You are on page 1of 9

Jurnal Sains Riset (JSR)

p-ISSN 2088-0952, e-ISSN 2714-531X


http://journal.unigha.ac.id/index.php/JSR
DOI. 10.47647/jsr.v10i12

TUGAS
PERENCANAAN DAN EVALUASI PROGRAM KESEHATAN LINGKUNGAN

FARLIA M.SUMAJAI
P10120023

DEPERTEMEN KESEHATAN LINGKUNGAN


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
PRODI KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS TADULAKO
2023

1
Jurnal Sains Riset (JSR)
p-ISSN 2088-0952, e-ISSN 2714-531X
http://journal.unigha.ac.id/index.php/JSR
DOI. 10.47647/jsr.v10i12
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM PENGELOLAAN SAMPAH
DI SIGLI KABUPATEN PIDIE
Ricky Muliawan Hansyar 1, Halimah 2

Ilmu Administrasi Negara, Universitas Jabal Ghafur, Sigli


Ilmu Administrasi Negara, Universitas Jabal Ghafur, Kota Sigli
e-mail: rickymuliawanhansyar@gmail.com , Halimah@unigha.ac.id

ABSTRACT

The implementation of the waste management program policy at the Pidie Regency Environment
Service has not been carried out optimally, because there is still a lot of garbage piled up in Sigli.
Temporary waste collection points provided by the government are not commensurate with the
volume of waste available. The focus of this research it the implementation of waste
management program policies based on the variables of communication, resources, disposition,
and bureaucratic structure at the Pidie District Environmental Service and obstacles in
implementing waste management program policies at the Pidie District Environmental Service.
The approach used in this research is a qualitative research approach. Data collection techniques
used are observation, interview and documentation. Meanwhile, the data analysis technique uses
an interactive analysis model. The result of thr study show that waste management is still carried
out using conventional systems, namely collection, removal and disposal even thought there is
Law No. 18 of 2008, Government Regulation No. 81 of 2012 and also Pidie Regency Qanun No.
6 of 2012 concerning waste management.
Keywords : Implementation, Policy, Program, Management, Waste

ABSTRAK

Implementasi kebijakan program pengelolaan sampah pada Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten
Pidie belum terlaksana dengan optimal, karena masih banyak terlihat sampah yang menumpuk di
Sigli. Titik pengumpulan sampah sementara yang disediakan pemerintah tidak sebanding dengan
volume sampah yang tersedia. Fokus penelitian ini adalah implementasi kebijakan program
pengelolaan sampah berdasarkan variable komunikasi, sumberdaya, disposisi dan struktur
birokrasi pada Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pidie dan hambatan dalam implementasi
kebijakan program pengelolaan sampah pada Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pidie.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan penelitian kualitatif. Teknik
pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Sementara itu
teknik analisis data menggunakan model analisa interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
pengelolaan sampah masih dilakukan dengan sistem konvensional yaitu pengumpulan,
pengangkutan dan pembuangan meskipun sudah ada Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008,
Peraturan Pemerintah Nomor 81 Tahun 2012 dan juga Qanun Kabupaten Pidie Nomor 6 Tahun
2012 tentang pengelolaan sampah.
Kata kunci: Implementasi, Kebijakan, Program, Pengelolaan, Sampah

Pendahuluan Pengelolaan Sampah dalam Pasal 28 Ayat 1,


Menurut Undang Undang Republik yang berbunyi masyarakat dapat berperan
Indonesia Nomor 18 Tahun 2008 tentang serta dalam pengelolaan sampah yang

2
Jurnal Sains Riset (JSR)
p-ISSN 2088-0952, e-ISSN 2714-531X
http://journal.unigha.ac.id/index.php/JSR
DOI. 10.47647/jsr.v10i12

diselenggarakan Pemerintah dan atau berdampak negatif yaitu sampah


pemerintah daerah.” itu artinya bahwa mengakibatkan lingkungan menjadi kurang
partisipasi masyarakat dalam pengelolaan bersih dan kurang sehat, sampah jenis
sampah sangat diperlukan demi terwujudnya tertentu dapat menimbulkan sumber
lingkungan yang baik sehat, bersih dan rapi. penyakit yang mempengaruhi kesehatan
Lingkungan hidup yang baik dan sehat masyarakat, sampah menurunkan nilai
merupakan hak asasi setiap warga Negara estetika suatu wilayah apabila penanganan
Indonesia sebagaimana diamanatkan dalam sampah yang buruk dan sampah juga bisa
pasal 28 H Undang Undang Dasar Negara menyebabkan bau busuk dan polusi udara
Republik Indonesia tahun 1945, selain itu yang menyengat serta sampah bisa
juga Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 menyebabkan musim hujan akan banjir
tentang Pengelolaan Sampah dimana sampah dibuang sebarangan ke
mengamanatkan kepada masyarakat dan saluran air.
instansi pemerintah atau swasta agar Berbagai upaya dilakukan untuk
mengimplementasikan dalam setiap kegiatan penanganan pengelolaan sampah namun
di lapangan. Hal ini berarti bahwa setiap upaya tersebut mengalami kendala salah satu
anggota elemen masyarakat mempunyai hak yang menimbulkan masalah pengelolaan
dan tanggung jawab yang sama terhadap sampah adalah besar biaya untuk
Pengelolaan Sampah dan tanggung jawab penanganan pengelolaan sampah mulai dari
sebagaimana dimaksud di atas tersebut juga pengumpulan, pengangkutan sampai
berlaku bagi segenap masyarakat Sigli, pembuangan sampah di Tempat
Kabupaten Pidie. Pembuangan Akhir (TPA). Biaya ini
Jumlah Penduduk Kabupaten Pidie semakin lama semakin meningkat seiring
sebesar 435.492 jiwa dengan kepadatan bertambahnya penduduk. Dengan
penduduk tertinggi terletak di Sigli dengan bertambahnya jumlah penduduk
jumpah penduduk sebesar 22,311 jiwa yang mengakibatkan produksi sampah juga
mana memiliki kontribusi terhadap meningkat oleh karena itu ektifitas
penambahan jumlah sampah di Sigli. pengelolaan sampah juga harus ditingkatkan.
Ketidakikutan masyarakat dalam Pengelolaan sampah adalah kegiatan yang
memelihara lingkungannya akan dilakukan untuk menangani sampah sejak
mengakibatkan lingkungan itu menjadi ditimbulkan sampai dengan pembuangan
kurang bersih dan kurang sehat. Demikian akhir. Intinya kegiatan pengelolaan sampah
juga masyarakat Sigli yang ada di meliputi pengendalian timbulan sampah,
lingkungannya akan mengakibatkan pengumpulan sampah, pengangkutan,
lingkungan perkotaan menjadi yang kotor. pengolahan, dan pembuangan akhir.
Selain itu partisipasi masyarakat luas sangat Saat ini volume sampah yang timbul di
di perlukan dalam menjaga pelestarian Sigli Kabupaten Pidie terus meningkat.
lingkungan, karena hal ini saling terkait Sampah-sampah tersebut berasal dari pasar,
antara satu dengan yang lainya. Proses fasisilitas umum dan pemukiman, maupun
pembangunan di Sigli Sebagai Ibu Kota perkantoran, Jauhnya lokasi pembuangan
Kabupaten Pidie semakin pesat seiring akhir (TPA) dan keterbatasan sarana berupa
dengan kemajuan teknologi perkembangan bak penampungan sampah sementara
waktu. menyebabkan penumpukan sampah serta
Seiring dengan meningkatnya jumlah masyarakat beranggapan bahwa pengelolan
penduduk dan aktifitas masyarakat sehingga sampah menjadi tanggung jawab
menimbulkan berbagai permasalahan. Salah sepenuhnya pemerintah daerah sehingga
satu masalah yang timbul adalah masalah masyarakat tidak peduli tentang pengelolaan
sampah yang mengakibatkan terjadinya sampah yang baik, Sampah yang tidak
penambahan volume sampah sehingga pengelolaan dengan baik merupakan
3
Jurnal Sains Riset (JSR)
p-ISSN 2088-0952, e-ISSN 2714-531X
http://journal.unigha.ac.id/index.php/JSR
DOI. 10.47647/jsr.v10i12
penyebab makin meningkatnya
pencemaran air, tanah dan

4
Jurnal Sains Riset (JSR)
p-ISSN 2088-0952, e-ISSN 2714-531X
http://journal.unigha.ac.id/index.php/JSR
DOI. 10.47647/jsr.v10i12

udara serta meningkatkan potensi banjir di dalam pengelolaan sampah. Untuk


kabupaten Pidie. Permasalahan sampah melaksanakan Undang-Undang tersebut.
perlu ditangani serius secara teknis, maka dikeluarkanlah PP No 81 Tahun 2012
operasional dan manajemen yang tepat dan tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga
terpadu berdasarkan kondisi dan kebijakan dan Sampah Sejenis Sampah Rumah
daerah di Kabupaten Pidie. Selain itu pula Tangga. Peraturan Pemerintah tersebut
kurangnya sumber daya manusia (SDM) berfungsi untuk melindungi masyarakat dari
yakni pasukan kuning dan sarana segala bentuk dampak negatif yang
pengangkutan sampah yang ada dalam diakibatkan kelalaian dalam pengelolaan
pelayanan pengangkutan yang dilakukan sampah.
oleh Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Secara teknis, instansi yang
Pidie. Dari 15 Gampong yang ada di Sigli bertanggung jawab mengimplementasi
Kabupaten Pidie yang terlayani oleh Dinas kebijakan tentang Pengelolaan Sampah
Lingkungan Hidup dalam pengangkutan tersebut di Kabupaten Pidie adalah Dinas
pelayanan persampahan hanya 11 Gampong Lingkungan Hidup Kabupaten Pidie. Oleh
saja, akan tetapi 4 Gampong belum terakses karena itu Dinas Lingkungan Hidup
pelayanan pengangkutan persampahan oleh Kabupaten Pidie perlu melakukan langkah
Dinas Lingkungan Hidup. Sangat perlu untuk memecahkan permasalahan kebijakan
dicarikan solusi untuk mengatasi mengenai sampah sebagaimana diamanatkan
permasalahan di atas. Pemerintah Pidie dalam Undang-Undang Nomor 18 tahun
(Instansi terkait) diharapkan mampu 2008 tentang Pengelolaan Sampah dan
membawa masyarakat melakukan Qanun Kabupaten Pidie Nomor 6 tahun
pengelolaan sampah yang baik dan benar 2012 tentang pengelolaan sampah di
dan mencari cara yang tepat untuk Kabupaten Pidie. Hal ini diperlukan agar
membatasi meningkatnya produksi sampah, pengelolaan sampah menjadi lebih baik dan
khususnya sampah rumah tangga dan terarah sehingga tidak terjebak dalam
sampah berbahaya. polemik yang dapat mengancam penurunan
Dengan telah disahkannya Undang kualitas lingkungan hidup yang baik dan
Undang Nomor 18 Tahun 2008 Tentang sehat.
Pengelolaan Sampah (selanjutnya disebut Tingkat pengelolaan sampah di daerah
Undang-Undang Sampah), untuk pertama Sigli Kabupaten Sigli dapat dinilai dari
kalinya terdapat landasan legal bagi meningkatnya volume sampah yang
pengelolaan sampah di Indonesia. Undang dihasilkan oleh masyarakat setempat berupa
Undang tersebut mengatur tentang sampah rumah tangga, sampah pabrik dan
kewajiban semua warga negara indonesia sampah rumah sakit, Hal ini tercermin dari
untuk ikut dalam pengelolaan sampah dan adanya peningkatan volume sampah dari
kewajiban pengelola sampah . tahun 2017 sampai tahun 2021 yang terlihat
Undang-Undang No 18 Tahun 2008 pada Tabel 1.1
merupakan salah satu payung hukum yang
kuat dalam pengelolaan sampah.
Implementasi Undang-Undang tersebut Tabel 1.1 Jumlah Sampah Per Hari di Sigli
membutuhkan komitmen yang kuat juga Kab. Pidie
dukungan dari seluruh stakeholder di Tahun 2017 2018 2019 2020 2021
Kabupaten Pidie. Tetapi sampai sekarang Volume
hasilnya masih belum memuaskan. Lebih Sampah
jauh dijelaskan bahwa Undang Undang Per 120,5 135 148,5 209 224
Nomor 18 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Hari
Sampah yang mengatur tentang tugas dan (m3)
wewenang Pemerintah Kabupaten atau Kota Sumber Pidie dalam angka, 2021
5
Jurnal Sains Riset (JSR)
p-ISSN 2088-0952, e-ISSN 2714-531X
http://journal.unigha.ac.id/index.php/JSR
DOI. 10.47647/jsr.v10i12

Sebagaimana tahun 2017 rata-rata Komunikasi


produksi sampah sekitar 130,5 m3/hari. Komunikasi, Dinas Lingkungan Hidup
Dalam jangka waktu 5 (lima) tahun yaitu kepada unsur-unsur terkait (stakeholder)
sampai tahun 2021, jumlah produksi sampah belum optimal sehingga perlu diintensifkan.
meningkat menjadi 234 m3/hari yang Secara khusus oleh Dinas Lingkungan
pertambahan 103,5 m3/hari, sehingga rata Hidup Kabupaten Pidie perlu memberikan
rata pertahun bertambah 20,7 m3/hari (Pidie edukasi kepada Masyarakat Sigli sehingga
dalam angka, 2021) sampah-sampah tersebut meningkatkan pemahaman masyarakat
terdiri dari sampah organik dan anorganik. tentang arti penting pengelolaan sampah,
Kondisi ini tidak sebanding dengan seperti sosialisasi Qanun Kabupaten Pidie
ketersediaan tempat pembuangan akhir Nomor 6 tahun 2012 tentang pengelolaan
(TPA), sumber daya yang menangani sampah di Kabupaten Pidie kepada
kebersihan, terbatasnya fasilitas pengelolaan Masyarakat Sigli, dan penyuluhan/pelatihan
sampah serta konsep pengelolaan sampah tentang tata cara pengelolaan sampah rumah
yang masih konvensional hingga masalah tangga kepada warga masyarakat Sigli.
sosial yang ditimbulkan oleh sampah.
Sumberdaya
Metode Sumberdaya (SDM, non SDM,
Penelitian ini adalah menggunakan pembiayaan, Waktu) yang ada pada Dinas
metode penelitian kualitatif dengan analisis Lingkungan Hidup Kabupaten Pidie saat ini
deskriptif. Dipilihnya pendekatan kualitatif masih belum memadai dari segi terbatasnya
dalam penelitian ini didasarkan pada alasan sarana prasarana pengelolaan sampah,
bahwa permasalahan yag dikaji di dalam terbatasnya personil tenaga kebersihan
penelitian ini memerlukan sejumlah data dalam pengelolaan sarnpah, terbatasnya
lapangan yang bersifat aktual dan dana/anggaran untuk membiayai kegiatan
konseptual. Di samping itu, pendekatan proses pengelolaan sampah dan perlunya
kualitatif lebih peka dan lebih dapat penambahan jumlah petugas sampah dan
menyesuaikan diri dengan banyak penambah tempat pembuangan sampah
penajaman pengaruh bersama terhadap pola- sementara (TPS) terutama di Sigliserta perlu
pola nilai yang dihadapi dan situasi yang pengadaan tong sampah organik dan
berubah-ubah selama penelitian anorganik.
berlangsung. Penelitian ini difokuskan pada
implementasi kebijakan program Disposisi
pengelolaan sampah di Sigli Kabupaten Disposisi atau perilaku dari semua
Pidie. Lokasi penelitian ini dilaksanakan di stakeholder dalam peran sertanya masing-
Sigli Kabupaten Pidie. Pemilihan lokasi ini masing untuk dapat melibatkan diri dalam
didasarkan pada alasan potensi timbunan program pengelolaan sampah di daerah Sigli
sampah yang dihasilkan di Sigli cenderung sangat diharapkan serta, pemahaman
lebih besar dari pada kecamatan-kecamatan masyarakat Sigli yang kurang memahami
lainnya yang ada di Kabupaten Pidie serta arti dari pentingnya pengelolaan sampah,
penanganan pengelolaan sampah yang masih Masyarakat Sigli masih menganggap
berpusat di daerah Sigli itu sendiri. pengelolaan sampah hanya merupakan tugas
dari Dinas Lingkungan Hidup serta
Hasil dan Pembahasan kurangnya dukungan Masyarakat Sigli
Dalam melaksanakan Implementasi disebabkan kurangnya sosialisasi oleh Dinas
kebijakan memiliki kriteria yang berbeda Lingkungan Hidup akan pentingnya
menurut teori George Edward III partisipisasi masyarakat dalam pengelolaan
diantaranya ialah komunikasi, Sumbedaya, sampah. Di lain pihak, insentif/gaji yang
Disposisi, dan Struktur birokrasi.
6
Jurnal Sains Riset (JSR)
p-ISSN 2088-0952, e-ISSN 2714-531X
http://journal.unigha.ac.id/index.php/JSR
DOI. 10.47647/jsr.v10i12

diberikan kepada para petugas lapangan komunikasi,


belurn mencukupi untuk pemenuhan
kebutuhan hidup bulanan. Kondisi tersebut
mengakibatkan sikap para petugas lapangan
dalam melaksanakan tugas menjadi
bervariasi. Ada petugas yang rajin, yang ada
kurang rajin. Selain itu Pemerintah Daerah
Kabupaten Pidie perlu mengikuti sertakan
petugas kebersihan untuk mengikuti
pelatihan tentang pengelolaan sampah

Struktur Birokrasi
Struktur Birokrasi Dinas Lingkungan
Hidup Kabupaten Pidie masih perlu adanya
pembenahan, terutama dalam aspek
Standard Operating Prosedures (SOP),
sebagai pedoman bagi setiap implementor
untuk melaksanakan tugas. Untuk mengatasi
problem atau masalah yang ada pada sistem
pengelolaan sampah di Sigli Kabupaten
Pidie, maka upaya-upaya yang harus
dilakukan Pemerintah Daerah Kabupaten
Pidie yaitu : penyediaan sarana prasarana
pengelolaan sampah yang memadai,
perekrutan tenaga kontrak untuk personil
tenaga kebersihan, Segera Menyusun SOP
(Standart Operasional Prosedur),
pengalokasian dana/anggaran yang cukup
untuk membiayai kegiatan proses
pengelolaan sampah di Kabupaten Pidie
khususnya Sigli.

Simpulan dan Saran


Implementasi kebijakan pengelolaan
sampah di Sigli Kabupaten Pidie secara
umum dapat disimpulkan bahwa
pengelolaan sampah di Sigli Kabupaten
Pidie belum maksimal apabila dilihat pada
UU RI No. 18 Tahun 2008, PP RI No. 81
Tahun 2012 dan Qanun Kabupaten Pidie No
6 tahun 2012 dari hasil penelitian
pelaksanaan pengelolaan sampah di Sigli
Kabupaten Pidie yang terjadi selama ini jika
dihubungkan dengan variabel- variabel
implementasi kebijakan dari George
C. Edward III, masih perlu adanya
pembenahan dari keempat variabel
Implementasi Kebijakan pengelolaan
sampah tersebut yaitu pada variabel
7
Jurnal Sains Riset (JSR)
p-ISSN 2088-0952, e-ISSN 2714-531X
http://journal.unigha.ac.id/index.php/JSR
DOI. 10.47647/jsr.v10i12
sumberdaya, disposisi dan struktur birokrasi
pada dinas lingkungan hidup Kabupaten
Pidie sehingga hambatan dan kendala
dalam implementasi kebijakan pengelolaan
sampak di Sigli Kabupaten Pidie dapat
berjalan dengan maksimal sesaui dengan
peraturan yang berlaku.
Kurangnya dukungan masyarakat
Sigli disebabkan kurangnya sosialisasi oleh
Dinas Lingkungan Hidup akan pentingnya
partisipisasi masyarakat dalam pengelolaan
sampah. Di lain pihak, insentif/gaji yang
diberikan kepada para petugas lapangan
belurn mencukupi untuk pemenuhan
kebutuhan hidup bulanan. Kondisi tersebut
mengakibatkan sikap para petugas lapangan
dalam melaksanakan tugas menjadi
bervariasi. Ada petugas yang rajin, yang
ada kurang rajin. Selain itu Pemerintah
Daerah Kabupaten Pidie perlu mengikuti
sertakan petugas kebersihan untuk
mengikuti pelatihan tentang pengelolaan
sampah
Untuk mengatasi problem atau
masalah yang ada pada sistem pengelolaan
sampah di Sigli Kabupaten Pidie, maka
upaya-upaya yang harus dilakukan
Pemerintah Daerah Kabupaten Pidie yaitu:
penyediaan sarana prasarana pengelolaan
sampah yang memadai, perekrutan tenaga
kontrak untuk personil tenaga kebersihan,
Segera Menyusun SOP (Standard
Operasional Prosedur), pengalokasian
dana/anggaran yang cukup untuk
membiayai kegiatan proses pengelolaan
sampah di Kabupaten Pidie khususnya di
daerah Sigli.

Daftar Pustaka
Arya, Wardhana W. 2004. Dampak
Pencemaran Lingkungan. Cetakan Keempat
Yogyakarta: Penerbit Andi.

Bungin,B.M. 2010. Penelitian


Kualitatif. Jakarta: PT. Kencana.

Hisyam, Zaini. 2008. Teknik-Teknik


Evaluasi. Jakarta: PT. Indeks

8
Jurnal Sains Riset (JSR)
p-ISSN 2088-0952, e-ISSN 2714-531X
http://journal.unigha.ac.id/index.php/JSR
DOI. 10.47647/jsr.v10i12

Iskandar. 2009. Metode Penelitian Qanun Kabupaten Pidie Nomor 6


Kualitatif. Jakarta: Gaung Persada Press. Tahun 2012 Tentang Pengelolaan Sampah.
Lexi J. Moleong. 2001. Metode
Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rosdajaya

Mankunegara. 2005. Konsep Evaluasi.


Bandung: PT. Refika Aditama

Mukono. 2006. Konsep Dasar


Kesehatan Lingkungan. Surabaya: Airlangga
University Press.

Nugroho, Rian D. 2003. Kebijakan


Publik, Formulasi, Implementasi dan
Evaluasi. Jakarta: Media Kompetindo.

Notoadmojo, Soekidjo. 2003.


Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta:
Rineka Cipta.

Subarsono,AG. 2010. Analisis


Kebijakan Publik: konsep, teori dan aplikasi.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sudijono, Anas. 2005. Pengantar


Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Raja
Grafindo.

Toha, Miftah. 2008. Ilmu Administrasi


Publik Kontemporer. Jakarta: Kencana.

Zulfikar, Z. (2021, January).


STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN
PERDAGANGAN DAN KOPERASI
KABUPATEN PIDIE JAYA DALAM
PENGEMBANGAN USAHA MIKRO
KECIL DAN MENENGAH. In Prosiding
Seminar Nasional Universitas Jabal Ghafur
(Vol. 1, No. 1, pp. 433-439).

Undang-Undang Nomor 18 Tentang


Pengelolaan Sampah.

Peraturan Pemerintah Nomor 81


Tentang Pengelolaan Sampah.

You might also like