You are on page 1of 9

Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 2 no 2, Juni 2014

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL


PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND
COMPOSITION (CIRC)

Nunik Muamarah
Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Unlam Banjarmasin
Nunicq@gmail.com

ABSTRACT: Learning outcomes of student learning were low because teachers use
models and methods that have not varied and students were less interested in learning.
Therefore conducted a study purpose at describes the effectiveness of the learning model
CIRC in improving student learning outcomes in class XI IPA MAN 2 Model Banjarmasin
on the subject of static fluids. Specifically this study purposed to describe: (1)
enforceability RPP, (2) social skills, (3) learning outcomes, (4) student interest. This
research uses a model of action research Kemmis and McTaggart consisting of III cycles.
The subject is a student of class XI IPA 2 MAN 2 Model Banjarmasin, on the subject of
static fluids. The results showed that (1) the enforceability of the RPP cycle I, II, III
categorized very good, (2) social skills of students has increased every cycle, by
categories is good, (3) increasing student completness of learning outcomes in the
classical cycle I, II , and III was 76,67%, 87,50% and 93,33% (4) interest of students
were seen from the dimensions of pleasure, interest, attention, and complicity by category
is good. Be concluded that the learning outcomes of students of class XI IPA 2 MAN 2
Banjarmasin can be enhanced through learning model CIRC on the subject of static
fluids.

Keywords: Static fluids, learning outcomes, learning models CIRC.

PENDAHULUAN Kompetensi Dasar (KD), sehingga guru


Salah satu regulasi peningkatan memiliki keluasan waktu untuk
mutu pendidikan di Indonesia adalah mengembangkan proses pembelajaran
diberlakukannya kurikulum 2013. yang berorientasi pada siswa aktif
Menurut Fajar (2013) struktur belajar (student oriented) dan bukan lagi
kurikulum merupakan aplikasi konsep bersumber pada guru (teacher oriented).
pengorganisasian konten dalam sistem Proses pembelajaran siswa aktif
belajar dan pengorganisasian beban memerlukan waktu yang lebih panjang
belajar dalam sistem pembelajaran. dari proses pembelajaran penyampaian
Pengorganisasian konten dalam bentuk informasi karena peserta didik perlu
pembagian sejumlah mata pelajaran, latihan untuk melakukan
yaitu mata pelajaran wajib dan mata pengamatan,bertanya, berasosiasi, dan
pelajaran pilihan. Pengorganisasian berkomunikasi (http://kompetensi-dasar-
beban belajar dalam bentuk penambahan pada-struktur-kurikulum-2013)
jam belajar dan pengurangan jumlah

185
Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 2 no 2, Juni 2014

Tingkat keberhasilan belajar siswa hari. Akan tetapi, pada saat belajar
dapat mendeskripsikan keaktifan siswa banyak siswa yang kurang berminat
dalam proses belajar mengajar. dalam pembelajaran fluida statis, karena
Pembelajaran berpusat pada siswa diperlukan pemahaman konsep pada
(student oriented) dan kreaktivitas guru materi ajar fluida statis.
untuk mengembangkan proses Hasil observasi awal, guru dalam
pembelajaran yang berorientasi pada mengajar fisika masih menggunakan
siswa aktif belajar menjadi salah satu model pengajaran yang bersifat
penunjang dalam peningkatan hasil konvensional, dimana sistem
belajar siswa. Hasil belajar siswa di penyampaiannya lebih banyak
MAN 2 Model berdasarkan hasil nilai didominasi oleh guru. Metode yang
ulangan harian siswa pada materi pokok digunakan adalah ceramah, diskusi, dan
sebelumnya, yaitu dinamika rotasi dan tanya jawab. Dalam kegiatan belajar
benda tegar yang dilaksanakan sebelum mengajar siswa kurang memperhatikan
penelitian (pra-siklus). Masih banyak guru saat menjelaskan pelajaran,
siswa yang belum mencapai nilai sehingga siswa kurang memahami
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). materi yang diajarkan guru dan
Nilai KKM untuk pelajaran Fisika di mengalami kesulitan dalam
MAN 2 Model kelas XI IPA adalah 70, menyelesaikan soal fisika. Akibatnya
nilai yang diperoleh kelas XI IPA 2 jika diberikan soal-soal yang agak
MAN 2 Model Banjarmasin hanya ada berbeda sedikit dengan contoh yang
10 siswa yang memenuhi nilai KKM diberikan, siswa tidak mampu
dan 23 siswa yang tidak mencapai nilai menyelesaikannya. Saat proses belajar
KKM. Dengan demikian, persentasi mengajar siswa jarang sekali melakukan
jumlah siswa yang mencapai tingkat kerja sama dalam kelompok, jarang
ketuntasan belajar baru 30,30 % dari 33 bertanya, maupun mengemukakan ide
siswa. atau pendapatnya dalam belajar
Hasil wawancara yang dilakukan sehingga pembelajaran menjadi berpusat
dengan guru mata pelajaran fisika di pada siswa.
MAN 2 Model Banjarmasin pada Mengacu dari permasalahan di atas,
tanggal 18 Februari 2013, menurut salah satu cara yang dapat digunakan
beliau fluida statis adalah suatu mata untuk meningkatkan minat, pemahaman,
pelajaran yang cukup menarik karena dan hasil belajar siswa dengan
berkaitan erat dalam kehidupan sehari- mengunakan model pembelajaran yaitu

186
Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 2 no 2, Juni 2014

Cooperative Integrated Reading and Penelitian sebelumnya yang


Composition (CIRC). Penggunaan mendukung model pembelajaran CIRC,
model pembelajaran ini hendaknya yaitu: Jatmiko (2011) melalui penerapan
dapat menambah kreativitas guru dalam model pembelajaran CIRC disertai
pelaksanaan mengajar di kelas. Menurut media komik biologi pada materi
Ngalimun (2013) model pembelajaran Pencemaran Lingkungan dapat
CIRC adalah model pembelajaran yang meningkatkan minat belajar siswa.
memadukan komposisi membaca dan Zulyka (2012) menunjukkan bahwa
menulis secara berkelompok. penerapan model pembelajaran
Pembelajaran ini mempunyai beberapa kooperatif tipe CIRC pada pelajaran
sintak, yaitu: mengorganisasikan siswa biologi dapat berpengaruh terhadap hasil
dalam beberapa kelompok heterogen, belajar. Hasil survei Progress in
guru memberikan wacana bahan bacaan International Reading LIterancy Study
sesuai dengan materi bahan ajar, siswa (PIRLS) pada tahun 2006
bekerja sama dalam menyelesaikan menyimpulkan bahwa proses membaca
tugas dan mencari jawaban dalam sangat penting dan mempunyai dua
wacana yang diberikan, kemudian tujuan, yaitu: menambah pengalaman
menuliskan hasil kolaboratifnya, dan informasi. Dengan demikian, hasil
mempresentasi hasil kelompok, dan studi PIRLS digunakan pemerintah
refleksi. Indonesia untuk menyusun kurikulum
Model pembelajaran CIRC ini 2013 dan penggunaan model
diadaptasikan dengan kemampuan pembelajaran yang lebih bervariatif
peserta didik dalam meningkatkan (http://survei-pirls-literasi-membaca-
pemahaman konsep siswa terhadap siswa.html?m=1/).
materi yang diajarkan. Model Berdasarkan uraian data diatas,
pembelajaran ini juga cocok bagi siswa peneliti melihat adanya keterkaitan
yang merasa cepat jenuh dalam antara model pembelajaran CIRC
menerima pelajaran dan daya ingatnya dengan pembelajaran fisika. Agar
rendah, serta mampu menumbuh rasa pembelajaran fisika menjadi
kerja sama dalam kelompok belajar, pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif,
menjalin hubungan komunikasi melalui dan menyenangkan, dapat dilakukan
proses tanya jawab, menyumbangkan dengan menerapkan model pembelajaran
pendapat, dan siswa mampu menjadi CIRC. Oleh karena itu, perlu diadakan
pendengar yang baik saat proses belajar. penelitian tindakan kelas untuk

187
Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 2 no 2, Juni 2014

membuktikan bahwa melalui model karena digunakan untuk mangatasi


pembelajaran CIRC ini dapat adanya masalah di Kelas XI IPA 2 MAN
meningkatkan hasil belajar siswa. 2 Model Banjarmasin berkaitan dengan
Tujuan umum penelitian ini untuk rendahnya hasil belajar siswa pada mata
mendeskripsikan keefektifan model pelajaran fisika. Penelitian ini
pembelajaran CIRC dalam menggunakan model PTK Kemmis dan
meningkatkan hasil belajar siswa di McTaggart.
kelas XI IPA MAN 2 Model
HASIL DAN PEMBAHASAN
Banjarmasin pada pokok bahasan fluida
Keterlaksanaan RPP Model
statis.
Pembelajaran CIRC
METODE PENELITIAN Hasil keterlaksanaan RPP pada
Jenis penelitian yang digunakan siklus I, II, dan III yang dinyatakan
adalah Penelitian Tindakan kelas (PTK) dalam sebuah Gambar 1.

Gambar 1 Keterlaksanaan RPP dalam proses pembelajaran CIRC

Dari data yang ada menunjukkan bahwa pelaksanaan pembelajaran sudah sangat
terjadi peningkatan hasil keterlaksanaan baik. Dengan demikian, keterlaksanaan
RPP dari siklus I ke siklus II sebesar RPP ini digunakan agar cara-cara belajar
3,82% dan siklus II ke siklus sebesar III mengajar guru menjadi lebih efektif,
4,52%. Dengan demikian rata-rata hasil efisien, dan sistematis sehingga siswa
keterlaksanaan RPP pada pembelajaran benar-benar dapat menerima dan
ini sebesar 86,34 % dan kategori sangat memahami materi ajar dengan sangat
baik. Langkah-langkah dalam

188
Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 2 no 2, Juni 2014

baik saat proses belajar mengajar dilihat melalui proses belajar kelompok
dilakukan. dalam menyelesaikan LKS. Berikut ini
Keterampilan Sosial adalah pengamatan hasil keterampilan
Perolehan nilai pengamatan sosial siswa dilakukan dengan model
keterampilan sosial ini adalah hasil rata- pembelajaran CIRC dinyatakan dalam
rata dari 2 penilaian pengamat yang sebuah Gambar 2.

Gambar 2 Keterampilan sosial dalam proses pembelajaran CIRC

Data tersebut diatas menunjukkan Perubahan sikap pada siswa antara lain
bahwa terjadi peningkatan hasil siswa dapat berperan aktif dalam
keterampilan sosial yang dimiliki siswa kegiatan kelompok, munculnya
dalam model pembelajaran CIRC dari keberanian siswa dalam mengeluarkan
siklus I ke siklus II sebesar 11,94% dan pendapat, ide dan gagasan. Hal ini juga
siklus II ke siklus III sebesar 12,06%. sesuai dengan teori pembelajaran yang
Dengan demikian rata-rata hasil mendasari pembelajaran kooperatif.
keterampilan sosial pada pembelajaran Pembelajaran kooperatif ini sesuai
ini sebesar 75,54 % dan kategori baik. dengan pandangan konstruktivitsme
Berdasarkan data yang diperoleh, Piaget dan Vigotsky yang berjalan
model pembelajaran CIRC ini dapat berdampingan dalam proses belajar
berjalan berdampingan dengan dengan keterampilan sosial. Dimana
keterampilan sosial yang diamati. Hal siswa yang sudah mempunyai
ini sesuai dengan Zulyka (2010) bahwa pengetahuan awal dan dilkolaborasikan
pembelajaran kooperatif tipe CIRC, dengan interaksi sosial sehingga siswa
ternyata mampu mengubah sikap siswa. mampu melakukan konstruksi

189
Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 2 no 2, Juni 2014

pengetahuan dari lingkungan sosialnya. yang tuntas mencapai nilai KKM yang
Tes Hasil Belajar (THB) dilihat dari jumlah siswa secara
Peningkatan hasil belajar klasikal keseluhan. Hasil ketuntasan belajar
dalam proses pembelajaran di kelas XI secara klasikal selama tiga siklus pada
IPA MAN 2 Model Banjarmasin. Siswa THB subpokok bahasan tekanan
dikatakan tuntas jika memenuhi nilai hidrostatis, hukum Pascal, dan hukum
KKM sebesar 70. Hasil ketuntasan Archimedes dapat lebih jelas terlihat
klasikal ini dihitung dari jumlah siswa pada Gambar 3.

Gambar 3 Hasil belajar secara klasikal

Peningkatan kentuntasan klasikal dari ditentukan. Hal ini sejalan dengan salah
siklus I ke siklus II sebesar 10,83% dan satu dari kedelapan komponen model
siklus II ke siklus III sebesar 5,83%. pembelajaran CIRC menurut Rochani
Dengan demikian rata-rata hasil belajar (2010) student creative, menciptakan
berdasarkan ketuntasan individual dan keberhasilan individu dari keberhasilan
klasikal pada pembelajaran ini sebesar kelompok. Setelah belajar berkelompok
78,49% dan 85,83% serta mempunyai dengan baik, maka saat mengerjakan
kategori baik dan sangat baik. soal THB secara individu siswa sudah
Berdasarkan data yang diatas, dapat mengerjakan soal dengan baik dan
bahwa model pembelajaran CIRC ini benar yang menyebabkan terciptanya
dapat meningkatkan hasil belajar siswa keberhasilan individu. Dimana hal ini
terbukti dengan banyaknya siswa yang menunjukkan adanya kelebihan model
dapat mencapai nilai KKM yang sudah pembelajaran CIRC menurut Indien

190
Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 2 no 2, Juni 2014

(2012) yaitu meningkatkan hasil belajar beberapa indikator yang dibuat dalam 20
khususnya dalam menyelasaikan soal. pernyataan yang menyatakan pernyataan
Minat Siswa positif atau negatif minat siswa terhadap
Minat siswa menunjukkan seberapa model pembelajaran CIRC. Angket
besar perhatian siswa dalam model minat ini menggunakan skala likert .
pembelajaran CIRC. Minat ini terdiri Hasil angket minat siswa terhadap
dari 4 dimensi yaitu kesukaaan, model pembelajaran CIRC dapat dilihat
ketertarikan, perhatian, dan keterlibatan pada Gambar 4.
yang kemudian dikembangkan menjadi

Gambar 4 Minat siswa terhadap pembelajaran CIRC

Persentase kesukaan sebesar melihat demonstrasi sederhana pada


78,17%, ketertarikan sebesar 78,89%, setiap pelajarannya, memberikan
perhatian sebesar 71.33%, dan kesempatan membaca materi,
keterlibatan sebesar 79,11%. Dengan berkelompok, dan mempresentasikan
demikian rata-rata respon siswa jawabannya dan kemudian diberikan
terhadap model pembelajaran CIRC penghargaan. Dengan demikian, timbul
sebesar 76,87% dan kategori minat yang minat siswa dalam model pembelajaran
diberikan yaitu baik. CIRC yang dapat terlihat dari kesukaan,
Model pembelajaran CIRC ini ketertarikan, perhatian, dan keterlibatan
memberikan siswa kesempatan untuk siswa dalam proses belajar mengajar.

191
Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 2 no 2, Juni 2014

Hal ini sejalan dengan Wahidmurni dkk 3,50 sehingga, rata-rata


(2010), minat berperan sangat penting keterampilan sosial dari seluruh
dalam kehidupan peserta didik dan siklus sebesar 3,02 dengan kategori

mempunyai dampak yang besar baik.


(3) Peningkatan hasil belajar siswa
terhadap sikap dan perilaku. Siswa
setelah menggunakan model
yang berminat terhadap kegiatan
pembelajaran CIRC dapat dilihat
belajar akan berusaha lebih keras
dari ketuntasan hasil belajar secara
dibandingkan siswa yang kurang
klasikal. Ketuntasan klasikal pada
berminat. siklus I sebesar 76,70% , siklus II
87,50% dan siklus III 93,33%.
SIMPULAN
Dengan demikian, rata-rata hasil
Berdasarkan analisis dan
belajar berdasarkan klasikal 85,83
pembahasan hasil penelitian, model
%.
pembelajaran CIRC untuk meningkatkan
(4) Minat siswa terhadap proses model
hasil belajar siswa berkategori efektif.
pembelajaran CIRC secara umum
Dengan demikian, penerapan
baik, karena rata-rata minat siswa
pembelajaran CIRC pada materi ajar
dalam aspek kesukaan, ketertarikan,
fluida statis dapat diambil kesimpulan
perhatian, dan keterlibatan
dari hasil temuan sebagai berikut:
memperoleh rata-rata 76,87%
(1) Keterlaksanaan RPP dengan
dengan kategori baik.
menerapkan model pembelajaran
CIRC siklus ke-I memperoleh hasil
82,29%, pada siklus ke-II DAFTAR PUSTAKA
memperoleh hasil 86,11%, dan Awalani, dkk.( 2007). Penerapan Model
pada siklus ke-III 90,63% sehingga Pembelajaran Cooperative
Integrated Reading And
rata-ratanya sebesar 86,34% dan Composition (CIRC) Berbasis
mempunyai kategori sangat baik. Komputer untuk Meningkatkan
Hasil Belajar Siswa pada
(2) Keterampilan sosial siswa selama Pembelajaran Tik. Bandung UPI.
proses model pembelajaran CIRC
Bengedu. (2008). Model Pembelajaran
dapat terlihat dari rata-rata seluruh Kooperatif Tipe CIRC. Diakses
aspek keterampilan sosial yaitu melalui
http://matematikacerdas.wordpress.
pada siklus I sebesar 2,54 siklus II com/ model - pembelajaran-
sebesar 3,02, dan pada siklus III kooperatif-tipe-circ/ pada tanggal
15 Februari 2013.

192
Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 2 no 2, Juni 2014

Surakarta Tahun Pelajaran


Dwitagama, D & Kusumah, W. (2010). 2011/2012. Surakarta: UNMAR.
Mengenal Penelitian Tindakan
Kelas.Jakarta: PT Indeks. Ngalimun. (2013). Strategi dan Model
Pembelajaran. Banjarbaru:Scripta
Fajar, I. (2013). Kompetensi Dasar pada Cendikia
Struktur Kurikulum 2013 Tingkat
SMA yang Dilaksanakan. Diakses Possio. (2012). Penerapan Model
melalui http://bloggers.com/post/ Pembelajaran CIRC . Diakses
kompetensi -dasar -pada-struktur- melalui
kurikulum - 2012 tingkat –sma - http://plus,google.com/app/basic/
11633546/ pada tanggal 7 Maret pada tanggal 4 April 2013.
2013.
Rochani. (2010). Contoh PTK Mata
Indien, A. (2012). Model Pembelajaran Pelajaran Matematika Model
Kooperatif Tipe CIRC. Diakses CIRC. Diakses melalui
melalui http://contoh-ptk-mata-pelajaran-
http://007indien.blogspot.com matematika/ pada tanggal 8
/2012/04/model – pembelajaran - Februari 2013.
kooperatif-tipe - circ .html/ pada
tanggal 8 Februari 2013. Wahidmurni, dkk. (2010). Evaluasi
Pembelajaran Kompetensi dan
Jatmiko, dkk. (2011). Penerapan Model Praktek. Yogyakarta: Nuha Litera.
Pembelajaran Kooperatif Tipe Circ
(Cooperative Integrated Reading Zulyka, D. (2012). Pengaruh Penerapan
and Composition) Disertai Media Pembelajaran Kooperatif Tipe
Komik Biologi untuk Meningkatkan Cooperative Integrated Reading
Minat Belajar Siswa dalam And Composition (CIRC) terhadap
Pelajaran Biologi Pada Siswa Hasil Belajar Siswa Kelas X Sma
Kelas VII-A Smp Negeri 14 Negeri 8 Surakarta. Surakarta:
UNMAR.

193

You might also like