You are on page 1of 7

POLA KONSUMSI DAN STATUS ANEMIA PADA VEGETARIAN VEGAN

I Wayan Bayu Sukma1, Ni Made Dewantari2, Anak Agung Ngurah Kusumajaya3


1
Ahli Gizi RSUD Badung
2,3
Dosen Jurusan Gizi Poltekkes Denpasar

Abstract. A vegetarian diet in addition provide any health benefits, a vegetarian diet
also has some disadvantages, namely the high risk of shortage of some types of
protein, omega-3, vitamin D, vitamin B12, calcium, zinc, copper, and iron that have
an impact on health such as the anemia. The aim of research to determine the pattern
of consumption and anemia status of vegetarian vegan. Research conducted at the
Sai Study Group Denpasar, with a sample size of 32 people. The data collected is
data consumption patterns (different types of consumption, the amount of nutrients)
and anemia status. Data collected by the method of consumption patterns recall two
times 24 hours later in the count different types of consumption and calculated the
intake of protein, iron and zinc are then compared to the needs. Results showed the
prevalence of anemia in a vegetarian vegan is 50%. A total of 59.4% vegetarian
vegan has different types of categories of consumption with sufficient and good,
31.2% moderate and 9.4% less. Likewise, the level of protein intake by category
and good enough (59.4%) and less category (40.6%). Most (72%) the level of
consumption of iron include less and rest enough. The whole vegetarian vegan
consumption levels of zinc include the category less.
Keywords: patterns of consumption, anemia status, vegan vegetarian

Dewasa ini semakin banyak yang mellitus, penyakit jantung koroner, kanker,
menerapkan pola hidup vegetarian yaitu dan lain-lain, dan memperpanjang usia
tidak mengkonsumsi produk hewani, tetapi harapan hidup. Selain memberi
terdapat beberapa yang tetap mengkon- keuntungan, diet vegetarian juga memiliki
sumsi telur dan susu serta hasil olahannya beberapa kekurangan, yaitu berisiko tinggi
dalam makanan sehari-hari, hal ini kekurangan beberapa jenis protein dan
tergantung dari jenis vegetarian yang asam amino, asam lemak omega-3,
dianut. Beberapa alasan orang-orang vitamin D, vitamin B12, kalsium, zink,
menerapkan pola hidup vegetarian, yaitu tembaga, dan besi (Craig WJ, 2009).
selain keyakinan agama, karena kesadaran Beberapa zat gizi tersebut berperan dalam
dan keinginan penampilan awet muda, sintesis hemoglobin dan sumber yang paling
serta alasan kesehatan fisik dan kejiwaan baik pada makanan hewani. Besi dan zink
(Bangun, A.P. 2003). pada makanan hewani memiliki
Studi epidemiologi gizi menunjukkan bioavailabilitas dan efektifitas absorpsi
bahwa diet vegetarian memberi yang lebih baik daripada makanan nabati.
keuntungan bagi kesehatan, yaitu Adanya zat penghambat, seperti fitat,
mengurangi risiko terkena penyakit oksalat, dan tanin dalam makanan nabati
degeneratif kronik, seperti diabetes juga menyebabkan absorpsi besi, zink,

121
Jurnal Ilmu Gizi Volume 6 Nomor 2 Agustus 2015: 121 - 127
dan tembaga menjadi terganggu. Akan makanan dikumpulkan menggunakan
tetapi, absorpsi juga dapat ditingkatkan metode recall 2 kali 24 jam. Data beda
dengan adanya zat pemacu, seperti vitamin jenis konsums i didapat dari jumlah jenis
C yang banyak terdapat pada makanan bahan pangan yang dikonsumsi dalam 24
nabati. Asam amino yang terdapat pada jam tanpa memperhitungkan bumbu-
protein nabati tidak lengkap seperti pada bumbu, minyak dan gula serta pemakain
protein hewani dan persentase protein bahan berulang dihitung 1 kali. Beda jenis
nabati yang dicerna dalam tubuh lebih konsumsi dikategorikan baik (≥12 jenis),
sedikit daripada protein hewani (Whitney cukup (8–11 jenis), sedang (5-7 jenis) dan
E, 2008). Hal tersebut menyebabkan kurang (≤4 jenis) (Roedjito,1989). Data
vegetarian, terutama vegetarian vegan, asupan makanan dihitung kandungan
lebih berisiko tinggi menderita anemia. protein, zat besi dan seng kemudian
Penelitian di Australia menunjukkan 62% dibandingkan dengan kebutuhan atau
vegetarian diAustralia mempunyai asupan angka kecukupan gizi (AGK) selanjutnya
besi di bawah RDI (Recommended Daily dikategorikan. Menurut Rustika (2014),
Intake). Demikian juga dengan rata-rata tingkat konsumsi protein dikategorikan
asupan zink pada vegetarian di Australia kurang (<80% kebutuhan); cukup (80
yaitu 6,8 mg per hari, lebih rendah dari – 100%); baik (≥100% ). menurut Gibson
asupan zink pada nonvegetarian 8,4 mg (2005), tingkat konsumsi zat besi dan seng
per hari (Ball, 2000). dikategorikan kurang (<77% dari AKG)
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis dan cukup (≥77% dari AKG).
tertarik melakukan penelitian yang Data status anemia dikumpul dengan
bertujuan mengetahui pola konsumsi dan pemeriksaan kadar hemoglobin meng-
status anemia pada vegetarian vegan. gunakan alat Hemocue. Data kadar Hb
dibandingkan dengan standar kemudian
Metode Penelitian
dikategorikan anemia dan tidak anemia.
Penelitian ini merupakan penelitian Pada laki–laki dikatakan anemia ( <13 g/
observasional dengan rancangan cross- dl) dan tidak anemia (≥13 g/dl). Pada
sectional, yang dilaksanakan di Sai Study perempuan dikatakan anemia (<12 g/
Group Denpasar. Besar sampel sebanyak dl) dan tidak anemia (≥12 g/dl).
32 orang dengan kriteria yaitu penganut
vegetarian vegan minimal 1 tahun, usia 20– Hasil dan Pembahasan
45 tahun, bersedia dilakukan pengukuran Karakteristik Sampel
kadar hemoglobin (Hb). Penelitian Umur sampel berkisar 20 - 45 tahun ,
dilakukan pada Februari 2015. dengan rata-rata 39 tahun dan sebagian
Data Pola konsumsi yang meliputi beda besar (62%) berjenis kelamin laki-laki.
jenis konsumsi dan jumlah asupan Rata-rata sampel telah menjadi vegetarian

122
IW Bayu Sukma, NM Dewantari, AAN Kusumajaya (Pola Konsumsi dan...)
vegan selama 9,5 tahun, yang paling lama Hasil ini sejalan dengan Riskesdas (2013),
25 tahun dan yang paling singkat 1 tahun. yang menunjukkan prevalensi anemia pada
Alasan menjadi vegetarian vegan yaitu perempuan lebih banyak yaitu 23,9% jika
untuk kesahatan 60% dan alasan spiritual dibandingkan dengan laki-laki yaitu
40,6%. 18,4%. Menurut Arisman (2004), ada tiga
Status Anemia penyebab anemia defisiensi zat besi, yaitu
kehilangan darah secara kronis, asupan
Anemia adalah suatu keadaan dimana
dan serapan tidak adekuat, peningkatan
kadar hemoglobin (Hb) dalam darah
kebutuhan. Kehilangan darah secara
kurang dari normal, yang berbeda untuk
kronis dapat terjadi pada perempuan,
setiap kelompok umur dan jenis kelamin.
dikarenakan terjadi kehilangan darah
Kadar Hb tertinggi yaitu 16,9 gr/dl,
secara alamiah setiap bulan. Jika darah
terendah 9,3 gr/dl, dengan rata-rata 12,8
yang keluar selama haid sangat banyak
gr/dl. Berdasarkan kadar Hb tersebut
akan terjadi anemia defisiensi zat besi.
maka separuh sampel yaitu 32 orang
(50%) mengalami anemia dan separuhnya Pola Konsumsi
lagi tidak anemia. Hasil ini lebih tinggi Pola konsumsi pangan adalah berbagai
dibandingkan dengan Riskesdas (2013), informasi yang memberikan gambaran
prevalensi anemia pada orang dewasa mengenai jenis, frekuensi dan jumlah bahan
umur 35–44 tahun adalah 18,3%. pangan yang dimakan tiap hari oleh satu
Demikian juga dengan hasil penelitian sampel atau merupakan ciri khas untuk
Mihtaful Jannah (2011) yang menunjukkan sesuatu kelompok masyarakat tertentu
kadar Hb rendah lebih banyak pada (Santoso, 2004). Pada penelitian ini pola
vegetarian vegan (28,57%) dari pada konsumsi yang diteliti meliputi jenis dan
nonvegan (10,71%). jumlah bahan pangan yang dikonsumsi.
Sebaran status anemia berdasarkan jenis Beda Jenis Konsumsi
kelamin dapat dilihat pada tabel 1.
Pada seseorang yang mempunyai pola
konsumsi vegetarian vegan jenis-jenis
bahan makanan yang dikonsumsi terbatas
pada bahan makanan nabati. Hasil
penelitian menunjukkan rata-rata beda
jenis konsumsi sampel per hari yaitu 8 jenis
bahan makanan, dengan beda jenis
konsumsi per hari paling sedikit 3 jenis
bahan makanan seperti nasi, tempe, sayur
Berdasarkan tabel 1, prevalensi anemia
pare. Beda jenis konsumsi per hari paling
lebih banyak terjadi pada perempuan
banyak yaitu 13 jenis bahan makanan
dibandingkan laki-laki.
123
Jurnal Ilmu Gizi Volume 6 Nomor 2 Agustus 2015: 121 - 127
seperti nasi, nangka, kacang panjang, meskipun sudah cukup beranekaragam
proteina, susu kedelai, lobak, tahu, jamur, tetapi jika kandungan zat gizi yang
air jeruk nipis, pisang, labu siam, sayur membentuk hemoglobin dalam makanan
singkong, apel. Lebih dari separuh sampel sedikit, ini akan menyebabkan asupan zat
(59,4%) beda jenis konsumsi dalam gizi yang terserap juga akan sedikit. Oleh
kat agori cukup dan baik, yang karena itu pada vegetarian vegan untuk
menunjukkan makanan yang dikonsumsi mencegah anemia diperlukan pemilihan
bervariasi. Sebanyak 31,2% beda jenis jenis makanan nabat i yang tinggi
konsmsi dengan katagori sedang dan kandungan protein (kacang kedelai,
hanya 9,4% dengan kategori kurang. kacang merah, kacang tanah, kacang hijau,
Kurangnya variasi makanan akan dapat tempe, tahu, proteina/olahan dari kacang
menimbulkan masalah kesehatan seperti kedelai, gluten/ protein dalam tepung), zat
anemia. Tidak ada satupun makanan yang besi (tempe, kacang kedelai, kacang hijau,
dapat memenuhi kebutuhan gizi seseorang kacang merah, daging kelapa, daun kacang
oleh sebab itu seseorang harus mengkon- panjang, bayam, sawi, daun katuk, dan
sumsi makanan yang bervariasi. Hal ini kangkung) dan seng (kacang merah,
disebabkan protein, zat besi dan zink yang kacang kedelai, kacang tanah, kacang al-
berfungsi sebagi pembentukan hemo- mond, bayam, jamur, biji bunga matahari,
globin, pada makanan hewani memiliki beras, coklat, tempe dan tahu), selain itu
bioavailibiltas dan efektifitas absorpsi lebih jenis makanan yang tinggi vitamin C juga
baik dari pada makanan nabati. Sebaran akan dapat meningkatkan penyerapan zat
status anemia berdasarkan beda jenis besi. Jika pada vegetaraian vegan sudah
konsumsi, selengkapnya dapat dilihat pada memperhatikan kuantitas (jumlah) dan
tabel 2. kualitas (mutu) makanan yang dikonsumsi
akan dapat mencegah terjadinya anemia.
Tingkat Konsumsi Protein
Lebih dari separuh sampel tingkat
konsumsi protein dengan kategori cukup
dan baik (59,4%), namun masih ada
dengan kategori kurang (40,6%). Menurut
Craig WJ (2009) yang mengatakan bahwa
pada vegetarian memiliki beberapa
kekurangan, yaitu berisiko tinggi
Sebagian besar sampel yang anemia kekurangan beberapa jenis protein dan
(68,8%) mempunyai beda jenis konsumsi asam amino, asam lemak omega-3,
dalam kategori cukup dan baik. Ini dapat vitamin D, vitamin B12, kalsium, zink,
terjadi karena makanan yang dikonsumsi tembaga, dan besi.
124
IW Bayu Sukma, NM Dewantari, AAN Kusumajaya (Pola Konsumsi dan...)
Pada vegetarian terutama vegetarian vegan Zat gizi yang berperan dalam sintesis
tidak mengkonsumsi protein dari hewani hemoglobin adalah protein, besi, zink,
dan hanya mengkonsumsi protein nabati, tembaga, vitamin B6, vitamin B12, folat, dan
protein hewani secara mutu lebih baik dari vitamin C (Gibson,2005).
pada protein nabati. Ini dikarenakan dari Tingkat Konsumsi Zat Besi ( Fe)
20 jenis asam amino, ada jenis asam amino
Zat besi merupakan mikroelemen yang
yang dapat dibuat oleh tubuh, disebut
esensial diperlukan dalam pembentukan
asam amino nonesensial dan ada pula
darah, yaitu dalam sintesa hemoglobin
asam amino yang tidak dapat dibuat oleh
(Sediaoetama, 2004). Dari hasil penelitian,
tubuh, sehingga harus dipasok dari luar,
zat besi yang dikonsumsi sampel
disebut sebagai asam amino esensial.
bersumber pada kacang hijau, kacang
Meskipun sejumlah kacang-kacangan
tanah, kacang merah, tahu serta juga
mengandung protein yang tinggi, namun
berasal dari sayuran seperti bayam, kol,
jenis asam amino yang terdapat di
sawi, wortel dan lain sebagainya. Sebaran
dalamnya tidak selengkap yang ada pada
sampel berdasarkan tingkat konsumsi zat
bahan makanan hewani. Setiap jenis bahan
besi dapat dilihat pada gambar 1.
makanan nabati kekurangan satu atau lebih
asam amino esensial di dalamnya.
Sebaran status anemia berdasarkan tingkat
konsumsi protein secara rinci dapat dilihat
pada tabel 3.

Sebagian besar sampel (72%) tingkat


konsumsi zat besi dalam katagori kurang
dan sisanya dengan kategori cukup. Hasil
ini lebih tinggi dengan penelitian di Aus-
tralia yang menunjukkan 62% vegetarian
di Australia mempunyai asupan besi di
Lebih dari separuh sampel yang anemia bawah Recommended Daily Intake
mempunyai tingkat konsumsi protein (Ball, 2000). Demikian juga dengan hasil
dalam katagori kurang yaitu 9 sampel penelitian Erayani di Pesraman Sri Sri
(56,2%). Sebaliknya pada sampel yang Radha Rasesvara pada tahun 2007 bahwa
tidak anemia lebih banyak tingkat sebanyak 53,4% vegetarian konsumsi zat
konsumsi protein dengan katagori cukup besi termasuk katagori kurang. Sebaran
dan baik yaitu 12 sampel (75,0%). status anemia berdasarkan tingkat

125
Jurnal Ilmu Gizi Volume 6 Nomor 2 Agustus 2015: 121 - 127
konsumsi zat besi secara rinci dapat dilihat dari dua ratus enzim (Almatsier, 2005).
pada tabel 4. Jika tubuh kekurangan seng dapat
menyebabkan anemia ringan (Zavaleta,
2000). Ini dikarenakan secara tidak
langsung kadar hemo globin juga
dipengaruhi oleh zat gizi seng. Seng
berfungsi sebagai kofaktor dari banyak
enzim, salah satunya asam aminolevulinik
dehydratase yang berfungsi dalam
biosintesis heme.
Sebagian besar sampel yang anemia Seluruh sampel baik yang anemia maupun
(93,8%) mempunyai tingkat konsumsi zat yang tidak anemia tingkat konsumsi seng
besi (Fe) dalam katagori kurang. Menurut termasuk katagori kurang. Hasil ini sejalan
Arisman (2004) menyatakan bahwa dengan sebuah penelitian yang
anemia disebabkan oleh asupan serta mendapatkan rata-rata asupan seng pada
serapan yang tidak adekuat. Meskipun vegetarian di Australia hanya 6,8 mg per
makanan mengandung tinggi zat gizi yang hari lebih rendah dari asupan seng pada
berfungsi pembentukan hemoglobin, jika nonvegetarian yaitu 8,4 mg per hari (Ball,
jumlah makanan yang dikonsumsi sedikit, 2000). Selain itu hal ini juga diperkuat
juga akan menyebabkan asupan zat yang dengan penelitian yang dilakukan Mihtaful
terserap sedikit. Pada penganut pola Jannah (2011) menyatakan bahwa
makan vegetarian asupan zat besi kurang 78,57% vegetarian vegan dan 64,29%
juga karena daya serap (bioavailability) vegetarian nonvegan masih memiliki
zat besi dari makanan nabati (zat besi non asupan seng kurang. Kekurangan seng
hem) kurang. Besi hem diabsorpsi dapat pada vegetarian disebabkan sumber seng
mencapai 25% sedangkan nonhem hanya yang baik terdapat pada makanan hewani,
5% (Almatsier,2005). Selain itu pada seperti daging, hati, dan seafood terutama
makanan nabati terutama sayuran banyak kerang dan tiram, yang tidak dikonsumsi
mengandung fitat dan asam oksalat. Kedua oleh kelompok vegetarian. Makanan
jenis zat ini bersifat menghambat nabati, seperti serealia tumbuk dan
penyerapan zat besi (Oktaviani,2010). kacang-kacangan juga merupakan sumber
Jumlah zat besi yang berhasil diserap tubuh seng yang baik, tetapi mempunyai
akan mempengaruhi kadar hemoglobin. ketersediaan biologik yang rendah
(Almatsier, 2005). Dari hasil penelitian,
Tingkat Konsumsi Seng ( Zink)
seng yang dikonsumsi sampel bersumber
Seng memegang peranan esensial dalam
dari nasi, tahu, tempe, jamur, kedele,
banyak fungsi tubuh. Sebagai bagian dari
kacang tanah, bayam dan lain sebagainya.
enzim atau kofaktor pada kegiatan lebih
126
IW Bayu Sukma, NM Dewantari, AAN Kusumajaya (Pola Konsumsi dan...)
Kesimpulan dan Saran Craig, W.J., 2008, Health Effects Of
Vegan Diets, The American
Prevalensi anemia pada vegetarian vegan Journal of Clinical Nutrition, vol.
adalah 50%. Sebanyak 59,4% vegetarian 89 no. 5 1627S-1633S : Amerika
vegan mempunyai beda jenis konsumsi Erayani, Nyoman, 2007, Hubungan
Konsumsi Besi, Vitamin C, dan
dengan katagori cukup dan baik, 31,2%
Tannin dengan Kadar
sedang dan 9,4% kurang. Demikian juga Hemoglobin di Pesraman Sri Sri
dengan tingkat konsumsi protein dengan Radha Rasesvara, Denpasar :
kategori cukup dan baik (59,4%) dan Jurusan Gizi Poltekkes Denpasar
Gibson, R.S., 2005, Principles of
kategori kurang (40,6%). Sebagian besar
Nutritional Assessment, New
(72%) tingkat konsumsi zat besi termasuk York : Oxford University Press.
kurang dan sisanya cukup. Seluruh Handayani., W., Andi Sulistyo Haribowo.,
vegetarian vegan tingkat konsumsi seng 2008. Hematologi, Jakarta
:Salemba Medika.
termasuk katagori kurang. Sebagian besar
Jannah, Miftahul,2011. Perbedaan
vegetarian vegan yang anemia tingkat Asupan Zat Gizi dan Non zat gizi
konsumsi protein dan zat besi dengan yang berkaitan dengan Kadar
kategori kurang. Hemoglobin Vegetarian Vegan
dan Non Vegan, Semarang :
Disarankan vegetarian vegan memilih dan
Universitas Diponogoro
mengkombinasikan berbagai jenis Kementerian Kesehatan RI,2013, Riset
makanan nabati yang tinggi protein, besi Kesehatan Dasar, Jakarta :
dan seng untuk mencukupi kebutuhannya Kementerian Kesehatan RI
Rustika, 2014, Study Diet Total Bali
dan mencegah anemia.
2014, Disampaikan pada sosialisasi
Daftar Pustaka Study Diet Total Provinsi Bali tahun
2014 di Dinas Kesehatan Provinsi
ADA Reports , 2003, Position Of The Bali tanggal 19 Desember 2014.
American Dietetic Association Santoso, S., 2004, Kesehatan dan Gizi
And Dietitians. Canada : .Jakarta : PT Asdi Mahasatya.
Vegetarian diets. J Am Diet Assoc. Sediaoetama, A, D., 2004.Ilmu Gizi,
Almatsier, 2005, Prinsip Dasar Ilmu Jakarta : Dian Rakyat.
Gizi,Jakarta : PT. Gramedia Zavaleta N, Respicio G, Garcia T.,
Pustaka Utama. 2000,Efficacy and Acceptability of
Arisman, M.B., 2004, Gizi Dalam Daur Two Iron Supplementation
Kehidupan, Jakarta : EGC. Schedules in Adolescent School
Ball, M.J, Ackland ML.2000. Zinc intake Girls in Lima,Peru, The American
and status in Australian vegetarians. Journal of Clinical Nutrition,vol.
Journal of Nutrition :British 130 no. 2 462S-464S : Amerika
Bangun, A.P., 2003, Vegetarian Pola
Hidup Sehat Berpantang Daging,
Jakarta : Agromedia Pustaka.

127

You might also like