You are on page 1of 7

PENGELOLAAN KELAS OLIMPIADE DI SMA SEMESTA SEMARANG

Welius Purbonuswanto
Dosen Pascasarjana UST Yogjakarta
email wpurbonuswanto@yahoo.com

Abstract: This study aims to: (1) describe the class management planning olimpiadedi SMA Semesta Semarang.
(2) describe the implementation of the management of the Olympic classes in high school Semarang Universe.
(3) describe the evaluation of classroom management at SMA Semesta Semarang Olympics.This study uses
qualitative research method using descriptive analytical approach. Data collected in the form of words, pictures,
behavior. This study is qualitative research using inductive data analysis. The results of this study, (1) Planning
Classroom Management Olympics in SMA Semesta Semarang, classroom management planning and the Olym-
pics in SMA Semesta Semarang, starting with the preparation of the RPP which refers to the standard of compe-
tence and basic competencies in the curriculum. The preparation of lesson plans submitted to the classroom
teacher, except for religious studies and sports, because of the subject areas taught by specialized teachers. (2)
Implementation of the Olympic Games in High School Classroom Management Semesta Semarang Implementa-
tion begins, the teacher opened the activity with the greeting. Activities conducted open lessons varies among
others, is to explain the lesson plan about the subject matter, hooking earlier material, and with a pretest. The
method used in the study is not only using contextual method but also using the methods of lecture and question
and answer, discussion groups as well as with the help of the media. (3) Barriers faced Classroom Management
and the Olympics in the high school classroom management Semaran Universe and the Universe Disma Olym-
pics Semarang is still limited to the subjects and issues only. Limitations due to lack of facilities and infrastruc-
ture to support such damaged classrooms and natural conditions around that sometimes does not support in
learning

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk:(1) mendiskripsikan perencanaan pengelolaan kelas olimpiadedi SMA
Semesta Semarang.(2) mendiskripsikan pelaksanaan pengelolaan kelas olimpiade di SMA Semesta Semarang.(3)
mendiskripsikan evaluasi pengelolaan kelas olimpiade di SMA Semesta Semarang. Penelitian ini menggunakan
metode penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan deskriptif analisis. Data yang dikumpulkan berupa
kata-kata, gambar, tingkah laku. Jenis penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif menggunakan analisis
data secara induktif. Hasil dari penelitian ini, (1) Perencanaan Pengelolaan Kelas Olimpiade di SMA Semesta
Semarang, Perencanaan pengelolaan kelas dan Olimpiade di SMA Semesta Semarang, diawali dengan penyusu-
nan RPP yang mengacu pada standar kompetensi dan kompetensi dasar yang ada di dalam kurikulum. Penyusu-
nan RPP diserahkan kepada guru kelas, kecuali bidang studi agama dan olahraga, karena bidang studi tersebut
diampu oleh guru khusus. (2) Pelaksanaan Pengelolaan Kelas Olimpiade di SMA Semesta Semaran Pelaksanaan
diawali, guru membuka kegiatan dengan mengucapkan salam. Kegiatan membuka pelajaran yang dilakukan
bervariasi antara lain adalah dengan menjelaskan rencana pembelajaran tentang materi pokok, mengaitkan materi
sebelumnya, dan dengan pretes. Metode yang digunakan dalam pembelajaran adalah tidak hanya menggunakan
metode kontekstual tetapi juga menggunakan metode ceramah dan tanya jawab, diskusi kelompok serta dengan
bantuan media. (3) Hambatan yang dihadapi Pengelolaan Kelas dan Olimpiade di SMA Semesta Semarang,
Pengelolaan kelas dan olimpiade di SMA Semesta Semarang hingga saat ini masih terbatas pada mata pelajaran
dan pokok bahasan tertentu saja. Keterbatasan disebabkan karena sarana dan prasarana yang kurang mendukung
seperti ruang kelas yang rusak dan kondisi alam sekitar yang terkadang tidak mendukung dalam pembelajaran

Kata kunci : olimpia; pengelolaan; SMA Semesta

Pengelolan kelas adalah pola (contoh, dengan yang lainnya, yang akhirnya berdam-
acuan, ragam) dari sesuatu yang akan dibuat pak pada kualitas pendidikan dan lulusan
atau dihasilkan (Departemen P dan K, yang tidak seragam.
1984:75). Definisi lain dari model adalah ab- Sementara itu melalui Permen
straksi dari sistem sebenarnya, dalam gam- No.29/2005 Akreditasi sekolah/madrasah
baran yang lebih sederhana serta mempunyai adalah suatu kegiatan penilaian kelayakan
tingkat presentase yang bersifat menyeluruh, suatu sekolah/madrasah berdasarkan kriteria
atau model adalah abstraksi dari realitas yang telah ditetapkan dan dilakukan oleh
dengan hanya memusatkan perhatian pada BAN-S/M (Badan Akreditasi Nasional-
beberapa sifat dari kehidupan sebenarnya Sekolah/Madrasah) yang hasilnya di-
(Simamarta, 1983). Karena ketidak seraga- wujudkan dalam bentuk pengakuan peringkat
man standart model pengelolaan maka sistem kelayakan. Peraturan Pemerintah No.
dan model yang dianut oleh masing-masing 19/2005 pasal 91 menyatakan bahwa untuk
sekolah jadi berbeda-beda antara yang satu dapat menyelenggarakan pendidikan yang
102
103 Jurnal Pendidikan Dasar, Volume 4, Nomor 2, hlm. 102 – 108

bermutu, setiap satuan/program pendidikan masing daerah dalam meningkatkan mutu


harus memenuhi/melampaui standar. Untuk dan kualitas pembelajarannya. Ketiga, bila
mengetahui tingkat ketercapaian standar oleh ditemukan ketidakseimbangan peraih juara
suatu satuan pendidikan, maka perlu dil- antar daerah, mestinya itu akan menjadi ba-
aksanakan akreditasi (PP 19/2005, psl. 81). han bagi kita untuk melakukan upaya pen-
Sekolah juga didorong untuk mengem- ingkatan mutu di daerah yang minim juara
bangkan diri sehingga melampaui SNP, un- OSN.
tuk menjadi antara lain Sekolah Berstandar SMA Semesta Bilingual Boarding
Internasional (SBI), Sekolah Berbasis School merupakan sekolah nasional be-
Keunggulan Lokal (PBKL), Sekolah Model, rasrama yang menerapkan sistem pendidikan
Sekolah Plus, dan lain-lain. Melalui penera- berkualitas dengan kurikulum Nasional Plus.
pan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS), Sekolah ini merupakan sekolah unggulan
suatu sekolah didorong untuk dapat yang didirikan atas kerjasama Yayasan Al
mengembangkan program khusus, sesuai Firdaus Indonesia dengan Assosiasi Pasiad
dengan sumber daya yang dimiliki, misalnya Turki yang terletak di kota Semarang, Jawa
program akselerasi, program inklusi, pro- Tengah. Sistem pendidikan berbasis siswa,
gram bilingual, dan program olimpiade sains, dengan bahasa pengantar Bahasa Inggris
sebagai ciri keunggulan sekolah yang ber- khususnya untuk mata pelajaran Matematika,
sangkutan. Fisika, Kimia, Biologi, Komputer, dan Baha-
Semua program dan kegiatan pendidikan sa Inggris.
selalu berada di area tiga pilar kebijakan Berdasarkan pentingnya upaya pening-
pendidikan nasional yaitu: a) Pemerataan dan katan kualitas dan mutu pengelolaan pen-
perluasan akses pendidikan; b) Peningkatan didikan khususnya kelas dan Olimpiade di
mutu, relevansi pendidikan, dan daya saing; SMA, maka perlu adanya kajian lebih lanjut
c) Penguatan tata kelola, akuntabilitas, dan tentang pengelolaan kelas yang salah satunya
citra publik. Olimpiade Sains Nasional adalahberbasis Olimpiade. Dalam rangka
(OSN) adalah salah satu bentuk kegiatan area mendiskripsikan pengelolaan kelas dan olim-
pilar kedua yang sesuai dengan program dan piade, maka penelitian ini mengambil judul
kegiatan Depdiknas, melalui berbagai “Pengelolaan Kelas Olimpiade di SMA Se-
direktorat jenderal beserta direktorat yang be- mesta Gunungpati Semarang”.
rada di bawah naungannya. Sebab OSN
merupakan kegiatan yang bertujuan: a) Me- METODE
numbuh-kembangkan sikap kompetitif yang Penelitian ini peneliti menggunakan
sehat di kalangan siswa SD/MI, SDLB/SD metode penelitian kualitatif dengan
Inklusi (tunanetra/ tunarungu/ tunadaksa rin- menggunakan pendekatan deskriptif analisis.
gan), SMP/MTs, dan SMA/MA pada tingkat Pendekatan deskriptif analisis adalah suatu
sekolah, kabupaten/kota, provinsi, nasional, pengumpulan data secara kaya dari suatu fe-
dan internasional; b) Menjaring siswa-siswi nomena yang ada untuk dianalisis, sehingga
unggul dibidang sains dan teknologi untuk diperoleh gambaran terhadap apa yang sudah
dipersiapkan menjadi anggota tim nasional diteliti. Data yang dikumpulkan berupa kata-
dalam kompetisi internasional; c) Memotiva- kata, gambar, tingkah laku.Penelitian ini be-
si siswa agar lebih gemar belajar sains; dan rusaha untuk mengetahui pengelolaan kelas
d) Memacu peningkatan mutu pendidikan olimpiade di SMA Semesta Semarang, oleh
khususnya di bidang sains dan teknologi. karena itu jenis penelitian ini termasuk jenis
Setidaknya ada tiga manfaat Olimpiade Sains penelitian kualitatif menggunakan analisis
Nasional (OSN). Pertama, memotivasi siswa- data secara induktif. Analisis data secara in-
siswi yang melihat teman-teman dan kakak- duktif ini digunakan karena beberapa alasan
kakak kelasnya berhasil dalam OSN. Kedua, (Moleong, 2006: 10).
OSN sebagai sarana pengetesan standart atau Desain penelitian ini adalah etnografi,
benchmark antar daerah. Sehingga kita bisa yang merupakan proses penjelasan menye-
melihat sejauh mana perkembangan masing- luruh tentang kompleksitas kehidupan ke-
Purbonuswanto, Pengelolaan Kelas Olimpiade Di SMA Semesta Semarang 104

lompok (Sumkadinata, 2007: 107). Etnografi ini biasanya dipersiapkan oleh guru kelas
pada dasarnya merupakan bidang yang san- sebelum pembelajaran dilaksanakan.
gat luas dengan variasi yang sangat besar dari Tujuannya agar guru mampu mengelola
praktisi dan metode. Bagaimana pun, pen- pembelajaran sesuai rencana awal, baik
dekatan etnografis secara umum adalah mengenai alokasi waktu yang tersedia, mau-
pengamatan, berperan serta sebagai bagian pun metode pembelajaran yang digunakan
dari penelitian lapangan. serta sistem evaluasi hasil pembelajaran
Data yang sudah terkumpul dalam yang digunakan. RPP ini disusun berdasar-
penelitian ini kemudian dianalisis berdasar- kan silabus yang telah ada.
kan model analisis interaktif yang dikem- Berdasarkan RPP inilah guru diharapkan
bangkan oleh Miles & Huberman. Ada empat bisa menerapkan pembelajaran secara ter-
komponen analisis yang dilakukan dengan program. Karena itu, RPP harus mempunyai
model ini, yaitu pengumpulan data, reduksi daya terap (aplicable) yang tinggi. Se-
data, display data, dan penarikan kesimpulan bagaimana rencana pembelajaran pada
atau verifikasi. Masing-masing komponen umumnya, rencana pembelajaran melalui
berinteraksi dan membentuk suatu siklus. pendekatan kontekstual dirancang oleh guru
yang akan melaksanakan pembelajaran di
HASIL DAN PEMBAHASAN kelas yang berisi skenario tentang apa yang
A. Perencanaan Pengelolaan kelas akan dilakukan siswanya sehubungan topik
Olimpiade di SMA Semesta Semarang yang akan dipelajarinya.
Kegiatan dan tahapan utama dalam pem- Rencana pembelajaran kontekstual yang
belajaran adalah perencanaan. Jika dikembangkan oleh paham konstruktivis-
perencanaan baik dan matang, maka proses menekankan pada tahap-tahap kegiatan
dan hasil belajar siswa cenderung berjalan (yang mencerminkan proses pembelajaran)
dengan baik dan lancar. Guru kelas tiga pada siswa dan media atau sumber pembelajaran
awal pembelajaran selalu mempersiapkan yang dipakai. Dengan demikian, rumusan
perencanaan pembelajaran. Dalam tahap tujuan yang spesifik bukan menjadi prioritas
perencanaan ini, guru mempersiapkan pro- dalam penyusunan rencana pembelajaran
gram tahunan (Prota), program semester kontekstual karena yang akan dicapai lebih
(Promes), silabus dan Rencana Pelaksanaan pada kemajuan proses belajarnya.
Pembelajaran (RPP). Persiapan prota dan Guru kelas tiga juga mempersiapkan
promes dimaksudkan agar guru bisa media pembelajaran pengaturan atau mana-
memprogram/menjadwal pembelajaran jemen yang akan digunakan dalam pembela-
secara teratur dan terencana sejak awal. Per- jaran kontekstual pada materi yang ditemat-
siapan perencanaan prota dan promes bi- ikan berbasis permasalahan siswa. Media
asanya dilakukan diawal tahun ajaran (awal pembelajaran alat bantu belajar dan bentuk
semester). Setelah perumusan prota dan kreatifitas lainnya. Guru mempersiapkan
promes, guru kelas juga mempersiapkan si- media pembelajaran ini se awal mungkin.
labus. Silabus ini berisi pokok bahasan yang Perencanaan persiapan media ini disusun
harus disampaikan pada pembelajaran. Sila- tentunya memiliki tujuan ke depan yang
bus ini meliputi standar kompetensi, kompe- lebih baik. Selain agar proses pembelajaran
tensi dasar, indicator pembelajaran, model menjadi lebih kondusif, juga diharapkan
pembelajaran, alokasi waktu pertemuan, hasil belajar siswa menjadi lebih maksimal.
metode pembelajaran, evaluasi, bahan ajar B. Pelaksanaan Pengelolaan Kelas
dan sumber belajar. Guru juga mempersiap- Olimpiade di SMA Semesta Semarang
kan perencanaan pembelajaran yang berupa Pelaksanaan pengelolaan kelas dalam
RPP agar pelaksanaan pembelajaran ter- olimpiade dilaksanakan sesuai dengan jad-
laksana secara teratur dan sistematis. RPP wal yang telah ditetapkan di awal pembela-
merupakan pegangan bagi seorang guru da- jaran. Pelaksanaan pembelajaran dil-
lam pembelajaran. RPP mencakup se- aksanakan di di kelas disesuaikan dengan
rangkaian rencana proses pembelajaran. RPP materi pelajaran yanga akan ditematikan.
105 Jurnal Pendidikan Dasar, Volume 4, Nomor 2, hlm. 102 – 108

Pembelajaran di kelas biasanya guru kepada para siswa yang masih minim dalam
menyampaikan materi mengunakan alat ban- pemahaman. Guru selalu memberikan kes-
tu tematik dan dilanjutkan dengan praktek. empatan kepada siswa untuk menanyakan
Pelaksanaan pembelajaran sudah direncana- materi yang belum dipahami oleh siswa.
kan di awal tahun ajaran baru tepatnya pada Artinya, siswa diharapkan agar mampu me-
bulan Juli. Pada tahap pelaksanaan pembela- mahami secara menyeluruh dengan kembali
jaran guru kelas memulai pelaksanaan pem- menanyakan materi yang masih diragukan.
belajaran dengan memberikan deskripsi ten- Pada pelaksanaan olimpiade ini, guru
tang rencana penyampaian materi dengan meminta siswa agar selalu mengkaitkan ma-
model pembelajaran kontekstual. Guru teri pembelajaran dengan lingkungan sekitar
memicu siswa agar tergugah untuk bisa terutama permasalahan-permasalahan yang
merespon. Sebelum menyampaikan materi umum dihadapi siswa maupun permaslahan
tematik terpadu, guru juga menyinggung be- khusus yang perlu diskusi lebih lanjut.
berapa materi yang telah disampaikan pada Tujuan pembelajaran ini menjadikan agar
pertemuan sebelumnya, dan juga melakukan siswa bisa belajar dengan alam ling-
appersepsi. Guru menanyakan kepada siswa kungannya secara kongkrit dan langsung.
mengenai materi yang lalu, selanjutnya me- Pada pelaksanaan olimpiade ini juga,
nanyai siswa beberapa pertanyaan yang siswa didesain oleh guru untuk belajar
berkaitan dengan materi yang akan disam- secara bekerjasama dengan teman seke-
paikan. Hal ini dilakukan agar siswa secara lompok. Tujuannya adalah agar antar siswa
perlahan merespon materi yang akan dipela- saling tukar pendapat. Siswa yang satu
jari dalam kelas. memberikan pendapat kepada teman lain
Pada pelaksanaan pembelajaran materi yang dirasa belum lengkap, demikian se-
ini, guru mengawali dengan menyampaikan baliknya.
pemahaman materi secara menyeluruh dan Hal ini menunjukkan bahwa strategi
sederhana. Dalam artian guru menerangkan olimpiade terpadu mampu menjadikan sua-
materi tentang pelajaran yang ditematikan sana kondusif. Manajemen yang tepat mem-
dengan mengetahui juga permasalahan yang buat siswa bisa menyelami materi pelajaran
dihadapi siswanya. Kemudian permaslahan dan mengkaitkan dengan kondisi yang ada
itu bia diangkat atau dituangkan dalam pros- di sekitarnya. Kondisi kelas kondusif, ter-
es pembelajaran temati, sebagaimana olim- bukti dengan adanya beberapa indikasi kelas
piade dapat dikaitkan secara terpadu dengan yang tenang, tidak ada siswa yang
permasalahan lainnya. Guru memberikan mengantuk, tidak adanya siswa yang ber-
deskripsi mengenai pengertian dan mem- cerita sendiri. Pengaturan atau manajerial
berikan gambaran tentang cara penera- kelas yang baik sangat mempengaruhi hasil
pannya. Secara menyeluruh hal ini dimak- dari pelaksanaan olimpiade berbasis mana-
sudkan agar siswa mengerti dengan baik ma- jemen sekolahini.
teri yang sedang ditematikan. C. Hasil Evaluasi Pengelolaan Kelas
Pada prakteknya, guru banyak meminta Olimpiade di SMA Semesta Semarang
agar siswa langsung mempraktekkan apa Proses pengelolaan kelas dalam olimpi-
yang telah disampaikan. Siswa didorong un- ade di SMA Semesta Semarang diakhiri de-
tuk seklalu aktif dan kreatif. Dan juga nagn evaluasi baik evaluasi pembelajaran
mengkaitkan dengan kondisi lingkungan maupun evaluasi hasil belajar. Pelaksanaan
yang ada. Pada tahap pelaksanaan pembela- evaluasi ini secara dominan dilakukan oleh
jaran ini, tidak lepas dari hambatan dan ken- guru. Pelaksanaan evaluasi ini dilakukan pa-
dala. Salah satu hambatan yang ditemui da 2 (dua) tahap. Pertama, evaluasi proses
adaah bahwa tidak semua siswa langsung pembelajaran, kedua evaluasi hasil belajar.
bisa memahami materi yang telah disam- Evaluasi proses pembelajaran dilakukan ka-
paikan, sehingga ada beberapa siswa yang rena model pembelajaran kontekstual ini
belum memahami materi yang diterangkan memiliki cirri-ciri ditekankan pada proses
oleh guru. Guru memberikan kesempatan
Purbonuswanto, Pengelolaan Kelas Olimpiade Di SMA Semesta Semarang 106

pembelajaran, tidak semata-mata hasil bela- Untuk bisa mengetahui keberhasilan


jar siswa. olimpiade guru memberikan selembar kertas
Pelaksanaan evaluasi proses pembelaja- yang berisi kesan dan pesan serta saran
ran dilakukan secara mandiri oleh guru ke- mengenai pembelajaran, siswa tidak perlu
las. Kondisi pembelajaran dilaksanakan di mencantumkan namanya karena tidak
dalam kelas. Evaluasi proses dilakukan dinilai. Meski pemikiran pendapat atau
setelah satu kali pembahasan pokok bahasan opini siswa masih sederhana tapi setidaknya
selesai dari beberapa pertemuan yang dil- bisa memberikan gambaran langsung tanpa
aksanakan di kelas. tekanan mendapat penilaian. Berguna untuk
Evaluasi hasil belajar pada olimpiade ini perbaikan pengajaran berikutnya agar lebih
dilakukan dengan tertulis dan praktek seder- baik dan meningkat karena biasanya siswa
hana diruang kelas. Dalam arti agar guru sekolah dasar masih jujur dalam berpendapat
mengetahui secara langsung bagaimana ke- jadi bisa sangat bermanfaat, untuk proses
mampuan siswa dalam menerima materi manajemen kelas berbasis manajemen
yang ditematikan. Evaluasi dalam bentuk sekolahpada olimpiade berikutnya.
tertulis dimaksudkan untuk mengetahui ke-
mampuan akademik siswa khususnya SIMPULAN
mengenai pelajaran yang ditematikan. Nilai A. Perencanaan Pengelolaan Kelas
KKM yang ditentukan oleh guru adalah 7. Olimpiade di SMA Semesta Semarang
Hal ini diasumsikan bahwa dengan model
pembelajaran ini, siswa lebih mudah dalam Perencanaan pengelolaan kelas dan
memahami materi pelajaran. Olimpiade di SMA Semesta Semarang, di-
Sementara itu evaluasi praktek biasanya awali dengan penyusunan RPP yang
diberikan oleh guru kelas dalam bentuk in- mengacu pada standar kompetensi dan kom-
dividual dan kelompok. Tes praktek individ- petensi dasar yang ada di dalam kurikulum.
ual sifatnya mikro, sedangkan evaluasi prak- Penyusunan RPP diserahkan kepada guru ke-
tek secara kelompok biasanya dalam bentuk las, kecuali bidang studi agama dan olahraga,
tugas yag lebih besar. Hal ini diasumsikan karena bidang studi tersebut diampu oleh
karena dalam kelompok, jumlah siswa lebih guru khusus.
dari dua siswa dan bisa saling bekerjasama Guru merencanakan materi, metode
dalam menyelesaikan tugas yang diberikan pembelajaran, media pembelajaran, sumber
oleh guru. Tujuan pemberian evaluasi dalam belajar dan teknik penilaian yang digunakan
bentuk kelompok agar siswa bisa bekerja dalam RPP. RPP yang disusun dilengkapi
secara bersama dalam menyelesaikan per- dengan kegiatan pembelajaran dalam bentuk
masalahan. Evaluasi praktek lebih dominan langkah-langkah pembelajaran yang berisi-
pada aspek skill. Sementara evaluasi tertulis kan pendahuluan, kegiatan inti, dan penutup
dilakukan oleh guru kelas dalam bentuk in- yang disertai dengan alokasi waktu yang dis-
dividual. Soal-soal yang dijadikan alat eval- esuaikan dengan kompetensi, tujuan pem-
uasi juga merupakan pertanyaan-pertanyaan belajaran dan alokasi waktu yang tersedia.
yang sudah pernah diberikan pada akhir per- Manajemen atau pengaturan kelas direncana-
temuan sub bab materi. kan sebelum proses pembelajaran, mana-
Sistem pemberian nilai (penilaian) pada jemen sekolahyang menjadi basis pembelaja-
tes yang diberikan siswa baik kelompok ran yang akan ditematikan dipersiapkan ter-
maupun individual ini terdiri dari 4 kriteria lebih dahulu.
yaitu kurang, sedang, baik dan baik sekali. B. Pelaksanaan Pengelolaan Kelas
Tujuan pemberian criteria ini dimaksudkan Olimpiade di SMA Semesta Semarang
agar siswa mengetahui kemampuan yang
Pelaksanaan pengelolaan kelas dalam
dimilikinya. Kriteria kurang adalah nilai di
olimpiade diawali, guru membuka kegiatan
bawah 6, kriteria sedang adalah nilai antara
dengan mengucapkan salam. Kegiatan mem-
6-7, criteria baik adalah nilai 7-8, criteria
buka pelajaran yang dilakukan bervariasi an-
baik sekali adalah nilai di atas 8.
tara lain adalah dengan menjelaskan rencana
107 Jurnal Pendidikan Dasar, Volume 4, Nomor 2, hlm. 102 – 108

pembelajaran tentang materi pokok, memberikan ulangan harian minimal


mengaitkan materi sebelumnya, dan dengan sebanyak 2 kali dalam sebulan. Soal dibuat
pretes. Metode yang digunakan dalam dalam bentuk essai. Dalam pembelajaran
pembelajaran adalah tidak hanya maupun manajemen kelas perlu adanya
menggunakan metode kontekstual tetapi juga metode yang tepat agar pelaksanaan pem-
menggunakan metode ceramah dan tanya belajaran efektif dan kondusif.
jawab, diskusi kelompok serta dengan C. Hambatan yang dihadapi Pengelolaan
bantuan media. Guru sebagai pengelola atau Kelas Olimpiade di SMA Semesta
manajer kelas merupakan orang yang Semarang
mempunyai peranan yang strategis yaitu
orang yang merencanakan kegiatan-kegiatan Pengelolaan kelas dan olimpiade diSMA
yang akan dilakukan di kelas, orang yang Semesta Semarang hingga saat ini masih
akan mengimplementasikan kegiatan yang terbatas pada mata pelajaran dan pokok ba-
direncanakan dengan subjek dan objek siswa, hasan tertentu saja. Keterbatasan disebabkan
orang yang menentukan dan mengambil karena sarana dan prasarana yang kurang
keputusan dengan strategi yang akan mendukung seperti ruang kelas yang rusak
digunakan dengan berbagai kegiatan di kelas, dan kondisi alam sekitar yang terkadang tid-
dan guru pula yang akan menentukan alter- ak mendukung dalam pembelajaran. Dalam
natif solusi untuk mengatasi hambatan dan pelaksanaannya, belum semua mata pelajaran
tantangan yang muncul, maka dengan adanya dapat ditematikan secara memadai,
pendekatan-pendekatan dan metode mana- keterbatasan penyediaan alat peraga, media
jemen kelas yang ada, akan memberikan dan pemahaman siswa sendiri akan masa-
kemudahan bagi guru dalam menerapkannya lahnya turut andil menjadi hambatan yang
di dalam kelas agar tujuan pembelajaran harus dihadapi dalam pengelolaan mana-
tercapai. Jadi, dengan adanya pendekatan dan jemen kelas. Dalam menerapkan pendekatan-
metode manajemen kelas sangat membantu pendekatan manajemen kelas, guru kurang
guru dalam melaksanakan tugasnya. mampu melibatkan metode lain dalam
Pada akhir pembelajaran, guru memanage kelas. Metode digunakan melalui
memberikan kesempatan kepada siswa untuk salah satu strategi, tetapi juga tidak tertutup
menanyakan hal-hal yang belum jelas, kemungkinan beberapa metode berada dalam
namun ada pula beberapa guru yang strategi yang bervariasi, artinya masih ada
mengabaikan hal tersebut dikarenakan keterbatasan guru dalam penetapan variasi
adanya anggapan bahwa siswa tidak strategi manajemen kelas yang sesuai. Mes-
menggunakn kesempatan tersebut dan karna kipun salah satu metode berbasis manajemen
alasan waktu yang tersedia. Evaluasi sekolahberhasil dikuasai masih banyak
pembelajaran dilaksanakan sebelum metode yang berbeda-beda tergantung pada
pelajaran dimulai, pada waktu proses tujuan yang akan dicapai dan konten proses
pembelajaran dan setelah pembelajaran yang akan dilakukan dalam kegiatan pem-
selesai. Dalam satu semester, guru belajaran khususnya tematik.

DAFTAR PUSTAKA

Aan Komariah dan Cepi Triatna. 2006. Visionary Leadership Menuju Sekolah. Efektif, Ja-
karta: Bumi Aksara
Adebayo, Famakinwa, Bello Theodora Olufunke. 2015.Generative and Predict-Observe-
Explain Instructional Strategies: Towards Enhancing Basic Science Practical Skills
of Lower Primary School Pupils. International Journal of Elementary Education.
Ahmad Rohani.2004.Pengelolaan Pengajaran. Jakarta : Penerbit Rineka Cipta
Bassam A. Hussein.2015. A Blended Learning Approach to Teaching Project Management: A
Model for Active Participation and Involvement: Insights from Norway. Education
Sciences.
Purbonuswanto, Pengelolaan Kelas Olimpiade Di SMA Semesta Semarang 108

Christina De Simone 2014. Problem Based Learning in Teacher Education: Trajectories of


Change. International Journal of Humanities and Social Science
Djamarah Bahri Syaiful dkk.2008. Strategi Belajar Mengajar, Jakarta : PT. Rineka Cipta
E.Mulyasa. 2005. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Goodman, David W.2015. Effects of an Informal Energy Exhibit on Knowledge and Attitudes
of Fourth Grade Students. Journal Education and Learning
Kunandar. 2007. Guru Profesional: Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP) da Persiapan Menghadapi Sertifikasi Guru. Jakarta: PT RajaGrafindo
Persada.
Moleong, Lexy. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif, cet. 13. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Mulyasa, E. 2007. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Slameto. 2003.Belajar dan Faktor – Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka. Cipta
Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R &
D. Bandung: Alfabeta.
Sutratinah Tirtonegoro. 2010. Anak Super Normal dan Program Pendidikannya. Jakarta:
Bumi Aksara.
Sutirjo & Sri Istuti Mamik. 2005Tematik: Pembelajaran Efektif dalam Kurikulum 2004. Ma-
lang: Banyumedia Publising
Trianto. 2011. Desain Pengembangan Olimpiade bagi anak usia dini TK/RA & anak Usia Ke-
las Awal SD/MI. Jakarta. Kencana.
Udin S. Winataputra. 2006. Model-model Pembelajaran Inovatif, Jakarta : Pusat Antar Uni-
versitas untuk Peningkatan dan Pengembangan Aktivitas Instruksional, Dirjen Dikti,
Depdiknas
Sung Sik Kim. 2012. A study on the relationship between school characteristics improvement
and student achievement in elementary schools: focused on school resources and
climates. The Journal of Korean Education

You might also like