You are on page 1of 10

Jurnal Riset

Pendidikan Kimia

ARTICLE DOI: https://doi.org/10.21009/JRPK.082.05

Pengembangan Soft Skills Peserta Didik melalui Integrasi Pendekatan Science,


Technology, Engineering, Arts, and Mathematics (STEAM) dalam Pembelajaran
Asam Basa
Mentari Reza Apriliana, Achmad Ridwan, Tritiyatma Hadinugrahaningsih, dan Yuli Rahmawati
Program Studi Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri
Jakarta, Jl. Rawamangun Muka, Rawamangun 13220, Jakarta, Indonesia

Corresponding author: mentarirezaapriliana@gmail.com

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan soft skills peserta didik melalui integrasi pendekatan STEAM dalam
pembelajaran asam basa. Penelitian dilaksanakan di kelas XI pada semester genap tahun ajaran 2016/2017.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan berupa wawancara,
observasi lapangan, dan reflektif jurnal. Kegiatan pembelajaran dilakukan dengan menerapkan enam tahapan yaitu
memberikan pertanyaan esensial, membuat perencanaan proyek, menyusun jadwal proyek, memonitor peserta didik
dan perkembangan proyek, menilai atau menguji hasil, dan mengevaluasi pengalaman peserta didik. Berdasarkan
hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa integrasi pendekatan STEAM dalam project based learning dapat
mengembangkan soft skills peserta didik, yaitu bekerja sama, berpikir kritis, peduli lingkungan, tanggung jawab,
keterampilan beradaptasi, dan berpikir kreatif.

Kata kunci: pendekatan STEAM, soft skills, pembelajaran asam basa

Abstract
This research aims to develop students’ soft skills through integration STEAM approach in acid base learning. The
research was conducted in year XI in the even semester of the academic year 2016/2017. This research employed
qualitative research with data collection of interview, observation, and reflective journal. Learning activities were
carried out by applying six stages of project-based learning, consisting of provide essential questions, design a plan
for the project, create a project schedule, monitor students and project progress, assess or result the outcome, and
evaluate the experience. Based on the results of the research can be concluded that integration of STEAM approach
in project-based learning has developed students’ soft skills of cooperation, critical thinking, environmental
awareness, responsibility, adaptability skills, and creative thinking

Keywords: STEAM approach, soft skills, acid-base learning

1. Pendahuluan Indonesia karena tingkat pengangguran


Era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) telah berpendidikan diploma dan universitas di
diterapkan di negara-negara kawasan Asia Indonesia masih tinggi [1]. Hal tersebut
Tenggara. Salah satu cara yang dilakukan oleh menunjukkan adanya keterampilan lain yang
pemerintah Indonesia untuk menghadapi era dibutuhkan selain keterampilan untuk melakukan
MEA yaitu dengan meningkatkan kualitas sumber kerja (hard skilss) yang telah didapatkan di
daya manusia. Pentingnya peningkatan kualitas jenjang pendidikan diploma dan universitas.
sumber daya manusia juga diperlukan di Keterampilan tersebut yaitu soft skills yang ada

Jurnal Riset Pendidikan Kimia, 2018, Vol. 8, No. 2 | 42


DOI: https://doi.org/10.21009/JRPK.082.05

pada diri tenaga kerja. National Association of Technology, Engineering, Arts, and Mathematics
Colleges and Employers (NACE) mengemukakan (STEAM) dalam upaya mengembangkan soft
bahwa para pencari tenaga kerja di tahun 2017 skills peserta didik menggunakan Project Based
membutuhkan tenaga kerja yang memiliki Learning pada materi asam basa.
persentase soft skills lebih besar dibandingkan
hard skills [2]. Upaya pemerintah Indonesia untuk 2. Metodologi Penelitian
mengembangkan soft skills peserta didik untuk Penelitian ini dilakukan mengunakan metode
menghasilkan tenaga kerja yang berkualitas penelitian kualitatif melalui teknik pengambilan
dilakukan dengan penerapan kurikulum 2013. data berupa wawancara, observasi lapangan, dan
Berdasarkan Permendikbud Nomor 103 tahun reflektif jurnal. Penelitian dilakukan di kelas XI
2014, kurikulum 2013 mengupayakan pada semester genap tahun ajaran 2016/2017
peningkatan keseimbangan, kesinambungan dan dengan menggunakan kurikulum 2013. Selama
keterkaitan antara hard skills dan soft skills. Akan penelitian berlangsung, peneliti juga berperan
tetapi, berdasarkan pengamatan yang telah sebagai guru kimia yang mengajar di kelas
dilakukan oleh peneliti di SMA Negeri 107 tersebut. Peneliti dibantu oleh 2 orang observer
Jakarta pada Agustus 2016 sampai November untuk mengamati perkembangan soft skills
2016, secara umum soft skills peserta didik belum peserta didik selama kegiatan pembelajaran. Data
berkembang dengan baik. Oleh karena itu, yang diperoleh selama penelitian selanjutnya
dibutuhkan suatu pendekatan pembelajaran yang direduksi lalu disajikan dalam bentuk tabel dan
dapat mengembangkan soft skills peserta didik grafik, kemudian ditarik kesimpulan [7].
melalui kegiatan pembelajaran yang menarik dan
dapat mengintegrasikan beberapa disiplin ilmu. 3. Hasil dan Pembahasan
Penelitian ini dilakukan dengan menerapkan
Salah satu pendekatan pembelajaran yang dapat pendekatan STEAM menggunakan project based
mengintegrasikan beberapa disiplin ilmu learning. Selama penelitian berlangsung,
pengetahuan yaitu pendekatan pembelajaran kegiatan pembelajaran dilakukan sesuai dengan
STEAM (Science, Technology, Engineering, tahapan dalam pembelajaran berbasis proyek.
Arts, and Mathematics). STEAM merupakan Selain itu, selama penelitian peserta didik juga
pengembangan dari pendidikan STEM dengan melakukan aktivitas yang mengintegrasikan
menambahkan unsur seni (Arts) dalam kegiatan beberapa disiplin ilmu pengetahuan sesuai dengan
pembelajarannya [3]. STEAM menstimulasi pendekatan pembelajaran STEAM, yaitu adanya
keingintahuan dan motivasi peserta didik integrasi ilmu sains, teknologi, teknik, seni, dan
mengenai keterampilan berpikir tingkat tinggi matematika. Sebelum pembelajaran dimulai,
yang meliputi pemecahan masalah, kerja sama, peneliti membagi peserta didik ke dalam 6
pembelajaran mandiri, pembelajaran berbasis kelompok berdasarkan tingkatan kognitif peserta
proyek, pembelajaran berbasis tantangan, dan didik yang dilihat melalui ranking peserta didik
penelitian [4]. Kegiatan pembelajaran yang sesuai pada semester ganjil. Setelah itu, peneliti
untuk pendekatan STEAM yaitu kegiatan memberikan nomor kepada masing-masing
pembelajaran berbasis proyek (Project Based peserta didik untuk membantu peneliti dan
Learning). Penggunaan project based learning observer dalam mengamati perkembangan soft
bertitik tolak dari anggapan bahwa pemecahan skills peserta didik.
masalah tidak akan tuntas jika tidak ditinjau dari
berbagai segi [5]. Integrasi STEAM dengan Integrasi STEAM dalam Project Based
model project based learning telah berhasil Learning
digunakan untuk mengembangkan soft skills
peserta didik yang mengacu pada keterampilan Integrasi STEAM dalam pembelajaran berbasis
abad 21 pada materi kelarutan dan hasil kali proyek dilakukan dengan menerapkan 6 tahapan
kelarutan [6]. Pada penelitian ini, peneliti dalam pembelajaran berbasis proyek. Keenam
menerapkan pendekatan pembelajaran Science, tahapan tersebut dapat dilihat pada gambar 1.

Jurnal Riset Pendidikan Kimia, 2018, Vol. 8, No. 2 | 43


DOI: https://doi.org/10.21009/JRPK.082.05

peran untuk menentukan kegiatan dan alat serta


bahan yang mudah didapatkan dan digunakan
oleh peserta didik untuk menyelesaikan proyek.
Tahapan ini dapat mengembangkan empati
komunikasi dan kepemimpinan pada diri peserta
didik. Deskripsi proyek yang dikerjakan peserta
didik dapat terlihat pada Tabel 1.

Tabel 1 Deskripsi Proyek

Gambar 1 Skema Tahapan Pembelajaran Berbasis


Proyek

Berdasarkan Gambar 1, dapat diketahui bahwa


keenam tahapan pembelajaran berbasis proyek
terdiri dari memberikan pertanyaan esensial,
membuat perencanaan proyek, menyusun jadwal
proyek, memonitor peserta didik dan Berdasarkan Tabel 1, dapat diketahui bahwa
perkembangan proyek, menilai atau menguji terdapat dua proyek yang akan dikerjakan oleh
hasil, dan mengevaluasi pengalaman [8]. peserta didik. Proyek tersebut merupakan proyek
yang berkaitan dengan materi asam basa dengan
Tahapan memberikan pertanyaan esensial mengintegrasikan STEAM ke dalamnya.
dilakukan dengan memberikan pertanyaan-
pertanyaan terbuka yang berhubungan dengan Proyek yang dikerjakan oleh peserta didik setiap
materi asam basa di kehidupan sehari-hari yang harinya berbeda-beda, tetapi berada dalam satu
berhubungan dengan peserta didik. Beberapa rangkaian aktivitas. Pertemuan pertama peserta
contoh pertanyaan mendasar yang diberikan yaitu didik mengerjakan proyek pembuatan akuarium.
Apa saja contoh asam basa dalam kehidupan Pertemuan kedua peserta didik membuat larutan
sehari-hari? Peristiwa apa yang berhubungan dengan pH tertentu dan membuat indikator alami
dengan asam basa dalam kehidupan sehari-hari? dengan menggunakan kol ungu. Pertemuan
Pertanyaan yang diberikan mampu ketiga, peserta didik menghias akuarium.
mengembangkan kemampuan berpikir kritis Sedangkan pertemuan keempat peserta didik
peserta didik. memaparkan hasil kegiatan yang telah dilakukan.
Selama membuat perencanaan proyek, peserta
Tahap membuat perencanaan proyek dilakukan didik diberikan lembar kerja aktivitas untuk
peserta didik melalui diskusi antara peserta didik membantu peserta didik mengetahui hal-hal apa
dengan peneliti dan antar peserta didik. saja yang akan dilakukan selama pembelajaran
Keikutsertaan peserta didik dalam perencanaan berlangsung. Proyek yang didesain merupakan
proyek menjadikan peserta didik merasa memiliki proyek yang dapat mengintegrasikan masing-

Jurnal Riset Pendidikan Kimia, 2018, Vol. 8, No. 2 | 44


DOI: https://doi.org/10.21009/JRPK.082.05

masing aspek dalam pendekatan STEAM. peserta didik melakukan diskusi tentang larutan
Integrasi STEAM pada proyek yang dilakukan asam basa, diskusi perencanaan proyek, dan saat
dapat terlihat pada Tabel 2. peserta didik melakukan pembuatan proyek
berupa akuarium. Pertemuan hari kedua, peneliti
Tabel 2 Integrasi STEAM pada Proyek meminta salah satu peserta didik untuk
mengerjakan soal di awal pembelajaran yang
telah dijadikan tugas rumah. Selanjutnya peneliti
memonitor peserta didik saat pembuatan indikator
alami dan pembuatan larutan dengan pH tertentu.
Selama aktivitas tersebut, peneliti memotivasi
peserta didik untuk dapat bekerja secara bersama-
sama agar proyek dapat selesai tepat waktu.
Setelah itu, tanaman kayu apu dimasukkan ke
dalam akuarium yang berisi larutan. Peserta didik
diberikan tugas untuk mengukur perubahan pH
yang terjadi dari hari ke hari. Kegiatan tersebut
peneliti monitor dengan menugaskan perwakilan
kelompok untuk mengirimkan foto hasil
pengukuran larutan. Kegiatan memonitor pada
pertemuan ketiga dilakukan saat peserta didik
membuat hiasan akuarium dengan cara
Berdasarkan Tabel 2, dapat disimpulkan bahwa menanyakan gambar apa yang akan dibuat dan
integrasi science terlihat pada pembelajaran alasan peserta didik membuat gambar tersebut
konsep asam basa. Integrasi technology terlihat sebagai hiasan. Tahapan ini dapat
dari alat-alat yang digunakan peserta didik untuk mengembangkan beberapa soft skills peserta
menunjang pembelajaran. Integrasi engineering didik, yaitu bekerja sama, empati komunikasi,
ditunjukkan dengan adanya upaya rekayasa yang peduli lingkungan, kerja keras, keterampilan
dilakukan peserta didik untuk menghasilkan suatu beradapasi, dan berpikir kreatif.
produk. Integrasi arts ditunjukkan dengan adanya
aktivitas peserta didik yang berhubungan dengan Tahapan menilai atau menguji hasil dilakukan di
estetika. Selain itu, integrasi mathematics dapat setiap pertemuan. Pertemuan pertama pengujian
terlihat saat peserta didik menggunakan angka- dilakukan untuk menguji kebocoran akuarium.
angka untuk mengerjakan proyek. Pengujian pertemuan kedua yaitu pengujian
larutan dengan pH tertentu dengan indikator alami
Tahap penyusunan jadwal proyek ditentukan yang telah dibuat oleh peserta didik. Selanjutnya,
melalui diskusi antara peserta didik dengan pertemuan ketiga penilaian dilakukan terhadap
peneliti. Hal-hal yang didiskusikan pada tahap ini hiasan akuarium yang dibuat oleh peserta didik.
antara lain, waktu maksimal untuk menyelesaikan Sedangkan pada pertemuan keempat, penilaian
proyek, waktu pelaporan hasil pengukuran pH dilakukan oleh peneliti saat peserta didik
larutan setiap harinya, dan waktu pelaporan hasil mempresentasikan rangkaian aktivitas yang telah
aktivitas yang telah dilakukan. Tahapan dilakukan selama pembelajaran dengan
penyusunan jadwal proyek dapat menggunakan rubrik penilaian proyek yang telah
mengembangkan tanggung jawab pada diri dibuat. Tahapan ini dapat mengembangkan kerja
peserta didik terhadap waktu penyelesaian proyek keras, empati komunikasi, dan berpikir kritis
yang telah dibuat. peserta didik.

Tahap memonitor peserta didik dan Kegiatan evaluasi pengalaman dilakukan untuk
perkembangan proyek dilakukan setiap merefleksikan kegiatan pembelajaran yang telah
pertemuan. Pertemuan pertama dilakukan saat dilakukan. Evaluasi pengalaman dilakukan

Jurnal Riset Pendidikan Kimia, 2018, Vol. 8, No. 2 | 45


DOI: https://doi.org/10.21009/JRPK.082.05

dengan memberikan kesempatan peserta didik Analisis Soft Skills Peserta Didik
untuk menyampaikan kendala yang dialami dan
menyampaikan perasaan yang peserta didik Beberapa soft skills peserta didik yang
rasakan selama kegiatan pembelajaran berkembang setelah diterapkannya pendekatan
berlangsung. Kegiatan evaluasi dapat STEAM dengan menggunakan pembelajaran
mengembangkan sikap jujur peserta didik dengan berbasis proyek yaitu kerja sama, berpikir kritis,
mengampaikan apa yang dirasakannya secara peduli lingkungan, tanggung jawab, keterampilan
terbuka. Kendala dan perasaan peserta didik dapat beradaptasi, berpikir kreatif, kepemimpinan, dan
diketahui melalui reflektif jurnal yang diisi oleh jujur.
peserta didik.
a. Kerja sama
“Pada saat membuat akuarium, kita merasa Pembelajaran yang dilakukan dengan
kesulitan. Karena menyusun kacanya ada yang menerapkan pembelajaran berbasis proyek dapat
salah, harusnya ukurannya sama, tetapi ada mengembangkan kerja sama peserta didik [5, 9,
yang tinggi sebelah. Lalu lemnya juga kurang 10]. Kerja sama dalam pembelajaran dapat
merekat, jadi masih ada yang bocor-bocor.” ditunjukkan saat peserta didik bekerja secara
(Peserta Didik 16, Wawancara, Senin 30 Januari bersama-sama untuk menyelesaikan tugas
2017) kelompok yang diberikan [11]. Pada penelitian
ini, tugas kelompok yang dimaksud yaitu
Pembelajaran hari ini sangat menarik dan pengerjaan proyek yang dilakukan oleh peserta
mengasyikkan, karena hari ini belajar didik secara berkelompok.
bagaimana cara membuat indikator dengan
menggunakan kol ungu dan bisa melihat “… peserta didik 22 membantu mewarnai
perubahan warna yang terjadi pada indikator ... gambar dengan cat. Lalu peserta didik 30
(Peserta Didik 32, Reflektif Jurnal, Senin membantu mengerjakan soal. Hmm.. peserta
16 Januari 2017) didik 27 membantu mewarnai dan saya
membantu peserta didik 30 menjawab soal.”
Menurut saya kegiatan pembelajaran hari ini (Peserta Didik 16, Wawancara, Senin 30 Januari
sedikit membosankan karena saya tidak cukup 2017)
baik dalam menghias akuarium.
(Peserta Didik 1, Reflektif jurnal, Senin 23 … di kelompok saya sama-sama bekerja dan ada
Januari 2017) pembagian tugas, seperi ada yang menggambar,
menaruh batu kecil warna-warni dan batu
Kutipan tersebut menunjukkan bahwa dalam karang di dalam akuarium, ...
pengerjaan proyek peserta didik mengalami (Peserta Didik 25, Reflektif Jurnal, Senin 23
kendala saat pembuatan akuarium. Hal tersebut Januari 2017)
dikarenakan peserta didik harus menyusun kaca Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan
dengan benar agar tinggi dari tiap sisi akuarium bahwa peserta didik saling bekerja bersama-sama
sama. Sedangkan mengenai perasaan peserta untuk menyelesaikan proyek. Bentuk kerja secara
didik tentang pembelajaran yang dilakukan, bersama-sama yang ditunjukkan oleh peserta
peserta didik merasa senang karena pendekatan didik yaitu sikap saling membantu dan bekerja
pembelajaran yang diterapkan sangat menarik dan secara efektif dengan melakukan pembagian
mengasyikkan. Hal tersebut disebabkan karena tugas. Hal tersebut peserta didik lakukan agar
penggunaan indikator kol ungu yang peserta didik proyek yang dikerjakan dapat selesai tepat waktu
buat dapat memberikan warna yang berbeda-beda sesuai dengan deadline yang telah ditentukan.
pada larutan asam dan basa. Akan tetapi, sebagian Berkembangnya kerja sama pada diri peserta
kecil peserta didik juga merasa bosan jika peserta didik juga dikarenakan pembelajaran yang
didik merasa tidak memiliki keahlian untuk dilakukan merupakan pembelajaran secara
mengerjakan proyek. berkelompok. Kegiatan pembelajaran secara

Jurnal Riset Pendidikan Kimia, 2018, Vol. 8, No. 2 | 46


DOI: https://doi.org/10.21009/JRPK.082.05

berkelompok, yang menekankan kerja sama antar menunjukkan bahwa peserta didik dapat
peserta didik, dibutuhkan peserta didik yang mengidentifikasi adanya hubungan antara
memiliki keterampilan untuk berbagi tugas dan keadaan alam dengan hasil observasi. Indikator
bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan berpikir kritis dapat ditunjukkan saat peserta didik
[12]. mampu menganalisis, seperti ada tidaknya
hubungan dan mempertimbangkan hasil
b. Berpikir kritis observasi [13].
Salah satu kriteria berpikir kritis yaitu saat peserta
didik memberikan pertanyaan yang menantang, c. Peduli lingkungan
seperti menanyakan alasan terjadinya suatu Sikap peduli lingkungan pada peserta didik dapat
peristiwa [13]. Hal tersebut muncul pada diri ditunjukkan dengan berupaya untuk mencegah
peserta didik melalui hasil observasi berikut. dan memperbaiki kerusakan yang muncul di
lingkungan sekitarnya [14]. Pembelajaran
Bertanya kenapa tanaman kayu apu di larutan STEAM yang diterapkan dengan melakukan
dengan pH 9 mampu mengubah pH larutan aktivitas menjadikan peserta didik dapat
padahal tanaman tersebut sudah mati? mengembangkan sikap peduli lingkungan.
(Peserta Didik 32, Observasi, Senin 30 Januari
2017) “Menurut saya pembelajaran kemarin
berhubungan dengan kehidupan sehari-hari.
Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan Misalnya saat kita mencuci nanti akan
bahwa peserta didik mampu merumuskan menghasilkan limbah detergen. Limbah detergen
pertanyaan yang menantang. Peserta didik bersifat basa Bu, berdasarkan percobaan
mampu merumuskan pertanyaan berdasarkan kemarin kita tahu kalau larutan yang kita buat
fenomena yang dialaminya selama pembelajaran untuk pH 9 dengan detergen dapat membuat
dengan menerapkan pendekatan STEAM. Selain tanaman mati. Kalau limbah cucian nanti
itu, pertanyaan yang muncul pada diri peserta mengalir ke rawa-rawa, hal tersebut dapat
didik disebabkan karena peserta didik ingin tahu menyebabkan hewan-hewan atau tanaman yang
lebih dalam alasan apa yang menyebabkan berada di rawa tersebut mati. Jadi, kita
fenomena tersebut terjadi. sebaiknya jangan mengalirkan limbah detergen
itu ke rawa-rawa atau sungai. Karna banyak
Selain itu, berkembangnya kemampuan berpikir banyak hewan atau tanaman yang hidup di
kritis peserta didik dapat ditunjukkan dengan dalamnya Bu.”
adanya peserta didik yang mampu menjawab (Peserta Didik 15, Wawancara, Rabu 26 April
pertanyaan dengan menganalisis hasil observasi. 2017)

Menjawab pertanyaan pH larutan tetap dapat Berdasarkan pernyataan tersebut, dapat diketahui
berubah walaupun tanaman sudah mati karena bahwa peserta didik berupaya mencegah
lingkungan dapat mempengaruhi perubahan pH, kerusakan lingkungan yang dapat terjadi karena
seperti adanya hujan. penggunaan detergen yang terlalu banyak. Jika
(Peserta Didik 27, Observasi, Senin 30 Januari limbah detergen tersebut dibuang ke rawa-rawa,
2017) maka tumbuhan atau hewan yang terdapat di
dalamnya akan mati. Hal tersebut dikarenakan
Jawaban yang diberikan oleh peserta didik saat peserta didik melakukan aktivitas, larutan
tersebut menunjukkan bahwa peserta didik dengan pH 9 yang dibuat dengan menggunakan
mempertimbangkan hasil observasi yang detergen dapat menyebabkan tanaman kayu apu
dilakukannya selama pembelajaran. Akuarium mati. Peristiwa tersebut memberikan informasi
yang diletakkan di luar kelas merupakan alasan kepada peserta didik bahwa detergen yang sering
yang dapat menyebabkan adanya pengaruh hujan digunakan dalam kehidupan sehari-hari dapat
terhadap perubahan pH. Jawaban tersebut juga menyebabkan kerusakan lingkungan jika

Jurnal Riset Pendidikan Kimia, 2018, Vol. 8, No. 2 | 47


DOI: https://doi.org/10.21009/JRPK.082.05

digunakan dalam jumlah banyak. Oleh karena itu, Kendala yang saya rasakan yaitu saat akuarium
peserta didik mengatakan bahwa limbah detergen bocor. Saya dan teman-teman berusaha
tidak sebaiknya dibuang ke rawa-rawa yang mengatasinya dengan terus menambal dengan
banyak terdapat hewan ataupun tumbuhan di lem. Akan tetapi terus bocor, maka ditambal lagi
dalamnya. dengan isolasi.
(Peserta Didik 21, Reflektif Jurnal, Senin 23
d. Tanggung jawab Januari 2017)
Tanggung jawab dapat ditunjukkan dengan
memiliki rasa untuk memenuhi tugas yang Berdasarkan data tersebut, peserta didik berusaha
diberikan dengan dapat dipercaya, mandiri, dan secara sungguh-sungguh untuk dapat menambal
berkomitmen [15]. Hal tersebut dilakukan oleh akuarium yang telah dibuatnya agar tidak bocor.
peserta didik dengan mengerjakan tugas yang Usaha sungguh-sungguh yang dilakukan peserta
diberikan kepada dirinya dengan sebaik-baiknya. didik untuk mengatasi kendalanya agar dapat
menyelesaikan tugas dengan baik sesuai dengan
Saya merasa lebih bertanggung jawab, karena komitmennya merupakan bentuk kerja keras [14].
selama kegiatan kelompok kita membagi setiap
tugas kepada masing-masing orang dan itu Tanggung jawab juga ditunjukkkan dari
menjadi tanggung jawab terhadap masing- kepemimpinan yang dapat ditunjukkan dengan
masing orang di kelompok kita. memberikan arahan kepada orang lain untuk
(Peserta Didik 19, Reflektif Jurnal 30 Januari mencapai tujuan yang telah ditetapkan
2017) sebelumnya [16]. Tujuan yang dimaksud dalam
kegiatan pembelajaran yang dilakukan yaitu
“Meja kelompok saya sangat berantakan Bu. menyelesaikan pengerjaan proyek.
Tetapi, dirapikan Bu. Saya dan teman-teman
merapikan bersama-sama, ada yang mencucui Mengajak temannya agar ada yang menggambar
alatnya dan ada yang membersihkan mejanya.” dibagian kiri dan ada yang dibagian kanan agar
(Peserta Didik 12, Wawancara, Rabu 1 Februari hiasan akuarium dapat selesai tepat waktu.
2017) (Peserta Didik 21, Observasi, Senin 23 Januari
2017)
Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa peserta
didik menjadi lebih bertanggung jawab terhadap Hasil observasi tersebut menunjukkan bahwa
pembagian tugas yang telah ditentukan oleh peserta didik memberikan arahan kepada teman-
teman-temannya dalam kelompok. Hal tersbeut temannya untuk menggambar di dua sisi
dilakukan oleh peserta didik agar proyek yang akuarium yang berbeda. Hal tersebut merupakan
dihasilkan sesuai dengan yang diharapkan. upaya peserta didik untuk menyelesaikan proyek
Peserta didik juga menunjukkan tanggung tepat waktu. Selain itu, arahan yang diberikan
jawabnya untuk menggunakan alat-alat yang oleh peserta didik 21 menunjukkan bahwa peserta
digunakan dengan baik dan benar, seperti didik tersebut mampu memimpin teman-
membersihkan kembali meja kerja yang telah temannya agar tujuan yang telah ditentukan dapat
digunakan agar bersih kembali seperti semula. tercapai, yaitu menghias akuarium.

Selain itu, tanggung jawab berupa komitmen yang e. Keterampilan beradaptasi


dimiliki peserta didik dapat ditunjukkan dengan Keterampilan beradaptasi peserta didik dapat
adanya sikap kerja keras pada peserta didik. Sikap berkembang melalui integrasi STEAM dalam
tersebut dapat berkembang saat peserta didik pembelajaran berbasis poryek dikarenakan
berusaha untuk mengatasi kendala yang peserta didik bekerja secara berkelompok untuk
dialaminya selama proses pengerjaan proyek. menyelesaikan proyek. Peserta didik harus
mampu beradaptasi dengan kelompoknya agar
proyek dapat diselesaikan dengan baik dan tepat

Jurnal Riset Pendidikan Kimia, 2018, Vol. 8, No. 2 | 48


DOI: https://doi.org/10.21009/JRPK.082.05

waktu. Bentuk kemampuan peserta didik untuk menunjukkan adanya sikap saling menghargai
beradaptasi dapat ditunjukkan melalui perbedaan pendapat dan pemikiran yang muncul
kemampuan peserta didik untuk mengatasi dari masing-masing peserta didik untuk
kritikan yang muncul dalam kelompoknya [17]. menyelesaikan proyek. Perbedaan pendapat dan
pemikiran yang muncul dapat disebabkan karena
“Menurut saya kelompok yang sudah ditentukan kelompok yang dibentuk merupakan kelompok
sudah pas dan sangat nyaman karena kita dapat heterogen. Hal tersebut menjadikan kelompok
berinteraksi dengan baik dan saling memberi yang dibentuk terdiri dari peserta didik yang
masukan.” memiliki perbedaan dalam berpikir ataupun
(Peserta Didik 2, Reflektif Jurnal, Senin 23 bersikap.
Januari 2017)
f. Berpikir kreatif
Data tersebut menunjukkan peserta didik mampu Kemampuan berpikir kreatif peserta didik dapat
beradaptasi dalam kelompoknya dengan saling berkembang jika peserta didik dihadapkan pada
memberikan masukan. Masukan yang dimaksud suatu masalah sehingga peserta didik dapat
yaitu kritik dan saran yang diberikan oleh masing- mengajukan ide atau gagasan baru untuk
masing anggota kelompoknya agar produk yang menyelesaikannya [19].
dihasilkan merupakan produk terbaik hasil
kesepakatan bersama di dalam kelompoknya. Mengemukakan ide dengan mengatakan hasil
saringannya ditambahkan air saja supaya lebih
Selain itu, keterampilan adaptasi peserta didik banyak.
dapat ditunjukkan dengan adanya sikap empati (Peserta didik 6, Observasi, Senin 16 Januari
dengan teman-temannya. Sikap empati dapat 2017)
ditunjukkan dengan berusaha untuk memahami
pemikiran orang lain atau pendapat dan gagasan Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan
orang lain [18]. bahwa peserta didik dapat mengembangkan
keterampilan berpikir kreatifnya dengan
“Saya diskusi terlebih dahulu ingin membuat mengajukan ide untuk menyelesaikan masalah
apa untuk hiasan akuarium. Teman-teman saya yang dihadapinya selama pengerjaan proyek.
saling menyampaikan pendapat menghiasnya Masalah yang dihadapi peserta didik yaitu saat
bagaimana dan menggunakan apa saja.” pembuatan indikator alami, dimana peserta didik
(Peserta Didik 19, Wawancara, Rabu 1 Februari merasa hasil perasan kol ungu yang telah dibuat
2017) terlalu sedikit. Hal tersebut mengembangkan ide
kreatif peserta didik untuk menambahkan air ke
Saya jadi lebih saling menghargai, kompak, dan dalam hasil perasan tersebut.
lain-lain karena kita dituntut untuk menjadi satu Selain itu, keterampilan berpikir kreatif peserta
team. Di dalam satu team tersebut terdapat didik juga dapat ditunjukkan dengan adanya
pendapat dan pikiran yang berbeda-beda, lalu peserta didik yang mengajukan ide kreatif saat
kami memilih pendapat yang terbaik diantara pengerjaan proyek.
yang baik.
(Peserta Didik 36, Reflektif Jurnal, Senin 30 … dalam pembelajaran ini kita bisa
Januari 2017) mengeluarkan ide dan pendapat kita untuk
menghias akuarium dengan bentuk yang
Berdasarkan data tersbeut dapat disimpulkan semenarik mungkin.
bahwa peserta didik mampu untuk memahami (Peserta Didik 31, Reflektif Jurnal, Senin 23
pemikiran dan pendapat orang lain. Hal tersbeut Januari 2017)
dikarenakan peserta didik terbuka untuk
menerima pendapat yang diberikan teman- Berdasarkan data tersebut, dapat diketahui bahwa
temannya. Selain itu, peserta didik juga peserta didik dapat mengembangkan

Jurnal Riset Pendidikan Kimia, 2018, Vol. 8, No. 2 | 49


DOI: https://doi.org/10.21009/JRPK.082.05

keterampilan berpikir kreatifnya saat mengajukan Reflektif jurnal tersebut menunjukkan bahwa
ide untuk menghias akuarium dengan semenarik peserta didik berusaha untuk mengembangkan
mungkin. Kebebasan peneliti untuk menghias sikap jujur pada dirinya dengan menyampaikan
akuarium menggunakan alat dan bahan yang apa yang dirasakan oleh peserta didik tersebut
ditentukan oleh peserta didik menjadi terkait kegiatan pembelajaran yang dilakukan.
keterampilan berpikir kreatif peserta didik lebih Peserta didik menyampaikan rasa senang dan
berkembang. Pengajuan ide kreatif yang bosannya selama melaksanakan kegiatan
disampaikan oleh peserta didik menunjukkan pembelajaran. Berdasarkan data tersebut dapat
bahwa peserta didik dapat mengembangkan diketahui bahwa peserta didik merasa senang jika
keterampilan berpikir kreatifnya [17]. pembelajaran sesuai dengan kesukaannya.
Sedangkan rasa bosan dapat peserta didik rasakan
Jujur peserta didik dalam pembelajaran dapat jika kegiatan pembelajaran yang dilakukan
ditunjukkan dengan menyampaikan apa yang merupakan hal yang tidak disukainya, seperti
peserta didik rasakan tentang pembelajaran yang hanya mempelajari teori tanpa hitungan.
sedang dilakukan. Jujur merupakan perilaku yang
yang dilakukan oleh peserta didik untuk 4. Kesimpulan
menjadikan dirinya sebagai seseorang yang dapat Berdasarkan penelitian yang dilakukan, dapat
dipercaya dalam melakukan tindakan dan disimpulkan bahwa peserta didik beranggapan
pekerjaan serta dalam perkataannya [14]. integrasi pendekatan STEAM dalam
pembelajaran berbasis proyek merupakan
Pembelajaran hari ini membuat saya senang, pembelajaran yang menarik, mengasyikkan, dan
tetapi ada sesuatu yang membuat saya bosan. menyenangkan. Integrasi STEAM dalam
Saya senang karena hari ini bisa praktik karena pembelajaran berbasis proyek pada materi asam
saya lebih suka bergerak dibandingkan hanya basa dapat mengembangkan soft skills peserta
duduk diam dan memperhatikan. Dan yang didik, yaitu kerja sama, berpikir kritis, peduli
membuat saya bosan adalah hari ini hanya lingkungan, tanggung jawab, keterampilan
belajar teori, saya lebih suka menghitung beradaptasi, berpikir kreatif, kepemimpinan, dan
dibandingkan teori. jujur.
(Peserta Didik 17, Reflektif Jurnal, Senin 9
Januari 2017)

Daftar Pustaka
[1] Statistik BP. Tingkat Pengangguran content/uploads/2014/12/2008-PATT-
Terbuka (TPT) menurut Provinsi 1986 – Publication-STEAM.pdf (2008, accessed
2016, 12 June 2016).
https://www.bps.go.id/linkTabelStatis/ [4] Park H, Byun S, Sim J, et al. Teachers’
view/id/981 (2016, accessed 12 May Perceptions and Practices of STEAM
2017). Education in South Korea. Eurasia J Math
[2] NACE. The Attributes Employers Seek on Sci Technol Educ 2016; 12: 1739–1753.
A Candidate’s Resume, [5] Djamarah SB, Zain A. Strategi Belajar
http://www.naceweb.org/talent- Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta, 2014.
acquisition/candidate- [6] Suryani E. Integrasi STEAM (Science,
selection/theattributes-employers-seek-on- Technology, Engineering, Arts, and
a-candidates-resume/ (2016, accessed 24 Mathematics) untuk Mengembangkan Soft
July 2017). Skills Siswa dalam Pembelajaran Kimia
[3] Yakman G. STΣ@M Education: an pada Materi Kelarutan dan Hasil Kali
overview of creating a model of Kelarutan di SMA Islam Terpadu. Tesis
intregative education, Universitas Negeri Jakarta, 2016.
http://steamedu.com/wp- [7] Miles MB, Huberman AM, Huberman

Jurnal Riset Pendidikan Kimia, 2018, Vol. 8, No. 2 | 50


DOI: https://doi.org/10.21009/JRPK.082.05

MA, et al. Qualitative data analysis: An An outline of critical thinking dispositions


expanded sourcebook. New York: Sage, and abilities,
1994. http://faculty.education.illinois.edu/rhenni
[8] Lucas G. Instructional Module Project- s/documents/TheNatureofCriticalThinking
Based Learning, _ 51711_000.pdf (2011, accessed 1 May
http://www.edutopia.org/teachingmodules 2017).
/pdfs/pbl.pdf (2003, accessed 20 July [14] Nasional KP. Pengembangan Pendidikan
2017). Budaya dan Karakter Bangsa. Jakarta:
[9] Musa F, Mufti N, Latiff RA, et al. Project- Kemendiknas, 2010.
based learning (PjBL): Inculcating soft [15] Zubaedi. Desain Pendidikan Karakter
skills in 21st century workplace. Konsepsi dan Aplikasinya dalam Lembaga
Procedia-Social Behav Sci 2012; 59: 565– Pendidikan. Jakarta: Kencana, 2011.
573. [16] Danim S. Motivasi Kepemimpinan dan
[10] Moursund DG. Project-based learning Efektivitas Kelompok. Jakarta: Rineka
using information technology. Australia: Cipta, 2004.
International Society for Technology in [17] Trilling B, Fadel C. 21st Century Skills:
Education Eugene, OR, 2003. Learning for Life in Our Times. USA:
[11] Huda M. Cooperative learning : Metode, Jossey-Bass, 2009.
Teknik, Struktur, dan Penerapan. [18] Safaria T. Interpersonal Intelligence:
Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011. Metode Pengembangan Kecerdasan
[12] Lundgren L. Cooperative Learning in the Interpersonal Anak. Yogyakarta: Amara
Science Classroom. Glencoe Science Book, 2005.
Professional Series. USA: [19] Sani RA. Pembelajaran Saintifik untuk
Macmillan/McGraw-Hill, 1994. Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta:
[13] Ennis RH. The nature of critical thinking: PT Bumi Aksara, 2013.

Jurnal Riset Pendidikan Kimia, 2018, Vol. 8, No. 2 | 51

You might also like