You are on page 1of 12

Jurnal Pendidikan Teknologi & Kejuruan

ANALISIS KEEFEKTIFAN PENERAPAN SISTEM PENDUKUNG


KEPUTUSAN (SPK) DENGAN METODE NAIVE BAYES DAN
PEMINATAN KEJURUAN TERHADAP HASIL BELAJAR
SMK NEGERI 4 KENDARI

Safitri, ,
Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, Universitas Negeri Makassar
Email : fivy.zhu@gmail.com

Purnamawati
Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, Universitas Negeri Makassar
purnamawati@unm.ac.id

Yasser Abdul Djawad


Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, Universitas Negeri Makassar
yasserdj@gmail.com

(Diterima : 00-bulan-2019; direvisi : 00-bulan-2019; dipublikasikan : 00-bulan-2019)

Abstract : The study aims at examining the effectiveness of Decision Support System
implementation using Naïve Bayes method dan vocational specialization on leraning
outcomes at SMKN 4 Kendari. The study employed mixed method with sequential
explanatory model. This study involved 186 respondents taken from 720 population which all
of grade XI students at SMKN 4 Kendari of fist semester of academic year 2018/2019 by
using Isaac dan Michaels sampling method. The study was conducted by examining the
output from decision support syste using naïve bayes method; then, it was connected to the
learning outcomes and vocational specialization on learning outcomes. The result obtained
were analyzed qualitatively and quantitatively. The result of qualitative analysis shows that
the implementation SPK Using naïve bayes method is stated as effective on learning
outcomes, proven by the output presentation of naïve bayes, which is 66,12% of students
categorized ad feasible and 33,88% of student is stated as not feasible. The conclusion based
on the result of the study is the textile department is dominant effective and TKJ department
is the least one. The result of statistics analysis of vocational specialization on learning
outcomes is stated as insignificant, proven by result of F test which obtained sig.= 0.099,
meaning that Sig.> 0.05 with coefficient regression value Y = 70.287 + 0.104X. Based on the
interpretation of r value (pearson correlation), it is discovered that the correlation is there is
no correlation between X variable on Y Variable.

Keyword : SPK, Naïve Bayes, Specialization, Learning Outcomes.

Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan penerapan Sistem Pendukung
Keputusan (SPK) dengan Metode Naïve Bayes dan peminatan kejuruan terhadap hasil belajar
peserta didik di SMK Negeri 4 Kendari. Penelitian ini menggunakan Mix Method dengan
Model Sequential Explanatory. Penelitian ini melibatkan 186 responden dari 720 populasi
yakni seluruh peserta didik kelas XI SMK Negeri 4 Kendari Semester Ganjil Tahun Ajaran
2018/2019, dengan menggunakan metode penarikan sampel dari Isaac dan Miechael.

1
Jurnal Pendidikan Teknologi & Kejuruan

Penelitian dilakukan dengan melihat ouput dari sistem pendukung keputusan menggunakan
metode naive bayes kemudian dihubungkan dengan hasil belajar, dan peminatan kejuruan
terhadap hasil belajar. Hasil yang diperoleh dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif. Hasil
analisis kualitatif diketahui bahwa penerapan Sistem Pendukung Keputusan (SPK) dengan
menggunakan Metode Naive Bayes dikatakan efektif terhadap hasil belajar peserta didik. Hal
ini terlihat dari presentasi output Naive Bayes yakni 66,36% peserta didik yang
dikategorikan layak dan 33,87% peserta didik yang dinyatakan tidak layak. Hasil analisis
statistik peminatan kejuruan terhadap hasil belajar dinyatakan tidak signifikan. Hal ini dilihat
dari hasil uji F, dimana diperoleh nilai Sig. .= 0,099, yang artinya Sig. > 0,05. Dilihat dari
intepretasi nilai r (pearson correlation), diketahui bahwa nilai korelasi adalah 0,121 atau
dalam kategori tidak terdapat korelasi, sehingga disimpulkan bahwa tidak adahubungan
antara variabel X terhadap variabel Y.

Kata Kunci: SPK, Naive Bayes, Peminatan, Hasil Belajar

PENDAHULUAN (2014: 1) di SMKN 1 Kragilan Prov. Jawa


Latar Belakang Tengah yang menemukan bahwa, metode
Pengambilan keputusan Naive bayes dapat memudahkan panitia
penjurusan oleh sekolah harus PPDB untuk memberikan saran kepada
mempertimbangkan beberapa aspek, antara peserta didik dalam mengambil keputusan
lain prestasi belajar, prestasi non jurusan yang sesuai dengan minat dan
akademik, nilai Ujian Nasional (UN), bakatnya dan memudahkan pengolahan
pernyataan minat peserta didik, cita-cita, data pendaftaran sebagai arsip milik
perhatian orang tua dan deteksi potensi. sekolah. Sejalan dengan hal tersebut,
Dengan mempertimbangkan aspek-aspek Rosyida (2015: 4) sebuah program
tersebut pihak sekolah dituntut sebijaksana peminatan atau jurusan yang sesuai dengan
mungkin dalam memutuskan jurusan yang individu mampu meningkatkan aktivitas
tepat, sehingga peserta didik dapat ataupun motivasi belajar peserta didik di
mengikuti proses pembelajarannya sesuai sekolah sehingga akan memberikan
dengan jurusan dan minatnya dampak positif bagi peserta didik baik dari
(Kemendikbud ,2013: 19-21). Sistem yang segi prestasi maupun karir.
dapat membantu proses seleksi penerimaan Mengingat pentingnya peserta
peserta didik baru dan dapat mendukung didik memilih jurusan yang tepat sesuai
dalam menentukan peminatan kejuruan dengan bakat dan minatnya maka
peserta didik adalah menggunakan metode diharapkan kepada pihak sekolah untuk
Naive bayes. menyiapkan suatu metode yang efektif
Metode Naive bayes untuk dapat membantu proses pemilihan
menggunakan teori probabilitas dan peminatan kejuruan bagi peserta didik.
statistika sehingga mudah dipahami, hanya Sistem pendukung keputusan yang dapat
memerlukan pengkodean yang sederhana digunakan oleh sekolah salah satunya
dan lebih cepat dalam penghitungannya. dengan menggunakan metode Naive Bayes
Metode Naive bayes ini telah digunakan yang terbukti memiliki akurasi dan
dibeberapa SMK seperti hasil penelitian kecepatan yang tinggi saat di aplikasikan
yang dilakukan oleh Budianto & Irawan ke dalam database yang besar.

2
Jurnal Pendidikan Teknologi & Kejuruan

Penggunaan metode Naive Bayes, pihak Pendidikan kejuruan yang


sekolah dapat membantu peserta didik berfungsi sebagai layanan sosial,
dalam memilih peminatan kejuruan yang mendorong untuk mengatasi permasalahan
tepat sehingga diharapkan hasil belajar sosial yang ada di masyarakat misalnya
peserta didik akan meningkat. mengurangi angka kriminalitas dan
penyakit sosial lainnya. Keterlibatan
TINJAUAN PUSTAKA masayarakat dalam pendidikan kejuruan
Pendidikan Kejuruan juga membantu masyarakat melakukan
Undang – Undang Sisdiknas perubahan sosial yang berefek pada
Nomor 20 Tahun 2003 dijelaskan peningkatan strata sosial atau menjadi
pendidikan kejuruan merupakan manusia terpandang di tengah-tengah
pendidikan menengah yang masyarakat lainnya. Setiap bidang keahlian
mempersiapkan peserta didik terutama memerlukan materi, metode belajar dan
untuk bekerja dalam bidang tertentu. pendekatan yang berbeda satu sama lain.
Dengan demikian, pendidikan kejuruan Kebutuhan masing-masing jurusan harus
merupakan penyelenggaraan jalur dipenuhi agar hasil dari proses
pendidikan formal yang dilaksanakan pada pembelajaran bisa maksimal.
jenjang pendidikan tingkat menengah,
yaitu pendidikan menengah kejuruan Sistem Pendukung Keputusan
yang berbentuk Sekolah Menengah Sistem Pendukung Keputusan
Kejuruan (SMK). SMK adalah suatu (SPK) atau Decision Support Sistem (DSS)
pendidikan yang mempersiapkan peserta sebagai sekumpulan tools komputer yang
didik untuk siap terjun dalam dunia kerja terintegrasi yang mengijinkan seseorang
sesuai bidang yang dipelajarinya. pengambil keputusan untuk berinteraksi
Didirikannya SMK bertujuan untuk langsung dengan komputer untuk
mempersiapkan lulusan SMK untuk menciptakan informasi yang berguna
bekerja sesuai keahliannya dan (Diana, 2018: 19). Disisi lain Sari (2017:
mengembangkan keprofesionalitasan. 1) mengatakan bahwa SPK merupakan
Pendidikan kejuruan mengutamakan pengembangan lebih lanjut dari sistem
penyiapan siswa untuk memasuki lapangan informasi manajemen terkomputerisasi
kerja, mengembangkan sikap profesional yang di rancang sedemikian rupa sehingga
sebagai tenaga kerja tingkat menengah bersifat interaktif dengan pemakainya.
pada dunia usaha dan industri. Selain itu, Sistem pendukung keputusan harus
lulusan pendidikan kejuruan harus mencakup tiga komponen utama dari
memiliki keterampilan yang tinggi, Database Management System (DBMS)
menguasai bidang keahliannya dan dan antarmuka pengguna. Sedangkan
dasardasar ilmu pengetahuan dan subsistem manajemen berbasis
teknologi, memiliki etos kerja yang tinggi, pengetahuan adalah opsional. Namun
dan mampu berkomunikasi sesuai dengan subsistem berbasis pengetahuan dapat
tuntutan pekerjaannya, serta memiliki memberikan banyak manfaat karena
kemampuan mengembangkan memberikan inteligensi bagi 3 (tiga)
diri.(Purnamawati : 612) komponen utama tersebut Di luar keempat

3
Jurnal Pendidikan Teknologi & Kejuruan

komponen di atas, seperti layaknya semua Naïve Bayes. Dalam Bayes terutama Naive
sistem informasi manajemen, pengguna Bayes Classifier, maksud independen yang
dapat dianggap sebagai salah satu kuat dalam fitur adalah bahwa sebuah fitur
komponen DSS. pada data tidak berkaitan dangan ada atau
Manfaat penggunaan SPK antara tidaknya fitur lain (Suryadi, 2016:2). Naive
lain adalah; 1) Mampu mendukung Bayes dapat artikan bahwa ada atau tidak
pencarian solusi dari berbagai ciri tertentu dari sebuah kelas yang
permasalahan yang kompleks, 2) Dapat sebenarnya tidak berhubungan dengan ciri
merespon dengan cepat pada situasi yang dari kelas yang lain. Dasar penggunaan
tidak diharapkan dalam konsisi yang metode Naive Bayes adalah teorema bayes
berubah-ubah, 3) Mampu untuk adalah :
menerapkan berbagai strategi yang berbeda P(X|H). P(H)
𝑃(𝐻│𝑋) = P(X)
pada konfigurasi berbeda secara cepat dan
tepat, 4) Pandangan dan pembelajaran (Winanta, dkk, 2013: 22-23)
baru, 5) Sebagai fasilitator dalam Keterangan :
komunikasi, 6) Meningkatkan kontrol X : Sampel data dengan kelas
manajemen dan kinerja, 7) Menghemat yang belum diketahui.
biaya dan SDM , 8) Menghemat waktu H : Hipotesis data X merupakan
karena keputusan dapat diambil dengan suatu kelas spesifik.
cepat, 9) Meningkatkan efektivitas P(H│X) : Probabilitas hipotesis H
manajerial, menjadikan manajer dapat berdasar kondisi X (posterior
bekerja lebih singkat dan dengan sedikit probability).
usaha 10. Meningkatkan produktivitas P(H) : Probability hipotesis H (Prior
analisis (Kusumadewi, s. et. al.2006). probability)
Metode sistem pendukung P(X│H) : Probabilitas X berdasar
keputusan atau disebut juga sebagai DSS kondisi pada hipotesis H.
(Decision Support System) memilliki P(X) : Probabilitas dari X
beragam metode, beberapa metode yang
sering digunakan salah satunya adalah

Diagram konteks peminatan SPK dengan metode Naïve Bayes :

Hasil Keputusan
Sesi Login Hasil Keputusan

Panitia Sistem Calon


Pendukung Peserta
PPDB
Nama Jurusan Keputusan Login Didik
Biodata (SPK) Isi biodata
NAÏVE BAYES Nilai UN

Sekolah
Hasil Keputusan

Gambar 1 SPK dengan metode Naïve Bayes.

4
Jurnal Pendidikan Teknologi & Kejuruan

Gambar 2. Form Registrasi Peserta Didik

Gambar 3. Form Hasil Keputusan Data Peserta Didik Baru

Peminatan Kejuruan kecenderungan pribadi) serta pengaruh


langsung dari lingkungan seperti keluarga.
Menurut Rahmadanie & Christiana Indikator kesesuaian program
(2016: 7) peminatan adalah keinginan peminatan disebutkan pada Lampiran
individu yang kuat dalam memilih dan Peraturan Menteri Pendidikan dan
mengambil keputusan dengan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 64
memepertimbangkan kemampuan dasar, tahun 2014 pasal 4 di ayat 1 bahwa
bakat, minat dan kecenderungan individu “Pemilihan kelompok peminatan dilakukan
agar individu mampu mengembangkan sejak peserta didik mendaftar ke
potensinya dengan optimal. Berdasarkan SMK/SMA/MA sesuai dengan minat,
uraian-uraian tersebut peminatan peserta bakat dan/atau kemampuan akademik
didik harus terarah dan terfokus pada peserta didik.” Berdasarkan aturan
peminatan studi dan karir. Peminatan bagi tersebut, bahwa dalam menempatkan
peserta didik sangat penting guna individu pada program peminatan harus
melanjutkan karir dan masa depan peserta benar-benar disesuaikan pada 3 hal pokok
didik itu sendiri. Peminatan harus berdasar yang disebutkan dalam lampiran
pada potensi atau kondisi yang ada pada Permendikbud yaitu; a) Minat, b) Bakat,
individunya itu sendiri (minat, bakat, dan c) Kemampuan akademik.
kemampuan dasar mental dan

5
Jurnal Pendidikan Teknologi & Kejuruan

Hasil Belajar menilai dan mengendalikan proses dan


Pengertian hasil belajar menurut usaha belajarnya. Untuk mencapai hasil
Syafei & Silalahi (2019: 3) adalah tingkat belajar sesuai yang diharapkan, metode
penguasaan seorang peserta didik terhadap yang sesuai untuk pemilihan jurusan
materi pelajaran yang telah diajarkan atau peserta didik salah satunya adalah metode
diujikan dalam bentuk proses pembelajaran naïve bayes.
yang dapat ditentukan dalam bentuk nilai. Penelitian tentang penggunaan
Hal ini di simpulkan oleh Putra (2015: 36) metode naïve bayes dilakukan oleh
dalam jurnalnya bahwa hasil belajar adalah Budianto dan Irawan (2014) yang
tingkat penguasaan terhadap suatu hal menggunakan SPK untuk menentukan
setelah mengalami proses belajar dan jurusan peserta didik baru di SMK Negeri
dinyatakan dengan nilai. Hasil belajar 1 Kragilan. Dalam pemilihan jurusan
merupakan proses untuk menentukan nilai didasarkan pada nilai UN peserta didik.
belajar peserta didik melalui kegiatan Kelebihan dari penelitian ini adalah sistem
penilaian atau pengukuran hasil belajar. yang telah dibuat dapat menyelesaikan
Hasil belajar menunjukkan kemampuan permasalahan dalam pengambilan
peserta didik yang sebenarnya telah keputusan untuk menentukan jurusan
mengalami proses pengalihan ilmu peserta didik baru, agar tidak salah dalam
pengetahuan dari seseorang yang dapat memilih jurusan yang sesuai dengan minat
dikatakan dewasa atau memiliki dan bakatnya. Namun aplikasi ini belum
pengetahuan kurang. Sehingga dengan maksimal digunakan karena masih ada
adanya hasil belajar, orang dapat indikator- indikator yakni; minat, bakat,
mengetahui seberapa jauh peserta didik dan dukungan orang tua.
dapat menangkap, memahami, memiliki
materi pelajaran tertentu. Metode Penelitian
Hasil belajar yang dicapai peserta
didik melalui proses belajar mengajar yang Metode penelitian yang digunakan
optimal cenderung menunjukkan hasil dalam penelitian ini adalah metode
yang berciri sebagai berikut. a) Kepuasan Penelitian ini menggunakan Mix Method
dan kebanggaan yang dapat menumbuhkan dengan Model Sequential Explanatory.
motivasi belajar intrinsik pada diri peserta Penelitian ini melibatkan 186 responden
didik b) Menambah keyakinan akan yang diambil dari 720 populasi yakni
kemampuan dirinya c) Hasil belajar yang seluruh peserta didik kelas XI SMK Negeri
diperoleh peserta didik mantap dan tahan 4 Kendari Semester Ganjil Tahun Ajaran
lama d) Hasil belajar yang diperoleh 2018/2019, dengan menggunakan metode
peserta didik secara menyeluruh penarikan sampel dari Isaac dan Miechael.
(komprehensif), yakni mencakup ranah Variabel Penelitian terdiri dari tiga
kognitif, afektif dan psikomotoris e) variabel. Variabel Bebas yaitu SPK Naïve
Kemampuan peserta didik untuk Bayes (X1), peminatan kejuruan (X2), dan
mengontrol atau menilai dan Variabel Terikat yaitu hasil belajar (Y1).
mengendalikan dirinya terutama dalam Penelitian dilakukan dengan melihat ouput
menilai hasil yang dicapainya maupun dari sistem pendukung keputusan
menggunakan metode naive bayes

6
Jurnal Pendidikan Teknologi & Kejuruan

kemudian dihubungkan dengan hasil menggunakan SPK metode Naïve Bayes,


belajar, dan peminatan kejuruan terhadap secara umum diperoleh output Naïve Bayes
hasil belajar. Hasil yang diperoleh peserta didik Kelas XI SMK Negeri 4
dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif. Kendari. Peserta didik yang masuk
Teknik analisis data menggunakan rumus kategori layak sebanyak 130 orang,
interval, presentase, dan model regresi sedangkan 56 peserta didik dinyatakan
linies sederhana. Setelah menguji hipotesis tidak layak pada jurusannya saat ini. Hasil
regresi linier sederhana dilanjutkan dengan output Naïve Bayes terhadap peminatan
uji signifikan. kejuruan peserta didik yang diberikan
kepada 186 peserta didik kelas XI SMK
Negeri 4 Kendari secara umum termasuk
HASIL DAN PEMBAHASAN dalam kategori “efektif”. Hal ini terlihat
Deskripsi SPK Dengan Metode Naive dari hasil persentasi kelayakan peserta
Bayes didik terhadap jurusan yang mereka
Data output Naïve Bayes yang tempati saat ini yaitu 69,89 % berada di
diperoleh kemudian dihitung persentasinya kategori efektif. Artinya lebih dari
untuk mengetahui efektifitas SPK tersebut setengah jumlah peserta didik sudah
terhadap peminatan kejuruan peserta didik ditempatkan pada jurusan yang benar oleh
dengan menggunakan rumus persentase sekolah. Keefektifan penerapan SPK Naïve
yang berada pada Bab III halaman 56 dan Bayes pada tiap-tiap jurusan berdasarkan
mengacu pada kategori keefektifan tabel persentasi kelayakannya dapat dilihat pada
3.7 terletak pada halaman 57. Setelah data tabel berikut.
nilai UN peserta didik diolah dengan

Tabel 1.Output SPK Dengan Metode Naïve Bayes Untuk Setiap Jurusan
Pada SMK Negeri 4 Kendari
No. Jurusan Jml Jml Tidak Persentasi
Layak Layak Kelayakan
1. TKJ 19 28 40,43 %
2. Tekstil 32 0 100 %
3. Multi Media 22 27 45 %
4. DKV 24 0 100 %
5. RPL 23 0 100 %
6. Kriya Kayu 10 1 91 %

Tabel 1 di atas dapat diketahui dengan jurusannya. Begitu pula untuk


untuk jurusan tekstil, DKV dan RPL Jurusan Kriya Kayu dengan persentase
penerapan SPK dengan metode Naïve 91%, dimana hanya 1 orang peserta
bayes sangat efektif, dilihat dari hasil didik yang dinyatakan tidak layak
persentasi kelayakan yang diperoleh berada pada jurusannya saat ini.
sebesar 100%. Hal ini menunjukkan Sedangkan untuk jurusan TKJ dan
bahwa semua peserta didik yang berada multi media berada pada kategori
pada jurusan tersebut sudah tepat cukup efektif dengan persentase

7
Jurnal Pendidikan Teknologi & Kejuruan

masing-masing 40,43% dan 45% layak didik yang diberikan kepada 186
di jurusannya. Jurusan TKJ dan multi peserta didik kelas XI SMK Negeri 4
media jumlah peserta didik yang tidak Kendari termasuk dalam kategori
layak pada jurusannya lebih besar “efektif”. Hal ini terlihat dari hasil
dibandingkan dengan jumlah peserta penelitian yang menyatakan bahwa dari
didik yang layak pada jurusan tersebut. nilai rata-rata angket 73,51 berada di
kategori efektif. Secara lebih rinci nilai
Deskripsi Hasil Analisis Peminatan rata-rata angket peserta didik untuk
Hasil perhitungan terhadap 36 setiap jurusan dapat dilihat pada Tabel
butir pernyataan angket yang berkaitan 2 berikut.
dengan peminatan kejuruan peserta
Tabel 2. Nilai Rata-rata Angket Untuk Setiap Jurusan Pada
SMK Negeri 4 Kendari
No. Jurusan Nilai Rata-rata Keterangan
Angket
1. TKJ 75,43 Efektif
2. Tekstil 74,15 Efektif
3. Multi Media 74,43 Efektif
4. DKV 73,15 Efektif
5. RPL 65,82 Efektif
6. Kriya Kayu 76,07 Sangat Efektif
Dari penjelasan di atas bahwa 66,13% atau sebanyak 123
diketahui bahwa angket peminatan peserta didik ditempatkan pada jurusan
kejuruan yang diberikan kepada peserta yang tepat dan sesuai dengan minat dan
didik efektif mengukur minat, bakat bakat peserta didik tersebut, sedangkan
dan dukungan orang tua peserta didik. sisanya sebesar 33,87% atau sebanyak
Hubungan Data Hasil Naïve Bayes, 63 peserta didik tidak ditempatkan
Peminatan Kejuruan dan Hasil pada jurusan yang tepat. Secara rinci,
Belajar Peserta Didik efektifitas penerapan SPK metode
SPK Naïve Bayes dikatakan Naïve Bayes dan peminatan kejuruan
efektif apabila terdapat kesesuaian terhadap hasil belajar untuk setiap
antara peminatan kejuruan peserta jurusan dapat dilihat pada Tabel
didik dan hasil belajar peserta didik. berikut.
Hasil analisis diperoleh informasi

8
Jurnal Pendidikan Teknologi & Kejuruan

Tabel 3. Persentasi Keefektifan Penerapan SPK Naïve Bayes dan Peminatan Kejuruan
Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Kelas XI SMK Negeri 4 Kendari

No. Jurusan Jumlah Efektif Jumlah Tidak Persentasi


Efektif Keefektifan
1. TKJ 17 30 36,17
2. Tekstil 31 1 96,88
3. Multi Media 29 20 59,18
4. DKV 21 3 87,5
5. RPL 15 8 65,22
6. Kriya Kayu 10 1 90,91
Jumlah 123 63

Data Hasil Analisis Statistik Inferensial berdasarkan data penelitian adalah


Hasil analisis statistik diperoleh tidak signifikan.
nilai signifikansi = 0,511 > 0,000.
Dengan melihat signifikasi lebih dari Kefektifan Penerapan SPK Naïve Bayes
0,05 maka dapat disimpulkan bahwa terhadap Peminatan Kejuruan
antara variabel peminatan kejuruan dan Penelitian ini dilakukan dengan
hasil belajar terdapat hubungan linear menganalisis Nilai Ujian Nasional pada
secara signifikan. Selain itu, dari tabel di saat penamatan di SMP, Peserta Didik
atas diperoleh nilai F hitung adalah 0,987 Kelas XI SMK Negeri 4 Kendari
< F tabel yaitu 1,51 karena nilai F hitung menggunakan SPK dengan metode Naïve
lebih kecil dari F tabel maka dapat Bayes. Penerapan SPK dengan metode
disimpulkan bahwa ada hubungan yang Naïve Bayes dapat digunakan untuk
linear secara signifikan antara variabel membantu pihak sekolah dan peserta didik
peminatan kejuruan (X) dan hasil belajar dalam penentuan jurusan sesuai dengan
(Y). minat dan bakat mereka. Hal ini sesuai
Hasil analisis diketahui nilai dengan apa yang kemukakan oleh Naparin
kofisien regresi konstan sebesar 70,287 (2016) dalam penelitiannya menyatakan
dengan kofisien regresi X adalah 0,104 bahwa secara umum hasil penerapan Naïve
maka didapatkan persamaan regresi yaitu Bayes mempunyai nilai akurasi yang
Y = 70,287 + 0,104x sangat tinggi dan keunggulan dalam hal
Hasil uji signifikasi diatas, kehandalan dalam klasifikasi.
digunakan untuk menentukan taraf Hasil analisis data nilai UN dan
signifikasi atau linearitas dari angket peminatan kejuruan dikategorikan
regresi. Kriteria dapat ditentukan efektif karena terdapat kesesuaian antara
berdasarkan uji nilai signifikasi (Sig), peminatan kejuruan peserta didik dan hasil
dengan ketentuan jika nilai Sig < 0,05. belajar peserta didik. Berdasarkan data
Berdasarkan tabel di atas, diperoleh nilai yang diperoleh, SPK Naïve Bayes
Sig. = 0,099. Hal ini berarti Sig.> dari dikatakan efektif karena output SPK Naïve
kriteria signifikan (0,05). Dengan Bayes masuk kategori layak, hasil
demikian model persamaan regresi persentasi angket dari responden masuk

9
Jurnal Pendidikan Teknologi & Kejuruan

dalam kategori sangat efektif, efektif dan yang berdasarkan pada 3 aspek yaitu
cukup efektif begitu juga dengan hasil minat, bakat dan partisipasi orang tua,
belajar peserta didik mencapai nilai KKM tidak mempengaruhi hasil belajar,
yang ditentukan oleh SMK Negeri 4 pemilihan jurusan tidak berpengaruh
Kendari. Penelitian ini di dukung oleh terhadap hasil belajar peserta didik, namun
penelitian yang di lakukan oleh dipengaruhi oleh faktor lain yaitu
Lutfiansyah, dkk (2016), yang mengatakan intelegensi, cita-cita peserta didik, dan
bahwa keakuratan pemilihan jurusan motivasi guru dalam proses belajar
menggunakan kuisioner minat dan bakat mengajar. Hal ini sesuai dengan Pedoman
sangat di pengaruhi oleh banyaknya soal Peminatan Kemendikbud tahun 2013 dan
dana jumlah data yang digunakan. di dukung oleh penelitian yang
dilakukan Sutrisno & Siswanto (2016)
Pengaruh Peminatan terhadap Hasil berpendapat bahwa pentingnya
Belajar Peserta Didik
penguasaan metode mengajar praktik
Dari hasil analisis uji t diketetahui
oleh guru memberikan dampak positif
bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan
variabel (X) peminatan kejuruan dan
ataupun negatif bagi tercapainya hasil
variabel (Y) hasil belajar. Hal ini belajar yang diinginkan. Dalam
dibuktikan dengan nilai Sig. = 0,099. Hal penelitian ini tidak semua indikator
ini berarti Sig.> dari kriteria signifikan peminatan kejuruan diteliti karena
(0,05). Dengan demikian model keterbatasan waktu, biaya dan tenaga.
persamaan regresi berdasarkan data
penelitian adalah tidak signifikan yang KESIMPULAN
berarti bahwa Ha ditolak. Selain itu Berdasarkan hasil penelitian
juga diperoleh persamaan regresi Y = dan pembahasan yang telah dijabarkan
70,287 + 0,104x. Persamaan tersebut pada bab sebelumnya, maka dapat
sesuai dengan rumus regresi linear disimpulkan bahwa penerapan Sistem
sederhana yaitu Y=a+bX, dimana Y Pengambilan Keputusan (SPK) dengan
merupakan lambang dari variabel terikat, menggunakan Metode Naive Bayes
a konstanta, b koefisien regresi untuk dikatakan efektif terhadap hasil belajar
variabel bebas (X). sehingga dapat peserta didik. Hal ini terlihat dari
disimpulkan dari hasil uji t, tidak terdapat presentasi output naive bayes yakni 123
pengaruh antara variabel Y terhadap (66,12%) peserta didik yang
Variabel X, dengan kata lain Ha ditolak : dikategorikan layak dan 63 (33,88%)
Tidak ada Pengaruh Peminatan kejuruan peserta didik yang dinyatakan tidak layak.
Terhadap Hasil belajar Pada SMK Negeri Hasil analisis statistik peminatan kejuruan
4 Kendari, dan Ho diterima: Ada terhadap hasil belajar dinyatakan tidak
Pengaruh Peminatan kejuruan Terhadap signifikan. Pengaruh kontribusi variabel X
Hasil belajar Pada SMK Negeri 4 terhadap Y adalah 1,5% sementara 98,5%
Kendari. dipengaruhi oleh faktor lain yaitu
Dengan demikian dapat ditarik Intelegensi, Cita-cita peserta didik, dan
kesimpulan bahwa peminatan kejuruan motivasi guru dalam proses belajar
mengajar. Hal ini sesuai dengan Pedoman

10
Jurnal Pendidikan Teknologi & Kejuruan

Peminatan Kemendikbud tahun 2013 dan Peraturan Menteri Pendidikan &


penelitian yang di lakukan oleh Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 64 Tahun 2014 Tentang
Sutrisno & Siswanto (2016). Penelitian Peminatan Pendidikan Menengah.
ini tidak mencangkup semua aspek
peminatan, karena keterbatasan waktu, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
biaya dan tenaga. Nomor 17 Tahun 2010 Tentang
Pengelolaan Dan Penyelenggaraan
Pendidikan

Purnamawati. 2014. Analisis Profil


DAFTAR PUSTAKA Kompetensi Lulusan Program
Keahlian Elektronika dengan
Budianto,D. T. & Irawan ,A. . 2014. Kebutuhan Dunia Usaha dan
Sistem Pendukung Keputusan Industri. Seminar Nasional
untuk Menentukan Jurusan Siswa Pendidikan Vokasi. Fakultas
Baru di SMK Negeri 1 Kragilan Teknik Universitas Negeri
Menggunakan Metode Naïve Makassar.
Bayes. Jurnal PROTEKINFO
Vol.1 Putra, A. P. 2015. Meningkatkan Belajar
Matematiak Siswa Kelas VIII SMP
Diana. 2018. Metode & aplikasi system PGRI Arjosari tahun pelajaran
pendukung keputusan. Ebook. 2013/2014 melalui Implementasi
Bandung : Depublish Pembelajaran Teknik Jigsaw.
Jurnal Pendidikan
Kemendibud. 2013. Pedoman Peminatan Matematika,Vol.1, No.2. STKIP
Peserta Didik. Jakarta Pusat: Bina Bangsa Meulaboh.
Kemendikbud.
Rahmadanie, O.R. & Christiana.E. 2016.
Kusumadewi, H.S., Harjoko, A & Pelaksanaan Peminatan Sekolah
Wardoyo, R.2006. Fuzzy Multi- Menengah Kejuruan Negeri Se-
Attribute Decision Making Kecamatan Ponorogo. Jurnal BK,
(FUZZY MADM). Graha Vol.06, No. 03. Universitas Negeri
Ilmu.Yogyakarta. Surabaya.

Luthfiansyah, D.U.,Syaifuddin,Y.W & Rosyida, K. 2015. Hubungan Kesesuaian


Harijanto, B.2016. SPK Pemilihan Program Peminatan Dengan
Jurusan Berdasarkan Kuisioner Motivasi Belajar Siswa Kelas X di
Minat Bakat Menggunakan SMA Negeri 16 Surabaya. Thesis
Metode Naïve Bayes. Jurnal UIN Sunan Ampel.
Program Studi Teknik Informatika. http://digilib.uinsby.ac.id/id/eprint/
Politeknik Negeri Malang. 2207. Diakses Online Tgl: 29
Januari 2019
Naparin, H. 2016. Klasifikasi Peminatan
Siswa SMA Menggunakan Metode Sari, F .2017.Metode dalam pengambilan
Naive Bayes.Jurnal Systemic, Vol. keputusan. Ebook . Bandung:
02, No. 01 Deepublish.

11
Jurnal Pendidikan Teknologi & Kejuruan

Syafei, M & Silalahi, J. 2019. Pengaruh Classifier. Jurnal Kinetik Vol.1,


Model Pembelajaran Problem No.3, Hal. 173-182. Sekolah
Based Learning terhadap Hasil Tinggi Keguruan dan Ilmu
Belajar Siswa pada mata pelajaran Pendidikan Garut.
mekanika teknik kelas X desain
pemodelan dan informasi Sutrisno, V.L.P & Siswanto, B.T.2016.
Bangunan SMK Negeri 1 Factor-Faktor Yang
Pariaman. Jurnal Teknik Sipil, Vol. Mempengaruhi Hasil Belajar
5, No.4. Fakultas Teknik
Siswa Pada Pembelajaran Praktik
Universitas Negeri Padang.
Kelistrikan Otomotif SMK Di
Suryadi, A & Nurdiana,D. 2016. Sistem Kota Yogyakarta. Jurnal
Pendukung Keputusan Seleksi Pendidikan Vokasi. FKIP.
Ujian Masuk PerguruanTinggi Universitas Sebelas Maret
Menggunakan Naive Bayes Surakarta

12

You might also like