You are on page 1of 8

PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP PELAYANAN PUBLIK DALAM

PELAYANAN KARTU TANDA PENDUDUK ELEKTRONIK


PADA KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG

Kamaruddin Sellang*)
Lahibu Tuwu*)
Muhammad Basri*)

Abstract : The main study in this research is the application of the principles of public
service in the service of the electronic identity card. The population in this research that
people are obtaining an identity card as 211.104orang. Samples were taken of 100 people
using the formula slovin. This type of research is descriptive kuantitatif.Data collected
through observation, literature, and questionnaires. The data collected are statistically
processed, and then analyzed by quantitative descriptive. The results showed the effect of
the application of the principles of public service to service quality electronic identity cards
in Sidenreng Rappang amounted to 85.60%, including criteria for "sangatbaik". If the
principles of public service applied, will drive performance improvement pengawai, so the
effect both on the quality of service. The application of the principles of public service
together with the performance of employees, a significant effect on the quality of service
influence 64.4% including the criteria of "good". If the principles of public service carried
out jointly performance of employees, then it can improve the quality of service. Keywords:
Principles of public services and quality of service.

Keywords: Principles of Public Service

PENDAHULUAN penyelenggaraan pelayanan publik, (b)


Pelayanan publik merupakan terwujudnya sistem penyelenggaraan
aspek pelayanan pokok bagi aparatur pelayanan publik yang layak sesuai
sipil negara sesuai dengan Undang- dengan asas-asas tujuan pemerintahan
Undang Dasar 1945 alenia 4 berbunyi dan korporasi yang baik, (c) terpenuhinya
“melindungi segenap bangsa Indonesia penyelenggaraan pelayanan publik
dan seluruh tumpah darah Indonesia, sesuai dengan peraturan perundang-
memajukan kesejahteraan umum, undangan; dan (d) terwujudnya perlindungan dan
mencerdaskan kehidupan bangsa dan kepastian hukum bagi masyarakat dalam
melaksanakan ketertiban dunia yang penyelenggaraan pelayanan publik.
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian Untuk mewujudkan pelayanan yang
abadi dan keadilan sosial”. Undang- berkualitas, transparan dan akuntabel,
Undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang telah ditetapkan Keputusan Menteri
Pelayanan publik Pasal 2 berbunyi Pendayagunaan Apratur Negara Nomor:
“Undang-undang tentang pelayanan 26/KEP/M.PAN/2/2004 tentang Petunjuk
publik dimaksudkan untuk memberikan Transparansi dan Akuntabilitas dalam
kepastian hukum dalam hubungan antara Penyelenggaraan Pelayanan Publik.
masyarakat dan penyelenggara dalam Maksud ditetapkannya petunjuk teknis
pelayanan publik” Pasal 3 berbunyi ini adalah sebagai acuan bagi seluruh
“Tujuan undang-undang tentang pelayanan penyelenggara pelayanan publik untuk
publik adalah; (a) terwujudnya batasan meningkatkan kualitas transparansi dan
dan hubungan yang jelas tentang hak, akuntabilitas pelayanan, sementara
tanggungjawab, kewajiban, dan kewenangan tujuan ditetapkannya petunjuk teknis ini
seluruh pihak yang terkait dengan adalah untuk memberikan kejelasan bagi

608
seluruh penyelenggara pelayanan publik ditangani oleh pemerintah di Kantor
dalam melaksanakan pelayanan publik Kecamatan dengan sarana dan prasarana
agar berkualitas sesuai dengan tuntutan yang dimiliki masih terbatas, sehingga
dan harapan masyarakat. Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
Penyelenggaraan pelayanan perlu memberikan kartu tanda penduduk
publik yang dilaksanakan oleh aparatur elektronik bagi pendudukyang berusia
sipil negara, dalam berbagai sektor 17 tahun keatas.Kartu tanda penduduk
pelayanan, terutama pelayanan kartu iniselain sebagai identitas diri penduduk,
tanda penduduk elektronik, kualitasnya juga dipakai mengurus surat izin
masih jauh dari harapan masyarakat. Hal mengemudi, pasport, sebagai kartu
itu dapat terlihat dari adanya pengaduan pemilih pada pemilihan umum, dipakai
dan keluhan dari masyarakat yang mengurus surat nikah, dan kepengurusan
merasa belum puas terhadap pelayanan, lain di instansi pemerintah dan swasta,
baik melalui surat pembaca, maupun sehingga dinas kependudukan dan
media pengaduan lainnya, seperti prosedur dan catatan sipil perlu memberikan kartu
mekanisme kerja pelayanankartu tanda tanda penduduk elektronik.
penduduk elektronik berbelit-belit, belum adanya
standar operasional prosedur, pelayanan Tinjauan tentang penerapan prinsip-
belum transparan, tidak informatif, tidak prinsip pelayanan publik dan kualitas
akomodatif, tidak responsif, dan terbatasnya pelayanan
fasilitas sarana dan prasarana, sehingga Pelayanan publik menurut
belum menjamin kepastian waktu dan Santosa (2008:57) adalah pemberian
biaya.Kurangnya kualitas pelayanan jasa, baik oleh pemerintah, pihak swasta
publik ini antara lain disebabkan belum atas nama pemerintah, ataupun pihak
transparansi dan akuntabilitas dalam swasta kepada masyarakat, dengan atau
penyelenggaraan pelayanan publik. Oleh tanpa pembayaran guna memenuhi
karena itu, pelayanan kartu tanda kebutuhan dan atau kepentingan
penduduk elektronik harus dilaksanakan masyarakat. Dengan demikian, yang
secara transparan dan akuntabel oleh memberikan pelayanan publik kepada
setiap unit pelayanan instansi pemerintah, karena masyarakat luas bukan hanya instansi
kualitas kinerja birokrasi pelayanan pemerintah, melainkan juga pihak
publik, belum memiliki implikasi yang swasta.
luas dalam mencapai kesejahteraan Mahmudi (2010:228-229)
masyarakat. Kantor kecamatan dan dinas mengemukakan bahwa selain beberapa
kependudukan dan catatan sipil asas pelayanan publik yang harus
Kabupaten Sidenreng Rappang sebagai dipenuhi, instansi penyedia pelayanan
tempat masyarakat mendapatkan publik dalam memberikan pelayanan
berbagai pelayanan kemasyarakatan harus memperhatikan prinsip-prinsip
misalnya pelayanan kartu tanda pelayanan publik, antara lain: (a)
penduduk elektronik, aparatur sipil kesederhanaan prosedur, (b) kejelasan,
negara harus memberikan pelayanan (c) kepastian waktu, (d) akurasi produk
yang prima sesuai dengan tuntutan pelayanan publik, (e) kelengkapan
peraturan perundang-undangan. sarana dan prasarana, (f) keamanan, (g)
Dinas Kependudukan dan tanggungjawab, (h) kemudahan akses,
Catatan Sipil Kabupaten Sidenreng (i) kedisiplinan, (j) kenyamanan
Rappang sangat representif untuk Menurut Dwiyanto (2011:36)
memberikan pelayanan kartu tanda bahwa penetapan standar pelayanan
penduduk elektronik, karena sebelumnya menjadi isu yang sangat penting dalam
pelayanan kartu tanda penduduk pengembangan sistem pelayanan publik

609
di Negara Kesatuan. Standar pelayanan Pelayanan publik menurut Mahmudi
dapat mengatur aspek input, proses, dan (2010: 223-224) adalah segala kegiatan
output pelayanan. Input pelayanan pelayanan yang dilaksanakan oleh
penting untuk distandarisasi mengingat penyelenggara pelayanan publik sebagai
kuantitas dan kualitas dari input upaya pemenuhan kebutuhan publik dan
pelayanan yang berbeda antara daerah pelaksanaan ketentuan peraturan
menyebabkan sering terjadinya perundang-undangan. Dalam hal ini,
ketimpangan akses terhadap pelayanan yang dimaksud penyelenggara pelayanan publik
yang berkualitas. Kemampuan daerah adalah instansi pemerintah yang
yang berbeda dalam membiayai meliputi: (a) satuan kerja/satu organisasi
pelayanan pendidikan dan kesehatan kementerian, (b) departemen, (c) lembaga
membuat input dari sistem pendidikan pemerintah non departemen, (d) kesekretariatan
dan kesehatan berbeda antara daerah lembaga tertinggi dan tinggi negara,
Menurut Ahmad dalam Jurnal misalnya; sekretariat dewan (setwan),
Ilmiah Pemerintahan Edisi Volume 1 sekretariat negara (setneg), (e) badan
Nomor 1 (2012:15-16) mengemukakan usaha milik negara, (f) badan hukum
bahwa dasar prilaku pejabat publik yang negara, (g) badan usaha milik daerah, (h)
baik adalah pengabdian, niat untuk instansi pemerintah lainnya, (i) baik
mengelola pelayanan kepada masyarakat, serta pusat maupun daerah termasuk dinas-
mendukung dan mendorong pihak lain dinas dan badan.
yang memberi pelayanan masyarakat. Menurut Fitzsimmons dalam Inu
Selanjutnya, dikemukakan bahwa Kencana (2003:116) bahwa “customer
Undang-Undang pelayanan publik, satisfaction with service quality can be
dengan asas-asas pemerintahan yang defined perception of received with
baik (good governance), harus menjadi expectation of service desired” (maksudnya rasa
inspirasi untuk membangun dan puas orang yang memerlukan pelayanan
meningkatkan kualitas pelayanan kepada bisa diartikan dengan memperbandingkan
masyarakat, bebas dari kolusi, korupsi bagaimana pandangan antara pelayanan
dan nepotisme. Banyak orang yang yang diterima dengan harapan pelayanan
sudah tahu asas-asas dan prinsip-prinsip yang diharapkan).Jadi dalam pelayanan
pemerintahan yang baik, tetapi harus pemerintah, rasa puas masyarakat
diakui, belum semua orang melaksanakan asas terpenuhi bila apa yang diberikan oleh
dan prinsip yang sudah diketahuinya. pemerintah kepada mereka sesuai dengan
Banyak diantara penyelenggara pelayanan apa yang mereka harapkan. Ketika masyarakat
publik yang sudah memahami asas-asas menghendaki pembuatan kartu tanda
pemerintahan yang baik, tapi mereka penduduk, surat izin mengemudi, izin
gagal memberikan pelayanan publik yang mendirikan bangunan, dan lain-lain
baik. Karena itu, para penyelenggara negara, dikerjakan dalam kurun waktu yang
pejabat publik, aparatur sipil negara, dan singkat, dengan biaya relatif murah serta
setiap orang yang terkait, harus didasari mutu yang yang baik. Jadi, bila yang
dengan pengabdian dalam melakukan mereka terima adalah pembuatannya
pelayanan publik dan berkewajiban dikerjakan berlarut-larut, biaya yang
untuk menjabarkan prinsip dan asas dikeluarkan cukup tinggi dan tidak
pelayanan yang baik dalam bentuk transparan, serta kemudian mutu surat
rencana kerja yang rinci dan terukur. izin tersebut buruk, tidak bisa dibaca,
Rencana kerja dengan asas-asas tersebut salah tanggal dan nama, atau keliru
dilaksanakan sehari-harinya oleh setiap lokasi, maka masyarakat tidak puas.
unit pelayanan

610
Berdasarkan beberapa pendapat tentang Krajewski dan Ritzman dalam
pelayanan publik tersebut diatas, maka Wibowo (2011:138-139), mengemukakan
penulis dapat berkesimpulan bahwa bahwa untuk memahami makna kualitas,
pelayanan publik adalah segala bentuk dapat dilihat dari perspektif produsen
pelayanan yang diberikan oleh dan konsumen. Dalam perkiraan
penyelenggara pelayanan publik kepada pelanggan, kualitas mempunyai banyak
setiap masyarakat yang membutuhkan dimensi dan mungkin diterapkan dalam
pelayanan, baik langsung maupun tidak satu waktu. Pelanggan melihat kualitas
langsung, baik berupa produk maupun dari dimensi yaitu: (a) kesesuaian
dalam bentuk jasa, hasil pelayanan dengan spesifikasi, (b) nilai, (c) cocok
publik tersebut sah sesuai dengan untuk digunakan, (d) dukungan, (e)
peraturan perundang-undangan dan kesan psikologi.
dengan atau tanpa pembayaran. Menurut Parasuraman dalam
Pengertian kualitas menurut Ansar (Jurnal Ilmu Administrasi dan
Fandy Tjiptono (1997:2) bahwa kata Ilmu Sosial. Edisi Vol.I No.II Juli
‘kualitas’ mengandung banyak definisi Oktober 2012:190 ISSN 2252-9705),
dan makna. Beberapa contoh definisi bahwa hal-hal yang dapat mewujudkan
yang kerapkali dijumpai antara lain; (a) suatu pelayanan publik berkualitas yang
kesesuaian dengan persyaratan/tuntutan, ditentukan oleh lima faktor, faktor
(b) kecocokan untuk pemakaian, (c) pendukung dan faktor penghambat yang
perbaikan/penyempurnaan berkelanjutan, (d) biasa dikenal dengan istilah pelayanan
bebas dari kerusakan/cacat, (e) pemenuhan yang berkualitas “RATER” (reliability,
kebutuhan pelangggan semenjak awal assurance, tangible, empathy, dan
dan setiap saat, (f) melakukan segala responsivieness). Konsep pelayanan
sesuatu secara benar semenjak awal, (g) yang berkualitas RATER intinya adalah
sesuatu yang bisa membahagiakan membentuk sikap dan perilaku dari
pelanggan. pengembang pelayanan untuk
Kualitas menurut Yoga (2003) memberikan bentuk pelayanan yang kuat
dalam disertasi Lahibu (2012:188) dan mendasar, agar mendapat penilaian
mengemukakan bahwa kualitas layanan sesuai dengan mutu layanan yang
sumber daya manusia yaitu kemampuan diterima. Inti dari faktor pendukung dan
dalam menghasilkan sumber daya penghambat dari konsep pelayanan yang
manusia yang mampu mengembangkan berkualitas adalah menunjukkan segala
potensi diri dan organisasinya dalam bentuk aktualisasi kegiatan pelayanan
melaksanakan tugas untuk mencapai yang memuaskan orang-orang yang
tujuan. Indikator mengacu kepada tujuh menerima pelayanan sesuai dengan
bentuk pelayanan publik dari Yoga, kehandalan dari sumber daya manusia
yaitu: (a) Sederhana, (b) Jelas dan pasti, yang dimiliki (reliability), memberikan
(c) Keamanan, (d) Terbuka, (e) Efisien, jaminan (assurance), menunjukkan bukti
(f) Ekonomis, (g) keadilan. fisik (tangible) yang dapat dilihatnya,
Menurut Heizer dan Render memiliki empati (empathy) dari orang-
dalam Wibowo (2011:137-138) bahwa orang yang memberikan pelayanan dan
kualitas sebagai kemampuan produk atau cepat dalam merespon keluhan
jasa memenuhi kebutuhan pelanggan. pelayanan (responsiveness).
Dikatakan pula sebagai totalitas Berdasarkan beberapa pendapat
tampilan dan karakteristik produk atau tentang kualitas tersebut diatas, penulis
jasa yang berusaha keras dengan dapat mengambil kesimpulan bahwa
segenap kemampuannya memuaskan kualitas tidak hanya dituntut adanya
kebutuhan tertentu. kesesuaian, kecocokan, pemenuhan

611
kebutuhan pelanggan, melakukan tugas model pengujian pendekatan korelasi
dengan benar, tetapi kesemua itu item total dikoreksi untuk menguji
aparatur sipil negara harus selalu validitas internal setiap item pernyataan
melakukan perbaikan dalam kegiatan kuesioner yang disusun dalam bentuk
dan berkinerja yang baik secara skala. Dan melakukan uji reliabilitas
berkesinambungan, dan aparatur sipil dengan melakukan wawancara
negara harus berproduktivitas baik dalam kebeberapa informan. Langkah terakhir
bekerja, dan produktivitas tersebut adalah mendiskripsikan hasil analisis
diikuti dengan peningkatan kualitas, data sehingga pada akhirnya dapat
sehingga aparatur sipil negara mampu ditarik sebuah kesimpulan.
melakukan perbaikan di bidang/tugas
pekerjaannya masing-masing, dan pada Results and Discussion
akhirnya dapat memberikan pelayanan Untuk menjawab rumusan
yang memuaskan kepada publik masalah dalam penelitian ini, penulis
menguraikan hasil penelitian sebagai
Research Methods berikut :
Metode penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini adalah Penerapan prinsip-prinsip pelayanan
deskriptif kuantitatif. Untuk mengumpulkan data publik
penulis menggunakan metode melalui Berikut disajikan deskripsi
observasi, dokumentasi, dan kuisioner. tentang perolehan nilai frekuensi,
Data yang telah terkumpul dianalisis persentase, dan mean atas tanggapan
menggunakan statistik deskriptif melalui responden terhadap kesepuluh indikator
bantuan program Statistikal Product and yang membentuk variabel penerapan
Service Solutions. Lalu kemudian data prinsip pelayanan publik, diuraikan pada
divalidasi melalui uji validitas menggunakan pada tabel berikut :

Tabel 1. Frekuensi dan Persentase Indikator Variabel


Penerapan Prinsip Pelayanan Publik

Skor Jawaban Responden


Indikator 1 2 3 4 5 Mean
f % f % f % F % f %
Kesederhanaan prosedur 0 0 4 4,35 5 5,43 61 66,30 22 23,91 4,10
Kejelasan 0 0 3 3,26 2 2,17 52 56,52 35 38,04 4,29
Kepastian waktu 0 0 4 4,35 7 7,61 59 64,13 22 23,91 4,08
Akurasi produk 0 0 0 0 3 3,26 56 60,87 33 35,87 4,33
pelayanan publik
Kelengkapan sarana dan 0 0 0 0 3 3,26 56 51,09 42 45,65 4,82
prasarana
Keamanan 0 0 3 3,26 8 8,70 52 56,52 29 31,52 4,16
Tanggungjawab 0 0 2 2,17 9 9,78 54 58,70 27 29,35 4,15
Kemudahan akses 2 2,17 4 4,35 23 25 39 42,39 24 26,09 3,86
Kedisiplinan 2 2,17 1 1,09 11 11,96 53 57,61 25 27,17 4,07
Kenyamanan 0 0 3 3,26 12 13,04 46 50 31 33,70 4,14
Mean Variabel “Penerapan Prinsip Pelayanan Publik” 4,20

Memperhatikan data pada tabel penerapan prinsip pelayanan publik


tersebut di atas, maka indikator yang adalah kelengkapan sarana dan
paling besar kontribusinya terhadap prasarana dengan nilai mean 4,82

612
termasuk dalam kriteria “sangat baik”. empatidan sisanya 24,2% adalah
Artinya bahwa kelengkapan sarana dan dipengaruhi oleh variabel independen
prasarana kerja, peralatan kerja dalam lain yang belum ditunjukkan dalam
mendukung pelayanan kartu tanda penelitian ini, yang paling berpengaruh
penduduk penduduk elektronik, dalam memuaskan masyarakat yang
termasuk tekhnologi komputer, termasuk menerima layanan perekaman data e-
jaringan internet adalah “sudah KTP adalah reliabilitas dengan koefisien
memadai”. Karena ketersediaan sarana regresi sebesar 0.867.
dan prasarana kerja, memang sangat Sebaliknya, indikator yang
menunjang kelancaran penyelesaian paling kecil kontribusinya ialah
pelayanan kartu tanda penduduk indikator kemudahan akses lokasi,
elektronik, apabila sarana dan prasarana dengan nilai mean 3,86 termasuk dalam
tidak lengkap, termasuk jaringan internet kriteria “sesuai”. Ini berarti bahwa
yang tidak memadai dan blangko kartu masyarakat menilai akses lokasi kurang
tanda penduduk elektronik tidak mudahdiakses, sehingga harus menjadi
tersedia, maka hal itu akan mengganggu perhatian pemerintah akan lokasi kantor
kelancaran pelayanan. pelayanan agar mudah diakses, sehingga
Hasil penelitian ini sejalan masyarakat terutama ekonomi menengah
dengan temuanRezha, dkk, dalam Jurnal kebawahagar tidak mengeluarkan waktu
Administrasi Publik (JAP) Vol.1 No.5. dan biaya yang mahal untuk
Hal. 981-990, (file:///C:/Users/Hoop/ mendapatkan layanan kartu tanda
Downloads/Documents/ipi190305.pdf) penduduk elektronik.
dikemukakan bahwa kualitas pelayanan
memiliki pengaruh positif dalam Kualitaspelayanan kartu tanda
kepuasan masyarakat 0,758 dengan penduduk elektronik
tingkat signifikan 95%. Itu berarti bahwa Berikut disajikan deskripsi
75,8% kepuasan masyarakat yang tentang perolehan nilai frekuensi,
menerima pelayanan perekaman data e - persentase, dan mean atas tanggapan
KTP di Depok dapatdipengaruhi oleh responden terhadap tujuh indikator yang
beberapa subvariabelseperti bukti fisik, membentuk variabel kualitas pelayanan,
reliabilitas, daya tanggap, jaminan, dan diuraikan pada pada tabel berikut :

Tabel 2. Frekuensi dan Persentase Indikator Variabel


“Kualitas Layanan”

Skor Jawaban Responden


Indikator 1 2 3 4 5 Mean
f % f % f % f % f %
Sederhana 1 1,09 0 0 11 11,96 59 64,13 21 22,83 4,08
Jelas dan pasti 0 0 0 0 9 9,78 53 57,61 30 32,61 4,23
Keamanan 0 0 0 0 8 8,70 44 47,83 40 43,48 4,35
Terbuka 0 0 1 1,09 4 4,35 62 67,39 25 27,17 4,21
Efisien 0 0 0 0 5 5,43 57 61,96 30 32,61 4,27
Ekonomis 0 0 0 0 2 2,17 63 68,48 27 29,35 4,27
Keadilan 2 2,17 2 2,17 9 9,78 40 43,48 39 42,39 4,22
Mean Variabel “Kualitas Layanan” 4,23

Memperhatikan data pada tabel 4,35termasuk kriteria “sangat baik”.


di atas, maka indikator yang paling besar Indikator keamanantersebut paling
kontribusinya terhadap kualitas pelayanan adalah tinggi nilai mean karena memang
indikator keamanan dengan nilai mean penyelenggara pelayanan publik harus

613
memberikan rasa aman terhadap secara bersama-sama kinerja pegawai,
penerima layanan, dan hasil layanan maka hal itu dapat meningkatkan
yang diberikan oleh penyelenggara kualitas pelayanan yang baik di
pelayanan publik memiliki kepastian Kabupaten Sidenreng Rappang.
hukum bagi publik. Dan pelayanan harus
dibatasi pada hal-hal yang berkaitan DAFTAR PUSTAKA
langsung dengan pencapaian sasaran
pelayanan dengan memperhatikan Dwiyanto, Agus. 2011. Manajemen
keterpaduan antara persyaratan dengan Pelayanan Publik; Peduli,
pelayanan yang diberikan. Inklusif, dan Kolaboratif. Edisi
Sebaliknya, indikator yang Kedua. Yogyakarta. Gadjah
paling kecil kontribusinya ialah Mada University Press.
indikator sederhana dengan nilai mean
4,08 termasuk kriteria “baik”. Sekalipun Ahmad, Jamaluddin. 2012. Jurnal Praja
indikator sederhana ini secara statistika Ilmiah Pemerintahan. Edisi
memiliki kontribusi paling kecil, namun Volume 1 / Nomor 1 / Oktober
untuk meningkatkan kualitas pelayanan 2012. ISSN: 2302-6960.
kartu tanda penduduk elektronik, maka Rappang. STISIP
penerapan pelayanan yang sesuai dengan Muhammadiyah Rappang.
prosedur/tata cara pelayanan yang
diselenggarakan secara mudah, lancar, Anonymous. Keputusan Menteri
cepat, tidak berbelit-belit, mudah Pendayagunaan Aparatur Negara
dipahami, dan mudah dilaksanakan oleh Nomor 26/KEP/M.PAN/2/2004
publik yang menerima pelayanan, harus tentang Petunjuk Transparansi
menjadi perhatian oleh pihak dan Akuntabilitas dalam
penyelenggara pelayanan publik. Penyelenggaraan Pelayanan
Publik
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitan dan Anonymous. Undang-Undang Dasar
analisis data tentang penerapan prinsip- 1945.
prinsip pelayanan publikdalam kualitas
pelayanan kartu tanda penduduk Anonymous. Undang-Undang Nomor 25
elektronik di Kabupaten Sidenreng Tahun 2009 Tentang Pelayanan
Rappang, maka dapat disimpulkan : Publik.
Penerapan prinsip-prinsip pelayanan
publik mempunyai pengaruh sangat baik Ansar. 2012. Jurnal Ilmu Administrasi
terhadap kualitas pelayanan. Apabila dan Ilmu Sosial. Edisi: Vol. I No.
prinsip-prinsip pelayanan publik diterapkan, akan II Juli – Oktober 2012 ISSN:
mendorong peningkatan kinerja aparatur 2252 – 9705. Makassar.
sipil negara, sehingga berpengaruh baik Universitas Islam Makassar.
pada kualitas pelayanan kartu tanda
penduduk elektronik di Kabupaten Tjiptono, Fandy. 1997. Prinsip-Prinsip
Sidenreng Rappang Total Quality Service.
Penerapan prinsip-prinsip pelayanan Yogyakarta. Andi.
publik secara bersama-sama dengan
kinerja pegawai, berpengaruh signifikan Syafiie, Inu Kencana. 2003. Sistem
terhadap kualitas pelayanankartu tanda Administrasi Negara Republik
penduduk elektronik. Apabila prinsip- Indonesia (SANRI). Bandung.
prinsip pelayanan publik dilakukan Bumi Aksara.

614
Tuwu, Lahibu. 2012. Disertasi. Wibowo. 2011. Manajemen Kinerja.
Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Edisi Ketiga. Jakarta. Rajawali
Pengembangan Karir, Motivasi Pers.
Kerja Terhadap Kinerja dan
Kualitas Layanan Sumber Daya *) Dept. of Public Administration, The
Manusia Pada Pemerintah Social and Political Science College
Daerah Kabupaten Buton. Muhammadiyah Rappang E-mail of
Makassar. Program Pascasarjana the coresponding author:
UMI. kamaruddinsellang@yahoo.co.id

Mahmudi. 2010. Manajemen Kinerja *) Dept. of Public Administration, The


Sektor Publik. Edisi Kedua. Social and Political Science College
Yogyakarta. UPP STIM YKPN. Muhammadiyah Rappang. E-mail of
Yogyakarta the coresponding author:
lahibutuwu@yahoo.com
Santosa, Pandji. 2008. Administrasi *) Dept. of Public Administration, The
Publik. Teori dan Aplikasi Good Social and Political Science College
Governance. Bandung. Refika Muhammadiyah Rappang E-mail of
Aditama. the coresponding author:
basri.ppkhb@yahoo.com

615

You might also like