang dapat tetap atau kapasitas layan struktur sebagian atau
berubah, baik arsitektur, struktur maupun seluruh bangunan dalam kondisi tidak
utilitas bangunannya aman, yaitu terjadi apabila dinding
c. Restorasi adalah memperbaiki bangunan pemikul beban terbelah dan runtuh,
yang telah rusak berat sebagian dengan bangunan terpisah akibat kegagalan
maksud menggunakan untuk fungsi unsur pengikat dan 50% elemen utama
tertentu yang dapat tetap atau berubah mengalami kerusakan atau tidak layak
dengan tetap mempertahankan arsitektur huni (Dirjen Cipta Karya, 2006).
bangunannya sedangkan struktur dan 2. Kategori kerusakan arsitektur :
utilitas bangunannya dapat berubah. a. Rusak ringan adalah kerusakan yang
tidak mengganggu fungsi bangunan
Klasifikasi Jenis Kerusakan Bangunan
dari segi arsitektur, seperti kerusakan
Klasifikasi jenis kerusakan dari setiap pada pekerjaan finishing, yaitu
komponen pemeliharaan dibagi ke dalam tiga mengelupasnya cat yang tidak
Volume 1 Special Issue, Nomor 4, Februari, 2018
- 813
Hidrologi, Lingkungan dan Struktur
Jurnal Teknik Sipil
Universitas Syiah Kuala
c. Rusak berat adalah rusak atau tidak bangunan gedung pemerintah sesuai peraturan
untuk mengetahui spefikasi gedung, serta data yaitu kolom, balok dan plat lantai. Pada
struktur organisasi pengelolaan gedung pengujian hammer test, tidak semua sampel
prosentase kerusakan ringan, sedang dan berat diperlihatkan pada Tabel 2 dan Gambar 4.
yang tejadi pada komponen struktur, arsitektur 3. Persentase Kerusakan Berat Berat Tabel
dan utilitas sebagai berikut : 3 dan Gambar 5.
1. Persentase Kerusakan Ringan 4. Nilai kerusakan keseluruhan diperlihat-
diperlihatkan pada Tabel 1 dan Gambar 3. kan pada Tabel 4 dan Gambar 6.
2. Persentase Kerusakan Sedang
Kerusakan Ringan
100
80
1,76
Kerusakan Sedang
72,12
46,62
2,91
4,09
0,0
84,04
50,24
1,56
data pengujian yang diambil secara acak pada plat lantai sebesar 186,01 kg/cm2. Dari hasil
bangunan gedung, mengingat jika dilakukan diatas dapat dilihat bahwa nilai kuat tekan rata-
pengujian pada keseluruhan bangunan gedung, rata terendah terdapat pada kolom lantai II
akan merusak sebagian besar elemen non yaitu 145,55 kg/cm2. Secara struktural, nilai
struktural/arsitektural bangunan. Rekapitulasi perkiraan kuat tekan beton yang diperoleh
dari hasil pengolahan data dapat dilihat pada tergolong rendah untuk bangunan gedung
Tabel 5. bertingkat. Nilai kuat tekan beton untuk
Selain identifikasi terhadap kerusakan bangunan gedung bertingkat yang
gedung, dilakukan pula pengujian hammer test dipersyaratkan sesuai SNI 03-2847-2002
dengan tujuan untuk melihat perkiraan nilai sebesar 225 kg/cm2.
kuat tekan beton pada elemen kolom, balok
Biaya Pemeliharaan/Rehabilitasi
dan plat lantai. Dari Tabel 5 dapat dilihat nilai
Biaya pemeliharaan dihitung dengan cara
perkiraan kuat tekan beton rata-rata untuk
mengalikan jumlah volume pekerjaan pemeli-
elemen kolom yaitu 220,8 kg/cm2 pada lantai I
haraan dengan harga satuan pekerjaan.
dan 145,55 kg/cm2 pada lantai II, untuk
kebutuhan biaya untuk masing-masing kom-
elemen balok sebesar 191,39 kg/cm2 pada
ponen kerusakan pada bangunan gedung
lantai I dan 206,46 kg/cm2 pada lantai II serta
diperlihatkan pada tabel 6.
Dari tabel 6. dapat disimpulkan jumlah tipe dan daerah yang sama.
biaya pemeliharaan gedung SMA Bina
KESIMPULAN DAN SARAN
Generasi Bangsa Meulaboh sebesar Rp.
Kesimpulan
248.537.071,- sedangkan untuk bangun baru
Berdasarkan hasil analisis data dan
sekolah SMA tersebut sesuai dengan
pembahasan penelitian pada SMA Bina
keputusan Bupati Aceh Barat No. 340 Tahun
Generasi Bangsa Meulaboh Kab. Aceh Barat
2017 sebesar Rp. 1.899.520.000,- Dengan
dapat diambil beberapa kesimpulan, yaitu
perbandingan biaya rehabilitasi sebesar :
1. Hasil mengidenfikasi kerusakan pada
13,08 % dari biaya bangun baru, Sesuai
gedung SMA Bina Generasi Bangsa,
permen PU No 28/PRT/M/2008 maka SMA
kerusakan berat terjadi pada komponen
Bina Generasi Bangsa Meulaboh termasuk
utilitas sebesar 84,04%, rusak sedang
pemeliharaan ringan dengan biaya rehabilitasi
terdapat pada komponen asitektur sebesar
≤ 35% dari harga satuan tertinggi bersadarkan
Volume 1 Special Issue, Nomor 4, Februari, 2018
- 821
Hidrologi, Lingkungan dan Struktur
Jurnal Teknik Sipil
Universitas Syiah Kuala
50,24 %, serta kerusakan ringan terjadi Badan Standarisasi Nasional, 1997, SNI
pada komponen struktur sebesar 1,56%. 03-4430-1997Metode Pengujian
2. Hasil pengujian hammer test Elemen Struktur Beton Dengan Alat
menunjukkan bahwa kualitas komponen Palu Beton Tipe N dan NR, Jakarta.
struktural pada bangunan SMA Bina Ervianto, W.I., 2007, Studi Pemeliharaan
Generasi Bangsa tergolong rendah Bangunan Gedung (Studi Kasus
dibawah yang disyaratkan, sesuai SNI Gedung Kampus), Jurnal Teknik
03-2847-2002 untuk bangunan bertingkat Sipil, Vol.7 No.3 Hal 212-223,
225 kg/cm². . Universitas Atma Jaya, Yogyakarta.
3. Dari hasil perhitungan biaya Kementrian Pekerjaan Umum, 2007,
pemeliharaan gedung SMA Bina Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
Generasi Bangsa sebesar 13,08% dari Nomor 45/PRT/M/2007 tentang
harga pembangunan gedung baru. Sesuai Pedoman Teknis Pembangunan
dengan Permen PU No.24/PRT/M/2008 Gedung Negara, Jakarta.
gedung tersebut masuk katagori Kementrian Pekerjaan Umum, 2008,
pemeliharaan ringan. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
Nomor 24/PRT/M/2008 tentang
Saran
Pedoman Pemeliharaan dan
Berdasarkan hasil yang didapat, maka
Perawatan Bangunan Gedung,
ada beberapa saran yang dapat dikemukakan
Jakarta.
untuk mewujudkan pemeliharaan gedung
Pemerintah Republik Indonesia, 2002,
sebagai berikut:
Undang – Undang Republik
1. Perlu dilakukan perbaikan pada komponen
Indonesia Nomor 28 Tahun 2002
gedung yang mengalami kerusakan agar
Tentang Bangunan Gedung, Jakarta.
tidak semakin bertambah parah.
Rita, 2015, optimalisasi Sistim
2. Perlu dilakukan kajian lebih lanjut
Pemeliharaan Gedung Pada
mengenai kekuatan elemen struktural
Bangunan Penyelamat (Escape
gedung SMA Bina Generasi Banggsa
Building) di Kota Banda Aceh, Tesis,
Meulaboh, Metode dan tata cara perbaikan
Universitas Syiah Kuala, Banda
dapat dikonsultasikan dengan pihak yang
Aceh.
professional.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S., 2010, Prosedur Penelitian
Suatu Pendekatan Praktik, Cetakan
ke-14, PT. Rineka Cipta, Jakarta.