You are on page 1of 7

Animal Agriculture Journal 4(1): 47-53, April 2015

On Line at : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/aaj

ANALISIS PENDAPATAN PETERNAK AYAM BROILER PADA


SISTEM KEMITRAAN DI KECAMATAN GUNUNG PATI
KOTA SEMARANG

R.Ratnasari, W. Sarengat dan A. Setiadi*


Program Studi S-1 Peternakan
Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro Semarang
*agus-setiadi2006@yahoo.co.id.

ABSTRACT

Productions of the broiler chicken especially as broilers have ups and downs, especially in a
business partnership. Chickens are excellent for public consumption because the cost of it is
cheaper than beef and mutton, chicken meat is growing faster than any other animals. This
aims of this study is to determine the amount of income broiler farmers, that are influenced
by factors against income broiler farmers in Kecamatan Gunung Pati. Data was collected by
observation and interview with the breeder in Kecamatan Gunung Pati. The methods of data
analysis will be performed by multiple linear regression analysis, that was used to test the
effect of the independent variable is the number of DOC (Day Old Chick) (X1), FCR (X2),
mortality (X3), harvest weight (X4) and long maintenance (X5) the dependent variable is the
level of income in broilers in the district partnerships in Kecamatan Gunung Pati (Y). The
study showed that the revenue generated broiler breeders in the district Of Kecamatan
Gunung Pati in the period amounted to Rp 53.765.000. Ranch deserves to be developed
because it can provide benefits to the chicken farmer. The results showed also that the
number of DOC, FCR, Mortality, Weight Harvest, and maintenance Old obtained F count of
1,047 with a significant level of 0.000.
Key Words : broiler breeders; income; patnership patterns.

ABSTRAK

Budidaya ayam khususnya ayam broiler sebagai ayam pedaging, mengalami pasang
surut, terutama pada usaha kemitraan. Daging ayam menjadi primadona untuk konsumsi
masyarakat dikarenakan biayanya yang relatif murah dibandingkan daging sapi dan kambing,
pertumbuhan daging ayam sangatlah cepat dibandingkan ternak yang lain. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui besarnya pendapatan peternak ayam broiler yang dipengaruhi
oleh beberapa faktor terhadap pendapatan peternak ayam broiler di kecamatan gunung pati.
Pengumpulan data dilakukan dengan observasi dan wawancara kepada para peternak di
kecamatan tersebut. Metode analisis data akan dilakukan dengan analisis Regresi Linier
Berganda digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen yaitu Jumlah DOC (Day
Old Chick) (X1), FCR (X2), Mortalitas (X3),bobot panen (X4) dan lama pemeliharaan (X5)
terhadap variabel dependen yaitu tingkat pendapatan pada kemitraan ayam broiler di
Kecamatan gunung pati (Y). Dari hasil penelitian diperoleh bahwa pendapatan yang
dihasilkan peternak ayam broiler di Kecamatan Gunung Pati dalam satu periode sebesar Rp.
55.765.000. Peternakan layak untuk dikembangkan sebab dapat memberikan keuntungan
pada peternak ayam tersebut. Hasil penelitian menunjukan juga bahwa Jumlah DOC (Day
Old Chick), FCR, Mortalitas, Bobot Panen, dan Lama pemeliharaan diperoleh F hitung
sebesar 1.047 dengan tingkat signifikan 0,000.

Kata Kunci: peternak ayam broiler; pendapatan; sistem kemitraan.


Animal Agriculture Journal 4(1): 47-53, April 2015

PENDAHULUAN

Budidaya ayam ras khususnya ayam mengikuti pola kemitraan di Kecamatan


broiler sebagai ayam Broiler (pedaging), Gunung Pati.
mengalami pasang surut, terutama pada Metode yang digunakan dalam
usaha kemitraan. Hal ini disebabkan oleh pengumpulan data adalah metode
beberapa hal diantaranya fluktuasi harga observasi lapangan dan wawancara secara
yang tidak menentu. Keunggulan protein langsung. Metode observasi lapangan
hewani membuat industri atau usaha adalah metode yang dilakukan dengan
peternakan memiliki potensi yang besar mengadakan pengamatan langsung di
untuk berkembang, dikarenakan konsumsi lapangan dengan obyek pengamatan yang
daging masyarakat Indonesia yang masih ada didalam penelitian. Hasil
rendah masih dapat ditingkatkan. Peranan pengumpulan data tersebut, data primer
ayam Broiler (pedaging) sangat penting dan data sekunder diharapkan nantinya
dalam ikut memenuhi kebutuhan didapatkan yang selanjutnya data tersebut
masyarakat akan daging sebagai bahan dianalisis dan digunakan sebagai bahan
pangan yang bergizi, hal ini mengingat pembuatan laporan. Data primer adalah
populasi ayam tersebut yang cukup besar data yang diperoleh dari kegiatan
dan pemeliharaannya hampir berada di wawancara dan observasi secara langsung,
seluruh pelosok tanah air. sedangkan data sekunder merupakan data
Usaha peternak tersebut adalah yang diperoleh dari Instansi yang terkait.
usaha sampingan. Hal ini disebabkan Data yang diperoleh kemudian
peternak pada umumnya hanya dianalisis secara desktiptif dan stastitik.
memelihara ternak dalam jumlah yang Analisis deskriptif adalah untuk
relatif kecil. Kondisi ini akan menggambarkan situasi atau kejadian serta
mempengaruhi tingkat pendapatan membuat deskripsi, gambaran atau lukisan
peternak. Pendapatan adalah laba usaha secara polaatis, faktual dan akurat
tani dalam usaha satu tahun yang mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta
merupakan untuk pemilik, upah, hubungan antar fenomena yang diselidiki.
manajemen dan kapital milik sendiri yang Untuk mengetahui pengaruh variable
dipakai untuk usaha. Hoddi et al., (2011) pendapatan, analisis regresi linier berganda
menyatakan bahwa keuntungan yang digunakan (Sudjana, 1996).
diperoleh peternak ayam Broiler Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 +
(pedaging) merupakan hasil dari penjualan b5X5+e....................................................
ternak dikurangi dengan biaya-biaya yang Dimana :
dikeluarkan selama masa produksi. Y = tingkat pendapatan (Rp/periode)
Penelitian ini dilaksanakan pada X1 = Jumlah DOC (Day Old Chick) (ekor)
bulan Oktober - November 2014, pada X2 = FCR (periode)
peternak ayam broiler pola kemitraan di X3 = mortalitas (%)
Kecamatan Gunung pati, Kota Seamarang, X4 = bobot panen (Kg/periode)
Jawa Tengah. Lokasi ditentukan X5 = lama pemeliharaan (Hari)
berdasarkan pertimbangan peternakan a = konstanta
ayam Broiler (pedaging) di Kecamatan b = koefisien regresi
Gunung Pati yang mempunyai populasi e = faktor penggangu
peternak yang banyak mengikuti pola
kemitraan. Penelitian menggunakan Untuk mengetahui pengaruh secara
metode survei dan kuesioner, serempak, uji F dengan rumus digunakan
menggunakan 30 responden berasal dari (Sudjana, 1996)
peternak ayam broiler (pedaging) yang = 2⁄
(1−R2) / (n−k−1)

48
Animal Agriculture Journal 4(1): 47-53, April 2015

Dimana : R2 = jumlah kuadrat regresi yang baik agar ayam mendapatkan hasil
1-R = jumlah kuadrat residual dan kualitas yang baik, perusahaan juga
harus memilah milih dalam memilih bibit
Hipotesis Statistik dan pakan.

 Ho : b1= b2 = .... bn = 0, artinya Sistem Kemitraan


secara serempak faktor jumlah
pemeliharaan ternak atau DOC, Sistem kemitraan yaitu sebuah
FCR, mortalitas, bobot panen dan model kerjasama antara pengusaha sebagai
lama pemeliharaan berpengaruh inti dan peternak sebai plasma. Pola
terhadap pendapatan ayam broiler kemitraan menurut Suharno (2003)
di Kecamatan gunung pati. merupakan suatu kerjasama antara
 H1 : b1 ≠ b2 ≠ .... bn ≠ 0, artinya pengusaha dengan peternak dalam upaya
secara serempak faktor jumlah pengelolaan usaha peternakan. Bentuk
pemeliharaan ternak atau DOC, usaha yang dijalankan peternak ini
FCR, mortalitas, bobot panen dan merupakan usaha pola kemitraan. Faktor
lama pemeliharaan berpengaruh pendorong peternak ikut pola kemitraan
terhadap pendapatan ayam broiler adalah: (1) Tersedianya sara-na produksi
di Kecamatan gunung pati. peternakan; (2) Tersedia tenaga ahli; (3)
Kriteria pengujian yang digunakan, yaitu Modal kerja dari inti; dan (4) Pema-saran
apabila : terjamin (Yulianti, 2012). Bantuan seperti
a. Jika P > 0,05 maka Ho diterima inilah yang sebagian besar diupayakan
b. Jika P ≤ 0,05 maka Ho ditolak pihak perusahaan agar pelaksanaan usaha
tersebut dapat berjalan dengan baik serta
pencapaian tujuan yang memuaskan dari
HASIL DAN PEMBAHASAN kedua belah pihak.
Usaha ternak ayam broiler di
Ayam Broiler (pedaging) Kecamatan ini pada dasarnya untuk
meningkatakan pendapatan sebagai
Usaha ayam Broiler (pedaging) penunjang pendapatan total keluarga.
merupakan salah satu jenis usaha yang Abidin (2002) menyatakan bahwa dalam
sangat potensial dikembangkan. Hal ini tidak program kemitraan ini, peternak kecil
terlepas dari berbagai keunggulan yang (disebut plasma) cukup menyediakan
dimilikinya antara lain masa produksi yang kandang beserta peralatannya dan pekerja,
relatif pendek kurang lebih 32-35 hari, sedangkan sarana produksi seperti DOC,
produktivitasnya tinggi, harga yang relatif pakan ternak, vaksin, feed suplement dan
murah, dan permintaan yang semakin obat-obatan disediakan oleh mitra (disebut
meningkat. Ayam broiler merupakan jenis inti) yang biasanya merupakan perusahaan
hewan ternak kelompok unggas yang besar, disisi lain plasma diwajibkan
tersedia sebagai sumber makanan, menjual ayam Broiler (pedaging) kepada
terutama sebagai penyedia protein hewani. inti dengan biaya yang sudah ditentukan.
Ayam pedaging dipasarkan pada Usaha adalah suatu bentuk kerjasama
bobot hidup anatar 1,3-1,6 kg per ekor usaha antara usaha kecil dengan usaha
ayam dan dilakukan pemeliharaan pada besar atau menengah disertai pembinaan
usia 5-6 minggu. Menurut Yemima (2014), dan pengembangan oleh usaha menengah
keunggulan ayam broiler adalah siklus atau usaha besar dengan memperhatikan
produksi yang singkat yaitu dalam waktu prinsip saling memerlukan, saling
4-6 minggu ayam broiler sudah dapat memperkuat, dan saling menguntungkan.
dipanen dengan bobot badan 1,5-1,56
kg/ekor Perusahaan memberikan strain

49
Animal Agriculture Journal 4(1): 47-53, April 2015

Tabel 7. Koefisien Regresi Linier Berganda


Model Coefficients Coefficeints T Sig.

B Std. Error Beta

Costant -3.941E7 2.836E7 -1.390 .177


Jumlah DOC 15513.747 667.646 .963 23.236 .000
FCR 8.774E6 1.178E7 .034 .745 .464
Mortalitas 109988.974 314252.738 .007 .350 .729
Bobot panen -6.079E6 6.444E6 -.014 -.934 .355
Lama 1.010E6 718244.086 .020 1.406 .172
Pemeliharaan
Sumber : Data Primer yang diolah, 2014

karena dengan penambahan 1 ekor DOC


Koefisien regresi linier berganda (Day Old Chick) secara otomatis akan
pada (tabel 7) yang menggunakan program menambah pendapatan peternak ayam
SPSS, dapat diketahui bahwa koefisien broiler (pedaging) di Kecamatan Gunung
regresi linier berganda untuk variabel Pati. Lebih lanjut dinyatakan oleh Rasyaf
jumlah DOC (Day Old Chick) adalah (1995) bahwa biaya bibit (DOC)
sebesar 15513.747, koefesien regresi untuk merupakan biaya yang cukup besar dalam
variable FCR adalah sebesar 8.774, suatu usaha peternakan ayam broiler.
koefisien regresi untuk variabel mortalitas Besarnya skala usaha dapat menentukan
adalah sebesar 109988.974, koefisien tingkat pendapatan dan keuntungan para
regresi untuk variable bobot panen sebesar pelaku yang terlibat dalam
-6.079, dan untuk koefisien regresi untuk mengusahakannya (Fuad, 1997).
variable lama pemeliharaan 1.010
sedangkan untuk nilai konstantanya adalah Pengaruh FCR terhadap Pendapatan
-3941. Keterangan tersebut maka dapat
terbentuk persamaan regresinya yaitu: Hasil tabel 7 analisis regresi linier
Y = -3941 + 15513.747 X1+ 8.774 X2 +
berganda, koefisien regeresi linier
109988.974 X3 - 6.079 X4 + 1.010 X5 berganda pengaruh FCR terhadap
pendapatan peternak yaitu 8.774 dan
Pengaruh Jumlah DOC (Day Old Chick) pengaruh FCR terhadap tingkat
terhadap Pendapatan pendapatan tidak siginifikan karena jumlah
pakan yang dihabiskan perbandingan tiap
Analisis regresi linier berganda dari peternak ayam broiler (pedaging) di
uji t secara simultan pada jumlah DOC Kecamatan Gunung Pati berbeda sehingga
(Day Old Chick), diperoleh data (tabel 7) hasil yang didapat tidak signifikan antara
yaitu 15513.747 pada peternak ayam FCR dan pendapatan. Rohmad (2013)
broiler (pedaging) di Kecamatan Gunung FCR adalah angka yang diperoleh dari
Pati. Hal ini berarti hipotesis alternatif perbandingan jumlah pakan yang
diterima secara simultan jumlah DOC dihabiskan selama masa pemeliharaan
berpengaruh sangat nyata terhadap tingkat (Kg) dengan Jumlah Berat badan saat
pendapatan peternak ayam broiler panen (Kg) per ekor. Peternak ayam
(pedaging) terhadap tingkat pendapatan broiler (pedaging) ini juga FCR yang
peternak ayam broiler di Kecamatan diperoleh apabila angka tersebut
Gunung Pati. Keadaan ini disebabkan memenuhi standar yang diberikan
perusahaan kepada peternak ayam broiler

50
Animal Agriculture Journal 4(1): 47-53, April 2015

akan mendapatkan bonus tetapi ada juga peternak ayam broiler ini juga ada yang
perusaahan yang tidak memberikan bonus mundur sehingga bobot panen ada yang
apabila FCR peternak ayam tersebut melebihi dari bobot panen biasanya.
memenuhi standar. Menurut Yemima (2014), keunggulan
ayam broiler adalah siklus produksi yang
Pengaruh Mortalitas terhadap singkat yaitu dalam waktu 4-6 minggu
Pendapatan ayam broiler sudah dapat dipanen dengan
bobot 1,5-1,56 Kg/ekor.
Hasil analisis regresi linier berganda
(tabel 7), koefisien regeresi linier berganda Pengaruh Lama Pemeliharaan terhadap
pengaruh mortalitas terhadap pendapatan Pendapatan
peternak ayam broiler (pedaging) yaitu
sebesar 109988,974, pengaruh mortalitas Hasil analisis regresi linier berganda
terhadap tingkat pendapatan tidak pada (tabel 7) koefisien regeresi linier
signifikan dikarenakan mortalitas tidak berganda pengaruh lama pemeliharaan
berpengaruh nyata terhadap tingkat terhadap pendapatan peternak ayam broiler
pendapatan peternak ayam broiler (pedaging) yaitu sebesar 1.010 dan
(pedaging) di Kecamatan Gunung Pati. pengaruh lama pemeliharaan terhadap
Keadaan ini disebabkan karena mortalitas pendapatan tidak signifikan. Lama
akan mempengaruhi tingkat kepadatan pemeliharaan pada ternak ayam broiler di
pada kandang, dengan tingkat kepadatan Kecamatan Gunung Pati tidak begitu sama.
kandang yang tidak terlalu tinggi ayam Lama pemeliharaan tergatung perusahaan
akan memperoleh pertambahan bobot yang sudah siap mengambil ke peternak.
badan yang sangat bagus dan optimal. Rata-rata pemeliharaan para peternak
Yunus et al., (2007), kandang yang baik ayam broiler di Kecamatan Gunung Pati
menentukan berhasil tidaknya dalam berkisar antar 32-35 hari dalam satu
pemeliharaan, mengingat kesehatan ternak periode. enurut Yemima (2014),
juga tergantung dari kenyamanan hidupnya keunggulan ayam broiler adalah siklus
dalam kandang. Suwarta et al., (2012), produksi yang singkat yaitu dalam waktu
keadaan tersebut menunjukkan bahwa 4-6 minggu ayam broiler sudah dapat
penambahan luas kandang (volume usaha) dipanen dengan bobot badan 1,5-1,56
mengakibatkan pendapatan usaha ternak kg/ekor. Ayam Broiler (pedaging)
ayam broiler semakin bertambah. merupakan ternak penghasil daging yang
relatif lebih cepat dibandingkan dengan
Pengaruh Bobot panen terhadap ternak potong lainnya (Fitrah, 2013).
Pendapatan
SIMPULAN
Hasil analisis regresi linier berganda
(tabel 7), koefisien regeresi linier berganda Kesimpulan dari penelitian adalah
pengaruh bobot panen terhadap rata-rata pendapatan peternakan ayam
pendapatan peternak ayam broiler broiler (pedaging) yang dihasilkan dalam
(pedaging) yaitu sebesar -6,079, pengaruh satu periode yaitu sebesar Rp 55.750.000
bobot panen terhadap pendapatan tidak dengan jumlah rata-rata kepemilikan
signifikan dikarena bobot panen pada ternak ayam 2500-5000 ekor per periode,
peternakan ayam broiler di Kecamatan dengan demikian usaha ini mampu
Gunung Pati berbeda-beda sehingga bobot menghasilkan keuntungan yang tinggi.
panen terhadap pendapatan berpengaruh Jumlah DOC berpengaruh sangat nyata
negatif, harga ayam broiler para peternak terhadap tingkat pendapatan peternak
ini juga berbeda harga ayam tergantung ayam broiler (pedaging) terhadap tingkat
pada perusahaan. Terkadang panen pada pendapatan peternak ayam broiler.

51
Animal Agriculture Journal 4(1): 47-53, April 2015

Pengaruh FCR terhadap tingkat broiler di kota pekanbaru. Jurnal


pendapatan tidak siginifikan karena jumlah Sain Peternakan Indonesia 5 (1) :
pakan yang dihabiskan perbandingan tiap 20-29. Fakultas Pertanian
peternak ayam broiler (pedaging) di Universitas Riau.
Kecamatan Gunung Pati berbeda sehingga Fitrah, H. 2013. Analisis break even point
hasil yang didapat tidak signifikan antara usaha peternakan ayam broiler
FCR dan pendapatan, Mortalitas terhadap (pedaging) di desa ujung baru
tingkat pendapatan tidak signifikan kecamatan bati-bati kabupaten
dikarenakan mortalitas tidak berpengaruh tanah laut provinsi kalimantan
nyata terhadap tingkat pendapatan. Bobot selatan. Fakultas Pertanian
panen terhadap pendapatan tidak Universitas Achmad Yani
signifikan dikarena bobot panen pada Banjarmasin. Jurnal Enviro
peternakan ayam broiler berbeda-beda Scienteae (9) : 72-80.
sehingga bobot panen terhadap pendapatan Fuad, Y. 1997. Usaha Peternakan Ayam
berpengaruh negatif. Lama pemeliharaan Broiler. Kanisius. Jakarta
terhadap pendapatan tidak signifikan. Gusasi, A dan M. A. Saade. 2006. Analisis
pendapatan dan efisiensi usaha
Saran ternak ayam potong pada skala
usaha kecil. Jurnal Agripola 2 (1):
Peternak ayam broiler sebaiknya 1-9.
lebih mengembangkan peternakan ayam Hoddi, A.H, Rombe, M.B dan Fahrul.
broiler dengan penambah jumlah DOC 2011. Analisis pendapatan
sehingga dapat meningkatkan penjualan peternakan sapi potong di
dan pendapatan yang diperoleh per periode kecamatan tanete rilau, kabupaten
dapat meningkat. barru (revenue analysis cattle ranch
in sub tanete rilau barru). Jurnal
Agribisnis 10 (3) : 25-32.
DAFTAR PUSTAKA Kadarsan, W. H. 1995. Keuangan
Pertanian dan Pembiayaan
Abidin, Z. 2002. Meningkatkan Perusahaan Agribisnis. Penerbit
Produktivitas Ayam Ras Pedaging. PT. Gramedia Pustaka Utama,
Cetakan Pertama. Agromedia Jakarta.
Pustaka, Jakarta. Masdar dan Yunasaf. 2010. Kemitraan
Azizah, N. dan H. D. Utami. Analisis pola bidang perunggasan dan
kemitraan usaha peternakan ayam pengaruhnya terhadap pendapatan
broiler (pedaging) pola closed peternak. Fakultas Peternakan
house di plandaan kabupaten Universitas Padjajaran. Jurnal Ilmu
jombang. Jurnal Ilmu-Ilmu Ternak, Vol. 10 (2) : 111-117.
Peternakan 23 (2) : 1-5. Februari Priyatno, M. 1999. Membuat Kandang
2013. Ayam. Penebar Swadaya, Jakarta.
Bahari., H. Nufil., dan B. A. Nugroho. Prayitno, D.S. 1997. Manajemen Ayam
Analisis contract farming usaha Ras Pedaging. Trubus Agriwidya.
ayam broiler. Jurnal Agro Ekonomi Rasyaf, M. 1995. Beternak Ayam Broiler
30 (2) : 109-127. Oktober 2012. (pedaging). Cetakan Ke-11.
Cahyono, B. 1995. Cara meningkatkan Penebar Swadaya, Jakarta.
Budidaya Ayam Ras Pedaging. Riyanto, B. 1995. Dasar-dasar
Yayasan Pustaka Nusatama, Pembelanjaan Perusahaan. Edisi
Yogyakarta. Ke-4. BPFE UGM, Yogyakarta.
Cepriadi. 2010. Perbandingan pendapatan Rohmad. 2013. Analisis produktivitas
pola kemitraan peternakan ayam usaha peternakan ayam broiler

52
Animal Agriculture Journal 4(1): 47-53, April 2015

(pedaging) pola kemitraan rakyat di desa karya bakti,


perusahaan pengelola di kecamatan kecamatan rungan, kabupaten
kandat kabupaten kediri. Jurnal gunung mas, provinsi kalimantan
Manajemen Agribisnis 13 (1): 71- tengah. Jurnal Ilmu Hewani
82. Tropika 3 (1): 27-32.
Sasmita, I. M., I. M. Agus. Dan I.G. P. Adi Yulianti, F. 2012. Kajian analisis pola
Putra. 2010. Rancang bangun pola usaha pengembangan ayam broiler
informasi kemitraan ayam broiler di kota banjarbaru. Jurnal
pada perusahaan sentral unggas Socioscientia Kopertis Wilayah XI
bali berbasis WEB. Jurnal Lontar Kalimantan 4 (1) : 65-72.
Komputer 1 (1) : 42-66. Yunus, M., M. A. Saade dan K. Ekasari.
Soekartawi. 1993. Prinsip Dasar Ekonomi 2007. Analisis usaha peternakan
Pertanian. PT Raja Grafindo ayam broiler (studi kasus pada
Persada, Jakarta. usaha peternakan ayam broiler di
Subkhie, H., Suryahadi dan A. Saleh, kelurahan boronghae, kecamatan
2012. Analisis kelayakan usaha bontomarannu, kabupaten gowa).
peternakan ayam broiler (pedaging) Jurnal Agripola 3 (1) : 54-59.
dengan pola kemitraan di Windarsari, L. D. 2012. Kajian usaha
kecamatan ciampea kabupaten peternakan ayam ras pedaging di
bogor. Jurnal Manajemen IKM 7 kabupaten karang anyar:
(1) : 54-63. membandingkan antara pola
Sudjana. 1996. Metoda Stastistika. Tarsito, kemitraan dan pola mandiri. Jurnal
Bandung. Ilmu Pertanian dan Perikanan 1 (1)
Sudaryani, T. 1995. Teknik Vaksinasi dan : 65-72.
Pengendalian Penyakit. Penebar
Swadaya, Bogor.
Suharno, B. 2003. Agribisnis Ayam Ras.
Cetakan Ke-6. Penebar Swadaya,
Jakarta.
Sunarti, D. dan W.E. Yuwono. 1997.
Manajemen Kandang Ayam Ras
Pedaging. Trubus Agriwidya,
Ungaran.
Sumadji, P., Pratama., Y. dan Rosita.
2006. Kamus Ekonomi Lengkap.
Wipressindo. Jakarta.
Susanto, E. P. B., H. D. Utami dan B.
Hartono. 2014. Analisis finansial
usaha budidaya ayam broiler
(pedaging) peternakan plasma pola
kemitraan di PT. “Reza Perkasa”
unit budidaya Madiun. Jurnal
Sosial Ekonomi (1) : 1-11.
Suwarta., Irham., dan S. Hartono. 2012.
Struktur biaya dan pendapatan
usaha ternak ayam broiler di
kabupaten sleman. Jurnal Agrika 6
(1): 65-85.
Yemima, 2014. Analisis Usaha peternakan
ayam broiler pada peternakan

53

You might also like