You are on page 1of 12

JURNAL PSIKOLOGI

2000, NO. 2, 84 - 95

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA


DENGAN PENYESUAIAN DIRI PEREMPUAN
PADA KEHAMILAN PERTAMA
Arini Budi Astuti
Singgih Wibowo Santosa
Muhana Sofiati Utami
Universitas Gadjah Mada

ABSTRACT

Substantial physical and emotional changes happen during pregnancy.


Even though pregnancy is only a short periode in woman’s life, it determines the
physical and psychological quality not only for pregnant woman herself but also
for the baby. Pregnant women who are able to develop appropriate adjustment
during pregnancy can manage the challenges and changes that happen, so the
physical and psychological well being of the mother and baby can be
maintained.
This research sets out to understand how far the relationship between
family support and women’s adjustment during their first pregnancy . The
hypothesis is: there is a positive relationship between family support and
women’s adjustment during their first pregnancy.
Subjects of this research were 56 women who underwent their first
pregnancy (primigravida). The subjects came from three Public Health Centres
of Yogyakarta municipality. Those Public Health Centers were Tegalrejo, Jetis,
and Pakulaman. Data were collected by using Family Support Scale which
contains 45 items and Adjustment Scale which contains 35 items. Both of the
scales had been tested on 40 respondents that had the same characteristics with
research subjects. The respondents were from Mergangsan, Danurejan II, and
Umbulharjo II Public Health Centres.
The result shows positive correlation between family support and women’s
adjustment. The correlation coeffisien (r) is 0,7311 ; p < 0,01 and the
determination coefficient (r2) is 0,5346. It means that the research hypothesis is
supported by the result of the data analysis.
Keyword: family support, adjustment, first pregnancy

ISSN : 0215 - 8884


HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA . . . 85

Kehamilan adalah salah satu tugas Di samping itu, dalam tinjauan medis,
perkembangan yang didambakan oleh ada beberapa hal yang dapat meningkatkan
sebagian besar perempuan yang telah resiko keselamatan ibu hamil antara lain
memasuki kehidupan berumah tangga. kurangnya kesadaran untuk melakukan
Namun demikian, tidak dapat diingkari pemeriksaan kesehatan selama hamil
bahwa proses untuk menjadi seorang ibu (antenatal care), ketidaktahuan ibu hamil
adalah peristiwa yang mendebarkan dan maupun orang-orang terdekat tentang
penuh tantangan. Perempuan yang paling gejala yang menunjukkan bahaya, serta
berbahagia dengan kehamilannyapun faktor kurang gizi yang menyebabkan
mengalami kekhawatiran, yang antara lain anemia. Kekurangan gizi mengakibatkan
disebabkan oleh keraguan akan kemam- penurunan status kesehatan secara umum
puannya melewati berbagai perubahan dan daya tahan ibu hamil. Survey
yang terjadi dalam kurun waktu sembilan Kesehatan Rumah Tangga tahun 1995
bulan dan peran baru sebagai ibu yang akan jumlah ibu hamil yang menderita anemia
diterimanya. masih berada dalam angka 55% (Cholil
Kehamilan secara umum terbagi dalam dkk., 1999).
periode tiga bulanan atau trimester. Dalam Walaupun di dalamnya terkandung
tiap trimesternya, ibu hamil mengalami berbagai macam perubahan fisik dan
perubahan yang khas dalam segi fisik psikologis, kehamilan sesungguhnya adalah
maupun psikologis. Secara umum, simptom peristiwa yang normal. Namun demikian,
fisik yang dialami ibu hamil antara lain kehamilan perlu dihadapi secara khusus
kelelahan, morning sickness, dan ngidam melalui penyesuaian diri yang tepat agar
(food craving), sedangkan perubahan kondisi psikis maupun kesehatan fisik ibu
dalam sisi psikologis dan emosi antara lain hamil dan janin dapat terpelihara.
labilitas mood, insomnia, menurunnya Perasaan yang mendua mengenai
konsentrasi dan meningkatnya respon- kehamilan seringkali muncul walaupun
sivitas emosi. kehamilan tersebut adalah kehamilan yang
Perubahan fisik dan psikologis saling dikehendaki dan sangat diinginkan.
terkait dan saling mempengaruhi. Munthe, Menurut Pitt (1994) hal ini disebabkan oleh
dkk (1999) mengemukakan bahwa selama adanya perbedaan yang nyata antara
kehamilan terjadi penambahan hormon menginginkan sesuatu dan proses
estrogen sebanyak sembilan kali lipat dan memperolehnya. Kehamilan adalah sesuatu
progesteron sebanyak dua puluh lima kali yang sangat didambakan, akan tetapi
lipat yang dihasilkan sepanjang siklus setelah kehamilan diperoleh, kenyataan
menstruasi normal. Adanya perubahan yang dihadapi agak berbeda. Di dalam
hormonal ini menyebabkan emosi masa kehamilan, seorang perempuan hamil
perempuan selama kehamilan cenderung tidak hanya akan mengalami hal-hal indah
berubah-ubah, sehingga tanpa ada sebab yang dibayangkan sebelumnya, tetapi ia
yang jelas seorang ibu hamil merasa sedih, juga dituntut kemampuannya untuk
mudah tersinggung, marah atau justru menghadapi kesulitan yang muncul. Untuk
sebaliknya merasa sangat bahagia. mengatasi kesulitan tersebut dibutuhkan
penyesuaian sebelum arti sepenuhnya dari

ISSN : 0215 - 8884


86 ASTUTI, SANTOSO & UTAMI

kebahagiaan yang diinginkan tersebut dapat kemampuan belajar dari pengalaman,


dicapai. tindakan langsung untuk mengatasi
Penyesuaian diri secara fisik pada kesulitan, dan tetap terjaganya hubungan
kehamilan pertama berkaitan dengan interpersonal yang harmonis dengan orang
perubahan yang secara beruntun terjadi lain.
dalam periode sembilan bulan. Tiap Kemampuan untuk menyesuaikan diri
trimester membawa perubahan pada terhadap perubahan dalam masa kehamilan
perkembangan fetus maupun jaringan adalah hal yang penting karena dalam
pendukungnya sehingga perempuan hamil periode kehamilan yang berlangsung dalam
yang bersangkutan juga mengalami waktu yang relatif singkat ditetapkan
perubahan dalam periode tersebut, baik serangkaian kualitas fisik dan kesehatan
perubahan hormonal, fungsi berbagai organ mental bagi ibu hamil maupun bayi yang
dalam maupun kenampakan fisik dari luar dikandungnya (Collins dkk., 1993).
(Newman dan Newman, 1991). Kualitas fisik dan psikis seorang anak,
Sejak awal kehamilan, sebelum merasa- sebagian akan ditentukan oleh kualitas fisik
kan perubahan fisik, ibu hamil sudah dan psikis seorang ibu selama kehamilan.
mengalami perubahan psikologis. Sebagai Berkaitan dengan kondisi fisik ibu hamil,
contoh, emosi ibu hamil cenderung berubah jika ibu menderita sakit seperti muntah dan
dengan cepat, pada suatu saat ia merasa dehidrasi sehingga masukan makanan
sangat bahagia, namun beberapa saat berkurang maka akan berdampak pada bayi
kemudian ia merasa tertekan. Perubahan secara tidak langsung, sedangkan apabila
emosi tersebut, apabila tidak berlebihan, kondisi penyakit berat dialami ibu hamil
wajar dialami oleh ibu hamil (Yozardi, seperti infeksi rubela, maka bayi dalam
1999). Perubahan psikologis yang terjadi, kandungan dapat tertular penyakit ibunya
disamping berkaitan dengan perubahan yang mengakibatkan cacat bawaan.
fisik juga disebabkan oleh peran sosial baru Field (Ayahbunda, 1999) menambah-
sebagai ibu yang disandang oleh kan bahwa depresi yang dialami ibu hamil
perempuan hamil. dapat ditularkan kepada bayi melalui
Masa kehamilan adalah masa khas proses biokimia. Kondisi depresi ibu hamil
dengan berbagai perubahan yang akan meningkatkan hormon stres dan
memerlukan penyesuaian diri. Partosuwido aktivitas otak janin sehingga ketika
(1992) menyatakan penyesuaian diri dapat dilahirkan bayi akan menunjukkan gejala
dilihat dari bermacam-macam bentuk depresi seperti tidur gelisah dan menolak
seperti kemampuan mengurangi tekanan minum. Oleh karena itu kewaspadaan dan
dan frustrasi, kemampuan mengembangkan kehati-hatian perempuan hamil dalam
mekanisme psikologis yang sesuai, serta menjaga kesehatan dan stabilitas emosi
mengembangkan perilaku yang bermanfaat sangat diperlukan selama masa kehamilan.
untuk mengatasi tantangan yang dihadapi. Salah satu faktor yang diharapkan dapat
Apabila dikaitkan dengan masa memberikan sumbangan dalam masa
kehamilan, maka penyesuaian diri muncul penyesuaian adalah dukungan sosial.
antara lain dalam bentuk kontrol emosi, Menurut Wills (dalam Cohen dan Syme,

ISSN : 0215 - 8884


HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA . . . 87

1985) sumber-sumber yang tersedia dalam berusia antara 20 – 35 tahun, memiliki


hubungan interpersonal memainkan peran sumber dukungan keluarga yang terdiri dari
penting dalam menentukan fungsi adaptif suami, ibu kandung dan ibu mertua, serta
dan kesehatan seseorang. Hal ini diperkuat tidak memiliki riwayat keguguran
oleh Chapman, dkk. (1997) yang sebelumnya, yang datang memeriksakan
menyatakan bahwa dukungan sosial secara diri di Puskesmas Tegalrejo, Jetis, dan
umum menimbulkan pengaruh positif bagi Pakualaman.
kesejahteraan fisik maupun psikis dan
secara khusus mempengaruhi kesehatan
Alat Pengumpul Data
selama masa kehamilan. Dukungan sosial
dapat meningkatkan rasa sejahtera, kontrol Alat pengumpul data yang digunakan
personal, perasaan yang positif, serta dalam penelitian ini adalah skala. Skala
membantu perempuan hamil mempersepsi yang dipergunakan adalah sebagai berikut:
perubahan-perubahan yang terjadi selama
kehamilan dengan tingkat stres yang lebih 1. Skala Dukungan Keluarga
rendah (Collins dkk., 1993).
Skala dukungan keluarga adalah alat
Jaringan sosial yang terdekat dengan ukur untuk mengungkap dukungan yang
ibu hamil adalah keluarga. Melalui berupa perhatian emosi, informasi, bantuan
berbagai bentuk dukungan yang diberikan instrumental, maupun penilaian yang
keluarga, diharapkan calon ibu dapat menurut ibu hamil diberikan oleh
melakukan penyesuaian diri yang lebih sekelompok anggota keluarga yang terdiri
baik pada masa kehamilannya. Pitt (1994) dari suami, ibu dan ibu mertua. Pembuatan
menyatakan bahwa banyak perempuan skala tersebut berdasarkan teori yang
menjadi dewasa dalam perjalanan suatu dikemukakan oleh Johnson dan Johnson
kehamilan. Hal ini tidak semata-mata (1991) serta Smet (1994). Skala tersebut
disebabkan oleh tanggung jawab sebagai memuat 45 aitem yang terbagi dalam empat
seorang ibu yang membuat mereka menjadi aspek. Masing-masing aspek terdiri dari
lebih matang, melainkan juga karena tiga sumber dukungan yaitu suami, ibu, dan
pengalaman menghadapi konflik-konflik ibu mertua. Korelasi aitem total berkisar
selama kehamilan. Dukungan yang antara 0,3172 sampai dengan 0,7308. Hasil
diberikan keluarga dapat membantu analisis reliabilitas dengan teknik Cronbach
seorang calon ibu untuk belajar mengenal, Alpha menunjukkan koefisisen reliabilitas
menerima dan mempergunakan perasaan sebesar 0,9314.
barunya tentang dirinya serta melewati
hari-hari dalam sembilan bulan dengan
penuh harap dan suka cita. 2. Skala Penyesuaian Diri
Skala ini merupakan alat ukur untuk
mengungkap penyesuaian diri perempuan
METODE
pada kehamilan pertama yang disusun
Subjek Penelitian berdasarkan rangkuman peneliti terhadap
karakteristik penyesuaian diri yang
Subjek penelitian adalah 56 perempuan
dikemukakan oleh Schneiders (1964) dan
hamil pertama dengan status menikah,

ISSN : 0215 - 8884


88 ASTUTI, SANTOSO & UTAMI

Tallent (1978). Skala ini memuat 35 aitem c. Tidak ada perbedaan penyesuaian diri
yang terdiri dari empat aspek yaitu kontrol antara ibu rumah tangga dan ibu
emosi, kemampuan belajar, tindakan bekerja (F = 0,59 ; p > 0,05).
langsung dan hubungan interpersonal.
d. Tidak ada perbedaan penyesuaian diri
Korelasi aitem total berkisar antara 0,3127
ditinjau dari tempat tinggal yaitu
sampai dengan 0,6309. Hasil analisis
rumah sendiri, bersama orang tua dan
reliabilitas dengan teknik Cronbach Alpha
bersama mertua (F = 1,0674 ; p >
menunjukkan angka 0,909.
0,05).

HASIL PENELITIAN
DISKUSI
1. Hasil Analisis Data Penelitian
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
Analisis data dengan teknik korelasi terdapat hubungan positif yang sangat
Product Moment menghasilkan korelasi (r) signifikan antara dukungan keluarga
sebesar 0,7311 (p < 0,01) yang berarti ada dengan penyesuaian diri. Dengan demikian,
hubungan positif yang sangat signifikan hipotesis penelitian yang menyatakan ada
antara dukungan keluarga dan penyesuaian hubungan positif antara dukungan keluarga
diri.Koefisien determinasi (r2) sebesar dengan penyesuaian diri perempuan pada
0,5346 memperlihatkan bahwa dukungan kehamilan pertama dapat diterima
keluarga memberikan sumbangan sebesar kebenarannya. Semakin tinggi dukungan
53,46% terhadap penyesuaian diri. keluarga yang diperoleh maka semakin
tinggi penyesuaian diri ibu hamil, demikian
2. Hasil Tambahan pula sebaliknya bahwa semakin rendah
Data yang diperoleh dari kolom dukungan keluarga maka semakin rendah
identitas subjek turut dianalisis untuk penyesuaian diri ibu hamil. Hal ini dapat
memperkaya hasil penelitian ini. Adapun dilihat dari koefisien korelasi (r) sebesar
data subjek yang turut dianalisis, yaitu usia 0,7311 dengan p < 0,01.
ibu hamil, usia kehamilan per trimester, Tinggi rendahnya dukungan keluarga
pekerjaan ibu hamil, dan tempat tinggal. akan berkorelasi dengan tinggi rendahnya
Analisis data yang digunakan adalah penyesuaian diri perempuan pada
t – test dan anava satu jalur. Adapun kehamilan pertama. Melalui dukungan
analisis tambahan menunjukkan bahwa: keluarga sebagai salah satu bentuk
a. Tidak ada perbedaan antara dua dukungan sosial, seorang ibu hamil dapat
kelompok usia yaitu kelompok usia melakukan penyesuaian yang lebih baik
20 – 24 dan 25 tahun keatas dalam hal dalam masa kehamilannya. Hal ini sesuai
penyesuaian diri pada kehamilan dengan pendapat yang dikemukakan oleh
pertama (F = 0,033; p > 0,05). Johnson dan Johnson (1991) yang
menyatakan bahwa dukungan sosial akan
b. Tidak ada perbedaan penyesuaian diri
meningkatkan kesejahteraan psikologis
ditinjau dari segi usia kehamilan yaitu
(psychological well being) dan kemampuan
trimester I, II, dan III (F = 0,4634 ; p >
penyesuaian diri melalui perasaan
0,05).
memiliki, peningkatan harga diri,

ISSN : 0215 - 8884


HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA . . . 89

pencegahan neurotisme dan psikopatologi, timbul keyakinan bahwa individu tersebut


pengurangan distres serta penyediaan dicintai dan diperhatikan. Perhatian emosi
sumber atau bantuan yang dibutuhkan. akan membuat ibu hamil merasa yakin
Secara umum dapat dikatakan bahwa bahwa ia tidak seorang diri melewati masa
dukungan dapat meningkatkan kontrol kehamilan.
personal, perasaan positif, serta membantu Bantuan Instrumental yang berupa
ibu hamil mempersepsi perubahan- materi maupun tindakan akan
perubahan yang terjadi selama kehamilan mempermudah individu dalam melakukan
dengan tingkat stres yang lebih rendah berbagai aktivitas. Tersedianya dana yang
(Collins dkk, 1993). memadai akan memungkinkan ibu hamil
Inti penyesuaian diri pada kehamilan memenuhi kebutuhan gizi dan perawatan
pertama adalah kemampuan seorang calon kesehatan yang dibutuhkan selama
ibu dalam menghadapi tekanan maupun kehamilan dan saat kelahiran. Bantuan
konflik yang terjadi akibat perubahan fisik dalam bentuk tindakan seperti kesediaan
maupun psikologis selama periode mengantar ke Puskesmas dan membantu
kehamilan dan kemampuan mencapai pekerjaan rumah tangga sehari-hari akan
keselarasan antara tuntutan dari dalam diri meringankan beban kerja sekaligus
dengan tuntutan lingkungan. Hal ini meningkatkan peluang untuk melakukan
ditandai dengan kemampuan mengembang- istirahat yang akan sangat terasa
kan mekanisme psikologis yang sesuai manfaatnya terutama apabila ibu hamil
serta kemampuan dalam mengambil mengalami perubahan fisik yang
tindakan yang efektif, efisien, bermanfaat berhubungan dengan kehamilannya seperti
dan memberi kepuasan dalam mengatasi mual, muntah dan rasa letih.
tantangan yang dihadapi. Bantuan informasi akan membantu
Penyesuaian diri pada kehamilan individu untuk menemukan alternatif yang
pertama dijabarkan dalam empat aspek tepat bagi penyelesaian masalahnya.
yang bersumber dari rangkuman peneliti Informasi sangat dibutuhkan oleh ibu hamil
mengenai karakteristik penyesuaian yang pertama mengingat apa yang sedang
dikemukakan oleh Schneiders (1964) dan mereka jalani adalah hal yang baru dalam
Tallent (1978) yang terdiri dari kontrol hidupnya. Sumber-sumber dukungan dapat
emosi, kemampuan belajar, tindakan memberikan informasi berdasarkan
langsung dan kualitas hubungan pengalaman, menyampaikan pengetahuan
interpersonal. yang diperoleh, ataupun menyediakan
Dalam mewujudkan kontrol emosi, sumber informasi seperti bahan-bahan
kemampuan belajar, tindakan langsung, bacaaan tentang kehamilan.
dan terjaganya hubungan interpersonal, Berkaitan dengan penggunaan layanan
dukungan keluarga yang berupa perhatian kesehatan selama kehamilan seperti
emosi, bantuan informasi, bantuan instru- Puskesmas, dorongan dari keluarga akan
mental dan penilaian turut memberikan sangat membantu. Taylor mengemukakan
sumbangan. Melalui bentuk dukungan bahwa dukungan berkaitan langsung
perhatian emosi yang berupa kehangatan, dengan kebiasaan hidup sehat (health
kepedulian maupun ungkapan empati, akan habit). Individu-individu dengan tingkat

ISSN : 0215 - 8884


90 ASTUTI, SANTOSO & UTAMI

dukungan tinggi lebih cenderung patuh 0,7407; p < 0,01). Hal ini berarti bahwa
terhadap aturan medis dan mereka dukungan keluarga yang berasal dari
cenderung menggunakan layanan kese- suami, ibu kandung , dan ibu mertua dalam
hatan, apabila sumber-sumber dukungan penelitian ini tidak dapat dilihat sebagai
memberikan kecenderungan ke arah sumber dukungan yang berdiri sendiri,
tersebut (Taylor, 1996). tetapi merupakan satu kesatuan.
Wujud keempat dari dukungan keluarga Berdasarkan hasil analisis data, variabel
adalah penilaian, yaitu pemberian umpan dukungan keluarga menunjukkan rerata
balik dan penguatan yang dapat digunakan empirik sebesar 151,089 ; rerata hipotetik
oleh individu yang bersangkutan sebagai sebesar 112,5 dengan deviasi standar 22,5.
sarana evaluasi diri dan dorongan untuk Berdasarkan lima kategori yang disusun,
maju. Menghargai usaha yang telah secara umum dukungan keluarga yang
dilakukan individu dalam menjaga diperoleh subjek penelitian berada dalam
kehamilannya dan memberikan kritik yang kategori sangat tinggi.
bersifat membangun merupakan contoh Perilaku memberikan dukungan dalam
dukungan penilaian bagi ibu hamil. lingkup keluarga lebih dibimbing oleh
Individu yang merespon situasi baru ingin kasih sayang, keinginan untuk merespon
mendapat umpan balik dari orang lain kebutuhan orang lain dan kurang
terutama dari significant others untuk dipengaruhi oleh prinsip pertukaran (Wills
menilai apakah sikap dan perilakunya tepat. dalam Cohen dan Syme, 1985). Tingginya
Menurut Wills (dalam Cohen dan Syme, dukungan keluarga yang diperoleh
1985), hal ini didasari oleh teori kemungkinan dikarenakan subjek
perbandingan sosial yang menyatakan penelitian mengandung untuk yang pertama
bahwa individu termotivasi untuk menguji kali. Keadaan khusus ini akan memobilisasi
pengamatan mereka terhadap realitas sosial sumber-sumber dukungan yang terdiri dari
dengan membandingkan tingkah laku dan suami, ibu kandung dan ibu mertua untuk
pendapat mereka dengan tingkah laku dan memberikan dukungannya.
pendapat orang lain. Teori ini menganggap
Hal ini selaras dengan hasil wawancara
hubungan interpersonal dapat memberikan
yang dilakukan oleh Munthe, dkk terhadap
penguatan melalui bentuk-bentuk
40 ibu hamil pertama berusia antara 23 –
dukungan kognitif.
35 tahun yang rata-rata menyatakan dengan
Matriks interkorelasi sumber dukungan kehamilannya yang pertama hubungan
menunjukkan bahwa korelasi antar sumber dengan suami, orang tua dan mertua
dukungan keluarga adalah tinggi, sehingga semakin akrab (Munthe dkk, 1999).
tidak dapat ditentukan besarnya sumbangan Menurut Clark (dalam Hobfoll dkk, 1993)
masing-masing sumber dukungan dengan mengandalkan dukungan yang
(hubungan antara dukungan suami dengan berasal dari hubungan personal yang dekat,
dukungan ibu kandung r = 0,7249; p < selain dukungan dapat diperoleh juga akan
0,01; hubungan antara dukungan suami semakin menguatkan hubungan yang telah
dengan dukungan ibu mertua r = 0,7641; p terbentuk.
< 0,01; dan hubungan antara dukungan ibu
kandung dengan dukungan ibu mertua r =

ISSN : 0215 - 8884


HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA . . . 91

Tingginya dukungan keluarga ber- Dilihat sisi medis, pada masa tersebut,
pengaruh pada tingginya tingkat faktor penyulit kelahiran paling sedikit
penyesuaian diri. Variabel penyesuaian diri terjadi (Aryono, 1995; Samil dan
menunjukkan rerata empirik sebesar Wishnuwardani, 1993; Wiknyosastro dkk,
113,839 ; rerata hipotetik 87,5 dengan 1997), sedangkan dilihat dari segi mental,
deviasi standar sebesar 17,5. Berdasarkan kelompok usia tersebut dianggap telah
lima kategori yang ditentukan, secara memenuhi syarat untuk melaksanakan
umum penyesuaian diri subjek penelitian kehidupan rumah tangga dan pengasuhan
berada dalam kategori sangat tinggi. anak (Mönks dkk, 1992). Menurut Curtis
Tingginya tingkat penyesuaian diri (1996) penyesuaian diri lebih ditentukan
subjek penelitian dapat dikaitkan dengan oleh faktor kematangan psikologis dan
karakteristik khas subjek penelitian yaitu status kesehatan daripada usia. Namun
ibu-ibu hamil pertama yang memeriksakan demikian beberapa gangguan kesehatan
diri di Puskesmas. Dengan datang ke memang berkaitan dengan penambahan
Puskesmas, subjek penelitian telah usia seperti diabetes dan hipertensi. Oleh
melakukan salah satu tindakan nyata untuk karena itu usia 35 tahun digunakan sebagai
menjaga kehamilannya yaitu melakukan batas usia ideal untuk hamil, terlebih lagi
pemeriksaan kesehatan selama kehamilan untuk kehamilan pertama (Wiknyosastro
(antenatal care). Dukungan sosial dari dkk, 1997)
sumber lain misalnya dari sesama ibu hamil Hasil tambahan kedua menunjukkan
dan paramedis sekaligus dapat diperoleh tidak ada perbedaan penyesuaian diri
saat menunggu maupun saat pemeriksaan ditinjau dari usia kehamilan yang dilihat
kesehatan dilakukan. dalam satuan trimester. Hal ini mungkin
Disamping itu, kemungkinan tingginya disebabkan tiap trimester memuat
tingkat penyesuaian diri subjek penelitian tantangan yang sama beratnya meskipun
dikarenakan responden yang bersedia wujudnya berbeda, seperti misalnya yang
mengisi angket adalah ibu-ibu yang berada paling dominan pada trimester pertama
dalam kondisi fisik sehat. Dugaan ini adalah gejala mual-muntah dan kehati-
muncul karena dalam pelaksanaan hatian agar tidak terjadi keguguran,
penelitian, sebagian ibu yang tidak bersedia trimester kedua berkaitan dengan citra diri
menjadi responden adalah mereka yang dan mulai meningkatnya kembali hasrat
beralasan dalam kondisi kurang sehat atau seksual, sedangkan trimester ketiga
menyatakan keberatan karena aitem berkaitan dengan persiapan dan penantian
pernyataan terlalu banyak. saat kelahiran.
Hasil tambahan menunjukkan bahwa Hasil tambahan ketiga memperlihatkan
tidak ada perbedaan dalam hal penyesuaian tidak ada perbedaan penyesuaian diri
diri ditinjau dari kelompok umur ibu hamil. ditinjau dari pekerjaan ibu hamil yang
Hal ini dapat dipahami karena kelompok terbagi dalam dua kelompok yaitu ibu
umur subjek penelitian berkisar antara 20 – rumah tangga dan ibu bekerja. Kemampuan
35 tahun, dimana rentang usia tersebut untuk melakukan suatu pekerjaan baik
adalah rentang usia yang paling baik untuk pekerjaan rumah tangga maupun pekerjaan
hamil baik dari segi fisik maupun mental. di luar rumah selama kehamilan lebih

ISSN : 0215 - 8884


92 ASTUTI, SANTOSO & UTAMI

ditentukan oleh kondisi fisik ibu hamil dan Demikian pula jika seseorang tinggal di
jenis pekerjaan yang dilakukan (Curtis, rumah mertua, dukungan keluarga yang
1996), seperti misalnya apakah pekerjaan diperoleh tidak berbeda jika dibandingkan
yang dilakukan tersebut memerlukan tinggal di rumah sendiri atau bersama
tenaga fisik, tekanan mental yang tinggi, orang tua kandungnya. Hal ini berkaitan
serta lingkungan fisik seperti interaksi erat dengan konsep pernikahan pada
dengan bahan-bahan kimia dan kebisingan. masyarakat yang menganut budaya
Ibu hamil dengan kondisi kehamilan dan kolektif, dimana pernikahan dilihat sebagai
kesehatan normal tetap mampu bergabungnya dua keluarga besar
melaksanakan aktivitas pekerjaan sehari- (Triandis, 1994), sehingga anak menantu
hari dengan baik. diperlakukan sama seperti halnya anak
Hasil tambahan keempat menunjukkan sendiri.
tidak ada perbedaan penyesuaian diri Koefisien determinasi (r2) sebesar
ditinjau dari tempat tinggal yaitu rumah 0,5346 memperlihatkan bahwa dukungan
sendiri, bersama orang tua, dan bersama keluarga memberikan sumbangan sebesar
mertua. Hal ini disebabkan bahwa 53,46% terhadap penyesuaian diri
dukungan yang memberi kontribusi pada perempuan pada kehamilan pertama,
penyesuaian diri tidak selalu berhubungan sehingga 46,54% adalah sumbangan yang
dengan kuantitas pertemuan, tetapi lebih berasal faktor-faktor lain. Adapun faktor-
pada kualitas hubungan dan persepsi faktor tersebut secara garis besar terbagi
memiliki orang lain yang dapat dipercaya dalam tiga kelompok yaitu kondisi fisik,
dan diandalkan untuk memberikan psikologis dan faktor sosial budaya.
dukungan jika sewaktu-waktu diperlukan. Kondisi fisik mencakup riwayat kesehatan
Hal ini sekaligus juga menjelaskan dan penyakit, faktor psikologis mencakup
mengapa penyesuaian diri ibu rumah hal-hal seperti perkembangan moral,
tangga yang diperkirakan lebih sering intelektual, sosial, emosional, tingkat stres,
bertemu dengan sumber dukungan tidak strategi coping, serta pengalaman dan
berbeda dengan penyesuaian diri kehamilan belajar, sedangkan faktor sosial budaya
pada ibu bekerja. mencakup keadaan ekonomi, status
Selain itu, penyesuaian diri tidak pernikahan, kondisi lingkungan, nilai-nilai
berbeda ditinjau dari segi tempat tinggal atau belief yang dianut individu dan
karena walaupun seorang anak yang telah masyarakat setempat, serta dukungan sosial
berkeluarga tinggal terpisah dari orang yang berasal dari sumber lain di luar
tuanya, namun kontak diantara keduanya keluarga seperti dokter, paramedis, teman,
tetap terpelihara. Hal tersebut antara lain dan sesama ibu hamil.
dibuktikan oleh penelitian Megawangi, dkk
(1995) yang menemukan bahwa dalam KESIMPULAN DAN SARAN
keluarga Jawa seorang perempuan atau
laki-laki yang telah menikah dan tinggal Berdasarkan hasil analisis data,
terpisah dari orang tua akan tetap menjaga penelitian ini menghasilkan kesimpulan
kontak dengan kedua orang tuanya. sebagai berikut:

ISSN : 0215 - 8884


HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA . . . 93

1. Ada hubungan yang sangat signifikan penelitian telah melakukan satu


antara dukungan keluarga dengan tindakan nyata untuk menjaga
penyesuaian diri perempuan pada kehamilannya yaitu melakukan peme-
kehamilan pertama yang ditunjukkan riksaan selama kehamilan (antenatal
oleh koefisien korelasi (r) sebesar care). Disamping itu, responden yang
0,7311 dengan p < 0,01. Hal ini berarti bersedia mengisi angket pada
bahwa semakin tinggi dukungan umumnya adalah ibu-ibu yang berada
keluarga maka semakin tinggi dalam kondisi fisik sehat. Dugaan ini
penyesuaian diri perempuan pada muncul karena dalam pelaksanaan
kehamilan pertama dan semakin penelitian, sebagian ibu yang menolak
rendah dukungan keluarga maka mengisi angket adalah mereka yang
semakin rendah pula penyesuaian diri beralasan dalam kondisi kurang sehat
perempuan pada kehamilan pertama. atau menyatakan keberatan karena
2. Berdasarkan lima kategori yang dibuat aitem dalam angket terlalu banyak.
peneliti, skor penyesuaian diri rata-rata 3. Koefisien determinasi (r2) sebesar
subjek penelitian adalah sangat tinggi. 0,5346 memperlihatkan bahwa
Hal ini berarti bahwa subjek penelitian dukungan keluarga memberikan
memiliki penyesuaian diri yang baik sumbangan 53,46% terhadap penye-
dalam kehamilan pertama. Apabila suaian diri ibu hamil pertama. Dengan
dilihat dari kuatnya korelasi antara demikian masih ada faktor lain sebesar
dukungan keluarga dan penyesuaian 46,54% yang juga turut memberikan
diri (r =0,7311; p < 0,01) dan besarnya sumbangan terhadap penyesuaian diri
sumbangan dukungan keluarga pada kehamilan pertama.
terhadap penyesuaian diri (r2 =
Dari penelitian ini dapat disarankan hal-
0,5346), maka skor dukungan keluarga
hal sebagai berikut:
yang menunjukkan rata-rata sangat
tinggi turut memberikan andil terhadap 1. Bagi Keluarga
tingginya skor penyesuaian diri subjek
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
penelitian. Dukungan keluarga yang
dukungan keluarga yang terdiri dari
terdiri dari aspek perhatian emosi,
dukungan suami, ibu kandung, dan ibu
bantuan instrumental, bantuan
mertua memiliki sumbangan yang cukup
informasi, dan penilaian memberikan
besar terhadap penyesuaian diri ibu hamil
sumbangan terhadap skor penyesuaian
pertama, oleh karena itu keluarga diharap-
diri yang terdiri dari aspek kontrol
kan memberikan dukungan perhatian,
emosi, kemampuan belajar, tindakan
instrumental, informasi dan penilaian
langsung, dan hubungan interpersonal.
kepada calon ibu. Dukungan yang dapat
Tingginya tingkat penyesuaian diri diberikan antara lain melalui penciptaan
subjek penelitian juga dapat dikaitkan suasana rumah yang menyenangkan,
dengan karakteristik subjek penelitian berbagi informasi, menemani ketika
yaitu ibu-ibu hamil pertama yang pemeriksaan rutin apabila diperlukan,
memeriksakan diri ke Puskesmas. memberikan kritik atau saran yang
Dengan datang ke Puskesmas, subjek membangun kepada ibu hamil yang dapat

ISSN : 0215 - 8884


94 ASTUTI, SANTOSO & UTAMI

digunakan oleh ibu hamil sebagai sarana Personality and Social Psychology.
evaluasi diri. Vol. 73, No. 2, 418 – 425.
Cohen, S. dan Syme, S. L. 1985. Social
2. Bagi Subjek Penelitian Support and Health. Florida: Academic
Subjek penelitian diharapkan memper- Press, Inc.
tahankan penyesuaian diri yang telah Collins, N.L, Schetter, C.D, and
berada dalam kategori baik. Scrimshaw, S.C.M. 1993. Social
Support in Pregnancy: Psychosocial
3. Bagi Peneliti Selanjutnya Correlates of Birth Outcomes and
Bagi peneliti yang tertarik untuk meng- Postpartum Depression. Journal of
gali lebih lanjut mengenai penyesuaian diri Personality and Social Psychology,
pada ibu hamil disarankan untuk: Vol. 65, No. 6, 1243 – 1258.
a. Memperluas subjek penelitian, tidak Curtis, G. B. 1996. Kehamilan Di Atas
hanya pada ibu-ibu hamil yang Usia 30. Jakarta: Penerbit Arcan
memeriksakan diri ke Puskesmas. Hobfoll, S.E; Ritter, C; Shoham, S. B.
b. Memperhatikan komposisi subjek Women’s Satisfaction With Social
dalam menguji perbedaan penyesuaian Support and Their Receipt of Aid.
diri yang ditinjau dari usia kehamilan Journal of Personality and Social
per trimester dan jenis pekerjaan ibu Psychology. Vol. 61, No.2, 332 – 339.
hamil. Johnson, D.W and Johnson, F. P. 1991.
c. Menggunakan metode pengumpulan Joining Together: Group theory and
data lain, seperti dengan wawancara Group Skill. (Fourth Ed) . New York:
untuk memperoleh data yang lebih Prentice Hall International.
dalam sekaligus mengatasi calon res- Megawangi, R., Zeitlin, M.F, Colletta,
ponden yang enggan apabila digunakan N.D. 1995. Javanesee Family.
metode pengumpulan data melalui Strengthening The Family: Implication
angket. for International Concept. New York:
United Nations University Press.
DAFTAR PUSTAKA Mönks, F. J, Knoers, A.M.P, Haditono,
S.R. 1992. Psikologi Perkembangan
Aryono, N. 1995. 17 Juni. Masalah
Pengantar dalam Berbagai Bagiannya.
Kesehatan Reproduksi Wanita di
Yogyakarta: Gadjah Mada University
Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Press.
Makalah. Disajikan pada Diskusi
Masalah Kesehatan Reproduksi. Munthe, M.G; Pasaribu, B; Widyastuti.
Yogyakarta. 2000. Pengalaman Ngidam dan Hamil
Pertama: Dilengkapi Tinjauan Psiko-
Chapman, H.A., Hobfoll, S.E., Ritter, C.
logis. Jakarta: Penerbit Papas Sinar
1997. Partner’s Stress Underestimation
Sinanti.
Lead to Women Distress: A Study of
Pregnant Inner-City Women. Journal of

ISSN : 0215 - 8884


HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA . . . 95

Newman, B. M dan Newman, P.R. 1991. Smet, B. 1994. Psikologi Kesehatan.


Developmental Through Life: A Jakarta: Grasindo
Psychological Approach. California: Tallent, N. 1978. Psychology of
Brooks / Cole Publishing, Co. Adjustment: Understanding Ourselves
Partosuwido, S. R. 1992. Penyesuaian Diri and Others. New York: Linton
Mahasiswa dalam Kaitannya dengan Educational Publishing Inc.
Konsep Diri, Pusat Kendali, dan Status Taylor, S.E. 1995. Health Psychology.
Perguruan tinggi. Disertasi. Tidak Singapore: Mc Graw-Hill International
diterbitkan. Yogyakarta: Universitas Editions.
Gadjah Mada.
Triandis, H.C. 1994. Culture and Social
Pitt, B. 1994. Kehamilan dan Persalinan: Behavior. New York: Mc Graw Hill,
Menikmati Tugas Baru Sebagai Ibu Inc.
(Terjemahan Bosco Carvalls). Jakarta:
Arcan. Wiknyosastro, H.; Saifuddin, A.B. ;
Rachimhadi, T. 1997. Ilmu Kebidanan
Samil, R.S., Wishnuwardani, S.D. 1993. 22 (Edisi Ketiga). Jakarta: Yayasan Bina
– 25 Juni. Kesehatan Alat Reproduksi: Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Sebagai Modal Kebahagiaan dan
Kesejahteraan Wanita. Makalah. Yozardi, H.H, Lestariningsih, S.,
Disajikan pada Seminar Wanita dan Poedianto,D.H, Lubis, E.N. 1999. Seri
Kesehatan. Jakarta. Ayahbunda: 9 Bulan yang Menakjub-
kan. Jakarta: Yayasan Aspirasi Pemuda.
Schneiders, A.A, 1964. Personal
Adjustment and Mental Health. New
York: Holt, Rinehart and Winston.

ISSN : 0215 - 8884

You might also like