Professional Documents
Culture Documents
Siti Sholikhah
ABSTRAK
Stop for Big Air Gratuitous which is one of the activities Community-Led Total Sanitation (STBM)
is a community development program in the field of sanitation, where the activity is directed at
behavior change from Toilet Gratuitous (Babs) toward a specific place (toilet / latrine).
The general objective of this research is to study the relationship between ODF Programme
Implementation with Behavior Change in bowel at the Foreign Community Latrines in Rural
District Pecan Bojonegoro Malo. The design in this study was a cross sectional correlation with the
independent variable ODF Implementation Program and the dependent variable behavioral change
in society Toilet Outside Toilet. The population is all the Pecan Village Malo Bojonegoro district by
the number of 2038 souls with a sample of 179 souls. Data collection questionnaires distributed to
respondents with dichotomy questions for independent and dependent variables, and the data were
analyzed using the statistical test Spearman's Rho Correlation 2-tailed.
The results showed that there is a connection with the ODF Implementation of Community
Behavioral change in Toilet Outside Toilet. The results of the data analysis on the implementation
of ODF Program with Community Behavioral change in Toilet significant at Any place that is
0.022 which is smaller than ρ is 0.05. So that means that there is a relationship H1 accepted ODF
Implementation of the Community Behavioral change in Toilet Outside Toilet. From the research it
was concluded that the implementation of ODF Program at Tamarind Village District Malo
Bojonegoro associated with behavioral changes in society Toilet Outside toilet, which means that
the lack of implementation of ODF program will have an impact on the lack of change in society
behavior Toilet Outside Latrines.
To overcome these problems will require active participation of health workers to provide
counseling on ODF programs so as to increase the public knowledge about the dangers of
defecating behavior Outside Toilet.
SURYA
besar (Anies, 2006 : 34). Lingkungan yang
dimaksud meliputi lingkungan fisik, biologi,
kimia, sosial, ekonomi dan budaya.
Pelayanan sanitasi dilakukan melalui
dua pendekatan yaitu pendekatan berbasis
lembaga melalui dinas, badan, perusahaan
daerah, swasta serta Pendekatan berbasis
masyarakat yang menempatkan masyarakat
sebagai pelaku utama dan penentu dalam
penyelenggaraan pelayanan, melalui proses
pemberdayaan dan partisipasi aktif
masyarakat. Program ODF merupakan
program unggulan dalam mengatasi
kebiasaan masyarakat yang melakukan buang
air besar di sembarang tempat dengan
memastikan bahwa dalam setiap KK
memiliki jamban dan dipastikan bahwa setiap
anggota keluarga buang air besar pada
jamban tersebut. Program ODF dimulai dari
suatu desa yang telah dinyatakan bebas ODF
dan selanjutnya meningkat pada kecamatan
bebas ODF serta kabupaten bebas ODF.
Dengan adanya program Open Defecation
Free (ODF) diharapkan angka buang air
besar di sembarang tempat dapat menurun
atau bahkan tidak ada lagi.
METODOLOGI .PENELITIAN
Berdasarkan tabel silang pada tabel 3 dapat diketahui bahwa dari 179 responden, RT 8 adalah
yang terbanyak yang telah memiliki jamban yaitu 19 KK (10,9%).
Kemudian dibuktikan dari hasil uji statistik Spearman’ Rho yang diperoleh nilai signifikan p
(0,022) < α (0,05) yang berarti H 1 diterima, yang artinya ada hubungan pelaksanaan program ODF
(Open Defecation Free) dengan perubahan perilaku masyarakat dalam buang air besar di luar
jamban.
2. Perubahan perilaku masyarakat
PEMBAHASAN dalam BAB di luar jamban
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
1. Pelaksanaan program ODF sebagian besar responden telah memiliki
Hasil penelitian menunjukkan bahwa jamban dan BAB pada jamban yaitu 135
sebagian besar KK telah memiliki jamban responden (75,4%).
adalah 333 KK (58,6%) dari total 569 KK. Perilaku adalah tindakan atau
Akses masyarakat terhadap sarana aktivitas dari manusia itu sendiri yang
sanitasi khususnya jamban, saat ini masih mempunyai bentangan yang sangat luas
jauh dari harapan. Berbagai kampanye antara lain : berjalan, berbicara, menangis,
dan program telah banyak dilakukan, tertawa, bekerja, kuliah, menulis,
terakhir dengan pemberlakuan program membaca, dan sebagainya. Dari uraian ini
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud
(STBM). Berbagai upaya tersebut perilaku manusia adalah semua kegiatan
sebetulnya bermuara pada terpenuhinya atau aktivitas manusia, baik yang diamati
akses sanitasi masyarakat, khususnya langsung, maupun yang tidak dapat
jamban. Namun akses tersebut selain diamati oleh pihak luar (Notoatmodjo,
berbicara kuantitas yang terpenting adalah 2003).
kualitas. Menurut Skinner, seperti yang
Perdebatan tentang pengertian sanitasi dikutip oleh Notoatmodjo (2003),
total, pada tahap awal akan terjadi pada merumuskan bahwa perilaku merupakan
ranah defenisi dan pengertian. Untuk respon atau reaksi seseorang terhadap
menuju sanitasi total, penting untuk stimulus atau rangsangan dari luar. Oleh
memastkan faktor supply dan demand karena perilaku ini terjadi melalui proses
tercapai dengan maksimal, untuk adanya stimulus terhadap organisme, dan
mewujudkan Open Defecation Free (ODF) kemudian organisme tersebut merespons.
pada tingkat komunitas (Entjang, 2002 : Rata-rata responden telah BAB pada
55). jamban dan kurang dari sebagian
Lebih dari sebagian responden telah responden tidak BAB pada jamban
memiliki jamban sebagai wujud dari menunjukkan bahwa masih adanya
terlaksananya program ODF dengan baik. masyarakat yang BAB disungai dengan
Hal ini dapat dipengaruhi oleh pendidikan letak desa yang dikelilingi oleh bengawan
masyarakat tentang pentingnya BAB pada solo . Hal ini disebabkan karena sebagian
tempatnya. masyarakat menganggap BAB disungai
lebih praktis.