Professional Documents
Culture Documents
*1Program Studi Kebidanan (D4) Universitas Respati Yogyakarta, Jl.Laksda Adisucipto Km 6.3 Depok,
Sleman,Yogyakarta. Telp. (0274) 489780. Email: dheska87@gmail.com, Indonesia.
2 Program Studi Kebidanan (D3) Fakultas Kesehatan, Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta,
Kampus II, Jl. Brawijaya Ring Road Barat, Ambarketawang, Gamping, Sleman, Yogyakarta. Telp. (0274)
4342000, Indonesia.
ABSTRACT
Background: To have rest or to sleep is basic need that needed by everyone. To have enough rest or
sleep will make body functioned optimally. By sleeping people can restore or to rest the physical after whole
day activities, it can reduce stress and anxiety. It also improve concentration and improve ability when doing
daily activities. Factors that affect quality and quantity of sleep include ill, fatigue, environment, lifestyle,
emotional stress, diet, smoking, stimulant, alcohol, and motivation. The stress level on assisted citizen of
woman’s prisoner will be more severe than who are not in prison so as stress can be overcome then the
quality of sleep becomes better.
Objective:To know the correlation between stress levels and sleep quality on assisted people in woman
Penitentiary class II A Yogyakarta.
Methods: The research was conducted at women's prison class II A Yogyakarta. Research population was
117 women prisoners. The sample was 50 women prisoners. Type of the research was descriptive analytic
research with cross sectional design. Statistical analysis used chi square. The sampling technique used
purposive sampling.
Results: The stress level was mostly in high category as many as 17 respondents experienced stress
(34%). Sleep quality of the respondents were mostly in bad category as many as 38 respondents (76%).
There is a correlation between stress level and sleep quality on women prisoners in Penitentiary class II A
Yogyakarta with p-value (0.033).
Conclusion: There is a correlation between stress level and sleep quality on women prisoners in
Penitentiary class II A Yogyakarta.
Hubungan Antara Tingkat Stres Dengan Kualitas Tidur Pada Warga Binaan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Yogyakarta
Dheska Arthyka Palifiana, Ratih Kumoro Jati
MIK P-ISSN 2252-3413, E-ISSN 2548-6268
Media Ilmu Kesehatan Vol. 7, No. 1, April 2018
29
Sedangkan lingkungan sosial terdiri dari mempersiapkan pola tidurnya di malam hari
teman satu sel, sipir, tukang kebun, tim seperti kedalaman tidur, kemampuan tidur
2
medis penjara, juru masak dan rohaniawan. dan kemudahan untuk tidur.5 Stress dan tidur
Kecemasan yang dialami oleh mempunyai hubungan yang erta, kualitas
narapidana wanita berasal dari faktor yang tidur yang buruk dapat dikaitkan dengan
sangat beragam dan subyektif. Walaupun kesehatan mental seperti stress.6
narapidana pria dan wanita memiliki Kebutuhan tidur sesuai usia yaitu usia
pengalaman yang sama dalam penjara, 0-1 bulan membuthukan tidur 14-18 jam
namun banyak ditemukan argumentasu setiap hari, usia 1-18 bulan membutuhkan
bahwa narapidana wanita lebih mungkin waktu tidur 12-14 jam setiap hari termasuk
mengalami penyakit mental akibat tekanan tidur siang, usia 3-6 tahun membutuhkan
terkait dengan memelihara keluarga agar waktu untuk tidur 11-13 jam termasuk tidur
tetap utuh, peran sebagai orang tua yang siang, usia 6-12 tahun membuthkan waktu
harus mengurus anak-anak dan kebutuhan tidur 10 jam, usia 12 – 18 tahun kebutuhan
untuk berhubungan dengan konflik tidur yang sehat adalah 8-9 jam, usia 18 – 40
perkawinan atau hubungan yang belum tahun membutuhkan waktu tidur 7-8 jam dan
terpecahkan, semua itu menjadi terbatas lansia cukup tidur 7 jam perhari.7
ketika mereka berada dalam penjara.3 Ancaman akibat kurang tidur yaitu
Stress adalah ketidakmampuan hilang konsentrasi saat melakukan kegiatan,
mengatasi ancaman yang dihadapi oleh memperburuk kondisi kesehatan tubuh, kulit
mental, fisik, emosional dan spriritual yang telihat lebih tua, hilang fokus saat
pada suatu saat dapat mempengaruhi berkendara, munculnya obesitas, stress yang
kesehatan fisik manusia tersebut. Stress meningkat, sering lupa. Pola tidur yang baik
normal merupakan reaksi alamiah yang adalah 6-7 jam tidur malam untuk orang
berguna, karena stress akan mendorong dewasa.7
kemampuan seseornag untuk mengatasi Faktor-faktor yang mempengaruhi
kesulitan kehidupan. Tekanan stres yang tidur diantaranya adalah penyakit, latihan dan
besar hingga melampaui daya tahan individu, kelelahan, stress psikologis, obat, nutrisi,
maka akan menimbulkan gejala-gejala lingkungan.8 Banyaknya tekanan yang
seperti sakit kepala, mudah marah dan dialami oleh warga binaan (narapidana)
kesulitan untuk tidur.4 wanita di lapas perempuan seringkali
Tidur merupakan proses penting bagi menyebabkan kesulitan untuk tidur,
manusia karena terjadi suatu proses berdasarkan wawancara dengan warga
pemulihan tubuh. Kualitas tidur ditentukan binaan di lapas perempuan KLAS IIA
dengan bagaimana seseorang dapat Yogyakarta menyatakan bahwa mereka
Hubungan Antara Tingkat Stres Dengan Kualitas Tidur Pada Warga Binaan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Yogyakarta
Dheska Arthyka Palifiana, Ratih Kumoro Jati
MIK P-ISSN 2252-3413, E-ISSN 2548-6268
30
Media Ilmu Kesehatan Vol. 7, No. 1, April 2018
Hubungan Antara Tingkat Stres Dengan Kualitas Tidur Pada Warga Binaan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Yogyakarta
Dheska Arthyka Palifiana, Ratih Kumoro Jati
MIK P-ISSN 2252-3413, E-ISSN 2548-6268
31
Media Ilmu Kesehatan Vol. 7, No. 1, April 2018
Tabel 3. Hubungan Tingkat Stress dengan (12,0%). Kondisi stress adalah suatu bentuk
Kualitas Tidur pada Warga Binaan di
tanggapan seseorang, baik fisik maupun
Lembaga Pemasyarakatan Perempuan
KLAS IIA Yogyakarta mental terhadap suatu perubahan di
Kualitas Tidur
Tingkat Baik Buruk Total p-
lingkungan yang dirasakan mengganggu dan
Stress value mengakibatkan dirinya terancam.10
n % n % n %
Normal 7 58, 6 15, 1 26, Selama berada di Lembaga
3 8 3 0 Pemasyarakatan, ruang gerak narapidana
Ringan 1 8,3 7 18, 8 16, 0,03 dibatasi dan mereka terisolasi dari
4 0 3
Sedan 2 16, 4 10, 6 12, masyarakat. Keadaan seperti ini dapat
g 7 5 0 menjadi stressor yang menyebabkan stress
Berat 1 8,3 5 13, 6 12,
2 0 pada narapidana. Stress yang diradakan oleh
Sangat 1 8,3 1 42, 1 34,
individu yang menimbulkan upaya untuk
Berat 6 1 7 0
Jumlah 1 100 3 100 5 100 melakukan reaksi terhadap stress yang
2 8 0
dialaminya. Reaksi tersebut merupakan
sebagian besar tingkat stress responden diri terhadap situasi perangsang tertentu,
dalam kategori sangat berat dengan kualitas yang apabila tidak dapat dilakukan dengan
tidur buruk sebanyak 16 orang (42,1%) dan baik akan menyebabkan gangguan fisik
kualitas tidur baik sebanyak 7 orang (58,3%). Hasil analisis data penelitian diketahui
Hasil uji statistik dengan menggunakan uji kualitas tidur responden sebagian besar
Chi Square diketahui nilai p-value sebesar dalam kategori buruk sebanyak 38
0,033 dimana nilai tersebut lebih kecil dari responden (76,0%) sedangkan responden
nilai ɑ = 0,05 yang berarti ada hubungan yang mempunyai kualitas tidur baik sebanyak
antara tingkat stress dengan kualitas tidur 12 responden (24,0%). Tidur merupakan hal
pada warga binaan di Lembaga yang sangat penting bagi manusia, karena
Pemasyarakatan Perempuan KLAS IIA terjadi suatu proses pemulihan serta penting
Hasil analisis data penelitian diketahui mental dalam jangka pendek maupun jangka
sebagian besar tingkat stress reponden panjang. Kualitas tidur yang cukup adekuat
dalam kategori sangat berat sebanyak 17 sangat penting bagi tubuh salah satunya
responden (34,0%), normal sebanyak 13 adalah sebagai fungsi normal metabolik dan
responden (26,0%), stress ringan sebanyak 8 proses hormonal.6 salah satu faktor yang
responden (16,0%), stress sedang dan berat mempengaruhi kualitas tidur adalah stress
Hubungan Antara Tingkat Stres Dengan Kualitas Tidur Pada Warga Binaan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Yogyakarta
Dheska Arthyka Palifiana, Ratih Kumoro Jati
MIK P-ISSN 2252-3413, E-ISSN 2548-6268
32
Media Ilmu Kesehatan Vol. 7, No. 1, April 2018
Hubungan Antara Tingkat Stres Dengan Kualitas Tidur Pada Warga Binaan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Yogyakarta
Dheska Arthyka Palifiana, Ratih Kumoro Jati
MIK P-ISSN 2252-3413, E-ISSN 2548-6268
33
Media Ilmu Kesehatan Vol. 7, No. 1, April 2018
Hubungan Antara Tingkat Stres Dengan Kualitas Tidur Pada Warga Binaan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Yogyakarta
Dheska Arthyka Palifiana, Ratih Kumoro Jati
MIK P-ISSN 2252-3413, E-ISSN 2548-6268