You are on page 1of 12

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/320951905

ZAKAT PROFESI (ZAKAT PENGHASILAN) MENURUT HUKUM ISLAM

Article · February 2017


DOI: 10.29040/jiei.v1i01.9

CITATIONS READS
2 347

2 authors, including:

Tira Nur Fitria


Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi AAS Surakarta
18 PUBLICATIONS   7 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

IMPLEMENTASI PROGRAM KEGIATAN ENGLISH CLUB SEBAGAI SALAH SATU KEGIATAN MAHASISWA DI STIE AAS SURAKARTA View project

All content following this page was uploaded by Tira Nur Fitria on 19 February 2019.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Zakat Profesi (Zakat Penghasilan) Menurut Hukum Islam ISSN : 2477-6157

ZAKAT PROFESI (ZAKAT PENGHASILAN)


MENURUT HUKUM ISLAM

Agus Marimin1 dan Tira Nur Fitria2


STIE-AAS Surakarta
1
Email: Agus.marimin@yahoo.com
2
Email: tiranurfitria@gmail.com

ABSTRACT

This study aims to find out about the zakat profession (tithe income) in Islamic view (Islamic
law). This research is qualitative descriptive. This study included literature to examine the written
sources such as scientific journals, books referesni, literature, encyclopedias, scientific articles,
scientific papers and other sources that are relevant and related to the object being studied. As for
the object of study of this research is in the form of texts or writings that describe and explain about
the profession zakat (tithe income). Results from this study is obligatory of Zakat profession together
with the charity business and other income such as agriculture, livestock and trade. Limit nisab
wealth derived from the business professions can be equated with charity nisab plant yield is 5 wasaq
(about 750 kg of rice), with the obligation of zakat 5% or 10%, and is payable when earning
achievements, rewards or wages of the profession. For kind of professions such as doctors in
hospitals, teachers or lecturers who only received a fixed salary of the workings of government
agencies, likened nisab nisabnya with gold and silver, which is 93.6 grams, with the obligation of
zakat 2.5 percent, which is issued every one years, and having expended costs of basic necessities.

Keywords: zakat profession / income zakat, Islamic law

PENDAHULUAN Sedangkan hukum Islam itu sendiri


Zakat profesi merupakan salah satu kasus adalah refleksi dari peristiwa-peristiwa hukum
baru dalam fiqh (hukum Islam). Al-Quran dan yang terjadi ketika hukum itu ditetapkan.
al-Sunnah, tidak memuat aturan hukum yang Tidak munculnya berbagai jenis
tegas mengenai zakat profesi ini. Begitu juga pekerjaan dan jasa atau yang disebut dengan
ulama mujtahid seperti Abu Hanifah, Malik, profesi ini pada masa Nabi dan imam-imam
Syafi^i, dan Ahmad ibn Hanbal tidak pula mujtahid masa lalu, menjadikan zakat profesi
memuat dalam kitab-kitab mereka mengenai tidak begitu dikenal (tidak familiar) dalam
zakat profesi ini. Hal ini disebabkan oleh Sunnah dan kitab-kitab fiqh klasik. Dan adalah
terbatasnya jenis-jenis usaha atau pekerjaan wajar apabila sekarang terjadi kontroversi dan
masyarakat pada masa Nabi dan imam perbedaan pendapat ulama di sekitar zakat
mujtahid. profesi ini. Ada ulama yang mewajibkannya
dan ada pula ulama yang secara apriori
tidak mewajibkannya.

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam - Vol. 01, No. 01, Maret 2015 50
Zakat Profesi (Zakat Penghasilan) Menurut Hukum Islam ISSN : 2477-6157

Namun demikian, sekalipun hukum pemerintah, perusahaan, maupun perorangan


mengenai zakat profesi ini masih menjadi dengan memperoleh upah yang diberikan,
kontroversi dan belum begitu diketahui oleh dengan tangan, otak, ataupun keduanya.
masyarakat muslim pada umumnya dan Penghasilan dari pekerjaan seperti itu berupa
kalangan profesional muslim di tanah air pada gaji, upah, ataupun honorarium. Yang
khususnya, kesadaran dan semangat untuk demikian itu apabila sudah mencapai nisabnya
menyisihkan sebagian penghasilan sebagai dan haulnya pendapatan yang ia hasilkan harus
zakat yang diyakininya sebagai kewajiban di keluarkan zakatnya. (Qardawi, 2007: 459).
agama yang harus dikeluarkannya cukup
Menurut Wikipedia, zakat profesi adalah
tinggi. Artikel ini barangkali bisa kita jadikan
zakat yang dikeluarkan dari penghasilan
semacam indikasi bagaimana kalangan
profesi ( guru, dokter, aparat, dan lain-lain )
profesional peduli terhadap masalah zakat
atau hasil profesi bila telah sampai pada
profesi ini. Oleh karena itu, penelitian ini
nisabnya. Berbeda dengan sumber pendapatan
mencoba mengemukakan beberapa pokok
dari pertanian, peternakan dan perdagangan,
pikiran berkenaan dengan hukum zakat profesi
sumber pendapatan dari profesi tidak banyak
dengan judul zakat profesi dalam perspektif
dikenal di masa generasi terdahulu.
hukum islam (fiqh).
Dalam pandangan al-Ghazali zakat
PEMBAHASAN merupakan jenis ibadah yang berbentuk ritual
Pengertian Profesi dan Zakat Profesi sekaligus material tidak seperti ibadah
Zakat profesi terdiri dari dua kata yaitu syahadat, shalat atau puasa (Al-Ghazali dalam
zakat dan profesi. Dalam literatur fiqh klasik Muhammad Hadi 2010: 68). Untuk bisa
pengertian zakat adalah hak yang dikeluarkan sampai ke arah sana diperlukan pemahaman
dari harta atau badan. Sehubungan dengan hal yang memadai untuk menyadarkan bahwa
ini, Wahbah al-Zuhayly mengemukakan kewajiban zakat bukanlah sekedar amaliah
bahwa zakat adalah penuanaian hak yang ritual mahdhah saja, tetapi juga memiliki
wajib yang terdapat dalam harta. Dalam kamus makna kewajiban sosial. Zakat adalah
Bahasa Indonesia, profesi adalah bidang kesalehan diri melalui ikhtiar sosial. Agar
pekerjaan yang dilandasi pendidikan keahlian sampai kepada kesadaran seperti itu diperlukan
(keterampilan, kejujuran, dan sebagainya) penyadaran yang dibarengi dengan tindakan
tertentu (Kamus Bahasa Indonesia dalam amal-amal sosial, termasuk mengeluarkan
Muhammad 2002: 58). zakat, infak dan shadaqah. Karena dalam
Zakat profesi adalah zakat yang di ajaran zakat ini pandangan dan komitmen
keluarkan dari hasil apa yang di peroleh dari sosialnya begitu jelas, bahkan dari titik
pekerjaan dan profesinya. Misalnya pekerjaan kepentingan yang paling menyentuh hajat
yang menghasilkan uang baik itu pekerjaan orang banyak, yaitu pemenuhan kebutuhan
yang dikerjakan sendiri tampa tergantung ekonomi.
dengan orang lain, berkat kecekatan tangan Secara umum zakat profesi menurut
ataupun otak (professional). Maupun pekerjaan putusan Tarjih Muhammadiyah adalah zakat
yang dikerjakan seseorang buat pihak lain baik yang dikeluarkan dari hasil usaha yang halal

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam - Vol. 01, No. 01, Maret 2015 51
Zakat Profesi (Zakat Penghasilan) Menurut Hukum Islam ISSN : 2477-6157

yang dapat mendatangkan hasil atau uang, penghasilan sebagai zakat yang diyakininya
relatif banyak dengan cara yang halal dan sebagai kewajiban agama yang harus
mudah, baik melalui keahlian tertentu maupun dikeluarkannya cukup tinggi. Forum diskusi
tidak. Sedangkan dalam pemahaman Zamzami ini barangkali bisa kita jadikan semacam
Ahmad, zakat profesi adalah zakat penghasilan indikasi bagaimana kalangan profesional kita
yang didapat dan diterima dengan jalan yang sangat respek terhadap masalah zakat profesi
halal dalam bentuk upah, honor ataupun gaji. ini.
(Inoed,, 2005 : 50) Zakat profesi adalah masalah baru, tidak
pernah ada dalam sepanjang sejarah Islam
Sejarah Zakat Profesi sejak masa Rasulullah SAW hingga tahun 60-
Zakat profesi merupakan salah satu kasus an akhir pada abad ke-20 yang lalu, ketika
baru dalam fiqh (hukum Islam). Al-Quran dan mulai muncul gagasan zakat profesi ini.
al-Sunnah, tidak memuat aturan hukum yang Penggagas zakat profesi adalah Syeikh Yusuf
tegas mengenai zakat profesi ini. Begitu juga Qaradhawi dalam kitabnya Fiqh Az Zakah,
ulama mujtahid seperti Abu Hanifah, Malik, yang cetakan pertamanya terbit tahun 1969.
Syafi^i, dan Ahmad ibn Hanbal tidak pula Namun nampaknya Yusuf Qaradhawi dalam
memuat dalam kitab-kitab mereka mengenai hal ini mendapat pengaruh dari dua ulama
zakat profesi ini. Hal ini disebabkan oleh lainnya, yaitu Syeikh Abdul Wahhab Khallaf
terbatasnya jenis-jenis usaha atau pekerjaan dan Syeikh Abu Zahrah.
masyarakat pada masa Nabi dan imam Kajian dan praktik zakat profesi mulai
mujtahid. Sedangkan hukum Islam itu sendiri marak di Indonesia kira-kira sejak tahun 90-an
adalah refleksi dari peristiwa-peristiwa hukum akhir dan awal tahun 2000-an. Khususnya
yang terjadi ketika hukum itu ditetapkan. setelah kitab Yusuf Qaradhawi tersebut
Tidak munculnya berbagai jenis pekerjaan dan diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh
jasa atau yang disebut dengan profesi ini pada Didin Hafidhuddin dengan judul Fikih Zakat
masa Nabi dan imam-imam mujtahid masa yang terbit tahun 1999. Sejak saat itu zakat
lalu, menjadikan zakat profesi tidak begitu profesi mulai banyak diterapkan oleh lembaga
dikenal (tidak familiar) dalam Sunnah dan pengelola zakat di Indonesia, baik BAZ (badan
kitab-kitab fiqh klasik. Dan adalah wajar amil zakat) milik pemerintah, baik BASDA
apabila sekarang terjadi kontroversi dan atau BASNAZ, maupun LAZ (lembaga amil
perbedaan pendapat ulama di sekitar zakat zakat) milik swasta, seperti PKPU, Dompet
profesi ini. Ada ulama yang mewajibkannya Dhuafa, dan sebagainya.
dan ada pula ulama yang secara apriori
tidak mewajibkannya. Namun demikian, Profesi yang di Zakati
sekalipun hukum mengenai zakat profesi ini Barangkali bentuk penghasilan yang
masih menjadi kontroversi dan belum begitu paling menyolok pada zaman sekarang ini
diketahui oleh masyarakat muslim pada adalah apa yang diperoleh dari pekerjaan dan
umumnya dan kalangan profesional muslim di profesinya. Pekerjaan yang menghasilkan uang
tanah air pada khususnya, kesadaran dan ada dua macam. Yang pertama adalah
semangat untuk menyisihkan sebagian pekerjaan yang dikerjakan sendiri tanpa

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam - Vol. 01, No. 01, Maret 2015 52
Zakat Profesi (Zakat Penghasilan) Menurut Hukum Islam ISSN : 2477-6157

tergantung kepada orang lain, berkat kecekatan zakat, sehingga jelas perbedaan antara orang
tangan ataupun otak. Penghasilan yang kaya yang wajib zakat dan orang miskin
diperoleh dengan cara ini merupakan penerima zakat.
penghasilan profesional, seperti penghasilan Dalam hal ini, mazhab Hanafi lebih jelas,
seorang doktor, insinyur, advokat seniman, yaitu bahwa jumlah senisab itu cukup terdapat
penjahit, tukang kayu dan lain-lainnya. pada awal dan akhir tahun saja tanpa harus
(Daradjat, 1996 : 56) terdapat di pertengahan tahun. Ketentuan itu
Yang kedua, adalah pekerjaan yang harus diperhatikan dalam mewajibkan zakat
dikerjakan seseorang buat pihak lain-baik atas hasil penghasilan dan profesi ini, supaya
pemerintah, perusahaan, maupun perorangan dapat jelas siapa yang tergolong kaya dan
dengan memperoleh upah, yang diberikan, siapa yang tergolong miskin, seorang pekerja
dengan tangan, otak, ataupun kedua-duanya. profesi jarang tidak memenuhi ketentuan
Penghasilan dari pekerjaan yang dikerjakan tersebut. (Juhairi, 1995 : 45)
untuk orang atau pihak lain dengan imbalan Mengenai besar zakat, Penghasilan dan
mendapat upah atau honorarium seperti profesi dalam fikih masalah khusus mengenai
pegawai negeri atau swasta. (Hasan, 2001 : penyewaan. Seseorang yang menyewakan
204) rumahnya dan mendapatkan uang sewaan yang
Penghasilan dan profesi dapat diambil cukup nisab, bahwa orang tersebut wajib
zakatnya bila sudah setahun dan cukup mengeluarkan zakatnya ketika menerimanya
senisab. Jika kita berpegang kepada pendapat tanpa persyaratan setahun. Hal itu pada
Abu Hanifah, Abu Yusuf, dan Muhammad hakikatnya menyerupai mata penghasilan, dan
bahwa nisab tidak perlu harus tercapai wajib dikeluarkan zakatnya bila sudah
sepanjang tahun, tapi cukup tercapai penuh mencapai satu nisab.
antara dua ujung tahun tanpa kurang di tengah- Hal itu sesuai dengan apa yang telah kita
tengah kita dapat menyimpulkan bahwa tegaskan lebih dahulu, bahwa jarang seseorang
dengan penafsiran tersebut memungkinkan pekerja yang penghasilannya tidak mencapai
untuk mewajibkan zakat atas hasil penghasilan nisab seperti yang telah kita tetapkan,
setiap tahun, karena hasil itu jarang terhenti meskipun tidak cukup di pertengahan tahun
sepanjang tahun bahkan kebanyakan mencapai tetapi cukup pada akhir tahun. Ia wajib
kedua sisi ujung tahun tersebut. Berdasar hal mengeluarkan zakat sesuai dengan nisab yang
itu, kita dapat menetapkan hasil penghasilan telah berumur setahun.
sebagai sumber zakat, karena terdapatnya illat Akibat dari tafsiran itu, kecuali yang
(penyebab), yang menurut ulama-ulama fikih menentang, adalah bahwa zakat wajib
sah, dan nisab, yang merupakan landasan dipungut dari gaji atau semacamnya sebulan
wajib zakat. dari dua belas bulan. Karena ketentuan wajib
Dikarenakan Islam mempunyai ukuran zakat adalah cukup nisab penuh pada awal
bagi seseorang – untuk bisa dianggap kaya - tahun atau akhir tahun.
yaitu 12 Junaih emas menurut ukuran Junaih Pendapat guru-guru besar tentang hasil
Mesir lama maka ukuran itu harus terpenuhi penghasilan dan profesi dan pendapatan dari
pula buat seseorang untuk terkena kewajiban gaji atau lain-lainnya yaitu kekayaan yang

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam - Vol. 01, No. 01, Maret 2015 53
Zakat Profesi (Zakat Penghasilan) Menurut Hukum Islam ISSN : 2477-6157

diperoleh seseorang Muslim melalui bentuk Yang jelas pendapat tersebut diatas
usaha baru yang sesuai dengan syariat agama. adalah pendapat ulama- ulama fikih meskipun
Jadi pandangan fikih tentang bentuk yang terkenal banyak di kalangan para ulama
penghasilan itu adalah, bahwa ia adalah "harta fikih itu adalah bahwa masa setahun
penghasilan." Sekelompok sahabat merupakan syarat mutlak setiap harta benda
berpendapat bahwa kewajiban zakat kekayaan wajib zakat, harta benda perolehan maupun
tersebut langsung, tanpa menunggu batas bukan. Hal itu berdasarkan hadis-hadis
waktu setahun. mengenai ketentuan masa setahun tersebut dan
Yang diperlukan zaman sekarang ini penilaian bahwa hadis-hadis tersebut berlaku
adalah menemukan hukum pasti "harta bagi semua kekayaan termasuk harta hasil
penghasilan" itu, oleh karena terdapat hal-hal usaha.
penting yang perlu diperhatikan, yaitu bahwa
hasil penghasilan, profesi, dan kekayaan non- Hukum Zakat Profesi
dagang dapat digolongkan kepada "harta Profesi merupakan bentuk usaha-usaha
penghasilan" tersebut. Bila kekayaan dari satu yang relatif baru yang tidak dikenal pada masa
kekayaan, yang sudah dikeluarkan zakatnya, pensyariatan dan penetapan hukum Islam.
yang di dalamnya terdapat "harta penghasilan" Karena itu, sangat wajar bila kita tidak
itu, mengalami perkembangan, misalnya laba menjumpai ketentuan hukumnya secara jelas
perdagangan dan produksi binatang ternak (tersurat) baik dalam al-Quran maupun dalam
maka perhitungan tahunnya disamakan dengan al-Sunnah.
perhitungan tahun induknya. Hal itu karena Menurut ilmu ushul fiqh (metodologi
hubungan keuntungan dengan induknya itu hukum Islam), untuk menyelesaikan kasus-
sangat erat. kasus yang tidak diatur oleh nash (al-Quran
Berdasarkan hal itu, bila seseorang sudah dan al-Sunnah) secara jelas ini, dapat
memiliki satu nisab binatang ternak atau harta diselesaikan dengan jalan mengembalikan
perdagangan, maka dasar dan labanya persoalan tersebut kepada al-Quran dan sunnah
bersama-sama dikeluarkan zakatnya pada akhir itu sendiri. Pengembalian kepada dua sumber
tahun. Ini jelas. Berbeda dengan hal itu, "harta hukum itu dapat dilakukan dengan dua cara,
penghasilan" dalam bentuk uang dari kekayaan yakni dengan perluasan makna lafaz dan
wajib zakat yang belum cukup masanya dengan jalan qias (analogi).
setahun, misalnya seseorang yang menjual Kewajiban berzakat ini berdasarkan
hasil tanamannya yang sudah dikeluarkan keumuman kandungan makna Al-Qur’an surah
zakatnya 1/10 atau 1/20, begitu juga seseorang at-Taubah:103 dan surah al-Baqoroh: 267.
menjual produksi ternak yang sudah Disamping itu juga berdasarkan pada tujuan
dikeluarkan zakatnya, maka uang yang didapat disyariatkannya zakat, seperti untuk
dari harga barang tersebut tidak dikeluarkan membersihkan dan mengembangkan harta
zakatnya waktu itu juga. Hal itu untuk serta menolong para mustahik. Zakat profesi
menghindari adanya zakat ganda, yang dalam juga mencerminkan rasa keadilan yang
perpajakan dinamakan "Tumpang Tindih merupakan ciri utama ajaran Islam, yaitu
Pajak."

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam - Vol. 01, No. 01, Maret 2015 54
Zakat Profesi (Zakat Penghasilan) Menurut Hukum Islam ISSN : 2477-6157

kewajiban zakat pada semua penghasilan dan berdasarkan ketentuan QS. Al –Baqarah : 267
pendapatan. tersebut yang mengandung pengertian yang
umum, asal penghasilan tersebut telah
Adanya perintah zakat adalah untuk
melebihi kebutuhan pokok hidupnya dan
menciptakan rasa sosial dan keadilan. Jika
keluarganya (sandang, pangan, papan, beserta
petani yang menggarap sawah atau ladang
alat-alat rumah tangga, alat-alat kerja atau
dituntut untuk menegluarkan zakat setiap kali
usaha, kendaraan, dan lain-lain yang tidak bisa
panen bila mencapai nasab, sementara mereka
diabaikan), bebas dari beban hutang, telah
yang bergelut di sektor usaha dan profesi
genap setahun kepemilikannya dan telah
berpenghasilan lebih besar yang lebih mudah
mencapai nishab.
tidak di tuntut untuk berzakat.
Sayyid Quthb dalam tafsirnya Fi
Alasan diwajibkannya zakat profesi Zhilalil Qur'an, menafsirkan surat al-Baqarah
(zakat penghasilan) dapat di tafsirkan dari ayat :267, bahwa nash tersebut mencakup seluruh
QS. Al-Baqarah 267 sebagai berikut: hasil usaha manusia yang baik dan halal dan
mencakup pula seluruh yang dikeluarkan Allah
SWT dari dalam dan atas bumi, baik yang
terdapat di zaman Rasulullah SAW.,
maupun di zaman sesudahnya.
Sedangkan menurut Syarifuddin (1987)
menjelaskan bahwa penggunaan kata "Maa"
“Hai orang-orang yang beriman, dalam ayat tersebut di atas adalah mencakup
nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari segala apa-apa yang diperoleh melalui hasil
hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian usaha atau jasa, dan juga apa-apa
dari apa yang kami keluarkan dari bumi untuk yang dikeluarkan atau diusahakan dari bumi.
kamu. dan janganlah kamu memilih yang Dengan argumentasi bahwa kekuatan lafadz
buruk-buruk lalu kamu menafkahkan umum terhadap semua satuan pengertian yang
daripadanya, padahal kamu sendiri tidak mau tercakup di dalamnya secara pasti,
mengambilnya melainkan dengan sebagaimana penunjukkan lafadz khusus
memincingkan mata terhadapnya. dan terhadap arti yang terkandung di dalamnya.
Ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Penggunaan lafadz umum untuk semua satuan
Maha Terpuji. pengertian ini berlaku sampai ada dalil lain
yang membatasinya. Hamid (2005) juga
Penjelasan ayat QS. Al-Baqarah 267 mengatakan bahwa kata dalam ayat tersebut
adalah: memberikan legitimasi terhadap semua jenis
Kata “‫ ”ﻣﺎ‬adalah termasuk kata yang usaha dan profesi yang dimiliki yang
mengandung pengertian yang umum, yang kesemuanya mendatangkan penghasilan yang
artinya apa saja, sebagian dari hasil (apa saja) cukup banyak, seperti pengacara, dokter ahli,
yang kamu usahakan yang baik-baik. Maka jasa perhotelan, jasa penginapan, dan
jelaslah, bahwa semua macam penghasilan sebagainya.
(gaji, honorarium, dll) terkena wajib zakat

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam - Vol. 01, No. 01, Maret 2015 55
Zakat Profesi (Zakat Penghasilan) Menurut Hukum Islam ISSN : 2477-6157

Kemudian dalam Surat at-Taubah :103 juga keburukan, hal itu merupakan sedekah.” (H.R
dinyatakan: Bukhari)
Yusuf Qardlawi menafsirkan keumuman
dari makna hadits tersebut di atas bahwa
zakat wajib atas penghasilan sesuai dengan
tuntunan Islam yang menanamkan nilai-nilai
kebaikan, kemauan, berkorban, belas kasihan,
dan suka memberi dalam jiwa seorang muslim.
Artinya : "Ambillah sedekah (zakat) dari
Untuk itu Nabi mewajibkan pada setiap
sebagian harta mereka, dengan sedekah itu
muslim mengorbankan sebagian harta
kamu membersihkan dan mensucikan mereka,
penghasilannya atau apa saja yang bisa ia
dan mendo’alah untuk mereka.
korbankan.
Sesungguhnya do’a kamu itu (menjadi)
Adapun dalam hal qiyas, wajibnya zakat
ketentraman jiwa bagi mereka. Dan Allah
profesi diqiyaskan pada tindakan khalifah
Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”
Mu’awiyah yang mengenakan zakat atas
(at-Taubah : 103)
pemberian menurut ukuran yang berlaku
dalam negara Islam, karena beliau adalah
Penjelasan ayat QS. At-Taubah: 103 khalifah dan penguasa umat Islam. Dan
sebagai berikut: perbuatan khalifah Umar Ibnu Abdul Aziz
yang memungut zakat pemberian (u'tiyat) dan
Makna terminologi generik ayat tersebut hadiah. Juga memungut zakat dari para
menunjuk pada harta kekayaan, tidak pegawainya setelah menerima gaji, serta
menunjuk dari mana harta itu diperoleh menarik zakat dari orang yang menerima
(usaha) yang bernilai ekonomi, dan karena barang sitaan (mazalim) setelah dikembalikan
spektrumnya lebih bersifat umum, maka di kepadanya.
dalamnya termasuk jasa/gaji yang secara Menurut para Imam Madzhab terjadi
rasional adalah bagian dari harta kekayaan, perbedaan pendapat. Menurut Imam Syafi’i,
sehingga wajib dikeluarkan zakat penghasilan tidak wajib zakat meskipun
zakatnya.Selanjutnya dengan dasar as-Sunnah ia memiliki harta sejenis yang sudah cukup
untuk mengukuhkan kewajiban zakat profesi, nishab. Tetapi ia mengecualikan anak-anak
berdasarkan pada keumuman makna hadits. binatang piaraan, di mana anak-anak
Yang antara lain hadits yang diriwayatkan oleh binatang itu tidak dikeluarkan zakatnya
al-Bukhari sebagai berikut: bersamaan dengan zakat induknya yang sudah
“Setiap orang muslim wajib bersedekah, mencapai nishab.
Mereka bertanya: “Wahai Nabi Allah, Dan bila belum mencapai nishab, maka
bagaimana yang tidak berpunya?, Nabi tidak wajib zakatnya. Dalam kitabnya al-
menjawab:” Bekerjalah untuk mendapat Umm, Imam Syafi’i mengatakan apabila
sesuatu untuk dirinya, lalu bersedekah”. seseorang menyewakan rumahnya kepada
Mereka bertanya kembali: ”Kalau tidak orang lain dengan harga 100 dinar selama 4
mempunyai pekerjaan?, Nabi menjawab: tahun dengan syarat pembayarannya sampai
“Kerjakan kebaikan dan tinggalkan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam - Vol. 01, No. 01, Maret 2015 56
Zakat Profesi (Zakat Penghasilan) Menurut Hukum Islam ISSN : 2477-6157

batas waktu tertentu, maka apabila ia telah pada pemiliknya kecuali jika pemiliknya
mencapai satu tahun, ia harus mengeluarkan mempunyai harta sejenis yang harus
zakatnya untuk 25 dinar pada satu tahun dikeluarkan zakatnya, yang untuk itu zakat
pertama dan membayar zakat untuk 50 dinar harta penghasilan.
pada tahun kedua, dengan memperhitungkan Dari beberapa dalil dan pendapat-
uang 25 dinar yang telah dikeluarkan pendapat tersebut di atas, bisa diambil
zakatnya pada tahun pertama dan kesimpulan bahwa wajibnya zakat profesi
seterusnya, sampai ia mengeluarkan zakatnya didasarkan pada surat al-Baqarah: 267 yang
dari 100 dinar dengan memperhitungkan zakat bersifat umum dan hadits-hadits yang bersifat
yang telah dikeluarkan, baik sedikit atau umum pula, baik keumumannya menyangkut
banyak. materi hasil usaha, apakah yang diperoleh dari
Menurut Imam Malik, harta perdagangan, investasi modal, honorarium,
penghasilan tidak dikeluarkan zakatnya gaji, dan sebagainya.
kecuali sampai penuh waktu setahun. Baik Atau keumumannya dari segi waktu yang
harta tersebut sejenis dengan harta yang ia tidak membatasi harus sudah satu tahun
miliki atau tidak, kecuali jenis binatang pemilikan harta Untuk menetapkan teknis
piaraan. Karena orang yang memperoleh penerapan ketentuan zakat profesi mulai dari
penghasilan berupa binatang piaraan yang nishab, kadar, dan waktunya menggunakan
sejenis dan sudah mencapai nishab, maka ia dalil qiyas (analogical reasoning).
harus mengeluarkan zakat dan keseluruhan Sudah barang tentu menggunakan dalil
binatang itu apabila sudah genap satu qiyas sebagai dalil syar’i, harus memenuhi
tahun. Dan apabila kurang dari satu nishab, syarat dan rukunnya agar menemukan
maka tidak wajib zakat. hukum ijtihadi yang aktual dan proporsional.
Dalam suatu kasus tentang seseorang
Nisab Zakat Profesi dan Cara
yang memiliki 5 dinar hasil dari sebuah
Perhitungannya
transaksi, yang kemudian ia investasikan
Nisab merupakan batas minimal atau
dalam perdagangan, maka begitu jumlahnya
jumlah minimal harta yang dikenai kewajiban
meningkat pada jumlah yang harus
zakat. Karena zakat profesi ini tergolong baru,
dibayarkan zakat dan satu tahun telah berlalu
nisabnya pun mesti dikembalikan (dikiaskan)
dari transaksi pertama, menurut Imam Malik ia
kepada nishab zakat-zakat yang lain, yang
harus membayar zakat meskipun jumlah yang
sudah ada ketentuan hukumnya.
harus dizakatkan itu tercapai satu hari
Ada dua kemungkinan yang dapat
sebelum ataupun sesudah satu tahun.
dikemukakan untuk ukuran nishab zakat
Karena itu, tidak ada zakat yang harus
profesi ini.
dibayarkan sejak hari zakat diambil (oleh
1. Disamakan dengan nishab zakat emas dan
pemerintah) sampai dengan waktu satu tahun
perak, yaitu dengan mengkiaskannya
telah melewatinya.
kepada emas dan perak sebagai standar
Imam Abu Hanifah berpendapat bahwa
nilai uang yang wajib dikeluarkan
harta penghasilan itu dikeluarkan zakatnya
zakatnya, yakni 20 dinar atau 93,6 gram
bila mencapai masa satu tahun penuh
emas. Berdasarkan Hadis Riwayat Daud:

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam - Vol. 01, No. 01, Maret 2015 57
Zakat Profesi (Zakat Penghasilan) Menurut Hukum Islam ISSN : 2477-6157

(Tidak ada suatu kewajiban bagimu-dari zakatnya sebanyak 5% nya yakni Rp.
emas (yang engkau miliki) hingga 120.000.-
mencapai jumlah 20 dinar) Pendapat semacam ini sesuai dengan
2. Disamakan dengan zakat hasil pertanian pendapat Muhammad Ghazali, sebagaimana
yaitu 5 wasq (sekitar 750 kg beras). yang dikutip Yusuf Qardawi, bahwa dasar dan
Zakatnya dikeluarkan pada saat ukuran zakat penghasilan tanpa melihat
diterimanya penghasilan dari profesi modalnya, dapat disamakan dengan zakat
tersebut sejumlah 5 atau 10 %, sesuai pertanian yaitu 5 atau 10 persen. Kata Ghazali,
dengan biaya yang dikeluarkan. siapa yang memiliki pendapatan tidak kurang
Karena profesi itu sendiri bermacam- dari pendapatan seorang petani, terkena
macam bentuk, jenis dan perolehan uangnya, kewajiban zakat. Maka gologan profesionalis
penulis cenderung untuk tetap memakai kedua wajib mengeluarkan zakatnya sebesar zakat
macam standar nisab zakat tersebut dalam petani tersebut, tanpa mempertimbangkan
menentukan nishab zakat profesi, dengan keadaan modal dan persyaratan lainnya.
perimbangan sebagai berikut. Seperti ini pula yang ditetapkan oleh
Pertama, Untuk jenis-jenis profesi Kamar Dagang dan Industri kerajaan Arab
berupa bayaran atas keahlian, seperti dokter Saudi, bahwa penghasilan profesi yang bukan
spesialis, akuntan, advokat, kontraktor, arsitek, bersifat perdagangan, dikiaskan nisab zakatnya
dan profesi-profesi yang sejenis dengan itu, kepada zakat hasil tanam-tanaman dan buah-
termasuk juga pejabat tinggi negara, guru buahan dengan kadar zakat ssebesar 5%.
besar, dan yang sejajar dengannya, nishab Tawaran seperti ini lebih kecil dari yang
zakatnya disamakan dengan zakat hasil diusulkan oleh M. Amin Rais, dalam bukunya
pertanian, yakni senilai kurang lebih 750 kg Cakrawala Islam Antara Cita dan Fakta.
beras (5 wasaq). Meskipun kelihatannya Menurutnya profesi yang mendatangkan rizki
pekerjaan tersebut bukan usaha yang memakai dengan gampang dan cukup melimpah,
modal, namun ia sebenarnya tetap memakai setidaknya jika dibandingkan dengan
modal, yaitu untuk peralatan kerja, penghasilan rata-rata penduduk, sebaiknya
transportasi, sarana kominikasi seperti zakatnya ditingkatkan menjadi 10 persen
telephon, rekening listrik, dan lain-lain, (usyur) atau 20 persen (khumus). Lebih jauh
zakatnya dikiaskan atau disamakan dengan Amin mempersoalkan masih layakkah,
zakat hasil pertanian yang memakai modal, profesi-profesi moderen seperti dokter
yakni 5 %, dan dikeluarkan ketika menerima spesialis, komisaris perusahaan, bankir,
bayaran tersebut. Ini sama dengan zakat konsultan, analis, broker, pemborong berbagai
pertanian yang yang menggunakan biaya konstruksi, eksportir, inportir, notaris, artis,
irigasi (bukan tadah hujan). dan berbagai penjual jasa serta macam-macam
Dengan demikian, jika harga beras 1 kg profesi kantoran (white collar) lainnya, hanya
Rp. 3200, sedangkan nisab (batas minimal mengeluarkan zakat sebesar 2,5 persen, dan
wajib zakat) tanaman adalah 750 kg, maka lebih kecil dari petani kecil yang zakat
untuk penghasilan yang mencapai Rp. 3.200 x penghasilannya berkisar sekitar 5 sampai 10
750 = Rp. 2.400.000., wajib mengeluarkan persen. Padahal kerja tani jelas merupakan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam - Vol. 01, No. 01, Maret 2015 58
Zakat Profesi (Zakat Penghasilan) Menurut Hukum Islam ISSN : 2477-6157

pekerjaan yang setidak-tidaknya secara fisik. perdagangan. Batas nisab harta kekayaan yang
Cukupkah atau sesuaikan dengan spirit diperoleh dari usaha profesi dapat disamakan
keadilan Islam jika zakat terhadap berbagai nisabnya dengan zakat hasil tanaman yaitu 5
profesi moderen yang bersifat making-money wasaq (sekitar 750 kg beras), dengan
tetap 2,5 persen? Layakkah presentasi sekecil kewajiban zakat 5 % atau 10 %, dan
itu dikenakan terhadap profesi-profesi yang dibayarkan ketika mendapatkan perolehan
pada zaman Nabi memang belum ada. imbalan atau upah dari profesi tersebut. Bagi
Hemat penulis, pendapat Amin Rais di profesi-profesi seperti dokter di rumah sakit,
atas sebenarnya cukup logis dan cukup guru atau dosen yang hanya menerima gaji
argumentatif, namun membandingkan profesi tetap dari instansi pemerintah tempat
dengan rikaz (barang temuan) agaknya kurang bekerjanya, disamakan nisabnya dengan nisab
tepat. Rikaz diperoleh dengan tanpa usaha emas dan perak, yakni 93,6 gram, dengan
sama sekali, sementara profesi membutuhkan kewajiban zakat 2,5 persen, yang dikeluarkan
usaha dan keahlian serta biaya yang kadang- setiap satu tahun, dan setelah dikeluarkan
kadang cukup tinggi. Karena itu penulis biaya kebutuhan pokok.
cenderung untuk menyamakanya dengan zakat
pertanian yang memakai biaya irigasi, yakni 5
persen. DAFTAR PUSTAKA
Kedua, Bagi kalangan profesional yang
bekerja untuk pemerintah misalnya, atau Ali Hasan. Tuntunan Puasa dan Zakat.
badan-badan swasta yang gajinya tidak Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada,
mencapai nishab pertanian sebagaimana yang 2001). Hlm.204
dikemukakan di atas, sebutlah guru misalnya,
atau dokter yang bekerja di rumah sakit, atau Amir Syarifuddin. Pembaharuan Pemikiran
orang-orang yang bekerja untuk suatu Dalam Hukum Islam. Jakarta: Logos,
perusahaan angkutan. Zakatnya disamakan 1987
dengan zakat emas dan perak yakni 93,6 gram
Hadi, Muhammad. Problematika Zakat Profesi
(sekitar Rp. 8.424.000 , jika diperkirakan
& Solusinya: Sebuah Tinjauan
harga pergram emas sekarang 90.000,) maka
Sosioligi Hukum Islam. Yogyakarta:
nilai nishab emas adalah Rp. Rp. 8.424.000,
Pustaka Pelajar, 2010.
dengan kadar zakat 2,5 %. Jika pada akhir
tahun jumlah mencapai satu nisab, dikeluarkan Hamid Laonso dan Muhammad Jamil. 2005.
zakatnya 2,5 persen, setelah dikeluarkan biaya Hukum Islam Alternatif: Solusi
pokok dari yang bersangkutan dan Terhadap Masalah Fiqh Kontemporer.
keluarganya. Jakarta: Restu Ilahi

KESIMPULAN Inoed, Amiruddin, dkk. 2005. Anatomi fiqh


Zakat profesi itu hukumnya wajib, Zakat. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
sama dengan zakat usaha dan penghasilan
lainnya seperti pertanian, peternakan dan M.Amin Rais. 1999. Cakrawala Islam Antara
Cita dan Fakta, Bandung: Mizan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam - Vol. 01, No. 01, Maret 2015 59
Zakat Profesi (Zakat Penghasilan) Menurut Hukum Islam ISSN : 2477-6157

Muhammad. 2002. Zakat Profesi: Wacana


Pemikiran dalam Fiqih Kontemporer.
Jakarta: Salemba Diniyah

Sayyid Quthub, Tafsir Fi Zhilaalil Qur'an di


Bawah Naungan Al-Qur'an, Terj. Fi
Zhilalil Qur'an, Beirut: Daar el-Surq,
Jilid I.

Wahab Al Juhairi. 1995. Zakat Kajian


Berbagai Madzhab. PT. Remaja
Rosdakarya: Bandung

Wikipedia Ensiklopedia Bebas, Zakat profesi.

Zakiah Daradjat. 1996. Zakat Pembersih Harta


Dan Jiwa. Jakarta: CV Puhama

Yusuf Qardawi. 2007. Hukum Zakat. Bogor:


Litera Antar Nusa

Yusuf Qardlawi. 19976. Fiqhuz-Zakat, Terj.


Didin Hafidhuddin, et.al., Bogor:
Pustaka Litera Antar Nusa, 1996

https://sadudinm.wordpress.com/resensi-
film/zakat-profesi-dalam-perspektif-
hukum-islam-fiqh/

http://www.tongkronganislami.net/2015/09/tin
jauan-umum-tentang-hukum-zakat-
profesi.html

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam - Vol. 01, No. 01, Maret 2015 60

View publication stats

You might also like