Professional Documents
Culture Documents
This study aims to capture the development of new accounting history research in order to
understand the extent to which accounting history has been carried out and the possible
direction of research in the future. This study use literature review to collect the data. The
result shows that the NAH research in Indonesia has been carried out such as account-
ing research during the colonial period, the early era of Indonesia's independence, the
ancient java and Bali period. However, the opportunity to do the New accounting his-
tory research in Indonesia is still widely open considering that Indonesia is a country with
many cultures and dynamics. Some opportunities in this field are accounting research in
the west java kingdom, during IslamicKingdom and contemporary accounting research
which can describe various current accounting dynamics that impact the development
of accounting.
Keywords: Accounting History, New Accounting History, The Development of Accounting History Research
kuasa yang ada pada masa tertentu menghasilkan suatu penge- masa lalu. Sejalan dengan itu, Sukoharsono mencoba men-
tahuan. Pendekatan Power Knowledge juga disebut sebagai gaplikasikan pendekatan Arkeologi Pengetahuan untuk dapat
pendekatan relasi kuasa-pengetahuan. Kuasa dalam hal ini menceritakan awal mula adanya sistem pencatatan berpasan-
bukan dimaknai sebagai kekuasaan yang represif tetapi dimak- gan di Indonesia yang dimulai dengan memahami kondisi
nai sebagai sesuatu yang positif yang jauh dari kata tekanan sosio ekonomi masyarakat pada masa itu.Pada awal abad ke
dan dominasi dari kelas tertentu, negara atau kedaulatan ter- 17, telah terjadi ekspansi perdagangan Belanda secara mas-
tentu. Kuasa lebih dimaknai sebagai strategi, kuasa dijalankan sif. Dampak dari adanya ekspansi tersebut adalah dikirimnya
daripada dimiliki dan dilaksanakan bukan hanya sebagai banyak kapal dagang Belanda termasuk ke Kawasan East Indies
kewajiban atau larangan tetapi kuasa itu menginvestasi pada ( Kepulauan Indonesia) yang dipercaya oleh Belanda seba-
diri manusia yang kemudian ditransmisikan dari satu indi- gai sumber kekayaan tersembunyi seperti rempah-rempah,
vidu ke individu lainnya dalam satu komunitas masyarakat. emas, perak kayu dan kapas. Untuk mempermudah koordi-
Kuasa menghasilkan pengetahuan dan pengetahuan muncul nasi perdagangan di wilayah Indonesia, pemerintah belanda
karena adanya relasi kuasa. Keduanya tidak bisa dipisahkan kemudian membentuk perusahaan yang dinamakan sebagai
satu dengan yang lainnya. Hal ini yang kemudian digunakan VOC yang merupakan singkatan dari Verenidge Oostindis-
oleh Poster (1982) dalam memahami bagaimana hukuman che Compagnie. Tugas VOC di Indonesia adalah untuk mem-
berubah pada abad ke 18 dari hukuman yang represif ke huku- bentuk suatu monopoli perdagangan dan mengintervensi uru-
man yang mendisiplinkan individu. san perpolitikan guna mempermudah bisnis VOC. Pada awal
Konsep kuasa-pengetahuan ini kemudian digunakan oleh kedatangan VOC di Indonesia, beberapa perubahan bisa dia-
Sukoharsono untuk menggambarkan tentang awal kemu- mati diantaranya dibentuknya pusat perdagangan di Banten
nculan akuntansi dan profesi akuntansi di Indonesia. Suko- pada tahun 1609.
harsono and Gaffikin (1993b) menyebutkan bahwa awal Selain pusat perdagangan, VOC juga membentuk pusat
kemunculan profesi akuntansi dan kantor akuntan publik militer yang digunakan untuk melakukan perlawanan kepada
di Indonesia tidak terlepas dari rangkaian pengaruh dari siapa saja yang menentang VOC dan memantapkan posisi
perkembangan profesi akuntan publik di Eropa terutama di monopoli perdagangan di Indonesia. Hal tersebut kemudian
Belanda dan Inggris. Dimana hal tersebut dipengaruhi oleh memicu adanya ketidakstabilan kondisi ekononomi, sosial
adanya revolusi industri di Inggris yang kemudian mem- dan politik di wilayah nusantara karena pemerintah Belanda
berikan dampak bagi Belanda yang juga mempengaruhi cara kemudian sedikit demi sedikit menghapus sistem pemerin-
perusahaan-perusahaan Belanda yang ada di Indonesia dalam tahan yang berbasis kerajaan menjadi sistem pemerintahan
melakukan bisnisnya. Hal tersebut bisa diamati pada era tahun berbasis kolonial. Perhatian utama Belanda selanjutnya adalah
1900-1940 di Indonesia dimana permintaan akan akuntan dengan menyuntikkan sistem perdagangan moneter dengan
meningkat tajam dan karena pada saat itu Pribumi Indone- menggunakan mata uang Belanda sebagai alat tukarnya. Hal
sia masih kurang dalam segi Pendidikan formal akuntansi tersebut dilakukan oleh belanda agar dapat memudahkan
maka untuk memenuhi permintaan tersebut banyak akuntan- mereka dalam urusan perdagangan karena sebelum kedatan-
akuntan asing terutama dari Belanda dan Inggris yang masuk gan VOC di Indonesia alat tukar yang digunakan untuk
ke wilayah Indonesia. kepentingan perdagangan tidaklah sama antar wilayah nusan-
Penelitian sejarah selanjutnya yang dilakukan oleh Suko- tara. Dengan standardisasi uang yang dilakukan oleh pemer-
harsono berjudul “The Genesis of Accounting in Indonesia in intah belanda, maka hal tersebut mempermudah aktivitas
the early of 17th Century” yang diterbitkan pada tahun 1993 di perdagangan yang berdampak pada menungkatnya kom-
International Journal of Accounting and Business Society. Jenis pleksitas dan kebutuhan untuk melakukan pencatatan atas
penelitian yang dilakukan oleh Sukoharsono adalah peneli- transaksi ekonomi yang dilakukan. Dengan semakin komplek-
tian kualitatif dengan menggunakan pendekatan Arkeologi snya aktivitas ekonomi tersebut, hal tersebut tentu saja mem-
Pengetahuan yang dipopulerkan oleh Michael Foucault seba- berikan dampak bagi VOC. Hal yang paling dominan adalah
gai alat analisis untuk dapat menemukan titik awal muncul- bertambahnya kekayaan VOC karena aktivitas perdagangan
nya pencatatan berpasangan di Indonesia sebagai suatu bukti yang semakin ramai yang menimbulkan masalah administrasi
eksistensi akuntansi pada awal abad ke 17 di Indonesia. Bagi keuangan dan pengelolaan kekayaan. Dari titik inilah kemu-
Focoult Arkeologi Pengetahuan dimaknai sebagai pendekatan dian pembukuan akuntansi sangat diperlukan untuk menan-
yang menyajikan cerita sejarah dengan cara yang berbeda gani permasalahan tersebut. Pembukuan sendiri digunakan
dari cara pembacaan sejarah tradisional. Sejarah merupakan untuk melakukan perencanaan pendapatan dan pengeluaran
rangkaian cerita masa lalu yang tidak linear, diskontinu dari yang tepat, kepentingan akuntabilitas atau pertanggungjelasan
kejadian masa sebelumnya, terdapat banyak gaps, dan cen- pengelolaan sumberdaya perusahaan dan untuk fungsi pelapo-
derung terputus-putus.Fokus arkeologi pengetahuan ada pada ran kepada anggota VOC.
diskurs-diskurs kontemporer yang menyajikan kondisi riil Sistem pembukuan yang pertama kali dilakukan oleh VOC
masyarakat sebagai dasar logika kemunculan pengetahuan di bukanlah suatu sistem pembukuan yang kompleks namun
tengah-tengah masyarakat.Analisis sejarah dilakukan dengan sistem yang sangat sederhana dengan menggunakan single
melakukan analisis diskursif pada setiap dokumenakuntansi entry bookkeepingyang digunakan untuk melakukan pen-
gorganisasian untuk mengatur pengeluaran terkait dengan bank yang berasal dari Inggris dan Cina yang berfokus pada
masalah penggajian personel militer VOC. Dalam perkem- kegiatan eksopr dan impor. Selain bank-bank asing tersebut,
banganya kemudian muncullah pembukuan dengan menggu- menurut Sukoharsono (1995) bank pribumi juga sudah mulai
nakan double entry book keeping. Awal dari perkembangan ada yaitu Bank Negara Indonesia (BNI) tetapi jangkauan bis-
double entry book keeping ini muncul karena ada peruba- nisnya dibatasi hanya untuk industri kecil pribumi saja. Sejalan
han kebijakan mengenai tata laksana administrasi dan keuan- dengan perkembangan tersebut, kebutuhan untuk menambah
gan. Untuk memperlancar kebijakan ini, pemerintah belanda sumberdaya manusia juga semakin meningkat. Terutama pada
kemudian menunjuk Gubernur Jendral Pieter sebagai penang- saat pemerintahan Jepang yang berkuasa di Indonesia. Pada
gungjawab. Pieter kemudian mendirikan kantor akuntan di saat itu lowongan kursus Pendidikan akuntansi ditawarkan
Banten. Bersamaan dengan itu, sistem pembukuan double oleh pemerintah Jepang untuk memenuhi kebutuhan tenaga
entry book keeping mulai digunakan untuk kepentingan pela- kerja. Sukoharsono menyebutkan ada sekitar empat kur-
poran keuangan perusahaan. sus yang ditawarkan oleh pemerintah Jepang. Namun pada
Berbeda dengan pembukuan double entri sekarang, pada tahun 1943, Jepang tidak lagi memberikan kesempatan Pen-
saat itu tidak ada akun modal atau akun utang-rugi yang efek- didikan dan kursus akuntansi karena fokus dan tujuannya
tif. Akun tersebut dibuat sangat sederhana dan tidak ada akun sudah berubah menjadi lebih fokus pada kekuasaan mereka di
tambahan untuk kerugian dan keuntungan secara konsisten Indonesia. Selain menceritakan perkembangan akuntansi pada
dari berbagai akun perdagangan. Kemudian muncul bentuk masa kolonialisme belanda dan jepang, Sukoharsono (1995)
neraca yag digunakan di Batavia pada tahun 1621 dan saat itu juga membahas tentang perkembangan kemunculan program
pula istilah Debit dan Kredit telah dikenal. Pada saat itu pula studi Akuntansi yang ada di Universitas-universitas di Indone-
terdapat bentuk pembukuan penyimpanan barang, terutama sia sebagai dampak lanjutan untuk merespon perkembangan
dalam bentuk jurnal, buku besar dan neraca, tetapi tidak sama ekonomi Indonesia pasca kemerdekaan Indoesia,Alat anali-
dengan pembukuan double entri yang dipahami saat ini. Debit sis yang digunakan untuk dapat menggambarkan perkem-
dan kredit yang dimaksud saat itu dipahami sisi kredit ter- bangan dan menjelaskan berbagai perubahan-perubahan sig-
diri dari akun uang, barang dagangan, bahan makanan, hutang nifikan dalam akuntansi pada saat itu adalah genealogi-
kepada perusahaan dan berbagai penerimaan. Sedangkan sisi arkeologi pengetahuan yang juga dipopulerkan oleh Michael
debit merupakan pengeluaran untuk garnisun, kapal, biaya Foucault. Konsep genealogi-arkeologi ini digunakan untuk
administrasi dan hutang perusahaan. Namun, modal dan akun memahami bagaimana sebuah perubahan dalam masyarakat
aset tetap masih belum ada dan dicatat dalam neraca setelah yang melahirkan pengetahuan baru terjadi dengan menggu-
tahun 1689. Demikian juga dengan laba dan rugi tidak dila- nakan telaah diskursif pada dokumen-dokumen masa lalu. Hal
porkan. Dalam hal akuntansi untuk mengetahui untung atau ini dilakukan untuk dapat menemukan alasan dan logika yang
rugi dengan membandingkan antara total penerimaan pen- sesuai mengapa suatu peristiwa terjadi di masa lalu dan alasan
jualan yang dilakukan ke Eropa dengan total biaya peralatan, yang mendasarinya.
setelah itu selisihnya digunakan sebagai keuntungan atau keru- Pada tahun 1998 Sukoharsono mulai melirik topik lain dis-
gian. amping akuntansi pada era kolonialisme, Ia mulai melakukan
Di tahun 1995, Sukoharsono Bersama dengan Gaffikin penelitian dengan latar penelitian yang lebih awal yaitu pada
seorang professor dari University of Wollonggong Kembali era kerajaan. Judul penelitian tersebut adalah Accounting in A
melakukan penelitian sejarah akuntansi di Indonesia dengan Historical Transition: A Shifting Dominant belief from Hindu
judul “Accounting, Collonial Capitals and Liberal Order: The to Islamic Administration in Indonesia dengan menggunakan
Case of Accounting History in Indonesia During The Dutch pendekatan genealogi dari Michael Foucault.Penelitian ini
Colonial Period of The Mid to End of the 19th Century”. Peneli- membahas mengenai akuntansi dalam transisi historis dari
tian ini berfokus pada bagaimana akuntansi berkembang pada dominan administrasi Hindu ke Islam di Indonesia. Fokus
sekitar pertengahan sampai akhir abad ke 19. Faktor-faktor apa penelitian ini adalah tentang bagaimana awal perkemban-
saja yang menyebabkan perkembangan tersebut terjadi dengan gan Islam di nusantara dapat memberi pengaruh dalam hal
cara memahami kondisi sosial ekonomi dan politik Indonesia sosial maupun ekonomi. Disebutkan bahwa kedatangan Islam
masa itu yang didominasi oleh kolonoalisme Belanda. Peneli- saat itu telah membuat penduduk asli Indonesia memper-
tian Sukoharsono (1995) menyatakan bahwa adanya peruba- oleh pengetahuan baru tentang cara penulisan dan penggu-
han radikal pada kebijakan keuangan dan modal pemerintah naan koin untuk kegiatan transaksi ekonomi. Islam memprak-
belanda pada saat itu juga ternyata makin menyokong posisi tikkan pertukaran perdagangan untuk memenuhi kebutuhan
kolonialisme Belanda pada perekonomian Indonesia. Selain mereka sehingga kontak perdagangan dengan negara lain ser-
itu, dengan semakin kompleksnya ekonomi pada saat itu, mulai ing terjadi. Mulanya, seni menulis dan pencatatan adminis-
muncul perbankan dengan basis kapitalisme di Indonesia pada trasi diketahui dari beberapa bukti peninggalan kepada Raja
sekitar tahun 1900-1940. Bank-bank tersebut merupakan bank Mulawarman di Kutai Kalimantan. Akan tetapi, ketika Islam
milik Belanda seperti Javasche Bank, The NHM, NIEM. Bank- masuk nusantara seni menulis dan pencatatan administrasi
bank tersebut berfokus pada aktifitas perdagangan dan sektor semakin berkembang dengan masuknya ilmu-ilmu penge-
pertanian. Selain bank yang berasal dari Belanda, muncul juga tahuan. Islam juga membawa perkembangan kertas sebagai
pengganti daun lontar untuk keperluan menulis pada masa gres yang dilakukan menetapkan prinsip akuntansi Indone-
Budha-Hindu. Bentuk sederhana dari menulis agar dapat sia serupa denga GAAP Indonesia dan kode etik profesi
dijangkau masyarakat Indonesia saat itu adalah melalui abjad akuntan. Sejak awal-awal kemerdekaan, Indonesia masih sulit
kuno yang kemudian mengadopsi abjad latin. Perkemban- untuk menetapkan model akuntansi sendiri yang tidak terpen-
gan khusus akuntansi dalam bentuk penulisan pada awal- garuh oleh sistem akuntansi asing. Pengaruh AS dalam kon-
nya digunakan untuk tujuan administrasi dan pertanggung- sep akuntansi di perguruan tinggi Indonesia juga terjadi. Pro-
jawaban pengumpulan pajak secara sederhana di pengadi- fesi akuntansi dan Pendidikan akuntansi di perguuran tinggi
lan kerajaan-kerajaan Islam. Selain itu sistem numerik juga memiliki keterkaitan dan berjalan berdampingan.rofesi akun-
semakin berkembang seiring berkembangnya pula Islam di tan membutuhkan lulusan dengan kualifikasi tinggi untuk
nusantara. Kegiatan administrasi dan perdagangan Islam juga memenuhi kebutuhan sumber daya, dan di perguruan tinggi
berkembang pesat terutama di Sumatera dan Jawa. Sebagai juga membutuhkan permintaan yang stabil untuk kelangsun-
akibatnya, kebutuhan substansial pengeluaran negara akan gan hidup lulusannya. Menurut sejarah, pembelajaran terkait
meningkat dan tidak dapat lagi dipenuhi hanya dengan men- pembukuan sudah diajarkan di sekolah belanda yang ada di
gandalkan sistem sukarela (sedekah). Perkembangan sumber Indonesia tetapi terbatas untuk masyarakat Indonesia tidak
pendapatan tetap di Jawa diperoleh dari zakat, pajak tanah semua bisa mencicipinya. Kemudian juga guru privat dalam
dan upeti. Sedangkan di Sumatera didasarkan pada pendap- pebukuan diberikan belanda untuk kantor pajak, kantor audit,
atan dari perdagangan emas. dan lainnya. Untuk ujian akhir dan sertifikasi juga terda-
Di tahun 2000, Sukoharsono (2000) kembali melanjutkan pat program sendiri. Pada masa colonial belanda pembukuan
penelitian, kali ini Sukoharsono kembali lagi meneliti akun- dilakukan untuk mengetahui gambaran keuntungan dengan
tansi pada masa-masa setelah kemerdekaan Indonesia. Judul cara membandingkan saldo keuangan pada awal dan akhir
penelitiannya adalah “Bookkeeping to Professional Account- transaksi. Kemudian setelah Indonesia merdeka, pembukuan
ing: A University Power in Indonesia”. Penelitian ini men- tidak lagi hanya sekedar mengetahui keuntungan tetapi lebih
coba menjelaskan mengenai bagaimana transisi masa kolo- kompleks. Dalam praktik audit, secara umum perkembangan-
nial ke masa kemerdekaan Indonesia mempengaruhi akun- nya terkait dengan aktivitas perusahaan swasta dengan pen-
tansi di Indonesia. Sukoharono menjelaskan secara sistem- garuh dari perusahaan AS yang diterapkan juga ke sektor pub-
atis dengan menggunakan pemahaman konteks sosial dan lic di bawah kendali pemerintah. Dalam hal ini, mengacu pada
alat analisis power-knowledge sebagai basis untuk memahami UU kewajiban dan fungsi control untuk memberikan infor-
perkembangan akuntansi dan profesi akuntansi di Indone- masi tentang administrasi keuangan operasi pemerintah.
sia pasca Indonesia Merdeka. Sukoharsono (2000) menye- Pendidikan formal akuntansi pertama dilakukan di Uni-
butkan bahwa pada era awal kemerdekaan Indonesia, prak- versitas Indonesia tahun 1952. Akuntansi yang sistematis dia-
tik akuntansi di Indonesia masih belum mapan.Hal tersebut jrakan untuk memenuhi persyaratan standar komunitas bisnis.
menyebabkan praktik pelaporan akuntansi di Indonesia men- Melalui universitas, program komprehesif dari kursus akun-
jadi suatu yang belum begitu popular dilakukan. Walaupun tansi dapat dimungkinkan diterapkan pengetahuan umum
demikian, beberapa perusahaan yang tercatat menjadi emiten tentang ekonomi, keterampilan akuntansi dengan Teknik
aktif di Bursa Efek Indonesia dan beberapa perusahaan asing khusus, praktik audit, dan lainnya yang berkaitan dengan
tetap melakukan pelaporan eksternal akuntansi. Sejalan den- akuntansi. Tak hanya Universitas Indonesia, perguruan tinggi
gan itu, pada tahun 1945 Indonesia diketahui belum mempun- lainnya juga telah mengajarkan Pendidikan formal akuntansi,
yai standar akuntansi sedikit perusahaan yang melakukannya, seperti Universitas Padjajaran, Universitas Sumatera Utara,
terutama yang terdaftar di bursa saham dan perusahaan asing. Universitas Airlangga, Universitas Gadjah Mada, Universi-
Lahirnya pembaharuan terkait profesi akuntan di Indonesia tas Sriwijaya. Gelar sarjana yang didapat setelah lulus dalam
ditandai dengan pengesahan UU No 34 1954 tentang hak Pendidikan akuntansi di perguruan tinggi diberikan dan
praktek umum dan penggunaan akreditasi gelar akuntansi. memenuhi syarat untuk mendaftar sebagai akuntan setelah
Dengan adanya UU tersebut orang Indonesia dapat memu- menyelesaikan 3 tahun bekerja di kantor pemerintah. Dalam
lai upaya pada pengembangan akuntansi. Melalui UU terse- perkembangannya, perguruan tinggi menjadi institusi domi-
but pula sebuah asosiasi yang menaungi untuk profesi akun- nan dalam menghasilkan akuntan.
tan didirikan yakni Ikatan Akuntan Indonesia pada tahun Pengembangan kebijakan nasional terjadi signifikan ten-
1957 dengan jumlah anggotanya hanya 9 orang. Sampai den- tang Pendidikan akuntansi yang merupakan kebijakan dari
gan tahun 1965 jumlah akuntan yang terdaftar sebanyak 232. pemerintah tentang keseragaman Pendidikan akuntansi di
Jumlah tersebut masih sangat kecil sehingga dalam pengakuan perguruan tinggi pada tahun 1975. Tujuannya untuk memas-
di dunia bisnis maupun akademis mendapat kurang per- tikan keseragaman akuntan yang lulus dari standar kurikulum
hatian. Namun di tahun 1966 peningkatan permintaan jasa yang sama. Perhatian pemerintah terkait Pendidikan akuntansi
akuntan professional mengalami peningkatan karena kebi- sangat tinggi hingga melakukan beberapa Kerjasama dengan
jakan yang dipilih Soeharto pada saat itu. Sehingga kolabo- institusi luar negeri untuk meningkatkan kualitas akuntansi
rasi antar kantor akuntan Indonesia dengan asing juga men- di perguruan tinggi. Pendidikan akuntan untuk pemerintah
jadi terjalin. Disebutkan pada tahun 1973 melalui sebuah kon- dilaksanakan oleh Sekolah Negeri untuk Auditor Pemerintah
(STAN) yang dimiliki oleh kementerian keuangan dan disetu- tansi yang berbeda-beda. Masalah teknis terjadi di periode ker-
jui oleh kementerian Pendidikan dan kebudayaan yang bersta- ajaan kuno dan penjajahan Belanda. Kemudian masalah per-
tus sarjana tetapi tidak memberikan gelar seperti pada uni- spektif terjadi di periode pendudukan Jepang. Masalah lainnya
versitas. Kemudian setelah selesai, para lulusan STAN men- juga terjadi saat itu (kecuali periode kerajaan kuno) disebabkan
jadi akuntan terdaftar menurut UU No 34 tahun 1954. Hal ini kurangnya pemahaman akuntansi sebagai suatu konsep dan
berbeda dengan lulusan dari universitas yang harus menjalani praktik karena orang Indonesia saat itu belum banyak yang
kuliah tambahan ujian professional yang diberikan komite ahli mempelajari akuntansi, terutama dalam industri telekomu-
yang ditunjuk Menteri Pendidikan dan kebudayaan. Hingga nikasi, masalah ini berlanjut hingga tahun 1990-an. Sehingga
tahun 1978 PTN dan STAN sudah meluluskan 1.763 akuntan dapat dikatakan masalah utama akuntansi di industri teleko-
dimana jumlah tersebut sebanyak 642 lulusan akuntan STAN. munikasi adalah sumber daya manusia.
Sejak mata kuliah akuntansi dikembangkan dalam sistem uni- Di tahun 2008, kali ini Sukoharsono melakukan peneli-
versitas, angka akuntan yang lulus dari universitas dapat bek- tian sejarah akuntansi dengan mengambil setting waktu masa
erja sebagai akuntan internal dan terus mengalami perkem- kerajaan Singosari Berjudul Accounting in the Golden Age
bangan. of Singosari Kingdom: A Foucauldian Perspective. Peneli-
Setelah rentetan penelitian akuntansi yang dilakukan oleh tian ini bercerita tentang implementasi akuntansi pada masa
Sukoharsono, pada tahun 2006 muncul penelitian sejarah keemasan kerajaan Singosari dengan mengadopsi pendekatan
yang dilakukan oleh Indra Bastian. Berbeda dengan pen- Foucauldian untuk menunjukkan kompleksitas akuntansi dari
dekatan yang digunakan oleh Sukoharsomo yang menggu- kekuatan dan struktur pengetahuan dalam sebuah masyarakat.
nakan serangkaian karya Michael Foucault sebagai alat anal- Fokus penelitiannya ada pada bagaimana praktik akuntansi
isis, Bastian (2014) menggunakan pendekatan lain yaitu pen- pada masa kerajaan Singosari dilakukan. Pemahaman akun-
dekatan kritis untuk meneliti peran akuntansi di masa lalu. tansi pada masa kerajaan Singosari ini dimulai dengan mele-
Judul penelitiannya adalah“A Review of The Accounting Role takkan akuntansi sebagai praktik sosial. Artinya, bentuk akun-
in Ancient and Colonial Period: A Case Study of Indone- tansi yang ada pada saat itu tidak bisa disamakan bahkan den-
sian Telecomunication Industry”Tujuan penelitian ini dise- gan bentuk praktik akuntansi yang ada di abad ke 17 maupun
butkan untuk memperjelas peran akuntansi di industri teleko- abad-abad selanjutnya yang jauh lebih kompleks. Hal tersebut
munikasi dan menjajaki privatisasi dalam konteks telekomu- karena kondisi sosial dan ekonomi pada saat itu berbeda. Pada
nikasi. Metode yang digunakan untuk penelitian ini adalah masa kerajaan Singosari, praktik akuntansi yang dilakukan
dengan critical review untuk menunjang tujuan studi. Dalam bukan berfokus pada praktik akuntansi modern seperti yang
masing-masing periode, dokumen akuntansi menunjukkan ada pada kehidupan modern dimana produk akuntansi yang
tahapan telekomunikasi dari kerajaan kuno hingga masa kolo- paling nyata adalah laporan keuangan.Akuntansi pada masa
nialisme. Pada masa kerajaan kuno, proses akuntansi meng- Singosari ditelaah dengan mengidentifikasikan terlebih dahulu
hasilkan upeti. Hal itu akan berfungsi sebagai bahan evalu- komponen pembentuk akuntansi. Beberapa komponen pem-
asi dan symbol kesetiaan. Upeti akan dikumpulkan kepada bentuk akuntansi diantaranya adalah sistem angka, sistem
raja melalui bendaharanya. Ini berarti pada masa kerajaan penulisan dan uang. Dijelaskan oleh Sukoharsono dan Lut-
kuno, proses akuntansi lebih ditujukan untuk kegiatan sosial. fillah bahwa ketiga komponen tersebut sangat penting dalam
Sedangkan pada masa penjajahan Belanda, produknya berupa pembentukan dan pengimplementasian akuntansi pada masa
koin. Koin tersebut merupakan simbol dari sistem moneter kerajaan Singosari. Sistem angka misalnya, dari bukti prasasti
dan monopoli perdagangan. Selain itu, manajemen VOC juga yang ditemukan menunjukkan bahwa terdapat pencatatan
menetapkan beberapa bentuk produk lainnya seperti laporan transaksi khususnya transaksi perdagangan di pasar menggu-
laba rugi, catatan persediaan dan tarif. Laporan laba rugi dan nakan angka Jawa Kuno. Pada saat itu, para penjual hanya
catatan persediaan merupakan jenis pelaporan dan tarif adalah menyusun akunnya untuk kepentingan dokumentasi sendiri
hasil dari perhitungan akuntansi. Hal tersebut mengasumsikan dengan bahasa yang mudah dipahami. Selain itu, media
bahwa praktik akuntansi keuangan telah diterapkan terlebih penulisan yang digunakan juga menggunakan yang mudah
dahulu yang kemudian diikuti dengan praktik akuntansi biaya. sehingga dapat mengetahui biaya dan keuntungan dengan
Dalam masa ini, kekuasaan berada di tangan administrator. mudah pula. Hal ini memudahkan mereka untuk mengam-
Kemudian pada masa pendudukan Jepang,produk akuntansi bil keputusan terkait masa depan usahanya. Penggunaan mata
tidak jauh berbeda dengan Belanda yaitu laporan laba rugi, uang di pasar pada era Singosari adalah salah satunya Koin
catatan persediaan dan tarif. Dalam masa itu sistem akun- Tembaga Cina selain uang emas dan perak. Selain itu, diperki-
tansi difungsikan sebagai evaluasi yang mendukung strategi rakan telah ada tradisi menabung di zaman Singosari yang
militer dan kekuasaan berada di tangan komandan militer. diperkuat dengan bukti adanya lubang pada kotak tabungan
Fokus kerajaan kuno dalam menerapkan akuntansi saat itu yang berarti uang yang disimpan adalah koin.
adalah sebagai bentuk kontrol raja terhadap loyalitas setiap Kemudian penelitian sejarah akuntansi lainnya yang
daerah, masa penjajahan Belanda fokus untuk perhitungan berjudul Construction of Agriculture Accounting Practices
pendapatan sedangkan pada masa Jepang fokus yang dipilih in the Reign of King Udayana Bali: Ethnoarchaeological
adalah untuk militer. Setiap periode memiliki masalah akun- Approach dilakukan Budiasih (2012) menceritakan mengenai
bagaimana praktek akuntansi pertanian dalam masa pemer- biji yang sama antara sisi kiri dan kanan pada koin emas
intahan Raja Udayana di Bali. Penelitian ini merupakan menggambarkan kehidupan keseimbangan antara lahir dan
penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan anali- batin. Begitu juga dengan pola empat kelopak bunga cen-
sis etnoarchaeological. Penelitian ini juga berfokus pada pem- dana yang tercetak pada mata uang perak sebagai pohon kera-
bahasan akuntansi pertanian periode 989-1011 Masehi yang mat menggambarkan empat mata uang penjuru yang diyakini
diyakini lebih menarik karena saat itu akuntansi pertanian masyarakat saat itu bahwa Dewa Dewi sebagai pelindung
telah dipahami dalam berbagai bentuk, termasuk pembagian orang-orang yang mempercayai kebesaran mereka. Selain itu,
sistem pencatatan, sistem irigasi, pajak pertanian untuk men- dalam bukti yang ditemukan praktik akuntansi pada masa
catat hasil komoditas pertanian dengan model yang sederhana. itu menggunakan praktik perimbangan dimana transaksi yang
Kemajuan pemerintahan Raja Udayana dimulai dari kehidu- berkaitan antara kerajaan dan penduduknya menunjukkan
pan masyarakatnya dengan mata pencaharian berburu dan bagaimana kerajaan sangat memahami makna hidup sejahtera
bercocok tanam sehingga pada masa itu masyarakat sudah dan seimbang.
tinggal di satu tempat dan tidak nomaden seperti zaman Kembali terdapat penelitian sejarah akuntansi yang
prasejarah. Dari situ praktik akuntansi pertanian tergambar dilakukan oleh Lutfillah and Sukoharsono (2013) yang
dalam interaksi dengan kehidupan masyarakat pada saat itu berjudul Historigrafi Akuntansi Indonesia Masa Mataram
yang mencerminkan telah memahami kehidupan perekono- Kuno (Abad VII-XI Masehi). Fokusnya adalah pada aspek
mian yang lebih kompleks dan terstruktur. Salah satunya ter- pembahasan mengenai akuntansi perpajakan. Metode yang
bukti dari pemungutan pajak yang dilakukan dalam hal pem- digunakan untuk penelitian ini adalah sosial arkeologi dimana
bayaran pajak atas tanah pertanian. Lahan pertanian juga telah metode ini didasarkan pada penjelasan pada temuan sum-
diolah dan diproses dengan cara yang lebih baik yang artinya ber sejarah pada masa Kerajaan Mataram kuno dan keterkai-
saat itu Bali sudah mengenal sistem pengairan sawah dengan tannya dengan keadaan sosial dimana akuntansi perpajakan
cukup baik dan teratur. Sehingga kedudukan kepala sistem dipraktikkan pada saat itu. Masa Kerajaan Mataram kuno pajak
irigasi sawah juga telah dikenakan pemungutan pajak. Selain menjadi salah satu sumber pendapatan terbesar. Pemungutan
itu, telah diatur juga sistem bagi hasil antara pemilik sawah pajak dikumpulkan melalui beberapa orang yang telah diberi
dengan pekerjanya. Berdasarkan data yang ditemukan, untuk wewenang sebelumnya oleh raja untuk kemudian sampai pada
tanaman padi pembagian dilakukan sebesar 2/3 untuk pemilik kerajaan. Biasanya pajak yang harus dibayar penduduk diser-
sawah dan 1/3 untuk pekerjanya. Kebalikan dari hal tersebut, ahkan kepada kerajaan setiap selesai panen hasil bumi. Selain
untuk tanaman lainnya seperti kacang-kacangan pembagian membayar pajak, penduduk juga diharuskan untuk melakukan
sebesar 2/3 didapat oleh pekerja, sedangkan 1/3 akan dida- kerja bakti. Kedua aktivitas tersebut akan menjalin hubungan
pat pemilik. Pendaftaran pengalihan kepemilikan tanah ladang sosial antara kerajaan dengan penduduk sebagai wajib pajak.
dan kebun oleh kerajaan kepada masyarakat saat itu juga meru- Diketahui pada saat itu selain pajak hasil bumi dan pajak
pakan transaksi jual beli dimana sebagai salah satu bentuk pen- tanah, rakyat yang berprofesi sebagai pedagang dan pengra-
erapan praktik akuntansi. jin dipungut pajak perdagangan dan pajak usaha kerajinan. Di
Selanjutnya Budiasih (2012) dalam penelitiannya yang sisi lain juga dijelaskan bahwa terdapat bukti yang mengatakan
berjudul Accounting Practices and The Use of Money in bahwa rakyat yang berprofesi sebagai seniman-seniwati diwa-
The Reign of King Udayana in Bali: An Ethnoarcheological jibkan untuk membayar pajak. Kasus penyelewengan pajak
Approach juga melakukan penelitian terkait praktik akuntansi ternyata juga telah terjadi pada pemungutan pajak masa itu
dan penggunaan uang dalam pemerintahan Raja Udayana yang beruntungnya segera diketahui pihak kerajaan dan dise-
di Bali dengan pendekatan etnoarkeologi. Tujuan penelitian lesaikan. Tak hanya kasus tersebut, ditemukan juga kasus-kasus
ini untuk mengeksplorasi keberadaan praktik akuntansi dan terkait pajak yang menarik lainnya misalnya, kasus revisi pajak,
penggunaan uang pada masa pemerintahan Raja Udayana kasus pembebasan pajak kerajaan, kasus penolakan pajak.
yang dilakukan dengan pendekatan etnoarkeologi. Peneli- Serupa dengan penelitian sejarah akuntansi sebelum-
tian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan nya, Budiasih (2014) juga melakukan penelitian dengan judul
etnoarkeologi dalam menganalisis masalah yang diajukan. Fenomena Akuntabilitas Perpajakan Pada Jaman Bali Kuno:
Pada masa ini, keberadaan akuntansi telah ada dan dike- Suatu Studi Interpretif bercerita terkait fenomena akuntabili-
tahui keberadaannya. Akuntansi dipahami mulai dari kegiatan tas perpajakan pada jaman Bali kuno (IX-XV Masehi). Meng-
transaksi ekonomi di pasar tradisional dan penggunaan mata gunakan jenis penelitian kualitatif dengan metode etnoarke-
uang, hingga melakukan model pencatatan yang sederhana. ologi untuk melakukan analisis masalah yang diteliti. Tujuan
Disebutkan bahwa Raja Udayana saat itu menetapkan nilai- penelitian ini adalah mengeksplorasi akuntabilitas perpajakan
nilai religious sebagai dasar transaksi sosial dan ekonomi yang terjadi yang berkaitan dengan aspek sosial kultural pada
masyarakat. Penggunaan mata uang sebagai alat tukar dan masa itu dalam hal hubungan antara raja dengan rakyat-
satuan moneter sangat erat kaitannya dengan sejarah prak- nya melalui mekanisme perpajakan. Mekanisme pemungutan
tik akuntansi. Kerajaan menciptakan mata uang emas dan pajak saat jaman Bali kuno dijelaskan telah diatur sedemikian
perak dengan berbagai satuan dan juga menggunakan symbol- rupa baik mengenai waktu untuk melakukan pembayaran,
simbol tertentu yang memiliki arti signifikan. Symbol dua pola besarnya pajak yang dikenakan dan batasan pembebasan pen-
genaan pajak serta sistem pemungutannya. Semua itu tidak gaji pejabat kerajaan. Tidak seluruh masyarakat dibebankan
dapat disamakan antara satu dengan yang lainnya disebabkan untuk membayar pajak kepada kerajaan. Ada beberapa daerah
beberapa hal misalnya perbedaan waktu hasil panen, intensi- yang dibebaskan akan perpajakan seperti pengabdian kepada
tas kegiatan yang dilakukan dan tergantung pada jenis pen- masyarakat, pajak atas pembuatan/penjualan batako, iuran
genaan pajaknya. Pemungutan pajak dilakukan dari tingkat untuk perbaikan jalan.
bawah dimana rakyat yang membayar pajak melalui pegawai Kemudian penelitian lainnya dilakukan oleh Lutfillah
pemungut pajak sebagai perantara penyetoran pajak hingga (2014) dengan judul Akuntansi dalam Penetapan Sima Masa
akhirnya diterima raja sebagai bentuk pertanggungjawaban. Jawa Kuno. Penelitian ini berfokus pada praktik akuntansi
Fenomena akuntabilitas yang terlihat pada jaman Bali kuno penetapan Sima di masa Jawa kuno sehingga tujuan peneli-
juga terkait administrasi dan akuntabilitas perpajakannya. tian ini adalah mengungkap praktik akuntansi penetapan Sima
Pegawai pemungut pajak melakukan pencatatan adminis- pada masa Jawa kuno. Sumber data berasal dari data arkeologi
trasi pembayaran pajak sebagai bentuk pertanggungjawaban historis. Untuk mengembangkan penafsiran dari sumber ter-
kepada raja melalui bendahara kerajaan. Setoran pembayaran tulis menjadi relevan dilakukan dengan aliran arkeologi kon-
pajak yang telah dikumpulkan merupakan pendapatan terbe- teks. Disebutkan aliran ini tidak terpaku lagi pada sebuah teori
sar kerajaan yang nantinya akan digunakan untuk membiayai akan tetapi, percaya pada pandangan kekhususan sejarah atau
seluruh pengeluaran yang berhubungan dengan kerajaan dan relativisme budaya. Dalam praktik akuntansi, penetapan Sima
pembangunan sarana dan prasarana yang dibutuhkan rakyat memiliki nilai luhur yang memiliki ciri khas budaya Indonesia
misalnya untuk pembangunan jalan, pura, pasar, pemandian, pada masa Jawa kuno. Penetapan Sima dilakukan raja sebagai
dan lain sebagainya. Diketahui pada jaman Bali kuno ini raja bentuk penghargaan kepada daerah tertentu yang tujuannya
juga memberikan kebijakan pajak untuk meringankan pemba- adalah untuk kegiatan keagamaan. Untuk memperkuat pene-
yaran pajak bagi beberapa masyarakat tertentu. tapan Sima dibuat piagam yang ditulis dalam prasasti oleh juru
Rosyinadia et al. (2014) dalam penelitiannya yang berjudul catat (citralekha). Citralekha mempunyai peranan dan fungsi
Accounting and Accountability Strategies of Gajah Mada’s sebagaimana akuntan pada masa sekarang. Hal ini dilakukan
Government: Analysis of Power-Knowledge bercerita tentang citralekha sebagai bentuk transparansi dan akuntabilitasnya
strategi akuntansi dan akuntabilitas pada masa pemerinta- yang diibaratkan sebagai akuntan di masa itu. Tentu saja dalam
han Gajah Mada dilihat dari analisis kekuasaan dan penge- penetapannya berbagai macam ritual dilakukan. Mulai dari
tahuan. Metode penelitian kualitatif yang merupakan peneli- pemberian hadiah, berdoa kepada sang pencipta, pembacaan
tian paradigma postmodemistik kebalikan dari modernistik. peraturan Sima yang berisi mantra dan perjanjian. Penguca-
digunakan dalam penelitian ini. Kerangka Faucouldian digu- pan sumpah dan mantra mempunyai tujuan untuk mencip-
nakan sebagai alat dan strategi untuk mengungkap akuntansi takan suasana yang aman dan damai di daerah Sima ditetap-
dan akuntabilitas pada masa Majapahit dalam kepemimpinan kan. Dimana nantinya akan membangun kesejahteraan raja
Gajah Mada. Terdapat dua prinsip kerangka ilmu pengetahuan sehingga mengutamakan kepentingan rakyatnya. Besarnya
Foucault yaitu genealogy dan archaeology. Fokus penelitian biaya penetapan Sima dibandingkan dengan pendapatan Sima,
tertuju pada perdagangan, perpajakan dan akuntabilitas Ker- dilihat sebagai suatu kebutuhan sebagai sarana penyucian diri
ajaan Majapahit pada masa Gajah Mada.Gajah Mada memi- pengikutnya.
liki peran dalam membentuk pola akuntansi kerajaan. Kon- Penelitian sejarah akuntansi yang dilakukan oleh Lutfil-
disi ekonomi Majapahit yang terbatas pada pertanian dan lah et al. (2016) dengan judul Revealing the Accounting Exis-
industri kecil, membuat Gajah Mada merumuskan strategi tence Through Debt-Receivable Practice at Majapahit King-
pengembangan ekonomi masyarakat. Masyarakat Majapahit dom Era (1350) menceritakan tentang mengungkap eksis-
telah mengenal dan menerapkan akuntansi dalam kegiatan tensi akuntansi melalui praktik hutang piutang di masa ker-
ekonominya. Hal tersebut dibuktikan dengan ditemukannya ajaan Majapahit tahun 1350. Selain untuk mengeksplorasi
mata uang yang menjadi alat tukar dalam kegiatan perekono- praktik akuntansi hutang piutang yang dilakukan masa itu,
mian. Kegiatan perdagangan masa Majapahit tidak hanya ter- tujuan lainnya adalah untuk menemukan nilai di balik peng-
jadi antar masyarakat lokal akan tetapi sudah dilakukan juga gunaan hutang piutang. Metode yang digunakan dalam peneli-
secara internasional. Selain itu, pajak menjadi pendapatan tian ini adalah kualitatif historis dan dianalisis apabila data
terbesar kerjaan Majapahit. Pajak diterima dari barang dan jasa yang ada akan memberikan makna. Praktik akuntansi hutang
yang dipungut dari masyarakat. Regulasi yang mengatur terkait piutang di masa kerajaan Majapahit dapat dibagi ke dalam
perpajakan masa itu juga telah dibuat peraturan perundang- beberapa dimensi yaitu, sosial, ekonomi dan budaya. Dalam
undangan untuk mengatur segala sengketa dan sanksi yang dimensi sosial, hutang piutang yang dipraktekkan masyarakat
diberikan dalam bentuk denda. Terdapat jenis-jenis pajak pada masa kerajaan Majapahit merupakan bentuk pinjam mem-
masa Majapahit yaitu pajak perdagangan, pajak untuk orang injam yang diibaratkan sebagai gotong royong masyarakat.
asing, pajak keluar-premit, pajak tanah dan pajak seni. Pen- Kemudian dalam dimensi ekonomi, hutang piutang meru-
dapatan yang diterima kerajaan dari pajak akan dikemba- pakan bentuk transaksi ekonomi dimana masyarakatnya dapat
likan kepada rakyat dalam bentuk membangun infrastruktur menukar komoditas ekonominya seperti uang logam maupun
seperti jalan, jembatan, tempat ibadah, atau untuk membayar hasil pertanian. Sedangkan untuk dimensi budaya, hutang
piutang dijadikan bentuk kepercayaan dan nilai-nilai spiri- perdanganan di pasar terjadi minimal lima hari sekali. Seir-
tual ada diantara setiap orang sebagai alat untuk mengikat ing dengan meningkatnya aktivitas dan sentra perdagangan di
persaudaraan mereka. Selain itu, dalam praktik hutang piu- beberapa kawasan, kerajaan Mataram mengatur pertumbuhan
tang saat itu kepercayaan dan nilai-nilai spiritual meru- kekayaan dengan mendirikan sima. Hal ini dilakukan untuk
pakan bentuk pertanggungjawaban debitur kepada sesama dan mengidentifikasi banyakanya pergeseran pola produksi dan
Tuhan sehingga hal tersebut harus dengan sendirinya disadari konsumsi di Jawa yang berdampak panjang pada masyarakat
bahwa hutang adalah amanah yang harus dikembalikan karena Jawa. Pada masa ini juga pajak telah dikenalkan dimana pajak
hutang piutang bukan hanya kesepakatan antara debitur den- tersebut dikeluarkan oleh raja untuk rakyatnya sebagai ben-
gan kreditur tetapi juga dengan Tuhan. Hal yang mendasari tuk mendukung hubungan baik satu sama lain. Pajak terse-
praktik hutang piutang pada masa Majapahit lebih mengede- but akan digunakan sebagai pembiayaan infrastruktur, pembi-
pankan kepentingan orang lain daripada diri sendiri. ayaan kesejahteraan dan keselamatan masyarakat, serta pem-
Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Budiasih biayaan umum lainnya. Berdasarkan ajaran moral umat Bud-
(2016) dengan judul Social and Environment Accounting dha, keuntungan tidak dianggap sebagai keinginan untuk
Practices at the Time of the Ancient Bali mengungkapkan memenuhi kepentingan diri sendiri, melainkan sebagai kebu-
bagaimana praktik akuntansi sosial dan lingkungan pada masa tuhan untuk sesama. Kualitas perekonomian tidak hanya dil-
Bali kuno. Praktik akuntansi masa lampau yang menjadi fokus ihat dari besarnya keuntungan tetapi juga dari cara perole-
penelitian ini adalah praktik akuntansi sosial dan lingkun- han dan pendistribusiannya. Akuntansi sosial pada jaman Jawa
gan yang terjadi pada saat masa Bali kuno tahun 1-1500 kuno diartikan sebagai perwujudan perjalanan spiritual manu-
Masehi. Keberhasilan pertanian sebagai sektor kehidupan yang sia untuk membebaskan dirinya dari keinginan duniawi dalam
dominan pada saat itu mengantarkan kerajaan Bali kuno ke pencarian tertinggi. Akuntansi sosial akhirnya hadir sebagai
masa puncaknya. Adanya berbagai pencatatan dan pelapo- bentuk kontrol ekonomi dan mediator konflik antar manusia,
ran kegiatan sosial dan lingkungan yang dapat diukur dengan kebutuhannya, dan lingkungannya.
nilai mata uang saat itu menunjukkan bahwa kegiatan terse- Perkembangan Akuntansi yang telah dipaparkan diatas
but mengandung nilai akuntansi. Penelitian ini merupakan dapat dirangkum dalam Tabel 1 di bawah ini:
penelitian kualitatif dengan menggunakan fenomenologi den-
[Table 1 about here.]
gan pendekatan etnoarkeologi dalam menganalisis masalah
yang disajikan. Praktik akuntansi sosial dan lingkungan pada
masa Bali kuno telah dipahami dalam berbagai bentuk, antara
lain sistem pencatatan irigasi, sistem pencatatan hasil komod- REFLEKSI DAN AGENDA RISET
itas pertanian dengan model pencatatan yang sederhana. Sis- MENDATANG
tem bagi hasil bagi pemilik dan penggarap sawah ditentukan
sebesar 2/3 untuk pemilik sawah dan 1/3 untuk penggarap Dari beberapa penelitian yang telah dipaparkan diatas, kita bisa
yang berlaku untuk tanaman padi. Sedangkan untuk tanaman memahami bahwa penelitian sejarah akuntansi dengan meng-
seperti kacang-kacangan sebesar 2/3 untuk penggarap dan 1/3 gunakan pendekatan New Accounting History selalu men-
didapat pemilik. Praktik akuntansi konstruksi yang berkaitan empatkan kondisi sosial, politik, ekonomi masyarakat untuk
dengan sosial dan lingkungan diibaratkan sebagai akuntansi dapat mengetahui bagaimana sebenarnya praktik akuntansi
pertanian yang berkaitan dengan konsep mengenai air. pada masa itu. Alat analisis yang digunakan juga disesuaikan
Penelitian sejarah akuntansi selanjutnya dapat dilihat dari dengan bagaimana cerita sejarah akan disampaikan. Dapat
penelitian yang dilakukan oleh Widhianningrum et al. (2019) diamati bahwa alat analisis yang digunakan pada penelitian-
dengan judul Social Accounting and Ancient Javanese Soci- penelitian yang dilakukan oleh Sukoharsono menggunakan
ety: The Case of Borobudur Temple yang bercerita mengenai relasi kuasa-pengetahuan yang digunakan oleh Michael Fou-
akuntansi sosial pada masyarakat jawa kuno dilihat melalui cault untuk membedah asal usul munculnya suatu peruba-
kasus candi Borobudur. Penelitian ini menggunakan pen- han yang memunculkan ilmu pengetahuan dalam suatu
dekatan kualitatif dan interpretatif. Kemudian dianalisis secara masyarakat. Untuk dapat memahami hal tersebut, Foucault
deskriptif kualitatif dan diinterpretasikan untuk mengetahui berfokus pada wacana-wacana dalam dokumen-dokumen
gambaran umum akuntansi sosial yang terdapat di dalam yang diproduksi pada masa itu. Hal tersebut merupakan ciri
relief karmavibhangga. Disebutkan pemandangan relief terse- khas utama pendekatan sejarah dengan menggunakan uraian
but menampakkan keadaan kerajaan Mataram saat itu memi- akuntansi secara genealogi atau secara asasl usulnya dengan
liki tanah yang subur yang memungkinkan rakyatnya bek- mepertimbangkan kondisi masyarakat pada titik tertentu.
erja sebagai petani. Mataram kuno dikenal sebagai kerajaan Sama halnya dengan penelitian sukoharsono, penelitian-
agraris yang bertumpu pada pertanian yang melimpah dan penelitian yang dilakukan oleh Budiasih juga menggunakan
didukung kegiatan perdagangan untuk menunjang perekono- pendekatan ini dalam penelitiannya namun cara pengambi-
miannya. Sebagai bentuk interaksi manusia dengan lingkun- lan data dilakukan dengan menggunakan pendekatan etno
gan, perdagangan berjalan melalui pasar sebagai sarana penun- arkeologi dan pendekatan arkeologi. Hal tersebut karena Bali
jang dengan sistem satu siklus sepasar dimana artinya kegiatan sampai dengan saat ini masih mempertahankan budayanya
berbeda dengan daerah lain di Indonesia dimana budaya masa masa tersebut belum banyak di telaah dan bisa menjadi
lalunya sudah cenderung luntur termakan oleh Zaman. Beber- kesempatan bagi peneliti dengan mempertimbangkan kesedi-
apa peninggalan arkeologis di Bali juga Sebagian besar diper- aan data pendukung akuntansi pada masa itu. Sejarah akun-
tahankan sehingga data arkeologis bisa dengan mudah di akses tansi juga bisa dituliskan dalam bentuk sejarah kontemporer
oleh peneliti. Agak berbeda dengan penelitian lain, peneli- pada bagaimana perkembangan akuntansi masa kini pada
tian yang dilakukanoleh Bastian (2014) dilakukan dengan perubahan-perubahan yang terjadi di masa kini. Eksplorasi
menggunakan pendekatan critical review, walapun demikian tersebut belum banyak diteliti dan bisa menjadi topik peneli-
dalam penelitiannya juga menggunakan alur berfikir genealogi tian yang menarik.
dimana ia membagi telaahnya kedalam periode-periode yang
berbeda sesuai dengan perkembangan politik dan ekonomi
masyarakat pada masa itu sebagai fokus pembahasannya. KESIMPULAN
Sejalan dengan itu, penelitian-penelitian lainnya juga menggu-
nakan cara yang sama walaupun pendekatan dalam memper- Dari paparan diatas dapat disimpulkan bahwa perkemban-
oleh data atau penginterpretasian datanya berbeda. gan penelitian sejarah akuntansi dengan menggunakan pen-
Jika dilihat pada arah perkembangannya, Sukoharsono dekatan New Accounting History sudah banyak diteliti dan
sudah melakukaan telaah secara mendalam pada bagaimana bisa diterima sebagai metoda pembacaan sejarah akuntansi
perkembangan akuntansi pada masa penjajahan Belanda sam- yang mampu memberikan gambaran tentang bagaimana
pai dengan era awal kemerdekaan, Sukoharsono juga telah akuntansi berkembang mengikuti perkembangan lingkungan
menganalisis beberapa penelitian akuntansi masa kuno den- sosial dan ekonomi tempat akuntansi dipraktikan sehingga
gan berfokus pada kerajaan-kerajaan di yang ada di tanah sejarah akuntansi bisa dipahami secara utuh dan lebih baik lagi.
Jawa khususnya wilayah jawa timur. Daerah kerajaan yang
mungkin masih bisa diteliti adalah pada kerajaan-kerajaan
PENDANAAN
yang berkembang di wilayah Jawa Barat. Setelah Jawa, prak-
tik akuntansi di Bali juga telah di eksplorasi. Indonesia Penelitian ini menggunakan pendanaan secara mandiri.
sendiri merupakan negara dengan banyak kerajaan dan banyak
dinamika. Kerajaan di Indonesia pernah mengalami masa
dominasi Hindu Budha lalu berpindah ke era Keislaman. Den- UCAPAN TERIMA KASIH
gan adanya perpindahan tersebut juga berpotensi menim-
bulkan perbedaan praktik akuntansi di Indonesia. Sukohar- Peneliti mengucapkan terimakasih kepada pihak UIN Sunan
sono sendiri sudah mengesplorasi faktor-faktor pembentuk Ampel Surabaya dan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
akuntansi pada era perpindahan dari dominasi Hindu Budha serta pihak-pihak terkait yang sudah membantu penulis
ke Islam namun bagaimana praktik akuntansi spesifik pada menyelesaikan penelitian ini dengan baik.
LIST OF TABLES
1 Perkembangan Sejarah Akuntansi perspektif NAH di Indonesia . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 69