You are on page 1of 16

http://journal.uir.ac.id/index.

php/JIAP E-ISSN : 2622-934X


P-ISSN : 2502-9757
PUBLIKA :
Jurnal Ilmu Administrasi Publik
Vol. 8, No. 1 / 2022

Implementasi Kebijakan Pengurangan Penggunaan Kantong


Plastik di Kabupaten Siak
(Studi Pada Kawasan Objek Wisata, Pasar Tradisional dan
Kantor Pemerintah)
Novela Lestari1 Hasim As’ari2
Universitas Riau, Kampus Bina Widya KM. 12,5, Simpang Baru, Kec. Tampan, Pekanbaru, Riau, Indonesia
Novelalestari98@gmail.com hasimasari@lecturer.unri.ac.id

Received : March 30, 2022; Accepted : April 13, 2022


DOI 10.25299/jiap.2022.vol8(1).9213

Abstract
This research was conducted with the aim of knowing and analyzing the implementation of policies to
reduce the use of plastic bags and find out what are the inhibiting factors of implementing policies to reduce the
use of plastic bags in tourist attractions, traditional markets and government offices in Siak Regency. The
implementation theory used is the MSN-Approach implementation theory from Yulianto Kadji (2015) which sees
the implementation of three approaches, namely the mentality approach, the systems approach and the networking
approach. The method used in this research is a qualitative research method. The required data, both primary and
secondary data, were obtained by means of observation, interviews and documentation. The results of this study
indicate that: first, the implementation of the policy to reduce the use of plastic bags in Siak Regency has not run
optimally. Second, the inhibiting factors in implementing the policy are not comprehensive socialization, the
presence of street vendors who are not orderly, there is no sanction for violators, and people's habits are difficult
to change.
Key Words: Implementation, Mentality, System, Networking (MSN)-Approach

Abstrak
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan agar dapat mengetahui serta menganalisa implementasi
kebijakan pengurangan penggunaan kantong plastik dan mengetahui apa saja yang menjadi faktor-
faktor penghambat dari implementasi kebijakan pengurangan penggunaan kantong plastik pada
kawasan objek wisata, pasar tradisional dan kantor pemerintah di Kabupaten Siak. Teori implementasi
yang digunakan adalah teori implementasi MSN-Approach dari Yulianto Kadji (2015) yang melihat
implementasi dari tiga pendekatan yaitu pendekatan mentalitas, pendekatan sistem dan pendekatan
jejaring kerjasama. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode penelitian
Kualitatif. Data-data yang diperlukan baik data primer maupun data sekunder diperoleh dengan teknik
observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa : pertama,
implementasi kebijakan pengurangan penggunaan kantong plastik di Kabupaten Siak belum berjalan
optimal. Kedua, faktor-faktor penghambat dalam implementasi kebijakan tersebut yaitu Sosialisasi
yang belum menyeluruh, hadirnya pedagang kaki lima yang tidak tertib, tidak ada pemberian sanksi
bagi pelanggar, dan kebiasaan masyarakat yang sulit di ubah.

Kata Kunci : Implementasi, Pendekatan mentalitas, Pendekatan sistem , Pendekatan jejaring kerjasama

Novela Lestari dan Hasim As’ari / Publika : JIAP Vol. 8 No. 1 / 2022 43
Pendahuluan turut menekan laju penggunaan kantong
plastik di daerahnya.
Kelestarian lingkungan hidup sangat
bergantung pada setiap kegiatan Kabupaten Siak merupakan salah satu
masyarakat. Kenaikan pertumbuhan Kabupaten di Provinsi Riau yang juga turut
penduduk yang pesat di setiap tahunnya mengeluarkan kebijakan dalam upaya
berdampak pada naiknya pendapatan mengurangi sampah plastik di lingkungan
masyarakat. Kenaikan pendapatan inilah masyarakat. Bentuk upaya tersebut ialah
yang berpengaruh pada pola hidup dengan mengeluarkan Peraturan Bupati Siak
masyarakat yang semakin konsumtif. Pola Nomor 103 Tahun 2019 tentang Pengurangan
hidup masyarakat yang konsumtif Penggunaan Kantong Plastik di Kabupaten
merupakan penyumbang terbesar terhadap Siak yang di selenggarakan oleh Dinas
kerusakan lingkungan, salah satunya yaitu Lingkungan Hidup. Tujuan dibuatnya
dapat menimbulkan bertambahnya volume Peraturan Bupati Siak Nomor 103 Tahun 2019
sampah yang beragam di lingkungan tentang pengurangan penggunaan kantong
masyarakat, antara lain yaitu sampah plastik. plastik dimuat dalam Pasal 2 yaitu:

Jumlah sampah plastik yang cukup 1. Pengaturan terhadap pengurangan


banyak mempunyai berbagai dampak yang penggunaan kantong plastik
negatif terhadap lingkungan. Sampah plastik dimaksudkan untuk mengurangi
yang terbuang ke tanah membutuhkan timbulan sampah plastik di sumber
waktu yang sangat lama untuk penghasil sampah.
penguraiannya. Penguraian plastik menjadi 2. Pengaturan terhadap pengurangan
partikel- partikel plastik dapat mencemari penggunaan kantong plastik bertujuan
tanah dan air tanah (Astuti, 2016). Seiring untuk :
berjalannya waktu sampah plastik yang a. mencegah kerusakan lingkungan yang
menumpuk tersebut juga akan menyebabkan diakibatkan oleh penggunaan kantong
penurunan pada kualitas tanah karena plastik karena sifat bahannya yang
tercemar oleh bahan- bahan kimia yang tidak mudah terurai oleh alam
terkandung di dalam plastik (Azis, 2019). dan dapat meracuni tanah;

Berdasarkan bahaya-bahaya yang b. menjamin keberlangsungan dan


ditimbulkan dari sampah plastik tersebut, kelestarian ekosistem; dan
maka penting untuk dilakukan upaya-upaya c. membangun partisipasi masyarakat
yang dapat mengurangi timbulan sampah untuk berperan serta dalam
plastik di lingkungan masyarakat salah satu perlindungan lingkungan hidup.
yang dapat dilakukan yaitu dengan Dalam mengurangi penggunaan
mengurangi penggunaan kantong plastik di kantong plastik di Kabupaten Siak, kebijakan
kehidupan sehari-hari karena ini menekankan kepada pelaku usaha agar
penumpukannya dapat memberikan dapat menggunakan kantong alternatif ramah
dampak buruk terhadap lingkungan di masa lingkungan sebagai pengganti dari kantong
mendatang. plastik. Dalam pelaksanaan kebijakan tersebut,
Kebijakan kantong plastik berbayar pemerintah Kabupaten Siak melalui Dinas
pernah di berlakukan oleh pemerintah pusat Lingkungan Hidup menetapkan beberapa
dalam upaya mengurangi penggunaan kawasan sebagai kawasan tanpa kantong
kantong plastik di Indonesia. Hal ini plastik di Kabupaten Siak. Kawasan tersebut
membuat banyak pemerintah daerah juga dijelaskan dalam pasal 4 ayat (1) dalam
mengeluarkan kebijakan-kebijakan untuk Peraturan Bupati Siak Nomor 103 Tahun 2019

Novela Lestari dan Hasim As’ari / Publika : JIAP Vol. 8 No. 1 / 2022 44
tentang pengurangan penggunaan kantong tentunya belum sejalan dengan kebijakan yang
plastik di Kabupaten Siak. Kawasan- telah ditetapkan oleh pemerintah setempat,
kawasan tersebut meliputi kantor sebab dalam kebijakan ini disebutkan bahwa
pemerintah; kantor BUMN/BUMD dan Pasar Tradisional merupakan salah satu
swasta; mesjid/ tempat ibadah; objek wisata; kawasan yang ditetapkan oleh pemerintah
sekolah/ lembaga pendidikan; taman kota; sebagai kawasan tanpa kantong plastik.
dan pasar tradisional.
Seiring dengan hal tersebut, data
Untuk melihat bagaimana komposisi sampah berdasarkan materi yang
pelaksanaan dari kebijakan ini, peneliti peneliti peroleh dari Dinas Lingkungan Hidup
melakukan observasi terhadap salah satu Kabupaten Siak sebagai penyelenggara dari
kawasan yang termasuk pada kawasan tanpa kebijakan ini juga menunjukkan bahwa
kantong plastik, yaitu Pasar Tradisional. persentase sampah materi plastik menduduki
Adapun hasil observasi yang telah peneliti posisi kedua tertinggi dari total 9 komposisi
lakukan di lapangan pada 21 November sampah lainnya di Kabupaten Siak.
2020 dapat dilihat pada gambar 1 berikut ini.
Masih banyaknya penggunaan
kantong plastik di kawasan pasar tradisional
Gambar 1. sebagai salah satu kawasan tanpa kantong
plastik serta masih tingginya angka persentase
Pasar Belantik Raya Kabupaten Siak
komposisi sampah dari material plastik
menunjukkan bahwa terdapat permasalahan
dalam implementasi kebijakan pengurangan
penggunaan kantong plastik di Kabupaten
Siak.

Tinjauan Pustaka
Kebijakan Publik
Kebijakan Publik menurut Chandler
dan Plano dalam Kadji (2015:8) adalah
pemanfaatan yang strategis terhadap
Berdasarkan gambar 1 diatas dapat sumberdaya-sumberdaya yang ada untuk
dilihat bahwa kegiatan jual beli di Pasar memecahkan masalah-masalah publik atau
Belantik Raya sebagai salah satu kawasan pemerintah. Sementara itu Anderson dalam
tanpa kantong plastik dalam kenyataannya Tahir (2014 : 21) mengklasifikasi kebijakan
di pasar ini masih banyak penggunaan publik, menjadi dua: substantif dan
kantong plastik baik itu dari pembeli prosedural. Kebijakan substantif yaitu apa
maupun dari pedagang, hanya terdapat yang harus dikerjakan oleh pemerintah
sebagian kecil dari masyarakat yang sedangkan kebijakan prosedural yaitu siapa
merupakan pembeli di pasar ini yang dan bagaimana kebijakan tersebut
membawa tas belanja sendiri dari rumah diselenggarakan. Ini berarti kebijakan publik
sedangkan sebagian besar masyarakat yang adalah kebijakan yang dikembangkan oleh
lain masih banyak memanfaatkan kantong badan-badan dan pejabat-pejabat pemerintah.
plastik untuk membawa barang belanjaan di
pasar tersebut. Penggunaan kantong plastik
yang masih banyak di pasar tradisional

Novela Lestari dan Hasim As’ari / Publika : JIAP Vol. 8 No. 1 / 2022 45
Tahap-tahap Kebijakan Publik mengoperasikan sebuah program dengan
memperhatikan tiga aktivitas utama kegiatan
Dunn (2003:22) berpendapat bahwa
yaitu organisasi, interpretasi dan aplikasi
proses pembuatan kebijakan dapat
(penerapan).
dikatakan sebagai aktivitas politis,dan
proses pembuatan kebijakan ini dapat Keberhasilan implementasi kebijakan
divisualisasikan sebagai serangkaian tahap akan ditentukan oleh beberapa variabel atau
yang saling bergantung satu sama lain yang faktor, dan masing-masing variabel tersebut
diatur menurut urutan waktu. saling berhubungan satu sama lain. Banyak
pandangan dari berbagai tokoh mengenai
Tahap-tahap pembuatan kebijakan
faktor atau variabel yang menunjang
publik yang dikemukakan oleh Dunn
keberhasilan suatu kebijakan itu
menggambarkan aktifitas yang terus
diimplementasikan. Makna implementasi
berlangsung sepanjang waktu, dan setiap
kebijakan memahami apa yang senyatanya
tahap dalam pembuatan kebijakan tersebut
terjadi setelah suatu program yang dinyatakan
memiliki keterkaitan yang erat dengan tahap
berlaku atau dirumuskan merepukan fokus
berikutnya. Tahap-tahap kebijakan tersebut
perhatian implementasi kebijaksanaan, yaitu
dimulai dari tahap penyusunan agenda,
kejadian dan kegiatan yang timbul setelah
formulasi kebijakan, adopsi kebijakan,
disahkannya pedoman-pedoman
implementasi kebijakan dan penilaian
kebijaksanaan negara yang mencakup baik
kebijakan.
usaha-usaha untuk mengadministrasikan
Implementasi Kebijakan ataupun menimbulkan dampak/akibat nyata
pada masyarakat atau kejadian-kejadian
Handoyono (2012:96) secara
(Sujianto, Ernawati, Hasim & Mayarni,2012).
sederhana mengartikan implementasi
kebijakan sebagai kegiatan untuk Pentingnya dimensi implementasi
menjalankan kebijakan, yang ditujukan dalam sebuah kebijakan turut ditegaskan oleh
kepada kelompok sasaran, untuk Kadji (2015:50) yang menyatakan adanya
mewujudkan tujuan dari kebijakan. persyaratan utama yang perlu diperhatikan
Sementara itu Anderson dalam Tahir dalam pengimplementasian sebuah kebijakan,
(2014:56-57) menyatakan bahwa dalam yakni meliputi : Mereka yang akan
mengimplementasikan suatu kebijakan ada mengimplementasikan suatu keputusan,
empat aspek yang harus diperhatikan, yaitu: terlebih dahulu harus tahu apa yang akan
siapa yang dilibatkan dalam implementasi; mereka laksanakan, keputusan kebijakan dan
hakikat proses administrasi; Kepatuhan atas peraturan implementasi harus ditransmisikan
suatu kebijakan, dan efek atau dampak dari kepada personalia yang tepat sesuai sasaran
implementasi. dan arahan kebijakan dan jika kebijakan harus
diimplementasikan secara tepat, maka produk
Berkaitan dengan hal tersebut, Van
kebijakan itu tidak sekedar dapat diterima
Meter dan Van Horn dalam Nugroho (2017)
tetapi jelas apa yang menjadi sasaran dan
juga mendefinisikan implementasi sebagai
arahan dari kebijakan tersebut. Menurutnya
suatu rangkaian kegiatan yang sengaja
apabila persyaratan-persyaratan diatas tidak
dilakukan untuk meraih kinerja sedangkan
terpenuhi dengan baik maka kegagalan
menurut Charles O.Jones dalam Tahir (2014)
implementasi kebijakan akan sangat mudah
memiliki pandangannya tersendiri terhadap
terjadi. Kadji (2015:86-87) mengemukakan
implementasi kebijakan. Menurutnya
bahwa realitas dari sebuah produk kebijakan
implementasi kebijakan adalah suatu
apapun yang siap untuk diimplementasikan
kegiatan yang dimaksudkan untuk
pada dasarnya dipastikan akan bermuara atau

Novela Lestari dan Hasim As’ari / Publika : JIAP Vol. 8 No. 1 / 2022 46
bersinggungan langsung dengan tiga Approach, Networking-Approach).
dimensi policy of stakeholders atau pihak yang
Pendekatan Mental (Mentality-
berkepentingan dengan kebijakan, yaitu
Approach), meliputi:
government, private sector, dan civil society.
1. Sikap
Kadji (2015) menegaskan bahwa
2. Perilaku
dalam ranah kebijakan publik, pemerintah
3. Tanggung jawab
(Goverments) dalam eksistensinya
merangkap dua peran sekaligus, baik Pendekatan Sistem (System-
sebagai pembuat dan pengambil kebijakan Approach), meliputi:
bersama legislative (aktor kebijakan), juga 1. Sistem Regulasi
pemerintah sebagai aparatur pelaksana atau 2. Sistem Nilai Budaya
implementor kebijakan.Sektor swasta 3. Sistem Struktur dan Fungsi Organisasi
(Private Sector) sebagai pihak yang
Pendekatan Jejaring kerja sama
berkepentingan dengan produk kebijakan
yang menjaga stabilitas kehidupan ekonomi ( Networking-Approach), meliputi:
dan kemasyarakatan melalui penyediaan
1. Kemitraan strategis
lapangan kerja bagi tenaga kerja usia
2. Sinergitas
produktif, maka sepatutnya mereka berada
3. Simbiosis Mutualisme
pada garda terdepan untuk ikut mendukung
implementasi kebijakan yang berpihak
kepada kepentingan publik.Sementara
Metode
masyarakat sipil (civil society) sebagai pihak
yang seharusnya menyadari bahwa mereka Penelitian ini menggunakan metode
tidak lagi sekedar obyek dari sebuah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif
kebijakan, tapi sekaligus sebagai subyek dari merupakan penelitian yang memaparkan atau
kebijakan itu sendiri. menggambarkan semua peristiwa penelitian
yang diperoleh dari lapangan sesuai dengan
Sebagai bentuk konsekuensi logis
masalah yang telah dirumuskan dalam
dari pandangan tersebut, maka dalam
perumusan masalah. Proses penelitian
implemetasi kebijakan, Kadji (2015)
kualitatif melibatkan upaya-upaya penting,
berpendapat bahwa ketiga dimensi tersebut
seperti mengajukan pertanyaan-pertanyaan
perlu untuk mensinergikan peran dan
dan prosedur-prosedur, mengumpulkan data
fungsinya masing-masing, yang dapat
yang spesifik dari partisipan, menganalisis
diaktualisasikan atau di wujudkan melalui
data secara induktif mulai dari tema-tema
pendekatan mentality, systems dan net
yang khusus ketema-tema umum, dan
working, atau yang disebut model
menafsirkan makna data. Alasan
implementasi kebijakan melalui MSN-
menggunakan metode kualitatif agar peneliti
Approach.
dapat lebih mendalami bagaimana
Pada penelitian ini menggunakan implementasi kebijakan pengurangan
teori implementasi Yulianto Kadji (2015) penggunaan kantong plastik di Kabupaten
yang melihat implementasi dari tiga Siak, melalui pengumpulan data metode
pendekatan, yaitu Pendekatan Mental, penelitian kualitatif. Data-data yang
Pendekatan Sistem, dan Pendekatan Jejaring diperlukan baik data primer maupun data
Kerjasama antara Pemerintah, Swasta, dan sekunder diperoleh dengan teknik observasi,
Masyarakat atau yang disebut dengan model wawancara dan dokumentasi, untuk
MSN-Approach (Mentality-Approach, Systems- selanjutnya dilakukan analisis.

Novela Lestari dan Hasim As’ari / Publika : JIAP Vol. 8 No. 1 / 2022 47
Adapun Teknik pengumpulan data Fakta Realitas”, yang menyatakan bahwa
dilakukan dengan cara Observasi, sebuah produk kebijakan publik akan menjadi
wawancara dan dokumentasi sedangkan aktual dan terarah dalam implementasinya jika
analisis data yang digunakan dalam menggunakan atau memperhatikan Model
penelitian ini adalah analisis interaktif MSN-Approach yang terdiri dari 3 aspek, antara
menurut Miles dan Huberman. Analisis lain sebagai berikut :
Interaktif menurut Miles dan Huberman
1. Mentality-Approach (Pendekatan
(dalam Hardani et al 2020:163) ialah data
Mentalitas)
yang muncul berwujud kata-kata dan bukan
rangkaian angka. Adapun tiga alur analisis 2. Systems-Approach (Pendekatan Sistem)
data interaktif meliputi Reduksi data, 3. Networking-Approach (Pendekatan Jejaring
penyajian data dan penarikan kesimpulan Kerjasama)
serta verifikasi.
Untuk dapat membahas hal di atas
Informan atau narasumber dalam yang berkaitan dengan masalah penelitian,
penelitian ini adalah subjek yang benar- peneliti melakukan wawancara langsung
benar memahami dan menguasai kepada informan dan menganalisisnya
permasalahan penelitian yang berjumlah 9 menggunakan teori MSN-Approach. Berikut
orang yaitu : Kepala seksi/Penanggung hasil penelitian, wawancara, dan observasi,
jawab seksi kebersihan, pengurangan dan yang penulis lakukan untuk mengetahui
penanganan sampah DLH Kabupaten Siak, Implementasi Kebijakan Pengurangan
Staff pegawai bidang persampahan, Penggunaan Kantong Plastik di Kabupaten
Sekretaris Bank sampah pelangi Kabupaten Siak.
Siak, Pelaku usaha pertokoan/minimarket,
Mentality-Approach (Pendekatan
pedagang di kawasan objek wisata dan pasar
Mentalitas)
tradisional, Petugas Kebersihan, dan
Masyarakat di kawasan tanpa kantong Menurut Kadji (2015) pendekatan
plastik. mentalitas yang dimaksud dalam aspek
implementasi kebijakan adalah sejauh mana
produk kebijakan itu dapat menyentuh dan
Hasil dan Pembahasan merubah perilaku dari pihak aparatur sebagai
Penelitian ini mengkaji tentang pembuat dan implementor kebijakan, pihak
praktisi bisnis dan juga masyarakat sebagai
implementasi pengurangan penggunaan
kelompok sasaran dari kebijakan itu sendiri.
kantong plastik di Kabupaten Siak pada
Indikator yang menjadi fokus pendekatan
kawasan objek wisata, pasar tradisional dan
mentalitas ini adalah bagaimana sikap,
kantor pemerintah sebagai kawasan yang
penulis anggap memiliki intensitas perilaku, dan tanggung jawab dari
implementor dalam upaya implementasi
penggunaan kantong plastik yang cukup
kebijakan pengurangan penggunaan kantong
tinggi dan didukung oleh mobilitas
plastik di Kabupaten Siak.
masyarakat yang lebih banyak di kawasan
ini dibandingkan dengan kawasan tanpa a. Sikap
kantong plastik lainnya. Untuk menganalisis Dalam implementasi kebijakan publik,
implementasi kebijakan ini penulis sikap dari pelaksana kebijakan berpengaruh
menggunakan teori yang dikemukakan oleh terhadap keberhasilan dalam pencapaian
Yulianto Kadji dalam bukunya yang berjudul tujuan dari pelaksanaan kebijakan. Sikap
“Formulasi dan Implementasi Kebijakan pemerintah dalam hal ini dapat dilihat dari
Publik Kepemimpinan dan Perilaku Dalam bagaimana pandangan dari mereka sendiri

Novela Lestari dan Hasim As’ari / Publika : JIAP Vol. 8 No. 1 / 2022 48
sebagai aparatur dalam menyikapi diharapkan penegakan peraturan tersebut
kebijakan, bagaimana mereka memahami dapat berkelanjutan.
keseluruhan isi dari kebijakan sehingga
Adapun sikap pelaku usaha dan
menimbulkan kemauan dari dalam diri
masyarakat dalam kebijakan ini sebagian
untuk sungguh-sungguh melaksanakan
sudah menerima dengan baik adanya
kebijakan tersebut serta dapat pula dilihat
kebijakan pengurangan penggunaan kantong
dari bagaimana sikap mereka dalam
plastik di Kabupaten Siak namun sebagiannya
memberikan pengarahan ataupun
lagi masih menganggap hal ini tidak terlalu
pemahaman kepada pelaku-pelaku usaha
penting untuk ditanggapi, terlebih persepsi
sebagai penyedia dan masyarakat sebagai
mereka kebijakan ini hanya berupa himbauan
pengguna dari kantong plastik. Adapun
dimana tidak ada sanksi yang jelas sekalipun
sikap dari pelaku-pelaku usaha maupun
tidak dilaksanakan.
masyarakat dapat dilihat dari bagaimana
pandangan mereka terhadap adanya
b. Perilaku
kebijakan pengurangan penggunaan
Setiap perilaku manusia ditentukan
kantong plastik serta bagaimana respon atau
oleh nilai-nilai yang dianut serta prinsip-
penerimaan mereka terhadap adanya
prinsip moral yang dipegangnya. Perilaku
kebijakan ini.
pihak implementor dalam hal ini DLH dalam
sikap pemerintah dalam implementasi
menyelenggarakan pengurangan penggunaan
kebijakan ini juga dapat dideskripsikan
kantong plastik ini dapat dideskiripsikan
melalui wawancara berikut :
melalui wawancara berikut ini.
“..di kawasan istana siak itu yang
banyak menghasilkan sampah plastik ya dari “Sebelum adanya kebijakan ini, kami di
pedagang kaki lima, cuman kita tidak bisa pemerintahan daerah kalau mau mengadakan rapat
memaksakan mereka untuk tidak pakai plastik masih menggunakan aqua gelas, bungkus nasi
dalam jualan, untung jualan mereka saja kotak, jadi banyak kegiatan yang kami adakan itu
tidak seberapa” (Wawancara dengan Staff yang menghasilkan banyak sampah. Tapi setelah
pegawai bidang pengelolaan sampah, Bapak adanya peraturan bupati ini, saat mengadakan
Tegar pada tanggal 7 April 2021) rapat kami mulai menyediakan dispenser sendiri
dengan gelas kaca dan untuk makanannya kami
Berdasarkan hasil wawancara diatas
pakai prasmanan dan pakai piring jadi tidak banyak
pemerintah mengaku tidak bisa
menimbulkan sampah, ya paling kalau masih ada
memaksakan pedagang kaki lima untuk
sampah cuma sampah sisa makanan yang jadi
tidak menggunakan kantong plastik,sebab
sampah organik dan juga di lingkup pemerintahan
mereka menyadari bahwa keuntungan dari
daerah ini sebenarnya kita juga tidak mewajibkan
berjualan tersebut tidaklah seberapa. Secara
tapi disini juga sudah banyak staf-staf yang mulai
tidak langsung disini pemerintah memberi
membawa tumbler sendiri dari
toleransi kepada pedagang kecil untuk tetap
rumah”(Wawancara dengan Staff pegawai
dapat menggunakan kantong plastik
bidang pengelolaan sampah, Bapak Tegar
padahal di dalam kebijakan kawasan objek
pada tanggal 7 April 2021)
wisata sudah ditetapkan sebagai kawasan
tanpa kantong plastik. Hal demikian Berdasarkan hasil wawancara di atas,
menunjukkan bahwa pemerintah kurang pihak DLH menjelaskan bahwa mereka
tegas dan konsisten dalam melaksanakan sebagai implementor kebijakan sudah mulai
kebijakan ini. Sikap tegas dan konsistensi berupaya mengubah perilaku mengurangi
pelaksana diperlukan dalam penegakan penggunaan kantong plastik di kawasan
implementasi kebijakan sehingga kantor pemerintah. Upaya yang mereka

Novela Lestari dan Hasim As’ari / Publika : JIAP Vol. 8 No. 1 / 2022 49
lakukan adalah dengan meniadakan Selanjutnya perilaku masyarakat dan
penggunaan bahan-bahan yang dapat pelaku usaha sebagai penyedia dan pengguna
menimbulkan sampah, seperti nasi kotak, dari kantong plastik baik dipasar tradisional
gelas atau botol air minum berbahan plastik maupun di minimarket juga belum dapat
sekali pakai di setiap pengadaan acara atau bertindak berdasarkan nilai, pelaku usaha
rapat. Selama ini kebiasaan yang dilakukan maupun masyarakat belum dapat menghadapi
di setiap pelaksanaan kegiatan rapat atau resiko untuk benar-benar tidak menyediakan
pengadaan acara sejenisnya di kantor selalu kantong plastik, peralihan penyediaan
menggunakan nasi kotak dan botol kantong plastik ke kantong yang lebih ramah
minuman plastik karena hal ini dianggap lingkungan tentunya memerlukan biaya yang
praktis namun semenjak kebijakan ini lebih besar dibandingkan dengan penyediaan
dikeluarkan pihak DLH mulai mengganti kantong plastik.
kebiasaan tersebut demi turut melaksanakan
c. Tanggung Jawab
komitmen pemerintah untuk memerangi
sampah plastik. Pemerintah dalam hal ini DLH
Kabupaten Siak selaku implementor sekaligus
Kemudian adanya gerakan
organisasi perangkat daerah (OPD)
membawa botol minum tumbler sendiri dari
bertanggung jawab dalam melakukan
rumah yang dilakukan oleh staf-staf di DLH
pembinaan dan pengawasan kepada pelaku
merupakan bentuk aksi pengurangan
usaha, pengelola kawasan tanpa kantong
sampah plastik yang dimulai dari hal kecil
plastik dan masyarakat. Pembinaan dan
namun jika disiplin diterapkan akan dapat
pengawasan tersebut sebagaimana yang
memberikan perubahan yang besar terhadap
tertera di dalam Peraturan Bupati Siak Nomor
lingkungan.
103 tahun 2019 pasal 5 ayat (3) meliputi
Dalam aspek perilaku, tindakan yang sosialisasi, pengembangan usaha kreatif
di ambil pemerintah dengan mengganti pembuatan kantong/wadah alternative ramah
penggunaan nasi kotak dan aqua gelas ke lingkungan, penyediaan sarana dan prasarana
penggunaan prasmanan dan penyediaan pengelolaan sampah dan pemberian
dispenser saat sedang mengadakan rapat di penghargaan. Sedangkan bagi pelaku usaha,
kantor menunjukkan bahwa pemerintah dalam kebijakan ini mereka bertanggung
telah berusaha bertindak berdasarkan nilai jawab untuk tidak menyediakan kantong
meskipun sulit untuk dilakukan. plastik bagi pembeli ketika berbelanja
Penggunaan nasi kotak dan aqua gelas melainkan menyediakan kantong yang ramah
tentunya lebih praktis dimana tidak perlu lingkungan dan bagi masyarakat sendiri
mencuci perkakas seusai pengadaan rapat, sebagai kelompok sasaran mereka harus
namun pemerintah memilih tetap berperan aktif dalam penggunaan kantong
menggunakan prasmanan sebagai bentuk alternative ramah lingkungan.
keseriusan mereka dalam mengurangi
Peraturan Bupati Siak Nomor 103
sampah di kawasan perkantoran. Namun
Tahun 2019 tentang pengurangan penggunaan
demikian, meskipun hal tersebut sudah
kantong plastik ini dibentuk pada akhir tahun
berjalan, pemerintah masih kurang konsisten
2019 tepatnya yaitu ditetapkan pada tanggal 10
untuk benar-benar menerapkannya dalam
september 2019, dimana tak berapa lama
aspek kegiatan yang lain , dalam aktifitas
setelah kebijakan ini dikeluarkan, Indonesia
harian atau kondisi tertentu masih terdapat
dihadapi dengan adanya wabah covid-19.
kebiasaan aparatur yang membawa kantong
Oleh sebab itu, pihak DLH Kabupaten Siak
plastik ke kawasan perkantoran.
mengaku terhambat untuk melakukan

Novela Lestari dan Hasim As’ari / Publika : JIAP Vol. 8 No. 1 / 2022 50
sosialisasi secara langsung ke semua lapisan manusia terutama tenaga kerja perempuan
masyarakat karena adanya himbauan dari yang berperan dalam mengelola sampah
pemerintah pusat yang tidak plastik untuk dijadikan kerajinan.
memperbolehkan untuk mengumpulkan
Adapun mengenai penyediaan sarana
massa.
dan prasarana pengelolaan sampah plastik,
Untuk mengetahui lebih lanjut pihak DLH menyatakan bahwa sarana dan
mengenai sosialisasi, peneliti menanyakan prasarana yang dimaksud berupa penyediaan
hal yang sama kepada pengelola Bank tempat sampah pada kawasan-kawasan yang
sampah pelangi yang merupakan Bank ramai dikunjungi masyarakat terutama pada
sampah Induk di Kabupaten Siak karena setiap kawasan yang ditetapkan sebagai
dalam hal ini mereka berperan untuk turut kawasan tanpa kantong plastik diantaranya
andil dalam menyampaikan informasi ini yaitu Pasar tradisional, kawasan objek wisata,
kepada masyarakat. taman dan kawasan kantor pemerintah sendiri
sedangkan dalam pengelolaan sampah plastik
“Dulu kami buat sosialisasi di kantor
pihak DLH memperoleh sarana mesin
camat, kami undang dari masyarakat umum, dari
pencacah plastik dari kerja samanya bersama
wirid ibu-ibu,kita undang juga dari anggota PKK
pihak PT.Chevron Pacific Indonesia.
agar bisa menyampaikan kepada anggota-anggota
nya yang lain, kita libatkan juga majelis taklim, Berdasarkan hasil observasi yang
jadi dalam satu perkumpulan itu istilahnya kita peneliti peroleh di lapangan, pihak DLH
sudah beragam melibatkan instansi baik dari memang telah menempatkan banyak tempat
perkantoran, masyarakat umum, jadi mereka bisa sampah pada kawasan –kawasan tersebut.
menyampaikan ke teman-teman yang lain, dalam Berikut hasil observasi yang peneliti peroleh
sosialisasi kami ajarkan juga mereka membuat tas dilapangan :
daur ulang yang bisa dipakai belanja agar tidak
lagi harus menggunakan kantong plastik”
Gambar 2.
(Wawancara dengan Pihak Bank
Penyediaan tempat sampah di Pasar Raya Belantik
Sampah Pelangi, Ibu Sugiarti pada tanggal 6
Maret 2021)
Himbauan yang dilakukan oleh
pihak Bank sampah bukan tanpa alasan,
mereka menghimbau kepada masyarakat
untuk menekan penggunaan kantong plastik
karena pihak Bank sampah pun terkendala
dalam pengolahannya.
Pelaksanaan tanggung jawab Selanjutnya, peran pelaku usaha dalam
pemerintah mengenai pembinaan dan kebijakan ini ialah bertanggung jawab untuk
pengawasan terkait pengembangan usaha tidak menyediakan kantong plastik bagi
kreatif pembuatan kantong/wadah pembeli ketika berbelanja, dengan tidak
alternative ramah lingkungan yang menyediakan kantong plastik maka secara
wewenangnya diserahkan kepada pihak tidak langsung akan mengurangi sampah
Bank sampah pelangi. Namun dalam plastik itu sendiri namun demikian hal ini
pelaksanaan pengembangan usaha tersebut belum sepenuhnya dapat diterapkan oleh
terdapat kendala atau hambatan, pelaku-pelaku usaha, hal ini dikarenakan
diantaranya yaitu kurangnya sumber daya kurangnya koordinasi yang dilakukan DLH

Novela Lestari dan Hasim As’ari / Publika : JIAP Vol. 8 No. 1 / 2022 51
kepada para pelaku usaha dan penyampaian berhubungan dan berinteraksi untuk
informasi tentang peraturan ini kepada mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan.
masyarakat juga masih kurang sehingga Maka dari itu, dapat ditegaskan bahwa setiap
masih banyak masyarakat yang belum kebijakan yang akan di implementasikan, pasti
mengetahui tentang kebijakan ini dan ketika tidak luput dari pengaruh langsung maupun
berbelanja mereka masih banyak yang tidak tidak langsung dari sistem yang melingkupi
membawa kantong sendiri sebagai kebijakan itu sendiri. Pendekatan sistem yang
pengganti dari kantong plastik. dimaksud disini mengacu pada tiga aspek
yaitu sistem regulasi, sistem nilai budaya dan
sistem struktur serta fungsi organisasi.
Gambar 3.
a. Sistem Regulasi
Masyarakat masih menggunakan kantong plastik
ketika berbelanja Sistem regulasi memastikan
bahwasanya regulasi pengurangan
penggunaan kantong plastik yang telah dibuat
oleh regulator benar-benar untuk kepentingan
publik dan mampu menggugah masyarakat
sipil dan pelaku usaha lebih partisipatif.
Dalam Pasal 2 ayat (2) peraturan ini
menyebutkan bahwa pengaturan terhadap
pengurangan penggunaan kantong plastik ini
bertujuan untuk mencegah kerusakan
lingkungan yang diakibatkan oleh
penggunaan kantong plastik karena sifat
bahannya yang tidak mudah terurai oleh alam
dan dapat meracuni tanah, sehingga dengan
adanya peraturan ini diharapkan dapat
meminimalisir penggunaan kantong plastik di
Berdasarkan hasil penelitian, baik kalangan masyarakat.
melalui wawancara, observasi menunjukkan
bahwa tanggung jawab masyarakat, pihak Selain itu peraturan pengurangan
swasta, maupun pemerintah dalam penggunaan kantong plastik ini juga bertujuan
implementasi kebijakan pengurangan untuk membangun partisipasi masyarakat
penggunaan kantong plastik ini dapat untuk berperan serta dalam perlindungan
dikatakan masih rendah, hal ini dilihat dari lingkungan hidup. Peran serta tersebut
beberapa aspek yang belum berjalan dijelaskan dalam pasal 6 ayat (1) yang
maksimal, masih kurangnya kesediaan menyebutkan bahwa peran serta masyarakat
menyelesaikan tugas dan kemampuan disini ialah berperan aktif dalam penggunaan
menanggung resiko dan hal ini menurut kantong alternatif ramah lingkungan, dimana
Yulianto Kadji implementasinya akan lebih peran tersebut dilakukan melalui program-
mendekati kegagalan. program yang dibuat oleh pemerintah seperti
program adiwiyata, program clean and green,
System Approach (Pendekatan Sistem) program lingkungan bersih dan sehat,
Pendekatan sistem dalam program kampung sadar wisata, program
implementasi kebijakan publik pada pengurangan sampah plastik, program bank
dasarnya merupakan suatu kesatuan yang sampah dan program-program lainnya.
terdiri dari sejumlah komponen yang saling Sehingga dapat di simpulkan bahwa

Novela Lestari dan Hasim As’ari / Publika : JIAP Vol. 8 No. 1 / 2022 52
tujuan dari dibuatnya regulasi pengurangan Gambar 4.
penggunaan kantong plastik ini sudah tepat Kerajinan Tangan Tas Kantong Alternative Ramah
yaitu untuk kepentingan publik karena Lingkungan
tujuannya adalah demi kebaikan lingkungan
terutama menjaga lingkungan dari dampak
buruk sampah plastik. Regulasi ini juga
mampu membuat masyarakat lebih
partisipatif sebagaimana tujuan dibentuknya
regulasi ini yaitu untuk membangun
partisipasi masyarakat untuk berperan serta
dalam perlindungan lingkungan hidup.
b. Sistem Nilai Budaya
Sistem nilai budaya menjadi aspek
yang dapat mempengaruhi proses
impelementasi kebijakan. Peran
Dokumentasi diatas merupakan
implementor dalam hal ini DLH harus
bentuk tas kerajinan anyam dari limbah tali
menghormati kearifan lokal, menjunjung
strapping. Tali strapping adalah tali plastik
tinggi kekerabatan, dan kegotong-royongan
pengikat palet. Tas ini merupakan kerajinan
sebagai modal awal penggerak keberhasilan
dari masyarakat kecamatan Tualang
implementasi kebijakan.
Kabupaten Siak. Hasil kerajinan ini kemudian
Kabupaten Siak merupakan wilayah juga dipromosikan di kawasan objek wisata
perkampungan dimana masyarakatnya kota siak, dimana tas kerajinan ini dapat
mayoritas bersuku melayu. Salah satu menjadi kantong alternative ramah
keahlian asli orang melayu adalah keahlian lingkungan yang dapat digunakan masyarakat
dalam menganyam. Orang-orang tua dulu di sebagai pengganti dari kantong plastik.
Kabupaten Siak banyak yang menganyam
Dengan demikian, dapat disimpulkan
daun pandan untuk di jadikan kerajinan
bahwa kebijakan yang dibuat DLH tentang
seperti tikar, tudung saji,topi, kipas maupun
pengurangan penggunaan kantong plastik ini
tas. Hasil kerajinan tas anyam dari pandan
jika dilihat dari sisi system nilai dan budaya
tersebut banyak digunakan masyarakat atau
telah menghormati kearifan lokal masyarakat
orang-orang tua dulu sebagai wadah untuk
Siak yakni dengan berusaha memunculkan
membawa barang ketika berbelanja di Pasar,
kembali kebiasaan lama masyarakat dulu yang
melalui implementasi kebijakan ini
rajin mengayam agar dapat kembali
pemerintah berupaya agar budaya
diterapkan sehingga hal tersebut dapat
masyarakat ini tidak hilang, dengan adanya
mendukung tercapai nya tujuan dari
kebijakan ini pemerintah berupaya untuk
pelaksanaan kebijakan ini yakni mengurangi
melestarikan kearifan lokal masyarakat Siak
penggunaan kantong plastik di Kabupaten
dengan mengajak masyarakat untuk
Siak.
membudayakan kembali penggunaan tas
keranjang anyam yang mana dalam c. Sistem struktur fungsi dan organisasi
kebijakan ini tas dari anyaman pandan Implementor kebijakan dalam hal ini
tersebut merupakan salah satu bentuk Dinas Lingkungan Hidup menyadari akan
kantong alternative yang ramah lingkungan pentingnya struktur dan fungsi organisasi
sebagai pengganti dari kantong plastik. dalam mengimplementasikan sebuah
kebijakan yang didukung oleh adanya saling

Novela Lestari dan Hasim As’ari / Publika : JIAP Vol. 8 No. 1 / 2022 53
keterhubungan antara implementor, sektor dalam kutipan wawancara berikut :
swasta dan masyarakat dalam bentuk
“alasan kami masih sediakan kantong
interaksi, ketergantungan (interdependensi)
plastik yang pertama ya karena masyarakat masih
dan keterpaduan (integritas) dalam rangka
banyak yang nggak tahu, terus pemerintah ini juga
mencapai tujuan bernegara.
kurang memberi kami arahan bagaimana
Dalam pengimplementasian seharusnya kami bertindak jika kami mendapati
kebijakan pengurangan penggunaan pembeli kalau nggak bawa tas sendiri pada saat
kantong plastik, struktur kerja dari ketiga belanja,tentunya ya pasti kami kasih kantong
pihak yang terlibat yakni pemerintah dalam plastik”(Wawancara dengan pelaku usaha
hal ini DLH dan Bank sampah, pelaku usaha warung harian, Ibu Imas pada tanggal 7 April
dan masyarakat memiliki peran dan 2021)
fungsinya masing-masing dalam hal
Berdasarkan hasil wawancara diatas,
mengurangi penggunaan kantong plastik di
para pelaku usaha sebagai unsur pelaksana
Kabupaten Siak. Pemerintah dalam hal ini
belum menerapkan peran dan fungsinya
DLH berperan dalam menyiapkan regulasi
untuk tidak menyediakan kantong plastik,
sedangkan Bank sampah memiliki kapasitas
kurangnya pengetahuan masyarakat terkait
untuk memberikan penjelasan dan pelatihan
kebijakan dan kurangnya interaksi yang
mengenai daur ulang sampah kepada
dilakukan antara pemerintah dengan pelaku
masyarakat, sektor swasta yakni pelaku
usaha membuat kebijakan ini menjadi
usaha sebagai pelaksana diminta untuk tidak
terhambat karena pelaku usaha tidak tahu
menyediakan kantong plastik melainkan
bagaimana harus bertindak jika mendapati
menggantinya dengan menyediakan
pembeli yang tidak membawa tas sendiri
kantong yang ramah lingkungan sedangkan
ketika berbelanja, tentunya hal ini membuat
masyarakat sebagai kelompok sasaran perlu
pelaku usaha mau tidak mau masih
untuk menggunakan kantong alternative
menyediakan kantong plastik dalam
ramah lingkungan yang dapat dibawa ketika
usahanya.
hendak berbelanja.
Networking Approach (Pendekatan Jejaring
Kemudian dalam pelaksanaannya
Kerjasama)
dilapangan, untuk mengetahui bagaimana
Pendekatan jejaring kerjasama dalam
struktur implementasi kebijakan ini implementasi kebijakan dibangun untuk
berjalan penulis melakukan observasi kepentingan publik dengan mengedepankan
terhadap beberapa pihak Minimarket dan semangat sinergitas dan jejaring kerjasama
toko harian dimana temuan yang penulis antar stakeholder kebijakan publik. Dalam
peroleh sektor swasta yakni pelaku usaha perspektif implementasi kebijakan publik,
masih banyak yang menyediakan kantong maka sinergitas dan jejaring kerjasama dalam
plastik dibandingkan kantong yang ramah prinsip simbiosis mutualisme, antara Dinas
lingkungan bagi pembeli. Hal ini Lingkungan Hidup, pelaku usaha dan
menunjukkan bahwa pelaku usaha belum masyarakat mutlak diwujudkan dalam rangka
melaksanakan perannya dalam struktur membangun kepentingan publik. Jejaring
implementasi kebijakan ini sebagai pihak kerjasama hanya akan terwujud , jika ketiga
yang diminta untuk tidak menyediakan pihak yang berkepentingan dalam kebijakan
kantong plastik. dapat saling menghargai dan mendukung
eksistensi masing-masing.
Adapun alasan mereka masih
menyediakan kantong plastik sebagian besar
menyebutkan alasan yang sama, seperti

Novela Lestari dan Hasim As’ari / Publika : JIAP Vol. 8 No. 1 / 2022 54
a. Kemitraan Strategis Gambar 5.
Dalam perspektif implementasi Mesin Pencacah Dan Pengempress Di Bank Sampah
kebijakan sudah seharusnya mengandalkan Pelangi
kerjasama dalam spirit kesetaraan dan saling
terbuka, serta saling memberikan manfaat
antar sesama, dalam rangka mewujudkan
kepentingan bersama. Kemitraan strategis
dideskripsikan dalam bentuk sistem
kerjasama, kesetaraan, keterbukaan dan
saling menguntungkan atau memberi
manfaat.
Dalam melakukan pengawasan pihak
DLH melakukan kerja sama dengan
pengelola masing-masing kawasan tanpa
kantong plastik, mereka diberikan
wewenang untuk mengambil langkah-
langkah mencegah pihak luar membawa
kantong plastik ke kawasan tersebut.
Kemudian, selain melakukan kerjasama
dengan pengelola kawasan tanpa kantong
plastik, pihak DLH melalui Bank sampah
juga melakukan kerjasama dalam bentuk
program kemitraan dengan pihak swasta
dalam hal pengelolaan sampah, yakni
dengan PT.Chevron Pacific Indonesia. Keberadaan bank sampah merupakan
Dimana dalam hal ini Chevron merupakan wadah penggerak masyarakat untuk
pihak swasta yang turut membantu Bank melakukan pengumpulan, pemilahan sampah
sampah dalam menyediakan mesin-mesin secara mandiri dan pengolahan sampah
untuk mengolah sampah seperti mesin menjadi lebih bermanfaat untuk kehidupan
untuk mengempress dan mencacah. sehari-hari. Keberadaan Bank sampah dalam
Sampah-sampah yang ada disini termasuk kebijakan ini pada dasarnya juga turut saling
plastik diolah menjadi lebih bernilai memberikan manfaat antara pemerintah dan
ekonomis seperti di jadikan kerajinan tas, masyarakat.
untuk botol plastik di cacah kemudian untuk
sampah yang lain ada yang dijadikan pupuk b. Sinergitas
kompos. Di samping itu pihak lain yang Sinergitas dalam implementasi
terlibat dalam pengelolaan Bank sampah ini kebijakan adalah membangun dan
yaitu pihak Pemerintah daerah sebagai memastikan hubungan kerjasama internal
pembina dan juga UNILAK sebagai Pihak yang produktif serta kemitraan yang harmonis
akademisi atau tim ahli. dengan para pemangku kepentingan, untuk
menghasilkan karya yang bermanfaat dan
berkualitas. Sinergitas penting bagi
pemerintah dalam menjalakan program-
programnya agar saling mengisi dan
melengkapi perbedaan untuk mencapai
tujuan. Tujuan sinergitas adalah

Novela Lestari dan Hasim As’ari / Publika : JIAP Vol. 8 No. 1 / 2022 55
mempengaruhi perilaku orang secara kebijakan ini dideskripsikan melalui
individu maupun kelompok saat saling wawancara bersama pihak Dinas Lingkungan
berhubungan, yang pada akhirnya memiliki Hidup, yakni sebagai berikut :
kesamaan presepsi, sikap, dan opini untuk
“Dengan adanya kebijakan ini, sebenarnya
menggapai keberhasilan.
memberikan manfaat kepada sesama misalnya
Namun dalam pelaksanaannya lingkungan tempat tinggal kita menjadi lebih
dilapangan, pihak DLH dan pelaku usaha terjaga jika semua mau untuk tidak pakai kantong
belum sepenuhnya bersinergi dalam plastik lagi. Bagi kami pemerintah, manfaat yang
melaksanakan kebijakan ini. Padahal dapat kami peroleh yaitu kalau sampah berkurang,
sinergitas sangat penting untuk pengolahan di TPA akan menjadi lebih ringan.
meminimalisir miss-komunikasi antara kedua Kalau biasanya kami harus mengeluarkan biaya
belah pihak. Selain itu sinergisitas juga dapat Bahan bakar minyak (BBM) untuk mengangkut
mempengaruhi perilaku orang secara sampah setiap hari , kalau sampah nya berkurang
individu maupun kelompok saat saling tentu biaya untuk BBM nya juga
berhubungan, yang pada akhirnya memiliki berkurang.”(Wawancara dengan Penanggung
kesamaan presepsi, sikap, dan opini untuk jawab Seksi Kebersihan, pengelolaan dan
menggapai keberhasilan. Pihak DLH penanganan sampah, Bapak Mardiyan pada
hendaknya membangun komunikasi yang tanggal 3 April 2021)
baik kepada para pelaku usaha, karena
Berdasarkan hasil wawancara diatas,
pelaku usaha sangat berperan penting
pihak Dinas Lingkungan Hidup menyatakan
sebagai pihak yang dapat membatasi
bahwa adanya kebijakan pengurangan
penggunaan dari kantong plastik itu sendiri
penggunaan kantong plastik ini dapat
karena mereka yang berperan sebagai
memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang
penyedia. Namun kenyataan dilapangan,
terlibat, bagi mereka sendiri dengan adanya
hubungan atau komunikasi yang terjalin
pengurangan penggunaan kantong plastik
antara keduanya belum berjalan baik
mereka dapat menghemat penggunaan lahan
sehingga dapat disimpulkan dalam hal
TPA dan pengolahan sampah di TPA pun juga
sinergitas implementasi kebijakan ini masih
akan menjadi lebih ringan. Selain itu,
belum baik.
pengurangan sampah juga dapat menghemat
c. Simbiosis Mutualisme
anggaran mereka untuk bahan bakar minyak
Simbiosis mutualisme adalah (BBM) bagi mobil pengangkutan sampah yang
hubungan antara dua pihak yang berbeda selau beroperasi setiap hari.
yang saling menguntungkan dalam aktivitas
Kemudian pihak para pelaku usaha
kemasyarakatan yang dideskripsikan dalam
juga menyatakan bahwa pelaksanaan dari
bentuk sub sistem saling membutuhkan,
kebijakan ini juga memberikan dampak yang
saling menguntungkan, dan saling
positif bagi mereka yang mana disampaikan
mendukung. Pemerintah, Sektor swasta , dan
dalam pernyataan berikut :
Masyarakat dalam menjalankan tugas dan
kewajiban dalam perspektif implementasi “Kalau dilihat dari sisi manfaat, kebijakan
kebijakan sudah seharusnya ini memberikan manfaat bagi kami. Karna sudah
mengedepankan kehendak bersama untuk ada peraturannya untuk mengurangi pemakaian
saling membutuhkan, saling plastik tentunya kami tidak perlu lagi menyediakan
menguntungkan dan saling mendukung kantong plastik untuk pembeli saat belanja jadi itu
dalam perspektif keberhasilan implementasi juga pada akhirnya menghemat pengeluaran kami
kebijakan publik. Hubungan saling karena biasanya kantong plastik diberikan secara
menguntungkan dalam pelaksanaan gratis saja ke pembeli”(Wawancara dengan

Novela Lestari dan Hasim As’ari / Publika : JIAP Vol. 8 No. 1 / 2022 56
pelaku usaha warung harian, Ibu Imas pada menanggung resiko baik pemerintah, swasta
tanggal 7 april 2021) maupun masyarakat.
Berdasarkan hasil wawancara diatas Kemudian dalam system-approach yang
pihak pelaku usaha juga memperoleh dilihat dari sistem regulasi, kebijakan
manfaat dari adanya kebijakan ini. Dimana pengurangan penggunaan kantong plastik
mereka tidak perlu lagi menyediakan dibuat benar-benar untuk kepentingan publik.
kantong plastik ketika masyarakat atau Dari system nilai dan budaya, DLH sudah
pembeli sedang belanja . Hal ini juga dapat menghormati kearifan lokal dengan berusaha
mengurangi pengeluaran mereka. memunculkan kembali penggunaan tas
anyam kerajinan masyarakat. Namun dalam
Sedangkan bagi masyarakat mereka
struktur dan fungsi organisasi belum berjalan
juga di untungkan, karena selain lingkungan
baik, interaksi yang terjalin antara ketiga
tempat tinggal menjadi lebih bersih,
pihak belum berjalan baik. Kemudian
masyarakat juga diuntungkan dengan
networking-approach dalam aspek kemitraan
adanya Bank sampah milik pemerintah ini,
startegis pihak DLH belum mampu
dimana dengan adanya Bank sampah
melaksanakan kerjasama yang baik dengan
masyarakat dapat memperoleh penghasilan
para pelaku usaha.
tambahan dari menabung sampah disana.
Selanjutnya, dari aspek sinergisitas
pihak DLH dapat dikatakan belum cukup baik
Kesimpulan dimana mereka tidak berhasil mempengaruhi
Implementasi kebijakan perilaku orang lain yang juga berkaitan
pengurangan penggunaan kantong plastik dengan pelaksanaan kebijakan. Dari segi
di Kabupaten Siak belum berjalan secara symbiosis mutualisme, dapat dikatakan
optimal hal ini dapat dilihat dari hasil seluruh pihak tidak dirugikan dan mendapat
pengkajian menggunakan indikator manfaat dari adanya kebijakan ini.
Mentality, system, networking (MSN)- Dalam implementasi kebijakan
Approach. Dalam Mentality-Approach, yang pengurangan penggunaan kantong plastik di
dilihat dari aspek sikap bisa dikatakan Kabupaten Siak , faktor yang menghambat
belum cukup baik, pihak DLH kurang tegas implementasi adalah faktor sosialisasi yang
dan kurang konsisten dalam belum menyeluruh, hadirnya pedagang kaki
mengimplementasikan kebijakan ini. lima (PKL) yang tidak tertib, Tidak ada
Namun untuk aspek perilaku, pihak DLH pemberian sanksi bagi pelanggar dan
sudah bertindak berdasarkan nilai, salah kebiasaan masyarakat yang sulit diubah.
satu hal yang dilakukan yaitu mengganti
penggunaan nasi kotak ke prasmanan dan
penggunaan tumbler sebagai pengganti Daftar Pustaka
botol minum plastik sedangkan perilaku As’ari, H. Implementasi Program Raskin
masyarakat dan pelaku usaha belum Dalam Upaya Meningkatkan
bertindak berdasarkan nilai. Selanjutnya Kesejahteraan Masyarakat. Jurnal
untuk tanggung jawab, pemerintah telah Kebijakan Publik, 3(2).
melaksanakan sebagian tanggung jawabnya
Astuti, A. D. (2016). Penerapan Kantong
sesuai yang dirincikan dalam kebijakan
Plastik Berbayar Sebagai Upaya
namun mereka kurang dalam kemampuan
Mereduksi Penggunaan Kantong
mengelola waktu, dan kurangnya kesediaan
Plastik. Ultimart:Jurnal Komunikasi
menyelesaikan tugas dan kemampuan
Visual, XII(1), 32–40.

Novela Lestari dan Hasim As’ari / Publika : JIAP Vol. 8 No. 1 / 2022 57
Azis, T. (2019). Upaya Pemerintah Tahir, A. (2014). Kebijakan Publik dan
Kabupaten Sleman Untuk Transparansi Penyelenggaraan
Mengurangi Penggunaan Kantong Pemerintahan Daerah. Alfabeta.
Plastik Di Pasar Tradisional Tahun
2018 Tahun 2018. Junal Universitas
Muhammadiah, May.
Dunn, W. (2003). Pengantar Analisis Kebijakan
Publik (Edisi Kedua). Gadjah Mada
University Press.
Handoyo, E. (2012). Kebijakan Publik. In
Mustrose (Ed.), Kebijakan Publik
Deliberatif. Widya Karya.
Hardani, Auliya, N. H., Andriani, H.,
Fardani, R. A., Ustiawaty, J., Utami, E.
F., Sukmana, D. J., & Istiqomah, R. R.
(2020). Metode Penelitian Kualitatif &
Kuantitatif (H. Abadi (Ed.); Cetakan I,
Issue March). CV.Pustaka Ilmu.
Kadji,Yulianto.(2015). Formulasi dan
Implementasi Kebijakan Publik.
Gorontalo: Universitas Negeri
Gorontalo Press
Normajatun, & Haliq, A. (2020). Kebijakan
Pemerintah Tentang Pengurangan
Penggunaan Kantong Plastik di Pasar
Tradisional Kota Banjarmasin
Normajatun1 , Abdul Haliq2 FISIP
Universitas Islam Kalimantan Mab
Banjarmasin Email :
normajatun63@gmail.com Abstract.
Jurnal As Siyasah, 5(2), 55–63.
Nugroho, R. (2017). Kebijakan Publik
Implementasi dan Pengendalian
Kebijakan. Edisi Keenam Revisi.
Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.
Peraturan Bupati Siak Nomor 103 Tahun
2019 Tentang Pengurangan
Penggunaan Kantong Plastik. (2019)
Purwaningrum, P. (2016). Upaya
Mengurangi Timbulan Sampah
Plastik di Lingkungan. 8(2), 141–147.
Sugiyono. (2015). Metode Penelitian
Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.

Novela Lestari dan Hasim As’ari / Publika : JIAP Vol. 8 No. 1 / 2022 58

You might also like