Implementasi Metode Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) Di Sekolah Menengah Atas Negeri (Sma) 11 Bandung

You might also like

You are on page 1of 14

Website: http://jurnaledukasikemenag.

org
EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan, 16(1), 2018, 110-123

IMPLEMENTASI METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


(PAI) DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI (SMA) 11 BANDUNG
IMPLEMENTATION OF ISLAMIC RELIGIOUS EDUCATION (PAI) LEARNING
METHODS AT PUBLIC SENIOR HIGH SCHOOL (SMAN) 11 OF BANDUNG
Lisa’diyah Ma’rifataini
Pusat Penelitian dan Pengembangan Kementerian Agama RI.
Jl. M.H. Thamrin No. 6, Jakarta Pusat
email: lisa.litbang@gmail.com

Naskah Diterima: 6 April 2018; Direvisi: 20 April 2018; Disetujui: 29 April 2018

Abstract
The Ministry of Religious Affairs in cooperation with ACDP has facilitated 40 PAI teachers to
attend a training of Islamic Religious Education learning methods in Oxford, English. Among the
learning methods implemented in Oxford are Market Place Activites, Expert Group, and Group
Investigation methods. Such learning methods are not yet familiar to PAI teachers in Indonesia, so
then a question arises as to how the implementation of such PAI methods after the said training.
This research deployed experimental method. The results showed that the Market Place Activities,
Expert Group, and Group Investigation learning methods had been implemented by PAI Teachers
of SMAN 11 of Bandung upon their PAI learning activities; The students responded positively to
those three implemented methods, according to the students, the learning materials taught through
Market Place Activities method make them easily to understand, so did they when taught through
Expert Group and Group Investigation. The result of significant test of those three methods is
0,008, it shows that these three methods, based on the students’ achievement on pre-test and post-
test, improved and there was no difference between these three learning methods. Supporting
factors in the application of these three methods are the teachers’ masteries thereof, the students
accustomed to receive learning materials through application of various learning methods, the
school management encourages each teacher to develop various learning methods, the school’s
infrastructures, and the supporting learning resources and learning media in implementing such
learning methods.
Keywords: Expert group; Group investigation; Market place activities; Method learning

Abstrak
Kementerian Agama bekerjasama dengan ACDP telah memberikan fasilitas 40 guru pendidikan
agama Islam mengikuti pelatihan metode pembelajaran PAI di Oxford Inggris. Diantara metode
pembelajaran yang diimplementasikan di Oxford adalah metode Market Place Activites, Expert
Group, dan Group Investigation. Metode-metode pembelajaran tersebut masih belum familliar
dikalangan guru PAI di Indonesia, sehingga timbul pertanyaan bagaimana implementasi tiga
metode PAI pasca pelatihan. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Hasil penelitian
menunjukkan metode Market Place Activities, Expert Group, dan Group Investigation pada
pembelajaran PAI telah diimplementasikan oleh Guru PAI SMA Negeri 11 Bandung; Respon siswa
terhadap tiga metode mengatakan baik, materi dengan metode Market Place Actifitties pada
umumnya siswa mengatakan sangat mudah, Expet Group dan Group Invergation siswa mengatakan
mudah. Hasil uji signifikansi dari tiga metode tersebut sebesar 0,008, ini menunjukkan ketiga
metode berdasarkan hasil pre tes dan post tes prestasi siswa meningkat dan tidak ada perbedaan
diantara ketiga metode pembelajaran tersebut. Faktor pendukung dalam penerapan ketiga metode
tersebut adalah Guru menguasai metode pembelajaran, siswa terbiasa menerima pembelajaran
melalui penerapan berbagai metode pembelajaran, manajemen sekolah mendorong setiap guru

EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan, p-ISSN: 1693-6418, e-ISSN: 2580-247X
This is a open access article under CC-BY-SA license (http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/)
AL-KAUNIYAH: Journal of Biology, 10(2), 2017

untuk mengembangkan berbagai metode pembelajaran, sarana prasarana, sumber belajar dan media
pembelajaran mendukung dalam mengimplementasikan metode pembelajaran tersebut.
Kata kunci: Expert group; Group investigation; Market place activities; Metode pembelajaran

PENDAHULUAN lain yang sering dipertanyakan adalah masalah


kompetensi mengajar guru. Kompetensi guru,
Pemerintah melalui Kementerian
seperti dinyatakan dalam PMA Nomor 16
Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud)
Tahun 2010 (Pasal 16), guru harus memiliki
mengambil keputusan untuk mengubah
kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial,
kurikulum pendidikan dari Kurikulum Tingkat
profesional, dan kepemimpinan. Kompetensi
Satuan Pendidikan (KTSP) menjadi Kurikulum
yang selama ini hanya dipahami saja, harusnya
2013. Kurikulum ini berlaku mulai tahun 2014.
dipahami secara mendalam dan dilaksanakan
Dalam kurikulum 2013, ada perubahan
dalam proses pembelajaran. Di samping itu,
yang fundamental khususnya dalam
guru harus selalu update informasi, mem-
Pendidikan Agama Islam (PAI) yang di-
perbarui pengetahuan dan kompetensi yang
terapkan yaitu Pertama, nama mata pelajaran
dimiliki agar tidak ketinggalan. Sebab
PAI menjadi pendidikan agama dan budi
bagaimanapun, ilmu pengetahuan juga bisa
pekerti. Kedua, isi mata pelajaran pendidikan
mengalami expired, kadaluwarsa, termasuk
agama hanya mengajarkan agama saja tetapi
juga metodologi mengajarnya. Dengan
juga mengajarkan aspek afektif yang
semakin meningkatnya kualifikasi akademik
mencakup nilai-nilai karakter, disiplin,
dan kompetensi GPAI, ke depan pembelajaran
menghargai, toleransi, demokrasi, dan juga
PAI bisa menjadi lebih efektif, menyenangkan,
pengembangan kognitif. Ketiga, konsekueansi
dan siap bersaing dengan mata pelajaran umum
dari pengembangan isi tersebut adalah jumlah
yang lain.
jam mengajar akan dilipatgandakan dari 2 jam
Berbagai upaya telah dilakukan
menjadi 4 jam mata pelajaran perminggu.
pemerintah untuk meningkatkan kompetensi
Keempat, standar kompetensi lulusan juga
guru Pendidikan Agama Islam (PAI). Dalam
diperluas tidak hanya mencakup domain
implementasikurikulum 2013, misalnya,salah
spiritual tetapi juga sosial, ilmu pengetahuan
satunya adalah memberikan pelatihan bagi
dan keahlian, maka dibutuhkan guru-guru yang
guru PAI. Pada tahun 2015 ini, Kementerian
berkompeten.
Agama, baik Pusat maupun Daerah, memberi-
Dengan perubahan kurikulum tersebut,
berbagai masalah muncul terkait dengan kan Bimtek Kurikulum 2013 PAI bagi Guru
PAI yang belum mengikutinya. Sedangkan
implementasi kurikulum pada guru PAI.
bagi yang sudah mengikuti Bimtek Kurikulum
Dalam kurikulum 2013, guru dituntut untuk
2013 PAI akan diberikan pendampingan.
secara profesional merancang pembelajaran
Upaya lain yang sudah dilakukan
efektif dan bermakna, mengorganisasikan
pemerintah adalah memberikan pelatihan bagi
pembelajaran, memilih pendekatan pem-
guru yang berprestasi. Dalam hal ini
belajaran yang tepat, menentukan prosedur
Kementerian Agama (Direktorat Pendidikan
pembelajaran dan pembentukan kompetensi
Agama Islam) bekerjasama dengan ACDP1
secara efektif, serta menetapkan kriteria
telah memberikan fasilitas kepada 40 guru
keberhasilan. Sementara itu masih guru PAI
pendidikan agama Islam mengikuti pelatihan
yang belum memahami tentang kurikulum
metodologi pembelajaran PAI di Oxford
2013 dan pemerintah pun belum banyak
Inggris. Diantara metode pembelajaran yang
memberikan pelatihan terkait kurikulum 2013,
diajarkan adalah Metode Market Place
sehingga banyak guru yang masih bingung
Activity, Expert Group, dan metode Group
bagaimana mengimplentasikan kurikulum
Investigation.
2013, bagaimana pengembangan kurikulum
tersebut, metode pembelajaran, metode 1
ACDP singkatan dari Aanalytical and Capacity
penilaian, dan sebagainya. Development Partnership, yaitu lembaga yang
Selain masalah kompetensi guru PAI memberikan fasilitas untuk mempromosikan dialog
dalam implementasi kurikulum 2013, masalah kebijakan dan reformasi kelembagaan dalam sector
pendidikan di Indonesia.

111 | Copyright © 2018. AL-KAUNIYAH: Journal of Biology, P-ISSN: 1978-3736, E-ISSN: 2502-6720
LISA’DIYAH MA’RIFATAINI

Program pelatihan tersebut, selain untuk keputusan peradilan dan kebijakan yang dibuat
meningkatkan kompetensi mengajar guru-guru oleh lembaga-lembaga pemerintah dalam
tersebut, diharapkan mereka dapat menjadi kehidupan kenegaraan.4
trainer (TOT)2 nasioanal dalam metodologi Nurdin dan Usman mengemukakan
pembelajaran berbasis project dan Problim implementasi adalah bermuara pada aktivitas,
Solving pada PAI di Sekolah. Salah satu tujuan aksi, tindakan, atau adanya mekanisme suatu
dari TOT tersebut diantaranya adalah untuk sistem. Implementasi bukan sekedar aktivitas,
memperbaiki kompetensi guru PAI dalam tetapi suatu kegiatan yang terencana dan untuk
metodologi pembelajaran pendidikan agama mencapaitujuan kegiatan.5 Pengertian
dan Budi Pekerti, (metode pembelajaran implementasi yang dikemukakan, dapat
menggunakan pendekatan berbasis Project dan dikatakan bahwa implementasi adalah bukan
Problim Solving yang berkaitan dengan sekedar aktivitas, tetapi suatu kegiatan yang
pendekatan metode pembelajaran aktif terencana dan dilakukan secara sungguh-
kurikulum 2013).3 sungguh berdasarkan acuan norma tertentu
Metode pembelajaran yang diajarkan di untuk mencapai tujuan kegiatan. Oleh karena
Oxford tersebut masih belum familliar di- itu implementasi tidak berdiri sendiri tetapi
kalangan para guru PAI di Indonesia, sehingga dipengaruhi oleh objek berikutnya.
berbagai pertanyaan muncul, bagaimana Pendekatan kedua, Nurdin dan Usman
implementasi metode Market Place Activity, menekankan pada fase penyempurnaan. Kata
Expert Group, dan Group Investigation pada proses dalam pendekatan ini lebih menekankan
pembelajaran PAI, bagaimana respon siswa pada interaksi antara pengembang dan guru
terhadap metode pembelajaran tersebut, apakah (praktisi pendidikan). Pengembang melakukan
ketiga metode tersebut dapat meningkatkan pemeriksaan pada program baru yang
prestasi siswa, dan apa pendukung dan kendala direncanakan, sumber-sumber baru, dan
yang dihadapi guru PAI dalam meng- memasukan isi/materi baru ke program yang
implementasikan metode tersebut. sudah ada berdasarkan hasil uji coba di
Manfaat hasil penelitian ini adalah lapangan dan pengalaman-pengalaman guru.
sebagai bahan masukan Direktorat PAIS Interaksi antara pengembang dan guru terjadi
Dirjen PENDIS dalam pengambilan kebijakan dalam rangka penyempurnaan program,
terkait peningkatan kompetensi Guru pengembang mengadakan lokakarya atau
Pendidikan Agama Islam (GPAI) dalam diskusi-diskusi dengan guru-guru untuk
mengajar, juga diharapkan sebagai bahan memperoleh masukan. Implementasi dianggap
masukan dalam meningkatkan mutu selesai manakala proses penyempurnaan
pendidikan dalam suatu pembelajaran oleh program baru dipandang sudah
guru-guru dalam bidang ilmu khususnya lengkap.Sedangkan pendekatan ketiga, Nurdin
pendidikan Agama Islam dengan dan Usman memandang implementasi sebagai
menggunakan metode Market Place Activities, bagian dari program kurikulum. Proses
Expert Group, dan Group Investigation. implementasi dilakukan dengan mengikuti
Implementasi merupakan penyediaan perkembangan dan megadopsi program-
sarana untuk melaksanakan sesuatu yang program yang sudah direncanakan dan sudah
menimbulkan dampak atau akibat terhadap diorganisasikan dalam bentuk kurikulum
sesuatu. Sesuatu tersebut dilakukan untuk desain (dokumentasi).6
menimbulkan dampak atau akibat itu dapat Guntur Setiawan dalam bukunya yang
berupa undang-undang, Peraturan Pemerintah, berjudul Implementasi Dalam Birokrasi
Pembangunan mengemukakan implementasi
2
TOT singkatan dari Training Of Trainer, yaitu adalah perluasan aktivitas yang saling
pelatihan ketrampilan melatih dilakukan dalam rangka
memberikan kemampuan penguasaan materi kepada
4
para trainer. (http://rimaru.web.id/pengertian - implementasi -
3
ACDP, Terms Of Reference ToT for menurut - beberapa-ahli/). Diakses 29 Agustus 2016.
5
NATIONAL Trainers on Teaching Methodology of Usman, Nurdin,. 2002. Konteks Implementasi
Islamic Religius Education. Implementing patner Berbasis Kurikulum. Jakarta:PT. Raja Grafindo Persada.
Directorate of Islamic Education, Directorate General of Hal. 70
6
Islamic Education, Ministry of Religious Affairs Ibid.

EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan, p-ISSN: 1693-6418, e-ISSN: 2580-247X | 112
IMPLEMENTASI METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DI SEKOLAH MENENGAH
ATAS NEGERI (SMA) 11 BANDUNG
menyesuaikan proses interaksi antara tujuan lainnya agar terjadi proses pembelajaran pada
dan tindakan untuk mencapainya serta diri pembelajar.9
memerlukan jaringan pelaksana, birokrasi yang Dengan kata lain metode pembelajaran
efektif.7 Pengertian implementasi yang adalah teknik penyajian yang dikuasai oleh
dikemukakan di atas, dapat dikatakan bahwa seorang guru untuk menyajikan materi
implementasi yaitu merupakan proses untuk pelajaran kepada murid di dalam kelas baik
melaksanakan ide, proses atau seperangkat secara individual atau secara kelompok agar
aktivitas baru dengan harapan orang lain dapat materi pelajaran dapat diserap, dipahami dan
menerima dan melakukan penyesuaian dalam dimanfaatkan oleh murid dengan baik. Dalam
tubuh birokrasi demi terciptanya suatu tujuan kenyataannya, cara atau metode pembelajaran
yang bisa tercapai dengan jaringan pelaksana yang digunakan untuk menyampaikan
yang bisa dipercaya. informasi berbeda dengan cara yang ditempuh
Implementasi merupakan tindakan- untuk memantapkan siswa dalam menguasai
tindakan untuk mencapai tujuan yang telah pengetahuan, ketrampilan dan sikap.10 Khusus
digariskan dalam keputusan kebijakan. metode pembelajaran di kelas, efektifitas
Tindakan tersebut dilakukan baik oleh metode dipengaruhi oleh faktor tujuan, faktor
individu, pejabat pemerintah ataupun swasta. siswa, faktor situasi dan faktor guru itu sendiri.
Dunn mengistilahkannya implementasi secara Dengan demikian metode dalam rangkaian
lebih khusus, menyebutnya dengan istilah sistem pembelajaran memegang peran yang
implementasi kebijakan dalam bukunya yang sangat penting, karena keberhasilan
berjudul Analisis Kebijakan Publik. pembelajaran sangat tergantung pada cara guru
Menurutnya implementasi kebijakan (Policy dalam menggunakan metode pembelajaran.
Implementation) adalah pelaksanaan
pengendalian aksi-aksi kebijakan didalam Ciri-Ciri Metode Pembelajaran yang Baik
kurun waktu tertentu.8 Banyak metode yang bisa dipilih oleh
Dari berbagai uraian diatas, definisi seorang guru dalam kegiatan belajar mengajar.
implementasi dalam penelitian ini adalah Oleh karena itu setiap guru yang akan
kemampuan menggunakan materi yang telah mengajar diharapkan untuk memilih metode
dipelajari kedalam situasi kongkret atau nyata yang baik. Karena baik dan tidaknya suatu
mencakup aktivitas pengajaran dalam bentuk metode yang akan digunakan dalam proses
interaktif antara guru dan siswa dibawah belajar mengajar terletak pada ketepatan
naungan sekolah. memilih suatu metode sesuai dengan tuntutan
proses belajar mengajar.
Metode Pembelajaran Penggunaan suatu metode pembelajaran
Metode adalah cara yang digunakan yang baik harus memperhatikan beberapa hal
untuk mengimplementasikan rencana yang berikut:11
sudah disusun dalam kegiatan nyata agar a. Metode yang digunakan dapat
tujuan yang telah disusun tercapai secara membangkitkan motif, minat atau gairah
optimal.Ini berarti metode digunakan untuk belajar murid.
merealisasikan proses belajar mengajar yang b. Metode yang digunakan dapat menjamin
telah ditetapkan.Menurut Abdurrahman perkembangan kegiatankepribadian murid.
Ginting, metode pembelajaran dapat diartikan
cara atau pola yang khas dalam memanfaatkan
berbagai prinsip dasar pendidikan serta
berbagai teknik dan sumber daya terkait 9
Abdurrahman Ginting, Esensi Praktis Belajar
dan Pembelajaran (Bandung: Humaniora, 2008), 42.3
10
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran
Berorientasi Standar Proses Pendidikan (Jakarta:
7
Guntur Setiawan., 2004. Implementasi Dalam Kencana Prenada Media Group, 2008),147.2
11
Birokrasi Pembangungan. Jakarta: Cipta Dunia. Hal.39 Ahmadi, Abu. Prastya, Joko T. 2000. Strategi
8
Dikutip dari artikel ejournal Emma Ratna Sari, Belajar Mengajar. Bandung: CV Pustaka Setia, diakses
tentang Implementasi kebijakan pelayanan pubik http://www.kompasiana.com/faizatunnimah/metode-
melalui ejournal.an.fisip- guru-dalam-mengajar-dapat-meningkatkan-motivasi-
unmul.ac.id/.../artikel_ejournal%20emma%20 belajar-siswa.

113 | EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan, p-ISSN: 1693-6418, e-ISSN: 2580-247X
LISA’DIYAH MA’RIFATAINI

c. Metode yang digunakan dapat memberikan dilakukan melalui system kerja kelompok yang
kesempatan kepada murid untuk heterogen, dengan memanfaatkan hal-hal yang
mewujudkan hasil karya. positif antar anggota kelompok untuk
d. Metode yang digunakan dapat merangsang menumbuhkan kerja sama, saling membantu,
keinginan siswa untuk belajar lebih lanjut, dan saling mendorong untuk menyelesaikan
melakukan eksplorasi dan inovasi. persoalan tertentu. Kemampuan bekerjasama
e. Metode yang digunakan dapat mendidik dengan kelompok merupakan kemampuan
murid dalam teknik belajar sendiri dan cara yang penting bagi peserta didik untuk dilatih
memperoleh ilmu pengetahuan melalui dalam memecahkan berbagai persoalan yang
usaha pribadi. mereka hadapi. Metode ini juga melibatkan
f. Metode yang digunakan dapat meniadakan partisipasi aktif peserta didik dalam proses
penyajian yang bersifat verbalitas dan pembelajaran, perlunya pengembangan peserta
menggantinya dengan pengalaman atau didik belajar mandiri, dan perlunya peserta
situasi yang nyata dan bertujuan. didik memiliki kemampuan untuk
g. Metode yang digunakan dapat menanamkan mengembangkan pengetahuannya sendiri.
dan mengembangkan nilai-nilai serta sikap- Metode expert group ini dikembangkan
sikap utama yang diharapkan dalam berdasarkan pandangan filosofis sebagai
kebiasaan cara bekerja yang baik dalam berikut: a) Mengembangkan pengalaman
kehidupan sehari-hari. belajar yang memberikan kesempatan luas bagi
peserta didik untuk menguasai kompetensi
Metode Market Place Activities yang diperlukan. b) Memberi kesempatan
Market Place Activities adalah metode kepada peserta didik untuk mengembangkan
pembelajaran berupa kegiatan pasar, dimana potensi dirinya menjadi kemampuan berfikir
siswa dapat melakukan aktivitas jual beli rasional. c) Mengembangkan kemampuan
informasi. Terdapat kelompok siswa pemilik intelektual peserta didik. d) Meningkatkan
informasi untuk dijual kepada kelompok lain kemampuan berkomunikasi, sikap sosial,
dan kelompok siswa yang membeli informasi. kepedulian, dan berpartisipasi untuk
Informasi yang diperjualbelikan adalah materi membangun kehidupan masyarakat.
yang dipelajari pada hari itu. Tanggung jawab Sedangkan landasan pedagogisnya
untuk mencari informasi secara individual dan adalah sebagai wahana kemandirian peserta
mempu mempromosikan hasil kajiannya. didik sesuai dengan perkembangan
Melalui metode ini siswa diberi tanggung psikologisnya dan mendapatkan perlakuan
jawab untuk membuat perencanaan dan sesuai dengan perkembangannya.
pengembangan pembelajaran mereka tentang Kegunaan metode ini adalah melatih
suatu pokok bahasan. Metode ini sangat baik tanggungjawab dalam kelompok,
untuk mengembangkan rasa kemandirian dan mengembangkan sikap disiplin, focus dalam
kepercayaan diri, membangun kerjasama, pembelajaran, melatih keberanian, melatih
keterampilan kelompok, dan umpan balik. dalam berfikir kritis dan logis, melibatkan
Kegunaan metode ini adalah siswa seluruh peserta didik, membangun kreativitas,
merasa bertanggung jawab untuk mencari kerjasama dalam kelompok, saling
informasi secara individual, belajar memberikan motivasi, pembagian tugas sesuai
memberanikan diri untuk mempromosikan kemampuan, melatih kemandirian, dan
hasil kajiannya, belajar mendengarkan orang menghargai pendapat.13
lain yang sedang berbicara.12
Metode Group Investigation
Metode Expert Group Metode Group Investigation adalah salah
Metode Expert Group adalah metode satu bentuk metode pembelajaran kooperatif
pembelajaran melalui pembentukan kelompok
13
peserta didik yang berperan sebagai ahli dalam Direktorat Pendidikan Agama Islam, Direktorat
materi yang akan dibahas. Metode ini Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI,
2015, Modul Metode Pembelajaran, Bimbingan Teknis
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi
12
Ibid, hal 145 Pekerti berbasis ISRA, hal.73

EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan, p-ISSN: 1693-6418, e-ISSN: 2580-247X | 114
IMPLEMENTASI METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DI SEKOLAH MENENGAH
ATAS NEGERI (SMA) 11 BANDUNG
yang menekankan pada partisipasi dan yang diajarkan waktu pelatihan di Oxford
aktivitas peserta didik untuk mencari sendiri Ingeris. Teknik analisis penelitian ini
materi (informasi) pelajaran yang akan menggunakan statistik deskriptif presentasi dan
dipelajari melalui bahan-bahan yang tersedia, inferensial untuk mencari signifikansi
misalnya dari buku pelajaran atau peserta didik perbedaan peningkatan prestasi siswa pada 3
dapat mencari melalui internet. Metode ini metode pembelajaran PAI. Lokasi penelitian
dipakai untuk materi yang memerlukan ini adalah sekolah yang dijadikan percontohan
pemecahan masalah. Memecahkan untuk metode pembelajaran Market Place
permasalahan secara berkelompok dapat Activity, Expert Group, dan Group
meningkatkan keterlibatan paserta didik. Investigation hasil dari pelatihan di Oxford,
Dalam investigasi kelompok, siswa oleh sebab itu penelitian dilakukan di SMA
membentuk kelompok seminat yang meren- Negeri 11 Bandung Jawa Barat. Responden
canakan dan melaksanakan suatu investigasi dalam penilitian ini adalah Kepala Sekolah,
serta mengintegrasikan hasilnya untuk di- Waka Kurikulum, Pengawas PAI, Guru PAI,
laporkan di kelas. Tugas guru adalah membuat dan siswa yang sudah mendapatkan metode
siswa menyadari bahwa banyak informasi yang pembelajaran PAI dari Oxford dan diajar oleh
berguana dari hasil investigasi tersebut. guru yang telah mendapatkan pelatihan.
Kegunaan metode ini adalah: 1) mem-
bantu peserta didik untuk melakukan investi- HASIL DAN PEMBAHASAN
gasi terhadap suatu topik secara sistematis dan
Implementasi Metode Pembelajaran
analitik. Hal ini mempunyai implementasi
yang positif terhadap pengembangan keteram- Kegiatan pembelajaran dunia pendidikan
pilan penemuan dan membantu mencapai tu- yang tertuang dalam Rencana Pelaksanaan
juan. 2) pemahaman secara mendalam terhadap Pembelajaran sesuai Permendiknas No. 41
suatu topik yang dilakukan melalui investigasi. Tahun 2007 tentang Standar Proses
3) melatih peserta didik untuk bekerja secara Pembelajaran, terdiri dari tiga kegiatan yaitu
kooperatif dalam memecahkan suatu masalah. kegiatan Pendahuluan, kegiatan Inti yang
Dengan adanya kegiatan tersebut, peserta didik mencakup Eksplorasi, Elaborasi, dan
15
dibekalai keterampilan hidup (life skill) yang Konfirmasi, dan kegiatan Penutup.
berharga dalam kehidupan bermasyarakat. Jadi Kegiatan pendahuluan merupakan
guru menerapkan metode pembelajaran kegiatan awal dalam suatu pertemuan
penyidikan kelompok dapat mencapai tiga hal, pembelajaran yang ditujukan untuk
yaitu dapat belajar dengan penemuan, belajar membangkitkan motivasi dan memfokuskan
isi, dan belajar untuk bekerja secara kooperatif. perhatian peserta didik untuk berpartisipasi
4) menumbuhkembangkan keberanian peserta aktif dalam proses pembelajaran.
didik dalam bertanya dan berpendapat. 5) Kegiatan inti merupakan proses
peserta didik akan lebih berani bertanya pembelajaran untuk mencapai kompetensi
apabila pertanyaan telah dipahami terlebih dasar. Kegiatan pembelajaran dilakukan secara
dahulu.14 interaktif, inspiratif, menyenangkan,
menantang, memotivasi peserta didik untuk
METODE PENELITIAN berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang
Penelitian ini menggunakan pendekatan yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan
kuantitative dengan jenis penelitian kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan
eksperimen karena tujuan dari penelitian perkembangan fisik serta psikologis peserta
eksperimen menurut Desi Sutedi adalah untuk didik. Kegiatan ini dilakukan secara sistematis
menguji efektifitas dan efisiensi dari suatu dan sistemik melalui proses eksplorasi,
pendekatan pembelajaran. Penelitian ini elaborasi, dan konfirmasi.
dibatasi pada metode pembelajaran Market Kegiatan penutup merupakan kegiatan
Place Activity, Expert Group, dan Group yang dilakukan untuk mengakhiri aktivitas
Investigation, karena metode ini adalah metode
15
Lampiran Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007
Tanggal 23 November 2007 tentang Standar Poses untuk
14
Ibid, hal 197 Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah

115 | EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan, p-ISSN: 1693-6418, e-ISSN: 2580-247X
LISA’DIYAH MA’RIFATAINI

pembelajaran yang dapat dilakukan dalam penjual dan pembeli, para penjual menyiapkan
bentuk rangkuman atau kesimpulan, penilaian diri untuk menjual barangnya (informasi
dan refleksi, umpan balik, dan tindaklanjut. materi ajar) dengan cara menjawab pertanyaan
Implementasi metode pembelajaran dari pembeli kelompom lain, para pembeli
Maket Place Activities, Expert Group, dan melakukan pembelian dengan cara bertanya
Group Investigation, telah di implementasikan kepada kelompok lain, bila telah selesai
di SMA Negeri 11 Bandung. bertanya, pembeli harus memberikan penilaian
kepuasan jawaban tersebut. Waktu transaksi
Implementasi pembelajaran Market Place masing-masing kelompok adalah antara 5 s,d 8
Activities menit per putaran dan bisa dilakukan dalam
Pada pembelajaran Market Place beberapa kali putaran tergantung waktu yang
Activities, sebelum proses belajar mengajar di tersedia. Cara pelaporannya: setiap kelompok
mulai dilakukan persiapan, dimana pertama melaporkan seberapa banyak barang yang bisa
kali melakukan kegiatan membaca al-Quran, dibeli dan berapa yang terjual, dengan
berdo’a dipimpin oleh salah satu peserta didik, mencantumkan jumlah pertanyaan dan
guru memberikan motivasi kepada peserta jawaban yang terkumpul serta bagaimana
didik sehingga mereka siap menerima tingkat kepuasannya.
pembelajaran dan menjelaskan kegiatan Penilaian diberikan dengan menghitung
pembelajaran yang akan dilakukan. jumlah pertanyaan yang diberikan + jumlah
Sebelumnya menyiapkan alat dan bahan yang jawaban + tingkat kepuasan. Refleksi
diperlukan dalam metode ini seperti kertas dilakukan untuk mempertajam materi serta
plano, spidol kecil berwarna, kertas post-it, membahas hal-hal yang menjadi focus
lakban kertas, gunting, cutter. perhatian dalam pembelajaran.16
Media bantuan Market Place Activities Pada kegiatan penutup, guru memberikan
yang diperlukan adalah Laptop, Projector, penguatan pada materi-materi yang tidak
Power Point materi ajar, Video pengantar, mendapat pembahasan dan materi-materi yang
Copy Materi Ajar dan Alat jual beli (kertas dianggap menyimpang pembahasannya.
post-it) juga dipersiapkan sebelum Menyampaikan kesimpulan dari pembelajaran
pembelajaran. Juga media bantuan lain yang yang telah disampaikan, kegiatan ini bisa
perlu dipersiapkan Lembar Kerja yang akan dilakukan oleh siswa atau gabungan antara
dipakai pada saat pelaksanaan metode seperti siswa dan guru, dan menyampaikan kilasan
lembar kerja penjual, lembar kerja pembeli materi yang akan disampaikan pada pertemuan
serta lembar kerja pre-test dan post-test. berikutnya. Terakhir untuk mendapatkan nilai
Dalam proses pembelajaran, kelas di melakukan post-test.
dibentuk menjadi grup grup kecil berjumlah
tidak lebih dari 5 orang, semua peserta didik Implementasi pembelajaran Expert Group
dalam satu grup harus berhadapan, Dalam persiapan, pembelajaran Expert
pembentukan grup bersifat heterogen, Group dilakukan melalui kegiatan-kegiatan
kemudian guru melakukan pre-test. seperti pada pembelajaran Market Place
Pada kegiatan inti, setiap kelompok Activities yaitu membaca al-Quran, berdo’a
mendapat ringkasan sub materi, sub materi ini dipimpin oleh salah satu peserta didik. Guru
berbeda antara satu kelompok dengan memberikan motivasi kepada peserta didik
kelompok lainnya, Barang yang dijual adalah sehingga mereka siap menerima pembelajaran
informasi mengenai sub materi aja. dan menjelaskan kegiatan pembelajaran yang
Persiapannya adalah dengan cara memahami akan dilakukan. Sedangkan persiapan lain
materi tersebut semaksimal mungkin, yaitu penyiapan alat dan bahan yang
kemudian barang yang dijual adalah sub diperlukan dalam metode ini diantaranya;
materi dari kelompok masing-masing, semua kertas plano, spidol kecil berwarna, kertas
kelompok melakukan transaksi karena post-it, lakban kertas, gunting, cutter, juga
pasarnya terbuka.
16
Proses transaksi dalam jual beli materi Observasi pembelajaran di kelas pada hari
yaitu dalam satu kelompok terbagi menjadi Rabu, 26 Oktober 2016 pengajar Guru PAI Atik
Tapipim SMA Negeri 11 Bandung.

EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan, p-ISSN: 1693-6418, e-ISSN: 2580-247X | 116
IMPLEMENTASI METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DI SEKOLAH MENENGAH
ATAS NEGERI (SMA) 11 BANDUNG
media bantuan yang meliputi Laptop, memperlihatkan keunggulan siapapun yang
Projector, PPt materi ajar, video pengantar, menguasai materi bersangkutan, kemudian
copy materi ajar. melakukan pre test. Pre-Test diberikan dalam
Dalam kegiatan pendahuluan, guru bentuk PPt yang ditayangkan melalui
memberi motivasi siswa dalam bentuk projector, peserta didik mengisi pertanyaan-
penayangan video atau gambar yang pertanyaan dalam Lembar Jawaban yang sudah
memperlihatkan keunggulan siapapun yang disiapkan. Siswa dibagi menjadi kelompok
menguasai materi bersangkutan. Pre-Test kecil yang terdiri dari maksimal 4 orang. Yang
diberikan dalam bentuk PPt yang ditayangkan dipersiapkan oleh siswa adalah menyiapkan
melalui projector, peserta didik mengisi lembar kerja meliputi, LK Investigasi, LK
pertanyaan-pertanyaan dalam lembar jawaban Analisa Hasil Investigasi dan LJ Pre-Test dan
yang sudah disiapkan. Dalam pembagian Post-Test
kelompok, siswa cukup dibagi ke dalam 2 Dalam proses pembelajaran, kelompok
kelompok besar, kelompok ahli dan kelompok siswa diberi topic pembahasan tertentu,
non ahli, kelompok ahli terdiri dari dua siswa kemudian siswa menelusuri bahan bacaan
per sub materi yang secara sengaja dipilih (investigasi literature), melakukan investigasi
karena kelebihan pemahaman dalam materi. lapangan, mempresentasikan hasil investigasi
Selanjutnya dalam kegiatan inti, dalam (pertemuan selanjutnya) dan menyimpulkan
proses pembelajaran, kelompok ahli bersama.Menyimpulkan bersama (pertemuan
dikumpulkan untuk diberi materi dasar dan selanjutnya)
pengarahan. Kelopok ahli tampil ke depan Pada kegiatan penutup, guru memberikan
masing-masing menjelaskan bagiannya penguatan pada materi-materi yang tidak
(misalnya terdiri dari kelompok ahli fikih mendapat pembahasan dan materi-materi yang
perekonomian, kelompok praktisi bank Islam, dianggap menyimpang pembahasannya
kelompok ahli asuransi Islam dan lain lain). menyampaikan kesimpulan dari pembelajaran
Siswa non ahli menyampaikan pertanyaan, yang telah disampaikan, kegiatan ini bisa
harus jelas ditujukan pada kelompok ahli yang dilakukan oleh siswa atau gabungan antara
mana. Kemudian kelompok ahli menjawab siswa dan guru, menyampaikan kilasan materi
sesuai pertanyaannya, begitu seterusnya yang akan disampaikan pada pertemuan
berulang-ulang.17 berikutnya. Dan melakukan Post-Test18
Pada kegiatan penutup, guru memberikan Metode pembelajaran Market place
penguatan pada materi-materi yang tidak activities adalah metode pembelajaran yang
mendapat pembahasan dan materi-materi yang cocok disampaikan di awal pertemuan, untuk
dianggap menyimpang pembahasannya. memperkenalkan konsep, memahami prosedur,
MGuru menyampaikan kesimpulan dari mengenalkan istilah-istilah yang berkaitan
pembelajaran yang telah dilakukan, kegiatan dengan materi pembelajaran, sedangkan
ini bisa dilakukan oleh siswa atau gabungan metode pembelajaran Expert Group dan Group
antara siswa dan guru, guru juga Investigation sangat baik disampaikan pada
menyampaikan kilasan materi yang akan pertemuan kedua atau ketiga dimana pada
disampaikan pada pertemuan berikutnya dan pertemuan tersebut diperlukan penguatan-
melalukan post-test. penguatan terhadap materi pembelajaran.

Implementasi Pembelajaran Group Respon siswa terhadap metode


Investigation pembelajaran Market Place Activities,
Dalam melakukan pembelajaran PAI Expert Group dan Group Investigation
dengan metode Group Investigation, SMA Berdasarkan hasil observasi diketahui
Negeri 11 Bandung pertama melakukan bahwa respon siswa SMA Negeri 11 Bandung
memberikan motivasi dalam bentuk sangat positif terhadap implementasi metode
menayangkan video atau gambar yang pembelajaran Market Place Activities, Respon
17 18
Observasi pembelajaran di kelas pada hari Jum Observasi pembelajaran di kelas pada hari
at, 28 Oktober 2016 pengajar GuruPAI Atik Tapipim selasa, 29 November 2016 pengajar GuruPAI Atik
SMA Negeri 11 Bandung. Tapipim SMA Negeri 11 Bandung.

117 | EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan, p-ISSN: 1693-6418, e-ISSN: 2580-247X
LISA’DIYAH MA’RIFATAINI

terhadap metode ini seluruh siswa (33 0rang Islam mengajarkan PAI dengan metode
atau 100%) mengatakan bahwa guru pembelajaran Expert Group, dan mengatakan
Pendidikan Agama Islam yang telah bahwa ada perbedaan pembelajaran PAI di
mendapatkan pelatihan dari Oxford dan telah kelas sebelum dan sesudah guru pulang dari
mengajarkan PAI dengan metode pembelajaran pelatihan di Oxford University Inggris. Siswa
Market Place Activities; mengatakan bahwa pembelajaran PAI di
Seluruh siswa (33 0rang atau 100%) juga sekolah lebih menyenangkan dengan
mengatakan bahwa ada perbedaan menggunakan metode pembelajaran Expert
pembelajaran PAI di kelas sebelum dan Group.Dan mengatakan bahwa metode
sesudah guru pulang dari pelatihan di Oxford pembelajaran Expert Group dapat
University Inggris, siswa mengatakan bahwa membangkitkan semangat belajar, dapat
pembelajaran PAI di sekolah lebih menambah gairah belajar; memberikan
menyenangkan dengan menggunakan metode kesempatan untuk mewujudkan hasil karya,
pembelajaran Market Place Activities. dapat merangsang keinginan untuk belajar
Siswa juga mengatakan bahwa metode lebih lanjut. Dapat melakukan eksplorasi dan
pembelajaran Market Place Activities dapat inovasi: dapat menanamkan dan mengembang-
membangkitkan semangat belajar, dapat kan nilai-nilai yang diharapkan dan
menambah gairah belajar, dapat mengembang- mengatakan bahwa metode pembelajaran
kan kegiatan kepribadian, memberikan ke- Expert Group dapat menanamkan sikap-sikap
sempatan untuk mewujudkan hasikarya, dapat utama yang diharapkan.
merangsang keinginan untuk belajar lebih Kebanyakan siswa 94% mengatakan
lanjut, dapat melakukan eksplorasi dan inovasi, bahwa penggunaan metode pembelajaran
dapat menanamkan dan mengembangkan nilai- Expert Group terasa lebih mudah memahami
nilai yang diharapkan, dan siswa mengatakan materi, hanya 1 orang atau 3% mengatakan
bahwa metode pembelajaran Market Place sulit. 97% siswa mengatakan bahwa melalui
Activities dapat menanamkan sikap-sikap metode pembelajaran Expert Group men-
utama yang diharapkan. jadikannya lebih mampu menyampaikan pen-
Kebanyakan siswa 94% mengatakan dapat di dalam kelas dan dapat menumbuhkan
bahwa penggunaan metode pembelajaran kebiasaan cara bekerja yang baik dalam ke-
Market Place Activities terasa lebih mudah hidupan sehari-hari.
memahami materi, dan hanya 3% yang Selanjutnya berdasarkan hasil observasi
mengatakan sulit. 97% mengatakan bahwa juga diketahui bahwa respon siswa SMA
metode pembelajaran Market Place Activities Negeri 11 Bandung sangat positif terhadap
menjadikannya lebih mampu menyampaikan implementasi metode pembelajaran Group
pendapat di dalam kelas. Siswa 85% Investigation seperti terlihat dalam uraian
mengatakan bahwa metode pembelajaran sebagai berikut:
Market Place Activities dapat menumbuhkan Seluruh siswa (33 0rang atau 100%)
kebiasaan cara bekerja yang baik dalam mengatakan bahwa guru Pendidikan Agama
kehidupan sehari-hari. 61% siswa mengatakan Islam mengajarkan PAI dengan metode
bahwa metode pembelajaran Market Place pembelajaran Group Investigation. Siswa
Activities dapat meniadakan penyajian yang mengatakan bahwa ada perbedaan pem-
bersifat verbalitas. Dan 82% siswa mengatakan belajaran PAI di kelas sebelum dan sesudah
bahwa metode pembelajaran Market Place guru pulang dari pelatihan di Oxford
Activities dapat mengganti pengalaman atau University; dan mengatakan bahwa pem-
situasi yang nyata dan bertujuan. belajaran PAI di sekolah lebih menyenangkan
Selanjutnya berdasarkan hasil observasi dengan menggunakan metode pembelajaran
diketahui bahwa respon siswa SMA Negeri 11 Group Investigation, karenamembangkitkan
Bandung sangat positif terhadap implementasi semangat belajar, dapat menambah gairah
metode pembelajaran Expert Group seperti belajar, dapat mengembangkan kegiatan
terlihat dalam uraian sebagai berikut kepribadian, memberikan kesempatan untuk
Seluruh siswa (33 orang atau 100%) mewujudkan hasil karya, dapat melakukan
mengatakan bahwa guru Pendidikan Agama

EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan, p-ISSN: 1693-6418, e-ISSN: 2580-247X | 118
IMPLEMENTASI METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DI SEKOLAH MENENGAH
ATAS NEGERI (SMA) 11 BANDUNG
eksplorasi dan inovasi, dan mengembangkan disampaikan kepada siswa dan jawaban siswa
nilai-nilai yang diharapkan atas pertanyaan dalam test tersebut tidak lagi
Sedangkan siswa 94% mengatakan lagi menggunakan kertas tetapi sudah
bahwa penggunaan metode pembelajaran berbentuk quiz digital dan bisa dilihat dan
Group Investigation terasa lebih mudah untuk dijawab melalui laptop atau handphone.
memahami materi, hanya 3% mengatakan Hasil dari kedua test dengan metode
sulit. Selanjutnya 97% siswa mengatakan ekspert group yang dilakukan di kelas XII IPS
bahwa metode pembelajaran Group 1 sebanyak 34 siswa, pada waktu pre test
Investigation menjadikannya lebih mampu sebelum siswa menggunakan metode ekspert
menyampaikan pendapat di dalam kelas 85% group rata-rata nilai siswa 48,88 dan setelah
siswa mengatakan metode pembelajaran Group pembelajaran menggunakan metode ekspert
Investigation dapat menumbuhkan kebiasaan group rata-rata nilai siswa 96,41.
cara bekerja yang baik dalam kehidupan Selanjutnya untuk mengetahui tingkat
sehari-hari.61% siswa mengatakan bahwa pemahaman peserta didik dalam penyerapan
metode pembelajaran Group Investigation materi pembelajaran menggunakan metode
dapat meniadakan penyajian yang bersifat group infestigation, penilaian dilakukan dua
verbalitas. kali juga yaitu penilaian pertama dilakukan
sebelum pembelajaran Metode Group
Prestasi siswa sebelum dan sesudah meng- Investigation dimulai (Pre-Test), penilaian
implementasikan metode pembelajaran kedua setelah pembelajaran Group
Untuk mengetahui tingkat pemahaman Investigation dilaksanakan (Post-Test), kedua
peserta didik dalam penyerapan materi Test tersebut dilaksanakan melalui system
pembelajaran yang disampaikan guru, Digital Quiz dimakan soal yang disampaikan
dilaksanakan dua kali penilaian, penilaian kepada siswa dan jawaban siswa atas
pertama dilakukan sebelum pembelajaran pertanyaan dalam test tersebut tidak lagi lagi
Metode Market Place Activities dimulai (Pre- menggunakan kertas tetapi sudah berbentuk
Test) dan penilaian kedua setelah pembelajaran quiz digital dan bisa dilihat dan dijawab
Metode Market Place Activities dilaksanakan melalui laptop atau handphone.
(Post-Test), kedua Test tersebut dilaksanakan Hasil dari kedua test dengan metode
melalui system Digital Quiz dimakan soal yang Group Investigation yang dilakukan di kelas
disampaikan kepada siswa dan jawaban siswa XII IPA 5 sebanyak 32 siswa, pada waktu pre
atas pertanyaan dalam test tersebut tidak lagi test sebelum siswa menggunakan metode
lagi menggunakan kertas tetapi sudah Group Investigatian rata-rata nilai siswa 46,16
berbentuk quiz digital dan bisa dilihat dan dan setelah pembelajaran menggunakan
dijawab melalui laptop atau handphone. metode group investigationrata-rata nilai siswa
Hasil dari kedua test dengan metode 95,59.
Market Place Activities yang dilakukan di
kelas XII IPA 1 sebanyak 33 siswa, pada PEMBAHASAN
waktu pre test sebelum siswa menggunakan Perbandingan rata-rata prestasi belajar
metode market place activities rata-rata nilai siswa sebelum (pre-test) dan setelah (post-test)
siswa 57,12 dan setelah pembelajaran diterapkan metode pembelajaran market place
menggunakan metode Market Place Activities activities, expert group, dan group
rata-rata nilai siswa 98,36. investigation pada pelajaran PAI dapat dilihat
Kemudian untuk mengetahui tingkat pada Gambar 1.
pemahaman peserta didik dalam penyerapan Rata-rata prestasi siswa meningkat
materi pembelajaran pada metode Expert setelah diterapkan metode pembelajaran
Group, penilaian pertama dilakukan sebelum Market Place Activities, Expert Group, dan
pembelajaran Metode Expert Group dimulai Group Investigation pada pelajaran PAI.
(Pre-Test), penilaian kedua setelah Perolehan rata-rata hasil post-test terlihat
pembelajaran Expert Group dilaksanakan bahwa prestasi belajar siswa yang diterapkan
(Post-Test), kedua Test tersebut dilaksanakan metode pembelajaran Market Place Activities
melalui system Digital Quiz dimakan soal yang

119 | EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan, p-ISSN: 1693-6418, e-ISSN: 2580-247X
LISA’DIYAH MA’RIFATAINI

lebih tinggi dibandingkan dengan Expert activities, expert group, dan group
Group, dan Group Investigation. investigation. Analisis data dilakukan
Analisis data penelitian ini menggunakan menggunakan software SPSS, hasil yang
metode statistik Analysis of Varians diperoleh adalah dengan jumlah siswa yang
(ANOVA). ANOVA digunakan untuk menjadi objek eksperimen yaitu sebanyak 99
menganalisis perbedaan dua atau lebih rata-rata siswa, diantaranya 33 siswa menggunakan
dari kelompok sampel. Dalam penelitian ini metode pembelajaran MPA, 34 siswa
ingin melihat perbedaan antara ketiga rata-rata menggunakan metode pembelajaran EG dan 32
prestasi siswa pada pelajaran PAI setelah siswa menggunakan metode pembelajaran GI.
diterapkan metode pembelajaran market place

Gambar 1. Perbandingan rata-rata prestasi siswa


Keterangan:
MPA = Market Place Activities
EG = Expert Group
GI = Group Investigation

Sedangkan rata-rata prestasi siswa yang kelompok data memiliki varians yang sama
diperoleh setelah menggunakan metode (homogen).
pembelajaran MPA adalah 98,36, setelah Karena ketiga kelompok data memiliki
menggunakan EG 96,41, dan yang varians homogeny maka analisis data
menggunakan metode GI adalah 95.59. Nilai dilakukan menggunakan ANOVA. Hasil anova
maksimum prestasi siswa yang diperoleh yang diperoleh 0,165 lebih besar dari nilai
memiliki kesamaan untuk ketiga metode , maka hipotesis (H0) diterima.
pembelajaran yang diterapkan dengan nilai Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada
100. Sedangkan nilai minimum prestasi siswa perbedaan rata-rata prestasi siswa pada
yang diperoleh bervariatif untuk ketiga metode pelajaran PAI yang menggunakan metode
pembelajaran yang diterapkan yaitu 86 untuk pembelajaran MPA, EG ataupun IG.
MPA, 83 untuk EG dan 66 untuk IG. Selanjutnya apabila pengujianh ipotesis
Data dianalisis menggunakan ANOVA dilakukan secara parsial dengan menggunakan
apabila ketiga kelompok data memiliki varians uji Tukey untuk mengetahui perbedaan rata-
yang sama (homogen). Untuk mengetahui rata prestasi siswa pada pelajaran PAI yang
kehomogenan ketiga data maka dilakukan uji menggunakan metode pembelajaran MPA dan
homogenitas menggunakan uji Levene EG, atau MPA dan GI, atau EG dan GI.
Statistic. Hasil analisis uji homogenitas ketiga Berdasarkan hasil uji parsial, diperoleh nilai
data adalah sebesar 0,008 (lebih kecil dari nilai sig. antara MPA dan EG, MPA dan IG serta
maka dapat disimpulkan ketiga EG dan GI, lebih besar dari nilai ,
sehingga dapat disimpulkan untuk memperkuat

EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan, p-ISSN: 1693-6418, e-ISSN: 2580-247X | 120
IMPLEMENTASI METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DI SEKOLAH MENENGAH
ATAS NEGERI (SMA) 11 BANDUNG
hasil yang diperoleh pada tabel ANOVA yaitu cocok disampaikan di awal pertemuan, untuk
tidak ada perbedaan rata-rata prestasi siswa memperkenalkan konsep, memahami prosedur,
pada pelajaran PAI yang menggunakan metode mengenalkan istilah-istilah yang berkaitan
pembelajaran MPA, EG atau IG. dengan materi pembelajaran, sedangkan
Perbedaan rata-rata prestasi siswa yang metode pembelajaran Expert Group dan Group
menggunakan metode pembelajaran MPA, EG Investigation sangat baik disampaikan pada
atau IG dapat di gambarkan dalam grafik pertemuan kedua atau ketiga dimana pada
(Gambar 2). pertemuan tersebut diperlukan penguatan-
Metode pembelajaran Market Place penguatan terhadap materi pembelajaran.
Activities adalah metode pembelajaran yang

98.5

98

97.5
Mean of post test

97

96.5

96

95.5

MPA EG GI
metode pembelajaran

Gambar 2. Perbandingan rata-rata prestasi siswa (post-test) yang menggunakan metode


pembelajaran MPA, EG dan GI

Faktor pendukung dan kendala mendukung dalam mengimplementasikan


Implementasi Metode Pembelajaran Market Place Activities
bisa diperoleh dengan mudah. Disamping
Dalam proses belajar mengajar factor
banyak pendukung ada kendala yaitu Kendala
pendukung dan kendalanya dari ketiga metode
tingginya tingkat keikutsertaan para siswa
tersebut pada dasarnya terdapat kesamaan
dalam kegiatan lomba-lomba ekstrakurikuler
karena masih dalam satu lembaga dan guru
sehingga ada siswa yang tidak hadir pada saat
yang mengajar sama, yaitu Pendukung: Guru
penelitian. Dan banyaknya tamu yang datang
Model menguasai bagaimana cara
ke SMAN 11 Bandung pada saat pelaksanaan
mengimplementasikan Metode Pembelajaran
implementasikan Metode Pembelajaran
Market Place Activities, Expert Group dan
sehingga menggangu proses kegiatan tersebut.
Group Investigatian.Para siswa terbiasa
menerima pembelajaran melalui penerapan
PENUTUP
berbagai metode pembelajaran Marketplace
Activities, Expert Group dan Group Metode Market Place Activities, Expert
Investigatian, Pihak manajemen sekolah Group, dan Group Investigation pada
mendorong setiap guru untuk penerapan pembelajaran Pendidikan Agama Islam, telah
berbagai metode pembelajaran Market Place di implementasikan oleh Guru PAI yang
Activities, Expert Group dan Group mengikuti pelatihan metode pembelajaran di
Investigatian dan Sarana prasarana, sumber Oxford, yaitu guru PAI SMA Negeri 11
belajar dan media pembelajaran yang Bandung dengan baik dan lancar.

121 | EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan, p-ISSN: 1693-6418, e-ISSN: 2580-247X
LISA’DIYAH MA’RIFATAINI

Respon siswa terhadap metode pembelajaran, siswa terbiasa menerima


pembelajaran Market Place Activities sangat pembelajaran melalui penerapan berbagai
baik, hal ini dilihat dari seluruh siswa metode pembelajaran, manajemen sekolah
mengatakan metode pembelajaran Market mendorong setiap guru untuk mengembangkan
Place Actifities dapat membangkitkan berbagai metode pembelajaran, dan sarana
semangat/menambah gairah belajar, dapat prasarana, sumber belajar dan media
mengembangkan kegiatan kepribadian, dapat pembelajaran mendukung dalam
mewujudkan hasil karya, bisa merangsang mengimplementasikan metode pembelajaran
belajar lebih lanjut, dapat melakukan tersebut. Sedang kendalanya adalah tingginya
eksplorasi dan inovasi, dapat menanamkan tingkat keikutsertaan para siswa dalam
sikap-sikap utama yang diharapkan dalam kegiatan lomba-lomba ekstrakurikuler
Kurikulum 2013. Adapun terhadap kemudahan sehingga ada siswa yang tidak hadir pada saat
materi, pada umumnya siswa mengatakan penelitian..
mudah 93,94% , sangat mudah 3%, dan yang
mengatakan sulit hanya 3%. UCAPAN TERIMA KASIH
Respon siswa terhadap metode Atas selesainya karya tulis ini, saya
pembelajaran Expet Group adalah baik, hal ini menghaturkan terima kasih kepada Kepala
dilihat dari seluruh siswa mengatakan metode Puslitbang Pendidikan Agama dan
Expet Group lebih mampu menyampaikan Keagamaan, Badan Litbang dan Diklat
pendapatnya di dalam kelas, dapat melakukan Kementerian Agama RI. yang telah
eksplorasi dan inovasi, dan bisa menanamkan memberikan kesempatan dan dukungan untuk
dan mengembangkan nilai-nilai yang melaksanakan penelitian ini. Kepada temen-
diharapkan. Adapun terhadap tingkat temen peneliti yang telah membantu kami,
kemudahan materi, seluruh siswa mengatakan kepada narasumber dari Direktorat PAIS yang
mudah. telah memberi masukan dalam penelitian ini,
Respon siswa terhadap metode Kepala Sekolah dan guru PAI pada lembaga
Pembelajaran Group Investigation juga Baik, sekolah sasaran penelitian, yang telah memberi
Hal ini terlihat dari seluruh siswa mengatakan data-data penelitian. Semoga semuanya
metode Group investigation dapat mendapatkan ganjaran yang berlipat ganda
mengembangkan kegiatan kepribadian, dapat dari Allah SWT. Amin.
melakukan eksplorasi dan inovasi, dapat
menanamkan sikap-sikap utama yang DAFTAR PUSTAKA
diharapkan, dapat menumbuhkan kebiasaan
cara bekerja yang baik dalam kehidupan Ginting, Abdurrahman. (2008). Esensi Praktis
sehari-hari. Adapun tingkat kemudahan materi, Belajar dan Pembelajaran, Bandung:
yang mengatakan sangat mudah 30,30%, Humaniora.
mudah 63,63 %, sulit 3% dan sangat sulit 3%. ACDP, Terms of Reference ToT for
NATIONAL Trainers on Teaching
Ketiga metode pembelajaran (Market Methodology of Islamic Religius
Place Activities, Expet Group dan Group Education. Implementing patner
Investigation) dapat meningkatkan prestasi Directorate of Islamic Education,
siswa. Hal ini dapat dilihat dari hasil uji Directorate General of Islamic
signifikansi hasil nilai pre tes dan post tes dari Education, Ministry of Religious Affairs.
tiga metode tersebut sebesar 0,008. Ahmadi, Abu. Prastya, Joko T. (2005). Strategi
Berdasarkan hasil uji Anova ketiga metode Belajar Mengajar. Bandung: CV Pustaka
pembelajaran tersebut didapatkan hasil angka Setia.
sig. 0.165, ini menunjukkan tidak ada Tafsir, Ahmad, (1994). Ilmu Pendidikan
perbedaan diantara ketiga metode Dalam Perspektif Islam, Bandung: PT.
pembelajaran tersebut. Remaja Rosdakarya.
Faktor Pendukung dalam penerapan Direktorat Pendidikan Agama Islam,
metode Market Place Activities, Expet Group Direktorat Jenderal Pendidikan Islam
dan Group Investigation adalah Guru Kementerian Agama RI, (2015). Modul
menguasai dalam implementasikan metode Metode Pembelajaran, Bimbingan

EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan, p-ISSN: 1693-6418, e-ISSN: 2580-247X | 122
IMPLEMENTASI METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DI SEKOLAH MENENGAH
ATAS NEGERI (SMA) 11 BANDUNG
Teknis Pembelajaran Pendidikan Agama Lexy J. Maleong, (2008). Metodologi
Islam dan Budi Pekerti berbasis ISRA. Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja
Setiawan Guntur, (2004). Implementasi Dalam Rosdakarya Offset.
Birokrasi Pembangungan. Jakarta: Cipta Sugiyono, (2008). Memahami Penelitian
Dunia. Kualitatif, Bandung:Alfabeta.
Haidar Putra Daulay, (2004). Pendidikan Usman, Nurdin. (2002). Konteks Implementasi
Islam, Jakarta: Kencana. Berbasis Kurikulum. Jakarta: PT. Raja
I.G.N. Agung, (1992). Metode Penelitian Grafindo Persada.
Sosial: Pengertian dan Pemakaian Wina Sanjaya, (2008). Strategi Pembelajaran
Praktis Jilid 1 dan 2, Jakarta: Gramedia. Berorientasi Standar Proses Pendidikan
Lampiran Permendiknas Nomor 41, (2007). Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Tanggal 23 November 2007 tentang
Standar Poses untuk Satuan Pendidikan
Dasar dan Menengah.

123 | EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan, p-ISSN: 1693-6418, e-ISSN: 2580-247X

You might also like