Professional Documents
Culture Documents
Asa Qurrotul' Ain Kti PDF
Asa Qurrotul' Ain Kti PDF
15.131.0005
ASA QURROTUL’AIN
15.131.0005
i
ii
iii
ABSTRACT
By:
iv
ABSTRAK
Oleh :
v
vi
vii
SURAT PERNYATAAN
NIM : 15.131.0005
Jenjang : Diploma
Menyatakan bahwa karya tulis ilmiah yang berjudul “Gambaran Indeks Eritrosit Pada Penderita
Tuberkulosis (TBC) Paru Pada Usia 15-55 Tahun (Studi di Pukesmas Mojoagung Kabupaten
Jombang)“ adalah bukan proposal milik orang lain baik sebagian maupun keseluruhan, kecuali
dalam bentuk kutipan yang telah disebutkan sumbernya. Demikian surat pernyataan ini saya
buat dengan sebenar-benarnya.
viii
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Jombang, 14 Agustus 1996 dari pasangan Ibu Khoiriyah dan Bapak
Imam Bajuri Penulis merupakan putri pertama dari dua bersaudara. Tahun 2009 penulis lulus
dari MI Al-Ikhsan Jombang, tahun 2012 penulis lulus dari SMP 1 Tembelang, tahun 2015
penulis lulus dari Madrasah Aliyah Unggulan Pondok Pesantern Darul’ Ulum. Penulis memilih
Program Studi D-III Analis Kesehatan dari lima pilihan program studi yang ada di STIkes “Insan
ix
MOTTO
“Do’a adalah kekuatan yang dapat merubah segalanya, dan sabar adalah kunci
kesuksesan.”
x
PERSEMBAHAN
1. Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala karunia-Nya sehingga
karya tulis ilmiah ini berhasil terselesaikan sebagai syarat kelulusan Diploma III Analis
Kesehatan.
2. Kedua orang tuaku yang selalu mendukung, menyemangatiku, dan mendoakanku agar
4. Pembimbing utama dan anggota yaitu Sri Sayekti, S.Si., M.Ked dan Dwi Prasetyaningati,
xi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala karunia-Nya sehingga karya tulis
ilmiah ini berhasil terselesaikan. Karya tulis ilmiah ini diajukan sebagai salah satu syarat dalam
menyelesaikan Diploma III Analis Kesehatan STIKes ICMe Jombang yang berjudul “Gambaran
Indeks Eritrosit Pada Penderita Tuberkulosis (TBC) Paru Pada Usia 15-55 Tahun (Studi di
Pukesmas Mojoagung Kabupaten Jombang)“. Menyelesaikan karya tulis ilmiah ini adalah
suatau hal yang mustahil apabila penulis tidak mendapat bantuan dan kerjasama dari berbagai
1. H. Imam Fatoni, SKM., MM selaku ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Insan
2. Sri Sayekti, S.Si., M.Ked selaku Ketua Program Studi D-III Analis Kesehatan dan selaku
pembimbing utama.
3. Dwi Prasetyaningati, S.Kep.Ns., M.Kep selaku pembimbing anggota karya tulis ilmiah ini
dapat terselesaikan,
4. Seluruh dosen prodi D-III Analis Kesehatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Insan
Cendekia Medika Jombang yang telah membantu untuk menyelesaikan tugas akhir dan
5. Kedua orang tua saya yang selalu mendukung secara materil dan ketulusan do’anya
sehingga penulis mampu menyelesaikan karya tulis ilmiah ini dengan baik.
6. Seluruh pihak yang telah membantu penulis untuk menyemangati menyelesaikan karya
7. Teman-teman D-III Analis Kesehatan angkatan 2015 yang telah mendukung dan
xii
Karya tulis ilmiah ini belum sempurna, oleh sebab itu kritik dan saran yang dapat
mengembangkan karya tulis ilmiah sangat penulis harapkan guna menambah pengetahuan dan
Peneliti
xiii
DAFTAR ISI
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 5.5 Tabulasi Silang Berdasarkan Jenis Kelamin dengan Indeks Eritrosit
di Pukesmas Mojoagung Jombang selama 1 minggu dari tanggal 25 Juli
sampai 01 Agutus 2018......................................................................................... 29
Table 5.6 Tabulasi Silang Berdasarkan Umur dengan Indeks Eritrosit di Pukesmas
Mojoagung Jombang selama 1 minggu dari tan
ggal 25 Juli sampai 01 Agutus 2018.................................................................... 29
Tabel 5.7 Tabulasi Silang Berdasarkan lama pengobatan dengan Indeks Eritrosit
di Pukesmas Mojoagung Jombang selama 1 minggu dari tanggal 25 Juli
sampai 01 Agutus 2018......................................................................................... 30
xvi
DAFTAR GAMBAR
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 5 : Dokumentasi
xviii
BAB 1
PENDAHULUAN
tuberculosis yang biasanya menyerang paru, namun juga dapat menyerang organ lain seperti
tuberkulosis (TBC) dilaporkan banyak meningkat di seluruh dunia termasuk Indonesia. Penyakit
ini biasanya banyak terjadi pada negara yang berkembang atau negara yang mempunyai
tingkat sosial ekonomi menengah ke bawah yang berkaitan dengan kesehatan. Eritrosit
dari paru-paru. Proses tersebut dibantu oleh komponen eritrosit yaitu hemoglobin. Tuberkulosis
sangat mempengaruhi fungsional tubuh manusia terutama pada eritrosit, karena tuberkulosis
merupakan penyakit kronik dan dapat menyebabkan infeksi sehingga dapat mempengaruhi
pada proses eritropoesis sehingga terjadi pemendekan masa hidup eritrosit di sumsum tulang
sebelum menuju ke jaringan tubuh. Adanya gangguan tersebut dapat mengakibatkan pasien
salah satu pemeriksaan laboratorium di bidang hematologi yang dapat dilakukan adalah
pemeriksaan indeks eritrosit. Pada pemeriksaan ini untuk mengetahui klasifikasi berbagai
Dari pemeriksaan indeks eritrosit pada penderita yang diduga terinfeksi tuberkulosis
(TBC) apabila didapatkan penurunan nilai indeks eritrosit dan nilai hemoglobin menurun,
1
2
dengan 1 juta kasus setelah India, China Nigeria, Pakistan, dan Afrika Selatan
yang mencapai 60% kasus baru. Menurut data Riset Kesehatan Dasar (Riskedes)
2013 adalah 0,4% sebanyak 196.310 kasus. Di Provinsi Jawa Timur menempati
Asam (BTA) positif kasus baru setelah Provinsi Jawa Barat (Kemenkes,2011).
Sedangkan, untuk semua tipe menduduki peringkat ketiga setelah Jawa Barat
dan Jawa Tengah. Pada tahun 2010 jumlah seluruh kasus tuberkulosis sebanyak
37.226 kasus dan 23.223 diantaranya adalah tuberkulosis paru Basil Tahan
2016 sebanyak 49,55 kasus TBC dan pada tahun 2017 sebanyak 38,94 BTA
dengan hasil anemia normositik normokrom sekitar 55% hal itu menandakan
terutama melalui jalur udara. Sumber utama adalah pasien dengan TB paru atau
(percikan) yang terinfeksi. Transmisi biasanya terjadi ketika droplet yang telah
pada sel darah merah (eritrosit) ketika menginfeksi sel darah merah (eritrosit)
akan terjadi reaksi dimana masa hidup sel darah merah (eritrosit) lebih pendek
yaitu sekitar 10-20 hari saja pada kondisi normal masa hidup sel darah merah
anemia. Anemia yang paling sering ditemui pada penderita tuberkulosis adalah
(OAT) seperti, Zat Besi (Fe), hidroksikobalamin (Vitamin B12) dan asam folat,
protein (Naga.S, 2012 hal 60). Sehingga untuk itu indeks eritrosit seperti Mean
dari eritrosit dan nilai dari hemoglobin dapat menunjang diagnosa laboratorium
penyakit tuberkulosis.
5
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
dengan sel darah lainnya dengan jumlah eritrosit lebih kurang 5 juta/mm2. Salah
satu fungsinya adalah mengangkut gas oksigen (O2) kedalam semua sel dan
normal berbentuk bionkaf atau seperti cakram dengan diameter sekitar 8 mikron.
Sel darah merah tidak memiliki inti sel namun memiliki central pallor (Campbell,
eritroblas, retikulosit hingga eritrosit beredar pada darah perifer (Sacher A, 2004;
5
6
1. Membran eritrosit
Membran terdiri dari dua lapis yaitu lipid dan protein. Sekitar 50%
3. Hemoglobin
jenis kelamin yaitu : wanita ≤ 15 tahun sekitar 12-14 g/dl dan laki-laki
2).
2.1.3 Anemia
eritrosit.
Disebut juga Volume Eritrosit Rata-rata (VER) yaitu volume rata-rata eritrosit
Keterangan =
Mikrositik : < 82 fl
Makrositik : >98 fl
8
Keterangan =
Hipokrom : < 27 pg
Hiperkrom : > 31 pg
hemoglobin yang didapat per eritrosit, dinyatakan dalam persen (%). meskipun
nilai KHER biasanya disebut dengan persen (%) satuan yang lebih tepat adalah
manual seperti menghitung jumlah eritrosit, Hb, Hct, menghitung jumlah dan
dihasilkan oleh sebuah partikel. Dalam hal ini adalah sel darah yang
pengukuran sel ini tergantung pada kuran sel, luas permukaan, dan
2.4 Tuberkulosis
Kingdom : Plant
Phylum : Scizophyta
Class : Scizomycetes
Ordo : Actinomycetales
Family : Mycobacteriaceae
Genus : Mycobacterium
dengan panas sehingga dapat cepat mati pada suhu 600C selama 15-
20 menit. Dalam dahak, bakteri ini dapat tahan selama 20-30 jam,
2009).
34).
peningkatan suatu risiko dalam hal ini penyakit tertentu. Faktor risiko
1. Sosial Ekonomi
kesehatan.
2. Status Gizi
maupun anak-anak.
3. Umur
(Depkes RI,2001).
4. Jenis Kelamin
hal 53).
2017).
anemia.
berjumlah 692 orang pada kelompok usia 25-34 tahun. Dengan kesimpulan
banyak ditemukan.
BAB 3
KERANGKA KONSEPTUAL
ingin diamati atau diukur melalui penelitian yang akan dilakukan (Notoatmodjo,
sebagaimana dalam
Mycobacterium
Faktor yang
mempengaruhi
:
1. Faktor Ekonomi
Sosial Host
2. Status Gizi
Tuberkulosis
3. Umur
4. Jenis Anemia
Kelamin
Sel Darah
Indeks Eritrosit
Keterangan :
14
15
gizi, umur dan jenis kelamin. Orang yang menderita tuberkulosis akan
BAB 4
METODE PENELITIAN
pengetahuan dan pemecahan suatu masalah (Notoatmodjo, 2010). Pada bab ini
akan diuraikan hal-hal meliputi waktu dan tempat penelitian, desain penelian,
gambaran Indeks Eritrosit pada Pasien Tuberkulosis Paru Umur 15-55 tahun.
16
17
Identifikasi Masalah
Penyusunan Proposal
Desain
Deskriptif
Populasi
Seluruh pasien tuberkulosis di Pukesmas Mojoagung
Jombang 38 orang
Sampling
Accidental Sampling
Sampel
Pasien tuberkulosis yang berobat di Pukesmas Mojoagung
Jombang selama 1 minggu 15
Pengumpulan Data
Pemeriksaan indeks eritrosit pada pasien tuberkulosis paru umur
15-55 tahun dengan metode hematologi Analyzer
Gambar 4.3 Kerangka kerja dari pemeriksaan gambaran indeks eritrosit pada
penderita tuberkulosis paru pada usia 15-55 tahun.
18
4.4.1 Populasi
4.4.2 Sampling
(Notoatmojdo, 2010).
4.4.3 Sampel
4.5.1 Variabel
Definisi
Variabel Parameter Alat Ukur Kategori
Operasional
Indeks Ukuran rata-rata Indeks Hematologi Normal :
eritrosit pada eritrosit seperti eritrosit yang Analyzer Normokromik
penderita MCV (Mean terdiri dari MCV : 82-98
tuberkulosis Corpuscular MCV (Mean fl (femtoliter)
Volume) yaitu Corpuscular
usia 15-55 Normositik
volume rata-rata Volume),
tahun. eritrosit, MCH MCH (Mean MCH : 27-31
(Mean Coruscular pg
Corpuscular Hemoglobin), (pikogram)
Hemoglobin) dan MCHC MCHC : 32-
yaitu rata-rata (Mean 37 g/dl.
volume Corpuscular
hemoglobin, dan Hemoglobin
Abnormal :
MCHC (Mean Concentratio
Corpuscular n) MCV : < 82 fl
Hemoglobin (Mikrositik)
Concentration) dan >98fl
yaitu konsentrasi (Makrositik)
hemoglobin MCH : <27pg
eritrosit rata-rata. (Hipokrom)
Dan dinyatakan
dan >31pg
dalam fl, pg, dan
g/dl. (Hiperkrom)
MCHC :< 32-
37g/dl
(mikrositik)
20
a. Alat :
1. Spuit 3cc
2. Torniquet
4. Hematologi Analyzer
b. Bahan :
1. Kapas alkohol
2. Kapas kering
3. Plester
a. Pengambilan Darah :
mengering.
3. Menusuk vena dengan posisi jarum 300 dari kulit, bila darah
sesuai kebutuhan.
dan plester.
sampel.
izin penelitian dari lembaga pendidikan STIKes ICMe serta institusi terkait.
1. Editing
hematologi analyzer.
2. Coding
A. Data Umum
1. Responden
Responden 1 Kode 1
Responden 2 Kode 2
Responden 3 Kode 3
23
Responden n Kode n
2. Jenis Kelamin
Laki-laki Kode 1
Perempuan Kode 2
3. Umur
15 - 35 tahun Kode 1
4. Lama Pengobatan
B. Data Khusus
2. Tabulating
adalah indeks eritrosit pada pasien tuberkulosis paru pada umur 15-55
yang dijawab oleh pasien dicatat dan diperhatikan sebagai sumber dari
tujuan penelitian.
a. MCV : 82-98 fl
b. MCH : 27-31 pg
di atas hasil normal dijumlah ada berapa dan begitupun dengan yang
P= x 100%
Keterangan :
P : Presentase
kegiatan penelitian yang melibatkan antara pihak peneliti dengan pihak yang
diteliti dan juga masyarakat yang akan memperoleh dampak hasil penelitian
4.9.3 Confidentiality(Kerahasiaan)
BAB 5
Pada bab ini akan diuraikan hasil tentang gambaran indeks eritrosit pada
penderita tuberkulosis (TBC) paru pada usia 15-55 tahun studi di Pukesmas
01 Agustus 2018.
26
27
Laki-laki 6 60%
Perempuan 4 40%
Total 10 100%
Total 10 100%
Agustus 2018
Total 10 100%
60%.
Total 10 100%
Khusus
Indek Eritrosit
No Jenis Kelamin Jumlah
n(%)
Normositik Mikrositik
Normokrom Hipokromik
n(%) n(%)
1 Laki-laki 1(16,7) 5(83,3) 6(100)
Indek Eritrosit
N Usia Jumlah
o Normositik Mikrositik n(%)
Normokrom Hipokromik
n(%) n(%)
1 15-35 tahun 3(100) 0(0) 3(100)
Eritrosit
Indek Eritrosit
N Lama Jumlah
o Pengobatan Normositik Mikrositik n(%)
Normokrom Hipokromik
n(%) n(%)
1 0-1bulan 3(75) 1(25) 4(100)
5.2 Pembahasan
terinfeksi tuberkulosis paru pada usia 36-55 tahun. Hal tersebut dapat
untuk bekerja atau menghasilkan sesuatu untuk diri sendiri maupun orang
lain, menurut ( Nurjana, 2015) pada usia 35-55 tahun sebagai tenaga
30%.
32
dari 2 bulan atau sampai terputus akan menyebabkan resisten atau kebal
terhadap obat.
indeks eritrosit. Hal tersebut sesuai dengan teori Thuraidah 2017 pada
merah dan penghancuran sel darah merah. Oleh karena itu, semakin
minum obat tidak sesering pada bulan pertama dan sampai bulan ke 4
bahkan diare.
34
BAB 6
6.1 Kesimpulan
6.2 Saran
1. Institusi Kesehatan
oleh tubuh.
2. Penelitian selanjutnya
yang banyak.
34
DAFTAR PUSTAKA
Ardi, dan Meida. 2014. Anemia pada Tuberkulosis Paru. Jogyakarta : Vol 3, No. 1,
Januari 2014
35
36
Handayani Wiwik, Andi Sulistyo Haribowo, 2008. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Pada Klien
Dengan Gangguan Sistem Hematologi. Jakarta : Salemba Medika
Hidayat Alimut Aziz A, 2007. Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data. Jakarta :
Salemba Medika
Jendra Datulong F.J, Margaret R.S, Grace D. Kandau, 2015. Hubungan Faktor Risiko Umur,
Jenis Kelamin Dan Kepadatan Hunian Dengan Kejadian Penyakit TB Paru Di
Desa Wori Kecamatan Wori. Manado : Vol 3, No 2 April 2015.
Khaironi Syarifah, Mellysa Rahmita, dan Ranti Siswanti, 2017. Gambaran Jumlah Leukosit dan
Jenis Leukosit Pada Pasien Tuberkulosis Paru Sebelum Pengobatan Dengan Setelah
Pengobatan Satu Bulan Intensif Di Pukesmas Pekanbaru. Pekanbaru : Vol.5 No.2
Krisha A., 2013. Mengenali Keluhan Anda Info Kesehatan Umum Untuk Masyarakat. Jakarta :
Informasi Medika
Muttaqin Arif, 2009. Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Pernapasan.
Jakarta : Salemba Medika
Mindray, 2012. BC-3200 Auto Hematology Analyzer Operator’s Manual. Shenzhen Mindray Bio-
medical Electronics Co., Ltd.
Nasir, Abdul Muhith, M.E. Ideputri, 2011. Buku Metodologi Penelitian Kesehatan. Yogyakarta :
Nuha Medika
Nursalam, 2003. Konsep dan Penerapan Metodoloogi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta :
Salemba Medika
Nurjana, M.A. 2015, Faktor Resiko Terjadinya Tuberkulosis Paru Pada Usia Produktif (15-49
Tahun) Di Indonesia Risk Factors of Pulmonary Tuberculosis on Productive
Age 15-49 Years. Media Litbang Kesehatan, 25(3), 165-170
Riset Kesehatan Dasar (Riskedes), 2013. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
Kementrian RI tahun 2013. dari
http://www.depkes.go.id/resource/download/general/Hasil%20Riskedes%20
2013.pdf
Rafflesia Ulfasari, 2014. Model Penyebaran Penyakit Tuberkulosis (TBC). Bengkulu : Vol.10 No.
2 Juli
37
Ronald A. Sacher & Richard A. McPherson, alih bahasa : Brahm U. Pendit da Dewi Wulandari,
2004. Tinjauan Klinis Atas Hasil Pemeriksaan Laboratorium. Jakarta : ECG
Suhartati R., dan Yusrizal, 2015. Gambaran Indeks Eritrosit Pada Tuberkulosis. Tasikmalaya :
Vol.5 No.8 Agustus 2015
Suryo, Joko, 2010. Herbal Penyembuh Gangguan Sistem Pernapasan. Yogyakarta : B First
Sadewo Wahyu S, Abdul, Ambar, 2016. Gambaran Status Anemia Pada Pasien Tuberkulosis
Paru di Unit Pengobatan Penyakit Paru-paru Provinsi Kalimantan Barat. Kalimantan
Barat : Vol.2, No.3 Agustus 2016
Thuraidah Anny, Rima Agnes Widya Astuti, Dinna Rakhima, 2017. Anemia Dan Lama
Konsumsi Obat Anti Tuberkulosis. Poltekes Kemenkes Banjarmasin : 3(2)
2017, 42-46.
INFORMED CONSENT
(Lembar Persetujuan)
Gambaran Indeks Eritrosit Pada Penderita Tuberkulosis (TBC) Paru Pada Usia 15-55 tahun.
Nama : .......................................
Umur : .......................................
Alamat : ...................................
Menyatakan besedia dan berpartisipasi menjadi responden penelitian yang akan dilakukan oleh
Asa Qurrotul’ Ain, mahasiswi dari Program Studi DIII Analis Kesehatan STIKes ICMe Jombang.
Dengan pernyataan ini saya tanda tangani untuk dapat dipergunakan seperlunya dan apabila di
kemudian hari terdapat perubahan atau keberatan, maka saya dapat mengajukan hal keberatan tersebut.
Responden
Lampiran 3
Hari/Tanggal :
A. Data Umum
Petunjuk Pengisian
(Berilah tanda chek (√) pada kolom jawaban yang telah tersedia).
1. Nomor Responden:
2. Jenis Kelamin :
3. Umur :
B. Kuesioner
Petunjuk Pengisian
(Berilah tanda chek (√) pada kolom jawaban yang telah tersedia).
< 2 bulan
>2 bulan
Lampiran 4
Lampiran 5
Torniquet
Spuit
Pemeriksaan
Lampiran 6
LEMBAR KONSULTASI
Mengetahui,
Pembimbing Utama
LEMBAR KONSULTASI
Mengetahui,
Pembimbing Anggota