You are on page 1of 68

Annual Report 2008 • PT Indofarma [Persero] Tbk.

Nurturing the Roots


of Long-term Growth
Daftar Isi Contents

Tema Laporan Tahun 2008 02 Theme for the Year 2008 Report
Pencapaian Perusahaan 2008 03 Corporate Achievement 2008
Jatidiri Perusahaan 04 Corporate Identity
Visi dan Misi Perusahaan 04 Corporate Vision and Mission
Sekilas Indofarma 05 Indofarma, An Overview
Bagan Organisasi Indofarma 07 Indofarma's Organization Chart
Ikhtisar Keuangan 08 Financial Highlights
Ikhtisar Saham 09 Stock Highlight
Peristiwa Penting 2008 10 Important Event 2008
Laporan Dewan Komisaris 12 The Board of Commissioners’ Report
Dewan Komisaris 14 The Board of Commissioners
Laporan Direksi 16 The Board of Directors’ Report
Direksi 20 The Board of Directors
Tatakelola Perusahaan 22 Corporate Governance
Manajemen Risiko 27 Risk Management
Pembahasan dan Analisis Manajemen 31 Management Discussion and Analysis
Konstelasi Perekonomian Makro 32 Macroeconomic Constellation
Kinerja Keuangan 33 Financial Performance
Proses Internal 35 Internal Operations
Hubungan dengan Pelanggan 38 Customer Relations
Pertumbuhan dan Pembelajaran 40 Learning and Growth
Kinerja Anak Perusahaan 44 Performance of Subsidiary Company
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan 46 Corporate Social Responsibility
Pernyataan Komite Audit 48 Statement of the Audit Committee
Laporan Auditor 2008 51 Auditor’s Report 2008
Pernyataan Dewan Komisaris dan Direksi 53 Statement of the Board of Commissioners and Directors
Profil Usaha Indofarma Global Medika 55 Business Profile of Indofarma Global Medika
Informasi Perusahaan 62 Corporate Information
Produk Kami 63 Our Products

Nurturing the Roots of Long-term Growth

Di tengah perekonomian yang memburuk pada Annual Report 2008 • PT Indofarma [Persero] Tbk.
AMID the worsening economic condition of 2008
2008 — melemahnya nilai tukar rupiah yang membuat — weakening rupiah values which made the price
harga bahan baku (yang 80% lebih masih harus of raw materials (that over 80% must be imported)
diimpor) meningkat tinggi dan, di sisi lain, harga Obat skyrocketing and, on the other hand, the price of
Generik Berlogo (OGB, produk utama Perusahaan) Generic Drug Products (OGB, the Company’s main
yang ditetapkan rendah — Indofarma terus mengayun products) remained artificially low — Indofarma
strategi jangka panjang. Renovasi fasilitas produksi continued to pursue its long-term strategy. Renovation
utama Indofarma untuk menyesuaikan diri dengan of Indofarma’s main production facility to comply
current Good Manufacturing Practice (cGMP) terus current Good Manufacturing Practice (cGMP) was
dilakukan dan restrukturisasi di Indofarma Global Nurturing the Roots
of Long-term Growth
not postponed and restructuring in Indofarma Global
Medika (IGM) terus dijalankan. Medika (IGM) was not slowed.

Sebagian upaya jangka panjang Indofarma tersebut The long-term endeavors have been bearing fruits. In
telah membuahkan hasil. Pada 2008, penggunaan 2008, the use of natural gas that is more efficient has
bahan bakar gas yang lebih efisien telah membuat boosted the competitiveness of Indofarma’s production,
fasilitas produksi, utamanya ekstraksi, Indofarma lebih bersaing particularly extraction, facility — allowing it to attract more toll-in
sehingga mampu mendatangkan lebih banyak pendapatan dari toll- manufacturing and thus securing higher revenues. Meanwhile, the
in manufacturing. Sementara itu, bisnis IGM yang berkembang juga flourishing business of IGM also allowed the Company’s subsidiary to
terus menyumbang laba. Peningkatan pendapatan dan sumbangan continuously contribute net income. The higher revenues as well as
laba ini memungkinkan Indofarma tetap membukukan Laba Bersih the income contribution in turn allowed Indofarma to make Net Income
sambil terus mempertahankan dedikasinya sebagai pilar penopang while continuously maintained its costly policy to dedicate itself as
sistem kesehatan nasional. the main pillar of national health system.

Kebijakan Indofarma yang sarat pertimbangan moral ini, disadari, The moral-driven policy, we were fully aware, would certainly
akan memberikan dampak negatif terhadap kinerja jangka give negative impacts toward Indofarma’s short-term business
pendek. Tetapi, dalam jangka panjang, dapat diharapkan akan performance. However, it could be expected to give the Company
memberikan keuntungan intangible. Volume penjualan yang terjaga intangible benefits in the long-run. Sales volume that remained high
tinggi setidaknya akan membuat momentum upaya peningkatan would at least make the momentum of continuous improvement
berkelanjutan operational excellence terjaga. efforts on operational excellence well maintained.

Operational excellence yang terjaga, didukung keandalan faktor Sustainable operational excellence, along with other highly reliable
strategis lainnya — termasuk portofolio produk dan pasar yang baik strategic factors — including balanced product and market portfolio
— akan memperkuat akar pertumbuhan bisnis jangka panjang. — would strengthen the root of long-term business growth.
Pencapaian Perusahaan 2008
Corporate Achievement 2008

PT Indofarma Tbk. mencatat beberapa prestasi positif pada PT Indofarma Tbk. posted some positive achievements in
2008. Di antara prestasi tersebut, beberapa yang memiliki dampak 2008. Among the achievements that give the Company long-term
jangka panjang adalah: benefits are:

☼ Peningkatan Fasilitas Produksi. Pada 2008, selain ☼ Improvement of Production Facilities. In 2008, along with the
menyelesaikan renovasi sistem air untuk produksi sediaan steril finalization of renovation of water production system for sterile
(injeksi) dan konversi bahan bakar dari solar ke gas yang lebih preparations (injectable) and energy source conversion from fuel
ekonomis dan ramah lingkungan, Indofarma juga melakukan to natural gas which is both more efficient and environmental
renovasi fasilitas produksi utama yang diharapkan akan friendly, Indofarma also renovated its main production facility that
rampung pada akhir 2009. is expected to be completed by late 2009.

☼ Restrukturisasi Lanjutan. Guna mengoptimalkan fungsi bisnis ☼ Further Restructuring. To optimize its business functions, in
yang ada, pada 2008 PT Indofarma Tbk. melakukan restrukturisasi 2008 PT Indofarma Tbk. made further restructuring, particularly
lanjutan, terutama di PT Indofarma Global Medika (IGM). Seiring in PT Indofarma Global Medika (IGM). In line with the expansion
perkembangan usahanya, di anak perusahaan bidang distribusi of its business, the Company's distribution and trading
dan trading ini dibentuk satu divisi baru: Divisi Bahan Baku. Selain subsidiary developed a new division: Raw Material Division.
itu, dengan struktur manajemen yang telah dilengkapi seorang In addition, having new management structure supplemented
direktur keuangan, IGM dapat diharapkan akan mengembangkan with a finance director, IGM could be expected to develop its
bisnisnya dengan lebih cepat sehingga memberikan kontribusi business more rapidly, allowing it to share bigger contribution to
yang lebih besar ke Perseroan pada tahun-tahun mendatang. the Group in the years to come.

☼ Diversifikasi Pasar dan Produk. Pada 2008 Indofarma berhasil ☼ Market and Product Diversification. In 2008 Indofarma made
melakukan diversifikasi pasar dengan meluncurkan berbagai successful efforts in diversifying its market by launching various
produk non-obat, termasuk diagnostik. Selain itu, Perseroan non-drug products, including diagnostics. In addition, the
juga berhasil meningkatkan ekspor sampai 189,9%. Untuk Company also made successful efforts in boosting its export
mendorong penjualan ke pasar internasional, pada 2008 with an increase up to 189.9%. To boost sales to international
Perseroan mulai melakukan registrasi lebih banyak produk ke market, in 2008 the Company started registering more products
lebih banyak negara. to more countries.

☼ Peluncuran Produk Baru. Sepanjang 2008, Indofarma ☼ Launching of New Product. Throughout 2008, Indofarma
meluncurkan 11 item produk baru, enam di antaranya adalah launched 11 item of new products, among them six was
Obat dengan Nama Dagang (OND). Peluncuran OND, Owned-brand Products (ONDs). The launch of ONDs, including
termasuk satu produk OTC, yang memiliki margin laba lebih one OTC product, that have higher profit margin than OGB
tinggi dibanding OGB ini dapat diharapkan akan memberikan is expected to give the Company more balanced product
portofolio produk yang lebih seimbang. portfolio.

☼ Kinerja Bisnis yang Mengesankan. Di tengah kondisi eksternal ☼ Impressive Business Performance. Amid the worsening
yang memburuk oleh krisis ekonomi global dan berbagai external condition resulted from global economic crisis and
pembenahan internal yang menyerap sumberdaya besar, pada various internal improvements that burnt a lot of resources,
2008 Indofarma masih berhasil meningkatkan Laba Usaha. in 2008 Indofarma successfully increased its Income from
Tetapi, karena adanya Kerugian Kurs yang besar dan Pos Luar Operations. However, due to quite big Los on Foreign Exchange
Biasa, Laba Bersih Perseroan mengalami penurunan dibanding and Extraordinary Items, the Company's Net Income experience
pada tahun sebelumnya. Hal ini menandakan bahwa Indofarma decrease compared to that in the preceding year. This
berada pada jalur yang benar untuk menjawab tantangan yang arguably indicated that Indofarma has been on the right track
ada dan menyiapkan sumberdaya Perseroan untuk menggapai to weather challenges and develop the Company's resources
pertumbuhan bisnis jangka panjang secara berkelanjutan to attain long-term sustainable growth provided that business
manakala lingkungan usaha mendukung. environment would be more favorable.

Annual Report 2008 PT Indofarma [Persero] Tbk. 3


INDOFARMA

Jatidiri Perusahaan Corporate Identity


Nama Perusahaan Company's name
PT Indofarma (Persero), Tbk. PT Indofarma (Persero), Tbk.
Berkedudukan di Jakarta Headquartered in Jakarta

Alamat Address
Kantor Pusat dan Pabrik Head Office and Manufacturing Plant
Jalan Indofarma No.1, Cikarang Barat 17530 Jalan Indofarma No.1, Cikarang Barat 17530
Telepon (021)-8832 3971 Phone (021)-8832 3971
Faksimili (021)-8832 3972 – 73 Facsimile (021)-8832 3972 – 73
http://www.indofarma.co.id http://www.indofarma.co.id
E-mail: general@indofarma.co.id E-mail: general@indofarma.co.id

Kantor Komersial Commercial Office


Jalan Tambak No.2, Kebon Manggis Jalan Tambak No.2, Kebon Manggis
Jakarta 13150 Jakarta 13150
Telepon (021)-8590 8350 Phone (021)-8590 8350
Faksimili (021)-857 4503 Facsimile (021)-857 4503
E-mail: general@indofarma.co.id E-mail: general@indofarma.co.id

Pembentukan Perusahaan Founded


11 Juli 1981, pembentukan Perum Indofarma dari Pusat Produksi Farmasi 11 July 1981, establishment of Perum Indofarma from Pusat Produksi Farmasi
2 Januari 1996, perubahan status menjadi PT Indofarma (Persero) 2 January 1996, changing of status into PT Indofarma (Persero)
17 April 2001, menjadi perusahaan publik: PT Indofarma (Persero) Tbk. 17 April 2001, became a public company: PT Indofarma (Persero) Tbk.

Modal Dasar Authorized Capital


10.000.000.000 lembar saham 10,000,000,000 shares

Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Issued and Fully Paid Capital
3.099.267.500 lembar saham 3,099,267,500 shares

Nilai Nominal Nominal Price


Rp100 per lembar saham Rp100 per share

Kepemilikan Saham Share Ownership


Pemerintah 80,66% Government 80.66%
Publik 19,34% Public 19.34%

Bidang Usaha Line of Business


Industri farmasi dan kesehatan Pharmaceutical and Health Care Industry

Visi Perusahaan Corporate Vision


Menjadi perusahaan yang berperan secara To become a company that has a significant
signifikan pada perbaikan kualitas hidup manusia role in improving the quality of human life by
dengan memberi solusi terhadap masalah providing solutions for public health and welfare
kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. issues.

Misi Perusahaan Corporate Mission


• Menyediakan produk dan layanan berkualitas • Providing high quality products and services in
dengan harga terjangkau untuk masyarakat affordable price
• Melakukan penelitian dan pengembangan produk • Conducting innovative research and
yang inovatif dengan prioritas untuk mengobati development with priority to address the most
penderita penyakit dengan tingkat prevalensi tinggi prevalent health problems
• Mengembangkan kompetensi SDM sehingga • Improving human resources competence
memiliki kepedulian, profesionalisme dan to raise the spirit of compassionateness,
kewirausahaan yang tinggi. professionalism and entrepreneurship.

4 Laporan Tahunan 2008 PT Indofarma [Persero] Tbk.


Sekilas Indofarma
Indofarma, an Overview

Sebagai salah satu perusahaan farmasi terkemuka di Indonesia, As one of leading pharmaceutical companies in the Indonesia,
PT Indofarma (Persero), Tbk. telah melayani masyarakat dengan PT Indofarma (Persero), Tbk. has been serving the society for
penyediaan obat-obatan bermutu selama hampir sembilan almost nine decades by providing quality pharmaceutical products.
dasawarsa. Cikal bakal perusahaan farmasi yang menjadi salah The root of the pharmaceutical company acknowledged as one
satu pilar penunjang sistem kesehatan nasional ini adalah Pabrik of the pillars supporting national health system was Pabrik Obat
Obat Manggarai yang didirikan pada 1918 oleh Pemerintah Manggarai that was established in 1918 by the Dutch colonial
kolonial Belanda. administration.

Pada awalnya, dengan fasilitas yang terbatas, pabrik yang masih In its early years, with very limited production facilities, the Company’s
berada di lingkungan Rumah Sakit Pusat itu hanya memproduksi plant was located in the same area as The Central Hospital and
beberapa jenis salep dan kasa pembalut. Pengembangan pertama manufactured only ointments and bandaging gauzes. The first
menjadi Pabrik Obat Manggarai yang memproduksi obat-obatan development into Pabrik Obat Manggarai that produced such
berupa tablet dan injeksi dilakukan pada 1931. Pada 1942, Pabrik pharmaceutical preparations as tablets and injections was started
diambilalih oleh Pemerintah pendudukan Jepang dan dikelola di in 1931. In 1942, the Company was taken over by the Japanese
bawah manajemen Takeda. Pengelolaan Pabrik diserahkan kepada occupation government and put under Takeda management. Later,
Departemen Kesehatan Republik Indonesia setelah dinasionalisasi nationalized in 1950, the Company’s management was put under
pada 1950. the Department of Health, the Republic of Indonesia.

Pada 1979, mengemban tugas memproduksi obat-obat esensial In 1979, with special mission to produce essential drugs for public
untuk pelayanan masyarakat, status Pabrik Obat Manggarai diubah services, Pabrik Obat Manggarai was transformed into Pusat Produksi
jadi Pusat Produksi Farmasi yang bersifat nirlaba dan masih di Farmasi, which was also non-profit in nature and still under the
bawah Departemen Kesehatan. Selanjutnya, pada 11 Juli 1981, Department of Health. Further development, in 11 July 1981, with
dengan semakin banyaknya tanggung jawab yang diberikan, added responsibilities, the Government upgraded the Company’s
Pemerintah meningkatkan statusnya menjadi Perusahaan Umum status into Perusahaan Umum Indonesia Farma — or known as
Indonesia Farma — disingkat Perum Indofarma. Perum Indofarma.

Tonggak penting lain perjalanan bisnis Indofarma terjadi pada Another milestone in Indofarma’s history was in 1988 when the
1988 dengan pembangunan pabrik modern berkapasitas besar Company started to found high capacity modern manufacturing
di lahan seluas 20 hektar, di kawasan Cibitung, Jawa Barat. Pada facilities on a-20 hectares land in Cibitung, West Jawa. In 1991, all
1991, seluruh proses produksi di Manggarai, Jakarta, dipindahkan production activities in Manggarai, Jakarta, were moved to one of
ke satu dari lima pabrik pertama di Indonesia yang memenuhi the first five pharmaceutical plants in Indonesia that was awarded
persyaratan Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) itu. certification of Good Manufacturing Practices (Cara Pembuatan
Obat yang Baik, CPOB).
Untuk mengantisipasi perkembangan di masa datang dan
meningkatkan daya saing, pada 1996 status perusahaan To anticipate future development and enhance its competitiveness,
ditingkatkan lagi menjadi PT Indofarma (Persero). Agar lebih leluasa, in 1996 the Company’s status was upgraded again into PT
Perseroan kemudian mengembangkan diri ke hilir hingga merambah Indofarma (Persero). To pursue business opportunities, the
sampai ke distribusi dan perdagangan (trading) produk farmasi. Company then expanded downstream into such businesses as
distribution and trading of pharmaceutical products and medical
Selanjutnya. pada 2000, bisnis distribusi dan trading produk devices.
farmasi dan alat kesehatan dipisah dan diserahkan ke anak
perusahaan yang baru dibentuk, PT Indofarma Global Medika Later, in 2000, the distribution and trading businesses were then
(IGM). Pengembangan ini sekaligus memungkinkan Indofarma spinned-off and transferred to a newly established subsidiary
memfokuskan diri pada bisnis inti di bidang produksi dan company, PT Indofarma Global Medika (IGM). This allowed
pemasaran produk-produk farmasi. Indofarma to focus to its core business both in manufacturing and
marketing of pharmaceutical products.
Pada 2001, Indofarma melakukan penawaran umum saham
kepada masyarakat dan mendaftarkan seluruh saham Perseroan In 2001, Indofarma made initial public offering (IPO) and listed all
(kode: INAF) di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya the Company’s shares (symbol: INAF) in both the Jakarta Stock
(yang sekarang telah merger menjadi Bursa Efek Indonesia), Exchange and Surabaya Stock Exchange (now merged into
sehingga resmi menjadi sebuah perusahaan terbuka dengan nama the Indonesia Stock Exchange), thus officially became a public
PT Indofarma (Persero), Tbk. Dengan struktur permodalan yang company named PT Indofarma (Persero), Tbk.. Having stronger
lebih kuat, Indofarma mengembangkan produksi sehingga bukan capital structure, Indofarma expanded its production activities
hanya membuat obat-obat esensial dan generik, melainkan juga from essential and generic drug products only to include Own-
Obat dengan Nama Dagang (OND) baik etikal maupun OTC, obat brand Products (OND) of both ethical and OTC, traditional (herbal)
tradisional (herbal), dan makanan kesehatan. products, and even food supplements.

Memasuki pertengahan 2003, Indofarma meluncurkan program In the mid 2003, Indofarma launched an integrated restructuring
restrukturisasi terpadu. Salah satu langkah awal yang diayun program. Among the first measures taken was refreshment on
adalah penyegaran manajemen di anak perusahaan yang paling the management of its most strategic subsidiary company:

Annual Report 2008 PT Indofarma [Persero] Tbk. 5


strategis: PT Indofarma Global Medika (IGM) yang menangani PT Indofarma Global Medika (IGM) that handles distribution
distribusi dan trading produk Indofarma. Pada 2007, melalui and trading of Indofarma's products. In 2007, through further
restrukturisasi lanjutan untuk mengoptimalkan seluruh fungsi bisnis, restructuring to optimize its existing business functions, the
Perseroan memberikan otonomi luas kepada IGM dan memisahkan Company granted broader autonomy to IGM and separated the
manajemen harian anak perusahaan ini dari perusahaan induk. subsidiary's daily management from the holding company's.
Dengan demikian, Indofarma dapat fokus pada kegiatan produksi Indofarma therefore can be more focus to production activities and
dan IGM pada kegiatan distribusi dan trading produk farmasi dan IGM to distribution and trading of pharmaceutical products and
alat kesehatan. medical devices.

Langkah strategis ini memungkinkan IGM untuk berkembang lebih The strategic measures helped IGM to expand its business
cepat dan memberikan kontribusi keuangan yang cukup signifikan more rapidly and made quite significant financial contribution,
sehingga pada 2008 Indofarma secara konsolidasian mampu allowing Indofarma to attain Net Income of Rp5.03 billion in
meraih Laba Bersih Rp5,03 miliar, di tengah kondisi perekonomian 2008, amid such economic condition that made the Company
yang membuat Perseroan mengalami kerugian kurs sampai experience massive loss, Rp16.81 billion, on foreign exchange.
Rp16,81 miliar. Menjelang kuartal IV/2008, krisis perekonomian Approaching quarter IV/2008, global economic crisis made
global telah menyebabkan nilai tukar rupiah melemah sampai 20% rupiah value fall by 20% toward the US dollar, catapulting the
terhadap dollar Amerika Serikat (AS) sehingga harga bahan baku price of raw materials of which some 80% must be imported
industri farmasi yang 80% lebih masih harus diimpor meningkat by the Country's pharmaceutical industry. Meanwhile,
tinggi. Sementara itu, pasar OGB yang merupakan produk utama OGB (Indofarma's main product) market remained in such
Indofarma belum juga kondusif. unfavorable condition.

Saat ini, Indofarma memproduksi 229 item obat, 53 di antaranya At present, Indofarma produces 229 items of pharmaceutical
sangat aktif beredar di pasar. Dari portofolio Indofarma yang cukup product, among them 53 are actively distributed in the market.
lengkap ini, 66 item adalah OND, termasuk tujuh jenis obat herbal Among the Company’s complete portfolio, 66 items are ONDs,
yang telah diterima oleh masyarakat luas seperti Prolipid dan including seven widely recognize herbal products such as
Biovision. Prolipid and Biovision.

Sebagai upaya memperkuat portofolio produk, pada 2008 To strengthen its product portfolio, in 2008 Indofarma
Indofarma meluncurkan 11 item produk baru, enam di antaranya launched 11 items of new products, among them six were
adalah OND termasuk Biovision Gold yang merupakan produk ONDs, including Biovision Gold which is an OTC product. The
OTC. Dalam jangka pendek, Indofarma akan meluncurkan lagi 25 Company also prepared to launch 25 items of new products,
item produk baru, termasuk enam item produk branded ethical dan including six items of branded ethical and four items of OTC
empat item produk OTC — dua di antaranya produk herbal. product — among them two are herbal products.

Untuk memperkuat bisnis yang ada, Indofarma juga terus To strengthen its business structure, Indofarma strives to forge
berupaya menjalin aliansi strategis dengan mitra internasional strategic alliances with international partners possessing needed
pemilik produk dan/atau teknologi, baik melalui perusahaan induk branded products and/or technologies, both through the Holding
maupun anak perusahaan. Pada 2008, IGM menggandeng enam and Subsidiary Company. In 2008, IGM added six new principals
prinsipal baru dan melakukan penjajakan dengan beberapa into its long list of strategic partners and pitched some companies
perusahaan pemilik merek lainnya untuk menjalin kerja sama that owned promising brands for business deals in the near
dalam waktu dekat. future.

Guna meletakkan fondasi bisnis yang kuat, Manajemen Indofarma To develop strong business foundation, Indofarma’s management
Group terus berupaya menerapkan Tata Kelola Perusahaan Yang makes continuous efforts to consistently implement Good
Baik (Good Corporate Governance, GCG). Yang tak kalah penting, Corporate Governance (GCG). More importantly, the Management
Manajemen juga senantiasa berupaya membangun kompetensi also strives to improve its personnel's professional competence
personel yang profesional melalui program pengembangan through well-planned human resources development programs,
sumber daya manusia yang terarah, agar mampu membawa to bring Indofarma into a leading pharmaceutical company in the
Indofarma Group memasuki era perdagangan bebas sebagai ASEAN region, in the future era of free trade.
perusahaan farmasi terkemuka di kawasan ASEAN.

6 Laporan Tahunan 2008 PT Indofarma [Persero] Tbk.


Bagan Organisasi
Organization Chart

President
Director

Marketing &
Production Finance & HR
General Affair
Director Director
Director

Corporate Marketing – Information


Internal Auditor Production Unit I
Secretary Ethical Products Technology

Srategic
Marketing –
Business Production Unit II Accounting
OTC
Development

Risk
Herbal and Finished Product
Management Finance
Infant Food Logistics
and GCG

Herbal & Food


Engineering and Business Budgeting &
Supplement
Maintenance Management I Control
Development

Business Human
PPIC
Management II Resources

R&D Procurement Office Support

Quality
Assurance /
Control

Raw Material
Logistics

Annual Report 2008 PT Indofarma [Persero] Tbk. 7


Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Keterangan Item
2008 2007 2006 2005 2004
Laporan Laba-Rugi (Rp miliar) Income Statements (Rp billion)
Penjualan bersih 1.478,58 1.273,16 1.026,67 684,04 689,52 Net sales
Laba kotor 333,40 289,95 255,96 199,27 216,55 Gross profit
Laba (rugi) usaha 63,02 44,71 62,23 35,08 50,63 Operating income (loss)
EBIT 40,14 38,19 57,79 31,62 40,84 EBIT
EBITDA 49,86 48,37 60,37 43,40 53,94 EBITDA
Laba (rugi) bersih 5,03 11,08 15,24 9,59 7,24 Net income (loss)

Neraca (Rp miliar) Balance Sheet (Rp billion)


Total Aktiva 965,81 1.009,44 686,94 518,82 523,92 Total Assets
Aktiva lancar 844,98 899,31 563,17 373,76 369,69 Current assets
Aktiva tidak lancar 120,83 110,13 123,77 145,07 154,24 Non-current assets
Aktiva tetap 89,23 82,01 89,50 98,44 100,41 Fixed assets
Total kewajiban 669,22 717,87 406,45 253,58 268,26 Total liabilities
Kewajiban lancar 634,58 686,30 379,34 230,32 240,88 Current liabilities
Kewajiban tidak lancar 34,64 31,58 27,11 23,26 27,38 Non-current liabilities
Ekuitas 296,59 291,56 280,49 265,25 255,66 Equity

Rasio Usaha dan Informasi Lain Financial Ratios & Other Information
Laba terhadap Aktiva (%) 0,52 1,10 2,22 1,85 1,38 Return on Assets (%)
Laba terhadap Ekuitas (%) 1,70 3,80 5,43 3,62 2,83 Return on Equity (%)
Margin laba kotor (%) 22,55 22,77 24,93 29,13 31,41 Gross profit margin (%)
Margin laba usaha (%) 4,26 3,51 6,06 5,13 7,34 Operating profit margin (%)
Rasio lancar (%) 133,16 131,04 148,46 162,27 153,47 Current ratio (%)
Laba (rugi) bersih per saham (Rp) 1,66 3,57 4,92 3,10 2,34 Earning (loss) per share (Rp)

Modal dan Saham (Rp miliar) Capital and Stock


Modal dasar 1.000,00 1.000,00 1.000,00 1.000,00 1.000,00 Capital stock—Authorized
Modal ditempatkan 309,93 309,93 309,93 309,93 309,93 Capital stock—Subscribed & Paid-up

Penjualan Bersih Laba Usaha Laba Bersih


Net Revenues Operating Income Net Income
(dalam miliar rupiah) (dalam miliar rupiah) (dalam miliar rupiah)

1500 100 25
1400
1300 90
1200 80 20
1100
1000 70
900 60 15
800
700 50
600 40 10
500
30
400
300 20 5
200
10
100
0 0 0
‘04 ‘05 ‘06 ‘07 ‘08 ‘04 ‘05 ‘06 ‘07 ‘08 ‘04 ‘05 ‘06 ‘07 ‘08

8 Laporan Tahunan 2008 PT Indofarma [Persero] Tbk.


Komposisi Kepemilikan Saham Indofarma I Indofarma’s Stock Ownership
Per 31 Desember 2008
Modal dan Saham I Capital Stock
As of 31 December 2008

Modal dasar I Authorized capital 10.000.000.000


Modal ditempatkandan disetor I Paid-up capital 3.099.267.500

Komposisi Kepemilikan I Shareholders Composition Lembar I Shares (%)

Pemerintah I Government 2.500.000.000 80,66


P. Sudibyo (Direktur I Director) 364.000 0,02
Masyarakat I Public 598.903.000 19,27

Jumlah I Total 3.099.267.500 100,00

Pergerakan Harga Saham Indofarma di Bursa Efek Jakarta


Indofarma’s Stock Price Fluctuation at the Jakarta Stock Exchange

Volume of Transaction (million)


2008 2009
Price

Month
Volume Transaksi I Volume of Transaction
Harga Penutupan I Closing Price

Harga Saham INAF 2007 dan 2008 I INAF Stock Price 2007 and 2008
Tertinggi I Highest Terendah I Lowest Penutupan I Closing Volume rata-rata I Average volume
Periode I Period 2008 2007 2008 2007 2008 2007 2008 (unit) 2007 (unit)

Semester I 215 320 120 93 140 260 210.304 15.774.376


Semester II 150 290 50 170 50 205 118.131 4.190.983

Annual Report 2008 PT Indofarma [Persero] Tbk. 9


Peristiwa Penting 2008
Important Events 2008

2 Januari. 2 January.
Restrukturisasi Lanjutan. Further Restructuring.
Pada restrukturisasi lanjutan di Indofarma With further restructuring in Indofarma
Global Medika (IGM), anak perusahaan Global Medika (IGM), the Company's
Indofarma ini membentuk Divisi Bahan Baku, Subsidiary developed Raw material Division,
melengkapi Divisi Distribusi (yang fokus ke supplementing Distribution Division (that
pasar reguler), Divisi Trading (yang fokus ke focuses on regular market), Trading Division
pasar institusi), Divisi Makanan Kesehatan, dan (that focuses on institution market), Health Food
Divisi Alat Kesehatan yang telah ada. Division, and Medical Devices Division.

26 Februari. 26 February.
Penandatangan Nota Kesepahaman Signing of Memorandum of Understanding
Kerjasama R&D dengan LIPI. on R&D Co-operation with LIPI.
Untuk mengembangkan lebih banyak produk To develop more quality herbal products,
herbal berkualitas, Indofarma melakukan Indofarma made co-operation on research
kerjasama penelitian dan pengembangan and development (R&D) with LIPI. In 2008, the
(R&D) dengan LIPI. Pada 2008, Perseroan juga Company also signed similar memorandum
menandatangani nota kesepahaman serupa of understanding with Airlangga University,
dengan Universitas Airlangga, Surabaya. Surabaya.

7 Mei. 7 May.
Peluncuran Biovision Gold. Launching of Biovision Gold.
Guna memantapkan posisi Indofarma di pasar To strengthen Indofarma's position in herbal
produk herbal, Perseroan meluncurkan Biovision market, the Company launched Biovision Gold.
Gold. Selain varian terbaru produk herbal yang In addition to the newest variant of the herbal
telah diterima luas ini, pada 2008 Indofarma juga product that has been widely recognized, in
meluncurkan lima produk Obat dengan Nama 2008 Indofarma also launched five other Owned-
Dagang (OND) lain yang dapat diharapkan akan brand Products (ONDs) that can be expected
mengurangi ketergantungan bisnis Perseroan to ease the Company's business dependence
terhadap produk obat generik (OGB). toward Generic Drug Products (OGBs).

28 Mei. 28 May.
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) General Meeting of Shareholders (GMoS) of
PT Indofarma (Persero) Tbk. PT Indofarma (Persero) Tbk.
RUPS Tahun 2008 antara lain menyetujui The GMoS Year 2008 among others amended
perubahan Anggaran Dasar Perseroan the Company's Statutes to comply with the new
untuk disesuaikan dengan Undang-undang Law No.40/2007 on Limited Liability Company
No.40/2007 tentang Perseroan Terbatas dan and other current law and regulations.
peraturan perundangan lain yang terkait.

3 Desember. 3 December.
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dan General Meeting of Shareholders (GMoS) and
RUPS Luar Biasa PT IGM. Extraordinary GMoS of PT IGM.
RUPS Luar Biasa ini menambahkan seorang The Extraordinary GMoS supplemented
direktur keuangan dalam struktur manajemen IGM's management with a financial director.
IGM. Selain itu, RUPS-LB menyetujui pula In addition, the EGMoS also amended IGM's
perubahan Anggaran dasar untuk disesuaikan Statutes to comply with the new Law No.40/2007
dengan UU No.40/2007 tentang Perseroan on Limited Liability Company.
Terbatas.

10 Laporan Tahunan 2008 PT Indofarma [Persero] Tbk.


Annual Report 2008 PT Indofarma [Persero] Tbk. 11
Laporan Dewan Komisaris
The Board of Commissioners’ Report

Prof. Dr. dr. H. Azrul Azwar, M.P.H.


Komisaris Utama | President Commissioner

Para Pemegang Saham Yang Terhormat, Dear Valued Shareholders,

TAHUN 2008 adalah tahun yang penuh tantangan bagi industri YEAR 2008 was the year of great challenge for pharmaceutical
farmasi di Indonesia. Nilai tukar rupiah yang melemah sampai industry in Indonesia. Rupiah value that was weakened up to 20%
20% pada akhir kuartal III membuat biaya bahan baku — yang in the late third quarter made expenses on raw materials — of
80% lebih masih harus diimpor dan merupakan komponen biaya which over 80% must be imported and is the biggest component
terbesar — meningkat tinggi. Di sisi lain, daya beli masyarakat of the industry's expenses — skyrocketing. On the other hand,
yang terus melemah dan harga Obat Generik Berlogo (OGB) yang customers’ purchasing power that was continuously weakening
ditetapkan rendah, membuat Manajemen Indofarma menghadapi and price of Generic Drug Product (OGBs) that was still artificially
pilihan yang kian sulit. low brought the Company’s Management into dilemma.

Dewan Komisaris sangat menghargai keputusan Manajemen The Board of Commissioners therefore highly appreciated
yang terus memproduksi dan memasarkan OGB — produk utama decisions made by the Management to continuously produce
Indofarma — demi memenuhi tanggung jawab Perusahaan and market OGB — Indofarma's main product — to fulfil the
sebagai pendukung sistem kesehatan nasional. Keputusan ini Company’s moral obligation as the main supporter of national
disadari akan membawa konsekuensi besar terhadap kinerja health system. The moral-driven policy, it was perfectly understood,
keuangan Perseroan. would certainly bring heavy consequences toward the Company’s
financial performance.
Kami juga memberikan penghargaan yang tinggi bahwa dalam
kondisi yang demikian tidak kondusif, Indofarma masih dapat We also highly appreciated that in such unfavorable condition
meningkatkan Penjualan Bersih dan meraih Laba Bersih walau Indofarma could make successful efforts in increasing Net Sales
mengalami penurunan. Terlebih, tantangan besar yang dihadapi and posting Net Income although, as predicted, not as high as that
tersebut tak menghentikan langkah strategis yang telah digariskan, in the preceding year. Moreover, the great challenge did not stop
termasuk renovasi fasilitas produksi utama. Renovasi untuk the Company from taking strategic measures, including renovating

12 Laporan Tahunan 2008 PT Indofarma [Persero] Tbk.


menyesuaikan dengan ketentuan current Good Manufacturing its main production facility. The renovation in order to comply with
Practice (cGMP) ini dapat diharapkan akan memberikan current Good Manufacturing Practice (cGMP) can be expected
competitive advantage jangka panjang dalam bentuk sustainable to give Indofarma long-term competitive advantage in form of
operational excellence. sustainable operational excellence.

Selain itu, Indofarma melakukan restrukturisasi lanjutan, terutama di In addition, Indofarma also made further restructuring, particularly
anak perusahaan. Restrukturisasi yang antara lain ditujukan untuk in the subsidiary company. The restructuring that among others
melengkapi perangkat manajemen dan organisasi Indofarma Global aimed to improve Indofarma Global Medika (IGM)'s management
Medika (IGM) ini mencerminkan komitmen tinggi Indofarma Group and organization structures reflected Indofarma Group's firm
terhadap prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik (GCG). commitment toward Good Corporate Governance (GCG)
principles.
Kami menyadari bahwa keberhasilan Indofarma tetap survive,
bahkan mampu mempertahankan Laba Bersih, di tengah kondisi We acknowledge that Indofarma’s successful efforts to survive, and
eksternal yang memburuk pada 2008 tak akan tercapai tanpa even attain Net Income, amid the deteriorating external condition in
peran serta seluruh pelanggan, mitra bisnis, maupun masyarakat 2008 might not be achieved without the support of all customers,
di lingkungan Perusahaan, serta dukungan penuh dari para business partners, communities surrounding the Company and,
pemegang saham. Untuk itu, kami menyampaikan penghargaan especially, our shareholders. We therefore would like to express our
yang setinggi-tingginya kepada seluruh stakeholders. highest appreciation to all our stakeholders.

Kepada segenap jajaran Direksi dan Karyawan yang telah bekerja We would also like to express our appreciation and gratitude to the
keras dengan penuh dedikasi, kami menyampaikan terima kasih. Board of Directors and Employees at all levels for their hard works
Bersama ini pula kami juga mengajak seluruh jajaran Indofarma and dedication. Finally, let us all continuously improve our creativity
untuk terus meningkatkan kreativitas dan kerja keras, sehingga to ensure that Indofarma will be one of the leading national
dapat menempatkan Indofarma sebagai perusahaan farmasi pharmaceutical companies that has a significant role as pledged in
nasional yang berperan signifikan sesuai dengan Visi Perusahaan. the Company’s Vision.

Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rakhmat-Nya kepada May Allah the Most Benevolent always bless us all. Amen.
kita semua. Amien.

Jakarta, March 2009

Prof. Dr. dr. H. Azrul Azwar, M.P.H.


Komisaris Utama I President Commissioner

Dr. Ir. Wahyudi Ruwiyanto Drs. Mohammad Dwidjo Susono, Apt., S.E. Drs. Mochamad Ichsani, M.M.
Komisaris [Independen] Komisaris Komisaris [Independen]
[Independent] Commissioner Commissioner [Independent] Commissioner

Annual Report 2008 PT Indofarma [Persero] Tbk. 13


1

4 1
Dewan Komisaris 2 3
The Board of Commissioners
4
Prof. Dr. dr. H. Azrul Azwar, M.P.H. Prof. Dr. dr. H. Azrul Azwar, M.P.H.
Komisaris Utama President Commissioner
Lahir di Kotacane, 6 Juni 1945. Born in Kotacane, 6 June 1945.
Warga Negara Indonesia. Indonesian Citizen.
Beliau dipercaya menjadi Komisaris Utama PT Indofarma (Persero), He has been President Commissioner of PT Indofarma (Persero), Tbk.
Tbk. sejak 2004. Beliau mendapatkan gelar Dokter dan ahli kesehatan since 2004. He earned Doctor in Medicine (dokter) degree and a first
masyarakat dari Universitas Indonesia, Jakarta, pada 1972 dan 1976, serta degree in public health from University of Indonesia, Jakarta, in 1972
gelar Master of Public Health dari University of Hawaii, Honolulu, pada 1977, and 1976, Master of Public Health degree from University of Hawaii,
dan gelar Doktor dalam Ilmu Kedokteran (dengan predikat cum laude) dari Honolulu, in 1977, and a Doctorate degree in Medicine (graduated cum
Universitas Indonesia. Prof. Dr. dr. H. Azrul Azwar, MPH meniti karir sebagai laude) from the University of Indonesia. Prof. Dr. dr. H. Azrul Azwar, MPH
dosen di almamaternya, Universitas Indonesia. Selain itu, beliau juga started his professional career as a lecturer in his alma mater, University
pernah menjadi Ketua Umum Pengurus Nasional Perkumpulan Keluarga of Indonesia. In addition, he had also been Chairman of National
Berencana Indonesia (PKBI), Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Board of Indonesian Family Planning Association (PKBI), Chairman of
Indonesia (PB IDI), Ketua Umum Pengurus Pusat Perkumpulan Dokter Indonesian Medical Doctor Association (PB IDI), Chairman of Indonesian
Keluarga Indonesia (PP PDKI), dan Ketua Umum Ikatan Lulusan Universitas Family Doctor Association (PB PDKI), and Chairman of the University
Indonesia (ILUNI). Beliau pernah menjabat sebagai Dekan Fakultas of Indonesia Alumni Association (ILUNI). He had also been the Dean
Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia dan Direktur Jenderal of Faculty of Nursing University of Indonesia and Director General of
Pembinaan Kesehatan Masyarakat, Departemen Kesehatan. Saat Public Health Development, Department of Health. At present, aside
ini, selain menjadi Komisaris Utama Indofarma, beliau adalah Ketua from being the President Commissioner of Indofarma, he is also the
Kwartir Nasional Gerakan Pramuka. chairman of National Quarter of Scout Movement.

Dr. Ir. Wahyudi Ruwiyanto. Dr. Ir. Wahyudi Ruwiyanto.


Komisaris Commissioner
Lahir di Kebumen, 31 Agustus 1942. Born in Kebumen, 31 August 1942.
Warga Negara Indonesia. Indonesian Citizen.
Beliau dipercaya menjadi Komisaris PT Indofarma (Persero), Tbk. sejak He has been a Commissioner of PT Indofarma (Persero), Tbk. since
Agustus 2006. Beliau mendapatkan gelar Insinyur di bidang Teknik Kimia August 2006. He obtained a first degree in Chemical Engineering from
dari Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, pada 1967, serta gelar Doktor Gadjah Mada University, Yogyakarta, in 1967, and Doctorate degree
di bidang Penyuluhan Pembangunan dari Institut Pertanian Bogor. Dr. in Development Studies (graduated cum laude) from Bogor Institute of
Ir. Wahyudi Ruwiyanto meniti karirnya di Departemen Pendidikan dan Agriculture. Dr. Ir. Wahyudi Ruwiyanto started his professional career
Kebudayaan dan pernah menduduki jabatan sebagai Kepala Pusdiklat at the Department of Education and Culture (Depdikbud) and had
Pegawai Depdikbud (1991–1994), Direktur Utama PT Balai Pustaka been Head of Pusdiklat Pegawai Depdikbud (1991–1994), President
(Persero) (1994–1998), dan Staf Ahli Mendikbud Bidang Pengembangan Director of PT Balai Pustaka (Persero) (1994–1998), and Expert Staff for
Organisasi dan Administrasi Pendidikan dan Kebudayaan (1998–2000). the Minister of Education on Organization Development and Education
Beliau kemudian diangkat menjadi Deputi Sekretaris Wakil Presiden and Culture Administration (1998–2000). He had also been promoted
Bidang Politik (2000–2006) sebelum terpilih menjadi Komisaris Indofarma to Deputy Secretary for Vice President on Political Affair (2000–2006)
pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPST) yang before elected as Commissioner of Indofarma at Extraordinary General
diselenggarakan pada 31 Agustus 2006, di Jakarta. Meeting of Shareholders (EGMoS), 31 August 2006, in Jakarta.

Drs. Mohammad Dwidjo Susono, Apt., S.E. Drs. Mohammad Dwidjo Susono, Apt., S.E.
Komisaris Commissioner
Lahir di Pekalongan, 27 Desember 1946. Born in Pekalongan, 27 December 1946.
Warga Negara Indonesia. Indonesian Citizen.
Beliau dipercaya menjadi Komisaris PT Indofarma (Persero), Tbk. sejak He has been a Commissioner of PT Indofarma (Persero), Tbk. since
Agustus 2006. Beliau meraih gelar Sarjana Farmasi pada Universitas August 2006. He earned first and professional degrees in Pharmacy
Gadjah Mada dan Apoteker pada 1975 dari Universitas Gadjah Mada, (Apoteker) in 1975 from Gadjah Mada, Yogyakarta University, and a
Yogyakarta, serta gelar Sarjana Ekonomi bidang Manajemen pada first degree in Economics specializing in Management in 1984 from the
1984 dari Universitas Indonesia. Memulai karirnya sebagai pegawai University of Indonesia, Jakarta. Started his professional career as an
Departemen Kesehatan, Drs. Mohammad Dwidjo Susono, Apt., S.E. employee at Department of Health, Drs. Mohammad Dwidjo Susono,
pernah menjabat Kepala Biro Keuangan (1991–1992), Kepala Biro Apt., S.E. had been the Head of Finance Bureau (1991–1992), Head
Umum (1997–2000), Kepala Biro Organisasi (2000–2002), Direktur Bina of General Affairs Bureau (1997–2000), Head of Organization Bureau
Farmasi Komunitas dan Klinik, Departemen Kesehatan (2002–2004) (2000–2002), Director of Bina Farmasi Komunitas dan Klinik (2002–2004)
sebelum menjadi Staf Ahli Menteri Kesehatan Bidang Peningkatan before appointed as Expert Staff of Minister of Health on Institutional
Kapasitas Kelembagaan dan Desentralisasi (2004–2007). Selain itu, beliau Capacity Improvement and Decentralization (2004–2007). He had also
pernah pula menjabat Direktur Keuangan PT Kimia Farma Tbk. (1992– been Finance Director at PT Kimia Farma Tbk. (1992–1997). He was
1997). Beliau terpilih menjadi Komisaris Indofarma pada Rapat Umum elected as Commissioner of Indofarma at Extraordinary General Meeting
Pemegang Saham Luar Biasa (RUPST), 31 Agustus 2006, di Jakarta. of Shareholders (EGMoS) held in 31 August 2006, in Jakarta.

Drs. Mochamad Ichsani, M.M. Drs. Mochamad Ichsani, M.M.


Komisaris Commissioner
Lahir di Banyuwangi, 5 Januari 1957. Born in Banyuwangi, 5 January 1957.
Warga Negara Indonesia. Indonesian Citizen.
Beliau dipercaya menjadi Komisaris PT Indofarma (Persero), Tbk. sejak He has been a Commissioner of PT Indofarma (Persero), Tbk. since
Agustus 2006. Beliau meraih gelar Sarjana Ekonomi bidang Akuntansi August 2006. He obtained a first degree in Accounting from Gadjah
dari Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, pada 1982, dan Magister Mada University, Yogyakarta, in 1982, and Magister Manajemen
Manajemen bidang Manajemen Keuangan dari STIE ABI, Surabaya, specializing in Finance Management from STIE ABI, Surabaya, in 2003.
pada 2003. Drs. Mochammad Ichsani, M.M. meniti karir di bidang audit Drs. Mochammad Ichsani, M.M. had been following career path as an
selama 26 tahun dan pernah menduduki jabatan Kepala Perwakilan BPKP auditor for 26 years and held a position of Head of BPKP Office Province
Provinsi Riau (2004–2005) dan Direktur Pengawasan Agrobisnis, Jasa of Riau (2004–2005) and Director of Agrobusiness, Construction
Konstruksi dan Pedagangan BPKP (2005–2006) sebelum menduduki Industry and Trade Monitoring at BPKP (2005–2006) before appointed
jabatan sebagai Inspektur Kementerian Negara BUMN (2006–sekarang). as Inspector of State Ministry of BUMN (2006–present). He was elected
Beliau terpilih menjadi Komisaris Indofarma pada Rapat Umum as Commissioner of Indofarma at Extraordinary General Meeting of
Pemegang Saham Luar Biasa (RUPST), 31 Agustus 2006, di Jakarta. Shareholders (EGMoS) held in 31 August 2006, in Jakarta.

Annual Report 2008 PT Indofarma [Persero] Tbk. 15


Laporan Direksi
The Board of Directors’ Report

P. Sudibyo
Direktur Utama | President Director

Para pemegang saham yang terhormat, Dear Valued Shareholders,

2008 merupakan tahun yang teramat berat bagi PT Indofarma 2008 was a very difficult year for PT Indofarma (Persero), Tbk.
(Persero), Tbk. Krisis ekonomi global yang membuat nilai tukar Global economic crisis that lead to weakening rupiah value and
rupiah melemah sehingga harga bahan baku dan bahan lain thus steep rise on price of raw materials and other imported
yang harus diimpor meningkat tinggi, di satu sisi, dan rendahnya production inputs, on one hand, and the unrealistically low Generic
harga Obat Generik Berlogo (OGB) yang merupakan produk Drug Product (OGBs, which are Indofarma’s main products) price,
utama Indofarma, di sisi lain, membuat pilihan bisnis yang dapat on the other hand, made the Company’s business choices severely
dilakukan Indofarma sangat terbatas. limited.

Dalam kondisi eksternal yang kurang menguntungkan tersebut, Amid the unfavorable external condition, to satisfy broader
guna memenuhi kebutuhan masyarakat luas — dan sejalan dengan consumers’ need — and in line with Indofarma's moral
kewajiban dan tanggung jawab Indofarma mendukung sistem obligation and responsibility as the main supported of the
kesehatan nasional — Perseroan memilih untuk tetap memproduksi Nation's health system — the Company continued to produce
dan mendistribusikan sebagian OGB yang nyata-nyata memberikan and distribute some OGB items that certainly have negative
margin laba bersih negatif. Seperti pada tahun sebelumnya, profit margins. Just like in the preceding year, the moral-driven
kebijakan yang sarat pertimbangan moral ini telah membuat Laba policy made the Company’s Net Income experienced negative
Bersih Perseroan mengalami pertumbuhan negatif pada 2008. growth in 2008.

Tetapi, di luar pencapaian bottom line yang menurun ini, beberapa However, aside from the lower bottom line, there were some other
indikator lain memberikan gambaran positif, yaitu: indicators that gave positive pictures, among others:
• Likuiditas keuangan yang cukup terjaga seperti yang • Quite good liquidity as shown by the Company’s successful
ditunjukkan oleh Current Ratio Perseroan. efforts in maintaining its Current Ratio.

16 Laporan Tahunan 2008 PT Indofarma [Persero] Tbk.


• Portofolio produk yang lebih beragam dan seimbang dengan • More various and balanced product portfolio with the launching
peluncuran beberapa Obat dengan Nama Nagang (OND) dan of some Owned-brand Products (ONDs) and diagnostics that
produk diagnostik yang memberikan margin laba lebih tinggi. give higher profit margins.
• Pencapaian penjualan ekspor yang meningkat 189,9% • Indofarma's sales to international market that increased 189,9%
dibanding pada tahun sebelumnya. compare to that in the preceding year.
• Portofolio penjualan produk IGM, anak perusahaan Indofarma • More optimal product sales portfolio by IGM, Indofarma's
di bidang distribusi dan trading, yang lebih optimal dengan subsidiary on distribution and trading, resulted from its
masuknya prinsipal baru yang membuat porsi penjualan Produk successful efforts in attracting new principals, allowing greater
Non-Indofarma kian meningkat. sales share of Non-Indofarma Products.
• Keberhasilan Perseroan mempertajam penetrasi ke pasar • The Company’s successful efforts to penetrate deeper non-
reguler yang non-captive. captive, regular market.

Di sisi organisasi, pada 2008 Indofarma telah menyelesaikan In term of organization, in 2008 Indofarma has completed its
restrukturisasi lanjutan di anak perusahaan. Dengan restrukturisasi further restructuring in the Company's subsidiary. With the
ini, posisi vital dalam perangkat organisasi IGM di bidang restructuring, crucial positions within IGM's organization structure
keuangan telah kian lengkap. Dengan demikian, sumbangan riil on finance have been secured. Therefore, IGM's real contribution
IGM kepada Indofarma Group juga dapat diharapkan lebih besar to Indofarma Group could also be expected to be greater in the
di masa mendatang. future.

Dengan pemberlakuan harmonisasi pasar ASEAN pada 2008, kami With ASEAN market harmonization started to be effective in 2008,
menyadari, tantangan yang dihadapi Indofarma akan semakin we were aware, challenges Indofarma faced would be much
berat. Untuk mempersiapkan diri menghadapi persaingan yang greater. To make itself well positioned in the fiercer competition,
kian ketat, Indofarma terus memfokuskan diri pada enam butir Indofarma remained focus its efforts on six points of priority.
prioritas yang pada 2008 hampir seluruhnya tercapai. Secara Briefly, the Company’s achievements on the six priorities are as
singkat pencapaian masing-masing prioritas tersebut adalah: follows:

● Peningkatan Operational Excellence. Sebagai perusahaan ● Improvement of Operational Excellence. As a pharmaceutical


farmasi yang sebagian besar penjualannya berasal dari company that makes most sales from OGB products, Indofarma
produk OGB, Indofarma harus memiliki price leadership. Untuk must command cost-leadership. To realize this, the Company
itu, Perseroan berupaya mencapai kapasitas produksi yang made integrated efforts to ensure optimum production capacity
optimum — antara lain dengan menarik perusahaan farmasi — among others by attracting other pharmaceutical companies
lain melakukan toll-in manufacturing memanfaatkan fasilitas to do toll-in manufacturing, making use such facilities that still
yang memiliki kapasitas produksi berlebih (seperti ekstraktor), have abundant left-over capacity (as extractor), and on the other
dan di sisi lain dengan melakukan toll-out manufacturing guna hand by doing toll-out manufacturing to meet high demands,
memenuhi permintaan tinggi, terutama untuk proses bisnis yang particularly on business process that give relatively low added-
bernilai tambah tidak terlalu tinggi (misalnya pembuatan produk value (like manufacturing of OGB products which demands are
OGB yang permintaannya terakumulasi pada kuartal IV). accumulated on the fourth quarter).

Untuk meningkatkan kemampuan bagian produksi sebagai To improve its production department ability as a profit center,
profit center, Indofarma terus meningkatkan fasilitas produksinya Indofarma continuously improve its production facility, ensuring
sehingga memenuhi ketentuan cGMP. Pada 2008, renovasi it to satisfy cGMP requirements. In 2008, renovation of water
sistem air untuk produksi preparat steril (injeksi) telah mencapai system for sterile preparation (injectable) reached final stages.
tahap akhir. Selain itu, Perseroan juga telah mengalihkan sumber In addition, the Company also successfully diverted its source of
energi sehingga sepenuhnya menggunakan gas alami yang energy, making the more efficient natural gas as the sole source
lebih efisien sebagai sumber energi untuk pemanasan boiler. of energy for its boilers.

● Peningkatan Kemampuan Organisasi. Sebagai tindak lanjut ● Improvement of the Company’s Organization Ability. As
pemisahan IGM, Indofarma terus melakukan reorganisasi. the follow-up of IGM empowerment, Indofarma continuously
Pada 2008, misalnya, Manajemen IGM dilengkapi dengan made reorganization. In 2008, for example, IGM Management
Direktur Keuangan dan Dewan Komisarisnya dilengkapi dengan was supplemented with a Finance Director and its Board of
seorang Komisaris Independen. Selain itu, agar upaya bisnis Commissioners with an Independent Commissioner. In addition,
yang dilakukan dapat lebih fokus, dibentuk dibentuk pula satu to make IGM's business endeavor more focus, a division was
divisi baru, yaitu Divisi Bahan Baku. Upaya yang lebih fokus ini, developed, i.e. Raw Material Division. The more focus business
pada gilirannya, dapat meningkatkan kemampuan organisasi efforts would in turn boost organization ability as shown by
seperti yang terbukti dengan kemampuan anak perusahaan IGM continual ability in giving positive contribution in such
ini memberikan kontribusi positif dalam kondisi ekonomi yang unfavorable economic condition.
kurang menguntungkan.

Annual Report 2008 PT Indofarma [Persero] Tbk. 17


● Peningkatan Efisiensi Proses Bisnis. Pengadaan produk dan ● Improvement of Efficiency of Business Process. Providing
jasa sampai ke tangan konsumen akhir merupakan serangkaian products and services up to the real customers is a series of
proses yang sebagian dapat dikontrol dan sebagian lainnya processes of which some parts can be controlled and some
lebih ditentukan oleh faktor eksternal. Untuk meningkatkan other parts are largely determined by external factors. To
efisiensi proses bisnis tersebut, Indofarma melakukan upaya improve efficiency of the business processes, Indofarma makes
terpadu antara lain dengan mengembangkan sistem teknologi integrated efforts among others by developing online, real time
informasi (TI) online dan real time sampai ke pelanggan. information technology (IT) system accessible by the customers.

● Peningkatan Portofolio Produk dan Pasar. Agar kinerja ● Improvement of Product and Market Portfolio. To ensure good
bisnisnya baik, sebuah perusahaan farmasi tak mungkin hanya business performance, a pharmaceutical company cannot
mengandalkan OGB yang margin labanya semakin tipis. Sebab solely depend on OGB, a product category with increasingly
itu, selain meluncurkan beberapa produk obat baru yang thinner profit margin. Therefore, in addition to launching several
menjanjikan margin laba lebih tinggi, pada 2008 Indofarma new products that gave fatter profit margin, in 2008 Indofarma
juga memperluas portofolionya dengan produk non-obat yang, also expanded its portfolio to include more non-drug products
tentu saja, diarahkan ke pasar non-obat pula. Upaya ini antara that, understandably, aimed at non-drug markets. The efforts
lain tercermin dari semakin banyaknya prinsipal yang bermitra among others were reflected by the longer list of principals
dengan IGM. Selain itu, Indofarma juga mulai melakukan acquired by IGM as its partners. Aside from this, Indofarma
registrasi lebih banyak produk ke lebih banyak negara sehingga also started registering more products in more countries,
penetrasi ke pasar ekspor dapat diharapkan akan terus allowing the Company to increase its export in the near future.
meningkat.
● Ensuring Financial Stability. Indofarma makes continuous
● Menjaga Stabilitas Keuangan. Indofarma terus berupaya efforts to ensure its financial stability. In 2008, with increasingly
mempertahankan stabilitas keuangannya. Pada 2008, dengan greater external pressures, Indofarma was able to maintain
semakin beratnya tekanan eksternal, Perseroan masih berhasil its Current Ratio, allowing the Company to serve its short-
menjaga Current Ratio sehingga mampu memenuhi kewajiban term liabilities and ensure the continuation of its business
jangka pendek dan memelihara keberlangsungan operasi operations.
bisnisnya.
● Improvement of Human Resorces. In 2008 Indofarma
● Peningkatan Sumber Daya Manusia. Pada 2008 Indofarma successfully completed its restructuring on human resources
berhasil menyelesaikan restrukturisasi sumberdaya manusia (HR), an endeavor it has started since 2003. With the
(SDM) yang diupayakan sejak 2003. Dengan resrukturisasi restructuring, the Company's organization within the plant has
ini, organisasi Perseroan di lingkungan pabrik menjadi lebih been leaner, leading to improved production efficiency.
ramping sehingga terjadi peningkatan efisiensi produksi.
On the other hand, to improve the Company's ability in
Di sisi lain, guna meningkatkan kemampuan Perseroan dalam adapting its business toward rapidly changing market,
menyesuaikan bisnisnya dengan pasar yang berubah cepat, Indofarma makes continuous efforts to strengthen its HR,
Indofarma terus memperkuat SDM di lapangan, terutama di IGM particularly in IGM, the sales arm of Indofarma Group.
yang menjadi ujung tombak penjualan Indofarma Group. Melalui Through highly selective process, the Company recruits
proses rekrutmen yang ketat, Perseroan menarik talenta baru cadre of new talents in marketing. By giving well-planned,
di bidang pemasaran. Dengan pendidikan dan pelatihan yang continuous education and training, it can be expected that the
terencana dan berkelanjutan, tenaga-tenaga yang masih segar fresh talents will be valuable asset for Indofarma’s long-term
tersebut dapat diharapkan akan menjadi aset penting bagi growth.
pengembangan jangka panjang Indofarma.

In 2008, the endeavor started to bear quite fruitful results


Pada 2008, upaya tersebut memberikan hasil yang cukup considering the worsening external condition. Indofarma's Income
menggembirakan, mengingat kondisi eksternal yang demikian from Operations experienced quite significant, 40.9%, increase.
memburuk. Laba Usaha Indofarma mengalami peningkatan And, although suffering from a heavy blow of foreign exchange loss
yang cukup signifikan, 40,9%. Dan, walau mengalami rugi kurs amounted to Rp16.81 billion and Extraordinary Items of Rp1.69
yang mencapai Rp16,81 miliar dan Pos Luar Biasa Rp1,69 miliar, billion, the Company managed to post Net Income of Rp5.03
Perseroan masih membukukan Laba Bersih Rp5,03 miliar. billion.

Dengan pencapaian tersebut di atas, Indofarma mengakhiri tahun With all these achievements, Indofarma ended year 2008 with
2008 dengan kinerja yang dapat dikatakan cukup baik mengingat, quite good business performance considering, once more time,
sekali lagi, kondisi eksternal yang memburuk. Apalagi, pada 2008 the highly unfavorable external condition. Moreover, in 2008 the
itu Perseroan juga banyak melakukan investasi — baik dalam Company also made quite big investments — both to improve
bentuk peningkatan fasilitas fisik (berbagai renovasi, pengalihan physical facilities (various renovation, diversion of energy source

18 Laporan Tahunan 2008 PT Indofarma [Persero] Tbk.


sumber energi dari solar ke gas) maupun pengembangan SDM from fuel to natural gas) and develop human resources (particularly
(terutama di IGM yang organisasinya mengalami pemekaran at IGM of which its organization was expanded after spinning-off
setelah pemisahan dari Perusahaan Induk) — yang akan from the Holding Company) — all of them can be expected to give
memberikan hasil positif dalam jangka menengah atau panjang. positive results in the mid- or long-term.

Laporan rinci tentang kinerja Indofarma sepanjang 2008 akan Detailed reports on Indofarma’s performance throughout 2008 are
disampaikan pada bagian selanjutnya dari buku ini. Untuk presented in the subsequent parts of this Annual Report. To evaluate
mengevaluasi hasil kerja Manajemen, kami menggunakan analisis the Management performance, we made analyses that cover several
yang melingkupi berbagai perspektif — keuangan, proses internal, business functions — finance, internal operations, customers and
pelanggan, serta pembelajaran dan pertumbuhan — sebagai tolok learning and growth — as the key performance indicators.
ukur kinerja.
In general, Indofarma’s business performance in 2008 was
Secara umum, kinerja Indofarma pada 2008 cukup memadai, considerably good, particularly in a strategic term, allowing
terutama di bidang yang strategis, dan mendukung Perseroan the Company to achieve long-term growth. The achievements
untuk melakukan pertumbuhan jangka panjang. Kinerja ini sulit might not be realized without dedications and hard works of
dicapai tanpa dedikasi dan kerja keras seluruh karyawan. the Company’s employees at all levels,

Karena itu, Direksi menyampaikan penghargaan yang setinggi- The Board of Directors would therefore like to express gratitude
tingginya kepada seluruh staf dan karyawan atas kontribusi mereka and highest appreciation to employees at all levels for their
yang besar pada tahun sulit 2008. Kami juga menyampaikan extraordinary contribution in the difficult year of 2008. We would
terima kasih kepada para mitra bisnis, kreditor, pemasok, also like to thank all or business partners, creditors, suppliers,
pemegang saham, Pemerintah, dan seluruh stakeholder yang telah shareholders, the Government, and all stakeholders for their
memberikan dukungan dan kepercayaan kepada Indofarma. unfailing support and trust to Indofarma.

Jakarta, March 2009

P. Sudibyo
Direktur Utama I President Director

Yuliarti R. Merati Muhammad Munawaroh Deden Edi Soetrisna


Direktur Produksi Direktur Pemasaran dan Umum Direktur Keuangan dan SDM
Production Director Marketing and General Affair Director Finance and HR Director

Annual Report 2008 PT Indofarma [Persero] Tbk. 19


1

3 4
Direksi 2 1
The Board of Directors

4
P. Sudibyo P. Sudibyo
Direktur Utama President Director
Lahir di Yogyakarta, 5 Oktober 1950. Born in Yogyakarta, 5 October 1950.
Warga Negara Indonesia. Indonesian Citizen.
Beliau dipercaya menjadi Direktur Utama PT Indofarma (Persero), He has been the President Director of PT Indofarma (Persero), Tbk.
Tbk. sejak Desember 2007. Memulai pendidikan tingginya di Fakultas since December 2007. Started his tertiary education in Faculty of
Kedokteran, Universitas Gadjah Mada (1969–1972), beliau mendapatkan Medicine, Gadjah Mada University (1969–1972), he obtained a
gelar sarjana di bidang Akuntansi dari Fakultas Ekonomi, Universitas first degree in Accounting from Faculty of Economy, Gadjah Mada
Gadjah Mada, Yogyakarta, pada 1980. Setelah itu, beliau mengambil University, Yogyakarta, in 1980. He also earned a Master degree
gelar Master in Accounting di State University of New York, pada 1987, in Accounting from State University of New York, in 1987, and had
dan pernah memperdalam keahlian di bidang corporate finance dan deepened his expertise in corporate finance and computer-aided
computer-aided software engineering di Ohio State University (1990– software engineering at the Ohio State University (1990–1991). Sudibyo
1991). P. Sudibyo memulai karirnya sebagai dosen di almamaternya, started his professional career as lecturer in his alma mater, Faculty
Fakultas Ekonomi, Univesitas Gadjah Mada (1980–2006) dan pernah of Economy, Gadjah Mada University (1980–2006) and had been
menjadi konsultan di beberapa BUMN, antara lain PT Pelabuhan a consultant in various State-Owned Enterprises (BUMN), among
Indonesia I, PT Pelabuhan Indonesia II, PT Rajawali Nusantara Indonesia, others were PT Pelabuhan Indonesia I, PT Pelabuhan Indonesia II,
PT Bank Exim, dan juga Direktorat Jenderal BUMN, Departemen PT Bank Exim, and also Directorate General of BUMN, Department of
Keuangan Republik Indonesia. Beliau adalah Anggota Ikatan Akuntan Finance Republic of Indonesia. He is an active member of Indonesian
Indonesia dan pernah menjabat sebagai Sekretaris Jenderal ASEAN Accountant Association and had been the Secretary General of ASEAN
Federation of Accountants (1993-1995). Setelah itu, beliau bekerja Federation of Accountants (1993-1995). Afterwards, he transferred to
untuk Indofarma sebagai Corporate Secretary (2000–2003) dan Direktur Indofarma and became Corporate Secretary (2000–2003) and Finance
Keuangan Indofarma (2003–2007) sebelum terpilih menjadi Direktur Director (2003–2007) before elected as President Director in the
Utama Indofarma pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Extraordinary Annual General Meeting of Shareholders (EGMoS) held
(RUPSLB) yang diselenggarakan pada 3 Desember 2007, di Jakarta. in 3 December 2007, in Jakarta.

Yuliarti R. Merati Yuliarti R. Merati


Direktur Produksi Production Director
Lahir di Jakarta, 29 Juli 1954. Born in Jakarta, 29 July 1954.
Warga Negara Indonesia. Indonesian Citizen.
Beliau dipercaya menjadi Direktur PT Indofarma (Persero), Tbk. yang She has been Director of PT Indofarma (Persero), Tbk. in charge
membawahi Bidang Produksi sejak Juli 2003. Gelar Sarjana Farmasi of Production Department since July 2003. She obtained first
dan Apoteker diperolehnya dari Institut Teknologi Bandung, pada 1980 and professional degrees in Pharmacy from Bandung Institute
dan 1982. Yuliarti R. Merati memulai karirnya sebagai staf Manajer of Technology, in 1980 and 1982. Yuliarti R. Merati started her
Pabrik Pil KB Bandung di PT Kimia Farma Tbk. (1983–1985). Karir professional career as Staff of Plant Manager Pil KB Bandung at PT
beliau di PT Kimia Farma terus meningkat sampai menjadi Manajer Kimia Farma Tbk. (1983–1985). Her career at Kimia Farma rapidly
Unit Formulasi Bandung (1997–2002) dan Kepala Divisi Produksi advanced to Manager of Formulation Unit Bandung (1997–2002)
Bandung (2002–2003), sebelum terpilih menjadi Direktur Produksi and Head of Production Division Bandung (2002–2003) before
Indofarma pada Rapat Umum Pemegang Tahunan (RUPST) yang elected as Production Director of Indofarma at the Annual General
diselenggarakan pada 30 Juni 2003, di Jakarta. Meeting of Shareholders (AGMoS) held in 30 June 2003, in Jakarta.

Muhammad Munawaroh Muhammad Munawaroh


Direktur Pemasaran dan Umum Marketing and General Affair Director
Lahir di Yogyakarta, 17 Mei 1965. Born in Yogyakarta, 17 May 1965.
Warga Negara Indonesia. Indonesian Citizen.
Beliau dipercaya menjadi Direktur Pemasaran dan Umum PT Indofarma He has been Marketing and General Affairs Director of PT Indofarma
(Persero), Tbk. sejak Desember 2007. Beliau mendapatkan gelar (Persero), Tbk. since December 2007. He earned a first degree in
Sarjana Kedokteran Hewan dari Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Veterinary Medicine from Gadjah Mada University, Yogyakarta, in 1991.
pada 1991. Memulai karirnya di PT Phapros Indonesia, beliau pernah Started his professional career at PT Pharos Indonesia, he had been
menduduki jabatan Associate Product Manager Ethical (2000–2001), Associate Product Manager Ethical (2000–2001), and Senior Product
dan Senior Product Manager OTC (2002–2004) sebelum pindah ke PT Manager OTC (2002–2004) before transferred to PT Indofarma Tbk.
Indofarma Tbk. sebagai Manajer Pemasaran Branded (2004) dan Manajer as Marketing Manager of Branded Products (2004) and Manager of
Strategic Business Development (2005). Beliau terpilih menjadi Direktur Strategic Business Development (2005). He was elected as Marketing
Pemasaran Indofarma pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Director of Indofarma at Annual General Meeting of Shareholders
(RUPST), 31 Agustus 2006, di Jakarta, kemudian menjadi Direktur (AGMoS), 31 August 2006, in Jakarta, then Marketing and General
Pemasaran dan Umum pada (RUPSLB), 3 Desember 2007, di Jakarta. Affair Director at EGMoS, 3 December 2007, in Jakarta.

Deden Edi Soetrisna Deden Edi Soetrisna


Direktur Keuangan dan SDM Finance and HR Director
Lahir di Jakarta, 28 Januari 1966. Born in Jakarta, 28 January 1966.
Warga Negara Indonesia. Indonesian Citizen.
Beliau dipercaya menjadi Direktur Keuangan dan SDM PT Indofarma He has been Finance and HR Director of PT Indofarma (Persero),
(Persero), Tbk. sejak Desember 2007. Gelar Sarjana Kedokteran Gigi Tbk. since December 2007. He earned a firs degree in Dentistry from
diperolehnya dari Universitas Padjadjaran, Bandung, pada 1991, Padjadjaran University, Bandung, in 1991, and Magister Manajemen
dan Magister Manajemen di bidang Pemasaran dari Universitas in Marketing from HAMKA University, Jakarta, in 2002. Deden Edi
HAMKA, Jakarta, pada 2002. Deden Edi Soetrisna memulai karirnya di Soetrisna started his professional career at Indofarma and had been
Indofarma, beliau pernah menduduki jabatan Group Product Manager Group Product Manager (1999–2003), Manager of Strategic Business
(1999–2003), Manajer Strategic Business Development (2003–2004), Development (2003–2004), and Marketing Manager (2004–2006).
dan Manajer Pemasaran (2004–2006). Beliau terpilih menjadi Direktur He was elected as General Affairs and HR Director of Indofarma at
Umum dan SDM Indofarma pada Rapat Umum Pemegang Saham Annual General Meeting of Shareholders (AGMoS), 31 August 2006, in
Tahunan (RUPST), 31 Agustus 2006, di Jakarta, kemudian Direktur Jakarta, then Finance and HR Director at EGMoS, 3 December 2007,
Keuangan dan SDM pada RUPSLB, 3 Desember 2007, di Jakarta. in Jakarta.

Annual Report 2008 PT Indofarma [Persero] Tbk. 21


Tata Kelola Perusahaan
Corporate Governance

TATA Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Good Corporate Governance (GCG) is a commitment for
Governance, GCG) telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari PT Indofarma (Persero), Tbk in its integrated restructuring
praktek bisnis PT Indofarma (Persero), Tbk.. Saat ini Indofarma efforts. At present, Indofarma has already had the normative
telah memiliki hampir seluruh perangkat normatif yang sesuai infrastructure to comply GCG principles, including Audit
dengan prinsip-prinsip GCG, termasuk Komite Audit dan Komisaris Committee, GCG, Remuneration and Nomination Committee, as
Independen seperti yang diamanatkan oleh Bursa Efek Indonesia well as Independent Commissioner as required by the Indonesia
melalui Peraturan Pencatatan I-A No.305/BEJ/07-2004 dan Stock Exchange and Capital Market Supervisory Agency
Peraturan Bapepam No.IX.I.5. (Bapepam-LK).

Dewan Komisaris dan Direksi The Board of Commissioners and Directors


Dewan Komisaris bertugas untuk mengawasi kinerja Direksi The Board of Commissioners (BOC)’s duty is to monitor the
dan memberikan nasehat jika dipandang perlu. Komunikasi Board of Directors (BOD)’s performance and provide necessary
formal antara Dewan Komisaris dan Direksi dilakukan melalui guidance. Formal communication between the BOC and the BOD
rapat rutin yang diadakan setiap bulan guna membahas kinerja is performed through regular, monthly meetings to review the
Direksi pada bulan sebelumnya dan rencana Direksi untuk bulan BOD’s performance for the previous month and the BOD’s plan for
mendatang. the coming month.

Kehadiran dalam Rapat Formal Komisaris dan Direksi pada 2008


Attendance at Formal BoC and BoD Meetings 2008
Peserta Rapat Dewan Komisaris Direksi Dewan Komisaris dan Direksi
Meeting Attendant Board of Commissioners Board of Directors Board of Commissioners and Directors
Komisaris | Commissioners
Prof. Dr. dr. Azrul Azwar, M.P.H. 11 17
Drs. Mochamad Ichsani, M.M. 11 17
Drs. Dwidjo Susono, Apt., S.E. 11 17
Dr. Ir. Wahyudi Ruwiyanto 11 17

Direksi | Board of Directors


P. Sudibyo 27 17
Yuliarti R. Merati 27 17
Muhammad Munawaroh 27 17
Deden Edi Soetrisna 27 17

Remunerasi Direksi dan Dewan Komisaris


Remuneration of the BoD and the BoC
Komponen Remunerasi Komisaris Utama Komisaris Direktur Utama Direktur
Components President Commissioner Commissioner President Director Director

Gaji Dasar I Basic Salary Rp12.480.000 Rp11.232.000 Rp31.200.000 Rp28.080.000


Tunjangan I Allowances
• Perumahan I Housing 0 0 Rp 8.000.000 Rp 8.000.000
• Kendaraan I Cars Rp 3.000.000 Rp 3.000.000 Rp17.500.000 Rp15.750.000
• Lainnya I Other Rp 3.000.000 Rp 3.000.000 Rp 7.500.000 Rp 7.500.000
Total Tunjangan I Total Allowances Rp 6.000.000 Rp 6.000.000 Rp33.000.000 Rp31.250.000

Take Home Pay [per bulan I per month] Rp18.480.000 Rp17.232.000 Rp64.200.000 Rp59.330.000

22 Laporan Tahunan 2008 PT Indofarma [Persero] Tbk.


Komite Audit Audit Committee
Komite Audit PT Indofarma (Persero), Tbk. telah dibentuk dengan PT Indofarma (Persero), Tbk’s Audit Committee has been established
tujuan untuk membantu dan memfasilitasi Dewan Komisaris dalam to support and facilitate the Board of Commissioners in performing
menjalankan fungsi pengawasan. its supervisory function.

Sejalan dengan ketentuan Bursa Efek Indonesia, Komite Audit In accordance with the Indonesia Stock Exchange’s regulation,
bertugas dan bertanggung jawab untuk memberikan pendapat Audit Committee duties and responsibilities are to provide
profesional yang independen kepada Dewan Komisaris professional, independent opinions to the Board of Commissioners
mengenai laporan dan/atau hal-hal yang disampaikan Direksi, (BoC) on reports and/or other things presented by the Board of
mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Komisaris, Directors (BoD), to identify matters that need the BoC attention,
dan melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan Komisaris. and carry out other assignments given by the BoC.

Sepanjang 2008, Komite Audit Indofarma telah melakukan Throughout 2008, Indofarma's Audit Committee conducted the
kegiatan-kegiatan sebagai berikut: following activities:
• Melakukan penelaahan atas laporan keuangan interim balk yang • Made analysis both on would be and not to be published interim
akan dipublikasikan maupun tidak dipublikasikan, terutama financial reports, particularly by closely reviewing significant
dengan melakukan evaluasi atas perubahan yang material changes on items in the Company’s Balance Sheet, Income
angka pos-pos Neraca, Laba/Rugi, dan Arus Kas. Statements, and Cash-Flow.
• Melakukan evaluasi terhadap akuntan publik/auditor ekstemal • Made evaluation on public accountant/external auditor that will
yang akan direkomendasikan untuk melakukan audit atas be recommended to audit PT Indofarma (Persero) Tbk's Annual
Laporan Keuangan Tahunan PT Indofarma (Persero) Tbk. Financial Report by taking such factors as independence and
dengan memperhatikan independensi dan obyektivitas, cakupan objectivity, scope and completeness of the audit, as well as
dan kecukupan audit, serta penelaahan kewajaran biaya audit. review on fairness of auditing fee into considerations.
• Melakukan pertemuan berkala dengan Satuan Pengendalian • Made regular meetings with the Internal Audit Unit (IAU) to
Internal (SPI) guna membahas keefektifan pelaksanaan audit review effectiveness of internal audit process, findings related to
internal dan kepatuhan, temuan-temuan penting lainnya, serta internal control process and compliance, other critical findings,
tindak lanjut audit. as well as follow-up audits.
• Melakukan pertemuan secara berkala dengan auditor eksternal • Made regular, scheduled meetings with external auditor to
guna membahas keefektifan pelaksanaan audit, antara lain review effectiveness of auditing conducted, including audit
rencana audit, kemajuan audit, temuan-temuan penting, plans, auditing progress, critical findings, adjustments, and
penyesuaian-penyesuaian yang terjadi dan kendala dalam audit. constraints faced in the auditing process.
• Melakukan pemantauan terhadap tindak-lanjut temuan Auditor • Made monitoring on follow-up of External Auditor's findings.
Eksternal. • Made evaluation on implementation of Risk Management.
• Melakukan evaluasi terhadap penerapan Risk Management. • Carried out other assignments requested by the BoC, among
• Melakukan tugas-tugas lain yang diberikan Komisaris, antara others analysis on proposal on the Company’s Work Plans and
lain penelaahan laporan pelaksanaan Rencana Kerja dan Budget.
Anggaran.
The Audit Committee holds regular meeting twice a week, in
Komite Audit mengadakan pertemuan rutin dua kali seminggu di addition to monthly compulsory meeting attended by all the
luar rapat wajib satu kali sebulan yang dihadiri seluruh anggotanya. Committee's members.

Komite Audit Indofarma I Indofarma’s Audit Committee


Posisi I Position
Nama I Name

Dr. Ir. Wahyudi Ruwiyanto Independent Commissioner / Chairman and Member of the Audit Committee
Drs. Mochamad Ichsani, M.M. Commissioner / Vice Chairman and Member of the Audit Committee
Drs. Muhammad Asawir Harahap, Akt. Member of the Audit Committee
.Purwadi, Ak., M.M. Member of the Audit Committee
Drs. Warga Murad Secretary of the Audit Committee

Annual Report 2008 PT Indofarma [Persero] Tbk. 23


Drs. Muhammad Asawir Harahap, Akt. Drs. Muhammad Asawir Harahap, Akt.
Anggota Komite Audit Member of the Audit Committee
Lahir di Padangsidempuan, 11 Agustus 1946 Born in Padangsidempuan, 11 August 1946
Warga Negara Indonesia. Indonesian Citizen.

Beliau dipercaya menjadi Anggota Komite Audit PT He has been a Member of Audit Committee of PT
Indofarma (Persero), Tbk. sejak September 2006. Indofarma (Persero), Tbk. since September 2006. He
Gelar Sarjana Akuntansi diperolehnya dari Institut Ilmu obtained a first degree in Accounting from Institute of
Keuangan pada 1975. Drs. Muhammad Asawir, Akt. Finance in 1975. Drs. Muhammad Asawir, Akt. started his
memulai karirnya sebagai Auditor untuk Perusahaan professional career as Auditor of Central and Regional
Negara dan Perusahaan Daerah di Direktorat Akuntan Government-owned Enterprises at State Accounting Office.
Negara, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan In 1984, he was transferred to the Financial and Development
(BPKP), pada 1969. Sebelum menjadi anggota Komite Audit Supervisory Board (BPKP). Prior to become a member of
Indofarma, beliau mengemban jabatan Deputi Bidang Akuntan Indofarma’s Audit Committee, he was the Deputy on Government
Negara BPKP. Accounting at BPKP (until 1 September 2007).

Purwadi, Ak., M.M. Purwadi, Ak., M.M.


Anggota Komite Audit Member of the Audit Committee
Lahir di Pati, 14 Mei 1964 Born in Pati, 14 May 1964
Warga Negara Indonesia. Indonesian Citizen.

Beliau dipercaya menjadi Anggota Komite Audit PT He has been a Member of Audit Committee of PT
Indofarma (Persero), Tbk. sejak 1 Maret 2008. Gelar Indofarma (Persero), Tbk. since 1 March 2008. He
Sarjana Muda dan Sarjana Akuntansi diperolehnya dari obtained a Bachelor and Sarjana degree in Accounting
Sekolah Tinggi Akuntansi Negara, Jakarta, pada 1987 from Indonesian State College of Accountancy, Jakarta, in
dan 1994, dan gelar Magister Manajemen dari STIE – ABI, 1987 and 1994, and Master of Management degree from
Surabaya, pada 2003. Purwadi, Ak., M.M. memulai karir STIE – ABI, Surabaya, in 2003. Purwadi, Ak., M.M. started
profesionalnya sebagai Ajun Akuntan pada Direktorat Pengawasan his professional career as Adjunct Accountant at Pertamina, in
Pertamina, pada 1987, dan Badan Pengawasan Keuangan dan 1987, and the Financial and Development Supervisory Board
Pembangunan (BPKP, sampai 2007). Saat ini beliau menjadi (BPKP, until 2007). Presently, he is a Senior Accountant at the State
Auditor Ahli Muda pada Kementerian Negara BUMN. Ministry of Government-owned Enterprises.

Drs. Warga Murad Drs. Warga Murad


Sekretaris Komite Audit Secretary of the Audit Committee
Lahir di Bukitinggi, 1 Juli 1947 Born in Bukitinggi, 1 July 1947
Warga Negara Indonesia. Indonesian Citizen.

Beliau dipercaya menjadi Anggota Komite Audit PT He has been the Secretary of Audit Committee of PT
Indofarma (Persero), Tbk. sejak September 2006. Gelar Indofarma (Persero), Tbk. since September 2006. He earned
Sarjana Muda dan Sarjana diperolehnya dari Institut a bachelor degree and S-1 degree from Institute of Finance
Ilmu Keuangan pada 1971 dan 1977. Drs. Warga Murad in 1971 and 1977. Drs. Warga Murad started his professional
memulai karirnya sebagai Inspektur Muda di Direktorat career as a Junior Inspector at Directorate General of State
Jenderal Pengawasan Keuangan Negara, Departemen Financial Supervisory, Department of Finance, in 1972. In
Keuangan, pada 1972. Pada 1984 beliau ditugaskan di BPKP dan 1984 he was transferred to Financial and Development Supervisory
sampai memangku jabatan Kepala Bidang Pengelolaan Data dan Board (BPKP) and among others held positions of Head of Data
Informasi (Juni 2001–Juli 2003) dan Nara Sumber Pusinfo (Agustus and Information Management Division (June 2001–July 2003) and
2001–Juli 2005). Resource Person of Pusinfo (August 2001–July 2005).

Komite GCG, Remunerasi dan Nominasi GCG, Remuneration and Nomination Committee
Sejak September 2006, Dewan Komisaris telah membentuk Since September 2006, the Board of Commissioners (BoC) has set
Komite GCG, Remunerasi dan Nominasi untuk membantu up GCG, Remuneration and Nomination Committee to assist the
Komisaris dalam menjalankan tugasnya. Komite GCG ini BoC in carrying out its duty to serve the Company’s shareholders'
mengadakan pertemuan sebulan sekali yang dihadiri oleh seluruh The GCG Committee holds a monthly meeting attended by all its
anggotanya. members.

Sepanjang 2008, Komite GCG telah melakukan kegiatan-kegiatan Throughout 2008, The GCG Committee carried out the following
sebagai berikut: activities:
• Merevisi dokumen-dokumen GCG. • Revised GCG documents.
• Memberikan usulan remunerasi Manajemen Perusahaan kepada • Proposed remuneration for the Board of Directors to the Board of
Dewan Komisaris. Commissioners
• Menyusun sistem nominasi kandidat Direksi Perusahaan dan • Drafting nomination system for candidates of the Company’s as
Anak Perusahaan. well as the Subsidiary's Directors.

24 Laporan Tahunan 2008 PT Indofarma [Persero] Tbk.


Komite GCG, Remunerasi dan Nominasi Indofarma
Indofarma’s GCG, Remuneration and Nomination Committee
Posisi I Position
Nama I Name

Prof. Dr. dr. Azrul Azwar, M.P.H. President Commissioner / Chairman and Member of the GCG Committee
Drs. Mohammad Dwidjo Suseno, Apt., S.E. Commissioner / Member of the GCG Committee
Ir. Gunawan Adji, M.T., Ph.D. Member of the GCG Committee
.Ir. Stephanus Trisnanto, ANZIIF (Sr. Assoc.),
CIP, ICAP, Dip Busi (Loss Adj.), ACLA Member of the GCG Committee

Ir. Gunawan Adji, M.T., Ph.D. Ir. Gunawan Adji, M.T., Ph.D.
AnggotaKomite GCG, Remunerasi dan Nominasi Member of GCG, Remuneration and Nomination Committee
Lahir di Sidoarjo, 25 Juli 1970 Born in Sidoarjo, 25 July 1970
Warga Negara Indonesia. Indonesian Citizen.

Beliau dipercaya menjadi Anggota Komite Audit PT He has been a member of GCG, Remuneration and
Indofarma (Persero), Tbk. sejak September 2006. Nomination Committee of PT Indofarma (Persero), Tbk.
Setelah mendapat gelar Sarjana di bidang Teknik Industri since September 2006. After obtaining a first degree in
dari Institut Teknologi Sepuluh November, Surabaya, industrial engineering from Sepuluh November Institute
pada 1975, beliau meneruskan pendidikannya dan of Technology, Surabaya, in 1995, he continued his study
memperoleh gelar Magister Teknik dari Universitas and earned a Master degree in engineering from University
Indonesia, pada 1999, dan Doktor di bidang Industrial of Indonesia, Jakarta, in 1999, and a Doctorate degree in Industrial
Management dari School of Management, Universiti Utara Management from School of Management, Universiti Utara
Malaysia, Kedah, pada 2006. Selain menjadi anggota Komite Malaysia, Kedah, in 2006. Aside from a member of Indofarma’s
GCG, Remunerasi dan Nominasi Indofarma, Ir. Gunawan Adji, GCG, Remuneration and Nomination Committee, Ir. Gunawan Adji,
M.T., Ph.D. aktif sebagai Konsultan GCG pada Klinik GCG Kadin M.T., Ph.D. is also a GCG Consultant at GCG Clinic of Jakarta
Jakarta dan dosen pada Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi dan Chambers of Commerce (Kadin) and a lecturer at Indonesia School
perbankan Indonesia (STEKPI), Jakarta. of Economics and Banking (STEKPI), Jakarta.

Ir. Stephanus Trisnanto, ANZIIF [Sr. Assoc.], CIP, ICAP, Dip Busi, ACLA. Ir. Stephanus Trisnanto, ANZIIF [Sr. Assoc.], CIP, ICAP, Dip Busi, ACLA.
Anggota Komite GCG, Remunerasi dan Nominasi Member of GCG, Remuneration and Nomination Committee
Lahir di Solo, 11 April 1965 Born in Solo, 11 April 1965
Warga Negara Indonesia. Indonesian Citizen.

Beliau dipercaya menjadi Anggota Komite Audit PT He has been a Member of Audit Committee of PT
Indofarma (Persero), Tbk. sejak September 2006. Indofarma (Persero), Tbk. since September 2006. After
Setelah mendapat gelar Sarjana di bidang Teknik Mesin obtaining a first degree in Mechanical Engineering
dari Universitas Atmajaya, Jakarta, pada 1988, beliau from Atmajaya University, Jakarta, in 1988, he earned a
mendapatkan gelar sarjana di bidang asuransi dan loss degree in insurance (loss adjuster) from Australian New
adjuster dari Australian New Zealand Insurance Institute Zealand Insurance Institute & Finance, in 1997. Aside from
& Finance, pada 1997. Selain menjadi anggota Komite GCG, a Member of Indofarma’s GCG, Remuneration and Nomination
Remunerasi dan Nominasi Indofarma, Ir. Stephanus Trisnanto adalah Committee, Ir. Stephanus Trisnanto works at PT Satria Dharma
karyawan PT Satria Dharma Pusaka Crawford Thomal Howell Group, Pusaka Crawford Thomal Howell Group, an international loss
sebuah perusahaan internasional di bidang loss adjuster. adjuster company.

Satuan Pengawas Internal (SPI) Internal Audit Unit (IAU)


Audit internal merupakan bagian dari fungsi pengawasan yang tak Internal Audit is an integral part of supervisory function,
dapat dipisahkan dari fungsi manajemen lainnya. Salah satu fungsi inseparable from other management functions. Among internal
pokok audit internal — yang dilakukan oleh Satuan Pengawas audit’s main functions — that are carried out by the Internal
Internal (SPI) — adalah memberikan masukan yang konstruktif dan Audit Unit (IAU) — is to give constructive and consultative
konsultatif kepada manajemen sehingga antisipasi risiko usaha inputs to the management, allowing better anticipation toward
dapat dilakukan lebih baik. business risks.

Sepanjang 2008, SPI Indofarma melaksanakan audit terhadap Throughout 2008, Indofarma's IAU conducted audit on three
tiga bidang di lingkungan Perusahaan Induk. Dengan adanya sectors within the Holding Company. With the restructuring
restrukturisasi yang secara bertahap menarik fungsi kontrol ke that gradually reverted the controlling functions to the Holding
Perusahaan Induk, SPI juga mulai melakukan audit di Indofarma Company, the IAU laso started doing audit in Indofarma Global
Global Medika (IGM), baik di kantor pusat anak perusahaan Medika (IGM), both in the headquarter office of the distibution
Indofarma di bidang distribusi dan trading ini maupun kantor- and trading subsidiary and its branch offices throughout
kantor cabang yang tersebar di seluruh Indonesia. Indonesia.

Laporan audit secara berkala disampaikan kepada Direktur Utama Audit report is periodically submitted to the President Director
dan ditembuskan ke Komite Audit. SPI juga melakukan pertemuan and a copy is sent to the Audit Committee. The IAU also
berkala dengan Komite Audit untuk kepentingan koordinasi conducts regular meetings with Audit Committee to coordinate
pelaksanaan sistem pengendalian internal Perseroan. implementation of the Company’s internal control system.

Annual Report 2008 PT Indofarma [Persero] Tbk. 25


Akuntan Publik Public Accountant
Guna keperluan audit tahun buku 2008, Indofarma menunjuk To audit the Company’s book for year 2008, Indofarma directly
secara langsung Kantor Akuntan Publik HLB Hadori & Rekan appointed Public Accountant Office of HLB Hadori & Rekan as the
menjadi penyedia jasa audit laporan keuangan Perseroan. Company's external auditor.

Penunjukan ini merupakan tahun ke-6 secara berturut-turut bagi The appointment has been the sixth in a row for Public Accountant
Kantor Akuntan Publik HLB Hadori & Rekan dan, sesuai dengan Office of HLB Hadori & Rekan and, in accordance with the
ketentuan Bapepam-LK, merupakan penunjukan terakhir. Bapepam-LK regulations, would also be the last.

Hasil audit tahun buku 2008 menyatakan bahwa laporan keuangan Audit results for 2008 financial year stated that Indofarma’s
konsolidasian Indofarma telah disajikan secara wajar berdasarkan consolidated financial report was in accordance with the generally
prinsip akuntansi yang berlaku umum. accepted accounting principles.

Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary


Indofarma telah mengangkat seorang Sekretaris Perusahaan. Indofarma has appointed a Corporate Secretary. Referring to
Mengacu pada Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal Regulation of the Indonesia Stock Exchange and Capital Market
(Bapepam) No.IX.1.4, fungsi Sekretaris Perusahaan pada Supervisory Agency (Bapepam-LK) No.IX.1.4, Corporate
hakekatnya menjadi penghubung Perseroan dengan para Secretary function is in essence to bridge the Company
pemegang saham, lembaga otoritas pasar modal dan keuangan, with its shareholders, capital market authority and financial
serta pihak-pihak lain yang berkepentingan. Sekretaris Perusahaan regulators, and other stakeholders. Corporate Secretary is
juga bertanggung jawab untuk menyampaikan informasi yang also responsible to disseminate all important information to the
bersifat material kepada stakeholders secara tepat waktu, akurat, Company’s stakeholders timely, accurately, responsibly, and
bertanggung jawab, serta menjunjung asas keterbukaan. transparently.

Isakayoga C.H. Isakayoga C.H.


Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary
Lahir di Magelang, 14 Mei 1952 Born in Magelang, 14 May 1952
Warga Negara Indonesia. Indonesian Citizen.

Beliau dipercaya menjadi Sekretaris Perusahaan PT He has been the Corporate Secretary of PT Indofarma
Indofarma (Persero), Tbk. sejak awal 2008. Gelar Sarjana (Persero), Tbk. since early 2008. He earned a first degree
Ekonomi di bidang Manajemen diperolehnya dari Universitas in Management from Gadjah Mada University, Yogyakarta,
Gadjah Mada, Yogyakarta, pada 1979. Selain itu, beliau in 1979. In addition he laso completed various trainings,
juga menyelesaikan berbagai pelatihan, termasuk Pacific including Pacific Rim Bankers Program at the University
Rim Bankers Program di University of Washington, Seattle, of Washington, Seattle, in 1991. He established his
pada 1991. Beliau memantapkan karir di bidang pasar modal professional career in capital market sector, holding a
hingga menduduki jabatan Direktur Pengelola PT Bapindo Bumi string of positions that include Managing Director of PT Bapindo
Sekuritas (1992-1994), Direktur Utama PT Mashill Jaya Sekuritas Bumi Sekuritas (1992-1994), President Director of PT Mashill
(1994-1995), Direktur Utama PT Bursa Efek Surabaya (1995-1997), Jaya Sekuritas (1994-1995), President Director of PT Bursa Efek
dan Direktur Utama PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (1997- Surabaya (1995-1997), and President Director of PT Kustodian
1998). Setelah itu, beliau bergabung dengan HLB Consultant Sentral Efek Indonesia (1997-1998). Afterwards, he joined HLB
(1999-1999) serta menjadi Sekretaris Perusahaan PT Bank Mega Consultant (1999-1999), then become Corporate Secretary of
Tbk. (2000-2001), Komisaris Independen PT Siwani Trimitra Tbk. PT Bank Mega Tbk. (2000-2001), Independent Commissioner
(2001-2006) dan Direktur Eksekutif Asosiasi Emiten Indonesia (2007- of PT Siwani Trimitra Tbk. (2001-2006) and Executive Director of
sekarang). Indonesian Emittents Association (2007-presently).

Akses Informasi Access to Information


Sebagai perusahaan terbuka, Indofarma membuka seluas-luasnya As a public company, Indofarma widely opens access on
akses informasi, baik bagi pemegang saham, investor maupun information for shareholders, investors and other stakeholders.
stakeholders lainnya. Penyampaian informasi terkini yang lengkap, Disclosures of the most current, complete information that are
cepat, tepat waktu, dan mudah sekaligus dapat diharapkan akan fast, timely, and easy to access can be expected to boost the
meningkatkan citra Perseroan. Company’s image.

Untuk itu, Indofarma menyediakan situs Web — www.indofarma.co.id For this purpose, Indofarma makes available a Corporate Website
— yang menyampaikan semua informasi yang terus diperbaharui — www.indofarma.co.id — for disseminating all information
secara berkala. Selain itu, Perseroan juga menyelenggarakan that is periodically updated. In addition, the Company also
pertemuan berkala dengan kalangan media massa, investor, dan conducts regular meetings with mass media, investors, and other
pihak-pihak lain yang berkepentingan. stakeholders.

26 Laporan Tahunan 2008 PT Indofarma [Persero] Tbk.


Manajemen Risiko
Risk Management

GUNA mengantisipasi risiko bisnis, pada 2008 secara umum TO ANTICIPATE business risks, in 2008 Indofarma in general made
Indofarma melakukan penanganan berdasarkan prinsip-prinsip some measures based on Good Corporate Governance (GCG)
Tata Kelola Perusahaan yang Baik (GCG), antara lain: principles, among others:

• M­ embentuk unit khusus yang menangani risiko bisnis, yang • Formed a special unit to assess business risks, reporting directly
bertanggung jawab langsung kepada Direksi. to the Board of Directors
• Melakukan identifikasi dan analisis risiko secara menyeluruh, • Made identification and analysis on potencies of risk, both within
baik di perusahaan induk maupun anak perusahaan. the Holding Company and its Subsidiary
• Menggunakan hasil analisis tersebut untuk risk-based audit. • Used the analysis results in drafting management plans and for
Audit terpadu ini dilakukan oleh SPI. the IAU to do audits.

Risiko bisnis yang dihadapi Indofarma sebagai perusahaan Business risks faced by Indofarma as a pharmaceutical company
farmasi dengan produk utama obat generik berlogo (OGB) dapat with generic-drug products (OGBs) as its main products may come
berasal dari luar (eksternal) maupun dalam (internal) Perseroan. from both outside and inside the Company. In brief, the risks are as
Secara ringkas, risiko tersebut adalah sebagai berikut: follows:

Risiko Eksternal External Risks

● Risiko Perekonomian ● Economics Risk


Kinerja bisnis Indofarma, terutama di pasar reguler, secara Indofarma’s business performance, particularly in regular
langsung dipengaruhi oleh daya beli masyarakat. Dengan market, is directly dependent on consumers’ purchasing power.
demikian, penurunan PDB dan inflasi memberikan dampak negatif Decline on GDP and high inflation rate are therefore negatively
terhadap kinerja pasar non-Institusi (Pemerintah) ini Sementara affected the Company’s performance in this non-(Government)
itu, di sektor pasar institusi, kinerja Indofarma dipengaruhi oleh institution market. Meanwhile, in the institution market, the
besaran belanja Pemerintah di bidang kesehatan. Company’s performance is dependent upon the Government
expenditure on medicals.
Guna meminimalkan risiko ini, Indofarma terus melakukan
upaya untuk meningkatkan penjualan ke pasar reguler yang To minimize the risk, Indofarma makes continuous efforts
menjanjikan permintaan yang lebih berkelanjutan dengan to increase sales in regular market that offers both more
pertumbuhan yang lebih stabil. continuous demands and more stable growth.

● Risiko Fluktuasi Nilai Tukar ● Foreign Exchange Fluctuation Risk


Bagi industri farmasi, karena ketergantungan yang tingga For pharmaceutical industry, due to its high dependence on
terhadap bahan baku impor, depresiasi rupiah akan sangat imported raw materials, fluctuation of rupiah (IDR)’s exchange
mempengaruhi struktur biaya. rate significantly affects cost structure.

Pada 2008, sepanjang tiga kuartal pertama pergerakan nilai In 2008, throughout the first three quarters rupiah value was
tukar rupiah cukup stabil. Tetapi, menjelang akhir September, quite stable. However, by late September, rupiah value steeply
nilai rupiah tiba-tiba anjlok dan terus melemah sehingga sekitar tumbled and increasingly weakened in such a way that in the
akhir Desember terdepresiasi sampai 20% lebih. Padahal, late December it was depreciated by over 20%. Unfortunately,
seperti yang terjadi pada tahun-tahun sebelumnya, order besar just like in the preceding years, big order from institution
dari pasar institusi baru dilakukan di pengujung tahun. market was offered in the late last quarter.

Indofarma telah mengambil langkah antisipasi melalui antara lain Indofarma has taken anticipating measures by among others
kontrak jangka panjang pembelian bahan baku tertentu yang signing long-term contract to buy certain raw materials that are
harganya paling volatile, termasuk Amoxicillin. Kendati demikian, notoriously volatile in price, including Amoxixillin. Nevertheless,
penurunan nilai rupiah yang cepat dan tak terduga membuat the rapid, unpredictable fall of rupiah value made the
Perseroan pada 2008 menderita kerugian kurs yang cukup besar. Company in 2008 suffer from quite big exchange loss.

● Risiko Persaingan Usaha ● Business Competition Risk


Industri farmasi Indonesia sangat terbuka, tak ada Pharmaceutical industry in Indonesia is in very open competition,
pembatasan Pemerintah bagi sebuah perusahaan farmasi the Government does not require any pharmaceutical company
untuk memproduksi jenis obat tertentu. Dengan demikian, to produce only a certain kind of drugs. Therefore, there is
yak terbentuk segmentasi — banyak produsen farmasi yang no clear segmentation within the industry — many existing
menawarkan produk sejenis ke target pasar yang sama. pharmaceutical companies offer the same or similar products.
Keadaan ini menyebabkan persaingan usaha lebih banyak This leads pharmaceutical companies in the Country to compete
mengarah ke segi harga sehingga mempengaruhi secara mostly on price, directly affecting the Company’s business
langsung kinerja Perseroan. performance.

Annual Report 2008 PT Indofarma [Persero] Tbk. 27


Dengan berlakunya perdagangan bebas regional (AFTA) pada With regional free trade regime (AFTA) fully effective by
2010, tantangan yang dihadapi Indofarma akan kian berat. Melihat 2010, Indofarma certainly faces increasingly greater
hasil awal yang menjanjikan dari pemberdayaan IGM, dapat challenges. Considering quite promising initial results of
diharapkan kemandirian yang diberikan kepada anak perusahaan IGM empowerment, the autonomy given to the distribution
di bidang distribusi dan trading ini akan meningkatkan daya and trading subsidiary could be expected to improve the
saing Perseroan terhadap para pesaing internasional yang bisa Company's competitiveness toward international competitors
dipastikan akan kian gencar menyerbu pasar Indonesia. that will certainly flood into Indonesian market.

● Risiko Harga Obat Generik ● Generic Drugs Price Risk


Harga Obat Generik Berlogo di Indonesia dikendalikan oleh Price of Generic Drug Product (OGBs) in Indonesia is controlled
Pemerintah dengan cara menetapkan Harga Neto Apotik (HNA, by the Government by fixing the net price in the pharmacies’
harga di tingkat apotik) yang berlaku untuk seluruh produsen OGB. level (Harga Neto Apotik, HNA) and imposing the price to all
Kenyataan bahwa, di tengah peningkatan harga bahan baku yang OGB producers. The fact that, amid the skyrocketing price of
tinggi pada 2008, Pemerintah belum mengendurkan kebijakan raw materials in 2008, the Government did not make any looser
harga OGB yang ditetapkan rendah, sangat memberatkan policy on the OGB price ceiling, putting Indofarma which its
Indofarma yang sebagian besar produknya adalah OGB. main products were OGB, into difficult situation.

Untuk mengurangi tekanan risiko ini, pada 2008 Perseroan To minimize the pressure of this OGB price risk, in 2008 the
meluncurkan sejumlah produk Obat dengan Nama Dagang Company launched several Owned-brand Products (ONDs),
(OND), termasuk obat-obat non-resep dokter (OTC, over the including non-prescription (OTC, over the counter) drugs.
counter). Memberikan margin laba yang lebih tinggi dibanding Having higher profit margin than that of OGB, the ONDs can
OGB, produk OND ini dapat diharapkan meningkatkan portofolio be expected to improve both Indofarma's product and market
produk dan pasar Indofarma sehingga membuat kinerja portfolios, allowing the Company to make better financial
Perseroan lebih baik, setidaknya dalam jangka panjang. performance, at least in the long-term.

● Risiko Harga Bahan Baku ● Raw Material Price Risk


Sampai saat ini, ketergantungan industri farmasi dalam negeri So far, domestic pharmaceutical industry is highly dependent
pada bahan baku impor masih sangat besar. Karena itu, harga on imported raw materials. Therefore, price and availability
dan ketersediaan bahan baku impor masih menjadi faktor yang of the imported raw materials remains the main factor
sangat mempengaruhi kelangsungan industri farmasi di Tanah Air. significantly effecting pharmaceutical industry in the Country.

Indofarma mengurangi risiko ini dengan mengadakan kontrak Indofarma overcomes the threat by making long-term contracts
pembelian jangka panjang yang memungkinkan Perusahaan that allow the Company to renegotiate term and price that have
melakukan negosiasi dengan lebih baik. Tetapi, pada 2008, been agreed upon. However, in 2008, because the problem
karena yang naik adalah nilai dollar AS, mata uang yang arose from steep appreciation of the US dollar, the hard currency
digunakan untuk pembelian secara impor, Perseroan tak dapat on international transactions, the Company could not help itself
menghindari kerugian kurs. from exchange loss.

● Risiko atas Pemalsuan Produk ● Counterfeit Product Risk


Kasus pemalsuan obat cukup tinggi di Indonesia, dan tampilan Incidence of counterfeit drugs product is quite high in Indonesia,
barang palsu yang ada semakin sulit dibedakan dari produk and appearances of the counterfeits are increasingly harder to
aslinya. Indofarma mengantisiasi risiko ini dengan memberikan differentiate from the original ones. Indofarma anticipates the
ciri khas pada produk asli Perseroan — baik untuk produk obat risk by ensuring the Company’s original products have special
maupun kemasannya yang mencerminkan standard kualitas feature(s) — both for the drug preparations and their packaging
yang tinggi. — that reflect its high standard quality.

● Risiko Tuntutan Konsumen ● Consumers’ Claim Risk


Untuk meminimalkan kemungkinan secara tak sengaja melepas To minimize the risk for the Company to unintentionally release
produk yang tak memenuhi standar mutu ke pasar — sehingga products that do not complying quality, safety and efficacy standard
memicu tuntutan oleh konsumen — Indofarma terus meningkatkan — a thing that may trigger claims by consumers — Indofarma
kemampuan produksi dan jaminan mutunya. Pada 2008, continuously improves its production capability and quality assurance.
Perseroan telah memulai renovasi fasilitas produksi utamanya. In 2008, the Company started renovating its main production facility.

Dengan peningkatan fasilitas produksi ini, Indofarma akan With the improvement of the production facility, Indofarma will
segera memenuhi current-Good Manufacturing Practice (cGMP) soon satisfy current-Good Manufacturing Practice (cGMP)
sehingga mampu menerapkan prinsip operational excellence requirements, allowing the Company to implement operational
secara berkesinambungan. Dengan demikian, bukan hanya excellence principles on sustainable basis. This will not only help
risiko yang terkait dengan kualitas produk dapat teratasi, the Company ensure its production quality but also open widely
melainkan juga membuka peluang untuk menjadikan bagian a window of opportunity to make the production department a
produksi sebagai profit center melalui toll-in manufacturing. profit center by attracting toll-in manufacturing.

28 Laporan Tahunan 2008 PT Indofarma [Persero] Tbk.


Risiko Internal Internal Risk

● Risiko Keuangan Perusahaan ● Risk Related to Corporate Finance


Besarnya porsi penjualan kepada Pemerntah yang biasanya High sales share to the Government that is usually realized in the
terjadi menjelang akhir tahun, sedangkan proses produksi harus very late month of the year, whereas raw materials procurement
dilakukan sejak awal, menyebabkan risiko kekurangan likuiditas and production process must be carried out far earlier, lead to
secara temporer. risk of temporarily cash-flow mismatch.

Untuk mengatasi masalah ini, pada 2008 Indofarma berupaya To overcome the problem, in 2008 Indofarma maintained working
mempertahankan komitmen pinjaman modal kerja kepada capital loan contract with Bank Mandiri. It is worth to note that in
Bank Mandiri. Perlu dicatat, pada 2007 Perseroan telah 2007 the Company signed a contract for working capital loan,
menandatangani komitmen pinjaman modal kerja tersebut a banking facility, secured by more than 50% of the Company’s
dengan menjaminkan 50% aset. asset.

● Risiko Dampak Lingkungan ● Environmental Risk


Pencemaran lingkungan, walau secara tak sengaja, dapat Polluting environment, although unintentionally, may bring legal
mendatangkan tuntutan hukum. Untuk meminimalisasi risiko ini, consequences. To minimize the risk, in 2008 Indofarma started
pada 2008 Indofarma mulai mengoperasikan sistem pengolahan operating its improved waste processing system.
limbah yang telah ditingkatkan.
● Product Defect Risk
● Risiko Produk yang Rusak This particular risk may occur when Indofarma’s products
Risiko ini mungkin saja terjadi pada saat produk Perseroan transported, stored, or traded by retailers. To minimize
dikirim, disimpan, atau diperdagangkan oleh para pengecer. the risk, since 2007 Indofarma Group has improved its
Untuk meminimalkan risiko ini, sejak 2007 Indofarma Group telah system and information technology in IGM, the Company’s
meningkatkan sistem teknologi inrformasi di IGM, anak perusahaan Subsidiary that handle the distribution of Indofarma’s
yang menangani distribusi produk Indofarma, sehingga dapat products, allowing it to monitor all the products it distributed
dilakukan pemantauan terhadap produk secara real time. on real time basis.

Annual Report 2008 PT Indofarma [Persero] Tbk. 29


Diskusi dan Analisis Manajemen
Management Discussion and Analysis

Annual Report 2008 PT Indofarma Tbk. 31


Konstelasi Perekonomian Makro
Macroeconomic Constellations

Krisis Ekonomi Global yang Tak Terduga Sudden, Severe Global Economic Crisis

2008 merupakan tahun yang sulit. Menjelang akhir September, 2008 was a very challenging year. By late September, due to global
akibat krisis ekonomi dunia, kurs rupiah menurun tajam terhadap economic crisis, rupiah value badly depreciated against the U.S.
dollar Amerika Serikat (AS). Jatuhnya nilai rupiah dari sekitar dollar. The steep fall of rupiah value, from about Rp9.750 on a U.S.
Rp9.750 per dollar AS sampai hampir menembus Rp13.000 per dollar to almost Rp13.000 on a U.S. dollar, made import much more
dollar AS ini membuat impor lebih mahal, mengganggu kinerja expensive, allowing he Country's pharmaceutical industry of which
bisnis industri farmasi yang 80% bahan bakunya harus diimpor. some 80% of the raw material must be imported to suffer.

Di sisi lain, kondisi pasar obat generik berlogo (OGB, yang The market of generic drug products (OGBs, Indofarma's main
merupakan produk utama Indofarma) belum kondusif — harga product), on the other hand, was worsening — the price of tens
puluhan item OGB masih di bawah Beban Pokok Penjualan. of items was fixed well below their Cost of Goods Sold. Affected
Perekonomian nasional yang terimbas krisis ekonomi global juga by the global economic crisis, the Country's economy was also
melemah. Banyak perusahaan, terutama yang berorientasi ekspor, weakened. A quite high number of companies, particularly those
melakukan pemutusan hubungan kerja sehingga, pada gilirannya, that heavily dependent on export, made lay-offs that, in turn,
menurunkan daya beli masyarakat. eroded consumers' purchasing power.

Secara umum, melemahnya perekonomian nasional tercermin In general, the weakening national economy was reflected on the
pada pertumbuhan Produk Domestik Bruto Indonesia yang, growth of Indonesian Gross Domestic Production that, according
menurut Biro Pusat Statistik, pada 2008 turun menjadi 6,1% dari to Statistic Indonesia, in 2008 declined to 6.1% from 6.3% in the
6,3% pada tahun sebelumnya. Di tengah kondisi perekonomian preceding year. Amid the unfavorable economic condition, PT
yang tidak terlalu kondusif ini, PT Indofarma (Persero) Tbk. masih Indofarma (Persero) Tbk still posted Net Income.
berhasil membukukan Laba Bersih.

32 Laporan Tahunan 2008 PT Indofarma [Persero] Tbk.


Kinerja Keuangan
Financial Performance

Menata Diri di Tahun yang Sulit Consolidating in the Difficult Year

Dilihat dari perspektif keuangan, pada 2008 PT Indofarma FROM FINANCIAL perspective, in 2008 PT Indofarma (Persero),
(Persero), Tbk. membukukan kinerja yang cukup memadai. Tbk. registered quite encouraging performance. Amid the
Dalam kondisi eksternal yang memburuk dan upaya peningkatan deteriorating external condition and integrated restructuring that
terpadu yang menyerap sumberdaya besar, secara konsolidasian demanded high amount of resources, the Company still registered
Perseroan masih mampu meraih Laba Bersih Rp5,03 miliar, lebih consolidated Net Income of Rp5.03 billion, lower than that of the
kecil dibanding pada tahun sebelumnya. preceding year.

Di sisi Penjualan Bersih, pada 2008 Indofarma membukukan In term of Net Sales, in 2008 Indofarma posted quite significant
pertumbuhan yang cukup signifikan, 16,1%, dari Rp1.273,16 miliar growth, 16.1%, i.e. from Rp1,273.16 billion to Rp1,478.58 billion.
menjadi Rp1.478,58 miliar. Sementara itu, Beban Pokok Penjualan Meanwhile, Cost of Goods Sold experienced an increase of
mengalami peningkatan 16,5%, dari Rp983,21 miliar menjadi 16.5%, from Rp983.21 billion to Rp1,145.18 billion. Therefore, the
Rp1.145,18 miliar. Dengan demikian, Laba Kotor Perseroan juga Company’s Gross Income continued to grow quite significant,
tumbuh cukup signifikan, 15,0%, dari Rp289,95 miliar menjadi 15.0%, from Rp289.95 billion to Rp333.40 billion.
Rp333,40 miliar.
The increase on Cost of Goods Sold that was quite proportional
Peningkatan Beban Pokok Penjualan yang sebanding dengan to the rise on Net Income showed Indofarma successful efforts
peningkatan Penjualan Bersih ini menunjukkan keberhasilan Indofarma in acquiring new products that gave quite high gross profit
mendapatkan produk baru yang memberikan margin laba kotor cukup margin into its product portfolio, nicely compensating the
tinggi dalam portofolio produknya sehingga untuk mengkompensasi decrease on gross profit margin resulted from other products
penurunan yang berasal dari produk-produk lain yang margin laba of which their gross profit margins were badly eroded by
kotornya terpangkas karena memburuknya perekonomian. deteriorating economic condition.

Patut dicatat, pada 2008, harga Obat Generik Berlogo (OGB) yang It is worth to note, in 2008, the price of Generic Drug Products
merupakan produk utama Perseroan belum membaik. Harga sekitar (OGBs) that have still been the Company's main products
35 item OGB bahkan masih di bawah Beban Pokok Penjualan. remained low. The price of 35 items of Indofarma's OGBs was
Selain itu, banyak pula produk OGB Indofarma yang memberikan even below its Cost of Goods Sold. In addition, there were also
margin laba kotor kurang dari 10% sehingga, dengan adanya some OGBs that gave gross profit margins well below 10%
berbagai biaya lain, tak memungkinkan Perseroan memperoleh and thus, with other expenses must also be covered, made it
margin laba bersih positif dari penjualan produk OGB tersebut. impossible for the Company to attain positive net profit margins
from these OGBs sales.
Yang lebih memberatkan, 35 item OGB Indofarma yang memberikan
margin laba bersih negatif tersebut memiliki nilai penjualan yang To make the matters worse, 35 items of Indofarma's OGB that had
relatif besar — sekitar 10% Penjualan Bersih Perseroan. Padahal, negative net profit margins gave relatively high contribution to
banyak dari OGB tersebut merupakan obat lini terdepan dalam the Company's Net Sales — about 10%. Moreover, some of them
penanggulangan penyakit infeksi atau hanya diproduksi Indofarma are front-line antibiotics for treating infection diseases or are only
sehingga secara moral sulit bagi Perseroan untuk mengurangi, produced by Indofarma, making it morally wrong for the Company
apalagi menghentikan, produksi dan penjualannya. to stop, or even to reduce, its production and sales.

Kebijakan Indofarma yang mengedepankan pertimbangan moral The morally-driven policy taken by would certainly give negative
ini berpengaruh negatif terhadap kinerja jangka pendek, terutama impacts toward the Company’s short-term financial performance,
pertumbuhan Laba Bersih, Perseroan. Tetapi, dalam jangka particularly on its Net Profit. However, in the longer-term, the policy
panjang, kebijakan yang memihak kemaslahatan orang banyak that was largely aimed for the greater good could be expected to
tersebut dapat diharapkan akan memberikan hasil positif. give positive results.

Di tengah beban berat tersebut, pada 2008 Indofarma masih Amid the heavy burdens, in 2008 Indofarma still made successful
berhasil meningkatkan Laba Usaha menjadi Rp63,02 miliar dari efforts in attaining higher Income from Operations, i.e. Rp63.02 billion
Rp44,71 miliar pada tahun sebelumnya. Peningkatan Laba Usaha compared to Rp44.71 billion in the preceding year. In broader perspective,
yang mencapai 40,9% ini, dalam perspektif yang lebih luas, the quite significant, 40.9%, increase indicated the Company's
mencerminkan peningkatan efisiensi proses bisnis Perseroan. encouraging efficiency improvements on its business process.

Tetapi, karena peningkatan Beban Lain-lain yang mencapai However, due to very steep, 103.9%, increase on Other Expenses
103,9%, dan adanya Pos-pos Luar Biasa, pada 2008 Laba Sebelum and also Extraordinary Items, in 2008 Indofarma's Income
Pajak Penghasilan Indofarma mengalami pertumbuhan negatif. before Taxes experienced negative growth. The increase on
Peningkatan Beban Lain-lain yang secara nominal mencapai Other Expenses that nominally reached Rp28.82 billion, i.e. from
Rp28,82 miliar tersebut, yaitu dari Rp22,64 miliar menjadi Rp51,46 Rp22.64 billion to Rp51.46 billion, and Extraordinary Items of
miliar, dan Pos-pos Luar Biasa yang Rp1,69 miliar tersebut membuat Rp1.69 billion made Indofarma's Income before Taxes declining
Laba Sebelum Pajak Penghasilan Indofarma turun 56,8%, menjadi sharply, by 56.8%, to Rp9.87 billion from Rp22.07 billion in the
Rp9,87 miliar dari Rp22,07 miliar pada tahun sebelumnya. preceding year.

Annual Report 2008 PT Indofarma [Persero] Tbk. 33


Penyebab utama peningkatan Beban Lain-lain yang memangkas The main cause of the steep increase on Other Expenses that
Laba sebelum Pajak Indofarma ini adalah Rugi Kurs yang ruined made Indofarma's Income before Taxes was Loss on
mencapai Rp16,81 miliar — jauh lebih besar dibanding Rugi Kurs Foreign Exchange that amounted to Rp16.81 billion — far higher
pada tahun sebelumnya yang hanya Rp1,87 miliar. Penyebab than that of the preceding year that was only Rp1.87 billion. Other
signifikan lainnya adalah peningkatan Beban Pinjaman yang significant cause was the steep, 87.8%, increase of Borrowing
mencapai 87,8%, dari Rp16,12 miliar menjadi Rp30,27 miliar. Costs, i.e. from Rp16.12 billion to Rp30.27 billion. Therefore, in
Dengan demikian, jika ditinjau dari EBIT dan EBITDA pada 2008, terms of EBIT and EBITDA of 2008, Indofarma's performance
kinerja Indofarma menunjukkan peningkatan. showed an increase.

Dalam hal Neraca, pada 2008 Jumlah Aktiva Indofarma mengalami In term of Balance Sheet, in 2008 Indofarma's Total Assets
penurunan dari Rp1.009,44 miliar menjadi Rp965,81 miliar. experienced decrease from Rp1,009.44 billion to Rp965.81
Penurunan sebesar 4,3% ini disebabkan oleh penurunan Aktiva billion. The 4.3% decrease was resulted from the decrease
Lancar, dari Rp899,31 miliar menjadi Rp844,98 miliar, terutama of Current Assets, from Rp899.31 billion to Rp844.98 billion,
pada komponen Kas dan Setara Kas dan Persediaan. Di sisi lain, particularly on the post of Cash and Cash Equivalent and
Kewajiban Lancar juga mengalami penurunan, dari Rp686,30 Inventories. On the other hand, Current Liabilities also
miliar menjadi Rp634,58 miliar, terutama pada komponen Hutang experienced decrease, from Rp686.30 billion to Rp634.58 billion,
Usaha pada Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa dan particularly on the post of Trade Payables to Related Parties and
Uang Muka Penjualan. Customers Advances.

Dengan demikian, karena memiliki Rasio Lancar yang memadai, Therefore, having adequate Current Ratio, 133.2%, in 2008
133,2%, pada 2008 kondisi keuangan Indofarma cukup likuid Indofarma's financial condition was quite liquid to cover its short-
untuk menutup kewajiban jangka pendeknya. Per 31 Desember term liabilities. As of 31 December 2008, the Company's Net Cash
2008, Kas Bersih dari Aktivitas Operasi Perseroan memang negatif. Flow from Operating Activities was indeed negative. However,
Kendati demikian, hal ini lebih disebabkan karena tagihan pihak the circumstances were due to trade receivables from related
terafiliasi dari proyek yang telah diselesaikan pada 2008 baru parties on projects done in 2008 that was fully paid on early 2009.
diterima pada awal 2009. Hal ini tercermin pada peningkatan This was reflected on the very significant rise, 129.2%, of Trade
signifikan, 129,2%, Piutang Usaha dari Pihak yang Mempunyai Receivables from Related Parties, i.e. from Rp40.61 billion to
Hubungan Istimewa, dari Rp40,61 miliar menjadi Rp93,06 miliar. Rp93.06 billion.

Dengan perolehan Laba Bersih yang ada, pada 2008 Perseroan With the Net Income flowing in, in 2008 the Company was still
masih mampu meningkatkan Ekuitasnya dari Rp291,56 miliar able to increase its Equity from Rp291.56 billion to Rp297.01
menjadi Rp297,01 miliar. billion.

350
300
Perkembangan Laba Indofarma, 2005–2008. 250
Pada 2008, Laba Kotor dan Laba Usaha Perseroan mengalami peningkatan, sementara Laba 200
Sebelum Pajak dan Laba Bersih menurun dibanding pada tahun-tahun sebelumnya.
150
Indofarma's Income Development, 2005–2008. 100
In 2008, the Company's Gross Income as well as Income from Operations experienced increase, 50
while its Income before Taxes and Net Income decreased compared to those in the preceding years.
_ 0
Laba Bersih Laba Sebelum Pajak Laba Usaha Laba Kotor_ ‘05 ‘06 ‘07 ‘08
Gross Income Income before Taxes Income from Operations Gross Income _

Penjualan Bersih Produk Indofarma berdasarkan Kelompok Produk.


Penjualan Alat Kesehatan yang tumbuh cepat menunjukkan tren positif
ke arah meluasnya portofolio produk yang lebih seimbang, namun
2008 2007 Penjualan Obat masih menentukan Penjualan Bersih Indofarma.

Indofarma's Net Sales by Product Group.


The higher growth of Sales on Medical Devices indicated a positive trend
toward more balanced product portfolio, but Sales on Pharmaceutical
Products still largely determined Indofarma's Net Sales.

Penjualan Bersih Indofarma berdasarkan Kelompok Produk


Indofarma's Net Sales by Product Group Tahun I Year
(Rp miliar I Rp billion) 2008 2007

Alat Kesehatan I Medical Devices 654,34 326,27


OTC I OTC 20,28 19,91
Etikal I Ethical 574,83 485,14
Ekspor I Export 7,52 2,59
Lain-lain I Others 221,61 439,25
.Total 1.478,58 1.273,16

34 Laporan Tahunan 2008 PT Indofarma [Persero] Tbk.


Proses Internal
Internal Operations

Meningkatkan Efisiensi dan Fleksibilitas Improving Efficiency and Flexibility

Pada 2008, kinerja bisnis Indofarma mengalami penurunan, In 2008, Indofarma’s business performance experienced decline,
namun masih memberikan harapan besar untuk perkembangan but still gave encouraging results for long-term development. In
jangka panjang. Secara konsolidasian, Penjualan Bersih Perseroan consolidated term, the Company's Net Sales grew from Rp1,273.16
tumbuh dari Rp1.273,16 miliar menjadi Rp1.478,58 miliar — sebuah billion to Rp1,478.58 billion — an increase of 16.1%, or did not
peningkatan sebesar 16,1%, tak berbeda secara signifikan dengan significantly lower than the Country's pharmaceutical industry
pertumbuhan industri farmasi nasional yang mencapai 16,7%. growth of 16.7%.

Pada 2008 itu, meski terjadi peningkatan Harga Pokok Penjualan Despite the 16.5% increase on Cost of Goods Sold, in 2008
sebesar 16,5%, Indofarma masih mampu mempertahankan rasio Indofarma was still able to maintain the Company’s Cost of Goods
Beban Pokok Penjualan terhadap Penjualan Bersih di sekitar 77%. Sold to Net Sales ratio at around 77%. The increase on Cost of
Penyebab utama peningkatan Harga Pokok Penjualan tersebut Goods Sold was mainly resulted from the rise of price on raw
adalah kenaikan harga bahan baku akibat depresiasi nilai rupiah materials due to depreciation of rupiah value trigerred by global
yang dipicu krisis ekonomi global. economic crisis.

Bagi industri farmasi yang 80% bahan bakunya masih harus impor, For pharmaceutical industry that 80% of its raw materials must
depresiasi rupiah yang mencapai 20% lebih tersebut berarti biaya be imported, the rupiah depreciation that reached 20% meant
tambahan yang luar biasa besar. Apalagi, harga bahan baku impor overburdening additional cost. Moreover, the price of imported
dalam dollar AS tidak mengalami penurunan bahkan cenderung raw materials in term of the US dollar did not experience any
naik, sementara harga jual produk tak dapat segera disesuaikan. decrease but tended to surge, while selling price of the finished
Dalam hal Indofarma yang sebagian besar produknya adalah products could not be quickly adjusted. In the case of Indofarma,
Obat Generik Berlogo (OGB) yang harganya ditetapkan rendah, of which the price of its main products, Generic Drug Products
keberhasilan mempertahankan rasio Beban Pokok Penjualan (OGBs), has been fixed low, the successful achievement in
terhadap Penjualan Bersih sedikit banyak telah menunjukkan maintaining Cost of Goods Sold to Net Sales ratio arguably
keberhasilan Perseroan mengupayakan peningkatan efisiensi showed the Company's successful integrated efforts in improving
proses bisnis secara terpadu. its business process.

Di bidang pemasaran, hal ini antara lain ditunjukkan oleh keberhasilan In term of marketing, this among others was shown by
Indofarma mengembangkan portofolio produk yang lebih seimbang, Indofarma's successful efforts in developing product portfolio
tak terlalu tergantung pada OGB. Kenyataannya, pada 2008 that was more balanced, not over-dependent to OGBs. In fact,
Penjualan Bersih Alat Kesehatan Perseroan mengalami peningkatan the Company's Net Sales on Medical Devices experienced an
100,6%, dari Rp326,27 miliar menjadi Rp654,34 miliar. Dengan increase of 100.6%, i.e. from Rp326.27 billion to Rp654.34 billion, in
peningkatan Penjualan Bersih Obat yang hanya 18,7%, yaitu dari 2008. With Net Sales on Pharmaceutical Products only increased
Rp507,65 miliar menjadi Rp602,63 miliar, porsi Penjualan Bersih by 18.7%, i.e. from Rp507.65 billion to Rp602.63 billion, the
Alat Kesehatan di dalam portofolio produk Indofarma meningkat jadi share of Net Sales on Medical Devices within Indofarma's product
44,2% dari 25,6% pada tahun sebelumnya. portfolio increased to 44.2% from 25.6% in the preceding year.

Peningkatan porsi penjualan peralatan kesehatan ini menggembirakan The increased share of sales on medical devices was encouraging
karena produk non-obat ini dapat diharapkan memberikan margin for the non-pharmaceutical products could be expected to give
laba yang relatif tinggi. Pada 2008, margin laba kotor yang relatively high profit margins. OGB price. In 2008, gross profit
diperoleh Indofarma dari alat kesehatan mencapai 26,3%, lebih tinggi margin Indofarma enjoyed from medical devices was 26.3%, higher
dibanding margin laba kotor produk obat yang 24,8%. than that from pharmaceutical products that was only 24.8%.

Kecenderungan lain yang menggembirakan adalah peningkatan Another encouraging trend was the increase of sales on
penjualan produk obat Indofarma, etikal maupun OTC, ke pasar pharmaceutical products, both ethical and OTC, to international

Fasilitas Ekstraksi Indofarma yang Efisien.


Peningkatan efisiensi fasilitas ekstraksi melalui pengalihan sumber energi ke gas alam
telah meningkatkan pendapatan toll-in manufacturing Indofarma. Dengan semakin
populernya produk herbal, fasilitas ekstraksi berkapasitas tinggi yang telah sangat
efisien ini dapat diharapkan akan menjadi profit generator andal Indofarma.

Indofarma's Efficient Extraction Facility.


Efficiency improvements on the Company's extraction facility through diversion of energy
source to natural gas has increased Indofarma' revenues from toll-in manufacturing. With
increasing higher popularity of herbal products, the super-efficient, high capacity extract
facility could be expected to become Indofarma's powerful profit generator.

Annual Report 2008 PT Indofarma [Persero] Tbk. 35


1600
1400
1200
1000
800 Penjualan Bersih Produk Indofarma vs Produk Pihak Ketiga.
600 Penjualan Produk Pihak Ketiga yang tumbuh lebih cepat menunjukkan perkembangan
positif IGM sebagai sebuah entitas bisnis yang bergerak di bidang distribusi dan trading.
400
200 Net Sales of Indofarma's Products vs Third-party Products.
The higher growth of the sales on Third-party Products indicated positive development at
0 IGM as a business entity in distribution and trading.
'06 '07 '08

Penjualan Bersih Produk Indofarma vs Produk Pihak Ketiga


Net Sales of Indofarma's Products vs Third-party Products Tahun I Year
(Rp miliar I Rp billion) 2008 2007 2006

Non-INAF 923,90 755,39 514,93


INAF 554,68 517,77 511,75

.Total 1.478,58 1.273,16 1.026,68

internasional. Peningkatan ekspor yang disebabkan kenaikan market. The increase on export that was largely demand-pulled in
permintaan ini menunjukkan bahwa produk Indofarma memiliki nature showed that Indofarma's products have quite good image
citra yang baik di mancanegara. in some countries.

Keberhasilan Indofarma meningkatkan portofolio produk secara Indofarma's successful efforts in improving its product portfolio
tak langsung menunjukkan keberhasilan Perseroan menata-ulang indirectly showed the Company's successful efforts in restructuring
Indofarma Global Medika (IGM), anak perusahaan di bidang Indofarma Global Medika (IGM), the Company's subsidiary in
distribusi dan trading, sehingga lebih gesit mencari peluang bisnis. distribution and trading, allowing it to be more agile in finding
Portofolio produk lebih yang seimbang tersebut memungkinkan business opportunities. The more balanced product portfolio it
Indofarma pada 2008 membukukan Laba Kotor Rp333,40 miliar, developed allowed Indofarma in 2008 to post Gross Income of
meningkat 15,0% dibanding pada tahun sebelumnya yang hanya Rp333.40 billion, an increase of 15.0% compared that of the
Rp289,95 miliar. preceding year of Rp289.95 billion.

Selanjutnya, peningkatan efisiensi proses bisnis juga membuat Furthermore, efficiency improvement on business process also
Laba Usaha Indofarma meningkat secara signifikan, 40,9%, dari allowed Indofarma to significantly, 40.9%, increase the Company's
Rp44,71 miliar menjadi Rp63,02 miliar. Peningkatan efisiensi proses Income from Operations, i.e. from Rp44.71 billion to Rp63.02
bisnis ini tercermin pada penurunan rasio Beban Usaha terhadap billion. The efficiency improvement was reflected on the decrease
Penjualan Bersih menjadi 18,3% dari 19,3% pada tahun sebelumnya. of Operating Expenses to Net sales ratio to 18.3% from 19.3% in
Peningkatan efisiensi proses bisnis yang dicapai Perseroan juga the preceding year. The efficiency improvement was also reflected
tercermin pada peningkatan Beban Penjualan yang jauh lebih rendah on the increase of Selling Expenses which was far lower than that
dibanding peningkatan Penjualan Bersih, yaitu 13,5% versus 16,1%. of Net Sales, i.e. 13.5% versus 16.1%.

Di sisi produksi, pada 2008 Indofarma berhasil mempertahankan On the production side, despite the renovation of its main facilities, in
output produksi sehingga Perusahaan tetap mampu memenuhi 2008 Indofarma made successful efforts in maintaining its production
permintaan, walau harus melakukan renovasi pada fasilitas output, allowing the Company to satisfy demands. However, due to
utama. Tetapi, mengingat pola permintaan, terutama dari pasar the unfavorable pattern of demands, particularly that from institution
institusi, yang terakumulasi pada kuartal ke-4, peningkataan toll market, which was accumulated on the fourth quarter, increase on
out manufacturing tak terhindarkan. Beberapa perusahaan yang toll-out manufacturing was inevitable. Among Indofarma's partners
menjadi mitra produksi antara lain PT Actavis Indonesia, PT Sanovi on production are PT Actavis Indonesia, PT Sanovi Aventis, PT
Aventis, PT Bernofarm, PT Meiji Indonesia, dan PT Coronet Crown. Bernofarm, PT Meiji Indonesia, and PT Coronet Crown.

Prinsip operational excellence yang dipegang teguh oleh Operational excellence principles firmly implemented by Indofarma
Indofarma telah memungkinkan Perseroan memenuhi kebutuhan have been allowing the Company to meet rapidly changing
pasar yang berubah-ubah cepat dengan mengoptimalkan market demands by optimizing its productivity through, among
produktivitas melalui, antara lain, pengalihdayaan sebagian others, outsourcing of some products, particularly those that are
produksi, terutama yang kurang ekonomis untuk dilakukan sendiri. not economically sound to manufacture in-house. Meanwhile,
Sementara itu, untuk area produksi yang menjadi kompetensi for production area that are considered to be Indofarma's core
inti, Perseroan mengupayakan toll-in manufacturing guna competence, the Company strives for toll-in manufacturing to
memanfaatkan kapasitas produksi terpakai dan, dengan demikian, optimize its utilized production capacity and, therefore, pushing
menekan biaya produksi. down production cost.

36 Laporan Tahunan 2008 PT Indofarma [Persero] Tbk.


1600
1400
1200
1000
800 Penjualan Bersih Indofarma berdasarkan Segmen Pasar.
Penjualan ke pasar reguler terus bertumbuh, namun institusi masih merupakan pasar
600
yang penting bagi Indofarma.
400
Indofarma's Net Sales by Market Segment.
200
Sales to regular market have been continuously growing, but institution remained an
0 important market for Indofarma.
'06 '07 '08

Penjualan Bersih Indofarma berdasarkan Segmen Pasar


Indofarma's Net Sales by Market Segment Tahun I Year
(Rp miliar I Rp billion) 2008 2007 2006

Reguler I Regular 426,02 370,71 317,55


Institusi I Institution 1.052,56 902,45 709,13

.Total 1.478,58 1.273,16 1.026,68

Salah satu kompetensi inti Indofarma adalah di bidang produksi Among Indofarma's core competence is production of herbal
ekstrak bahan alami. Peningkatan efisiensi signifikan, sampai 70%, extract. Significant efficiency improvement, up to 70%, due to
melalui pengalihan penggunaan sumber energi dari solar menjadi diversion of energy source from fuel to natural gas has been
gas alam telah memungkinkan Perseroan meningkatkan secara allowing the Company to significantly increase, 48.9%, its
signifikan, 48,9%, pendapatan toll-in manufacturing untuk ekstraksi revenues from toll-in manufacturing on extraction of green tea and
teh hijau dan teh hitam. black tea.

Dengan meningkatnya popularitas produk herbal sesuai tren global With increasing popularity of herbal products as shown by
kembali ke alam, dapat diharapkan fasilitas ekstraksi Indofarma the global trend of back to nature, it could be expected that
yang memiliki kapasitas produksi cukup besar akan memberikan Indofarma's extraction facility that has quite big production
sumbangan yang lebih signifikan. Lebih dari itu, dengan kewajiban capacity would give the Company more significant contribution.
bagi industri farmasi untuk menerapkan cGMP sepenuhnya Moreover, with requirements for pharmaceutical industry to fully
dan kian terintegrasinya pasar ASEAN, secara umum toll-in implement of cGMP and more integrated ASEAN market, toll-in
manufacturing akan menjadi sumber pendapatan yang signifikan manufacturing in general would be a new, significant revenue
bagi Perseroan yang, setelah rampungnya renovasi fasilitas generator for the Company that, upon the completion of renovation
produksi utama, akan memiliki sistem produksi yang memenuhi of its main production facility, will have production system satisfying
syarat internasional. international requirements.

Untuk pertumbuhan jangka panjang, Indofarma akan terus For long-term development, Indofarma will continuously make
mengupayakan pengembangan portofolio produk maupun pasar. efforts to improve both its product and market portfolios. In 2008,
Pada 2008, Perseroan meluncurkan 11 item produk baru, enam di the Company launched 11 item of new products, among them six
antaranya adalah Obat dengan Nama Dagang (OND) termasuk were Owned-brand Products (ONDs) including Biovision Gold,
Biovision Gold, produk OTC kategori herbal yang merupakan an OTC belongs to herbal product category which is the newest
varian terbaru dari Biovision, dan selebihnya adalah OGB yang variant of Biovision, and the other were relatively new OGBs so
relatif baru sehingga pasarnya belum disesaki produk serupa dari that their markets are expected not to have been too crowded by
para pesaing. similar products from competitors.

Keberhasilan peluncuran OND yang memberikan margin laba The launching of ONDs which give higher profit margins than those
lebih tinggi dibanding OGB ini dapat diharapkan akan memberikan of OGBs can be expected to give the Company more optimal
portofolio produk yang lebih optimal. Melanjutkan upaya product portfolio. Continuing the endeavor to improve its product
peningkatan portofolio produk ini, pada 2008 Indofarma juga portfolio, in 2008 Indofarma prepared the launching of some 25
mempersiapkan 25 item produk baru, enam di antaranya branded item of new products, among them six are branded ethical and four
ethical dan empat produk OTC (termasuk dua produk herbal), OTC products (including two herbal products).
untuk diluncurkan secara bertahap.
Indofarma also makes efforts to improve its products portfolio
Peningkatan portofolio produk Indofarma juga dilakukan through IGM. In 2008, the Company's subsidiary signed
melalui IGM. Pada 2008, anak perusahaan Indofarma ini telah memorandum of understanding for co-operation with six new
menandatangani kerja sama dengan enam prinsipal baru, dua di principals, among them two are sole agents of medical devices.
antaranya adalah agen tunggal peralatan kesehatan. Pembahasan More detailed reviews on the co-operation will be presented in the
lebih mendalam tentang hal ini akan disajikan dalam bagian subsequent section of this Report.
selanjutnya dari Laporan ini.

Annual Report 2008 PT Indofarma [Persero] Tbk. 37


Hubungan dengan Pelanggan
Customer Relations

Memperluas Basis Kemitraan Bisnis Broadening Business Networks

Jaringan mitra bisnis yang luas, Indofarma menyadari, Extensive network of business partners, Indofarma realizes, is
merupakan kunci sukses dalam memenangkan persaingan the key success in winning business competition. To broaden its
bisnis. Untuk memperluas basis pelanggan — mitra bisnis customer base — Indofarma’s most important business partner —
terpenting Indofarma — Perseroan melakukan upaya terpadu, the Company makes integrated efforts, including fully empowering
termasuk memberdayakan sepenuhnya anak perusahaan its subsidiary to facilitate development of new businesses.
untuk pengembangan bisnis baru. Pendekatan inilah yang This approach allowed Indofarma to be optimistic toward the
membuat Indofarma yakin terhadap prospek kinerja bisnis jangka Company’s long-term business prospects although in 2008 it
panjangnya walau, pada 2008, membukukan Laba Bersih yang posted lower Net Income from higher Net Sales.
lebih rendah dari Penjualan Bersih Perseroan yang meningkat.
In 2008, the restructuring that allowed Indofarma Global
Pada 2008, restrukturisasi yang memungkinkan Indofarma Global Medika (IGM) to focus on both distribution and trading activities
Medika (IGM) untuk fokus pada kegiatan distribusi dan trading increased quite significantly, 22.3%, the contribution of Non-
telah meningkatkan secara cukup signifikan, 22,3%, sumbangan Indofarma’s Products to the Company’s Net Sales, i.e. from
Penjualan Bersih dari Produk Non-Indofarma, dari Rp755,39 miliar Rp755.39 billion to Rp923.90 billion. In relative term, the share of
menjadi Rp923,90 miliar. Secara relatif, porsi Penjualan Bersih Non-Indofarma’s Products also experienced increase to 62.5%
Produk Non-Indofarma juga mengalami peningkatan menjadi of the Company's Consolidated Net Sales from 59.3% in the
62,5% dari 59,3% Penjualan Bersih Konsolidasian Perseroan pada preceding year. This was mainly due to steep decrease, 51.2%,
tahun sebelumnya. Hal ini terutama disebabkan oleh penurunan on Net Sales of Others, i.e. from Rp430.23 billion to Rp209.88
drastis, 51,2%, Penjualan Bersih Lain-lain, yaitu dari Rp430,23 billion.
miliar menjadi Rp209,88 miliar.
Among Non-Indofarma's Products, there was an encouraging
Di antara Produk Non-Indofarma ada yang memberikan development. Net Sales on Medical Devices, for example,
perkembangan menggembirakan. Penjualan Bersih Alat Kesehatan, experienced increase to Rp654.34 billion from Rp325.47 billion
misalnya, mengalami peningkatan menjadi Rp654,34 miliar in the preceding year. The very significant, 101.0%, increase
dari Rp325,47 miliar pada tahun sebelumnya. Peningkatan yang made the share of Sales on Medical Devices — the product
mencapai 101,0% ini membuat pangsa Penjualan Alat Kesehatan category that gave gross margin of 26.3%, higher than that of both
— kategori produk yang memberikan margin laba kotor 26,3%, Pharmaceutical Products (24.8%) and Others (5.5%) — within
lebih tinggi dibanding Obat (24,8%) maupun Lain-lain (5,5%) — Indofarma's sales portfolio also highly increased.
dalam portofolio penjualan Indofarma juga meningkat tinggi.
The increased share of products that give positive profit margins,
Peningkatan pangsa produk yang memberikan margin laba positif, medical devices, within Indofarma's sales portfolio allowed IGM
termasuk alat kesehatan, dalam portofolio penjualan Indofarma ini to continuously make contribution to the Company's bottom line.
memungkinkan IGM terus memberikan kontribusi pada bottom-line Therefore, amid the deteriorating external condition of 2008,
Perseroan. Dengan demikian, di tengah kondisi eksternal yang Indofarma was still able to make Net Income.
memburuk pada 2008, Indofarma masih mampu meraih Laba Bersih.
The more optimal product portfolio with higher share of non-
Portofolio produk yang lebih optimal dengan membesarnya pharmaceutical products within Indofarma's Consolidated Net
pangsa produk non-obat dalam Penjualan Bersih Konsolidasian Sales was mainly achieved by IGM through expansion of its
Indofarma terutama dicapai melalui perluasan jaringan kemitraan business network with new principals. With more principals (that
dengan para prinsipal baru oleh IGM. Dengan kian bertambahnya are sole agents of branded products), more kind of products
prinsipal (yang merupakan agen tunggal pemegang merek), as well as more unit of products distributed and traded, IGM's
jenis produk dan jumlah unit produk yang didistribusikan dan contributions toward both the Company's Net Sales and Net
diperdagangkan, sumbangan IGM akan terus meningkat, baik Income will be increasingly higher.
terhadap Penjualan Bersih maupun Laba Bersih Perseroan.
Another encouraging development, at least in the long-term, is
Perkembangan lain yang memberikan harapan jangka panjang that there were some indications on increasing demands from
adalah adanya indikasi meningkatnya permintaan pasar ekspor international markets on Indofarma's products. Responding
terhadap produk Indofarma. Memberikan respons yang cepat, pada quickly to the demands, in 2008 Indofarma was able to
2008 Perseroan berhasil meningkatkan Penjualan Bersih produk increase its Net Sales on both ethical and OTC drugs to various
etikal maupun OTC Indofarma ke mancanegara, dari Rp2,59 miliar countries, i.e. from Rp2.59 billion to Rp7.52 billion — particularly
menjadi Rp7,52 miliar — terutama ke Afghanistan, Nigeria, Rusia, dan to Afghanistan, Nigeria, Russia, and Poland. In its endeavor to
Polandia. Sebagai upaya menjadikan pasar internasional salah satu make international market one of Indofarma’s marketing pillars
pilar pemasaran Indofarma di era perdagangan global, Perseroan in the era of global trading, the Company will be more active to
akan lebih aktif memperluas jaringan bisnis di mancanegara. expand its business networks in various countries.

Pada 2008, Indofarma memulai langkah-langkah registrasi untuk In 2008, Indofarma started its efforts to register the Company's
berbagai jenis produk obat ke Filipina, Malaysia dan Pakistan. various drug products in the Philippines, Malaysia and

38 Laporan Tahunan 2008 PT Indofarma [Persero] Tbk.


Langkah ini diharapkan akan segera memberikan hasil berupa Pakistan. The new initiative is expected to result in export
peningkatan ekspor. Di dalam negeri, upaya memperluas basis increase in the near future. In the domestic market, endeavors
pelanggan terutama dilakukan melalui peningkatan awareness to broaden customer base were mainly made through awareness
terhadap keberadaan Indofarma, antara lain dengan menerbitkan improvements toward Indofarma's existence, among others by
Generik, sebuah tabloid bulanan yang ditujukan untuk masyarakat publishing Generik, a monthly tabloid for broad audiences.
luas.
To better serve the highly expanded business networks,
Guna melayani jaringan bisnis yang lebih luas itu, Indofarma Indofarma will continuously strengthen its human resources
akan terus memperkuat sumberdaya manusia (SDM) di bidang in marketing, particularly those in the frontline, with new
pemasaran, terutama yang di lapangan, dengan talenta baru. talents. While maintaining zero growth policy on overall human
Masih mempertahankan kebijakan zero growth untuk SDM secara resources, expansion of marketing department will accelerate the
keseluruhan, penambahan jajaran pemasaran ini sekaligus development of more market-oriented organization.
mempercepat pembentukan organisasi yang lebih berorientasi pasar.
In addition, to satisfy increasingly diverse customer’s need,
Selain itu, agar dapat memenuhi kebutuhan pelanggan yang Indofarma continuously expands its product ranges. Throughout
semakin beragam, Indofarma terus memperluas cakupan produk. 2008, the Company launched 11 item of new products and made
Sepanjang 2008, Perseroan meluncurkan 11 item produk baru dan preparation for launching of other 25 items of new product — all
mempersiapkan 25 item produk baru lainnya — semua dengan with production quality that complies cGMP requirements — in
kualitas produksi sesuai standar cGMP — untuk peluncurannya 2009.
secara bertahap pada 2009.
To strengthen its efforts in developing new products in the
Guna mendukung upaya pengembangan produk baru untuk long-term, in 2008 the Company signed memorandum of
jangka panjang, pada awal 2008 Perseroan telah menandatangani understanding on joint-research with the Indonesian Science
nota kesepahaman kerjasama penelitian dengan Lembaga Institute (LIPI) and Airlangga University, Surabaya. The co-
Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan Universitas Airlangga, operation in research will be prioritized to optimize formulas,
Surabaya. Kerjasama ini diarahkan untuk optimasi formula, standardization and pre-clinic tests of herbal products, including
standardisasi dan uji praklinis produk-produk herbal, termasuk rejuvenation of Prolipid and Prouric
peremajaan Prolipid dan Prouric.
The new products, particularly those with own-brand (ONDs),
Penyediaan produk baru, terutama yang dengan nama dagang, can be expected to become powerful profit generator within
diharapkan akan menjadi profit generator yang kuat dalam struktur Indofarma's business structure. Meanwhile, strategy to provide
bisnis Indofarma. Sementara itu, penyediaan rentang produk OGB OGBs that are more complete in product ranges will improve
yang lebih lengkap akan meningkatkan daya saing Perseroan di the Company's competitiveness in both regular and institution
pasar reguler maupun institusi, mempermudah tercapainya tujuan markets, making us better able to achieve short-term goals that
bisnis jangka pendek yang pada gilirannya akan mendukung in turn will supporting Indofarma's endeavor on its long-term
pencapaian tujuan jangka panjang Indofarma. goals.

Produk yang Diluncurkan pada 2008


Products Launched in 2008
Obat Generik Berlogo (OGB) I Generic Pharma Products Obat dengan Nama Dagang I Own-Brand Products
• Ondansetron 4 mg tablet salut selaput • Rifastar
• Ondansetron 8 mg tablet salut selaput • RifaNH
• Cefixime 100 mg/5 mL sirop kering • Zinkid 20 mg dispersible tablet
• Cefixime 100 mg kapsul • Indoralyte
• Zinc 20 mg dispersible tablet • Vermic 200 mg/5 mL suspension
• Biovision Gold (OTC, herbal)

Annual Report 2008 PT Indofarma [Persero] Tbk. 39


Pertumbuhan dan Pembelajaran
Learning and Growth

Upaya Terpadu Mempertajam Daya Saing Integrated Efforts to Sharpen Competitiveness

Dalam iklim persaingan bisnis yang ketat, hanya mereka yang IN VERY keen business competition, only they who are adaptive
adaptif terhadap perubahan yang akan mampu bertahan. toward changes will survive. Firmly believed in the paradigm,
Keyakinan terhadap paradigma inilah yang mendorong Indofarma Indofarma was encouraged to complete restructuring that has
untuk menuntaskan restrukturisasi besar yang telah dilakukan been conducted since 2007. The restructuring that among
sejak 2007. Restrukturisasi yang antara lain melengkapi organisasi others would equip Indofarma Global Medika (IGM) with better
Indofarma Global Medika (IGM) ini dapat diharapkan akan organization structure could be expected to sharpen the
meningkatkan daya saing Perseroan di semua lini dan seluruh Company's competitiveness on all its business lines as well as
proses bisnis. business process.

Pada 2008, pembenahan menyeluruh yang dilakukan itu, termasuk In 2008, the comprehensive restructuring, including expansion
pemekaran organisasi IGM menjadi empat divisi sehingga upaya of IGM's organization into four divisions to allow more focused
pemasaran yang dilakukan lebih fokus, telah memberikan hasil marketing efforts, gave encouraging initial results. Contribution
awal yang yang menggembirakan. Kontribusi Produk Non- of Non-Indofarma's Products, for example, increased — both in
Indofarma, misalnya, meningkat — baik secara nominal (dari absolute term (from Rp755.39 billion to Rp923.90 billion) and in
Rp755,39 miliar menjadi Rp923,90 miliar) maupun secara relatif relative term (from 59.3% to 62.5% The Company's Consolidated
(dari 59,3% menjadi 62,5% Penjualan Bersih Konsolidasian Net Sales) — with more and more principals entrusted distribution
Perseroan) — dengan semakin banyaknya prinsipal yang of their products to IGM. The increase on sales that was generated
mempercayakan distribusi produknya ke IGM. Peningkatan from more kind of products was reflected IGM's successful efforts
penjualan yang berasal dari lebih banyak ragam produk ini in penetrating new markets.
mencerminkan keberhasilan IGM menembus berbagai pasar baru.
Meanwhile, Net Sales of Indofarma's Products also grew from
Sementara itu, Penjualan Bersih Produk Indofarma juga bertumbuh, Rp517.77 billion to Rp554.68 billion. With only 7.1% growth,
dari Rp517,77 miliar menjadi Rp554,68 miliar. Dengan pertumbuhan in relative term the share of Net Sales of Indofarma's Products
penjualan yang hanya 7,1% ini, porsi Penjualan Bersih Produk experienced decrease to 37.5% from 40.7% of the Company's
Indofarma mengalami penurunan jadi 37,5% dari 40,7% Penjualan Consolidated Net Sales in the preceding year.
Bersih Konsolidasian Perseroan pada tahun sebelumnya.
In addition, in 2008 Indofarma was also able to increase its sales
Selain itu, pada 2008 Indofarma berhasil pula meningkatkan to various countries. The 189.9% increase on export of both ethical
penjualannya ke mancanegara. Peningkatan ekspor produk obat and OTC pharmaceutical products (including herbal) — mainly
etikal dan OTC (termasuk herbal) yang mencapai 189,9% ini — to Afghanistan, Nigeria, Russia, and Poland — arguably showed
terutama ke Afghanistan, Nigeria, Rusia, dan Polandia — sedikit- Indofarma's quick respons in capturing opportunities. Through
banyak menunjukkan respons cepat Indofarma memanfaatkan closer co-operation, i.e. registration of various products by the
peluang pasar. Melalui kerja sama yang lebih erat, yaitu registrasi Company's business partners in various countries, it could be
beragam produk oleh para mitra Perseroan di berbagai negara, expected that both the volume and value of Indofarma's export
volume maupun nilai ekspor Indofarma dapat diharapkan akan would continuously be growing.
terus tumbuh.
On the other hand, expansion of IGM's Management by
Di sisi lain, pemekaran Manajemen IGM dengan penambahan installing a finance director, allowed the Company's Subsidiary
seorang direktur keuangan, membuat Anak Perusahaan di bidang on distribution and trading to be more prudent and thus more
distribusi dan trading ini lebih prudent sehingga lebih efisien. efficient. The improved efficiency on business process among
Peningkatan efisiensi proses bisnis tersebut antara lain tercermin others was reflected on the decline of Selling Expenses to the
pada penurunan rasio Beban Penjualan terhadap Penjualan Bersih Company's Net Sales ratio to 12.9% from 13.2% in the preceding
Perseroan menjadi 12,9% dari 13,2% pada tahun sebelumnya. year.

Keandalan adaptasi organisasi Indofarma terhadap perubahan Indofarma’s highly adaptive organization was also reflected on
pasar tercermin pula pada kemampuan meningkatkan Penjualan the Company's ability to increase net sales on over the counter
Bersih produk obat over the counter (OTC) dan alat kesehatan. (OTC) pharmaceutical products and medical devices. In 2008,
Pada 2008, Penjualan Bersih OTC meningkat 1,9% (dari Rp19,91 Net Sales of OTC increased 1.9% (from Rp19.91 billion to
miliar menjadi Rp20,28 miliar) di pasar domestik dan 41,5% Rp20.28 billion) in domestic market and 41.5% (from Rp1.47
(dari Rp1,47 miliar menjadi Rp2,08 miliar) di pasar internasional, billion to Rp2.08 billion) in international market, while Net Sales
sementara Penjualan Bersih Alat Kesehatan meningkat 100,6% of Medical Devices increased 100.6% (from Rp326.27 billion to
(dari Rp326,27 miliar menjadi Rp654,34 miliar). Rp654.34 billion).

Keberhasilan memperluas pasar inilah agaknya yang membuat It was the Company's successful efforts in expanding its market
Indofarma pada 2008 tetap meraih Laba Bersih walau harus that made Indofarma still able to post Net Income in 2008, despite
mengayun berbagai langkah strategis yang menyerap sumberdaya its continuing strategic endeavor that required high investment
sangat besar namun diperlukan untuk pertumbuhan jangka panjang. but strategically needed for long-term growth. Remained highly

40 Laporan Tahunan 2008 PT Indofarma [Persero] Tbk.


Tak melepaskan perannya sebagai salah satu pilar penunjang sistem committed to its role as one of the main pillars supporting the
kesehatan nasional, di tengah kondisi perekonomian nasional yang Country's national health system, amid the deteriorating market
melemah Perseroan mampu menahan kenaikan rasio Beban Pokok condition the Company was still able to maintain the rise of its Cost
Penjualan terhadap Penjualan Bersih Perseroan di tingkat minimal, of Goods Sold to Net Sales in a minimal level, only 0.2 percentage
hanya 0,2 percentage point, yaitu dari 77,2% menjadi 77,4%. point, i.e. from 77.2% to 77.4%.

Di bidang produksi, pembenahan terpadu yang dilakukan On the production side, Indofarma's integrated efforts also
Indofarma juga berhasil meningkatkan efisiensi proses bisnis dan successfully improved the efficiency of Indofarma's business
mempertajam prioritas kerja. Bersama dengan penerapan strategi process and sharpened its activities priority. Along with the
alih-daya yang tepat dan peningkatan manajemen produksi, implementation of well-planned outsourcing strategy and
pembenahan tersebut telah meningkatkan kinerja produksi. improvement of production management, the integrated
Penerapan secara konsisten prinsip operational excellence inilah improvement offers increased production performance. The
yang memungkinkan Perseroan memenuhi kebutuhan pasar yang consistent implementation of operational excellence principles
berubah cepat. allowed the Company to meet rapidly changing market demands.

Dalam jangka pendek, Indofarma akan terus meningkatkan In the short term, Indofarma will continuously improve its production
kinerja produksi, antara lain melalui penyempurnaan fasilitas performance, among others through improvement of its production
dalam rangka memenuhi persyaratan cGMP. Dalam jangka facilities to satisfy current Good Manufacturing Practice (cGMP)
panjang, perubahan struktural dan sistemik yang dilakukan dapat requirements. In the longer-term, the structural and systemic
diharapkan akan memberikan Perseroan keunggulan kompetitif. improvements can be expected to give the Company competitive
Apalagi, dalam waktu dekat, terutama setelah AFTA berjalan advantages. Moreover, in the near future, particularly after the
penuh pada 2010, keharusan memenuhi standard produksi yang full implementation of AFTA in 2010, compulsory requirements to
ketat — suatu hal yang dapat dipenuhi dengan telah terpenuhinya comply strict production standard — things that easily meet with the
persyaratan cGMP — akan memberi peluang lebar bagi compliance to cGMP — will widely open window of opportunities for
perusahaan yang memiliki keandalan untuk menjadikan bagian a company that has already had enough competence to make its
produksinya sebagai profit center. production department a profit center.

Untuk membantu mewujudkan hal ini, Indofarma telah To ensure that the Company's Production Department would
meningkatkan proses bisnis secara menyeluruh, dari yang be a profit center, Indofarma has improved its overall business
paling hulu sampai hilir. Pengalihan sepenuhnya penggunaan process, from the most up-stream to the down-stream. Full

Dari Gas Station sampai Boiler.


Pada 2008, gas alam dari gas station yang dibangun PGN (atas) telah menjadi sumber
energi tunggal, yang lebih efisien dan bersahabat dengan lingkungan, untuk pemanasan
boiler (samping). Uap air yang dihasilkan boiler tersebut menjadi input penting bagi
kegiatan produksi, termasuk ekstraksi

From Gas Station to Boiler.


In 2008, natural gas from gas station build by PGN (above) was started to be used as the
sole energy source, that both more efficient and more environmentally-friendly, to heat boiler
(left). The vapor produced is a critical imput for production activities, including extraction.

Annual Report 2008 PT Indofarma [Persero] Tbk. 41


sumber energi dari solar ke gas pada 2008 akan memberikan diversion on energy source from fuel to natural gas in 2008
penghematan yang semakin berarti di masa mendatang, terutama will give the Company more significant saving in the future,
setelah perekonomian melaju kembali sehingga meningkatkan particularly after the economy picking and thus boosting the price
harga bahan bakar minyak (BBM). of fuels.

Dalam hal sumber daya manusia (SDM), pada 2008 Indofarma In term of human resources, in 2008 Indofarma has completed
telah menyelesaikan pembenahan besar. Penuntasan status painful but necessary restructuring. Settlements on contractual
karyawan kontrak, misalnya, telah menurunkan jumlah SDM status, for example, cut Indofarma's workforce by some 8.3%,
sampai 8,3%, walau meningkatkan jumlah karyawan tetap despite increasing the Company's full-time employees by about
sekitar 7,8% Dengan pembenahan ini, struktur Biaya Umum dan 7.8%. With the restructuring, General and Administration expenses
Administrasi Perseroan akan lebih baik sehingga lebih mudah bagi structure will be better, allowing the Company to better control
Perseroan untuk mengendalikan besarannya. Pembenahan besar its amount. The quite big restructuring was reflected on the
ini tercermin pada komposisi SDM Indofarma Group yang per 31 composition of Indofarma Group's human resources that as of 31
Desember 2008 memiliki 1.339 karyawan tetap, di antaranya 535 December 2008 employed 1,339 persons on full-time basis, among
orang adalah karyawan IGM. them 535 were IGM people.

Untuk meningkatkan kualitas para profesionalnya, Indofarma tak To improve the skill of its professionals, Indofarma implements
segan menanam investasi dalam bentuk pelatihan berkelanjutan. well-planned, continuous training programs. The Company also
Berbagai kegiatan juga diciptakan untuk meningkatkan rasa creates some other activities to enhance team spirit and strengthen
kebersamaan dan memperkuat teamwork. Pada 2008, dengan teamwork. In 2008, through more focused programs, the Company
program yang lebih terarah, Perseroan memberikan pelatihan yang gave more intensive trainings, 7.2 hours/employee in average,
lebih intensif, rata-rata 7,2 jam/karyawan, dibanding pada tahun compared to the averaged 2.6 hours/employee in the preceding
sebelumnya yang rata-rata 2,6 jam/karyawan. year.

Guna menciptakan dan memelihara lingkungan kerja yang To create and nurture highly conducive working environment,
kondusif, Indofarma terus menerapkan prinsip-prinsip Indofarma will continue to consistently implement Competency-
Competency-Based Organization secara konsisten. Pemetaan Based Organization principles. More clearly defined career path
career path system yang jelas — yang antara lain mewajibkan — that among others requires any personnel to master at least two
seseorang untuk menguasai minimal dua bidang kerja agar work areas to qualify the candidacy for promotion to higher, related
dapat dicalonkan untuk promosi ke jabatan terkait di atasnya — position — has been boosting employees' morale. Moreover,

Dari Produksi sampai ke Pemasaran.


Penerapan secara konsisten prinsip operational excellence memungkinkan Indofarma
memenuhi kebutuhan pasar yang berubah cepat.

From Production to Marketing.


Consistent implementation of operational excellence principles allowed Indofarma to meet
rapidly changing market demands.

42 Laporan Tahunan 2008 PT Indofarma [Persero] Tbk.


telah meningkatkan motivasi kerja. Apalagi Perseroan juga telah the Company has also been communicated job descriptions,
mengkomunikasikan deskripsi kerja, terutama untuk manajemen particularly for middle-level management, and Key Performance
tingkat menengah, dan Key Performance Indicator (KPI). Indicator (KPI).

Langkah lain, yang tak kalah strategis, adalah peningkatan Another strategic measure was expansion on co-operations
kerja sama dengan berbagai mitra bisnis. Pada 2008, IGM with various business partners. In 2008, IGM acquired six new
menggandeng enam prinsipal baru sehingga berhasil principals, allowing the Company's Subsidiary to sharpen its
mempertajam penetrasi ke pasar alat kesehatan. penetration to medical devices market.

Dalam jangka panjang, kemitraan strategis ini akan terus diperluas. In the long term, the strategic partnership will be continuously
Kerja sama luas yang terbentuk dengan berbagai pihak di luar expanded. Broad co-operation formed with various parties
bidang yang terkait dengan bisnis konvensional, pada gilirannya, outside the Company's conventional business circle could, in turn,
akan mengurangi ketergantungan Indofarma terhadap produk reduce Indofarma's dependence toward the increasingly thin-profit
OGB yang marginnya terus tergerus itu. margined OGB.

Komposisi Sumber Daya Manusia Indofarma | Composition of Indofarma’s Human Resources

Direktorat 2008 2007 Directorate

Indofarma Indofarma
Produksi 444 438 Production
Pemasaran 258 214 Marketing
Lain-lain 180 212 Others
Sub Jumlah 882 864 Sub Total

IGM IGM
Operasional 369 554 Operation
Pendukung 361 340 Supporting

Sub Jumlah 730 894 Sub Total


Jumlah 1612 1758 Total

Annual Report 2008 PT Indofarma [Persero] Tbk. 43


Kinerja Anak Perusahaan
Performance of Subsidiary Company

Tumbuh Menunjang Indofarma Group Growing to Support Indofarma Group

SECARA UMUM, pada 2008 kinerja PT Indofarma Global Medika In general, in 2008 PT Indofarma Global Medika (IGM),
(IGM), anak perusahaan PT Indofarma (Persero), Tbk. yang Indofarma’s Subsidiary in distribution and trading of pharmaceutical
bergerak di bidang distribusi dan trading obat dan alat kesehatan, products and medical devices, showed quite positive development.
menunjukkan perkembangan yang cukup positif. Penjualan Bersih IGM’s Net Sales experienced increase, although its Net Income
IGM mengalami peningkatan, walau kontribusi Laba Bersih yang contribution decreased compared to that in the preceding year.
diberikan menurun dibanding pada tahun sebelumnya.
In 2008, IGM's Net Sales rose by 15.9% to Rp1,455.26 billion
Pada 2008 itu, Penjualan Bersih IGM meningkat 15,9% menjadi from Rp1,255.97 billion in the preceding year. The higher Net
Rp1.455,26 miliar dari Rp1.255,97 miliar pada tahun sebelumnya. Sales made IGM's Gross Income increased by 8.1% to Rp210.89
Penjualan Bersih yang lebih tinggi ini membuat Laba Kotor IGM billion from Rp195.09 billion.
meningkat 8,1% menjadi Rp210,89 miliar dari Rp195,09 miliar.
However, due to higher increase on the Subsidiary's Operating
Tetapi, karena peningkatan Beban Usaha yang tinggi, dari Rp125,58 Expenses, from Rp125.58 billion to Rp156.28 billion, IGM's Income
miliar menjadi Rp156,28 miliar, Laba Usaha IGM turun menjadi Rp21,60 from Operations decreased to to Rp21.60 billion from Rp41.34
miliar dari Rp41,34 miliar pada tahun sebelumnya. Peningkatan Beban billion in the preceding year. The 24.4% increase on Operating
Usaha sebesar 24,4% tersebut terutama disebabkan oleh peningkatan Expenses was largely due to the increase on Marketing Expenses
Beban Pemasaran yang mencapai 31,4% akibat kenaikan biaya that reached 31.4% resulted from the surge of transportation
transportasi dan inflasi umum yang dipicu oleh tingginya harga BBM cost and general inflation triggered by the prohibitively high price
(yang tak segera diturunkan oleh Pemerintah walau harga minyak dunia of fuels (that was not reduced fast enough by the Government
telah jatuh oleh krisis keuangan global). despite the free-fall of global oil price in the wake of financial
crisis).
Komponen lain yang menekan Laba Usaha IGM adalah Beban
Umum dan Administrasi. Tetapi peningkatan Beban Umum dan Another cost component that eroded IGM's Income from
Administrasi sebesar 17,1% ini, dari Rp28,18 miliar menjadi Operations was General and Administration Expenses. However
Rp33,01 miliar, dapat dikatakan wajar mengingat tingginya the 17.1% increase on General and Administration Expenses,
inflasi pada 2008 dan dilakukannya pemekaran organisasi yang i.e. from Rp28.18 billion to Rp33.01 billion, was understandable
menambah jumlah karyawan tetap IGM menjadi 538 dari 517 provided that in 2008 there were high inflation rate and organization
personel pada tahun sebelumnya. Penambahan karyawan ini perlu expansion which increased IGM's full-time employees to 538 from
dilakukan seiring meningkatnya aktivitas bisnis dan pengembangan 517 personnel in the preceding year. The adding on personnel was
lebih lanjut jaringan online dan real time yang telah menjangkau also necessary with IGM's increased business activities and further
seluruh cabang di seluruh Nusantara. development of its online, real time networks that linked all branch
offices throughout the Archipelago.
Dengan meningkatnya Beban Lain-lain, Laba Bersih IGM juga
mengalami pertumbuhan negatif. Apalagi, terjadi pula Pos Luar With the rise on Other Expenses, IGM's Net Income also
Biasa yang mencapai Rp1,69 miliar akibat bencana kebakaran di experienced negative growth. Moreover, there was Extraordinary
IGM Cabang Medan pada 15 Oktober 2008. Items amounted to Rp1.69 billion resulted from fire broke-out that
destroyed IGM's Medan Branch on 15 October 2008.
Dari sisi Neraca, pada 2008, Jumlah Aktiva dan Aktiva Lancar
IGM mengalami penurunan, masing-masing dari Rp712,59 miliar In term of Balance Sheet, in 2008, IGM's Total Assets and Current
dan Rp698,75 miliar menjadi Rp706,32 miliar dan Rp688,46 miliar. Assets experienced decrease, respectively from Rp712.59 billion
Tetapi, penurunan Jumlah Aktiva dan Aktiva Lancar yang masing- and Rp698.75 billion to Rp706.32 billion and Rp688.46 billion.
masing hanya 0,9% dan 1,5% ini juga diikuti oleh penurunan However, the decrease on both Total Assets and Current Assets
Jumlah Kewajiban dan Kewajiban Lancar yang mencapai 2,8% that were only 0.9% and 1.5% respectively was also followed by
dan 2,9%, yaitu masing-masing dari Rp597,30 miliar dan Rp593,97 the decline on Total Liabilities and Current Liabilities that reached
miliar menjadi Rp580,84 miliar dan Rp576,53 miliar. 2.8% and 2.9%, i.e. respectively from Rp597.30 billion and
Rp593.97 billion to Rp580.84 billion and Rp576.53 billion.
Keberhasilan mempertahankan Rasio Lancar, 119,4% versus 117,6%
pada tahun sebelumnya, menunjukkan bahwa IGM cukup likuid untuk IGM's successful efforts in maintaining its Current Ratio, 119.4%
menutup kewajiban jangka pendeknya. Sementara itu, Arus Kas Bersih versus 117.6% in the preceding year, showed that IGM was quite
dari Aktivitas Operasi memang negatif. Tetapi, hal ini disebabkan oleh liquid to service its short-term liabilities. Meanwhile, Cash-Flows
tertundanya pembayaran piutang pihak terafiliasi atas dari proyek yang from Operating Activities were indeed negative. This was however
telah diselesaikan pada 2008 dan tingginya Pajak Dibayar Dimuka due to the late payment of Trade Receivables to Related Parties
(yang mencapai Rp121,86 miliar dibanding Rp49,31 miliar pada tahun on projects done in 2008 and the highly elevated Prepayment Tax
sebelumnya). Kenyataan bahwa pembayaran tagihan baru diterima (that reached Rp121.86 billion compared to Rp49.31 billion in the
pada awal 2009 tercermin pada Piutang kepada Pihak Hubungan preceding year). The fact that the payment was done on early 2009
Istimewa yang meningkat jadi Rp93,83 miliar dari Rp41,95 miliar. was reflected on Trade Receivables to Related Parties that rose to
Rp93.83 billion from Rp41.95 billion)

44 Laporan Tahunan 2008 PT Indofarma [Persero] Tbk.


Agar lebih fokus dalam menjalankan bisnisnya, pada 2008 IGM To make IGM more focused in running its business, in 2008
memperluas organisasi dengan satu divisi baru guna menggenapi the Subsidiary expanded its organization with one new division
tiga divisi yang telah aktif. Dengan demikian, IGM telah memiliki supplementing its three, active division. IGM therefore had
divisi yang lengkap dan saling mengisi: Divisi Trading (yang fokus ke completed and complementary divisions: Trading Division (that
pasar institusi), Divisi Distribusi (yang melayani pasar reguler), Divisi focuses on institution market), Distribution Division (that serves
Makanan Kesehatan, dan Divisi Bahan Baku. regular market), Health Foods Division, and Raw Materials Division.

Untuk pengembangan bisnis jangka panjang, pada 2008 IGM telah For long-term development, in 2008 IGM expanded its strategic
memperluas jaringan kemitraan strategisnya dengan menggandeng partnership network by acquiring six new principals. In the
enam prinsipal baru. Dalam waktu dekat, IGM juga akan ear future, IGM will make co-operation with some other new
menandatangani kerja sama dengan beberapa prinsipal baru lagi. principals.

Jumlah Armada dan Upaya Peningkatan Efisiensi.


Guna meningkatkan efisiensi, Indofarma melakukan upaya terpadu. Pengalihan armada untuk distribusi
dari milik sendiri menjadi sewa — seperti yang tercermin pada berkurangnya kendaraan roda empat
maupun roda dua milik IGM — merupakan salah satu bukti pendekatan terpadu Perseroan.

Fleet of Operating Vehicles and Efforts on Efficiency Improvement.


To improve its efficiency, Indofarma makes integrated efforts. Diversion of distribution fleet from
company-owned to rented ones — as reflected on the much less of IGM's four- and two-wheeled
vehicles — has been among the evidences of the Company's integrated approaches.

Ikhtisar Keuangan I Financial Highlights

Keterangan 2008 2007 Item

Laporan Laba-Rugi (Rp miliar) Income Statement (Rp billion)


Penjualan bersih 1.455,26 1.255,97 Net sales
Beban Pokok Penjualan 1.244,37 1.060,32 Cost of Goods Sold
Laba (rugi) kotor 210,87 195,09 Gross income (loss)
Beban usaha 189,29 153,76 Operating expense
Laba usaha 21,60 41,34 Operating income (loss)
Laba (rugi) bersih 6,82 26,00 Net income (loss)

Angka Akhir Tahun (Rp miliar) At the Year End (Rp billion)
Jumlah aktiva 706,32 712,59 Total assets
Aktiva lancar 688,46 694,62 Current assets
Jumlah kewajiban 580,84 593,93 Total liabilities
Kewajiban lancar 576,53 590,39 Current liabilities
Ekuitas 125,48 118,66 Equity

Rasio Keuangan (%) Financial Ratios (%)


Laba terhadap ekuitas 5,44 21,91 Return on equity (ROE)
Laba terhadap aktiva 0,97 3,65 Return on assets (ROA)
Margin laba kotor 14,49 15,53 Gross profit margin
Margin laba bersih 0,47 2,07 Net profit margin
Rasio lancar 119,41 117,71 Current ratio

Fasilitas Bisnis Business Facilities


Jumlah kantor cabang 30 30 Number of branch offices
Gudang (m2) 10.603 10.603 Warehouse (m2)
Jumlah karyawan tetap 538 517 Number of employees
Armada pengiriman (unit) Fleet of operating vehicles (unit)
Roda dua 39 175 Two-wheeled
Roda empat 44 111 Four-wheeled

Annual Report 2008 PT Indofarma [Persero] Tbk. 45


Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility

Menuju Kesejahteraan Bersama Achieving Prosperity Together


Komunitas sosial, terutama di sekitar pabrik dan kantor, Social communities, particularly those in the plant and
merupakan stakeholder yang sangat penting untuk masa depan office vicinities, are stakeholders highly affecting the future of
sebuah perusahaan. Karena itu, Indofarma selalu berupaya a company. Indofarma therefore makes continuous efforts to
mengidentifikasikan diri sebagai bagian dari komunitas identify itself as an integral part of the surrounding communities,
sekitar. Salah satu caranya adalah melalui kegiatan community among other through community development.
development.
Since 1991, PT Indofarma (Persero) Tbk. has been setting aside
Sejak 1991, Indofarma selalu menyisihkan dana dari perolehan funds from its Net Income to run a social program called "Program
Laba Besrih untuk menjalankan Program Kemitraan dan Bina Kemitraan dan Bina Lingkungan" (PKBL, formerly named PUKK
Lingkungan (PKBL, dulu bernama PUKK atau Pembinaan Usaha or Small Business and Co-operative Nurturing Program). For
Kecil dan Koperasi). Untuk Program Kemitraan, sampai dengan Program Kemitraan (Partnership Program), as of 31 December
31 Desember 2008, realisasi dana yang tersalur dalam bentuk 2008, the aggregate total funds channeled in form of soft loans
pinjaman mencapai Rp15,47 miliar dan berupa hibah Rp3,16 reached Rp15.47 billion and grants Rp3.16 billion. Of the soft-loan
miliar. Dari pinjaman yang diberikan, Rp3,00 miliar atau 19,3% channeled, Rp3.00 billion or 19.3% were non-performed.
bermasalah.
Throughout 2008, funds channeled in form of working capital loans
Sepanjang 2008, tersalur dana dalam bentuk pinjaman modal were Rp1.17 billion, increased 21.9% compared to those in the
sebesar Rp1,17 miliar, meningkat 21,9% dibanding pinjaman preceding year that were only Rp0.96 billion. In addition, Indofarma
modal pada tahun sebelumnya yang hanya Rp0,96 miliar. Selain also channeled its funds in form of grants (Rp23.50 million, with
itu, Indofarma juga menyalurkan dana dalam bentuk hibah operating expenses of Rp49.30 million) and Bina Lingkungan, a
(Rp23,50 juta, dengan biaya operasional Rp49,30 juta) dan Bina program nurturing or supporting social environments (Rp22.50
Lingkungan (Rp22,50 juta, dengan biaya operasional Rp1,17 juta). million, with operating expenses of Rp1.17 million).

Selama 17 tahun sejak 1991 itu, Indofarma telah melakukan In the period of 17 years since 1991, Indofarma has been nurturing
pembinaan terhadap 1.274 Mitra Binaan. Di antara Mitra Binaan, 1.274 Mitra Binaan (small businesses and/or co-operative). Among
926 bergerak di bidang perdagangan dan sisanya di bidang them, 926 are in trading, while the rest are in manufacturing
industri manufaktur (45), jasa (50), pertanian, (93), peternakan industry (45), services (50), agriculture, (93), animal husbandry (8),
(8), perikanan (1), dan lain-lain (dalam bentuk koperasi, 151). fishery (1), and others (co-operative, 151). Throughout 2007, fund
Sampai dengan 31 Desember 2008, 563 Mitra Binaan telah channeled to 438 Mitra Binaan reached Rp960 in form of capital
selesai dibina. loan, special loan, and grants to 45 Mitra Binaan.

Untuk Program Bina Lingkungan, pada 2008 Indofarma Meanwhile, for Program Bina Lingkungan, in 2008 Indofarma
memberikan bantuan obat-obatan melalui program BUMN Peduli distributed medicines through a program called "BUMN Peduli"
senilai Rp11,00 juta. Kegiatan sosial lain yang dilakukan Indofarma amounted to Rp11.00 million. Other social activities were
adalah pemberian bantuan alat kesehatan dan MP ASI (Makanan distribution of medical devices and MP ASI (foods supplementing
Pendamping Air Susu Ibu) untuk keluarga pra-sejahtera. Selain mother milk) for families below poverty line. In addition, the
itu, Perseroan juga memberikan pelatihan untuk meningkatkan Company also gave vocational training for people to improve
keterampilan masyarakat dan beasiswa kepada 16 murid SD dan people's skill and provided scholarship to 16 students of
SMP yang berprestasi dari keluarga yang kurang mampu secara elementary school and junior high school from financially less
ekonomi di sekitar Perusahaan. fortunate families in the Factory Plant vicinities.

Indofarma memiliki kepedulian khusus terhadap pendidikan Indofarma has special interests to matters concerning national
nasional. Sejak lama di kenal sebagai teaching factory, setiap educations. Have long been known as a teaching factory, every
tahun Perseroan menerima puluhan pelajar dan mahasiswa year Indofarma widely opens its door to teens or even tens of
magang, terutama di Pabrik yang juga merupakan lingkungan students of both high schools and universities who are taking
Kantor Pusat. Yang lebih membanggakan, pelajar dan mahasiswa apprenticeship, largely in the Factory Plant where the Company’s
yang magang berasal dari sekolah dan perguruan tinggi Head Office also located. We are proud that the apprenticing high
terkemuka di seluruh Nusantara, bukan hanya dari Jakarta dan school, and especially university, students come from leading
sekitarnya. schools and universities throughout the Archipelago.

46 Laporan Tahunan 2008 PT Indofarma [Persero] Tbk.


24 September. 24 September.
Bakti Sosial. Social Activities.
Untuk membantu masyarakat yang kurang To help less-fortunate people, Indofarma
mampu, Indofarma secara rutin membagikan regularly distributes packages consisted of
paket bahan makanan pokok dan obat-obatan. foods and medicines to orphans and financially-
kepada anak-anak yatim piatu dan kaum strapped families. In 2008, the social activity
dhuafa. Pada 2008, aktivitas ini antara lain among others was carried out in Gandasari
dilakukan di Desa Gandasari, Bekasi. Village, Bekasi.

27 September. 27 September.
Mudik Bareng. Back to Village Together
Mudik Lebaran, sebuah katarsis sosial bagi Back to Village during Lebaran, a social catharsis
masyarakat urban, telah menjadi tradisi yang kian for urban people, has been a tradition increasingly
sulit dilakukan karena kendala transportasi. Pada hard to, halted by transportation problem. In
2008, Indofarma membantu masyarakat sekitar 2008, to help people in the Plant's vicinity doing the
melakukan tradisi tahunan ini dengan menyediakan annual tradition, Indofarma provided free buses that
bis-bis gratis ke berbagai kota di Pulau Jawa. went to various destination cities in Jawa Island.

23 November. 23 November.
Pengobatan Gratis Free Medical Service
Guna membantu upaya peningkatan kesehatan To support the Government improvement efforts
masyarakat, Indofarma secara rutin memberikan on public health area, Indofarma regularly
layanan kesehatan gratis, termasuk pembagian provides free medical services, including free
obat-obatan dan makanan tambahan. Pada medicines and food supplements. In 2008, the
2008, kegiatan ini antara lain dilakukan di aula social activitiy among others was carried out in
Masjid Al Amanah, Bekasi. the hall of Al Amanah Mosque, Bekasi.

9 Desember. 9 December.
Potong Qurban Religious Offering.
Setiap tahun Indofarma merayakan Idul Adha Every year Indofarma celebrates Idul Adha
dengan menyembelih hewan kurban. Pada by making religious offering. In 2008, for the
2008, untuk penyelenggaraan kegiatan religius religious celebration, the Company provided 11
ini, Perseroan menyumbang 11 ekor sapi dan head of bulls and 11 head of sheep of which
6 ekor kambing yang dagingnya dibagikan their meats were distributed to families in the
kepada msayarakat sekitar. Company's Plant vicinity.

Annual Report 2008 PT Indofarma [Persero] Tbk. 47


PERNYATAAN KOMITE AUDIT STATEMENT OF THE AUDIT
COMMITTEE

Berdasarkan hasil evaluasi yang telah Based on Audit Committee evaluation during
dilakukan sepanjang tahun 2008, Komite Audit 2008, we present the followings :
menyatakan hal-hal berikut ini:

1. Secara umum, fungsi Pengendalian 1. In general, implementation of internal control


Internal Perusahaan telah dilaksanakan function is adequate.
dengan baik.
2. Indofarma has carried out its business
2. Secara umum, kegiatan operasional activities in accordance with generally
Perusahaan telah dilaksanakan sesuai accepted principles.
norma-norma yang berlaku.

3. Penunjukan Auditor Independen telah 3. The appointment of independent auditor


memenuhi kaidah perusahaan dan is with the company’s rules and Capital
peraturan perundangan pasar modal. Market law and regulation.

4. Pelaksanaan audit oleh Auditor Independen 4. The audit carried out by independent auditor
telah memenuhi standar audit yang complied with the auditing standard set by
ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia. Indonesian Accountant Association.

5. Komite Audit telah melakukan evaluasi 5. Audit Committee has conducted evaluation
Laporan Keuangan PT Indofarma (Tbk) on Indofarma Financial Statements for the
untuk tahun buku 2008 dan 2007, dan year end 2008 and 2007, and has submitted
hasil evaluasi tersebut telah disampaikan full reports on the evaluation to BoC.
secara lengkap kepada Dewan Komisaris.

Demikian pernyataan dari Komite Audit We hope that our report will be useful inputs
disampaikan kepada Dewan Komisaris. for BoC.

Jakarta, 31 Maret 2009


Jakarta, 31 March 2009

Dr. Ir. Wahyudi Ruwiyanto Drs. Mochamad Ichsani, MM


Ketua/Chairman Wakil Ketua/Vice Chairman

Drs. Muhammad Asawir, Ak Purwadi, Ak., M.M. Drs. Warga Murad


Anggota/Member Anggota/Member Sekretaris/Secretary

48 Laporan Tahunan 2008 PT Indofarma [Persero] Tbk.


Annual Report 2008 PT Indofarma [Persero] Tbk. 49
50 Laporan Tahunan 2008 PT Indofarma [Persero] Tbk.
Laporan Auditor 2008
Auditor’s Report 2008

Annual Report 2008 PT Indofarma [Persero] Tbk. 51


52 Laporan Tahunan 2008 PT Indofarma [Persero] Tbk.
PT INDOFARMA Tbk. Commercial Office :
Jln. Tambak No. 2, Manggarai, Jakarta 13150
Untuk kehidupan yang lebih baik / for the betterment of life Tel. : (021) 85908349
Fax. : (021 8517233

Head Office and Factory :


Jl. Indofarma No. 1, Cikarang Barat 17530
Jawa Barat PO Box : 4111/Jkt 10041 Indonesia
Phone : (021) 88323971, 88323975
Fax. : (021) 88323972/73
E-mail : general@indofarmagroup.com
Certificate No. ID03/0102 http : www.indofarmagroup.com

FORMULIR NOMOR : VIII.G.11-1

SURAT PERNYATAAN DIREKSI


TENTANG
TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
UNTUK MASA DUABELAS BULAN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2008 DAN 2007 (AUDITED)
PT. INDOFARMA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

Kami yang bertanda tangan di bawah ini :

1. Nama : Placidus Sudibyo


Alamat Kantor : Jl. Indofarma No. 1, Cikarang Barat 17530
Alamat Domisili/sesuai KTP : Dipowinatan MG 1/211
RT 13 RW 03, Yogyakarta 55152
Nomor Telepon : 021-745 7005
Jabatan : Direktur Utama PT. Indofarma (Persero) Tbk.

2. Nama : Deden Edi Soetrisna


Alamat Kantor : Jl. Indofarma No. 1, Cikarang Barat 17530
Alamat Domisili/sesuai KTP : Jl Meranti III / 2 RT 003 / RW 014
Pulogebang Cakung Jakarta Timur
Nomor Telepon : 021-480 0223
Jabatan : Direktur Keuangan & SDM PT. Indofarma (Persero) Tbk.

Menyatakan bahwa:

1. Bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan Perusahaan ;

2. Laporan Keuangan Perusahaan telah disusun dan disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum ;

3. a. Semua informasi dalam Laporan Keuangan Perusahaan telah dimuat secara lengkap dan benar.

b. Laporan Keuangan Perusahaan tidak mengandung informasi atau fakta material yang tidak benar, dan tidak
menghilangkan informasi atau fakta material :

4. Bertanggung jawab atas sistem pengendalian intern dalam perusahaan.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.

Jakarta, 20 Maret 2009

Direktur Utama, Direktur Keuangan & SDM,

(PLACIDUS SUDIBYO) (DEDEN EDI SOETRISNA)

Annual Report 2008 PT Indofarma [Persero] Tbk. 53


Daftar Isi l Index
1 Laporan Auditor Independen
Independent Auditor’s Report

3 Neraca Konsolidasian tanggal 31 Desember 2008 dan 2007


Consolidated Balance Sheets as of December 31, 2008 and 2007

5 Laporan Laba - Rugi Konsolidasian untuk Tahun-tahun yang berakhir


tangal 31 Desember 2008 dan 2007
Consolidated Income Statements for the Years then ended
December 31, 2008 and 2007

6 Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian untuk Tahun-tahun yang


berakhir tangal 31 Desember 2008 dan 2007
Consolidated Changes in Equity Statements for the Years then ended
December 31, 2008 and 2007

7 Laporan Arus Kas Konsolidasian untuk Tahun-tahun yang berakhir


tangal 31 Desember 2008 dan 2007
Statements of Cash Flow as of December 31, 2008 and 2007

8 Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian


Notes to Consolidated Financial Statements

43 Lampiran
Appendices

54 Laporan Tahunan 2008 PT Indofarma [Persero] Tbk.


HLB Hadori & Rekan
C e r t i f i e d P u b l i c A c c o u n t a n t s

Jakarta, 20 Maret 2009 Jakarta, March 20, 2009


No.: 023/LA-INF/III/09 No.: 023/LA-INF/III/09

Kepada Yth. The Shareholders, Board of Commissioners


Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan Direksi and Directors
PT. Indofarma (Persero) Tbk. PT. Indofarma (Persero) Tbk.

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT

Kami telah mengaudit neraca kosolidasian PT. We have audited the accompanying consolidated
Indofarma (Persero) Tbk. tanggal 31 Desember 2008 dan balance sheets of PT Indofarma (Persero) Tbk. as of
2007, serta laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas December 31, 2008 and 2007, and the related
dan laporan arus kas untuk tahun yang consolidated statements of income, changes in equity,
berakhir pada tanggal-tanggal tersebut. Laporan keuangan and cash flows for the year then ended. These
adalah tanggung jawab manajemen Perusahaan. Tanggung financial statements are the responsibility of the
jawab kami terletak pada pernyataan pendapat atas laporan Company’s management. Our responsibility is to
keuangan konsolidasian tersebut berdasarkan audit kami. express an opinion on these consolidated financial
statements based on our audits.

Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing We conducted our audits in accordance with auditing
yang ditetapkan Institut Akuntan Publik Indonesia. Standar standards established by the Indonesian Institute of
tersebut mengharuskan kami merencanakan dan Certified Public Accountants. Those standards require
melaksanakan audit agar memperoleh keyakinan memadai that we plan and perform the audit to obtain
bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji reasonable assurance about whether the financial
material. Suatu audit meliputi pemeriksaan, atas dasar statements are free of material misstatement. An audit
pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan includes examining, on a test basis, evidence
pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi supporting the amounts and disclosures in the financial
penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan statements. An audit also includes assessing the
estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta accounting principles used and significant estimates
penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara made by the management, as well as evaluating the
keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami memberikan overall financial statements presentation. We believe
dasar memadai untuk menyatakan pendapat. that our audit provide a reasonable basis for our
opinion.

Menurut pendapat kami, laporan keuangan konsolidasian In Our opinion, based on our audits the consolidated
yang kami sebut di atas menyajikan secara wajar, dalam financial statements referred to above present fairly,
semua hal yang material, posisi keuangan PT. in all material respect, the financial position of PT
Indofarma (Persero) Tbk. tanggal 31 Desember 2008 dan Indofarma (Persero) Tbk., as of December 31, 2008
2007, serta hasil usaha, perubahan ekuitas, dan arus kas and 2007, and the result of its operations, changes in
konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal equity and cash flows, for the years then ended in
tersebut, sesuai dengan prinsip akuntansi yang conformity with generally accepted accounting
berlaku umum di Indonesia. principles in Indonesia.

Catatan 37 atas laporan keuangan konsolidasian berisi Note # 37 to the consolidated financial statements
pengungkapan kondisi ekonomi Indonesia, dampaknya includes a summary of the effects the economic
terhadap Perusahaan dan Anak perusahaan serta condition in Indonesia has had on the company and its
tindakan yang ditempuh dan rencana yang dibuat oleh sibsidiaries, as well as measures the company and its
manajemen Perusahaan dan Anak Perusahaan untuk subsidiaries have implemented or plan to implement in
menghadapi kondisi tersebut. Laporan keuangan response to the economic condition. The
konsolidasian terlampir mencakup dampak dari kondisi accompanying consolidated financial statements
ekonomi tersebut, sepanjang hal tersebut dapat include the effects of the economic condition to the
ditentukan dan diperkirakan. extent they can be determined and estimated.

Nomor Izin Usaha KAP : KEP-398/KM.17/1998


W i s m a S t a c o, 3rd F l o o r, S u i t e D, J l . C a s a b l a n c a K a v. 1 8, J a k a r t a 1 2 8 7 0 , I n d o n e s i a
Tel.: + 62 21 831 7046 - 48, 8370 1104 - 06. Fax .: + 62 21 831 7050; E-mail: hlbjakarta @hadori.co.id
1
H L B H a d o r i & R e k a n i s a m e m b e r o f HLB I n t e r n a t i o n a l A w o r l d - w i d e o r g a n i z a t i o n o f a c c o u n t i n g f i r m s a n d b u s i n e s s a d v i s e r s
HLB Hadori & Rekan
C e r t i f i e d P u b l i c A c c o u n t a n t s

No.: 023/LA-INF/III/09

Audit kami laksanakan dengan tujuan untuk menyatakan Our audit was conducted for the purpose of forming an
pendapat atas laporan keuangan konsolidasian secara opinion of consolidated financial statements taken as a
keseluruhan. Laporan keuangan induk perusahaan whole. The holding company financial statements was
terlampir disajikan untuk tujuan analisis tambahan terhadap presented for the purpose of additional analysis and is
laporan keuangan pokok dan bukan merupakan bagian not a part of the basic financial statements. Such
laporan keuangan pokok yang diharuskan. Informasi information had been subjected to the auditing
tersebut telah menjadi obyek prosedur audit yang kami procedures applied in the audit of consolidated
terapkan dalam audit atas laporan keuangan dan menurut financial statements and, in our opinion, present fairly
pendapat kami disajikan secara wajar dalam semua hal in all material respect relation to the consolidated
yang material berkaitan dengan laporan keuangan pokok financial statements taken as a whole.
secara keseluruhan.

Drs. Djarwoto, Ak
Practice License No. 03.1.0905

NOTICE TO READERS
The accompanying consolidated financial statements are not intended to present the financial position and the results of operations
changes in equity and cash flows in accordance with acoounting principles and practices generally accepted in countries and
jurisdictions other than those in Indonesia. The standards, procedures and practices to audit such consolidated financial statements
are theose generally accepted and applied in Indonesia.

2
3
PERNYATAAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI ATAS KEBENARAN ISI
LAPORAN TAHUNAN INDOFARMA 2008

Dewan Komisaris Tanda Tangan

Prof. DR. Dr. Azrul Azwar, MPH.

Komisaris Utama

Drs. Mochamad Ichsani, MM.

Komisaris

Drs. Dwidjo Susono, Apt., SE.

Komisaris

Dr. Ir. Wahyudi Ruwiyanto

Komisaris

Direksi Tanda Tangan

P. Sudibyo

Direktur Utama

Yuliarti R. Merati

Direktur Produksi

Muhammad Munawaroh

Direktur Pemasaran & Umum

Deden Edi Soetrisna

Direktur Keuangan & SDM

4
Profil Usaha Indofarma Global Medika
Bsuiness Profile of Indofarma Global Medika

Annual Report 2008 PT Indofarma [Persero] Tbk. 55


Profil Bisnis Indofarma Global Medika
Business Profile of Indofarma Global Medika

Berawal dari sebuah unit distribusi PT Indofarma STARTED from a distribution unit of PT Indofarma
(Persero), PT Indofarma Global Medika (IGM) telah (Persero), PT Indofarma Global Medika (IGM)
berkembang menjadi sebuah perusahaan distribusi has been growing into a distribution and trading
dan trading produk farmasi dan alat kesehatan company specializing on pharmaceutical
dengan Jumlah Aset Rp712,59 miliar dan Penjualan products and medical devices with Total Assets
Bersih Rp1.255,97 miliar. Sejak didirikan pada of Rp712.59 billion and Net Sales of Rp1,255.97
1996 itu, jaringan distribusi IGM telah berkembang billion. Since its founding in 1996, IGM's
dari hanya empat kantor cabang yang semuanya distribution network has proliferated from only four
berlokasi di Pulau Jawa menjadi 22 (pada 1999) dan branch offices that all were located in the Island of
28 (pada 2006) yang tersebar di seluruh Nusantara. Jawa to 22 (in 1999) and 28 (in 2006) throughout
the Archipelago.
Pada 2008, jaringan distribusi IGM bukan hanya
bertambah menjadi 30 kantor cabang melainkan In 2008, IGM's distribution network did not only
juga telah terintegrasi penuh dengan sistem grow to 30 branch offices but also fully integrated
Enterprise Resource Planning (ERP) yang didukung under an Oracle (data)based Enterprise Resource
Oracle database. Dengan fasilitas online, real Planning (ERP) system. Having the sophisticated
time yang canggih ini — dan komitmen kuat untuk online, real time facility — and strong commitment
memberikan kepuasan kepada pelanggan melalui to provide highest satisfaction for our customers
pelayanan dan upaya terbaik — kami yakin IGM through services and extended efforts — we are
akan berkembang lebih pesat dan mendukung strongly believed that IGM will grow more rapidly,
pertumbuhan Indofarma secara keseluruhan di masa supporting Indofarma's overall growth in the
mendatang. future.

Misi Perusahaan Corporate Mission

Memberikan kepuasan kepada pelanggan melalui pelayanan Ensuring highest satisfaction for our customers through
dan upaya terbaik. services and extended efforts
• Menyediakan produk yang bermutu kepada para pelanggan, • Providing quality products to the customers at competitive
dengan harga yang bersaing price
• Memiliki produk yang paling diinginkan dalam jumlah yang • Maintaining stocks of popular products for immediate
memadai untuk kebutuhan pengiriman segera delivery
• Memberikan pelanggan pengalaman bisnis secara total, • Giving the customers a more complete business
dengan memenuhi harapan pelanggan dalam pelayanan, understanding in term of services, comfort and ethical
kenyamanan maupun standar etika bisnis. standard of doing business.

56 Laporan Tahunan 2008 PT Indofarma [Persero] Tbk.


Mitra Strategis Indofarma Global Medika Mitra Strategis Indofarma Global Medika
Indofarma Global Medika’s Strategic Partners Indofarma Global Medika’s Strategic Partners
Perusahaan | Company Asal | Origin Perusahaan | Company
Asal | Origin
Edan Instruments Inc. China PT Graha Farma Pharmaceutical Industries Indonesia
SMB Corporation of India India PT Merapi Utama Pharma Indonesia
Prima Alkesindo Indonesia PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk. Indonesia
PT Andini Sarana Indonesia PT Tobbest Busindo Indonesia
PT Atra Widiya Agung Indonesia PT Widatra Bhakti Indonesia
PT Bio Farma Indonesia Farapan Engineering Co. Iran
PT Borimex Indonesia Recordati S.p.A Italy
PT Endo Medica Nusantara Indonesia Sysmex Japan
PT Graha Fajar Farmaceutical Laboratories Indonesia Yama Medica Singapore

DIREKTUR UTAMA

DIREKTUR KEUANGAN,
DIREKTUR OPERASIONAL
UMUM & SDM

Man. Internal Man. Keuangan Man. Business Sales & Opr. Mgr
GM Trading
Control & Control & Development Dist.

Man.
Man. Logistik Man. Trading HO
Akuntansi

Man.
KACAB / RM Man. Opr. Trading
Purchasing

SM Trad
Man. Pajak
Branch Timur

Man. SM Trad
SDM & Umum Branch Barat

Man. TI SM Food Division

Annual Report 2008 PT Indofarma [Persero] Tbk. 57


PT Indofarma Global Medika
Direksi | Board of Directors

Beliau dipercaya menjadi Komisaris PT


Beliau dipercaya menjadi Komisaris PT Indofarma Global Medika (IGM) sejak
Indofarma Global Medika (IGM) sejak 2006. 2008. Gelar Sarjana Kedokteran Gigi
Beliau dipercaya menjadi PT Indofarma Beliau mendapatkan gelar Sarjana Farmasi diperolehnya dari Universitas Padjadjaran,
Global Medika (IGM) sejak 2008. Gelar dan Apoteker dari Universitas Gadjah Bandung, pada 1991, dan Magister
Sarjana Ekonomi-Manajemen diperolehnya Mada, Yogyakarta, pada 1982, kemudian Manajemen di bidang Pemasaran dari
pada 1987. Drs. Djasriadi memulai karir meraih gelar Magister Kesehatan dari Universitas HAMKA, Jakarta, pada
profesionalnya sebagai staf di Direktorat Universitas Indonesia, Jakarta, pada 1995. 2002. Deden Edi Soetrisna memulai
Jenderal Moneter Dalam Negeri, pada Memulai karir profesionalnya di PT Rajawali karirnya di Indofarma, beliau pernah
1980, sampai menjadi Pejabat Kepala Nusindo (1983–1984) dan PT Kalbe menduduki jabatan Group Product
Seksi Administrasi Usaha, Direktorat Farma Tbk. (1984–1986), beliau kemudian Manager (1999–2003), Manajer Strategic
Jenderal Pengawasan BUMN, Departemen bergabung dengan Departemen Kesehatan Business Development (2003–2004),
Keuangan RI, pada 1995. Ketika dilakukan dan saat ini menjabat sebagai Sekretaris Manajer Pemasaran (2004–2006), dan
reorganisasi kabinet pada 1998, beliau Direktorat Jenderal Pelayanan Farmasi dan Direktur Umum dan SDM PT Indofarma
bergabung dengan Kementerian Negara Alat Kesehatan. Dra. Meinarwati, M.Kes., (Persero) Tbk. (2006–2007). Selain menjadi
BUMN dengan jabatan terakhir Kepala Apt. terpilih menjadi Komisaris IGM pada Komisaris IGM, beliau juga menjabat
Bidang Usaha Aneka Industri II (2006 Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Direktur Keuangan dan SDM Indofarma
sampai sekarang). (RUPST) 2006, di Jakarta. (2007–sekarang).

Deden Edi Soetrisna


Djasriadi Meinarwati Komisaris
Komisaris Komisaris Commissioner
Commissioner Commissioner

Jambi, Solo, Jakarta,


28 Mei 1956 20 Mei 1957 28 Januari 1966

He has been a Commissioner of PT She has been a Commissioner of PT He has been a Commissioner of PT
Indofarma Global Medika (IGM) since Indofarma Global Medika (IGM) since Indofarma Global Medika (IGM) since 2006.
2008. He obtained a first degree in 2006. She obtained first and professional He earned a firs degree in Dentistry from
Economic-Management in 1987. Drs. degrees in Pharmacy from Gadjah Mada Padjadjaran University, Bandung, in 1991,
Djasriadi started his professional career University, Yogyakarta, in 1982, and then and Magister Manajemen in Marketing from
as a staf at Directorate General of earned a Master degree in Health Sciences HAMKA University, Jakarta, in 2002. Deden
Internal Monetary, in 1980, holding the from the University of Indonesia, Jakarta, Edi Soetrisna started his professional
latest position of Acting Section Head in 1995. Started her professional career career at Indofarma and had been Group
of Business Administration, Directorate at PT Rajawali Nusindo (1983–1984) and Product Manager (1999–2003), Manager of
General of BUMN Control, Ministry of PT Kalbe Farma Tbk. (1984–1986), she Strategic Business Development (2003–
Finance of the Republic of Indonesia, in later joined the Department of Health and 2004), Marketing Manager (2004–2006),
1995. With cabinet reorganization in 1998, presently holds a position of Secretary of and General Affairs and HR Director of PT
he joined the State Ministry of BUMN Directorate General of Pharmaceutical Indofarma (Persero) Tbk. In addition to be
(Government-owned Enterprises), and his Services and Medical Devices. Dra. a Commissioner of IGM, he has also been
current position is Division Head of Various Meinarwati, M.Kes., Apt. was elected to Finance and HR Director at Indofarma
Industrial Business II (2006 until presently). become Commissioner of IGM at the Annual (2007–present).
General Meeting of Shareholders (AGMoS)
2006, in Jakarta.

58 Laporan Tahunan 2008 PT Indofarma [Persero] Tbk.


PT Indofarma Global Medika
Dewan Komisaris | Board of Commissioners

Beliau dipercaya menjadi Direktur Utama Beliau dipercaya menjadi Direktur


dan Trading PT Indofarma Global Medika Keuangan PT Indofarma Global Medika
(IGM) sejak 2006. Setelah lulus dari Akademi (IGM) sejak 2008. Gelar Sarjana Ekonomi
Meteorologi dan Geofisika, Jakarta, pada Beliau dipercaya menjadi Direktur bidang Akuntansi diperolehnya dari
1983, beliau meneruskan pendidikannya Keuangan, SDM dan Distribusi PT Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta,
hingga memperoleh gelar Master of Indofarma Global Medika (IGM) sejak pada 1991. Drs. Pratoto Satno Raharjo,
Business Administration dari American 2006. Beliau mendapatkan gelar sarjana Akt. memulai karir profesionalnya sebagai
Institute of Management Studies, pada 2000, ekonomi dari Universitas Parahyangan, Auditor Internal pada PT Indomarco (1992).
dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi-Bisnis Bandung, pada 1986. Sebelum pada 2003 Setelah itu, beliau bergabung dengan PT
Indonesia, pada 2003. Sebelum pada 2003 bergabung dengan IGM sebagai Direktur Menara Terus Makmur (1992–1995) dan
bergabung dengan IGM sebagai Direktur Keuangan dan SDM, beliau pernah bekerja dipercaya menjadi Auditor Internal Senior
Operasi, beliau pernah bekerja di bidang di beberapa perusahaan terkait farmasi, di perusahaan induknya, PT Astra Otoparts
meteorologi dan geofisika (1983–1985), termasuk PT Dexa Medica (1988–1990), PT (1995–1996). Sebelum terpilih menjadi
kemudian di bagian pemasaran PT Merck Anugrah Argon Medica (1990–2000), PT Direktur Keuangan IGM, beliau juga pernah
Indonesia (1985–1995), PT Abbott Indonesia Anugerah Pharmindo Lestari (2000–2002), bergabung dengan PT Bakrie Motor (1996–
(1995–1996), PT Pharos Indonesia (1996– dan PT Mahakam Beta Farma (2002–2003). 1998), Rabana Group (1998–2000), Badan
2002), dan PT Pradja Pharins (2002–2003). Beliau terpilih menjadi Direktur Keuangan/ Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN,
Beliau terpilih menjadi Direktur Utama dan SDM/Distribusi IGM pada Rapat Umum Maret 2000–Mei 2000), dan PT Anugerah
Trading IGM pada Rapat Umum Pemegang Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 2006, Pharmindo Lestari (Agustus 2001–Juli
Saham Tahunan (RUPST) 2006, di Jakarta. di Jakarta. 2005), dan Indofarma (2004–2008).

Ary Gunawan Elfiano Rizaldi Pratoto Satno Raharjo


Direktur Utama Direktur Operational Direktur Keuangan, Umum & SDM
President Director Operation Director Finance, General Affairs & HR Director

Magelang, Batusangkar, Sukoharjo,


13 Mei 1959 26 Februari 1964 6 Juni 1966

He has been the President and Trading He has been Finance, HR and Distribution He has been Finance Director of PT
Director of PT Indofarma Global Medika Director of PT Indofarma Global Medika Indofarma Global Medika (IGM) since
(IGM) since 2006. Graduated from (IGM) since 2006. He earned a first degree 2008. He earned a first degree specializing
Meteorology and Geophysics Academy, in economics from Parahyangan University, on Accounting from Gadjah Mada
Jakarta, in 1983, he continued his Bandung, in 1986. Before joining IGM in University in 1991. Drs. Pratoto Satno
study and obtained Master of Business 2003 as Finance and HR Director, he had Raharjo started his professional career as
Administration degree from American been with various pharmaceutical related an Internal Auditor at PT Indomarco (1992).
Institute of Management Studies, in 2000, companies, including PT Dexa Medica He was then joined with PT Menara Terus
and Indonesian Business School, in 2003. (1988–1990), PT Anugrah Argon Medica Makmur (1992–1995) and promoted to a
Before joining IGM in 2003 as Operation (1990–2000), PT Anugerah Pharmindo position of Internal Auditor at its holding
Director, he had been working in the Lestari (2000–2002), and PT Mahakam company, PT Astra Otoparts (1995–1996).
field of meteorology and geophysics Beta Farma (2002–2003). He was elected Prior to be elected as Finance Director
(1983–1985) and marketing department to become Finance/HR/Distribution Director of IGM, he had also been joined with
at PT Merck Indonesia (1985–1995), PT of IGM at the Annual General Meeting of PT Bakrie Motor (1996–1998), Rabana
Abbott Indonesia (1995–1996), PT Pharos Shareholders (AGMoS) 2006, in Jakarta. Group (1998–2000), Indonesia Banking
Indonesia (1996–2002), dan PT Pradja Restructuring Agency (IBRA, March 2000
Pharins (2002–2003). He was elected –May 2000), and PT Anugerah Pharmindo
to become President/Trading Director of Lestari (August 2001–July 2005), and
IGM at the Annual General Meeting of Indofarma (2004–2008).
Shareholders (AGMoS) 2006, in Jakarta.

Annual Report 2008 PT Indofarma [Persero] Tbk. 59


60
Kantor Pusat dan Cabang PT Indofarma Global Medika (IGM)
Head and Branch Offices of PT Indofarma Global Medika (IGM)

16

Laporan Tahunan 2008 PT Indofarma [Persero] Tbk.


4

14
19
11
28

12 13
25 15
27

1&2
24 18
17 21 7

30 5
6

20
3 8 29
26
10
9
23

22
Kantor Pusat dan Cabang PT Indofarma Global Medika (IGM)
Head and Branch Offices of PT Indofarma Global Medika (IGM)

1 Jakarta Satu (Kantor Pusat) 11 Manado 21 Cirebon


Jl. Tambak No. 2 Jl. DR. Sam Ratulangi No. 28 Jl. Raya Kesambi No. 72
Kebon Manggis, Jakarta 13150 Manado 95000 Cirebon 45134
Tel. (021) 819 9099 Tel. (0431) 870 199, 854 363 Tel. (0231) 202 950, 204 670
Fax. (021) 819 9198, 390 3978 Fax. (0431) 863 166 Fax. (0231) 204 670

2 Jakarta Dua 12 Padang 22 Kupang


Jl. Sultan Iskandar Muda 9 BCD Jl. Bagindo Azis Chan No. 6 Jl. RW. Monginsidi VI No. 3
Kebayoran Lama, Jakarta Selatan Padang Walikota Baru - Kupang
Tel. (021) 722 7432, 726 8325-6 Tel. (0751) 22034, 810 347 Tel. (0380) 838 041, 821 191
Fax. (021) 722 7431 Fax. (0751) 25664 Fax. (0380) 820 028

3 Bandung 13 Palembang 23 Mataram


Jl. Bapak Husein Dalam No. 2 Jl. Letnan Hadin Km-3,5 No. 1867 Jl. Bung Karno No. 76
Cihampelas Bandung 40131 Kel. 20 Ilir D3, Kec. Ilir Timur I Karanganyar - Mataram
Tel. (022) 204 0966-7 Palembang Tel. (0370) 626 378
Fax. (022) 203 8320 Tel. (0711) 351 123, 351 323 Fax. (0370) 623 065
Fax. 321 230
4 Medan 24 Bekasi
Jl. H. Adam Malik No. 126, Medan 14 Pekanbaru Jl. Ir. H. Juanda No. 99 A/B
Tel. (061) 661 7665, 661 7093 Jl. H. Imam Munandar No. 237 D-E Duren Jaya - Bekasi Timur
Fax. (061) 661 9890 Tankerang - Pekanbaru Tel. (021) 880 3450, 880 0798
Tel. (0761) 856 036, 35112
5 Semarang Fax. (0761) 45516 25 Pontianak
Jl. Pamularsih Raya Kav. 67 No. 60 Jl. Tanjung Pura No. 6
Semarang 50148 15 Samarinda Pontianak 78117
Tel. (024) 761 3648-9, 0888 680 1203 Jl. Basuki Rahmat No. 74 Tel. (0561) 765 976-7
Fax. (024) 762 5826 Samarinda 75117 Fax. (0561) 741 208
Tel. (0541) 78572, 748 147
6 Surabaya Fax. (0541) 741 095 26 Purwokerto
Jl. Raya Margorejo Indah, Blok A-137/58 Jl. Ragasemangsang No. 44
Surabaya 60238 16 Banda Aceh Purwokerto
Tel. (031) 841 9377 Jl. Teuku Imeum Lueng Bata Km-3 Tel. (0281) 63465, 621 907
Fax. (031) 843 5444 No. 111 - Banda Aceh 23247 Fax. (0281) 635 769, 0888 667 3416
Nangroe Aceh Darusalam
7 Makassar Tel. (0651) 26773, 23119 27 Papua
Jl. Dr. Sutomo No. 39 Fax. (0651) 23119 Jl. Kelapa Dua No. 39
Makassar Entrop - Jayapura
Tel. (0411) 334 485, 332 731 17 Bandar Lampung Tel. (0967) 550 867
Fax. (0411) 332 732 Jl. K.H. Ahmad Dahlan No. 68 Fax. (0967) 550 913
Banda Lampung
8 Yogyakarta Tel (0721) 487 131, 482 689 28 Jambi
Jl. Ring Road Utara No. 17 Fax. (0721) 482 686 Jl. TP. Sriwijaya No. 2 RT. 2
Kembang, Maguwoharjo Kel. Beliung - Kec. Kota Baru
Depok Sleman 18 Banjarmasin Jambi
Tel. (0274) 746 0130-1, 0888 687 2815 Jl. Manggis No. 33-B RT. 36 Tel. (0741) 63680
Fax. (0274) 488 069 Kec. Banjar Timur, Kel. Kebun Bunga Fax. (0741) 63680
Banjarmasin 70235
9 Denpasar Tel. (0511) 325 9359-60 29 Solo
Jl. Gunung Agung No. 21 Fax. (0511) 325 1884 Jl. Ceplok No. 8
Denpasar 80118 Purwosari - Laweyan
Tel. (0361) 411 888, 416 286-7 19 Batam Solo 51742
Fax. (0361) 411 888, 416 287 Komp. Crown Hill Estate Blok E/9 Tel. (0271) 729 772, 728 860
Batam Center - Batam Fax. (0271) 714 850
10 Malang Tel. (0778) 468 265-6
Jl. Sunandar Trio Soedarmo Fax. (0778) 461 434 30 Tangerang
No. 20 Kav. D, Malang Jl. Honoris Raya Blok RV No. 38
Tel. (0341) 402 150-51 20 Bogor Ruko Versail - Modern Land
Fax. (0341) 402 100 Jl. Puter No. 4 Tangerang
Tanah Sereal - Bogor Utara Tel. (021) 557 49876
Tel. (0251) 357 246
Fax. (0251) 333 406

Annual Report 2008 PT Indofarma [Persero] Tbk. 61


Proses Internal
Internal Operations

Jatidiri Perusahaan Corporate Identity

Perusahaan Company
PT Indofarma (Persero), Tbk. PT Indofarma (Persero), Tbk.
Berkedudukan di Jakarta Headquartered in Jakarta

Alamat Address
Kantor Pusat dan Pabrik Head Office and Manufacturing Plant
Jalan Indofarma No.1, Cikarang Barat 17530 Jalan Indofarma No.1, Cikarang Barat 17530
Telepon: (021)-8832 3971 Phone: (021)-8832 3971
Faksimili: (021)-8832 3972 – 73 Facsimile: (021)-8832 3972 – 73
http://www.indofarma.co.id http://www.indofarma.co.id
E-mail: general@indofarma.co.id E-mail: general@indofarma.co.id

Kantor Komersial Commercial Office


Jalan Tambak No.2, Manggarai Jalan Tambak No.2, Manggarai
Jakarta 13150 Jakarta 13150
Telepon: (021)-8590 8349 - 52 Phone: (021)-8590 8350
Faksimili: (021)-857 4503 Facsimile: (021)-857 4503
E-mail: general@indofarma.co.id E-mail: general@indofarma.co.id

Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary


Isakayoga, C.H. Isakayoga, C.H.
Telepon: (021)-883 23975 Phone: (021)-883 23975
E-mail: isaka@telkomsel.blackberry.com E-mail: isaka@telkomsel.blackberry.com

Hubungan Perusahaan Investor Relations


Jefrie Moza Jefrie Moza
Telepon: (021)-859 08350 Phone: (021)-859 08350
E-mail: jefriemoza@indofarma.co.id E-mail: jefriemoza@indofarma.co.id

Saham Tercatat Share Listed


Bursa Efek Indonesia Indonesia Stock Exchange

Kode Saham Share Symbol


INAF INAF

Biro Administrasi Efek Share Register


Datyndo Entrycom Datyndo Entrycom
Wisma Diners Club Wisma Diners Club
Jalan Jenderal Sudirman Kav. 34 – 35 Jalan Jenderal Sudirman Kav. 34 – 35
Jakarta 10220 Jakarta 10220
Telepon: (021)-570 9009 Phone: (021)-570 9009
Faksimili: (021)-570 9026 Facsimile: (021)-570 9026

Informasi Lain Other Information


Akuntan Publik Auditor
HLB Hadori & Rekan HLB Hadori & Partners
Wisma Staco Lt.3, Suite D Wisma Staco Lt.3, Suite D
Jalan Casablanca Kav.19 Jalan Casablanca Kav.19
Jakarta 12870 Jakarta 12870
Telepon: (021)-831 7046 – 48 Phone: (021)-831 7046 – 48

62 Laporan Tahunan 2008 PT Indofarma [Persero] Tbk.


Produk Kami I Our Products
Generic Drug Products (OGB): • Acyclovir 200mg Tablet • Acyclovir 400mg Tablet • Acyclovir 5% Krim • Albendazole 400mg Tablet Salut
Selaput • Allopurinol 100mg Tablet • Ambroxol 15mg/5ml Sirop • Ambroxol 30mg Tablet • Aminophylline 200mg Tablet • Amitriptyline 25mg Tablet
Salut Selaput • Amoxicillin 125mg/5ml Sirop Kering • Amoxicillin 250mg Kaplet • Amoxicillin 500mg Kaplet • Ampicillin 1,0g Injeksi Kering •
Ampicillin 125mg/5ml Sirop Kering • Ampicillin 250mg Tablet • Ampicillin 500mg Kaplet • Antalgin 500mg Tablet • Antasida DOEN Tablet • Asam
Mefenamat 500mg Tablet Salut Selaput • Atropine 0,25mg/ml Injeksi • Atropine 0,5mg Tablet • Bacitracin Polymyxin B Salep Kulit • Captopril
12,5mg Tablet • Captopril 25mg Tablet • Captopril 50mg Tablet • Carbamazepine 200mg Tablet • Cefadroxil 500mg Kapsul • Cefadroxil 125
mg / 5 ml Sirop • Cefixime 100 mg kapsul • Cefotaxim 1,0g Injeksi Kering • Cefritaxone 1,0g Injeksi Kering • Celfixime 100mg/5ml sirop kering
• Celfixime 100mg kapsul • Cephalexin 500mg Kapsul • Cetirizine 10mg Kapsul • Chloramphenicol 0,5% Obat Tetes Mata • Chloramphenicol
250mg Kapsul • Chloroquine 150mg Tablet • Chlorpheniramine (CTM) 4mg Tablet • Cimetidine 200mg Tablet • Ciprofloxacin 250mg Tablet Salut
Selaput • Ciprofloxacin 500mg Tablet Salut Selaput • Clindamycin 150mg Kapsul • Clindamycin 300mg Kapsul • Clonidine 0,15mg Tablet •
Co Amoxiclav 625mg Tablet Salut Selaput • Cotrimoxazole 120mg Tablet • Cotrimoxazole 240mg/5ml Suspensi • Cotrimoxazole 480mg Tablet
• Cyanocobalamine 500mcg/ml Injeksi • Dexamethason 0,5mg Tablet • Dexamethason 5mg/ml Injeksi • Dextromethorphan 10mg/5ml Sirop •
Dextromethorphan 15mg Tablet Salut Selaput • Diazepam 2mg Tablet • Diazepam 5mg Tablet • Diazepam 5mg/ml Injeksi • Diethylcarbamazine
100mg Tablet • Digoxin 0,25mg Tablet • Diltiazem 30mg Tablet • Domperidon 10 mg Tablet • Doxycycline 100mg Kapsul • Ephedrine 25mg
Tablet • Erythromycin 200mg/5ml Sirop Kering • Erythromycin 250mg Kapsul • Erythromycin 500mg Tablet Salut Selaput • Ethambutol 250mg
Tablet Salut Selaput • Ethambutol 500mg Tablet Salut Selaput • Famotidine 20mg Tablet Salut Selaput • Famotidine 40mg Tablet Salut Selaput •
Furosemide 10mg/ml Injeksi • Furosemide 40mg Tablet • Gemfibrozil 300mg Kapsul • Gemfibrozil 600mg Tablet • Gentamycin 0,1% Salep Kulit
• Gentamycin 0,3% Obat Tetes Mata • Gentamycin 40mg/ml Injeksi • Glibenclamide 5mg Tablet • Griseofulvin 125mg Tablet • Haloperidol 0,5mg
Tablet • Haloperidol 1,5mg Tablet • Haloperidol 5mg Tablet • Hydrochlorthiazide (HCT) 25mg Tablet • Hydrocortisone 2,5% Krim • Ibuprofen
200mg Tablet Salut Selaput • Ibuprofen 400mg Tablet Salut Selaput • Isoniazide 100mg Tablet • Isoniazide 300mg Tablet • Isosorbide Dinitrate
5mg Tablet Sublingual • Kategori 1 Paket 642 • Kategori 2 Paket 1116 • Kategori 3 Paket 462 • Kombipak Anak Paket 660 • Kombipak Sisipan
Paket 240 • Lansoprazole 30mg Kapsul • Levofloxacin 500mg • Lidocaine Compositum 2%/2ml Injeksi • Lincomycin 500mg Kapsul • Loratadine
10mg Tablet • Magnesium Sulfat 30g Serbuk • Mebendazole 100mg Tablet • Mebendazole 100mg/5ml Sirop • Methylprednisolone 16mg Tablet
• Methylprednisolone 4mg Tablet • Metoclopramide 10mg Tablet • Metoclopramide 5mg/5ml Sirop • Metoclopramide 5mg/ml Injeksi • Meloxicam
7,5mg • Meloxicam 15mg • Metronidazol 250mg Tablet • Metronidazol 500mg Tablet • Na Diklofenak 50mg Tablet Salut Enterik • Nausin 10mg
Tablet • Nifedipine 10mg Tablet Salut Selaput • Nimesullide 100mg • Ofloxacin 200mg Tablet Salut Selaput • Ofloxacin 400mg Tablet Salut
Selaput • Omeprazole 20mg Kapsul • Ondansetron 4mg/2 ml • Ondansetron 8mg/4 ml • Ondansetron 4mg tablet salut selaput • Ondansetron
8mg tablet salut selaput • Oralit 200ml Serbuk • Oralit 200ml Serbuk • Oxytetracycline 1% Salep Mata • Oxytetracycline 3 % Salep Kulit •
Papaverina 40mg Tablet • Papaverina 40mg/ml Injeksi • Paracetamol 100mg Tablet • Paracetamol 120mg/5ml Sirop • Paracetamol 120mg/5ml
Sirop • Paracetamol 500mg Tablet • Phenobarbital 100mg Tablet • Phenobarbital 30mg Tablet • Piracetam 3g Injeksi • Piracetam 1200mg Tablet
Salut Selaput • Piroxicam 10mg Kapsul • Piroxicam 20mg Kapsul • Pravastatin 10mg Tablet Salut Selaput • Pravastatin 20mg Tablet Salut Selaput
• Prednison 5mg Tablet • Propanolol 40 mg Tablet • Propylthiouracyl 100mg Tablet • Pyrantel 125mg (Basa) Kaplet • Pyrazinamide 500mg Tablet
• Pyridoxine 10mg Tablet • Ranitidine 150mg Tablet Salut Selaput • Ranitidine 25mg/ml Injeksi • Reserpine 0,1mg Tablet • Reserpine 0,25mg
Tablet • Rifampicin 300mg Kapsul • Rifampicin 450mg Kapsul • Rifampicin 600mg Tablet Salut Selaput • Salbutamol 2mg Tablet • Salbutamol
4mg Tablet • Spiramycin 500mg Tablet • Sulfadoxine Pyrimehamine 525mg Tablet • Sulfadoxine Pyrimethamine 525 Tablet • Tablet Tambah Darah
• Tetracycline 250mg Kapsul • Thiamine 50mg Tablet • Thiamphenicol 500mg Kapsul • Tramadol 50 mg Kapsul • Tramadol 50mg/ml Injeksi •
Trihexyphenidyl 2mg Tablet • Zinc 20mg dispersible tablet •
Health Foods: • Bioginko Plus Tablet Salut Selaput • Bioprost Kapsul Lunak • Biovision Kapsul •
Licensed Product: • Urispas 200mg Tablet Salut Selaput •
Branded Generic: • Cetaler 10mg Tablet • Dextina 2,5mg Kapsul • Flamesin 100mg Tablet • Floxinaf 400mg Kaplet Salut Selaput • Gluconin 5mg
Tablet • Hitrol Kapsul Lunak • Inacid 500mg Tablet Salut Selaput • Inamox 500mg Kaplet • Inamycin 125mg/5ml Sirop • Inamycin 500mg Tablet
Salut Selaput • Inapril 25mg Tablet • Inastan 500mg Kaplet • Inatrim 960mg Kaplet • Inavir 200mg Tablet • Inavir 400mg Tablet • Inavir 5 % Krim •
Inazol 30mg Kapsul • Incephin 1,0g Injeksi Kering • Incetax 1,0g Injeksi Kering • Inciclav 625mg Tablet Salut Selaput • Incifam 40mg Tablet Salut
Selaput • Inciflox 500mg Tablet Salut Selaput • Indoralyte • Indoran 25mg/ml Injeksi • Indrol 16mg Tablet • Indrol 4 mg Tablet • Ineuron 1200mg
Tablet Salut Selaput • Ineuron 3g/15ml Injeksi • Infix 100mg Kapsul • Infix 100mg/5 ml Sirop Kering • Inflasic 25mg Tablet Salut Enterik • Inflasic
50mg Tablet Salut Enterik • Insetron 4mg Tablet Salut Selaput • Insetron 4mg/2ml Injeksi • Insetron 8mg Tablet Salut Selaput • Insetron 8mg/4ml
Injeksi • Intradol 50mg/ml Injeksi • Invastin 10mg Tablet Salut Selaput • Invastin 20mg • RifaNH •Rifastar •Vermic 20mg/5ml suspension • Zinkid
20mg dispersible tablet •
Branded OTC: • Bioralit 200ml Serbuk • Indomag Suspensi • OBH INDO Plus Sirop • Proflu Tablet • Indo Obat Asma • Indo Obat Batuk Berdahak
• Indo Obat Batuk Cair • Indo Obat Batuk dan Flu • Indo Obat Cacing • Indo Obat Cacing Anak • Indo Obat Flu • Indo Obat Maag • Indo Obat
Penurun Panas • Indo Obat Penurun Panas Anak • Indo Obat Sakit Kepala • Indo Obat Tambah darah •
Herbal Products: • Biovision Gold • Pro asi Kapsul • Pro uric Kapsul • Probagin Eliksir • Prolipid Kapsul • Prorhoid Kapsul •
MP ASI: • Delvita 100g • MP-ASI 100g Rasa Beras Merah • MP-ASI 100g Rasa Kacang Hijau • MP-ASI 100g Rasa Madu • MP-ASI 100g Rasa
Pisang • MP-ASI 100g Rasa Vanila • MP-ASI 200g Non Rasa • MP-ASI 200g Rasa Beras Merah • MP-ASI 200g Rasa Kacang Hijau • MP-ASI 200g
Rasa Madu • MP-ASI 200g Rasa Pisang • MP-ASI 200g Rasa Vanila • MP-ASI Beras Merah + Susu 200g • MP-ASI Kacang Hijau + Susu 200g
• MP-ASI Rasa Pisang + Susu 200g • MP-ASI Ready to Cook 100g • MP-ASI Ready to Use 500g • Protakid Rasa Coklat 100g • Protakid Rasa
Mocca 100g • Protakid Rasa Strawberry 100g • Protakid Rasa Vanila 100g • Protamil Rasa Coklat 100g • Protamil Rasa Mocca 100g • Protamil
Rasa Strawberry 100g • Protamil Rasa Vanila 100g •
Exported Pharma Products: • Acyclovir 5 % Krim • Allopurinol 100mg Tablet • Aminophylline 200mg Tablet • Amoxicillin 125mg/5ml Sirop
Kering • Amoxicillin 250mg Kapsul • Amoxicillin 500mg Kaplet • Ampicillin 125mg/5ml • Ampicillin 500mg Kaplet • Asam Mefenamat 250mg
Kapsul • Asam Mefenamat 500mg Tablet Salut Selaput • Bioginko Plus • Tablet Salut Selaput • Bioprost Kapsul Lunak • Biovision Kapsul •
Captopril 25mg Tablet • Captopril 50mg Tablet • Carbamazepine 200mg Tablet • Cephalexin 500mg Kapsul • Chloramphenicol 250mg Kapsul
• Cimetidine 200mg Tablet • Ciprofloxacin 250mg Tablet Salut Selaput • Ciprofloxacin 500mg Tablet Salut Selaput • Ciprofloxacin 500mg Tablet
Salut Selaput • Cotrimoxazole 480mg Tablet • Dexamethasone 0,5mg Tablet • Dexamethasone 0,5mg Tablet • Dextromethorphan 10mg/5ml Sirop
• Dextromethorphan 15mg Tablet Salut Selaput • Digoxin 0,25mg Tablet • Diltiazem 30mg Tablet • Doxycycline 100mg Kapsul • Erythromycin
250mg Kapsul • Ethambutol 500mg Tablet Salut Selaput • Famotidine 40mg Tablet Salut Selaput • Famotidine 40mg Tablet Salut Selaput • Ferro
Folat 200, 25mg Tablet Salut Selaput • Ferrolat Tablet Salut Selaput • Fitoslim Serbuk Efervesen • Fitoslim Serbuk Efervesen • Furosemide 40mg
Tablet • Gemfibrozil 300mg Kapsul • Glibenclamide 5mg Tablet • Griseofulvin 125mg Tablet • Ibuprofen 400mg Tablet Salut Selaput • Inamox
125mg/5ml Sirop Kering • Inamox 500mg Tablet • Inciflox 500mg Tablet Salut Selaput • Indomag Suspensi • Iodina Test 10ml • Isosorbide Dinitrate
5mg Tablet Sublingual • Mebendazole 100mg/5ml Sirop • Metronidazol 250mg Tablet • Metronidazol 500mg Tablet • OBH Plus Sirop • Ofloxacin
200mg Tablet Salut Selaput • Ofloxacin 400mg Tablet Salut Selaput • Omeprazole 20mg Kapsul • Oralit 200ml Serbuk • Oxytetracycline 1 % Salep
Mata • Paracetamol 120mg/5ml Sirop • Paracetamol 500mg Tablet • Piroxicam 20mg Kapsul • Piroxina 20mg Kapsul • Prednison 5mg Tablet •
Pro uric Kapsul • Probagin Eliksir • Probagin Kapsul • Proflu Tablet • Prolipid Kapsul • Prorhoid Kapsul • Pyrazinamide 500mg Tablet • Ranitidine
150mg Tablet Salut Selaput • Rifampicin 300mg Kapsul • Salbutamol 2mg Tablet • Salbutamol 4mg Tablet • Sulfadoxine Pyrimethamine 525mg
Tablet • Vitamin A - 100.000 IU (Warna Biru) Kapsul • Vitamin A - 200.000 IU (Warna Merah) Kapsul •
Kantor Pusat dan Pabrik Kantor Komersial
Head Office and Manufacturing Plant Commercial Office
 0816 947 823

Jl. Indofarma No. 1, Jl. Tambak No. 2, Kebon Manggis,


Cikarang Barat 17530 Jakarta 13150
Telp. (021) 8832 3975, 8832 3971 Telp. (021) 8590 8350
Fax. (021) 8832 3972, 8832 3973 Fax. (021) 8574 503
e-mail: general@indofarma.co.id e-mail: general@indofarma.co.id
Website: www.indofarma.co.id Website: www.indofarma.co.id

You might also like