Professional Documents
Culture Documents
(Tesis)
Oleh
DIAN RAHMALIA
By
DIAN RAHMALIA
Oleh
DIAN RAHMALIA
Oleh
DIAN RAHMALIA
Tesis
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar
MAGISTER SAINS
pada
Program Pascasarjana Magister Agribisnis
Fakultas Pertanian Universitas Lampung
kedua dari tiga bersaudara, dari pasangan Bapak Ruminto dan Ibu
Kanak (TK) PGRI 2 Sukadana Pasar pada tahun 1992, pendidikan Sekolah
Sekolah Menengah Pertama (SMP) di SMP Negeri 1 Metro pada tahun 2001,
pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMA Negeri 1 Metro pada tahun
2004, dan pendidikan Strata Satu (S1) di Program Studi Agribisnis Jurusan
Selama menjadi mahasiswa S1, penulis pernah menjadi asisten dosen pada mata
2007/2008, dan Kewirausahaan Tahun Ajaran 2007/2008. Pada tahun 2007 penulis
Tanjung Karang dan melaksanakan Kuliah Kerja Lapang (KKL) di Propinsi Bali,
Matra pada tahun 2008 dan 2009. Penulis juga pernah bekerja di PT Bank Tabungan
Pensiunan Nasional, Tbk. sebagai Credit Admin di BTPN KCP UMK Pringsewu
tahun 2010 sampai dengan 2012, dan sebagai Branch Service Manager di BTPN
Alhamdullilahirobbil ‘alamin, puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang
simpan pinjam pola syariah dan pola konvensional di Kabupaten Lampung Tengah
1. Bapak Dr. Ir. M. Irfan Affandi, M.Si. selaku Pembimbing Utama sekaligus Dosen
Pembimbing Akademik atas bimbingan dan saran dalam proses penyelesaian tesis
2. Ibu Dr. Ir. Ktut Murniati, M.T.A. selaku Pembimbing Kedua atas kesediaannya
memberikan bimbingan, saran dan motivasi dalam proses penyelesaian tesis ini.
3. Bapak Dr. Ir. R. Hanung Ismono, M.P. selaku Penguji Utama atas kesediannya
memberikan bahasan, saran, dan nasihatnya dalam proses penyelesaian tesis ini.
4. Bapak Prof. Dr. Ir. Wan Abbas Zakaria, M.S. selaku Ketua Program Pascasarjana
Lampung atas bantuan dana penelitian guna penyelesaian studi pada skema Hibah
8. Pengurus dan Karyawan KSPPS BMT Assyafiiyah Berkah Nasional dan KSP Tri
Dharma Artha, Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Lampung Tengah, dan
Widodo dan Runi Melinasari), kedua adikku (Hidayat Widhiarto dan Yuyun Fitri
10. Teman-teman Magister Agribisnis angkatan 2013 (Suparman, Heru P., Agus P.,
M. Thoriq, Berliantara, Dedik I., Evi V.M., Aricha D.P., Maya D.L., Kristiana
E.P., Fannia V.S., Betty R., Siti A.) dan angkatan 2014 (Bambang N., Luhur B.I.,
Raden U., Fikri S., Gamma A.S., Maria, P., Anggi S., Andri Y., Ambo A., Edi S.,
Edi G., Timbul P.S., Messiana M.A., Bina M.Z., Tika L.P., Diwita R.A.) atas
Semoga Allah SWT senantiasa memberikan balasan terbaik atas segala bantuan yang
telah diberikan dan semoga tesis ini dapat memberikan manfaat bagi banyak pihak.
Penulis,
Dian Rahmalia
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR TABEL.....................................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................................vii
I. PENDAHULUAN...............................................................................................................1
A. Latar Balakang...............................................................................................................1
B. Perumusan Masalah......................................................................................................6
C. Tujuan Penelitian.........................................................................................................10
D. Kegunaan Penelitian...................................................................................................11
E. Ruang Lingkup dan Keterbatasan Penelitian......................................................11
III.METODE PENELITIAN.............................................................................................51
A. Metode Dasar Penelitian dan Sumber Data........................................................51
B. Definisi Operasional...................................................................................................52
C. Lokasi dan Waktu Penelitian....................................................................................55
D. Teknik Pengambilan Sampel...................................................................................55
E. Tahapan Penelitian.....................................................................................................57
F. Metode Analisis Data.................................................................................................58
V. HASILDAN PEMBAHASAN.....................................................................................91
A. Kinerja Koperasi Simpan Pinjam Pola Syariah dan Pola
Konvensional................................................................................................................91
1. Kinerja Keuangan KSPPS BMT Assyafiiyah Ber-Nas...........................91
2. Kinerja Keuangan KSP Tri Dharma Artha..................................................94
B. Karakteristik Pembiayaan Agribisnis pada KSPPS dan KSP........................97
C. Strategi Pengembangan Pembiayaan Agribisnis.............................................103
1. Strategi Pengembangan KSPPS BMT Assyafiiyah
103 Ber-Nas
2. Strategi Pengembangan KSP Tri Dharma Artha.....................................127
3. Strategi Prioritas Pengembangan Pembiayaan Aribisnis pada
KSPPS BMT Assyafiiyah Ber-Nas 148
4. Strategi Prioritas Pengembangan Pembiayaan Agribisnis
pada KSP Tri Dharma Artha 174
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................196
LAMPIRAN.............................................................................................................................202
ii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
5. Daftar responden..........................................................................................................56
iv
41. Hasil pembobotan faktor internal KSP R3...........................................................214
v
66. Prioritas dan rangking strategi KSPPS..................................................................237
vi
91. Prioritas dan rangking strategi KSP.......................................................................260
98. Prioritas dan rangking per responden solusi internal koperasi KSP . 264
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
5. Matriks SWOT.............................................................................................................65
viii
19. Prioritas masalah internal koperasi KSPPS.........................................................154
ix
44. Prioritas solusi nasabah pada KSP..........................................................................186
x
69. Prioritas dan rangking per responden solusi nasabah KSPPS........................242
xi
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
persen penduduk Indonesia yang berumur lima belas tahun ke atas bekerja
pada sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan (BPS, 2016). Selain itu,
berdasarkan data Produk Domestik Bruto atas dasar harga yang berlaku
menurut lapangan usaha pada tahun 2015 diketahui bahwa sektor pertanian,
pengolahan yaitu sebesar 13,52 persen dari total keseluruhan (BPS, 2016).
produk domestik bruto, sumber devisa, bahan baku industri, sumber bahan
tawar ketika panen lemah. Selain itu produk yang dihasilkan petani relatif
Perbankan nasional, secara teori memiliki potensi sangat besar sebagai salah
pada Tabel 1 dapat dilihat jumlah kredit yang disalurkan perbankan pada
Selama tahun 2011 – 2015, pangsa kredit perbankan ke sektor pertanian rata-
rata hanya 5,76 persen. Dari sisi perbankan, rendahnya alokasi kredit ke sektor
memandang sektor pertanian sangat berisiko, (2) pihak perbankan ada yang
3
trauma dengan pengalaman KUT yang kurang baik, (3) banyak perbankan
yang paling sulit untuk dipenuhi oleh pelaku usaha pertanian. Perbedaan
sektor pertanian dengan perbankan juga menjadi kendala yang tidak kalah
memberikan benefit yang diharapkan oleh bank, baik dalam hal pengembalian
maupun jaminan kredit. Sifat dari bisnis sektor pertanian yang musiman
pertanian yang secara umum tidak seragam, mudah rusak atau busuk,
produk luar membuat perbankan ekstra hati-hati dan cenderung menutup diri.
4
Selain itu, para pelaku usaha di sektor ini juga merupakan rumah tangga
terbanyak kelima di Indonesia setelah Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat,
dan Sumatera Utara (BPS, 2013). Sebaran jumlah rumah tangga usaha
Berdasarkan data pada Tabel 2 diketahui bahwa rumah tangga usaha pertanian
yaitu berjumlah 232.957 atau sebesar 18,99 persen dari jumlah total rumah
ini didominasi oleh rumah tangga usaha pertanian di sektor tanaman pangan.
Rumah tangga usaha pertanian pada sektor tanaman pangan justru merupakan
kelompok masyarakat yang banyak dalam posisi miskin atau rentan miskin
perbankan untuk memberikan kredit kepada petani, maka perlu ada upaya
alternatif sumber dana bagi petani di pedesaan (Budiyoko, 2015). Salah satu
Menurut Anggara (2015), koperasi bagi petani sangat penting terutama dalam
penggunaan faktor produksi dan jasa. Para petani anggota dapat lebih mudah
produksi dan sebaran daerah produksi. Para petani anggota juga lebih mudah
Koperasi pada saat ini masih dihadapkan pada berbagai permasalahan baik itu
yang dihadapi koperasi meliputi kurangnya daya saing yang dimiliki oleh
pemerintah terhadap koperasi yang ada (Baga, 2006 dalam Anggara, 2015).
pembiayaan agribisnis. Atas dasar itu peneliti tertarik untuk mengambil tema
B. Perumusan Masalah
Koperasi di Provinsi Lampung berjumlah 5.095 unit pada tahun 2015 dan
dengan total anggota koperasi berjumlah 192.161 orang (Dinas Koperasi dan
Berdasarkan data BPS (2016), dari seluruh jumlah koperasi yang ada di
Simpan Pinjam (KSP) baik itu dengan pola syariah maupun dengan pola
7
Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah Baitul Maal Wat Tamwil (KSPPS
masuk ke dalam peringkat 100 koperasi besar Indonesia pada tahun 2015
kepada 15.563 anggota pada tahun 2015 dan untuk pembiayaan kepada
(3.658 anggota) dari total jumlah pembiayaan yang diberikan kepada anggota.
yang diberikan. Hal ini dilakukan karena adanya kendala berupa kelemahan
dan ancaman yang dihadapi oleh KSPPS BMT Assyafiiyah Berkah Nasional
pembiayaan agribisnis yang tinggi, sifat dari komoditas yang dihasilkan yang
8
mudah rusak dan makan ruang, serta masalah-masalah lain seperti adanya
Untuk tetap melaksanakan salah satu misi KSPPS BMT Assyafiiyah Berkah
kekuatan dan peluang yang ada. Upaya yang dilakukan oleh pengurus dan
Simpan Pinjam (KSP) Tri Dharma Artha (Dinas Koperasi dan UKM
KSP Tri Dharma Artha yang terletak di Kecamatan Seputih Raman Kabupaten
potensial di Indonesia. Pada awal berdiri, KSP Tri Dharma Artha menyalurkan
Namun pada saat ini, dari total pinjaman yang diberikan, kurang lebih 60
Adapun kendala yang dihadapi oleh KSP Tri Dharma Artha dalam melakukan
adanya program Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang diberikan oleh lembaga
keuangan milik pemerintah. Margin KUR yang lebih rendah membuat KSP
Tri Dharma Artha cukup kesulitan dalam memasarkan produknya. Selain itu,
kurangnya tenaga kerja yang terampil juga menjadi kelemahan yang dimiliki
Untuk menghadapi berbagai persoalan yang ada, KSP Tri Dharma Artha
cepat dan mudah, meningkatkan modal koperasi baik yang berasal dari
dalam pendidikan dan pelatihan yang diadakan oleh Dinas Koperasi dan
lingkungan yang ada, baik itu lingkungan internal maupun eksternal koperasi
simpan pinjam pola syariah dan pola konvensional, maka perlu dilakukan
analisis untuk mengetahui kinerja koperasi simpan pinjam sejauh ini dan
pada koperasi simpan pinjam pola syariah dan pola konvensional. Formulasi
C. Tujuan Penelitian
Tengah.
D. Kegunaan Penelitian
penelitian sejenis.
kasus pada KSPPS BMT Assyafiiyah Berkah Nasional dan KSP Tri
Dharma Arta.
A. Tinjauan Pustaka
1. Pembiayaan Agribisnis
Indonesia, dan agar pertanian mempunyai nilai tambah yang lebih tinggi
agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan usaha yang meliputi salah satu
atau keseluruhan dari mata rantai produksi, pengolahan hasil dan pemasaran
yang ada hubungannya dengan pertanian dalam arti luas. Aspek agribisnis
adalah meliputi kaitan dari mulai proses produksi, pengolahan sampai pada
proses produksi pertanian serta kegiatan lain yang ditunjang oleh kegiatan
pertanian.
bahwa persoalan yang paling sulit dalam kegiatan pertanian adalah persoalan
pembiayaan dalam pertanian dapat berasal dari milik sendiri atau pinjaman dari
luar. Pembiayaan yang berasal dari luar usaha biasanya merupakan kredit.
Petani memerlukan kredit yang murah dan mudah. Petani juga membutuhkan
antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk
Dalam pemberian kredit dikenal suatu prinsip yang sampai saat ini masih
a. Character, pihak bank harus yakin bahwa calon debitur mempunyai moral,
watak, sifat yang positif dan kooperatif serta mempunyai rasa tanggung jawab
informasi mengenai data diri debitur ini dapat diperoleh bank melalui riwayat
c. Capital, adalah modal sendiri yang dimiliki oleh calon debitur, hal ini bias
kepada bank sebagai agunan atas kredit yang diberikan bank, jaminan
2. Lembaga Keuangan
oleh lembaga ini akan selalu berkaitan dengan bidang keuangan, apakah
(Burhanuddin, 2010).
15
ketika dibutuhkan.
a. Bank
7 Tahun 1992, yang dimaksud Bank adalah badan usaha yang menghimpun
perbankan yang berlaku saat ini, Indonesia adalah negara yang menganut
b. Bukan Bank
3. Koperasi
satu dengan lainnya dengan cara membatasi keuntungan, usaha tersebut harus
yang sifatnya menyeluruh, substansif makro dan bukan hanya partial mikro
a. Pandangan hidup dan cita-cita moral yang ingin dicapai suatu bangsa.
Unsur ini lazimnya disebut sebagai landasan cita-cita atau landasan idiil
b. Semua ketentuan atau tata tertib dasar yang mengatur agar falsafah bangsa,
c. Adanya rasa suka dan karsa untuk hidup dengan mengutamakan tindakan
budi dan harga diri, serta dengan kesadaran sebagai makhluk pribadi yang
harus bergaul dan bekerjasama dengan orang lain. Sikap dasar yang
anggota.
demokrasi ekonomi.
pelayanan jasa non-simpan pinjam yang diperlukan oleh anggota dan non-
anggota.
20
simpan pinjam dari dan untuk anggota koperasi yang bersangkutan, calon
Koperasi simpan pinjam menjalankan fungsi yang hampir sama dengan bank,
koperasi dimiliki bersama oleh anggotanya dengan hak dan kedudukan yang
simpan pinjam mengemban fungsi dan peran sebagai koperasi dan sekaligus
tabungan para anggota secara teratur dan terus menerus untuk kemudian
dipinjamkan kembali kepada anggota dengan cara mudah, murah, cepat dan
Menurut Syarif (2012), peran koperasi simpan pinjam sangat diperlukan. Hal
Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah atau yang dahulu dikenal
bagi hasil (syariah). Sedangkan BMT adalah Baitul Maal wat Tamwil
mikro yang berbadan hukum koperasi yang didalamnya terdapat Baitul Maal
sumber daya, termasuk dana atau modal dari masyarakat setempat itu sendiri.
bawah, yang miskin atau nyaris miskin (poor and near poor). Agenda
utama, yaitu :
bukan hanya disebabkan potensi pasar yang masih besar tapi juga karena
situasi ekonomi makro dan pricing bunga yang juga lebih rendah
penyandang dana yang melihat bahwa sektor pertanian adalah sektir yang
Menurut Ashari dan Saptana (2005), beberapa hal yang melandasi prospek
maro (pembagian hasil 50:50) dan mertelu (bagi hasil 1:2). Dengan
sosialisasi yang lebih intensif, petani akan lebih mudah dan cepat
pertanian yang juga beragam. Hal ini membuat nasabah memiliki ruang
untuk memilih jenis produk yang sesuai dengan kondisi dan karakteristik
usaha mereka.
e. Tingkat kepatuhan petani yang baik. Usaha pertanian sebagian besar masih
pembiayaan syariah.
g. Usaha di sektor pertanian merupakan bisnis riil. Hal ini sesuai dengan
sektor riil dan justru melarang pembiayaan pada sektor yang spekulatif.
usahanya tidak bertentangan dengan hukum Islam. Ada tiga ciri dalam
pembiayaan syariah, yaitu (1) bebas bunga (interest free), (2) berprinsip bagi
26
hasil dan risiko (profit loss sharing), dan (3) perhitungan bagi hasil
adanya bagi hasil pada pembiayaan syariah. Kegiatan usaha yang didukung
asumsi bahwa usaha yang dikelola nasabah pasti untung, padahal tidak ada
tinggi dari tingkat bunga (Ashari dan Saptana, 2005). Perbedaan yang prinsip
antara lembaga berbasis syariah dan konvensional dapat dilihat pada Tabel 3.
memilih nasabah yang layak, tetapi juga pada jenis usaha/investasi yang
dilakukan. Oleh karena itu dalam struktur lembaga berbasis syariah terdapat
7. Kinerja Keuangan
Menurut Martono (2002), kinerja keuangan suatu koperasi atau badan usaha
Laporan keuangan yang berupa neraca dan laporan laba-rugi dari suatu
28
koperasi atau badan usaha lain, apabila disusun secara baik dan akurat dapat
yang telah dicapai oleh suatu koperasi atau badan usaha lain selama kurun
waktu tertentu. Keadaan inilah yang akan digunakan untuk menilai kinerja
baik antara hutang dan ekuitas. Menurut Rangkuti (2014), kinerja keuangan
terjadi saat ini dan memprediksi kondisi keuangan di masa yang akan datang.
a. Rasio likuiditas
b. Rasio utang
c. Rasio aktivitas
d. Rasio keuntungan
atau koperasi dalam menghasilkan arus kas dari sumber daya yang ada.
a. Rasio merupakan angka-angka atau ikhtisar yang lebih mudah dibaca dan
ditafsirkan.
lain.
pengambilan keputusan.
8. Strategi Pengembangan
tujuan jangka panjang, program tindak lanjut, serta prioritas alokasi sumber
Strategi dalam konsep manajemen strategi selain sebagai cara untuk mencapai
tujuan juga mencakup penetapan berbagai tujuan itu sendiri (melalui berbagai
a. Strategi Manajemen
b. Strategi Investasi
c. Strategi Bisnis
Strategi bisnis ini juga sering disebut strategi bisnis secara fungsional
dengan keuangan.
koperasi yaitu belum optimal dan meratanya pelatihan yang diterima anggota
koperasi. Namun hal ini dapat diminimalisir dengan sumber daya manusia
ketat. Namun hal ini dapat diatasi dengan memanfaatkan teknologi modern,
yang efektif, (2) ekspansi usaha dengan cara menambah pasar baru, (3)
kualitas baik ke luar maupun ke dalam atas jasa pinjaman koperasi,dan (7)
sasaran strategiknya.
internal kekuatan dan kelemahan sehingga dari analisis ini dapat diambil
dengan melakukan evaluasi nilai faktor internal dan evaluasi nilai faktor
Kartajaya menyatakan bahwa saat ini perusahaan yang bersaing dalam satu
industri bahkan lintas industri, memiliki akses yang relatif sama terhadap
dalam lingkungan perusahaan berubah dengan cepat dan tidak selalu bisa
a. Lingkungan Internal
sejumlah kekuatan dan kelemahan yang terdapat pada sumber daya dan
abalisis kekuatan dan kelemahan sumber daya dan proses bisnis internal
dimiliki perusahaan dengan sumber daya dan proses bisnis internal yang
b. Lingkungan eksternal
ini tidak diantisipasi dengan baik oleh perusahaan maka ancaman tersebut
Menurut Saaty dalam Ascarya (2005), Analytic Network Process atau ANP
kerangka model yang berbentuk hierarki pada AHP dan berbentuk jaringan
pada ANP. Hal ini membuat ANP dapat diaplikasikan lebih luas dari AHP.
Bentuk jaringan ANP juga sangat bervariasi dan lebih dapat mencerminkan
hierarki hanya ada dependensi level yang lebih rendah kepada level yang
dalam AHP seseorang bertanya mana yang lebih disukai atau lebih penting.
Keduanya lebih kurang subyektif dan personal. Sementara itu untuk komparasi
kelima, hasil AHP adalah matriks dan eigenvector yang menunjukkan skala
prioritas, sedangkan hasil ANP berupa supermatriks skala prioritas yang lebih
stabil karena adanya feedback. Keenam, cakupan AHP terbatas pada struktur
metodologi ANP (Ascarya, 2005). ANP memiliki asumsi yang paling sedikit
karena model yang dibuat dalam ANP sesuai dengan kenyataan yang ada
yang diambil dari teori kajian pustaka, pendapat dan ide dari para pakar dan
Tujuan dari metode ANP adalah mengetahui keseluruhan pengaruh dari semua
elemen. Oleh karena itu, semua kriteria harus diatur dan dibuat prioritas dalam
dari pengaruh ini dibobot dengan tingkat kepentingan dari kriteria, dan
a. Resiprokal. Aksioma ini menyatakan bahwa jika aspek A lima kali lebih
penting dari aspek B dalam mencapai suatu tujuan, maka aspek B 1/5
global dari elemen induk, yang akan menghasilkan prioritas global seluruh
utama, yaitu :
a. Menstruktur Kompleksitas
kerangka ANP.
c. Sintesis
Menyatukan semua bagian yang telah diurai dan diukur menjadi satu
Rusydiana (2012) menggambarkan alur kerja metode ANP dalam tiga tahap
yaitu input, proses, dan output yang dapat dilihat pada Gambar 1.
Penilaian Prioritas
Pakar Model ANP Pilihan
Alur kerja dalam metode ANP yang pertama adalah memahami masalah
responden yang merupakan pakar, praktisi, dan regulator dalam bidang yang
Super Decision. Setelah itu, hasil analisis ANP berupa hasil pemeringkatan
Adapun tinjauan penelitian terdahulu yang terkait dengan penelitian ini dapat
saja. Sedangkan pada penelitian ini dilakukan analisis dengan metode SWOT
dalam hierarki atau jaringan. Tidak ada metodologi lain yang mempunyai
Salah satu kekhasan dalam penelitian ini yaitu penelitian difokuskan kepada
C. Kerangka Pemikiran
penduduk yang berkerja pada sektor pertanian membuat sektor ini memiliki
pertanian masih memiliki banyak kendala. Salah satu kendala yang paling
penting adalah keterbatasan modal yang dimiliki oleh para petani dan para
47
pelaku usaha di sektor pertanian. Kendala ini akan menjadi potensi yang besar
bagi lembaga keuangan baik itu lembaga keuangan perbankan maupun lembaga
menjadi rendah. Hal ini dapat dilihat selama tahun 2011 sampai dengan
masyarakat yang tinggal di daerah pedesaan yang belum memiliki akses serta
bank dapat menjadi solusi untuk menyalurkan pembiayaan agribisnis. Hal ini
Salah satu bentuk lembaga keuangan non-bank yang saat ini sedang tumbuh
yang bersifat fleksibel, sarana dan prasarana yang memadai serta produk dan
Nasional dan KSP Tri Dharma Artha. Dua koperasi ini merupakan koperasi
Koperasi simpan pinjam baik itu dengan pola syariah maupun konvensional,
simpan pinjam dapat tercapai secara optimal. Untuk mengetahui seberapa jauh
Selain itu, hasil penilaian kinerja keuangan koperasi dapat digunakan sebagai
yang ada serta meminimalisisr dampak dari kelemahan dan ancaman yang
koperasi simpan pinjam dengan pola syariah dan konvensional ini bertujuan
perancangan keputusan terdiri dari fokus, faktor, aktor, tujuan dan alternatif
strategi. Dari hasil analisis dengan menggunakan metode ANP, nantinya dapat
dan optimal dalam memberikan dampak positif baik itu bagi koperasi
Matriks
Matriks IE SWOT
Berkah Nasional dan Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Tri Dharma Artha.
memahami objek yang diteliti secara khusus sebagai suatu kasus. Penelitian
pada satu obyek tertentu yang mempelajarinya sebagai suatu kasus. Data
pada metode studi kasus diperoleh dari semua pihak yang berkaitan. Data
yang diambil dalam penelitian ini meliputi data primer dan sekunder.
analisis SWOT dan kuesioner untuk analisis ANP. Pertanyaan dalam kuesioner
dalam kuesioner ANP berupa pembandingan antar elemen dalam klaster untuk
besar perbedaannya dilihat dari satu sisi. Skala numerik 1-9 yang digunakan
publikasi, instansi atau lembaga yang terkait dalam penelitian seperti tempat
B. Definisi Operasional
data yang akan dianalisis sesuai dengan tujuan penelitian. Adapun daftar dan
sebagai berikut :
pokok pembiayaan yang diterima kepada pihak koperasi sesuai akad atau
atau laba dari kegiatan yang dibiayai atau dengan pembayaran bunga.
53
Kinerja keuangan adalah hasil kerja keuangan suatu koperasi yang dilihat
tertanam dalam satu periode tertentu, diukur dalam satuan persen (%).
strategis yang ada baik faktor-faktor yang berasal dari luar (eksternal)
maupun eksternal.
pinjam dengan pola syariah dan KSP Tri Dharma Artha sebagai sampel
Lampung.
Pemilihan KSPPS BMT Assyafiiyah Berkah Nasional dan KSP Tri Dharma
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April tahun 2016 sampai dengan bulan
metode ANP, jumlah responden tidaklah penting, yang paling penting adalah
orang yang terdiri dari pakar, praktisi dan pengambil kebijakan yang
Syarat responden yang valid dalam ANP adalah bahwa mereka adalah orang-
orang yang menguasai atau ahli di bidangnya (Arifin dkk, 2014). Oleh
karena itu responden yang akan diteliti adalah orang-orang yang memiliki
E. Tahapan Penelitian
1. Tahapan pertama
2. Tahapan kedua
pada KSPPS BMT Assyafiiyah Berkah Nasional dan KSP Tri Dharma
3. Tahapan ketiga
koperasi), tahap analisis data (pembuatan matriks IFE, EFE, I-E dan
serta hasil analisis SWOT untuk mengkaji informasi secara lebih dalam
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
pada KSPPS BMT Assyafiiyah Berkah Nasional dan KSP Tri Dharma Artha.
Assyafiiyah Berkah Nasional dan KSP Tri Dharma Artha. Untuk menjawab
I-E dan matriks SWOT, dan menggunakan metode ANP untuk memperoleh
Analisis kinerja keuangan pada koperasi merupakan hal yang penting untuk
(Fathia, 2013). Menurut Peraturan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan
tingkat kondisi kesehatan keuangan pada koperasi adalah analisis rasio yang
simpan pinjam pola syariah dan konvensional dapat dilihat pada Tabel 6.
60
Rasio ini merupakan rasio yang paling umum untuk menganalisa posisi
jangka pendek dengan rasa aman dapat diberikan oleh para pemberi
melunasi hutang segera. Standar yang baik untuk rasio ini adalah dua
ratus persen.
b. Solvabilitas
c. Profitabilias
pinjam pola syariah dan pola konvensional dilakukan dengan metode analisis
dan ancaman koperasi. Matriks IFE dan EFE dikembangkan dalam lima
b. Setiap faktor diberi bobot berkisar 0,0 (tidak penting) sampai 1,0
pembiayaan agribisnis.
Adapun model dari matriks IFE dan EFE dapat dilihat pada Tabel 7.
b. Analisis SWOT
a. Matriks I-E
matriks IFE dan EFE yang berisikan sembilan macam sel yang
berbeda-beda, yaitu :
b. Matriks SWOT
c. Analisis ANP
analisis ANP, tahapan pertama yang harus dilakukan adalah membuat kerangka
kerja ANP (konstruksi model) untuk memahami masalah yang diperoleh dari
Penelitian ini menggunakan salah satu bentuk jaringan ANP yaitu jaringan
umum. Jaringan umum adalah jaringan yang tidak memiliki bentuk khusus.
Bentuk jaringan ini bisa sangat sederhana atau sangat kompleks yang
ANP dengan skala numerik. Definisi skala penilaian dan skala numerik
kuesioner diisi oleh para responden, data yang telah diterima diolah
rater agreement.
a. Geometric mean
b. Rater agreement
bervariatif.
dan a2 > a3, maka a1 > a3 (> = lebih disukai) dan jika a1 = 4a2 dan a1 =
8a3, maka 4a2 = 8a3. Konsistensi ini cukup sulit untuk dicapai. Oleh
1. Keadaan Geografis
105º50’ bujur timur dan 4º30’ sampai dengan 4º15’ lintang selatan.
sebagai berikut :
Kota Metro
Tengah berjumlah 307 desa yang merupakan desa bukan pesisir dengan
terdiri dari 630.962 jiwa berjenis kelamin laki-laki dan 608.134 jiwa
berjenis kelamin perempuan. Dari total penduduk usia kerja (15 tahun ke
3. Kondisi Perekonomian
Hal ini dapat diketahui dari kontribusi sektor pertanian pada PDRB
Lampung Tengah tahun 2015 yang mencapai 36,89 persen (BPS, 2016).
4. Kondisi Pertanian
sawah tertinggi di Propinsi Lampung pada tahun 2015 yaitu sebesar 782,6
ribu ton. Produksi ubi kayu Kabupaten Lampung Tengah juga masih yang
tertinggi di Propinsi Lampung yaitu mencapai 2.523,2 ribu ton. Selain itu,
hijau, dan ubi jalar. Selain sebagai sentra produksi tanaman pangan,
berjumlah 634 unit dari sebelumnya berjumlah 609 unit pada tahun 2014.
yaitu KSP Tri Dharma Artha yang terletak di Kecamatan Seputih Raman.
KSP Tri Dharma Artha dijadikan sampel dalam penelitian ini untuk jenis
peringkat 100 koperasi besar Indonesia pada tahun 2015 yaitu KSPPS
1. Letak Geografis
Kecamatan Kota Gajah memiliki luas wilayah seluas 68,05 km2 dengan
Kecamatan Punggur
75
dengan wilayah terluas adalah Desa Kota Gajah dan luas wilayah
Kecamatan Kota Gajah tahun 2015 adalah 33.051 jiwa yang terdiri dari
16.872 jiwa berjenis kelamin laki-laki dan 16.480 jiwa berjenis kelamin
adalah 490,12 jiwa/km2 dengan desa terpadat di Desa Kota Gajah yang
3. Kondisi Pertanian
tahun 2015 mencapai 39.389 ton dengan luas panen seluas 5.706 hektar.
Kecamatan Kota Gajah pada tahun 2015 memproduksi jagung sebesar 1.402
ton. Selain padi dan jagung, Kecamatan Kota Gajah juga memproduksi
tanaman pangan lain seperti kacang tanah dan kacang hijau yang masing-
Berdasarkan Badan Pusat Statistik (2016), terdapat satu unit bank umum
1. Letak Geografis
berjumlah 14 desa dengan wilayah terluas adalah Desa Rukti Harjo dan
Kecamatan Seputih Raman tahun 2015 adalah 48.336 jiwa yang terdiri
dari 24.306 jiwa berjenis kelamin laki-laki dan 24.030 jiwa berjenis
Raman adalah 378 jiwa/km2 dengan desa terpadat di Desa Rejo Basuki
3. Kondisi Pertanian
Raman pada tahun 2015 mencapai 87.321 ton dengan luas panen seluas
Indonesia sebesar Rp. 2.500.000,-, dan dari dana tersebut KSPPS BMT
memahami.
organisasi terbaik.
Gambar 9.
Pengelola
Anggota
sebagai berikut :
a. Pengurus
Bendahara : Mudhofir
82
b. Pengawas
267 orang yang terdiri dari 220 orang laki-laki dan 47 orang wanita.
a. Penghimpunan Dana
1) Simpanan Mudharabah
2) Simpanan Wadi’ah
3) Simpanan Tarbiyah
4) Simpanan Qurban
b. Penyaluran Dana
1) Pembiayaan Murabahah
2) Pembiayaan Hiwalah
shadaqah (ZIS) dan dana sosial lainnya untuk kesejahteraan umat yang
disebut dengan Baitul Maal. Dana yang terhimpun pada Baitul Maal
398.897.000,-.
KSP Tri Dharma Artha dibentuk pada tahun 1999. KSP Tri Dharma
Pinjam. Pada awal berdirinya, koperasi ini menempati ruko kecil yang
berlokasi di dalam pasar Seputih Raman. Namun saat ini, KSP Tri
Pasar Seputih Raman Kabupaten Lampung Tengah dan dua kantor kas
Lampung Tengah. Foto gedung kantor pusat KSP Tri Dharma Artha
Struktur organisasi KSP Tri Dharma Artha dapat dilihat pada Gambar 11.
Pengurus
Pengelola
Anggota
Pengurus koperasi dibantu dengan satu orang manager dan tiga orang
karyawan KSP Tri Dharma Artha pada tahun 2015 berjumlah 33 orang.
Sedangkan anggota KSP Tri Dharma Artha pada tahun 2015 berjumlah
10.588 orang.
a. Penghimpunan Dana
b. Penyaluran Dana
Pinjaman yang diberikan oleh KSP Tri Dharma Artha bisa dikembalikan
dengan sistem angsuran atau pun jatuh tempo. Setiap anggota ataupun
A. Kesimpulan
pola konvensional adalah dalam hal cost of fund dan periode pemberian
pembiayaan.
kepada anggota, (c) link program untuk mendapatkan modal dengan skim
jatuh tempo, (d) promosi melalui berbagai media, dan (e) koordinasi dengan
B. Saran
Berdasarkan hasil dan pembahasan, maka saran yang dapat diberikan adalah :
Namun dalam hal ini, aspek internal harus lebih diperhatikan agar dapat
punishment.
2. Pemerintah daerah, dalam hal ini Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten
DAFTAR PUSTAKA
Andani, L.P.S., Rantau, I.K., Wijayanti, P.U. 2015. Analisis rasio keuangan pada
Koperasi Unit Desa (KUD) Panca Satya di Kecamatan Dawan Kabupaten
Klungkung. Jurnal Agribisnis dan Agrowisata. Volume 4 Nomor 3, Juli
2015 : 166 – 174.
Antonio, M.S. 2001. Bank Syariah dari Teori ke Praktik. Gema Insani. Jakarta.
255 hlm.
Aprilia, A. 2014. Analisis rasio keuangan untuk mengukur kinerja keuangan pada
Koperasi Dhaya Harta Jombang. Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen. Volume
3 Nomor 2 : 1 – 15.
Ashari dan Saptana. 2005. Prospek Pembiayaan Syariah untuk Sektor Pertanian.
Jurnal Forum Penelitian Agro Ekonomi Volume 23 Nomor 2, Desember 2005
: 132 - 147.
Badan Pusat Statistik Indonesia. 2016. Statistik Indonesia 2016. Badan Pusat
Statistik Indonesia. Jakarta. 720 hlm.
Badan Pusat Statistik Provinsi Lampung. 2013. Laporan Hasil Sensus Pertanian
Tahun 2013. Badan Pusat Statistik Lampung. Bandar Lampung. 36 hlm.
Budiyoko. 2015. Akses petani pada pembiayaan pertanian mikro syariah dan
pengaruhnya terhadap efisiensi usahatani padi di Kabupaten Lampung
Tengah. Tesis. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Lampung Tengah. 2015. Data Keragaan
Koperasi Kabupaten Lampung Tengah. Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten
Lampung Tengah. Lampung.
Fathia, Q.N. 2013. Analisis Kinerja Keuangan dan Kepuasan Nasabah Lembaga
Keuangan Mikro Agribisnis Berbasis Syariah. Skripsi. Institur Pertanian
Bogor. 88 hlm.
Gumilang, D.A, Daryanto, A., Arifin, B., Wibowo, R. 2014. Analisis strategi
keunggulan bersaing dengan pendekatan proses jaringan kerja kajian
empiris pada bumn perkebunan. Jurnal Manajemen Volume XVIII Nomor 3,
Oktober 2014 : 467 – 484.
Hamzah, Rusby, Z., Hamzah, Z. 2013. Analysis problem of Baitul Maal Wat
Tamwil (BMT) operation in Pekanbaru Indonesia using Analytical Network
Process (ANP) approach. International Journal of Academic Research in
Business and Social Sciences. Volume 3 Nomor 8, Agustus 2013 : 215 –
228. Www.hrmars.com/journals. Diakses pada tanggal 28 Desember 2016.
Hascaryani, T.D., Manzilati, A., Fadjar, N.S. 2011. Metafora risk and return
sebagai dasar pengembangan BMT yang mandiri. Journal of Indonesian
Applied Economics. Volume 5 Nomor 1, Mei 2011 : 93 – 109.
Ihsan, S. 2016. Prospek kinerja keuangan pada Koperasi Simpan Pinjam (KSP)
Universitas Gunung Rinjani Lombok Timur. Jurnal Ganec Swara. Volume
10 Nomor 1, Maret 2016 : 87 – 93.
Koperasi Simpan Pinjam Tri Dharma Artha. 2016. Rapat Anggota Tahunan ke-
16. KSP Tri Dharma Artha. Seputih Raman. 34 hlm.
Marta, A.C. 2010. Strategi pengembangan usaha koperasi simpan pinjam warga
sepakat di Ciampea Bogor Jawa Barat. Skripsi. IPB. 136 hlm.
Muchtar, I. Dan Taufiq, M. 2013. 100 Koperasi Besar Indonesia. Surya Jaya.
Jakarta.
Purba, M.N. 2016. Strategi pengembangan koperasi kredit Mekar Sai dalam
pembiayaan agribisnis di Lampung. Skripsi. Universitas Lampung.
Lampung.
Rusydiana, A., Devi, A. 2013. Challenges developing Baitul Maal Wat Tamwiil
(BMT) in Indonesia using Analytic Network Process (ANP). Business and
Management Quarterly Review. Volume 4 Nomor 2, 2013 : 51 – 62.
Sari, A.P., Irawan, A., Azhar, B. 2014. Strategi pembiayaan perbankan syariah
dalam mendukung keuangan inklusif bagi sektor mikro melalui pendekatan
ANP. Http://www.iqtishadconsulting.com/assets/media/file/file-strategi-
pembiayaan-perbankan-syariah-dalam-mendukung-keuangan-inklusif-bagi-
sektor-mikro-melalui-pendekatan-anp-analytic-network-process.pdf. Diakses
pada tanggal 20 Januari 2016.
201
Zaini, Z.D. 2013. Kajian hukum pembiayaan dengan sistem syariah dalam sektor
agribisnis di Indonesia. Jurnal Pranata Hukum. Volume 8 Nomor 2, Juli
2013 : 114 – 126.