Professional Documents
Culture Documents
Abstract: this research aims to investigate, examine, and develope coaching model to prepare
college graduate in determine the first step career choice. This program adopted by company
which succeed to improve individual performance. Career coaching program made students
ready to face worklife challenges.
The data in this research consisted of quantitative data and qualitative data.
Quantitative data obtained from the questionnaire structured that assessment used a
graduated scale and psychological test for each participants. The questionnaire was
distributed to determine the maturity of careers for college graduates of Psychological data
can be very important data as the data was used by coach to explore participants
potential. As to determine the effectiveness of using qualitative data, researchers conducted
observation (field tests) directly, focus group discussion (FGD) and interviews with
informants. Based on interviews, observations and field testing of this program has a very
decent interpretation of the category. This program can be run by someone who have
coaching skills. A high level of competence possessed a coach would greatly affect the
successful of this program. At the end of this study will produce a learning model which is
"career coaching".
Abstrak: Penelitian ini bertujuan meneliti, menguji, serta mengembangkan model coaching
untuk mempersiapkan para lulusan perguruan tinggi dalam menetapkan langkah awal
pemilihan karier. Program ini diadopsi dari perusahaan yang telah berhasil meningkatkan
kinerja individu. Adanya program career coaching membuat peserta didik lebih siap dalam
menghadapi tantangan dunia kerja.
Data dalam penelitian ini terdiri dari data kuantitatif dan data kualitatif. Data
kuantitatif diperoleh dari hasil angket terstruktur yang penilaiannya menggunakan skala
bertingkat dan data psikotest masing-masing peserta. Angket tersebut disebar untuk
mengetahui kematangan karier bagi lulusan perguruan tinggi data psikotest menjadi data yang
sangat penting sebagai data yang dipergunakan coach untuk menggali potensi para peserta.
Adapun untuk mengetahui keefektifan program menggunakan data kualitatif, peneliti
melakukan metode observasi (uji lapangan) secara langsung, focus group discussion (FGD),
dan wawancara kepada informan. Berdasarkan hasil wawancara, observasi dan uji lapangan
program ini memiliki interpretasi dalam kategori sangat layak. Program ini bisa dijalankan
oleh sesesorang yang memiliki keterampilan coaching. Kompetensi tingkat tinggi yang
dimiliki seorang coach tentu sangat memengaruhi keberhasilan program ini. Pada akhirnya
penelitian ini akan menghasilkan sebuah model pembelajaran yaitu “career coaching”.
PENDAHULUAN
Kalimat ini menjadi jawaban sukses, bermanfaat, dan kaya raya.
normatif setelah mahasiswa lulus dari Ketika menjawab pertanyaan apa yang
perguruan tinggi, “saya akan bekerja“ dilakukan mereka setelah lulus
atau “saya akan berwirausaha“ dan perguruan tinggi, banyak mahasiswa
ujung–ujungnya, saya ingin jadi orang kehilangan kata-kata, mereka tidak
108
Analisis Kebutuhan
Diperoleh Masalah
Mencari Solusi
Pengembangan Program
Program
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini termasuk penelitian perguruan tinggi di universitas
pengembangan yang menggunakan Syiahkuala Banda Aceh. Jurusan Teknik.
metode research and development Mereka adalah alumni 1 – 3 tahun baru
(R&D). Penelitian ini adalah meneliti menamatkan kuliahnya.
dan menguji program dalam rangka
mengembangkan produk yang telah ada. Teknik Pengumpulan Data
Untuk mengembangkan suatu media Pengambilan data dalam penelitian
pembelajaran diperlukan persiapan dan dilakukan dengan beberapa teknik
rancangan yang diteliti. Penelitian dan sebagai berikut:
pengembangan pendidikan tidak hanyaa. Teknik Dokumentasi
menekankan pada materi, namun juga Dokumentasi dilakukan selama tahap
menyangkut prosedur dan prosesnya penelitian dari tahap wawancara,
(Brog dan Gall (1983: 772). observasi, penyebaran angket, psikotest,
Dalam pengembangan ini model selama proses coaching.
yang akan dikembangkan adalahb. Teknik Angket (Quesioner)
mengacu pada model pengembangan diberikan kepada mahasiswa maupun
Research and Development (R&D) Bog alumni universitas Syiah Kuala Banda
and Gall yang telah dimodifikasi Aceh untuk mengetahui kematangan
Sugiyono yang terdiri dari langkah- karier mereka.
langkah berikut: (1) potensi dan masalah,c. Teknik wawancara perorangan
(2) pengumpulan data, (3) desain produk, dan FGD dilakukan mengukur kelayakan
(4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) program coaching.
uji coba produk, (7) revisi produk, (8) uji
coba pemakaian, (9) revisi produk, dan HASIL PENELITIAN DAN
(10) produksi massal (Sugiyono dalam PEMBAHASAN
Suaidah, 2011). Untuk menyingkat Analisis Kebutuhan
waktu penelitian, maka peneliti Analisis Kebutuhan dilakukan
menyederhanakan model Research and dengan cara memberikan kuesioner
Development Sugiyono menjadi beberapa kepada para lulusan perguruan tinggi
langkah sebagai berikut: (1) analisis Universitas Syiah Kuala angkatan 2000-
potensi dan masalah, (2) mendesain an, sebanyak 40 orang jurusan teknik.
produk, (3) mengumpulkan materi, (4) Dalam tahap ini dilakukan pengumpulan
membuat produk awal, (5) melakukan uji data yang diperoleh dari para lulusan
ahli, (6) merevisi produk, dan (7) perguruan tinggi Universitas Syiah Kuala
melakukan uji lapangan. Banda Aceh. Data yang diperoleh adalah
Melalui pengembangan produk hasil survei mengenai kematangan karier
diharapkan model coaching yang telah dan proses pembelajaran persiapan
dipergunakan di organisasi bisa menjadi menentukan awal karier.
semakin efektif, efesien, praktis, serta Melalui angket yang disebar
aplikatif digunakan untuk meningkatkan melalui kuestioner kematangan karier
kualitas mahasiswa dalam melihat menunjukkan bahwa tingkat konsep
potensi menemukan awal karier. Model mereka mengenal dirinya hanya
yang dipakai dalam pengembangan mencapai skor 40 %. Selain itu dari hasil
produk ini adalah model yang diadaptasi jawaban essay yang disampaikan hampir
dari model Business Coaching. Subjek 80 % peserta mengakui bahwa mereka
dalam penelitian ini adalah lulusan tidak cukup tahu tentang dirinya sendiri.
113
Hal ini menunjukkan bahwa mereka proses refleksi yang dapat mencapai
belum cukup mengenal dirinya dengan perkembangan individu dan coach.
baik, bahkan mereka belum maksimal Dalam membuat program coaching
mengetahui potensi yang dimilikinya career agar menjadi menarik, efektif, dan
terlebih menguraikan kekurangan dan edukatif dibutukan kerja sama antara
kelebihan dari kompetensi soft skill coach dan peserta (mahasiswa / lulusan
mereka. Fakta tersebut mengindikasikan perguruan tinggi).
bahwa mereka masih mencari jati diri
mereka di dunia kerja dan menunjukkan Tahap Pengembangan I
bahwa kematangan karier yang mereka Pada pertemuan ini kegiatan yang
miliki masih rendah. dilakukan adalah sharing session.
Aktivitas ini adalah kegiatan
Pembuatan Desain Program menerangkan pentingnya memahami
Program ini diadopsi dari persiapan pemilihan berkarier. Dalam
program coaching di perusahaan– kegiatan ini seorang coach akan
perusahaan yang disesuaikan dengan menyampaikan tujuan program dengan
kebutuhan lulusan perguruan tinggi. jelas, memberitahukan manfaat kegiatan
Penelitian ini menghasilkan program ini bagi peserta yaitu menyampaikan
model coaching baik untuk mahasiswa kondisi faktual tentang kelemahan
dan lulusan perguruan tinggi dalam mahasiswa, membuka wawasan peserta
menentukan dan mempersiapkan pilihan tentang kebutuhan dan tantangan dunia
awal karier. Dalam tahap ini dilakukan kerja, menyiapkan materi dan data serta
penentuan konsep program career menciptakan lingkungan fisik emosional
coaching. Program yang akan dan sosial positif, membuka kesempatan
dikembangkan adalah program career tanya jawab, menyebarkan angket, dan
coaching didesain sebagai satu kegiatan melakukan evaluasi terhadap program
yang bertujuan untuk memfasilitasi dan sharing session.
membantu lulusan perguruan tinggi Kaloborasi antara seorang coach
menetapkan awal karier. dan peserta akan menunjang kegiatan
Pada tahap ini dirancang coaching dalam menetapkan pemilihan
langkah–langkah proses coaching yang awal karier mereka setelah lulus.
akan disampaikan pada lulusan Kegiatan ini akan memberikan maanfaat
perguruan tinggi yang menggambarkan bagi coachee untuk mengetahui
jumlah pertemuan, kegiatan coach, kelebihan dan kekurang diri mereka
kegiatan peserta didik, manfaat setiap sendiri. Dalam hal ini, seorang coach
pertemuan, serta indikator keberhasilan juga memfasilitasi peserta untuk
dari setiap langkah-langkah proses membuat perencanaan karier yang
coaching. efektif.
Coaching adalah sebagai
pendekatan pengembangan individu dan Tahap Pengembangan II
strategi yang efektif untuk Pada pertemuan kedua, kegiatan
pengembangan bagi universitas. yang dilakukan adalah self assessment.
Keterampilan coach dan keinginan Aktivitas ini adalah kegiatan yang
perubahan perilaku dari coachee dalam dilakukan untuk mengetahui potensi dan
kegiatan ini mahasiswa, sangat personality individu melalui test yang
menentukan keberhasilan program ini. dilakukan. Tahapan dalam self
Proses program coaching merupakan assessment dimulai dari kegiatan Test IQ
114
analisa potensi dan motif pada setiap masing peserta atau coachee selama
peserta, selajutnya Coach juga mengikuti kegiatan coaching. Pada
memeriksa komitmen peserta terhadap tahapan wawancara ini, para peserta
apa yang mereka sampaikan. pada harus menjawab secara jujur, sesuai
formulir yang mereka buat masing-msing dengan keadaan dirinya sendiri agar hasil
pada pertemuan sebelumnya. Selanjutnya dari coaching dapat dianalisa oleh
Coach akan membuat catatan untuk sesi seorang coach.
coaching berikutnya, Setiap sesi
Coaching ini, Coach wajib membangun Tahap Pengembangan VII
suasana yang nyaman serta memberikan Pada pertemuan kesembilan,
pujian dengan aktif-konstruktif yaitu kegiatan yang dilakukan adalah evaluasi.
memberikan komentar-komentar positif Aktivitas ini adalah melakukan evaluasi
baik verbal maupun non verbal dan kegiatan coaching melalui tahapan FGD.
sekaligus memperlihatkan perilaku minat Dalam kegiatan ini seorang coach
tulus dan antusiasme yang baik. menyiapkan angket, menyiapkan form
Pada kegiatan coaching wawancara, menyampaikan apresiasi
selanjutnya kedua dan ketiga, seorang terhadap kesungguhan para peserta coaching
coach akan membuka coaching dengan dalam mengikuti kegiatan ini, meminta
melakukan feedback terhadap hasil peserta membuat kelompok dalam
coaching sebelumnya. Pada setiap memberikan saran dan evaluasi tentang
kegiatan coaching pertama hingga kegiatan ini.. Seorang coach juga meminta
setiap peserta mengisi angket/form yang
coaching ketiga para peserta atau lulusan berisi kesan dan manfaat secara pribadi atas
perguruan tinggi diharapkan dapat pelaksanaan kegiatan coaching. Sebelum
melahirkan ide-ide sesuai dengan menutup keseluruhan rangkaian pertemuan
potensinya masing-masing, menetapkan coaching, dua atau tiga peserta akan diminta
pilihannya, serta membuat keputusan untuk mengungkapkan pengalamannya
terhadap pilihannya tersebut. selama mengikuti kegiatan coaching
tersebut.
Tahap Pengembangan VI
Pada pertemuan kedelapan dalam Uji Coba Program
tahap pengembangan enam, kegiatan Program coaching career yang
yang dilakukan adalah wawancara. diperuntukkan bagi para lulusan perguruan
Aktivitas ini adalah melakukan tinggi dalam menetapkan pilihan awal karier
perlu dilakukan pengujian terlebih dahulu
wawancara mengenai kegiatan coaching melalui proses uji coba. Program ini melalui
orang per orang. Dalam tahap ini, tiga kelompok uji coba yaitu diskusi ahli, uji
seorang coach akan melakukan coba kelompok kecil dan uji coba kelompok
wawancara terstruktur dan tidak besar.
terstruktur dari setiap peserta.
Wawancara ini dilakukan secara face to Diskusi Ahli
face. Pada tahapan ini, seorang coach Diskusi ahli dalam program ini
akan mengobservasi bahasa tubuh setiap dilakukan dengan seorang pakar coach
peserta coaching selama melakukan taraf internasional. Diskusi materi dalam
wawancara dan menanyakan hal-hal yang program ini dilakukan dengan dua orang
belum dipahami secara mendalam selama alumni sebagai observer dan ahli coach
mengikuti kegiatan coaching. Melalui sebanyak tiga kali revisi. Tahapan ini
kegiatan ini seorang coach akan dihentikan setelah para ahli memberikan
menganalisa progress dari masing- nilai validitas dan reliabilitas yang tinggi
116
DAFTAR PUSTAKA
Hamalik, O. (2008). Proses Belajar Mengajar.
Jakarta: PT Bumi Aksara. Suhardono, R. (2015). Passion Without Creation
is Nothing. Jakarta: PT Gramedia.
Komalasari, G. (2012). Bimbingan Belajar Bagi
Mahasiswa Bahan Ajar Jurusan Wilson, C. (2011). Performance Coaching.
Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Jakarta: PPM Manajemen.
Universitas Negeri Jakarta.
Wiwoho, R. (2010). Double Benefit From
Savickas, L. M. Journal of Conseling & Business Coaching. Jakarta: Beras
Development. Life Design: A Paradigm Kencur.
for Career Intervention in the 21st
Century.