You are on page 1of 17

Jurnal Akademika Baiturrahim Jambi

Vol.7 No 2, September 2018

STUDI KUALITATIF: PENGALAMAN ADAPTASI IBU


HAMIL

Ratu Kusuma
Program Studi Profesi Ners STIKes Baiturrahim Jambi
Email: ratukusuma1975@gmail.com

ABSTRACT
Pregnant women will experience various changes during pregnancy such as
physiological, psychological and social changes. The inability of mothers to adapt to
these changes not only causes disruption during pregnancy, but also it can continue in
the postpartum period, one of them is postpartum depression. This study aimed to explore
the experiences of adaptation of pregnant women, includes perceived stimulus, coping
used and adaptation behavior responses indicated by pregnant women. This is a
qualitative research by using phenomenology approach at the public health center in
Kabupaten Kampar, Riau. Participants in this study were 9 pregnant women, aged 24-38
years, Junior High School-Graduate Education, gestational age 5-29 weeks, the number
of children living 1-5 people, children rank age 9 months to 3.5 years, work varies,
namely housewives, corporate employees, honors teachers and traders. The collecting
data of indepth interview method and observations, recorded using a tape recorder, and
then took notes the results of these observations. Based on the data obtained that 7
themes namely 1) Depressive symptoms in pregnant women; 2) Complaints of pregnant
women related to nutritional intake; 3) Health problems of pregnant women; 4) Family
problem 5) family financial problems 6) coping used by pregnant women 7) adaptive
behavioral responses of pregnant women. There were various stimuli felt by pregnant
women, namely physiological, psychological and social stimuli. Coping used by pregnant
women in reducing the perceived stimulus that was adaptive and not adaptive coping,
while the adaptation behavior response indicated by pregnant women was response to
physiological adaptation behavior, self-concept, role function and interdependent.
Therefore, it is necessary to develop models in the form of providing education to couples
of pregnant women in helping mothers adapt, in an effort to prevent the occurrence of
postpartum depression.
Keywords: Adaptation of pregnant women, stimulus, coping, behavioral adaptation
response, postpartum depression.

ABSTRAK
Ibu hamil mengalami berbagai perubahan pada masa kehamilannya seperti perubahan
fisiologis, psikologis dan sosial. Ketidakmampuan ibu beradaptasi terhadap perubahan
tersebut tidak hanya menyebabkan gangguan pada masa kehamilan, tetapi dapat
berlanjut pada masa postpartum, salah satunya adalah depresi postpartum. Penelitian ini
bertujuan mengeksplorasi pengalaman adaptasi ibu hamil, meliputi stimulus yang
dirasakan, koping yang digunakan serta respons perilaku adaptasi yang ditunjukkan.
Penelitian kualitatif ini menggunakan pendekatan fenomenologi, di 6 wilayah kerja
puskesmas di Kabupaten Kampar Provinsi Riau. Partisipan adalah 9 orang ibu hamil, usia
24-38 tahun, pendidikan SMP-Sarjana, usia kehamilan 5-29 minggu, jumlah anak hidup
1-5 orang, usia anak 9 bulan sampai dengan 3.5 tahun, pekerjaan bervariasi yaitu ibu
rumah tangga, karyawati perusahaan, guru honor dan pedagang. Pengumpulan data
melalui indepth interviews dan observasi, direkam menggunakan tape recorder, dan
pencatatan hasil observasi. Menghasilkan 7 tema 1) gejala depresi pada ibu hamil; 2)

148
Jurnal Akademika Baiturrahim Jambi
Vol.7 No 2, September 2018

keluhan ibu hamil berkaitan dengan asupan nutrisi; 3) masalah kesehatan ibu hamil; 4)
masalah keluarga; 5) masalah keuangan keluarga; 6) koping yang digunakan ibu hamil
serta; 7) respons perilaku adaptasi ibu hamil. Berbagai stimulus yang dirasakan oleh ibu
hamil adalah stimulus fisiologis, psikologis dan sosial. Koping yang digunakan ibu
hamil yaitu koping adaptif dan tidak adaptif, sedangkan respons perilaku adaptasi yang
ditunjukkan ibu hamil adalah respons perilaku adaptasi fisiologis, konsep diri, fungsi
peran dan interdependen. Oleh karena itu, perlu pengembangan model berupa
pemberian edukasi kepada ibu hamil dan suami dalam membantu ibu beradaptasi, untuk
mencegah terjadinya depresi postpartum.

Kata Kunci: Adaptasi ibu hamil, stimulus, koping, respons perilaku adaptasi, depresi
postpartum.

PENDAHULUAN persyarafan, dan sistem endokrin.


Sebagian besar perubahan tersebut
Kehamilan merupakan kondisi dipengaruhi oleh sistem endokrin
yang menyenangkan karena tidak melalui kerja hormon (Reeder, Martin
semua wanita yang telah menikah & Griffin, 2011; Pillitteri, 2010).
bisa hamil dan melahirkan, namun Perubahan psikologis merupakan
pada sebagian wanita menganggap respons emosional yang terjadi
masa kehamilan sebagai masa yang akibat adanya perubahan fisiologis
tidak menyenangkan dan penuh tubuh disertai adanya tanggung
dengan beban karena jawab yang semakin besar dalam
ketidakmampuan beradaptasi menghadapi beberapa hal baru akibat
terhadap berbagai perubahan yang kehamilan. Perubahan sosial yang
terjadi pada masa kehamilan. terjadi pada ibu hamil adalah adanya
Kehamilan dianggap sebagai perubahan peran dari peran sebagai
peristiwa yang dapat menimbulkan istri menjadi peran sebagai istri dan
stres karena adanya tuntutan peran sebagai ibu. Berbagai
penyesuaian diri akibat berbagai perubahan tersebut penting untuk
perubahan yang terjadi selama melindungi berbagai fungsi ibu hamil
kehamilan (Stone & Menken, 2008). dalam menyediakan berbagai
Perubahan yang dialami ibu kebutuhan janin terutama bagi
pada masa kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan
perubahan fisiologis, psikologis dan janin selama didalam kandungan
sosial. Perubahan fisiologis seperti (Pillitteri, 2010; Bobak, Lowdermilk
perubahan organ reproduksi yaitu & Jensen, 2005).
uterus, ovarium, vagina, serviks dan Perubahan yang terjadi pada
payudara. Perubahan juga terjadi trimester pertama kehamilan terjadi
pada berbagai sistem seperti sistem peningkatan beberapa hormon
kardiovaskuler, sistem pernapasan, reproduksi seperti estrogen,
sistem pencernaan, sistem integumen, progesteron, relaksin, dan
sistem muskuloskletal, sistem somatomamotropin. Hal ini terjadi

149
Jurnal Akademika Baiturrahim Jambi
Vol.7 No 2, September 2018

karena trimester pertama merupakan depresi. Hal tersebut terjadi karena


fase organogenesis atau fase pada trimester pertama ibu hamil
pembentukan organ-organ janin, mengalami kebingungan atau
pada fase ini dibutuhkan lingkungan ambivalen tentang diagnosa
biologis ibu hamil yang mendukung. kehamilannya, apakah dirinya benar-
Efek dari peningkatan hormon benar hamil atau tidak.
tersebut adalah peningkatan Pergerakan janin yang mulai
vaskularisasi ke berbagai organ dirasakan ibu memberikan perasaan
seperti rahim, payudara, vagina yang senang sehingga ibu yakin bahwa
sangat berguna bagi pertumbuhan sekarang dirinya benar-benar hamil.
dan perkembagan janin. (Perry, Hal ini membuat ibu akan terfokus
Hockenberry, Lowdermilk & Wilson, pada kehamilannya dan mulai
2010). Berbagai perubahan tersebut mempersiapkan peran barunya
bervariasi pada setiap trimester sebagai seorang ibu. Perubahan
kehamilan. tersebut meningkatkan risiko ibu
Trimester pertama merupakan masa hamil mengalami masalah psikologis
ketidaknyamanan bagi ibu hamil, misalnya kesedihan karena harus
karena pada masa ini terjadi meninggalkan perannya sebelum
perubahan fisiologis seperti hamil. Kondisi ini sebagian besar
peningkatan kebutuhan oksigen janin. terjadi pada ibu primigravida dan
Upaya memenuhi kebutuhan wanita karir. Selain itu, sebagian
tersebut, tubuh ibu berkompensasi ibu hamil merasa takut jika
dengan meningkatkan suplai oksigen suaminya kurang atau tidak lagi
ke janin. Oleh karena itu, darah ibu menyayangi dirinya seperti dulu
akan mengalirkan lebih banyak karena terlihat gendut dan tidak
oksigen ke janin sehingga ibu hamil menarik lagi (Reeder, Martin &
berisiko mengalami anemia sehingga Griffin, 2011; Bobak, Lowdermilk &
ibu merasa pusing, gangguan Jensen, 2005).
penglihatan dan mudah lelah, Trimester kedua merupakan
gangguan beraktifitas, dan lainnya masa dimana ibu hamil mulai
(Pillitteri, 2010). Trimester pertama mengevaluasi segala aspek dirinya,
juga terjadi pertumbuhan tulang dan termasuk bagaimana hubungannya
otot sehingga ibu lebih banyak dengan orang lain diluar dirinya
membutuhkan kalsium dan zat besi. dan keluarga misalnya orangtua,
Perlu dihindari penggunaan zat atau saudara, teman atau tenaga
bahan yang berbahaya termasuk obat- kesehatan. Hal ini dimanfaatkan ibu
obatan (Migl, 2009). Penelitian Beck untuk mencari informasi atau
dan Driscoll, 2006 melaporkan pengalaman tentang peran menjadi
walaupun ibu hamil dari awal telah ibu dan menghadapi persalinan.
merencanakan kehamilannya, Mulai menerima nilai-nilai yang ada
menerima serta menikmati masa dimasyarakat dalam upaya
kehamilannya bukan berarti ibu mengembangkan identitas
tersebut terhindar dari berbagai keibuannya. Alfonso (2003), proses
masalah psikologis seperti rasa ini merupakan perubahan identitas
cemas, takut, kebingungan bahkan dari menerima kasih sayang

150
Jurnal Akademika Baiturrahim Jambi
Vol.7 No 2, September 2018

menjadi pemberi kasih sayang gejala gangguan psikologis seperti


kepada anaknya nanti. stres atau depresi (Perry,
Trimester ketiga merupakan Hockenberry, Lowdermilk & Wilson,
masa penantian dan kewaspadaan 2010). Revarubin dan Alfonso
bagi ibu karena tidak sabar menanti (2003 seorang ibu hamil akan selalu
kelahiran bayi, serta masa dimana memperhatikan setiap detail
ibu akan mulai menjalani perannya perubahan pada dirinya, hal tersebut
sebagai ibu. Ibu hamil berisiko berisiko menyebabkan fantasi dan
mengalami berbagai masalah ketakutan selama kehamilannya serta
fisiologis, psikologis ataupun sosial. merasa khawatir terhadap perubahan
Masalah fisiologis seperti sesak fisik dan psikologisnya. Boscaglia,
nafas akibat pembesaran rahim Skouteris dan Wertheim (2002)
menekan diafragma, hipertensi yang sebagian ibu merasa tidak nyaman
berdampak terhadap preeklamsi dan dengan perubahan tubuhnya akibat
eklamsia serta asma yang terjadi kehamilan, dan hal ini memberikan
akibat aktifasi dari sistem imunitas risiko terjadinya depresi.
ibu hamil. hal tersebut memberikan Penenitian ini bertujuan untuk
dampak buruk kepada pertumbuhan mengidentifikasi berbagai masalah
dan perkembangan janin (Migl, 2009; yang dialami ibu selama
Perry, Hockenberry, Lowdermilk & kehamilannya.
Wilson, 2010). Ibu hamil
merasakan khawatir apabila bayinya METODE PENELITIAN
lahir sewaktu-waktu, hal ini
menyebabkan ibu merasa cemas. Lokasi Penelitian
Rasa cemas juga dapat disebabkan Dilakukan di 6 wilayah kerja
oleh kekhawatiran ibu terhadap puskesmas di Kabupaten Kampar
kondisi atau kesehatan janinnya atau yaitu Kecamatan Bangkinang Kota,
kesulitan dalam proses Bangkinang, Tapung I, Kuok, Salo
persalinannya. Pillitteri (2010) dan Kampar.
ketidaknyamanan yang kembali Desain Penelitian
terjadi pada trimester tiga Merupakan penelitian fenomenologi,
memberikan masalah psikologis bagi dimana peneliti menggali
ibu misalnya ibu merasa aneh dengan pengalaman partisipan dalam
dirinya, kelihatan jelek dan tidak beradaptasi terhadap berbagai
menarik. perubahan yang terjadi dalam
Ibu hamil diharapkan dapat kehamilannya. Pengalaman tersebut,
menerima dan beradaptasi terhadap teridentifikasi dari respons verbal
segala perubahan fisiologis, dan non verbal partisipan yang
psikologis dan sosial yang terjadi menghasilkan 7 tema.
pada dirinya secara realita dan tanpa Partisipan
adanya tekanan dengan cara Partisipan pada penelitian ini adalah
meningkatkan kesehatan fisik dan ibu hamil yang dipilih berdasarkan
psikologisnya. Ibu hamil yang tidak teknik purposive sampling, sebanyak
bisa beradaptasi terhadap berbagai 9 orang ibu hamil. Ditentukan
perubahan tersebut menunjukkan berdasarkan saturasi data, dimana

151
Jurnal Akademika Baiturrahim Jambi
Vol.7 No 2, September 2018

pengambilan data akan dihentikan mencocokkan kembali pemahaman


setelah tercapainya saturasi data atau dan interpretasi data kepada
tidak ditemukan lagi data yang baru pemahaman partisipannya.
(Barr & Beck, 2008). Pengolahan dan Analisis Data
Instrumen Penelitian Pengolahan data dilakukan secara
Menggunakan instrumen pedoman manual karena jumlah informan
wawancara tidak terstruktur, yang penelitian kualitatif ini biasanya
dirancang oleh peneliti berdasarkan tidak banyak. Analisis data dilakukan
tujuan penelitian (Afiyanti & bersamaan dengan proses
Rachmawati, 2014), digunakan untuk pengumpulan data (Boyatzis, 1998
menggali informasi secara dalam Poerwandari, 2009).
mendalam tentang pengalaman ibu
hamil dalam beradaptasi yang Data kualitatif dari wawancara
meliputi stumulus, koping dan mendalam dibuat transkrip dengan
respons perilaku adaptasi, yang cara memindahkan data kedalam
terdiri dari 49 pertanyaan. bentuk tulisan. Selanjutnya,
Pengumpulan Data dilakukan cleaning data, data diolah
Pengumpulan data dilakukan dengan secara manual dengan mengecek
metode indepth interviews dan kembali data secara detail dan
observasi. Wawancara mendalam menyeluruh terhadap semua data
tentang stimulus, koping dan yang diperoleh. Triangulasi data dan
respons perilaku ibu hamil, sumber juga dilakukan untuk
dilakukan tidak terstruktur sehingga menjaga validitas data. Teknik
pertanyaan yang diajukan bersifat triangulasi data yang dilakukan pada
fleksibel namun tidak menyimpang penelitian ini adalah pemeriksaan
dari tujuan penelitian. Dicatat dan dengan membandingkan antar
direkam menggunakan tape partisipan yang berbeda secara
recorder. Observasi merupakan karakteristik. Langkah selanjutnya
metoda pengumpulan data dengan adalah analisis data dengan
cara mengamati semua perilaku menggunakan analisis tema. Analisis
subjek penelitian, kemudian tema merupakan proses mengkode
melakukan pencatatan terhadap hasil informasi yang dapat menghasilkan
observasi (Afiyanti & Rachmawati, daftar tema yang kompleks. Setelah
2014; Creswell, 2013; Creswell, semua langkah dilakukan, maka
2009). Observasi dilakukan terhadap didapatkan 7 tema yang berhubungan
perilaku yang ditampilkan ibu hamil dengan pengalaman adaptasi ibu
dari awal sampai berakhirnya hamil.
wawancara. Hasil keduanya
didokumentasikan pada catatan HASIL DAN PEMBAHASAN
lapangan.
Validitas Data Analisis data secara kualitatif
Validitas data dilakukan melalui menghasilkan 7 tema, yaitu:
triangulasi data dengan teknik
member check atau feedback Tema-1:
partisipan, dimana peneliti “Gejala Depresi pada Ibu Hamil”

152
Jurnal Akademika Baiturrahim Jambi
Vol.7 No 2, September 2018

Partisipan mengungkapkan gejala persepsi, atau ketersediaan sarana dan


depresi yang dialaminya dalam 15 sarana (Notoatmodjo, 2010). Perilaku
kategori, antara lain diungkapkan partisian 1 sampai 5 dalam upaya
oleh partisipan berikut: menggugurkan kehamilannya
“...begitu ketahuan hamil, saya kemungkinan disebabkan oleh
langsung panik...(P5)” rendahnya pendidikan, kurangnya
“...sedih karena suami tidak peduli pengetahuan terkait bahaya aborsi,
dengan saya dan anak-anak (P1)” karena partisipan hanya berpendikan
“...kehamilan ini tidak saya SMP dan SMA. Semakin tinggi
inginkan, karena anak saya sudah 5 pendidikan atau pengetahuan
orang (P2)” seseorang tidak menjamin seseorang
“...saya tidak menginginkan anak ini tersebut akan berperilaku yang
buk, maunya digugurkan...(P1)” positif, dibuktikan oleh perilaku
“...terpikir untuk ngasih anak ini ke partisipan enam (P6) berpendidikan
orang, biarlah dirawatnya...(P3)” D3 kebidanan, melakukan upaya
“...saya coba gugurkan dengan menggugurkan kehamilannya dengan
makan obat yang saya beli di apotik mengkonsumi obat medis. Terjadinya
(P6)” perilaku aborsi ini diduga karena
partisipan mengetahui cara
Hasil observasi pada partisipan 1 menggugurkan dan mudahnya untuk
dan 2: memperlihatkan wajah sedih memperoleh obat tersebut.
dan murung. Partisipan 1 dan 6:
menunduk sambil menangis dan Penelitian ini didukung oleh
menghapus air matanya dengan penelitian O’hara (2009), salah satu
bajunya. Partispan 3 menagis gejala depresi pada masa perinatal
terisak-isak terutama ketika antara lain seperti pikiran kacau dan
menceritakan tentang kondisi kadang disertai dengan munculnya
suaminya yang sedang sakit. halusinasi berupa ide mencederai
Gejala depresi yang paling menonjol janin. Sutjahyo, Manderson dan
pada penelitian ini seperti melakukan Astbury (2007), sebagian besar ibu
upaya mengahiri kehamilannya hamil melakukan upaya
dengan berbagai cara meminum jamu menggugurkan kehamilan misalnya
tradisional, pijat (kusuk) ke dukun dengan minum jamu tradisional.
beranak, meminum perasan air nenas Fisher, et al (2010) bahwa diantara
dicampur ragi. Berbagai upaya beberapa gejala depresi yang dialami
tersebut dilakukan oleh enam ibu hamil adalah munculnya pikiran
partisipan (P1, P2, P3, P4, P5 dan untuk mencederai janinya.
P6), namun satu diantaranya (P6) Sebagian besar partisipan penelitian
bahkan mengkonsumsi obat medis ini mengalami berbagai gejala depresi
yaitu obat yang dibeli oleh partisipan dalam kehamilan. Gejala depresi
di apotik. Teori Green mengatakan lebih banyak muncul pada
bahwa perilaku pada dasarnya adalah kehamilannya yang tidak diinginkan,
tindakan manusia, dipengaruhi oleh suami tidak bekerja atau tidak
banyak faktor seperti pendidikan, memilik pekerjaan tetap dan suami
pengetahuan, sikap, budaya, yang kehilangan akibat dipecat dari

153
Jurnal Akademika Baiturrahim Jambi
Vol.7 No 2, September 2018

pekerjaannya, atau suami yang beberapa ibu hamil mengalami mual,


sedang sakit. Gejala depresi tersebut muntah.
dipengaruhi oleh berbagai faktor Penurunan asupan makanan tidak
seperti pekerjaan suami, hanya disebabkan oleh mual dan
tidak/kurang harmonisnya hubungan muntah atau penurunan nafsu makan
ibu dengan suami, jumlah dan usia saja, hal yang berbeda disampaikan
anak yang masih kecil. oleh partisipan tiga (P3), dimana
Tema-2: asupan makanan terjadi karena tidak
“Keluhan Ibu Hamil Berkaitan tersedianya makanan yang akan
dengan Asupan Nutrisi” dikonsumsi partisipan, “.karena tidak
Keluhan tentang asupan nutrisi yang ada uang, saya makan seadanya,
diungkapkan oleh partisipan kadang cuma makan ubi saja”.
tergambar pada 8 kategori, antara Perilaku partisipan ini sesuai dengan
lain diungkapkan oleh partisipan: toeri Green, bahwa salah satu faktor
“...mual dan muntah, paling terasa yang menghalangi terjadinya
pagi setelah bangun tidur (P5)” perubahan perilaku adalah faktor
“karena tidak ada uang, saya makan sarana dan prasarana (Notoatmodjo,
seadanya, kadang makan ubi saja 2010) .Ketidaktersediaan bahan
(P3)” makanan yang akan dikonsumsi
“...sejak kehamilan ini berat badan membuat partisipan (P3)
saya turun 4 kg, tadinya 50 kg (P2)” menunjukkan perilaku yang kurang
“...aku sering pusing, rupanya tepat bagi seorang ibu hamil.
tensiku turun jadi 80 biasanya 120 Keluhan nutrisi lebih banyak
(P3)”. diungkapkan oleh partisipan yang
mengalami stres karena kehamilan
Keluhan ibu hamil berkaitan dengan yang tidak diinginkan, mengalami
asupan nutrisi yang dialami oleh ibu mual muntah dan penurunan nafsu
hamil yaitu mual dan muntah, kurang makan. Kurangnya asupan nutrisi
asupan makanan, penurunan nafsu juga disebabkan oleh
makan, penurunan berat badan, kurus, ketidaktersediaan makanan atau
pucat, pusing atau sakit kepala, dan bahan makanan yang akan
penurunan tekanan darah. Sebagian dikonsumsi partisipan. Kurangnya
besar partisipan mengalami mual asupan nutrisi sebagian besar
muntah dalam batas normal karena berpengaruh terhadap penurunan
tejadi pada pagi saja hari dan hanya berat badan dan kesehatan fisik
pada trimester pertama kehamilannya. partisipanl, dan partisipan tampak
Mual dan muntah yang dialami ibu pucat.
berdampak terhadap penurunan nafsu Tema-3:
makan sehingga terjadi penurunan “Masalah Kesehatan Ibu Hamil”
berat badan. Hasil penelitian ini Masalah kesehatan yang pernah atau
didukung oleh Nicolson (2010), sedang dialami oleh partisipan
gangguan nutrisi yang terjadi dalam tergambar pada 3 kategori, dibuktikan
kehamilan dapat berdampak pada oleh ungkapan partisipan:
penurunan berat badan ibu hamil. “...saya pernah menderita tumor
Migl (2009) yang menyatakan bahwa payudara...(P4)”

154
Jurnal Akademika Baiturrahim Jambi
Vol.7 No 2, September 2018

“...anak pertama saya lahirnya depresi ibu hamil merupakan risiko


dioperasi karena panggul terhadap kejadian depresi perinatal.
sempit...(P1)” Fisher, et al (2010), gangguan
“...kondisi saya sekarang ini kurang kesehatan seperti hipertensi
sehat, flu...batuk...agak berpengaruh terhadap kejadian
demam...(P4)” depresi dalam kehamilan dan
“...sekarang ini punggungku sakit, postpartum.
dan sudah beberapa hari ini Sebagian partisipan mengalami
kemaluanku ini sakit, mungkin masalah kesehatan seperti memiliki
karena hamilku sudah besar...(P3)” riwayat tumor payudara, penyakit
tiroid, penyakait koloid, persalinan
Hasil observasi terhadap partisipan dengan sectio cesarean dengan
3: partisipan memegang punggung indikasi panggul sempit dan partus
dan daerah simpisisnya ketika lama. Sebagian lainnya mengalami
menceritakan punggung dan flu, batuk, demam, sakit pinggang
simpisisnya sering sakit. dan sakit pada simpisis. Masalah
Partisipan pada penelitian ini kesehatan yang terjadi pada
memiliki riwayat masalah kesehatan partisipan ini adalah masalah yang
seperti pernah menderita tumor umum terjadi pada ibu hamil.
payudara, pernah menderita penyakit Partisipan yang memiliki masalah
tiroid dan penyakait koloid. Riwayat kesehatan mengungkapkan gejala
obstetrik seperti melahirkan dengan depresi yang lebih banyak dibanding
tindakan sectio cesarean (SC), infeksi partisipan dengan kondisi kesehatan
pada bekas SC, panggul sempit dan yang lebih baik.
partus lama. Masalah kesehatan yang Tema-4:
dialami ibu hamil saat ini seperti flu, “Masalah Keluarga Ibu Hamil”
batuk, demam, sakit pinggang dan Masalah keluarga juga memperberat
simpisis. Partisipan 4 (P4) masalah yang dialami partisipan,
mengungkapkan bahwa diusianya tergambar pada 7 kategori,
yang baru 26 tahun sudah 4 kali diungkapkan oleh beberapa
dilakukan operasi (2 kali operasi patisipan:
pengangkatan tumor payudara dan 2 “...anakku sudah banyak buk, sudah
kali SC). Kondisi ini berpengaruh 5 orang sementara suamiku
pada kondisi fisik partisipan saat ini sekarang ini sakit, tidak bisa cari
seperti sering mengalami flu, batuk, makan...(P3)”
sering demam. Berpengaruh juga “...suami saya keberatan saya hamil
pada kondisi psikologis misalnya lagi, dia menyuruh
sering merasa sedih, menangis, cemas menggugurkannya...(P2)”
dan bingung menghadapai “...suami saya sering pulang subuh,
kehamilannya. kadang malah tidak pulang...(P1)”
Beck, Reynold dan Rutoewski “...kabarnya suami saya pacaran,
(2013) melaporkan bahwa riwayat dan sering mangkal di kafe (P2)”
penyakit ibu seperti penyakit jantung,
tiroid dan penyakit lainnya, riwayat Masalah keluarga yang dialami
depresi dalam keluarga dan riwayat partisipan adalah usia anak yang

155
Jurnal Akademika Baiturrahim Jambi
Vol.7 No 2, September 2018

masih kecil (9 bulan), jumlah Sebagian besar partisipan mengalami


anak yang banyak (5 orang). Faktor berbagai macam masalah keluarga,
yang paling banyak diungkapkan berbagai masalah keluarga yang
oleh partisipan adalah kurangnya dialami partisipan berpengaruh
dukungan suami atau orang terdekat terhadap kondisi fisik dan
lainnya. Suami yang tidak psikologisnya. Partisipan yang
mendukung kehamilannya, bahkan memiliki lebih banyak masalah
salah satu suami yang menyuruh keluarga juga menunjukkan gejala
partisipan untuk menggugurkan depresi yang lebih banyak dibanding
kehamilannya. Faktor kurangnya partisipan dengan masalah keluarga
perhatian dan kurangnya yang lebih sedikit.
berkomunikasi dengan suami juga Tema-5:
memperberat kondisi fisik dan “Masalah Keuangan Keluarga Ibu
psikologis yang dialami partisipan. Hamil”
Perilaku lainnya seperti suami sering Keuangan keluarga merupakan faktor
pulang subuh atau tidak pulang sama yang memperberat masalah yang
sekali atau pulang setelah 2-3 hari dialami partisipan, tergambar dari 5
kemudian, sering dimarahi suami, kategori, dibuktikan oleh:
suami sering pergi ke kafe dan “...satu tahun ini suami saya tidak
memiliki wanita lain. Fisher, et al bekerja, tadinya polisi...dipecat,
(2010), salah satu faktor yang sekarang makan dari mertua...(P5)”
menyebabkan terjadinya depresi “...sejak suamiku sakit, tidak ada
perinatal adalah buruknya hubungan yang cari uang lagi, palingan juga
dengan suami. aku ngurut, itupun kalau ada dan
Kurangnya dukungan orang terdekat hasilnya juga tidak seberapa
seperti orangtua, mertua, dan saudara buk...(P3)”
juga memperberat kondisi partisipan. Masalah keuangan keluarga dialami
Sutjhahjo, Manderson dan Astrbury oleh sebagian besar partisipan,
(2007) melaporkan bahwa faktor kondisi yang paling berat terjadi
keluarga yang berpengaruh terhadap pada partisipan dua (P2), memiliki 5
kehamilan antara lain kurangnya anak dan 3 diantaranya sudah
dukungan orang terdekat seperti sekolah, sedangkan penghasilan
orangtua atau mertua, kondisi keluarga tidak pasti karena suami
kesehatan anggota keluarga (anak tidak memiliki pekerjaan tetap.
yang sering sakit-sakitan, bahkan Sumber keuangan lain hanyalah
salah satu diantara anak mengalami hasil usaha warung dengan
kebutaan, kondisi suami yang sedang penghasilan yang 30-50 ribu perhari.
sakit/lumpuh). Penelitian Sutjahyo, Partisipan tiga (P3), dengan jumlah
Manderson dan Astbury (2007), anak 5 orang dan beberapa
beberapa faktor penyebab terjadinya diantaranya sudah sekolah, tidak
perubahan emosional pada ibu hamil memiliki sumber penghasilan tetap
yaitu kondisi kesehatan anggota karena suami sedang sakit/lumpuh,
keluarga lainnya atau penyakit dan anak sulung yang biasanya
tertentu yang diderita dalam membantu mencari nafkah
keluarga. mengalami kebutaan. Sumber

156
Jurnal Akademika Baiturrahim Jambi
Vol.7 No 2, September 2018

penghasilan keluarga saat ini berasal sedang dialaminya yaitu koping


dari pendapatan partisipan sebagai adaptif dan tidak adaptif. Koping
tukang pijat tradisional. Partisipan yang digunakan ibu hamil tergambar
lima (P5), suami baru saja dalam 4 kategori yaitu psikologis,
kehilangan pekerjaannya karena koping fisiologis, spritual dan koping
dipecat dari anggota kepolisian. tidak adaptif:
Sumber keuangan keluarga saat ini Koping psikologis yang digunakan
berasal dari mertua. Permasalahan oleh ibu hamil:
ekonomi yang dialami masing- “...saya bersyukur karena suami saya
masing partisipan memperberat mendengarkan apa yang saya
kondisi psikologinya. keluhkan dan memberikan
solusinya...(P7)”
Penelitian Beck, Reynold dan Koping fisiologis yang dilakukan ibu
Rutoewski (2013) melaporkan bahwa hamil:
faktor pendapatan keluarga yang “...untuk mengurangi beban pikiran,
rendah dengan jumlah anak yang palingan saya menyetrika
banyak berpengaruh terhadap pakaian...menyapu...menyiang
kejadian depresi pada masa perinatal. rumput...(P4)”
Sutjahyo, Manderson dan Astbury Koping spritual yang dilakukan ibu
(2007), faktor ekonomi seperti hamil diungkapkan oleh partisipan
kemiskinan, suami yang tidak bekerja berikut:
dan penghasilan keluarga yang tidak “...shalat tahajjud, sebelum tidur
mencukupi berkontribusi terhadap saya shalat tahajjud dulu...(P6)”
perubahan emosional ibu selama “...selalu berdo’a agar suami saya
kehamilan. cepat sembuhnya, bisa bekerja
Sebagian besar partisipan mengalami seperti dulu, bisa cari uang
masalah keuangan dalam lagi...berdo’a agar anak-anak saya
keluarganya, terutama terjadi pada sehat ...(P3)”
partisipan yang memiliki anak yang Selain koping adaptif terdapat juga
lebih banyak sedangkan suaminya koping tidak adaptif:
tidak memiliki pekerjaan tetap. Pada “takut bercerita ke orang lain,
Partisipan ini juga menunjukkan nantinya saya disalahkan karena
gejala depresi yang lebih banyak anak sudah banyak, umur sudah
dibanding partispan dengan tua... makanya saya pendam saja
perekonomian keluarga yang lebih (P2)”
baik. Masalah keuangan keluarga “...malas keluar rumah buk, lebih
juga berpengaruh kepada asupan baik dirumah saja dengan anak-
nutrisi dan kondisi kesehatan ibu anak (P1)“
hamil. Bercerita kepada suami dan orang
Tma-6: terdekat lainnya (orangtua terutama
“Koping yang digunakan Ibu ibu, saudara kandung, tante, teman,
Hamil” tetangga, dan tenaga kesehatan)
Secara umum terdapat 2 macam merupakan koping psikologis yang
koping yang digunakan oleh ibu dilakukan partisipan pada penelitian
hamil dalam mengatasi masalah yang ini. Selain itu, partisipan juga

157
Jurnal Akademika Baiturrahim Jambi
Vol.7 No 2, September 2018

berkumpul dengan keluarga seperti Stuart dan Laraia (2013) seseorang


mengunjungi orangtua/mertua, dan yang mengalami perasaan tidak
saudara lainnya termasuk berkumpul tentram, cemas dan stes psikologis
dengan teman ata utetangga. Upaya jika melakukan latihan relaksasi
ini dilaporkan dapat mengurangi yang terprogram secara baik maka
stres atau beban pikiran yang berpotensi menurunkan denyut nadi,
dialami oleh partisipan. Penelitian menurunkan tekanan darah tinggi,
Migl (2009) melaporkan bahwa salah mengurangi frekuensi napas
satu koping psikologis ibu hamil sehingga efektif dalam mengatasi
dalam mengatasi masalah yang kecemasan. Parry, et al (2010)
dialaminya adalah bercerita kepada lamanya waktu tidur pada ibu hamil
suami, orangtua atau saudara lainnya. dapat menyebabkan ibu mengalami
Sutjahyo, Manderson dan Astbury depresi pada masa kehamilan dan
(2007) bahwa sebagian ibu hamil postpartum.
mengatakan selalu bersama suami dan Koping spritual yang dapat dilakukan
bercerita kepada suami tentang ibu hamil dalam mengatasi
masalah yang dialaminya, hal masalahnya adalah dengan
tersebut membuat ibu merasa lebih mendekatkan diri dengan Tuhan.
tenang. Semua partisipan pada penelitian ini
Pada penelitian ini, sebagian besar adalah muslim, koping spritual
partisipan tetap melaksanakan yang dilakukan oleh beberapa
tugasnya sebagai ibu rumah tangga partisipan adalah shalat berjamaah di
seperti memasak, menyetrika mesjid terutama shalat magrib,
pakaian, menyapu atau menyiang shalat tahajjud, selalu berdo’a dan
rumput di halaman, mengurus anak berserah diri kepada Tuhan,
dan suami. Hal lain yang dilakukan memohon diberi kesehatan kepada
adalah menonton televisi, semua anggota keluarga dan diberi
mendengarkan musik, istirahat atau rezeki dan lain sebagainya.
tidur siang minimal 1 jam untuk Penelitian Trimulyaningsih (2011)
mengurangi kelelahannya dan yang melaporkan bahwa terapi
kadang-kadang meminta bantuan kognitif perilaku religius (TKPR)
suami untuk memijatnya. Penelitian efektif dalam mengatasi depresi.
Migl (2009), beberapa upaya yang Hartono (2010), mendengarkan
dapat dilakukan oleh ibu hamil untuk ceramah agama dan bimbingan do’a
mengatasi masalah fisik dan dapat menurunkan gejala depresi.
emosional adalah istirahat dan tidur Selain koping adaptif terdapat juga
yang cukup, olahraga atau aktifitas koping tidak adaptif, koping tidak
fisik lainnya. Mukaino (2005) pijat adaptif yang digunakan partisiapan
tradisional dapat mengurangi gejala pada penelitian ini adalah takut
gangguan seperti mual muntah, nyeri bercerita kepada suami, orangtua,
ulu hati, gangguan tidur, dapat atau saudara karena takut disalahkan,
memperbaiki letak janin dalam sehingga partisipan memilih
kandungan serta dapat mencegah memendam dan lebih banyak di
depresi pada masa kehamilan. rumah saja. Beberapa partisipan (P1,
P2 dan P6) memilih untuk atau

158
Jurnal Akademika Baiturrahim Jambi
Vol.7 No 2, September 2018

memendam sendiri masalahnya atau digunakan partisipan menunjukkan


tidak mengkomunikasikan kepada bahwa koping berpengaruh terhadap
suami dan orang terdekat lainnya kemampuan adaptasi ibu hamil.
terutama orangtua atau mertua Tema-7:
karena takut disalahkan. Hal ini “Respons Perilaku Adaptasi Ibu
menyebabkan partisipan kurang Hamil”
berinteraksi dengan orang lain dan Respons perilaku adaptasi ibu hamil
memilih lebih banyak berada di tergambar pada 4 kategori yaitu
rumah saja. Penelitian ini didukung respon adaptasi fisiologi, konsep
oleh studi grounded theory yang diri, fungsi peran dan interdependen:
dilakukan Beck (2013) bahwa ibu “...saya tetap makan nasi sama lauk
hamil yang tidak dan sayurnya kak, takut ada apa-
mengkomunikasikan masalahnya apanya dengan janin ini. Kalau
kepada suami ataupun orang tidak makan...nanti
terdekat lainnya cenderung perkembangannya terganggu...(P5)”
mengalami beberapa gejala depresi “...saya selalu minum susu ibu
seperti cemas, panik, sedih, menangis hamil kalau tidak minum susu
dengan histeris, marah yang tidak takutnya saya dan janin ini kurang
terkontrol, dan kurang konsentrasi gizi...nanti lahirnya prematur...(P7)”
serta merasa dirinya seperti orang Respons adaptasi konsep diri yang
gila. dilakukan paertisipan:
Beberapa partisipan telah “...kenapa harus malu buk, walaupun
menggunakan koping adaptif dalam gendut tidak masalah samaku,
menghadapi masalah yang namanya juga orang lagi
dialaminya seperti menyampaikan hamil...(P3)”
atau menceritakan masalahnya kepada “...memang sich..sekarang saya
suami atau orang terdekat lainnya. gemuk kak, berat badan saya naik
Koping adaptif ini dilakukan oleh sekitar 11 kilo, tapi itu ndak
partisipan yang memiliki hubungan masalah... wajarlah karena saya
yang baik dengan pasangannya, hamilnya sudah masuk 8 bulan
sedangkan pada partisipan memiliki juga...(P5)”
hubungan atau kurangnya Respons adaptasi fungsi peran yang
komunikasi dengan pasangan dilakukan partisipan:
cenderung memendam masalahnya “...kehamilan ini tidak mengganggu
sendiri. Selain itu, partisipan tetap pekerjaan saya, setiap hari tetap
melakukan tugasnya sebagai ibu mengajar seperti biasa...(P8)”
rumah tangga dalam mengurus anak “...setiap minggu saya ikut wirid
dan suami, mengerjakan pekerjaan pengajian buk... P2)”
atau rutinitas rumah tangga dan lain Respons adaptasi interdependen yang
sebagainnya. Pendekatan religi yang dilakukan partisipan:
dilakukan oleh partisipan juga “...mengerjakan tugas rumah tangga
membantu dalam mengatasi masalah dibantu suami, misalnya mengasuh
yang dihadapinya, misalnya dengan anak...memandikan anak... (P7)”
berserah diri kepada sang pencipta. “...walaupun suamiku lagi sakit
Analisis terhadap koping yang tapi dia perhatian dan mengerti

159
Jurnal Akademika Baiturrahim Jambi
Vol.7 No 2, September 2018

dengan kondisiku buk, dialah yang berusaha selalu memperhatikan


selalu memberikan semangat buat setiap detail perubahan yang terjadi
aku...(P3)” dalam dirinya. Sebagian wanita
“...nasehat dan motivasi dokter merasa senang dan sebagian lagi
kandungan itulah satu-satunya yang wanita justru tidak puas dengan
menjadi semangat saya kak, dia yang perubahan bentuk tubuh sehingga
memotivasi...(P5)” mengalami ketakutan selama
Respons adaptasi fisiologis yang menjalani kehamilannya. Boscaglia,
dilakukan partisipan ada penelitian Skouteris dan Wertheim (2002)
ini adalah dengan memenuhi bahwa sebagian ibu hamil tidak puas
kebutuhan nutrisi. Penelitian Leung, dengan perubahan tubuhnya akibat
et al (2013), bahwa 99% ibu hamil kehamilan, kondisi ini berpengaruh
yang mengkonsumsi mikronutrien terhadap perkembangan psikologis
seperti vitamin B6, B9, vitamin E, ibu hamil. Elfiky (2010) seseorang
vitamin D, omega-3 menunjukkan yang berpikir positif akan selalu
penurunan gejala depresi postpartum. memandang setiap hal dengan positif,
Bowers dan Corwin (2013), bahwa menganggap suatu masalah sebagai
antioksidan yang di konsumsi ibu saat suatu tantangan, menikmati hidup,
kehamilan dapat mencegah terjadinya terbuka pada saran dan ide,
depresi postpartum. Mokhber, et al bersyukur dan tidak merasa malu.
(2011) bahwa pemberian selenium
pada usia kehamilan 6 bulan sampai Respons adaptasi fungsi peran
8 minggu postpartum dapat partisipan pada penelitian ini adalah
mengurangi gejala depresi mengerjakan rutinitas rumah tangga
postpartum. seperti memasak, menyuci pakaian,
menyapu dan menurus anak.
Respons adaptasi konsep diri Mengerjakan tugas sesuai profesi
yang ditunjukkan partisipan adalah seperti ngantor dan mengajar.
memiliki pandangan positif terhadap Mengikuti kegiatan dimasyarakat
diri sendiri, dimana partisipan tidak seperti mengikuti wirid pengajian
merasa malu dengan perubahan dan arisan mingguan atau bulanan.
bentuk tubuh dan penambahan berat Sebagian besar partisipan tetap
badan. Partisipan lima (P5) melaksanakan tugasnya sebagai ibu
mengatakan bahwa “walaupun rumah tangga dalam mengurus anak
kehamilan ini sebenarnya tidak saya dan suami. Bagi partisipan yang
inginkan, tapi perubahan berat badan memilik pekerjaan lain seperti
tidak membuat saya malu, kenapa berdagang, guru honor, karyawan
harus malu? namanya juga orang perusahaan tetap bisa melaksanakan
lagi hamil 8 bulan, gendut tidak tugas tersebut walaupun kadang
masalah. Partisipan tiga (P3) “berat tidak optimal dibanding sebelum
badanku sekarang nambah 10 kg, tapi hamil, misalnya ungkapan partisipan
tidak jadi masalah samaku”. delapan (P8) “pernah juga saya tidak
Penelitian Revarubin dan Alfonso masuk kantor (tidak ngajar) karena
(2003) seorang wanita yang saya merasa lelah, tapi itu hanya satu
mengetahui dirinya hamil akan hari saja, besoknya saya kembali

160
Jurnal Akademika Baiturrahim Jambi
Vol.7 No 2, September 2018

mengajar”. Sutjahyo, Manderson dan partisipan lima (P5) “ibu masih


Astbury (2007) untuk mengatasi stres beruntung dari ibu-ibu lainnya,
yang dialaminya, beberapa ibu hamil ketika dia hamil anaknya masih
memilih tetap melakukan aktifitas berumur 3 atau 6 bulan sedangkan
rutinnya dengan mengerjakan usia anak ibu sudah 1 tahun. Canuso
pekerjaan rumah tangga seperti (2003), melaporkan bahwa ibu hamil
memasak, bekerja dikantor, dan yang mendapatkan suppor group dari
berdagang. perawat menunjukkan penurunan
Respons adaptasi interdependen gejala depresi.
partisipan pada penelitian ini adalah Peran dan keterlibatan anggota
mendapat bantuan dari anak dan keluarga terutama suami perlu
suami dalam mengerjakan ditingkatkan karena keluarga
pekerjaan/rutinitas rumah tangga. merupakan sumber dukungan utama
Mendapat bantuan keuangan dari bagi ibu hamil agar ibu mampu
orangtua dan mertua, mendapat beradaptasi terhadap kehamilannya
perhatian, kasih sayang serta sehingga ibu tidak mengalami
dimotivasi oleh suami, keluarga dan masalah psikologis. Berbagai
orang lain termasuk tenaga penelitian melaporkan bahwa faktor
kesehatan seperti dokter kandungan yang paling banyak menyebabkan
dan bidan. Partispan kedua (P2) depresi pada masa perinatal adalah
mengatakan bahwa setiap harinya kurangnya dukungan sosial dari
dirinya dibantu oleh anak sulungnya suami dan orang terdekat lainnya
seperti menyapu, mencucui piring, (Fitelson, Kim, Baker & Leight,
menyetrika pakaian dan mengasuh 2011; Klainin & Arthur, 2009; Stone
adik-adiknya. Partisipan tujuh (P7) & Menken, 2008; Beck & Driscoll,
mengatakan bahwa setiap hari 2006).
dirinya dibantu oleh suami terutama Partisipan yang mendapatkan
mengasuh anak dan memandikannya. dukungan suami dan orang terdekat
Bantuan lainnya adalah bantuan lainnya menujukkan respons yang
dalam keuangan, hal ini diungkapkan efektif dibanding yang kurang atau
oleh partisipan lima (P5) “karena tidak mendapatkan dukungan.
suami saya baru saja dipecat dari Faktor lain yang mempengaruhi
kepolisian sekarang dia tidak respons perilaku adaptasi ibu hamil
bekerja, mertua yang rutin ngasih adalah pekerjaan suami yang
uang bulanan”. Pryor, et al (2003) berhubungan keuangan keluarga,
bahwa dukungan sosial dari suami status kehamilan yang diinginkan atau
dan orang terdekat lainnya tidak, jumlah anak serta usia anak.
berkontribusi terhadap kejadian Analisis terhadap respons perilaku
depresi dalam kehamilan. Croog, adaptasi menunjukkan bahwa
(2008) salah satu faktor yang respons perilaku adaptasi yang
menyebabkan terjadinya depresi pada ditunjukkan oleh partisipan
ibu perinatal adalah tidak adekuatnya berpengaruh terhadap kemampuan
dukungan sosial. beradaptasinya.
Dukungan lain juga diberikan oleh
tenaga kesehatan, diungkapkan oleh SIMPULAN DAN SARAN

161
Jurnal Akademika Baiturrahim Jambi
Vol.7 No 2, September 2018

Penelitian ini menghasilkan 7 tema Anugerah, Penerjemah.).


yaitu 1) gejala depresi pada ibu hamil; Jakarta: EGC.
2) keluhan ibu hamil berkaitan 6. Bordbar, M., Faridhosseini., &
dengan asupan nutrisi; 3) masalah Farhad. (2010).
kesehatan ibu hamil; 4) masalah Psychoeducation for bipolar
keluarga 5) masalah keuangan mood disorder. Journal:
keluarga; 6) koping yang digunakan Clinical, Research, Treatment
serta; 7) respons perilaku adaptasi Approaches to Affective
ibu hamil. Disarankan kepada peneliti Disorder.
lanjut untuk dapat menjadikan hasil 7. Bowers E.R.E. & Corwin.
penelitian ini sebagai data dasar untuk (2013). Nutrition and
melakukan penelitian lain terkait psychoneuroumunology of
dengan kehamilan, dengan metode postpartum depression. Nutr
yang berbeda dari penelitian ini. Res Rev, 25 (1), 180-192.
8. Creswell, J.W. (2009).
DAFTAR PUSTAKA Research desain: Qualitative
& quantitative aproaches.
1. Afiyanti, Y., & Rachmawati, Jakarta: KIK Press.
I.N. (2014). Metodologi 9. Creswell, J.W. (2009).
penelitian kualitatif dalam Qualitative, quantitative and
riset keperawatan. Jakarta: PT mixed approaches. Thousand
Raja Grafindo Persada. Oaks: Sage Publication
2. Barr J.A., & Beck, C.T. 10. Creswell, J.W. (2013).
(2008). Infanticide secrets: Qualitative inquiry &
Qualitative study on quantitative research design:
postpartum depression. Can Choosing among five
Fam Physician, 54, 1-5. approaches. Thousand Oaks:
3. Beck. C.T., & Driscoll, J.W. Sage Publication Ltd.
(2006). Postparum mood and 11. Fisher, J., Tran, T., La, B.T.,
anxiety disorder: A Kriitmaa, K., Rosenthal, D.,
Clinician’s Guide. Canada: & Tran, T. (2010). Common
Jones and Bartlett. perinatal mental disorders in
4. Beck, C.T., Reynold, M.A., & northern Vietnam:
Rutoewski, R. (2013). Community prevalence and
Maternity blues and health careuse. Bull World
postpartum depression. Health Organ, 88, 737-745.
Journal of Obstetric 12. Fitelson, E., Kim, S., Baker,
Gynecologic and Neonatal A.S., & Leight, K. (2010).
Nursing, 21(4). 42-48. Treatment of postpartum
5. Bobak, I., Lowdermilk, D.L., depression: Clinical,
& Jensen, M. D. (2005). psychological and
Buku ajar keperawatan pharmacological options.
maternitas (edisi 4.). (Maria, International Journal of
A., Wijayarini., & Peter, I. Women’s Health, 3, 1-14.

162
Jurnal Akademika Baiturrahim Jambi
Vol.7 No 2, September 2018

13. Klainin, P., & Arthur, D.G. 20. O’Hara, M.N. (2009).
(2009). Postpartum depression Postpartumdepression: What
in asia cultures: A literature we know. Journal of Clinical
review. International Journal Psychology, 65, 1258-1269.
of Nursing Studies, 1355- 21. Perry, S.E., Hockenberry,
1373. M.J., Lowdermilk, D.L., &
14. Leung, B.M.Y., et al. (2013). Wilson, D. (2010). Maternal
Prenatal micronutrient child nursing care (4th ed.).
supplementation and Canada: Mosby.
postpartum depressive 22. Poerwandari, E,K .(2009).
symptoms in pregnancy Pendekatan kualitatif untuk
cohort. BMC Pregnancy and penelitian perilaku manusia.
Childbirth, 13 (2). Depok: LPSP3 Fakultas
15. Migl, K.S. (2009). The lived Psikologi Universitas
experience of prenatal stress Indonesia.
and mind-body exercises: 23. Stone, S.D., & Menken, A.E.
Refflection of postpartum (2008). Perinatal and
women. Dissertation Program postpartum mood disorder’s:
Doctor of philosophy. Perspectives and Treatment
University of Texas Medical. Guite for Health Care
Publicized. Practicioner. New York:
16. Mokhber, N., et al (2011). Springer Publishing
Effect of suplementation Company.
with selenium on postpartum 24. Stuart, G.W., & Laraia, M.T.
depression: A randomized (2013). Principles and
double blind placebo practice of psychiatri nursing
controlled trial. J Matern (7th ed.). St Louis: Mosby.
Fetal Neonatal Med, 24, 25. Sutjhahjo, S.A., Manderson,
104-108. L., & Astrbury. J. (2007).
17. Nicolson, P. (2010). What is Complex emotion’s, complex
psychological about normal promlem’s understanding the
pregnancy. Didownload dari experiences of perinatal
http://www.thepsychologist.bp depression among new
s.org.uk. Diperoleh tanggal mothers in urban Indonesia.
26 Maret 2015. Journal Cultur Medicine and
18. Notoatmodjo, S. (2010). Psychiatry, 31, 101-122.
Metodologi penelitian 26. Reeder, S.J., Martin, L.L., &
kesehatan. Jakarta: Rineka Griffin, D.K. (2011).
Cipta. Keperawatan maternitas:
19. O’Hara, M.W. (2009). State of Kesehatan wanita, bayi dan
science on postpartum keluarga (edisi 18.) (Yati
depression: What nurse Afiyanti., Imami Nur
researchers have contribute. Rachmawati., & Sri
Maternal Child Nursing, 33 djuwitaningsih, Penerjemah.).
(2), 121-126. EGC: Jakarta.

163
Jurnal Akademika Baiturrahim Jambi
Vol.7 No 2, September 2018

27. Pillitteri, A. (2010). Maternal


and child helath nursing:
Care of the childbearing and
childrearing family (6rd ed.).
USA: Lippincott Williams &
Wilkins Inc.

164

You might also like