You are on page 1of 18

MENGGALI NILAI, MAKNA, DAN MANFAAT PERKEMBANGAN

SEJARAH PEMIKIRAN AKUNTANSI SYARIAH DI INDONESIA


Tjiptohadi Sawarjuwono
Departemen Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Univeritas Airlangga
Basuki Basuki
Departemen Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Univeritas Airlangga
Iman Harymawan
Departemen Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Univeritas Airlangga
e-mail: harymawan.iman@feb.unair.ac.id
Abstract
Since the emergence of Islamic banks in Indonesia, the development of science related to
Islamic thought, including Sharia (Islamic) accounting is very advanced. However, the process of
historical development of Islamic accounting thought has not been scientifically well documented.
Similarly, the history of who the originator of the idea of Islamic accounting in Indonesia have not
been known. In fact, the process of development of accounting history, ranging from conventional to
sharia, is the result of the struggle of Muslim intellectuals. Therefore, remembering, recognizing
and respecting the historical actors is very important. This study aims to uncover the main
originator of ideas and historical development of Islamic accounting in Indonesia. The process of
research used qualitative research approach to a combination of historical and cultural. By
conducting in-depth interviews and intensive documentation, the study seeks to explore the details
of history, events, processes, and development of Islamic accounting. Then the existing data will be
interpreted andtriangulated . In conclusion, this study successfully revealed the early history of the
perpetrators of Islamic accounting, among them is Ahmad Baraba.
Keywords: Islamic Accounting, History, Development, Indonesia, and Qualitative Research.
Abstrak
Sejak munculnya bank syariah di Indonesia, perkembangan ilmu yang terkait dengan
pemikiran syariah, termasuk akuntansi syariah (Islam), sangat maju. Namun demikian, proses
sejarah perkembangan pemikiran akuntansi syariah belum terdokumentasikan secara ilmiah
dengan baik. Demikian pula sejarah mengenai siapa pencetus ide akuntansi syariah di Indonesia
belum dikenal. Padahal, proses perkembangan sejarah akuntansi, mulai dari konvensional ke
syariah, adalah hasil perjuangan kaum intelektual muslim. Oleh karenanya, mengingat,
mengenal dan menghormati pelaku sejarah adalah sangat penting.
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap pencetus utama ide dan sejarah
perkembangan akuntansi syariah di Indonesia. Proses penelitiannya menggunakan penelitian
kualitatif dengan pendekatan kombinasi antara historis dan budaya. Dengan melakukan
wawancara mendalam dan intesif dokumentasi, penelitian ini berupaya mengupas detil sejarah,
kejadian, proses, dan perkembangan akuntansi syariah. Kemudian data yang ada ditriangulasi
dan dinterpretasikan. Kesimpulannya, penelitian ini berhasil mengungkap pelaku awal sejarah
akuntansi syariah, di antaranya adalah Achmad Baraba.
Keywords: Akuntansi Syariah, Sejarah, Perkembangan, Indonesia, dan Penelitian Kualitatif.

65
PENDAHULUAN oleh lucas Pacioli (1494) adalah tidak tepat.
... more and more historians are Sawarjuwono (1997) mengindikasikan bahwa
coming to realize that their work does akuntansi sebenarnya berasal dari Islam.
not reproduce‘what actually hap- Akuntansi berkembang dan menyebar
pened’ so much as represent it from a bersamaan dengan penyebaran perdagangan
particular point of view. To communi- bangsa Arab yang dapat diindikasikan sebagai
cate this awareness to readers of penyebaran agama Islam. Mereka sambil
history, traditional forms of narrative berdagang sekaligus mengajarkan cara
are inadequate. Historical narrators mencatat kegiatan perdagangannya, yang
need to find a way of making selanjutnya ditenggarai cara inilah asal-usul
themselves visible in their narrative, pembukuan dagang. Pendapat Sawarjuwono
not out of self-indulgence but as a (1997) sedemikian ini, pada saat itu, ditentang
warning to the reader that they are not oleh para pendukung pemikiran mainstream
omniscient or impartial and that other yang telah tertanam bahwa pembukuan atau
interpretations besides theirs are akuntansi adalah berasal dari Itali.
possible (Burke, 1992: 239) Sebaliknya, beberapa tahun terakhir ini
... all histories start with the curiosity kita akan dengan mudah menemukan adanya
of a particular individual and take seminar, workshop, diskusi dan berbagai
shape under the guidance of her or his pelatihan yang isinya membahas berbagai
personal and cultural attributes. Since kegiatan ekonomi dan akuntansi Islam, mulai
all knowledge originates inside human dari perbankan, asuransi, pegadaian, sampai
minds and is conveyed through repre- pada bidang pendidikannya. Semua kegiatan
sentations of reality, all knowledge is di atas adalah berkembang melalui proses
subject-centered and artificial, the very perjuangan, mulai dari pengenalan makna
qualities brought into disrespect by an ekonomi Islam, penerapan sebagian dari
earlier exaltation of that which was ekonomi tersebut kedalam praktik, pencetusan
objective and natural (Appleby, Hunt bank syariah, yaitu mulai pendirian Bank
dan Jacob, 1995: 254). Muamalat, berbagai peraturan yang men-
dukung serta pembentukan lembaganya
Asal usul ide penelitian (Divisi Bank Syariah, Bank Indonesia),
Meski penduduk yang memeluk agama lembaga pengawas syariah yaitu Dewan
Islam disebutkan lebih dari 85,2 % dari jumlah Pengawas Syariah (DPS), sampai pada
penduduk Negara Indonesia munculnya kesadaran para pengelola
(www.id.wikipedia.org), namun hal ini bukan organisasi akuntan yaitu Dewan Standar
berarti bahwa perkembangan pemikiran dan Akuntansi Keuangan yang berperan dalam
implementasi Islam, terutama terkait dengan menetapkan standar akuntansi keuangan
ekonomi atau lebih spesifik lagi akuntansi Islam.
Islam, otomatis melenggang dalam keadaan Namun sayangnya, dokumen tertulis
vakum dengan mudah. Perkembangan dan yang menyiratkan dan mencermikan proses
implementasinya melalui berbagai proses perjuangan tersebut sangat langka. Keber-
perjuangan. adaan dokumen tersebut tersebar dan melekat
Padahal, apabila mengingat kembali pada para tokoh pemikir atau kelompok atau
beberapa dasawarsa yang lewat. Meski bank lembaga (organisasi) yang ikut dalam proses
syariah telah berdiri pada awal tahun 1990an, perjuangan. Dokumen-dokumen tersebut tidak
tetapi di lingkungan dunia pendidikan terkodifikasikan secara ilmiah. Keterserakan
pengetahuan yang terkait dengan akuntansi dokumen penting seperti demikian sangat
syariah sangat terbatas. Sawarjuwono (1997) menyulitkan bagi proses pembelajar-
menyatakan bahwa sejarah akuntansi yang an/pendidikan formal dan penelitian. Hal
selalu dikenalkan bahwa ia ditemukan di Itali senada juga ditegaskan oleh Napier (2009).

66
! " #! $ %% &

Dia menyatakan bahwa sejarah perkembangan dikatakan sebagai dan menjadi semacam
pemikiran akuntansi Islam di negara-negara kultur. Dalam kaitan ini, Harris (1968)
muslim sangat sedikit ditemukan. Hal ini mengatakan bahwa :’the culture concept
disebabkan sangat terbatasnya dokumen dan comes down to behavior patterns associated
kegiatan penelitian di bidang ini. with particular groups of people, that is to
Berkenaan dengan hal di atas, customs, or people’s way of life…”. Dalam hal
dikatakan bahwa penelitian historis tentang ini, peneliti mengartikan dan menganggap
pemikiran akuntansi Islam masih dalam proses bahwa terbentuknya pemahaman dan kebiasa-
perkembangan, dengan rentang mulai dari an berdasarkan syariah islamiah adalah
penelitian dokumen sampai dengan evaluasi sebagai bagian dalam kultur.
berbagai aktivitas yang mengarah pada Dari penjelasan di atas, maka sangat
realisasi akuntansi (Napier, 2009). Selanjutnya jelas bahwa perkembangan akuntansi Islam
Napier (2009) mengidentifikasikan adanya 3 sangat terkait dengan perkembangan pemikir-
(tiga) aliran besar sejarah pemikiran akuntansi. an dan implementasi Ekonomi Islam, maka
Aliran pertama yaitu para peneliti yang penelusuran historisnya juga tidak akan ter-
menitik beratkan pada diskusi tentang lepas dari sejarah perkembangan Ekonomi
perlunya akuntansi Islam dan pemikiran Islam itu sendiri. Maka dari itu, awal proses
prinsip dasarnya. Aliran kedua yaitu mereka penelitian ini akan diarahkan selaras dengan
yang menitik beratkan penelitiannya pada penelusuran ekonomi Islam dan perkem-
akuntansi Islam bagi lembaga-lembaga bangan praktik berupa munculnya bank
keuangan Islam, dan aliran ketiga yaitu syariah. Namun dengan munculnya kesadaran
penelitian akuntansi Islam yang menitik keharusan pencatatan transaksi di dunia per-
beratkan pada keberadaan regulasi. bankan, maka penelitian akan lebih difokus-
kan pada perkembangan akuntansi Islamnya
Rumusan Masalah saja.
Dengan mempertimbangkan langkanya
dokumen ilmiah yang menggambarkan proses Manfaat dan Tujuan Penelitian
perjuangan ide mengimplementasikan eko- Perkembangan pemikiran demikian
nomi dan akuntansi Islam, dan pentingnya sangat penting untuk diketahui, karena dengan
mempelajari sejarah, serta pengenalan per- memahami proses sejarah kita akam mampu
kembangan akuntansi Islam, maka penelitian menerangkan perkembangan pemikiran akun-
ini akan memfokuskan pada perkembangan tansi Islam, mampu memahami makna setiap
pemikiran akuntansi Islam di Indonesia. kejadian dan keterkaitannya dengan akuntansi,
Pembahasan dimulai dari munculnya ide atau bisa membuat pedoman dan mengarahkan
rasa kesadaran adanya kebutuhan akan akun- rencana perkembangan selanjutnya (lihat Van
tansi Islam, beredarnya tulisan-tulisan dalam Peursen, 1988). Bahkan, mengikuti pola pikir
bentuk artikel, ceramah-ceramah, simposium Hasan (2008), mempelajari sejarah sangat
dan berbagai workshop, dan terbitnya buku- penting untuk mengingat para pejuangnya. Ia
buku akuntansi Islam, sampai dengan muncul- mengatakan: “Sampainya Islam dengan wajah
nya standar akuntansi Islam. sebagaimana kita dapati hari ini adalah dari
Penelitian ini akan mulai mempelajari darah, harta, dan air mata para ‘ulama dan
dan menggali proses munculnya kebutuhan pendahulu umat. Sudah selayaknya kita
akan akuntansi untuk mendukung laporan meneladani dan menyebarkan kisah per-
keuangan bank syariah. Pembahasan juangan mereka sebagaimana hak mereka
dilanjutkan dengan masuknya pemikiran untuk diingat dan didoakan”.
kebutuhan akan akuntansi syariah pada insti- Selain itu, hasil penelitian ini diperlu-
tusi pendidikan, baik yang formal maupun kan untuk proses pembelajaran di masa men-
berupa kursus-kursus maupun bisnis konsul- datang. Penelitian terkait sejarah sedemikian
tasi sehingga akhirnya akuntansi Islam dapat ini sangat penting bagi para peneliti generasi

67
penerus. Mengingat, sampai saat ini banyak Perkembangan pemikiran ekonomi dan
peneliti Indonesia yang bila akan meneliti akuntansi Islam tidak akan terpisah dari per-
tentang sejarah pemikiran Indonesia, apalagi kembangan Islam itu sendiri di Indonesia.
akuntansi Islam, terpaksa harus melakukan Kuntowijoyo (1994: 100-101) mengelompok-
penelusuran akademis ke manca negara. kan periode sejarah Islam di Indonesia menjadi
Diharapkan, hasil penelitian ini akan menjadi 3 periode, yaitu utopia, ideologi, dan ide.
salah satu bagian dokumen yang akan dapat Periode utopia digambarkan Kuntowijoyo
dipelajari oleh generasi penerus. (1994) sebagai periode dimana orang masih
berandai-andai mengharapkan masyarakat
KAJIAN TEORI seperti yang kelompok ini inginkan tanpa
Makna sejarah mempertimbangkan kenyataan obyektif
Sejarah, menurut Kartodirdjo (1993: sekitarnya. Jadi Islam dicoba diterapkan
20-21) dapat dianggap sebagai alat untuk mengikuti kehendaknya. Sebagai contoh yaitu
mengurangi kekhawatiran terhadap hal-hal munculnya ide negara Islam oleh Kartosuwirjo.
yang tidak diketahui. Sejarah akan mem- Dalam periode ideologi, Kuntowijoyo
perkuat perasaan akan suatu realitas. (1994) mengatakan bahwa Islam nampak kental
Kehidupan modern menuntut alat-alat pada pemahaman Islam yang hanya dipahami
intelektual yang dapat memahami lingkungan sebagai tataran teoritis normatif. Tetapi melalui
secara mendalam. Hal ini dapat dipahami proses sejarah dan interpretasi yang bermacam-
melalui pemahaman sejarah. macam maka Islampun gagal menjadi
Selain itu, Kartodirdjo (1993) kenyataan, sehingga Islam hanya seakan-akan
menambahkan bahwa sejarah adalah produk menjadi sebuah tataran normatif saja.
intelektual manusia, pengetahuan mengenai Selanjutnya, pada periode Islam men-
masa lalu yang terjalin dalam segala jenis ilmu jadi ide, menurut Kuntowijoyo (1994), maka
pengetahuan. Terkait dengan penjelasan di atas, konsep-konsep Islam menjadi empiris (ke-
Miranti and Paul (1993) mengatakan bahwa: nyataan). Islam dipahami secara komprehensif
“results from the historians hesitancy either to dan nyata serta menjadi bagian hidup sehari-
establish or to amplify theoretical Constructs”. hari, sehingga muncul pengertian dari ber-
Berkenaan dengan hal di atas, Previt bagai dimensi, etika, estetika, pemikiran
(2001) mengulas ide Chambers yang banyak filsafat, aplikasi ekonomi Islam dan lain-lain.
membahas teori akuntansi. Dalam ulasannya, Pemahaman seperti ini, kata Kuntowijoyo
Previt mensitir kalimat Chambers yang (1994), tidak tercakup oleh Islam sebagai
mengatakan bahwa dengan mempelajari ideologi, melainkan Islam sebagai ide.
sejarah: “was to define the actual problem, Akhirnya, dia menjelaskan bahwa per-
identify its real causes, and then attempt to ubahan pemikiran dari ideologi menjadi ide
find an appropriate solution”. Jadi pendekatan dan berikutnya menjadi empiris melambang-
sejarah memungkinkan kita mengungkap kan proses kesadaran masyarakat. Dalam hal
keadaan nyata, mencoba mencari solusi, serta ini peneliti yakin bahwa masyarakat muslim
memperkuat atau bahkan membentuk teori. Indonesia semakin sadar akan ajaran Islam.
Kemudian, bila dikaitkan dengan Kesadaran ini sebagai proses kesadaran
ekonomi dan akuntansi Islam, maka masyarakat muslim untuk memahami dan
perkembangan pemikiran ekonomi dan menerapkan ajaran Islam bukan hanya pada
akuntansi Islam adalah juga produk intelektual tataran ibadah ma'doh dan bentuk upacara
manusia yang juga melibatkan berbagai ritualnya semata, tetapi sebagai kesadaran ter-
masalah sosial Indonesia. Dengan memahami hadap keharusan melaksanakan ibadah mua-
sejarah perkembangan pemikiran ekonomi dan malah yang lebih komprehensif, yaitu mene-
akuntansi Islam di Indonesia, maka kita akan rapkannya dalam segala aspek kehidupan
lebih memahami keterjalinan antara budaya manusia, diantaranya praktik ekonomi dan
dan ilmu pengetahuan itu sendiri. akuntansi Islam.

68
! " #! $ %% &

Proses perubahan periode Islam itu Islam di Indonesia tidak bisa dilepaskan dari
bukan datang dengan sendirinya, tetapi proses pendirian Bank Syariah. Pendirian bank
melalui berbagai proses perjuangan. Di dalam syariah pertama di Indonesia, yaitu Bank
bahasa Al-Qur'an dijelaskan, salah satunya Muamalat, adalah tonggak sejarah mulai
dalam an-Nisa (QS 4: 75): diterapkannya ajaran Islam menjadi pedoman
! "! # $%
bermuamalah. Pendirian ini dimulai dengan
&'() * +, *-./ "0 0'- 1 2 *
serangkaian proses perjuangan sekelompok
0 " *- 3 451- *- 6 ), $ -7 8
masyarakat dan pemikir Islam dalam upaya
3 95 451-
mengajak masyarakat Indonesia bermuamalah
yang sesuai dengan ajaran Islam.
Artinya: “Mengapa kamu tidak mau Kelompok ini diprakarsai oleh bebe-
berperang di jalan Allah dan (mem- rapa orang tokoh Islam, Ikatan Cendekiawan
bela) orang-orang yang lemah baik Muslim Indonesia (ICMI), serta Majelis
laki- laki, wanita-wanita maupun anak- Ulama Indonesia (MUI) yang pada waktu itu,
anak yang semuanya berdo'a: "Ya sekitar tahun 1990-1991, dipimpin oleh
Tuhan kami, keluarkanlah kami dari almarhum Kyai Haji Hasan Basri. Ide pen-
negeri ini (Mekah) yang zalim pen- dirian bank syariah dimulai dengan lokakarya
duduknya dan berilah kami pelindung bank tanpa bunga, pada tanggal 19 – 21
dari sisi Engkau, dan berilah kami pe- Agustus 1990 (lihat Azis, 2007: 118 dan
nolong dari sisi Engkau!” Wijanarto: 1995). Setelah membuat konsep
yang lengkap tentang bank syariah di Cisarua,
Berdasarkan ayat tersebut, menurut Bogor, mereka berharap mendapatkan
Kuntowijoyo (1994), umat Islam itu dituntut dukungan politis dari berbagai pihak agar ide
untuk berjuang merubah apa yang masih ini dapat bergulir. Tanpa dukungan politis
dalam tataran ideologi menjadi tataran ide yang jelas, ide mulia ini dipastikan akan sulit
yang dalam ilmu-ilmu sosial disebut sebagai direalisasikan. Oleh karenanya, dalam upaya
super-struktur. Bagi peneliti, berjuang di sini mencari dukungan politis, pimpinan MUI
diartikan proses menyadarkan masyarakat menemui Menteri Agama, H. Munawir
akan arti memahami ekonomi Islam dan upaya Sjadzali. Dalam hal ini MUI belum berhasil
menerapkannya menjadi bagian dalam meyakinkan beliau untuk mendukung ide
kehidupan nyata sehari-hari. mulia ini.
Oleh karena itu, memahami sejarah itu Maka selanjutnya MUI mencoba
bukan sekedar mengingat atau mengetahui menemui Ginanjar Kartasasmita selaku
kronologis sebuah event sejarah, tetapi Menko Ekonomi Keuangan dan Industri.
memahami makna setiap event terkait dengan Dalam pertemuannya, MUI belum berhasil
konteks pada jamannya. Hal ini bisa terkait meyakinkan beliau untuk merealisasikan ide
dengan dunia imajinasi, dunia ideologi, dunia mulia ini. Kemudian, MUI menemui Menteri
budaya, dunia politik dan kekuasaan, dunia Negara Sekretaris Negara, yaitu Drs.
ilmu pengetahuan, dunia berpikir, dunia Moerdiono. Beliau menyarankan agar MUI
praktis dan dunia immateri. Jadi memaknai menghadap saja langsung ke Presiden serta
perkembangan pemikiran ekonomi dan menjelaskan sendiri ide selengkapnya.
akuntansi Islam harus menggunakan proses
sejarah seperti di atas dan dipahami serta Bagi hasil bank syariah = sistem paron
dimaknai secara komprehensif. dalam budaya Jawa
Alhamdulillah, pertemuan dengan
Pendirian Bank Syariah sebagai Tonggak Presiden Suharto berhasil. Keberhasilan ini
Ekonomi dan Akuntansi Islam bukan sekedar karena MUI menghadap
Sebagai tonggak sejarah, dikenalnya presiden, tetapi adalah karena kepiawaian
dan memasyarakatnya ekonomi dan akuntansi Kyai Haji Hasan Basri memilih kata-kata yang

69
tepat, istilah yang sederhana, mudah dipahami terpisahkan, antara lain, yaitu peraturan
bagi orang awam Islam, serta maknanya tidak perbankan sendiri, kebutuhan pengawasan,
menyimpang dari makna aslinya. kebutuhan pemahaman terhadap produk-
Prosesnya sebagai berikut. Setelah produk syariah dan lain-lain. Kesemuanya ini
Kyai Hasan Basri beserta rombongan MUI menimbulkan sebuah kebutuhan baru. Maka,
menjelaskan tujuan kunjungannya, maka bersamaan dengan itu bermunculanlah
giliran Presiden Suharto bertanya. Pertanyaan- berbagai lembaga yang mendukung kebutuhan
nya sederhana, yaitu “apa itu bank syariah?”. tersebut, antara lain, lembaga yang
Kyai Haji Hasan Basri sadar benar, apabila mengajarkan manajemen dan produk syariah,
beliau salah memilih kata, maka ide mulia ini lembaga keuangan dan pasar modal syariah,
akan berantakan. Dengan tepat, beliau dan institusi resmi yang melahirkan para
menggunakan kata 'sistem paron' untuk akuntan syariah. Dalam jangka pendek, karena
menjelaskan sistem bagi hasil dalam bank kemungkian bank syariah juga akan go publik,
syariah. Mendengar hal ini, Presiden Suharto maka pasti akan diperlukan auditor
paham, karena sistem ini bukan hal baru bagi independen yang paham akan syariah Islam.
beliau. Sistem paron adalah sistem yang sudah Dengan demikian jelas bahwa
menjadi budaya Jawa dalam berbagai kemunculan kebutuhan, pengembangan teori
kehidupan sosial ekonomi masyarakat desa dan praktik akuntansi Islam adalah karena
Jawa. Karena paham betul, maka Presiden berdirinya bank syariah. Pendirian bank
Suharto langsung menyetujui. Maka setelah syariah adalah merupakan salah satu bentuk
melalui proses administrasi negara, berdirilah implementasi ekonomi Islam.
bank syariah pertama di Indonesia.
METODE PENELITIAN
Bank Syariah dan Akuntansi Jenis Penelitian
Setelah bank syariah berdiri, maka Pada dasarnya metode penelitian yang
seperti halnya bisnis lain, entitas ini memerlu- akan diterapkan yaitu metode penelusuran
kan membuat laporan keuangan. Laporan sejarah. Pemilihan metode ini dengan mem-
keuangan dihasilkan dari sebuah proses akun- pertimbangkan bahwa rumusan masalah yang
tansi. Proses akuntansi pada waktu pendirian- menjadi fokus studi adalah sebuah proses
nya belumlah mengacu pada akuntansi yang sejarah, yaitu mengungkap perkembangan
dilandasi syariah Islam. Apabila bisnisnya pemikiran ekonomi dan akuntansi Islam.
sudah dilandasi syariah Islam, maka proses Dengan demikian, mengikuti pemikiran Kar-
akuntansi dan pelaporannya juga memerlukan todirdjo (1993) dan Creswell (2003), maka
dasar-dasar pencatatan dan proses akuntansi peneliti memilih kombinasi antara pendekatan
yang syariah. Maka selanjutnya munculah sejarah dan ethnography.
kebutuhan akan akuntansi syariah Islam. Seperti halnya dalam ethnography
Dalam proses kemunculannya, akun- (Spradley, 1979), penelitian ini akan
tansi Islam ini juga mengalami proses sejarah. mengungkap masalah sejarah akuntansi Islam
Selain bisa dilacak dari munculnya berbagai dari para pelakunya. Maka dari itu,
buku tentang akuntansi Islam ini, secara penelusuran akan dilakukan dan dimulai dari
sepintas, perubahan pemikiran akuntansi Islam salah seorang informan yang juga sebagai
bisa dilacak dari perubahan Standar Akuntansi pelakunya.
bentukan Ikatan Akuntan Indonesia, yaitu Periode yang dipilih adalah periode
mulai dari PSAK 59 menjadi PSAK 101 1990an dimana awal pendirian bank syariah
sampai 111. Semua perubahan ini belum ter- pertama di Indonesia sampai dengan periode
dokumentasikan secara ilmiah. tahun 2000an dimana kegiatan seminar dan
Selain kebutuhan akan akuntansi penerbitan buku sudah semakin banyak.
Islam, berdirinya bank syariah juga Tetapi dalam pengumpulan data, periode akan
membutuhkan seperangkat aturan yang tidak dibatasi dengan waktu dan dana penelitian

70
! " #! $ %% &

yang terbatas. Tetapi akan diupayakan dievaluasi keterkaitan antara satu kejadian
pengumpulan data secara intensif. dengan kejadian lainnya. Kemudian, keter-
kaitan kejadian itu disusun kembali, sehingga
Proses pengumpulan data menggambarkan proses perkembangan
Pada dasarnya pengumpulan data pemikiran akuntansi Islam secara kronologis.
dilakukan dengan 2 (dua) teknik, yaitu Bersamaan dengan itu, kejadian demi kejadian
wawancara mendalam (indepth interview) dan diinterpretasikan dan dikaitkan dengan per-
dokumentsi. Penerapan kedua teknik tersebut masalahan dalam penelitian ini.
akan terkait dengan kebutuhan data, sehingga Bersamaan dengan itu, dokumen yang
secara rinci sebagai berikut: Penelitian ini diperoleh disusun kembali berdasarkan per-
dimulai dari, pertama, mengungkap sejarah kembangan kronologis dari data hasil wawan-
pendirian bank Muamalat yang disepakati cara. Dokumen tersebut dipergunakan sebagai
sebagai tonggak pengenalan ekonomi Islam. dasar justifikasi pembenaran penjelasan proses
Pengungkapan ini dilakukan dengan cara wawancara atau lazim disebut triangulasi
mewancarai langsung salah seorang tokoh (Yin, 1989; Glesne dan Peshkin, 1992).
pendirinya, meminta dokumen terkait yang Dari proses di atas, maka proses per-
ada, kemudian menelusuri ke seluruh hal yang kembangan pemikiran dan akuntansi Islam
relevan. Berdasarkan data awal yang akan dikodifikasikan dan ditulis kembali
diperoleh, pengembangan penelitian lebih secara runtut sedemikian rupa, sehingga
lanjut akan diarahkan pada arahan informan sejarah perkembangan yang diharapkan dapat
awal (lihat Glesne and Peshkin, 1992). tersusun. Hasil penelitian sejarah ini diharap-
Kedua, bersamaan dengan proses di kan akan menyamai hasil pemikiran seorang
atas, peneliti juga akan menemui informan Chambers. Seperti diulas oleh Previts (2001)
yang terkait dengan munculnya berbagai bahwa karya Chambers telah diakui sebagai
institusi yang mulai sadar akan diperlukannya berikut: “Chambers’ works are recognized not
dan terkait dengan keberadaan akuntansi only for his notable contributions to account-
Islam, yaitu Bank Indonesia, lembaga- ing thought but also for his important contri-
lembaga konsultan bisnis syariah dan Ikatan butions to accounting history”.
Akuntan Indonesia.
Ketiga, dokumen yang mendukung HASIL PENELITIAN DAN
kejadian, misalnya undangan rapat, risalah PEMBAHASAN
rapat, selebaran atau brosur, hasil pemikiran Penetapan titik awal langkah penelitian
yang tertuang dalam karya tulis, baik yang Seperti telah diungkapkan di atas,
terpublikasi secara umum maupun yang bahwa penelitian ini adalah sebuah penelitian
terbatas pada peserta seminar, publikasi yang mengkombinasikan antara pendekatan
ilmiah, dan buku-buku akan diperoleh melalui sejarah dan budaya. Pertimbangannya yaitu
permintaan kepada informan atau dengan bahwa munculnya akuntansi syariah tidak
berbagai cara korespondensi lain. akan telepas dari sejarahnya. Selain itu, karena
Keempat, melakukan penelusuran dan akuntansi itu selalu berkembang dengan
pengklasifikasian terhadap buku-buku yang mengikuti kultur masyarakatnya, maka
terbit pada periode 1990 sampai saat ini. pemahaman kultural digunakan untuk
Fokus bahasan buku-buku tersebut akan memaknai data yang terkumpul.
menyiratkan arah perkembangan pemikiran Karena keyakinan peneliti bahwa
akuntansi Islam. pemikiran akuntansi syariah itu pasti akan
terkait dengan kemunculan segala sesuatu
Proses Analisa yang dapat diindikasikan dengan ide syariah,
Hasil wawancara akan dikelompokkan maka peneliti memulai dengan mencari titik
berdasarkan topik bahasan. Dari pengelom- awal yang dijadikan landasan mulainya.
pokkan tersebut kemudian akan dirunut dan Seperti diuraikan dalam landasan teori, maka

71
peneliti mencari data yang dapat meyakinkan prinsip serta praktik - praktik bank
bahwa penelitian sejarah akuntansi syariah syariah”.
dapat dimulai dengan mempelajari pendirian Hal senada diungkapkan oleh
bank syariah pertama di Indonesia. Djakfar (2010). Ia mengatakan bahwa:
“secara historis jika dibandingkan dengan
Proses dokumentasi sistem yang lain, terutama kapitalis,
Proses penelitian dimulai dengan pengenalan sistem ekonomi Islam masih
mempelajari dokumen yang ada, antara lain, relatif baru, baru sekitar dua dasawarsa
buku-buku yang relevan, dan arahan dari yang lalu ditandai dengan didirikannya
informan awal. Dari penelusuran buku, (diclare) bank syariah pertama, yaitu
diperoleh keyakinan bahwa pemilihan bank Bank Muamalah Indonesia (BMI) di
syariah sebagai awal penelitian adalah tepat. Jakarta”. Bank yang didirikan resmi pada
Dokumen buku, antara lain Arifin (1999, hal 1 November 1991 itu baru beroperasi
21) dan Djakfar (2010) mengindikasikan pada 1 Mei 1992 (lihat juga Azis, 2007,
bahwa saat perubahan ekonomi di Indonesia 590).
ditandai dengan berdirinya bank syariah.
Esensinya, kedua pemikir tersebut menyata- Interpretasi Penelitian
kan bahwa pendirian bank syariah pertama, Pernyataan demikian menyiratkan
yaitu Bank Muamalat Indonesia (BMI) bahwa pendirian bank syariah merupakan
merupakan titik perubahan ekonomi awal perubahan era ekonomi baru (Islam) di
Indonesia, yaitu dari ekonomi kapitalis Indonesia. Dari evaluasi dokumen di atas telah
menuju atau mulai mengenal ekonomi syariah. mengarahkan pada titik awal bahwa penelitian
Berawal dari sini, maka selanjutnya bermacam bisa dan tepat bila dimulai dari keberadaan
bisnis dan lembaga yang dilandasi syariah dan bank syariah. Selanjutnya indikasi tersebut
ilmu-ilmu pengetahuan yang terkait dengan dikonfirmasi (triangulasi) dengan hasil
ekonomi syariah mulai berkembang, di wawancara.
antaranya adalah akuntansi syariah.
Selain itu, dokumen lain juga Proses wawancara
memberikan signal yang senada. Pemikiran Wawancara awal dimulai dengan
Azis (2007), dalam bukunya, hal 595 - 597, mewawancarai para mantan direksi BMI.
menjelaskan sebagai berikut: Informan pertama, yaitu Arie Mooduto,
“Perkembangan seperti disebutkan di dilakukan pada tanggal 8 Juni 2010, di
atas setidaknya menunjukkan bahwa Surabaya.
ekonomi Islam (syariah) yang Ia mengatakan: “… Nah sekarang ada
bersumber dari wahyu dewasa ini telah bank syariah, ini solusi, maka kita
menemukan bentuk terbaru dalam harus menyampaikan kepada umat…”
kehidupan berekonomi di Indonesia.
Karena itu, konsep ekonomi Islam “Bahwa ini bukan simbol lembaga
yang akhir-akhir ini telah menjadi bank saja, tetapi juga mengakomodasi
bagian penting dari sistem per- kepentingan umat.” “… kongres umat
ekonomian masyarakat, hendaknya Islam Indonesia ke empat, tahun 1994,
harus dikawal eksistensinya dan harus kalau tidak salah, meminta supaya
pula disikapi secara proaktif oleh pemerintah menjalankan dual eco-
seluruh umat Islam”. nomics system, ….”
Selanjutnya beliau menambahkan: Makna dari wawancara tersebut adalah
“....pesatnya perkembangan bank bahwa proses pendirian bank syariah ini
syariah juga diikuti dengan pesatnya berasal dari berbagai usulan para tokoh
kajian dan publikasi mengenai prinsip- pejuang Islam untuk membebaskan umat

72
! " #! $ %% &

Islam dari belenggu riba. Salah satu cara PSAK syariah itu dikembangkan oleh
adalah mendirikan bank tanpa riba, yaitu bank Dewan Standard Akuntansi Syariah,
syariah. Setelah BMI berdiri, maka dalam maka mungkin focus DSAK lebih
proses manajemen pengelolaannya, baik bagi kepada IFRS, sehingga perlu dibentuk
direksi khususnya dan masyarakat pemikir semacam task yang permanen, untuk
pada umumnya, mulai terpikir kebutuhan akan mengembangkan PSAK syariah”.
ilmu yang mendukung pengelolaan bisnis
secara syariah. Tanpa adanya bank syariah, Makna dari wawancara tersebut yaitu
maka tidak mungkin orang akan memikirkan adanya keresahan dan pemikiran akan
apa itu ekonomi syariah, lebih-lebih akuntansi perlunya akuntansi yang dilandasi ajaran
syariah. Islam tidak akan mucul bila BMI tidak ada
Hal senada diungkapkan oleh informan atau belum berdiri. Dengan adanya BMI ini
lain, yaitu Achmad Baraba yang juga mantan juga secara politis mendapatkan dukungan
Direksi BMI. Wawancara ini dilaksanakan keberpihakan dari institusi yang kompeten
pada tanggal 10 Oktober 2010, di Jakarta. Ia dalam bidang akuntansi, yaitu IAI. Sehingga
menyatakan keresahannya setelah lebih dari pada giliran berikutnya IAI mulai bergerak
lima tahun memimpin BMI, tetapi manajemen untuk membuat standar akuntansi syariah.
maupun laporan keuangannya masih Dengan demikian, baik dari proses
dilakukan secara konvensional (masih cara dokumentasi maupun hasil wawancara, jelas
yang sama seperti biasa, cara lama). bahwa pemilihan pendirian bank syariah,
Achmad Baraba: “Jadi ketika Bank dalam hal ini BMI, sebagai titik awal
Muamalat berdiri itu akuntansinya penelitian adalah tepat. Pendirian BMI adalah
tidak berjalan semestinya. Saya punya merupakan titik awal atau pusat perubahan
keresahan tersendiri, bahwa ini tatanan ekonomi, ilmu pengetahuan, dan
mestinya tidak begini. Jadi murabahah berbagai perubahan sosial lain yang terkait
itu akuntansinya tidak merefleksikan dengan semakin sadarnya umat Islam bahwa
prinsip murabahah.” ajaran dan pengetahuan Islam tepat dijadikan
sebagai landasan bermuamalah.
Sedangkan informan lain, Yakub, salah Dengan lain ungkapan, pendirian BMI
seorang pengurus IAI Jakarta, mengatakan memang menjadi titik tolak perubahan sistem
sebagai berikut: ekonomi yang pada gilirannya berdampak
“… bisa juga dilihat dari sudut pada seluruh aspek ilmu yang terkait dengan
pandang yang lebih politis, dengan bisnis syariah, yaitu antara lain pengetahuan
berkembangnya perbankan dan eko- ekonomi syariah itu sendiri, manajemen
nomi syariah, ini kan perlu dukungan syariah, gadai syariah, asuransi syariah, dan
secara politis, termasuk perlunya akuntansi syariah. Proses sejarah munculnya
akuntansi syariah untuk perbankan perubahan yang sangat fundamental di
syariah, dan itu mungkin per- Indonesia, yang terkait dengan perubahan dari
timbangannya tidak hanya pada konten ekonomi kapitalis ke ekonomi Islam, yang
akuntansi syariah, tapi juga ada keber- selanjutnya diikuti dengan kebutuhan akan
pihakan. Nah itu yang tidak banyak ilmu-ilmu lain yang berlandaskan Islam, dapat
dipahami oleh orang bahwa ini ada dimulai dan ditandai oleh pendirian bank
keberpihakan dengan kita ada konten syariah. Maka, penetapan penelusuran asal
akuntansi syariah segala macem. usul sejarah akuntansi syariah di Indonesia
Keberpihakan dari profesi akuntansi dimulai dari asal-usul ide pendirian bank
bahwa kita mendukung perkembangan syariah adalah tepat.
ekonomi syariah”.
“…Nah kemudian setelah tahun 2002,
kemudian berkembang bahwa kalau

73
Awal mula Akuntansi Syariah kali menyelenggarakan Training for the
Proses dokumentasi dan interpretasinya Trainer (TOT) perbankan syariah, yaitu pada
Setelah memperoleh kepastian titik 25 sampai 29 Mei 1999. Kegiatan ini bekerja
awal penelitian, maka berikut ini peneliti lebih sama dengan Bahrain Institute of Banking and
memfokuskan proses penelitiannya untuk Finance, Manama, Bahrain. Kegiatan ini
mengungkap sejarah kapan awal mula kemudian ditindak lanjuti dengan ide
akuntansi syariah di Indonesia. Bersamaan Pendirian Program Studi Ekonomi Syariah.
dengan itu, peneliti melakukan penelusuran Akhirnya program studi ini terbentuk dan
berbagai dokumen, mulai buku-buku yang berlangsung sampai saat ini. Namun demikian
relevan dengan keberadaan akuntansi fokus studinya adalah ekonomi syariah, belum
Islam/syariah, brosur-brosur, risalah rapat, mengarah kepada akuntansi syariah.
hasil-hasil seminar atau lokakarya, dan lain- Dari penelusuran buku-buku teks,
lain. Dokumen yang diperoleh, dikelompok- diperoleh gambaran sebagai berikut. Dengan
kan berdasarkan tahun terbitan atau menganalisa topik dan tahun (waktu)
pembuatannya, dan diklasifikasikan sesuai penulisannya, maka penelusuran dokumen ini
dengan topiknya yaitu perbankan, akuntansi, menyimpulkan bahwa setelah tahun 2000an,
manajemen, pegadaian dan asuransi. barulah mulai muncul penulisan yang lebih
Kemudian dibuatkan resume inti pokok spesifik mengenai akuntansi syariah. Sedang-
dokumen dan dicari tahun-tahun penerbitan- kan sejarah mengenai awal pemikiran ide
nya, guna dipahami isi dan esensi tulisan, serta akuntansi syariah dapat dipastikan muncul
dianalisa sejarah munculnya ide atau isi sebelum adanya ide-ide yang ditulis pada
tulisan itu dengan awal-awal pemikiran tahun-tahun di atas. Buku yang paling awal
akuntansi syariah. yang terbit menyinggung penyebutan
Dari penelusuran sejarah tersebut di akuntansi syariah adalah buku dari Sofyan
atas, peneliti menganalisa dengan cara Syafri Harahap yang berjudul “Akuntansi
memfokuskan pada topik pembahasannya. Islam”. Buku ini diterbitkan pada tahun 1997.
Selanjutnya diperoleh simpulan sebagai Meskipun berjudul Akuntansi Islam, tetapi
berikut. Bahwa sejak tahun 1996 sampai buku ini masih lebih banyak mengulas
2000an, seminar, lokakarya atau kegiatan akuntansi konvensional dan mengenalkan
yang sejenis masih terfokus pada persoalan lembaga bisnis syariah, yaitu Perbankan
perbankan syariah. Inti seminar atau fokusnya Syariah, Asuransi Takaful, dan Pasar Modal
sebagian besar membahas apa itu perbankan Islami. Selain itu, buku ini membahas ide
syariah, masalah bunga atau riba, manfaat, perlunya akuntansi Islam, tetapi belum
berbagai produk perbankan, dan istilah-istilah mengulas apa dan bagaimana serta teknik
bank syariah yang masih sangat baru. akuntansi Islam.
Kegiatan sejenis yang membahas asuransi Namun demikian, buku-buku teks
syariah sangat langka. Demikian pula kegiatan lainnya yang ada tidak satupun yang
yang terkait pegadaian syariah, dapat menjelaskan ide, pemikiran atau asal usul
disebutkan sangat jarang. Apabila ada, kapan dan oleh siapa akuntansi syariah
semuanya masih lebih banyak menjelaskan digulirkan. Selain itu, buku-buku teks yang
apa makna asuransi atau gadai syariah. ada juga tidak menjelaskan bagaimana sejarah
Apalagi kegiatan terkait dengan akuntansi akuntansi syariah bisa terbentuk, bagaimana
syariah, pada masa sebelum tahun 2000an prosesnya, serta bagaimana bisa mengkristal
belum ditemui adanya kegiatan sejenis yang seperti yang terjadi setelah tahun 2000an.
membahas secara spesifik mengenai akuntansi Sedangkan buku yang secara spesifik
syariah. dan jelas membahas akuntansi syariah barulah
Sebagai catatan, pada tahun 1999, muncul pada tahun 2009. Buku ini ditulis oleh
Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga Sri Nurhayati dan Wasilah dengan judul
merupakan salah satu fakultas yang pertama Akuntansi Syariah di Indonesia, dan

74
! " #! $ %% &

diterbitkan oleh Penerbit Salemba Empat, perbankan syariah dimulai satu atau dua tahun
Jakarta. Buku ini membahas masalah sebelum PSAK itu terbit, yaitu dari proses
akuntansi syariah secara lengkap, mulai dari pengusulan dan persetujuannya. Sebagai
konsep sampai dengan berbagai teknis dan catatan, PSAK inipun fokusnya adalah
perlakuan akuntansi syariah. membahas akuntansi perbankan syariah,
Dari evaluasi atau interpretasi doku- bukan secara spesifik membahas akuntansi
men di atas menyiratkan dengan jelas bahwa syariah.
bahwa sampai dengan awal tahun 2000an, ide Hasil penelitian melalui penelusuran
terkait akuntansi syariah belum muncul. dokumen, yang mengarah bahwa keberadaan
Keyakinan ini akan semakin jelas bila dikait- akuntansi syariah setelah tahun 2002, semakin
kan dengan adanya pembentukan Kelompok jelas bila peneliti mengevaluasi munculnya
Kerja Akuntansi Syariah. Kelompok ini pemikiran tentang Sertifikasi Akuntansi
dibentuk dan dimotori oleh Fakultas Ekonomi Syariah oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI).
dari empat Universitas, yaitu Universitas Air- IAI membentuk semacam unit kegiatan yang
langga, Universitas Brawijaya, Universitas khusus untuk menyelenggarakan ujian
Indonesia dan Universitas Padjadjaran. sertifikasi standar kompetensi akuntansi
Kelompok ini dibentuk tanggal 30 Maret 2010 syariah, yang disebut Ujian Sertifikasi
dengan tujuan dan target yang jelas. Akuntansi Syariah (USAS). Pembentukan unit
Kelompok kerja Akuntansi Syariah adalah sekitar tahun 2007.
tersebut di atas sepakat untuk mengenalkan
akuntansi syariah, kurikulum akuntansi Interpretasi dokumen
syariah, kompetensi umum akuntansi syariah Dengan demikian, berdasarkan data
dan tahapan pendirian program studi, jurusan dokumen, dapat diinterpretasikan bahwa
atau departemen akuntansi syariah pada keberadaan sejarah pemikiran tentang
masing-masing fakultas ekonomi yang akuntansi syariah adalah setelah adanya
berminat mendirikan program studi akuntansi standar akuntansi perbankan syariah, setelah
syariah. Melalui beberapa kali pertemuan dan terbentuknya pemahaman yang lebih konkrit
lokakarya, kelompok ini telah berhasil tentang apa dan bagaimana akuntansi syariah,
mendisain kurikulum program studi akuntansi dan terbentuknya lembaga-lembaga yang
syariah. Selanjutnya, hasilnya akan diusulkan berkonsentrasi pada akuntansi syariah. Jadi
kepada pimpinan fakultas-fakultas ekonomi se secara historis, sejak tahun 2002 barulah
Indonesia melalui pertemuan Forum Dekan muncul ide pemikiran dan keberadaan
Fakultas Ekonomi se Indonesia, November akuntansi syariah, baik secara pengetahuan
2010. Dokumen ini menjelaskan bahwa umum maupun secara teknis. Sebagai catatan,
bentuk akuntansi syariah sudah ada dan jelas. IAI baru membentuk Komite Akuntansi
Dengan demikian, berdasarkan pene- Syariah pada 18 Oktober 2005. Jadi dokumen
lusuran dokumen, penelitian ini yakin bahwa yang secara formal membahas akuntansi
ide adanya akuntansi syariah dimulai sebelum syariah baru sejak tahun 2002an. Tetapi
tahun penerbitan PSAK 59 atau pada awal dokumen yang ada tidak menjelaskan kapan
sebelum due proccess nya. Selanjutnya, dan oleh siapa ide sejarah pemikiran adanya
berdasar evaluasi penelusuran buku-buku teks, akuntansi syariah.
sejarah munculnya ide akuntansi syariah bisa
ditelusur dari terbitnya Pernyataan Standar Proses wawancara dan interpretasi
Akuntansi Keuangan (PSAK) 59, tentang Selanjutnya, untuk menjawab sejarah
Akuntansi Perbankan Syariah. PSAK ini baru kapan awal ide pemikiran dan oleh siapa
resmi terbit 17 Januari 2002. Apabila ditelusur akuntansi syariah muncul, serta berdasar
ke belakang pada proses pembuatan sampai keyakinan hasil proses dokumentasi di atas,
dengan persetujuan, dapat dipastikan bahwa maka hasil tersebut ditriangulasi melalui
ide sejarah pemikiran tentang akuntansi proses wawancara.

75
Berdasarkan referensi yang diperoleh Indonesia) BI, menyatakan perlunya
dari informan pertama, maka dilakukan proses standar akuntansi perbankan syariah.
wawancara dengan informan lainnya. … juga dilandasi dengan pemikiran
Wawancara difokuskan pada ide pemikiran bahwa belum adanya standar akuntansi
perlunya akuntansi syariah. Dari wawancara yang bisa digunakan sebagai acuan”.
dengan Ahmad Baraba, salah satu mantan
direktur Bank Muamalat, diperoleh hal-hal Dari suasana wawancara yang terjadi,
sebagai berkut. bisa diinterpretasikan sebagai berikut. Tujuan
Setelah BMI berdiri lebih dari 5 tahun, utama pengiriman surat ke IAI dan BI adalah
direksi BMI pada waktu itu, merasa resah agar bagi bank syariah dibuatkan standar
karena laporan keuangan BMI belum akuntansi perbankan syariah. Direksi BMI
menggambarkan laporan keuangan yang pada waktu itu mencari-cari bentuk perlakuan
berlandaskan akuntansi yang seharusnya, yaitu akuntansi yang lebih sesuai dengan transaksi
akuntansi syariah. Seperti ditegaskan oleh perbankan yang dilakukan. Direksi BMI telah
Achmad Baraba (tgl 10 Oktober 2010), memerintahkan kepada bagian akuntansi
bahwa: untuk mempelajari standar akuntansi per-
“Jadi ketika saya sama pak Arie bankan yang ada, yaitu standar akuntansi per-
(maksudnya Arie Mooduto) dan bankan Islam, Bahrain, yaitu Accounting and
kawan-kawan mendapat amanah di Auditing Organization for Islamic Financial
Bank Muamalat, jadi ketika bank Institution (AAOIFI) untuk sebisa mungkin
muamalat berdiri itu akuntansinya diterapkan. Setidak-tidaknya, AAOIFI bisa
tidak berjalan seperti mestinya. Saya dijadikan kerangka dasar untuk ditiru dan
punya keresahan tersendiri, bahwa ini dijadikan bahan diskusi bagi karyawan BMI.
mestinya tidak begini. Jadi murabahah Tetapi, direksi BMI yakin bahwa
itu akunting treatmentnya tidak mereka tidak bisa menerapkan kerangka dasar
merefleksikan prinsip murabahah” di atas sebelum acuan yang dipakai itu berupa
standar yang secara formal sudah menjadi
Keresahan inilah yang sebenarnya pedoman. Padahal standar akuntansi
merupakan titik awal kesadaran seseorang perbankan syariah yang formal di Indonesia
mengawali ide pembentukan akuntansi syariah belum ada, oleh karena itu Direksi BMI
di Indonesia. Meski ide awalnya adalah mengajukan permohonan kepada IAI dan BI.
kebutuhan akuntansi syariah untuk dunia IAI adalah insitusi yang mempunyai
perbankan, yaitu standar akuntansi untuk wewenang menetapkan standar akuntansi,
perbankan syariah, tetapi tanpa ada rasa resah sedangkan BI adalah lembaga yang mengatur
akan perlakuan akuntansi yang salah atas seluruh kegiatan perbankan di Indonesia.
transaksi perbankan syariah yang berjalan, Suatu hal yang menjadi titik terang
maka tidak akan muncul ide pemikiran proses kristalisasi sejarah akuntansi perbankan
akuntansi syariah bagi seluruh umat di syariah itu adalah dengan ditanggapinya
Indonesia. Inilah sebenarnya awal sejarah secara posistif surat Direksi BMI. Hal ini
akuntansi syariah. tersirat dengan jelas pada lanjutan wawancara
Dari rasa kesadaran akan perlunya dengan Achmad Baraba:
akuntansi (perbankan) syariah tersebut, “ … Nah kemudian Alhamdulillah,
ditindak lanjuti dengan tindakan konkrit. surat kita itu, yang saat itu belum ada
Tindakan konkrit inilah yang mengawali bank syariah di Indonesia kecuali bank
sejarah pembentukan draf akuntansi muamalat. Alhamdulillah saat itu
(perbankan) syariah. Dalam wawancaranya, ditanggapi positif baik oleh IAI
Achmad Baraba mengatakan: maupun oleh BI. Nah, tentu IAI
“Direksi bank muamalat waktu itu welcome sepanjang ada pihak yang
membuat surat ke IAI dan (Bank bersedia memfasilitasi. Sebetulnya

76
! " #! $ %% &

pada saat itu bank muamalat bersedia syariah di Indonesia. Tanpa perjuangan
untuk memfasilitasi. Tentu harus ada mereka, mungkin sampai saat ini kita tidak
resources yang digunakan untuk akan mengenal akuntansi syariah.
mendukung hal itu kan… Nah syukur Nama-nama pembentuk sejarah akun-
Alhamdulillah bank Indonesia bersedia tansi syariah, selain direksi BMI, khususnya
untuk memfasilitasi itu. Maka kita pak Achmad Baraba, muncul nama-nama lain,
diundang oleh BI, IAI juga diundang yang yaitu: Ramzi, Subardjo Djojosumarto,
untuk dibicarakan, Terus BI bersedia Harisman, Halim, Siti Fadjriah, dan Akhyar.
untuk mengeluarkan SK, dibentuk satu Dalam wawancara tersebut, sebenar-
tim, yang terdiri dari unsur bank nya interviewee (Achmad Baraba) tidak ber-
Indonesia, unsur IAI, dan unsur bank sedia menyatakan bahwa dirinya adalah pen-
muamalat”. cetus awal. Dengan segala kerendahan hati
“…. iya, tiga, terdiri dari tim pengarah, yang bersangkutan menyatakan dalam bahasa
tim penyusun, dan tim kerja kalau ga lain, sebagai berikut:
salah. Saya waktu itu adalah wakil “Saya mungkin bisa bercerita disini,
ketua tim penyusun. Ketua nya waktu bukan bermaksud apa-apa, tapi
itu adalah pak Ramzi, pak Ramzi itu memang saya yang memprovokatori
kemaren sempat menjabat sebagai ekonomi syariah ini”.
Direktur Perbankan Syariah di Bank “Jadi saya ga berani disebut pakar,
Indonesia. Nah orang yang juga karena memang bukan pakar, tapi
berjasa besar di BI nya adalah pak kalau provokator memang iya”.
Bardjo”. Jadi pak Achmad Baraba sadar bahwa
beliau bukan pakar akuntansi (perbankan)
Dari wawancara di atas diperoleh dua syariah, tetapi beliau sadar bahwa sebenarnya
informasi penting, yaitu, pertama, tanggapan ide awal pemikiran ini memang dimulai dari
positif Bank Indonesia dan kedua, terkait rasa resah akan perlakuan akuntansi
dengan nama para tokoh yang sebenarnya, perbankan syariah yang tidak sesuai dengan
secara historis, perlu dikenang, dihormati, perlakuan akuntansi transaksi syariah yang
diteladani, dikenalkan dan disebarluaskan seharusnya.
kisah perjuangannya kepada generasi penerus. Interpretasi di atas dikuatkan dengan
Pertama, BI segera membentuk tim tambahan penjelasan dari informan (Achmad
dan berkoordinasi dengan IAI guna Baraba). Ia mengatakan sebagai berikut:
menyiapkan kebutuhan akan akuntansi “ … Maka tim itu bekerja, kira-kira 2
perbankan syariah. Apabila BI dan IAI tidak tahun lah, baru keluar PSAK 59. Nah,
segera tanggap akan kebutuhan tersebut, maka jadi kurang lebih 2 tahun lah, saya mau
kemungkinan sampai saat ini Indonesia belum tidak mau dianggap yang lebih dulu
mempunyai akuntansi syariah. Dengan lain tahu lah. Saya disuruh untuk men-
perkataan, inilah permulaan sejarah terbentuk- jelaskan akuntansi ke teman-teman
nya secara formal standar akuntansi akuntansi, bahkan di BI, karena di BI
(perbankan) syariah. masih sangat sedikit yang mengerti
Kedua, nama orang-orang yang perbankan syariah. Mereka tentu ber-
memulai sejarah atau menginisasi ide tanya terlebih dahulu, kenapa harus
pemikiran perlunya ada akuntansi perbankan ada standard akuntansi… jadi saya
syariah. Sejarah akuntansi syariah adalah harus menjelaskan dahulu perbedaan
dimulai dari nama-nama yang disebut di atas. akuntansi syariah dengan bank kon-
Setelah itu, Bank Indonesia membentuk tim, vensional, bagaimana karakteristiknya,
sehingga nama-nama orang yang masuk dalam dan apa implikasinya. Atas perbedaan
tim itu adalah termasuk mereka yang sangat itu makanya harus ada standard akun-
berjasa dalam pembentukan sejarah akuntansi tansi tersendiri”.

77
Artinya Achmad Baraba memang hal ini PSAK 59. Yakub mengatakan sebagai
bukan ahli, tetapi karena dia dianggap paling berikut:
tahu terlebih dahulu, maka dia diminta “… Kalau kita flashback di tahun 2002
menjelaskan segala sesuatu yang terkait itu kan muncul gagasan untuk mem-
dengan akuntansi syariah kepada tim BI. buat standard akuntansi perbankan
Selanjutnya tim memperdalam pemahaman- syariah”.
nya dengan mempelajari referensi yang ada “Iya, 2002 itu jadinya. Jadi PSAKnya,
pada saat itu. Jadi merekalah salah satu yang PSAK 59. Karena satu sudah
pembentuk sejarah akuntansi syariah di negara muncul bank syariah, kemudian dia
kita. sudah berjalan dengan prinsip syariah,
Kemudian, tim tersebut bekerja selama kemudian yang jadi masalah
lebih kurang 2 tahun. Hasilnya adalah berupa bagaimana dia melaporkan dalam
draft akuntansi perbankan syariah. Draft laporan keuangan. Itu yang mungkin
tersebut sebenarnya menggunakan referensi menjadi kendala bagi perbankan
yang bersumber dari kerangka akuntansi syariah waktu itu. Nah, sehingga
perbankan syariah yang di Bahrain, yaitu sebelum PSAK 59, itu kan bank
AAOIFI. Kemudian draft tersebut diserahkan syariah tetap menggunakan PSAK 31,
kepada IAI, dalam hal ini adalah Dewan tentang perbankan, nah kalau kita
Standar Akuntansi Keuangan, untuk dikaji dan menggunakan PSAK 31, itu akan
ditindak lanjuti melalui proses pembentukan meragukan esensi dari bank syariah
dan penetapan sebuah standar akuntansi yang sendiri. Kemudian IAI, waktu DSAK,
berlaku, yaitu melalui due proccess. Pada saat belum ada dewan akuntansi syariah,
itu juga belum ada Dewan Standar Akuntansi belum ada standard akuntansi syariah,
Syariah. membentuk semacam task force, waktu
Interpretasi di atas juga diperoleh dari itu dari praktisi termasuk Pak Ahmad
wawancara lanjutan dengan Achmad Baraba. Baraba, kemudian dari Bank
Ia menyatakan sebagai berikut: Indonesia, dan DSAK akhirnya
“Kalau IAI ga ada apa-apa, ketika BI membentuk standard akuntansi syariah
mendukung ini, BI kemudian menge- itu sendiri. Nah dari Task force itu
luarkan SK. Dan DSAK awalnya tidak dibentuklah PSAK 59”.
terlibat. Jadi tim yang dibentuk oleh BI
ini bekerja terus sampai final, draft Dengan demikian jelaslah proses
PSAK nya ini kemudian diserahkan ke pengusulan draft standar akuntansi perbankan
DSAK. Baru kemudian bola ada di syariah. Sejarah pengusulannya dimulai oleh
tangan DSAK, meskipun masih tim yang dibentuk oleh BI yang terdiri dari
disponsori BI. DSAK yang kemudian para praktisi BMI dan BI dan IAI. Kemudian
mengambil alih itu, mereka rapat- draft tersebut diusulkan dan diserahkan
rapat, dan waktu itu kita sudah tidak kepada IAI untuk selanjutnya diproses, dalam
terlibat lagi. Makanya kalau di PSAK, hal ini oleh DSAK, sampai akhirnya menjadi
yang tercantum disitu adalah yang sebuah PSAK.
anggota DSAK. Dan kita-kita tidak Selanjutnya, dari sisi IAI, dalam hal ini
terdokumentasi”. adalah DSAK, muncul nama-nama awal yang
ikut membidani sejarah pembentukan
Hal tersebut juga dikuatkan oleh hasil akuntansi perbankan syariah, PSAK 59, yaitu,
wawancara dengan pengurus IAI Pusat, sdr. antara lain, Dr. Nur Indriantoro (almarhum),
Yakub. Ia melihat setelah proses penyerahan Istini T. Siddharta, Jan Hoesada, Yusuf
draf dari tim BI ke IAI (DSAK) untuk Wibisono. Mereka inilah para pahlawan yang
diproses sampai menjadi sebuah PSAK, dalam melanjutkan sejarah penyusunan standar
akuntansi (perbankan) syariah.

78
! " #! $ %% &

Selanjutnya, selain nama -nama kan “meminta kepada MUI untuk


tersebut di atas, adalah seluruh nama yang mendirikan bank tanpa bunga”.
tertulis sebagai ketua dan anggota DSAK pada “… Alhamdulillah, Muktamar MUI
PSAK 59, yaitu Rusdy Daryono, Osman menerima rekomendasi itu dan me-
Sitorus, Agung Nugroho Soedibyo, Sudarwan, nugaskan MUI Pusat untuk melaksana-
Ramzi A. Zuhdi, Gunadi, Anis Baridwan, Ali kan pendirian Bank Tanpa Bunga itu.”
Darwin, Siddharta Utama, M Kurniawan dan “MUI membentuk Tim Pendirian Bank
Gudono. Tanpa Bunga yang kemudian dikenal
dengan Tim Perbankan MUI. Ketuanya
Temuan lain dari proses penelitian: adalah bapak alm H.S. Prodjokusumo,
Pada awalnya, penelitian ini wakil ketuanya saya.”
berpendapat bahwa ide pendirian bank syariah
pertama, dalam hal ini adalah Bank Muamalat, Dengan demikian dapat disimpulkan
adalah ditujukan untuk merealisasi ide bahwa sejarah pendirian bank syariah bukan
perekonomian yang berlandaskan ajaran untuk menegakkan ekonomi Islam, tetapi lebih
agama Islam, yaitu menegakkan ekonomi karena alasan praktis, yaitu upaya
syariah. Tetapi ternyata pemikiran tersebut membebaskan umat dari cengkeraman riba.
tidak benar. Ide pendirian bank syariah adalah Sedangkan berkembangnya bidang
ditujukan untuk membebaskan umat Islam ilmu ekonomi syariah, manajemen syariah,
dari cengkeraman bunga (riba). termasuk akuntansi syariah, dan ilmu-ilmu
Hal tersebut terungkap dari wawancara lain yang berpangkal pada ekonomi syariah
dengan Arie Mooduto (Surabaya, 8 Juni adalah karena kebutuhan ilmu untuk
2010), sebagai mantan salah satu direktur mendukung proses pengelolaan bank tanpa
Bank Muamalat. Mooduto mengatakan bunga.
bahwa: “ide pertama itu adalah bunga haram,
bunga itu riba, sehingga perlu adanya bank KESIMPULAN
yang tanpa bunga”. Hal ini ditegaskan pula Penelitian ini berhasil mengungkap
oleh Azis (2007) dalam bukunya yang pelaku sejarah awal akuntansi syariah, yang
berjudul The Power of Al-fatihah. Beberapa dimulai dari kebutuhan akan akuntansi
pernyataan Azis (2007, hal 118) tentang hal perbankan syariah. Dengan penelitian ini kita
tersebut sangat jelas. Diantaranya berbunyi bisa memaknai (event) kejadian yang relevan
sebagai berikut: dengan konteks pembentukan akuntansi
“Saya yang di MUI pada periode 1985- syariah, atau seperti yang dikatakan
1990 menjadi anggota Komisi Kartodirdjo (1993), berhasil menjelaskan hal-
Ekonomi MUI dan tahun 1990-1995 hal penting yang selama ini belum terungkap,
ditugaskan sebagai salah seorang menjelaskan kenyataan sejarah (Previt, 2001),
Sekretaris. Saya mengusulkan untuk mengingat para pejuangnya, meneladani dan
mengadakan Lokakarya Bunga Bank, menyebarkan (Hasan, 2008) sejarah akuntansi
bapak-bapak PP MUI setuju, namaun syariah.
dana tidak ada.” Awal mula ide pembentukan sejarah
“Saya melalui YYDP, Yayasan Dana standar akuntansi syariah dimulai dari
Dakwah Pembangunan, menawarkan kevakuman proses akuntansi yang dirasakan
diri untuk diberi tugas melaksanakan oleh manajemen pengelola bank syariah
lokakarya itu … Lokakarya tersebut pertama, yaitu Bank Muamalat Indonesia.
berjalan dari tanggal 19 – 21 Agustus Akibat adanya sebuah kebutuhan praktik
1990. Hasilnya, selain mencatat ada akuntansi yang sesuai dengan ajaran syariah
tiga pendapat tentang status bunga Islamiah, Direksi Bank Muamalat Indonesia,
bank, lokakarya juga merekomendasi- dalam hal ini Achmad Baraba, resah
merasakan bahwa proses bisnis pada BMI

79
yang sudah mengarah pada implementasi ide mengikuti proses baku IAI dalam pembuatan
ekonomi syariah, namun ternyata pada periode sebuah standar, maka terbentuklah draft
kepemimpinannya selama 4-5 tahun berjalan standar akuntansi perbankan syariah yaitu
proses akuntansinya masih menerapkan proses PSAK 59 yang kemudian ditetapkan oleh IAI
akuntansi konvensional. Karena keresahan pada tahun 2002. Jadi bergulirnya akuntansi
inilah beliau kemudian menulis surat kepada syariah, sebenarnya diinisiasi oleh tim yang
Bank Indonesia dan IAI agar BMI dibuatkan dibentuk oleh BI dan BMI dengan tujuan
standar akuntansi perbankan syariah. Jadi utama membentuk akuntansi perbankan
Achmad Baraba adalah salah seorang pelaku syariah. Kemudian proses legal formalnya
sejarah asal mula akuntansi syariah di dilanjutkan oleh IAI (DSAK).
Indonesia. Mengenai munculnya pengetahuan
Selain beliau, nama pelaku yang utuh tentang akuntansi syariah adalah
pembentuk sejarah akuntansi (perbankan) mengikuti proses pembelajaran secara alami
syariah adalah Ramzi, Subardjo Djojosumarto, (cultural process). Bersamaan dengan semakin
Harisman, Halim, Siti Fadjriah, dan Akhyar, berkembangnya kebutuhan praktis dan
yaitu tim bentukan BI dalam menyiapkan draft meningkatnya kesadaran masyarakat
akuntansi perbankan syariah. Indonesia akan akuntansi syariah, dalam hal
Selain IAI yang menjadi inisiator ini yaitu para praktisi bisnis, masyarakat
karena perannya, secara kelembagaan, BMI akademisi, lingkungan lembaga relevan (IAI,
dan BI adalah salah satu lembaga yang ikut MUI, Pasar Modal), maka masyarakat selalu
membentuk sejarah akuntansi (perbankan) berpikir secara positif untuk merumuskan
syariah di Indonesia. kebutuhan praktis tersebut. Hal demikian
Sedangkan mereka yang namanya ditandai dengan adanya berbagai seminar,
tertulis pada PSAK 59 adalah tim yang semiloka, lokakarya dan berbagai kegiatan
memformalkan draft yang telah disusun dan sejenis dengan fokus bahasan akuntansi
kemudian diusulkan oleh tim bentukan BI. syariah. Penyelenggaranya juga sangat
Namun demikian mereka adalah juga beragam, mulai dari organisasi mahasiswa,
termasuk pembuat sejarah akuntansi syariah, Program-program studi akuntansi, dunia bisnis
terutama mereka yang ikut berperan serta dan perbankan, organisasi-organisasi sosial,
secara aktif pada awal-awal pembentukannya. sampai dengan lembaga IAI. Hasilnya sangat
Nama-nama yang sangat layak untuk dikenang positif menunjang perkembangan pemkiran
dan diteladani, antara lain, adalah Dr. Nur akuntansi syariah dan semakin mengkristalnya
Indriantoro (alm), Istini T. Siddharta, Jan proses pendidikan akuntansi syariah.
Hoesada, dan Yusuf Wibisono. Secara formal, arah pembentukan
Selain nama-nama pembentuk sejarah akuntansi syariah juga ditandai dengan ter-
akuntansi syariah, suatu hal yang layak bentuknya Komite Akuntansi Syariah di IAI,
dipahami adalah proses terbentuknya standar adanya sertifikasi USAS oleh IAI, adanya
akuntansi perbankan syariah. untuk yang program studi ekonomi syariah, dibentuknya
pertama kali, proses dimulai dari surat direksi Kelompok Kerja Akuntansi Syariah di Fakul-
BMI, yaitu Achmad Baraba, yang meminta tas-Fakultas Ekonomi, yaitu Universitas
IAI dan BI untuk menyiapkan standar Airlangga, Universitas Brawijaya, Universitas
akuntansi perbankan syariah. Surat permintaan Indonesia, dan Universitas Pajajaran. Indikasi
tersebut ditindak lanjuti oleh BI dengan telah mengkristalnya akuntansi syariah di-
membentuk tim penyusun standar yang terdiri tandai dengan jelas oleh terbitnya berbagai
dari unsur BMI, BI dan IAI. Secara singkat, buku yang membahas secara teknis konsep
tim tersebut menyusun draft dengan acuan akuntansi syariah dan perlakuan transaksi
standar akuntansi perbankan syariah dari syariahnya. Tetapi penelitian ini belum dapat
Bahrain, yaitu AAOIFI. Berikutnya, tim mengungkapkan secara pasti proses
menyerahkan draft tersebut ke IAI. Dengan mengkristalnya ide perkembangan dari akun-

80
! " #! $ %% &

tansi perbankan syariah menjadi akuntansi nasabah menyebabkan kebutuhan yang lebih
syariah. luas dari sekedar akuntansi perbankan syariah.
Bank syariah telah menerapkan standar akun-
Keterbatasan Penelitian dan Arah tansi syariah untuk perbankan, tetapi nasabah
Penelitian Lanjutan yang menerima pembiayaan dari bank syariah
Pelaksanaan penelitian historis dengan masih menerapkan akuntansi konvensional.
pendekatan budaya mengalami beberapa Hal ini menyebabkan perubahan konsep pen-
kendala. Pertama, yaitu kesulitan memperoleh catatan yang awalnya dari transaction based
dokumen tertulis guna mendukung proses menjadi principal based.
penelitian, sebagai misal mencari surat yang
dikirim BMI ke IAI dan BI, Surat Keputusan REFERENSI
pembentukan tim oleh BI, dan dokumen yan Al – Qur’an.
menggambarkan proses perkembangan
pembahasan esensi akuntansi perbankan Azis, A.M. (2007). The Power of Al-Fatihah.
syariah sulit ditemukan. Kesulitan ini adalah Jakarta: Embun Publishing.
masalah kurang bagusnya proses arsip yang Appleby, J., Hunt, L. and Jacob, M. (1995).
terjadi pada lembaga-lembaga yang terkait Telling the Truth about History.
dengan penelitian. Hal seperti ini konfirm London: W.W. Norton & Company.
dengan hasil penelitian Napier (2009) yang
mengungkapkan bahwa dokumen terkait Arifin, Z. (1999). Memahami Bank Islam.
dengan Islam di dunia muslim susah diperoleh Solusi Distribusi.
serta jarangnya penelitian yang fokus pada Burke, P. (1992). New Perspectives on
sejarah akuntansi Islam. Historical Writing. Cambridge: Polity
Kedua, kendala lain yaitu sulitnya Press.
membuat perjanjian untuk bertemu dengan
informan yang juga menjadi pencetus sejarah Creswell, J. W. (2003). Research Design:
akuntansi (perbankan) syariah, baik karena Qualitative, Quantitative, and Mixed
masalah tempat, waktu dan biaya. Akibatnya, Methods Approaches. 2nd. Singapore:
proses penelitian memerlukan waktu yang Sage Publications.
relatif lebih panjang, sehingga batasan waktu Djakfar, M. (2010). Teologi Ekonomi: Mem-
membuat peneliti mengakhiri penelitian dan bumikan Titah Langit di Ranah Bisnis.
segera menyimpulkan hasilnya. UIN - Maliki Press.
Namun demikian, dari penelitian ini Glesne, C. and Peshkin, A. (1992). Becoming
muncul beberapa topik yang dimungkinkan Qualitative Reserachers. New York:
untuk menjadi pengembangan penelitian. Longman.
Pertama, yang dapat menjadi perhatian
menarik adalah kronologis perkembangan Harris, M. (1968). The Rise of Anthropologi-
penyusunan PSAK yang diawali dengan cal Theory. New York: Crowell.
pembentukan tim (task force), yang kemudian Hasan, Z. (2008). Sejarah Perkembangan
melahirkan PSAK 59 (transaction based) dan Pemurnian Islam di Indonesia.
berkembang hingga PSAK 101-PSAK 111 zico_hasan@yahoo.com
(principal based). Ide ini jika didukung
dengan dokumentasi yang lengkap dan akurat Ikatan Akuntan Indonesia. (1999). PSAK 59;
dapat melengkapi dokumentasi yang telah 101 – 108.
berhasil dikumpulkan dalam penelitian ini Kartodidjo, K. (1993). Pendekatan Ilmu Sosial
serta mempertajam kronologis berkembang- dalam Metodologi Sejarah. Jakarta:
nya akuntansi syariah di Indonesia. Gramedia.
Ide kedua, yaitu adanya asimetri per-
lakuan akuntansi antara bank syariah dan

81
Kuntowijoyo (1994). Dinamika Sejarah Umat Sawarjuwono, T. (1997). “Darimana bibit
Islam Indonesia. Yogyakarta: Pustaka double-entry bookkeeping dikembang-
Pelajar. kan: Italia atau Islam?” Media Akun-
Miranti, J. R. and Paul, J. (1993). “Patterns of tansi, Mei 1997.
Analysis in Accounting History”. Spradley, J. P. (1979). The Ethnographic
Business and Economic History, 22(1). Interview. Harcourt College Publisher.
Napier, C. (2009). Defining Islamic account- Van Peursen, C.A. (1988). Strategi Kebuda-
ing: curent issues, past roots. yaan. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.
www.ach.sagepub.com. Wijanarto. (1995). Hukum dan Ketentuan
Previts, G. J. (2001). “Raymond J. Chambers' Perbankan di Indonesia. Jakarta:
contributions to the development of Pustaka Utama Grafiti.
accounting thought”. The Accounting www.id.wikipedia.org
Historian Journal, 10(3), 91-100.

82

You might also like