You are on page 1of 30

SNJ notes

ONKOLOGI

KARNOFSKY PERFORMANCE STATUS SCALE DEFINITIONS RATING (%) CRITERIA

Normal no complaints; no evidence of


100
disease.
Able to carry on normal activity and to work; no special care Able to carry on normal activity; minor signs
90
needed. or symptoms of disease.
Normal activity with effort; some signs or
80
symptoms of disease.
Cares for self; unable to carry on normal
70
activity or to do active work.
Unable to work; able to live at home and care for most Requires occasional assistance, but is able to
60
personal needs; varying amount of assistance needed. care for most of his personal needs.
Requires considerable assistance and frequent
50
medical care.
40 Disabled; requires special care and assistance.
Severely disabled; hospital admission is
30
indicated although death not imminent.
Unable to care for self; requires equivalent of institutional or
Very sick; hospital admission necessary;
hospital care; disease may be progressing rapidly. 20
active supportive treatment necessary.
10 Moribund; fatal processes progressing rapidly.
0 Dead

POSA
1. Pasien baru :
Penderita yang dikirim ke POSA biasanya sudah tegak PAnya, jinak atau ganas, sehingga di sini utk px
baru tidak di PA lagi atau tidak di FNAB (utk tiroid/LNH) karena sdh dikerjakan sebelum ke POSA.
Anamnesis ulang, (periksa jika ada yang kurang)
- Lab Lengkap (DL, GDP, GD2PP, SGOT/SGPT, Albumin, BUN-SK, Kliren kreatinin, SE, Profil
Lipid), jk mau operasi tambahkan PPT, APTT, HbsAg. Lab masanya 1 bulan.
- CT Scan. Masanya 3 bulan (takut stadiumnya sdh naik lagi).
- Thorax PA. Masanya 1 bulan (anestesi yg gak resek, thorax 3 bulan biasanya tdk diributin bila dlm 3
bulan itu gak ada kejadian penting. Foto disini bila utk op utk melihat kesulitan intubasi, kl utk
keganasan utk liat metastasis).
- USG Tiroid (jk susp Ca tiroid/tumor tiroid)
- Konsul jantung (termasuk pertimbangan echo utk px > 70 tahun, biasanya anestesi minta kalau mau
operasi)
- Konsul anestesi (bila rencana operasi)
- ACCkan ke DPJP dan chief bila pro operasi atau pro cito kemo, jangan lupa ditulis di status siapa yg
ACC, via telp/not.

2. Pasien KNF pro radioterapi dan kemoterapi :


Buatkan pengantar untuk ke radioterapi utk penjadwalan sinar (ingatkan px utk absen tiap bulan). Biasanya
utk daftar radiasi perlu hasil lab jg.
Buatkan Surat MRS tanpa tanggal (tulis hasil lab disitu).

3. Jika hasil Lab jelek  perbaiki dulu (sambil kasih pengantar utk cek lab ulang bagian2 yg jeleknya minggu
depannya) :
OT/PT tinggi:
 curcuma 2x1
 konsul interna (kalau OT/PTnya tinggi sekali sampai ratusan atau 3x harga normal, biasanya mrk
minta HbsAG dan anti HCV jg)di Interna sendiri kalo mau kemo wajib periksa HbsAg dan anti
Made by SKA,MIT,LIA, ANT, KLA edited by BAS,KTT
SNJ notes

HCV karena obat kemo bisa memicu proliferasi virus, so kalo HbsAg reaktif ya tidak boleh masuk
obat kemo. Dari interna akan mendapat terapi Lamivudin selama 2 mnggu.

Alb (syarat kemo > 3):


 < 3: tabl kutuk 3x3, makan telur 3x2 butir.
 < 2,5: MRSkan pro transfusi albumin di RSUD asal mereka, kalau sudah baik baru kontrol ke
POSA THT-KL

BUN/SK tinggi (SK harus<1,6 utk CT scan dengan kontras, bila tidak bisa terus, usul MRI tanpa kontras),
konsul interna. KK utk penentuan regimen, utk kemo I KK hrs >60%, tp kl kemo berikutnya berapa saja
KKnya lgs kirim kemo kecuali bila BUN-SK tidak normal juga, perbaiki/konsul interna dulu. Bila BUN-
Sknya normal ya langsung kirim utk dijadwal kemo.
 Glisodin 2x1 (250mg) (tidak ditanggung BPJS, harga 1 botol(30 kapsul) Rp.200.000,-
 Prorenal 3x1 tab. Harga: 8.500/tab
 Minum minimal 3 lt/hari (2 botol aqua yg plg besar)

Leuko (syarat kemo > 3):


 < 4 dan neutrofil < 1,5:
 resepkan leucogen 1 amp, spuit 1 cc, needle no:23 suntik di POSA THT-KL cek DL besoknya
di lab POSA tanpa puasa.
 makan bergizi
 < 3 tapi neutrofil >1,5:
 Makan bergizi
 Buatkan pengantar utk lab ulang
 Utk Erbitux (PA: SCC), leuko>5  Harus ada PA: squamous cell carcinoma baru ditanggung BPJS
(fotokopi hasil PA disertakan ke form MRS)

Hb<10: SF 2x1, bila ada RPD ambeien, tambahkan Dulcolax, atau bila perlu ditransfusi, biar ditransfusi di
rumkit asal mereka.
Na < 136: kaps garam 3x500 mg

Pertimbangkan konsul interna.


Kalau hasil lab nggak terlalu jauh dari yg diharapkan, sambil ngirim ke chief utk daftar kemo sambil
diperbaiki labnya (karena stadium naik terus).
Jangan lupa kasih copar dan teman2nya, bisa 1 minggu at 1 bulan (dikasihnya segitu di apotek). Copar
naikkan perlahan, kalo dengan codein 6x10 nggak mempan, kasih 6x15, nggak mempan kasih 6x20 mg,
kalo gak mempan lagi kasih duragesic patch, resepin 3, (Duragesic ditanggung bpjs, bisa diresepkan
sampai max. 10). 1 patch utk 3 hari baru diganti, tapi hati2 eso nya mual bgt. Duragesic onsetnya lambat,
baru kerasa manfaatnya stlh 12 jam (KIE ke px).

4. Input data pasien di komputer dari awal kita datang, utk px selain KNF mohon ditulis di kertas supaya pas
input ke komputer tidak salah menginput jd KNF semua.
5. Tindakan biopsi yg dikerjakan tulis di buku biru PPDS.

#RUANGAN
1. SOAP pasien dan lengkapi seluruh status ketika preop bila memungkinkan.
2. Rawat luka.
3. Pre op dan post op (beri resep 1 hari post op dan hari I post op beri resep px selama MRS spy gak nulis
resep lagi). Jangan lupa beri marker dengan hyena px yg operasi 1 hr sblm hr op.
4. Bila ada kumis/jenggot, px harus cukur 1 hari sblmnya dan mandi pagi hari pas op.
5. Postop selalu lgs pindahkan file dari handycam ke file: onko jangan dihapus! Di komp oto dekat lemari dan
langsung dicharge handycam nya. Lalu dipindah ke CDR tiap bulannya dan ditaruh di lemari oto.
6. Tanda tangan DPJP px KRS, TIDAK BOLEH LEBIH DARI 2x24 jam, operator minta sendiri ttd ke DPJP,
karena kadang ditanyain.
7. Visite px pd hari libur, visite jika ada px ONKO yg MRS.

Made by SKA,MIT,LIA, ANT, KLA edited by BAS,KTT


SNJ notes

8. Saling mengingatkan kekurangan2 ttg px (KU px, terapi, persiapan operasi, dll).
9. Tiap Kamis, ke kamar chief utk diskusi px yg mau naik OK mg depannya/ persiapan ut rapat onko Jumat
(belajar di rumah supaya pas parade bisa jawab dgn baik).
10. Senin, Rabu, dan Jumat visite jam 6.30, SOAP px onko, bujuk perawat yg jaga malam biar taruh alat steril
pagi supaya bisa rawat luka sblm MR atau ke POSA.

#OK
1. Bawa lampu kepala (min. 2 buah) bila op RL/hemifasial degloving atau midfasial degloving (dr MY cuma
mau pakai yg halogen/lampu kodok).
2. Siapkan handy cam 1 hari sblm operasi (dicharge, dan kosongkan SD card).
3. Menulis papan Time Out.
4. Keluarga pasien disuruh cukur pas nunggu op.
5. Cek SJP pasien BPJS, hrs ada. Kl nggak ada jangan naik OK, bila px MRS sabtu dan minggu, maka belum
ngurus ke pengendali, so senin jam 7 pagi suruh antri di pengendali spy dapat SJP dan px bisa dinaikkan
dari ruang transfer GBPT ke ruang OK 509.
6. Pasang foto/CT scan dan tulis time out di papan 509.
7. Belanja di depo: Ceftriaxon 1 g, PZ100cc, spuit 10cc, handschoen, NGT (no 14 atau 16) utk px TL, tulis di
PZ: ceftriaxon brp gram. Pasien prive: tanya DPJP mau dikasih preop apa Ab nya, biasanya mrk prefer
Broadcet (Ceftriaxon).
Operasi bersih: tidak perlu antibiotik profilaksis.
Operasi bersih terkontaminasi atau yang memakai tampon: AB profilaksis (Cefazolin 2 g) dimulai 15 menit
sblm insisi atau langsung terapi ( Ceftriaxone 2x1 g) yang dimulai saat operasi.
Operasi kotor lgs AB terapi.
8. Memasukkan profilaksis atau terapi (jika ada): Ceftriaxone/Cefazoline 2gr/1gr dalam PZ100cc dg spuit
10cc.
9. Memasang NGT utk px TL sebelum px diposisikan.
10. Mendokumentasikan operasi :
Pendek2 saja, dimulai dari papan Time out,--CT Scan—Desinfeksi—proses jalannya operasi s/d selesai
File video op dimasukkan di komputer OTO dekat lemari (file op onko bulanan), diburn di CD dan taruh di
lemari oto.
11. Membantu menulis laporan operasi
12. Minta ttd DPJP.
13. Lap op di fotokopi 2x dan distempel di kantor OK lt.5. TTD operator bila dr MY, beliau memperbolehkan
PPDS yg operasi utk menandatangani laporan op.
14. Menulis post op dan SOAP post op
15. Panggil kelg px (telp 1803) dari telepon di lt 5 dekat depo, sehingga keluarga sudah menunggu ketika kita
antar px ke RR.
16. Membawa px ke RR, buat form cek lab cito: DL utk ANJ/RL/op dgn risiko perdarahan, Bila ANJ dengan
perdarahan ≥ 2000cc bikin form DL di RR, bila kurang dari itu form DL di ruangan, tunjukkin foto jar
kanker ke kelg px, KIE kelg px.
17. Menulis form PA, nggak usah digambar gpp, antar jaringan postop ke lab PA lt 5

Made by SKA,MIT,LIA, ANT, KLA edited by BAS,KTT


SNJ notes

KANKER NASOFARING
POSA
Anamnesis:
1. Keluhan hidung: pilek lama, pilek campur darah, mimisan, buntu hidung, tak bisa mencium bau.
2. Keluhan telinga: grebeg2, penurunan pendengaran, keluar cairan, nyeri.
3. Keluhan benjolan leher: benjolan, nyeri
4. Keluhan intrakranial: sakit kepala, mata dobel/kabur/juling/kelopak mata sulit membuka, gringgingan/tebal
di pipi, sebelah wajah jatuh/merot, gangguan pengecapan, sulit menelan/suka tersedak, tak bisa angkat
bahu, pelo.
5. Riw sosial: merokok, makan ikan asin, suka masak pakai kayu bakar, keturunan Tionghoa, pekerjaan
petani.
6. RPD: benjolan di leher pernah dioperasi di daerah?

Pemeriksaan Fisik:
1. RA: massa, FPM –
2. RP: massa
3. Otoskopi: retr, perforasi
4. Tenggorok: palatum molle bombans, isthmus faucium
5. Leher: pkgb
6. Nn Cranialis:
 N II (Opticus): mata kabur
 N III (Occulomotorik): kelopak mata jatuh/lagofthalmus, tidak bisa melirik ke medial (strab
divergen)
 N IV (Trochlearis): tidak bisa melirik ke lateral bawah
 N VI (Abducent): tidak bisa melirik ke lateral (strab konvergen)
 N III, IV, VI: mata px mengikuti gerakan jari pemx. Bila bola mata yg hitam tetap di tengah:
ophthalmoplegi (parese N III,IV,VI)
 N V(Trigeminal): tes dengan kapas di jidat, pipi, dan dagu dengan mata terpejam, neuralgia
trigeminal
 N VII (Fascialis): senyum, mencucu, mengangkat alis. Dahi intak---kelumpuhan sentral.
 N IX (Glossofaringeus): lihat uvula—deviasi ke yg sehat, refleks muntah –
 N X (Vagus): refleks muntah -
 N XI (Asesorius) : angkat bahu: shoulder drop
 N XII (Hipoglosus): melet—deviasi ke yang sakit, pelo

Sindr Petrospinosum (for lacerum): NIII-VI


Sindr Horner: N III, IV,VI, simpatis: ptosis, miosis, ophtlamoplegi, anhidrosis
Sidr Parotidean (for jugulare): NIX-XII

Pemeriksaan Penunjang:
1. Cek lab lengkap utk kemo
2. CT scan kepala leher fokus nasofaring dengan/tanpa kontras.
3. Foto thorax PA/Lat (potongan lateral baik utk liat metastasis)
4. USG Abdomen
5. Konsul jantung (>35 thn) setelah hasil lab dan thorax jadi
6. Konsul radioterapi (utk penjadwalan sinar) setelah hasil lab dan thorax jadi

Bila ada hasil dan baik, kirim ke chief ruangan untuk penjadwalan kemoterapi. Bila ada panggilan sinar di tengah2
jadwal kemoTx, px harus ikut jadwal sinar dulu (ok ngantrinya sdh 6 bulan, utk BPJS cuma dapat jadwal pagi
sinarnya, siang utk px prive, tidak mungkin concurent kemoradiasi) habis sinar 35x, maka px kontrol POSA
setelah 2 bulan post sinar utk langsung biopsi (tanpa harus menyelesaikan jadwal kemoterapi).

Bila setelah kemo ke-3, responnya partial/no respon  usul ganti regimen kemo ke DPJP.

Made by SKA,MIT,LIA, ANT, KLA edited by BAS,KTT


SNJ notes

Bila tidak yakin antara KNF at LM  usul: periksa IHK atau serologi (IgA anti VCA, IgE anti EA), serologi tidak
ditanggung BPJS.

Bila hasil biopsi -, maka px dijadwal utk biopsi bulanan I di POSA (oleh perawat POSA). Biopsi bulanan I
sebanyak 3x, biopsi 3 bulanan sebanyak 3x dan biopsi 6 bulanan sebanyak 3x. Biopsi 1 tahunan 3x. Bila hasil
biopsi tidak tampak tanda keganasan so px tetap wajib kontrol tiap bulan atau bila ada keluhan.
Bila biopsi terakhir hasilnya baik tapi skrg ada keluhan, boleh CT scan lagi. Bila biopsi hasilnya ada yang ganas
maka dikirim utk daftar kemobooster dan radiobooster langsung, konsul DPJP dulu.

Bila biopsi, siapkan:


1. Hidung diisi lidoefe dl
2. Inform consent
3. Resep (Amox, As Mef, bila perlu As Tranexamat)
4. Form PA + surat ket medik
5. Tulis di status
6. Baru lakukan

Px KNF dengan nyeri kepala, bisa diresepkan copar dan teman2nya 7 hari atau 1 bulan. Bila OT/PT tinggi,
parasetamol ganti dengan sistenol (tidak ditanggung BPJS). Isi sistenol adalah Parasetamol 500 mg dan N- Acetyl
sistein 200mg. Fungsi n asetil sistein adalh untuk mengeliminasi produk toxic parasetamol yang dimetabolisme di
hati (penawar over dosis Acetaminophen). Jadi kalau sistenol tidak ada bisa diresepkan n-asetyl sistein sbg
penggantinya , disertai parasetamol, diminum bareng. Asetyl sistein jg bisa sbg mukolitik (pengganti ambroxol)

STADIUM KANKER NASOFARING


(NCCN Guidelines Version 2.2011)

T1 Tumor terbatas pd nasofaring/meluas ke


orofaring &/ ke kavum nasi, tanpa perluasasan
ke parafaring.
T2 Tumor meluas ke parafaring
T3 Tumor meluas ke struktur tulang dari dasar
tengkorak &/ sinus paranasal
T4 Tumor meluas ke intrakranial &/ Nervus
Cranialis, hipofaring, orbita atau ke fossa
infratemporal/masticator space

Nx Metastasis kgb regional tdk diketahui


N0 Tidak ada metastasis ke kgb regional
N1 Metastasis kgb unilateral dgn ukuran terbesar ≤
6cm, di atas fossa supraklavikula &/
pembesaran kgb retrofaring unilat/ bilateral dgn
ukuran ≤ 6 cm.
N2 Metastasis kgb bilateral dgn ukuran terbesar ≤
6cm di atas fossa supraklavikula
N3 Metastasis ≥ 1 kgb leher dgn ukuran terbesar >
6cm &/ di atas fossa supraklavikula
N3a Ukuran ≥ 3 cm
N3b Meluas sampai ke fossa supraklavikula

M0 Tidak ada metastasis jauh


M1 Ada metastasis jauh

Made by SKA,MIT,LIA, ANT, KLA edited by BAS,KTT


SNJ notes

LIMFOMA MALIGNA KEPALA LEHER (Tonsil/Hidung/Orofaring/Leher---LH/LNH)

POSA
Anamnesis:
1. Benjolan di mana?
2. Nyeri telan/sulit menelan/suka tersedak (bila di tonsil/orofaring)
3. Sesak (bila di tonsil/orofaring)
4. Keluhan hidung (buntu, pilek, mimisan, penciuman) dan gx yg menyertai bila LM hidung (gx pipi, mata,
telinga)
5. Benjolan di bagian tubuh yang lain
6. Berat badan menurun
7. Sering keringat di malam hari, panas badan, batuk
8. RPD: riw operasi/biopsi benjolan tersebut di daerah, TBC

Pemeriksaan Fisik:
1. Benjolannya
2. Ismus fausium
3. Stridor
4. Retr
5. Pkgb leher

Pemeriksaan Penunjang:
1. Cek lab lengkap pro kemoTx
2. Foto thorax PA & Lat (utk lihat klj lymphe di mediastinum, juga melihat batas kulit utk keperluan intubasi
pro trakeotomi bila dibutuhkan).
3. Konsul jantung (>40 thn)

Bila ada hasil dan ok buat kemo, kirim ke chief ruangan utk penjadwalan kemoTx. Bila perlu cito kemotx telp chief
ruangan dan DPJP utk lapor dan mengacckan kemotx cito.
LM tidak ada staging tp hanya klasifikasi secara HPA.

Made by SKA,MIT,LIA, ANT, KLA edited by BAS,KTT


SNJ notes

ANJ
POSA
Anamnesis:
a. Keluhan Hidung:
1. Mimisan
2. Buntu hidung
3. Tumor hidung
4. Tidak bisa mencium sesuatu
5. Pilek
b. Keluhan mata: menangis terus (ok hidung yg buntu), mata menonjol
c. Keluhan telinga (ok buntu tuba Eustachius)
d. Keluhan mulut (massa di mulut)
e. Sakit kepala (ok vakum sinus at intrakranial)
f. Muka bengkak, pipi membesar/menonjol
g. Keluhan ok anemianya
h. Riw ANJ sblmnya (residif 50%)

Pemx Fisik:
a. RA: tumor, FPM –
b. RP: tumor +
c. Otoskop: retr MT, efusi telinga tengah
d. Mulut: tumor, palatum mole bombans
e. Leher: pkgb –
f. Fasial: frog face, proptosis

Pemx penunjang:
a. Lab: cek spt mau op (DL, LFT, RFP, GDP,2 jpp, SE, FH, HbsAG)
b. CT scan K/L fokus nasofaring dengan/tanpa kontras:
St mnrt Fisch & Andrews:
Baca: Bila nasof dan kavum nasi: St IA Tx: transpalatal

Bila salah satu sinus kena: IB Tx: Transpalatal &/ RL


Bila fossa sphenopalatina-fissura pterigomaksila kena Tx: idem IB
dikit: IIA
Bila sampai ke depan antrum maksila, erosi tulang orbita: Tx: RL diperluas
IIB
Bila sampai masuk fissura pterigomaksila banyak: IIC TX idem IIB + maksilektomi med & post &/
embolisasi/ligasi A Car ext
Bila sampai intrakranial: III Tx: Radiasi&/Hormon
(Jangan heran kalo di RSDS ekstraksinya transnasal semua, karena ANJ ini kalau stail nya keambil maka
semua kakinya akan ikut).

c. Foto thorax PA
d. CT Angiografi (bila perlu)
e. Konsul bedah saraf utk back up operasi (khusus St III) biasanya dr BSS minta ini.
f. Konsul radiointervensi (bila butuh embolisasi terlebih dahulu) untuk mengecilkan ukuran tumor
g. Konsul anestesi persiapan op & embolisasi bila perlu.
h. Semua staging konsul DPJP onko hari itu utk acc op, st III usulkan utk embolisasi dulu atau ligasi A
Karotis ext durante op. Bila ada hasil, kontrol ulang POSA.

Bila St III mau op, dr DON minta modal HB=11.

TERATAI
Px MRS di ruangan hari I, lengkapi status, inform consent yg perlu (beritahu px, kalau habis op bernafas lewat
mulut), cek lab, foto thorax, konsul anestesi dan jantung. SOAP tiap hari.

Made by SKA,MIT,LIA, ANT, KLA edited by BAS,KTT


SNJ notes

Bila px perlu embolisasi terlebih dahulu, maka biasanya sudah dpt jadwal embolisasi dari radiologi, konsul anestesi
utk embolisasi (ingat status diisi lengkap, lab dan foto thorax harus ada baru konsul anestesi). Cari tahu no telp
PPDS radiologi intervensi utk tau dpt jdwl ronde berapa di IDIK. Tulis di status dan papan tulis perawat, px harus
diantar jam brp di IDIK diantar oleh satu PPDS onko jg, tp bisa ditinggal. Jangan lupa bawa surat keterangan
medik kl ngantar ke IDIK. Keputusan embolisasi diputuskan di rapat onko atau sewaktu kita konsul ke staf onko.
Biasanya ANJ st III.
Preop:
1. SOR, inform consent
2. Keluarga mengurus darah 2 di tangan, 4 GSH (untuk anak biasanya anestesi prefer PRC, tanya dulu, stad
III mungkin butuh 4 di tangan dan 4 GSH)
3. Px puasa sesuai TS anestesi
4. Px cukup istirahat
5. Px dan keluarga berdoa
6. Profilaksis: anak>40 kg : Ceftriaxon 1g (menurut pelatihan Cefazolin 1g), drip 30’ sblm insisi. Dewasa
kadang: Ceftriaxon/Cefazolin 2 g.
7. Px diantar ke OK jam 06.30 utk ronde 1 di OK 509 beserta status, semua pemeriksaan, obat, status.

Buat resep post op utk diambil kelgnya.


Siapkan resep utk 5 hari ke depan post op spy bisa diselipkan ke RPO post op day 1.

RR
cek DL. Operasi yg lain, bila anestesinya baru putaran THT-KL, mungkin minta SE dan Alb kalo perdarahan
belum 1000mL, biasanya dr BAK tdk mau diperiksakan SE dan Alb (ngabis2in paketan BPJS saja).
Post op:
1. Jaga airway tetap bebas
2. Bila sadar baik, BU+, boleh coba minum sedikit2. Bila tidak mual, boleh dicoba makan.
3. Bila transpalatal: tidak boleh menyedot dengan sedotan
4. Obat utk anak>40 kg dan dewasa:
1. IVFD RD5 1500 cc/24 jam, anak D51/2 NS 1000 cc/24 jam
2. Ceftriaxon 2x1g iv (sampai mau pulang)
3. Ketorolac 2 x 30mg iv ( 2 hari)
4. Asam tranexamat 3x500 mg iv (terus smp pulang, utk Op yang risiko perdarahan)
5. Metoclopramid 3x10 mg iv ( hanya 1 hari postop)
6. Kalmetason 3x1 amp iv ( spy uvula gak udim, kalo sdh nggak ya distop)
7. Ranitidin 2x50 mg iv (terus smp pulang ok biasanya makannya msh terasa gak enak)
8. H2O2 1% obat kumur 2x/hari (px nafas lewat mulut, utk higiene mulut)
9. Tablet Sulfas Ferosus 2x1 (bila perlu)
10. Tremenza 2x1, bila perlu (bila cuma 1 hidung ditampon, hidung kontralat cenderung pilek ok buntu),
tremenza gak ditanggung BPJS.
11. Alkes: hipafix 2, kasa steril 1 box, gunting.
5. Bila ada perdarahan, hubungi dokter jaga di 1651

TERATAI
SMS DPJP melaporkan post op px.
Hari ke-1 post op aff kateter urin, kasih kitir ambil PA post op biar lgs diurus ke GDC mumpung msh MRS. Px
dipindah2 tali tampon Belocq di pipi kanan – kiri tiap hari spy nggak iritasi ujung bibirnya, bila memindah pakai
lampu kepala dan tongue spatel sehingga tali tidak menyilang dan merobek uvula. Longgarkan tampon anterior hari
ke-3 dan tampon Belocq dilepas hari ke-4 atau ke-5. Bila perdarahan sgt banyak (≥4 L, tampon dilepas agak lama
saja, bisa sampai hari ke-7 sekalian dilepas semua. Demikian jg pada anak kecil, biar gak trauma bila masih
bleeding dan dimasukkan tampon lagi. Bila cabut Belocq, sambung dulu ke tali, dan biarkan tali tersebut dihidung
ke bibir, supaya bila sdh diambil belocq ternyata masih perdarahan, belocq msh bisa dipasang dgn tali sambungan
tersebut.
Hari ke-4 siapkan px utk KRS, hbs cabut tampon Belocq. Resep pulang (PZ 500 cc, spuit 20cc—ajarkan cara cuci
yang betul, asam tranexamat, SF, AB, multivit), kitir kontrol POSA 1 mg kmd.

POSA
Made by SKA,MIT,LIA, ANT, KLA edited by BAS,KTT
SNJ notes

Cek cara cuci hidung, resepin dan ajarkan bersihkan hidung dengan PZ 500 cc, spuit 20 cc. Jangan kasih BNS
spray, biasanya pasien nggak ngerti cara makainya dgn benar. Cek PAnya, sesuai dgn ANJ nggak, kl gak sesuai
mungkin perlu lapor DPJP. Bila tak ada keluhan kontrol 1 bulan lagi (harus rutin kontrol 1 bulan at bila ada
keluhan).

CA LARING

POSA
Anamnesis:
1. Parau
2. Sesak (bila Ca glotis, akan sesak bila>80% ketutup)
3. Kesulitan/nyeri bila makan atau minum
4. Batuk darah
5. Benjolan di leher
6. Berat badan menurun
7. Kel telinga dan hidung
8. Riw sos: merokok, alkohol
9. RPD: trakeotomi, TBC

Pemeriksaan Fisik:
1. LI: massa
2. Leher: pkgb?
3. Stridor inspirasi

Pemeriksaan penunjang:
1. Cek lab lengkap spt mau operasi
2. CT scan kepala leher fokus laring dengan atau tanpa kontras
3. Foto thorax PA/Lat
4. Konsul jantung (>40 thn, minta pertimbangan echo juga utk>70 thn)

Bila ada hasil, konsul supervisor pro working up selanjutnya.


Biasanya sblm TL akan dilakukan triple endoskopi di VK poli. Esofagoskopi di VK akan dikerjakan oleh yang
hunting dan operator esofagoskopi yg hrs preop px nya.

Stadium I: Radiasi gagal: TL/LP


Stadium II: TL
Stadium III: TL+DL+Radiasi
Stadium IV: tanpa M: idem III, Stad IV lainnya: kemorad

Bila sudah metastasis, konsul paliatif. Biasanya kemopaliatif bisa berakhir buruk juga bagi penderita. Terangkan ke
keluarga.
Bila Stad I dan sudah diradiasi, tetap lihat apakah suara tambah parau pas kontrol POSA, bila tambah parau, usul
FOL ulang ke DPJP.

Made by SKA,MIT,LIA, ANT, KLA edited by BAS,KTT


SNJ notes

STADIUM KARSINOMA LARING


(NCCN Guidelines Version 2.2011)

Supraglotis Glotis
T1 Tumor terbatas pada supraglotis T1 Tumor terbatas pada pita suara
dengan pergerakan pita suara normal. (bisa termasuk komisura anterior dan
komisura posterior) dengan
pergerakan pita suara normal.
T2 Tumor meluas pada mukosa lebih T1a Tumor terbatas pada satu pita
dari satu tempat yang berdekatan suara.
dengan supraglotis atau glotis atau T1b Tumor terdapat pada kedua pita
bagian di luar supraglotis (co: suara.
mukosa dari dasar lidah, valekula, T2 Tumor meluas ke supraglotis &/
dinding medial dari sinus piriformis) subglotik &/ dengan gangguan
tanpa fiksasi dari laring. pergerakan pita suara.
T3 Tumor terbatas pada laring dengan
fiksasi pita suara &/ meluas pada T3 Tumor terbatas pada laring dengan
jaringan sbb area post krikoid, ruang terdapat fixasi pita suara &/ invasi
preepiglotik, ruang paraglotik &/ ke ruang paraglotik &/ korteks
didalam korteks dari kartilago tiroid. bagian dalam dari kartilago tiroid.
T4a Kelainan yang cukup luas. Tumor T4a Kelainan yang cukup luas. Tumor
meluas pada kartilago tiroid &/ meluas pada korteks bagian luar
meluas pada jaringan di luar laring dari kartilago tiroid &/ meluas
(co: trakea, jaringan lunak dari leher pada jaringan di luar laring (co:
termasuk M. ekstrinsik glosus trakea, jaringan lunak dari leher
profundus, M. Stapedius, tiroid atau termasuk M. Stapedius, tirod, atau
esofagus). esophagus).
T4b Kelainan yang sangat luas. Tumor T4b Kelainan yang sangat luas. Tumor
meluas ke ruang prevertebra, meluas ke ruang prevertebra,
menutupi A. Karotis atau meluas ke menutupi A. Karotis atau meluas ke
struktur mediastinum. struktur mediastinum.

Subglotis
T1 Tumor terbatas pada subglotis M0 Tidak ada metastasis jauh
T2 Tumor meluas pada pita suara dengan M1 Ada metastasis jauh
normal atau gangguan pergerakan pita
suara.
T3 Tumor terbatas pada laring dengan
fiksasi pita suara.
T4a Kelainan yang cukup luas. Tumor STADIUM
meluas pada kartilago krikoid atau Stadium 0 Tis N0 M0
kartilago tiroid &/ meluas pada
jaringan di luar laring (co: trakea, Stadium I T1 N0 M0
jaringan lunak dari leher termasuk M
Stadium II T2 N0 M0
ekstrinsik glosus profundus, M
Stapedius, tiroid atau esofagus). Stadium III T3 N0 M0
T1 N1 M0
T2 N1 M0
T3 N1 M0
T4b Kelainan yang sangat luas. Tumor Stadium IV A T4a N0 M0
meluas ke ruang prevertebra T4a N1 M0
menutupi A Karotis atau meluas ke
struktur mediastinum. T1 N2 M0
T2 N2 M0
T3 N2 M0
T4a N2 M0
Stadium IV B T4b Any N M0
Made by SKA,MIT,LIA, ANT, KLA edited by BAS,KTT
SNJ notes

Any T N3 M0
Nx Metastasis ke KGB regional tidak Stadium IV C Any T Any N M1
diketahui
N0 Tidak ada metastasis kgb regional
N1 Metastasis KGB tunggal ipsilateral
dengan ukuran < 3cm
N2 Metastasis KGB tunggal ipsilateral
dengan ukuran > 3 cm namun < 6 cm;
atau pembesaran KGB bilateral atau
kontralateral dengan ukuran < 6 cm

N2a Metastasis KGB tunggal ipsilateral


dengan ukuran > 3 cm & < 6 cm.
N2b Metastasis KGB multipel ipsilateral
ukuran < 6 cm
N2c Metastasis KGB bilateral atau
kontralateral ukuran < 6 cm
N3 Metastasis KGB dengan ukuran > 6
cm

Total Laringektomi with/without neck dissection

Indikasi: Ca laring st II ke atas tanpa metastasis dan st I yg gagal radiasi.


KI: encase carotis, mengenai esofagus luas, infiltrasi dasar lidah (susah ngejahitnya nanti) dan metastasis.

Ca laring boleh trakeotomi jauh sblm TL atau 1 hari pas mau TL (sayangnya stoma blm terbentuk, so trakea harus
dipegangi dengan klem, stoma terbentuk setelah 7 hari post trakeotomi), atau pas TL boleh ditrakeotomi dl. Di luar
negeri, mereka bisa pakai ETT di hidung atau di mulut pas TL, karena ketemunya masih dini. Kita juga bisa, cuma
masalahnya masukkin ETT itu bisa nembus massa, jadi bisa bleeding. Jadi kalau ketemu Ca laring lgs persiapkan
utk trakeotomi dan TL.

Trakeotomi emergency itu letak tinggi, karena lbh mudah ditemukan (lgs keliatan di bawah krikoid), sedangkan
letak bawah lbh sulit dicari karena trakea lbh ke dalam di bagian bawah.
Px MRS di ruangan hari I, lengkapi status, inform consent dan inform to consent, masukkan lembar laporan operasi
dan lembar pemeriksaan PA, cek lab, foto thorax, konsul anestesi dan jantung. SOAP tiap hari. Biasanya sdh
dijadwal triple 2 hari sblm Op. Marker px 1 hari preop.
Preop:
1. SOR, inform consent
2. Keluarga mengurus 2 GSH (GSH hanya berlaku 24 jam, so minta darah dihitung tidak melewati 24 jam)
3. Px puasa sesuai TS anestesi
4. Px cukup istirahat
5. Px dan keluarga berdoa
6. Cukur kumis dan jenggot 30 menit pra insisi, bisa sambil nunggu di depo.
7. Profilaksis: Dewasa kadang: Ceftriaxone 1g drip 30’ sblm insisi (belanja di depo). Dr BAK lbh suka
ceftriaxon biar lgs terapi.
8. Px diantar ke OK 509 utk ronde 1 beserta status, semua pemeriksaan, obat, dan darah.

Buat resep post op 1 hari utk diambil kelgnya. Bisa belanja di depo: AB profilaksis ( Ceftriaxon 2 g ok operasi
bersih kontaminasi-motong esofagus dan trakea, juga karena lama operasinya, spuit 10cc, pz 100cc, NGT no 14
(karena kalo no 12 kekecilan takut buntu, kl 16 kebesaran krn esofagus dipotong sebagian dan sphicter eso bag atas
?) , spuit 50 cc lubang tengah. Tidak perlu belanja kateter urin dan THT tidak boleh pasang kateter urin, kalau
anestesi mau psg kateter ya biar mrk yg pasang.

Siapkan resep utk 10 hari ke depan post op spy bisa diselipkan ke RPO post op day 1. Tulis di resep: Post TL, biar
lgs dikasih byk utk 10 hari.

Made by SKA,MIT,LIA, ANT, KLA edited by BAS,KTT


SNJ notes

Insisi TL bisa U, Y, I atau T. U biasa kita pakai karena lap op lebih luas, PPDS ada kesempatan buat flap, Cuma
kalau fistel banyak jahitan yg harus dibuka, penyembuhan lebih lama dan kurang baik bila mau dilanjut dgn radiasi.
Bila I, lap op sempit, flap lbh cepat, penyembuhan lbh cepat dan baik bila utk dilanjut radiasi.

Pelaksanaan Tindakan:
1. Memakai gaun operasi dan sarung tangan steril.
2. Melakukan desinfeksi lapangan operasi dengan alkohol (untuk menghilangkan lemak di kulit) lalu dengan
betadine (sebagai desinfektan).Betadine tidak boleh dikeringkan dgn kasa, harus ditunggu kering atau
diusapkan alkohol lagi supaya cepat menguap.
3. Persempit lapangan operasi dengan duk steril dan duk klem.
4. Posisi penderita terlentang dengan kepala hiperekstensi, ETT di tengah.
5. Membuat gambar rencana insisi dengan biru metilen bentuk U dengan ujung setinggi kornu mayor hioid
mengikuti tepi anterior M. Sternocleido melengkung dan bertemu pada sisi yang lain pada 1 cm di bawah
kartilago krikoid (bila ada stoma, gambar 1cm dari tepi stoma). Selain Prof Ario, gambar stoma bulat saja.
Tandai dengan belakang mass, pada beberapa tempat untuk penjahitan kembali.
6. Melakukan infiltrasi kulit dengan adrenalin 1/200.000, ingat needle yg tajam menghadap ke bawa lalu spuit
ditekuk di bagian tengah atau ¾, jangan di ujung karena bisa patah.
7. Memperdalam insisi sampai fasia servikalis profunda, termasuk M. Platisma.
8. Melakukan ligasi dan memotong V. Jugularis anterior untuk diikutsertakan pada flap. Sebenarnya hal ini
untuk mempermudah, bila V jugularis ant dipotong dan dibuang pun tdk apa- apa.
9. Flap diteugel.
10. Melakukan diseksi tumpul lalu dimasukkan 2 klem diantara setiap strap muscle/Mm infrahioid (M.
Sternohioid, M. Omohioid, M. Tirohioid, M Sternotiroid.) lalu dipotong dengan kauter/metzembaum pada
perlekatan inferiornya. Tergantung operator, mana yang mau dipotong duluan. Prof Ario lebih suka motong
dari samping baru ke tengah. Omohioid sebagai penanda dari carotid sheath, krn bila omohioid dipotong akan
terlihat langsung carotid sheath. V jugularis msh gak pa pa kepotong tapi A Carotis tidak boleh terpotong.
11. Tiroid lihat/raba apakah masih baik atau tidak:
Bila masih baik, dipertahankan:
- Potong ismus tiroid
- Mempertahankan A.Tiroidea superior dan inferior
- Bagian tiroid tersebut dipisahkan dari trakea, lobus tiroid dipisahkan dari sisi medialnya dari trakea.
Bila salah satu lobus tiroid akan diangkat bersama-sama laring, maka Vv. Tiroid superior dan inferior
dipotong dan diligasi sehingga lobus tersebut tidak terpisahkan dengan laring. Lobus dipotong dari sisi
lateralnya.
12. Memobilisasi os hioid dengan menjepit dengan klem Elis, identifikasi korpus os hioid dan otot2 suprahioid.
13. Memotong otot suprahioid (M. Geniohioid, M. Hioglossus, M. Milohioid dan Lig M. Stilohioid) dan tendon
digastrius yang melekat di os hioid, dipotong dengan kauter persis di tulang hioid (cara kauternya
mengambang di atas tulang, perlahan2, jangan langsung nempel tulang kauternya) spy tidak kena N.
Hipoglosus & A. Lingualis (memotong sub periosteal), dan M.Konstriktor faring media dipotong.

Made by SKA,MIT,LIA, ANT, KLA edited by BAS,KTT


SNJ notes

14. Ambil gunting, masukkan di bawah os hioid lalu gunting mepet os hioid (memotong membran tirohioid
pada cornu mayor hioid (hati2 A. Laringeus Sup dan Nervus) sehingga bisa ditarik dan tampak Vv. laring
inferior  melakukan ligasi dan memotong).
15. Kornu mayor os hioid ditekuk (spy tdk kena bulbus carotis).
16. Cari Kornu superior Kartilago Tiroid, bebaskan dari bagian lateralnya.
17. Vasa Laringeus inferior dan Nn Laringeus rekuren dipotong, pembuluh darah tiroid superior disisihkan ke
lateral lalu tampak M. Konstriktor inferior
18. Memisahkan serat transversa M Konstriktor faring inferior dari perlekatannya sampai pada tepi posterior.
M. Konstriktor inferior dipertahankan utk oesophageal speech dan spy bisa menelan, tp jangan terlalu ketat
menjahitnya nanti spy tdk stenosis.
19. Membebaskan trakea dari esofagus lalu memasukkan klem dan tampon pita diantaranya sehingga bisa
memotong trakea dari esofagus.
20. Memotong miring trakea pada membran cartilagonya (spy tdk infeksi, tdk stenosis dan spy mudah
menjahitnya) yang sudah bebas dari tiroid dan jaringan sekitarnya (bagian anterior potong dgn mass secara
horisontal, lebih pendek dari posterior, bag post digunting lebih vertikal dari bag post. Selanjutnya bag ant di
jahitkan pada kulit).
21. Melepas kanul trakea dan mengganti dengan yang sementara (warna kuning) di trakea yang sudah dipotong.
22. Memasukkan tampon pita di sela2 selang trakeo sementara spy tdk aspirasi krn darah masuk di antara selang
trakea.
23. Tarik os hioid ke bawah sampai epiglotis juga turun ke bawah. Tapi ada juga yg mengeluarkan epiglotis lewat
samping sewaktu mengerjakan M Konstriktor faring inf.
24. Selanjutnya memotong membran mukosa sekeliling tepi lateral epiglotis dan terlihat laring sehingga dapat
menilai ukuran dan luas tumor. Pemotongan dilanjutkan pada mukosa hipofaring yang bebas tumor  laring
diangkat
25. Laring ditaruh dibangku beralas duk steril dan posterior epiglotis dibelah untuk melihat tumor sdh masuk
sampai tiroid atau tidak. Anak onko yg tdk op bisa bantu foto shg bisa ditunjukkan ke kelg px.
26. Lapangan operasi dicuci dengan PZ (dr MY nyuci dengan capucino, ganti sublimat dan terakhir PZ), ditutup
kasa lalu setiap yg terlibat operasi harus mengganti sarung tangan steril baru. Asisten ganti sarung tangan,
sarung tangan steril dipakai sendiri dengan ujung gaun menutupi tangan, baru ambil sarung tangan steril yg
baru.
27. Menjahit defek hipofaring dan esofagus servikal satu persatu (horisontal) dan dijahit ditutup dengan jahitan
muskulus konstriktor faring inferior. Jahitan esofagus 3 lapis. Dimulai dengan matras vertikal terlebih dahulu
pada lapisan pertama, lapisan kedua dan ketiga boleh jelujur atau matras horizontal. Jahitan esofagus triknya
adalah, mukosa jangan ada yang keluar, tapi harus bertemu di dalam, kulit juga jangan ada yang masuk ke
dalam mukosa.
28. Menjahit stoma ke kulit dengan benang Seide.
29. Membuat lubang redon drain (2 buah) dan memfiksasinya, pastikan vakum. Jangan sampai lubang drain ke
luar ke kulit.
30. Menutup flap kulit lapis demi lapis dengan menjahit kulit yang diteugel terlebih dahulu.

Made by SKA,MIT,LIA, ANT, KLA edited by BAS,KTT


SNJ notes

Post op:
1. Jaga airway tetap bebas
2. Penderita puasa 24 jam post operasi.
3. Obat dan alat kesehatan:
1. IVFD RD5 1500 cc/24 jam---resepin 10 buah
2. D5 500 cc (utk masuk lewat NGT setelah 24 jam puasa post op)—resepin 2 buah
3. PZ 500 cc—resepin 3 (untuk pelarut obat suntikan dan untuk rawat luka)
4. Ceftriaxon 2x1g iv (sampai mau pulang)—resepin 20 vial, disini Ceftriaxon berfungsi sebagai AB
terapi.
5. Ketorolac 2 x 30mg iv —resepin 4 ampul
6. Metoclopramid 3x10 mg iv –resepin 3 ampul
7. Ranitidin 2x50 mg iv –resepin 20 ampul
8. Daryantulle 2.
9. Thyrax 1x1 pulv resepin 10 pulv.
10. Kalk 3x1 pulv (bila total tiroidektomi) resepin 10 pulv. Sekalipun tiroid nggak diambil semua, tetap
post op dpt Kalk karena kadang arteri at kelenjar tiroid sdg inflamasi dlsb.
11. Vitamin C 1x1 pulv (untuk reepitelialisasi)—resepin 10
12. Vitamin A 1x1 pulv (tiap senin dan kamis) —resepin 4
13. Alkes: hipafix 7, kasa steril 2 box, gunting, spuit 10cc 50 buah, spuit 5 cc, suction katheter.
4. Posisi penderita setengah duduk, kepala menunduk seperti orang mau berdoa (supaya flap bisa menyatu
dengan baik/jahitan flap tidak terlepas).
5. Dilarang mencabut pipa hidung, bila tercabut jangan dimasukkan lagi.
6. Tidak boleh menelan ludah/cairan di mulut.
7. Tidak boleh menoleh ke kanan/kiri/menggeleng/mengangguk.
8. Besoknya periksa faal tiroid di ruangan (T3,T4,TSH, FT4) dan Ca.
9. S/N tiap 4 jam.
10. Bila ada perdarahan, hubungi dokter jaga di 1651

Bila duct thoracicus dan duct lymphaticus kepotong maka albumin ikut ke luar dan akhirnya turun, bila tidak
kepotong ya nggak hipoalb.

 SMS DPJP melaporkan post op px. Ingat ajari S/N. Sebenarnya menurut dr BAK dan dr MY, post TL tdk
perlu tidur sambil duduk, terlentang boleh asal kepala tetap fleksi.
 Pastikan redon drain dan stoma bekerja dengan baik (laporkan pada saat post op).
 Px TL, 1 hari post op cuma ganti kasa depan. Kateter urin dilepas 1 hari post op. Stlh 24 jam post op, kelg
diajari memberi D5 via NGT 50 cc dan tiap 4 jam D5 dinaikkan 50 cc sampai D5 jadi 250 cc lalu diswitch
susu 50cc dan tiap 4 jam dinaikkan 50 cc sampai jadi 250 cc (susu di tappering up agar tidak diare).
 NGT jalan, infus lgs stop ganti venflon saja. Bisa diberi jus di antara susu keesokkan harinya. Air putih
diberikan bebas lwt NGT spy gak dehidrasi px nya dan penyembuhan luka bisa bagus.
 Cek fx tiroid dan Ca tiap 3 hari, karena Ca kalo sekali turun, badan cekot2 dan naikkinnya sulit. Kalau
sempat Ca turun, periksa lbh srg. Begitu Ca turun, Kalk naik 3x2 pulv, bila turun lagi usul ca gluc 3x1 iv
pelan ke DPJP (kl Prof Ario lebih suka lgs injeksi Ca gluconas drpd pulv).
 Bila NGT lepas stlh 1 minggu, PPDS boleh mencoba memasukkan sendiri, px boleh menelan NGT tapi kl
ludah harus dibuang, bila tdk berhasil boleh minta bantuan DPJP, bila tidak berhasil juga, usulkan TPN:
Tutofusin:KaenMg3:Asering:D10 = 1:1:1:1. KaenMg3 tidak ditanggung BPJS.
 Cek dan buang prod drain tiap hari dan tulis di status. Bila < 15 cc (kurang lebih 3 hari) , aff drain (dr
BAK boleh aff kalo <15cc, dr MY minta sampai benar2 bersih). Bila dari drain tercium bau busuk biasanya
karena Pseudomonas, jangan kasih metronidazol tapi kasih ciprofloxacin.
 Rawat luka tiap 2 hari. Menurut dr MY (referensi dr Bedah dasar, merawat luka tidak perlu Gentamisin
salep dan Metronidazol pulv karena malah membuat lama keringnya, kalau mau tidak nempel di kasa ya
pakai Daryantule. Jadi menurut dr MY rawat luka dgn kassa dan pz saja). Bisa pakai Prontosan
 Hari ke- 6 jahitan dilepas selang seling (dr BAK bilang penyembuhan luka dimulai hari ke-3, so kalau hari
ke-5 kelihatan sudah kering ya boleh di aff selang-seling), kasih kitir utk ambil PA ke GBPT dan daftarkan
radioterapi (bila px sdh mobile), kecuali bila px mau kemoradiasi di daerah asalnya.
 Hari ke-8 jahitan dilepas semua kecuali jahitan stoma.
Made by SKA,MIT,LIA, ANT, KLA edited by BAS,KTT
SNJ notes

 Hari ke-9 siapkan px utk KRS: resep pulang (thyrax, kalk, multivit) kitir kontrol POSA 1 mg kmd.
 Hari ke-10 jahitan stoma dilepas, tes minum dan observasi minum makan peroral tanpa melepas NGT
selama 1 hari.
 Hari ke-11 KRS bila tak ada masalah. Bila bocor, druk dulu, kultur aerob di tempat yg leaking, dan Ab
ganti Ciprofloxacin 2x400 mg iv selama 1 mg, baru tes minum lagi. Bila masih bocor, tetap KRS
dengan NGT, jadwalkan repair fistel setelah KRS.
 Resep pulang: Cipro, thyrax, kalk.

Kadang bagian submandibula atau leher agak udim, jangan panik, itu karena retensi air liur, tidak usah diberi apa2,
kempes sendiri hari ke-10 begitu penderita mulai nelan ludah. Kadang disekitar stoma agak kemerahan dan
bengkak sedikit, gak pa pa, biasanya pas kontrol POSA sdh akan hilang. Bila redon drain bau busuk, usul kultur
aerob, mintakan media ke mikro, bila sudah 3 hari tapi drain masih banyak bau busuk dan agak
keuningan,sebaiknya lepas saja supaya tdk jadi biofilm, setelah dilepas, swab dimasukan di kulit bekas drain dan
dikirim ke mikro, hasil bisa ada 3 hari kemudian.

POSA
Kalau semua baik, konsul poli audiologi untuk esophageal speech.
Tiap bulan kontrol, cek fungsi tiroid dan resepin thyrax dan kalk, beri form lab utk bln depan.

INVERTED PAPILOMA

POSA
Anamnesis:
a. Keluhan hidung:
1. Buntu hidung
2. Mimisan
3. Pilek
4. Tak bisa membau
b. Keluhan telinga yang berhubungan
c. Keluhan mata: nerocoh, pandangan dobel
d. Keluhan lain: pipi tebal, nyeri
e. RPD: polip/op polip sblmnya

Pemeriksaan Fisik:
1. RA: massa kavum nasi, FPM sde
2. RP: massa
3. Otoskop: retr MT, efusi telinga tengah
4. Mulut: tumor, palatum mole bombans
5. Leher: pkgb –
6. Mata: proptosis, epifora

Pemx penunjang:
a. Lab: cek spt mau op (DL, LFT, RFP, GDP,2 jpp, SE, FH, HbsAG)
b. CT scan K/L fokus sinonasal dengan/tanpa kontras (utk liat perluasan tumor)
c. Foto thorax PA (utk persiapan intubasi).

Kalau ada hasil konsul DPJP, dan kirim ke ruangan pro jadwal op. inverted papiloma atau tumor jinak kavum nasi
pada usia muda dilakukan maksilektomi medial pendekatan midfasial degloving, bila tua maksilektomi pendekatan
RL.

Maksilektomi Medial pendekatan RL/hemifasial degloving


Px MRS di ruangan hari I, lengkapi status, inform consent yg perlu, cek lab, foto thorax, konsul anestesi dan
jantung. SOAP tiap hari. Jangan lupa marker 1 hari preop. Minta kelg bawa alat cukur ke OK.
Preop:
Made by SKA,MIT,LIA, ANT, KLA edited by BAS,KTT
SNJ notes

1. SOR, inform consent


2. Keluarga mengurus darah 2 di tangan, 2 GSH (GSH hanya berlaku 24 jam, so minta darah dihitung tidak
melewati 24 jam)
3. Px puasa sesuai TS anestesi
4. Px cukup istirahat
5. Px dan keluarga berdoa
6. Cukur kumis dan jenggot 1 jam pra insisi
7. Profilaksis: Ceftriaxon 2g drip 30’ sblm insisi.
8. Px diantar ke OK 509 untuk ronde ke.. beserta status, semua pemeriksaan, obat, dan darah.

Pelaksanaan Tindakan RL:


1. Memakai gaun operasi dan sarung tangan steril. Pastikan mata penderita sudah disalepin anestesi sebelum
ditutup plester coklat.
2. Melakukan desinfeksi lapangan operasi dengan alkohol (hati2 mata px, jangan kena alkohol karena bisa
keratitis bahkan sampai buta, kalo betadin gpp tapi ngusapin kassa harus dari arah atas ke bawah) lalu dengan
betadine.
3. Memasang duk steril dan klem duk, mata area yg akan dioperasi harus terlihat.
4. Membuat garis di kulit dengan biru metilen sebagai tanda insisi di antara pertengahan intercantal dan cantus
medialis, dibawah pertengahan itu (one point below) menyusuri tepi lateral hidung di nasomaxilary groove
melengkung di daerah ala nasi (daerah apertura piriformis). Tidak boleh dipotong lig kantus medialis ok bola
mata nanti gak bisa bergerak.
5. Memberi tanda untuk penjahitan kembali di beberapa tempat dengan belakang mass.
6. Melakukan infiltrasi jaringan bawah kulit dengan adrenalin 1/200.000 IU dengan arah needle yang lancip
(lubang) ke arah bawah, ditusukkan ke satu titik, aspirasi lalu suntik sambil menarik needle. Dari titik yang
sama tanpa mengeluarkan needle, diputar ke arah yang berlawanan dan melaukan hal yg sama sesuai marker.
7. Membuat insisi kulit sesuai dengan garis biru metilen (insisi Moure), tangan yang memfiksasi yang berpindah,
sedang yang memegang mass dengan cara spt memegang pulpen dan membuat 1 garis insisi tanpa
mengangkat mass.
8. Membuat insisi diperdalam sampai prosesus nasofrontalis os maksila dan mukosa rongga hidung. Boleh
memperdalam dengan kauter (cara pegang spt memegang pulpen). Asisten memegang suction dan klem utk
merawat perdarahan. Hati2 dengan A. Angularis di daerah situ.
9. Membuat lubang yang ditembuskan dari dalam kavum nasi di apertura piriformis ke arah insisi dan
memasukkan tampon pita ke arah lubang hidung.
10. Menarik ala nasi dengan tampon pita yang dilipat 2. Menahan tampon pita dengan klem yang dijepit ke duk.
11. Membuka mukosa hidung sehingga kavum nasi tampak luas, mengangkat dinding lateral kavum nasi beserta
konka nasi dgn cara menggunting. Juga mengambil os nasal.
12. Tatah bulat diletakkan tegak lurus dan martil membuat lubang/fenestra di fossa canina sekitar 4 mm (spy
Hayek bisa masuk). Tulang diambil dgn Hayek yang ditempelkan lalu goyangkan utk mematahkan tulang
sedikit demi sedikit.
13. Menggunting batas bawah dan atas tulang dengan gunting tulang. Dengan blakesley, dinding medial sinus
maksila diangkat. Tatah dilanjutkan sampai dapat memperluas dinding anterior maksila yang terbuka, hati2
jangan sampai kena foramen infraorbita karena ada VAN infraorbita.
14. Membersihkan semua tumor di dalam kavum nasi/sinus paranasalis dengan forceps blakesley atau tang tonsil
sambil memegang suction di tangan kiri, sambil di tengah2 merawat perdarahan dengan cara memasukkan
kassa.
15. Gunting miring duktus nasolakrimalis utk memperlebar penampang (di textbook: marsupilialisasi).
16. Mengikir bagian tulang yang tajam2.
17. Mencuci dengan kassa yang dicelupkan di betadine campur H2O2 3% (capucino) sambil disuction. Bisa juga
denga menyemprotkan PZ dengan spuit (tergantung permintaan DPJP).
18. Memasang tampon pita salep Kemicetin secara keranjang di koana, sinus & di kavum nasi.
19. Menjahit fasia, subkutis lalu kulit.

Made by SKA,MIT,LIA, ANT, KLA edited by BAS,KTT


SNJ notes

Yang perlu diperhatikan adalah bila kena foramen lacerum, maka di mata bisa terdapat perdarahan, juga hati2
dengan duct nasolakrimalis.

Buat resep post op utk diambil kelgnya. Siapkan resep utk 5 hari ke depan post op spy bisa diselipkan ke RPO post
op day 1.

Post op:
1. Jaga airway tetap bebas
2. Bila sadar baik, BU+, boleh coba minum sedikit2. Bila tidak mual, boleh dicoba makan.
3. Kompres dingin pada pipi dengan air dingin pada 2 hari pertama.
4. Obat dewasa:
1. IVFD RD5 1500 cc/24 jam (resepin 5) karena kl sdh baik infus bisa stop dan ganti venflon.
2. Ceftriaxon 2x1g iv (sampai mau pulang).
3. Ketorolac 2 x 30mg iv (cuma ditanggung smp 1 hari postop, boleh diganti asam mefenamat kalau
masih ada nyeri).
4. Asam tranexamat 3x500 mg iv.
5. Metoclopramid 3x10 mg iv (pas post op saja, besoknya tdk usah krn bahaya extrapyramidal syndr).
6. Ranitidin 2x50 mg iv (terus smp pulang ok biasanya makannya msh terasa gak enak).
7. H2O2 1% obat kumur 2x/hari (px nafas lewat mulut utk higiene mulut, untuk hemifasial degloving).
8. Tablet Sulfas Ferosus 2x1(bila perlu).
9. Tremenza 2x1, bila perlu (bila Cuma 1 hidung ditampon, hidung kontralat cenderung pilek ok buntu)—
resep luar, dan karena tidak ditanggung, jgn ditulis di status. Alkes: hipafix 4, kasa steril 1 box,
gunting.
5. Bila ada perdarahan, hubungi dokter jaga di 1651.

SMS DPJP melaporkan post op px. Beri kitir ambil PA di GBPT 1 hari post op.
Bila ada kateter urin, aff di OK atau di ruangan setelah datang dari RR.
Ganti kasa depan bila terlihat rembesan darah.
Bila sudah bisa makan baik dan hasil DL baik, boleh stop infus. Beritahu Px jangan menekan2 luka/hidung atau
pipi spy darah tidak merembes terus.
Longgarkan tampon anterior hari ke-2 atau ke-3. Lepas seluruhnya hari ke-4 atau 5. Bila durante op, perdarahan
banyak, mis sampai 4 L, aff tampon hari ke-7 saja.
Hari ke-4 siapkan px utk KRS di hari ke-5: resep pulang, kitir kontrol POSA 1 mg kmd.
Resep pulang: Cipro 2x1, Cuci hidung dengan PZ 500 cc dan spuit 20cc, As mefenamat 3x500mg (bila perlu).

POSA
1. Cek caranya mencuci hidung
2. Liat hasil PA postop, bila ternyata hasilnya berbeda dengan preop, post op jadi ganas, misalnya olfactory
neuroblastoma, langsung siapkan kemoradiasi.
3. Aff jahitan
4. Suruh kontrol lagi tiap bulan atau bila ada keluhan. Bila Ca Sinonasal: lanjut kemorad.

Made by SKA,MIT,LIA, ANT, KLA edited by BAS,KTT


SNJ notes

CA SINONASAL

POSA
Anamnesis:
a. Keluhan hidung:
1. Buntu hidung
2. Mimisan
3. Pilek campur darah/unilat
4. Tidak bisa membau
b. Gx yg menyertai tumor di hidung: gx pipi, mata, telinga, gigi, mulut, nyeri
c. Benjolan di leher (jarang pada Ca sinonasal, bila ada, DD dgn KNF)
d. Riw sos: pekerjaan yg berhub (tukang kayu, di pabrik)
e. RPD: Sinusitis kronis

Pemeriksaan Fisik:
1. RA: massa, FPM -, foetor nasi
2. RP: massa
3. Orofaring: palatum molle bombans, isthmus faucium, maloklusi
4. Leher: pkgb level 1&2

Pemeriksaan Penunjang:
1. Cek lab spt mau operasi
2. CT scan kepala leher fokus sinonasal dengan/tanpa kontras
3. Foto thorax PA/Lat
4. Konsul jantung
5. Konsul anestesi bila acc Op

Bila ada hasil, lihat operable atau tidak, kalau operable acc kan ke DPJP dan kirim ke chief ruangan utk
penjadwalan operasi dan konsul anestesi dari POSA. Bila inoperable (bila sdh metastasis, kena nasofaring,
intakranial, dan kena kulit) bisa kemorad or kemopaliatif.

Lihat PA Ca Sinonasal, bila undiff Ca sangat dekat dengan Limfoma, cek imunohistokimianya!!!sblm
memutuskan op.

Made by SKA,MIT,LIA, ANT, KLA edited by BAS,KTT


SNJ notes

STADIUM KARSINOMA HIDUNG DAN SINUS PARANASAL


(AJCC 2010)
T0 Tidak ada tumor primer
T1 Hidung dan sinus etmoid: Tumor terbatas N0 Secara klinis kelenjar limfe
pada 1 sisi, dengan atau tanpa destruksi tulang M0 regional tidak terlibat
Tidak dijumpai metastasis
Sinus maksila: Tumor terbatas pada sinus N1 Terdapat
jauh pembesaran
maksila tanpa erosi/destruksi tulang M1 ipsilateral 1 KGB
Ada metastasis ≤ 3cm
jauh
T2 Hidung dan sinus etmoid: Tumor menginvasi N2a Terdapat pembesaran
dua sisi atau ekstensi ke kompleks ipsilateral 1 KGB 3cm –
nasoetmoidal, dengan atau tanpa destruksi 6cm
tulang N2b Terdapat pembesaran
Sinus maksila:Tumor menyebabkan kelenjar limfe ipsilateral
erosi/destruksi tulang, ekstensi ke palatum multipel 3cm - 6 cm
durum dan atau meatus media, tanpa N3 Terdapat pembesaran
penyebaran ke dinding posterior sinus maksila kelenjar limfe
dan pterygoid plate single/multipel ≥ 6 cm
T3 Hidung dan sinus etmoid: Tumor meluas ke
dinding medial dan dasar orbita, sinus
maksila, palatum atau lamina kribiformis
Sinus maksila: Tumor menginvasi dinding
posterior sinus maksila, jaringan
subkutaneus, dinding medial atau dasar
orbita, fossa pterigoideus, sinus etmoid
T4a Hidung dan sinus etmoid: Tumor menginvasi
orbita anterior, kulit dari hidung dan pipi,
ekstensi minimal ke fossa kranial anterior,
pterigoid plate, sinus sfenoid atau frontal
Sinus maksila: tumor menginvasi dinding
anterior orbita, kulit pipi, fossa intratemporal,
pterygoid plate, lamina kribiformis, sinus
frontal atau sfenoid
T4b Sinus maksila, hidung & sinus etmoid:
tumor menginvasi atap orbita, dura, kranial,
fosa media kranial, nasofaring, clivus, saraf
kranial selain N.V cabang maxilla

Made by SKA,MIT,LIA, ANT, KLA edited by BAS,KTT


SNJ notes

CA TIROID

POSA
Anamnesis: STADIUM
Stadium I T1 N0 M0
1. Benjolan di leher Stadium II T2 N0 M0
2. Sesak Stadium III T3 N0 M0
3. Parau T1 N1 M0
T2 N1 M0
4. Kesulitan menelan makanan atau T3 N1 M0 minuman
5. Gejala hipertiroid: cepat lelah, makan Stadium IVa T4a N0 M0 banyak tapi
T4a N1 M0
berat badan tidak bertambah, BAB sering, T1 N2 M0 gemetaran,
sering berkeringat, dada berdebar-debar T2 N2 M0
T3 N2 M0
6. Gejala hipotiroid: sering mengantuk, berat T4a N2 M0 badan naik
7. RPK: struma di keluarga Stadium IVb T4b Semua N M0
Semua T N3 M0
8. RPD: HT, peny jantung Stadium IVc Semua T Semua N M1

Pemeriksaan Fisik:
1. Leher: pembesaran klj tiroid yang ikut bergerak bila menelan, adam’s apple, pkgb.

Pemeriksaan Penunjang:
1. USG tiroid
2. Cek lab lengkap spt mau operasi, ditambah fungsi tiroid: T3,T4,TSH,FT4
3. Foto thorax PA
4. CT scan kepala leher fokus tiroid dengan/tanpa kontras atas indikasi: bila besar sekali (>10cm), ada gejala
penekanan, ada pkgb.
5. Konsul jantung
6. Konsul interna, bila belum eutiroid
7. Konsul anestesi bila acc Op

Bila ada hasil, konsul DPJP bila memungkinkan utk dioperasi, lalu buat konsul ke anestesi dan form MRS ke chief
ruangan utk penjadwalan operasi. Bila hasil PA curiga ganas (misalnya Folikular neoplasm), sewaktu op acarakan
vries coup.
Acarakan FOL di poli utk liat korda vokalis utk kepentingan intubasi, sekalipun tidak parau.
Bila Ca  near total/total tyroidectomi.
Bila anaplastik/ ada encase carotisinoperablekemotx

Tiroidektomi:
1. Memakai gaun operasi dan sarung tangan steril. Pastikan mata px sdh disalepin anestesi.
2. Melakukan desinfeksi lapangan operasi dengan alkohol (jangan ke mata) lalu dengan betadine (gpp ke mata
dengan arah dari atas ke bawah)
3. Posisi penderita terlentang dengan kepala hiperekstensi spt mau TL.
4. Membuat gambar rencana insisi dengan biru metilen, 2 jari dari fossa jugularis.
5. Melakukan infiltrasi kulit dengan adrenalin 1/200.000 IU.
6. Insisi + 10 cm, diperdalam sampai fasia servikalis anterior ditinggal di bawah. Vena jugularis anterior
dijadikan marker & ditinggal (ini bedanya dgn TL)
7. Insisi diperdalam dan memisahkan otot pre trakeal, hingga mencapai tiroid ke arah atas. Ke arah bawah
sampai insisura jugularis.
8. Meligasi arteri tiroidea inferior & superior & kemudian dipotong. Merawat perdarahan dengan kauter.
9. Pemisahan kelenjar tiroid. Memotong ismus tiroid dan dipisahkan dari trakea.
10. Tiroid dijahit double.
11. Dipasang drain redon no 10.
12. Lapangan operasi dijahit lapis demi lapis.
13. Kulit dijahit subkutikuler. Ditutup kassa dan hipafix dipasang menyilang supaya redon tdk lepas.
14. Operasi selesai.

Post op:
1. Jaga airway tetap bebas

Made by SKA,MIT,LIA, ANT, KLA edited by BAS,KTT


SNJ notes

2. Bila sadar baik, BU+, boleh coba minum sedikit2. Bila tidak mual, boleh dicoba makan.
3. Obat dewasa:
1. IVFD RD5 1500 cc/24 jam (resepin 4) karena kl makan sdh baik infus bisa stop dan ganti venflon.
2. Ceftriaxon 2x1g iv (sampai mau pulang).
3. Ketorolac 2 x 30mg iv (cuma ditanggung smp 1 hari postop, boleh diganti asam mefenamat kalau
masih ada nyeri).
4. Asam tranexamat 3x500 mg iv, bila perlu.
5. Ranitidin 2x50 mg iv.
6. Thyrax 1x1 tab.
7. Kalk 1x1 tab. STADIUM TIPE ANAPLASTIK
Stadium T4a Semua N M0
8. Alkes: hipafix 4, kasa steril 1 box, gunting.
IVA
4. Bila ada perdarahan, hubungi dokter jaga Stadium T4b Semua N M0 di 1651.
IVB
SMS DPJP melaporkan post op px. Beri kitir Stadium Semua T Semua N M1 ambil PA
di GBPT. Ganti kassa depan 1 hari post op. Bila IVC drain <15
cc boleh aff, bila postop pastikan drain sdh terbuka.
Hari ke-3 acckan KRS, beri kitir kontrol POSA 1 mg kmd. Resep pulang: Cipro 2x1, As mefenamat 3x500mg,
Thyrax 1x1 dan Kalk 1x1.

STADIUM KARSINOMA TIROID


(AJCC 2010)

T0 Tidak ada tumor primer


T1 Diameter terbesar 2cm, terbatas pada
tiroid (1a ≤1 cm; 1b 1-2cm)
T2 Diameter 2 cm < massa ≤ 4cm, terbatas
pada tiroid
T3 Diameter > 4cm, terbatas pada tiroid, atau
tumor yang meluas minimal pada
ekstratiroid (pada muskulus sternotiroid
atau jaringan lunak peritiroid)
T4a Semua ukuran, meluas sampai ke kapsul
tiroid yang menginvasi jaringan lunak
subkutaneus, laring, trakea, esofagus,
atau saraf laringeal rekuren
T4b Tumor menginvasi fasia prevertebral,
atau pembungkus arteri karotis, atau
pembuluh mediastinum

N0 Secara klinis kelenjar limfe regionel tidak


terlibat
N1 Terdapat pembesaran kelenjar limfe
regional
N1a Metastasis hingga regio VI (pretrakeal,
paratrakeal, prelaringeal-delphian node)
N1b Metastasis unilateral, bilateral atau
kontralateral pada servikal (level I,-
III,IV,IV) atau kelenjar limfe
mediastinum superior (level VII)
STADIUM TIPE FOLIKULER/PAPILLARY
Stadium I Semua T Semua N M0
(<45 thn)
Stadium I T1 N0 M0
(>45 thn)
Stadium II (<45 thn) Semua T Semua N M1
Made
Stadiumby SKA,MIT,LIA,
II (>45 thn) ANT,
T2 KLA edited
N0 by BAS,KTT
M0
Stadium III T3 N0 M0
T1-T3 N1a M0
SNJ notes

CA TONSIL

POSA
Anamnesis:
1. Benjolan di tonsil unilat
2. Sulit menelan makanan atau minuman
3. Sesak
4. Benjolan di leher
5. Gejala di leher STADIUM
Stadium I T1 N0 M0
6. Riw sos: merokok, makan sirih, alkohol Stadium II T2 N0 M0
Stadium III T3 N0 M0
T1 N1 M0
Pemeriksaan Fisik: T2 N1 M0
1. Benjolannya T3 N1 M0
2. Isthmus faucium Stadium IV T4 N0 M0
T4 N1 M0
3. Stridor T4 N0 M1
4. Retr T4 N1 M1

5. Pkgb leher
6. RP: perluasan ke nasofaring
7. LI:perluasan ke pangkal lidah

Pemeriksaan Penunjang:
1. Cek lab lengkap seperti utk operasi
2. Foto thorax PA/Lat
3. CT scan kepala leher fokus tonsil dengan/tanpa kontras
4. Konsul Jantung (>40 thn)
5. Konsul anestesi bila acc Op

Bila memungkinkan langsung operasi, kirim ke chief ruangan utk penjadwalan operasi (TE), bila tidak bisa diTE ya
kemorad.

STADIUM KARSINOMA TONSIL


(UICC Version Geneva 1998)

T0 Tidak ada tumor primer


T1 Diameter terbesar < 2cm
T2 Diameter > 2cm - < 4cm
T3 Diameter > 4cm
T4 Perlengketan ke basis lidah, otot, tulang,
kulit dan leher

N0 Secara klinis kelenjar limfe regional tidak


terlibat.
N1 Terdapat pembesaran kelenjar limfe
regional ipsilateral yang dapat
digerakkan.
N2 Terdapat pembesaran kelenjar limfe
regional kontralateral atau bilateral yang
dapat digerakkan.
N3 Kelenjar limfe regional terfiksasi.

M0 Tidak dijumpai metastasis jauh


M1 Terdapat metastasis jauh

Made by SKA,MIT,LIA, ANT, KLA edited by BAS,KTT


SNJ notes

Made by SKA,MIT,LIA, ANT, KLA edited by BAS,KTT


SNJ notes

TUMOR JINAK PAROTIS


POSA
Anamnesis:
1. Benjolan
2. Nyeri
3. Air liur
4. Muka merot

Pemeriksaan Fisik:
1. Benjolan
2. Pkgb: -

Pemeriksaan Penunjang:
1. Cek lab lengkap pro op
2. Foto thorax PA
3. CT scan K/L fokus parotis (utk melihat perluasan tumor)  perlu tidak bila jinak? tidak
4. Konsul jantung (bila>40 thn)
5. Konsul anestesi (pro op)

ACC kan pro parotidektomi superfisial karena jinak (mis FNAB dari poli THT-KL: adenoma pleiomorfik parotis),
kirim ke chief ruangan utk penjadwalan op.

Parotidektomi:
1. Memakai gaun operasi dan sarung tangan steril
2. Melakukan desinfeksi lapangan operasi dengan betadine
3. Mempersempit lapangan operasi dengan duk steril
4. Mambuat marker garis insisi dengan metilen blue berbentuk huruf S (cervico mastoid-facial incision), mulai
dari anterior tragus mengikuti lengkung telinga ke bagian bawah lalu ke belakang telinga sampai tip mastoid
lalu terus ke bawah ke anterior dari M. Sternocleido. Pakai belakang mass utk beri tanda pertengahan yang akan
dijahit.
5. Melakukan penyuntikan (infiltrasi) di bawah kulit dengan larutan adrenalin 1/200.000 sebanyak 5-10 ml sesuai
marker.
6. Melakukan insisi kulit dengan pisau sesuai dengan garis yang berbentuk huruf S.
7. Insisi kulit diperdalam sampai memotong m. platisma lalu dibuat flap ke arah anterior sehingga tampak fasia
yang meliputi kelenjar parotis. Flap kulit dijahitkan ke duk steril didekatnya
8. Melakukan diseksi dengan gunting. Berikutnya mencari pangkal N. Fasialis yang keluar dari foramen
stilomastoideum dengan patokan daerah antara basis prosesus stiloid dengan prosesus mastoid, tonjolan tulang
rawan tragus, ujung kaudal prosesus mastoid dan m. digastrikus (tragal pointer). N. Fasialis berada 1 cm di
sebelah dalam agak ke depan bawah pointer ini
9. Setelah pangkal N Fasialis ditemukan, menelusuri cabang-cabangnya ke perifer dengan klem arteri (kecil) yang
ujungnya bengkok, lalu jaringan parotis normal di antara kedua kaki klem tersebut dipotong dengan gunting
kecil atau pisau dengan sisi tajam menghadap ke atas
10. Pengangkatan lobus superfisial
a. Melakukan diseksi perlahan-lahan, secara tumpul dan didorong ke depan. Lobus superfisial (beserta tumor
di dalamnya) dapat diangkat.
b. Melakukan hemostasis di daerah operasi

Made by SKA,MIT,LIA, ANT, KLA edited by BAS,KTT


SNJ notes

11. Parotidektomi total


a. Setelah parotidektomi superfisial,n. fasialis beserta cabang - cabangnya dibebaskan dari jaringan
sekitarnya dan di teugel dengan potongan sarung tangan kemudian lobus profunda (beserta tumornya)
dikeluarkan
b. Melakukan hemostasis di daerah operasi
12. Memasang drain dan jahit kulit dan pasang deppers kasa

STADIUM KARSINOMA KELENJAR LUDAH


(AJCC 2010)

T0 Tidak ada tumor primer


T1 Diameter terbesar ≤ 2cm, tanpa perluasan
ke ekstra parenkim
T2 Diameter 2 cm < massa ≤ 4cm, tanpa
perluasan ekstra parenkim STADIUM
T3 Diameter > 4cm, dengan atau tanpa Stadium I T1 N0 M0
perluasn ke ekstra parenkim Stadium II T2 N0 M0
T4a Tumor menginvasi kulit, mandibula, Stadium III T3 N0 M0
liang telinga, dan atau N Fasialis T1 N1 M0
T4b Tumor menginvasi dasar otak dan atau T2 N1 M0
pterygoid plate dan atau pembungkus T3 N1 M0
arteri karotis
Stadium T4a N0 M0
IVA T4a N1 M0
N0 Secara klinis kelenjar limfe regional tidak T1 N2 M0
terlibat T2 N2 M0
N1 Terdapat pembesaran single ipsilateral ≤ T3 N2 M0
3 cm T4a N2 M0
N2a Terdapat pembesaran single ipsilateral, 3
Stadium T4b Semua M0
cm < massa ≤ 6 cm IVB N
N2b Terdapat pembesaran multipel
Semua N3 M0
ipsilateral, <6 cm T
N2c Terdapat pembesaran bilateral atau
Stadium Semua Semua M1
kontralateral, <6 cm IVC T N
N3 Terdapat pembesaran kelenjar limfe, >
6cm
M0 Tidak dijumpai metastasis jauh
M1 Terdapat metastasis jauh

STADIUM KARSINOMA BIBIR & RONGGA MULUT


(American Joint Committee on Cancer 2010)

T0 Tidak ada tumor primer


Tis Karsinoma in situ N0 Secara klinis kelenjar limfe regional tidak terlibat

T1 Diameter terbesar ≤ 2cm N1 Terdapat pembesaran single ipsilateral ≤ 3cm


N2a Terdapat pembesaran single ipsilateral 3cm > massa
Made by SKA,MIT,LIA, ANT, KLA edited by BAS,KTT <6 cm
N2b Terdapat pembesaran multipel ipsilateral < 6 cm
N2c Terdapat pembesaran bilateral atau kontralateral < 6
SNJ notes

T2 Diameter 2cm > massa < 4cm


T3 Diameter > 4cm
T4a Bibir: Tumor menginvasi ke tulang
kortikal, nervus alveolar inferior, dasar
mulut, atau kulit wajah (dagu, hidung, dll)
Rongga mulut: Tumor menginvasi
daerah yang berdekatan, seperti tulang
kortikal (mandibula atau maksila), otot
ekstrinsik lidah bagian dalam,
(genioglosus, hipoglosus, palatoglosis,
stiloglosus), sinus maksila atau kulit
wajah
T4b Tumor melibatkan ruang mastikator,
lempeng pterigoideus, dasar tengkorak
dan pembungkus arteri karotis STADIUM
Stadium I T1 N0 M0
Stadium II T2 N0 M0
Stadium III T3 N0 M0
T1 N1 M0
M0 Tidak dijumpai metastasis jauh T2 N1 M0
M1 Terdapat metastasis jauh T3 N1 M0
Stadium IVa T4a N0 M0
T4a N1 M0
T1 N2 M0
T2 N2 M0
T3 N2 M0
T4a N2 M0
Stadium IVb Semua T N3 M0
T 4b Semua N M0
Stadium IVc Semua T Semua N M1

CA LIDAH
POSA
Anamnesis:
1. Benjolan
2. Sulit/nyeri menelan
3. Darah di air liur
4. Sulit bicara
5. Sulit buka mulut
6. Keluhan telinga: referred pain
7. Benjolan di leher
8. Riw sos: merokok, alkohol, suka makan sirih, sering sariawan
9. RPD: Sifilis, HPV, Candida

Pemeriksaan Fisik:
1. Palpasi bimanual: Tumor
2. LI: lihat pangkal lidah

Pemeriksaan Penunjang:
1. CT Scan kepala leher fokus lidah dengan/tanpa kontras
2. Cek lab lkp pro op
3. Foto thorax PA
4. Konsul jantung

Made by SKA,MIT,LIA, ANT, KLA edited by BAS,KTT


SNJ notes

5. Konsul anestesi bila acc op

T1: eksisi luas/radiasi


T2 dengan infiltrasi min: radioterapi, infiltrasi dalam: op&/radiasi
T3 dengan infiltrasi min: radiasi/operasi, infiltrasi dalam: op + radiasi
T4: Op/radiopaliatif

Lapor DPJP utk acc op bila operable.

STADIUM KARSINOMA LIDAH


(American Joint Committee on Cancer 2006)
T0 Tidak ada tumor primer STADIUM
T1 Diameter terbesar < 2cm Stadium T1 N0 M0
I
T2 Diameter > 2cm - < 4cm Stadium T2-4b N0 M0
II
T3 Diameter > 4cm Stadium T3 N0 M0
III
T4a Infiltrasi kulit, otot lidah, kulit, sinus T1 N1 M0
maksilaris
T4b Infiltrasi ruang mastikator, lempeng T2 N1 M0
pterigoideus, dasar tengkorak, dan
pembungkus arteri karotis
Stadium T4 N0-1 M0
IVa

Semua T N1-2 M0
T4 N0 M1
T4 N1 M1

N0 Secara klinis kelenjar limfe


regional tidak terlibat
N1 Terdapat pembesaran ipsilateral
1 KGB ≤ 3cm
N2a Terdapat pembesaran ipsilateral
1 KGB 3cm – 6cm
N2b Terdapat pembesaran kelenjar
limfe multipel ≤ 6 cm
N2c Terdapat pembesaran kelenjar
limfe bilateral/kontralateral ≤ 6
cm
N3 Terdapat pembesaran kelenjar
limfe > 6 cm
Stadium Semua T N3 M0
IVb
Stadium Semua T Semua M1
IVc N

Made by SKA,MIT,LIA, ANT, KLA edited by BAS,KTT


SNJ notes

M0 Tidak dijumpai metastase jauh

M1 Terdapat metastase jauh

CA TELINGA
POSA
Anamnesis:
1. Benjolan/massa (tergantung lokasi sifatnya rapuh, mudah berdarah, ulkus yg onsetnya cepat)
2. Nyeri (pd telinga luar, tengah, dalam tergantung lokasinya)
3. Telinga terasa buntu, otore bercampur darah atau perdarahan telinga
4. Bengkak pd daerah belakang telinga
5. Benjolan di leher (KGB)  metastasis regional KGB leher
6. Muka menceng  ganas
7. RPD: riwayat iritasi kronis misal ok radang kronis (otore kronis), udara panas/sinar matahari, radiasi

Pemeriksaan Fisik:
1. Benjolan di telinga (lokasi : dapat pada daun telinga (85%), liang telinga luar (10%) telinga tengah &
mastoid (5%), tulang temporal) kemerahan, lunak, rapuh dan bercak darah.
2. Otore campur darah atau perdarahan telinga
3. Pada pemeriksaan otoskopi Pada liang telinga permukaanya menjadi kasar, kemerahan dan dapat
dijumpai granuloma atau polip
4. Nyeri tekan dan pasien tampak kesakitan
5. Pkgb (umumnya (20%) metastasis ke KGB regional: lakukan pemeriksaan KGB coli pada daerah
aurikularis post, cervikalis superior profunda lateral cranial, parotis, submaksila)
6. Jarang metastase jauh (hematogen)
7. Paresis NVII perifer  muka mencengtes pemeriksaan N VII
8. Periksa karnofskyscale pasien

Pemeriksaan Penunjang:
1. Tes pendengaran audiologi (tidak mutlak tergantung letak tumor dan indikasi)
2. Foto mastoid/Schuler, CT Scan tanpa kontras(Bone window) / MRI dengan gadolinium
3. Foto thorax PA
4. Lab lengkap
5. Konsul jantung
6. Konsul anestesi (bila sdh di acc operasi)
7. Buat form untuk penjadwalan radioterapi

Planing terapi: tergantung lokasi tumor dan stadium, bila nyeriresep analgetik
 Karsinoma daun telinga
Tumor kecil (dini) eksisi luas 1cm diluar batas terluar tumor, tulang rawan dibawahnya ikut diangkat
(enbloc)
Pasca reseksi  rekontruksi defek
Tumor besar (lanjut)  reseksi daun telinga. Bila ada metastasis ke KGB dilakukan diseksi KGB leher
regional
 Karsinoma liang telinga luar (Ca MAE)
Dilakukan mastoidektomi dilanjutkan mengeluarkan seluruh tulang rawan & tulang liang telinga serta
massa tumor di MAE kemudian defek operasi ditutup skin graft
Pasca bedah  radioterapi
 Karsinoma telinga tengah, mastoid dan tulang temporal
Dilakukan operasi reseksi tulang temporal subtotal/total  sulit&banyak komplikasi
Pasca bedah  radioterapi (paliatif)  prognosis jelek

Made by SKA,MIT,LIA, ANT, KLA edited by BAS,KTT


SNJ notes

STADIUM KARSINOMA TELINGA


(AJCC 2006)
T0 Tidak ada tumor primer
T1 Tumor berukuran < 2cm
T2 Diameter > 2cm - < 5cm
T3 Diameter > 5cm
T4 Tumor menginvasi struktur ekstradermal, seperti tulang
N0 Tidak
rawan,dijumpai metastasis
tulang atau otot ke KGB
N1 Di jumpai metastasis ke KGB
M0 Tidak dijumpai metastasis jauh
M1 Terdapat metastasis jauh

STADIUM
Stadium 0 Tis N0 M0
Stadium I T1 N0 M0
Stadium II T2 N0 M0
T3 N0 M0
Stadium III T4 N0 M0
Semua T N1 M0

Stadium IV Semua T Semua N M1

FOLLOW UP (KONTROL) KASUS REKUREN

Made by SKA,MIT,LIA, ANT, KLA edited by BAS,KTT


SNJ notes

Made by SKA,MIT,LIA, ANT, KLA edited by BAS,KTT

You might also like