Professional Documents
Culture Documents
net/publication/327835102
CITATIONS READS
0 1,022
2 authors:
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
All content following this page was uploaded by Yeptadian Sari on 24 September 2018.
ABSTRAK. Arsitektur Kontekstual digunakan sebagai salah satu cara menciptakan dan menjaga kelestarian
lingkungan. Pembahasan arsitektur kontekstual pada beberapa bangunan museum yang berada di kawasan Kota
Tua Jakarta diharapkan dapat melestarikan lingkungan tersebut yang saat ini merupakan kawasan cagar budaya.
Digunakan metode analisis berdasarkan teori yang ada dengan keadaan bangunan museum serta lingkungan di
Kota Tua Jakarta. Sehingga dihasilkan bahwa bangunan museum yang berada di kawasan Kota Tua Jakarta
memiliki kontekstual yang bersifat selaras yakni pada warna dasar bangunan, proporsi bangunan, komposisi
bentuk dasar yang berbentuk persegi dan kesamaan pola luar ruang pada beberapa bangunan.
ABSTRACT. Contextual architecture is used as one way of creating and preserving the environment. The
discussion of contextual architecture in several museum buildings located in the Old Town of Jakarta is expected
to preserve the environment that is currently a cultural heritage area. Used methods of analysis based on existing
theory with the state of the museum building and the environment in the Old City of Jakarta. So it is produced that
the museum building located in the Old Town of Jakarta has a harmonious contextual that is on the basic color of
the building, the proportion of the building, the composition of the square basic and the similarity of outdoor
patterns in some buildings.
PENDAHULUAN
Indonesia merupakan sebuah negara yang Kini Kota Tua memiliki bangunan yang dapat
memiliki ragam budaya dengan ciri tersendiri dijadikan tempat wisata dan yang
termasuk pada bidang arsitekturnya. Seiring mendominasi adalah museum. Terdapat
dengan berjalannya waktu, kebudayaan di banyak museum di kawasan Kota Tua seperti
Indoneisa semakin berkembang dari segi non Museum Fatahilah yang dulunya merupakan
fisik maupun fisik seperti bidang arsitektur. Balai Kota Batavia, Museum Wayang,
Peninggalan kebudayaan dalam segi fisik Museum Seni Rupa dan Keramik, Museum
(arsitektur) dapat dilestarikan dan dijaga agar Bank Mandiri dan Museum Bank Indoneisa.
tetap menjadi bagian dari sejarah dan Berdasarkan fungsi kawasan Kota Tua Jakarta
kebudayaan yang dimiliki Indonesia. Banyak yang menjadi kawasan wisata dengan banyak
terdapat arsitektur di Indonesia baik yang bangunan yang memiliki fungsi rekreasi seperti
merupakah khas Indoneisa maupun arsitektur museum, maka konteks bangunan yang di
peninggalan para penjajah yang menjadi saksi prioritaskan adalah museum.
bisu sejarah di Indonesia yang juga menjadi
bagian dari sejarah dan kebudayaan Agar tetap terjaga ciri khas Kota Tua yang
Indonesia. merupakan kota peninggalan para penjajah
Kota Tua merupakan kota kecil peninggalan Belanda, maka perlu adanya pelestarian
para penjajah Belanda sekaligus menjadi cikal kawasan Kota Tua dimana bangunan dan
bakal kota DKI Jakarta. Berbagai bangunan lingkungan harus tetap terjaga seperti pada
khas kolonial Belanda menghiasi kota kecil jamannya. Kontekstual kawasan Kota Tua
tersebut. Kota tua kini menjadi tempat wisata harus tetap dipertahankan, daerah yang
yang dilindungi oleh Kementrian Kebudayaan menjadi kawasan Kota Tua Jakarta harus
dan Pariwisata yang harus dijaga dan tetap memiliki ciri khas bangunan kolonial
dilestarikan baik bangunan maupun
lingkungannya. Seiring dengan perkemangan Belanda. Kontekstual menurut Brolin (1978)
kota maka semakin banyak kebutuhan yaitu suatu perencanaan dan perancangan
manusia akan fasilitas-fasilitas yang arsitektur yang memperhatikan permasalahan
menunjang kebutuhan hidup, dengan keadaan kontinuitas visual antar bangunan baru dengan
ini kota tua kini memiliki bangunan dengan nuansa lingkungan yang ada disekitarnya dan
fungsi baru seperti museum, restauran, hotel melakukan studi terhadap kesulitan-kesulitan
dan bangunan yang telah hancur dibangun
kembali kemudian digunakan dengan fungsi yang timbul dalam menciptakan keserasian
yang sama maupun berbeda dengan fungsi antara bangunan dengan perbedaan jaman
bangunan terdahulu. dan gaya dalam satu lokasi yang berdekatan.
47
Jurnal Arsitektur PURWARUPA Volume 02 No 1 September 2017
48
Arsitektur Kontekstual Bangunan Museum Pada Kawasan Kota Tua Jakarta
Ahkamal Ulyaa, Anisa, Yeptadian Sari
fatahilah yang dulunya merupakan Balai Kota museum wayang, museum seni dan keramik,
Jakarta pada jaman Belanda merupakan salah museum bank Indonesia dan museum bank
satu museum yang banyak dikunjungi oleh mandiri, berikut ini adalah tabel yang
para wisatawan, juga terdapat berbagai menyajikan informasi berbagai musium
museum di kawasan kota tua jakarta seperti tersebut.
Museum Fatahillah
Neo Gedung Gedung Gereja Museum Jl Pintu
2
Reinaissan (1):990M (1): Belanda Besar
ce Gedung Gedung Utara No
2 2
(2):627M (2):747 M 27-29
Museum Wayang
2 2
Neo Classic 8875 M 2430 M Kantor Museum Jl Pos
Dewan Kota No 2
Kehakiman
pada
Benteng
Batavia
Museum Seni Rupa &
Keramik
2
Neo Classic 22.220 5.522 M Kantor De Museum Jl Pintu
2
M Javasche Besar
Bank Utara No 3
Berdasarkan tabel diatas maka berikut ini menunjukan sirkulasi kendaraan maupun
analisis bangunan berdasarkan unsur-unsur pejalan kaki dan garis berwarna orange
kontekstual bangunan yang terdiri dari: menunjukan sirkulasi khusus pejalan kaki.
sempadan bangunan berbeda dengan utama yang bentuk dasar persegi panajng dan
Museum Wayang dan Museum Bank persegi yang dikombinasikan menjadi bentuk
Indonesia yang memiliki sempadan bangunan kuruf kapital L, sedangkan bangunan lainnya
yang berbeda. memiliki bentuk L dan I yang masing-masing
berada dibagian belakang bangunan utama.
51
Jurnal Arsitektur PURWARUPA Volume 02 No 1 September 2017
Pada museum Seni Rupa dan Keramik Kota Tua Jakarta memiliki zona yang menjadi
memiliki jendela dan pintu dengan warna yang inti yakni lapangan fatahilah yang berada di
sama yaitu hujau dengan oernamen pada depan bangunan Museum Sejarah Jakarta
bagian kepala bangunan yaitu putih dengan atau yang dikenal degan nama Museum
garis-garis berwarna krem. Museum Bank Fatahillah. Kesamaan lingkungan pada
Indonesia memiliki warna ornamen sama kawasan Kota Tua Jakarta telah diseragamkan
seperti warna dasar bangunan yaitu putih, berdsarkan zona yang telah tertera pada
warna besi tralis jendelapun berwarna putih. gudelines kota tua. Kedua mengenai
Bangunan yang terakhir yaitu Museum Bank kontekstual pada bangunan yang memiliki
Mandiri memiliki warna dasar yang sama keselarasan pada masing-masing bangunan
dengan ke empat bangunan lainnya yaitu museum yang dijelaskan pada pembahasan
putih, namun memiliki ornamen yang berwarna diatas. Bangunan museum umumnya memiliki
abu-abu pada garis-garis dibagian kepala keselarasan pada warna dasar bangunan,
bangunan seperti yang terlihat pada lingkaran proporsi bangunan, komposisi bentuk dasar
merah digambar bangunan museum bank yang berbentuk persegi dan kesamaan pola
mandiri. luar ruang pada beberapa bangunan.
52