You are on page 1of 16

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENJUALAN

TOKO KELONTONG WINDA SLEMAN

NASKAH PUBLIKASI

diajukan oleh

Marlina Wulandari
10.12.4638

kepada
JURUSAN SISTEM INFORMASI
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
AMIKOM YOGYAKARTA
YOGYAKARTA
2014
ii
DESIGN OF INFORMATION SYSTEMS WINDA GROCERY STORE SALES

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENJUALAN


TOKO KELONTONG WINDA SLEMAN

Marlina Wulandari
Bambang Sudaryatno
Jurusan Sistem Informasi
STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

ABSTRACT

The development of this mature technology has developed very rapidly, the
information obtained more quickly, anddid not take a long time. In the world of trading, the
speed and accuracy of information is also needed in order to maximize service to the
consumer. In looking at the stock still available. Information about the cost, the selling
price of the sale and purchaseis also required as well as the speed and accuracy of the
information available when required.
The problems that exist in WINDA Retail Store is the recording of goods,
transaction and reports still use the manual method is written in a book. In this case the
level of security is still vulnerable to the manipulation of data an unauthorized person, and
to see the stock take a long time.
WINDA Retail Store requires an information system that Goods Sales Information
System, which could result in a system that can manage data to produce information in
the form of well-organized report. This system can assist in data search, data entry and
can see the stocks that are available and which have been sold, and the sale and
presentation of reports. With this sales information system expected to be timely and
beneficial to the companies that provide convenience and speed in making financial
statements in the decision making process for the leadership.

Key words: Information System, sales, fast, accurate.

iii
1. Pendahuluan

Teknologi informasi saat ini mengalami perkembangan yang cukup pesat, dan
kebutuhan manusia juga semakin meningkat serta permasalahan yang dihadapi
semakin kompleks. Komputer pada saat ini banyak digunakan oleh instansi dalam
berbagai bidang untuk menyelesaikan permasalahan yang mereka hadapi. Hal ini
mendorong para ahli untuk mengembangkan program-program komputer agar dapat
membantu kinerja manusia.

Komputer merupakan alat pengolahan data yang tepat, dengan akses yang
cepat dan teliti. Oleh karena itu, penggunaan sistem terkomputerisasi sebagai alat
bantu untuk menunjang kegiatan-kegiatan dalam bidang pengolahan data dapat
mempercepat dalam pembuatan laporan, baik yang ditujukan kepada instansi atau
perusahaan itu sendiri maupun untuk konsumen atau masyarakat. Informasi sangat
dibutuhkan oleh berbagai pihak, baik perusahaan besar atau kecil maupun para
pengembang usaha. Dalam dunia bisnis atau perdagangan diperlukan manajemen
yang baik agar dapat mendukung kinerja dari perusahaan tersebut untuk tetap
memenangkan persaingan pasar yang lebih besar, dan bisa memenuhi kebutuhan
konsumen.

Toko Kelontong WINDA merupakan sebuah toko kelontong yang menjual


berbagai macam barang untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Toko ini
berlokasi di Kronggahan II RT.4/RW.7 Kronggahan, Mlati, Sleman, Yogyakarta.

Dalam pelayanan terhadap pelanggan dibutuhkan kecepatan dan keakuratan


dalam proses transaksi maupun dalam pencarian persediaan barang, sehingga
pelanggan akan merasakan kenyamanan dalam proses pembelian barang di Toko
Kelontong WINDA.

Toko Kelontong WINDA dalam usahanya mengalami perkembangan yang cukup


cepat, persediaan barang juga semakin banyak, begitupun dengan proses transaksi
yang terjadi di toko tersebut. Toko Kelontong WINDA dalam pencatatan transaksi
penjualan dan pembelian serta laporan-laporan masih menggunakan cara manual
dengan menuliskannya ke dalam buku besar. Cara ini masih membutuhkan waktu
yang cukup lama, dan rentan terhadap kesalahan perhitungan, sehingga harus kerja
dua kali atau bahkan berkali-kali untuk menghitung ulang transaksi yang terjadi.
Selain itu dalam proses pencarian data atau persediaan barang juga kurang efektif
dan efisien, hal ini juga berpengaruh terhadap konsumen, padahal diharapkan kinerja
dari toko tersebut dapat memuaskan pelanggan.

1
2. Landasan teori
2.1 Konsep Dasar Sistem
2.1.1 Pengertian Sistem
Terdapat dua kelompok pendekatan di dalam mendefinisikan sistem,
yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada
komponen atau elemennya. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada
prosedur mendefinisikan sistem sebagai berikut ini:
Suatu sistem adalah siatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang
saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan
1
atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu.
Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau
komponennya mendefinisikan sistem sebagai berikut:
Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk
2
mencapai suatu tujuan tertentu.
2.1.2 Karakeristik Sistem
Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu:
1. Komponen Sistem (Components)
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling
berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk suatu
kesatuan.
2. Batasan Sistem (Boundary)
Batasan sistem (boundary) merupakan daerah yang membatasi
antara suatu sistem dengan sistem lainnya atau dengan lingkungan
luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang
sebagai satu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang
lingkup (scope) dari sistem tersebut.
3. Lingkungan Luar Sistem (Environment)
Lingkungan Luar Sistem dari suatu sistem adalah apapun diluar
batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan
luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat bersifat
merugikan sistem tersebut.
4. Penghubung Sistem (Interface), merupakan media penghubung
antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya.

1
Jerry FitzGerald, Ardra F. FitzGerald, Warren D. Stallings, Jr., Fundamentals of System
Analysis (edisi kedua; New York:John Willey&Sons,1981), hal. 5.
2
Jogiyanto HM, Analisis dan Desain Sistem Informasi: Pendekatan Terstruktur Teori Dan
Praktik Aplikasi Bisnis,(Yogyakarta, Andi Offset, 2003) hal. 2.

2
5. Masukan Sistem (Input)
Masukan Sistem adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem.
Masukkan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input)
dan masukan sinyal (signal input).
6. Keluaran Sistem (Output)
Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan
menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.
7. Pengolah Sistem (Process)
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan
mengubah masukan menjadi keluaran.
8. Sasaran Sistem (Objective)
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective).
Suatu sistem dikatakan berhasil apabila mengenai sasaran dan
3
tujuannya.
2.4 Sistem Informasi Manajemen
2.4.1 Pengertian Sistem Informasi Manajemen
Menurut Barry E. Cushing “Sistem Informasi Manajemen adalah
kumpulan dari manusia dan sumber daya modal didalam suatu organisasi yang
bertanggung jawab mengumpulkan dan mengolah data untuk menghasilkan
informasi yang berguna untuk semua tingkat manajemen di dalam kegiatan
perencanaan dan pengendalian” (Jogiyanto 1997:40)
Menurut Gordon B. Davis “Sistem Informasi Manajemen adalah sistem
manusia atau mesin yang menyediakan informasi untuk mendukung operasi
manajemen dan fungsi pengambilan keputusan dari suatu organisasi” (Jogiyanto
1997:40)
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa Sistem Informasi
Manajemen adalah perpaduan antara manusia dan sistem informasi yang
bertanggung jawab untuk mengolah data sehingga dapat menghasilkan sebuah
informasi yang bermanfaat.
2.5 Sistem Informasi Penjualan
2.5.1 Pengertian Sistem Informasi Penjualan
Sistem Informasi Penjualan adalah suatu kumpulan informasi yang
mendukung proses penjualan, yang bertanggung jawab menyediakan informasi
data barang maupun data transaksi. Sehingga mampu menampilkan informasi
yang relevan bagi pelaku usaha itu sendiri maupun konsumennya.

3
Jogiyanto HM. Analisis dan Desain Sistem Informasi: Pendekatan Terstruktur Teori dan
Praktik Aplikasi Bisnis, (Yogyakarta, Andi Offset, 2003), hal. 8.

3
Menurut Niswonger (1999:242) “Sistem Informasi Penjualan diartikan
sebagai suatu perbuatan pernyataan penjualan, kegiatan akan dijelaskan melalui
prosedur-prosedur yang meliputi urutan kegiatan sejak diterimanya pesanan dari
pembeli, pengecekan barang ada atau tidak ada dan diteruskan dengan
pengiriman barang yang disertai dengan pembuatan faktur dan mengadakan
pencatatan atas penjualan yang berlaku”

3. Analisis
3.1 Tinjauan Umum
3.1.1 Sejarah Berdirinya Toko
Toko Kelontong WINDA didirikan pada tahun 2007. Toko ini didirikan
oleh ibu Probo Maryono. Toko Kelontong WINDA Sleman berlokasi di
Kronggahan II RT.4/RW.7 Kronggahan, Mlati, Sleman, Yogyakarta. Toko
Kelontong WINDA merupakan toko yang menjual berbagai barang kebutuhan
rumah tangga dan memberikan pelayanan 12 jam.
Dalam hal ini Toko Kelontong WINDA Sleman siap melayani setiap
orang yang melakukan transaksi di toko ini.
3.1.2 Visi dan Misi
Setiap perusahaan atau organisasi tentunya mempunyai visi dan misi
serta nilai yang ingin dicapai. Begitu juga dengan Toko Kelontong WINDA
Sleman, adapun visinya adalah “Menyediakan barang yang murah dan
berkualitas serta melayani konsumen dengan cepat dan tepat”.
Untuk mewujudkan visi tersebut maka pihak toko menetapkan beberapa misi
yang harus dilakukan yaitu :
a. Menyediakan berbagai kebutuhan pokok manusia
b. Memberikan pelayanan yang memuaskan pelanggan
c. Memberikan harga yang relatif murah serta terjangkau
3.2 Identifikasi Masalah
Pelayanan yang diberikan Toko WINDA kepada pelanggan sudah sangat
baik, tapi masih ada kekurangan dalam pencatatan setiap transaksi. Toko
WINDA masih menggunakan sistem manual dalam mencatat setiap transaksi.
Hal ini dapat mengurangi keefektifan waktu dalam melayani pelanggan. Selain
dapat mengurangi keefektifan waktu, data transaksi yang disimpan juga mudah
rusak. Oleh karena itu diperlukan suatu sistem baru yang dapat memudahkan
agar dapat menyimpan data transaksi dengan lebih baik.
3.3 Analisis Kelemahan Sistem

4
Analisis Sistem adalah teknik pemecahan masalah yang menguraikan bagian-
bagian komponen dengan mempelajari seberapa bagus bagian-bagian komponen
tersebut bekerja dan berinteraksi untuk mencapai tujuan mereka.
Untuk mengidentifikasi penyebab masalah, perlu diadakan suatu analisis dari
sistem yang ada dengan menggunakan analisis PIECES (Performance, Information,
Economy, Control, Efficiency, Service) yang meliputi :

Tabel 3.1 Analisis Kinerja (Performance Analysis)

Parameter Analisis
Pembuatan laporan masih manual, terkadang terjadi kesalahan
Jumlah produksi
dalam pencatatan sehingga dalam pembuatan laporan
(Throughput)
membutuhkan waktu 15-20 menit.
Waktu (Response Untuk melayani pesanan pelanggan membutuhkan waktu 5-10
Time) menit, karena prosesnya masih bersifat manual.

Tabel 3.2 Analisis Informasi (Information Analysis)

Parameter Analisis
Tidak akurat dikarenakan proses perhitungan cenderung
Akurat menggunakan kalkulator, sehingga sering terjadi kesalahan pada
proses penginputan harga barang.
Tidak tepat waktu dikarenakan banyak data penjualan masih
Tepat Waktu tertulis pada buku, sehingga harus menunggu laporan disatukan
dulu.
Tidak relevan dikarenakan informasi yang disajikan tidak sesuai
Relevan dengan keinginan karena adanya kesalahan pada pembuatan
laporan.

Tabel 3.3 Analisis Ekonomi (Economic Analysis)

Parameter Analisis
Biaya Di lihat untuk jangka panjangnya, biaya yang dikeluarkan akan
semakin meningkat seiring dengan perkembangan usaha dan
kebutuhan alat tulis.

5
Tabel 3.4 Analisis Keamanan (Control Analysis)

Parameter Analisis
Pada sistem yang sedang berjalan ini, tidak adanya pengamanan
Hak akses sistem terhadap laporan serta buku penjualan yang penting, sehingga
resiko kehilangan atau kerusakan data dapat terjadi.

Tabel 3.5 Analisis Efisiensi (Efficiency Analysis)

Parameter Analisis
Beban kerja yang diterima sangat banyak, yakni perhitungan
SDM yang ada
transaksi penjualan barang serta pembuatan laporan.

Tabel 3.6 Analisis Pelayanan (Service Analysis)

Parameter Analisis
Dalam proses transaksi terhitung lama, karena pencarian barang
Pelayanan yang diminta oleh para pelanggan dilakukan dengan pengecekan
pada daftar barang, sehingga pelanggan merasa diabaikan.

3.5 Analisis Kebutuhan Sistem


3.5.1 Kebutuhan Fungsional
1. Sistem harus dapat melakukan penyaringan user agar tidak semua orang
bisa menggunakan sistem
2. Sistem harus dapat melakukan manajemen data seperti input, edit, dan
delete data terhadap entitas yang ada.
 Input, edit dan delete data pengguna
 Input, edit dan delete data barang
 Input, edit dan delete data pelanggan
 Input, edit dan delete data pemasok
 Input transaksi pembelian
 Input transaksi penjualan
 Input transaksi retur pembelian
3. Sistem harus dapat membuat laporan sesuai dengan entitas yang dipilih.
Laporan tersebut meliputi :
 Laporan Data Barang

6
 Laporan Barang Terlaris
 Laporan Data pemasok
 Laporan Data Pelanggan
 Laporan Top Customer
 Laporan Data pembelian
 Laporan Data penjualan
 Laporan Data retur pembelian

3.6 Analisis Kelayakan Sistem


Analisis kelayakan sistem digunakan untuk memastikan apakah usulan sistem bisa
diteruskan menjadi proyek yang menguntungkan atau tidak.
3.6.1 Kelayakan Teknis
Penggunaan teknologi pada sistem usulan adalah menggunakan teknologi
komputer. Pengadaan teknologi komputer sangat mudah didapatkan. Selain itu,
penggunaan sistem manual pada sistem sebelumnya dapat dengan mudah
dikonversi dengan teknologi pada sistem baru. Melihat kemudahan dalam
pengadaan barang dan pengkonversian sistem maka dalam hal teknis sistem
dapat dikatakan layak.
3.6.2 Kelayakan Operasional
Sistem dapat melakukan kegiatan operasional pada sistem lama sehingga sistem
baru dapat memenuhi tujuan dalam hal pencatatan data transaksi. Pelatihan akan
dilakukan untuk mendapatkan sumber daya manusia yang siap menjalankan
sistem baru. Dengan demikian dalam hal operasional, sistem dapar dikatakan
layak.
3.6.3 Kelayakan Hukum
Sistem ini telah memenuhi aturan dan undang-undang yang berlaku karena sistem
ini menggunakan perangkat lunak yang Premium. Dengan kata lain sistem ini
dapat dikatakan layak dalam hal hukum.
3.6.4 Kelayakan Ekonomi
Untuk menganalisis kelayakan ekonomi digunakan kalkulasi yang dinamakan cost
benefit analysis atau analisis biaya dan manfaat. Adapun tujuan dari analisis biaya
dan manfaat adalah untuk memberikan gambaran kepada pengguna apakah
manfaat yang diperoleh dari sistem baru “lebih besar” dibandingkan dengan biaya
yang dikeluarkan. Pada analisis biaya dan manfaat, ada beberapa metode
kuantitatif yang digunakan untuk menentukan standart kelayakan proyek. Metode
kuantitatif yang dapat digunakan adalah sebagai berikut :
1. Analisis Payback Period

7
2. Analisis Net Present Value (NPV)
3. Return on Investment (ROI)

4. Pembahasan dan Implementasi


4.1 Pengertian Implementasi Sistem
Implementasi sistem adalah tahap menerapkan sistem yang baru supaya siap untuk
digunakan atau dioperasikan sesuai dengan yang diharapkan. Tujuan dari
implementasi ini adalah menyiapkan semua kegiatan penerapan sistem sesuai
dengan perancangan yang telah ditentukan.
4.2 Kegiatan Implementasi Sistem
Kegiatan implementasi dilakukan dengan dasar kegiatan yang sudah direncanakan
dalam rencana implementasi. Kegiatan yang dilakukan dalam tahap implementasi
adalah sebagai berikut.
4.2.1 Pemrograman dan Pengetesan Program
4.2.1.1 Program
Pemrograman merupakan kegiatan menulis program yang akan dieksekusi
oleh komputer. Kode program yang ditulis oleh program (programmer) harus
berdasarkan dokumentasi yang disediakan oleh analisis sistem dan desain
sistem secara rinci.hasil program yang sesuai dengan desainnya akan
menghasilkan program yang sesuai dengan yang dibutuhkan oleh pengguna
sistem (user). Pemrograman ini dilakukan dengan menggunakan Microsoft
Visual Basic 6.0 dan database menggunakan Microsoft SQL Server 2005.
4.2.1.1.1. Pembuatan database
Pembuatan database merupakan tahap yang sangat penting dalam
perancangan database. Database digunakan untuk menyimpan data
dalam suatu program. Pembuatan database terdiri dari dua proses yaitu
pembuatan database dan pembuatan table.
4.2.1.1.2. Pembuatan Form
Form ini digunakan untuk meletakkan komponen-komponen yang
dibutuhkan dalam mendesain tampilan (interface). Pembuatan form
dilakukan pada Microsoft Visual Basic 6.0. Form dibawah ini bernama
data barang yang digunakan untuk menginputkan data barang. Terdiri
dari beberapa textbox yang digunakan untuk menuliskan data yang akan
diinputkan, label untuk menuliskan tulisan, command button untuk
tombol-tombol, datagrid untuk menampilkan data pada sebuah table.

8
4.2.3 Pengetesan Sistem
Pengetesan sistem dilakukan untuk memeriksa hubungan antara komponen
sistem yang diimplementasikan. Tujuan utama dari pengetesan sistem ini adalah
untuk memastikan bahwa komponen-komponen dari sistem telah berfungsi
sesuai dengan yang diharapkan. Terdapat dua metode utnuk melakukan
pengujian ini yaitu black box dan white box.
1. Black Box Testing
Pada pengujian black box testing, cara pengujiannya hanya dilakukan
dengan menjalankan atau mengeksekusi unit atau modul, kemudian
diamati apakah hasil dari unit itu sesuai dengan proses yang diinginkan.
Jika ada unit yang tidak sesuai dengan outputnya maka untuk
menyelesaikannya dilanjutkan pada pengujian yang kedua yaitu white box
testing.

Tabel 4.1 Black Box Testing


No Deskripsi Tes Unit Pengetesan Kriteria Evaluasi Hasil Hasil
1. Menguji Form Tombol Login, Keluar Tombol yang sesuai
Login dengan hasil yang

diinginkan dan menuju
menu utama
2. Menguji Form Seluruh menu yang Menu tampil sesuai
Menu Utama terdapat pada menu utama dengan yang diinginkan 
user
3. Menguji form Tombol baru, simpan, Penyimpanan, hapus,
golongan barang hapus, keluar, batal dan dan edit data berhasil. 
sortir data golongan
4. Menguji form jenis Tombol baru, simpan, Penyimpanan, hapus,
barang hapus, keluar, batal, dan dan edit data berhasil. 
sortir data jenis
5. Menguji form Tombol baru, simpan, Penyimpanan, hapus,
produk barang hapus, keluar, batal, dan dan edit data berhasil. 
sortir data produk
6. Menguji form Tombol baru, simpan, Penyimpanan, hapus,
master barang hapus, keluar, batal, dan dan edit data berhasil. 
sortir data

9
7. Menguji form Tombol baru, simpan, Penyimpanan, hapus,

pemasok hapus, keluar, batal dan edit data berhasil.
8. Menguji form Tombol baru, simpan, Penyimpanan, hapus,

pelanggan hapus, keluar, batal dan edit data berhasil.
9. Menguji form Tombol baru, simpan, cari, Pencarian data dan
penjualan masuk, keluar, batal, dan penyimpanan berhasil. 
sortir data jenis
10. Menguji form Tombol baru, simpan, cari, Pencarian data dan
pembelian masuk, keluar, batal, dan penyimpanan transaksi 
sortir data jenis berhasil.
11. Menguji form retur Tombol baru, simpan, cari, Pencarian data dan
pembelian proses, keluar, batal, dan penyimpanan transaksi 
sortir data jenis berhasil.
12. Menguji form Tombol baru, simpan, Penyimpanan, hapus,

pengguna hapus, keluar, batal dan edit data berhasil.
13. Menguji form Tombol print Seluruh laporan dapat
laporan tampil sesuai dengan 
periode yang dipilih

2. White Box Testing


White box testing adalah cara pengujian dengan melihat ke dalam modul
untuk meneliti kode-kode program yang ada, dan menganalisis apakah
ada kesalahan atau tidak. Jika ada modul yang menampilkan output yang
tidak sesuai dengan proses yang dilakukan, maka baris-baris program,
variabel, dan parameter yang dilibatkan pada unit tersebut akan dicek satu
persatu dan diperbaiki, kemudian di compile ulang.
Saat pengisian form login user diwajibkan untuk menginput username dan
password dengan benar. Jika user menginputkan username dan password
yang tidak sesuai dengan penyimpanan database, ketika tombol Login di
klik akan menampilkan pesan kesalahan seperti pada gambar.

10
Gambar 4.32 Pengujian Form Login

4.6 Manual Program


Manual program digunakan sebagai penduan bagi user dalam mengoperasikan
program aplikasi. Berikut ini petunjuk menjalankan aplikasi sistem informasi
penjualan.
4.6.1 Form Login
Form login adalah form awal dalam sistem informasi penjualan. Form ini
digunakan untuk mengidentifikasi siapa saja yang berhak mengakses menu-
menu yang terdapat dalam sistem informasi penjualan ini. Untuk menggunakan
form ini, user cukup mengetikkan username dan password, serta pilih status
sebagai identifikasi.

Tampilan form login adalah :

Gambar 4.33 Form Login

11
5. Kesimpulan
Terdapat beberapa kesimpulan yang dapat ditarik dari pembahasan mengenai
“Rancang Bangun Sistem Informasi Penjualan Toko Kelontong Winda Sleman”.
1. Mempermudah pemilik dan karyawan toko pada saat transaksi pembelian
dan penjualan serta mempermudah dalam pencatatan laporan dan pencarian
data, sehingga keterlambatan informasi yang diperoleh dapat dicegah.
2. Sistem informasi yang dirancang memiliki interface yang user friendly
sehingga orang awam sekalipun mudah memahami dan dapat
mengoperasikan sistem ini.
3. Proses penyimpanan data yang dilakukan secara komputerisasi melalui
sistem database akan jauh lebih aman, memiliki resiko kerusakan data yang
kecil karena disimpan dalam bentuk softcopy. Efektif karena tidak
memerlukan alat tulis dan tempat penyimpanan data dibandingkan dengan
arsip, sehingga informasi yang dihasilkan akan lebih cepat, tepat dan akurat.
4. Output yang dihasilkan dari pengolahan data yang diproses dari sistem
diharapkan dapat menjadi acuan oleh pihak pemilik toko dalam menentukan
tindakan dan pengambilan keputusan.

12
DAFTAR PUSTAKA

Arief, M. Rudyanto. 2006. Pemrograman Basis Data Menggunakan Transact-SQL


dengan Microsoft SQL 2000. Yogyakarta: Penerbit ANDI Yogyakarta.

Fatta, Hanif A. 2007. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi. Yogyakarta: Penerbit
ANDI Yogyakarta.

FitzGerald, J., FitzGerald, A. F., & Stallings, W. D. 1981. Fundamentals of System


Analysis. New York: John Willey & Sons.

HM, Jogiyanto. 2003. Analisis dan Desain Sistem Informasi: Pendekatan Terstruktur
Teori dan Praktik Aplikasi Bisnis. Yogyakarta: Andi Offset.

Kusrini. 2007. Strategi Perancangan dan Pengelolaan Basis Data. Yogyakarta: Penerbit
ANDI Yogyakarta.

Leitch, R. A., & Davis, R. 1983. Accounting Information Systems. New Jersey: Prentice-
Hall.

13

You might also like