You are on page 1of 7

64

Menulis Manuskrip Jurnal Ilmiah, Strategi Synergetic Teaching


Nugraheti Simulyasih Sb

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS MANUSKRIP JURNAL ILMIAH


MENGGUNAKAN STRATEGI SYNERGETIC TEACHING PADA
MAHASISWA PGSD UNNES

Nugraheti Sismulyasih Sb.


nugrahetisabilillah@yahoo.co.id
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang, Semarang

ABSTRACT

27th January 2012 Higher Education General Directorates (ditjen dikti) Education ministry and
Republic Of Indonesia culture publish form letter that comprising about scientific publication
liabilities as requisite of pass programs master, magister, and doctor. Base of that verdict,
researcher most draw for analyzes ability to make scientific journal manuscript PGSD UNNES'S
college student, since new a portion PGSD'S college student little that understands with every
consideration sistemation of scientific article writing. Researcher utilizes strategy Synergetic
Teaching to increase ability writes scientific journal manuscript PGSD UNNES'S college
student. Problem formula in observational it how to ability front end write scientific journal
manuscript PGSD UNNES'S college student utilizes Synergetic Teaching? and If strategy
Synergetic Teaching can increase ability writes scientific journal manuscript college student to
the effect in this research is to increse writes skill college student write PGSD UNNES's journal
manuscript year generation 2011. The method that is used in this research is method pseudo
experiment attention by design one group pretest postest design . This observational that have
been use 1) Essay and 2) nontest (questionnaire, observation / questionnaire, interview, and
discussion). This research is executed on PGSD UNNES'S college student year generation 2011.
This observational result is on reading ability early reference from 55% have been increase
becomes 82,5% and understanding listen presentations of 47,5% have been increase as 72,5%.
Meanwhile for one was complete through reading ability reference from 45% become down
becomes 17,5% and understanding listen presentations of 52,5% as 27,5% that is mean by with
strategy Synergetic Teaching is effective for increase known ability of college student.

Keywords: writing skill, scientific journal manuscript, synergetic teaching

PENDAHULUAN ilmiah kepada kalangan yang lebih luas.


Keterampilan menulis merupakan Agar jurnal ilmiah dapat diterima kalangan
keterampilan berbahasa yang dipergunakan internasional, maka aspirasi wawasan dan
untuk berkomunikasi secara tidak langsung gaya selingkung harus mengacu pada
dan secara tatap muka dengan orang lain. standar internasional. Artikel yang
Menulis merupakan suatu kegiatan produktif dirancang untuk dimuat dalam jurnal ilmiah,
dan ekspresif. Keterampilan menulis ini selain ditulis dengan tata cara ilmiah, juga
tidak akan datang secara otomatis, harus mengikuti pedoman yang
melainkan harus melalui latihan dan praktik dipersyaratkan oleh jurnal ilmiah yang
yang banyak dan teratur. Dalam kegiatan dituju. Agar artikel yang akan dikirimkan
menulis diperlukan pengetahuan yang luas sesuai kriteria dan diterima jurnal,
dan pola pikir yang logis (Tarigan 1986:7). setidaknya harus memenuhi tiga unsur yaitu
Jurnal ilmiah merupakan sarana yang kesesuaian bidang ilmu, tata bahasa yang
efektif untuk mempublikasikan artikel baku, serta gaya khusus (gaya selingkung)

Jurnal Primary Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau
| Volume 4 Nomor 1, April 2015 | ISSN: 2303-1514 |
65

Menulis Manuskrip Jurnal Ilmiah, Strategi Synergetic Teaching


Nugraheti Simulyasih Sb

yang dipersyaratkan oleh jurnal di mana penyunting yang terdiri dari para ahli dalam
artikel akan dikirim. bidangnya; dan (6) diedarkan secara
nasional. Peredaran jurnal dan
Pembelajaran Menulis pemasarannya didorong ke arah online
Menulis merupakan suatu sesuai kebijakan nir kertas, efisiensi biaya,
keterampilan berbahasa yang dipergunakan transparansi (pencegahan tindakan plagiat)
untuk berkomunikasi secara tidak langsung, dan kecepatan layanan. Jika diperlukan
tidak secara tatap muka dengan orang lain jurnal ilmiah versi cetak, sudah semestinya
Tarigan (1986:3). Menulis adalah membuat jurnal ilmiah dicetak pada kertas bebas
huruf (angka dan sebagainya) dengan pena asam.
atau dapat juga diartikan melahirkan pikiran,
perasaan, dengan tulisan (Depdiknas Pedoman Penulisan Manuskrip Jurnal
2003:506). Dalam kegiatan menulis ini Ilmiah
penulis haruslah terampil memanfaatkan Sebagai pedoman implementasi
grafologi, struktur bahasa dan kosa kata. kewajiban publikasi ilmiah bagi mahasiswa
Keterampilan menulis dapat dikuasai program sarjana dan Pascasarjana, berikut
melalui latihan atau praktik yang banyak dan adalah panduan menulis manuskrip yang
teratur. telah disesuaikan dengan standar
Artikel Ilmiah adalah sebuah karya internasional.Persyaratan umum penulisan
tulis yang isinya mengungkapkan suatu manuskrip dapat dijabarkan sebagai berikut:
pembahasan yang lengkap dan secara ilmiah a) manuskrip ditulis dalam bahasa Indonesia
ditulis oleh seorang penulis. Untuk atau bahasa Inggris dengan kerapatan baris
memberitahukan sesuatu hal secara logis 1,5 spasi, font Times New Roman 12,
dan sistematis kepada para pembaca. Artikel ukuran kertas A4, format satu kolom, dan
ilmiah juga biasanya ditulis untuk mencari margin last costum setting (top 2,54 cm; left
sebuah jawaban mengenai sesuatu hal yang 2,8 cm, bottom 2,54 cm; ringht 2, 54 cm). b)
diteliti dan untuk membuktikan kebenaran panjang manuskrip ilmiah hendaknya tak
tentang sesuatu yang terdapat dalam objek lebih dari 4000 kata atau kurang lebih 10-12
tulisan tersebut. Biasanya tulisan ilmiah halaman, termasuk gambar, grafik atau tabel
sering mengangkat tema seputar hal-hal (jika ada) yang menyertainya, c) istilah-
yang baru (aktual) dan belum pernah ditulis istilah dalam bahasa asing atau bahasa
oleh orang lain agar terlihat beda dan daerah dalam teks ditulis dalam huruf miring
terkesan baik. (italic). d) tinjauan pustaka (literature
Jurnal ilmiah merupakan salah satu review) tidak dicantumkan sebagai bagian
jenis jurnal akademik di mana penulis dari struktur artikel. Dengan demikian
mempublikasikan artikel ilmiah. Jurnal pengutipan pustaka yang dianggap penting
ilmiah nasional adalah jurnal yang selain dapat dipadukan dalam bab pendahuluan
memiliki ISSN juga memenuhi kriteria (introduction) atau dalam pembahasan.
sebagai berikut: (1) bertujuan Pengutipan pustaka dalam pembahasan
menampung/mengkomunikasi-kan hasil- seperlunya saja dan yang lebih diutamakan
hasil penelitian ilmiah dan atau konsep adalah pembahasan terhadap hasil analisis
ilmiah dalam disiplin ilmu tertentu; (2) data yang ditemukan sendiri.
ditujukan kepada masyarakat ilmiah/peneliti Secara umum struktur artikel ilmiah
yang mempunyai disiplin-disiplin keilmuan hasil penelitian dan artikel ilmiah
relevan; (3) diterbitkan oleh Badan Ilmiah/ nonpenelitian relatif sama. Pada artikel
Organisasi/ Perguruan Tinggi dengan unit- nonpenelitian tidak ada bagian metode.
unitnya; (4) bahasa yang digunakan adalah Struktur artikel ilmiah hasil penelitian terdiri
bahasa Indonesia dan atau bahasa Inggris atas 10 bagian utama: (1) judul, (2) baris
dengan abstrak dalam Bahasa indonesia dan kepemilikan, (3) abstrak, (4) kata kunci, (5)
Bahasa Inggris; (5) mempunyai dewan pendahuluan, (6) metode, (7) hasil dan

Jurnal Primary Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau
| Volume 4 Nomor 1, April 2015 | ISSN: 2303-1514 |
66

Menulis Manuskrip Jurnal Ilmiah, Strategi Synergetic Teaching


Nugraheti Simulyasih Sb

pembahasan, (8) simpulan, (9) ucapan Kata Kunci, 1) Kata kunci adalah kata
terimakasih, dan (10) daftar pustaka. pokok yang menggambarkan daerah
Judul, 1) Judul hendaknya ringkas masalah yang diteliti atau istilah-istilah yang
dan informatif, tidak terlalu panjang dan merupakan dasar pemikiran gagasan dalam
tidak terlalu pendek, yaitu antara 5-15 kata. karangan asli, yang berupa kata tunggal atau
Agar judul dapat dibuat singkat dan ringkas gabungan kata. 2) Jumlah kata kunci antara
dalam 15 kata, hindari kata penghubung dan 3 sampai 5 kata dan/atau kelompok kata. 3)
penyebutan obyek, tempat atau bahan Antara kata kunci dipisahkan oleh titik koma
penelitian yang sangat terperinci. Judul (;). 4) Hindari banyak kata penghubung
ditulis dengan huruf kapital. 2) Judul (dan, dengan, yang, dan lain-lain).
mengandung kata-kata kunci dari variabel Pendahuluan, 1) Hindari sub-sub
yang diteliti. 3) Jenis huruf Times New bagian atau sub-sub judul di dalam
Roman 14, dengan jarak baris satu spasi. 4) pendahuluan. 2) Pendahuluan hendaknya
Judul bisa dalam bahasa Indonesia atau mengandung latar belakang masalah atau
bahasa Inggris, sesuai dengan bahasa yang rasional penelitian, permasalahan, dan
dipergunakan dalam artikel. 5) Hindari tujuan penelitian. 3) Sebagai kajian pustaka,
penggunaan singkatan, rumus, dan rujukan bagian ini harus disertai rujukan yang bisa
dalam judul. dijamin otoritas penulisnya. 4) Pembahasan
Baris Kepemilikan, 1) Nama penulis kepustakaan harus disajikan secara ringkas,
artikel ditulis tanpa disertai gelar akademik padat, dan langsung mengenai masalah yang
atau gelar lainnya. 2) Jika penulis lebih dari diteliti. 5) Penyajian latar belakang masalah
satu orang dan berasal dari kelembagaan atau rasional penelitian hendaknya
berbeda, maka semua nama dicantumkan sedemikian rupa sehingga mengarahkan
dengan memberikan tanda superskrip angka pembaca ke rumusan masalah penelitian
mulai dari 1 pada belakang nama penulis yang dilengkapi dengan rencana pemecahan
secara berurutan. 3) Nama-nama penulis masalah, dan akhirnya ke rumusan tujuan. 6)
hendaknya hanya orang yang benar-benar Untuk penelitian kualitatif di bagian ini
berpartisipasi dalam perencanaan, dijelaskan juga fokus penelitian dan uraian
pelaksanaan, analisis hasil, pembahasan, dan konsep yang berkaitan dengan fokus
penulisan laporan. 4) Nama lembaga tempat penelitian.
bekerja penulis atau tempat mahasiswa Metode, 1) Informasikan secara
belajar ditulis sebagai catatan kaki di ringkas mengenai bagaimana penelitian itu
halaman pertama, dilengkapi dengan alamat dilakukan. Uraian disajikan dalam beberapa
korespondensi. paragraf tanpa subbagian. Hanya hal-hal
Abstrak, 1) Abstrak ditulis secara yang pokoksaja yang disajikan. Uraian rinci
ringkas dan faktual, meliputi masalah dan tentang rancangan penlitian tidak perlu
tujuan penelitian. 2) Metode penelitian diberikan. 2) Materi pokok bagian ini adalah
(untuk penelitian kualitatif termasuk apa jenis penelitiannya, siapa pupolasinya
deskriptif tentang subjek yang diteliti), dan dan bagaimana penarikan/pemilihan
ringkasan hasil penelitian (bila dianggap sampelnya, bagaimana data dikumpulkan,
perlu, juga kesimpulan dan implikasi). 3) siapa sumber data, dan bagaimana data
Abstrak hendaknya ditulis dalam bahasa dianalisis. 3) Penelitian yang menggunakan
Inggris. 4) Panjang abstrak antara 50-75 kata alat dan bahan perlu ditulis spesifikasi alat
dan ditulis dalam satu paragraf. 4) Abstrak dan bahannya. 4) Untuk penelitian kualitatif
diketik dengan spasi tunggal dengan format perlu ditambahkan perincian mengenai
yang lebih sempit dari teks utama (marjin kehadiran peneliti, subjek penelitan dan
kanan dan kiri menjorok masuk 1,2 cm). 5) informan beserta cara-cara mengambil data
Hindari perujukan dan penggunaan penelitian, lokasi penelitian dan lama
singkatan yang tidak umum. penelitian. Selain itu juga diberikan uraian

Jurnal Primary Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau
| Volume 4 Nomor 1, April 2015 | ISSN: 2303-1514 |
67

Menulis Manuskrip Jurnal Ilmiah, Strategi Synergetic Teaching


Nugraheti Simulyasih Sb

mengenai pengecekan keabsahan hasil individu yang telah membantu dalam


penelitian. pelaksanaan penelitian dan penulisan
Hasil dan Pembahasan, 1) Format manuskrip.
hasil dan pembahasan tidak dipisahkan, Daftar Pustaka, 1) Rujukan
mengingat jumlah halaman yang tersedia dicantumkan dalam daftar pustaka hanyalah
bagi penulis terbatas. 2) Hasil penelitian rujukan yang benar-benar dikutipdalam
dapat disajikan dengan dukungan tabel, manuskrip. 2) Untuk artikel hasil penelitian,
grafik atau gambar sesuai kebutuhan untuk daftar pustaka dirujuk dari sekitar 10-15
memperjelas penyajian hasil secara verbal. artikel jurnal ilmiah, sedangkan artikel
3) Penyajian tabel, grafik atau gambar nonpendidikan sekurang-kurangnya telah
hendaknya diberi judul berupa frase (bukan merujuk 15 artikel ilmiah. 3) Kemutakhiran
kalimat) secara ringkas. 4) Keterangan jurnal ilmiah yang diujuk harus
gambar/grafik diletakkan di bawah diperhatikan, sekurang-kurangnya
gambar/grafik tersebut, sedangkan judul merupakan hasil publikasi yang relevan
tabel diletakkan di atasnya. Judul diawali dalam 10 tahun terakhir. 4) Daftar pustaka
huruf kapital. 5) Jangan mengulang menulis disusun secara alfabetis berdasarkan urutan
angka-angka yang telah tercantum dalam abjad nama penulis. 5) Ketentuan nama
tabel di dalam teks pembahasan. Jika akan penulis: nama yang ditampilkan adalah
menekankan hasil yang diperoleh sebaiknya nama akhir (nama keluarga) penulis diikuti
sajikan dalam bentuk lain, misalnya dengan singkatan nama awal (dan tengah
persentase atau selisih. Untuk menunjukkan jika ada). Jika penulisnya lebih dari satu
angka yang dimaksud, rujuk saja tabel yang maka cara penulisannya sama. 6) Ketentuan
memuat angka tersebut. 5) Pada umumnya penulisan judul rujukan seperti karya
jurnal internasional tidak menginginkan ilmiahyang tidak dipublikasikan, buku,
bahasa statisyik (seperti: significantly jurnal, makalah seminar atau artikel lepas;
different, treatmen, dll) ditulis dalam diawali dengan huruf kapital disetiap kata
pembahasan. Hindari copy dan paste tabel penyusunannya, (kecuali kata penghubung).
hasil analisis statistik langsung dari software Khusus judul artikel jurnal, huruf kapital
pengolah data statistik. 6) Materi hanya untuk awal kalimat. 7) Tanda baca
pembahasan terutama mengupas apakah pada akhir penulisan nama, tahun, judul
hasil yang didapat sesuai denagn hipotesisi artikel dan seterusnya diskhiri dengan titik
atau tidak, dan kemukakan argumentasinya. (.) sebelum dilanjutkan kata berikutnya.
7) Pengutipan rujukan dalam pembahasan Khusus penulisan volume (nomor) jurnal
jangan terlalu panjang (bila perlu dihindari). diberi tanda titik dua (:) tanpa jarak spasi.
8) Situasi hasil penelitian atau pendapat Contoh-contoh penulisan dapat dilihat pada
orang lain hendaknya disarikan dan penjelasan setiap jenis pustaka yang layak
dituliskan dalam kalimat sendiri (tidak dirujuk.
menggunakan kalimat yang persis sama). 9) Berdasarkan keterangan di atas, perlu
Kumpulan penelitian sejenis dapat dirujuk dilaksanakan Penelitian tentang menulis
secara berkelompok. manuskrip jurnal ilmiah di PGSD UNNES
Simpulan, 1) Simpulan hendaknya dengan judul “Peningkatan Keterampilan
merupakan jawaban atas pertanyaan Menulis Manuskrip Jurnal Ilmiah
penelitian, dan diungkapkan bukan dalam Menggunakan Strategi Synergetic Teaching
kalimat statistik. 2) Ditulis sepanjang satu pada Mahasiswa PGSD UNNES”
paragraf dalam bentuk esai, tidak dalam diharapkan lebih kurang 70% mahasiswa
bentuk numerical. mampu membuat manuskrip jurnal ilmiah
Ucapan Terima Kasih, 1) Ucapan dengan maksimal untuk memudahkan
terimakasih umumnya ditempatkan setelah menyelesaikan tugas akhir akademik.
simpulan. 2) Berisi ucapan terimakasih Tujuan Penelitian ini adalah
kepada lembaga pemberi dana, dan atau untukmeningkatkan keterampilan menulis

Jurnal Primary Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau
| Volume 4 Nomor 1, April 2015 | ISSN: 2303-1514 |
68

Menulis Manuskrip Jurnal Ilmiah, Strategi Synergetic Teaching


Nugraheti Simulyasih Sb

manuskrip jurnal ilmiahmahasiswa PGSD HASIL DAN PEMBAHASAN


UNNES angkatan tahun 2011. Hasil yang diperoleh dari mahasiswa
PGSD semester 7, Fakultas Ilmu
Pendidikan, Universitas Negeri
METODE PENELITIAN Semarangdengan menggunakan strategi
Metode yang digunakan dalam Synergetic Teaching (dengan membaca
penelitian ini adalah metode eksperimen referensi dan mendengarkan presentasi)
semu. dengan desain one group pretest- dengan nilai KKM 6,5.
postest:
Tabel 1. Hasiltes Awal Menulis Manuskrip
O1 X O2 Jurnal Menggunakan Strategi Synergetic
Keterangan: Teaching (Membaca Referensi)
O1 : Tes awal No Kriteria Pencapaian
O2: Tes akhir 1 Rata-rata 6,575
X: perlakuan mengajar manuskrip dengan 2 Nilai terendah 4
synergetic teaching 3 Nilai tertinggi 9
(Mc Millan&Schumacher 1989:312). 4 Belum tuntas 45%
5 Tuntas 55%
Berdasarkan rumus di atas, X:
Perlakuan, yaitu mengajarkan mahasiswa Tabel 2. Hasiltes Akhir Menulis Manuskrip
PGSD dengan menggunakan Synergetic Jurnal Menggunakan Strategi Synergetic
Teaching, O1 = Pretest, dan O2 = pemberian Teaching (Membaca Referensi)
postes. Metode ini digunakan untuk menguji No Kriteria Pencapaian
keefektifan penggunaan model mengajar 1 Rata-rata 8,025
dengan synergetic teaching. 2 Nilai terendah 6
Prosedur eksperimen yang ditempuh 3 Nilai tertinggi 10
adalah sebagai berikut. a) tahap 1, 4 Belum tuntas 17,5%
pelaksanaan pretes dengan menggunakan 5 Tuntas 82,5%
instrumen tes, diakhiri tes untuk setiap
pertemuan. b) tahap 2, pelaksanaan Data pada Tabel 1 dan Tabel 2
pengajaran manuskrip dengan menggunakan menunjukkan bahwa rata-rata meningkat
Synergetic Teaching, masing-masing dua 1,45dengan nilai terendah 6, dan nilai
kali pertemuan; dan c) tahap 3, pelaksanaan tertinggi 10, peningkatan ketuntasan sebesar
postest dengan menggunakan tes kecepatan 27,5% serta penurunan ketidak tuntasan
efektif membaca dan menyimak. sebesar 27,5% dari KKM yang telah
Penelitian dilaksanakan di kampus ditetapkan.
PGSD, Fakultas Ilmu Pendidikan, Berdasarkan hasil di atas, maka hal-
Universitas Negeri Semarang. Pemilihan hal yang perlu diperhatikan pada tahap
lokasi atas dasar pertimbangan sebagai penerapan membaca adalah sebagai berikut:
berikut: (1) peneliti merupakan mahasiswa 1) waktu yang diberikan untuk membaca
PGSD FIP UNNESdan (2) Ketua Jurusan harus cukup, maksimal 10 menit, 2) suasana
mengizinkan pelaksanaan penelitian. kelas/ruangan harus terkondisikan karena
Data yang dikumpulkan pada mempengaruhi konsentrasi pada saat
penelitian ini adalah: (a)observasi, (b) membaca, dan 3) kemasan tampilan materi.
angket/kuesioner, (c) wawancara, dan (d)
diskusi.

Jurnal Primary Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau
| Volume 4 Nomor 1, April 2015 | ISSN: 2303-1514 |
69

Menulis Manuskrip Jurnal Ilmiah, Strategi Synergetic Teaching


Nugraheti Simulyasih Sb

Tabel 3. Hasil tes Awal Menulis Manuskrip menunjukkan bahwa dengan strategi
Jurnal Menggunakan Strategi Synergetic synergetic teaching dengan mambaca
Teaching (Mendengarkan Presentasi) referensi dan mendengarkan presentasi
efektif untuk meningkatkan pemahaman
kemampuan pada mahasiswa.
Strategi synergetic teaching
menunjukkan peserta didik mendapatkan
pengalaman belajar yang berbeda dalam
mempelajari materi yang sama. Dalam
penelitian ini diaplikasikan dua
Tabel 4. Hasil Tes Akhir Menulis keterampilan, yaitu membaca dan
Manuskrip Jurnal Menggunakan Strategi menyimak. Keterampilan membaca
Synergetic Teaching (Mendengarkan diterapkan pada saat membaca referensi,
Presentasi) sedangkan keterampilan menyimak
No Pencapaian diterapkan pada saat mendengarkan
1 Rata-rata 7,375 presentasi.
2 Nilai terendah 5 Melalui membaca referensi, bukan
3 Nilai tertinggi 9 hanya melihat kata-kata atau sekadar
4 Belum tuntas 27,5% mengeja kata dan menerjemahkannya, tetapi
5 Tuntas 72,5% harus memahami apa yang dilihat dan
diterjemahkannya. Perlu diperhatikan bahwa
Data pada Tabel 3 dan Tabel 4 tujuan membaca adalah a) memahami
menunjukkan bahwa rata-rata meningkat bahwa maksud/tujuan membaca adalah
1,15dengan nilai terendah 5, dan nilai memperoleh makna dari apa yang dibaca
tertinggi 9, peningkatan ketuntasan sebesar dan b) mengembangkan keterampilan
25% serta penurunan ketidak tuntasan membaca yang diperlukan untuk memahami
sebesar 25%. bahan-bahan tulisan. Dengan demikian,
Berdasarkan pretes di atas, maka hal- membaca membutuhkan kemampuan dan
hal yang perlu diperhatikan pada tahap pengetahuan pada taraf tertentu.
penerapan mendengarkan presentasi adalah Sedangkan keterampilan berpikir yang
sebagai berikut: 1) keruntutan pada saat mendasari keterampilan menyimak adalah a)
menjelaskan; 2) penyaji menekankan nada mampu menggunakan bahasa untuk berpikir
pada poin yang dianggap penting/mengecoh kreatif, membuat relasi-relasi baru, serta
atau dapat menuliskannya apabila menanamkan pemahaman akan diri sendiri;
berhubungan dengan istilah, numeric, dan b) memformulasi-kan hipotesis, pemaham
tanda baca 3) kemampuan penyajian dan akan hubungan konseptual serta penarikan
mengkondisian kelas/ruangan. simpulan untuk dasar penghitungan
Berdasarkan analisis data penelitian evidensi; c) menggunakan bahasa untuk
dapat digambarkan bahwa tingkat kemudahan berpikir evaluatif-kritis:
ketuntasan terhadap pemahaman membaca penyikapan pertanyaan dalam perintah
referensi lebih tinggi daripada untuk melihat perbedaan makna, untuk
mendengarkan presentasi. Namun, secara membedakan antara fakta dan opini, dan
keseluruhan hasil yang diperoleh tidak mengevaluasi perhatian dan pesan
memiliki selisih yang mencolok. Ketuntasan pembicara.
akhir antara mambaca referensi dan Keberhasilan membaca dan
mendengarkan presentasi memiliki selisih menyimak dapat dilihat dari: a) kemampuan
ketuntasan dan ketidaktuntasan sebesar memahami soal, b) jawaban yang runtut, dan
10%, serta selisih rata-rata 0,65 dengan nilai c) tingginya tingkat ketuntasan dari yang
terendah 5 dan tertinggi 10. Hal tersebut telah ditetapkan.

Jurnal Primary Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau
| Volume 4 Nomor 1, April 2015 | ISSN: 2303-1514 |
70

Menulis Manuskrip Jurnal Ilmiah, Strategi Synergetic Teaching


Nugraheti Simulyasih Sb

SIMPULAN DAN REKOMENDASI DAFTAR PUSTAKA


Berdasarkan hasil penelitian terhadap Hamruni. (2011). Strategi Pembelajaran.
penerapan strategi Synergetic Teaching Yogyakarta: Insan Madani.
diperoleh data bahwa dapat meningkatkan Kasbolah, K. (1999). Penelitian Tindakan
kemampuan pemahaman mahasiswa dalam Kelas. Jakarta: Depdikbud.
menulis manuskrip jurnal ilmiah. Hal ini Moleong,L.J. (2004). Metodologi Penelitian
dapat dilihat dari peningkatan ketuntasan Kualitatif. Bandung: Rosdakarya.
hasil antara mambaca referensi dan Rakhmat, Suherdi. (1999). Evaluasi
mendengarkan presentasi memiliki selisih Pengajaran. Jakarta: Depdikbud.
ketuntasan dan ketidak tuntasan sebesar Rofi’uddin, A. Zuchdi. (1999). Pendidikan
10%, serta selisih rata-rata 0,65 dengan nilai Bahasa dan Sastra Indonesia di
terendah 5 dan tertinggi 10. Hal tersebut KelasTinggi. Jakarta:Depdikbud.
menunjukkan bahwa dengan strategi Zaeni, Hisyam. (2009). Strategi
Synergetic Teaching efektif untuk Pembelajaran Aktif. Yogyakarta:
meingkatkan pemahaman kemampuan pada Pustaka Insan Madani
mahasiswa.
Strategi Synergetic Teaching
menunjukkan adanya hubungan yang erat
antara keterampilan membaca dan
menyimak. Melalui membaca referensi,
bukan hanya melihat kata-kata atau sekadar
mengeja kata dan menerjemahkannya, tetapi
harus memahami apa yang dilihat dan
diterjemahkannya. Sedangkan menyimak
harus mampu menggunakan bahasa untuk
berpikir kreatif, membuat relasi-relasi baru,
serta menanamkan pemahaman akan diri
sendiri atas materi yang disampaikan.
Keberhasilan penggunaan metode
membaca dan menyimak (mendengarkan
presentasi) dapat dilihat dari: a) kemampuan
memahami soal, b) jawaban yang runtut, dan
c) tingginya tingkat ketuntasan dari yang
telah ditetapkan.
Berdasarkan penelitian yang
dilakukan pada mahasiswa PGSD UNNES,
peneliti dapat memberikan saran sebagai
berikut: 1) dosen harus melakukan persiapan
dan perencanaan yang matang sebelum
melaksanakan pembelajaran, 2) dosen harus
mengetahui kelebihan dan kelemahan setiap
kali akan merencanakan pembelajaran, 3)
dosen harus mengadakan evaluasi yang
dapat mengukur kemampuan peserta didik,
4) dosen dapat menggunakan strategi
Synergetic Teaching untuk meningkatkan
kemampuan belajar mahasiswa

Jurnal Primary Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau
| Volume 4 Nomor 1, April 2015 | ISSN: 2303-1514 |

You might also like