Professional Documents
Culture Documents
Peran Asam Humat Dan Fulvat Dari Kompos Dalam Detoksifikasi Aluminium Pada Tanah Masam
Peran Asam Humat Dan Fulvat Dari Kompos Dalam Detoksifikasi Aluminium Pada Tanah Masam
Imam Wahyudi
Fak. Pertanian Universitas Tadulako, Palu
Abstract
A study that was aimed to elucidate roles of Gliricidia sepium and Tithonia diversifolia
composts and their extracted humic and fulvic acids on aluminum concentration in an
Ultisol was conducted in a laboratory. Those composts and humic and fulvic acids
extracted from them were mixed with soil and incubated for 90 days. Results of the
study showed that the highest decrease in exchangeable Al concentration (90,5%) was
observed for Tithonia fulvic acid treatment during 90 days, followed by Tithonia compost
(88,4%), Gliricidia fulcic acid (82,3%), Gliricida compost (82,2%), Gliricidia humic acid
(82,3%), and Tithonia humic acid (75,7%) treatments. In general, rate of change in
exchangeable concentration was fast for the first 45 days, but it then slowed down
during the second 45 days (45-90 days). This was particularly observed for humic and
fulvic acid treatments, whereas compost treatment still showed subsequent decrease. It
was concluded that roles of humic and fulvic acid in reducing exchangeable Al was only
a short term, whereas compost played roles in a long term. In terms of capability in
reducing exchangeable Al, Tithonia compost and its humic and fulvic acids was better
than Gliricidia compost and its humic and fulvic acids.
Key words: Ultisol, aluminium, humic acid, fulvic acid, Gliricidia sepium, Tithonia diversifolia
atau asam humat atau asam fulvat. keeratan dan hubungan antara
Campuran tanah dengan kompos atau perlakuan dan parameter yang diamati.
asam humat atau asam fulvat dari
kompos ditempatkan dalam kantong Hasil dan Pembahasan
plastik dan kemudian diinkubasi selama
90 hari. Selama percobaan, lengas tanah Perubahan kandungan Aldd
dipertahankan pada kapasitas lapangan. Pemberian kompos Gliricidia dan
Analisis pH tanah, Aldd, dan Alkhelat Tithonia, serta asam humat dan asam
dilakukan pada hari ke 10, 3, 10, 20, 30, fulvat ekstrak dari kedua kompos
45, 60, 75 dan 90 hari setelah inkubasi. tersebut berpengaruh sangat nyata (p <
0,01) terhadap perubahan kandungan
Tabel 1. Komposis Kimia Kompos Aldd. Asam humat dan asam fulvat
Komposisi Kompos kompos Gliricidia dan Tithonia
Gliricidia Tithonia (perlakuan HG, HT, FG, dan FT)
C - organik (%) 40,87 39,97 menurunkan kandungan Aldd lebih
N - total (%) 3.07 2,71 cepat daripada kompos Gliricidia dan
P - total (%) 0,41 0,49 Tithonia (perlakuan KG dan KT).
Rasio C/N 13.31 14,75 Penurunan tajam kandungan Aldd pada
Rasio C/P 99,68 81,57 perlakuan HG, HT, FG, dan FT terjadi
Asam Humat (%) 15,44 29,47 pada hari ke 10 setelah inkubasi sampai
Asam Fulvat (%) 5,11 6,81 hari ke 45 (Gambar 1). Pada KG dan
KT, penurunan kandungan Aldd secara
tajam pada hari ke 20 sampai 90
Tabel 2. Perlakuan Percobaan Inkubasi (Gambar 1).
Selama 90 hari inkubasi, penurunan
Po Kontrol (tanpa penambahan
kompos, asam humat atau asam Aldd tertinggi (90,5%) terjadi pada
fulvat perlakuan FT, kemudian dikuti dengan
KG 4,17 g kompos Gliricidia/kg tanah perlakuan KT (88,4%), FG (82,3%),
(setara 10 t/ha) KG (82,2%), FG (82,3%), dan HT
KT 4,17 g kompos Tithonia /kg tanah (75,7%), sementara perlakuan kontrol
(setara 10 t/ha) (tanpa kompos, asam humat, atau asam
HG 84 ml asam humat Gliricidia / kg fulvat) hanya menurunkan kandungan
tanah (setara 1544 kg/ha) Aldd sebesar 0,9% (Gambar 1).
FG 82 ml asam fulvat Gliricidia / kg Reaktifitas asam fulvat terhadap Al
tanah (setara 511 kg/ha) nampaknya lebih tinggi dibandingkan
HT 84 ml asam humat Tithonia /kg
asam humat. Hal ini terjadi karena asam
tanah (setara 2947 kg/ha)
FT 84 ml asam fulvat Tithonia /kg tanah fulvat mengandung gugus karboksil,
(setara 681 kg/ha) fenolik dan total kemasamam yang
lebih besar dibanding dengan asam
humat (Zimmer, 2004). Sifat-sifat
Analisis ragam dilakukan pada jenjang tersebut menyebabkan lebih besarnya
nyata (5%) dan sangat nyata (1%). kemampuan asam fulvat dbandingkan
Untuk membedakan antar rerata asam humat dalam membentuk
perlakuan digunakan uji jarak berganda kompleks dengan kation-kation logam
Duncan (DMRT). Analisis korelasi dan dalam tanah.
regresi digunakan untuk mengetahui Hasil analisis korelasi menunjukkan
bahwa hubungan antara asam humat
126
I. Wahyudi / Buana Sains Vol 7 No 2: 123-130, 2007
dan asam fulvat dengan penurunan Aldd untuk asam fulvat dari kompos Tithonia
bersifat kuadratik dengan r = 0,994 (FT). Dari nilai korelasi tersebut juga
untuk asam humat dari kompos dapat dilihat bahwa asam fulvat
Gliricidia (HG), dan r = 0,994 untuk mempunyai afinitas yang lebih kuat dari
asam humat dari kompos Tithonia (HT), pada asam humat dalam menurunkan
r = 0,995 untuk asam fulvat dari Aldd.
kompos Gliricidia (FG), dan r = 0,995
90,5%), namun demikian pada 45 hari
14.00 kedua, proses kecepatan penurunan
12.00 perlakuan KG dan KT lebih lambat
Aldd (meq/100g tanah)
Kontrol
10.00 KG dibandingkan perlakuan HG, HT, Ft
KT
8.00
HG dan FG. Hal ini menunjukkan bahwa
6.00 HT
FG
peran asam fulvat dalam menurunkan
4.00
2.00
FT
Aldd melemah setelah 30 hari, sementara
-
asam humat dapat berperan aktif
0 3 10 20 30 45 60 75 90
sampai dengan 45 hari, dan kemudian
Waktu Inkubasi (hari)
melemah setelah 45 hari. Telah
diuraikan di atas bahwa lebih kuatnya
Gambar 1. Pengaruh pemberian kompos
asam humat dalam menurunkan Aldd
Gliricidia (KG), kompos Tithonia (KT),
asam humat Giliricidia (HG), asam humat pada 45 hari pertama, dibandingkan
Tithonia (HT), asam fulvat Gliricidia (FG) asam humat, karena asam fulvat
dan asam fulvat humat Tithonia (FT) mengandung gugus karboksil yang lebih
terhadap perubahan Konsentrasi Aldd. tinggi dibandingkan asam humat
sehingga asam fulvat lebih kuat
membentuk kompleks dengan kation-
Jika ditinjau dari pola penurunan kation logam dalam tanah (Zimmer,
kandungan Aldd (Gambar 2), secara 2004).
keseluruhan dapat dinyatakan bahwa
pada semua perlakuan penurunan 5
-5
KG
% kenaikan Al-khelat
120
KG
bahwa pemberian bahan organik 100
80
KT
HG
tersebut mampu meningkatkan Al- 60
HT
inkubasi. -
0 3 10 20 30 45 60 75 90
Pengamatan (hari)
1.80
1.60
Gambar 5. Persen kenaikan kandungan
1.40 Kontrol Alkhelat dalam tanah akibat pemberian
1.20 KG
kompos Gliricidia (KG), kompos Tithonia
Al-khelat (%)
KT
1.00
0.80
HG (KT), asam humat Giliricidia (HG), asam
HT
0.60 FG humat Tithonia (HT), asam fulvat Gliricidia
0.40 FT
(FG) dan asam fulvat Tithonia (FT).
0.20
-
0 3 10 20 30 45 60 75 90 Oleh karena itu, sepertinya halnya pada
Waktu Inkubasi (hari)
kandungan Aldd, pemberian kompos
Gambar 4. Pengaruh pemberian kompos mempunyai pengaruh jangka panjang,
Gliricidia (KG), kompos Tithonia (KT),
asam humat Giliricidia (HG), asam humat
sedangkan asam humat dan asam fulvat
Tithonia (HT), asam fulvat Gliricidia (FG) mempunyai pengaruh jangka pendek
dan asam fulvat Tithonia (FT) terhadap terhadap peningkatan Alkhelat. Pengaruh
Perubahan Konsentrasi Alkhelat. jangka pendek asam humat dan fulvat
dan jangka panjang bahan organik
terhadap pelepasan ikatan Al-P juga
Pola peningkatan kandungan Alkhelat telah dilaporkan oleh Minardi et al.
hampir sama dengan pola penurunan (2007) pada Andisol yang diberi
kandungan Aldd, yakni berjalan cepat Gliricidia dan asam-humat dan fulvat
sampai dengan 45 hari pertama, dan dari Gliricidia.
kemudian berjalan lambat pada 45 hari
kedua (45-90 hari) (Gambar 5). Namun Perubahan pH tanah
demikian peningkatan Alkhelat akibat Penurunan kandungan Aldd dan
perlakuan KG dan KT tetap meningkat peningkatan kandungan Alkhelat akibat
setelah 45 hari pertama, walaupun pada pemberian kompos Gliricidia dan
waktu yang sama penurunan Aldd pada kompos Tithonia maupun asam humat
dua perlakuan ini mulai berkurang dan asam fulvat kedua kompos tersebut
(Gambar 2). secara nyata menyebabkan terjadinya
129
I. Wahyudi / Buana Sains Vol 7 No 2: 123-130, 2007
% perubahan pH tanah
15 KT
(Jufri, 1999). HG
HT
10
FG
FT
Tabel 3. Koefisien korelasi (r) antara 5
5.20
5.00
KT
HG
kondisi lengas tanah yang tidak teramati
4.80 HT pada saat percobaan berjalan. Kenaikan
FG
4.60
4.40
FT pH maksimum dicapai pada hari ke 20
4.20 untuk semua perlakuan, tetapi kenaikan
4.00
0 3 10 20 30 45 60 75 90 pH akibat perlakuan asam humat dan
Waktu Inkubasi (hari)
asam fulvat dari Gliricidia atau Tithonia
Gambar 6. Pengaruh pemberian kompos lebih besar dibandingkan perakuan
Gliricidia (KG), kompos Tithonia (KT), kompos Gliricidia atau kompos Tithonia
asam humat Giliricidia (HG), asam humat (Gambar 7). Perlakuan asam humat dan
Tithonia (HT), asam fulvat Gliricidia (FG) asam fulvat tidak menyebabkan
dan asam fulvat Tithonia (FT) terhadap
perubahan pH setelah ke 45, sementara
Perubahan pH tanah.
perubahan pH tetap terjadi pada
perlakuan kompos.
Penurunan aktivitas Aldd akibat
pemberian bahan organik berkaitan
dengan adanya reaksi pertukaran antara Kesimpulan
anion-anion organik hasil dekomposisi Penambahan kompos Gliricida sepium
(asam humat dan asam fulvat) terhadap dan Tithonia diversifolia serta asam humat
130
I. Wahyudi / Buana Sains Vol 7 No 2: 123-130, 2007
dan asam fulvat dari kompos tersebut dalam Pelepasan P Terjerap pada
mampu menurunkan Aldd, menaikkan Andisol. Agrivita 29: 15-22
Alkhelat dan menaikkan pH tanah. Mokolobate, M.S. and Haynes, R.J. 2002.
Penurunan Aldd berkorelasi erat dengan Increases in pH and Soluble Salts
dengan kenaikan Alkhelat. Perubahan pH Influence the Effect that Additions of
Organic Residues Have on
tanah tidak selalu berkorelasi erat Concentrations of Exchangeable and
dengan perubahan konsentrasi Al. Soil Solution Aluminium. European J.
Penurunan Aldd tertinggi (90,5%) terjadi Soil Sci., 53: 481-489.
pada perlakuan Fulvat Tithonia, Palm, A.C., Myers, R.J.K and Nandwa,
kemudian dikuti dengan perlakuan S.M. 1997. Combined Use of Organic
Kompos Tithonia (88,4%), Fulvat and Inorganic Nutrient Sources for Soil
Gliricidia (82,3%), Kompos Gliricida Fertility Maintenance and
(82,2%), Fulvat Gliricidia (82,3%), dan Replenishment. Soil Sci. Soc. Am. J. 51:
Humat Tithonia (75,7%). Penurunan 193-217.
kandungan Aldd, kenaikan Alkhelat dan Prasetyo, B.H. dan Suriadikarta, D.A. 2006.
kenaikan pH tanah berjalan cepat pada Karakteristik, Potensi, danTeknologi
Pengelolaan Tanah Ultisol Untuk
45 hari pertama, kemudian berjalan Pengembangan Pertanian Lahan
lambat pada 45 hari kedua (45-90 hari). KEring di Indonesia. Jurnal Litbang
Pertanian, 25 (4): 39-46.
Ucapan Terima Kasih Radjagukguk, B. 1983. Masalah Pengapuran
Tanah Mineral Masam Di Indonesia.
Penulis mengucapkan terima kasih Makalah Seminar, Faperta UGM,
kepada teknisi laboratorium Kimia Yogyakarta : 1-47.
Tanah, Fakultas Pertanian Universitas Rees, R.M., Ball, B.C., Campbell, C.D. and
Brawijaya atas bantuannya dalam Watson, C.A. 2001. Organic Matter-the
analisis kompos. Sustenance of Soil. Dalam R.M. Rees et
al., (eds.), Sustainable Management of
Soil Organic Matter. CABI Publ.,
Daftar Pustaka Wallingford, UK. p:1-5.
Bates, T.R. and Lynch, J.P. 2001. Root Stevenson, F.J.1994. Humus Chemistry:
Hairs Confer a Competitive Advantage Genesis, Composition and Reaction.
Under Low Phosphorus Availability. John Willey and Sons, New York.
Plant and Soil 236: 243-250. Supriyadi 2003. Studi Penggunaan Biomasa
Brady, N.C. and Weil, R.R. 2002. The Tithonia diversifolia dan Tephrosia candida
Nature and Properties of Soils. 31th ed. Untuk Perbaikan P dan Hasil Jagung
Prentice-Hall, Upper Saddle River, New (Zea mays L) di Andisol. Disertasi PPS
York. Unibraw Malang. 172 h.
Hasanudin. 2003. Peningkatan Wawan. 2002. Pengelolaan Subsoil Masam
Ketersediaan dan Serapan N dan P Untuk Peningkatan Produksi Tanaman
Serta Hasil Tanaman Jagung Melalui Pangan. Makalah Falsafah Sains. PPS-
Inokulasi Mikoriza, Azotobakter dan IPB, Bogor.
Bahan Organik Pada Ultisol. J. Ilmu- Yusuf, W.A., Jumberi, A., Haris, A. dan
Ilmu Pertanian Indonesia 5(2): 83-89. Simatupang, R.S. 2004. Pengaruh
Jufri, J. 1999. Peningkatan Ketersediaan P Pemberian Pupuk Organik Terhadap
Oleh Beberapa Macam Bahan Organik Fitotoksitas Aluminium Pada Tanah
Pada Ultisol. Tesis S2 PPS Unibraw Masam. J. Tanah Trop. 18: 109-115.
Malang. Zimmer, G. 2004. Humates and Humic
Minardi, S., Suntoro, Syekhfani, dan Substances. Bio-Correct Inputs for the
Handayanto, E. 2007. Peran Asam Eco-Farmer. ACRES 34 (1): 1-2.
Humat dan Fulvat dari Bahan Organik