You are on page 1of 20

SEX DETERMINATION

A sex-determination system determines the


development of sexual characteristics in an
organism. Most sexual organisms have two sexes.
In many cases, sex determination is genetic: males
and females have different alleles or even different
genes that specify their sexual morphology.
In animals, this is often accompanied by
chromosomal differences. In other cases, sex is
determined by environmental variables (such as
temperature) or social variables (the size of an
organism relative to other members of its
population).
Tipe penentuan jenis kelamin
Genetic sex-determination systems

1 Tipe XY

2 Tipe XO

3 Type ZW

4 Tipe haplo-diploid
The XX/XY sex-determination system

 This system is found in


most mammals (including
humans), as well as some
insects. In the system,
females have two of the
same kind of sex
chromosome (XX), while
males have two distinct
sex chromosomes (XY).
The XY sex chromosomes
are different in shape and
size from each other,
unlike the autosomes.
Fruit fly
Drosophil
a

Thomas Hunt Morgan


1866-1945

Columbia Univ. 1910-1927


Nobel Prize in 1933 II, III, IV: autosomes
Caltech 1927-1942

I: sex chromosomes
Human sex chromosomes
The SRY gene: The Male determining factor.

 SRY gene is located on the short arm of the Y


chromosome
 This Gene causes male gonadal (testis)
development.
Genetically, what determines
gender in mammals?
Presence of a single gene (SRY) that
usually, but not always, occurs on the Y
chromosome.
If the Y chromosome is missing (this
gene deleted) or has a non-functional
mutation in the gene, an XY individual
can be a perfectly normal female.
If the SRY gene becomes translocated to
another chromosome, an XX individual
can be a phenotypically normal (but
sterile) male.
Pada Melandrium
 Tanaman dioecious fam Caryophyllaceae
 Jenis kelamin ditentukan oleh kromosom
XY
 Tanaman staminate (♂) 24 XY

 Tanaman pistilate (♀) 24 XX

Kromosom Y sangat menentukan dalam


menghasilkan tanaman yang staminate
karena male promoting gene terletak pada
kromosom Y spt pada manusia.
2. TIPE ZW
 Pada beberapa jenis  The ZW sex-determination
kupu, ikan, reptil dan system is found in birds,
some insects and other
burung organisms. The ZW sex-
 Jantan : ZZ determination system is
(Homogametik) reversed compared to the
XY system: females have
betina : ZW two different kinds of
(heterogametik) chromosomes (ZW), and
males have two of the
same kind of chromosomes
(ZZ).
3. TIPE XO
 In this system the females have two copies of the
sex chromosome (XX) while the males have only
one (X0). The „0” denotes the absence of a
second sex chromosome.
 This system is observed in a number of insects,
including the grasshoppers (belalang) and
crickets (jangkrik) and in cockroaches (kecoa)
 ♀ = XX
 ♂ = XO
4.Tipe Haploid dan Diploid
 Haplodiploidity is found in
insects such as ants and
bees. Unfertilized eggs
develop into haploid
individuals (males). Diploid
individuals are generally
female.
 Contoh pada lebah madu
 Lebah ♀ (pekerja dan ratu)
=2n(32)
 Lebah ♂ = n (haploid)
berasal dr partenogenesis
 Sel telur dihasilkan dari pembelahan
meiosis biasa sehingga menghasilkan
sel telur haploid (n).
 Sel sperma dihasilkan dari
pembelahan meiosis khusus yang
memungkinkan semua kromosom
(yang sudah haploid) menuju ke
salah satu sel anak saja sedang yang
lain kosong. Dengan demikian sel-sel
sperma yang dihasilkan hanya 50%
yang dapat membuahi
5. Non genetic sex determination systems
(Environmental Sex Determination)

Penentuan jenis kelamin pada reptilia umumnya


tergantung dari lingkungan (suhu) =Temperatur-
Dependent Sex Determination (TSD)
Ex :
Penyu laut, termasuk dalam kelompok reptil, memiliki titik
suhu 29° C menentukan jenis kelamin embrio penyu. Suhu
di atas 29° C cenderung menghasilkan betina dan
sebaliknya, suhu di bawah 29° C kebanyakan menghasilkan
jantan. Fenomena ini disebabkan oleh pengaturan hormon
steroid secara fisiologis. Hormon yang paling berperan
dalam TSD adalah estradiol.
6. Gen tunggal

Penentuan jenis kelamin pada beberapa mahluk dipengaruhi


oleh gen-gen tunggal.
Example :
Pada tanaman jagung (Zea mays) merupakan tanaman
berumah satu dan dapat berubah menjadi tanaman berumah
dua. Tidak mempunyai kromosom seks, seks promoting gene
tersebar merata pada autosom.
•Gen (sk) homozigotik (sk sk) tanaman jantan silkless,
rambut jagung (pistil) pd tongkol tidak dapat tumbuh
sehingga menjadi tanaman jantan (dioecious)
•Gen (ts) homozigotik (ts ts) : tanaman betina tassleseed,
tassel (malai) tidak menghasilkan serbuk sari, yang tumbuh
adalah pistil sehingga menjadi tanaman betina (dioecious)
Seks membalik sebagian

 Crew menemukan bahwa


jenis kelamin ayam
betina yang dewasa
dapat berubah menjadi
jantan
 Mempunyai bulu ekor
seperti ayan jantan,
dapat berkokok dan
berlaku sebagi induk
jantan terhadap anak-
anaknya
 Disebabkan rusaknya
ovarium / diserang
suatu penyakit
 Susunan kromosomnya
tetap sama yaitu ZO.
Badan Kromatin
 Inti sel selaput lendir  Menurut pendapat
mulut dan leukosit pada Lyon badan kromatin
wanita mengandung badan adalah sebuah
kromatin (seks kromatin) kromosom x yang non
jumlah sebuah, sedangkan aktif, sehingga pada
pada laki-laki tidak
orang normal
ditemukan.
banyaknya seks
♂ = seks kromatin negatif

kromatin dalam
 ♀ = seks kromatin positif sebuah sel adalah
sama dengan jumlah
kromosom x dikurangi
satu.

X Inactivation
Barr Body: Inactive X

Interphase: Chromomes can’t be stained, but a


dark-staining body is visible in the nuclei of
cells of female mammals
Figure 7.11

You might also like