You are on page 1of 12

JKPK (JURNAL KIMIA DAN PENDIDIKAN KIMIA), Vol 3, No 3, Tahun 2018 Hal.

171-182
Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret ISSN 2503-4146
https://jurnal.uns.ac.id/jkpk ISSN 2503-4154 (online)

ANALISIS KEPRAKTISAN PENGEMBANGAN LEMBAR


KEGIATAN PESERTA DIDIK (LKPD) BERORIENTASI BLENDED
LEARNING PADA MATERI ASAM BASA

Practicality Analysis of Developing the Student Worksheet


Oriented Blended Learning in Acid Base Material

Ayu Irsalina dan Kusumawati Dwiningsih*

Jurusan Kimia, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Surabaya


Jl. Ketintang, Surabaya, Jawa Timur 60231, Indonesia

*Untuk korespondensi: Telp. 081615117676, e-mail: kusuma.kimia@gmail.com.

Received: November 28, 2018 Accepted: December 12, 2018 Online Published: December 31, 2018
DOI : 10.20961/jkpk.v3i3.25648

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD)
berorientasi blended learning yang praktis digunakan ditinjau berdasarkan 1) aktivitas online dan
offline peserta didik; dan 2) respon peserta didik. Desain penelitian ini menggunakan tahapan
pendefinisian (define), desain (design), dan pengembangan (develop), dilanjutkan dengan melakukan
uji coba. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan instrumen lembar observasi aktivitas
peserta didik dan respon peserta didik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 1) aktivitas online dan
offline peserta didik berturut-turut sebesar 97,03 dan 98,33%, dan 2) hasil angket respon peserta didik
sebesar 93,33%. Berdasarkan hasil respon dan aktivitas online dan offline dapat disimpulkan bahwa
pengembangan LKPD ini sangat praktis digunakan dalam pembelajaran asam basa.

Kata Kunci: kepraktisan, LKPD, blended learning, asam basa

ABSTRACT

This study aims to produce a Student Worksheet (LKPD) in an integrated manner with
blended learning oriented, the learning was carried out based on 1) the online and offline activities
of students; and 2) student responses. The design of this study was using the stages of defining,
designing, and developing, followed by testing. Data collection had been conducted by using
instruments for measuring student activity and responses. The results of this study indicate that
1) the online and offline activities of students were 97.03 and 98.33%, respectively and 2) the
results of the questionnaire responses of students were 93.33%. Based on the results of the
response and online and offline activities it can be indicated that the development of LKPD is very
practical to be use in acid-base subject learning.

Keywords: practicality, student worksheet, blended learning, acid base

PENDAHULUAN pesat di era milenial. Perkembangan ilmu kimia


di era milenial pada pendidikan yaitu dengan
Pendidikan merupakan aspek penting
memanfaatkan perkembangan teknologi
dalam era milenial. Pendidikan dibidang ilmu
informasi dan komunikasi dalam proses
kimia merupakan bidang ilmu yang berkembang
kegaitan pembelajaran. Proses kegiatan pem-

171
172 A. Irsalina & K. Dwiningsih, Analisis Kepraktisan Pengembangan LKPD ……….

belajaran dibidang kimia SMA mencakup tutorial, latihan mandiri, simulasi, atau
dimensi pengetahuan, karya ilmiah, serta sikap kolaborasi dalam jaringan (daring) [8]. Kegiatan
sehari-hari dalam upaya berinteraksi dengan (luring) luar jaring dapat dilakukan dengan
masyarakat, lingkungan dan teknologi sesuai melibatkan peserta didik dalam memanfaatkan
dengan perkembangan zaman. Proses pem- bahan-bahan yang tersedia di internet dan
belajaran tersebut memiliki unsur-unsur seperti mendiskusikanya di luar jaringan (luring) [9].
pendidik sebagai sumber informasi, media Pada pembelajaran diera melinium
sebagai penyajian gagasan dan materi, serta diperlukan suatu media berupa bahan ajar
peserta didik sebagai subjek proses pembejaran yang menarik bagi peserta didik yaitu LKPD
[1-3]. Proses pembelajaran yang diperlukan di berorientasi blended leraning. Pembelajaran
era globalisasi merupakan proses pembelajaran menggunakan blended learning memantu dan
yang efektif dan efesien. memungkinkan peserta didik untuk mencapai
Pada 21st century Learning merupakan kompetensi yang menjadi tuntutan di abad 21
proses pembelajaran era milenial semakin (twenty-first comptencies) [10]. Berdasarkan
efektif, efesien, interaktif, luas, dan tidak terpola hasil angket pra-penelitian 78,9% peserta didik
hanya dalam ruang kelas [4]. Pembelajaran menyatakan bahawa LKPD yang pernah
dapat dilakukan diluar kelas dan dalam kelas digunakan hanya memuat soal atau percobaan
disebut dengan blended learning. Proses tanpa adanya fenomena pemecahan masalah
pembelajaran blended learning adalah dalam LKPD. Sebanyak 93,93% peserta didik
penggunaan solusi pelatihan efektif dan menyatakan bahwa guru belum menggunakan
efesien, yang diteapkan secara terkoordinasi proses pembelajaran online untuk memudah-
untuk mencapai tujuan pembelajaran [5,6]. kan peserta didik dalam memperoleh informasi
Berdasarkan Bonk & Graham menyatakan melalui perkembangan teknologi.
bahwa blended learning dapat dikombinasikan Berdasarkan hasil data hasil
aspek positif dua lingkungan pembelajaran, wawncara guru dan angket yang diberikan
yaitu pembelajaran yang dilakukan di dalam pada peserta didik sebanyak 84,84%
kelas dengan pembelajaran e-learning (online). menyatakan bahwa proses pembelajaran
Pembelajaran e-learning kelas online dapat hanya menerangkan materi tanpa melakuan
memberikan fleksibilitas, inteaktif, kecepatan percobaan. Materi asam basa merupakan
dan visualisasi melalui berbagai teknologi [7]. materi kimia yang dapat diajarkan melalui
Tujuan blended learning adalah untuk percobaan sesuai dengan fenomena sehari-
mendapatkan pembelajaran yang lebih baik hari. Salah satu upaya mengatasi masalah
dengan menggabungkan metode konvensional yanga ada di SMAN 1 Manyar maka
dan online tanpa batasan ruang dan waktu diperlukan penelitian yaitu pengembangan
sehingga dapat dicapai pembelajaran Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD)
maksimal. Pengembangan dengan berorientasi berorientasi blended learning sebagai solusi
blended learning sesaui dengan perkembang- efesien pembelajaran kimia pada materi
an teknologi informasi di era digital. Kegiatan asam basa.
daring dapat dirancang berupa studi kasus,
JKPK (JURNAL KIMIA DAN PENDIDIKAN KIMIA), Vol. 3, No. 3, Tahun 2018, hal. 171-182 173

METODE PENELITIAN Pada tahap define adalah analisis ujung


depan, analisis peserta didik dari analisi tugas
Penelitian ini mengacu pada metode
dan konsep, dan spesifiakasi yang dilakukan
penelitian pengembangan model perangkat
dengan cara studi literasi dan studi lapangan.
Thiagarajan yaitu model 4-D (four D Models)
Studi literasi yang dilakukan yaitu dengan
yang telah dimodifikasi menjadi 3D [10]. Tahap
menganalisis kurikulum, konsep materi yang
penelitian terdiri atas empat tahap pengembangan
digunakan. Pada studi lapangan yaitu
yaitu define (pendefinisian), design (perancangan),
menganalisis keadaan peserta didik. Tahap ini
develop (pengembangan), dan disseminate
dilakukan untuk merancang produk LKPD yang
(penyebaran), namun menggunakan uji coba
sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
terbatas[11,12]. Pelaksanan uji coba terbatas
Tahap selanjutnya adalah design
dilakukan oleh 15 peserta didik kelas XI SMAN
(desain) dan develop (pengembangan). Pada
1 Manyar. Instrumen penelitian yang digunakan
tahap ini dilakukan pendesaian produk LKPD
untuk pengumpulan data adalah lembar
sesaui dengan pengembangan produk yang
Observasi aktivitas peserta didik dan lembar
akan dihasilkan. Hasil yang didapatkan pada
angket respon peserta didik.
tahap ini disebut draft I, kemudian ditelaah oleh
Rancangan pengembangan penelitian
dosen dan guru kimia. Hasil telaah yang
yang dilakukan dalam penelitian digambarkan
diperoleh berupa masukan dan saran akan
seperti pada diagram berikut:
dilakukan revisi. Hasil produk yang telah
direvisi disebut sebagai Draft II. Draft II akan
dilakukan validasi sebelum diuji coba kepada
peserta didik. Draft yang sudah divalidasi
diujicobakan kepada peserta didik kelas XI
SMAN 1 Manyar untuk mengetahui kepraktisan
LKPD yang dikembangkan berdasarkan
aktivitas dan respon peserta didik.
Analisis data angket respon peserta
didik secara deskripstif kuantitatif yaitu
penilaian dengan presentase. Perhitungan
data respon peserta didik dihitung
berdasarkan perhitungan skor skala Guttman.

Tabel 1. Skala Guttman


Jawaban Skor
Ya (Y) 1
Tidak (T) 0

Perhitungan presentase data yang


diperoleh dengan rumus:
Gambar 1. Rancangan Desain 4-D termodifikasi
menjadi 3-D jumlah skor tiap pernyataan
kepraktisan (%)= 𝑥 100 %
Sumber: Modifikasi Ibrahim, 2014 jumah responden
174 A. Irsalina & K. Dwiningsih, Analisis Kepraktisan Pengembangan LKPD ……….

Data hasil observasi peserta didik pendefinisian dalam memperoleh informasi


dianalisis secara deskripstif kuantitatif. Data yaitu melalui studi literatur dan studi lapangan.
aktivitas peserta didik diperoleh selama Studi literatur dan studi lapangan dilakukan
kegiatan pembelajaran LKPD berorientasi dengan cara obsevasi di SMAN 1 Manyar
blended learning dilakukan secara online dan dengan menyebar angket pra-penelitian serta
pembelajaran dikelas offline. melakukan wawancara dengan guru kimia.
Data yang diperoleh akan dianalisis Berdasarkan hasil pra penelitian
menggunakan perhitungan sebagai berikut: sebanyak 84,4% peserta didik menyatakan
𝚺 𝐟𝐫𝐞𝐤𝐮𝐞𝐧𝐬𝐢 𝐚𝐤𝐭𝐢𝐯𝐢𝐭𝐚𝐬 𝐩𝐞𝐬𝐞𝐫𝐭𝐚 𝐝𝐢𝐝𝐢𝐤 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐦𝐮𝐧𝐜𝐮𝐥 bahwa proses pembelajaran tidak menggunakan
(%)aktivitas= x 100%
𝚺 𝐟𝐫𝐞𝐤𝐮𝐧𝐞𝐬𝐢 𝐚𝐤𝐭𝐢𝐯𝐢𝐭𝐚𝐬 𝐤𝐞𝐬𝐞𝐥𝐮𝐫𝐮𝐡𝐚𝐧
LKPD hanya menggunanakan buku paket
Analisis angket respon dan aktivitas sebagai penunjang proses belajar. Sebanyak
peserta didik dengan kriteria interpretasi skor 93,3% peserta didik menyatakan bahwa guru
tertera pada Tabel 2. belum menggunakan proses pembelajaran
secara online untuk mempermudah peserta
Tabel 2. Kriteria skor
didik dalam memperoleh informasi melalui
Presentase (%) Kategori
0-20 Tidak Praktis perkembanagan teknologi internet. Di dukung
21-40 Kurang Praktis dengan hasil wawancara guru kimia SMAN 1
41-60 Cukup Praktis
Manyar menyatakan bahwa guru belum
61-80 Praktis
81-100 Sangat praktis menggunakan proses pembelajaran secara
online dalam proses pembelajaran kimia.
Berdasarkan kriteria tersebut, maka
Pada tahap pendefinisian penyesuaian
LKPD yang dikembangkan dinyatakan layak
LKPD melalui analisis ujung depan dengan
dan praktis apabila didapatkan presentase
kurikulum 2013 dapat membantu peserta didik
hasil penilaian sebesar ≥ 61%.
dalam memanfaatkan perkembangan teknologi
untuk menemukan dan memahami materi
HASIL DAN PEMBAHASAN pembelajaran [13]. Didukung dengan keadaan
1. Tahap Define (Pendefinisian) lingkungan yang mendukung pembelajaran
blended learning di SMAN 1 Manyar berupa
Tahap define (pendefinisian) bertujuan
fasilitas internet di sekolah. Berdasarkan hasil
untuk mendefinisikan dan menetapkan syarat-
pra-penelitian sebanyak 87,87% peserta didik
syarat dalam penyusunanan LKPD. Adapun
menginginkan proses pembelajaran kimia
tahap pendefinisian terdiri dari tahap analisis
materi asam basa dilakukan dengan
ujung depan, analisis peserta didik yaitu
percobaan dan dilakukan secara online
analisis tugas, analisis konsep, dan spesifikasi.
maupun offline guna memudahkan peerta didik
Pada tahap ini bertujuan untuk memperoleh
dalam memahami materi kimia asam basa.
informasi mengenai kurikulum, materi,
karakteristik peserta didik, dan lingkungan 2. Tahap Design (Perencanaan)
sekolah untuk mengembangkan LKPD Pada tahap perencanaan yaitu tahap
berorientasi blended learning. Kegiatan tahap merancang perangkat pembelajaran LKPD.
JKPK (JURNAL KIMIA DAN PENDIDIKAN KIMIA), Vol. 3, No. 3, Tahun 2018, hal. 171-182 175

Tahap perncanaan dibagi menjadi 4 bagian perkembangan teknologi sebelum melakukan


yaitu, Penyusunan materi, pemilihan, desain percobaan materi kimia asam basa,
pembelajaran, dan desain awal. Kegiatan sedangkan kegiatan offline dilakukan untuk
pada tahap ini adalah menentukan desain melakuakn percobaan materi asam basa
pembelajaran dimulai dari menyusun materi, sesuai informasi yang didapatkan dari
pemilihan format penyusunan LKPD hingga kegiatan online. Kegiatan perencanaan LKPD
desain LKPD. Tujuan perencanaan yaitu akan menghasilkan produk yang disebut Draft
untuk mengetahui alur dalam penyusunan I kemudian ditelaah oleh dosen dan guru
LKPD berorientasi blended learning. Pada Kimia. Setelah dilakukan telaah dan direvisi
tahap perencanaan yaitu pembuatan menghasilkan Draft II yang akan di validasi
storyboard pada penyusunan LKPD. kepada dosen dan guru kimia sebelum
Desain penyusunan rancangan LKPD diujicobakan kepada peserta didik. Adapun
dikonsultasikan kepada dosen kimia desain produk LKPD yang dihasilkan adalah
berdasarkan segi isi, kebahsaan, penyajian, seperti Gambar 2 dan Gambar 3 berikut.
dan kegrafisan agar LKPD sesuai digunakan
oleh peserta didik dalam proses kegiatan
pembelajaran. Bagaian awal desain LKPD
cover, daftar isi, petunjuk penggunaan LKPD,
dan Lembar Kegiatan Peserta didik. Pada
penyusunan LKPD berorientasi blended
learning materi asam basa yang
dikembangkan dibatasi pada teori asam basa
Arrhenius, Brosted Lowry, Lewis, dan
Indikator alami dan buatan saja. Pada
penyusunana LKPD berorientasi blended
learning LKPD online berisi cover, daftar isi, Gambar 2. Desain isi LKPD online
petunjuk penggunaan, Lembar kegiatan
peserta didik diimulai dari kegiatan membaca
fenomena, mengidentifikasi dan merumuskan
masalah, membuat hipotesis, dan merancang
investigasi seperti menentukan alat dan
bahan, membuat langkah kerja percobaan
untuk kegiatan pembelajaran offline. Adapun
kegiatan perencanaan offline dilakukan dari
kegiatan memproses data, analisis data, dan
membuat kesimpulan. Desain LKPD
beroientasi blended learning dilakukan secara
online untuk membantu dan mempermudah
peserta didik memperoleh informasi melalui Gambar 3. Desain LKPD offline
176 A. Irsalina & K. Dwiningsih, Analisis Kepraktisan Pengembangan LKPD ……….

3. Tahap Develop (Pengembangan) dan belajar peserta didik yang mandiri dan fleksibel
uji coba [14,15]. Peserta didik dapat leluasa untuk
mmepelajari mata pelajaran kimia asam basa
Tujuan tahap pengembangan adalah
secara mandiri dengan memanfaatkan materi-
untuk memperoleh perangkat pembelajaran
materi secara online maupun secara offline.
LKDP dan sudah direvisi berdasarkan
masukan yang diperoleh dari penelaah yaitu 4. Uji Coba
dosen dan guru kimia. Setelah dilakukan telaah
a. Data Hasil angket respon peserta didik
dan revisi maka LKPD dapat diujicobakan
Data hasil angket respon peserta didik
kepada peserta didik SMAN 1 Manyar.
yang dikembangkan Peserta didik diberi
Pada tahap uji coba bertujuan untuk
lembar angket berisi pertanyaan terkait kriteria
mengetahui kepraktisan pengembangan
isi, kriteria kebahasaan, kriteria penyajian, dan
LKPD berorientasi blended learning pada
kriteria kegrafisan. Berikut merupakan
maetri asam basa ditinjau dari aktivitas dan
Gambar 4, diagram yang menunjukkan hasil
respon peserta didik. Uji coba awal yaitu
angket respon peserta didik.
sebelum melakukan kegiatan pembelajaran
online adalah peserta didik mendaftar sebagai 98,00% 96,83%
murid di web e-chemedu. peserta didik dapat
96,00%
masuk dalam kelas online di web e-chemedu. 93,97%
94,00% 93,33%
setelah mempunyai akun sebagai murid dan
masuk dalam kegiatan kelas online peserta 92,00%
didik mengerjakan LKPD secara online dari 90,00% 89,09%
mulai membaca fenomena, mengidentifikasi,
88,00%
merumuskan masalah, membuat hipotesis,
dan melakukan ivestigasi. Peserta didik yang 86,00%

sudah melakukan kelas online dan 84,00%


mngerjakan LKPD online selanjutnya peserta kriteria isi 1 kebahasaan
kriteria

didik melakukan kegiatan percobaan yang kriteria penyajian kriteria kegrafisan

dilakukan secara offline sesuai dengan LKPD Gambar 4. Diagram data hasil respon peserta
offline yaitu memproses data, analisis dan didik
membuat kesimpulan. Kegiatan online dan
LKPD berorientasi blende learningyang
offline dapat memudahkan peserta didik
dikembangkan mendapatkan nilai 96,83%
dalam memhami materi kimia asam basa
sangat praktis pada kriteria isi. Hal ini
tanpa batasan ruang dan waktu
menunjukkan peserta didik memahami materi
Hal ini sesuai dengan fungsi
asam basa yang terdapat dalam LKPD.
pembelajaran blended learning menurut
Peserta didik melakukan serangkaian
Hasamah yaitu blended learning membantu
kegiatan sesuai dengan isi kegiatan dalam
peserta didik untuk berkembang lebih baik
LKPD. Peserta didik diberikan pertanyaan-
didalam proses belajar sesuai dengan gaya
JKPK (JURNAL KIMIA DAN PENDIDIKAN KIMIA), Vol. 3, No. 3, Tahun 2018, hal. 171-182 177

pertanyaan yang mengasah rasa ingin tahu layak digunakan sebagai media kegiatan
dan motivasi dalam belajar materi asam basa. pembelajaran peserta didik.
Pada aspek kedua, yaitu kriteria
b. Data Observasi Aktivitas Peserta Didik
kebahasaan mendapatkan nilai sangat baik
Observasi peserta didik bertujuan
yaitu 93,33%. Kriteria kebahasaan terdiri dari
untuk mengetahui aktivitas peserta didik
dua pertanyaan, yaitu terkait penulisan dan
selam uji coba terbatas terhadap LKPD yang
bahasa yang digunakan LKPD mudah,
dikembangkan. Aktivitas yang diamati oleh
singkat dan jelas. Tulisan dan bahasa LKPD
pengamat adalah aktivitas online dan
yang mudah dipahami menjadikan peserta
aktivitas offline peserta didik. Data hasil
didik mudah memahami sehingga tidak
observasi merupakan data pendukung untuk
menimbulkan pengertian yang berbeda
mengetahui kepraktisan dari LKPD yang
dalam memahami materi asam basa pada
dikembangkan. Data aktivitas peserta didik
LKPD. Pada aspek ketiga dan keempat
online memperoleh nilai presentase 97,00%
yaitu, kriteria penyajian mendaptakan
kegaiatan online peserta didik relevan. Pada
persentase nilai sangat baik yaitu 89,09%
aktivitas offline memperoleh nilai presentase
dan 93,97%. Penyajian LKPD online dan
98,00% menunjukkan kegiatan offlinepeserta
offline yang menarik membuat peserta didik
didik relevan. Berikut Gambar 5 dan 6
termotivasi dalam belajar dan tidak jenuh.
diagram yang menunjukkan data hasil
Seluruh aspek pada angket respon
observasi aktivitas peserta didik:
peserta didik meliputi kriteria isi, kriteria
kebahasaan, kriteria penyajian, dan kriteria 3%
kegrafisan merupakan suatu kesatuan
dalam pengembangan LKPD berorientasi
blended learning yang layak, praktis dan 97%
menarik bagi peserta didik yaitu persentase ≥
61% [16] .
Hasil respon peserta didik pada Relevan Tidak relevan
pengembangan LKPD berorientasi blended
Gambar 5. Data hasil aktivitas online peserta
learning sesuai dengan tujuan blended didik
learning system online yang bersifat fleksibel
memudahkan peserta didik dalam memperoleh 2%

informasi terkait pembelajaran, sedangkan


system offline dapat dijadikan sarana guru
untuk menjelaskan konsep yang belum
98%
dipahami peserta didik sehingga waktu
dalam kegiatan pembelajaran menjadi
efektif, efisien dan praktis [17]. Sehingga Relevan Tidak relevan
pengembangan LKPD berorientasi blended Gambar 6. Data hasil aktivitas offline peserta
learning pada materi asam basa praktis dan didik
178 A. Irsalina & K. Dwiningsih, Analisis Kepraktisan Pengembangan LKPD ……….

Berdasarkan data tabel tersebut dapat Berdasarkan gambar tersebut


bahwa selam uji coba terbatas LKPD menunjukkan peserta didik melakukan
berorientasi blended learning pada maetri aktivitas online dengan membuat Hioptesis.
asam basa persentase aktivitas online Hipotesis yang dibuat oleh peserta didik pada
maupun offline peserta didik lebih besar. Hal LKPD onlineyaitu LKPD 1 tentang teori asam
ini menunjukkan ketertarikan peserta didik basa menurut Arrhenius. Hipotesis peserta
terhadap LKPD yang dikembangkan. didik pada LKPD 1, asam adalah senyawa
Pada uji coba LKPD online, peserta yang dapat menghasilkan ion H+ dan basa
didik dapat melakukan kegiatan online pada adalah senyawa yang dapat menghasilkan ion
web e-chemdu. kegiatan yang dilakukan oleh OH- pada larutan air [18]. Perubahan kertas
peserta didik pada LKPD online adalah lakmus merah menjadi biru menunjukkan
membaca fenomena untuk kegiatan larutan bersifat basa dan perubahan kertas
penyelidikan, mengidentifikasi masalah lamus biru menjadi merah menunjukkan
merumuskan masalah, membuat hipotesis, larutan bersifat asam. Hasil pengamatan
hingga membuat rancangan percobaan aktivitas online tersebut menunjukkan peserta
sesuai dengan fenomena yang akan didik memahami materi asam basa dengan
dilakukan pada kegiatan offline. Kegiatan adanya LKPD online.
online peserta didik dilakukan tanpa batasan Selain melakukan kegiatan membuat
ruang dan waktu sehingga peserta didik lebih hipotesis pada kegiatan online peserta didik
efisien dalam mengerjakan materi asam basa. melakukan kegiatan diskusi online. Kegiatan
Kegiatan onlien yang dilakukan oleh diskusi online yang dilakukan oleh peserta
peserta didik dapat dilihat pada aktivitas didik menunjukkan adanya interaksi anatar
kegiatan peserta didik di LKPD online. peserta didik dengan peserta didik yang
Berikut merupakan Gambar 7 salah satu lainnya, dan peserta didik dengan guru.
aktivitas kegiatan online yang dilakukan oleh Berikut Gambar 8 merupakan kegiatan
peserta didik pada LKPD online yitu LKPD diskusi online yang dilakukan oleh peserta
teori asam basa menurut Arrhenius yaitu didik.
membuat hipotesis.

Gambar 8. Aktivitas kegiatan diskusi online

Berdasarkan gambar tersebut,


menunjukkan peserta didik melakukan
Gambar 7. Aktivitas online peserta didik kegiatan diskusi online. Kegiatan diskusi
dalam membuat hipotesis
JKPK (JURNAL KIMIA DAN PENDIDIKAN KIMIA), Vol. 3, No. 3, Tahun 2018, hal. 171-182 179

online yang dilakukan oleh peserta didik


dengan guru, peserta didik dengan temanya
adalah mendiskusikan tentang materi asam
dan basa Arrhenius. Pada diskusi online satu
guru memberikan pertanyaan untuk peserta
didik diskusikan dengan peserta didik yang
lain.
Berikut merupakan pertanyaaan yang
diberikan oleh guru untuk digunakan oleh
peserta didik untuk saling berdiskusi dengan
teman lainnya “setelah Anda mengerjakan
tugas online asam basa Arrhenius, menurut
Anda mengapa HCl digolongkan sebagai
larutan asam dan NaOH digolongkan
sebagai larutan basa?”. Peserta didik
mendiskusikan dengan peserta didik lainnya
jawaban hasil diskusi yaitu “HCl digolongkan
sebagai larutan karena HCl menghasilkan ion
H+ dalam larutan air, sedangkan NaOH
merupakan larutan basa karena NaOH
menghasilkan ion OH- dalam larutan air.
Jawabn dari peserta didik sesuai dengan
teori asam basa Arrhenius menurut Chang
yaitu Asam adalah zat dapat memberikan ion
hidrogen [H+] bila dilarutkan didalam air,
sedangkan basa adalah zat yang dalam
pelarut air menghasilkan ion hidroksi [OH-]
[19]. Kegiatan diskusi online ini guru hanya
berperan sebagai fasilitator dalam
Gambar 9. Aktivitas offline peserta didik
memberikan kesempatan bagi peserta didik analisis hasil pengamatan
untuk menemukan atau mengembangkan
pengetahuan mereka [20,21]. Berdasarkan gambar tersebut,
Selain kegiatan online, dalam menunjukkan bahwa peserta didik melakukan
mengembangkan pengetahuan peserta didik aktivitas offline dengan menganalisis hasil
dapat dilakukan pada kegiatan offline. pengamatan pada LKPD. Kegiatan offline yaitu
Adapun kegiatan offline yang dilakukan oleh melakukan penyelidikan atau pengamatan
peserta didik dapat dilihat pada Gambar 9 berdasarkan hasil diskusi yang dilakukan pada
berikut. kegiatan online. Peserta didik melakukan
pengamatan untuk membuktikan hipotesisnya
180 A. Irsalina & K. Dwiningsih, Analisis Kepraktisan Pengembangan LKPD ……….

yaitu dengan menguji larutan asam dan basa dan penggunaan internet layak digunakan
menggunakan kertas lakmus. Larutan yang dalam pembelajaran [26-28].
diuji dalam kegiatan offline yaitu H2SO4, HCl, Kegiatan aktivitas online dan offline
CH3COOH, KOH, NaOH, dan Mg(OH)2 dengan yang dilakukan oleh peserta didik sesuai
menggunakan kertas lakmus. Hasil analisis dengan hasil respon peserta didik sehingga
peserta didik menunjukkan bahwa Larutan pengembangan LKPD layak digunakan
digolongkan sebagai larutan asam apabila dalam kegiatan pembelajaan baik kegaitan
kertas lakmus merah tetap menjadi merah, dan online maupun offline.
larutan digolongkan sebagai larutan basa
apabila kertas lakmus merah berubah menjadi KESIMPULAN
biru. Didukung oleh Buthelezi bahwa Kertas
Berdasarkan hasil respon dan aktivitas
lakmus adalah suatu indikator buatan yang
online dan offline dapat disimpulkan bahwa
dapat digunakan untuk membedakan larutan
pengemabangan LKPD ini sangat praktis
asam dan basa. Larutan asam cair dapat
digunakan dalam pembelajaran asam basa
menyebabkan kertas lakmus biru menjadi
ditinjau berdasarkan pada:
merah. Larutan basa cair menyebabkan kertas
1. aktivitas online sebesar 97,03% dan
lakmus merah mnejadi biru [22]. Berikut
aktivitas offline peserta didik sebesar
Gambar 10 merupakan hasil jawaban peserta
98,33%,
didik dalam mengerjakan LKPD.
2. hasil angket respon peserta didik sebesar
93,33%.

DAFTAR RUJUKAN

[1] I. Amri, Syuhendri, and K. Wiyono


“Pengembangan Media Pembelajaran E-
Learning Berbasis WEB untuk Mata
Gambar 10. Hasil Jawaban LKPD peserta didik
Kuliah Pendahuluan Fisika Inti,” Journal
Inovasi dan Pembelajaran Fisika, vol. 2,
Kegiatan offline (tatap muka) yang no. 1, pp. 2015.
dilakukan oleh peserta didik mendapatkan nilai
[2] R. Ovianti, “Developing Multimedia
sebesar 98% relevan melakukan kegiatan Interactive Based Blended Learning at
Kimia Subject Class XII,” Proceeding of
offline. Hal ini menujukkan bahwa kegiatan
Internasional Research Clinic & Scientific
offline yang dilakukan oleh peserta didik sesuai Publication of Educational Technology,
2016.
dengan rencana kegiatan pembelajaran dibuat
[3] U. U. Arham and K. Dwiningsih,
oleh guru. Peserta didik lebih banyak mempuyai “Kelayakan Multimedia Interaktif Berbasis
Blended Learning pada Materi Pokok
kesempatan untuk mengembangkan diri,
Kimia Unsur,” Unesa Journal of Chemical
menggali informasi, meningkatkan kompetensi Education, vol. 5, no. 2, pp. 345-352, 2016.
sosialnya dengan sistem pembelajaran online
[4] T. Nasution, “Penerapan Metode Web
(tatap muka) [23-25]. Didukung penelitian Besed Learning sebagai Solusi Pendidikan
yang Efektif dan Efisien,” Jurnal TIMES,
Dwiningsih, Penggunaan pembelajaran dengan
vol. 4, no. 2, pp. 49-52, 2016.
mengambungkan pembelajaran dalam kelas
JKPK (JURNAL KIMIA DAN PENDIDIKAN KIMIA), Vol. 3, No. 3, Tahun 2018, hal. 171-182 181

[5] Husamah, Pembelajaran Bauran [14] I. Farida, Liliasari, and W. Sopandi,


(Blended Learning), Jakarta: Prestasi “Pembelajaran Berbasis Web Meningkat-
Pustakarya, 2014. kan Kemampuan Interkoneksi Multilevel
Representasi Mahasiswa Calon Guru
[6] D. Pratiwi, Sugiharto, and B. Mulyani, pada Topik Kesetimbangan Asam-Basa,”
“Efektivitas Model Blended e-Learning Jurnal Chemica, vol. 12, no. 1, pp. 14-24,
Cooperative Approach Tipe TGT 2011.
Dilengkapi Modul terhadap Prestasi
Belajar Kimia Materi Pokok Hidrokarbon [15] J. Khlaisang and M. Likhitdamrongkiat,
Kelas X Semester II SMA Negeri 5 “E-learning System in Blended Learning
Surakarta Tahun Ajaran 2011/2012. Enviroment to Enhance Cognitive Skills
Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), vol. 2 for Learners in Higher Education,”
no.1, pp. 92-101, 2013. Procedia-Sosial and Behavioral Scince,
vol. 174, pp. 769-767, 2015.
[7] S. Bibi and H. Jati, “Efektivitas Model
Blended Learning terhadap Motivasi dan [16] D. Damayanti, “Pengembangan Perangkat
Tingkat Pemahaman Mahasiswa Mata Pembelajaran Berorientasi Blended
Kuliah Algoritma dan Pemrograman,” Learning pada Materi Sistem Periodik
Jurnal Pendidikan Vokasi, vol 5, no 1, pp. Unsur kelas X SMA,” UNESA Journal of
74-87, 2015. Chemical Education, vol. 5, no. 1, 2017.

[8] C. Garnham and R. Kaleta, “Introduction [17] Riduwan, Skala Pengukuran Variabel-
to Hybrid Courses,”Journal Teaching with Variabel Penelitian, Bandung: Alfabeta,
Technology Today. vol. 8, no. 6, 2002. 2016.

[9] Hermawanto, S. Kusairi, and Wartono, [18] P. T. Rahma and K. Dwiningsih,


“Pengaruh Blended Learning terhadap “Pengembangan Lembar Kerja Siswa
Penguasaan Konsep dan Penalaran Model Inkuiri Terbimbing Berbasis
Fisika Peserta Didik Kelas X,” Jurnal Blended Learning pada Materi Pokok
Pendidikan Fisika Indonesia, vol. 9, no. Kimia Unsur, UNESA Journal of
1, pp. 67-76, 2013 Chemical Education, vol. 6, no. 3, pp.
476-481, 2017.
[10] S. Thiagarajan, D. S. Semmel, and M. I.
Semmel, Instructional Development for [19] R. Chang, Kimia Dasar: Konsep-konsep
Training Teacher of Exceptional Children, A Inti. Edisi Ketiga. Terjemahan Suminar
Sourcebook, Indiana University: Center for Setiati Achmadi. Jakarta: Erlangga,
Innovation Teaching the Handicapped, 2005.
1974.
[20] Rahmansyah and Y Irhasyuarna,
[11] M. Ibrahim, Model pembelajaran Inovatif “Implementasi Model Blended Learning
melalui Pemaknaan, Surabaya: Unipress, Terhadap Keterampilan Generik
2014. Pemodelan dan Hasil Belajar Siswa
pada Materi Kelarutan dan Hasil Kali
[12] M. S. Noto, “Perangkat Pembelajaran Kelarutan,” Jurnal Inovasi Pendidikan
Matematika Berbasis SMART,” Jurnal Sains, vol. 7, no. 1, pp. 74-82, 2016.
Ilmiah Program Studi Matematika STKIP
Siliwangi Bandung, vo.3, no. 1, 2014. [21] Husamah, “Blended Project Based
Learning: Thinking Skills of New Students
[13] I. L. Kurniawati, “Pengembangan Modul of Biology Education Department
Pembelajaran Hybrid Learning pada (Environmental Sustainability Perspective),
Mata Pelajaran Kimia SMA Kelas X Jurnal Pendidikan IPA Indonesia, vol. 4, no.
dalam Materi Hidrokarbon,” Bimatika, 2, pp. 110-119, 2015.
vol 3, pp. 284-291, 2011.
182 A. Irsalina & K. Dwiningsih, Analisis Kepraktisan Pengembangan LKPD ……….

[22] T. Buthelezi et al., Glencoe Science [26] G. Sandi, “Pengaruh Blended Learning
Chemistry Matter and Change, New Terhadap Hasil Belajar Kimia Ditinjau
York: McGraw-Hill, 2008. dari Kemandirian Siswa. Jurnal
Pendidikan dan Pengajaran, vol. 45, no.
[23] Rosita, “Kelayakan Teoritis Perangkat 3, pp. 241–251, 2005.
Blended Learning Management pada
Materi Struktur Jaringan Tumbuhan,” [27] K. N. R. Alotaibi, “The Effect of Blended
BioEdu, vol.4, no.3, pp. 923-926, 2015. Learning on Developing Critical Thinking
Skills,” Education Kournal Science
[24] D. Carolina, “Penerapan Strategi Active Publishing Group, vol. 2, no. 4, pp. 176-
Learning Berbasis Web (Blended 185, 2013.
learning) dalam Upaya Menciptakan
Pembelajaran Aktif dan Pengaruhnya [28] C. A. Dewi, “Pengaruh Blended Learning
terhadap Hasil Belajar,” Economic dalam Pembelajaran Berbasis Masalah
Education Analysis Journal, vol.1, no.1, (PBL) terhadap Hasil Belajar Mahasiswa
pp. 1-5, 2012. Prodi Pendidikan Kimia IKIP Mataram
pada Materi Pencemaran Lingkungan
[25] K. Dwiningsih, “Building the Design of Tahun Akademik 2011/2012,” Journal
Blended Learning in Web Lite-Based Pascasarjana UM, 2012.
and Industrial Visits Inorganic Chemicel
Course,” American Science Latters, vol
23. pp. 11976-11981, 2017.

You might also like