You are on page 1of 6

ARTIKEL ASLI

MEDICINA 2018, Volume 49, Number 2: 257-262


P-ISSN.2540-8313, E-ISSN.2540-8321

Hubungan strategi coping dengan dispepsia


fungsional pada pasien di poliklinik penyakit dalam
rumah sakit umum daerah wangaya denpasar

Ni Kadek Ratnadewi,1* Cokorda Bagus Jaya Lesmana2 CrossMark

ABSTRACT

Prevalence of functional dispepsia has been increase. Functional scale (DASS) 42 questionaire that had been validated to asses coping
dispepsia influenced by many risk factor, one of the risk factor is strategy. The diagnose od dispepsia was done by the internist. The data
coping strategy. There was no research have been done about the was analysed by bivariat and multivariat by logistic regretion test. The
association between coping strategy and functional dispepsia in subjects of the research were 62 patient. The maen age of the subject
outpatient at polyclinic in Denpasar. This research aim to find the is 47 years old, 50% of male, 58.10% ofbachelor, 51.6% was diagnosed
association between coping strategy and functional dispepsia in with functional dispepsia. Subject with depression (17.70%), anxiety
Denpasar. This is an analytical observational research. The sample of (35.5%), and stress (19.40%). Religious coping had association with
this research is dispepsia patient at polyclinic of internal medicine functional dispepsia (OR 1.130; 95% CI = 1.020-1.250, p = 0.019).
department Wangaya General Hospital in Denpasar. The sample was Active acceptance, avidance, and emotion focus coping had no
taken bya randomized systematic method. The sample that met the association with dispepsia (p>0.05). The conclution of this research is
inclution and exclution criteria was told to fill coping orientation there is association between religious coping and functional dispepsia
to the problem experienced (COPE) and depression anxiety stress in General Wangaya Hospital, Denpasar.

Keywords: coping strategy, functional dispepsia, Denpasar


Cite This Article: Ratnadewi, N.K., Lesmana, C.B.J. 2018. Hubungan strategi coping dengan dispepsia fungsional pada pasien di poliklinik
penyakit dalam rumah sakit umum daerah wangaya denpasar. Medicina 49(2): 257-262. DOI:10.15562medicina.v49i2.52

ABSTRAK

Prevalens dispepsia fungsional mengalami peningkatan. Dispepsia menilai strategi coping. Diagnosis dispepsia dilakukan oleh ahli
fungsional dipengaruhi oleh beberapa faktor risiko, salah satunya penyakit dalam. Data dianalisis dengan menggunakan uji bivariat,
yang berperan adalah strategi coping. Belum ada penelitian yang dan multivariat dengan regresi logistik. Subjek penelitian yang
meneliti hubungan strategi coping dengan dispepsia fungsional pada dianalisis sebanyak 62 orang. Didapatkan rerata umur 47 tahun, 50%
pasien di poliklinik penyakit dalam di Denpasar. Penelitian bertujuan lelaki, 58,10% sarjana, mengalami dispepsia fungsional sebanyak
mencari hubungan strategi coping dengan dispepsia fungsional di 51,60%. Subjek mengalami depresi (17,70%), cemas (35,50%, dan
1
Program Studi Program Denpasar. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik. stres (19,40%). Religious coping berhubungan dengan dispepsia
Pendidikan Dokter Spesialis Bagian Sampel merupakan pasien dispepsia di poliklinik penyakit dalam fungsional dengan nilai (OR 1,130;IK 95% =1,020-1,250, P=0,019).
Ilmu Kesehatan Jiwa Fakultas RSUD Wangaya, Denpasar. Pengambilan sampel secara sistematis Active, acceptance, avoidance, dan emotion focus coping tidak
Kedokteran Universitas Udayana acak. Sampel yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi mengisi berhubungan dengan dispepsia (p>0,05). Simpulan dari penelitian
Denpasar, kuesioner coping orientation to the problem experienced (COPE) dan ini adalah terdapat hubungan antara religious coping dengan
2
SMF/Bagian Psikiatri Fakultas
Kedokteran Universitas Udayana/ depression anxiety stress scale (DASS) 42 yang sudah divalidasi untuk dispepsia fungsional di RSUD Wangaya, Denpasar.
Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah
Denpasar Bali.
Kata kunci: strategi coping, dispepsia fungsional, Denpasar.
*
Correspondence to: Cite Pasal Ini: Ratnadewi, N.K., Lesmana, C.B.J. 2018. Hubungan strategi coping dengan dispepsia fungsional pada pasien di poliklinik penyakit
Ni Kadek Ratnadewi, Program Studi dalam rumah sakit umum daerah wangaya denpasar. Medicina 49(2): 257-262. DOI:10.15562medicina.v49i2.52
Program Pendidikan Dokter Spesialis
Bagian Ilmu Kesehatan Jiwa Fakultas
Kedokteran Universitas Udayana PENDAHULUAN
Denpasar
nikadekratnadewi77@gmail.com Dispepsia merupakan istilah yang umum dipa- cukup signifikan. Dispepsia mempengaruhi 25%
kai untuk suatu sindroma atau kumpulan gejala/ dari populasi Amerika Serikat dan sekitar 5% dari
Diterima: 2017-07-10 keluhan berupa nyeri atau rasa tidak nyaman pada semua penderita pergi ke dokter pelayanan primer.1
Disetujui: 2018-02-06 perut bagian atas. Prevalens dispepsia di seluruh Sedangkan Inggris memiliki prevalens dispepsia
Diterditkan: 01-08-2018 dunia cenderung mengalami peningkatan yang sekitar 21% dan hanya 2% dari populasi tersebut

257
ARTIKEL ASLI

berkonsultasi ke dokter pelayanan primer dengan (endoskopi) sesuai standar medik yang berlaku
episode baru. Data Profil Kesehatan Indonesia 2007 dengan diagnosis dispepsia fungsional dan dispep-
menunjukkan dispepsia sudah menempati pering- sia organik oleh dokter Spesialis Penyakit Dalam
kat ke-10 untuk kategori penyakit terbanyak pasien di RSUD Wangaya, Denpasar. Eksklusi dilakukan
rawat inap di rumah sakit tahun 2006.2,3 Sedangkan, pada pasien dengan gangguan penglihatan dan
data dari register kunjungan pasien rawat jalan di pendengaran, riwayat penyakit kronis (diabetes
poliklinik penyakit dalam RSUD Wangaya pada melitus, hipertensi, gagal ginjal, sirosis hepatis, dan
tahun 2014 dengan dispepsia fungsional sebanyak penyakit keganasan), riwayat gangguan jiwa berat
178 orang, atau sekitar 53%. (skizofrenia, retardasi mental berat), dan tidak
Gaya hidup modern seperti konsumsi makanan berdomisil di Bali. Subyek penelitian diambil secara
cepat saji, minuman beralkohol, kurang asupan systematic random sampling dengan jumlah sampel
serat adalah beberapa faktor yang dikaitkan dengan sebanyak 62 orang.
terganggunya fungsi organ pencernaan. Stres Instrumen penelitian pengumpulan data dalam
berlebihan atau berkepanjangan diduga menye- penelitian ini menggunakan coping orientation
babkan meningkatnya sekresi asam lambung yang to the problem experienced (COPE) dan religious
diketahui merupakan salah satu penyebab dispep- coping scale. Sedangkan status depresi, kecemasan,
sia.4 Faktor psikologis juga memiliki peranan yang dan stres diukur dengan depression anxiety stress
penting dalam penanganan dispepsia fungsional. scale (DASS) 42.6,7,8 Pengolahan statistik deskriptif,
Faktor psikologis meliputi bagaimana individu uji univariat dan multivariat dari data penelitian
menggunakan strategi coping yang tepat ketika menggunakan program SPSS.20
menderita suatu penyakit termasuk dispepsia.4
Tujuan strategi coping mengarah pada proses
HASIL
pemecahan masalah dan keseimbangan emosional
pada diri individu akibat suatu kebutuhan atau Berdasarkan data register kunjungan pasien yang
tuntutan yang melebihi kapasitas dari individu. melakukan pemeriksaan endoskopi di Poliklinik
Penelitian tentang hubungan strategi coping terh- Penyakit Dalam selama tahun 2014 adalah seban-
adap beberapa masalah kesehatan sudah pernah yak 451 orang, 328 orang memenuhi syarat sebagai
dilakukan seperti penelitian Rubbyana tahun sampel penelitian ini. Sebanyak 8 orang tidak
2012 ditemukan bahwa ada korelasi positif antara dimasukan sebagai sampel karena alasan menolak,
strategi coping dengan kualitas hidup pada pender- alamat tidak jelas, atau alamat tidak ditemukan.
ita skizofrenia remisi.5 Dilihat dari karakteristik umur didapatkan
Peneliti belum menemukan penelitian tentang rerata 47,15 ± 10,64 tahun. Berdasarkan proporsi
hubungan strategi coping dengan dispepsia yang jenis kelamin didapatkan antara lelakidan perem-
dilakukan di RSUD Wangaya. Berdasarkan latar puan adalah sama yaitu sebesar 50%. Dilihat dari
belakang diatas peneliti tertarik untuk mengetahui karakteristik jenis pekerjaan proporsi tertinggi
hubungan strategi coping dengan dispepsia fung- adalah PNS sebesar 51,60% dan yang terendah
sional pasien rawat di poliklinik Penyakit Dalam adalah tidak bekerja sebesar 1,60%. Karakteristik
jalan di RSUD Wangaya, Denpasar. dari tingkat pendidikan proporsi tertinggi adalah
diploma atau sarjana sebesar 58,10%. Proporsi
status pernikahan tertinggi adalah menikah sebe-
BAHAN DAN METODE
sar 88,70%. Responden yang mengalami depresi
Penelitian ini merupakan studi potong lintang didapatkan pada 11 orang (11,70%), kecemasan
analisis (cross-sectional analytic) yang dilakukan didapatkan pada 22 orang (35,50%) dan stres
di Poliklinik Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum didapatkan pada 12 orang (19,40%). Karakteristik
Daerah Wangaya Denpasar. Penelitian dilakukan dasar subyek penelitian dapat dilihat pada Tabel 1.
mulai bulan Agustus - September 2015 sampai Sebanyak 62 responden yang menjadi sampel
jumlah sampel tercapai. penelitian, 32 orang (51,60%) termasuk dalam
Populasi target dalam penelitian ini semua kategori dispepsia fungsional dan sisanya sejumlah
pasien dengan keluhan dispepsia yang datang ke 30 orang (48,40%) dispepsia organik. Perbandingan
poliklinik Penyakit Dalam. Sedangkan populasi karakteristik sampel untuk masing masing kelom-
terjangkau adalah semua pasien dengan keluhan pok dapat dilihat pada Tabel 2.
dispepsia yang berobat rawat jalan di poliklinik Pada kelompok dispepsia fungsional kami
Penyakit RSUD Wangaya, Denpasar selama 1 janu- dapatkan umur dengan rerata 44,0 ± 11,414,
ari 2014 sampai 31 Desember 2014. Kriteria inklusi 18  orang (56,30%) berjenis kelamin perempuan,
pada penelitian ini yakni pasien yang telah dilaku- dan 14 orang (43,70%) berjenis kelamin lelaki, 20
kan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang orang (62,50%) memiliki pekerjaan PNS, 19 orang

258 Medicina 2018; 49(2): 257-262 | doi: 10.15562medicina.v49i2.52


ARTIKEL ASLI

Tabel 1  K
 arakteristik dasar subyek Tabel 2  Perbandingan karakteristik
penelitian sampel pada kelompok dispepsia
Jumlah fungsional dan dispepsia organik
Karakteristik N % Dispepsia Dispepsia
Fungsional Organik
Umur* 47,15 ± N (%) N (%)
10,640 Variabel Total = 32 Total = 30
Jenis kelamin Umur* 44,03 ± 11,414 50,47 ± 8,760
Lelaki 31 50,00 Jenis kelamin
Perempuan 31 50,00 Lelaki 14 (43,70%) 17 (56,70%)
Pekerjaan Perempuan 18 (56,30%) 13 (43,30%)
PNS 32 51,60 Pekerjaan
Swasta 29 46,80 PNS 20 (62,50%) 12 (40,00%)
Tidak bekerja 1 1,60 Swasta 12 (37,50%) 17 (56,70%)
Pendidikan Tidak Bekerja 1 (3,30%)
SMP 3 4,80 Pendidikan
SMA 23 37,10 SMP 2 (6,30%) 1 (3,30%)
Diploma/sarjana 36 58,10 SMA 11 (34,40%) 12 (40,00%)
Pernikahan Diploma/
19 (59,40%) 17 (56,70%)
Menikah 55 88,70 Sarjana
Tidak Menikah 7 11,30 Pernikahan
Dispepsia Menikah 26 (81,30%) 29 (96,70%)
Fungsional 32 51,60 Tidak
6 (18,80%) 1 (3,30%)
Organik 30 48,40 Menikah
Depresi Depresi
Tidak Depresi 51 82,30 Tidak Ada 28 (87,50%) 23(76,70%)
Depresi 11 17,70 Ada 4 (12,50%) 7 (23,30%)
Cemas Kecemasan
Tidak Cemas 40 64,50 Tidak Ada 21 (65,60%) 19(63,30%)
Cemas 22 35,50 Ada 11 (34,40%) 11 (36,70%)
Stres Stres
Tidak Stres 50 80,60 Tidak Ada 28 (87,50%) 22 (73,30%)
Stres 12 19,40 Ada 4 (12,50%) 8 (26,70%)
Data umur ditampilkan dalam rerata ± SB
*
Data umur ditampilkan dalam rerata ± SD
*

(59,40%) berpendidikan setingkat diploma Analisis bivariat dilakukan pada masing –


atau sarjana, 26 orang (81,30%) memiliki status masing strategi coping (active coping, acceptance
menikah. Responden pada kelompok dispepsia coping, emotional focused coping, avoidance coping
fungsional mengalami depresi, 4  orang (12,50%), dan religious coping) sebagai variabel bebas dengan
11 orang (34,40%) mengalami kecemasan dan dispepsia fungsional sebagai variabel tergantung.
4  orang (12,50%) mengalami stress. Pada kelom- Hasilnya dapat dilihat pada Tabel 3.
pok dispepsia organik kami dapatkan umur dengan Variabel strategi coping pada analisis bivariat
rerata 50,47 ± 8,760, 13 orang (43,30%) berjenis yang akan dimasukkan kembali pada analisis
kelamin perempuan, dan 17 orang (56,70%) berje- multivariat menggunakan regresi logistik apabila
nis kelamin lelaki. 17  orang (56,70%) memiliki memiliki nilai P< 0,25. Tetapi apabila tidak ada
pekerjaan Swasta, 17  orang (56,70%) berpendi- variabel yang bisa dimasukkan, nilai P bisa diting-
dikan setingkat diploma atau sarjana, 29  orang katkan menjadi P< 0,5 sehingga ada empat variabel
(96,70%) memiliki status menikah 7 orang strategi coping yang bisa dimasukkan ke dalam
(23,30%) mengalami depresi, 11 orang (36,70%) analisis multivariat, yaitu active coping, acceptance
mengalami kecemasan dan 8 orang (28,70%) coping, avoidance coping dan religious coping. Hasil
mengalami stres. analisis bivariat, secara kasar dapat dikatakan

Medicina 2018; 49(2): 257-262 | doi: 10.15562medicina.v49i2.52 259


ARTIKEL ASLI

Tabel 3  A
 nalisis bivariat hubungan antara strategi coping sebagai diperoleh pada penelitian oleh Mahadeva & Lee di
variabel bebas dan dispepsia fungsional sebagai variabel Mumbai India, didapatkan angka prevalens menurut
tergantung umur pada dispepsia fungsional maupun organik
IK 95% OR
˃ 40 tahun. Hal ini mungkin disebabkan oleh beber-
Variabel Strategi Unadjusted apa faktor, yakni: kecenderungan semakin bertam-
coping B odd ratio rendah tinggi P bahnya usia maka prevalens dispepsia fungsional
ACT_COPE -0,063 0,939 0,877 1,005 0,069 maupun organik akan semakin meningkat, karena
ACC_COPE -0,068 0,934 0,858 1,016 0,112 pengaruh faktor ketahanan tubuh itu sendiri, sema-
kin tua umur semakin rentan terhadap kejadian
EMO_COPE -32,627 0,000 0,000 0,986
penyakit.10 Penelitian yang dilakukan oleh Moayyedi
AVO_COPE 0,087 0,917 0,811 1,037 0,167 dkk11 menemukan dispepsia fungsional berhubun-
REL_COPE -0,050 1,051 0,982 1,125 0,148 gan dengan usia, dan stres psikososial. Semakin
bertambahnya usiamaka derajat stresor psikososial
yang ditemui akan semakin berat, sedangkan dispep-
Tabel 4  A
 nalisis multivariat hubungan antara strategi coping
sia organik lebih berkaitan dengan usia, ketahanan
sebagai variabel bebas dengan dispepsia fungsional
sebagai variabel tergantung fisik dan kebiasaan hidup yang buruk.
Perempuan lebih sering menderita dispepsia
IK 95% OR
Variabel strategi fungsional dibandingkan lelaki.12 Temuan ­tersebut
coping B OR rendah tinggi P juga didapatkan pada sampel penelitian ini dengan
ACT_COPE -0,087 0,917 0,825 1,019 0,106 prevalens dispepsia fungsional berdasarkan
jenis kelamin, terbanyak pada wanita (56,30%).
ACC_COPE -0,071 0,932 0,808 1,074 0,328
Dispepsia fungsional lebih sering terjadi pada
AVO_COPE 0,019 0,981 0,879 1,095 0,734 subjek yang sangat sensitif terhadap nyeri dan
REL_COPE -0,122 1,130 1,021 1,250 0,019 secara emosional sulit mengatasi permasalahan
yang dia alami.
bahwa dispepsia fungsional berhubungan dengan Dispepsia fungsional lebih sering terjadi pada
active coping, acceptance coping, avoidance coping orang pendidikan rendah yaitu tidak tamat seko-
dan religious coping. lah dasar sebesar 47,74%.13 Tingkat pendidikan
Pada analisis multivariat antara strategi coping yang rendah berkaitan dengan infeksi H Pylori
sebagai variabel bebas dengan dispepsia fungsional karena orang yang dengan pendidikan kurang
sebagai variabel tergantung memberikan hasil tidak mampu memahami pencegahan infeksi.10
seperti yang ditunjukkan pada Tabel 4. Penelitian ini mendapatkan hasil yang berbeda
Pada tabel di atas dapat kita lihat ada satu dimana angka kejadian dispepsia fungsional lebih
strategi coping yang memiliki nilai p< 0,05 dan nilai tinggi pada orang yang pendidikan tinggi yaitu
IK95% yang tidak bersinggungan dengan nilai satu sekitar 59,96%. Pendidikan tinggi berkaitan juga
yaitu religius coping (P=0,019; IK95% 1,021-1,250). dengan beban pikiran, tanggung jawab, dan kurang
Religius coping menunjukkan OR sebesar 1,130 dan tidur yang berakibat terjadinya gangguan psiki-
nilai B yang negatif yang berarti setiap kenaikan atri depresi dan cemas. Depresi dan cemas akan
1 unit skala Religius coping akan mengurangi kemu- mengurangi kualitas hidup orang dengan dispepsia
ngkinan terjadinya dispepsia fungsional sebesar fungsional.14 Hal ini nampak pada hasil penelitian
1,130 kali. pada sampel dengan angka depresi sekitar 12,5%
dan cemas 34,4% yang angkanya dapat dikategori-
kan tinggi.
DISKUSI
Prevalens dispepsia fungsional pada data penelitian 2. Hubungan Strategi Coping dengan
didapatkan sekitar 51,60% dari 62 orang sampel. Dispepsia Fungsional
Hasil ini menyerupai penelitian yang dilakukan Keempat strategi coping yang memenuhi syarat
sebelumnya di daerah Asia, yakni Cina sebesar dilakukan analisis multivariat setelah dilakukan
69% (dari 782 pasien dispepsia) dan penelitian di kontrol terhadap variabel umur, jenis kelamin,
Hongkong mendapatkan data prevalens dispepsia pekerjaan, pendidikan, pernikahan, depresi, cemas,
fungsional 43% dari 1.353 sampel. Penelitian di dan stres didapatkan hasil bervariasi. Secara statis-
Malaysia juga mendapatkan prevalens dispepsia tik, ketiga strategi coping yaitu active (P= 0,106),
sebesar 62% dari 620 pasien.9 acceptance (P=0,328), dan avoidance (P=0,734)
Rerata umur pasien yang mengalami tidak signifikan nilainya. Hasil penelitian ini sesuai
­dispepsia  fungsional sebesar 44,03 ± 11,414, dan dengan penelitian sebelumnya di Belanda yang
dispepsia organik sebesar 50,47 ± 8,760. Angka yang juga menilai kaitan masalah psikososial dengan

260 Medicina 2018; 49(2): 257-262 | doi: 10.15562medicina.v49i2.52


ARTIKEL ASLI

kejadian dispepsia, didapatkan juga bahwa tidak penelitian ini tidak seperti penelitian sebelum-
semua coping memiliki nilai signifikan terhadap nya yang menilai religious coping yang digunakan
dispepsia. Penelitian tersebut menilai beberapa negatif (buruk) atau positif (baik), pada penelitian
faktor yang berperan penting terhadap timbulnya ini tidak menilai religious coping mana yang lebih
keparahan gejala dispepsia seperti kondisi fisik, dominan digunakan pasien.
derajat somatisasi, dan pengobatan yang diberikan Hasil dari penelitian-penelitian tersebut juga
selain menilai coping.15 Sedangkan penelitian ini sesuai dengan teori dari patofisiologi terjadinya
tidak menilai faktor - faktor tersebut. Faktor yang dispepsia fungsional yaitu faktor organo-biologi
juga berpengaruh terhadap derajat keparahan dan faktor psikosial memiliki kaitan yang erat
gejala dispepsia seperti kebiasaan makan dan kual- terhadap timbulnya keluhan dispepsia fungsional.
itas hidup tidak dinilai pada penelitian terdahulu Faktor psikis dan stresor akan mempengaruhi
dan penelitian ini, hal ini juga dapat berakibat hasil kerja sistem saraf, hormonal, maupun fungsi otak
keempat strategi coping (active, acceptance, avoid- lainnya.20
ance, dan emotional focused coping) tersebut tidak
signifikan.
SIMPULAN
Religius coping berhubungan dengan dispep-
sia fungsional dan bermakna secara statistik Terdapat hubungan antara religious coping dengan
(P=0,019). Penelitian meta-analisis yang dilakukan dispepsia fungsional pada pasien poliklinik penya-
oleh Chen dkk16 pada tahun 2013 menemukan kit dalam Rumah Sakit Umum Daerah Wangaya,
bahwa untuk menghadapi situasi kehidupan yang Denpasar (p=0,019).
penuh tekanan, strategi religious coping secara
konsisten berhubungan dengan peningkatan kelu-
SARAN
aran psikologis, termasuk kemampuan menerima
kondisi yang dialami, harapan, rasa optimis, kenya- Perlu adanya penelitian lebih lanjut untuk menilai
manan dalam hidup, pertumbuhan spiritual, dan hubungan waktu antara strategi coping dengan
perbaikan menghadapi stres. kejadian dispepsia fungsional. Penelitian dengan
Strategi religious coping merupakan usaha melibatkan faktor risiko tersering menjadi
untuk mengatasi masalah dengan cara melakukan penyebab dispepsia fungsional seperti somati-
tindakan ritual keagamaan misalnya sembahyang, sasi, kualitas hidup, kebiasaan makan, dan terapi
berdoa, atau pergi ke rumah ibadah. Hal tersebut yang diterima perlu juga dilakukan. Jenis reli-
didasari oleh adanya bahwa Tuhan akan membantu gious coping harus dibedakan antara yang positif
individu untuk mengatasi stresor. Religious coping maupun negatif perlu diterapkan pada penelitian
dilakukan oleh orang Indonesia ketika mengha- lebih lanjut agar dapat menentukan psikoterapi
dapi stresor tertentu.17 Dalam tradisi kebudayaan memperbaiki coping yang buruk dengan coping
Bali seseorang yang menderita sakit tertentu yang yang baik.
membuat rasa tidak nyaman pada badan atau
bagian tubuh tertentu menurut kitab ayur weda
DAFTAR PUSTAKA
adalah akibat terganggunya keseimbangan sekala
dan niskala. Biala dalam pengobatan modern tidak 1. Tack J, Talley NJ, Camilleri M, Holtmann G, Hu P,
Malagelada JR, Stanghellini V. Functional Gastroduodenal
ditemukan adanya kelainan, maka diusahakan Disorders. World Journal of Gastroenterology.
pengobatan melalui suatu upacara memohon maaf 2006;130:1466-79.
kepada para dewa dan leluhur yang mungkin telah 2. Andre Y, Machmud R, Widya AM. 2013. Hubungan Pola
Makan dengan Kejadian Depresi pada Penderita Dispepsia
menjatuhkan hukuman.18 Fungsional [internet]. Universitas Andalas [diakses dari
Hasil ini didukung dengan penelitian sebel- Mei 15, 2015]. Diunduh dari: jurnal.fk.unand.ac.id/index.
umnya yang mendapatkan adanya kaitan antara php/jka/article/download/123/118
3. Cahyanto ME, Ratnasari N, Siswanto A. Symptoms of
religious coping negative yang bersifat bermusuhan depression and quality of life in functional dispepsia
dan marah dengan Tuhan dengan kondisi mental patients .J Med Sci. 2014; 46(2): 88 – 93.
pasien.19 Pasien yang menggunakan religious coping 4. Ambarwati AS. Gambaran trait kepribadian, kecemasan
dan stres, serta strategi coping pada penderita dispensia
negative meningkatkan kondisi mental yang buruk fungsional [internet]. Jakarta: Universitas Indonesia; 2005.
(B=-3,06, P<0,05), dan lebih mudah jatuh ke depresi [diakses dari Mei 15, 2015]. Diunduh dari: lib.ui.ac.id/
(B=2,05, P<0,05), dan lebih sering merasa tidak opac/themes/green/detail.jsp?id=97051
5. Rubbyana U. Hubungan antara Strategi Coping den-
nyaman dalam hidupnya (B=-2,0, P<0,05). Strategi gan Kualitas Hidup pada Penderita Skizofrenia Remisi
religious coping berhubungan dengan dispepsia Simptom. Jurnal Psikologi Klinis dan Kesehatan Mental.
fungsional dan psikoterapi untuk mengubah coping 2012;59(1).
6. Lovibond S, Lovibond P. Manual for the Depression
buruk menjadi coping baik sangat berguna dalam Anxiety Stress Scale.edisi ke-2. Sydney: Psychology
penyembuhan gejala fisik pasien.20 Namun pada Foundation.1995.

Medicina 2018; 49(2): 257-262 | doi: 10.15562medicina.v49i2.52 261


ARTIKEL ASLI

7. Crawford J. and Henry J. The depresson anxiety stress 15. Mujakovic S, Dewit NJ, Van Marrewijk CJ, Fransen GA,
scale (DASS): Normative Data and Latent Structure in A Laheij RJF, Muris W. Psychopathology is associated with
Large Non-Clinical Sample. Br J Clin Psychol. 2003;42(2): dyspeptic symptom severity in primary care patients with
111-131 a new episode of dyspepsia. Aliment Pharmacol Ther.
8. Kholifah A. Gambaran Tingkat Stres pada Anak Usia 2008;29:580-588.
Sekolah Menghadapi Menstruasi Pertama (Menarche) 16. Chan CS, Rhodes JE. Religious Coping, Posttraumatic
di Sekolah Dasar Negeri Gegerkalong Girang 2. Jakarta: Stress, Psychological Distress, and Posttraumatic Growth
Universitas Indonesia. 2013. Among Female Survivors Four Years After Hurricane
9. Goshal UC, Singh R, Chang F, Hou X, Wong BCY, Katrina. Journal of Traumatic Stress. 2013;26:257-265.
Kachintorn U. Epidemiology of uninvestigated and func- 17. Dahlan W. Model Proses Stres dengan Tiga Strategi
tional dispepsia in Asia: fact and fiction. JNM. 2011;17(3). Coping. Jakarta. Fakultas psikologi Universitas Indonesia.
10. Mahadeva S, Lee KG. Epidemiology of functional 2005.
dyspepsia: A global perspective. World Journal of 18. Nala N. Usada. Aksara Bali dalam Usada. Surabaya:
Gastroenterology. 2006;12(17): 2661-2666. Paramita Publisher. 2006.h. 92-97.
11. Moayyedi P, Nicholas J, Talley, Brian MF, Vakil M. Can 19. Hebert R, Zdaniuk B, Schulz R, Scheier M. Positive and
the Clinical History Distinguish Between Organic and Negative Religious Coping and Well Being in Women with
Functional Dyspepsia?. American Medical Association. Breast Cancer. Journal of Palliative Medicine. 2009;12(6):
2006;295(13):1566-1576. 537-545.
12. Brun R, Kuo B. Functional Dispepsia. Ther Adv 20. Sadock BJ, Sadock VA. Elimination disorders, Dalam:
Gastroenterol. 2010;3 (3): 145-164. Sadock, BJ, dkk, penyunting. Kaplan & Sadock’s Synopsis
13. Huang ZP, Yang XF, Lan LS, Liu T, Liu CL, Li JL. Correlation of Psychiatry Behavioral Sciences/Clinical Psychiatry,edisi
Between Social Factors and Anxiety-Depression in ke-10. New York: Lippincott Williams & Wilkins. 2007.h.
Function Dyspepsia: do relationship exist?. Gastroenterol. 1244-9.
2014;9(6):348-353.
14. Filipovic BF, Randjelovic T, Ille T, Markovic D,
Milovanovic  B, Kovacevic N, Filipovic, BR. Anxiety,
Personality Traits and Quality of Life in Functional
Dyspepsia-Suffering Patients. European Journal of Internal
Medicine. 2013;24:83-86. This work is licensed under a Creative Commons Attribution

262 Medicina 2018; 49(2): 257-262 | doi: 10.15562medicina.v49i2.52

You might also like