You are on page 1of 7

Universe Vol. … No.

… (year) Page

Science Education Journal


Departement of Science Education
Universitas Negeri Padang

Received … Accepted … Published …

THE DEVELOPMENT OF SCIENCE PRACTICUM GUIDENCE FOR 9th


GRADE STUDENTS’ ON STATIC ELECTRICITY SUBJECT
Novita,Y1 a), Putri,R.E2
1,2
Department of Science Education, Universitas Negeri Padang

E-mail :novitayolla2811@gmail.com

ABSTRACT
Learning is a process of interaction between educators and students as well as learning
resources in a learning environment. Interaction will work well if the teacher can explain
learning correctly, is easy to understand and uses the right learning media. Teaching materials
used by students during the learning process are literacy books and textbooks. There is no
learning media in the form of a practicum guidebook so that it results in a directed and safe
practicum activity not being carried out. Based on these problems, it is necessary to develop
instructional media in the form of practicum guides as science teaching materials for class IX in
junior high school. The type of research used is Research and Development (R&D) using a 4-D
model which is only carried out until the development stage. The location of the research was at
SMPN 14 Padang and FMIPA UNP. At the development stage, 3 expert validators, 3 science
teachers and 30 class IX students of SMPN 14 Padang carried out the validation of the practicum
guide. The results of the study show that the static electricity practicum guide is valid and
practical.
©Department of Science Education,Universitas Negeri Padang

Keywords: Practical Guide, 4-D Modeling, Static Electricity.

INTRODUCTION diberikan. Sistem pelatihan Indonesia


Pada hakikatnya, sekolah adalah sekarang mencerminkan kemajuan dan
pengalaman pendidikan di mana pemulihan terkini. Akibatnya, sekolah-
pengetahuan dan keterampilan diberikan sekolah di Indonesia bekerja untuk
melalui instruksi atau persiapan untuk meningkatkan standar mereka sesuai dengan
menghasilkan aset yang berkualitas tinggi. kebutuhan dan kapasitas dari sekolah
Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut. Setelah lulus Sekolah Dasar,
pengajaran bahasa Indonesia, saat ini banyak masyarakat Indonesia mengikuti pendidikan
perubahan yang terjadi di sekolah-sekolah dasar formal yang dikenal dengan Sekolah
Indonesia. Perubahan ini mempengaruhi Menengah Pertama (SMP). Ilmu
kuantitas dan kualitas pendidikan yang Pengetahuan Alam merupakan salah satu
mata pelajaran yang diajarkan kepada siswa didik untuk menyelesaikan siklus logis,
sekolah menengah pertama (IPA). Menurut menganalisis ide, dan melacaknya.
Badan Standar Nasional Pendidikan
(BSNP), tujuan pendidikan sains di sekolah Dalam program Pendidikan kurikulum
menengah adalah untuk menumbuhkan 2013, semua mata pelajaran, termasuk sains,
minat dan semangat, serta pemahaman didekati secara logis. Kurikulum 2013
tentang berbagai kekhasan alam, konsep, menurut Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
dan prinsip yang berguna dan dapat (Kemendikbud) bertujuan untuk
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. . meningkatkan kemampuan peserta didik
perspektif, serta kesadaran koneksi positif. dalam memperhatikan, mencari jawaban
dampak yang dimiliki bersama oleh atas pertanyaan mendesak, berpikir kritis,
masyarakat, inovasi, lingkungan, dan ilmu dan mengkomunikasikan apa yang telah
pengetahuan. dipelajarinya setelah menerima materi
pembelajaran (Kemendikbud, 2013).
Melalui kegiatan langsung, peserta
didik belajar tentang diri mereka sendiri dan Agar ide dapat dilacak dan
dunia alam di sekitar mereka melalui pembelajaran dapat terhubung langsung,
pendidikan sains. Hal ini dapat membantu siswa harus dapat mengumpulkan informasi.
peserta didik memahami materi yang Hal ini sejalan dengan tujuan rencana
mereka pelajari dengan lebih jelas dan pendidikan tahun 2013 yang sedang
menginspirasi mereka untuk belajar lebih dijalankan. Mewujudkan pembelajaran abad
banyak. Dalam pendidikan sains sekolah 21, khususnya pembentukan peserta didik
menengah, sejumlah materi memerlukan dengan keterampilan 4C yaitu critical
pelatihan pengembangan pengalaman thingking, creativity, collaboration, and
langsung. Agar latihan praktikum dapat communication yang merupakan salah satu
berjalan sesuai rencana, maka guru IPA tujuan program pendidikan kurikulum 2013.
harus memiliki pilihan untuk mengarahkan Abad ke-21 telah muncul sebagai
dan merencanakannya. titik awal fundamental bagi banyak aspek
Trisnawati (2011) menyatakan bahwa keberadaan manusia saat ini. Penerapan
praktikum yang ideal membutuhkan ruang inovasi, korespondensi, dan data dalam
laboratorium yang cukup dan materi kinerja kehidupan sehari-hari menentukan abad ke-
yang penting. Agar praktikum berjalan 21. Kemampuan dan keterampilan tenaga
lancar dan tujuan program tercapai, maka kerja yang kompetitif telah berubah sebagai
diperlukan adanya pemandu praktikum. akibat dari ketergantungan saat ini pada
Panduan praktikum harus mencakup inovasi di semua bidang (Daryanto dan
informasi tentang keselamatan tempat kerja Karim, 2017). Berdasarkan hasil observasi
untuk mengurangi kemungkinan terjadinya yang penulis lakukan pada SMPN 14
kecelakaan selama proses kegiatan Padang, pembelajaran IPA saat ini hanya
praktikum. cenderung kepada penghafalan konsep-
konsep, teori dan hukum. Akibatnya IPA
Agar pedoman praktikum lebih jelas, dalam proses, sikap, serta pengaplikasiannya
disusun secara cerdas dan efektif. Menurut tidak sesuai dengan yang diharapkan pada
Ummah (2014), panduan praktikum dapat kurikulum 2013.
membantu peserta didik meningkatkan
kemampuan berpikir kreatif dan penalaran
logis. Menurut Sudarisman (2015), alat
panduan praktikum mengajarkan peserta
METHOD d. Melakukan interpretasi nilai Moment
Penelitian dan Pengembangan (R&D) Kappa pada kategori validitas.
adalah jenis penelitian yang digunakan
dalam penelitian ini. Tujuan dari penelitian
ini adalah untuk menghasilkan Buku RESULT AND DISCUSSION
Panduan Praktikum IPA Materi Listrik a. Hasil Penelitian
Statis yang valid dan praktis bagi peserta Dengan menggunakan model Four-D
didik kelas IX SMP. dan tahapan pendefinisian, perancangan,
pengembangan, dan diseminasi,
Model pengembangan yang digunakan pengembangan panduan praktikum IPA
dalam penelitian ini adalah Four-D Models listrik statis untuk kelas IX SMP. Model
(model 4-D Thiagarajan). Menurut Four-D hanya digunakan dalam tiga tahap
Thiagarajan et al. (1974), model 4-D dalam penelitian ini: define, design, dan
memiliki empat fase transformatif: (1) develop.
Mendefinisikan, (2) Merancang, (3)
1. Tahap pendefinisian
Mengembangkan, dan (4) Menyebarkan.
a). Tahap analisis awal akhir
Karena keterbatasan biaya, tahap
Mendasari analisis awal-akhir untuk
penyebaran studi ini belum selesai.
menyelesaikan masalah selama
Pada penelitian ini instrumen pengembangan pengalaman. Pada tahap ini,
pengumpulan data yang digunakan berupa peneliti melakukan wawancara dengan
angket validitas dan angket praktikalitas. beberapa peserta didik dan guru IPA untuk
Angket tersebut tersusun berdasarkan skala mengumpulkan data yang dapat diobservasi
likert. Setelah didapatkan nilai untuk di SMPN 14 Padang. Menurut wawancara
validitas dan praktikalitas maka dilakukan dengan guru, buku panduan praktikum saat
tahap analisis. Adapun tahapannya sebagai ini belum dimanfaatkan saat pembelajaran
berikut: IPA di SMPN 14 Padang. Wawancara
dengan peserta didik mengungkapkan bahwa
a. Memberikan skor berdasarkan skala tidak ada fasilitas yang memadai, seperti
likert. panduan praktikum, yang digunakan untuk
b. Mengolah skor, menggunakan formula kegiatan praktikum.
Kappa Cohen.
b). Analisis peserta didik
Moment Kappa (k)= Tujuan dari analisis peserta didik
k = Moment Kappa yang menunjukkan adalah untuk mengetahui karakteristik
validitas produk mereka. Pedoman praktikum yang sesuai
Po = Proporsi yang terealisasi dengan keadaan dan kualitas peserta didik
Po = didasarkan pada analisis peserta didik.
Peserta didik yang mengikuti penelitian ini
Pe = Proporsi yang tidak terealisasi adalah kelas IX SMPN 14 Padang.
Pe = Ditetapkan bahwa pemanfaatan panduan
c. Menghitung rata-rata Moment Kappa praktikum layak digunakan dalam
pada masing-masing validator. pembelajaran IPA, salah satunya listrik
statis. Pembelajaran IPA pada materi listrik
statis hanya melalui pemahaman yang Kegiatan Praktikum semuanya tercakup
dilakuakan dengan metode ceramah. dalam bagian ini.
c). Analisis tugas Tampilan awal panduan praktikum
Ketika peserta didik diminta untuk dapat dilihat pada gambar berikut:
menyelesaikan pemahaman atau tugas
belajar, analisis tugas digunakan. KD dari
materi listrik statis dikaji dalam analisis
tugas, kemudian diidentifikasi indikator
pencapaian kompetensi.
d). Analisis konsep
Proses menyusun secara sistematis
gagasan-gagasan utama yang akan dibahas
dan menghubungkan satu gagasan dengan
gagasan-gagasan lain yang relevan dikenal 3. Tahap pengembangan
dengan analisis konsep. Konsep-konsep a). Uji validasi
yang akan dipelajari akan diidentifikasi Pedoman praktikum yang memuat
melalui analisis ini. Konsep listrik statis materi listrik statis dan telah disetujui oleh
dipahami berdasarkan KD dan indikator tiga orang dosen IPA FMIPA UNP tersebut
yang telah dikembangkan. Pengertian listrik dilakukan uji validasi untuk mengetahui
statis, gejalanya, dan macam-macam muatan tingkat validitasnya. Dalam panduan
listrik merupakan konsep dasar listrik statis. praktikum, perspektif yang dinilai oleh
validator memiliki empat komponen:
e). Analisis tujuan pembelajaran kelayakan isi, bahasa, penyajian, dan
Setelah materi partikel atom, target kegrafikaan. Tabel 1 menunjukkan kelas
pembelajaran yang akan dicapai ditentukan legitimasi sebagaimana didefinisikan oleh
melalui analisis tujuan pembelajaran. Boslaugh (2008).
Melalui materi pembelajaran dalam buku
pedoman praktikum ini, peserta didik dapat Tabel 1. Kategori Validitas
Interval Kategori
berpartisipasi aktif dalam proses
pembelajaran, meningkatkan penghayatan 0,81-1,00 Sangat Tinggi
terhadap nikmat akal sebagai karunia Tuhan 0,61-0,80 Tinggi
Yang Maha Esa, dan mengenal gejala listrik
statis. 0,41-0,60 Sedang

2. Tahap perancangan 0,21-0,40 Rendah


Tahapan berikut digunakan untuk 0,01-0,20 Sangat Rendah
melakukan desain awal: Mengembangkan
0,00 Tidak Valid
kerangka terkait listrik statis untuk panduan
praktikum. Panduan praktikum secara
umum terdiri dari bagian-bagian sebagai Uji validitas dilakukan oleh tiga orang
berikut: (1) Sampul, (2) Identitas, (3) Tata validator berpengalaman dengan rata-rata
Tertib Praktikum, (4) Alat, Simbol skor 0,78 termasuk dalam kategori tinggi.
Keselamatan, (5) Daftar Isi, dan (6) Panduan praktikum telah dinyatakan valid,
dan selanjutnya dapat dilakukan uji
kepraktisan berdasarkan hasil yang 1 Kemudahan 0,77 Tinggi
diperoleh.
Penggunaan
Tabel 2. Hasil analisis data validitas.
No Aspek Yang Dinilai Rata- Kategori
2 Efisiensi Waktu 0,70 Tinggi
rata
Belajar
Nilai k
3 Manfaat 0,84 Sangat
1 Aspek Kelayakan 0,73 Tinggi
Tinggi
Isi
Nilai rata-rata 0,77 Tinggi
2 Aspek Kebahasaan 0,79 Tinggi

3 Aspek Penyajian 0.79 Tinggi


Tabel 4. Hasil analisis data praktikalitas oleh
4 Aspek Kegrafikan 0,81 Sangat peserta didik.
Tinggi No Aspek Yang Rata- Kategori

Nilai rata-rata 0,78 Tinggi Dinilai rata

Nilai k

b). Uji Praktikalitas 1 Kemudahan 0,81 Sangat


Pada tahap uji kepraktisan, angket
Penggunaan Tinggi
praktik digunakan oleh 3 orang guru IPA
yang merupakan praktisi dan 30 peserta 2 Efisiensi Waktu 0,76 Tinggi
didik kelas IX SMPN 14 Padang. Uji
kepraktisan guru menghasilkan skor rata- Belajar
rata 0,77, menempatkan pedoman praktis 3 Manfaat 0,81 Sangat
yang dikembangkan dalam kategori tinggi
dan menunjukkan kepraktisan mereka. Tinggi
Peserta didik menggunakan angket
Nilai rata-rata 0,79 Tinggi
kepraktisan untuk melengkapi tes
kepraktisan. Analisis peserta didik terhadap
nilai rata-rata tes kepraktisan penuntun
praktikum memberikan hasil yang tinggi, CONCLUSION
dengan skor 0,79. Hasil penelitian ini membawa kita pada
kesimpulan bahwa validitas panduan
Tabel 3. Hasil analisis data praktikalitas oleh praktikum dikonfirmasi dengan nilai rata-
guru rata 0,78 dari semua aspek,
No Aspek Yang Dinilai Rata- Kategori menempatkannya dalam kategori tinggi.
Hasil uji kepraktisan guru menunjukkan
rata
nilai rata-rata 0,77 untuk semua aspek
Nilai k masuk dalam kategori tinggi, dan hasil uji
kepraktisan peserta didik menunjukkan nilai
rata-rata 0,79 untuk semua aspek masuk
dalam kategori tinggi. Berdasarkan nilai uji
kepraktisan ditetapkan bahwa pedoman
praktikum bersifat praktis.
REFERENCES
Boslaugh, S and Andrew PW. 2008.
Statistics in a Nutshell, a desktop
quik reference. Beijing: Cambridge,
Famham, Konl, Sebastopol, Taipe,
Tokyo; O’reilly.
Daryanto & Karim. S. 2017. Pembelajaran
Abad 21. Yogyakarta: Gava Media.
Sudarisman, S. 2015. Memahami Hakikat
dan Karakteristik Pembelajaran
Biologi dalam Upaya Menjawab
Tantangan Abad 21 Serta
Optimalisasi Implementasi
Kurikulum 2013. Journal Florea.
2(1), 29-35.
Thiagarajan, S., Dorothy S. S., dan Melvyn
I. S. 1974. Instructional
Development for Training Teachers
of Exceptional Children.
Washington: Indiana Univ.
Trisnawati, Gina. 2011. Analisis Inkuiri
terbimbing Siswa Melalui
Praktikum dengan Pendekatan
Free Inquiry pada Subkonsep
Pencemaran Air. Bandung:
Universitas Pendidikan Indonesia.
Ummah, S. K. 2014. Pengembangan
Petunjuk Praktikum IPA Terpadu
Berbasis Inkuiri Terbimbing pada
Tema Makanan dan Kesehatan.
USEJ 3(2): 511-518.

You might also like