You are on page 1of 17

PENGARUH PROGRAM KESEHATAN & KESELAMATAN KERJA DAN

LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN


PRODUKSI PADA PT. SURYA BRATASENA PLANTATION
PELALAWAN

OLEH :
EKA RISTIANI
Pembimbing : Machasin dan Iwan Nauli Daulay

Faculty Of Economi Riau University, Pekanbaru Indonesia


email : ekaristiani@yahoo.com

The Influence Of Health & Working Safety And Environment Work To


Performance Employees Part Of Production At Pt. Surya Bratasena Plantation
Pelalawan
ABSTRACT
The Performance which not yet adequate represent a problems which
often faced by company in its effort to increase advantage to reach. Problem of
performance closely related with attainment of company target, because labour
represent one of the primary factor to company in reaching target which have
been specified. Disability of company in effort to increase employees performance
represent an constraint faced by each every company. Target of this research is to
see influence of Medicare & working safety and environment work to employees
performance part of production at PT. Surya Bratasena Plantation Pelalawan.
Population in this research amount to 175 people. While technique intake of
sampel by sampling cluster with election of sampling accidental sampel. thereby
known the amount of as many sampling 64 date. Analysis use doubled linear
regression method with program of SPSS 18. Pursuant to result of research
known that health & working safety by parsial and simultan have an effect on
signifikan to employees performance part of production at PT. Surya Bratasena
Plantation Pelalawan.
Keyword : Health & Working Safety, Environmental of work And Performance
Employees.

PENDAHULUAN PT. Surya Bratasena Plantation


Latar Belakang Masalah Pelalawan merupakan salah satu
Provinsi Riau dikenal memiliki perusahaan yang bergerak di Bidang
kekayaan alam yang beragam, baik dari Usaha Perkebunan dan Pengelolahan
sektor migas maupun sektor nonmigas Kelapa Sawit. Bidang usaha
yang mengakibatkan berkembang pengelolahan kelapa sawit ini di dirikan
dengan pesatnya perusahaan-perusahaan sesuai dengan adanya kebutuhan untuk
skala industri yang mengelola berbagai pengelolahan Tandan Buah Segar (TBS)
hasil bumi tersebut, salah satunya yang dihasilkan dari perkebunan
industri kelapa sawit. masyarakat. Bidang pengolahan kelapa
-------------------------------------------------
JOM FEKON Vol. 2 N0. 1 Februari 2015 1
sawit (PKS) yang diusahakan berbeda. Salah satu masalah yang sering
perusahaan ini adalah merupakan suatu dihadapi perusahaan adalah menurunnya
industri proses yaitu indusrti yang kinerja karyawan.
mengolah bahan baku berupa Tandan Kinerja yang belum memadai
Buah Segar (TBS) menjadi minyak merupakan suatu permasalahan yang
sawit (CPO / Crude palm oil ) dan sering dihadapi oleh suatu perusahaan
minyak inti sawit (PKO / Palm Kernel dalam usahanya untuk meningkatkan
Oil). Aktivitas-aktivitas jam kerja keuntungan yang akan dicapai. Masalah
karyawan bagian pengelolahan adalah 8 kinerja berhubungan erat dengan
jam dalam satu hari yang dibagi dalam pencapaian tujuan perusahaan, karena
dua shift. Oleh karena, dibutuhkannya tenaga kerja merupakan salah satu
tenaga kerja yang baik untuk faktor utama bagi perusahaan dalam
mendapatkan besar output yang mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
maksimal. Ketidakmampuan perusahaan dalam
Keberhasilan dan kelangsungan usaha untuk meningkatkan kinerja
kegiatan suatu industri, sangat karyawan merupakan suatu kendala
dipengaruhi oleh tenaga kerja yang yang dihadapi oleh setiap perusahaan.
dimilliki. Tenaga kerja merupakan salah
satu faktor yang memegang peranan Perumusan Masalah
penting dalam setiap perusahaan. Berdasarkan uraian latar belakang
Dimana dalam melakukan kegiatannya diatas, maka penulis merumuskan
seluruh bagian yang ada dalam permasalahan sebagai berikut :
perusahaan selalu memerlukan tenaga a. Apakah program Kesehatan &
kerja. Dengan demikian tenaga kerja Keselamatan Kerja dan
merupakan faktor penentu dalam lingkungan kerja berpengaruh
mencapai tujuan yang diharapkan signifikan terhadap kinerja
perusahaan. Persaingan bisnis yang karyawan bagian produksi
meningkat akan memaksa organisasi pada PT. Surya Bratasena
untuk memasukan masalah sumber daya Plantation Pelalawan?
manusia kedalam strategi b. Apakah program Kesehatan &
pengembangan perusahaan. Perusahaan Keselamatan Kerja
dituntut untuk bersaing, tidak hanya berpengaruh signifikan
dalam aspek produktivitas untuk terhadap kinerja karyawan
memacu semangat kerja karyawannya, bagian produksi pada PT.
tetapi juga dalam kemampuannya untuk Surya Bratasena Plantation
menghasilkan produk dan jasa yang Pelalawan?
berkualitas dan bermutu. Daya saing c. Apakah Lingkungan Kerja
suatu perusahaan akan sangat ditentukan berpengaruh signifikan
oleh kompetensi sumber daya manusia terhadap kinerja karyawan
yang dimilikinya. bagian produksi pada PT.
Karyawan sebagai salah satu Surya Bratasena Plantation
faktor penentu keberhasilan suatu Pelalawan?
perusahaan dan sebagai unsur terpenting
penyelenggara perusahaan sering pula Tujuan dan Manfaat Penelitian
menimbulkan masalah. Hal ini Tujuan penelitian
disebabkan setiap manusia mempunyai Penelitian ini bertujuan untuk :
tingkat kebutuhan, harapan dan latar 1. Mengetahui pengaruh program
belakang sosial dan masalah yang Kesehatan & Keselamatan

-------------------------------------------------
JOM FEKON Vol. 2 N0. 1 Februari 2015 2
Kerja dan lingkungan kerja perlu diperhatikan oleh pihak
secara simultan maupun pengusaha. Karena dengan adanya
parsial terhadap kinerja program kesehatan yang baik akan
karyawan bagian produksi menguntungkan para karyawan secara
pada PT. Surya Bratasena material, karena karyawan akan lebih
Plantation Pelalawan. jarang absen, bekerja dengan
2. Mengetahui pengaruh lingkungan yang lebih menyenangkan,
program Kesehatan & sehingga secara keseluruhan karyawan
Keselamatan Kerja secara akan mampu bekerja lebih lama.
simultan maupun parsial Menurut Fajar dan Heru
terhadap kinerja karyawan (2010:209) bahwa penyakit yang
bagian produksi pada PT. ditimbulkan oleh pekerjaan adalah
Surya Bratasena Plantation kondisi yang tidak normal atau penyakit
Pelalawan. yang disebabkan oleh faktor-faktor
3. Mengetahui pengaruh lingkungan yang berkaitan dengan
Lingkingan Kerja secarasi pekerjaan.
multan maupun parsial Program kesehatan kerja
terhadap kinerja karyawan menunjukkan pada kondisi yang bebas
bagian produksi pada PT. dari gangguan fisik, mental, emosi atau
Surya Bratasena Plantation rasa sakit yang disebabkan oleh
Pelalawan. lingkungan kerja. Resiko kesehatan
Manfaat penelitian merupakan faktor-faktor dalam
1. Bagi organisasi, dapat lingkungan kerja yang bekerja melebihi
digunakan sebagai sarana periode waktu yang ditentukan,
informasi dan bahan lingkungan yang dapat membuat stres
pertimbangan pengambilan emosi atau gangguan fisik
keputusan dalam upaya (Mangkunegara, 2004:161).
meningkatkan kinerja Program kesehatan fisik yang
karyawan pada PT. Surya dibuat oleh perusahaan sebaiknya terdiri
Bratasena Plantation dari salah satu atau keseluruhan elemen-
Pelalawan. elemen berikut ini: (Heidjrachman
2. Bagi penulis, dapat berguna dan Husnan, 2006:263)
untuk menerapkan serta a. Pemeriksaan kesehatan pada
mengembangkan ilmu waktu karyawan pertama kali
pengetahuan yang penulis diterima bekerja.
peroleh selama proses b. Pemeriksaan keseluruhan para
perkuliahan. karyawan kunci (key personal)
3. Bagi pihak lain, dapat secara periodik.
dijadikan sebagai bahan c. Pemeriksaan kesehatan secara
masukan bagi para peneliti sukarela untuk semua karyawan
yang tertarik untuk mengkaji secara periodik.
permasalahan kinerja. d. Tersedianya peralatan dan staf
media yang cukup.
TINJAUAN PUSTAKA e. Pemberian perhatian yang
Kesehatan & Keselamatan Kerja sistematis yang preventif
Pengertian Kesehatan Kerja masalah ketegangan.
Program kesehatan kerja
merupakan suatu hal yang penting dan

-------------------------------------------------
JOM FEKON Vol. 2 N0. 1 Februari 2015 3
f. Pemeriksaan sistematis dan perusahaan semakin lebih baik,
periodik terhadap persyaratan- terciptanya hubungan yang
persyaratan sanitasi yang baik. harmonis antara karyawan
Tujuan dan Manfaat Sistem dengan perusahaan, dan
Manajemen Kesehatan dan komitmen karyawan terhadap
Keselamatan Kerja perusahaan semakin tinggi.
a. Tujuan utama dari sistem Indikator Kesehatan Dan
manajemen keselamatan dan Keselamatan Kerja
kesehatan kerja adalah suatu
tindakan pengelolaan aktivitas- Menurut sunyoto (2013:240)
aktivitas organisasi untuk menyebutkan bahwa indikator dari
mengurangi atau menghilangkan kesehatan dan keselamatan kerja adalah
resiko kecelakaan kerja yang sebagai berikut :
dialami para anggota organisasi a. Pembiayaan kesehatan
untuk mencapai keamanan dan b. Pelayanan kesehatan.
kenyamanan kerja dalam c. Perlengkapan.
mencapai tujuan organisasi d. Prosedur.
secara efisien dan efektif. e. Tempat penyimpanan barang.
Berdasarkan Peraturan Menteri f. Wewenang pekerjaan.
Tenaga Kerja nomor Per. g. Kelalaian.
05/Men/1996 pasal 2, sebagai
Lingkungan Kerja
tujuan dan sasaran dari sistem
Pengertian lingkungan kerja
manajemen keselamatan dan
Lingkungan kerja merupakan
kesehatan kerja di tempat kerja
salah satu faktor penting dalam
dengan melibatkan unsur
mempengaruh kinerja karyawan. Karena
manajemen, tenaga kerja, dan
lingkungan kerja mempunyai pengaruh
lingkungan kerja yang
langsung terhadap karyawan dalam
terintegrasi dalam rangka
menyelesaikan pekerjaan yang pada
mencegah dan mengurangi
akhirnya akan meningkatkan kinerja
kecelakaan dan penyakit akibat
karyawan dalam suatu perusahaan.
kerja serta terciptanya tempat
Suatu kondisi lingkungan kerja
kerja yang aman, efisien, dan
dikatakan baik apabila karyawan dapat
produktif.
melaksanakan kegiatan secara optimal,
b. Diciptakannya undang-undang
sehat, aman, dan nyaman. Oleh karena
dan peraturan-peraturan tentang
itu penentuan dan penciptaan
sistem manajemen keselamatan
lingkungan kerja yang baik akan sangat
dan kesehatan kerja akan
menetukan keberhasilan dalam
memiliki manfaat yang besar
pencapaian tujuan organisasi.
bagi masyarakat secara umum,
Kondisi kerja yang baik serta
khususnya bagi para pekerja itu
nyaman akan dapat tercipta dengan
sendiri. Secara moral, para
adanya penyusunan organisasi secara
karyawan merasa aman dan
baik dan benar. Terciptanya suasana
nyaman bekerja sehingga
kerja sangat dipengaruhi oleh struktur
produktivitas kerja akan
organisasi yang ada di dalam organisasi.
meningkat. Selain itu, manfaat
Sedarmayanti (2009:21) mengatakan
lain yang sama dengan itu yaitu
bahwa lingkungan kerja adalah
kesan masyarakat terhadap
keseluruhan alat perkakas dan bahan

-------------------------------------------------
JOM FEKON Vol. 2 N0. 1 Februari 2015 4
yang dihadapi, lingkungan sekitarnya di Menurut Mangkunegara
mana seseorang bekerja, metode (2004:170), bahwa penyebab
kerjanya, serta pengaturan kerjanya baik keselamatan kerja adalah:
sebagai perseorangan maupun a. Keadaan tempat lingkungan
kelompok. kerja, yang meliputi:
1) Penyusunan dan
Jenis Lingkungan kerja penyimpanan barang-barang
Sedarmayanti (2009:21) yang berbahaya yang kurang
menyatakan bahwa secara garis besar, diperhitungkan keamanannya.
jenis lingkungan kerja terbagi menjadi 2) Ruang kerja yang terlalu
dua (2) yakni: padat dan sesak.
a. Lingkungan kerja fisik 3) Pembuangan kotoran dan
Lingkungan kerja fisik adalah limbah yang tidak pada
semua keadaan berbentuk fisik tempatnya.
yang terdapat di sekitar tempat b. Pemakaian peralatan kerja, yang
kerja yang dapat mempengaruhi meliputi:
karyawan baik secara langsung 1) Pengaman peralatan kerja
maupun tidak langsung. yang sudah usang atau rusak.
Lingkungan kerja fisik dapat 2) Penggunaan mesin, alat
dibagi dalam dua kategori, elektronik tanpa pengaman
yakni: yang baik Pengaturan
1) Lingkungan yang langsung penerangan.
berhubungan dengan
karyawan (seperti: Faktor-faktor yang mempengaruhi
komputer, UPS, printer, lingkungan kerja
meja, kursi dan sebagainya). Berikut beberapa faktor yang
2) Lingkungan perantara atau diuraikan oleh Sedarmayanti (2009:21)
lingkungan umum dapat yang dapat mempengaruhi terbentuknya
juga disebut lingkungan suatu kondisi lingkungan kerja dikaitkan
kerja yang mempengaruhi dengan kemampuan karyawan,
kondisi manusia, misalnya diantaranya adalah sebagai berikut:
temperature, kelembapan,
sirkulasi udara, a. Penerangan
pencahayaan, kebisingan, b. Ukuran ruangan
getaran mekanis, tempat c. Pengaturan ruangan
parker, bau tidak sedap, d. Suhu
serta warna. e. Mutu udara
3) Lingkungan kerja non fisik f. Kebisingan
Menurut Sedarmayanti g. Keamanan
(2009:31) mendefinisikan h. Kebersihan
lingkungan kerja non fisik
adalah semua keadaan yang Kinerja
berkaitan dengan hubungan Pengertian Kinerja
kerja, baik hubungan dengan Stoner dan Freeman berpendapat
atasan maupun hubungan bahwa kinerja adalah kunci yang harus
sesame rekan kerja, ataupun berfungsi secara efektif agar organisasi
hubungan dengan bawahan. secara keseluruhan dapat berhasil.
Sementara Campbell mengemukakan

-------------------------------------------------
JOM FEKON Vol. 2 N0. 1 Februari 2015 5
bahwa performance adalah perilaku dan mutasi dan demosi (3) memilih tindakan
harus dibedakan dari hasil karena dapat
disipliner yang harus dilakukan
terkontaminasi oleh faktor
termasuk pemutusan hubungan kerja.
sistem.(Wukir, 2013: 97) Sementara tujuan pengembangan
Menurut Simamora (2004:338), penilaian kinerja bagi karyawan adalah
penilaian kinerja (performance
sebagai umpan balik terhadap kinerja
appraisal) adalah proses yang dipakai mereka yang mana merupakan kunci
oleh perusahaan/organisasi untuk
dari pengembangan masa depan mereka.
mengevaluasi pelaksanaan kerja
Beberapa manfaat dan tujuan penilaian
individu karyawan. kinerja antara lain: (Wukir, 2013: 104)
Menurut Hasibuan, (2006:94), a. Untuk pengembangan karir.
kinerja adalah suatu hasil kerja yang b. Sarana untuk konseling
dicapai seseorang dalam melakukan mengenai karir, merencanakan
tugas-tugas yang dibebankan kepadanya pengembangan karir,
didasarkan atas kecakapan, pengalaman, mendiskusikan tujuan karir dan
dan kesungguhan serta waktu”. membuat strategi untuk
Menurut Mangkunegara, meningkatkan potensi karir.
(2005:67), kinerja adalah hasil kerja c. Untuk mengetahui pelatihan dan
secara kualitas dan kuantitas yang pengembangan yang dibutuhkan.
dicapai oleh seorang pegawai dalam d. Untuk menilai dan
melaksanakan tugasnya sesuai dengan mengembangkan kemampuan
tanggung jawab yang diberikan individu termasuk kelemahan
kepadanya”. dan kekuatan.
Dari beberapa definisi tersebut e. Untuk menyediakan informasi
penulis dapat mengambil kesimpulan yang objektif sebagai dasar
bahwa kinerja merupakan out put atau pengambilan keputusan
hasil kerja yang dihasilkan baik segi mengenai pelatihan dan promosi.
kualitas maupun kuantitas pekerjaannya f. Sebagai bentuk umpan balik
dan dapat dipertanggungjawabkan (feedback).
sesuai dengan perannya di dalam g. Untuk memberikan umpan balik
organisasi atau perusahaan yang disertai yang membangun terkait kinerja
dengan kemampuan, kecakapan, dan karyawan.
keterampilan dalam menyelesaikan h. Sebagai sarana formal dan
pekerjaannya. Kinerja merupakan suatu terstruktur untuk mendiskusikan
hal yang penting dan juga kunci untuk kinerja.
mencapai keberhasilan suatu organisasi, i. Umpan balik untuk memperkuat
dimana jika kinerja karyawan tidak baik kinerja.
maka suatu kegiatan tidak mungkin j. Mengidentifikasi permasalahan
berjalan. kinerja dan mendiskusikan
perbaikan yang dapat dilakukan.
Tujuan dan Manfaat Penilaian k. Mendorong atau memberikan
Kinerja semangat agar mencapai kinerja
Menurut Mathis dan Jackson yang lebih baik lagi di masa
(2006) tujuan administratif penilaian mendatang.
kinerja adalah untuk (1) menentukan
penyesuaian pembayaran gaji (2) Faktor-faktor yang Mempengaruhi
membuat keputusan mengenai Kinerja
penempatan kerja seperti promosi,

-------------------------------------------------
JOM FEKON Vol. 2 N0. 1 Februari 2015 6
Adapun faktor-faktor yang karyawan, karena karyawan
memengaruhi kinerja individu menurut akan merasa puas dan akan
Sastrohadiwiryo, (2006:235) adalah: timbul kecintaan karyawan
a. Kemampuan mereka. terhadap perusahaan dan
Merupakan kemampuan yang pekerjaannya. Jika kecintaan
diperoleh secara formal, karyawan semakin baik terhadap
misalnya pendidikan yang pekerjaannya, maka kinerja
diperoleh dibangku sekolah atau mereka akan semakin baik pula.
diperguruan tinggi yang dapat e. Hubungan mereka dengan
mempengaruhi secara langsung organisasi.
kinerja karyawan itu sendiri. Hubungan tempat kerja
b. Motivasi. karyawan juga akan
Motivasi (materil dan non mempengaruhi kinerja karyawan
materil) yang diberikan secara secara tidak langsung karena
langsung kepada setiap individu hubungan mereka dengan
karyawan untuk memenuhi organisasi kerja yang nyaman
kebutuhan dan kepuasannya. dan hubungan yang harmonis
Jadi sifatnya khusus seperti antara karyawan yang satu
memberikan pujian dengan yang lainnya maka akan
penghargaan, bonus, piagam dan timbul semangat kerja karyawan
lain sebagainya. Motivasi yang yang akhirnya akan
diberikan hanya merupakan memperngaruhi kinerja
fasilitas-fasilitas yang karyawan.
mendukung serta menunjang
gairah kerja atau kelancaran Kerangka Pemikiran
tugas, sehingga kinerja Karyawan merupakan salah satu
karyawan lebih meningkat faktor produksi yang terpenting dalam
dalam melakukan pekerjaannya. suatu perusahaan, tanpa karyawan
Motivasi tidak langsung ini betapa sulitnya perusahaan dalam
besar pengaruhnya untuk mencapai tujuan, merekalah yang
merangsang kinerja karyawan, menentukan maju mundurnya suatu
sehingga kinerja meningkat. perusahaan. Dengan memiliki karyawan
c. Dukungan yang diterima. yang terampil berarti perusahaan telah
Adalah fasilitas-fasilitas yang mempunyai asset yang sangat mahal
mendukung dalam pelaksanaan yang sulit dinilai dengan uang, kerena
pekerjaan diperlukan dalam merekalah kunci utama kesuksesan
pencapaian kinerja secara tidak perusahaan dimasa sekarang dan
langsung fasilitas-fasilitas yang mendatang. Karena hal inilah
terpenuhi tersebut dapat perusahaan perlu mengadakan
membantu kinerja karyawan perencanan dan penanganan yang baik
dalam melaksanakan terhadap karyawan, baik yang sudah ada
pekerjaannya tersebut. maupun untuk masa yang akan datang.
d. Keberadaan pekerjaan yang Oleh karena itu perusahaan perlu
mereka lakukan. menilai kinerja setiap karyawannya
Dengan keberadaan pekerjaan apakah telah memperoleh kemajuan
yang prusahaaan berikan kepada atau tidak. Kinerja adalah hasil kerja
karyawannya sehingga dapat yang dapat dicapai seseorang atau
ikut mempengaruhi kinerja kelompok dalam satu organisasi sesuai

-------------------------------------------------
JOM FEKON Vol. 2 N0. 1 Februari 2015 7
dengan wewenang dan tanggung jawab bisa mendorong dan menyalurkan
masing-masing dalam rangka upaya perilaku/sikap tindak-tanduk dengan
mencapai tujuan organisasi. kemauan keras seorang karyawan untuk
Rivai (2004) Kinerja adalah berbuat dan bekerja lebih baik lagi
hasil atau tingkat keberhasilan untuk mencapai tujuan organisasi, akan
seseorang secara keseluruhan selama tetapi karyawan akan bekerja
priode tertentu didalam melaksanakan semaksimal mungkin bila perusahaan
tugas dibandingkan dengan berbagai memperhatikan Kesehatan dan
tingkat kemungkinan seperti standart Keselamatan Kerja karyawannya di
kerja, target atau sasaran yang telah waktu melaksanakan pekerjaan.
ditentukan terlebih dahulu dan Keselamatan dan Kesehatan
disepakati bersama. Peningkatan kinerja Kerja (K3) bermaksud melindungi atau
karyawan merupakan sasaran yang menjaga pekerja dari kejadian atau
strategi kerana peningkatan kinerja keadaan perburuhan yang merugikan
faktor-faktor lain yang sangat keselamatan dan kesehatan pekerja
tergantung pada kemampuan tenaga dalam hal melakukan pekerjaan, karena
manusia yang memanfaatkannya. karyawan yang melaksanakan
Kinerja dapat tercapai bila karyawan pekerjaannya dengan baik otomatis akan
termotivasi, sehingga karyawan akan meningkatkan kinerja (Mathis and
memanfaatkan waktu kerja dan sumber Jackson, 2006:476). “Faktor kesehatan
daya yang ada dengan sebaik mungkin. dan keselamatan kerja sangat
Sedarmayanti (2007) mempengaruhi terbentuknya SDM yang
menyatakan bahwa,” Kinerja terampil, profesional dan berkualitas
dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara dari tenaga kerja itu sendiri. K3 tampil
lain: a) pendidikan ; b) keterampilan: sebagai upaya pencegahan dan
c)disiplin; d) sikap dan etika kerja; e) pemberantasan penyakit dan
motivasi; f) gizi dan kesehatan; g) kecelakaan-kecelakaan akibat kerja,
tingkat pengahasilan; h) jaminan sosial; pemeliharaan, dan peningkatan
i) lingkungan dan iklim kerja; j) kesehatan, dan gizi tenaga kerja,
teknologi sasaran produksi; k) perawatan dan mempertinggi efesiensi
manajemen; l) kesempatan kerja dan dan daya kinerja tenaga manusia,
kesempatan berperstasi dan lain-lain”. pemberantasan kelelahan kerja dan
Faktor-faktor yang penglipat ganda kegairahan serta
mempengaruhi kinerja karyawan pada kenikmatan kerja”,(BUMN Online,
tiap perusahaan pada dasarnya berbeda- 2006).
beda, karena faktor tersebut berasal dari Hukum dan legalitas yang
dalam diri karyawan dan dari luar berlaku di Indonesia juga memberikan
karyawan seperti Kesehatan dan perlindungan menyeluruh kepada
Keselamatan Kerja K3 serta lingkungan seluruh tenaga kerja Indonesia, yang
kerja. Upaya untuk meningkatkan terdapat dalam Undang-Undang No.1
kinerja karyawan menuntut peran Tahun 1970 yang kemudian
manajemen yang lebih besar melalui diperbaharui dalam Pasal 86 ayat (1)
pendekatan yang memberikan perhatian Undang-Undang No. 13 Tahun 2003
terhadap Keselamatan dan Kesehatan disebutkan bahwa setiap pekerja/buruh
Kerja (K3) yang efektif dan lingkungan mempunyai hak untuk memperoleh
kerja yang baik yang diharapkan ada di perlindungan atas kesehatan dan
dalam suatu perusahaan. Faktor keselamatan kerja; moral kesusilaan,
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan Perlakuan yang sesuai dengan

-------------------------------------------------
JOM FEKON Vol. 2 N0. 1 Februari 2015 8
harkat dan martabat manusia serta nilai- Gambar : Pengaruh Kesehatan &
nilai agama Husni (2005). Keselamatan Kerja dan Lingkungan
Pemberlakuan undang-undang Kerja Terhadap Kinerja
Ketenagakerjaan Pasal 86 ayat 1
Undang-undang No 13 Tahun 2003 Lingkungan
diharapkan dapat membantu Kerja 2
(X2)
mengurangi tingkat kecelakaan di Kinerja Karyawan
tempat kerja dan membuat perusahaan 1 (Y)

wajib memperhatikan keselamatan


pekerjanya sehingga tidak terjadi atau Kesehatan &
Keselamatan Kerja
3
(X1)
paling tidak mengurangi resiko
kecelakaan kerja yang dapat
mengakibatkan kerugian bagi karyawan. Sumber :Riva’i (2004),Sedarmayanti
Tinggi rendahnya kinerja (2007), Husni (2005).
karyawan dipengaruhi oleh faktor Hipotesis
kenyaman kerja yang mana hal itu juga Berdasarkan perumusan masalah
dipengaruhi oleh faktor lingkungan , tujuan penelitian dan tinjauan pustaka,
kerja. Ketidaknyaman saat bekerja maka penulis membuat hipotesis
merupakan kondisi yang sangat tidak sebagai berikut :
baik bagi tenaga kerja dalam a. Program kesehatan &
beraktivitas, karena pekerja akan keselamatan kerja berpengaruh
melakukan aktivitasnya yang kurang signifikan terhadap kinerja
optimal dan akan menyebabkan karyawan bagian produksi pada
lingkungan kerja yang tidak PT. Surya Bratasena Plantation
bersemangat dan membosankan, Pelalawan.
sebaliknya apabila pekerja akan b. Program lingkungan kerja
melakukan aktivitas dengan optimal, berpengaruh signifikan terhadap
dikarenakan kondisi lingkungan Kinerja karyawan bagian
pekerjaan yang sangat baik dan produksi pada PT. Surya
mendukung”. Bratasena Plantation Pelalawan.
Lingkungan kerja yang cukup c. Program kesehatan &
memuaskan para karyawan perusahaan keselamatan kerja dan
akan sehingga pelaksanaan proses lingkungan kerja berpengaruh
produksi didalam perusahaan tersebut signifikan terhadap kinerja
akan dapat berjalan dengan baik pula, karyawan bagian produksi pada
sehingga dapat meningkatkan kinerja PT. Surya Bratasen Plantation
karyawan. Untuk menjelaskan teori dan Pelalawan.
dimensi yang dikemukakan di atas maka
di buat kerangka pemikiran penelitian Definisi Operasional Variabel
seperti Gambar 2.1 berikut: Penelitian
Adapun variabel yang dianalisa
dalam penelitian ini terdiri dari satu
variabel dependen dan dua variabel
independen. Penjelasan tentang variabel
tersebut sebagai berikut:
a. Variabel Dependen (Terikat)
dalam penelitian ini adalah
Kinerja Karyawan (Y) bagian

-------------------------------------------------
JOM FEKON Vol. 2 N0. 1 Februari 2015 9
produksi pada PT. Surya mengajukan pertanyaan-
Bratasena Plantation Pelalawan. pertanyaan kepada pemimpin
Kinerja karyawan ini diukur perusahaan serta karyawan yang
dengan menggunakan kuesioner berhubungan dengan masalah
yang dinilai oleh pimpinan. yang penulis teliti.
b. Variabel Independen (Bebas) b. Questioner (Daftar Pertanyaan),
dalam penelitian ini adalah yaitu suatu cara pengumpulan
Kesehatan dan Keselamtan data melalui daftar pertanyaan
Kerja(X1) dan Lingkungan Kerja yang telah penulis siapkan yang
(X2) karyawan bagian produksi ditujukan kepada responden
pada PT. Surya Bratasena yang akan dijadikan sampel.
Plantation Pelalawan yang Dengan mencatat data yang
diukur dengan menggunakan tersedia yang berhubungan41
kuesioner yang diisi oleh dengan permasalahan penelitian
responden. yang ada.

METODE PENELITIAN Populasi dan Sampel


Lokasi Penelitian Populasi merupakan keseluruhan
Penelitian ini dilakukan pada objek yang akan diteliti. Dimana dalam
PT. Surya Bratasena Plantation
penelitian ini populasinya adalah semua
Pelalawan. karyawan bagian produksi pada PT.
Jenis dan Sumber Data Surya Bratasena Plantation yang
Dalam melaksanakan penelitian berjumlah 175 orang.
ini, penulis memerlukan data dan Teknik pengambilan sampel
informasi yang lengkap dan akurat. adalah dengan cara cluster sampling
Adapun jenis data dan sumber data dariyaitu pengambilan sampel dilakukan
penelitian ini terdiri dari: terhadap sampling unit, dimana
a. Data primer, yaitu data yang sampling unitnya terdiri dari satu
dikumpulkan secara langsung kelompok. Cara ini dipakai karena
dari hasil wawancara atau populasi dapat dibagi dalam kelompok-
interview dengan responden kelompok (Nasution, 2003: 5).
serta data-data lainya yang Sedangkan pemilihan sampel adalah
diperoleh dari objek penelitian.
dengan cara accidental sampling yaitu
b. Data skunder, yaitu data yang pengambilan tanpa dierencanakan
dimiliki oleh kedua perusahaanterlebih dahulu, juga sampel
meliputi: sejarah singkat
dikehendaki tidak berdasarkan
perusahaan, struktur organisasi
pertimbangan yang dapat
perusahaan, jumlah karyawan, dipertanggungjawabkan, asal memenuhi
jumlah kecelakaan, data
keperluan saja (Nasution, 2003: 5).
produksi. Sampel adalah bagian terkecil
dari populasi (Umar, 2003 : 138).
Teknik Pengumpulan Data Untuk menentukan sampel yang
Teknik yang digunakan penulis dibutuhkan dalam penelitian ini,
dalam pengumpulan data penelitian ini digunakan rumus slovin sebagai berikut:
adalah :
a. Interview (Wawancara), yaitu
merupakan prosedur
pengumpulan data dengan

-------------------------------------------------
JOM FEKON Vol. 2 N0. 1 Februari 2015 10
e. Jika memilih jawaban Sangat
Tidak Setuju (STS), maka diberi
nilai 1
Dari hasil tanggapan responden
Dimana : n = ukuran sampel tersebut maka akan diperoleh interval
N = Jumlah Populasi rata-rata variabel sebagai berikut:
e= Tingkat Keyakinan
yang digunakan 10%
Kemudian Sub Populasi dan
Sampel bagian produksi pada PT. Surya
Bratasena Plantation adalah:
Tabel : Interval Rata-Rata Variabel
Interval rata- Kategori
Tabel : Sub Populasi dan Sampel rata
penelitian Stratified Random Sampling 4,20 – 5,00 Sangat Setuju
No Divisi Populasi Sampel 3,40 – 4,19 Setuju
1 Bahan Baku 73
2,60 – 3,39 Cukup Setuju
2 Proses Produksi 55 1,80 – 2,59 Tidak Setuju
1,00 – 1,79 Sangat Tidak Setuju
3 Penanganan Hasil 47

Jumlah 175 64
Sumber : Data Olahan, 2014

Skala Pengukuran Data Teknik Analisis Data


Dalam menganlisis data yang Untuk menganalisa data penulis
diperoleh, penulis menggunakan metode menggunakan metode regresi linear
deskriptif kuantitatif, yaitu suatu cara berganda, yaitu suatu metode statistik
yang dapat menjelaskan hasil penelitian yang digunakan untuk mengetahui
yang ada dengan menggunakan hubungan antara variabel bebas dan
persamaan rumus matematis dan terikat yang dibantu dengan
menghubungkannya dengan teori yang menggunakan program SPSS. Analisis
ada, kemudian ditarik kesimpulan . regresi linear berganda memberikan
Pengukuran variabel-variabel kemudahan bagi pengguna untuk
yang terdapat dalam model analisis memasukan lebih dari satu variabel
penelitian ini bersumber dari jawaban yang ditunjukan dengan persamaan:
atas pertanyaan yang terdapat dalam
angket. Karena semua jawaban tersebut Y = a + b1X1 + b2X2 + e
bersifat deskriptif, sehingga diberi nilai Dimana:
agar menjadi data kuantitatif. Penentuan Y = Kinerja Karyawan
nilai jawaban untuk setiap pertanyaan a = Konstanta
menggunakan metode Skala Likert b1, b2 =Koefisien Regresi
dengan pembobotan setiap pernyataan X1 = Kesehatan &
sebagai berikut: Keselamatan Kerja
a. Jika memilih jawaban Sangat X2 = Lingkungan Kerja
Setuju (SS), maka diberi nilai 5 e = eror
b. Jika memilih jawaban Setuju
(S), maka diberi nilai 4
c. Jika memilih jawaban Cukup
Setuju (CS), maka diberi nilai 3 HASIL PENELITIAN DAN
d. Jika memilih jawaban Tidak PEMBAHASAN
Setuju (TS), maka diberi nilai 2 Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh program

-------------------------------------------------
JOM FEKON Vol. 2 N0. 1 Februari 2015 11
kesehatan & keselamatan kerja dan sebesar 0,192 dengan asumsi
lingkungan kerja terhadap kinerja variabel lain tetap.
karyawan bagian produksi pada PT. d. Standar error (e) mewakili semua
Surya Bratasena Plantation Pelalawan. faktor yang mempunyai pengaruh
Dalam rangka keperluan penelitian, terhadap Y tetapi tidak dimasukan
pada bab sebelumnya telah dijelaskan dalam persamaan.
bahwa penelitian melakukan
pengumpulan data primer dengan Uji t (Uji Parsial)
menggunakan kuesioner yang dibagikan Uji t digunakan untuk menguji
kepada 64 orang responden. Dan dari apakah kesehatan & keselamatan kerja
jumlah seluruh kuesioner yang dan lingkungan kerja berpengaruh
disebarkan, semuanya dikembalikan signifikan terhadap kinerja karyawan
dalam keadaan baik dan semuanya layak bagian produksi pada PT. Surya
untuk digunakan untuk pengolahan data. Bratasena Plantation Pelalawan secara
parsial. Caranya adalah dengan
Pengujian Hipotesis membandingkan antara t hitung dengan
Pengujian hipotesis tidak hanya t tabel. Jika Jika – t hitung < -t table
melihat signifikan atau tidaknya atau t hitung > t tabel maka Ho ditolak
pengaruh dari variabel independen dan Ha diterima, namun jika – t table ≤ t
terhadap vairabel dependen, tetapi juga hitung ≤ t tabel amaka Ha ditolak dan
dapat melihat arah dari pengaruh Ho diterima. Adapun hipotesi dalam
tersebut. Berdasarkan hasil penelitian, koefisien regresi secara simultan adalah:
diperoleh persamaan regresi linier Ho : Secara parsial, kesehatan &
berganda dalam penelitian ini sebagai keselamatan kerja dan
berikut: lingkungan kerja tidak
Y= a + b1Xı + b2X2+ e berpengaruh signifikan terhadap
Kinerja Karyawan = 1,240 + 0,480 X1 + kinerja karyawan bagian
0,192 X2 + e produksi pada PT. Surya
Arti dari persamaan regersi tersebut Bratasena Plantation Pelalawan.
adalah: Ha : Secara parsial, kesehatan &
a. Nilai konstanta (a) sebesar 1,240. keselamatan kerja dan
Artinya adalah apabila kesehatan & lingkungan kerja berpengaruh
keselamatan kerja dan lingkungan signifikan terhadap kinerja
kerja diasumsikan nol (0), maka karyawan bagian produksi pada
kinerja karyawan bernilai 1,240. PT. Surya Bratasena Plantation
b. Nilai koefisien regresi kesehatan & Pelalawan.
keselamatan kerja sebesar 0,480. Berdasarkan pengujian yang
Artinya setiap peningkatan dilakukan, diperoleh hasil uji parsial
kesehatan & keselamatan kerja sebagai berikut:
sebesar 1 satuan, maka akan
meningkatkan kinerja karyawan Tabel : Hasil Uji Regresi Parsial (Uji
sebesar 0,480 dengan asumsi t)
a
Coefficients
variabel lain tetap. Unstandardized Standardized
c. Nilai koefisien regresi lingkungan Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
kerja sebesar 0,192. Artinya setiap 1 (Constant) 1.240 .285 4.353 .000
peningkatan lingkungan kerja K3 .480 .099 .544 4.843 .000
Lingkungan Kerja .192 .087 .248 2.214 .031
sebesar 1 satuan, maka akan a. Dependent Variable: Kinerja
meningkatkan kinerja karyawan Sumber : Data Olahan, 2014

-------------------------------------------------
JOM FEKON Vol. 2 N0. 1 Februari 2015 12
Dari Tabel 5.13 diatas dapat Ho : Secara simultan, kesehatan &
dilihat masing-masing nilai t hitung dan keselamatan kerja dan
signifikansi variabel bebas. Diketahui lingkungan kerja tidak
nilai t tabel (uji 2 sisi pada tingkat berpengaruh signifikan terhadap
signifikansi 5%) dengan dengan kinerja karyawan bagian
persamaan n – k – 1 ; alpa/2 = 64 – 2 – produksi pada PT. Surya
1 ; 0,05/2 = 61 ; 0,025 = 2,000. Dengan Bratasena Plantation Pelalawan.
demikian diperoleh hasil sebagai Ha : Secara simultan, kesehatan &
berikut: keselamatan kerja dan
a. Kesehatan & Keselamatan Kerja lingkungan kerja berpengaruh
Diketahui nilai t hitung sebesar signifikan terhadap kinerja
4,843 dengan signifikansi 0,000. karyawan bagian produksi pada
Dengan demikian t hitung (4,843) > PT. Surya Bratasena Plantation
t tabel (2,000) dan signifikasni Pelalawan.
(0,000) < 0,05. Dengan demikian Berdasarkan pengujian yang
maka Ho ditolak dan Ha diterima. dilakukan, diperoleh hasil pengujian
Artinya kesehatan & keselamatan simultan sebagai berikut:
kerja berpengaruh signifikan
terhadap kinerja karyawan bagian Tabel : Hasil Uji Regresi Simultan
produksi pada PT. Surya Bratasena (Uji F)
Plantation Pelalawan. ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.


b. Lingkungan Kerja 1 Regression 12.352 2 6.176 33.537 .000a

Diketahui nilai t hitung sebesar Residual 11.234 61 .184


Total 23.586 63
2,214 dengan signifikansi 0,031. a. Predictors: (Constant), Lingkungan Kerja, K3

Dengan demikian t hitung (2,214) > b. Dependent Variable: Kinerja

t tabel (2,000) dan signifikasni Sumber : Data Olahan, 2014


(0,031) < 0,05. Dengan demikian Dari Tabel 5.14 diatas diketahui
maka Ho ditolak dan Ha diterima. F hitung sebesar 33,537 dengan
Artinya lingkungan kerja signifikansi 0,000. Diketahui F tabel
berpengaruh signifikan terhadap (pada tingkat signifikansi 5%) dengan
kinerja karyawan bagian produksi persamaan n – k – 1 ; k = 64 – 2 – 1 ; 2
pada PT. Surya Bratasena Plantation = 61 ; 2 = 3,148. Dengan demikian
Pelalawan. diketahui F hitung (33,537) > F tabel
(3,148) dan signifikansi (0,000) < 0,05.
Uji F (Uji Simultan) Dengan demikian maka Ho ditolak dan
Uji ini digunakan untuk melihat Ha diterima. Artinya kesehatan &
apakah apakah kesehatan & keselamatan kerja dan lingkungan kerja
keselamatan kerja dan lingkungan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja
berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan bagian produksi pada PT.
karyawan bagian produksi pada PT. Surya Bratasena Plantation Pelalawan.
Surya Bratasena Plantation Pelalawan
secara simultan. Caranya adalah dengan Koefisien Determinasi (R2)
membandingkan antara F hitung dengan Koefisien determinasi adalah
F tabel. Jika F hitung ≥ F tabel maka Ho untuk melihat sumbangan pengaruh
ditolak dan Ha diterima, Namun jika F kesehatan & keselamatan kerja dan
hitung < F tabel amaka Ha ditolak dan lingkungan kerja terhadap kinerja
Ho diterima. Adapun hipotesi dalam karyawan bagian produksi pada PT.
koefisien regresi secara simultan adalah: Surya Bratasena Plantation Pelalawan.

-------------------------------------------------
JOM FEKON Vol. 2 N0. 1 Februari 2015 13
Berdasarkan pengujian yang dilakukan, kesehatan & keselamatan kerja
diperoleh nilai kofeisien determinasi yang dirasakan karyawan maka
(R2) sebagai berikut: akan meningkatkan kinerja
karyawan dan sebaliknya.
Tabel : Koefisien Determinasi 3. Lingkungan kerja berpengaruh
Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate


signifikan terhadap kinerja
1 .724a .524 .508 .42914 karyawan bagian produksi pada
a. Predictors: (Constant), Lingkungan Kerja, K3 PT. Surya Bratasena Plantation
b. Dependent Variable: Kinerja
Pelalawan. Artinya adalah
Sumber : Data Olahan, 2014
semakin baik Lingkungan kerja
Dari Tabel 5.15 diatas dapat
yang dirasakan karyawan maka
diketahui nilai R2 sebesar 0,524. Artinya
akan meningkatkan kinerja
adalah bahwa sumbangan pengaruh
karyawan dan sebaliknya.
kesehatan & keselamatan kerja dan
lingkungan kerja terhadap kinerja Saran
karyawan bagian produksi pada PT. Berdasarkan hasil penelitian dan
Surya Bratasena Plantation Pelalawan kesimpulan diatas, penulis memberikan
adalah sebesar 52,4 %. Sedangkan masukan sebagai berikut:
sisanya sebesar 47,6 % dipengaruhi oleh 1. Dari hasil tanggapan responden
variabel lain yang tidak dimasukkan diketahui bahwa karyawan
dalam penelitian ini. kurang memiliki motif yang 87
tinggi dalam bekerja. Untuk itu
KESIMPULAN DAN SARAN diharapkan kepada PT. Surya
Kesimpulan Bratasena Plantation Pelalawan
Setelah menguraikan untuk dapat meningkatkan motif
pembahasan tentang pengaruh program kinerja karyawan, misalnya
kesehatan & keselamatan kerja dan dengan pemberian insentif
lingkungan kerja terhadap kinerja terhadap pencapaian target.
karyawan bagian produksi pada PT. 2. Dari hasil tanggapan responden
Surya Bratasena Plantation Pelalawan, diketahui bahwa perusahaan
maka dapat ditarik kesimpulan sebagai kurang memberikan pelayanan
berikut: kesehatan yang baik bagi
1. Kesehatan & keselamatan kerja karyawan. Untuk itu diharapkan
dan lingkungan kerja kepada PT. Surya Bratasena
berpengaruh signifikan terhadap Plantation Pelalawan untuk
kinerja karyawan bagian dapat meningkatkan pelayanan
produksi pada PT. Surya kesehatan terhadap karyawan.
Bratasena Plantation Pelalawan. 3. Dari hasil tanggapan responden
Besarnya pengaruh kesehatan & diketahui tempat penyimpanan
keselamatan kerja dan barang tidak sesuai dengan
lingkungan kerja terhadap spesifikasi pekerjaan. Ini
kinerja karyawan adalah sebesar dikarenakan karyawan tidak
52,4%. menempatkan kembali peralatan
2. Kesehatan & keselamatan kerja yang sudah dipakai ketempatnya
berpengaruh signifikan terhadap kembali. Untuk itu diharapakan
kinerja karyawan bagian kepada karyawan agar
produksi pada PT. Surya mengembalikan barang-barang
Bratasena Plantation Pelalawan. yang sudah digunakan ketempat
Artinya adalah semakin baik
-------------------------------------------------
JOM FEKON Vol. 2 N0. 1 Februari 2015 14
yang telah diatur agar Fajar, Siti Al & Heru, Tri. 2010.
kecelakaan kerja dapat Manajemen Sumber Daya
diminimalisasi Manusia Sebagai Dasar Meraih
4. Dari hasil tanggapan responden Keunggulan Bersaing. UPP
diketahui sistem sirkulasi udara STIM YKPN. Yogyakarta.
atau ventilasi kurang memadai.
Untuk itu kepada perusahaan Fahmawati, Emi. 2004. Pengaruh
agar dapat memperhatikan Kesehatan dan Keselamatan
sistem sirkulasi udara di tempat Kerja (K3) Serta Lingkungan
kerja karyawan agar karyawan Kerja Terhadap Kinerja
dapat bekerja dengan maksimal. Karyawan pada PT. Cahaya
5. Penelitian ini hanya melihat Surya Tunas Tapioka Wonogiri.
pengaruh kesehatan & Tesis. Universitas
keselamatan kerja dan Muhammadiyah Surakarta.
lingkungan kerja terhadap
Ghozali, Imam. 2006. Analsis
kinerja karyawan. Diharapkan
Multivariate Lanjutan dengan
kepada peneliti selanjutnya
Program SPSS,. BP Undip,
untuk melihat faktor-faktor lain
Semarang.
yang mempengaruh kinerja
karyawan dengan metode dan Hariandja, Marihot TE. 2005.
analisis yang berbeda. Manajemen Sumber Daya
Manusia. PT. Gramedia
DAFTAR PUSTAKA Widiasarana Indonesia. Jakarta.
Ajala, Emmanuel Majekodunmi. 2012. Hasibuan, Malayu SP. 2006.
The Influence of Workplace Manajemen Dasar, Pengertian
Environment On Workers’ dan Masalah. Edisi Revisi.
Welfare, Performance And Bumi Aksara. Jakarta.
Productivity. Journal of The
African Symposium Volume 12, Heidjrachman & Husnan Suad. 2006.
No. 1, June 2012. University of Manajemen Personalia.
Ibadan BPFE.Yogyakarta.

Arikunto, Suharsimi, 2010. Prosedur Himpunan Peraturan Perundang-


Penelitian Suatu Pendekatan Undangan Republik Indonesia,
Praktis, Rineka Cipta, Jakarta. 2008. Kesehatan dan
Keselamatan Kerja, Nuansa
Bulannurdin, R. Nugrahaning., Aulia, Bandung.
Sugiyarto. 2013 . Analisis
Pengaruh Keselamatan dan Husni. 2011. Analisis Pengaruh
Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Keselamatan dan Kesehatan
Kinerja Pekerja Konstruksi Kerja (K3) Serta Lingkungan
(Studi Kasus Proyek Kerja Terhadap Kinerja
Pembangunan The Park Solo Karyawan PT Indonesia Asahan
Baru). e-Jurnal Matriks Teknik Aluminium (Inalum) Kuala
Sipil/ Juni 2013/54. Fakultas Tanjung. Tesis Universitas
Teknik Universitas Sebelas sumatera Utara Medan.
Maret, Surakarta.

-------------------------------------------------
JOM FEKON Vol. 2 N0. 1 Februari 2015 15
Husni, Lalu. 2005. Hukum Manusia. PT Remaja
Ketenagakerjaan Indonesia . Rosdakarya. Bandung.
Edisi Revisi. Cetakan Kelima.
Raja Grafindo Persada: Jakarta. Mathis, Robert L dan John H Jackson.
2006 Manajemen Sumber daya
Imran, Rabia., Fatima, Afsheen. 2012. Manusia Perusahaan, PT remaja
How to Boost Employee rosdakarya,Bandung.
Performance: Investigating the
Influence of Transformational Nasution. 2003. Metode Research:
Leadership and Work Penelitian Ilmiah. Jakarta: PT.
Environment in a Pakistani Bumi Aksara.
Perspective. Middle-East
Priyatno, Duwi. 2009. 5 Jam Belajar
Journal of Scientific Research 11
Olah Data dengan SPSS 17.
(10): 1455-1462, 2012.
Andi Yogyakarta.
University Institute of
Management Sciences, PMAS Republika On Line 2006. Disiplin Baru:
Arid Agriculture University, Kesehatan dan Keselamatan
Rawalpindi, Pakistan. Kerja
www.republika.on.line.co.id
Diakses 17 Oktober 2010.
Khaerurahman, Riza. 2007. Pengaruh
Rivai, Veithzal. 2004. Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan
Sumber Daya Manusia untuk
Kerja (K3) Terhadap Kinerja
Perusahaan dari Teori Ke
Karyawan pada PT. Sinar Sosro
Praktik. PT. Raja Grafindo
Cabang Gresik. Tesis
Persada: Jakarta.
Universitas Muhammadiyah
Jakarta. Robbin, Stephen P. (2003). Perilaku
organisasi. Jakarta : PT. Indeks
Malik, Anhar Januar. 2013. Pengaruh
Kelompok GRAMEDIA.
Kebijakan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Sastrohadiwiryo, Siswanto. 2006.
Kinerja Karyawan Proyek Pengantar Manajemen. Bumi
Konstruksi pada PT. Aksara.
Pembangunan Perumahan
(Persero) Tbk. di Makassar. Sedarmayanti. 2009. Sumber Daya
Skripsi Jurusan Manajemen Manusia dan Produktivitas
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Kerja.Bandung : PT. Mandar
Universitas Hasanuddin Maju.
Makassar. Sedarmayanti. 2007. Pengembangan
Mangkunegara. 2006. Evaluasi kinerja Kepribadian Pegawaai. Cetakan
SDM. Eresco, jakarta. Pertama. Mandar Maju:
Bandung.
Mangkunegara. 2005. Evaluasi Kinerja
SDM. Refika Aditama. Bandung. Simamora, Henry. 2004. Manajemen
Sumber Daya Manusia. Edisi
Mangkunegara.Prabu Anwar. 2004. Ke-3. STIEYKPN. Yogyakarta.
Manajemen Sumber Daya

-------------------------------------------------
JOM FEKON Vol. 2 N0. 1 Februari 2015 16
Slemania. 2008. Analisis Faktor-Faktor Wukir. 2013. Manajemen Sumber Daya
Lingkungan Kerja Terhadap Manusia Dalam Organisasi
Kenyamanan Kerja Karyawan di Sekolah. Multi Presindo.
PT. Mebel Mulya Abadi Yogyakarta.
Sukoharjo.
Sugiono. 2004. Metode Penelitian
Administrasi ,cet. Kedelapan.
Alfabeta. Bandung.
Sulistyarini, Wahyu Ratna. 2006.
Pengaruh Program Keselamatan
dan Kesehatan Kerja Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan
pada CV. Sahabat di Klaten.
Skripsi Sekolah Tinggi Agama
Islam Negeri (STAIN)
Surakarta.
Sunyoto, Danang. 2013. Manajemen
Sumber Daya Manusia. Penerbit
CAPS. Yogyakarta.
Sutarto, Agung. 2008. Peranan Sistem
Manajemen Keselamatan Kerja
Dalam Peningkatan Kinerja
Proyek Konstruksi. Jurnal
Teknik Sipil & Perencanaan,
Nomor 2 Volume 10 – Juli 2008
Universitas Negeri Semarang.
Suwatno, dan Tjutju. 2009. Manajemen
Sumber Daya Manusia.
Alvabeta.
Umar, Husein. 2003. Metodologi
Penelitian Untuk Skripsi dan
Tesis Bisnis.Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka.
Ukhisia, Bella Gloria. 2013. Analisis
Pengaruh Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Terhadap
Produktivitas Karyawan dengan
Metode Partial Least Squares.
Jurnal Teknologi Pertanian Vol.
14 No. 2. Universitas Brawijaya.
Wibowo. 2007. Manajemen Kinerja. PT
Raja Grafindo Persada. Jakarta.

-------------------------------------------------
JOM FEKON Vol. 2 N0. 1 Februari 2015 17

You might also like