You are on page 1of 8

Volume 1, Nomor 2, April 2018: 146 – 153

ISSN 2620 8334

STUDI PEMELIHARAAN BANGUNAN GEDUNG NEGARA


(STUDI KASUS: UNIVERSITAS PALANGKA RAYA)
Apria Brita Pandohop Gawei
Jurusan/Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Palangka Raya
Jln. Hendrik Timang, Palangka Raya, e-mail: apria_gawei@yahoo.com

Dewantoro
Jurusan/Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Palangka Raya
Jln. Hendrik Timang, Palangka Raya, e-mail: dwnparay@gmail.com

Devry Yulianssy
Jurusan/Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Palangka Raya
Jln. Hendrik Timang, Palangka Raya, E-mail: devry@yahoo.co.id

Abstract: In the construction world of building maintenance is a way to maintain the function of the
building itself. Implementation of building maintenance requires skilled maintenance management and
ongoing maintenance costs. The result of building maintenance can be enjoyed and able to give
satisfaction to the user of the building. Building maintenance planning aims to support the building
service capacity periodically during service life. According to Regulation of the Minister of Public
Works No. 24 / PRT / M / 2008 on Guidelines for Maintenance and Maintenance of Building Buildings,
the maintenance of buildings includes architectural, structural, mechanical maintenance. Electrical,
spatial, housekeeping.Teknik data collection research is by way of Documentation. Documentation is
intended to derive directly from the place of study, covering relevant books, regulations, activity
reports, and data relevant to the research. Building Maintenance The dominant building based on each
work package is in the ceiling work item of 23 maintenance packages, 23 doors and window work and
maintenance work (finishing) are 23 maintenance packages. Maintenance of dominant Building
Building at University of Palangkaraya is on Floor work (22.04%) and other dominant maintenance is
in the job of penyet (16,51%) next is ceiling work (11,38%). The dominant cost of building
maintenance work at the University of Palangka Raya is in the work of Floor with total cost of
1,019,394,510.47 .and other dominant maintenance cost is in the work of penyetan with total cost of Rp.
763,541,177.47 next is a ceiling work with a total cost of Rp. 526.514.964,32.

Keywords: maintenance, building, country

Abstrak: Dalam dunia konstruksi pemeliharaan gedung merupakan suatu cara untuk mempertahankan
fungsi gedung itu sendiri. Pelaksanaan pemeliharaan gedung membutuhkan manajemen pemeliharaan
yang terampil dan biaya pemeliharaan yang menunjang. Hasil dari pemeliharaan gedung dapat
dinikmati dan mampu memberikan kepuasaan kepada pengguna gedung. Perencanaan pemeliharaan
gedung bertujuan untuk menyokong daya layan gedung secara berkala selama umur layan. Menurut
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 24/PRT/M/2008 tentang Pedoman Pemeliharaan dan
Perawatan Bangunan Gedung, pemeliharaan bangunan gedung meliputi pemeliharaan arsitektural,
struktural, mekanikal. Elektrikal, tata ruang, housekeeping.Teknik pengumpulan data penelitan ini
adalah dengan cara Dokumentasi. Dokumentasi adalah ditujukan untuk memperoleh langsung dari
tempat penelitian, meliputi buku-buku yang relevan, peraturan-peraturan, laporan kegiatan, dan data
yang relevan dengan penelitian. Pemeliharaan Bangunan Gedung dominan berdasarkan setiap paket
pekerjaan terdapat pada item pekerjaan Plafon sebanyak 23 paket pemeliharaan, pekerjaan pintu dan
jendela sebanyak 23 paket pemeliharaan dan pekerjaan pengecetan (finishing) terdapat pada 23 paket
pemeliharaan. Pemeliharaan Bangunan Gedung dominan di Universitas Palangka Raya terdapat pada
pekerjaan Lantai sebesar (22,04%) dan pemeliharaan dominan lainnya terdapat di pekerjaan pengecetan
(16,51%) selanjutnya adalah pekerjaan plafon (11,38%). Biaya dominan pekerjaan pemeliharaan
bangunan gedung di Universitas Palangka Raya terdapat dipekerjaan Lantai dengan total biaya sebesar
1.019.394.510,47 .dan Biaya dominan pemeliharaan lainnya terdapat di pekerjaan pengecetan dengan
total biaya sebesar Rp. 763.541.177,47 selanjutnya adalah pekerjaan plafon dengan total biaya sebesar
Rp. 526.514.964,32.

Kata kunci: pemeliharaan, bangunan gedung, negara.

146
Gawei, A.B.P., dkk / Studi Pemeliharaan Bangunan Gedung Negara …/ Jurnal Teknika, Vol. 1, No. 2, April 2018, hlm 146 - 153

PENDAHULUAN 3. Klasifikasi bangunan khusus


Klasifikasi bangunan khusus adalah
Tujuan dari bangunan yaitu untuk mendukung bangunan gedung negara yang memiliki
kegiatan atau sebagai prasarana bagi pemilik penggunaan dan persyaratan khusus, yang
bangunan atau pengguna bangunan dalam dalam perencanaan dan pelaksanaannya
melaksanakan kegiatannya sehari-hari secara memerlukan penyelesaian/teknologi
optimal. Bangunan diharapkan dapat bersifat khusus. Masa penjaminan kegagalan
fleksibel mengikuti arus perubahan yang terjadi bangunannya paling singkat 10 (sepuluh)
dalam kegiatan pemilik atau pengguna tahun.
bangunan nantinya. Hal inilah yang mendasari
perlu diadakan kegiatan pemeliharaan Pemeliharaan
bangunan. Kurangnya perhatian atau tidak Maintenace dalam bahasa Inggris
sesuainya kegiatan pemeliharaan yang diterjemahkan pemeliharaan dalam kamus besar
dilakukan akan menyebabkan suatu kondisi bahasa indonesia diartikan “menjaga dan
atau dampak negatif, yaitu menurunnya tingkat merawat baik-baik”. Secara alamiah tidak ada
produktifitas kegiatan-kegiatan yang benda yang dibuat oleh manusia yang tidak bisa
dilaksanakan oleh pemilik atau pengguna rusak, tetapi usia kegunaannya dapat
bangunan sebagai akibat dari kurang diperpanjang dengan melakukan perbaikan
terpeliharanya kondisi bangunan. secara berkala melalui aktivitas yang dikenal
sebagai pemeliharaan. Pemeliharaan adalah
TINJAUAN PUSTAKA suatu kombinasi dari berbagai tindakan yang
dilakukan untuk menjaga suatu aset, atau
Arti dan Klasifikasi Bangunan Gedung memperbaikinya sampai pada suatu kondisi
yang bisa diterima dengan merujuk pada
Negara
standar yang ditentukan oleh organisasi yang
Bangunan Gedung Negara adalah bangunan melakukan pemeliharaan. Hal ini penting
gedung untuk keperluan dinas yang terutama bagi negara berkembang karena
menjadi/akan menjadi kekayaan milik negara kurangnya sumber daya modal untuk
dan diadakan dengan sumber pembiayaan yang penggantian aset di maksud (Corder, 1996) di
berasal dari dana APBN, dan/atau perolehan ambil dari mahfud (2015).
lainnya yang sah, antara lain seperti: gedung
Menurut Sofyan Assauri (2004), pemeliharaan
kantor, gedung sekolah, gedung rumah sakit,
adalah kegiatan memelihara atau menjaga
gudang, rumah negara, dan lain-lain (permen fasilitas/peralatan dan mengadakan perbaikan
PU 45,2007). atau pergantian yang diperlukan supaya
mendapat suatu produksi yang memuaskan
Berdasarkan tingkat kompleksitas, bengunan sesuai apa yang telah direncanakan.
gedung negara diklasifikasikan sebagai berikut :
1. Bangunan Sederhana Berdasarkan penjelasan di atas dapat diartikan
Klasifikasi bangunan sederhana adalah bahwa maintenance/pemeliharaan adalah suatu
bangunan gedung negara dengan karakter kegiatan yang meliputi tindakan perbaikan atas
sederhana serta memiliki kompleksitas dan suatu kerusakan atau merawat secara berkala
teknologi sederhana. Masa penjaminan fasilitas/perangkat sehingga dapat berfungsi
kegagalan bangunannya adalah selama 10 kembali dalam kondisi tertentu, sehingga usia
(sepuluh) tahun. kegunaannya dapat diperpanjang.
2. Bangunan tidak sederhana
Klasifikasi bangunan tidak sederhana Pemeliharaan Bangunan Gedung
adalah bangunan gedung negara dengan Menurut Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
karakter tidak sederhana serta memiliki Nomor: 24/PRT/M/2008 tentang Pedoman
kompleksitas dan/atau teknologi tidak Pemeliharaan dan Perawatan Bangunan
sederhana. Masa penjaminan kegagalan Gedung, bangunan gedung adalah wujud fisik
bangunannya adalah selama paling singkat hasil pekerjaan konstruksi yang menyatu
10 (sepuluh) tahun. Bangunan Khusus dengan tempat kedudukannya, sebagian atau
seluruhnya berada di atas dan/atau di dalam

147
Gawei, A.B.P., dkk / Studi Pemeliharaan Bangunan Gedung Negara …/ Jurnal Teknika, Vol. 1, No. 2, April 2018, hlm 146 - 153

tanah dan /atau air, yang berfungsi sebagai 5. Kemudahan bangunan gedung
tempat manusia melakukan kegiatannya, baik Yaitu kinerja yang menjadikan kondisi
untuk hunian atau tempat tinggal, kegiatan serba mudah dalam pemanfaatan bangunan
keagamaan, kegiatan usaha, kegiatan sosial, melalui layout ruang dan kelengkapan
budaya, maupun kegiatan khusus. Pemeliharaan prasarana.
bangunan gedung adalah kegiatan menjaga 6. Keandalan bangunan gedung
keandalan bangunan gedung beserta prasarana Yaitu terjaminnya tingkat kesempurnaan
dan sarananya agar bangunan gedung selalu kondisi perlengkapan proteksi yang
layak fungsi. menjamin keselamatan, fungsi, dan
kenyamanan suatu bangunan gedung dan
Tujuan Pemeliharaan Bangunan lingkungannya selama masa pakai gedung
Secara umum, tujuan utama dari proses dari segi bahayanya terhadap kebakaran.
pemeliharaan adalah :
1. Untuk memperpanjang usia bangunan. Ruang Lingkup Pemeliharaan Bangunan
2. Untuk menjamin ketersediaan perlengkapan Gedung
yang ada dan juga mendapatkan keuntungan Menurut Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
dari investasi yang maksimal Nomor: 24/PRT/M/2008 tentang Pedoman
3. Untuk menjamin keselamatan manusia yang Pemeliharaan dan Perawatan Bangunan
menggunakan bangunan tersebut. Gedung, ruang lingkup pemeliharaan bangunan
4. Untuk menjamin kesiapan operasianal dari gedung meliputi :
setiap peralatan atau perlengkapan dalam 1. Arsitektural
menghadapi situasi darurat seperti a. Memelihara secara baik dan teratur jalan
kebakaran. keluar sebagai sarana penyelamat
(egress) bagi pemilik dan pengguna
Persyaratan Pemeliharaan Bangunan bangunan.
Pemeliharaan bangunan gedung meliputi b. Memelihara secara baik dan teratur
persyaratan yang terkait dengan: unsur-unsur tampak luar bangunan
1. Keselamatan bangunan gedung sehingga tetap rapi dan bersih.
Yaitu kondisi yang menjamin keselamatan c. Memelihara secara baik dan teratur
dan tercegahnya bencana (kebakaran, unsur-unsur dalam ruang serta
gempa, petir, angin kencang, dan banjir) perlengkapannya.
dalam suatu gedung beserta beban d. Menyediakan sistem dan sarana
penghunian (manusia, peralatan, dan pemeliharaan yang memadai dan
barang) yang diakibatkan oleh kegagalan berfungsi baik, berupa perlengkapan atau
atau tidak berfungsinya utilitas gedung. peralatan tetap dan atau alat bantu kerja
2. Keamanan gedung (tools).
Yaitu kondisi yang menjamin tercegahnya e. Melakukan pemeliharaan ornamen
segala gangguan baik oleh manusia, cuaca, arsitektural dan dekorasi yang benar oleh
maupun gangguan kejahatan lainnya petugas dengan keahlian dan atau
terhadap gedung. kompetensi di bidangnya.
3. Kesehatan bangunan gedung 2. Struktural
Yaitu kinerja yang menjadikan kondisi a. Memelihara secara baik dan teratur
sehat atas ancaman sakit, polusi, dan unsur-unsur struktur bangunan gedung
kontaminasi melalui penghawaan, dari pengaruh korosi, cuaca, kelembaban,
pencahayaan, dan sanitasi gedung. dan pembebanan di luar batas
4. Kenyamanan bangunan gedung kemampuan struktur, serta pencemaran
Yaitu kondisi yang menyediakan berbagai lainnya.
kemudahan yang diperlukan sesuai dengan b. Memelihara secara baik dan teratur
fungsi ruangan atau gedung dan atau unsur-unsur pelindung struktur.
lingkungan sehingga penghuni dapat c. Melakukan pemeriksaan berkala sebagai
melakukan kegiatannya dengan baik, bagian perawatan preventif (preventive
betah, dan produktif. mo intenance).
d. Mencegah perubahan dan atau
penambahan fungsi kegiatan yang

148
Gawei, A.B.P., dkk / Studi Pemeliharaan Bangunan Gedung Negara …/ Jurnal Teknika, Vol. 1, No. 2, April 2018, hlm 146 - 153

menyebabkan peningkatan beban yang dalam bangunan gedung, seperti


bekerja pada bangunan gedung di luar vegetasi (landscape) bidang perkerasan
batas beban yang direncanakan. ( hardscape), perlengkapan ruang luar
e. Melakukan pemeliharaan dan perbaikan (landscape furn iture) saluran
struktur yang benar oleh petugas dengan pembuangan, pagar dan pintu gerbang,
keahlian dan atau kompetensidi lampu penerangan luar, serta Pos atau
bidangnya. gardu jaga.
f. Memelihara bangunan agar difungsikan c. Menjaga kebersihan di luar bangunan
sesuai dengan penggunaan yang telah gedung pekarangan dan lingkungannya.
direncanakan. d. Melakukan pemeliharaan taman yang
3. Mekanikal (Tata Udara, Sanitasi, plumbing, benar oleh petugas dengan keahlian dan
dan Transportasi dalam Bangunan) atau kompetensidi bidangnya.
a. Memelihara dan melakukan 6. Housekeeping
pemeriksaan berkala sistem tata udara Lingkupnya meliputi seluruh kegiatan
agar mutu udara dalam ruangan tetap housekeeping yang membahas hal-hal terkait
memenuhi persyaratan teknis dan dengan sistem pemeliharaan dan perawatan
kesehatan yang disyaratkan meliputi bangunan gedung di antaranya cleaning
pemeliharaan peralatan utama dan service, landscape, pest control, dan general
saluran udara. cleaning mulai dari persiapan pekerjaan,
b. Memelihara dan melakukan pemerikaan proses operasional, sampai hasil kerja akhir.
berkala sistem distribusi air yang
meliputi penyediaan air bersih, sistem Komponen Pemeliharaan Bangunan
instalasi air kotor, sistem hidran, Menurut Kristianto Usman (2009) perawatan
sprinkler (alat penyemprot air), septik komponen bangunan memerlukan perhatian
tank, serta unit pengolah limbah. yang serius agar diperoleh hasil yang maksimal
c. Memelihara dan melakukan yang diharapkan akan menjadikan kondisi
pemeriksaan berkala sistem transportasi bangunan semakin nyaman dengan fasilitas
dalam gedung, baik berupa lift, yang baik. Berikut ini adalah penggolongan
eskalator, travelator tangga dan komponennya.
peralatan transportasi vertikal lainnya.
4. Elektrikal (Listrik, Tata Cahaya, Telepon,
Komunikasi, dan Alarm)
a. Melakukan pemeriksaan periodik dan
memelihara perlengkapan pembangkit
daya listrik cadangan.
b. Melakukan pemeriksaan periodik dan
memelihara perlengkapan penangkal
Petir.
c. Melakukan pemeriksaan periodik dan
memelihara sistem instalasi listrik, baik
untuk pasokan daya listrik maupun Gambar 1. Klasifikasi pekerjaan pemeliharaan
penerangan ruangan. bangunan
d. Melakukan pemeriksaan periodik dan (Sumber: Usman, 2009)
memelihara jaringan instalasi tata suara
dan komunikasi (telepon) serta data. Prosentase Bobot Pekerjaan
e. Melakukan pemeriksaan periodik serta Prosentase bobot pekerjaan merupakan
memelihara jaringan sistem tanda besarnya nilai prosentase tiap item-item
bahaya dan alarm. pekerjaan, berdasarkan perbandingan antara
5. Tata Ruang Luar anggaran biaya pekerjaan dengan harga
a. Memelihara dengan baik dan teratur bangunan. Secara skematis dapat digambarkan
kondisi serta permukaan tanah dan atau sebagai berikut :
halaman luar bangunan gedung.
b. Memelihara dengan baik dan teratur
unsur-unsur pertamanan di luar dan di

149
Gawei, A.B.P., dkk / Studi Pemeliharaan Bangunan Gedung Negara …/ Jurnal Teknika, Vol. 1, No. 2, April 2018, hlm 146 - 153

Persentase Bobot Pekerjaan (PBP) : Palangka Raya meliputi data Rencana


Anggaran Biaya pemeliharaan tahun 2016
Harga Perbaikan Universitas Palangka Raya.
= x 100% Pada penelitan ini jenis data yang digunakan
Nilai Proyek adalah Data Sekunder.

Teknik Pengumpulan Data


METODE PENELITIAN Teknik pengumpulan data penelitan ini adalah
dengan cara Dokumentasi. Dokumentasi adalah
Jenis Penelitian ditujukan untuk memperoleh langsung dari
Jenis penelitian ini adalah studi kasus. tempat penelitian, meliputi buku-buku yang
Penelitian studi kasus adalah penelitian tentang relevan, peraturan-peraturan, laporan kegiatan,
status subjek penelitian yang berkenan dengan dan data yang relevan dengan
suatu fase spesifik atau khas dari keseluruhan penelitian.(Riduwan, 2005)
personalitas. Subjek penelitian dapat saja
individu, kelompok, lembaga, maupun Tahapan Analisa Data
masyarakat. Tujuan studi kasus adalah untuk Tahap keempat pada penelitian ini adalah
memberikan gambaran secara mendetail tentang analisa data. Adapun tahapan analisa data
latar belakang, sifat-sifat serta karakter-karakter sebagai berikut:
yang khas dari kasus, ataupun status dari a. Mengelompokkan komponen item pekerjaan
individu, yang kemudian dari sifat-sifat di atas Dari data yang telah didapat langkah
akan dijadikan suatu hal yang bersifat umum. pertama adalah mengelompokkan setiap
Hasil dari penelitian kasus merupakan suatu komponen item pekerjaan, agar lebih mudah
generalisasi dari pola-pola kasus yang tipikal dalam mengidentifikasi variabel item
dari individu, kelompok, lembaga dan pekerjaan.
sebagainya. .(Ustoyo, 2007) b. Perhitungan presentase masing-masing item
pekerjaan
Lokasi Penelitian Setelah melakukan identifikasi variabel
Penelitian ini berlokasi di Universitas Palangka maka langkah selanjutnya adalah melakukan
Raya jalan Tunjung Nyaho, Yos Sudarso, kota perhitungan presentase dari setiap item
Palangka Raya, Kalimantan Tengah. pekerjaan.
c. Perhitungan Persentase Dan Komponen
Pengumpulan Data Biaya Item Pekerjaan Model Signifikan.
Data yang digunakan dalam penelitian ini Dalam tahap ini adalah melakukan
adalah: perhitungan persentase dan komponen biaya
1. Data Primer item pekerjaan yang signifikan pada masing-
Data primer merupakan sumber data yang masing proyek. Adapun ketentuan yang
diperoleh secara langsung dari sumber asli atau harus diikuti dalam penentuan biaya
pihak pertama. Data primer secara khusus signifikan yaitu biaya item-item terbesar
dikumpulkan oleh peneliti untuk menjawab yang jumlah persentasenya sama atau lebih
pertanyaan riset atau penelitian. Data primer besar dari 80% jumlah biaya total proyek
dapat berupa pendapat subjek riset (orang) baik konstruksi.
secara individu maupun kelompok, hasil d. Menghitung Komponen Item Pekerjaan Pada
observasi terhadap suatu benda (fisik), kejadian, Masing-Masing Proyek.
atau kegiatan, dan hasil Dalam tahap ini setelah dilakukan
pengujian.(Riduwan,2005) perhitungan komponen item pekerjaan,
2. Data Sekunder maka dilakukan ranking komponen item
Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari pekerjaan dari yang terbesar ke yang
universitas dan dari literatur. Literatur yang di terkecil pada setiap proyek. Hal ini berguna
ambil antara lain berupa buku, jurnal, dan untuk mengetahui komponen item pekerjaan
literatur lainnya yang berkaitan dengan apa yang paling dominan.
maintenance building, selain itu juga didapat
dari peraturan yang berlaku. Adapun data
sekunder yang diperoleh dari Universitas

150
Gawei, A.B.P., dkk / Studi Pemeliharaan Bangunan Gedung Negara …/ Jurnal Teknika, Vol. 1, No. 2, April 2018, hlm 146 - 153

ANALISIS DAN PEMBAHASAN Angka 2. Untuk pengelompokan selanjutnya


dapat dilihat pada Tabel 2.
Mengelompokkan Komponen Item
Pekerjaan Tabel 2. Pengelompokan Komponen Item
Paket pekerjaan pemeliharaan bangunan gedung Pekerjaan Dari Masing-Masing Proyek
Universitas Palangka raya periode 2016 adalah
27 paket pekerjaan.
No Item pekerjaan Simbol

Tabel 1. Nama Paket Pekerjaan dan Variabel 1 pekerjaan tanah 1


2 pekerjaan pondasi 2
No Nama Pekerjaan Simbol
3 pekerjaan struktur 3
1 Pemeliharaan Gedung Fisipol 1
4 pekerjaan lantai 4
2 Pemeliharaan Gedung I Fakultas Ekonomi 2
3 Pemeliharaan Gedung LPKM 3 5 pekerjaan dinding 5
Pemeliharaan Gedung Kuliah Kimia dan 6 pekerjaan plafond 6
4 4
Biologi 7 pekerjaan atap 7
Pemeliharaan Gedung Magister Sains 8 pekerjaan pintu & jendela 8
5 5
Manajemen
9 pekerjaan partisi 9
6 Pemeliharaan Gedung Mipa FKIP 6
10 pekerjaan pengecatan (finishing) 10
7 Pemeliharaan Gedung Kantor Fak.Teknik 7
8 Pemeliharaan Auditorium Fakultas Teknik 8 11 pekerjaan besi & almunium 11
Pemeliharaan Gedung I Fakultas 12 pekerjaan sanitasi 12
9 9
Kedokteran 13 pekerjaan tandon air 13
10 Pemeliharaan Asrama Papua 10 14 pekerjaan listrik 14
11 Pemeliharaan Gedung Dekanat FKIP 11 15 pekerjaan halaman 15
12 Pemeliharaan Gedung F FKIP 12 16 pekerjaan saluran drainase 16
13 Pemeliharaan Gedung P FKIP 13
17 pekerjaan wc 17
Pemeliharaan Selasar Penghubung dan
14 14 18 pekerjaan kursi 18
Teras Keliling Bangunan Fakultas Teknik
Pemeliharaan Gedung Dekanat Fakultas 19 pekerjaan tangga 19
15 15
Ekonomi
Pemeliharaan Gedung Kuliah Fakultas
16 16
Ekonomi
17 Pemeliharaan Gedung O Fakultas Pertanian 17 Perhitungan Persentase Komponen Biaya
18
Pemeliharaan Gedung Perpustakaan Fak.
18 Masing-Masing Item Pekerjaan
Ekonomi
Pemeliharaan Gedung Laboratorium Data yang telah dianalisis kemudian dilakukan
19 19
Akutansi Fak. Ekonomi perhitungan persentase komponen biaya
20 Pemeliharaan Gedung Aula Fak. Pertanian 20
Pemeliharaan Gedung Fak. Teknik Jur.
masing-masing item pekerjaan pada setiap
21 21
Teknik Informatika proyek. Perhitungan ini dilakukan untuk
22 Pemeliharaan Gedung Laboratorium Beton 22
mengetahui besarnya proporsi masing-masing
23 Pemeliharaan Gedung N FKIP 23
24 Pemeliharaan Gedung D FKIP 24 komponen biaya item pekerjaan pada setiap
25
Pemeliharaan Gedung Dekanat dan
25 proyek. Sebagai contoh perhitungan persentase
Ruangan Kuliah Fak. Hukum
Pemeliharaan Gedung Teknologi komponen biaya item pekerjaan dilakukan pada
26 26
Pendidikan FKIP pekerjaan lantai proyek Pemeliharaan Gedung
27 Pemeliharaan Gedung Biologi FKIP 27
Fisipol Universitas Palangka Raya sebagai
Dalam tahap ini setelah mendapatkan data berikut:
proyek, maka dilakukan pengelompokan Persentase (%) = x 100%
komponen item pekerjaan pada masing-masing
proyek sesuai dengan item pekerjaan yang ada , , .
Persentase (%) = x 100%
. . ,
pada data proyek. Setelah Pengelompokan
komponen item pekerjaan pada masing-masing = 11,85 %
proyek, maka dilakukan identifikasi variabel
agar mudah untuk dipahami. Pada Pekerjaan
tanah dapat disimbolkan dengan Angka 1,
pekerjaan pondasi dapat disimbolkan dengan

151
Gawei, A.B.P., dkk / Studi Pemeliharaan Bangunan Gedung Negara …/ Jurnal Teknika, Vol. 1, No. 2, April 2018, hlm 146 - 153

Ranking Persentase Komponen Biaya Item KESIMPULAN DAN SARAN


Pekerjaan dan Grafik
Dalam tahap ini setelah dilakukan perhitungan Kesimpulan
persentase komponen biaya item pekerjaan, Berdasarkan Hasil Analisa yang dilakukan
maka dilakukan ranking komponen biaya item penulis pada proyek pemeliharaan bangunan
pekerjaan dari persentase yang terbesar ke yang gedung Universitas Palangka Raya, diperoleh
terkecil pada setiap proyek. Hal ini berguna data 27 paket pemeliharaan bangunan gedung
untuk mengetahui komponen biaya item selama tahun 2016 dan dari hasil analisis dapat
pekerjaan apa yang memiliki persentase disimpulkan beberapa hal yaitu diantaranya :
terbesar. Berikut hasil masing-masing rangking 1. Pemeliharaan Bangunan Gedung dominan
komponen item pekerjaan dapat dilihat pada berdasarkan setiap paket pekerjaan
tabel sebagai berikut: terdapat pada item pekerjaan Plafon
sebanyak 23 paket pemeliharaan,
Tabel 3. Hasil Raking Presentase Komponen pekerjaan pintu dan jendela sebanyak 23
Biaya Item Pekerjaan paket pemeliharaan dan pekerjaan
pengecetan (finishing) terdapat pada 23
SI
MB ITEM PEKERJAAN BIAYA
HASIL paket pemeliharaan.
(%) 2. Pemeliharaan Bangunan Gedung dominan
OL
5 pekerjaan lantai 1.019.394.510,47 22,04 di Universitas Palangka Raya terdapat
pekerjaan pengecatan pada pekerjaan Lantai sebesar
11 (finishing) 763.541.177,47 16,51
7 pekerjaan plafond 526.514.964,32 11,38
(22,04%)dan pemeliharaan dominan
pekerjaan pintu & lainnya terdapat di pekerjaan pengecetan
9 jendela 396.554.003,74 8,57 (16,51%) selanjutnya adalah pekerjaan
8 pekerjaan atap 297.332.718,41 6,43
pekerjaan besi &
plafon (11,38%).
12 almunium 294.069.292,56 6,36 3. Biaya dominan pekerjaan pemeliharaan
10 pekerjaan partisi 285.438.218,02 6,17 bangunan gedung di Universitas Palangka
6 pekerjaan dinding 264.072.386,48 5,71
Raya terdapat dipekerjaan Lantai dengan
18 pekerjaan wc 85.763.391,87 3,91
14 pekerjaan tandon air 164.574.915,36 3,47 total biaya sebesar 1.019.394.510,47.dan
16 pekerjaan halaman 139.332.694,39 2,94 Biaya dominan pemeliharaan lainnya
pekerjaan terdapat di pekerjaan pengecetan dengan
1 pendahuluan 133.386.331,94 2,81
total biaya sebesar Rp.
4 pekerjaan struktur 115.189.452,72 2,46
13 pekerjaan sanitasi 55.534.210,77 1,17 763.541.177,47selanjutnya adalah
15 pekerjaan listrik 41.772.962,61 0,88 pekerjaan plafon dengan total biaya
3 pekerjaan pondasi 21.482.502,48 0,45 sebesar Rp. 526.514.964,32.
pekerjaan saluran
17 drainase 1.394.197,15 0,32
Saran
2 pekerjaan tanah 13.704.158,26 0,29
20 pekerjaan tangga 6.803.925,66 0,09 1. Kepada bagian pemeliharaan gedung di
Universitas Palangka Raya agar lebih
19 pekerjaan kursi 0,00 -
memperhatikan serta menjaga keadaan-
TO
TA keadaan gedung agar dapat meminimalisir
L 4.669.151.449,68 100 % kerusakan yang ada dan dapat
mengoptimalkan biaya pemeliharaan yang
memang dianggarkan khusus untuk
pemeliharaan bangunan gedung negara.
2. Kepada pengguna gedung agar dapat ikut
menjaga serta memelihara fasilitas,
furniture, serta kebersihan bangunan
gedung di universitas palangka raya agar

152
Gawei, A.B.P., dkk / Studi Pemeliharaan Bangunan Gedung Negara …/ Jurnal Teknika, Vol. 1, No. 2, April 2018, hlm 146 - 153

kenyamanan tetap terjaga serta kerusakan- Ransom, W.H. (1987). Building Failure
kerusakan dapat diminimalisir. Diagnosis and Avoidance. London: E &
FRN Spon. Ltd.
DAFTAR PUSTAKA Riduwan, (2005). Metode dan Teknik
Menyusun Tesis, CV. Alfabeta, Bandung.
Adriansyah, (2014). Estimasi Biaya
Supriyatna, Y., (2008), Estimasi Biaya
Pemeliharaan Bangunan Berdasarkan
Pemeliharaan Bangunan Gedung,
Pedoman Pemeliharaan Dan Perawatan
Universitas Komputer Indonesia, Bandung.
Bangunan Gedung (PERMEN
Tenriajeng. A. T., (2004), Administrasi Kontrak
NOMOR:24/PRT/M/2008) Studi Kasus
dan Anggaran Borongan, Penerbit
Bangunan Masjid Islamic Center
Gunadarma, Depok.
Bangkinang,Universitas Riau, Riau.
Usman, Kristanto. (2009). Kajian Manajemen
Assauri Sofjan, (2004). Manajemen Produksi
Pemeliharaan Gedung (Building
dan operasi, Edisi Empat, Lembaga
Maintenance) di Universitas Lampung.
Penerbit Fakultas Ekonomi UI, Jakarta.
Lampung: Universitas Lampung.
Departemen Pekerjaan Umum, Direktorat
Ustoyo, D. A, (2007). Aplikasi Value
Jendral Cipta Karya, (2008). Pedoman
Engineering Terhadap Elemen Plat dan
Pemeliharaan dan Perawatan Bangunan
Pondasi Pada Proyek Pemangunan Gedung
Gedung, Departemen Pekerjaan Umum,
Rektorat Universitas Muhammadiyah
Jakarta.
Semarang, Fakultas Teknik Universitas
Departemen Pemukiman dan Prasarana
Negeri Semarang, Semarang.
Wilayah, Direktorat Jendral Cipta Karya,
(2007). Pedoman Teknik Pembangunan
Bangunan Gedung Negara, Departemen
Pemukiman dan Prasarana Wilayah,
Jakarta.
Ervianto, W.I. (2007). Studi Pemeliharaan
Bangunan Gedung (Studi Kasus Gedung
Kampus), Universitas Atma Jaya
Yogyakarta, Yogyakarta.
Jori, O. (2015). Studi Biaya Pemeliharaan
Gedung (Studi Kasus Pada Bagian
Manajemen Pemeliharaan Gedung
Universitas Gadjah Mada Yogyakarta),
Program Pascasarjana Universitas Atma
Jaya Yogyakarta,Yogyakarta.
Mahfud, (2015). Manajemen Pemeliharaan
Bangunan Gedung Sekolah Studi Kasus
Gedung SLTA di Balikpapan, Politeknik
Negeri Balikpapan, Balikpapan.
McKaig.T.H. (1962). Building Failure Cases
Studies in Construction and Design. New
York: Mc. Graw Hill Book. Company.
Mulyandari, Hestin., Rully, A. (2011),
Pemeliharaan Bangunan: Basic Skill
Facilit Management, CV. Andi Offset,
Yogyakarta.

153

You might also like