You are on page 1of 10

Jurnal Psikologi Vol. 17 No.

1 April 2018, 87-96

PENGARUH PERHATIAN TERBAGI TERHADAP KESADARAN


SITUASI
Prisca Dwi Ariana, Thomas Dicky Hastjarjo
Fakultas Psikologi, Universitas Gadjah Mada
Jalan Sosio Humaniora, Bulaksumur, Yogyakarta 55281, Indonesia

dickyh@ugm.ac.id

Abstract

The increasing number of traffic accident is caused by the decreasing of driver situational awareness. Divided
attention is one of several factors that affect situation awareness. This experiment was to study the effects of
listening to the music or reading short message sent to participant’s mobile phone on participant’s situational
awareness while they drove car simulator. Thirty subjects were randomly divided into two groups, namely: (a)
music group. The subjects were asked to listen to Ed Sheeran pop music when they drove city car simulator,
and (b) mobile phone group. In this condition the subjects received and replied short message on their mobile
phones at third, fifth, eighth, and tenth minutes during driving car simulator. Situational awareness was measured
by SAGAT (Situation Awareness Global Assessment Technique). The simulation was stopped when SAGAT
questionnaire was distributed to the subjects at fifth and tenth minutes. The t test statistical analysis showed that
there was a significant difference in situation awareness between the two groups (t= 5.750; p= .001). Music
group showed higher situation awareness than mobile phone group. The use of mobile phone while driving is
more distracting attention than listening to music.

Keywords: situation awareness; divided attention; city car simulator; listening to the music; reading short
message

Abstrak

Kecelakaan mobil dapat diakibatkan oleh faktor kesadaran situasi pengendara mobil yang rendah. Kesadaran
situasi dipengaruhi oleh perhatian yang terbagi para pengendara mobil. Perhatian sopir dapat terganggu jika
harus melakukan kegiatan lain disamping kegiatan mengemudikan mobil. Penelitian ini bertujuan menguji
pengaruh perhatian terbagi terhadap kesadaran situasi pengendara simulator mobil. Metode yang digunakan
adalah eksperimen dengan tigapuluh subjek mengendarai simulator mobil dan terbagi menjadi dua kelompok (a)
kelompok musik, selama mengemudikan simulator subjek diminta mendengarkan musik pop Ed Sheeran, dan
(b) kelompok telepon genggam, selama mengendarai simulator subjek diminta membaca pesan singkat melalui
telepon genggam pada menit ke 3, 5, 8 dan 10. Pengukuran kesadaran situasi dilakukan dengan memberikan
kuesioner SAGAT pada menit kelima dan menit kesepuluh. Selama pengukuran kesadaran situasi maka
simulasi dihentikan. Analisis yang digunakan adalah uji t yang membandingkan skor kesadaran situasi
kelompok. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan nilai kesadaran situasi yang signifikan diantara dua
kondisi perlakuan (t= 5,750, p= 0,001). Skor kesadaran situasi ketika mendengarkan musik lebih tinggi
dibandingkan sekor kesadaran situasi ketika membaca pesan singkat melalui telepon genggam. Dapat
disimpulkan bahwa menggunakan telepon genggam untuk membaca serta membalas pesan sambil mengemudi
lebih menggangu perhatian pengemudi mobil dibandingkan mendengarkan musik pop.

Kata kunci: kesadaran situasi; perhatian terbagi; simulator mobil; mendengarkan musik; menerima pesan
singkat

PENDAHULUAN atau kendaraan beroda empat selama tahun


2000-2013. Mobil merupakan alat
Transportasi merupakan salah satu bidang transportasi yang paling tinggi jumlah
yang mengalami perkembangan sangat pesat. peningkatannya. Peningkatan jumlah mobil
Badan Pusat Statistik (2016) melaporkan ini dapat menyebabkan permasalahan yaitu
peningkatan jumlah alat transportasi darat kemacetan dan kecelakaan lalu lintas.

87
88 Ariana & Hastjarjo

Menurut World Health Organization (WHO) saat mengendarai mobil. Penelitian North,
Indonesia menempati urutan kelima negara Hargreaves, dan Hargreaves (2004)
dengan jumlah kematian terbanyak akibat menunjukkan bahwa mendengarkan musik
kecelakaan lalu lintas, namun Indonesia sering menjadi kebiasaan yang menyertai
justru menempati urutan pertama pengendara dan dianggap sebagai hal yang
peningkatan kecelakaan menurut data Global dapat membantu pengendara untuk
Status Report on Road Safety yang meningkatkan konsentrasi.
dikeluarkan WHO (Amanda & Marbun,
2014). Indonesia dilaporkan mengalami Berangkat dari gambaran di atas, peneliti
kenaikan jumlah kecelakaan lalu lintas mencoba menggali mengenai pengaruh
hingga lebih dari 80 persen. perhatian terhadap kesadaran situasional,
khususnya perhatian yang terbagi ke dalam
Beberapa faktor menjadi pemicu terjadinya dua tugas. Permasalahan penelitian adalah
kecelakaan lalu lintas, diantaranya adalah “Apakah terdapat pengaruh perhatian terbagi
faktor manusia (pengendara), kendaraan, terhadap kesadaran situasi pengendara
jalan dan lingkungan (Departemen mobil?” Tujuan utama penelitian ini adalah
Perhubungan, 2006). Penelitian Treat dkk. untuk merumuskan apakah terdapat
(1979) menunjukkan bahwa faktor manusia pengaruh perhatian yang terbagi terhadap
merupakan penyebab utama kecelakaan kesadaran situasional pengendara mobil.
lalu lintas sebesar 93% serta bahwa Penelitian ini diharapkan dapat memberikan
perhatian yang kurang ketika mengendarai manfaat praktis menambah kajian ilmu
mobil adalah salah satu penyebab terjadinya Psikologi mengenai pentingnya memiliki
kecelakaan lalu lintas tersebut. Hendricks, kesadaran situasi saat sedang mengendarai
Feld, & Freedman (1999) menyebutkan mobil sehingga diharapkan kesadaran situasi
bahwa, 37,8% dari 723 kasus kecelakaan pengendara mobil dapat dioptimalkan untuk
disebabkan oleh ketidakfokusan dan meminimalisir jumlah kecelakaan ataupun
kesalahan persepsi pengendara. Hal ini jumlah pelanggaran peraturan lalu lintas.
termasuk kondisi ketika seorang pengemudi
melakukan dua kegiatan sekaligus Konsep kesadaran situasional atau kesadaran
(multitasking) ketika mengendarai mobil. situasi dari situation/situational awareness
Kegiatan lain yang sering dilakukan ketika (makalah ini selanjutnya menggunakan
sedang mengendarai mobil antara lain istilah kesadaran situasi) dikembangkan
menggunakan telepon genggam, sekitar pertengahan tahun 1980an dan
mendengarkan musik, atau berbincang mengalami perkembangan pesat di tahun
dengan penumpang lain. 1990an (Endsley, 2000a) serta sampai kini
masih terpakai (Lau, Jamieson & Skraaning,
Penelitian mengenai keselamatan di jalan 2013). Ensdley menjelaskan bahwa seorang
raya menunjukkan bahwa banyak sumber operator, apakah dia pilot di kabin pesawat,
informasi yang mengalihkan perhatian dan pengawas radar di menara pengendali lalu
mendorong resiko kecelakaan selama lintas udara (ATC), petugas yang mengawasi
berkendara yang sebagian besar berasal dari kerja mesin di pabrik, atau seorang dokter
telepon genggam seperti panggilan telepon ahli anestesi semuanya harus mempersepsi
(Alm & Nilsson, 1995), dan pesan singkat dan memahami berbagai informasi yang
(Drews, Yazdani, Godfrey, Cooper, & datang serta yang bersifat berubah sangat
Strayer, 2009). Penelitian survei yang cepat.
dilakukan oleh Dibben dan Wiliamson
(2007) menyebutkan bahwa kebiasaan Rumusan kesadaran situasi adalah:
mendengarkan musik tidak mengganggu “Persepsi mengenai unsur lingkungan
dibandingkan berbicara dengan penumpang dalam volume waktu dan ruang,
lain atau menggunakan telepon genggam pemahaman terhadap maknanya serta

Jurnal Psikologi Vol. 17 No. 1 April 2018, 87-96


Pengaruh perhatian terbagi terhadap kesadaran situasi 89

proyeksi terhadap statusnya di masa berdasar tugas atau skenario serta akan
datang yang dekat” (Endsley, 2000a). mengukur kesadaran situasi operator dengan
mengajukan pertanyaan yang berkaitan
Kesadaran situasi dapat dibagi menjadi tiga dengan skenario selama operator
level menurut Endsley (1995): (1) Level 1 melaksanakan tugas itu. Selama pertanyaan
Persepsi. Level pertama adalah persepsi tersebut diajukan maka pelaksanaan tugas
terhadap tanda-tanda atau informasi dasar operator dibekukan atau dihentikan
yang terdapat di lingkungan sekitar. Jika sementara. Misalnya pengukuran SAGAT
persepsi pengemudi terhadap sekitar tidak (Situational Awareness Global Assesment
baik maka peluang menghasilkan gambaran Tehnique/Teknik Asesmen Global Kesadaran
yang salah mengenai kesadaran situasi akan Situasi) serta (4) Pengukuran fisiologis.
meningkat; (2) Level 2 Pemahaman. Pengukuran fisiologis menyangkut
Konstruk kesadaran situasi lebih dari pengukuran detak jantung, aktivitas otak
sekadar persepsi, namun juga meliputi serta gerakan mata. Penelitian ini memakai
bagaimana orang memadukan, SAGAT untuk mengukur kesadaran situasi.
menginterpretasi, menyimpan dan menjaga
informasi. Kesadaran situasi melibatkan Menurut Endsley (1995) kesadaran situasi
proses mengintegrasikan banyak kepingan dipengaruhi oleh beberapa faktor di
informasi serta menentukan relevansinya lingkungan eksternal seperti stres, beban
dengan tujuan; (3) Level 3 Proyeksi. kerja (workload), desain sistem (system
Kesadaran situasi tingkat tertinggi adalah design), kompleksitas sistem dan otomatisasi
kemampuan meramalkan dinamika dan (automation). Beban kerja yang tinggi dapat
peristiwa situasi di masa datang. menjadi stresor yang dapat memberikan
Kemampuan memproyeksikan dinamika dampak negatif bagi kesadaran situasional.
serta peristiwa sekarang untuk Apabila jumlah informasi yang berlebihan
mengantisipasi peristiwa di masa datang disertai dengan jumlah beban tugas yang
akan menelurkan keputusan yang akurat sangat besar maka kesadaran situasi akan
serta tepat pada waktunya. Pengalaman mengalami penurunan. Misalnya pengemudi
penelitian Endsley terhadap pilot, petugas hanya memperhatikan informasi secara
menara lalu lintas udara, dokter, serta terbatas. Kesadaran situasi dapat juga
operator mesin di pabrik menunjukkan dipengaruhi oleh faktor internal (Gugerty &
bahwa operator berpengalaman Tirre, 2000). Karakteristik individu yang
mendasarkan pada proyeksi kedepan, ini berhubungan dengan kesadaran situasi antara
merupakan ciri khas seorang ahli atau expert lain, memori kerja (working memory),
(Endsley, 2000a). pemrosesan visual, pemrosesan temporal,
kemampuan perseptual motorik.
Kesadaran situasi dapat diukur dengan empat
Menurut Matlin (1998) perhatian adalah
cara (Moore & Gugerty, 2010), yakni (1)
aktivitas mental yang terkonsentrasi dan
Pengukuran subjektif, yakni bertanya kepada
Sternberg (1996) menyatakan bahwa
individu atau ahli dalam sebuah bidang untuk
perhatian adalah pemrosesan kognitif secara
menentukan tingkat kesadaran situasional,
aktif terhadap sejumlah informasi terbatas
(2) Pengukuran implisit, yaitu memberikan
dari banyak sekali informasi yang tersedia.
skenario yang mengandung informasi dan
Perhatian dapat dibagi menjadi beberapa
akan menghasilkan perilaku tertentu dari
jenis dengan konteks mengemudikan mobil
subjek kemudian menafsirkan perilaku
di jalan raya (Wickens & McCarley, 2008).
tersebut, (3) Pengukuran eksplisit/langsung.
Terdapat perhatian terbagi (divided
Cara ini mengukur kesadaran situasi dalam
attention) yakni merupakan perhatian yang
melaksanakan tugas. Misalnya, metode
harus dibagi kepada dua sumber informasi.
querry (pertanyaan) atau disebut juga freeze
Misalnya, pengemudi harus membagi
probe technique yang dikembangkan
perhatian kepada jalan di depan serta

Jurnal Psikologi Vol. 17 No. 1 April 2018, 87-96


90 Ariana & Hastjarjo

informasi di displai mengenai bensin yang Mendengarkan musik saat sedang berkendara
masih tersedia di mobil. Pengemudi dianggap sebagai hal yang biasa dilakukan
menyeleksi untuk mencurahkan perhatian ke oleh pengemudi serta tidak mengganggu
satu tugas tertentu atau tugas yang lain dibandingkan berbicara dengan penumpang
biasanya diperlihatkan oleh skening visual. lain atau menggunakan telepon genggam
Indera mata si pengemudi mobil diarahkan (Dibben & Williamson, 2007). Penelitian
kearah mana. Contoh lain ditingkat tugas, yang dilakukan oleh North dkk. (2004)
seorang sopir akan mempertahankan jalur menyimpulkan bahwa mendengarkan musik
sambil memahami berita dari radio atau saat berkendara dapat membantu
mendengarkan musik. meningkatkan konsentrasi. Apabila
pengemudi mendengarkan musik saat
Wickens (2008) mengembangkan model berkendara, konsentrasi pengemudi
sumberdaya jamak (multiple resource mengalami peningkatan sehingga pengemudi
theories) yang membagi pemrosesan memiliki kesadaran dan kewaspadaan yang
informasi kedalam 4 (empat) dimensi, yakni tinggi terhadap lingkungan. Hasil penelitian
(a) Tahap pemrosesan, (b) Kode pemrosesan, survei yang dilakukan oleh Arya,
(c) Modalitas pemrosesan, dan (d) Saluran Wahyuningsih dan Destriany (2004)
visual. Tahapan pemrosesan menunjukkan menunjukkan bahwa tingkat kewaspadaan
bahwa aktivitas persepsi serta kognisi (misal pengemudi lebih baik ketika mengendarai
memori kerja) membutuhkan sumberdaya mobil sambil mendengarkan musik
yang berbeda dengan aktivitas yang dibandingkan dengan yang tidak
mendasari seleksi tindakan serta eksekusi mendengarkan musik. Berkendara dengan
tindakan. Kode pemrosesan menunjukkan mendengarkan musik dianggap tidak
bahwa aktivitas keruangan (spatial) mengganggu dikarenakan saat pengemudi
membutuhkan sumberdaya yang berbeda mendengarkan musik, visual pengemudi
dengan aktivitas bahasa atau verbal. tidak terganggu sehingga pengemudi dapat
Selanjutnya modalitas pemrosesan tetap fokus dengan jalan raya. Mendengarkan
menyatakan bahwa persepsi auditoris musik ketika berkendara juga dapat
membutuhkan sumberdaya yang berbeda membantu pengemudi menghilangkan rasa
dengan persepsi visual. bosan, jenuh dan mengantuk ketika sedang
berkendara yang dapat memicu kecelakaan
Adapun dimensi keempat adalah saluran lalu lintas.
visual. Saluran visual terbagi kedalam visi
fokal serta visi ambien. Visi fokal terutama Dapat disimpulkan bahwa melakukan
bagian fovea yang mendukung rekognisi kegiatan lain ketika sedang berkendara dapat
objek serta persepsi ketajaman seperti dalam membantu atau mengganggu perhatian
membaca bacaan dan merekognisi simbol. pengemudi. Apabila perhatian pengemudi
Visi ambien yang terdistribusi diseluruh tergangu, maka kesadaran dan kewaspadaan
medan visual terutama berkaitan dengan visi pengemudi mengalami penurunan.
perifer yang bertanggung jawab terhadap Mendengarkan musik dapat membantu
persepsi orientasi serta gerakan. Atas dasar meningkatkan konsentrasi pengemudi dan
teori Wickens (2008) ini maka dapat menghilangkan rasa bosan, mengantuk
diprediksi jika mengendarai mobil yang pengemudi. Sedangkan, menggunakan
terutama membutuhkan sumberdaya visual telepon genggam ketika sedang berkendara
sambil mendengarkan musik yang dapat mengganggu pengemudi karena ketika
membutuhkan sumberdaya auditif akan sedang menggunakan telepon genggam
tidak membahayakan dibanding dengan visual pengemudi mengalami distraksi
mengemudikan mobil sambil memainkan (gangguan) sejenak untuk melihat kondisi
telepon genggam yang sama-sama jalan serta lingkungan di sekitar mobil.
menggunakan sumberdaya visual.

Jurnal Psikologi Vol. 17 No. 1 April 2018, 87-96


Pengaruh perhatian terbagi terhadap kesadaran situasi 91

Berdasarkan tinjauan pustaka yang telah dengan lagu dari Ed Sheeran yang
diuraikan sebelumnya maka penelitian ini diperdengarkan lewat headset di masing-
berujuan untuk menguji pengaruh perhatian masing telepon genggam selama simulasi
terbagi terhadap kesadaran situasi saat mengendarai mobil berlangsung serta (b)
berkendara. Lebih khusus, hipotesis yang membaca dan membalas pesan singkat
diajukan dalam penelitian ini adalah melalui telepon genggam yang diberikan
“Kesadaran situasi pengendara simulator kepada responden empat kali selama
mobil akan lebih tinggi pada pengendara simulasi berlangsung yaitu pada menit
yang mendengarkan musik daripada ketiga, kelima, kedelapan dan kesepuluh.
pengendara yang membaca pesan singkat
melalui telepon genggam”. Variabel dependen penelitian ini adalah
kesadaran situasi yaitu kemampuan
METODE mempersepsi, memahami lingkungan
sekitar serta memproyeksikan pada masa
Penelitian ini menggunakan metode yang akan datang pada saat mengendarai
eksperimen. Rancangan eksperimen adalah simulator mobil. Kesadaran situasi ini
rancangan acak dua kelompok dengan diukur melalui kuesioner Teknik Asesemen
pengukuran pasca perlakuan (Hastjarjo, Global Kesadaran Situasional/ Situational
2014), dengan skema tersaji dalam Gambar Awareness Global Assesment Technique/
1. SAGAT (Endsley, 1995, 2000b). SAGAT
terdiri dari 10 item pertanyaan mengenai
R Xa1 O1
kemampuan mempersepsi (misalnya,
=============
“Apakah ada kendaraan di belakang
R Xa2 O2
anda?”), 8 item pertanyaan kemampuan
R = penempatan subjek secara acak kedalam memahami (misalnya, “Apakah mobil di
kondisi perlakuan belakang anda lebih cepat atau lebih lambat
Xa1 = mendengar musik
Xa2 = membaca pesan melalui telepon genggam dari kecepatan mobil anda?”), serta 7 item
O = pengukuran kesadaran situasi dengan SAGAT kemampuan memproyeksikan di masa
datang (misalnya, “Apakah mobil di
Gambar 1. Rancangan Acak Dua Kelompok belakang anda bisa melewati anda?”).
dengan Pengukuran Pasca Perlakuan Jawaban subjek dalam SAGAT diberi nilai 1
(satu) apabila benar, kemudian diberi nilai 0
Variabel independen penelitian adalah (nol) apabila jawaban salah. Diberlakukan
perhatian terbagi. Secara operasional toleransi untuk jawaban responden seperti
perhatian terbagi dirumuskan sebagai estimasi kecepatan mobil +/- 5 km/h, artinya
kemampuan individu dalam memproses jika kecepatan sebenarnya adalah 30 km/h,
suatu informasi sekaligus ketika individu maka jawaban responden dinilai benar pada
melakukan beberapa tugas dalam satu waktu kisaran angka 25km/h sampai 35 km/h.
Perhatian terbagi dimunculkan atau Sedangkan pertanyaan yang tidak dijawab
dimanipulasi dengan meminta subjek selain akan dianggap salah.
mengemudi mobil simulator mereka harus
menjalankan tugas lain yaitu mendengarkan Setiap jawaban benar akan dihitung untuk
musik atau menggunakan telepon genggam mendapatkan prosentase nilai dari masing-
untuk membaca dan membalas pesan masing level kesadaran situasi sedangkan
singkat. Meskipun kegiatan lain yang kesadaran situasi keseluruhan diperoleh
diberikan peneliti kepada subjek penelitian dengan merata-ratakan nilai kesadaran
berbeda namun bertujuan sama yaitu agar situasi dari setiap level. Selanjutnya
perhatian menjadi terbagi. Kegiatan lain dilakukan transformasi data terhadap
tersebut dimunculkan dalam dua bentuk prosentase nilai dari masing-masing level
yaitu (a) mendengarkan musik genre pop kesadaran situasional dan kesadaran

Jurnal Psikologi Vol. 17 No. 1 April 2018, 87-96


92 Ariana & Hastjarjo

situasional secara keseluruhan. Transformasi ditentukan dengan menggunakan


data perlu dilakukan untuk data kesadaran perhitungan Alpha-Cronbach. Hasil uji coba
situasional agar data dapat terdistribusi alat ukur SAGAT terhadap 20 orang
normal. Endsley (2000b) menyatakan mahasiswa Universitas Gadjah Mada
bahwa transformasi data kesadaran diperoleh nilai reliabilitas sebesar 0,865.
situasional dapat menggunakan arcsine Seluruh item SAGAT sejumlah 26 item
transformation, dengan persamaan sebagai tidak ada yang gugur, sehingga alat ukur
berikut: siap digunakan untuk pengambilan data
Xbaru = arcsine √Xlama penelitian.
Tabel 1 memberikan contoh skor kesadaran
situasi subjek penelitian 1 yang berbentuk Adapun subjek dipilih secara purposif, yaitu
prosentase jawaban benar dan berdasarkan ciri-ciri atau sifat-sifat tertentu
ditransformasikan ke data interval dengan yang dipandang mempunyai sangkut paut
rumus di atas. erat dengan ciri-ciri atau sifat-sifat populasi
yang sudah diketahui sebelumnya (Hadi,
Tabel 1. 2015). Kriteria inklusi yang digunakan
Contoh Transformasi Data Kesadaran dalam memilih subjek adalah sebagai
Situasi dari Angka Prosentase ke Data berikut: (1) mahasiswa, (2) berusia antara 20
Interval hingga 25 tahun, (3) dapat mengendarai
Ketera Me- SA SA SA SA mobil, serta (4) memiliki SIM A. Subjek
ngan nit Level Level Level Kese-
Data Ke 1 2 3 luruh
penelitian adalah 30 mahasiswa yang terdiri
an dari 19 laki-laki dan 11 perempuan berasal
X lama 5 63,64 75% 71,43 70,02 dari Perguruan Tinggi di Yogyakarta (UGM,
% % % UNY, UMY, UII dan UPN). Subjek dibagi
X baru 5 0,92 1,05 1,01 0,99
secara acak menjadi dua kelompok, (a)
kelompok mendengarkan musik sebanyak
Gugerty (1997) telah membuktikan teknik
15 mahasiswa, dan (b) kelompok membaca
SAGAT memiliki kehandalan yang baik
pesan singkat melalui telepon genggam
untuk mengukur presentase kesalahan
sebanyak 15 mahasiswa.
memori pada pengemudi mobil dan
tingkat kesadaran situasi. Kemudian
Pengambilan data penelitian dilakukan
Endsley (2000) mengatakan bahwa teknik
selama dua minggu yaitu pada tanggal 10
SAGAT terbukti memiliki validitas yang
Juli 2015 hingga 24 Juli 2015 di Ruang
tinggi dan handal untuk mengukur
Penelitian 3 Laboratorium Ergonomika
kesadaran situasional. Validitas alat ukur
Teknik Industri Universitas Gadjah Mada.
SAGAT dalam penelitian ini ditentukan
Alat yang digunakan dalam penelitian ini
dengan validitas isi (content validity)
adalah city car driving simulator milik
melalui analisis rasional atau profesional
Laboratorium Ergonomika Teknik Industri
judgment. Validasi ini bertujuan menentukan
Universitas Gadjah Mada. Waktu
sejauh mana aitem–aitem tes mewakili
pengambilan data penelitian serta
komponen-komponen dalam keseluruhan
pelaksanaan eksperimen ditentukan
kawasan isi objek yang hendak diukur
berdasarkan kesepakatan antara subjek
(aspek representasi) dan sejauh mana aitem-
dengan peneliti. Peneliti dibantu oleh satu
aitem mencerminkan ciri perilaku yang
asisten peneliti. Pelaksanaan eksperimen
hendak diukur (aspek relevansi) (Azwar,
mengikuti prosedur berikut. (a) Sebelum
2015). Dengan menggunakan rumus Aiken’s
masuk ke ruang eksperimen asisten peneliti
V, koefisien validitas isi dihitung
meminta subjek memilih sebuah lintingan
mendapatkan nilai terendah 0,8625 dan nilai
kertas dari gelas untuk menentukan
tertinggi 1. Hal tersebut menunjukkan
kelompok kondisi perlakuan (kelompok
bahwa validitas isi SAGAT terpenuhi.
musik atau kelompok telepon genggam), (b)
Sedangkan reliabilitas pengukuran

Jurnal Psikologi Vol. 17 No. 1 April 2018, 87-96


Pengaruh perhatian terbagi terhadap kesadaran situasi 93

subjek duduk di simulator dan peneliti pesan singkat melalui telepon genggam.
meminta subjek untuk mempersiapkan Pesan singkat diberikan kepada subjek oleh
telepon genggamnya diletakan di atas meja peneliti pada menit ke-3 dan menit ke-5
dekat dengan responden. Jika termasuk selama simulasi berlangsung. Isi pesan
kelompok musik, subjek diminta dapat berubah tergantung pesan yang
memasang/meng-install musik di telepon dikirimkan balik oleh responden. Isi pesan
genggamnya. Jika masuk ke kelompok singkat secara umum yang diberikan kepada
membaca pesan, subjek diminta subjek adalah sebagai berikut: “Lagi dimana
mengaktifkan telepon genggam dan dan lagi apa? serta mau kemana?” e)
membalas pesan yang masuk. Peneliti Pemberian kuesioner SAGAT kepada
menjelaskan tujuan simulasi yaitu untuk responden dilakukan pada menit ke-5 dan
mengukur “kemampuan mengemudi”. menit ke-10.
Peneliti dan asisten peneliti menjelaskan
cara-cara menjalankan alat simulasi tersebut Data dianalisis dengan uji t, yaitu paired-
dan ketika responden sudah paham cara sample t test dan independent sample t-test
menjalankan alat simulasi, memahami dengan menggunakan program SPSS 21. Uji
penggunaan kemudi/steer, t bertujuan untuk menguji ada atau tidaknya
pengendali/ controller simulasi serta pengaruh variabel independen terhadap
indikator-indikator yang ada pada simulator, variabel dependen. Uji t pada dasarnya
maka subjek diberi kesempatan berlatih menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu
menggunakan simulator mobil selama 10-15 variabel independen secara individual dalam
menit, (c) eksperimen sesungguhnya menerangkan variasi variabel independen
berlangsung selama 10 menit dengan (Ghozali, 2011). Sebelum melakukan uji t
skenario lalu lintas normal. data telah lolos uji asumsi normalitas
sebaran menggunakan Shapiro-Wilk serta
Penentuan skenario simulasi dilakukan homogenitas menggunakan Levene’s test for
untuk menggambarkan kondisi nyata lalu equality of variance dengan nilai
lintas yang ada pada jalan raya dengan signifikansi di atas 0,05.
menggunakan software simulator
mengemudi. Skenario penelitian ini HASIL DAN PEMBAHASAN
dimulai pada lokasi yang sama pada tiap
sesi dan selanjutnya diarahkan menuju Analisis pertama yang dilakukan adalah
lokasi yang lain pada simulator mengemudi. analisis uji t sampel berpasangan (paired-
Skenario yang telah ditentukan tadi saling sample t-test) untuk melihat apakah
berhubungan dengan kuesioner SAGAT terdapat perbedaan nilai kesadaran situasi
yang akan diajukan kepada responden. pada menit ke-5 dan menit ke-10 pada
perlakuan mendengarkan musik maupun
Subjek kelompok mendengarkan musik menggunakan telepon genggam. Hasil
diberikan dua tugas dalam waktu yang analisis uji t sampel berpasangan
bersamaan yaitu mengendarai mobil sambil menunjukkan tidak terdapat perbedaan
mendengarkan musik jenis musik pop. antara kesadaran situasi pada menit ke-5
Musik diperdengarkan kepada subjek selama dengan menit ke-10 pada perlakuan musik (t
berlangsungnya simulasi. Musik akan = -1,498; p = 0,075). Demikian juga tidak
diberhentikan oleh peneliti ketika masuk terdapat perbedaan antara kesadaran situasi
tahap pembekuan/freeze dimana responden pada menit ke-5 dengan menit ke-10 pada
diminta untuk mengisi kuesioner SAGAT. perlakuan telepon genggam (t = 0,241; p =
Pada kelompok membaca pesan singkat 0,121).
melalui telepon genggam, subjek diberikan
dua tugas dalam waktu yang bersamaan Kemudian digunakan analisis uji t sampel
yaitu mengendarai mobil sambil membaca independen untuk menguji hipotesis
“Kesadaran situasi pengendara simulator

Jurnal Psikologi Vol. 17 No. 1 April 2018, 87-96


94 Ariana & Hastjarjo

mobil akan lebih tinggi pada pengendara persepsi visual pengemudi terganggu ketika
yang mendengarkan musik daripada sedang berkendara bila mengunakan telepon
pengendara yang membaca pesan singkat genggam, ini dikarenakan seharusnya
melalui telepon genggam”. Hasil analisis pengemudi fokus pada jalan. Ketika
menunjukkan nilai mean atau rerata pada menggunakan telepon genggam pengemudi
perlakuan mendengarkan musik 1,0120 dan dipaksa untuk fokus pada telepon
nilai rerata kesadaran situasi pada perlakuan genggamnya. Hal tersebut sesuai dengan
membaca pesan singkat melalui telepon pendapat Arif (2013) yang menyatakan
genggam 0,8547. Nilai rerata kesadaran bahwa pada saat pengemudi mengemudikan
situasi perlakuan mendengarkan musik lebih mobil sambil menggunakan telepon
tinggi dibandingkan nilai kesadaran situasi genggam, maka ia dapat mengalami
perlakuan membaca pesan singkat melalui kebutaan sejenak sehingga mata kehilangan
telepon genggam dengan nilai signifikansi (t informasi mengenai adanya orang atau
= 5,750; p = 0,001). Sehingga dapat mobil di depan. Hal ini dapat mendasari
disimpulkan bahwa terdapat perbedaan nilai kecelakaan.
kesadaran situasional secara signifikan di
antara dua perlakuan secara keseluruhan, di Secara teoretis hasil eksperimen dengan
mana nilai kesadaran situasi mendengarkan pengenudi simulator mobil ini sesuai dengan
musik lebih tinggi dibandingkan dengan model sumberdaya jamak dari Wickens
nilai kesadaran situasi membaca pesan (2008) bahwa pengendara mobil yang
singkat melalui telepon genggam. mendengarkan musik menggunakan dua
sumberdaya berbeda yakni visual dan auditif
Hasil analisis secara keseluruhan sehingga tidak menganggu kinerja
menunjukkan bahwa nilai kesadaran situasi mengemudi. Sebaliknya dengan mengguna-
pada perlakuan mendengarkan musik lebih kan telepon genggam untuk menerima serta
tinggi dibandingkan nilai kesadaran membalas pesan singkat selagi mengemudi-
situasional pada perlakuan membaca pesan kan mobil maka pengendara menggunakan
singkat melalui telepon genggam. Hasil sumberdaya yang sama yakni visual
penelitian ini sesuai dengan penelitian sehingga kinerja mengemudi akan
survei yang dilakukan oleh Arya, terganggu.
Wahyuningsih, & Destriani (2014) yang
menyebutkan bahwa tingkat kewaspadaan SIMPULAN
(kesadaran situasi) seseorang lebih baik saat
Pengendara mobil yang sambil mengemudi
mengendarai mobil sambil mendengarkan
juga mendengarkan musik lebih mampu
musik dibandingkan dengan yang tidak
mempersepsi dan memahami lingkungan di
mendengarkan musik saat mengendarai
sekitar mobilnya sehingga mampu
mobil. Hasil eksperimen ini sesuai dengan
melakukan tindakan mengendalikan mobil,
penelitian survei Dibben dan Wiliamson
daripada pengemudi yang sambil mengemudi
(2007) bahwa kebiasaan mendengarkan
menggunakan telepon genggam untuk
musik tidak mengganggu dibandingkan
menerima serta menjawab pesan singkat.
berbicara dengan penumpang lain atau
menggunakan telepon genggam saat
mengendarai mobil. Hal ini disebabkan
DAFTAR PUSTAKA
karena menurut penelitian North,
Hargreaves, & Hargreaves (2004)
Alm, H., & Nilsson, L. (1995). The effects
menunjukkan bahwa mendengarkan musik
of a mobile telephone task on driver
sering menjadi kebiasaan yang menyertai
behaviour in the car following
pengendara dan dianggap sebagai hal yang
situation. Accident Analysis and
dapat membantu pengendara untuk
Prevention, 27, 707-715.
meningkatkan konsentrasi. Di lain pihak

Jurnal Psikologi Vol. 17 No. 1 April 2018, 87-96


Pengaruh perhatian terbagi terhadap kesadaran situasi 95

Amanda, G., & Marbun, J. (2014, November systems. Human Factors, 37(1), 65-
6). Indonesia urutan pertama 84.
peningkatan kecelakaan lalu lintas.
Republika.co.id. Diunduh dari Endsley, M. R. (2000a). Theoretical
Http://www.republika.co.id/berita/nasi underpinnings of situation awareness.
onal/umum/14/11/06/nem9nc- In M. R. Endsley & D. J. Garland
Indonesia-urutan-pertama- (Eds.), Situation awareness: Analysis
peningkatan-kecelakaan-lalu-lintas. and measurement (pp 3-32). New York,
NY: Lawrence Erlbaum Associates Inc.
Arif, A. (2013). Analisis terhadap
penggunaan ponsel saat berkendara Endsley, M. R. (2000b). Direct measurement
menurut undang-undang lalu lintas of situation awareness: Validity and use
dan angkutan jalan: Studi kasus di Sat of SAGAT. In M. R. Endsley, & D. J.
Lantas Polrestabes Makassar (Skripsi Garland (Eds.), Situation awareness:
tidak diterbitkan). Universitas Analysis and measurement (pp. 147-
Hasanuddin, Makassar. 174). New York, NY: Lawrence
Erlbaum Associates Inc.
Arya, A. W., Wahyuning, C. S., & Desrianty,
A. (2014). Analisis pengaruh tempo Ghozali, I. (2011). Aplikasi analisis
dan genre musik terhadap multivariate dengan program IBM
kewaspadaan pengemudi mobil SPSS 19 (Edisi kelima). Semarang:
pribadi. Reka Integra, 3(2), 245-253. Universitas Diponegoro.

Azwar, S. (2015). Reliabilitas dan validitas Gugerty, L. J. (1997). Situation awareness


(Edisi 4). Yogyakarta: Pustaka Pelajar. during driving: Explicit and implicit
knowledge in dynamic spatial memory.
Badan Pusat Statistik. ( 2016). Journal of Experimental Psychology:
Perkembangan jumlah kendaraan Applied, 3, 42-66.
bermotor menurut jenis tahun 2000-
2013. Diunduh dari Gugerty, L. J. & Tirre. (2000). Individual
https://www.bps.go.id/linkTableDinami differences in situation awareness. In
s/view/id/1133. M. R. Endsley, & D. J. Garland (Eds.),
Situation awareness: Analysis and
Dibben, N., & Williamson, V. J. (2007). An measurement (pp. 249-274). New York,
exploratory survey of in-vehicle music NY: Lawrence Erlbaum Associates Inc.
listening. Psychology of Music, 35(4),
571-589. Hadi, S. (2015). Motedologi penelitian.
Direktorat Jenderal Perhubungan Darat- Yogyakarta: Andi Offset.
Departemen Perhubungan. (2006).
Faktor penyebab kecelakaan. Jakarta: Hastjarjo, T. D. (2014). Rancangan
Departemen Perhubungan. eksperimen acak. Buletin Psikologi,
22(2), 73-86.
Drews, F. A., Yazdani, H., Godfrey, C.
N., Cooper, J. M., & Strayer, D. L. Hendrick, D. L., Fell, J. C., & Freedman,
(2009). Text messaging during M. (1999). The relative frequency of
simulated driving. Human Factors, unsafe driving acts in serious traffic
51(5), 762-770. crashes (US Department of Transport
Summary Technical Report). National
Endsley, M. R. (1995). A Measurement of Highway Traffic Safety
situation awareness in dynamic Administration.

Jurnal Psikologi Vol. 17 No. 1 April 2018, 87-96


96 Ariana & Hastjarjo

Lau, N., Jamieson, G. A., & Skraaning Jr, G. Perception: An Interdisciplinary


(2013). Distinghuising three accounts Journal, 22(1), 41–77.
of situation on their domains of
origins. Proceedings of the Human Sternberg, R. J. (1996). Cognitive psychology
Factors and Ergonomics Society 57 (2nd Edition). Forth Worth, TX:
Annual Meetings. 220-227. DOI: Harcourt Brace College Publisher.
10.1177/1541931213571049.
Treat, J. R., Tumbas, N. S., McDonald, S.
Matlin, M. W. (2014). Cognitive psychology T., Shinar, D., Hume, R. D., Mayer, R.
(8th edition). Singapore: John Wiley & E & Castellan, N. J. (1979). Tri-level
Sons Pte Ltd. study of the causes of traffic accidents.
(Final report, Executive summary).
Moore, K., & Gugerty, L. (2010). Institute for Research in Public Safety,
Development of novel measure of Indiana University, Bloomington,
situation awareness: The case for eye Indiana.
movement analysis. Proceedings of the
Human Factors and Ergonomics Wickens, C. D. (2008). Multiple resources
Society 54 Annual Meetings, 1650- and mental workload. Human Factors,
1654. DOI: 50(3), 449-455. DOI:
10.1177/1541931210005401961. 10.15118/001872008X288394.

North, A. C., Hargreaves, D. J., & Wickens, C. D., & McCarley. J. S. (2008).
Hargreaves, J. J. ( 2004). Uses of Applied attention theory. Boca Raton,
music in everyday life. Music FL: CRC Press Taylor & Francis
Group.

Jurnal Psikologi Vol. 17 No. 1 April 2018, 87-96

You might also like